ppt qmia khoirlogam alkali

Post on 27-Jun-2015

827 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Anggota: 1. Siti Khoirotun N. (30)2. Taufic Ismail (31)3. Ulfa Pratiwi S. (32)

•Golongan IA disebut juga logam alkali. •Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut.•Khususnya Na (natrium),di kerak bumi termasuk logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca.•Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium.•Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut. Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga dibeberapa daerah sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). •Kalium terdapat dikulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), •Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat. •Pada tubuh manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+,

•Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC. Meskipun mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan pisau. •Titik didih dan titik leleh

Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun. Seperti terlihat pada tabel.

Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini, bisa disimpulkan bahwa Cs memiliki titik didih dan titik leleh terendah dibandingkan logam lainnya karena ia memiliki ikatan logam paling lemah sehingga akan lebih mudah untuk melepas ikatan.

SifatLi Na K Rb Cs

Titik Didih(oC) 1347 883 774 688 678

Ttik Leleh (oC) 181 97,8 63,6 38,9 28,4

•Energi Ionisasi Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya. •KereaktifanLogam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen

Reaksi dengan airReaksi dengan air Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen

dan logam hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat dan logam hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar, lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebaga berikut:ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebaga berikut:

2M + 2H2O  –>   2MOH + H22M + 2H2O  –>   2MOH + H2

Reaksi dengan OksigenReaksi dengan Oksigen Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida

( bilangan oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau ( bilangan oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan senyawa kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah 180oC).rendah (di bawah 180oC).

4L   +  O2  –>   2L2O4L   +  O2  –>   2L2O

Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga harus disertai pemanasan. Jika yang dibatasi juga harus disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.

2L(s)   +   O2   –>   L2O2(s)2L(s)   +   O2   –>   L2O2(s) L(s)     +   O2?    LO2 L(s)     +   O2?    LO2

Reaksi dengan unsur-unsur HalogenReaksi dengan unsur-unsur Halogen

Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam halidamenghasilkan garam halida

2L(s)   +  X2 –>  2LX2L(s)   +  X2 –>  2LX Reaksi dengan HidrogenReaksi dengan Hidrogen Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa

hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidas mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidas inegatif.                                                                                  inegatif.                                                                                                            2L(                          2L(s)      + s)      + H2(g)    –>     2LH(s)H2(g)    –>     2LH(s)

a. Metode Elektrolisis

*Elektrolisis LiSumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan Li2SO4. kemudian, Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3 yang sukar larut.Li 2SO4 +  Na2CO3 –>  Li 2CO3 +  Na2SO4Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.Li 2CO3 +  2HCl –> 2LiCl +  H2O +  CO2Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.Katoda :  Li+ +  e- –>  LiAnoda  :   2Cl- ?  Cl2 + 2e-Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.

*Elektrolisis NatriumSumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.Katoda :  Na+ +  e- –>  NaAnoda  :   2Cl- –>  Cl2 + 2e-

b.  Metode reduksiUntuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan metode reduksi sebab jika dengan metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya.Reduksi K Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi lelehan KCl.Na  +  KCl  –>  K  +  NaClReaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk memproduksi K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi K.

• Kegunaan• Dibawah sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam

natrium memiliki beberapa kegunaan lain sebagai berikut.– sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir.– dipakai untuk menjalankan generator listrik.– sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses

pembuatan tabung-tabung vakum peralatan elektronika.– sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya atau pada

kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan untuk menembus  kabut.

– digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan yang ditambahkan pada bensin.Pb +4Na +4C2H5Cl® Pb(C2H5)4 = 4NaCl

• Senyawa-Senyawa yang Mengandung Alkali

• NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan gas klorin.

• NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil; pemurnian bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.

• Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga; industri gelas.

• NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.

• NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain• NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.• Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”) dalam fotografi.• Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.• Na-sitrat, Zat anti beku darah.• Na-glutamat, Penyedap masakan (vetsin).• Na-salsilat, Obat antipiretik (penurun panas).• KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH

top related