farmakoterapi ispa (1)
Post on 29-Jan-2016
318 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
(ISPA)
Kelompok 4:
Anggi
Dian Ekasari
Doni Maradona
Ika Rosika
Ristia Nawangsari
Triasih Hardiyanti
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
PROFESI APOTEKER 2015
ISPA
Pendahuluan
Infeksi yang umum terjadi pada masyarakat, berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi ISPA a dan ISPA b
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-
kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian
yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan
Infeksi Saluran
Pernafasan Atas
Infeksi Saluran
Pernafasan Bawah
Meliputi : otitis media, sinusitis, faringitis,
Meliputi : Bronkhitis, Bronkhiolitis, dan
Pneumoniae
PENYEBAB PENYAKIT
ISPA
Virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus
(termasuk di dalamnya virus influensa, virus parainfluensa
dan virus campak), dan adenovirus.
Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus,Hemolitikus,Stafilokokus, Pneumokokus, HemofilusInfluenza, Bordetella Pertusis, dan KorinebakteriumDiffteria.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Atas
Gambar Saluran Pernafasan Atas
OTITIS MEDIA
Definisi : Peradangan telinga tengah, dibagi menjadi dua yaitu ;a. Akut = gangguan pendengaran, demam
dan gelisahb. Efusi = Penumpukkan cairan di ruang teligaFaktor resiko : musim dingin, abnormalitas anatomi (celah langit-langit mulut).Bakteri penyebab : streptococcus pnemoniae, Haemophilus influenzae
1. Amoksisilin 40 mg/kg bb/hari diminum 5-10 hari. Antihistamin dan dekongestan tidak efektif mengatasi efusi dan menghilangkan gejala.
• Terapi pendukung bisa menggunakan analgesik dan anti piretik
• Aktivitas in vitro amoksisilin terhadap bacteri s. pnemoniae, H. influenzae isolat dari telinga tengah sangat baik.
• Antibiotik yang tahan terhadap betalaktamase : azitromisin,eritromisin, sefiksim, sulfametoksazol-trimetoprim (ko-trimeksazol).
TERAPI PENGOBATAN OTITIS MEDIA
SINUSITIS
• Definisi : Infeksi pada saluran mukosa sinus parasinal.
• Sinusitis dibedakan terdiri dari :1. Sinusitis akut : infeksi pada sinus paranasal
selama 30 hari baik dengan gejala yang menetap maupun berat.
2. Sinusitis sub akut : dengan gejala yang menetap selama 30-90 hari.
3. Sinusitis kronik : didiagnosa bila gejala sinusitis terus berlanjut hingga lebih dari 6 minggu
Etiologi
1. Bakteri Streptococcus pnemoniae (30-40%)
2. Haemophilus influnzae (20-30%)
3. Moxarella catarrhalis (12-20%)
4. Streptococcus aureus & S. pyogenes
Manifestasi klinis
Keluar cairan kental berwarna dari hidung, sumbatan di hidung, nyeri muka, sakit gigi, dan
demam
Tujuan terapi
1. Membebaskan obstruksi
2. Mengurangi viskositas sekret
3. Mengeradikasi kuman
TERAPI PENGOBATAN SINUSITIS
• DefinisiInflamasi faring dan jaringan limfoid akibat infeksi bakteri atau virus.(bakteri group A beta hemolytic Streptococus (s. pyogenes, group A Streptococus).Gejala : sore throat, disfagia, demam, pembekakan kelenjar limfa
FARINGITIS
• Faringitis virus diobati secara simtomatis• Terapi GAS faringitis; penisilin v• Untuk anak < 12 th 3x125 mg/hari• Dewasa 2x250mg/hari• Untuk alergi penisilin berikan eritromisin
estolat 20-30 mg /kgbb/hari atau eritromisin etilsuksinat 40-50 mg/kgbb/hari.
• Antibiotik lain : amoksisilin, ampisilin, sefalosporin, eritromisin-sulfisoksazol.
TERAPI PENGOBATAN FARINGITIS
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Bawah
Gambar Saluran Pernafasan Bawah
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Bawah
Infeksi yang terjadi pada bronkus, bronkhiolus, dan paru
Penyebab sebagian besar infeksi ini disebabkan oleh bakteri
namun, ada yang disebabkan oleh virus
Penyakit yang sering ditemukan adalah Bronkhitis, Bronkhiolitis,
dan Pneumoniae
BRONKHITIS
Bronkhitis adalah kondisi peradangan pada daerah trakeobronkial
a. Batuk yang menetap yang bertambah parah pada malam hari serta biasanya disertai sputum
b. Sesak nafas bila harus melakukan gerakan ex
c. Lemah, lelah dan lesu
d. Demam pada suhu tubuh yang rendah dapat disebabkan oleh virus influenza adeno virus ataupun infeksi bakteri
Definisi
Manifestasi klinik:
Diagnosa
Diagnosis bronkhitis dilakukan dengan cara: Tes C- reactive protein (CRP) dengan sensitifitas sebesar 80-100%, namun hanya menunjukkan 60-70% spesifisitas dalam mengidentifikasi infeksi bakteri. Metode diagnosis lainnya adalah pemeriksaan sel darah putih, dimana dijumpai peningkatan pada sekitar 25% kasus
Klasifikasi
Bronkhitis Akut, umumnya disebabkan oleh virus: rhinovirus,
influenza A dan B, coronavirus, parainfluenza, dan respiratory
synctial virus (RSV).
Bronkhitis Kronis, umumnya disebabkan oleh Bakteri: S.
pneumoniae, K. pneumniae, P. aeroginosa, Moraxella catharalis
Terapi
Tujuan Terapi :
membuat pasien nyaman dan pada kasus berat untuk mengobati Dehidrasi dan gangguan respirasi.
Terapi Farmakologi :
terapi simtomatis dan supportif Analgetik – Antipiretik : Diberikan aspirin atau paracetamol 650mg , max 4g untuk dewasa Dan 10-15mg/kgBB/hari max 60mg/kgBB pada anak atau ibuprofen 200- 800mg max 3.2g pada dewasa, 40mg/KgBB/Hari pada anak, berikan setiap 4-6jam Pasien dianjurkan minum cairan untuk mencegah dehidrasi Terapi embun dan atau penggunaan uap dapat meringankan sekret Penggunaan rutin antibiotika tidak di anjurkan, tetapi jika pada pasien dengan demam menetap dan gejala pernafasan lebih darii 4-6 hari kemungkinan adanya infeksi bakteri.
Bronkitis Akut
Tujuan Terapi :
• Mengurangi keparahan gejala dan menghilangkan kekambuhan akut dan mencapai perpanjangan interval yang bebas infeksi.
Terapi Farmakologi :
• Pada ekserbasi akut pemberian bronkodilator oral atau aerosol seperti albuterol aerosol.• Penggunaan antibiotika berdasarkan penyebab bakteri patogen , flourokuinolon antibiotik alternatif yang efektif untuk dewasa terutama bila patogen Gram (-)• Antibiotika yang umum digunakan selama 10-14 hari.
Bronkitis Kronis
Antibiotik yang dianjurkan Dosis Lazim Dewasa Dosis/ hari
Ampisilin 0.25- 0.5 4
Amoksisilin 0.5
cefprozil 0.5 2
Cefuroksim 0.5 2
Ciprofloksasin 0.5-.75 2
Levofloksasin 0.5-0.75 1
Doksisiklin 0.1 2
Klavulanat
Ko-trimoksazol 160/800mg 2
Tetrasiklin HCL 0.5 4
Tabel Penggunaan Antibiotika
Merupakan infeksi virus akut pada saluran pernafasan bawah bayi yang menunjukkan pola musiman yang tetap. Penyakit ini umumnya mempengaruhi bayi berumur 2-10 bulan. Penyebab utama 45-60% virus Respiratory syncytial dan virus influenzae.
Bronkhiolitis
Definisi
Gejala
demam rendah, batuk, gelisah Muntah, diare, pernafasan berbunyi, peningkatan laju
pernafasan.
Bronkhiolitis adalah penyakit yang sembuh sendiri
dan umumnya tidak memerlukan terpi, selain
menghilangkan kecemasan dan antipiretik.
Pada kasus berat pilihan terapi oksigen
Terapi beta adrenergik aerosol, biasanya untuk
sebagian besar pasien pada anak.
Karena bakteri bukan penyebab utama maka
antibiotik secara rutin tidak diberikan.
Terapi
Pneumonia merupakan infeksi pada ujung bronkhiol dan alveoli yang disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit.
Demam, batuk produktif sputum berwarna atau berdarah, nyeri dada, takipnea dan takikardia .
Pneumonia di tinjau dari asal patogenya a. Community acquired pneumonia (CAP)b. Nosokomial pneumoniac Pneumonia aspirasi
Pneumonia
Definisi
Klasifikasi
Gejala
Tujuan terapia. Eradikasi patogen dan penyembuhan klinis b. Menurunkan moribiditas
Terapi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Pencegahan dapat dilakukan dengan : • Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. • Immunisasi. • Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan. • Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA. Pengendalian yang dilakukan adalah : • Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada
para ibu. • Pengelolaan kasus yang disempurnakan. • Immunisasi
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit infeksi saluran pernapasan. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Sukandar, Elin dkk. 2012. Iso Famakoterapi. ISFI. Jakarta. Hal 765.
Pertanyaan dan jawaban 1. Mengapa Otitis media sering terjadi pada anak2? Jawaban : sistem kekebalan tubuh anak lebih rentan dari
orang dewasa Dilihat dari anatomi telinga, terdapat saluran kecil
antara telinga tengah dengan rongga hidung yaitu tuba eustachius, dimana pada anak2 strukturnya lebih pendek, lebih sempit, dan lebih horizontal dibandingkan dengan orang dewasa sehingga bakteri dan virus dapat terjebak di saluran tsb dan menyebabkan peradangan pada telinga tengah (otitis media)
2. Apakah ada saling terkait antara penyakit satu dengan yg lainnya pada ISPA?, Misal sinusitis dengan faringitis, atau sinuistis dengan otitis media? Jawaban :iya ada, ada yang namanya saluran tuba esteius (saluran tengah telinga) yang saling menghubungkan antara sinuistis dengan otitis media. Bakteri bisa lewat saluran ini, apabila saluran ini bengkak/terjadi peradangan maka akan terasa sakit atau nyeri
3. Perbedaan Asma dengan Bonkhitis
Kategori Asma Bronkhitis
Definisi Peradangan pada saluran pernafasan ditandai dengan hiperaktivitas bronkus
kondisi peradangan pada daerah trakeobronkial
Penyebab Terpaparnya alergan, hipersekresi bronkus, inflamasi, terlepasnya mediator kimiawi yang terbentuk pada saat cedera jaringan sel mast dan leukosit di saluran penafasan.
Adanya Infeksi bakteri atau virus
Gejala Sesak didada, mengi batuk Batuk, lendir putih, kesulitan bernafas memburuk dengan aktivitas fisik
Pengobatan β-2 Agonis, Metilxantin, Antikolinergik, glukorkortikoid dan leukotrin modeifiers
Antibiotika
4. Apakah asma dan bronkhitis dapat disembuhkan?Jawaban : Asma tidak dapat disembuhkan, kecuali
dengan memperjarang kambuh karena penyebabnya adalah sistem imunitas
Bronkhitis dapat disembuhkan, karena penyebab nya sudah jelas adanya infeksi bakteri atau virus dengan pemberian antibiotika.
5. Perbedaan sinusitis dengan polip ?Jawaban : Sinusitis : Infeksi pada saluran mukosa
sinus parasinal. Dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotika.
Polip : peradangan pada rongga hidung, dengan tumbuhnya jaringan baru (benjolan daging) yang menyebabkan terganggunya pernafasan, polip dapat di sembuhkan dengan cara operasi.
Sinuistis yang ditidak di obati dapat menyebabkan polip
top related