uas farmakoterapi

Upload: ade-andhika-candra

Post on 30-Oct-2015

180 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

rangkuman ujian

TRANSCRIPT

FARMAKOTERAPII. Gastrointestinal Tract Infections (GTI)a. Sebutkan beberapa bakteri yang lazim sebagai penyebab GTI /Gastroenteritis. Dan jelaskan 3 sifat utama kebanyakan bakteri yang dapat menimbulkan GTIBakteri yang menyebabkan GTI:

Virus: rhotavirus, norwalk virusBakteri: salmonella, shigelle, campylobacter, yersenia, vibrio, E. ColiParasit: clardia lamblia, entamoeba hisolytica, cryptosporidium

3 sifat penting bakteri penyebab bakteri yang menimbulkan GTI:

Mampu menghasilkan enterotoksin Mampu menempel pada mukosa dan menyebabkan peradangan Mampu menyerang secara utuh mukosa intestinal

b. Apa yang saudara ketahui tentang terapi Rehidrasi, terapi pendukung dan antimikroba yang dapat diberikan untuk GTI

Pengobatan utama untuk semua tipe infeksi diare adalah penggantian cairan & elektrolit. Ada 2 tujuan utama dalam menangani pasien yang kehilangan cairan pada GE, yaitu Rehidrasi: penggantian cairan yang hilang merupakan pengobatan agresif dalam menangani dehidrasi

Terapi pemeliharaan: penggantian terus menerus dari cairan & elektrolit setelah pasien menderita dehidrasi.Cairan dapat diberikan melalui rute oral / IV, tergantung keparahan dari cairan yang hilang & kemampuan pasien untuk mempertahankan pengambilan oral. Jika pengambilan pasien output, terapi IV direkomendasikan. Volume dari cairan yang diberikan tergantung ukuran tubuh dari individu, kehilangan kotoran, derajat dehidrasi / adanya demam. Pasien dengan dehidrasi berat bisa membutuhkan 10-20 ml/kg bolus gram normal.Cairan harus mengandung karbohidrat sebagai energi tambahan untuk mengobati hipoglikemia.Cairan IV dari KCl 20-40 mEq/l harus mengandung serum Kalium adequate setelah kekurangan dapat diatasi.Cairan mengandung sendok teh garam & 8 sendok teh gula dalam 1 liter air. 4 sendok teh gula, sendok teh garam & 1 sendok teh Na2CO3 dalam segelas orange jus pada 1 liter air. Cairan ini berisi Na2CO3 & mungkin lebih baik untuk pasien hipokalemia.

Terapi pendukungPenggunaan obat antidiare dalam pengobatan infeksi GTI GE tergantung pada sebagian produk, agen yang menginfeksi & umur dari pasien. Antidiare seperti tinctur opium, Loperamid & Diphenil atropin dianggap aman & dapat mengurangi frekuensi BAB pada beberapa tipe dari infeksi self-limiting GE yang akut pada orang dewasa & anak2, akan tetapi obat yang memperlambat motilitas GI dapat meningkatkan durasi & keparahan penyakit sebab terjadi peningkatan waktu kontak bakteri dengan mukosa khususnya jika patogenesis dari infeksi adalah penyerangan mukosa. Terapi antimikroba

Tidak ada obat antimikroba yang efektif untuk viral GE. Penggunaan AB untuk mengobati bakterial GE tergantung pada organisme penyebab infeksi, keparahan & kekronikan pada proses infeksi serta efektivitas dari AB dalam mengurangi keparahan / keadaan pembawa dari penyakit karena kebanyakan infeksi GE pada pasien ambulatory adalah sel berat / telah menyebar, sehingga dengan keadaan lemah.

Resisten Antimikroba

Multiresisten Salmonella, Shigella & ETEC telah berkembang pada negara berkembang. Resisten Shigella biasanya menggunakan Ampisilin (7-87%), Tetrasiklin (11-91%) & TMP-SMX (0-55%). Resisten Salmonella menggunakan Ampisilin (3-81%), Tetrasiklin (8-48%), Kloramfenikol (0-65%) & TMP-SMX (0-76%). ETEC diketahui telah resisten Ampisilin, Tetrasiklin & TMP-SMX.

AB Pilihan untuk Bacterial GE

Agen KausatifPilihan ObatObat Alternatif

ShigellaTMP/SMXTetrasiklin hidroklorida, Ampisilin / Siprofloksasin

ETECTMP/SMXSiprofloksasin / Doksisiklin

EPECAminoglikosida oral

EIECAmpisilinTMP/SMX

CampylobacterEritromisinSiprofloksasin / Tetrasiklin hidroklorida

PseudomonasAminoglikosida oral

Aeromonas/PlesiomonasTMP/SMXTetrasiklin hidroklorida, Aminoglikosida oral / Siprofloksasin

Vibrio TMP/SMXSiprofloksasin / Tetrasiklin hidroklorida

II. Infection (UTI)a. Bedakan batasan antara UTI yang complicated dengan UTI yang Uncomplicated dan berikan contoh pengobatan untuk status masing-masing.

UTI Uncomplicated adalah infeksi dimana tidak ada kelainan struktural / neurologik pada saluran kemih yang menganggu aliran normal dari urin dalam mekanisme/ sistem pengeluaran urin.

UTI Complicated adalah hasil dari ketidaknormalan / penyimpangan saluran kemih, karena adanya batu, penggunaan kateter yang lama, pembesaran kelenjar prostat, kekurangan neurologik / infeksi dari saluran normal pasien dengan penyakit dasar / yang diperoleh dari RS.

Terapi Eradikatif untuk Uncomplicated UTI:

a. Sefalosporin: Cefaclor, Cefadroxil, Cephalexin, Cepharadine.

b. Penisilin: Amoksisilin, Amoksisilin-Klavulanat, Ampisilin, Bakampisilin, Siklasilin.

c. Sulfonamid: Sulfacytine, Sulfamethizole, Sulfamethoxazole, Sulfisoxazole.

d. Tetrasiklin: Tetrasiklin, Doksisiklin, Minoksiklin.

e. Miscellanous: Cinoxacin, Asam Nalidiksat, Nitrofurantoin, Trimetoprim, Trimetoprim-Sulfametaksazol.

Terapi Eradikatif untuk Complicated UTI:a. Aminoglikosida: Gentamisin, Tobramisin, Amikasin.

Spektrum: Gram Negatif, termasuk Pseudomonas aeruginosa.

b. Antifungi: Ampoterisin B (Candida), Flucylosine (Candida, Cryptococcus), Fluconazole (Candida, Cryptococcus).

c. Sefalosporin: Sefazolin, Sefiksim, Sefotaksim, Seftizoksim.

d. Penisilin: Ampisilin (E. coli, Proteus), Karbenisilin-Indanil Sodium (Gram negatif, Pseudomonas), Meklosilin, Piperasilin.

b. Sebutkan beberapa bakteri gram positif dan negarif yang dapt menyebabkan UTIBakteri Gram Negatif: Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella aerogenes, Pseudomonas aeruginosa, Coliform lainnya.Bakteri Gram Positif: Enterococci, Staphylococci, lainnya.III. Central Nervous System Infection (CNSI)a. Bedakan pengertian antara meningitis dengan encephalitis

Meningitis umum didefinisikan sebagai peradangan pada membran otak / spinal cord. Sedangkan Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak.b. Bagaimana cara membedakan diagnosis antara infeksi bakterial dengan infeksi fungal serta dengan infeksi viral dalam kasus meningitis

Membedakan diagnosis antara infeksi bakterial; infeksi fungal; infeksi viral:

TampilanWhite blood cell (106/liter(mm-3))TipeProteinRasio glukosa CSF/Serum

Bakterial Keruh >500PolymorphonuclearMeningkat 50%

FungalJernih 10-500Mononuklear termasuk limfosit dan / atau monositMeningkat Bervariasi

ViralJernih 10-500Mononuklear termasuk limfosit dan / atau monositNormal / meningkat50%

c. Apakah prinsip utama yang harus diperhatikan dalam seleksi terapi meningitis. Berikan contoh obat-obat pilihannyaPrinsip utama pengobatan dalam seleksi pengobatan CNS:

a. Pencapaian & pemeliharaan konsentrasi obat AB yang cukup dalam CSF / cairan ekstraselular otak.

b. Aktivitas mikrobiologi AB saat dalam CNS

c. Penurunan / merubah respon peradangan dalam CNS

d. Secara efektif menangani komplikasi yang dihasilkan dari infeksi.IV. Adrenocortical & Other Hormonal Dysfunctiona. Bedakan terminologi medik antara sindroma cushing dengan penyakit addison. Dan jelaskan tindakan terapi untuk masing2 kasus tsbSindroma Cushing

Adalah manifestasi klinik dari peningkatan yang tidak tepat dan kronis dari level serum kortisol. Gejalanya meliputi obesitas, moonface, ketidakteraturan menstruasi, lemah otot, bersisik, perubahan psikologis, jerawat, kumis pada wanita, nyeri bagian belakang, garis2 pada kulit, osteoporosis, hipertensi, renal calculi, batu empedu.

Diagnosis: Screening test: ditemukannya ikatan tinggi kortisol dengan corticosteroid-binding globulin (CBG). Dexamethasone Suppression Tests

Pengobatan: ada dua tipe pengobatan, yaitu:

1. Pengobatan dengan menghambat sekresi pituitari dari ACTH

2. Pengobatan dengan menghambat sekresi adrenokortikal dari kortisol

ObatMekanisme kerjaES

SiproheptadinMenghambat sekresi ACTHMerangsang nafsu makan, berat badan bertambah, sedasi

BromokriptinMenghambat sekresi ACTHMual, hipotensi, sakit kepala

AminoglutetimidMenghambat pembentukan kortisol dengan memblok konversi kolesterol menjadi pregnenolonLetargi, mual, anoreksia, sakit kepala, ruam kulit, hipotensi, takikardia

MetiraponMenghambat kortisol dengan memblok tahap akhir dari pembentukan kortisolSedasi, ruam kulit, hipertensi

MitotanDestruksi sel adrenokortikol pada sintesis kortisolAnoreksia, mual, muntah, diare, letargi, penurunan daya ingat, hepatoksisitas

KetokenazolMenghambat pembentukan kortisol dengan memblok konversi kolesterol menjadi pregnenolonMual, muntah, lemah, ginekomasti, hepatoksisitas

Penyakit Addison

Adalah ketidakcukupan/kekurangan adrenokortikal, merupaka penyakit yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian dengan cepat apabila tidak diobati.

Manifestasi klinik: non spesisik: anoreksia, lemah, lemah & berat badan menurun. Hiperfragmentasi pada kulit & membran mukosa. GI: mual, nyeri abdominal, diare & muntah.

Diagnosis: Screening test: kadar ACTH tinggi dalam plasma. ACTH Stimulation Test

Kadar plasma ACTH: level ACTH biasanya meningkat sampai 55 pmol/liter (250pg/ml) pada pasien dengan kekurangan adrenokortikol.

Pengobatan:

a. Addisonian Crisis

Berdasarkan penggantian glukokortikoid, dengan /tanpa penambahan penggantian mineralkortikoid. Hidrokortison 100 mg IV setiap 6 jam, biasanya pasien akan stabil setelah 24jam & pada saat itu dosis dapat diturunkan menjadi 50 mg IV setiap 6 jam. Dosis perawatan Hidrokortison adalah 20-30 mg/hari paling lama 4 / 5 hari.

Pemberian IV & glukosa direkomendasikan untuk merawat dehidrasi, shock & hipoglikemi.

Namat biologiDosis ekivalen (mg)

Kerja singkat

Hidrokortison

Kortison asetat8-12

8-1220

25

Kerja sedang

Prednison

Prednisolon

Metilprednisolon

Triamsinolon18-36

18-36

18-36

18-365

5

4

4

Kerja lama

Deksametason

Betametason36-54

36-540,75

0,60

b. Terapi perawatan

Hidrokortison 15-30 mg/hari dibagi dalam 2 / 3x/hari dengan dosis yang lebih besar pada pagi hari. Prednison dapat dijadikan sebagai alternatif dengan dosis 5-7,5 mg/hari.

Pemberian klinik dari Steroid: pemberian glukokortikoid harus hati2 karena bersifat imunosupresan.Kapan Glukokortikoid digunakan:

1. Kekurangan Adrenokortikol primer / sekunder

2. Rematik

a. Artritis gout akut

b. Artritis rematoid

c. Osteoartritis

3. Gangguan ginjal

a. Glomerulonefritis

b. Sindrom nefrotik

4. Gangguan kolagen

a. SLE

b. Polimositis

5. Gangguan alergi

a. Angioderma

b. Urtikardia

6. Gangguan saluran nafas

a. Asma bronkial

b. Pnemonitis

7. Gangguan kulit

8. Gangguan GI

a. Kolitis ulser

b. Penyakit Crohns

9. Malignansi

a. Kanker payudara

b. Leukimia

10. Gangguan hati

a. Hepatitis aktif kronik

b. Hepatitis alkohol

11. Miscellaneous

a. Sarkodosis

b. Anemia hemolitik

b. Bedakan pula terminologi medik dan prinsip terapi yang dipilih antara

Hipertiroidisme dan hipotiroidismeHiperparatiroidisme dan hipoparatiroidisme

Perbedaan terminologi medik dan prinsip terapi antara:Hipertiroidisme dengan HipotiroidismeSistem tubuhHipertiroidismeHipotiroidisme

UmumIntoleransi pada panas, penurunan BB walau nafsu makan meningkat, berkeringat.Intoleransi pada dingin, BB bertambah walau nafsu makan berkurang; rambut rontok serta suara lemah; menurunkan keringat; mudah capek

KepalaRambut tipis; tekstur halusRambut kering, rapuh & jarang; penipisan dari aspek lateral pada mata

MataPandangan kabur, lid lag, lid retraction.Kelopak mata membengkak

LeherPembesaran daerah goiter dengan /tanpa getaranGoiter pada hipotirodisme primer tidak ditemukan pada gangguan pituitari

KardiakPalpitasi, edema, meningkatkan detak & tekanan sistolikDetak jantung lemah, dispnea, pembesaran kardiak, nyeri prekordial

GIDiare, hiperdefekasiKonstipasi

GenitourinaryAmenorhea / penurunan siklus haidMenorhagia, dismenorhea

ExtremitisPretibial myxedema, panas, kelembaban kulitPelebaran kaki&tangan, pretibial myxedema, kulit terasa dingin & kering, kuku rapuh & berwarna kuning

NeuromuskularLelah, lemah, tremorLemah, & lemah, paresthesias, keterlambatan reflek tendon dalam

EmosiGugup, iritabilitas, kelabilan emosi, insomnia & pemendekan siklus tidurKetidakstabilan emosi, depresi, letargi, menurunkan energi & meningkatkan kebutuhan tidur

Prinsip terapi:

PenyakitPengobatan

HipertiroidismeThioamid, Iodida, Antagonis Adrenergik, Radioaktif Iodin, Pembedahan (Iodida, Thioamid / propanolol preoperasi sama penurunan gejala), Kontras media Iodin

HipotiroidismeKolesteramin, Kolestipol, Nitroprusid, Litium, Iodida, Amiodaron, Ipodat, Sulfonilurea, Sulfonamid, PAS, Resorsinol, Fenilbutazon, cabai alami (mengandung Tiosianat & Goitrogen lainnya)

Hiperparatiroidisme dengan Hipoparatiroidisme

a. Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme primer adalah sebuah karakteristik gangguan endokrin dengan kelebihan ketidakkontrolan pembentukan hormon paratiroid (PTH) dari adenomatous (keterlibatan kelenjar tunggal, 80%), hiperplastik (keterlibatan kelenjar ganda, 20%) / malignan (

Beberapa obat disekresi dalam bentuk tidak aktif

2) Konsentrasi obat mencapai ASI tergantung pada

Dosis obat

Half life obat

Ikatan dg protein plasma

Berat molekul

Kelarutan didalam lemak

Perbedaan pH antara plasma dan ASI

3) Pengaruh obat pada proses laktasi (pembuatan ASI)

Dapat meningkatkan atau menurunkan produksi ASI

Meningkatkan ASI

Metoklopramid

Oxytocin

Menurunkan ASI

Bromocriptin

Levodopa

Diuretik

Alkoholb. Sebutkan obat-obat apa saja yang perlu perhatian atau tidak harus diberikan bagi pasien bayi, lansia, wanita hamil dan wanita menyusuiObat yang perlu perhatian / tidak harus diberikan bagi pasien bayi, lansia, wanita hamil & menyusui

a. Bayi

ObatES

AndrogenPubertas prematur pada pria, menurunkan tinggi pada remaja dari premature epiphyseal closure

Aspirin & salisilat lainIntoksitas dari overdosis akut (asidosis, depresi nafas hipertermia), Reyes sindrom pada anak dengan chickenpox / influenza

KloramfenikolGray sindrom (neonates & infant)

GlukokortikoidMenghambat pertumbuhan dengan penggunaan jangka lama

FluorokuinolonTendon rupture

HeksaklorofenToksisitas CNS (infant)

Asam nalidiksatErosi cartilage

FenotiazidKematian mendadak pada infant

SulfonamideKernikterus (neonatus)

TetrasiklinKuning pada gigi

b. LansiaObat dengan indeks terapi sempit: digoxin kecuali bila diperlukanc. Wanita hamil

Penghambat ACE

Antikanker / Immunosupresan: Aminopterin, Busulfan, Sikloposfamid, Metrotrexat

Antiseizure: Karbamazepin, Fenitoin, Trimethadion, Asam valproat

Derivate Vit. A: Etretinat, Isotretinoin, Vit. A

Obat lain: Alkohol (dosis tinggi), Kokain (dosis tinggi), Litium, Tetrasiklin, Talidomid, Warfarin

Hormone seks: Estrogen, Progestin, Androgend. Wanita menyusui

AmiodaronKandungan iodine dapat menyebabkan hipotirodisme neonatus

AspirinResiko teoritis sindrom Reye

BarbituratMengantuk

BenzodiazepinLatargi

KarbimazolGunakan dosis efektif terendah untuk menghindari hipotiroidisme

Kontraseptif (kombinasi oral)Dapat mengurangi produksi air susu dan menurunkan kandungan nitrogen dan protein

Obat sitotoksikMasalah yg mungkin timbul adalah penekanan imun dan neutropenia

EfedrinIritabilitas

TetrasiklinRisiko teoritis perubahan warna gigi

Pembentukan faktor X

Hormon A

Hormon B

Organ target

Hipotalamus

Pituitari

Anterior

Efek biologi

GH-RH

GH

Liver

Hipotalamus

Pituitari

Anterior

Percepatan pertumbuhan & anabolik efek

SST

Jaringan lain, seperti otak, jantung & tulang

IGF-1

DIAN APT XXIIPage 21