al humadza dan al luahmad
DESCRIPTION
QS AL HUMADZAH 1-9. AL HUMADZA DAN AL LUAHMAD. DEFENISI. Al Humadzah : Golongan manusia yang senantiasa menyebutkan aib orang lain dengan lisannnya. Al Lumadzah : Golongan manusia yang senantiasa mencontohkan dengan prilaku dan perbuatannya aib serta kekurangan orang lain. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
QS AL HUMADZAH 1-9
Al Humadzah : Golongan manusia yang senantiasa menyebutkan aib orang lain dengan lisannnya.
Al Lumadzah : Golongan manusia yang
senantiasa mencontohkan dengan prilaku dan
perbuatannya aib serta kekurangan orang lain.
Rasul SAW bersabda:“Bila anak cucu Adam tiba pada pagi
hari, seluruh anggota tubuhnya mengingatkan lisan, seraya berkata:
Bertakwalah kamu pada Allah terhadap kami, karena kami
tergantung padamu, bila kamu lurus maka kamipun akan lurus dan bila kamu menyimpang maka kamipun
akan menyimpang”. (HR.Tirmidzi)
Rasul SAW bersabda: “Barang siapa yang menjamin
bagiku apa yang terdapat antara kedua pipinya (lisan)
dan yang berada di antara kedua pahanya (kemaluan),
maka aku menjamin baginya syurga”.
(HR.Hakim)
Suatu hari Rasul saw berjalan-jalan dengan sahabat-sahabat beliau dan melewati sebuah
pasar yang kebetulan terdapat bangkai kambing yang sudah membusuk, tanduk dan
kakinya patah sebelah, lalu beliau saw bersabda : “Siapa di antara kalian yang mau
membeli bangkai ini ? para sahabat menjawab : Ya Rasul, jangankan ia sudah jadi bangkai,
sedangkan ia hidup saja punya kekurangan (tanduk dan kakinya patah sebelah). Maka Rasul saw bersabda : “Seseorang di antara
kalian jauh lebih baginya memakan bangkai ini di bandingkan bila ia menceritakan aib
saudaranya muslim” (HR.Muslim)
Muhammad bin Suqa berkata pada murid-muridnya tentang ‘Atho’ Bin Abi Rabah :“Maukah kalian aku beritahukan nasehat telah bermanfaat untukku hingga dapat bermanfaat pula buat kalian? Mereka menjawab: Iya. Aku telah telah dinasehati oleh ‘Atho’ suatu hari, ia berkata: Wahai anak saudaraku, para sahabat Nabi sangat membenci hal-hal sia-sia. Aku bertanya: Apa hal sia-sia menurut mereka? ‘Atho’ menjawab: Seluruh perkataan sia-sia bagi mereka selain Alquran di baca dan dipelajari juga hadits Rasul SAW di riwayatkan dan diketahui atau menyeru pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran atau mempelajari ilmu yang bermanfaat
karena Allah SWT atau engkau berkata hal-hal yang merupakan hajatmu dan kehidupanmu yang harus engkau sampaikan tanpa menambah-nambahnya. Lalu ‘Atho menghadap ke wajahku sambil berkata: apakah kalian memungkiri? Apakah kalian memungkiri? Bahwa Allah SWT telah menyiapkan malaikat yang mengawasi kalian dan mencatat semua prilaku kalian. Apakah kalian memungkiri; bahwa setiap dari kalian disisi kanan juga kirinya ada duduk yang tidak ada satu hurufpun
terlontar kecuali mereka catat.
Kemudian ‘Atho berkata lagi:
Tidakkah seseorang diantara kita merasa sangat malu di padang mahsyar kelak saat bukunya dibuka tidak terdapat tulisan tentang urusan agamanya juga dunianya.
Perbedaan Antara Hasut Dengan GibthoHasut: Iri dan berharap nikmat yang ada pada orang lain hilangGibtho:Iri (positif) dengan tidak berharap nikmat hilang dari orang lain