akhlaq terhadap allah swt

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akhlaq ? Apa itu Akhlaq? Dalam pengertian awam, Akhlaq sendiri biasanya diartikan sikap seseorang dalam kesehariannya. Jika dalam kesehariannya tindak tanduk, ibadah dan perbuatannya santun serta baik, maka dapat dikatakan orang itu berakhlaq mulia. Itulah pengertian Akhlaq dari kaca mata orang awam. Lalu apa pengertian Akhlaq yang sebenarnya ? Lalu Akhlaq terhadap Allah. Sebelum membaca buku “Kuliah Akhlaq” dari Drs. H. Yunahar Ilyas Lc.,MA , saya hanya mengetahui Akhlaq terhadap Allah adalah menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Lewat makalah ini saya akan membedah bagian bagian dari “Akhlaq Terhadap Allah”. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian Akhlaq terhadap Allah SWT ? 2. Apa saja tindakan atau sikap yang mencerminkan Akhlaq terhadap Allah SWT? 3. Seberapa pentingnya Akhlaq terhadap Allah? 1 Akhlaq Terhadap Allah SWT – Aqidah Akhlaq (2014)

Upload: dewi

Post on 16-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Aqidah Akhlaq

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGAkhlaq ? Apa itu Akhlaq? Dalam pengertian awam, Akhlaq sendiri biasanya diartikan sikap seseorang dalam kesehariannya. Jika dalam kesehariannya tindak tanduk, ibadah dan perbuatannya santun serta baik, maka dapat dikatakan orang itu berakhlaq mulia. Itulah pengertian Akhlaq dari kaca mata orang awam. Lalu apa pengertian Akhlaq yang sebenarnya ? Lalu Akhlaq terhadap Allah. Sebelum membaca buku Kuliah Akhlaq dari Drs. H. Yunahar Ilyas Lc.,MA , saya hanya mengetahui Akhlaq terhadap Allah adalah menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Lewat makalah ini saya akan membedah bagian bagian dari Akhlaq Terhadap Allah.

B. PERUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian Akhlaq terhadap Allah SWT ?2. Apa saja tindakan atau sikap yang mencerminkan Akhlaq terhadap Allah SWT?3. Seberapa pentingnya Akhlaq terhadap Allah?

C. TUJUAN1. Mengetahui pengertian Akhlaq terhadap Allah SWT.2. Memahami sangat pentingnya menerapkan Akhlaq terhadap Allah, sebagai umat Muslim.3. Mengetahui keseluruhan bagian Akhlaq terhadap Allah SWT.

BAB IIAKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT

A. PENGERTIAN AKHLAQKata Akhlaq berasal dari kata Khulk (bentuk kata jamak) dalam bahasa Arab yang berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat.[footnoteRef:2] Namun menurut Prof.Dr. Ahmad Amin Akhlaq adalah kebiasaan kehendak.[footnoteRef:3] Berarti dapat disimpulkan bahwa Akhlaq adalah sebuah tingkah laku, atau sifat yang tertanam dalam diri manusia. Jika perbuatannya baik maka disebut Akhlaq Mulia, namun jika perbuatannya tidak baik dinamakan Akhlaq Tercela. Mengapa dari kecilpun kita diajarkan atau diperkenalkan tentang agama(Islam) karena pembelajaran dari dinilah yang membentuk Akhlaq kita. Apa saja kebiasaan yang ditanamkan orangtua kita sejak kecil, ataukah belajar, rajin sholat, rajin mengaji ? Kebiasaan-kebiasaan baik tadi yang akan membentuk kita menjadi manusia ber-Akhlaq Mulia. Bagi umat Islam yang terpenting adalah Akhlaq terhadap Allah.Dan materi Akhlaq terhadap Allah terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Taqwa,Cinta dan Ridha, Ikhlas, Khauf dan Raja, Tawakkal, Syukur, Muraqabah,Taubat.[footnoteRef:4] [2: Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Pers, Jakarta, t.t., hlm. 1] [3: Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Pers, Jakarta, t.t., hlm. 2] [4: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. ix]

B. TAQWATaqwa adalah mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.[footnoteRef:5] Tentu sudah jelas apa saja larangan bagi kita dan apa yang menjadi kewajiban kita, karena semua sudah tertera pada Al-Quran. Karena Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi umat Islam. [5: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 17]

Afif Abd al-Fattah Thabbarah dalam bukunya Ruh ad-Din al Islami mendefinisikan Taqwa dengan :Seseorang memelihara dirinya dari segala sesuatu yang mengundang kemarahan Tuhannya dan dari segala sesuatu yang mendatangkan mudharat, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain[footnoteRef:6] [6: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 17]

Bahwa kita Umat islam wajib memelihara diri untuk menjalankan Perintah Allah, dan Menjauhi Larangan-Nya dengan sebenar-benarnya, dalam keadaan apapun, dimanapun kita berada.Contoh Taqwa dalam kehidupan kita sehari hari adalah saat kita umat muslim menjalankan Sholat sebagai bentuk bertaqwa kepada Allah SWT.

C. CINTA DAN RIDHACinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang.[footnoteRef:7] Bagi seorang mukmin, cinta, pertama dan utama diberikan kepada Allah SWT. Seperti apa yang tertera di dalam Al-Quran. [7: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 24]

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah 2: 165). Intinya pada Adapun orang orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang datang dari Allah SWT, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-petunjuk-Nya dengan senang hati.[footnoteRef:8] [8: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 28]

Contoh Cinta dan Ridha dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Misal meninggalkan pekerjaan sejenak, untuk meluangkan waktu menjalankan Sholat, karena seseorang tadi lebih mencintai Allah dibandingkan Pekerjaannya. Lalu Ridha adalah menerima segala yang telah Allah berikan kepadanya, misal kita diberikan Allah kehidupan sederana, kita harus Ridha atas takdir Allah.

D. IKHLASSecara terminologis ikhlas adalah beramal semata mata mengharapkan ridha Allah SWT.[footnoteRef:9] Dalam lingkup luasnya, seseorang beribadah, beramal, berjihad mencari ridha Allah tanpa mempertimbangkan harta, pangkat, status, popularitas, kemajuan, atau kemunduran tetapi hanya mengutamakannya untuk memperbaiki dirinya serta dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT. [9: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 29]

Unsur Ikhlas :1. Niat yang ikhlas2. Beramal dengan sebaik baiknya3. Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat

Ikhlas dalam kehidupan sehari-hari lekat dengan kata tanpa pamrih, itulah penerapan ikhlas yang sesungguhnya. Pada Hadist Riwayat Ahmad pun tertera bahwa Rasulullah mengatakan : Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil. [footnoteRef:10]Dan syirik kecil yang dimaksudkan Rasulullah adalah Riya. Riya adalah melakukan sesuatu kebaikan bukan karena Allah, tapi karena ingin di puji atau karena pamrih lainnya. Saat seseorang melakukan kebaikan hanya karena ingin di puji, maka perbuatannya itu tidak akan selalu ia perbuat. Dan saat tidak ada yang memuji lagi dia akan mudah menyerah saat melakukan kebaikan. Namun saat dia di puji, dia akan mudah sombong dan lupa diri. Berbeda sekali dengan seseorang yang melakukan kebaikan dengan Ikhlas, seberat apapun tantangan nya dia akan tetap menghadapi tantangan dan hambatan. Karena didalam hatinya dia melakukan sesuatu itu karena Allah, bukan karena ingin dipuji. [10: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 35]

Contoh Ikhlas dalam kehidupan sehari hari adalah melakukan kebaikan tanpa mengharap imbal balik dari manusia atau dari siapapun, kecuali mengharap Ridha Allah saja. Contoh nyatanya, Ani memberikan uang kepada anak jalanan, tetapi maksut ani hanya mendapat Ridha Allah, bukan untuk pamer kepada teman-temannya, atau untuk mendapat ganti dari orang lain.

E. KHAUF DAN RAJASecara singkatnya dapat dikatakan bahwa Khauf adalah takut terhadap siksa, dan Raja adalah mengharap rahmat dari Allah SWT.[footnoteRef:11] [11: Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Pers, Jakarta, t.t., hlm. 145]

Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya, atau membayangkan menghilangnya sesuatu yang disukainya. Secara gambaran besarnya adalah didalam diri kita harus ada rasa takut untuk melanggar larangan yang sudah ditetapkan Allah SWT. Rasa takut tadi harus bersumber dari rasa takut kepada Allah SWT. Takut kepada Allah,yaitu mengingat dosa-dosanya dimasa lalu yang besar, meningat besarnya siksa-Nya, mengingat betapa lemahnya diri untuk menanggung siksa serta mengingat kekuasaan Allah terhadap diri.Menurut Sayyid Sabiq ada dua sebab seseorang takut kepada Allah SWT:[footnoteRef:12] [12: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 39]

1. Karena mengenal Allah SWT2. Karena Dosa-dosa yang dilakukannya.Raja adalah memautkan hati kepada sesuatu yang disukai pada masa yang akan datang. Raja harus didahului oleh usaha yang sungguh-sungguh. Harapan tanpa usaha namanya angan-angan kosong(tamanni)[footnoteRef:13] [13: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 41]

Dengan rasa takut terhadap Allah, serta keinginan mendorong kita untuk mendapatkan rahmat Allah, tentunya itu sangat dibutuhkan dalam pribadi Muslim yang baik. Contoh nyata Khauf adalah dengan kita bertaqwa. Atau contoh lain, kita tidak mencuri, karena kita tau, saat kita mencuri ganjaran untuk kita kelak di neraka seperti apa. Atau lebih jelasnya karena kita takut kepada Allah jadi kita menjauhi laranganya. Sedangkan Raja, contoh nyatanya adalah kita melakukan kebaikan atau beribadah karena ingin mendapat pahala, atau masuk surga.

F. TAWAKALTawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada Allah. [footnoteRef:14]Biasanya orang selalu berpresepsi salah tentang tawakal, seharusnya tawakal yang benar harus didukung dengan Ikhtiar (berusaha). Setelah kita sudah berusaha semaksimal mungkin, maka berserahlah kepada Allah, atas segala hasil yang akan Allah berikan kepada kita. Tawakal sangat bermanfaat untuk ketenangan batin. Sebab kenapa? Karena saat orang bertawakal, setelah ia bersaha mencurahkan segala tenaga, fikiran, materi, namun ia gagal, maka ia tidak akan putus asa. Ia akan menilai itu adalah sebuah cobaan dari Allah, lalu bangkit dan berusaha kembali. [14: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 44]

Contoh nyata tawakal adalah saat kita mengunci motor kita, lalu kita tinggalkan motor itu diparkiran. Mengunci motor adalah sikap berusahanya, dan meninggalkan adalah tawakal. Atau dalam cakup luasnya kita menyerahkan segala keputusan ditangan Allah, tetapi harus dibarengi dengan usaha.

G. SYUKURSyukur adalah memuji Allah atas segala kenikmatan atau kebaikan yang telah diberikan-Nya. Bersyukur terdapat tiga bagian, juka salah satunya hilang maka bukanlah bersyukur. Tiga bagian itu adalah : mengaku nikmat dalam batin, membicarakannya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana untuk taat kepada Allah.[footnoteRef:15] [15: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 50]

Contoh Syukur adalah kita memuji nama Allah setelah diberikan nikmat, misal berkata Alhamdulillah setelah diberikan nilai ujian yang bagus.

H. MURAQABAHMuraqabah berasal dari kata raqaba yang berarti menjaga, mengawal , menanti, dan mengamati. Dan Muraqabah sendiri dapat diartikan kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu berada dalam pengawasan Allah SWT. Kesadaran itu lahir dari keimanan bahwa Allah SWT dengan sifat ilmu,bashar dan sama (Mengetahui,Melihat dan Mendengar)-Nya. Dalam artian Allah mengetahui apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Menurut Rasulullah saw, muraqabah paling tinggi adalah apabila seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT bersikap seolah-olah dia dapat melihat-Nya. Sekalipun dia tidak bisa melihat-Nya, tapi dia yakin Allah pasti melihatnya[footnoteRef:16] [16: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 55]

Contoh nyata muraqabah adalah saat kita beribadah seakan kita sedang berbicara kepada Allah, Muraqabah ini benar benar hanya antara seorang pribadi dan Allah saja. Sifatnya sangat terbatas, atau bisa diartikan begitu sempit cakupannya.

I. TAUBATTaubat berasal dari kata taba yang berarti kembali. Orang bertaubat kepada Allah SWT adalah orang yang kembali dari semua yang dibenci Allah dan menuju ke yang diridhai Allah.[footnoteRef:17] Tidak ada istilah terlambat untuk bertaubat. Rasulullah saw berkata Sesungguhnya Allah tetap menerima taubat seorang hamba-Nya selama nyawanya belum sampai di tenggorokan.(HR. Tirmidzi) [17: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 57]

Allah membuka lebar-lebar kesempatan untuk bertaubat. Namun dalam bertaubat yang sempurna haruslah ada 5 bagian [footnoteRef:18]: [18: Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, t.t., hlm. 61]

1. Menyadari kesalahan.2. Menyesali kesalahan3. Memohon ampun kepada Allah SWT4. Berjanji tidak akan mengulanginya5. Menutupi kesalahan mas lalu dengan amal shaleh.

Contoh taubat dalam kehidupan nyata misal seseorang yang suka mencuri, lalu ia benar benar menyesal dan ingin berhenti mencuri, lalu ia memohon ampun kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian orang yang suka mencuri itu mulai belajar agama kembali.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANAkhlaq adalah perilaku, sifat atau perbuatan yang berada di dalam diri manusia. Namun jika Akhlaq terhadap Allah SWT adalah sebuah perbuatan yang tertuju kepada Allah SWT. Dari pedoman kehidupan didunia ataupun pedoman untuk kelak di akherat. Dan peran Akhlaq Terhadap Allah sangatlah penting bagi kita umat manusia terutama umat muslim. Didunia ini hanya Allah saja yang menjadi sumber utama ketakutan kita. Karena dari rasa takut itu akan timbul rasa selalu ingin memperbaiki diri menjadi seperti yang di perintahkan Allah. Meninggalkan segala larangannya, bagi yang berdosa segera bertaubat dan selalu mengharap limpahan rahmat-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yuniar, Kuliah Akhlaq, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Yogyakarta, 1999. Asmaran, Pengantar Studi Akhlaq, Rajawali Pers, Jakarta, 1992.

LAMPIRAN

Pertanyaan :1. HikmatullahNorma, Etika, Adab, dan Moral, apa perbedaan semua itu dengan Akhlaq? Apa bisa dikaitkan dengan Agama?Jawab : Pada agama kita yaitu Agama Islam Norma, Etika, Adab, dan Moral tergabung menjadi satu yaitu Akhlaq. Namun saat kita berpandangan pada agama lain, tentunya di agama lain tidak ada Akhlaq, jadi pada agama lain itulah yang terbagi menjadi Norma, Etika, Adab, dan Moral.2. Chairus SabriApa seseorang melakukan tawuran sekali saja, itu sudah termasuk akhlaq nya?Jawab : Itu sudah termasuk Akhlaq, karena dalam peristiwa tersebut terceminkan bahwa imannya belum kuat dan seorang tadi belum bisa menolak saat di ajak berbuat yang tidak baik.3. Muhammad JihadBagaimana antara hubungan Takut dan Cinta Kepada Allah? Jawab : Cinta dan Takut kepada Allah, hubungannya sangat erat, saat kita Cinta kepada Allah, kita pasti takut Allah marah. Tetapi saat kita sekedar takut saja, belum tentu kita Cinta kepada Allah. Contoh nyatanya, saat kita cinta kepada orang tua, kita takut orang tua marah, kita takut kehilangan orang tua. Jadi saat ada Cinta, pasti ada rasa Takut, tetapi dalam rasa takut belum tentu ada Cinta.4. SyafiraApa bedanya Ikhlas dan Rela (Ridha) ? Serta Tawakal dan Raja?Jawab : Ikhlas adalah melakukan segala sesuatu hanya mengharap Ridha Allah, kalau Rela : Menerima keputusan yang telah Allah beri kepada kita(sudah ada hasilnya). Lalu Raja adalah Mengharap Rahmat Allah , dan tawakal adalah Berserah akan keputusan yang akan Allah berikan (belum ada hasil).5. EristaMengapa saat Khauf dan Raja tidak seimbang bisa terjadi pesimis dan lalai?Jawab : kembali kepada pengertian nya, Khauf adalah takut, jadi jika takut sangat dominan maka akan timbul rasa mudah putus asa, dan juga pesimisme. Dan dari Raja sendiri Mengharap Rahmat Allah atau mengharap nikmat dari Allah. 6. Arti dari Muraqabah?Jawab : kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu berada dalam pengawasan Allah SWT. Dalam arti yang sebenarnya adalah lebih ke Kontak kita kepada Allah,misal seakan akan kita sedang berbicara kepada Allah, menghadap Allah, dan Allah melihat apa yang kita lakukan. Jadi cakupannya sangat sempit, hanya antar Allah dan seoarang Pribadi saja.

7Akhlaq Terhadap Allah SWT Aqidah Akhlaq (2014)