ade nur afianti 13050514017 cdma elkom-a-2013

16
i MAKALAH CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Telekomunikasi Oleh Ade Nur Afianti Al Halia 13050514017 S1/Pendidikan Teknik Elektro/ELKOM-A/2013 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2015

Upload: ade-nur-afianti

Post on 23-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

  • i

    MAKALAH

    CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA)

    Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Telekomunikasi

    Oleh

    Ade Nur Afianti Al Halia

    13050514017

    S1/Pendidikan Teknik Elektro/ELKOM-A/2013

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    2015

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subehanahu wa taala yang

    senantiasa memberikan nikmat kesehatan dan kesmpatan sehingga penulis mampu

    menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta shalawat

    kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sebagai uswatun hasanah dimuka Bumi ini.

    Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan

    tugas makalah ini sebagai tempat pemebelajaran dalam Mata Kuliah SISTEM

    TELEKOMUNIKASI. Dan penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang

    senantiasa amanah dalam melaksanakan tugas yang diberikan, semoga kedepannya lebih

    ditingkatkan lagi ukhuwah dalam kelompok ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca khususnya

    Dosen Pengajar Mata Kuliah ini. Agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih

    baik lagi.

    Surabaya, 02 Maret 2013

    Penulis,

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1

    B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 2

    C. TUJUAN ................................................................................................................. 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN CDMA .......................................................................................... 3

    B. PRINSIP PENYEBARAN LANGSUNG PADA CDMA ...................................... 5

    C. KAPASITAS DARI SISTEM CDMA.................................................................... 9

    BAB III SIMPULAN .......................................................................................................... 12

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Di Era teknologi telekomunikasi, kecepatan, dan faktor ekonomis menjadi

    fokus utama dalam proses penyampaian informasi. Hal inilah yang memprakarsai

    para ilmuwan untuk membuat suatu teknologi telekomunikasi yang cepat, murah, dan

    jangkauannya luas. Perkembangan ini mulai terlihat dengan adanya teknologi 1G.

    Selang beberapa waktu, teknologi 1G sudah dianggap mulai ketingggalan zaman,

    maka munculah teknologi 2G yang dibagi kedalam dua jenis, teknologi GSM dan

    teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

    Code Division Multiple Access atau sering disingkat dengan CDMA adalah

    sebuah pemultipleksan dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal

    tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, namun dengan cara mengkodekan data

    dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan

    menggunakan sifat sifat interfensi kontruktif dari kode kode khusus itu untuk

    melakukan pemultipleksan.

    Teknologi wireless ini pada dasarnya lahir karena adanya teori tentang

    gelombang elektromagnetik yang dikemukakan oleh Maxwell di tahun 1850-an.

    Adanya gelombang elektromagnetik ini kemudian dibuktikan oleh H.Hertz pada tahun

    1888. Kemudian pada tahun 1895 Guilermo Marconi mentransmisikan gelombang

    radio untuk pertama kalinya. Pada tahun 1901 Marconi menggunakan gelombang

    radio untuk transmisi jarak jauh (transatlantik) dengan kode morsenya. Seiring

    berkembangnya teknik elektronika sejak tahun 1906 gelombang elektromagnetik

    mulai dipakai untuk system siaran (broadcasting). Dalam sistem broadcasting ini

    gelombang elektromagnetik merupakan syarat pembawa informasi dan hiburan.

    Selanjutnya terjadi perkembangan penyiaran secara cepat di tahun 1920-an, ketika di

    rumah-rumah telah ada pesawat penerima wireless.

  • 2

    B. RUMUSAN MASALAH

    a. Apa yang di maksud dengan CDMA?

    b. Bagaimana prinsip penyebaran langsung pada CDMA?

    c. Bagaimana kapasitas dari CDMA?

    C. TUJUAN

    a. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan CDMA.

    b. Untuk mengetahui bagaimana prinsip penyebaran langsung pada CDMA.

    c. Untuk mengetahui bagaimana kapasitas dari CDMA.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN CDMA

    Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk

    pemultipleksan(bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara

    bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti padaTDMA) atau

    frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan

    sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan

    sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan

    pemultipleksan.

    CDMA memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan

    teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang pertama kali dibuat

    oleh perusahaan Amerika-Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari

    berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.

    Gambar 1. CDMA Network Architecture

    Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk

    menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode

    yang unik yaitu PRCS (Pseudo-Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency

    Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA

  • 4

    menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user.

    Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap

    interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil.

    CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain

    untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih

    banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA menawarkan kecepatan

    transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan bilangan

    biner yang dinamakan Direct Sequence code (DCS) ketika terjadi panggilan.

    DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan wideband

    Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan wider

    signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal berfungsi untuk mengurangi

    interference dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan.

    Seluruh pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi.

    Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise (PN)

    sequence. Masing- masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke

    seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat dihandle oleh

    carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-

    masing pengguna kode dengan carrier.

    Gambar 2. Ilustrasi Proses CDMA

  • 5

    B. PRINSIP PENYEBARAN LANGSUNG PADA CDMA

    Kode PN memiliki beberapa sifat unik. salah satunya adalah bahwa setiap

    saluran fisik atau aplikasi pengguna, ketika penyebaran dengan kode PN pada

    pemancar, dapat diidentifikasi secara unik di receiver dengan mengalikan sinyal

    baseband yang diterima dengan fase koheren copy kode PN.

    Untuk menggambarkan bagaimana penerima CDMA dapat mendeteksi sinyal

    dari pengguna yang diinginkan dengan adanya sinyal yang diterima dari pengguna

    lain dalam sistem CDMA, pertimbangkan Gambar (a), yang menunjukkan diagram

    blok dari CDMA terlalu disederhanakan receiver. Misalkan penerima ingin

    mendeteksi aliran data dari pengguna 1.

    (a) Sebuah penerima CDMA disederhanakan. Sinyal yang diterima pada masukan

    dari demodulator terdiri dari sinyal dari beberapa pengguna. Data stream dari

    pengguna 1 sedang terdeteksi dalam gambar ini.

  • 6

    (b) Diagram menunjukkan bagaimana sinyal tiba di penerima terdiri dari sinyal yang

    ditransmisikan dari beberapa pengguna.

  • 7

    (c) Diagram yang menggambarkan bagaimana sinyal dari pengguna yang diinginkan

    dapat dideteksi. Decoder membaca output integrator pada akhir setiap periode

    simbol, dan jika hasilnya positif, dibutuhkan data menjadi nol biner. Jika negatif,

    data diterjemahkan menjadi satu biner. Perhatikan bahwa setelah decoder telah

    membaca output integrator, integrator harus (cont.) Diatur ulang (yaitu, output-

    nya harus dibuang) sehingga proses dapat mulai lagi di awal periode simbol

    berikutnya.

  • 8

    Sinyal yang diterima dari beberapa pengguna pertama termodulasi. Output

    dari demodulator, yang merupakan sinyal baseband, dikalikan dengan kode PN yang

    ditugaskan kepada pengguna 1. Output yang dihasilkan diterapkan ke input dari

    integrator di mana ia terintegrasi selama setiap periode simbol. Decoder membaca

    output dari integrator dan decode menjadi data biner, mengikuti aturan-aturan

    tertentu. Hasilnya adalah data pulih dari pengguna 1.

    Untuk melihat bahwa ini memang terjadi, menganggap bahwa data stream dari

    user diwakili oleh dan PN yang terkait kode dengan . Output pada

    pemancar setelah penyebaran adalah . Perhatikan bahwa dalam

    atau , tingkat sinyaltidak lain adalah +1 atau -1, dengan +1 mewakili biner

    0 dan -1 biner 1. Jika noise oleh saluran diabaikan, sinyal yang termodulasi pada

    baseband diberikan adalah :

    di mana N adalah jumlah pengguna dalam sistem. Jika kini dikalikan dengan

    salinan kode PN dari pengguna 1, output yang dihasilkan diberikan ialah:

    Karena korelasi silang antara dan sangat kecil, istilah kedua

    muncul sebagai noise sehingga ketika itu terintegrasi selama periode simbol, output

    dari integrator karena istilah ini hampir nol. Hal yang sama juga berlaku untuk istilah

    ketiga dan berikutnya. Namun, output dari integrator saat periode pertama, ketika

    diatas rata-rata periode simbol, adalah karena

    Ide-ide ini digambarkan dalam diagram waktu Gambar (b) dan (c).

  • 9

    C. KAPASITAS DARI SISTEM CDMA

    Pertimbangkan sebuah sistem cell tunggal CDMA di mana sejumlah telepon

    genggam secara bersamaan transmisi pada frekuensi yang sama. Di sini, masing-

    masing telepon genggam diberikan urutan kode PN yang unik. Dimana :

    daya pembawa

    Energi per bit

    spread sinyal bandwidth spektrum

    Tingkat informasi bit

    daya akibat gangguan

    daya suara per bit

    Jadi

    Berikut adalah bandwidth RF dibagi dengan tingkat informasi bit. Dalam

    sistem CDMA yang dibahas di sini, sinyal modulasi quadrature phase shift Key

    (QPSK), di mana bandwidth RF kira-kira sama dengan chip rate. Dengan kata lain,

    jika adalah chip rate, maka RF bandwith , dan dalam hal itu

    disebut proses gain. Untuk tingkat kesalahan bit yang diberikan,

    adalah tetap. Akibatnya, semakin besar proses gain, semakin besar gangguan yang

    diijinkan (yaitu, ) untuk tingkat kesalahan bit.

    Jika adalah N pemancar, semua transmisi pada kekuatan yang sama dan menggunakan

    chip rate yang sama, maka

  • 10

    Dari persamaan sebelumnya

    atau

    untuk besar nilai N.

    Perhatikan bahwa untuk tingkat kesalahan bit tetap (yaitu, nilai tetap dari

    ), semakin besar gain proses, semakin besar kapasitas sistem N. Demikian

    pula, dengan gain proses tetap, meningkat kapasitas jika nilai harus

    menyediakan operasi menurun yang memuaskan.

    Kapasitas yang diberikan oleh persamaan sebelumnya dicapai hanya dalam

    kondisi ideal. Dalam praktek yang sebenarnya, mungkin kurang signifikan untuk

    sejumlah alasan. Sebagai contoh, kapasitas akan berkurang jika power control tidak

    sempurna. Demikian pula, dalam sistem multicell, di mana setiap sel beroperasi pada

    frekuensi yang sama, transmisi pada sel lain dapat menyebabkan gangguan yang akan

    meningkat sebesar 60-85 persen.

    Karena sistem ini terbatas gangguan, kapasitas sistem dapat ditingkatkan

    dengan mengurangi interferensi. Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini.

    Pertama, gangguan akibat pengguna lain dapat dikurangi dengan mengganti antena

    omnidirectional dengan satu arah. Misalnya, antena 3-sektor akan meningkatkan

    kapasitas dengan faktor sekitar 2-3.

    Kedua, percakapan manusia ditandai dengan semburan bicara diikuti oleh

    periode diam. Jika pemancar dimatikan selama periode diam ini, gangguan untuk

    pemancar lain akan menurun, dan akibatnya, kapasitas sistem secara keseluruhan akan

    meningkat. Dengan demikian, kapasitas sebenarnya dapat diberikan oleh :

    di mana adalah faktor koreksi akibat kontrol daya tidak sempurna, adalah efek

    interferensi co-channel dari cell lain dalam sistem multicell, dan adalah factor

    kegiatan suara. Tabel 1 memberikan beberapa nilai khas parameter ini.

  • 11

    Perhatikan bahwa kapasitas dapat ditingkatkan hanya dengan mengurangi

    , tapi itu akan mengakibatkan peningkatan tingkat kesalahan bit untuk semua

    pengguna. Di sisi lain, adalah mungkin untuk meminimalkan tanpa harus

    menjalankan risiko meningkatkan tingkat kesalahan bit. Salah satu cara untuk

    melakukan ini adalah untuk memilih teknik modulasi yang tepat. Sebagai contoh, jika

    tingkat kesalahan bit yang diinginkan adalah , diperlukan adalah 12,6 dB

    dengan Binary Frequency Shift Keying (BFSK), sedangkan hanya 9,6 dB untuk

    Binary Phase Shift Keying (BPSK) atau QPSK menggunakan deteksi koheren.

    Parameter Nilai rata-rata

    Kontrol daya faktor koreksi, 0,5 - 1,0

    Suara faktor aktivitas, 0,4 - 0,6

    Pengaruh gangguan co-channel dari sel-

    sel lain dalam sistem,

    0,5 - 0,9. Nilai khas untuk sel 3-sektor

    adalah 0.85. Untuk antena

    omnidirectional, adalah 0,6.

    Tabel 1

    Nilai-nilai khas parameter yang mempengaruhi kapasitas sistem

    Karena kesalahan bit rate meningkat sebagai rasio gangguan- sinyal yang

    diminimalkan, maka perlu menggunakan kode error-correcting. Pengkodean yang

    biasanya digunakan dalam CDMA dan sistem W-CDMA adalah convolutional

    coding di mana dimungkinkan untuk mencapai keuntungan coding 4-6 dB dengan

    keputusan keras dan keputusan pelan secara berutan Viterbi decoding. Dengan

    demikian, kapasitas sistem CDMA dapat ditingkatkan dengan menggunakan saluran

    coding.

    Sangat menarik untuk mengetahui rasio minimum signal-to-noise (SNR) yang

    mungkin bisa digunakan. Data rate maksimum yang dicapai pada saluran

    dengan bandwidth yang tak terbatas di hadapan Gaussian noise teorema kapasitas

    saluran yang diberikan oleh Shannon:

    Data rate maksimum ditentukan tidak hanya oleh SNR ini, tetapi juga kekuatan

    pemancar.

  • 12

    BAB III

    SIMPULAN

    Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :

    - Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan dengan

    cara mengkodekan data.

    - Sinyal yang diterima pada masukan dari demodulator terdiri dari sinyal dari beberapa

    pengguna. Data stream dari pengguna 1 sedang terdeteksi.

    - Kapasitas dari sistem CDMA ditentukan tidak hanya oleh SNR ini, tetapi juga

    kekuatan pemancar.

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    Karim, M.R. dan S. Mohsen. 2002. W-CDMA and CDMA2000 for 3G Mobile

    Networks.McGraw-Hill.USA.

    . CDMA. 2014. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/CDMA [4 maret

    2015].

    COVER SISTEL.pdf (p.1-3)SISTEL.pdf (p.4-16)