antena, gsm, cdma, dan gps

31
Antena (radio) Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_%28radio%29 Dibidang elektronika definisi antena adalah "transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal". Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif. Fungsi Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. Karakter antena +Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Pola radiasi Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.

Upload: ragilmustofa

Post on 21-Oct-2015

190 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Komunikasi data

TRANSCRIPT

Page 1: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Antena (radio)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_%28radio%29

Dibidang elektronika definisi antena adalah "transformator / struktur transmisi antara

gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya.

Sekarang antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio,

TV, radar, dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal". Sebuah antena

adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan

sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola

penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang

frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler

karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.

Fungsi

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu

meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya,

antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy

elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau

sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi

(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya

menjalankan fungsi penerima saja.

Karakter antena

+Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis

antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu

pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada

sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk

suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.

Pola radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah

antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola

radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi

pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth

(pola azimuth).

Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang

umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya

sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki

pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada

arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini

akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka

directivity antena tersebut.

Page 2: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol

banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada

astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan

pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas

intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol

tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang

menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena

mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah

kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau

lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk

gain adalah desibel.

Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki

polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem

komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada

astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek

astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-

power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam

astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter

sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut.

Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.

Penggunaan antena

Penggunaan antena pada radio

Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio.

Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu

meradiasikannya. Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal

elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio yang

dipancarkan oleh stasiun radio dapat ditangkap oleh radio.

Penggunaan antena pada televisi

Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekuensi

(Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sejarah

pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962 oleh TVRI di Jakarta dengan

menggunakan pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat

terutama setelah diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu

lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah

mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan

frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut diberikan alokasi frekuensi pada

Page 3: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk

swasta. Sehingga untuk menagkap siaran TV digunakan antena VHF dan UHF.

Penggunaan antena pada radar

Radar atau Radio Detection and Ranging adalah suatu alat yang sistemnya memancarkan

gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro. Pantulan dari

gelombang yang dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi obyek. Radar menggunakan

spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau

panjang gelombang 1 cm hingga 1 meter. Komponen sistem radar :

1. Transmiter untuk membangkitkan sinyal radio dari osilator. 2. Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena. 3. Receiver adalah penerima pantulan sinyal radio 4. Signal processor adalah peralatan yang mengubah sinyal analog ke sinyal digital. 5. Radar Controller adalah penghubung yang akan mengantarkan informasi ke user

Jenis

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi antena pemancar, antena penerima, dan

antena pemancar sekaligus penerima. Di Indonesia antena pemancar banyak dimanfaatkan

pada staisun-satsiun radio dan televisi. Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini

bisanya digunakan pada alat-alat seperti radio, tv, dan alat komunikasi lainnya.

Berdasarkan gainnya

Berdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan menjadi antena VHF dan UHF yang

biasanya digunakan pa TV. Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan

memengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak

tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat

medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak

hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar. Untuk memperbesar daya pancar pada stasiun

Tv dan daya terima pada Tv maka perlu digunakan antena.

Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frekuensi yang

digunakan. Antena pemancarUHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan

sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF

dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat

mengecil dari yang seharusnya. Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan

dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi

persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan.

Berdasarkan polarisasinya

Berdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi 2 yaitu antena dipol dan monopol.

Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal, sedangkan antena monopol polarisasinya

hanya pada satu arah. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk

sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Antena Directional dan antena

Page 4: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Omnidirectional Antenna Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah

sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja,sedangkan antenna

Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah.Yang termasuk Antenna

Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena

penerima siaran TV.Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.

Berdasarkan bentuknya

Antena berdasarkan bentuknya antara lain: mikrostrip, parabola, vee, horn, helix, dan loop.

Walaupun amat sering dijumpai teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk

parabola, ada beberapa jenis antena lainnya yang juga sering digunakan pada sebuah teleskop

radio atau interferometer. Misalnya, Mauritius Radio Telescope(MRT) yang menggunakan

1084 buah antena berbentuk helix . Contoh lainnya adalah teleskop radio yang menggunakan

antena berbentuk horn, yang digunakan oleh Arno Penzias dan Robert Woodrow Wilson

ketika menemukan Cosmic Microwave Background(CMB). Contoh antena berdasarkan

bentuknya adalah antena parabola, Antena parabola merupakan antena yang berbentuk

parabola, pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik tengah antenna. Antenna parabola

biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi UHF, penerima siaran TV Satelit, dan

transmisi gelombang mikro.

Antena Yagi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antena Yagi adalah salah satu jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh

Hidetsugu Yagi. Antena ini bersifat direksional, yaitu menambah gain hanya pada salah satu

arahnya. Sisi antena yang berada di belakang reflektor memiliki gain yang lebih kecil

daripada di depan direktor.

Bagian-Bagian Antena Yagi

Contoh model Antena Yagi. Tanda panah menunjukan direksional/arah yang diperkuat.

Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.

Page 5: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah 0,55 λ (panjang gelombang).

Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah director, maka semakin sempit arahnya.

Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu.

Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya sama, yaitu 0.1 λ

dari frekuensi.

Antena Dipol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antena dipol adalah antena radio yang dapat dibuat dari kabel sederhana, dengan pengisi

berada di tengah elemen driven. Antena ini terdiri dari dua buah logam konduktor atau kabel,

berorientasi sejajar dan kolinier dengan lainya (segaris dengan yang lainya), dengan sela kecil

di tengahnya. Tegangan frekuensi radio diterapkan pada tengah-tengah di antara dua

konduktor. Antena ini adalah antena paling sederhana dan praktis dari sudut pandang secara

teoritis. Antena ini digunakan sebagai antena, terutama antena "telinga kelinci", antena

televisi tradisional, dan sebagai elemen driven pada berbagai jenis antena, seperti pada antena

Yagi. Antena dipol ditemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Heinrich Hertz

sekitar tahun 1886 dialah orang yang merintis eksperimen dengan gelombang radio.

Karakter

Antena ini memiliki panjang yang lebih pendek dari panjang gelombangnya. Antena ini

memiliki daya tahan radiasi yang rendah dan reaktansi yang tinggi, membuat antena ini tidak

efisien, tetapi antena ini sering digunakan untuk panjang gelombang yang amat panjang.

Dipol yang panjangnya setengah dari panjang gelombang sinyal, juga sering disebut dipol

setengah gelombang, dan lebih efisien. Dalam teknik radio, istilah dipol biasanya bermakna

sebuah setengah gelombang dipol.

Penggunaan Antena

Antena Televisi

Antena dipol sudah umum digunakan untuk menangkap sinyal UHF pada televisi. Tetapi,

antena ini dipasang berada di dalam ruangan.

Page 6: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Global System for Mobile Communications

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.

Struktur jaringan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial

Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM

banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini

memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu,

sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar

global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak

digunakan orang di seluruh dunia.

Sejarah dan perkembangan

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada

awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal

Page 7: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang

dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi

di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat

regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan

menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja

(tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat

Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa

membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-

standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini

dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi

digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile

Communication atau GSM.

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular

untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).

Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992

karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam

untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone

disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam

memproduksi GSM.

Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya

yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan

teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.

Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan

sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya

pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di

kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.

Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS

(Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan

hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan

menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama

semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5

triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi

seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Spesifikasi teknis

Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada

frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi

downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25

Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka

didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal.

Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan

kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi

kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan

tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi

1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi

Page 8: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM

1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz).

Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900

Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar

GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan

nama GSM-R.

Arsitektur jaringan

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

1. Mobile Station (MS) 2. Base Station Sub-system (BSS) 3. Network Sub-system (NSS), 4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN

(Public Land Mobile Network).

Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk

melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.

Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:

1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan. 2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.

Base Station System (BSS), terdiri atas:

BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.

BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System (NSS), terdiri atas:

Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.

Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.

Page 9: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.

Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.

Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.

Operation and Support System (OSS), merupakan sub sistem jaringan GSM yang

berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration

management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz) 2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz) 3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan sebagai teknologi generasi kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih

banyak dibanding sistem analog, di antaranya:

Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.

Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain

seperti teks, gambar, dan video. Keamanan sistem yang lebih baik Kualitas suara lebih jernih dan peka. Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem

telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.

Literatur

Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "An Introduction to GSM", Artech House, March 1995, ISBN 13:978-0890067857

Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "GSM and Personal Communications Handbook", Artech House, May 1998, ISBN 13: 978-0890069578

Yuliarso, Eddy: "Majalah Insinyur Indonesia", No. 23 Thn XV Mobileindonesia.net

Page 10: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

CDMA Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan

sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal

tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun

dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap

kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus

itu untuk melakukan pemultipleksan.

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan

dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa depan[1]

.

CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses

secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.

CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II

oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka.

Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada

beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.

Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global

Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi.

Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang

membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga

cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk

komunikasi seluler terrestrial.

Keuntungan CDMA

Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem

seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:

Hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu

(guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal

Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses Memiliki proteksi dari proses penyadapan

Penggunaan di dalam telepon bergerak

Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada penerapan CDMA. Standar

pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada sebuah

Standar Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry

Association, TIA) yang terakreditasi oleh "American National Standards Institute" (ANSI)[1]

.

Page 11: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

IS-95 sering disebut sebagai 2G atau seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne dari

QUALCOMM juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.

Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000. Standar ini diperkenalkan

untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau

selular generasi ketiga. Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti

"1 times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan bahwa IS-2000

menggunakan kanal bersama 1.25-MHz sebagaimana yang digunakan standar IS-95 yang

asli. Suatu skema terkait yang disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz

menjadi sebuah lebar pita 3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data (data burst rates)

yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual, namun skema 3xRTT belum digunakan

secara komersil. Yang terbaru, QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru

berbasis CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu menyediakan laju

transmisi paket data yang lebih tinggi seperti yang dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan

diinginkan oleh para operator jaringan nirkabel.

System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat akurat (biasanya mengacu

pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat sel ("cell base station"), sehingga jam berbasis

telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio yang semakin populer untuk digunakan pada

jaringan komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon seluler CDMA untuk

keperluan jam referensi adalah bahwa mereka akan bekerja lebih baik di dalam bangunan,

sehingga menghilangkan kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar bangunan.

Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik CDMA digunakan

sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka udara W-CDMA digunakan

di dalam Standar 3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT DoCoMo and

Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA (termasuk cdmaOne dan

CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar W-CDMA.

Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya berbeda dengan seluler

CDMA, adalah Global Positioning System, GPS.

Detil teknis

Dasar Matematis

CDMA menggunakan orthogonality sebagai inti dari kandungan matematisnya. Misal kita

menampilkan sinyal data sebagai vector. Sebagai contoh, rangkaian biner "1011" akan

diwakili oleh vektor (1, 0, 1, 1). Kita bisa memberi nama kepada vektor ini, dengan memakai

huruf tebal, misal a. Kita juga bisa memakai operasi pada vektor-vektor ini, diketahui sebagai

dot product, untuk "mengalikan" vektor-vektor, dengan cara menjumlahkan hasil dari

masing2 komponen. Sebagai contoh, dot product dari (1, 0, 1, 1) dan (1, -1, -1, 0)

menghasilkan (1)(1)+(0)(-1)+(1)(-1)+(1)(0)=1+-1=0. Dimana dot product dari vector a dan b

adalah 0, kita bisa mengatakan dua vektor ini adalah orthogonal.

Hasil dot memiliki beberapa sifat, dan salah satunya akan menolong kita memahami

bagaimana CDMA bekerja. Untuk vektor-vektor a, b, c:

Page 12: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Akar pangkat dua dari a.a adalah bilangan real, dan ini sangat penting. Kita bisa menulis

Asumsi vektor2 a dan b adalah orthogonal. Maka:

Implementasi

Sinyal modulasi dalam CDMA menggunakan kode untuk mengirimkan sinyal data

An example of 4 orthogonal digital signals.

Page 13: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Misalkan sekarang kita memiliki satu set vektor yang saling ortogonal satu sama lain.

Biasanya vektor ini khusus dibuat untuk kemudahan decoding - mereka adalah kolom atau

baris dari matriks Walsh yang dibangun dari fungsi Walsh - tapi tegas secara matematis

batasan hanya pada vektor ini adalah bahwa mereka ortogonal. Contoh fungsi ortogonal

ditampilkan dalam gambar di sebelah kanan. Sekarang, bergaul dengan satu pengirim vektor

dari himpunan ini, katakanlah v, yang disebut kode chip. Associate angka nol dengan vektor-

v, dan satu digit dengan vektor v. Sebagai contoh, jika v = (1, -1), maka vektor biner (1, 0, 1,

1) akan sesuai dengan (1 , -1, -1,1,1, -1,1, -1). Untuk keperluan artikel ini, kita sebut

dibangun ini vektor vektor yang ditransmisikan.

Setiap pengirim memiliki berbeda, vektor unik dipilih dari yang ditetapkan, tapi

pembangunan vektor yang ditransmisikan identik.

Sekarang, sifat fisik dari interferensi misalkan bila 2 sinyal secara bersamaan punya phase

yang sama, mereka akan "saling menambah" menghasilkan 2 kali amplitudo dari masing-

masing sinyal. Tetapi jika sinyal-sinyal tersebut tidak dalam phase yang sama, maka mereka

akan "saling mengurangi" dan menghasilkan sebuah sinyal yang berbeda amplitudonya.

Secara digital, sifat-sifat ini cukup bisa dimodelkan dengan penambahan vektor transmisi.

Jadi, jika kita punya 2 pengirim, masing-masing mengirikam secara bersamaan, salah satu

dengan chip code (1,-1) dan data vektor (1,0,1,1), dan pengirim yang lain dengan chip

code(1,1) dan data vektor (0,0,1,1),sinyal mentah yang akan di terima menjadi (1,-1,-1,1,1,-

1,1,-1)+(-1,-1,-1,-1,1,1,1,1)=(0,-2,-2,0,2,0,2,0).

Misalkan sebuah penerima mendapat semacam sinyal seperti di atas, dan ingin menngetahui

transmiter mana yang mengirim dengan chip code (1,-1). Penerima akan menggunakan

properti-properti yang dijelaskan di atas, dan mengambil dot product pada vektor yang

diterima dalam beberapa bagian. Ambil 2 komponen pertama dari vektor yang di terima,

Yaitu (0,-1). Sekarang, (0,-2).(1,-1)=(0)(1)+(-2)(-1)=2. Karena ini positif, kita bisa

menyimpulkan bahwa digit "1" sudah dikirimkan. Mengambil 2 komponen selanjutnya, yaitu

(-2,0),(-2,0).(1,-1)=-2. Karena ini negatif kita bisa menyimpulkan bahwa digit "0" telah

dikirimkan. Dengan terus melanjutkannya pada komponen-komponen selanjutnya kita bisa

memecahkan transmiter mana yang telah mengirimkan dengan chip code (1,-1) yaitu

(1,0,1,1) Likewise, applying the same process with chip code (1, 1): (1, 1).(0,-2) = -2 gives

digit 0, (1, 1).(-2,0)=(1)(-2)+(1)(0)=-2 gives digit 0, and so on, to give us the data vector sent

by the transmitter with chip code (1, 1): (0, 0, 1, 1).

Sekarang, ada isu-isu tertentu di mana proses matematika ini dapat terganggu. Anggaplah

bahwa satu pengirim mentransmisikan pada kekuatan sinyal yang lebih tinggi daripada yang

lain. Kemudian orthogonality kritis properti bisa terganggu, sehingga sistem bisa gagal. Jadi

mengendalikan kekuatan daya merupakan masalah penting dengan pemancar CDMA. A

TDMA atau FDMA penerima dapat secara teori benar sewenang-wenang menolak sinyal

yang kuat pada slot waktu lain atau frekuensi saluran. Hal ini tidak berlaku untuk CDMA;

penolakan sinyal yang tidak diinginkan hanya parsial. Jika salah satu atau semua sinyal yang

tidak diinginkan jauh lebih kuat daripada sinyal yang diinginkan, mereka akan menguasai

mereka. Ini menyebabkan persyaratan umum dalam sistem CDMA kira-kira sesuai dengan

berbagai tingkat kekuatan sinyal seperti yang terlihat pada penerima. Dalam CDMA seluler,

stasiun basis menggunakan loop tertutup cepat skema kontrol daya untuk mengontrol ketat

setiap daya pancar perangkat.

Page 14: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Anggaplah suara itu hadir dalam saluran nol mengambil sedikit untuk beberapa nilai lain.

Maka ini juga akan mengganggu orthogonality properti, dan dengan demikian menambah

tingkat ekstra forward error correction (FEC) coding juga penting.

Sejauh ini, kita telah mengasumsikan bahwa waktu adalah mutlak CDMA tepat, yaitu tepat

pemancar mentransmisikan pada titik-titik dalam kelipatan panjang urutan chip. Tentu saja,

dalam kenyataannya, ini tidak praktis untuk mencapai, sehingga semua bentuk CDMA

menggunakan spread spectrum memperoleh proses untuk memungkinkan penerima untuk

mendiskriminasikan sebagian sinyal yang tidak diinginkan. Sinyal dengan kode chip yang

dikehendaki dan waktu diterima, sedangkan sinyal dengan kode chip yang berbeda (atau kode

penyebaran yang sama namun waktu yang berbeda offset) muncul sebagai suara wideband

dikurangi dengan proses mendapatkan.

Keuntungan utama CDMA atas TDMA dan FDMA adalah bahwa kode CDMA yang tersedia

berjumlah tak hingga. Hal ini membuat CDMA secara ideal cocok bagi sejumlah besar

pemancar yang masing-masing menjangkitkan sejumlah kecil trafik pada selang waktu tak

teratur, karena hal itu menghindari overhead untuk mengalokasi dan men-dealokasi secara

terus-menerus sejumlah terbatas slot waktu ortogonal atau kanal frekuensi ke pemancar

individual. Pemancar CDMA dengan begitu saja mengirim ketika mereka mempunyai

sesuatu untuk dikirim dan diam ketika tidak.

Soft Handoff

Soft handoff (or soft handover) adalah salah satu inovasi dalam mobilitas di mana mungkin

dilakukan dengan teknologi CDMA. Hal ini berkaitan dengan teknik atau pemindahan dari

satu sel ke sel yang lain tanpa memutuskan hubungan radio kapanpun. Di dalam teknologi

TDMA dan sistem analog,setiap pancaran sel pada frekuensinya sendiri, berbeda daripada

sel-sel tetangganya. Jika sebuah perangkat bergerak telah mencapai batas dari sel yang

melayani call sekarang, dapat dikatakan akan memutus hubungan radio dan secepatnya

menyesuaikan dengan salah satu frekuensi sel-sel tetangganya dimana call telah dipindahkan

oleh jaringan dikarenakan perpindahan lokasi dari peralatan bergerak tersebut. Jika peralatan

bergerak tersebut tidak bisa menyesuaikan dengan frekuensi barunya dalam sekejap, maka

panggilan akan diputus.

Didalam Sistem CDMA, satu set sel bertetangga semuanya menggunakan frekuensi yang

sama untuk transmisi dan sel yang berbeda (atau base station) dalam arti adalah sebuah

nomor yang disebut "PN offset", di saat time offset dari permulaan pseudo-random noise

sequence yang diketahui dimana digunakan untuk menyebarkan sinyal dari base

station.Dikarenakan semua sel berada pada satu frekuensi, mendengarkan pada BTS yang

berbeda sekarang adalah tantangan dalam pemprosesan sinyal digital berbasis pada offset dari

sekuen PN,bukan Tranmisi RF dan berdasarkan penerimaan pada frekuensi terpisah. Apabila

handphone CDMA menjelajah melalui jaringan, ia mengenali offset PN dari sel bertetangga

dan melaporkan kekuatan setiap sinyal kembali ke sel acuan dari hubungan percakapan

(biasanya sel yang terkuat). Jika sinyal dari sebuah sel bertetangga cukup kuat,perangkat

bergerak tersebut akan dihubungkan langsung pada "add a leg" panggilannya dan memulai

mentranmisikan dan menerima ke dan dari sel baru dalam arti ke sel (atau sel-sel) panggilan

yang baru saja digunakan. Begitu juga,jika sebuah sinyal sel melemah,maka handset akan

secara langsung diputus hubungannya. Dalam hal ini, handset dapat bergerak dari sel ke sel

dan menambah dan membuang jika diperlukan dengan tujuan untuk menjaga call hingga

Page 15: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

tanpa memutuskan hubungan. Dalam prakteknya,ada batasan-batasan frekuensi, sering antara

sinyal pembawa yang berbeda atau sub-jaringan. Pada keadaan ini, handset CDMA akan

menggunakan jalan yang sama seperti dalam TDMA atau analog dan menjalankan sebuah

perpindahan yang ekstrem di mana hal ini akan memutus hubungan dan mencoba mengambil

frekuensi baru di mana ia baru saja mati.

Fitur CDMA

Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan penyebaran sinyal pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code

Setiap pengguna mempunyai kode pseudonoise (PN) sendiri-sendiri. Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu jumlah

pengguna meningkat. Near-far problem (masalah dekat-jauh) Interferensi terbatas: kontrol daya sangat diperlukan Lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga meggunakan rake receiver Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat di bumi untuk memecahkan kode

dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA!

Page 16: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Perbedaan GSM vs CDMA

September 21, 2008 oleh ofajar88

Secara fisik antara handphone GSM dan CDMA tidak ada perbedaan yang mencolok bahkan

kalau dilihat sekilas keduanya serupa. Yang membedakan adalah kartu yang dipakai atau

operator sellular yang mengoperasikan kedua jenis jalur ini. Sebagai contoh operator yang

bekerja di jalur keduanya yaitu operator CDMA antara lain :smart, flexi, esia, fren, starone,

ceria, sedangkan operator GSM meliputi : simpati, as, XL bebas, XL jempol, mentari, im3,

three dan masih ada yang lain. Untuk lebih jelas bisa ditanyakan ke counter-counter terdekat,

karena hampir setiap tahun lahir penyelenggara operator yang baru dengan layanan yang

beragam. Sedangkan penyelenggara operator yang lama menambah jenis layanan yang baru

pula sehingga lebih kompetitif

Adapun prinsip kerja kedua jalur tersebut sebagai gambaran dapat dijelaskan sebagai berikut,

kami sadurkan dari Majalah CE (Computer Easy) ed.12/2004 hal.37 dst. Dalam pembahasan

kali ini, akan menggunakan analogi awam yang mudah dimengerti bagi kita yang belum jelas

perbedaan antara keduanya, sehingga diharapkan dari penjelasan di bawah ini dapat

memahami prinsip kerja dari kedua teknologi ini.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai teknologi GSM dan CDMA, ada baiknya jika

Anda mengerti terlebih dahulu sistem pengiriman dan penerimaan data dalam jaringan

digital, khususnya dalam dunia komunikasi. Semua data yang dikirim maupun diterima

dalam jaringan ini harus dalam bentuk digital. Hal yang sama juga berlaku untuk suara yang

dikeluarkan dan diterima oleh penelepon saat berkomunikasi. Suara yang dikirimkan oleh

penelepon akan diterima oleh microphone pada ponsel. Selanjutnya, suara ini akan diubah

menjadi bentuk digital dan dikirimkan melalui gelombang radio ke Base Transceiver Station

(BTS) milik operator yang digunakan. BTS inilah yang menerima data dan ponsel yang

digunakan tadi dan meneruskannya (switching) ke BTS tujuan. Dan BTS tujuan ini, data

selanjutnya akan dikirimkan ke ponsel tujuan yang seharusnya menerima panggilan tersebut.

Tentu saja, ponsel penerima akan mengubah data digital yang diterima menjadi bentuk suara

agar bisa didengar oleh penerima. Prinsip umum ini berlaku pada semua sistem digital, baik

GSM maupun CDMA. Namun, detail prinsip kerja dan kedua sistem digital tersebut tidaklah

sama

GSM: GLobaL System for MobiLe Communications

GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang

bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan

istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple

Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi

atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.

Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer

(sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut

akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif

berbicara atau sedang idle (diam).

Page 17: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini:

andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100

armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh

penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh

pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti

sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh

menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh

pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa

digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi

tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli

temporer pada jaringan GSM.

Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan

ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada

lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan

mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing

call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot

dedicated yang disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan

komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.

Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya

akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal

ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di

awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan

taksi kosong.

CDMA: Code Division Multiple Access

Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu,

melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA

itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-

kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik

ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.

Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya

GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar

dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih

baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas

jaringan yang dimiliki oleh CDMA.

Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip

kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai

armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus

(diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang

melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode

tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau

bocor. Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu

ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang

saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke

tempat tujuannya masing-masing.

Page 18: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya

semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin

sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh,

maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan

jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak

setiap penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan

penuhnya jaringan CDMA.

Kesimputan: Tidak ada gading yang tidak retak

Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi

CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal

ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan

jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan

koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas

suara jika beban jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk

daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan.

Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis

seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.

Page 19: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Sistem Pemosisi Global

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gambaran satelit GPS di orbit

Sistem Pemosisi Global [1]

(bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) adalah sistem

untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization)

sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro

ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk

menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain

GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.

Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama

lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah

sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh,

seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2]

Kumpulan satelit ini diurus oleh

50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar

US$750 juta per tahun,[3]

termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.

GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated

Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada

ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi

GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam

bentuk peta digital.

Page 20: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Daftar isi

1 Cara Kerja 2 Akurasi Alat Navigasi GPS 3 Antena 4 DGPS 5 Beberapa pengertian istilah 6 Memilih Alat Navigasi berbasis satelit yang tepat 7 POI Tourguide 8 Kegunaan 9 Sistem lain 10 Peranan alat navigasi berbasis satelit pada dunia kesehatan 11 Referensi 12 Lihat pula

Cara Kerja

Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan

sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari

sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.

Bagian Kontrol

Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit,

sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari

satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi

data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di

kirimkan kepada alat navigasi kita.

Bagian Angkasa

Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil

diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat

navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal

satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau

gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi „waktu/jam‟

ini. Data ini dipancarkan dengan kode „pseudo-random‟. Masing-masing satelit memiliki

kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka

kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini

berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang

akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan

membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit,

sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya

(bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan

satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari

terbenam/terbit).

Page 21: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada

umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini

yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada

frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk

umum.

Bagian Pengguna

Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak

dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan

perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit.

Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk

menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit

sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),

diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.

Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan

melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut.

Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat

tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.

Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat

penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan

pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:

Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.

Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima. Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi

juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah. Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat

mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.

Akurasi Alat Navigasi GPS

Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah

titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih dikenal

dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan

akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter dari

titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi),

maka posisi alat akan menjadi semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan

kenaikan tingkat akurasi yang bisa dicapainya.

Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling

yang mengurangi kekuatan sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda

Page 22: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

padat dengan baik, maka ketika menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan luas

langit yang dapat dilihat.

Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi

Ketika alat berada disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat

akurasinya akan jauh lebih rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di

padang rumput atau puncak gunung, jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh

lebih banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan berharap dapat menggunakan

alat navigasi ini di dalam sebuah gua.

Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat

penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan

pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:

Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.

Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima. Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi

juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah. Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat

mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.

Page 23: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit

Jumlah satelit beserta kekuatan sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat

pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data

tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta kekuatan sinyalnya.

Antena

Ada dua jenis antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu jenis Patch dan

Quad Helix. Jenis Patch, bentuknya gepeng sedangkan quad helix bentuknya seperti tabung.

Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada

pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang

memiliki antena patch, akan lebih baik penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar

sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan lebih baik bila

dipegang tegak lurus, bagian atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi

antena alat navigasi.

Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di

dalam kendaraan roda empat. Ada beberapa jenis antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu

diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.

Antena eksternal aktif Disebut aktif karena dilengkapi dengan Low Noise Amplifier (LNA), penguat sinyal, karena sinyal akan berkurang ketika meliwati kabel. Artinya, jenis ini memerlukan sumber listrik untuk melakukan fungsinya, yang biasanya diambil dari alat navigasi. Sehingga batere alat navigasi akan lebih cepat habis. Keuntungannya, dapat digunakan kabel lebih panjang dibandingkan tipe pasif.

Antena eksternal pasif Karena tidak dilengkapi oleh penguat sinyal, maka batere tidak cepat habis. Tetapi kabel yang digunakan tidak dapat sepanjang tipe aktif.

Antena eksernal re-radiating Jenis ini terdiri dari dua bagian, yang pertama menangkap sinyal satelit, yang kedua memancarkan sinyal. Karena sinyal dipancarkan, maka jenis ini tidak memerlukan hubungan kabel ke alat navigasi. Alat navigasi akan menerima sinyal seperti biasa. Tentu saja jenis ini memerlukan sumber listrik tambahan, tetapi bukan dari alat navigasi yang dipakai. Bagi tipe alat navigasi yang tidak mempunyai slot untuk antena eksternal, jenis ini merupakan alternatif yang baik daripada harus memodifikasi alat navigasi.

Antena Combo Antena jenis ini adalah penggabungan antara antenna untuk alat navigasi dan telpon genggam. Sumber listrik diperlukan untuk penggunaannya.

Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi adalah koordinat posisi

antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan.

DGPS

DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk

meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi.

Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan memasukkannya kedalam

perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena menggunakan

stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang luas.

Walaupun mempunyai perbedaan dalam cara kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation

System) secara umum dapat dikatakan adalah DGPS yang menggunakan satelit. Cakupan

Page 24: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

areanya jauh lebih luas dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Ada

beberapa SBAS yang selama ini dikenal, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System),

EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional

Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni

Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya,

artinya alat navigasi yang dapat menggunakan salah satu sistim, akan dapat menggunakan

kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan

dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS

dengan stasiun darat yang berfungsi baik, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan

peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS.

Secara umum, bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post

processing (setelah kegiatan selesai)”. Maksud dari „real time‟ adalah alat navigasi yang

menggunakan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan „post

processing‟ maksudnya adalah data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di proses ulang

dengan menggunakan data dari stasiun darat DGPS. Ada banyak stasiun darat DGPS

diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, baik versi yang gratis maupun berbayar,

bahkan kita dapat langsung menggunakannya melalui internet.

Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal

yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita menggunakan alat navigasi.

Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan

akurasi.

Beberapa pengertian istilah

Cold & Warm start, Pada detail spesifikasi alat navigasi, biasanya tertulis waktu yang diperlukan untuk cold dan warm start. Ketika alat navigasi dimatikan, alat tersebut masih menyimpan data-data satelit yang ‘terkunci’ sebelumnya. Salah satu data yang tersimpan adalah data ephemeris, dan data ini masih valid untuk sekitar 4-6 jam (untuk lebih mudah, pakai acuan waktu 4 jam saja). Ketika dinyalakan kembali, maka alat navigasi tersebut akan mencari satelit berdasarkan data simpanan. Bila data yang tersimpan masih dalam kurun waktu tersebut, maka datadata tersebut masih bisa dipakai oleh alat navigasi untuk mengunci satelit, dan menyebabkan alat navigasi lebih cepat ‘mengunci’ satelit. Inilah yang disebut “Warm start”. Ketika data yang tersimpan sudah kadaluwarsa, artinya melebihi kurun waktu diatas, maka alat navigasi tidak dapat memakainya. Sehingga alat navigasi harus memulai seluruh proses dari awal, dan menyebabkan waktu yang diperlukan menjadi lebih lama lagi. Inilah yang disebut “Cold start”. Seluruh proses ini hanya berlangsung dalam beberapa menit saja.

Waterproof IPX7, Standard ini dibuat oleh IEC (International Electrotechnical Commission), angka pertama menjelaskan testing ketahanan alat terhadap benda padat, dan angka kedua menjelaskan ketahanan terhadap benda cair (air). Bila alat hanya diuji terhadap salah satu kondisi (benda padat atau benda cair), maka huruf ‘X’ ditempatkan pada angka pertama atau kedua. IP X7 artinya: X menunjukkan alat tersebut tidak diuji terhadap benda padat, sedangkan angka 7 berarti dapat direndam dalam air dengan kedalaman 15 cm – 1 meter (pada situs garmin ditambahkan: selama 30 menit). Keterangan lengkap dapat dilihat pada alamat: http://www.iec.ch.

RoHS version, Pada buku manual alat navigasi berbasis satelit, mungkin akan ditemukan spesifikasi ini. Ini adalah ketentuan yang dibuat oleh Uni Eropa mengenai batasan

Page 25: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

penggunaan enam jenis bahan yang berbahaya pada alat elektronik yang diproduksi setelah 1 Juli 2006. RoHS adalah singkatan dari Restriction of use of certain Hazardous Substances. Enam jenis bahan yang dibatasi adalah Cadmium (Cd), Air raksa/mercury (Hg), hexavalent chromium (Cr (VI)), polybrominated biphenyls (PBBs) and polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) dan timbal/lead (Pb). Semua jenis bahan ini dapat mengganggu kesehatan manusia, termasuk limbah alat elektronik yang kita pakai.

Proposition 65, Ini adalah sebuah ketentuan yang dibuat oleh pemerintah negara bagian Kalifornia, Amerika Serikat. Ketentuan ini bertujuan untuk melindungi penduduk kalifornia dan sumber air minum dari pencemaran bahan berbahaya. Berdasarkan ketentuan ini, setiap pabrik wajib mencantumkan peringatan pada produknya, sehingga pengguna dapat membuat keputusan untuk melindungi dirinya sendiri. Ada banyak bahan yang dianggap berbahaya, dan daftar ini bisa berubah seiring dengan waktu. Sebuah bahan yang dianggap berbahaya dapat dicabut dari daftar bila dikemudian hari ternyata terbukti tidak berbahaya. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai daftar bahan yang dianggap berbahaya, dapat dilihat di http://www.oehha.org/prop65.html atau http://oehha.ca.gov/Prop65/background/p65plain.html

Geocaching Istilah ini berasal dari kata ‘Geo’ yang diambil dari geografi, dan ‘caching’ yang diambil dari kegiatan menyimpan/menyembunyikan sesuatu. Geocaching sebenarnya adalah sebuah permainan untuk menemukan ‘harta karun’ tersembunyi dengan menggunakan alat navigasi berbasis satelit. Kegiatannya sederhana, pertama sembunyikan beberapa barang kecil (pen, pensil, dan lain lain) pada beberapa tempat yang terpisah, sedemikian rupa sehingga tidak mudah terlihat. Catat koordinat masing-masing tempat tersebut. Lalu beberapa kelompok berusaha menemukan semua barang yang disembunyikan. Tentunya tidak akan terlalu mudah untuk menemukannya, karena masing-masing alat memiliki akurasi yang berbeda. Kegiatan ini dapat digabungkan dengan aktivitas lainnya, sebagai contoh, aktivitas membersihkan sampah di taman, atau kegiatan outbound, dan sebagainya. Beberapa situs di internet mengelola permainan yang mengambil tempat diseluruh dunia, salah satu contohnya dapat dilihat di http://indogeocachers.wordpress.com

DOP Merupakan singkatan dari ‘Dillution of Precision’, berhubungan erat dengan lokasi satelit di angkasa. Nilai DOP didapatkan dari perhitungan matematis, yang menunjukkan ‘tingkat kepercayaan’ perhitungan sebuah lokasi. Ketika satelit-satelit terletak berdekatan, maka nilai DOP akan meningkat, yang menyebabkan akurasi alat navigasi berbasis satelit menjadi berkurang. Ketika satelit-satelit terletak berjauhan, maka nilai DOP akan berkurang sehingga alat navigasi menjadi lebih akurat. Bila nilai DOP lebih kecil dari 5 (ada yang mengatakan dibawah 4), maka akurasi yang akan didapatkan cukup akurat. Ada beberapa nilai akan sering dijumpai, yaitu HDOP (Horizontal Dilution of Precision), VDOP (Vertical Dilution of Precision), dan PDOP (Positional Dilution of Precision – posisi tiga dimensi).

Koordinat lokasi, Sebuah titik koordinat dapat ditampilkan dengan beberapa format. Masing-masing pengguna dapat mengatur format ini pada alat navigasi, program mapsource, ataupun program komputer lainnya. Format ini dapat diatur dari bagian setting dari masing-masing program/alat navigasi. Ada beberapa format yang umum digunakan: hddd.ddddd0 ; hddd0mm,mmm’ ; hddd0mm’ss.s” ; +ddd,ddddd0. Sehingga sebuah titik dapat ditunjukkan dengan beberapa cara, sebagai contoh: titik S6010.536’ E106049.614’ sama dengan titik S6.175600 E106.826910 sama dengan titik S6010’32.2” E106049’36.9” sama dengan -6.175600 106.826910. Bagian pertama adalah koordinat Latitude, yang diikuti oleh koordinat Longitude atau sering disingkat Lat/Long.

Page 26: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Memilih Alat Navigasi berbasis satelit yang tepat

Banyak sekali jenis alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari berbagai macam pabrik

hingga berbagai macam fitur yang disediakan. Hal ini bisa membuat seorang pemula menjadi

bingung dalam memilih. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya

pengguna yang dapat menentukan pilihannya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi

atau berbagi pengalaman saja.

Mengapa

Supaya tidak salah dalam memilih, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa ingin membeli alat

navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan

kegiatan sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini.

Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dan lain-lain. Bentuk

kegiatan berhubungan erat dengan jenis alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi

yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor biasanya tidak dilengkapi dengan

kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika

memancing dilaut.

Harga

Berapa besar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang

diperlukan untuk membeli alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga

merupakan unsur terpenting ketika menentukan pilihan. Bila menggunakan sistim A-GPS,

maka akan ada biaya tambahan untuk transfer data.

Layar Alat Navigasi

Perlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan

sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi.

Disarankan bagi pemula untuk tetap menggunakan telpon genggam atau PDA yang sudah

dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon

genggam atau PDA berukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak

yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar

berukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa besar

layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar

berwarna akan menambah kenyamanan dalam menggunakan alat, tetapi juga akan

menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat

dibawah sinar matahari. Jangan lupa, makin besar ukuran layar, maka akan makin rentan

pecah ketika digunakan dalam kegiatan.

Alat terpisah

Banyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi.

Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat menggunakan telpon genggam? Bagi orang yang

jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali melakukan kegiatan outdoor, mungkin

menggunakan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila ingin

menggunakan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut

Page 27: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

pengalaman, program Garmin Mobile XT adalah program yang paling mudah dan nyaman

digunakan. Alasan paling utama adalah mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak

selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon

genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan

dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai

sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila menggunakan

sistim A-GPS?

Kapasitas Penyimpanan

Masing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang

besar tentunya dapat menampung lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna

memerlukan hal ini, biasanya diperlukan ketika melakukan perjalanan jauh atau lama,

dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat

memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang berukuran besar ataupun

menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat

tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpan, dan apakah alat dapat menyimpan

Track log, tidak semua alat navigasi dapat melakukan ini.

Daya tahan batere

Daya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke daerah

yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan

ataupun solar charger (menggunakan matahari).

Bentuk

Alat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki beragam bentuk. Periksalah apakah anda

menyukai bentuknya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya.

Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat

menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol

yang ada, apakah mudah dalam penggunaan.

Tahan air

Apakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk aktivitas outdoor,

mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas air mungkin

diperlukan bila banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sungai atau laut.

Jangan lupa bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari air.

Akurasi

Alat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi

yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi kegiatan survey memiliki

tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi jenis ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa.

Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk

digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin baik.

Program dan Peta

Page 28: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Periksalah program-program apa saja yang disertakan pada paket penjualan, dan program

lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus

menggunakan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta

lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk

mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.

Antena

Dua jenis antenna yang paling sering dijumpai adalah jenid double helix dan patch. Dalam

penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang lebih baik. Bertanyalah pada yang

sering menggunakan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang lebih

berguna adalah, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil,

antenna tambahan akan sangat bermanfaat, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca

film yang mengandung metal.

Fasilitas lainnya

Bagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis

satelit dengan:

Routing? Biasanya alat navigasi yang beredar dipasaran sudah dilengkapi dengan fitur ini, kecuali jenis tertentu, seperti data logger atau Bluetooth GPS. Kemampuan routingnya berasal dari program yang terpasang pada telpon genggam/PDA.

Tampilan peta tiga dimensi? Layar sentuh? Kamera? Suara? Kemampuan radio komunikasi?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis

satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan akhirnya memberikan beberapa kemungkinan untuk

dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda.

POI Tourguide

Yang dimaksudkan dengan istilah ini adalah penggabungan antara POI biasa dengan gambar,

text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak

yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit

secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kumpulan

POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah ditentukan dapat menjadi pemandu tur

selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan berbeda, maka rute yang ditunjukkan oleh

alat navigasi kemungkinan akan berbeda. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh

pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki

kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500.

Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan

Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga telah

tersedia, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang

tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan

Page 29: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

untuk membuat POI Tourguide, demikian pula berbagai macam XML editor yang tersedia di

internet. Dari semua cara gratis yang ada, paling mudah menggunakan program Extra POI

Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor.

Kegunaan

Militer GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.

Navigasi GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sistem Informasi Geografis Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.

Sistem pelacakan kendaraan Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.

Pemantau gempa Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik

Sistem lain Artikel utama: Sistem navigasi satelit

Sistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah:

Beidou — Sistem lokal di RRC yang akan dikembangkan menjadi sistem internasional bernama COMPASS.

Galileo — Sistem yang sedang dikembangkan oleh Uni Eropa, dengan bantuan dari RRC, Israel, India, Moroko, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Ukraina.

GLONASS — Sistem milik Rusia yang sedang diperbaiki. Indian Regional Navigational Satellite System (IRNSS) — Sistem yang dikembangkan India.

Peranan alat navigasi berbasis satelit pada dunia kesehatan

Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan masyarakat tidak terlepas dari penggunaan GIS

(Geographical Information System), atau istilah umumnya adalah pemetaan. Bila digunakan

pada bidang kesehatan, kedua hal ini berhubungan erat dengan sistim informasi kesehatan

dalam arti luas.

Page 30: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Penggunaannya dalam dunia kesehatan masyarakat bertujuan untuk membantu memberikan

informasi sehingga para pengambil keputusan dapat melakukan tugasnya lebih mudah dan

akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu berarti struktur administratif kepemerintahan,

tetapi juga dapat berarti kelompok masyarakat dan individu. Bila pengambil keputusan tidak

menggunakan informasi yang diberikan, maka kegiatan ini hanyalah membuang waktu,

tenaga, dan dana.

Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan

dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis

masyarakat. Yang paling sering memakai adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik

internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian

dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dikatakan hampir tidak

ada.

Masalah terbesar adalah biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak

yang tertarik untuk mengembangkannya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang

manfaat informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab

adalah: Seberapa pentingkah manfaat yang didapatkan? Pertanyaan ini menjadi sentral karena

walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua kegiatan selama ini tetap dapat

dilakukan.

Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan masyarakat

dapat dilakukan. Tetapi, bagaimana dengan „waktu‟ yang diperlukan untuk mencapai kondisi

yang diinginkan? Dan apakah dapat lebih dipercepat bila keputusan yang diambil lebih tepat

sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya

dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat

melakukan tugasnya dengan baik. Kesalahan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu

yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak diselesaikan dengan cara

yang sama dari tahun ke tahun, sehingga akhirnya menjadi wabah rutin.

Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit merupakan sebuah bagian dari

keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka

manfaat yang didapatkan tidak akan maksimal. Lebih lanjut, bila keputusan yang dibuat tidak

ada hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi menjadi

hilang.

Jenis informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dimasukkan kedalam

sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil

survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual.

Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro.

Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat gambaran tempat-tempat penyedia

pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari

materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan

menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai arti bila tidak disertai „cerita‟ dan

diikuti dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum

dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil

keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Page 31: Antena, Gsm, Cdma, Dan Gps

Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang luas, tetapi dapat digunakan untuk area yang

kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area

yang lebih kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Jenis informasi visual

seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dilakukan dengan

menggunakan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan.

Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas adalah untuk memudahkan pengambil keputusan

untuk memperbaiki kondisi yang ada. Dengan hadirnya informasi visual seperti ini, maka

pengguna dapat lebih mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang ada. Langkah

selanjutnya tetap berada pada pengambil keputusan.

WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan

dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat

diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html.

Lebih lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara

lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat

melakukannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat

dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html.

Referensi

1. ^ "Kateglo". Diakses pada 18 Juni 2012. 2. ^ Parkinson, B.W. (1996), Global Positioning System: Theory and Applications, chap. 1:

Introduction and Heritage of NAVSTAR, the Global Positioning System. pp. 3-28, American Institute of Aeronautics and Astronautics, Washington, D.C.

3. ^ GPS Overview from the NAVSTAR Joint Program Office. Accessed December 15, 2006. 4. Tanoe, Andre, October 2009. GPS Bagi pemula, dasar-dasar pemakaian sehari hari.

Download buku