› xmlui › bitstream › handle... · bab ii kajian teori 2.1 bahasa jurnalistik2015-08-29 · 8...

21
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan bahasa jurnalistik sebagai bahasa yang tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan melekat dalam definisi jurnalistik. Susunan kalimat jurnalistik yang baik akan menggunakan kata- kata yang pas untuk menggambarkan suasana serta isi pesannya. Mengenai bahasa jurnalistik,Anwar (1991:1) berpendapat bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa pers ialah salah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Dari uraian di atas, bahasa jurnalistik dapat didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh wartawan dan tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan melekat dalam definisi jurnalistik dan bersifat singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. 2.2 Struktur Berita Menurut Semi (1995: 81), struktur penulisan berita sering dinilai sebagai bentuk piramida terbalik. Artinya, bagian atas merupakan bagian yang besar bobot

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Bahasa Jurnalistik

Dewabrata (2004:23), mendefinisikan bahasa jurnalistik sebagai bahasa yang

tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan melekat dalam

definisi jurnalistik. Susunan kalimat jurnalistik yang baik akan menggunakan kata-

kata yang pas untuk menggambarkan suasana serta isi pesannya.

Mengenai bahasa jurnalistik,Anwar (1991:1) berpendapat bahasa yang

digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa pers

ialah salah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu: singkat, padat,

sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.

Dari uraian di atas, bahasa jurnalistik dapat didefinisikan sebagai bahasa yang

digunakan oleh wartawan dan tunduk kepada kaidah dan unsur-unsur pokok yang

terdapat dan melekat dalam definisi jurnalistik dan bersifat singkat, padat, sederhana,

lancar, jelas, lugas, dan menarik.

2.2 Struktur Berita

Menurut Semi (1995: 81), struktur penulisan berita sering dinilai sebagai

bentuk piramida terbalik. Artinya, bagian atas merupakan bagian yang besar bobot

Page 2: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

9

isinya, segala keterangan penting berada disini; kemudian secara berangsur-angsur

disampaikan bagian yang kurang penting.

Kusumaningrat dan Kusumaningrat (2006:126), menjelaskan mengenai pola

piramida, yakni berita dimulai dengan ringkasan atau klimaks dalam alinea

pembukanya, kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam alinea-alinea berikutnya

dengan memberikan rincian cerita secara kronologis atau dalam urutan yang semakin

menurun daya tariknya. Alinea-alinea berikutnya yang memuat rincian berita disebut

tubuh berita dan kalimat pembuka yang memuat ringkasan berita disebut teras berita

atau lead.

Struktur berita secara keseluruhan menurut Semi(1995:87):

1. Judul berita (headline)

Judul berita merupakan gambaran topik berita yang berfungsi memberitahukan

tentang berita apa yang disajikan.

2. Baris tanggal (dateline)

Baris tanggal merupakan informasi tentang tanggal atau bulan berita itu ditulis dan

kemudian diiringgi oleh keterangan sumber berita atau inisial surat kabar yang

menjadi sumber berita tersebut.

3. Teras berita (lead/intro)

Teras berita merupakan ringkasan berita yang diletakkan dibagianawal berita.

Penjelasan semi ini sejalan dengan pendapat Simbolon (dalam Ermanto, 2005:76)

mengungkapkan bahwabagian peristiwa yang dianggap paling penting diletakkan

di teras berita atau paragraf awal.

Page 3: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

10

4. Tubuh berita(body)

Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi berita.

Tubuh berita merupakan penerusan dan penjabaran lebih lanjut isi teras berita.

2.3 Judul Berita Berbahasa Inggris (Headline) dan Strukturnya

Swan (2009:211)menyatakan “Headlines are short title above news reports.

English news headlines can be difficult to understand. One reason for this is that

headlines are often written in a special style, which is very different from ordinary

English.” Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa judul berita atau headlines

adalah judul pendek yang terdapat di atas laporan berita. Headlines berbahasa Inggris

dapat sulit dimengerti, salah satu alasannya yaitu karena headlines sering ditulis

dengan gaya khas yang sangat berbeda dengan bahasa Inggris pada umumnya.

Struktur penulisan yang tidak umum dan singkat terlihat jelas pada berita

berbahasa Inggris dan paling jelas terlihat pada bagian judul berita

atauheadlines.Headlines merupakan hal pertama dan seringkali merupakan satu-

satunya bagian yang paling menarik bagi pembaca. Para penulis headlines tidak

memiliki banyak ruang untuk menulis sehingga seringkali mengesampingkan aturan

gramatikal dan menggunakan struktur nonstandar dalam menulis headlines yang

efektif.

Swan (2009:211) mengelompokkan sebelas struktur penulisan headlines

yaitu:

Page 4: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

11

1. Headlines are not always complete sentences. Many headlines consist of noun

phrases with no verb. Menurutnya pendapat tersebut, headlines tidak selalu berbentuk

kalimat, tidak sedikit headlines hanya berupa frasa nomina tanpa disertai verba.

Contoh:

a. MORE WAGE CUTS

b. HOLIDAY HOTEL DEATH

2.Headlines often contain strings of three, four or more nouns; nouns earlier in the

string modify those that follow. Menurutnya, headlines tidak jarang terdiri dari tiga

hingga lebih dari empat rentetan nomina; nomina yang terletak lebih awal

menerangkan nomina yang mengikuti.

Contoh:

c. FURNITURE FACTORY PAY CUT ROW

3.Headlines often leave out articles and the verb be. Menurutnya, headlines

seringkali menghapuskan articles dan verb be.

Contoh:

d. SHAKESPEARE PLAY IMMORAL SAYS MINISTER.

4. In headlines, simple tenses are often used instead of progressive or perfect forms.

The simple present is used for both present and past events. Menurutnya, di dalam

headlines, simple tenses sering dipakai dibanding bentuk progressive atau perfect.

Contoh:

e. BLIND GIRL CLIMBS EVEREST (=…HAS CLIMBED…)

Page 5: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

12

5. Many headline words are used as both nouns and verbs, and nouns are often used

to modify other nouns. Artinya, banyak kata-kata headlines yang memiliki dua fungsi

yaitu sebagai nomina maupun verba, dan nomina seringkali dipakai untuk

menerangkan nomina lain.

Contoh:

f. US CUTS AID TO THIRD WORLD (=Cuts adalah verba, Aidadalah

nomina)

g. AID CUTS ROW (=Aid dan Cuts adalah nomina)

h. CUTS AID REBELS (= Cuts adalah nomina, aid adalah verba)

6. Headlines often use infinitives to refer to the future. „For‟ is also used to refer to

future movements or plans. Artinya, headlines seringkali menggunakan infinitives

untuk mengacu pada future tense dan menggunakan „for‟ untuk mengacu pada

pergerakan yang akan datang atau perencanaan.

Contoh:

i. PM TO VISIT AUSTRALIA

j. TROOPS FOR GLASGOW?

7. Auxillary verbs are usually dropped from passive structures. Artinya, auxillary

verbs selalu dihilangkan dalam bentuk pasif.

Contoh:

k. SIX KILLED IN EXPLOSION (= SIX PEOPLE HAVE BEEN KILLED)

8. As and in are often used instead of longer connecting expressions. Artinya, „as‟

dan „in‟ lebih sering digunakan dibandingkan ungkapan lain yang lebih panjang.

Page 6: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

13

Contoh:

l. HOSPITAL BOSS AXED AS PATIENTS DIE. (= . . . BECAUSE PATIENT

DIE)

9. A colon (:) is often used to separate the subject of a headline from what is said

about it. Artinya, tanda titik dua (:) sering kali digunakan untuk memisahkan subjek

headlines dengan apa yang dibicarakan.

Contoh:

l. STRIKES: PM TO ACT

10. Quotation marks („. . .‟) are used to show that words were said by somebody else,

and that the report does not necessarily claim that they are true.Dari pendapat

tersebut dijelaskan bahwa tanda kutip („. . .‟) digunakan untuk menunjukan kata-kata

yang diucapkan orang lain, dan sesuatu yang belum tentu benar.

Contoh:

m. CRASH DRIVER „HAD BEEN DRINKING‟

11. A question mark (?) is often used when something is not certain. Menurut

pernyataannya, tanda tanya (?) sering kali digunakan untuk menandakan sesuatu yang

belum pasti.

Contoh:

n. CRISIS OVER BY SEPTEMBER?

Page 7: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

14

2.4 Sentential Headlines

Sentential headlines adalah headlines yang memiliki struktur kalimat reguler,

contohnya, headline dengan subject dan sebuah finite verb phrase yang merupakan

frasa yang hanya berupa satu kata atau frasa yang kata pertamanya berupa sebuah

finite verb dan/atau elemen lain dari verb phrase yang (jika ada) diikuti oleh non-

finite verbs(Quirk, 1991:149).

Menurut Crystal (2003), “As far as sentence structure is concerned, there are

two main types of sentence- simple and multiple sentence.” Pendapat tersebut

mengemukakan bahwa ada dua tipe kalimat pokok jika dilihat dari strukturnya, yaitu

kalimat simple dan multiple. Struktur kalimat yang paling lazim adalah kalimat

simple, yakni kalimat paling umum yang dipakai oleh semua kalangan usia. Dalam

penulisan, kalimat simple sangat efektif untuk mendapatkan perhatian pembaca atau

untuk meringkas argumen karena mudah untuk dipahami (Praskova, 2009:6).

2.4.1 Kalimat

Richard (1985) berpendapat bahwa “sentence is the largest unit of

grammatical organization within which part of speech (e.g noun, verb, adverb, and

grammatical classes (e.g word, phrases, clause) and said to function. Sementara

Quirk (1973:43) menyatakan bahwa “it is usually assumed that the sentence is the

highest ranking unit of grammar, and hence that the purpose of grammatical

sentence in English”, menurut pendapat Quirk tersebut biasa diasumsikan bahwa

kalimat adalah unit gramatikal teratas, oleh sebab itu bahwa tujuan deskripsi

Page 8: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

15

gramatikal bahasa Inggris adalah untuk mendefinisikan dengan maksud

mendefinisikan fungsi kategori sebagai sebuah kalimat gramatikal dalam bahasa

Inggris.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang

secara relatif berdiri sendiri yang terdiri atas konstituen dasar berupa satu atau lebih

klausa yang ditata dengan pola tertentu.

2.4.1.1 Simple Sentence

Simple sentence atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas

satu klausa independen (Leech, 2006). Simple sentence terdiri dari satu subject dan

satu finite verb phrase, serta keterangan jika perlu. Quirk (1991) membedakan jenis-

jenis klausanya sebagai berikut:

a. Subject – Verb

Contoh:

(1)John [S] arrived [V]

b. Subject – Verb – Object

Contoh:

(2) Peter and I [S] play [V] tennis [O].

c. Subject – Verb – Complement

Contoh:

(3)He [S] became [V] the manager [SC].

d. Subject – Verb – Adverbial

Page 9: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

16

Contoh:

(4) I [S] went [V] to the shop [Adv].

e. Subject – Verb – Object – Object

Contoh:

(5)Lucy [S] gave [V] her mother [O] a book [O]

f. Subject – Verb – Object – Complement

Contoh:

(6)You [S] make [V] me [O] nervous [C].

g. Subject – Verb – Object – Adverbial

Contoh:

(7) Sue [S] put [V] her dress [O] into the wardrobe [Adv].

Adverbia lainnya dapat ditambahkan ke dalam semua tipe klausa di atas.

2.4.1.2 Compound Sentences

Biber (1999:227) menyatakan, “there are three major coordinators in

English- and, or, and but”. Menurut pernyataan tersebut, ada tiga koordinator utama

dalam bahasa Inggris yaitu and, or, dan but. Biber (1999:227) menyatakan bahwa

koordinator tersebut tidak hanya menghubungkan antar klausa, namun juga kata atau

frasa. Terkadang, klausa tidak dihubungkan dengan koordinator, melainkan dengan

sebuah koma. Compound sentences mengandung dua atau lebih klausa, dan semua

klausa yang terkandung berada dalam tingkat yang sama. Dengan kata lain, klausa-

Page 10: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

17

klausa tersebut dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal independen yang bukan

merupakan kalimat kompleks.

Contoh:

(8)I came by car and Peter arrived by train.

2.4.1.3 Complex Sentences

Quirk menyatakan, “A complex sentence is like a simple sentence in that it

consists of only one main clause, but unlike a simple sentence it has one or more

subordinate clauses functioning as an element of the sentence”. Pernyataan Quirk

tersebut menjelaskan bahwa sebuah kalimat kompleks seperti kalimat tunggal karena

hanya memiliki satu main clause atau induk kalimat, namun kalimat kompleks

memiliki satu atau lebih klausa subordinat yang berfungsi sebagai unsurnya.

Menurut Trask (1999:35), “Traditionally, a clause is a grammatical unit

consisting of a subject and a predicate, and every sentence must consist of one or

more clauses.” Swan (1996:1) berpendapat, “Clause is a part of a sentence which

contains a subject and a verb, usually joined to the rest of the sentence by a

conjunction.” A clause is a group of words that are closely related, but a clause must

have a subject and verb”.(Schmidt,1995:344)

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa klausa adalah unit

gramatikal yang lebih kecil dari kalimat, memuat unsur subjek dan predikat, dan

berpotensi menjadi sebuah kalimat.

Page 11: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

18

Pada umumnya klausa dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi dua jenis

yaitu main clause atau induk kalimat dan subordinate clause atau anak kalimat.

1. Main Clause

Main Clause adalah sebuah klausa yang dapat berdiri sendiri seperti kalimat.

Menurut Miller (2002) “Independent clause is a sentence structure that can stand

alone.”

Contoh,

(16) I met a man two days ago.

2. Subordinate Clause

Subordinate clause merupakan bagian dari sebuah kalimat, dan karenanya,

subordinate clause tidak dapat berdiri sendiri, selalu bergantung pada main clause

dan tidak mempunyai makna yang penuh. Subordinate clause biasanya ditandai

dengan subordinate conjunction yaitu who, whom, whose, which, that, if, whenever,

what, dan, nevertheless.

Contoh,

(17) I met a man who is very kind to everybody two days ago.

Subordinate clause terbagi kedalam beberapa jenis, misalnya:

a. Klausa Nomina (Noun Clauses)

Milada Broukal mengatakan bahwa “A noun clause is a subordinate clause. A

noun clause has a subject and a verb and can be used like a noun, either as a subject

or an object.” Artinya, klausa nomina merupakan subordinate clause yang memiliki

subjek dan predikat yang dapat berfungsi sebagai subjek atau objek.

Page 12: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

19

Klausa nomina dapat dikenali dengan kata-kata seperti when, where, why,

how, who/whom, what, which, whose, whether, if, dan that.Untuk klausa nomina yang

dimulai dengan kata that, biasanya merupakan sebuah kalimat pernyataan dari sebuah

fakta atau ide.

Contoh,

(18) We know that the world is round.

Pada contoh di atas kata that berfungsi sebagai objek dari verba know.

Kata kerja lain yang dapat diikuti oleh klausa nomina yang menggunakan kata

that antara lain adalah agree, recognize, guess, imagine, forget, show, realize,

remember, regret, observe, know, hope, doubt, figure out, think, dan understand.

Seperti nomina dalam kelas kata, klausa nomina selain berfugnsi sebagai

objek juga dapat berfungsi sebagai subjek.

Contoh,

(19) That the world is round is a fact.

b. Klausa Adjektiva (Adjetive Clauses)

Klausa adjektiva merupakan subordinate clause yang menjelaskan kata benda

dan kata ganti yang biasanya ditandai dengen adanya relative words seperti who,

whom, whose, that, dan which sehingga klausa adjektiva sering disebut juga relative

clause.

Schmidt (1995) berpendapat, “Relative clause modifies nouns and sometimes

whole sentence.” “An adjective clause is a subordinate or dependent clause, so it

must be connected to a main or independent clause.” (Broukal, 2002). Klausa

Page 13: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

20

adjektiva sendiri merupakan sebuah anak kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.

Relative clause berfungsi untuk mengidentifikasi orang (persons), benda mati

(things), dan untuk memberikan informasi tambahan. Relative clause dapat dikenali

dengan hadirnya kata ganti seperti who,whom, whose, that, dan which.

Untuk menggantikan orang (persons), digunakan who atau that, sedangkan

untuk menggantikan benda mati (things), digunakan which atau that,

Ciri-ciri relative clause menurut Schmidt (1995) adalah:

1. Memiliki setidaknya satu subjek dan satu predikat;

2. Biasanya mengikuti sebuah nomina atau pronomina dan bergfungsi untuk

mengidentifikasi atau menjelaskan nomina atau pronominal tersebut;

3. Dapat muncul dimana saja dalam sebuah kalimat, tetapi relative clause biasanya

ditempatkan setelah kata benda yang dimodifikasi;

4. Sebuah relative clause ditandai dengan sebuah subordinator (relative pronoun)

seperti who, whom, whose, which, dan that;

5. Subordinator dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari relative clause;

6. Subordinator yang berfungsi sebagai objek dapat dihilangkan.

c. Adverbial Clause (Klausa Adverbia)

Menurut Broukal (2002), “An adverb clause is a subordinate clause

(dependent clause) with a subject and a verb. An adverb clause may come before or

after the main clause.” Berikut ini adalah beberapa kata umum yang digunakan untuk

mengenali sebuah adverb clause, atau lebih dikenal dengan clause markers.

Page 14: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

21

a) Adverbial clause showing time, biasanya ditandai dengan konjungsi seperti

after, as, before, as soon as, since, until, when, while, whenever, once, by the

time, till.

b) Adverbial clause showing manner, yang ditandai dengan konjungsi seperti

as,as if, as though, just as, like.

c) Adverbial clause showing cause and effect, yang ditandai dengan konjungsi

seperti because, now, that, since, as long as, as ,, so that.

d) Adverbial clause showing opposition yang ditandai dengan konjungsi seperti

although, though, even though, while, whereas.

e) Adverbial clause showing condition, yang ditandai dengan konjungsi seperti

if, even if, only if, in the event that, in case that, provided that, unless.

f) Adverbial clause showing purpose yang ditandai dengan konjungsi seperti so

that, in order that, in order to.

g) Adverbial clause showing result, yang ditandai dengan konjungsi seperti

so…that, such…that.

h) Adverbial clause showing place, yang ditandai dengan konjungsi seperti

where, wherever, everywhere.

2.4.3 Non-sentential Headlines

Struktur non-sentential headlines lebih rendah kalimat pada umumnya;

strukturnya tidak berterima (Praskova, 2009:10). Dengan struktur seperti itu, Crystal

(dalam Praskova, 2009:10) menyebutnya minor sentences, yaitu kalimat tanpa finite

Page 15: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

22

verb form atau tanpa verb form sama sekali yang umumnya terdapat pada bahasa tulis

seperti notices, headlines, labels, advertisements, subheadings, web sites, dan pada

wadah lain yang pesannya disampaikan secara „block‟. Karena strukturnya yang tidak

atau dibawah kalimat pada umumnya atau merupakan block language, non-sentential

headlines akan berupa minor sentences, non-finite clauses, dan frasa.

Istilah block language diperkenalkan oleh Strauman (1935), orang pertama

yang mempelajari headlines. Menurut Mardh (1980:12), Strauman mendefinisikan

block language sebagai salah satu jenis ungkapan linguistik yang terdapat pada

telegram, judul buku, diaries, iklan, resep, kamus, katalog, poster dan label,

headlines, dll. Senada dengan Strauman, Quirk (1985:845) berpendapat bahwa block

language merupakan jenis ungkapan linguistik yang terdapat pada label, judul,

pemberitahuan, headlines, dan iklan.

Quirk (1985:845) menyatakan,

“Simple block languagemessages are most often nonsentences, consisting of a

noun or noun phrase or nominal clause in isolation; no verb is needed,

because all else necessary to the understanding of the message is furnished by

the context.”

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pesan sederhana block language umumnya

bukan berupa kalimat utuh atau nonsentences, terdapat sebuah nomina, frasa nomina,

atau klausa nominal yang terpisah; tidak memerlukan kata kerja, karena pemahaman

terhadap pesan dipermudah oleh konteks.

Untuk memperjelas pendapat di atas, penulis menambahkan pendapat yang

dikemukakan oleh Quirk (1985:845),

Page 16: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

23

“Some forms of block language have recognizable clause structures. Those

forms deviate from regular clause structures in omitting closed-class items of

low information value, such as the finite forms of the verb BE and the articles,

and other words that may be understood from the context.”

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa bentuk lain dari block language

memiliki struktur klausa yang dapat dikenali. Bentuk-bentuk tersebut berbeda atau

menyimpang dari struktur klausa reguler atas penghilangan terhadap hal-hal yang

kadar informasinya rendah, seperti bentuk finite verb „be‟ dan artikel, dan kata-kata

lainnya yang dapat dipahami melalui konteks. Alasan penggunaan block language

adalah keterbatasan ruang tulis dan adanya tujuan untuk menginformasikan pesan

dengan cepat dan reduksi sintaktis.

Menurut Mardh (1980:12) block language dikategorikan oleh unsur leksikal

yang lebih rendah dari kalimat seperti dependent clause (contoh, How coal is the

future), frasa nomina (contoh, Drivers in panic over fuel strike), dan penghilangan

kata-kata yang kadar informasinya dianggap rendah seperti articles dan bentuk finite

dari verba be (contoh, Shakespeare Play Immoral Says Minister).

2.4.3.1 Minor Sentences

Minor sentences adalah kalimat tanpa finite verb form atau tanpa verb form

sama sekali. Crystal (2006:216) membagi jenisnya sebagai berikut: ucapan salam

untuk situasi sosial (misalnya,Hello,Thanks), interjeksi emosional (misalnya,Eh?,

Ugh!), peribahasa atau pepatah (misalnya,Easy come, easy go), bentuk singkatan di

Page 17: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

24

kartu pos, instruksi atau komentar (misalnya,wish you were here), dan kata atau frasa

yang digunakan sebagai seruan, pertanyaan, dan perintah (misalnya,Nice day!,Taxi?).

2.4.3.2 Non-finite Clauses

Biber et al. (1999:259, 262) berpendapat bahwa non-finite clause pada

umumnya merupakan dependent clause yang biasa muncul di dalam sebuah kalimat

dibarengi dengan main clause. Namun dalam kondisi tertentu, dependent clause dapat

digunakan secara terpisah terutama dalam block language. Non-finite clause menurut

Leech (2006) adalah klausa yang tidak memiliki non-finite verb phrase dan terbagi

atas infinitive clauses (contohnya, To get the jobwas what he really wanted.), -ing

clauses (contohnya, Walking home, I got very tired.), dan –ed clauses (contohnya,

The work finished, we could leave early. Ketiga klausa tersebut dapat memiliki

peranan sebagai subjek, objek langsung, atau komplemen.

Praskova (2009:24) membagi dua jenis headlines yang merupakan non-finite

clauses, yaitu:

a) Headlines dengan verba past participle yang umumnya mengacu pada masa

lampau, contoh: Wind turbine destroyed by storm yang memiliki kemungkinan

interpretasi (A/The) Wind turbine was/has been destroyed by (a/the) storm. Contoh

headline tersebut, menurut Biber (1999:167), merupakan headline berbentuk pasif

yang jarang ditemukan dalam percakapan, namun sering ditemukan dalam berita.

Page 18: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

25

b) Headlines dengan to-infinitive yang biasanya mengacu pada masa yang akan

datang. Contoh: Winehouse to be questioned by police, yang memiliki kemungkinan

interpretasi Winehouse is going to/is to/will be questioned by (the) police.

2.4.3.3 Frasa

Richard et al. (1985) mengatakan “a phrase is a group of words which forms

a grammatical unit. A phrase does not contain a finite verb and does not have a

subject-predicate structure”, pendapat tersebut menyatakan bahwa frasa adalah

gabungan kata yang membentuk unit gramatikal. Frasa tidak mengandung finite verb

dan tidak memiliki struktur subjek-predikat.

Roberts(1964), mengatakan: the term phrases here to mean sometimes group

of words and sometimes single word. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa frasa

terkadang merupakan sekelompok kata dan terkadang satu kata tunggal.

Dari dua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa frasa merupakan satu

atau gabungan kata yang bersifat nonpredikatif.

Hariyono (2002:181) dalam tata bahasa Inggris, frasa atau phrase dibedakan

menjadi beberapa jenis yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa

adverbia, dan frasa preposisi.

2.4.3.3.1 Noun phrase (Frasa Nomina)

Noun phrase (Frasa Nomina) adalah frasa yang dapat berfungsi sebagai

subyek atau obyek dalam sebuah kalimat,

Page 19: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

26

Contoh:

(9) The beautiful girl over there is my sister.

(10) He is the governor of West Java.

Kata the pada contoh (9) merupakan sebuah determiner yang membentuk frasa

nomina. Wishon & Burks (1980) mengklasifikasikan menjelaskan determiners

sebagai berikut: “determiners give different degrees of specifity to the nouns to

modify.”

Selanjutnya Wishon & Burks (1980) mengklasifikasikan empat jenis determinator

berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Determiners berbentuk counters and measures, yang digunakan dengan count nouns

seperti a, an, one, two, first, second, few, a few, many (more, most), several, no, both,

all, some, any, enough.

2. Determiners berbentuk qualifiers yang digunakan dengan mass nouns seperti much

(more, most), a lot of, little, a little, no, all, some, any, enough.

3. Determiners berbentuk pointers, yang digunakan baik dengan mass nouns maupun

count nouns kecuali untuk these dan those yang hanya digunakan untuk count nouns

saja. Determiners berbentuk pointers ini, yaitu: this, that, these, those, either, neither,

the.

4. Determiners berbentuk possessives digunakan baik dengan mass nouns maupun count

nouns seperti my, yours, his, her, its, our, their.

Page 20: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

27

Quirk et al (1991) mengklasifikasikan determiners sebagai berikut:

Predeterminers, ie all items which can precede any central determiners (including

zero article) in a noun phrase, eg: all, both, double. Contoh: all the furniture.

Central determiners, including those items listed in 5.22ff, eg the article such as this,

some. Contoh: Some new office furniture, all those fine musicians.

Postdeterminers, which follow central determiners but precede premodifiers, eg

adjectives. Postdeterminerss include eg numerals,such as many, few, several. Contoh:

the few survivors.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa determiners merupakan

pembatas makna nomina yang mengikuti atau mendahuluinya.

2.4.3.3.2 Verb Phrase (Frasa Verba)

VerbPhrase (frasa verba) adalah frasa yang terdiri dari gabungan kata kerja

bantu (auxillaryverb) dengan kata kerja (verba) yang membentuk suatu bentuk waktu

(tense) tertentu.

Contoh:

(11) I will take a bath.

(12) I have taken a bath.

Page 21: › xmlui › bitstream › handle... · BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik2015-08-29 · 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Dewabrata (2004:23), mendefinisikan

28

2.4.3.3.3 Adjective Phrase (Frasa Adjektiva)

AdjectivePhrase (frasa adjektiva) adalah frasa yang berfungsi sebagai kata

sifat untuk menerangkan kata benda.

Contoh:

(13) The old building is scary.

2.4.3.3.4 Adverb Phrase (Frasa Adverbia)

AdverbPhrase (frasa adverbia) adalah frasa yang berfungsi sebagai keterangan.

Contoh:

(14) He is crying very loudly.

2.4.3.3.5 Prepositional Phrase (Frasa Preposisi)

Frasa preposisi berfungsi sebagai penghubung antara frasa nomina yang diikuti dan

struktur yang mendahuluinya.

Contoh:

(15) He is sitting in the garden.

Quirk et al (1999: 62-63) membagi frasa dalam lima kategori, yaitu: Verb Phrase,

Noun phrase, Adjective Phrase, Adverb Phrase, dan Prepositional Phrase.