80884947 intranatal care

43
http://www.scribd.com/doc/50256385/3-MATER#download TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS II TENTANG INTRANATAL CARE (INC) Oleh : Anisa Suzana 080101002 Dosen Pembimbing : Ns. Yessi maifita, S.Kep PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN

Upload: susanti

Post on 01-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: 80884947 Intranatal Care

http://www.scribd.com/doc/50256385/3-MATER#download

TUGAS

KEPERAWATAN MATERNITAS II

TENTANG

INTRANATAL CARE (INC)

Oleh :

Anisa Suzana

080101002

Dosen Pembimbing :

Ns. Yessi maifita, S.Kep

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN

STIKES PIALA SAKTI

PARIAMAN

2012

Page 2: 80884947 Intranatal Care

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang

berjudul “Intranatal Care”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Akhir kata, penulia sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Pariaman, februari 2012

(penulis)

Page 3: 80884947 Intranatal Care

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB I INTRANATAL CARE

1.1 Pengertian Kehamilan....................................................................

1.2 Defenisi Persalinan.........................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................

1.4 Jenis-Jenis Persalinan.....................................................................

1.5 Sebab-sebab Yang Menimbulkan..................................................

1.6 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan........................

BAB II TENAGA YANG MENDORONG ANAK KELUAR

2.1 Hits

2.2 Sifat-sifat His .................................................................................

2.3 Pembagian dan sifat-sifat His :......................................................

2.4 His pelepasan urin (Kala III).........................................................

2.5 His pengiring (Kala IV)..................................................................

BAB III GERAKAN-GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN

3.1 Turunnya kepala.............................................................................

3.2 Masuknya kepala............................................................................

3.3 Fleksi.................................................................................................

3.4 Putaran paksi dalam.......................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN................................................

4.1 Selama kehamilan ibu hamil harus memeriksakan....................

4.2 Tatalaksana bayi baru lahir...........................................................

4.3 Jenis pelayanan kesehatan bayi baru lahir...................................

4.4 Jenis dan kompetensi sdm..............................................................

4.5 Fasilitas.............................................................................................

Page 4: 80884947 Intranatal Care

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.............................................................

5.1 Simpulan..........................................................................................

5.2 Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: 80884947 Intranatal Care

BAB I

INTRANATAL CARE

1.1 Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan normal dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggudihitung dari hari

pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahanfisik maupun emosional

dari ibu serta perubahan sosial di dalamkeluarga. Ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa

dirinya hamil untuk mendapatkanpelayanan/asuhan antenatal

1.2 Defenisi Persalinan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran

bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusui dengan pelepasan dan

pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

1. Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anakselama

kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dananak yang

sehat.

2. Tujuan Khusus

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkindijumpai dalam

kehamilan, persalinan dan nifas.

2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkindiderita sedini

mungkin

3. menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak

4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-haridan keluarga

berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi

Page 6: 80884947 Intranatal Care

5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi

6. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan sosial ibu

dan bayi.

7. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan dankomplikasi yang

mungkin terjadi.

8. Mempersiapkan persalinan cukupbulan, melahirkan dengan selamat, ibu

dan bayinya dengantrauma seminimal mungkin.

9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal danmemberikan ASI

eksklusif.

10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerimakelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal

1.4 Jenis-Jenis Persalinan

1. Persalinan spontan

Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan

lahir

2. Persalinan buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya

ekstraksi dengan forceps atau dilakukan operasi cesarean.

3. Persalinan anjuran Bila persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, baru

berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian phytomenadione

Berhubungan dengan tuanya umur kehamilan dan berat badan bayi

dilahirkan dikenal beberapa istilah :

1. Abortus Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau

bayi dengan berat badan < 500 gr

2. Partu Immaturus Pengeluaran buah kehamilan antara 22 – 28 minggu atau

bayi dengan berat badan 500 – 999 gr dan tidak dapat hidup diluar

kandungan

Page 7: 80884947 Intranatal Care

3. Partus prematurus Pengeluaran kehamilan 28 – 37 minggu atau bayi

dengan berat badan lahir 1000 – 2500 gr.

4. Partus serotinus (post maturitas) Pengeluaran kehamilan setelah kehamilan

42 minggu.

1.5 Sebab-sebab Yang Menimbulkan

Terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah

merupakan teori-teori yang kompleks antara lain :

1. Teori penurunan hormone

1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen

dan progesterone.progetseron bekerja sebagai penenang otot-otot polos

rahim dan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbulk his

bila kadar progetsteron turun/rendah

2. Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot

rahim sehingga mengganggu sikrulasi utero placenta.

3. Teori placenta menjadi tua

Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang

menyebabkan kekejangan pada pembuluh darah.

4. Teori iritasi mekanik

Di belakang serviks terletak ganglon servikale,bila ganglion ini digeser

dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus

5. Induksi partus-partum dapat pula ditimbulkan dengan jalan

a. Bagang laminaria Beberapa laminarian dimasukkan dalam kanalis

servikalis dengan tujuan rangsang pleksus frakenhouser.

Page 8: 80884947 Intranatal Care

b. Amniotomi Pemecagahn ketubahan

c. Okstisosin drips

d. Pemberian oksitosin menurut tetesan/infuse

1.6 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan

1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)

His (kontraksi uterus)

Kontraksi otot-otot dinding perut

Ligamtous action terutama ligamentum retundum

2. Faktor janin

3. Faktor jalan lahir

A. Keadaan-keadaan Memerlukan Spesialistis

1. Primigravida dengan :

Umur diatas 30 tahun

TB < 150 cm

Dengan penyakit-penyakit tertentu

Dengan komplikasi medis dan obstetric

Kelainan panggul

Kelainan letak janin

2. Multigravida dengan :

Umur diatas 35 tahun

Telah punya anak lebih dari 7

Dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk

BAB II

Page 9: 80884947 Intranatal Care

TENAGA YANG MENDORONG ANAK KELUAR

2.1 His

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan pada waktu kontraksi

otot-otot rahim menguncuk sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri

menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantong amnion kea rah segmen

bawah rahim dan serviks

2.2 Sifat-sifat His :

Kontraksi simetris dan terkoordinasi

Fundus dominant kemudian diikuti relaksasi

Involunter, intermitten

Terasa sakit dan kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan

psikis.Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar tentang

His :

Frekuensi : obat dan jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per 10

menit atau permenit

Amplitude atau intensitas : batasan kekuatan his dikukur dalam mmHg

Aktivitas His : adalah frekuensi dan amplitude dengan unit motexido.

Durasi His : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik

Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur atau tidak

Perubahan-perubahan akibat His :Pada uterus dan serviks Uterus teraba

keras, padat karena kontraksi hidrostatik air ketuban dan tekanan

intrauterine naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar dan

terbuka.

Pada ibu Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim, juga ada

kenaikan nadi dan tekanan darah

Pada janin Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero placenta kurang, maka

timbul hipoksia janin, djj lambat dan kurang jelas didengar adanya iskemia

fisiologis.

2.3 Pembagian dan sifat-sifat His :

1. His pendahuluan

Page 10: 80884947 Intranatal Care

a. His tidak kuat, tidak teratur

b. Menyebabkan show

2. His pembukaan

a. His pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 mm

b. Mulai kuat teratur dan sakit

3. His pengeluaran/his mengedan (kala II)

a. Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama

b. His untuk pengeluaran janin

c. Koordinasi bersama antara his kontraksi, otot perut, kontraksi

diafragma dan ligament

2.4 His pelepasan urin (Kala III)

Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta

2.5 His pengiring (Kala IV)

Kontraksi lemah, masih relative nyeri, pengecilan dalam beberapa jam/hari

A. Tenaga mengejan

Setelah pembukaan lengkapdan setelah ketuban pecah, tenaga yang

mendorong anak keluar setelah his,terutama disebabkan oleh otot dinding

perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen, pada saat

kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang

mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot

perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini

hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap

B. Perubahan-perubahan pada Uterus dan Jalan Lahir Dalam Persalinan

Page 11: 80884947 Intranatal Care

1. Sejak kehamilan yang lanjut uterus dengan jelas terdiri atas 2 bagian

Segmen atas rahim diberntuk oleh korpus uterus, berperanaktif dalam

kontraksi dan dindingnya tebal dengan mulainya persalinan untuk

mendorong anak keluar

Segmen bawah rahim terjadi dari isthmus uteri, berperan pasif dan makin

tipis dengan mulainya persalinan karena diregang mengadakan relaksasi

dan dilatasi serta menjadi saluran tipis

2. Perubahan bentuk rahim

Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan

ukuran

melintang maupun ukuran muka belakang berkurang

Karena ukuran melintang berkurang maka lingkaran tulang

punggung anak berkurang, artinya tulang punggung menjadi lebih

lurus dan dengan demikian katub atas anak tertekan pada fundus

sedangkan katub bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul

Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memanjang dan

menarik pada SBR dan serviks

3. Faal ligament rotundum dalam persalinan

Ligament rotundum mengandung otot polos dan kalau uterus

berkontraksi otot ligament rotundum ikut berkontraksi hingga

ligament menjadi pendek Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya

bersandar pada tulang punggung berpindah ke depan mendesak

dinding perut ke depan.

Fundus uteri terlambat, sehingga waktu kontraksi fundus tidak dapat

naik ke atas

4. Perubahan pada serviks

Page 12: 80884947 Intranatal Care

Pendataran serviks Ialah pemendekan dari canalis servikalis, yang

semula berupa saluran yang panjangnya 1 -2 cm menjadi suatu

lubang saja dengan pinggir yang tipis

Pembukaan serviks Ialah pembesaran dari ostium eksternum yang

tadinya berupa suatu tulang dengan diameter beberapa mm menjadi

lubang yang dilalui anak kira-kira 10 cm

5. Factor-faktor yang menyebabkan pembukaan serviks

Waktu kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air

ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks Waktu kontraksi, bagian

dari selaput yang terdapat diatas canalis servikalis menonjol ke dalam

canalis servikalis dan membukanya. Mungkin otot-otot serviks menarik

pada pingir ostium dan membesarkannya

6. Perubahan pada vaginan dan dasar panggul

Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina, dasar panggul

diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis oleh bagian depan anak.

Saat kepala sampai di vulva, lubang vagina menghadap ke depan atas, dari

luar peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol

dan menjadi tipis sedangkan anus membuka

Page 13: 80884947 Intranatal Care

BAB III

GERAKAN-GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN

3.1 Turunnya kepala

Synclitismus : sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah dalam lahir, ialah

tepat diantara symphisis dan promontorium, os parietal dan belakang sama

tingginya.

Asyncltitismus : sutura sagitalis anak ke depan mendekati symphisis atau

agak kebelakang mendekati promontorium

Asynclitismus posterior : sutura sagitalis mendekati sympisis dan os

parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan

Asynclitismus anterior : sutura sagitalis menedekati promontorium

sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang.

3.2 Masuknya kepala

Ini terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan bersamaan

dengan gerakan fleksi, putaran paksa dalam dan ekstensi

Yang menyebabkan masuknya kepala : Tekanan cairan intra uterin dan

tekanan langsung oleh fundus pada bokong

Kekuatan mengejan dan melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk

rahim.

3.3 Fleksi

Dengan masuknya kepala biasanya juga fleksi bertambah sehingga ubun-

ubun kecil jelas lebih rendah dari UUB ini disebabkan karena anak di

dorong ibunya dan sebaliknya mendapat tekanan dari pinggir PAP,

serviks, dinding panggul atau dasar panggul

Keuntungan fleksi : ukuran kepala lebih kecil melalui jalan lahir diameter

sub occipitus brognalitika (95 cm) menggantikan diameter sub occipitalis

frontal (11 cm)

Page 14: 80884947 Intranatal Care

3.4 Putaran paksi dalam

Ialah pemutaran dari bagian dalam sedemikian rupa sehingga bagian

terendah bagian depan memutar ke depan kebawah symphisis

Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari

kepala.

Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit

terdapat sebelah depan atas dimana terdapat meatus genitalia.

Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter antero

posterior

Page 15: 80884947 Intranatal Care

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan

komprehensif bagi bayi baru lahir dimulai sejak janin dalam kandungan sampai

dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya, maka setiap tenaga

kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan. Standar yang

dijadikan acuan antara lain : Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), Pedoman

Asuhan Persalinan Normal (APN), dan Pelayanan Neonatal Esensial Dasar.

Pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir,

diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut :

4.1 SELAMA KEHAMILAN IBU HAMIL HARUS MEMERIKSAKAN

kehamilan minimal empat kali di fasilitas pelayanan kesehatan, agar

pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terpantau dan bayi lahir selamat dan

sehat.

Tanda-tanda bayi lahir sehat:

• Berat badan bayi 2500-4000 gram;

• Umur kehamilan 37 – 40 mg;

• Bayi segera menangis ,

• Bergerak aktif, kulit kemerahan,

• Mengisap ASI dengan baik,

• Tidak ada cacat bawaan

Page 16: 80884947 Intranatal Care

4.2 TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR

Tatalaksana bayi baru lahir meliputi:

1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:

Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah

lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama.

Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan

dengan ibunya atau di ruangan khusus.

Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.

2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:

Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/

pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga

kesehatan.

Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau

keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.

4.3 JENIS PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

1. Asuhan bayi baru lahir

Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan

Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru

lahir dapat dilaksanakan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi

baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat

gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, bayi berada dalam jangkauan ibu

selama 24 jam).

Asuhan bayi baru lahir meliputi:

Pencegahan infeksi (PI)

Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi

Pemotongan dan perawatan tali pusat

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Page 17: 80884947 Intranatal Care

Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak

kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.

Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di

paha kiri

Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan

Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis

tunggal

Pemeriksaan bayi baru lahir

Pemberian ASI eksklusif

Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap

di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD.

Langkah IMD pada persalinan normal (partus

spontan):

1. Suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin

2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan

vernix, kemudian tali pusat diikat.

3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu

dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi

puting susu ibu. Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi.

4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri

mencari puting susu ibu.

5. Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi

sebelum menyusu.

6. Biarkan KULIT bayi bersentuhan dengan KULIT ibu minimal selama

SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap

di dada ibu sampai 1 jam

Page 18: 80884947 Intranatal Care

7. Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi

lebihdekat dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan

kulit ibu selama 30 MENIT atau 1 JAM berikutnya.

Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi

tanda identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha

kiri. Satu jam kemudian diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha

kanan.

“Pelaksanaan penimbangan,penyuntikan vitamin K1,salep mata dan

imunisasi Hepatitis B (HB 0)”

Pemberian layanan kesehatan tersebut

dilaksanakan pada periode setelah IMD sampai 2-3 jam setelah lahir, dan

dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter, bidan atau perawat.

Semua BBL harus diberi penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg

intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat

defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL.

Salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata

(Oxytetrasiklin 1%).

Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam dipaha kanan setelah penyuntikan

Vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B

melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati.

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan

pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,

sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal

di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.

Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama dengan

ibunya, oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu

atau keluarga dapat mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa.

Page 19: 80884947 Intranatal Care

Waktu pemeriksaan bayi baru lahir:

Bayi Lahir Di Fasilitas Kesehatan Bayi Lahir Di Rumah

Baru lahir sebelum usia 6 jam

Usia 6-48 jam

Usia 3-7 hari

Minggu ke-2 paska lahir

Baru lahir saebelum usia 6 jam

Usia 6-48 jam

Usia 3-7 hari

Minggu ke-2 paska lahir

Langkah langkah pemeriksaan:

Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis).

Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan

tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut.

Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan

sesudah memegang bayi.

Pemeriksaan fisis yang dilakukan Keadaan normal

Lihat postur, tonus dan aktivitas

Lihat kulit

Hitung pernapasan dan lihat tarikan

dinding dada bawah

ketika bayi sedang tidak

menangis.

Posisi tungkai dan lengan

fleksi.

Bayi sehat akan bergerak

aktif.

Wajah, bibir dan selaput

lendir, dada harus

berwarna merah muda,

tanpa adanya kemerahan

atau bisul.

Frekuensi napas normal

40-60 kali per menit.

Tidak ada tarikan dinding

dada bawah yang dalam

Page 20: 80884947 Intranatal Care

Hitung denyut jantung dengan

meletakkan stetoskop di dada kiri

setinggi apeks kordis.

Lakukan pengukuran suhu ketiak

dengan termometer

Lihat dan raba bagian kepala

Lihat mata

Lihat bagian dalam mulut:

Frekwensi denyut jantung

normal 120-160 kali per

menit.

Suhu normal adalah 36,5 -

37,5º C

Bentuk kepala terkadang

asimetris karena

penyesuaian pada saat

proses persalinan,

umumnya hilang dalam 48

jam.

Ubun-ubun besar rata atau

tidak membonjol, dapat

sedikit membonjol saat

bayi menangis.

Tidak ada kotoran/sekret

Bibir, gusi, langit-langit

utuh dan tidak ada bagian

yang terbelah.

Page 21: 80884947 Intranatal Care

Pemeriksaan fisis yang

dilakukan

Masukkan satu jari yang

menggunakan sarung tangan

ke dalam mulut, raba langit-

langit.

Lihat dan raba perut.

Lihat tali pusat

Lihat punggung dan raba tulang

belakang

Pemeriksaan ekstremitas atas

dan bawah

Keadaan normal

Nilai kekuatan isap bayi.

Bayi akan mengisap kuat

jari pemeriksa.

Perut bayi datar, teraba

lemas.

Tidak ada perdarahan,

pembengkakan, nanah, bau

yang tidak enak pada tali

pusat atau kemerahan

sekitar tali pusat

Kulit terlihat utuh, tidak

terdapat lubang dan

benjolan pada tulang

belakang

Tidak terdapat sindaktili,

polidaktili, siemenline, dan

kelainan kaki (pes equino

varus dan vagus).

Page 22: 80884947 Intranatal Care

Lihat lubang anus

Hindari memasukkan alat

atau jari dalam memeriksa

anus

Tanyakan pada ibu apakah

bayi sudah buang air besar

Terlihat lubang anus dan

periksa apakah mekonium

sudah keluar.

Biasanya mekonium keluar

dalam 24 jam setelah lahir.

Pemeriksaan fisis yang dilakukan Keadaan normal

Lihat dan raba alat kelamin luar

Tanyakan pada ibu apakah

bayi sudah buang air kecil

Timbang bayi

Timbang bayi dengan

menggunakan selimut, hasil

penimbangan dikurangi berat

selimut

Bayi perempuan kadang

terlihat cairan vagina

berwarna putih atau

kemerahan.

Bayi laki-laki terdapat lubang

uretra pada ujung penis.

Teraba testis di skrotum.

Pastikan bayi sudah buang air

kecil dalam 24 jam setelah

lahir.

Yakinkan tidak ada kelainan

alat kelamin, misalnya

hipospadia, rudimenter,

kelamin ganda.

Berat lahir 2,5-4 kg.

Dalam minggu pertama, berat

bayi mungkin turun dahulu

(tidak melebihi 10% dalam

waktu 3-7 hari) baru

Page 23: 80884947 Intranatal Care

Mengukur panjang dan lingkar

kepala bayi

Rawat Gabung Bayi

Kunjungan Neonatal

kemudian naik kembali.

Panjang lahir normal 48-52

cm.

Lingkar kepala normal 33-37

cm.

Ibu dan bayi dirawat dalam satu

kamar,

berada dalam jangkauan ibu selama

24 jam.

Berikan hanya ASI saja tanpa

minuman atau

makanan lain kecuali atas indikasi

medis.

Tidak diberi dot atau kempeng.

Adalah pelayanan kesehatan kepada

neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:

Kunjungan neonatal I (KN1)

pada 6 jam sampai dengan

48 jam setelah lahir

Kunjungan neonatal II (KN2)

pada hari ke 2 s/d 7 hari

Kunjungan neonatal III

(KN3) pada hari ke

8 – 28 hari

Pelayanan kesehatan diberikan oleh

dokter/

bidan/perawat, dapat dilaksanakan di

puskesmas atau melalui kunjungan

rumah.

Page 24: 80884947 Intranatal Care

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan yang diberikan mengacu

pada

pedoman Manajemen Terpadu Balita

Sakit

(MTBS) pada algoritma bayi muda

(Manajemen Terpadu Bayi

Muda/MTBM)

termasuk ASI ekslusif, pencegahan

infeksi

berupa perawatan mata, perawatan

tali

pusat, penyuntikan vitamin K1 dan

imunisasi

HB-0 diberikan pada saat kunjungan

rumah

sampai bayi berumur 7 hari (bila

tidak

diberikan pada saat lahir).

Hasil pemeriksaan dan tindakan

tenaga kesehatan harus dicatat pada:

1. Buku KIA (buku kesehatan

ibu dan anak)

Pencatatan pada ibu meliputi

keadaansaat hamil, bersalin

dan nifas.

Pencatatan pada bayi meliputi

identitas bayi, keterangan

lahir, imunisasi, pemeriksaan

neonatus, catatan penyakit,

dan masalah perkembangan

serta KMS

Page 25: 80884947 Intranatal Care

2. Formulir Bayi Baru Lahir

Pencatatan per individu bayi

baru lahir, selain partograph

Catatan ini merupakan

dokumen tenaga kesehatan

3. Formulir pencatatan bayi

muda (MTBM)

Pencatatan per individu bayi

Dipergunakan untuk

mencatat hasil kunjungan

neonatal yang merupakan

dokumen tenaga kesehatan

puskesmas

4. Register kohort bayi

Pencatatan sekelompok bayi

di suatu wilayah kerja

puskesmas

Catatan ini merupakan

dokumen tenaga kesehatan

puskesmas

4.4 JENIS DAN KOMPETENSI SDM

Pelayanan kesehatan asuhan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal dapat

dilaksanakan oleh:

1Dokter termasuk dokter umum dan dokter spesialis anak

2Bidan

3Perawat

Page 26: 80884947 Intranatal Care

Kompetensi yang di butuhkan meliputi :

Asuhan Persalinan Normal

Manajemen Asfiksia BBL

Manajemen BBLR

Manajemen Terpadu Balita Sakit

4.5 FASILITAS

Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan bayi baru lahir

harus tersedia dalam satu ruangan dengan ibu, meliputi:

Tempat (meja) resusitasi bayi, diletakkan di dekat tempat ibubersalin

Infant warmer atau dapat digunakan juga lampu pijar 60 watt dipasang

sedemikian rupa dengan jarak 60 cm dari bayi yang berfungsi untuk

penerangan dan memberikan kehangatan di atas tempat resusitasi

Alat resusitasi (balon sungkup)bayi baru lahir

Air bersih, sabun dan handuk bersih dan kering

Sarung tangan bersih

Kain bersih dan hangat

Stetoskop infant dan dewasa

Stop watch atau jam dengan jarum detik

Termometer

Timbangan bayi

Pengukur panjang bayi

Pengukur lingkar kepala

Alat suntik sekali pakai (disposible syringe) ukuran 1 ml/cc

Senter

Vitamin K1 (phytomenadione) ampul

Salep mata Oxytetrasiklin 1%

Vaksin Hepatitis B (HB) 0

Form pencatatan (Buku KIA, Formulir BBL, Formulir registerkohort bayi)

Page 27: 80884947 Intranatal Care

Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal

meliputi:

Tempat periksa bayi

Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan.

Air bersih, sabun dan handuk kering

Sarung tangan bersih

Kain bersih

Stetoskop

Stop watch atau jam dengan jarum detik

Termometer

Timbangan bayi

Pengukur panjang bayi

Pengukur lingkar kepala

Alat suntik sekali pakai (disposable syringe) ukuran 1 ml/cc

Vitamin K1 (phytomenadione) ampul

Salep mata Oxytetrasiklin 1%

Vaksin Hepatitis B (HB 0)

Form pencatatan (Buku KIA, Formulir bayi baru lahir, formulir MTBM,

Partograf, Formulir register kohort bayi)

BAB V

Page 28: 80884947 Intranatal Care

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan asuhan komprehensif pada Ny. R, penulis dapat

mengetahui pelaksanaan Asuhan keperawatan dengan kesimpulan bahwa dalam pelaksanakan

asuhan keperawatan Komprehensif pada Ny. R tidak menemukan perbedaan. Kesimpulan dari

tiap langkah asuhan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Mampu melaksanakan asuhan kehamilan pada Ny. R usia 30 tahun G5P3A1 hamil 36-37

minggu di BPS. Amelalui pendekatan manajemen kebidanan dan di dokumentasikan dalam

catatan SOAP.2.

2. Mampu melaksanakan asuhan persalinan pada Ny. R usia 30 tahun G5P3A1

hamil 38-39 minggu di BPS. Amelalui pendekatan manajemen keperawatan dan di

dokumentasikan dalam catatan SOAP.

3. Mampu melaksanakan asuhan nifas pada Ny. R usia 30 tahun P dirumah pasien melalui

pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam catatan SOAP.

4. Penulis mampu melaksanakan asuhan pada bayi baru lahir Ny. R di rumah pasien melalui

pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam catatan SOAP.9691

5.2 Saran

Page 29: 80884947 Intranatal Care

Setelah melakukan asuhan komprehensif pada pada Ny. R maka pada kesempatan ini

penulis merasa perlu untuk memberikan beberapa saran antara lain :

1. KlienDisarankan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin dan

melakukan pemeriksaanmasa nifas serta bayi baru lahir ke tenaga kesehatan.

2. Instansi PelayananInstansi pelayanan disarankan meningkatkan pelayanan kesehatan

melalui evaluasi dalammeningkatkan pelayanan kebidanan yang terorganisir mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasiterhadap asuhan kehamilan khususnya ibu hamil

sehingga komplikasi-komplikasi dapat dicegah sedinimungkin.

3. Institusi PendidikanInstansi pendidikan disarankan meningkatkan sarana

kepustakaan sebagai wacana kreatifitas bacadan agar mahasiswa dapat mudah

memperoleh referensi.

4. Penulis Sebagai calon tenaga kesehatan, maka mahasiswa disarankan untuk dapat

memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan,

standar kompetensi bidan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

D A F T A R P U S T A K A

Page 30: 80884947 Intranatal Care

Depkes RI. 2001. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. JakartaIBI. 2003. Bidan Menyongsong Masa Depan. PP IBI. JakartaIlyas, J.2002. Asuhan Keperawatan Antenatal. Cetakan I. Jakarta : BukuKedokteran. Jakarta.Idanati,

 2005.Tetanus Neonatorum padaBayiBaruLahir.http://www.medicastor.com diakses tahun 2008Kepmenkes 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta :PP. Ikatan Bidan IndonesiaMarwan.2008.AngkaKematianMasihTinggi.http://www.acehrecoveryforum.org diakses tanggal tahun 2008Pengurus Pusat IBI, 2004. Etika dan Kode Etik Kebidanan. JakartaPPKC, 2003. Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. PPKC/Publik manajemenAsuhan Kebidanan. JakartaSaifuddin, 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.JakartaSaifudin, AB.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta, YBP SarwonoPrawirohardjo bekerja sama dengan JPNPKKR ± POGI ± JHPIEGO/MNH PROGRAM.Setiawan, 2005. Infeksi Nifas.http://www.s iaks of t.com diakses tahun 2008Siregar,K AsuhanAntenatal(AntenatalCare).Darihttp://www.geocities.com/yosemite dikases tahun 2007SPK, 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.Wiknjosastro S., 2002. Ilmu Kebidanan Edisi Ke Tiga. Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta