8 kesimpulan

4
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pada Februari 2016, berdiri sebuah komunitas lansia di RW 06 Kelurahan Pandanwangi yang awalnya diberi nama Dewi Shinta. Namun setelah dimusyawarahkan kembali, telah disepakati nama baru yaitu Rama Shinta. Kendala yang dialami oleh komunitas adalah masih belum diresmikannya struktur organisasi di komunitasnya, kader belum pernah mengikuti pelatihan, sarana dan prasarana dalam komunitas tersebut belum memadai, dan pembukuan administrasi belum memadai. Di komunitas ini, proses pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah dan pembentukan kader dilakukan secara suka rela. Dan masyarakat sekitar sangat antusias dengan adanya komunitas ini. Delapan sub sistem yang ada di komunitas ini dapat terlaksana dengan baik seperti lingkungan fisik rumah yang punya pencahayaan dan ventilasi yang cukup. Pada aspek kesehatan air hamper semuanya memakai PDAM dan memiliki tempat penampungan air yang bebas dari jentik. Pada aspek pelayanan kesehatan, komunitas ini memanfaatkan puskesmas dan klinik disekitarnya. Mengenai aspek-aspek lainnya seperti pembuangan sampah, transportasi, komunikasi, rekreasi, penghasilan, politik dan pemerintahan dilaksanakan dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Dari hasil pengkajian dan hasil rekapitulasi data, didapatkan hasil adanya beberapa masalah seperti obesitas, nyeri sendi, dan hipertensi. Namun setelah melakukan MMRW pada hari Kamis, didapatkan kesepakatan bahwa masyarakat menyetujui untuk mengangkat dua diagnosa teratas yaitu obesitas dan nyeri sendi. Maka dari itu, diputuskan untuk membuat intervensi yaitu senam lansia, penyuluhan nyeri sendi, tes laboratorium 26

Upload: muhammadimronrosadi

Post on 11-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

o

TRANSCRIPT

BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanPada Februari 2016, berdiri sebuah komunitas lansia di RW 06 Kelurahan Pandanwangi

yang awalnya diberi nama Dewi Shinta. Namun setelah dimusyawarahkan kembali, telah disepakati nama baru yaitu Rama Shinta. Kendala yang dialami oleh komunitas adalah masih belum diresmikannya struktur organisasi di komunitasnya, kader belum pernah mengikuti pelatihan, sarana dan prasarana dalam komunitas tersebut belum memadai, dan pembukuan administrasi belum memadai. Di komunitas ini, proses pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah dan pembentukan kader dilakukan secara suka rela. Dan masyarakat sekitar sangat antusias dengan adanya komunitas ini.

Delapan sub sistem yang ada di komunitas ini dapat terlaksana dengan baik seperti lingkungan fisik rumah yang punya pencahayaan dan ventilasi yang cukup. Pada aspek kesehatan air hamper semuanya memakai PDAM dan memiliki tempat penampungan air yang bebas dari jentik. Pada aspek pelayanan kesehatan, komunitas ini memanfaatkan puskesmas dan klinik disekitarnya. Mengenai aspek-aspek lainnya seperti pembuangan sampah, transportasi, komunikasi, rekreasi, penghasilan, politik dan pemerintahan dilaksanakan dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

Dari hasil pengkajian dan hasil rekapitulasi data, didapatkan hasil adanya beberapa masalah seperti obesitas, nyeri sendi, dan hipertensi. Namun setelah melakukan MMRW pada hari Kamis, didapatkan kesepakatan bahwa masyarakat menyetujui untuk mengangkat dua diagnosa teratas yaitu obesitas dan nyeri sendi. Maka dari itu, diputuskan untuk membuat intervensi yaitu senam lansia, penyuluhan nyeri sendi, tes laboratorium sederhana, dan pelatihan kader berkaitan dengan sistem lima meja.

Pada tanggal 19 Maret, telah dilakukan implementasi berupa penyuluhan nyeri sendi, senam lansia, melakukan pendampingan posyandu dengan sistem lima meja, dan melakukan tes laboratorium sederhana yaitu tes gula darah acak dan asam urat.

Dari beberapa kegiatan tersebut, mendapat respon yang baik dari lansia. Setelah melakukan senam, lansia mengatakn lebiha segar dan ringan meskipun beberapa kader masih belum hafal dan bingung namun kader mengapresiasi adanya senam. Mengenai penyuluhan dan tes laboratorium sederhana, lansia terlihat antusias meskipun ada beberapa yang terlihat kebingungan dengan materi yang disampaikan. Ada pula beberapa lansia yang melakukan tes GDA dan asam urat yang hasilnya memiliki kadar gula dan asam urat yang tinggi.

Pada pelatihan kader sistem lima meja, beberapa kader belum bisa mengaplikasikan sistem lima meja dengan baik sehingga masih perlu adanya pelatihan kader kembali di bulan depan dengan metode tanya jawab.

26

27

Kesimpulan

Berdasarkan hasil survey/pengkajian yang dimulai pada tanggal 30 maret – 6 april 2016

didapatkan beberapa masalah kesehatan di kelompok komunitas RA Al-hikam RW 8 Jalan Bukir

Sari No12 Kelurahan Tulusrejo. Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format

pengkajian komunitas yang disusun dalam bentuk kuesinoner, format wawancara dan observasi

yang merupakan alat bantu dalam mengkaji ancaman kesehatan dalam komunitas RA Al-hikam,

sebagai tindak lanjut dari format pengkajian keperawatan komunitas tersebut telah dilakukan

pengumpulan data dan dilakukan analisa data. Dari analisa data tersebut akan dipresentasikan

hasil pengkajian data-data yang bermasalah dalam komunitas untuk dicarikan solusinya.

Pada tanggal 12 April 2016 dilakukan musyawarah masyarakat sekolah (MMS) dengan

wali murid / orang tua, kepala kelurahan dan guru RA AL-HIKAM serta dari pihak puskesmas.

Dari hasil musyawarah tersebut di dapatkan beberapa masalah di komunitas tersebut yaitu

penyakit menular ISPA, peningkatan personal hygiene, ketidaefektifan perilaku kesehatan dan

ketidakefektifan pemanfaatan fasilitas kesehatan. Kemudian didapatkan beberapa intervensi

yaitu penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan 6 langkah, gosok gigi serta

melakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah dan gosok gigi.

Setelah dilakukan serangkaian kegiatan penyuluhan dan demonstrasi cuci tangan 6

langkah dan gosok gigi dengan benar. Orang tua / wali murid, guru dan siswa-siswi RA AL-

HIKAM sangat senang dengan acara tersebut dan bisa mengaplikasikan kegiatan tersebut dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dari beberapa masalah yang ditemukan dan kegiatan yang telah dilakukan terdapat satu

diagnosa yang masih belum terlaksana yaitu penyuluhan tentang pemanfaatan penggunaan

fasilitas kesehatan, kendala yang didapatkan adalah keterbatasan waktu untuk melaksanakan

penyuluhun tersebut kepada orang tua / wali murid dan guru RA AL-HIKAM. Rencana tindak

lanjut dari permasalahan tersebut adalah terlaksananya penyuluhan tentang pentingnya

pemanfaatan penggunaan fasilitas kesehatan, hal ini dikarenakan dari 114 responden terdapat

20% masih belum memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti BPJS.