50096040-fisiologi-tumbuhan

19
Laporan Fisiologi Tumbuhan Potensial Air LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN POTENSIAL AIR Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan Oleh NUNUNG HAERANI (0708802) BIOLOGI BASIC SCIENCE/ C PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 POTENSIAL AIR A. TUJUAN Mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan. B. LANDASAN TEORI

Upload: ayu-hilyatul-millah

Post on 12-Aug-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

Laporan Fisiologi Tumbuhan Potensial Air

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

POTENSIAL AIR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

Oleh

NUNUNG HAERANI (0708802)

BIOLOGI BASIC SCIENCE/ C

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2008

POTENSIAL AIR

A. TUJUAN

Mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan.

B. LANDASAN TEORI

Potensial kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam

suatu system kimia. Oleh karena itu, potensial kimia suatu sengawa di

bawah kondisi tekanan dan temperatur konstan tergantung kepada

Page 2: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal hubungan air dan tanaman,

potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan istilah “ potensial air

”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran

energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak, maka

potensial air merupakan ukuran dari enegi yang tersediadi dalam air

untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air

merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untukmolekul

difusi.

Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi

yang terlarut di dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya,

sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurangdari nol.

Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di

sekitar sistem di tingkatkan atau di turunkan, maka secara otomatis

potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan tekanan

tersebut.

Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu

potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat

menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial

osmosis menujukkan setatus larutan di dalam sel tersebut. Dengan

memasukkan suatu jaringan tersubut ke dalam seri larutan yang telah

di ketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tunbuhan

tersebut dapat diketahui.

C. CARA KERJA

Mengukur potensial air umbi jalar atau umbi kentang :

Page 3: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

1. Pilihlah umbi kentang yang cukup besar dan buatlah silinder umbi

dengan mempergunakan pengebor gabuh.

2. Buatlah silinder –silinder umbi tadi sama panjang, yaitu 4 cm

sebanyak empat buah untuk masing-masing satu perlakuan (6

perlakuan )

3. Simpanlah masing-masing empat buah silinder dalam 20 ml larutan

sukrosa 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 M dalam tabung tabung

reaksi. Berkerjalah dengan cepat untuk memperkecil terjadinya

penguapan air dari permukaan silinder.

4. Tutup tabung reaksi tadi selama percobaan di lakukan. Setelah 60

menit, keluarkan silinder-silinder tadi dan ukur kembali panjangnya

sampai mendekati 0,5 mm.

Mengukur potensial air daun Rhoeodiscolor dengan cara

Shardakov :

1. Buatlah potongan daun Rhoeodiscolor dengan alat pengebor gabus.

2. Masukkan masing-masing 20 potongan daun ke dalam setiap tabung

reaksi (6 tabung), yang berisi larutan suksosa 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1

M. kemudian tutuplah bagian mulut tabung reaksi dengan oleh

kertas dengan rapat.

3. Setiap 15 menit sekali, goyangkan-goyangkanlah tabung reaksi

dengan hati-hati agar kesetimbangan cepat tercapai.

4. Setelah 60 menit, bukalah tutup kertas pada mulut tabung reaksi

dan keluarkanlah potongan-potongan daunnya dengan pinset yang

sesuai dengan nomornya, biarkan larutan bekasnya tetap berada

dalam tabung reaksi tersebut.

Page 4: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

5. Ujilah larutan bekas tadi dengan larutan metilen blue yang

konsentrasinya sesuai dengan konsentrasi larutan sukrosa. Cara

pengujian adalah sebagai berikut :

Pipetlah larutan metilen blue dengan pipet, kemudian teteskanlah

satu atau dua tetes larutan tersebut di atas permukaan larutan

yang akan diuji. Amati peristiwa yang terjadi.

6. Lakukan pengujian terhadap seluruh tabung reaksi.

7. Sekarang perhatikanlah pada tabung reaksi mana konsentrasi

sukrosa bekas tadi tidak mengalami perubahan dengan cara

memperhatikan larutan pengujinya.

Apabila larutan penguji jatuh ke bawah larutan yang diuji, berarti

larutan yang diuji telah mengalami pengenceran karena ada air dari

daun yang keluar masuk ke dalam larutan.

Apabila larutan penguji melayang dalam larutan yang diuji, di ikuti

dengan tersebarnya larutan-larutan penguji tadi ke seluruh larutan

yang diuji berarti tidak ada perubahan konsentrasi.

Apabila larutan penguji tetap berada di permukaan larutan yang

diuji berarti larutan tersebut telah menjadi pekat karena ada air dari

larutan yang masuk ke dalam daun.

Selanjutnya, apabila konsentrasi tidak berubah maka potensial air

daun rhoedicolor sama dengan potensial air larutan sukrosa dimana

daun tadi di simpan.

D. HASIL PENGAMATAN

Data kelas

Page 5: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

Kelomp

ok

Larutan (s) Perlakuan ∆G Larutan

penguji

1

0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,8 M

1 M

0,433

0,098

-1,13

-2,285

-2,808

-3,325

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

2

0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,8 M

1 M

0,264

-0,094

-1,172

-1,956

-2,289

-2,792

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

3

0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,8 M

1 M

1,0736

0,239

-0,763

-2,091

-2,183

-2,419

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

4

0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,8 M

1 M

0,2376

-0,0654

-0,6819

-1,0299

-1,4215

-1,3809

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

5 0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,609

0,008

-1,021

-1,729

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Melayang

Page 6: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

0,8 M

1 M

-2,597

-2,926

Melayang

Tenggelam

6

0M

0,2 M

0,4 M

0,6 M

0,8 M

1 M

20 ml 70’

0,1009

-0,485

-1, 2689

-2,7642

-2,929

-3,2579

Terapung

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

Tenggelam

E. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, yang akan dikerjakan adalah mengukur

potensial air dalam jaringan tumbuhan, yaitu pada umbi kentang dan

daun Rhoeodiscolor. Untuk mengukur potensial pada umbi kentang,

digunakan larutan sukrosa dengan berbagai konsentrasi, yaitu 0; 0,2;

0,4; 0,6; 0,8; 1 M. Umbi kentang terlebih dahulu di buat silinder

menggunakan pengebor gabus dengan diameter 1,4 cm dan panjang

4 cm. Setelah dimasukkan ke dalam larutan sukrosa dengan berbagai

konsentrasi, umbi kentang mengalami perubahan berat.

Pada kelompok kami, dengan perlakuan larutan sukrosa 20 ml

dalam waktu 60 menit, umbi kentang pada larutan sukrosa 0 M

mengalami pertambahan berat sebesar 0,609. Begitu pula halnya

pada larutan sukrosa 0,2 M yaitu sebesar 0,008. Hal ini menunjukkan

bahwa air pada larutan sukrosa mengalir masuk ke dalam jaringan,

yang menandakan bahwa potensial air pada larutan sukrosa lebih

tinggi dibandingkan dengan potensial air pada kentang. Sedangkan

pada larutan sukrosa 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 M, umbi kentang mengalami

pengurangan berat dan kondisi fisiknya pun berubah, yaitu kentang

menjadi lembek dan lentur. Perubahan berat umbi kentang berturut-

turut adalah -1,021; -1,759; -2,597; -2,926. Semakin besar konsentrasi

larutan sukrosa, maka berat umbi kentang pun semakin menurun. Hal

Page 7: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

ini menunjukkan bahwa air pada kentang keluar menuju larutan

sukrosa karena konsentrasi larutan sukrosa lebih pekat. Dengan kata

lain, potensial air larutan sukrosa <>

Pada percobaan kedua, yaitu mengukur potensial air daun

Rhoeodiscolor. Untuk mengukur potensial air daun Rhoeodiscolor,

dibutuhkan larutan sukrosa masing-masing 10 ml dengan konsentrasi

0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 M. Daun yang telah di bor menggunakan

pengebor gabus sebanyak 25 potong, dimasukkan kedalam larutan

sukrosa yang telah disiapkan selama 60 menit. Setiap 15 menit,

tabung reaksi tersebut digoyangkan agar cepat mencapai

kesetimbangan. Setelah 60 menit, daun tersebut kemudian

dikeluarkan menggunakan pinset. Larutan bekas daun inilah yang

akan diuji menggunakan larutan metilen blue dengan konsentrasi

yang sama, yaitu 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 M. Pada larutan sukrosa

dengan konsentrasi 0 M yang diuji menggunakan larutan metilen blue

0 M, ternyata larutan metilen blue berada di permukaan air

(terapung). Hal ini menunjukkan bahwa larutan sukrosa 0 M tersebut

telah menjadi pekat karena ada air dari larutan yang masuk ke dalam

daun. Dengan kata lain, potensial air larutan sukrosa 0 M lebih besar

dibandingkan dengan potensial air daun Rhoeodiscolor. Selanjutnya,

pada larutan sukrosa 0,2 ; 0,4 dan 1 M, larutan metilen blue jatuh ke

bawah larutan sukrosa (tenggelam). Hal ini menunjukkan bahwa

larutan sukrosanya telah mengalami pengenceran karena air dari

daun keluar, masuk menuju ke larutan.

Pada larutan sukrosa 0,6 dan 0,8 M, larutan metilen blue

melayang. Hal ini menandakan tidak terjadinya perubahan

konsentrasi. Peristiwa ini tidak akan terjadi apabila tidak terdapat

kesalahan dalam proses pengerjaan, yaitu kecerobohan praktikan.

Pada saat pengujian larutan, penetesan metilen blue dilakukan tanpa

Page 8: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

menghomogenkan larutan sukrosa terlebih dahulu sehingga larutan

metilen blue melayang pada larutan sukrosa. Selain itu, pinset yang

digunakan pada saat pengambilan daun tidak dibedakan sehingga

konsentrasi larutan sukrosa antara larutan sukrosa yang lain

bercampur.

DAFTAR PUSTAKA

Tim fisiologi tumbuhan. 2009. Penuntun Praktikum FISIOLOGI TUMBUHAN.

Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

laporan praktikum fisiologi tumbuhan PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

  Oleh :

Sumanto Basahona (090317016)Ilmu Kehutanan

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO2010

Tanggal Praktikum      : Selasa 28 Oktober 2010A. TUJUAN PRAKTIKUMMahasiswa mampu mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan.

B. LANDASAN TEORI

Potensial kimia adalah energi bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh

karena itu, potensial kimia suatu sengawa di bawah kondisi tekanan dan temperatur konstan

tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal hubungan air dan tanaman,

potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan istilah “ potensial air ”. Selanjutnya, bila

Page 9: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi

atau bergerak, maka potensial air merupakan ukuran dari enegi yang tersediadi dalam air untuk

bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-

molekul air untukmolekul difusi.

Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air

tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah

kurangdari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di sekitar

sistem di tingkatkan atau di turunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun

sesuai dengan perubahan tekanan tersebut. Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua

komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah

atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmosis menujukkan setatus larutan di dalam

sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tersubut ke dalam seri larutan yang telah di

ketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tunbuhan tersebut dapat diketahui

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian

berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah

pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah

uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. 

Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat keadaan

status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semkain rendah potensial dari suatu sel atau

jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam

tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar kemampuan jaringan untuk

memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan air lebih rendah.

Huruf yunani psi(Ψ), digunakan untuk menyatakan potensial air dari suatu system, apakh

system itu berupa sampel tanah tempat tumbuhan, atau berupa suatu larutan. Potensial air

dinyatakan dalam bar.Pada umumnya nilai potensial air dalam tumbuhan mempunyai nilai yang

lebih kecil dari 0 bar, sehingga mempunyai nilai yang negative. Nilai potensial air di dalam sel

dan nilainya di sekitar sel akan mempengaruhi difusi air dari dan ke dalam sel tumbuhan. Dalam

sel tumbuhan ada tiga faktor yang menetukan nilai potensial airnya, yaitu matriks sel, larutan

dalam vakuola dan tekanan hidrostatik dalam isi sel. Hal ini menyebabkan potensial air dalam sel

Page 10: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

tumbuhan dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu potensial matriks, potensial osmotik dan

potensial tekanan (Wilkins, 1992).

+ +

Dimana :

 = potensial matriks

C. ALAT DAN BAHAN

Bahan Tanaman   :           Umbi Kentang (Solanum tuberosum)

Bahan Kimia        :           Larutan Sukrosa

Alat-alat               :           Pisau Silet, Timbangan Analitik, tissue, dan 12 tabung reaksi atau               

                                                Piala

D. CARA KERJA

1.      di siapkan 12 gelas piala 150 ml, masing – masing di isi dengan 100 ml dari larutan berikut ini :

air destilasi 0.05, 0.10, 0.15, 0.2, 0.25, 0.3, 0.35, 0.4, 0.45, 0.5, 0.6 molar larutan sukrosa

2.      umbi kentang di potong dan dibuat 12 bentuk balok, dengan ukuran 1x1x4 cm. dan sebaiknya ke

12  potongan tadi di ambil dari satu umbi yang sama.

3.      Satu per-satu dari ke 12 potongan tadi di iris tipis dengan menggunakan pisau silet dengan

ketebalan ± 1-2 mm.

4.      Irisan kentang di bilas dengan air destilata, dan di keringkan dengan kertas tissue, lalu di

timbang untuk mengetahui berat awalnya.

5.      Masukkan irisan yang telah di timbang kedalam larutan sukrosa yang telah disiapkan, untuk

dilakukan perendaman selama ± 30 menit. Hal ini dilakukan untuk tiap – tiap potongan untuk

masing – masing larutan berikutnya.

Page 11: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

6.       Setelah perendaman selesai, maka irisan – irisan tadi di keluarkan untuk di keringkan dengan

kertas tissu dan di timbang untuk di ketahui berat akhirnya. Dan dilakukan untuk semua irisan

dari masing – masing potongan

7.      Data yang di peroleh dari pengukuran berat di tulis dan bisa digunakan untuk menghitung

potensial osmotiknya.

8.      Untuk menghitung perubahan berat, digunakan rumus berikut :

% perubahan berat =  X 100

E. HASIL PENGAMATAN

No Aqua (ml) Sukrosa (ml) Berat awal (gram) Berat akhir (gram)

1. 100 0 1,87 1,39

2. 95 5 2,00 2,19

3. 90 10 1,88 2,01

4. 85 15 2,37 2,47

5. 80 20 2,18 2,17

6. 75 25 2,62 2,62

7. 70 30 2,32 2,34

8. 65 35 2,55 2,42

9. 60 40 1,15 1,14

10. 55 45 3,08                 3,06

11. 50 50 1,66                  1,49

12. 40 60 2,48 2,09

Perhitungan :

Data 1.                        % perubahan berat =  X 100

Page 12: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

                               =  X 100

       = 3,2 %

Data 2.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 9,5 %

Data 3.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 6,9 %

Data 4.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 4,2 %

Data 5.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 0,4 %

Data 6.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 0

Data 7.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

Page 13: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

       = 0,8 %

Data 8.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 5,09 %

Data 9.                        % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 0,8 %

Data 10.                      % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 0,6 %

Data 11.                      % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100

       = 10,2 %

Data 12.                      % perubahan berat =  X 100

                               =  X 100    

      = 15,7 %

F. PEMBAHASAN

Osmosis ialah proses pergerakan molekul pelarut (contoh:air) dari satu larutan yang cair

(larutan hipotonik) ke satu larutan yang lebih pekat (larutan hipertonik) melalui membran

semipermiabel. Potensial osmosis selalu bernilai negative. Karena titik nol dari potensial osmosis

di ambil dari air murni yang bebas ion.

Karena kentang bersifat hipotonik dan gula bersifat hipertonik maka air yang berada pada

kentang bergerak keluar sehingga kadar air pada kentang berkurang.  Dan semakin besar zat

Page 14: 50096040-FISIOLOGI-TUMBUHAN

terlarut yang diserap oleh umbi kentang, makin besar air yang keluar dari umbi kentang tersebut.

Hal ini di tandai dengan semakin besar presentase berkurangnya berat umbi setelah di rendam

dalam larutan sukrosa dan di timbang kembali. Dan jika hal tersebut terjadi pada tanaman yang

masih aktif bertumbuh, maka tanaman bisa mengalami cekaman akibat terganggunya proses

absorbsi air. Ini terjadi karena banyaknya zat terlarut di dalam sel atau jaringan tumbuhan akan

meningkatkan nilai potensial osmotic dari tumbuhan itu sendiri,dan menurunkan nilai potensial

airnya.

Sementara pada percobaan yang tidak menggunakan larutan sukrosa, berat umbi kentang

tidak mengalami perubahan yang begitu besar dan signifikan.hal ini terjadi karena nilai osmosis

dari air yang ada di dalam sel ataupun jaringan dan  nilai osmosis dari air yang digunakan untuk

merendam umbi kentang  nilai sama.

G. KESIMPULAN

Penurunan Potensial air dari sel atau pada jaringan tumbuhan disebabkan naiknya

potensial osmosis, proses terjadinya hal tersebut disebabkan atau dipengaruhi oleh zat-zat terlarut

yang ada pada jaringan sel atau tumbuhan.

                      DAFTAR PUSTAKA

Tim  Fisiologi Tumbuhan.2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Manado: Fakultas

Pertanian Universitas Sam Ratulangi.

Lakitan, B. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Raja Grafindo Persada.Jakarta