3. 25-03-2012 riwayat keperawatan yang berhubungan dgpemeriksaan sistem kardiovaskuler

Upload: isma-ul

Post on 19-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MK KEperawatan

TRANSCRIPT

  • RIWAYAT KEPERAWATAN DAN KESEHATAN Perawat berperan penting dalam mengkaji sistem kardiovaskuler.Pemeriksaan dilakukan sepanjang hidup sejak bayi, anak, dewasa dan seterusnya. Dalam keadaan gawat, informasi harus diambil cepat dan perawat mengutamakan informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan asuhan.

  • Perawat menggunakan data untuk menegakkan diagnosa keperawatan dengan mengintegrasikan penemuan dari Pemeriksaan fisik, diagnosa dan hemodinamik dengan informasi yang telah diperoleh dalam riwayat keperawatan.

  • Riwayat KesehatanRiwayat kesehatan digunakan untuk mengumpulkan data tentang kebiasaan-kebiasaan pasien yang mencerminkan refleksi perubahan dan sirkulasi oksigen. Perawat harus dapat mengidentifikasi rasa nyeri pada pasien.

  • Nyeri dijelaskan tentang lokasi, durasi, awal terjadinya dan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri.Nyeri pada betis mungkin disebabkan oleh kekurangan oksigen dan perawat harus dapat mengidentifikasi apakah nyeri tersebut terus menerus atau hilang timbul; latihan yang dapat dilakukan oleh pasien.

  • Tipe nyeri biasanya dihubungkan dengan ketidak cukupan arteri. Nyeri karena ketidak cukupan vena diperhebat oleh posisi berdiri atau duduk terlalu lama. Perawat juga harus menentukan integrasi neurovascular dan mengetahui dengan pasti jika klien mengalami panas, mati rasa atau perasaan geli.

  • Perawat perlu mengkaji status pernapasan pasien. Apakah pasien sukar bernapas, bernapas pendek, Orthopnoe (duduk untuk bernapas) yaitu sesak pada saat berbaring / tidur terlentang, Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) yaitu sesak nafas tiba-tiba pada malam hari disertai batuk. ?Bagaimanakah efek latihan terhadap pernapasan.

  • Peningkatan berat badan dapat menyebabkan terganggunya sirkulasi, sehingga perlu diupayakan cara penurunannya. Perawat dapat menemukan pasien yang mempunyai masalah pendarahan, apakah kadang-kadang biru ?.Perawat juga memerlukan aktivitas yang masih dapat diterima pasien, apakah pasien mudah lelah ?.

  • Riwayat kesehatan dapat digunakan untuk mengetahui masalah kesehatan yang sebelumnya, obat-obat yang telah digunakan dan kemungkinan terhadap adanya penyakit keturunan.

  • Perawat mengidentifikasi apakah pasien menderita penyakit keturunan dengan menanyakan pada pasien apakah mempunya keluarga dekat yang menderita hemophilia, anemia sel (sickle cell anemia), leukemia, rheumatic fever, penyakit jantung kongenital, diabetes mellitus, hypertensi atau penyakit jantung ischemia.

  • Informasi tentang data riwayat diet pasien dapat dikaitkan dengan status kardiovascular pasien. Perawat perlu mencatat diet yang meliputi kalori, lemak, kholesterol, sodium. Riwayat kesehatan juga berguna untuk menentukan bahaya penyakit kardiovaskular.

  • Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Data tentang kebiasaan pasien seperti diet, latihan, merokok, minum, penting untuk mengetahui adanya kemungkinan bahaya kesehatan bagi pasien.

  • Riwayat PerkembanganStruktur sistem Cardiovaskular berubah sesuai usia individu. Perawat harus memahami efek perkembangan fisik pada denyut jantung, produksi zat tertentu dalam darah dan tekanan darah, untuk menginterpretasikan parameter tersebut dikaitkan dengan usia pasien.Kaitan usia dengan tanda-tanda vital.

  • Pada masa neonatus terjadi perubahan pokok status kardiovaskular. Sirkulasi fetal berubah menjadi sirkulasi yang mandiri. Perubahan ini mengawali pemompaan paru-paru dengan oksigen ekstrauterin.Tekanan darah yang datang ke jantung menyebabkan penutupan foramen ovale sehingga duktus arteriosus tidak dapat berfungsi lebih lama.

  • Denyut jantung pada masa ini 130-150 x / menit. Denyut dan irama jantung dapat dikaji dengan menggunakan stetoskop.Denyut jantung bayi dapat dinilai dengan cara APGAR. Hasil penilaian ini akan menentukan kemampuan bayi mengikat oksigen. Bunyi jantung tidak ada, nilainya 0, berarti membutuhkan resusitasi.

  • Tekanan darah pada neonatus paling rendah karena ventrikel kiri tidak memompa darah sepenuhnya. Tekanan darah sistole bayi baru lahir 40-70 mmHg dan meningkat sampai 80 mm/Hg dalam satu bulan. Tekanan darah bayi dapat diukur dengan menekan daerah tungkai yang menuju jantung dengan menggunakan manset (teknik "flush").

  • Sphygmomanometer dikempiskan pelan-pelan dari tekanan.Pemeriksaan tekanan darah bayi tidak dikerjakan rutin karena sulit diperoleh dan hasil pembacaan tidak sama.

  • Elemen-elemen dalam darah juga berubah ketika tahir, Erithrosit, leukosit dan thrombosit (yang dibuat oleh lien, hepar dan limfe ketika fetus) sekarang dibentuk disumsum tulang.Ketika lahir, suplai erithrosit meningkat, akibatnya perlu oksigen selama dan segera sesudah kelahiran.

  • Icterus fisiologis tampak beberapa hari sampai fungsi hati matang dan mampu menampung pecahan eritrosit tambahan. Proses pembekuan belum stabil pada tahap neonatus. Vitamin K dapat diberi segera setelah lahir untuk merangsang produksi protrombin.

  • Kebutuhan oksigen bayi dipenuhi oleh kecepatan jantung secara normal kurang lebih 130 x / menit. Irama jantung tidak teratur sampai pubertas. Denyut jantung dapat meningkat ketika bayi menangis, buang air besar, oleh karena itu tidak akan segera diukur sesudah aktivitas-aktivitas tersebut.

  • Pada anak-anak usia sekolah, pra sekolah dan toddler, denyut jantung secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama masa pertumbuhan. Denyut nadi muda diketahui dengan menekan arteri perifer yaitu, antara 85-105x menit pada usia sekolah. Tekanan darah normal kira-kira 90/60 sampai 100/64 mmHg pada usia sekolah.

  • Ukuran jantung meningkat ketika pubertas sampai dewasa. Sampai masa ini jika ada bunyi murmur atau irama tidak teratur mungkin tidak berbahaya. Pada masa remaja, denyut jantung menetap dan irama tampak teratur.

  • Pada orang dewasa efek fisiologi usia nyata terobsesi pada sistem kardiovaskuler. Oleh lingkungan dan herediter, perubahan-perubahan tersebut termanifestasi pada usia dewasa awal. Pembuluh darah menjadi kurang elastis, mungkin tersumbat oleh penimbunan calcium dan asam lemak (cholesterol dan trigliserida). Hipertensi, ischemic heart disease, ischemia pembuluh darah perifer, sering terjadi pada usia ini.

  • Pada usia yang lebih tua lagi, cadangan jantung, stroke volume dan cardiac out-put berkurang 30-40%. Denyut jantung ketika istirahat tidak berubah tetapi perlu waktu yang lebih lama untuk kembali ke normal sesudah stres. Lagi pula jantung tidak berespon terhadap stres dengan tanda meningkatnya denyut.Dengan alasan tersebut penentuan nadi pada orang yang lebih tua kurang dapat dipercaya.

  • Berkurangnya elastisitas, kalsifikasi dan fibrosis arteri merintangi aliran arteri. Faktor-faktor tersebut bersama dengan meningkatnya tahanan perifer, menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke organ vital misalnya jantung, otak, hati dan ginjal. Tanda-tanda klinik berkurangnya suplai oksigen jelas pada orang yang lebih tua dan merupakan penyebab kematian yang paling sering terjadi pada orang orang usia tersebut.

  • Riwayat SosialPerawat dapat mengumpulkan data tentang cara hidup pasien latar belakang pendidikan, sumber-sumber ekonomi, agama kebudayaan dan etnik pada pasien kardiovasculer. Asuhan keperawatan pasien yang mempunyai masalah sistem cardiovasculer meliputi pendidikan kesehatan untuk mempertahankan, meningkatkan dan rehabilitasi kesehatan.

  • Perawat akan mengidentifikasi latar belakang pendidikan pasien dan keluarganya untuk merencanakan program pendidikan yang diperlukan. Banyak pasien yang mempunyai pengalaman tentang kesehatan maupun fungsi tubuhnya, mengerti masalah dan kebutuhan kesehatan mereka. Karena perawat harus mampu mengajar pada semua tingkat pendidikan, penting untuk menentukan tingkat pengetahuan yang ada pada pasien.

  • Riwayat PsikologisInformasi tentang status psikologi penting untuk mengembangkan rencana asuhan komprehensif.Perawat dapat menolong klien mengumpulkan informasi dengan cara mengidentifikasi stres maupun sumber-sumber untuk mengatasi (coping) stres tersebut mengatasi penyakit dan perubahan yang ada.

  • STRESStres sehari-hari selalu ada. Perawat maupun klien perlu menyadari stres yang mempengaruhi klien karena stres berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.Stresor yang terjadi antara lain dari lingkungan, pekerjaan, hubungan keluarga, diet, tanggung-jawab ekonomi maupun karena adanya perubahan. Perawat dapat mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi stresor klien tersebut.

  • SUMBER COPINGPerawat dan klien juga dapat mengidentifikasi mekanisme coping yang biasa dilakukan, karena hal tersebut akan berguna untuk menghadapi stres penyakit. Mekanisme coping psikoiogis termasuk menolak atau cerdik (intellectualization). Sumber coping yang lain adalah keluarga dan orang-orang yang memberi dukungan klien, sumber-sumber ekonomi maupun pendidikan.

  • Beberapa pasien menggunakan biofeedback, latihan-latihan relaksasi atau obat-obat untuk mengatasi stres. Klien dapat menjelaskan hal-hal yang lebih mencoping baik aktif maupun pasif tergantung peran mereka dalam menyelesaikan masalah. Ketika merencanakan asuhan keperawatan, perawat harus menyadari cara coping pasien termasuk mekanisme dan sumber-sumber coping.