24. penyakit paru akibat kerja dan lingkungan dr. diah, sppd

Upload: yuda-lutfiadi

Post on 14-Apr-2018

259 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    1/57

    PENYAKIT PARU KERJADAN LINGKUNGAN

    Dr. DIAH SYAFRIANI, SpPD

    Medical Faculty, Sriwijaya University

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    2/57

    Definisi

    Berbagai jenis penyakit paru yang terjadi akibat

    menghirup udara yang telah tercemar oleh bahan bahan

    yang berbahaya bagi kesehatan

    Ciri penyakit akan memberat saat individu berada di

    tempat kerja dan berkurang atau hilang saat

    meninggalkan tempat kerja penyakit paru kerja

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    3/57

    Noksa :

    Bahan yang bisa merusak struktur anatomis organ

    tubuh dan sekaligus menimbulkan perubahan

    fungsi

    Dalam lingkungan kerja para pekerja terpapar dan

    menghirup noksa yang dapat berasal dari bahan

    baku, hasil produksi, produk sampingan atau darilimbah.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    4/57

    Noksa dapat dibagi menjadi:

    1. Debu organik : nabati, hewani

    2. Debu inorganik : pertambangan , industri logam,

    keramik3. Gas iritan : industri petrokimia, farmasi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    5/57

    Mekanisme pengendapan dan penimbunan

    noksa di dalam paru :

    1. Inertia (kelambanan)

    partikel ukuran 2-100

    karena partikel berukuran besar, sehingga

    sullit mengikuti aliran udara yang berkelok

    kelok membentur selaput lendir dan

    terperangkap di percabangan bronkus besar.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    6/57

    2. Sedimentasi (gravitasi)

    partikel ukuran 0,5-2

    akan mengendap di percabangan bronkus kecil dan

    bronkioli.

    Gravitasi pengendapan partikel dimungkinkan karena

    kecepatan aliran udara cukup lamban

    3. Gerakan brown (proses difusi)

    partikel ukuran 1

    akibat gerakan brown ini maka partikel akanmembentur permukaan alveoli dan mengendap

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    7/57

    4. Intersepsi

    partikel berbentuk serat (fiber), dengan

    perbandingan panjang/diameter 3:1

    berhubung dengan bentuknya, mudah

    tersangkut dalam mukosa saluran napas

    5. Elektrostatik

    daya tarik elektrostatik antara partikel-mukosa

    saluran nafas, berperan pula pada pengendapannoksa.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    8/57

    Ukuran debu

    - 10 mudah tertahan di saluran nafas atas

    - 3-5 tertahan dan tertimbun di sal. nafasbagian tengah

    - 1-3 paling berbahaya, tertahan dan tertimbundi sal. Nafas kecil yaitu: bronkiolus terminalishingga alveoli

    - < 1 tidak mudah mengendap di paru, 80%ukuran 0,4-0,5 dihembuskan lagi keluar saatekspirasi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    9/57

    Mekanisme pertahanan paru terhadap noksa

    1. Arsitektur saluran nafas.Bentuk, struktur dan kaliber sal. napas yang berbeda

    beda merupakan saringan mekanik terhadap udara

    yg dihirup mulai dari hidung, nasofaring, laring dan

    percabangan tracheobronkial.2. Lapisan cairan dan silia yang melapisi sal. nafas.

    Lapisan ini menangkap debu dan mengeluarkan

    melalui gerakan mucociliary escalator. Juga

    mengandung zat yang bersifat detoksifikasi danbakterisid

    3. Mekanisme pertahanan spesifik, baik humoral atau

    seluler.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    10/57

    Kelainan paru akibat noksa

    1. Iritasi mukosa sal napas yang berakibat sembab

    mukosa dan produksi lendir yang berlebihan

    2. Peningkatan reaktifitas bronkus sal. nafas lebih

    peka thp rangsangan

    3. Spasme bronkus peningkatan obstruksi sal.

    nafas

    4. Pembentukan jaringan radang granuler yang

    biasanya difus pd parenkim paru

    5. Pembentukan jaringan fibrosis

    6. Terjadinya neoplasma baik pd paru maupun pd

    pleura.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    11/57

    Menurut manifestasi klinik penyakit:

    Jenis penyakit paru Agen penyebab yang tepat

    Iritasi saluran napas atas

    Gangguan saluran napas::

    -Asma kerjasensitisasi:

    * berat molekul rendah

    *berat molekul tinggi

    oleh iritan

    -Byssinosis

    -efek debu padi

    Jejak inhalasi akut:-pneumonitis toksik

    -demam uap logam

    -demam uap polimer

    -inhalasi asap

    Pneumonitis hipersensitif

    Infeksi paru

    Pneumoconiasis

    Keganasan:

    Kanker sinonasal

    Kanker paru

    mesothelioma

    diisosionat, anhidrid, debu kayu

    Alergen asal binatang, lateks

    Gas-gas iritan

    Debu kapas

    Debu padi, gandum

    gas-gas iritan, debu logam

    Metal oksida (Zn, Co )

    plastik

    Produk pembakarn

    Bakteri, jamur, protein hewani

    tuberkulosis, virus, bakteri

    Asbes, silika, batubara, kobalt

    Debu kayu

    asbestos., radon

    asbestos

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    12/57

    Pendekatan diagnosis

    Anamnesis:-Anamnesis tentang riwayat pekerjaan /lingkungan

    -Riwayat penyakit paru dan kesehatan umum

    Pemeriksaan fisik Kelainan fisik yang ditemui dapat bervariasi

    PPOK, asma : suara mengi, ekspirasimemanjang, ronki kering

    Pneumonia/pneumonitis:batuk,demam, ronki

    basah Fibrosis paru: redup sebagian toraks, retraksiinterkosta, suara napas mengurang

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    13/57

    Pemeriksaan penunjang

    Foto toraks

    CT scan

    Tes fungsi paru (spirometri,volume paru, kapasitas

    difusi)

    Tes provokasi

    Bronkoskopi

    Tes serologi atau tes kulit

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    14/57

    Pneumokoniosis

    Penyakit paru lingkungan yang disebabkan oleh inhalasi

    kronis debu inorganik atau bahan partikel yang berasal

    dari udara lingkungan atau tempat kerja

    Penyebab tersering: asbes, silika, batu bara, berilium,

    bauksit, besi/baja dll

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    15/57

    Etiologi

    1. Ukuran partikel debu, yaitu: 0,3-0,5 m, bisa

    mencapai alveoli

    2. Struktur kimiawi debu

    3. Konsentrasinya di udara lingkungan4. Lamanya paparan

    5. Suseptibilitas individu terhadap debu inorganik

    yang jadi penyebab

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    16/57

    Patogenesis

    Debu inorganik dan bahan partikel terinhalasi melekatpada permukaan mukosa sal.napas respon inflamasi

    dan fagositosis oleh makrofag alveolus makrofag

    memfagositosis debu dan membawa ke bronkiolus

    terminalis oleh gerakan mukosiliar debu dikeluarkandari paru. Sebagian debu diangkut ke pembuluh limfe

    sampai limfonodi regional di hilus paru.

    Bila paparan debu banyak, mukosiliar tidak mampubekerja, debu akan menumpuk di mukosa saluran

    napas debu akan tersusun membentuk anyaman

    kolagen dan fibrin saluran napas/paru menjadi kaku

    compliance paru menurun

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    17/57

    Debu silika yang terhirup mukosa saluran napas

    terfagositosis oleh makrofag

    makrofagmengalami desintegrasi dan mengeluarkan bahankimia yang dapat mengaktifkan makrofag lain. makrofag banyak rusak daya tahan individuberkurang pasien silikosis mudah terinfeksi

    kuman tb dan terbentuk siliko-tuberkulosis

    Banyaknya debu inorganik dan bahan partikeltertumpuk di saluran napas kecil inflamasi kronisatau pembengkakan obstruksi bronkus

    Pada kasus pneumokoniosis terdapat kombinasikelainan obstruktif dan restriktif

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    18/57

    Beberapa penyakit paru akibat paparan

    debu inorganik

    - Asbestosis

    - Silikosis

    - Coal workers pneumokoniosis

    - Beryl-liosis

    - Bauxite pneumokoniosis

    - Sederosis

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    19/57

    Asbestosis

    Timbul sebagai respon paru berupa fibrosis/pneumonitis

    interstisial sebagai akibat inhalasi debu (serabut)

    asbestosis

    Manifestasi dapat berupa:

    fibrosis interstisial paru, pleural plaques,

    mesotelioma, pleura/peritoneum, karsinoma paru,

    karsinoma laring, karsinoma saluran cerna

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    20/57

    Nilai ambang batas debu asbestosis di udara:

    2 serabut/cm3/berat badan/8 jam

    Patogenesis:

    debu asbes terhirup

    terdeposisi di dinding bronkus

    makrofag memfagositosis debu asbestosis bila

    pembersihannya tidak sempurna akan timbul fibrosis di

    dinding bronkus tingkatan fibrosis tergantung pada

    banyaknya debu yang terpapar timbul penyakit paru

    kronis progresif

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    21/57

    Manifestasi klinis: sesak saat aktifitas, batuknonproduktif

    Pemeriksaan klinis: ronki basah di basal kedua paru

    dan pada keadaan lanjut

    jari tabuh

    Radiologis: gambaran garis garis opasitas kecil di basis

    paru dan dapat meluas sampai pleura

    lanjut:distorsi arsitektur paru,pleural plaques

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    22/57

    Diagnosis

    Adanya riwayat paparan debu asbestosis

    Adanya gambaran radiologis berupa garis garis

    opasitas dilap.bawah paru

    Kelainan faal paru tipe restriktif

    Biopsi paru

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    23/57

    Silikosis

    Penyakit parenkim paru berupa fibrosis paru difus akibat

    inhalasi, retensi dan reaksi parenkim paru terhadap debu

    atau kristal silika (SiO2)

    Debu silika mempunyai ukuran 0,5-5m

    Berasal dari pemotongan batu, pabrik keramik, tambang

    batu kapur

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    24/57

    Tiga macam bentuk silikosis

    1. Silikosis kronik

    paparan debu silika terjadi>15 tahun sebelum timbulgejala, terdapat kelainan berupa nodul trdri dari:

    jaringan hialin tersusun konsentris, dikelilingi kapsul

    seluler, isi nodul adalah silika

    2. Silikosis cepatperubahan terjadi dalam waktu 5-15 thn, sering terjadi

    infeksi tb, juga skleroderma

    3. Silikosis akut

    perubahan terjadi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    25/57

    Manifestasi klinik silikosis

    1. Silikosis simpel

    asimptomatis,

    bila ada sputum/batuk disebabkan oleh rokok atau

    debu lain,

    kelainan pada basal paru, gejala dapat progresif

    seperti batuk, sesak napas, kelainan faal paru tipe

    restriktif,

    beresiko tinggi untuk terinfeksi( tu tb)

    nodul silikosis di lobus atas paru, menglami kalsifikasi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    26/57

    2. Silikosis kompleks

    merupakan lanjutan dari silikosis simpel, menglami

    progresifitas, menderita infeksi tb atau jamur paru, nodul

    yang terpisah dapat bergabung menjadi satu,

    menyebabkan distorsi paru.

    dapat menjadi fibrosis masif progresif menimbulkan

    kelainan faal paru( restriktif, obstruktif, atau campuran

    kelenjar limfe hilus dapat membesar dan kalsifikasi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    27/57

    Diagnosis

    1. Ada riwayat inhalasi debu silika

    2. Ada gambaran radiologis abnormal

    3. Ada kelainan faal paru (restriktif,obstruktif atau

    campuran )

    Problem diagnostik timbul bila ada komplikasi (infeksi

    pyogenik, jamur atau tb) dan pada keadaan lanjut timbul

    penyakit kolagen (skleroderma, rrematoid artritis)

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    28/57

    Pengobatan

    Secara definitif tidak ada

    Bila ada infeksi sekunder berikan terapi yang sesuai

    Infeksi piogenik berikan antibiotik yang sesuai secara

    empirik, infeksi jamur berikan obat anti jamur

    Infeksi terhadap tuberkulosis diberikan OAT

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    29/57

    Coal workerspneumoconiosis,

    black lung

    Merupakan penyakit paru akibat deposisi (penimbunan)

    debu batu bara dalam paru atau respons paru tehadap

    debu batu bara yang tertimbun dan menetap dalam paru.

    Respons paru kurang menimbulkan fibrosis bila

    dibandingkan dengan silika

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    30/57

    Jenis coal workers pneumoconiosis:

    1. Simple CWP:

    opasitas kecil,bulat dan ukuran kurang dari 1 cm

    2. Complicated CWP

    opasitas satu atau multipel, ukuran >1 cm

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    31/57

    Pengobatan

    Secara spesifik tidak ada

    Pencegahan: memakai masker basah

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    32/57

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    33/57

    Efek debu berilium pada paru:

    Efek akut: berupa bercak infiltrat paru,bronkopneumoni

    Efek kronis: timbul beberapa kerusakan paru (granuloma

    pada septum alveoli dan timbul nodul halus, fibrosis,

    kerusakan jaringan elastis dan timbul emfisema paru,

    adenopati hilus tidak dijumpai

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    34/57

    Manifestasi klinis:

    Bentuk akut:

    keadaan toksis, doserelated berylliosis injury

    syndrome, menyerang saluran napas bagian atas, bila

    paparannya hebat timbul bronkitis dan pneumonitis

    kernikal

    Bentuk kronis:

    timbul 6-18 bulan sesudah paparan

    gejala awal asimptomatik

    berat: batuk nonproduktif,nyeri dada, sesak napas

    PF: ronkhi kering di bagian bawah paru

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    35/57

    Gambaran radiologis

    Bentuk akut: timbul bercak infiltrat

    Kronis: nodul nodul kecil

    Lanjut: nodul besar,gambaran retikuler difus, tidak

    tampak adenopati hilus

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    36/57

    Diagnosis

    Ditemukan rekasi granulomatous pada paru dan

    hipersensitivitas terhadap berrilium

    Diperlukan biopsi dan pemeriksaan histopatologi Bilasan bronkus: ditemukan jumlah sel makrofag

    yang bertambah

    Tes respon proliferatif limfosit darah tepinthp

    berrilium positif

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    37/57

    Pengobatan

    Akut : Menjauhi paparan terhadap berrilium oksigen,

    bantuan ventilasi mekanik dan kortikosteroid

    Kronik: tidak ada pengobatan yang spesifik

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    38/57

    TENGGELAM(DROWNING)

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    39/57

    Definisi:

    Tenggelam (drowning) adalah suatu proses

    kegagalan respirasi akibat terbenam pada media

    cair yang mengakibatkan cairan masuk dalam sal.nafas shg korban tidak bisa menghisap oksigen

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    40/57

    Istilah

    Drowning: kematian oleh aspiksia dalam jangka

    waktu < 24 jam setelah terbenam.

    Near drow ning: keadaan survival walau

    sementara setelah 24 jam setelah terbenam.

    Wet drow ning: Bila cairan teraspirasi ke dalam

    paru sebanyak 85-90%.

    Dry drowning: Bilamana timbul kejang otot dari

    laring yg menghalangi respirasi shg tidak terjadiaspirasi cairan yang berarti ke dalam paru

    (10-15%)

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    41/57

    Faktor Predisposisi:

    1. Faktor keletihan sewaktu berenang

    2. Terperangkap atau terjerat di dalam air

    3. Kejang-kejang sewaktu di dalam air

    4. Mengalami trauma

    5. Kecelakaan waktu menyelam

    6. Kurang pengawasan thd anak

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    42/57

    Mekanisme:

    Seorang yg tidak bisa berenang jatuh ke dalam air

    tenggelam berusaha bergerak ke permukaan

    disertai ekspirasi dan teriakan utk berusaha bernafas

    air terinhalasi merangsang pita suara utk

    menutup & disertai batuk menghalangi udara

    masuk ke paru.

    Saat inspirasi banyak menghisap air

    bronkospasme.

    Proses terbenam & bergerak ke permukaan terjadi

    berulang kali paru kekurangan oksigenkehilangan kesadaran & tenggelam.

    Sejumlah air akan masuk ke dalam paru setelah

    terjadi relaksasi dari pita suara.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    43/57

    Patofisiologi

    Akibat tenggelam prolong hipoksemia dan asidosis serta

    gangguan fungsi multi organ.

    Edema paru (75%) air laut yang teraspirasi ( NaCl 3%)

    bergesernya cairan intravaskuler ke dalam alveoli.

    Akibat hipoksia lama edema cerebral, pelepasan

    neurotransmiter, kejang, hipotensi, ggn autoregulasi otak. Akibat hipoksia dan asidosis:

    1. Hemolisis

    2. Gagal ginjal

    3. Kerusakan tulang belakang akibat kecelakaan menyelam4. Emboli udara

    5. Hipotermia

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    44/57

    Penatalaksanaan

    1. Pertolongan untuk bantuan nafas

    2. Chest Compressions

    3. Mengatasi hipotermia

    4. Segera ditransportasi ke RS utk pertolongan selanjutnya

    Penatalaksanaan di RS difokuskan utk mengatasihipoksia, edema paru dan asidosis

    1. Pemberian IVFD

    2. NGT

    3. Folley catheter

    4. ECG

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    45/57

    PENYAKIT PARURADIASI

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    46/57

    Patogenesis

    Ada 2 tipe kerusakan yang timbul:

    1.Cepat / akut terjadi setelah 4-6 minggu setelah

    selesai radioterapiAdanya infiltrasi sel-sel, dijumpai kerusakan difus dari

    alveolus.

    2.Lambat / kronis terjadi setelah 6-12 bulan setelahradioterapi.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    47/57

    Diagnosis banding

    1. Keganasan berulang

    2. Limphangitis

    3. Infeksi (bakteri, virus, jamur)4. Pneumonitis karena bahan kimia

    Di i

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    48/57

    Diagnosis1. Foto torak

    2. CT scan

    Gambaran klinis1. Pneumonitis

    4-12 mg setelah radioterapi dan kemoterapi

    Gejala: batuk, sesak nafas, demam tidak tinggi,

    sakit di dada

    Gambaran radiologis: bayangan berbatas tegas,

    konsolidasi parenkim paru, volumebparu berkurang

    2. Fibrosis Paru

    Umumnya timbul setelah 6-12 bulan radioterapi

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    49/57

    Gambaran radiologis

    1. Perubahan paru bukan hanya pada lapangan

    paru yang diradiasi

    2. Fibrosis parenkim paru

    3. Efusi pleura

    4. Penebalan pleura

    5. Efusi perikard

    6. Bronkiektasis

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    50/57

    Pengobatan dan Prognosis

    1. Pneumonitis steroid, tapi bisa menjadi kronis

    dan akhirnya timbul fibrosis paru

    2. Fibrosis paru tidak ada pengobatan, hanya

    pemantauan jangan timbul rekurens.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    51/57

    PENYAKIT PARUAKIBAT OBAT

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    52/57

    Mekanisme

    1. Akibat langsung

    2. Reaksi hipersensitifitas

    3. Edema paru

    4. Perdarahan paru

    Ti k i

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    53/57

    Tipe reaksi

    1. Bronkokonstriksi : aspirin, beta bloker

    2. Batuk: obat-obat yang bersifat bronkostriksi, ACE inhibitor

    3. Bronchiolitis obliterans organizing pneumonia: anti inflamasi,

    imunosupresif, mis: bleomycin, MTX, antibiotika sulfasalazin,

    sefalosporin, amphoterisin B, kokain

    4. Alveolitis: Antibiotika nitrofurantoin, sulfonamide, anti

    konvulsan phenitoin, carbamazepin, antiaritmia amiodaron,

    procainamide, obat2 sitostatika bleomycin, busulfan.

    5. Edema paru akut non kardiogenik: opiate, aspirin,

    amiodaron, darah, produk darah

    6. Pulmonary vascular disease: antikoagulan oral, obat

    fibrinolitik

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    54/57

    7. Hypersensitivity pneumonitis: MTX, cyclophosphamide,

    nitropurantoin, anti depresan

    8. Pleural san mediastinal fibrosis: beta bloker, ergotamin,

    bromokriptin9. Reaksi lain

    gagal nafas pada pemakai narkotika yg berlebihan,

    infeksi paru pada pemberian obat kanker.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    55/57

    Diagnosis

    Sulit gambaran klinis, radiologis dan histologis

    tidak spesifik

    Berdasarkan anamnesis thd obat yg digunakan

    Pemeriksaan dasar yg diperlukan: torak foto, faalparu.

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    56/57

    Penatalaksanaan

    Stop obat yang menimbulkan kelainan paru

    Pemberian kortikosteroid

    Bila infeksi antibiotika

  • 7/27/2019 24. Penyakit Paru Akibat Kerja Dan Lingkungan Dr. DIAH, SpPD

    57/57