192337600-my-sindrom-kompartemen-ppt.pptx

32
Sindroma Kompartemen Oleh: Rumaidihil abrory (07.70.0030) Pembimbing: dr. Yanuar Cahyadarma Sp. OT.

Upload: rommyckho-putra-al-aisya

Post on 18-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


71 download

TRANSCRIPT

Skeletal System

Sindroma KompartemenOleh:Rumaidihil abrory (07.70.0030)

Pembimbing:dr. Yanuar Cahyadarma Sp. OT.

PendahuluanObjektif:DefinisiAnatomiEtiologi PatofisiologiGejala klinisDiagnosisDiagnosis bandingPemeriksaan penunjangKomplikasi

PenatalaksanaanPrognosisPencegahan

DefinisiTekanan jaringan yang tinggi di dalam ruangan osteo facial yang tertutup.

Perfusi jaringan

Kematian jaringan = necrosis Klasifikasi:Akut : fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri, luka bakar.Kronis: melakunan aktivitas berulang seperti pelari marathon, sepak bola dan militer.

AnatomiKompartemen adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh tulang, interosseus membran, dan fascia, yang melibatkan jaringan otot, syaraf dan pembuluh darah.Berdasarkan letaknya:Anggota gerak atas:Lengan atas: kompartemen volar, kompartemen dorsal.Lengan bawah: kompartemen volar, kompartemen dorsal, dan kompartemen mobile wad of henry.

AnatomiWrist joint:Kompartemen I, berisi otot abduktor pollicis longus dan otot ekstensor pollicis brevis.Kompartemen II, berisi otot ekstensor carpi radialis brevis, otot ekstensor carpi radialis longus.Kompartemen III, berisi otot ekstensor pollicis longus.Kompartemen IV, berisi otot ekstensor digitorum communis, otot ekstensor indicis.Kompartemen V, berisi otot ekstensor digiti minimi.Kompartemen VI, berisi otot ekstensor carpi ulnaris.

AnatomiTangan:Dorsal interosseus (4 kompartemen).Palmar interosseus (3 kompartemen).Kompartemen abductor pollicis.Kompartemen thenar.Kompartemen hypothenar.

AnatomiAnggota gerak bawah:Tungkai atas: kompartemen anterior, kompartemen medial, dan kompartemen posteriorTungkai bawah: Kompartemen anterior, berisi otot tibialis anterior dan ekstensor ibu jari kaki, nervus peroneal profunda.Kompartemen lateral, berisi otot peroneus longus dan brevis, nervus peroneal superfisial.Kompartemen posterior superfisial, berisi otot gastrocnemius dan soleus, nervus sural.Kompartemen posterior profunda, berisi otot tibialis posterior dan flexor ibu jari kaki, nervus tibia.

Etiologi

PatofisiologiPeningkatan tekanan yang berkelanjutan intra kompartemen sampai melebihi tekanan arteri intramuskular >30 mmHg sehingga darah tidak dapat mencapai pembuluh darah kapiler.

Ischemic Injury

Necrosis

PatofisiologiKompensasi tubuh terhadap keadaan ini:Mekanisme autoregulasi ( cascade of injury)Penurunan resistensi pembuluh darah kapiler.Peningkatan ekstraksi oksigen.

Keadaan ini masih berkelanjutan tubuh kewalahan:Keadaan kritis berupa tekanan yang tinggiPerfusi jaringan , kematian jaringan

PatofisiologiTerdapat tiga teori yang menyebabkan hipoksia pada kompartemen sindrom:Spasme arteri akibat peningkatan tekanan kompartemenTheori of critical closing pressureBila tekanan jaringan meningkat atau tekanan arteriol menurun maka tidak ada lagi perbedaan tekanan arteriol menutupTipisnya dinding vena

Gejala Klinis5 P:PainPallor PulselesnessParesthesiaParalysis

Diagnosis Anamnesa:Kecurigaan terhadap sindrom kompartemenRiwayat nyeri yang berlebihan, kesemutan dan kelemahan ototPemeriksaan fisik 5PPeningkatan tekanan intrakompartemen dengan menggunakan alat pengukur tekanan kompartemen.Pulse exymetry

Diagnosis Patut di ingat!!!Nadi masih teraba pada sindroma kompartemen akut.Perubahan sensory dan paralysis masih belum tampak hingga terjadi iskemia pada jaringan saraf yang terkena, 1 jam.

Diagnosis Gejala yang paling penting pada impending compartment syndrome adalah Nyeri yang tak sebanding dengan cedera yang tampak.

Diagnosis Banding Diagnosis banding dari sindroma kompartemen antara lain:Selulitis.Deep Venous Trombosis dan Thrombophlebitis.Gas Ganggrene.Necrotizing Fasciitis.Peripheral Vascular Injuries.Rhabdomyolis

Pemeriksaan penunjangLaboratoriumHasilnya mendiagnosis sindrom kompartemen, tapi berguna untuk menyingkirkan DD:Kreatinin fosfokinase dan urin myoglobinSerum myoglobinToksikologi urin: dapat membantu menentukan penyebab, tetapi tidak membantu dalam menentukan terapi pasiennya.Urin awal: bila ditemukan myoglobin pada urin, hal ini dapat mengarah ke diagnosis rhabdomyolisis.Protrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin ( aPTTT).

Pemeriksaan penunjangImaging Rontgen: pada ektremitas yang terkena.USG, membantu untuk mengevaluasi aliran arteri dalam memvisualisasi Deep Vein Thromosis (DVT).(9)

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan lainnya Pengukuran tekanan intrakompartemen.

Pulse oxymetry

KomplikasiNekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemenKontraktur volkmanTrauma vascularGagal ginjal akutSepsisAcute respiratory distress syndrome (ARDS).

PenatalaksanaanNon operatif:Menempatkan kompartemen yang terkena setinggi jantung.Pembukaan gipsPemberian anti racun pada kasus gigitan ularMengoreksi hipoperfusi cairan kristaloid dan produk darahPemberian obat diuretik dan manitolHBO (hyperbaric oxygen)

PenatalaksanaanOperatif:Fasciotomy

PrognosaBaik jika diagnosa tepat dan penganan cepat.Namun, tergantung dari parah tidaknya cedera.

PencegahanLakukan pemeriksaan dengan yang ahli dan dipantau perkembangannya.Hubungi atau kembali ke rumah sakit bila nyeri terasa berat, kaku, sesasi terbakar, atau kelemahan pada ekstremitas yang terkena.Rujuk bila sindroma kompartemen disertai dengan:Ketidakmampuan atau tidak akurat dalam mendiagnosis sindroma kompartemen karena keterbatasa alat atau diagnostik imaging.Penanganan dengan bedah yang tidak memadai.Tidak tersedianya fasilitas ICU

KesimpulanSindrom kompartemen adalah sebuah kondisi emergensi yang mengancam anggota tubuh dan jiwa yang paling sering terjadi pada daerah tungkai bawah.Penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah cedera, dimana 45% kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadi di anggota gerak bawah. Gejala klinis yang terjadi pada sindrom kompartemen dikenal dengan 5-P yaitu: Pain (nyeri) , Pallor (pucat), Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi), Parestesia (rasa kesemutan), Paralysis.Tujuan dari penanganan sindrom kompartemen adalah mengurangi defisit fungsi neurologis dengan lebih dulu mengembalikan aliran darah lokal, melalui bedah dekompresi dan dilakukan jika tekanan intra-kompartemen mencapai >30 mmHg.

KesimpulanPrognosis ditentukan oleh trauma penyebab. Diagnosis dan pengobatan yang tepat, umumnya menberikan hasil yang baik dan diagnosis yang terlambat dapat menyababkan kerusakan saraf yang permanen serta malfungsi dari otot yang terlibat.Hal yang paling penting bagi seorang dokter adalah untuk selalu waspada ketika berhadapan dengan keluhan nyeri pada ekstremitas. Konsekuensi dari terlewatnya pemeriksaan dapat meningkatkan tekanan intra-kompartemen.

Selulitis adalah suatu kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, nyeri tekan dan sakit pada kulit dikarenakan peradangan pada jaringan ikat kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Orang yang terinfeksi umumnya merasa tidak enak badan yang disertai demam, menggigil dan gemetar. Hal ini terjadi ketika bakteri seperti streptococcus dan staphylococcus menyerang kulit