12831325 pemikiran sosiologi ibnu khaldun dan karl marx sebuah per banding an

13
PEMIKIRAN SOSIOLOGI IBNU KHALDUN DAN KARL MARX (SEBUAH PERBANDINGAN) OLEH: Luthfi Yansyah El Sanusy I. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN A. Riwayat Ibnu Khaldun Abd al-Rahman ibn Khaldun lahir di Tunis pada awal Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332. seperti halnya kebiasaan pada waktu itu, ayahnya adalah guru pertamanya, dan mempelajari bahasa pada sejumlah guru, yang terpenting ialah Abu Abdillah Muhammad ibn al-Arabi al-Hashayiri dan abu abdillah Muhammad ibn Bahr, ia mempelajari Fiqh, dan ilmu ilmu lainnya seperti Filsafat, Teologi, Logika, ilmu alam, Matematika, Astronomi. 1 Setelah berusia 20 tahun ia beralih kedalam kencah politik, yang penuh pergolakan yang mewarnai Maghrib ketika itu, dan diangkat menjadi anggota majlis ilmu pengetahuan dan menjabat “kitabah” di maghrib oleh Abu Inan yang menjadi raja pada waktu itu, karena kedekatan antara keduanya. Lalu ia pindah ke kota kairo, dan mengajar di masjid Al-azhar, karena ia pandai dalam mendekati penguasa, maka ia diangkat menjadi pengajar di perguruan al-Qamhiah, dan kemudian diangkat menjadi hakim agung mahzab malikiyah, dan ia memangku jabatan ini sebanyak tiga kali sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di kairo Ibnu Khaldun meninggal dunia pada usia tujuh puluh empat tahun, selama 24 tahun dimesir ia merivisi karya besarnya al-‘ibar, dan memperluas penjelasannya, maka bila diklasifikasikan, fase kehidupannya terbagi dalam 4 fase yaitu : 2 1. Fase studi hingga berusia 20 tahun, dan ia lalui di tunis 2. Fase berpolitik, yang berlangsung selama 20 tahun 1 Dr.zainab al-Khudari, op cit., h10 2 op cit., h 20 1

Upload: ahmad-faqih

Post on 19-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

PEMIKIRAN SOSIOLOGI IBNU KHALDUN DAN KARL MARX

(SEBUAH PERBANDINGAN)

OLEH: Luthfi Yansyah El Sanusy

I. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN

A. Riwayat Ibnu Khaldun

Abd al-Rahman ibn Khaldun lahir di Tunis pada awal Ramadhan 732 H atau

27 Mei 1332. seperti halnya kebiasaan pada waktu itu, ayahnya adalah guru

pertamanya, dan mempelajari bahasa pada sejumlah guru, yang terpenting ialah Abu

Abdillah Muhammad ibn al-Arabi al-Hashayiri dan abu abdillah Muhammad ibn

Bahr, ia mempelajari Fiqh, dan ilmu ilmu lainnya seperti Filsafat, Teologi, Logika,

ilmu alam, Matematika, Astronomi.1

Setelah berusia 20 tahun ia beralih kedalam kencah politik, yang penuh

pergolakan yang mewarnai Maghrib ketika itu, dan diangkat menjadi anggota majlis

ilmu pengetahuan dan menjabat “kitabah” di maghrib oleh Abu Inan yang menjadi

raja pada waktu itu, karena kedekatan antara keduanya. Lalu ia pindah ke kota kairo,

dan mengajar di masjid Al-azhar, karena ia pandai dalam mendekati penguasa, maka

ia diangkat menjadi pengajar di perguruan al-Qamhiah, dan kemudian diangkat

menjadi hakim agung mahzab malikiyah, dan ia memangku jabatan ini sebanyak tiga

kali sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di kairo

Ibnu Khaldun meninggal dunia pada usia tujuh puluh empat tahun, selama 24

tahun dimesir ia merivisi karya besarnya al-‘ibar, dan memperluas penjelasannya,

maka bila diklasifikasikan, fase kehidupannya terbagi dalam 4 fase yaitu :2

1. Fase studi hingga berusia 20 tahun, dan ia lalui di tunis

2. Fase berpolitik, yang berlangsung selama 20 tahun

1 Dr.zainab al-Khudari, op cit., h102 op cit., h 20

1

Page 2: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

3. Fase pemikiran dan kontemplasi di benteng Ibn Salamah, dan berlangsung 4

tahun saja

4. Fase dalam mengajar dan peradilan, yaitu ketika di Tunis maupun di Kairo,

dan ini ia lakukan sampai meninggal dunia

B. Karya karya Ibnu Khaldun :

a. Kitab ‘itibar wa diwan al-Mubtada

b. Al-Muqaddimah

c. Al-Ta’rif bi Ibnu Khaldun wa rihlatu gharban wa syarqan

d. Lubab al-Muhashshal fi Ushuluddin

e. Syifa ‘al syail li Tahdzib al Masail

C. Sosiologi Ibnu Khaldun

Mengapa sebagian besar peneliti mendudukannya sebagai ahli sosiologi ?

karena ditemukannya muqaddimah pada abad ke19 dan diterjemahkan kedalam

bahasa eropa, yang ketika itu sedang menggandrungi sosiologi, maka perhatian

sejumlah ilmuan barat terarah kepada segi segi yang sama antara masalah yang

diutarakan dan dibahas mereka dan masalah yang dikemukakan Ibnu Khaldun.

Sebagaimana diketahui bahwa ia adalah pengasas sosiologi, karena dalam

berbagai kitabnya, yang terutama dalam muqaddimahnya ia mengkaji “realitas

realitas al-‘umranal-basyari” atau keadaan kemasyarakatan manusia, yang mana

keadaan tersebut dinamakan “fenomene fenomena sosial”, dan inilah yang

merupakan objek pembahasan sosiologi. Sebagaimana perkataannya dalam

muqaddimah3 “Ketahuilah bahwa sejarah adalah catatan tentang masyarakat ummah

manusia atau kebudayaan dunia, tentang perubahan perubahan yang terjadi pada

watak masyarakat itu, seperti keprimitifan, keramahtamahan, dan solidaritas

kelompok; tentang revolusi revolusi dan pemberontakan pemberontakan oleh

sekelompok masyarakat melawan sekelompok masyarakat yang lain, yang berakibat

3 Dr. Zainab al-Khudari. Op cit., 69

2

Page 3: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

timbulnya kekuasaan kekuasaan baru dengan berbagai macam peringkatnya; tentang

macam macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya

maupun dalam bermacam macam cabang ilmu pengetahuan dan keahlian dan pada

umumnya tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat kerena watak

masyarakat itu sendiri….)

Adapun metode yang ia gunakan dalam mengkaji fenomena fenomena sosial

adalah metoda yang ilmiah, karena dalam mengkaji bidang ini (fenomena) sosial ia

selalu bertanya “mengapa” dan ia jawab pertanyaan ini dengan ungkapan ungkapan

yang dimulai dengan “sebabnya ialah” atau “hal ini terjadi karena”, pertanyaan itulah

yang membentuk sosiologi dan metode yang digunakan adalah bercorak

experimental, dan yang lebih fenomenal adalah perkataan N.Schmidt, dalam

karyanya Ibnu Khaldun : Historian, Sosiologist, and Philosopher “ ia adalah seorang

pemikir seperti halnya Comte, Thomas Mann, dan Spencer, ia mengemukakan

sosiologi yang lebih maju sampai kebatas yang tidak dapat dicapai Comte sendiri

pada penggal pertama ke19, andaikata para pemikir yang telah menyusun kembali

sosiologi menelaah muqaddimah Ibnu Khaldun dan menimba kenyataan kenyataan

yang telah ia singkapkan dan jalan yang telah ditemukan si jenius arab itu pada masa

jauh sebelum mereka, niscaya mereka akan mempu mengemukakan ilmu baru ini

lebih cepat.4

D. Ekonomi dalam pandangan Ibnu Khaldun

Sebagaimana kita ketahui bahwa fokus kajian Ibnu Khaldun adalah manusia5

maka ia berpendapat bahwa antara satu fenomena sosial dengan fenomena lainnya

saling berkaitan, dan fenomena ekonomi memainkan peranan yang penting dalam

perkembangan kebudayaan dan mempunyai dampak yang besar atas eksistensi negara

dan juga ia memandang faktor ekonomi sebagai faktor yang terpenting dalam

pergerakan sejarah.

4 Dr. Zainab al-khudari, op cit., 755 Umar Chapra, The future of economics, SEBI 2001., h 151

3

Page 4: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

Ibnu Khaldun telah mengkhususkan di dalam muqoddimahnya dalam bab ke

lima dalam kajian “Penghidupan dengan berbagai segi pendapatan dan kegiatan

ekonomis, dia juga mengkhususkan dalam kajian aspek-aspek ekonomis, seperti

perkataan Muhammad Hilmi Murad dalam simposium tentang ibnu Kholdun

mengatakan, bahwa Ibnu Kholdun adalah pengasas ilmu ekonomi karena karya-

karyanya yang berbentuk ilmiyah dibandingkan para pemikir Yunani dan Romawi

yang hanya memasukkan masalah ekonomi dalam kajian hukum dan moral.

Ibnu Kholdun bukan hanya seorang perintis di bidang ilmu ekonomi tetapi

juga pendapat-pendapatnya terdapat dalam ekonomi sosial yang menarik sekali

karena ia telah menyadari adanya dampak besar faktor-faktor ekonomi terhadap

kehidupan sosial dan politik sebagaimana pendapatnya : “Perbedaan sosial diantara

masyarakat timbul karena perbedaan aspek kegiatan produksi mereka dan

pendapatnya yang lain yang terdapat dalam muqaddimah yang menerangkan

pentingnya aspek ekonomi sebagai berikut “Perbedaan keadaan berbagai generasi

timbul karena perbedaan pendapatan dalam penghidupan mereka. Tolong menolong

yang dilakukan masyarakat desa dimaksudkan untuk menghasilkan keperluan hidup

yang mula-mula mereka lakukan adalah hal-hal yang primer, baru kemudian hal-hal

yang sekunder. Di antara mereka ada yang mencurahkan tenaganya dalam pertanian,

penyebaran benih-benih tumbuh-tumbuhan dan becocok tanam. Sebagian yang lain

memelihara ternak seperti domba, lembu, kambing, lebah dan ulat sutra, dengan

tujuan untuk mendayagunakan hasilnya”. Maka jelaslah pendsapat Ibnu Kholdun

dalam hal ini bahwa aspek ekonomilah yang menentukan watak kehidupan sosial dan

faktor ekonomi berperan penting dalam menginterpretasikan sejarah.

Diantara hukum hukum yang mengendalikan perkembangan ekonomi

menurut Ibnu Khaldun adalah :

1. Hukum pembagian kerja

Dimana bahwa manusia sebagai individu, mengakui akan kelemahannya dan

harus bekerja sama dalam menanggung beban hidupnya, maka jelaslah bahwa faktor

4

Page 5: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

utama yang membuat manusia mampu dalam menanggung kehidupan sosial adalah

kerja sama ekonomis. Dan kerja sama ini sendiri diperlukan karena adanya

pembagian kerja, sebagaimana yang diutarakan Imam ali R.A “Ketergantungan

barbagai macam kelas dalam masyarakat, ini menunjukan kesejahteraan dan

kemakmuran ekonomi suatu kelompok masyarakat merupakan kunci keberhasilan

ekonomi kelompok lainnya”.6

2. Teori nilai

Sebagaimana yang dikemukkan dalam muqaddimahnya dengan salah satu

judulnya “ Bahwa realitas rezeki dan pendapatan dan uraian tentang keduanya serta

pendapatan adalah nilai kerja manusia”: “Oleh karena itu keuntungan hanya dapat

diperoleh dengan usaha dan kerja…. Ini jelas sekali dalam industri industri dimana

faktor kerja jelas kelihatan. Demikian halnya penghasilan yang diperoleh dari

pertambangan, pertanian atau peternakan, karena kalau tidak ada kerja dan usaha

maka tidak akan ada hasil keuntungan…”

3. Teori Harga

Yang mengendalikan harga menurut Ibnu Khaldun adalah penawaran dan

permintaan, jadi bilamana permintaan meningkat, harga pun akan meningkat pula.

Dan jika permintaan menurun maka harga pun akan menurun pula, dan ia

mengkhususkan hal ini dalan sebuah pasal “tentang harga di kota”.

4. Faktor faktor produksi

Apakah yang menjadi faktor faktor produksi menurut Ibnu Khaldun?, faktor

faktor produksi yang selalu ada adalah alam, pekerjaan, dan modal yang terbentuk

dari dua faktor sebelumnya, dan urutan ketiga dari faktor ini selalu berubah rubah

dari masa kemasa.

6 Adiwarman Karim, pemikiran ekonomi islam, IIT, 2001., h 77

5

Page 6: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

2. PEMIKIRAN KARL MARX

A. Riwayat Marx

Mark dilahirkan di Trier Jerman di daerah Rhain pada tahun 1818 ayahnya

dan Ibunya berasal dari keluarga Rabbi Yahudi tetapi ayahnya memperoleh

pendidikan sekular dan mencapai kehidupan Borjuis sebagai seorang pengacara, dan

kemudian dalam kehidupan marx menekankan bahwa kepercayaan agama tidak

memberikan pengaruh paling penting terhadap perilaku tetapi sebaliknya kepercayaan

agama mencerminkan faktor-faktor sosial ekonomi yang mendasar.7

Dia mempelajari hukum selama satu tahun di Universitas Bonn pada usia 18

tahun dan kemudian pindah ke Universitas Berlin dan karena disana ia banyak

berhubungan dengan kelompok Hegelian muda maka beberapa unsur dasar sosialnya

mulai dibentuk, setelah menyelesaikan desertasi doktornya di Universitas yag sama ia

menjadi pemimpin redaksi surat kabar bernama Rheinishe Zeitung yang merupakan

surat kabar borjuis liberal yang baru, dimana dalam surat kabar itu mencerminkan

oposisi borjuis terhadap sisa-sisa sistem Aristokratis Feodal kuno dan

memperjuangkan gerakan-gerakan petani yang miskin ia menjadi pemimpin surat

kabar ini.

Akhirnya setelah mendapat tekanan karena surat kabar yang dipimpinnya ia

pindah ke Paris, dan ia terlibat dalam gerakan radikal yang mana masa itu Paris

merupakan pusat liberalisme dan radikalisme sosial dan intelektual yang penting di

Eropa, dan ia bertemu dengan Friedrich Engels yang menjadi kawan kerjanya sampai

meninggal dan Marx mendapat banyak bantuan dari Engels berupa informasi

langsung mengenai gaya hidup langsung borjuis dan proletariat karena Engels adalah

seorang pengusaha yang sukses (borjuis).

Pada tahun 1845 Marx diusir oleh pemerintah Paris karena tulisan-tulisan

Marx yang berbau sosialis kemudian ia pindah menuju Brussel dan tenggelam dalam

kegiatan-kegiatan sosialis internasional, pada tahun 1846 Marx dan Engels menuju

Inggris dalam mengikuti komunis league yang menghasilkan manifesto komunis

7 Doyle Paul jhonson, op cit., h 122

6

Page 7: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

yang diterbitkan pada tahun 1847, pada tahun 1848 ia kembali ke Paris, dan pindah

kembali ke London (ingggris) pada tahun 1849, ia menarik diri dari kegiatan

Revolusioner dan beralih ke kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem

kapitalis, pada tahun 1864 ia kembali terlibat dalam kegiatan politik, bergabung

dengan “The International” sebuah gerakan buruh International serta mencurahkan

perhatian dengan gerakan ini selama beberapa tahun, sampai akhirnya

terjadipwrpecahan dalam gerakan ini pada tahun 1876, kegagalan dalam gerakan

revolusioner membuat ia ambruk dan wafat pada tahun 1883.8

B. Pemikiran Ekonomi Marx

Materialisme Marx dan penekanannya pada sektor ekonomi menyebabkan

pemikirannya sejalan dengan pemikiran ekonomi lainnya seperti Adam Smith, dan

David Ricardo, dimana ia memuji premis dasar mereka yang menyatakan bahwa

tenaga kerja merupakan sumber seluruh kekayaan, dan atas dasar inilah ia

merumuskan teori nilai tenaga kerj, dimana ia mengatakan “bahwa Keuntungan

kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja9. Kapitalis melakukan muslihat

sederhana dengan membayar upah tanaga kerja kurang dari selayaknya yang mereka

terima, karena mereka menerima upah kurang dari nilai barang yang sebenarnya

mereka hasilkan dalam suatu periode bekerja, dan nilai surpus ini, disimpan dan

diinvestasikan kembali oleh kapitalis, yang merupakan basis dari seluruh sistem

kapitalis. Marx juga juga melukiskan eksploitasi kapitalis terhadap kaum buruh, dan

ia melihat bahwa ini adalah sebagai unsur kejahatan kapitalisme, maka ia bertekad

untuk mengadakan perubahan yang radikal, yaitu perubahan dari kapitalis kepada

sosialis.

Inti seluruh teori Marx adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup manusia

serta pemenuhan kebutuhannya bergantung pada kegiatan produktif dimana secara

aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya. Namun kegiatan produktif

8 George Ritzer-Doglas J.Godman, Toeri Sosilogi Modern, Kreasindo, Jakarta, 2004., h 329 op cit., h31

7

Page 8: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

itu mempunyai akibat yang paradoks dan ironis, karena begitu individu mencurahkan

tenaga kreatifnya itu dalam kegiatan produktif, maka produk dari kegiatan ini

memiliki sifat sebagai benda obyektif yang terlepas dari manusia yang membuatnya

Dalam berbagai tulisannya ia mengemukakan bahwa struktur ekonomi

masyarakat (yaitu, alat-alat produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam produksi)

merupakan dasar yang sebenarnya. Semua institusi sosial lainnya didirikan atas dasar

ini dan menyesuaikan diri kurang lebih dengan tuntutan-tuntutan dan persyaratan-

persyaratan yang terdapat dalam struktur ekonomi, dia juga berulang-ulang

menekankan ketergantungan politik pada struktur ekonomi ini, dan juga berlaku pada

keluarga, pendidikan, agama, dan institusi sosial lainnya. Sama halnya dengan

kebudayaan masyarakat, termasuk standar-standar moralitasnya, kepercayaan-

kepercayaan agama sistem-sistem filsafat, ideologi politik, dan pola seni serta

kretivitas sastra, juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari orang-orang

dalam hubungan-hubungan ekonomi mereka.10

Selain menegasakan bahwa ekonomi merupakan dasar masyarakat, tidak

hendak mengatakan bahwa hanya ekonomi saja yang secara deterministik

mempengaruhi segi-segi lain kehidupan masyarakat, juga semua proses sosial dalam

institusi-institusi lainnya atau semua aspek kebudayaan tidak hanya dapat dijelaskan

sebagai akibat keniscayaan ekonomi.

C. Teori Sosiologi Marx

Secara garis besarnya, Marx menawarkan sebuah teori tentang masyarakat

kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat dasar manusia. Marx yakin bahwa

manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja

di dalam dan dengan alam, dengan bekerja seperti itu maka menghasilkan makanan,

pakaian, peralatan perumahan, dan kebutuhan lainnya yang memungkinkan mereka

hidup. Produktivitas mereka bersifat alamiah, yang memungkinkan mereka

mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang mereka milik, dan dorongan ini

10 Doyle Paul Jhonson., op cit., h 134

8

Page 9: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

diwujudkan bersama sama dengan orang lain, dengan kata lain bahwa manusia pada

hakikatnya adalah mahluk sosia, mereka perlu bekerja sama untuk menghasilkan

segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup.11

Dalam perjalanan sejarah, proses alamiah ini dihancurkan, mula mula oleh

kondisi peralatan masyarakat primitif dan kemudian oleh berbagai tatanan struktural

yang diciptakan oleh masyarakat selama perjalanan sejarah, dan penghancuran ini

terjadi paling parah di dalam struktur masyarakat kapitalis (penghancuran proses

produktif alamiah mencapai titik puncaknya dalam kapitalisme.

B A B III

ANALISA PERBANDINGAN ANTARA IBNU KHALDUN DAN MARX

Sebagaimana kita ketahui dalam suatu analisa perbandingan maka ada dua hal

yang pasti akan ditemukan yaitu adanya persamaan dan perbedaan maka dalam hal

ini penulis akan menguraikan persamaan dan perbedaan dari beberapa pokok pokok

teori sosoilogi ekonomi Ibnu Khaldun dan Karl marx.

Adapun persamaan persamaan teori sosiologi dan ekonomi antara keduanya

adalah :

1. Manusia adalah makhluk sosial

11 George Ritzer-Douglas j.Goodman., op cit 31

9

Page 10: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

Dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun ia mengatakan bahwa “Perkumpulan

manusia adalah hal yang penting“12, atau dalam hal ini Ibnu Khaldun mengutarakan

bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang sangat membutuhkan antara satu dan

lainnya. Begitupun apa yang diutarakan oleh Karl marx bahwa manusia bergantung

pada kehidupan produktif dimana yang ada ketergantungan antara yang satu dan

lainnya, dalam mempertahankan hidupnya.

2. Teori nilai

Keduannya pun sama dalam mengutarakan teori nilai bahwa nilai sesutu

adalah terletak pada kerja manusia yang dicurahkan padanya, atau dengan kata lain

bahwa substansi nilai adalah kerja, marx mengungkapkan bahwa ”kuantitas kerja atau

waktu kerja primer dalam suatu masyarakat untuk menghasilkan sesuatu sajalah yang

menentukan kuantitas nilai”

3. Strata dalam industri

Ibnu Khaldun dan Karl Marx sama menerangkan bahwa adanya strata yang terdapat

dalam industri, sedang hal ini menurut Ibnu Khaldun adalah sunnatullah (“auliya

ba’dukum ba’don”), (“warozaqna ba’dokum fauqo ba’din”)13 yaitu adanya hukum

sunnatullah yang yang terdapat dalam hal ini, dengan tujuan adanya tolong menolong

antara strata yang tinggi dan yang rendah.

4. Hukum pembagian kerja

Dalam hal ini juga terdapat persamaan antara Ibnu Khaldun dan karl Marx

dimana ke duanya sangat mengingatkan akan pentingnya kehidupan sosial dimana

manusia pasti akan membutuhkan yang lain dalam rangka mempertahankan

hidupnya.

Sedang perbedaan perbedaan yang terdapat diantara keduanya adalah :

12 Abdurrahman Ibn khaldun, Muqaddimah, taba’ah muhammad mustafa, mesir, h 4113 Abdurrahman Ibnu Khaldun, op cit, h. 390

10

Page 11: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

1. Dasar pemikiran

Ibnu khaldun dalam menerangkan teori teori nya selalu didasarkan pada asas

agama dalam hal ini Al-qur’an dan sunnah seperti dalam menerangkan strata sosial,

dimana ini adalah sebuah sunnatullah “auliya ba’dukum ba’do” dalam rangka tolong

menolong antara golongan yang lemah dan golongan yang kuat. Sedang Marx tidak

berasaskan agama dalam analisa teorinya.

2. Objek Kajian

Walaupun banyak kesamaan dalam berbagai teori antara keduanya, tetapi ada

perbedaan dalam objek kajian antara keduanya, dimana Ibnu Khaldun menitik

beratkan objek kajianya pada manusia dalam sejarah dan perkembangannya (dari

primitif sampai modern) dan analisanya banyak dipengaruhi pada masyarakat arab,

sedangkan Marx menitik beratkan hanya sebatas kadaan kapitalis yang telah terjadi

dimasanya, Maka dalam hal ini jelas bahwa kajian yang dilakukan Ibnu Khaldun

lebih luas dibandingkan dengan Karl Marx.

3. Perbedaan dalam penyelesaian masalah

Ibnu Khaldun menuntut adanya sebuah badan pengawas dalam hal sosial

maupun, ekonomi yang dinamakan badan hisbah,14 maka jika ada kedholiman atau

ada ketidakadilan, badan hisbahlah yang menanganinya (adanya peran pemerintah

dalam menyelesaikan masalah), sedang marx dalam melihat ketidakadilan yang

dilakukan kaum kapitalis maka tak lain bahwa yang harus dilakukan adalah hal

radikal yang berupa konflik dan kontradiksi, karena dengan hal inilah hancurnya

kapitalisme.

14 Abdurrahman Ibnu Khaldun, op cit., 225

11

Page 12: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

B A B IV

K E S I M P U L A N

Dari keterangan keterangan yang telah diutarakan penulis diatas maka jelaslah

ada beberapa kesimpulan dari analisa perbandingan antara teori sosiologi Karl Marx

dan Ibnu Khaldun yaitu :

1. Teori teori yang diungkapkan karl Marx, pada umumnya telah diutarakan

terlebih dahulu oleh Ibnu Khaldun dalam kurun waktu yang cukup jauh yaitu

5 abad sebelum masa hidup Marx.

2. Ibnu Khaldun melandaskan agama dalam analisanya, sedang marx tidak

melandaskan agama dalam analisanya, bahkan menganggapnya sebagai candu

bagi masyarakat, yang tidak dapat memberikan jalan keluar bagi ketidakadilan

yang telah dilakukan kaum borjuis

3. Ibnu Khaldun dan Marx dalam hal ini sama sama ingin memberikan

pemecahan dalam kehidupan dan masalah sosial, hanya berbeda cara dalam

penyelesaiannya, dikarenakan berbeda dalam latar belakang pemikirannya.

12

Page 13: 12831325 Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun Dan Karl Marx Sebuah Per Banding An

Absrtaksi

Pada umumnya teori Ibnu Khaldun dan marx terdapat beberapa kesamaan,

tetapi ada juga perbedaannya maka inilah yang menjadi dasar dalam penulisan ini,

dimana penulis ingin mengutarakan corak pemikiran keduanya, dengan metodologi

qualitatif (analisa kepustakaan), dimulai dari Riwayat hidup keduanya, sampai

pemikiran sosiologi ekonomi keduanya dan juga diterangkan perbedaan dan

persamaan teori antara keduanya dan yang melatar belakangi teorinya, dan diakhiri

dengan kesimpulan dari analisa perbandingan pemikiran antara keduanya

13