1 | p a g e · 2020. 6. 16. · 2 | p a g e kata pengantar alhamdulillah puji syukur ke hadirat...
TRANSCRIPT
-
1 | P a g e
-
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur ke Hadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya,
Pengadilan Agama Tahuna dapat menyelesaikan pembuatan dokumen Rencana
Strategis, yang disebut Renstra Pengadilan Agama Tahuna 2015 – 2019. Renstra ini
menguraikan tentang Tujuan yang disinkronisasikan dengan Indikator Tujuan, Sasaran
dan Indikator Sasaran dengan Target yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima)
Tahun dari Tahun 2015 – 2019.
Rencana Strategis disusun sesuai dengan Hasil Rekomendasi dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dalam pelaksanaan Hasil Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Mahkamah Agung RI Tahun 2011 dan Jajaran Peradilan dibawahnya
dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 yang dikenal dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kementerian/Lembaga (RPJM) yaitu dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang yaitu dokumen perencanaan untuk periode
20 (dua puluh) tahun serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan matriks
pendanaannya disesuaikan denganalokasi anggaran yang diterima Pengadilan Agama
Tahuna.
Dengan tersusunnya Renstra ini, diharapkan adanya peningkatan transparansi dan
akuntabilitas kinerja di Lingkungan Pengadilan Agama Tahuna dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya, serta tersediannya dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung
Tahun 2015 – 2019 yang lebih akuntabel. Pengadilan Agama Tahuna adalah pelaksana
kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan yang berada di 3 (tiga) Wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama yakni
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan
Talaud.
-
3 | P a g e
Renstra ini telah diupayakan penyusunannya secara optimal, namun kami menyadari
apabila masih ada kekurangan, maka tidak tertutup kemungkinan adanya perbaikan-
perbaikan disesuaikan dengan kebutuhan prioritas dan kebijakan pimpinan Pengadilan
Agama Tahuna, Semoga Renstra ini benar-benar bermanfaat dalam mendukung visi
Pengadilan Agama Tahuna yakni “Terwujudnya Pengadilan Agama Tahuna yang
Agung”.
Tahuna, 3 Februari 2020
Ketua Pengadilan Agama Tahuna
H. Amirudin Hinelo, S.Ag
NIP. 196311251987031004
-
4 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
1.2. Potensi Permasalahan
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Visi dan Misi
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategis Mahkamah Agung
3.2. Arah Kebijakan dan Strategis Pengadilan
3.3. Kerangka Regulasi
3.4. Kerangka Kelembagaan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
4.2. Target Pendanaan
BAB V PENUTUP
Lampiran :
Matrik Rencana
Renstra 2020-2024
-
5 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Peran Pengadilan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat, hasil utama
yang diharapkan dalam penyelenggaraan peradilan adalah pelayanan publik yang baik,
sesuai yang diamanatkan di dalam Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Kita sadari bahwa kondisi penyelenggaraan pelayanan publik masih belum sesuai
dengan harapan masyarakat, sehingga Pengadilan Agama Tahuna wajib untuk: (a)
mewujudkan system penyelenggaraan pelayanan publik yang layak; (b)
menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; (c) Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat.
Penyelenggara Pelayanan Publik sebagian besar belum dapat memberikan kepuasan
kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan, walaupun sudah ada beberapa
penyelenggara pelayanan publik yang berhasil memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di Pengadilan Agama
Tahuna, telah mendorong setiap bagian pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publiknya sesuai peran yang diamanatkan dalam Undang-undang 25 tahun
2009 yaitu dengan (1) merumuskan kebijakan nasional tentang pelayanan publik (2)
melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik (3)
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. POTENSI
Potensi adalah kemampuan untuk dikembangkan, dalam hal ini potensi yang dimiliki oleh
Pengadilan Agama Negara untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana tertuang dalam penetapan IKU yang diuraikan dalam RENSTRA 5 tahun
antara lain:
-
6 | P a g e
1. Bahwa Pengadilan Agama Tahuna telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang sepenuhnya bisa dimanfaatkan dalam pembuatan perencanaan,
penganggaran, Rencana Strategis, perjanjian kinerja, Rencana Kinerja Tahunan,
Perjanjian Kinerja dan Pelaporan diunit kerja serta Evaluasi kinerja.
2. Renstra yang telah dilengkapi dengan tujuan, sasaran serta kegiatan dan indikator
kegiatan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, bisa menjadi ukuran pengusulan
Anggaran/RKAKL baik untuk DIPA 01 maupun DPA 04 untuk menunjang kinerja dan
pelaksanaan tupoksi pengadilan, walaupun tidak semua usulan dikabulkan.
3. Sumber Daya Manusia yang Profesional telah mengikuti pelatihan, Diklat, seminar,
baik Hakim, Kepaniteraan maupun Sekretariatan.
B. PERMASALAHAN
Dalam menganalisa permasalahan menggunakan metode Analisis SWOT, mengarahkan
analisis strategi dengan cara memfokoskan pada kondisi yang ada saat ini yaitu berupa:
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats), yang merupakan hal kritis segera diatasi karena membuat kemunduran
organisasi.
Pengadilan Agama Tahuna senantiasa memantau dan meninjau informasi tentang isu
Internal dan Eksternal agar relevan dengan tujuan dan arahan stratejik organisasi.
Konteks internal dapat dipasilitasi denagan mempertimbangkan masalah yang terkait
dengan nilai, pengetahuan budaya dan kinerja organisasi sedangkan konteks Eksternal
dapat dipasilitasi dari isu yang timbul dengan mempertimbangkan hukum, tekhnologi,
persaingan, pasar, budaya, masyarakat dan lingkungan ekonomi, baik lokal, regional,
nasional dan internasional.
Isu internal yang mempengaruhi sistem manajemen pada Pengadilan Agama Tahuna
antara lain:
1) Kekuatan
- Adanya kelembagaan dan kewenangan yang jelas
- Adanya Dasar hukum yang jelas (peraturan perundang-undangan yang berlaku)
- Adanya Reformasi Tata Kelola Peradilan
- Dukungan Sumber daya manusia (SDM)
- Adanya standard Operasional Prosuder (SOP)
-
7 | P a g e
- Dukungan sistem berbasis Web/Deskstop
- Kode etik dan pedoman perilaku Hakim, panitera, jurusita serta kode etik PNS
- Adanya Job Description dan SK penunjukan
- Adanya Renstra dan Program Tahunan
- Kekompakan /kometmen manajemen
- Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik seperti ruang laktasi, area
bermain anak, free wifi.
2) Kelemahan
- Kurangnya jumlah SDM personil Hakim, bidang kepaniteraan dan bidang
Kesekretariatan
- Belum semua perkara dapat terselesaikan (tunggakan/sisa perkara)
- Belum optimalnya pelaksanaan SOP
- Terbatasnya dana perkara prodeo
- Kurangnya kesadaran aparat/pejabat dalam batasan jabatan yang diberikan tugas
- Kurangnya sarana dan prasarana dan kondisi gedung yang belum prototype
- Terbatasnya dana sidang keliling
- Kurang adanya pelatihan kepaniteraan dan kesekretariatan
- Belum semua perkara diputus dan diminutasi tepat waktu
- Kurangnya disiplin dalam melaksanakan tugas
- Kurangnya tenaga fungsional
- Lemah atau tidak adanya sanksi yang tegas
Isu Eksternal yang mempengaruhi sistem manajemen pada Pengadilan Agama Tahuna
antara lain:
1) Peluang
- Menjalin kerjasama (MOU) dengan instansi terkait, seperti Bank berkaitan dengan
Pembayaran biaya panjer perkara
- Kerjasama dengan kantor POS untuk melegalisir alat bukti persidangan, wesel,
dan pengiriman surat
- Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan yang
dilaksanakan PTA Manado.
- Aplikasi berbasis Web./Deskstop
-
8 | P a g e
- Tersedianya mesin EDC (Electronic Data Capture) Bank
- Kerjasama dengan KPPN dan KPKNL
- Kerjasama dengan KUA
2) Ancaman
- Luasnya wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Tahuna
- Koneksi internet yang tidak stabil
- Sering terjadi pemadaman listrik
- Meningkatnya jumlah penduduk miskin yang tidak mampu membayar biaya
perkara
- Adanya masyarakat yang masih melaksaksanakan nikah siri
- Perkara cerai PNS, Polri dan TNI untuk memperoleh surat izin atasan lambat
penerbitannya
- Akses transportasi yang sulit terjangkau.
Dalam menganilisa permasalahan menggunakan metode SWOT, mengarahkan analisis
strategi dengan cara memfokoskan pada kondisi yang ada saat ini yaitu berupa: kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats),
yang merupakan hal kritis segera diatasi karena membuat kemunduran organisasi.
Analisa ini berperan sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan/kekurangan yang
terdapat pada organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus
dihadapi, antara lain permasalahan sebagai berikut:
1. Belum dimanfaatkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam dokumen
perencanaan lainnya dan penganggaran
2. Renstra belum sepenuhnya berorintasi pada hasil (outcame) dan belum sepenuhnya
dilengkapi dengan indikator keberhasilan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan
sehingga mengurangi kualitas pengukuran keberhasilan rencana strategis tersebut.
3. IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan, penganggaran,
perjanjian kinerja, dan pelaporan unit kerja. Kondisi tersebut menggangu
keselarasan kinerja utama mulai dari rencara strategis, rencana kinerja tahunan,
rencana kinerja dan anggaran, perjanjian kinerja, pelaporan kinerja sampai evaluasi
kinerja internal.
4. Prosedur penganggaran belum sepenuhnya mengutamakan atau mensyaratkan
adanya kinerja terukur sebelum pengajuan kegiatan dan anggarannya. Kurang
-
9 | P a g e
menekankan atau menagih hasil atau outcame yang mungkin belum selesai,
sehingga tidak mendorong unit kerja untuk menerapkan anggaran berbasis kinerja.
5. Evaluasi yang dilakukan atas program baru sebatas pelaksanaan kegiatan dan
penyerapan anggaran belum menyimpulkan keberhasilan sebuah program.
Harapan pihak yang berkepentingan terhadap kinerja Pengadilan Agama Tahuna yaitu:
1) Masyarakat pencari keadilan
- Permohonan atau gugatan dapat segera (cepat) diputuskan
- Biaya perkara terjangkau
- Dikabulkan prodeo (DIPA) dan juga prodeo murni
- Persidangan perkara tepat waktu dan transparan
- Hasil produk pengadilan diterima tepat waktu
- Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhaana, tepat waktu, transparan
dan akuntabel
- Meningkatnya penyelesaian perkara dalam jangka waktu sampai dengan 5 bulan
- Meningkatnya transparansi upload putusan dan penetapan secara tepat waktu
yang diunggah ke website
2) Mahkamah Agung RI, Dirjen Badan Peradilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama
Manado
- Penyampaian laporan tepat waktu
- Meningkatnya tindak lanjut hasil pengawasan
- Meningkatnya laporan pengaduan melalui Whistleblowing System MA
3) Pengadilan Agama seluruh Indonesia
- Meningkatnya kerjasama dalam hal pemenuhan bantuan panggilan /BHT,
delegasi/tabayyun secara tepat waktu.
- Meningkatkan kerjasama dalam hal delegasi untuk pelaksanaan pemeriksaan
setempat
- Meningkatkan kerjasama dalam hal delegasi, pelaksanaan sita dan eksekusi
4) Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan sesuai wilayah yurisdiksi
- Diterimanya salinan putusan cerai gugat cerai talak dan penetapan untuk perkara
permohonan/voluntair
-
10 | P a g e
5) Instansi pemerintah terkait dengan izin perceraian PNS/POLRI/TNI
- Adanya surat pemberitahuan kepada instansi terkait tentang adanya pengajuan
gugatan perceraian
6) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tahuna
- Permohonan dan gugatan dapat segera didaftarkan dan segera (cepat) diputus
dan pelaksanaan eksekusi hak tanggungan bisa dilayani secara tepat, cepat dan
biaya ringan
7) PT. Pos Indonesia
- Meningkatnya jumlah surat, wesel dan leges yang masuk dan keluar
8) Radio RRI
- Meningkatnya jumlah penyampaian panggilan/pemberitahuan melalui media radio
9) KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara)
- Terbitnya kelengkapan Administrasi pengajuan pencairan, pelaporan dan
pertanggungjawaban anggaran
10) KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang)
- Tertibnya kelengkapan administrasi pencatatan dan pelaporan BNM dan
terpenuhinya persyaratan lelang.
11) DJPB (Direktorat Jendral Perbendaharaan)
- Terealisasinya pelaksanaan revisi dan anggaran APBN
12) Badan statistik
- Tersedianya data informasi tentang data data terkait dengan perkara
13) Kantor kelurahan /Desa
- Terjalinnya hubungan baik dan terlaksananya panggilan/pemberitahuan sidang
melalui aparat pemerintah
- Jurusita memberitahukan informasi secara jelas
- Adanya bantuan hukum melalui sidang keliling (ziitting plat)
14) Pemerintah Daerah Bagian Hukum
- Terlaksananya panggilan pihak yang tidak diketahui tempat tinggalnya dan
pengumuman itsbat nikah
- Adanya informasi secara jelas terkait dengan panggilan pemberitahuan melalui
Pemda
-
11 | P a g e
15) Kantor Dinas Catatan Sipil
- Memberikan penetapan Pengadilan Agama
- Adanya kordinasi itsbat nikah terpadu
16. Kepolisian
- Terwujudnya koordinasi terkait dengan pelaksanaan penyitaan dan eksekusi
putusan
- Terlaksananya keamanan penyitaan dan eksekusi dan pengamanan persidangan
saat diperlukan
-
12 | P a g e
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGIS
2.1. VISI DAN MISI
Pengadilan Agama Tahuna adalah merupakan manifestasi dari Visi Mahkamah Agung RI
serta merupakan perpanjangan dari Visi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama RI
dan Pengadilan Tinggi Agama Manado yang akan menjadi pandangan dan penunjuk arah
serta sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi guna mencapai sasaran
atau target yang telah ditetapkan dalam 5 (lima) tahun ke depan sebagaimana tertuang
dalam Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035.
Adapun Visi Pengadilan Agama Tahuna :
“ Terwujudnya Pengadilan Agama Tahuna Yang Agung”.
Visi dimaksud bermakna :
Menjalankan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan melalui kekuasaan kehakiman yang merdeka dan
penyelenggaraan peradilan yang jujur dan adil.
Fokus pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan adalah pelaksanaan fungsi
kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu menyelesaikan suatu perkara guna menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, dengan
didasari keagungan, keluhuran dan kemuliaan institusi.
Untuk mencapai Visi tersebut, ditetapkanlah Misi Pengadilan Agama Tahuna, yaitu :
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan;
2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan;
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan.
Penjelasan ketiga misi ini, dalam rangka memastikan “Terwujudnya Pengadilan Agama
Tahuna Yang Agung” adalah sebagai berikut:
-
13 | P a g e
1. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sistem Peradilan
Proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel merupakan faktor penting
untuk meningkatkan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya
untuk meningkatkan kepercayaan pencari keadilan akan dilakukan dengan
mengefektifkan proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel melalui
penyempurnaan sistem kamar, penataan ulang manajemen perkara, upaya
pembatasan perkara dan transparansi kinerja melalui manajemen perkara berbasis
Informasi Teknologi.
2. Mewujudkan Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Pencari Keadilan
Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan
Pengadilan Agama Tahuna dengan mempertimbangkan kepentingan pencari
keadilan dalam memperoleh keadilan adalah suatu keniscayaan/keharusan bagi
seluruh stakeholder pada Pengadilan Agama Tahuna untuk meningkatkan
pelayanan publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil.
3. Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Keadilan
Keadaan dan letak geografis Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Tahuna, tingkat
pendidikan yang rendah serta tingkat pendapatan masyarakat yang sangat kecil,
merupakan kendala utama dan permasalahan yang tak terbantahkan, sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan pelayanan akses masyarkat guna
mendapatkan hak keadilan baginya. Pengadilan Agama Tahuna sebagai pelaksana
kawal depan Mahkamah Agung RI di daerah, melalui mekanisme bantuan hukum
berupaya memfasilitasi masyarakat miskin tersebut dengan meningkatkan akses
peradilan melalui pembebasan biaya perkara dan sidang keliling.
Selain itu untuk membantu penguatan identitas hukum, Pengadilan Agama Tahuna
berencana akan bekerja sama dengan Kementerian Agama Kepulauan Sangihe dan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kepulauan Sangihe melalui pos pelayanan
terpadu, berupaya untuk memberikan kemudahan penetapan identitas hukum,
meskipun pada tahun 2019 belum dapat terealisasi sepenuhnya.
-
14 | P a g e
2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun. Penetapan tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi
Pengadilan Agama Tahuna. Tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Agama Tahuna
adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan;
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan;
3. Meningkatkan kepastian hukum;
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan
tahun 2024 Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna adalah
sebagai berikut :
(1) Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti,Transparan dan Akuntabel ;
(2) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ;
(3) Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan ;
(4) Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ;
-
15 | P a g e
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI MAHKAMAH AGUNG
Dalam arah kebijakan dan strategi , Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan di
bawahnya, telah menetapkan visi,yaitu :
“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”
Visi besar Mahkamah Agung tersebut, membutuhkan langkah-langkah konkret sebagai
panduan umum yang berfungsi menterjemahkan pesan-pesan yang terkandung dalam visi
yang membentuk kinerja terarah,terukur, dan dituangkan dalam rumusan misi Mahkamah
Agung. Arah kebijakan Buku Cetak Biru untuk masa 2010 – 2035 telah menetapkan misi
Mahkamah Agung sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan
2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan
Pendekatan kerangka berpikir manajemen pengadilan yang unggul, menempatkan
terdapat 7 (tujuh) area ”Peradilan Agung”, yaitu :
1.Kepemimpinan dan Manajemen pengadilan.
2.Kebijakan-kebijakan pengadilan.
3.Sumber daya manusia, sarana prasarana dan keuangan.
4.penyelenggaraan persidangan,
5.Kebutuhan dan kepuasan pengguna pengadilan.
6.Pelayanan pengadilan yang terjangkau.
7.Kepercayaan dan keyakinan masyarakat pada pengadilan.
Dan dalam Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035 sebagai arah kebijakan dan strategi
jangka panjang Mahkamah Agung, telah menetapkan arahan kebijakan dalam beberapa
strategi perubahan pada : (1) Fungsi Peradilan (2) Manajemen perkara, (3) Manajemen
-
16 | P a g e
Sumber Daya Manusia, (4) Manajemen Sumber Daya Keuangan, (5) Manajemen Sarana
dan Prasarana, (6) Manajemen Informasi Teknologi, (7) Transparansi Peradilan dan (8)
Fungsi Pengawasan dalam rangka upaya yang diharapkan dapat menjadi arah
operasional pencapaian visi dan misi Mahkamah Agung.
3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA TAHUNA
I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Terwujudnya proses Peradilan yang pasti, Transparan dan Akuntabel.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran strategis Terwujudnya proses Peradilan yang
pasti, Transparan dan Akuntabel melalui :
a. Sisa perkara perdata dan pidana yang diselesaikan.
b. Penyelesaian perkara pidana, perdata
c. Penurunan sisa perkara perdata dan pidana
d. perkara perdata dan pidana yang tidak mengajukan upaya hukum banding, kasasi
dan Peninjauan kembali
e. Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan Diversi
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Kegiatan pokok untuk
mencapai sasaran strategis Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
melalui :
a. Isi Putusan yang diterima oleh para pihak Tepat waktu
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
c. Berkas perkara yang diajukan banding,Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat
waktu
d. Putusan perkara yang menarik masyarakat yang dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah diputusan
-
17 | P a g e
II. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan
aksebilitas masyarakat terhadap peradilan.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Tahuna dalam pelaksanaan
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :
1. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Akses Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan melalui :
- perkara prodeo yang diseleaikan
- perkara yang diselesaikan diluar gedung Pengadilan
- Pencari keadilan Golongan Tertentu yang mendapat layanan bantuan Hukum
(Posbakum)
2. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Kepatuhan Terhadap
Putusan Pengadilan melalui :
- Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Eksekusi)
3.3. KERANGKA REGULASI
Kerangka regulasi adalah kerangka aturan agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat
berjalan dengan baik, maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan
dan penyusunan regulasi turunan Undang-undang yang dikaitkan dengan Tupoksi badan
peradilan.
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka regulasi menjadi
bagian dari salah satu dokumen perencanaan pembangunan nasional. Pasal 4 ayat (2)
menyatakan: “RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi dan Program Presiden
yang penyusunannya berpedoman pada RPJM Nasional, yang memuat strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program kementrian/ lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
-
18 | P a g e
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan“.
Seiring dengan diterbitkannya UU Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional tersebut diatas dan UU Nomor 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, guna mendorong pencapaian prioritas
pembangunan nasional hususnya terwujudnya kepastian hukum maka diperlukan adanya
suatu regulasi peraturan perundang-undangan yang berkualitas. Mahkamah Agung
sebagai salah satu Lembaga Tinggi Negara pada RPJM periode ke III tahun 2015-2019
oleh pemerintah diberi amanat untuk melaksanakan program pemerintah guna
terwujudnya pembangunan hukum nasional ditujukan untuk semakin mengembangkan
kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek. Tahapan Sasaran
Pembangunan Hukum Nasional Jangka Menengah RPJMN tahun 2015-2019 adalah
Kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan berkembang makin
mantap serta profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah makin mampu
mendukung pembangunan nasional.
Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJM tahun
2015-2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga maka
kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang dijadikan
sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka regulasi
merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong
dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran Negara dalam rangka mencapai
tujuan bernegara. Kerangka regulasi ini diatur dalam pasal 1 angka 14 Permen
PPN/Kepala Bappenas Nomor: 1 tahun 2014 107 tentang pedoman Penyusunan RPJMN
2015-2019 dan Peraturan sesmen PPN/Bappenas tentang juklak Nomor:
2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan tentang Pedoman
Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN.
Perlunya dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana stratejik tahun 2015-2019 adalah:
a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan
pembangunan;
b. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas
pembangunan;
-
19 | P a g e
c. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan
regulasi.
Pengadilan Agama Tahuna sebagai lembaga di bawah Mahkamah Agung RI, dalam
menetapkan kerangka regulasi mengacu pada realisasi program pemerintah dalam RPJM
tahun 2015-2019 yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategis Pengadilan Agama
Tahuna :
No Sasaran
Strategis
Arah Kebijakan
2015-2019
Arah Kerangka
Regulasi
Kebutuhan
Regulasi
Penanggung
Jawab
1 Terwujudnya
proses
peradilan
yang pasti,
transparan
dan akuntabel
- Peningkatan penyelesaikan perkara tepat waktu, transparan, akuntabel berbasis pola BINDALMIN dan SIPP
- Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
- Peningkatan kualitas SDM
- Modernisasi manajemen perkara
- Penerapan pedoman pelaksanaan tugas untuk penyelesaian perkara
- Meningkatkan kualitas putusan hukum
- Menjamin ketertiban proses peradilan dan administrasi perkara
- Melaksanakan transparansi pelayanan peradilan yang modern
- Pembuatan SK Ketua PA tentang perbaikan SOP
- Pembuatan SK Ketua tentang Tim Diskusi Hukum
- Pembuatan SK Ketua tentang Pengawasan Bidang
- Pembuatan SK Ketua tentang Zona Integritas
- Pembuatan SK Ketua tentang Tim IT
Ketua
2 Terwujudnya
efektivitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
- Peningkatan isi putusan yang diterima para pihak tepat waktu
- Peningkatan aksesibilitas masyarakat
- Penerapan pedoman pelaksanaan tugas untuk pengelolaan penyelesaian perkara
- Meningkatkan kualitas putusan
- Pembuatan SK Ketua PA tentang perbaikan SOP
- Pembuatan SK Ketua tentang
Ketua
-
20 | P a g e
terhadap peradilan
hukum - Melaksanakan
transparansi pelayanan peradilan yang modern
Pengawasan Bidang
- Pembuatan SK Ketua tentang Tim IT
3 Terwujudnya
peningkatan
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
- Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
- Peningkatan kualitas SDM
- Menjamin ketertiban administrasi
- Melaksanakan transparansi peradilan yang modern
- Pembuatan SK Ketua tentang Tim IT
Ketua
4 Terwujudnya
peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur
Negara
- Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur peradilan
- Melaksanakan pengadaan alat pengolah data dan komunikasi
- Melaksanakan pengadaan teknologi informasi
- Melaksanakan pengadaan dan fasilitas dan peralatan perkantoran (mebeulair)
- Melaksanakan pengadaan alat pengolah data dan komunikasi pendukung SIPP.
- SK Kuasa Pengguna Anggaran tentang Pengelolaan Keuangan
- SK Kuasa Pengguna Anggaran tentang Pejabat Pengadaan
Sekretaris
3.4. KERANGKAN KELEMBAGAAN
Kerangka kelembagaan (institutional frame work) merupakan perangkat
Kementerian/Lembaga sesuai dengan struktur organisasi, ketatalaksanaan dan
pengelolaan aparatur sipil yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan strategi.
Mahkamah Agung RI sebagai lembaga tertinggi yang membawahi 4 peradilan (Peradilan
-
21 | P a g e
Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer), pada
tahun 2005 struktur organisasi antara kepaniteraan dan kesekretariatan telah dipisah
menjadi 2 yaitu kesekretariatan sebagaimana Peraturan Presiden No 13 tahun 2005
tentang Kesekretariatan Mahkamah Agung RI dan kepaniteraan diatur berdasarkan
Peraturan Presiden No 14 tahun 2005. Adapun peradilan yang dibawah naungannya
antara kepaniteraan dan kesekretariatan masih menjadi satu. Khusus untuk peradilan
agama (Pengadilan Agama) struktur organisasinya adalah Ketua Pengadilan Agama,,
Wakil Ketua Pengadilan Agama, Hakim, Panitera/Sekretaris, dibantu oleh Wakil Panitera,
dan Wakil Sekretaris, wakil panitera dibantu oleh Panitera Muda permohonan, Panitera
Muda Hukum, dan panitera muda gugatan, Panitera Pengganti, jurusita, dan jurusita
pengganti sedangkan Wakil Sekretaris dibantu oleh Kasub. Keuangan, Kasub Umum dan
Kasub . Kepegawaian.
Dengan adanya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka kepaniteraan dan
kesekretariatan telah dipisah.
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015
Pasal 1
(1) Ketua Pengadilan sebagai pimpinan Pengadilan bertanggung jawab atas
terselenggaranya administrasi perkara pada Pengadilan.
(2) Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan
peradilan di Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama yang dibantu Wakil
Ketua Pengadilan.
(3) Ketua Pengadilan menunjuk Hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan.
(4) Sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada
Panitera Pengadilan.
Pasal 114
(1) Kepaniteraan Pengadilan Agama kelas II adalah aparatur tata usaha Negara yang
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Ketua Pengadilan Agama kelas II.
-
22 | P a g e
(2) Kepaniteraan Pengadilan Agama kelas II dipimpin oleh Panitera.
Pasal 115
Kepaniteraan Pengadilan Agama kelas II mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang
berkaitan dengan perkara.
Pasal 117
Kepaniteraan Pengadilan Agama, kelas II terdiri atas:
a. Panitera Muda permohonan
b. Panitera Muda Gugatan dan;
c. Panitera Muda Hukum.
Pasal 322
(1) Kesekretariatan Pengadilan Agama kelas II adalah aparatur tata usaha Negara
yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Ketua Pengadilan Agama kelas II.
(2) Kesekretariatan Pengadilan Agama kelas II dipimpin oleh Sekretaris
Pasal 323
Kesekretariatan Pengadilan Agama kelas II mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang administrasi organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Agama.kelas II.
Pasal 325
Kesekretariatan Pengadilan Agama kelas II terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan
b. Subbagian Kepegawaian, organisasi dan tatalaksana; dan
c. Subbagian Umum dan Keuangan.
Dengan memperhatikan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, dapat dipahami
bahwa Pengadilan Agama Tahuna dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik
yang terkait dengan bidang teknis dan administrasi yustisial maupun dalam bidang
dukungan teknis dan administratif, telah mengacu pada kerangka kelembagaan
-
23 | P a g e
Mahkamah Agung RI yang dijadikan sebagai kerangka kinerja aparatur Pengadilan
Agama Tahuna dalam mewujudkan visi dan misi serta sasaran dan tujuan strategis
Pengadilan Agama Tahuna.
Dari Pasal-pasal sebagaimana tersebut di atas, dapat dipahami bahwa dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi di bidang teknis dan administrasi yustisial dipimpin
oleh seorang Panitera, sementara pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang dukungan
teknis dan administratif dimpimpin oleh seorang Sekretaris.
Kerangka kelembagaan yang ditetapkan Mahkamah Agung dan menjadi acuan Kerangka
Kelembagaan Pengadilan Agama Tahuna sebagaimana tersebut di atas dipandang cukup
efektif dan ideal dalam mewujudkan sasaran dan tujuan strategis serta arah pembangunan
pemerintah yang tertuang dalam RPJMN III tahun 2015-2019 khususnya yang terkait
dengan pembangunan hukum nasional yang ditujukan untuk semakin mengembangkan
kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek.
Struktur organisasi Pengadilan Agama Tahuna disusun berdasarkan Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015. Berdasarkan hal tersebut, maka struktur
organisasi Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagai berikut :
-
24 | P a g e
-
25 | P a g e
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Untuk mewujudkan visi Mahkamah Agung “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang
Agung” yang diturunkan ke dalam visi Pengadilan Agama Tahuna “Terwujudnya
Pengadilan Agama Tahna Yang Agung”, Pengadilan Agama Tahuna berkomitmen untuk
menjalankan tugas pokok dan fungsi peradilan agama dalam meningkatkan capaian
kinerja sesuai dengan Renstra 2015-2019 ini yang selaras dengan tujuan Reformasi
Birokrasi dan meningkatkan Pelayanan Publik dengan keterbukaan informasi dan
kemudahan akses peradilan.
Upaya ini terutama dilaksanakan dengan cara peningkatan kompetensi aparatur. Dalam
mengakomodir informasi kinerja Pengadilan Agama Tahuna dengan kebutuhan
pendanaan, maka pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan
tentang mekanisme penyusunan informasi kinerja dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Informasi kinerja dimulai dari penentuan program,
kegiatan, output/sub output, dan komponen/sub komponen. Hasil perumusan ini secara
umum dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Sasaran Strategis
Uraian
Indikator Kinerja Program Kegiatan Inditakor
Kegiatan
1.
Terwujudnya
proses
peradilan yang
pasti,
transparan
dan akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Jumlah
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu b. Persentase
perkara yang
diselesaikan tepat
waktu
c. Persentase
penurunan sisa
perkara
d. Persentase
perkara yang tidak
mengajukan
upaya hukum:
Banding, Kasasi,
PK
e. Indeks responden
pencari keadilan
yang puas
-
26 | P a g e
terhadap layanan
peradilan
2. Peningkatan
efektivitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase isi
putusan yang
diterima oleh para
pihak tepat waktu
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
melalui mediasi
c. Persentase berkas
perkara yang
dimohonkan
Banding, Kasasi
dan PK yang
diajukan secara
lengkap an tepat
waktu
d. Persentase
putusan yang
menarik perhatian
masyarakat
(ekonomi Syariah)
yang dapat
diakses secara
online dalam
waktu 1 hari sejak
diputus
3.
Meningkatnya
akses
peradilan bagi
masyarakat
miskin dan
terpinggirkan
a. Persentase
perkara proseo
yang diselesaikan
Jumlah
Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan diluar
gedung
pengadilan
Jumlah
perkara yang
diselesaikan
melalui
sidang diluar
gedung
pengadilan
c. Persentase
perkara
permohonan
(voluntair)
identitas hukum
d. Persentase
pencari
keadilangolongan
tertentu yang
mendapat layanan
bantuan hukum
(Posbakum)
Jumlah
layanan pos
bantuan
hukum
(Posbakum)
-
27 | P a g e
4. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan
Persentase
putusan perkara
perdata yang
ditindaklanjuti
(dieksekusi)
Jumlah
perkara
perdata yang
ditindak
lanjuti
(eksekusi)
5. Meningkatkan
transparansi
pengelolaan
belanja
layanan
perkantoran
(operasional)
dan non
operasional
a. Persentase
pelaksanaan
pengelolaan
belanja pegawai
dan operasional
perkantoran
Program
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
administrasi
dan
pengelolaan
keuangan
Badang
Urusan
Administrasi
Jumlah
layanan
dukungan
manajemen
satker
daerah
b. Persentase
pelaksanaan
pengelolaan
belanja non
operasional
6. Terwujudnya
standar
kebutuhan
sarana dan
prasarana
perkantoran
Persentase
pelaksanaan
pengelolaan
belanja modal
Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur
Mahkamah
Agung
Pengadaan
sarana dan
prasarana di
lingkungan
Mahkamah
Agung
Jumlah
layanan
internal
pengadaan
sarana dan
prasarana
4.1. TARGET KINERJA
Pengadilan Agama Tahuna merupakan lingkungan peradilan agama, sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Agama Tahuna sebagai Pengadilan Tingkat
Pertama, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk
di tingkat pertama. Mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka Pengadilan Agama Tahuna telah
menetapkan 4 (empat) tujuan yaitu: Keempat tujuan tersebut terbagi menjadi beberapa
sasaran, indikator dan target kinerja sebagai berikut:
-
28 | P a g e
Tabel Sasaran Strategis, IKU, Kebijakan, Program dan Kegiatan PA Tahuna
No Sasaran Strategis Target
KJM
Target Kinerja Tahunan
Uraian Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
1.
Terwujudnya
proses
peradilan yang
pasti,
transparan
dan akuntabel
a. Pesentase sisa
perkara yang
diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu
82% 85% 86% 87% 88% 89%
c. Persentase
penurunan
sisa perkara
5% 10% 30% 50% 70% 80%
d. Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya hukum:
Banding,
kasasi, PK
100% 100% 100% 100% 100% 100%
e. Indeks
responden
pencari
keadilan yang
puas terhadap
layanan
peradilan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Peningkatan
efektivitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase isi
putusan yang
diterima oleh
para pihak
tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
melalui
mediasi
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase
berkas
perkara yang
dimohonkan
Banding,
Kasasi dan PK
yang diajukan
secara
100% 100% 100% 100% 100%
-
29 | P a g e
lengkap an
tepat waktu
d. Persentase
putusan yang
menarik
perhatian
masyarakat
(ekonomi
Syariah) yang
dapat diakses
secara online
dalam waktu
1 hari sejak
diputus
100% 100% 100% 100% 100%
3.
Meningkatnya
akses
peradilan bagi
masyarakat
miskin dan
terpinggirkan
a. Persentase
perkara
proseo yang
diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
diluar gedung
pengadilan
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase
perkara
permohonan
(voluntair)
identitas
hukum
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase
pencari
keadilangolon
gan tertentu
yang
mendapat
layanan
bantuan
hukum
(posbakum)
100% 100% 100% 100% 100%
4. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan
Persentase
putusan
perkara
perdata yang
ditindaklanjut
i (dieksekusi)
100% 100% 100% 100% 100%
5. a. Perentase
pelaksanaan 100% 100% 100% 100% 100%
-
30 | P a g e
Meningkatkan
transparansi
pengelolaan
belanja
layanan
perkantoran
(operasional)
dan non
operasional
pengelolaan
belanja
pegawai dan
operasional
perkantoran
b. Persentase
pelaksanaan
pengelolaan
belanja non
operasional
100% 100% 100% 100% 100%
6. Terwujudnya
standar
kebutuhan
sarana dan
prasarana
perkantoran
Persentase
pelaksanaan
pengelolaan
belanja modal
100% 100% 100% 100% 100%
4.2. KERANGKA PENDANAAN
Pengadilan Agama Tahuna sebagai lembaga yudikatif dibawah naungan Mahkamah
Agung RI, di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggara diikuti dengan pemberian dukungan berupa dana yang
cukup sesuai program yang dibutuhkan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Sebagai
lembaga yang pendanaannya diatur oleh pusat/APBN, seluruh kegiatan terkait dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengusulan anggaran terlebih dahulu telah dilakukan
analis oleh Kasubag perencanaan dan kasubag keuangan sesuai kebutuhan setiap tahun.
Dalam menganalisa pengelolaan keuangan dan kerangka pendanaan Pengadilan Agama
Tahuna terlebih dahulu harus memahami jenis kegiatan yang diperlukan pembiayaan
sesuai dengan program kegiatannya. Tim penyusun melibatkan bagian-bagian pelaksana
untuk memberikan suatu masukkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sebagaimana
Indikator Kinerja yang ditetapkan. Analis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
kapasitas keperluan pendanaan selama 5 tahun kedepan. Selanjutnya diusulkan kepada
Mahkamah Agung RI, dan turun berbentuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)
Nomor SP DIPA-005.01.2.307246/2019 tanggal 05 Desember 2018 dan SP DIPA-
005.04.2.309060/2019 tanggal 05 Desember 2018 yang bersumber dari dana APBN
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara, meliputi kegiatan:
-
31 | P a g e
1. Pembuatan Kerangka Regulasi.
2. Pelaksanaan kegiatan/Implementasi
3. Pengawasan/pembinaan
4. Evaluasi Kegiatan
Matrik kerangka pendanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No. Program Kegiatan Indikator
Kegiatan
Target Target Anggaran
Jangka Menengah
1 Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Jumlah perkara
yang
diselesaikan
tepat waktu
99 Perkara -
Jumlah perkara
prodeo yang
diseleaikan
10 Perkara Rp. 3.500.000,-
Jumlah perkara
yang
diselesaikan
melalui sidang
diluar gedung
pengadilan
20 Perkara Rp. 50.000.000,-
Jumlah layanan
pos bantuan
hukum
(Posbakum)
0 Layanan -
Jumlah perkara
perdata yang
ditindak lanjuti
(eksekusi)
0 Perkara -
2 Program dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
Mahkamah Agung
Pembinaan
administrasi dan
pengelolaan
keuangan Badan
Urusan
Administrasi
Jumlah layanan
dukungan
manajemen
satker daerah
12 Layanan Rp. 50.800.000,-
Jumlah layanan
perkantoran
12 Layanan Rp. 3.134.299.000,-
3 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur Mahkamah
Agung
Pengadaan
sarana dan
prasarana di
lingkungan
Mahkamah Agung
Jumlah layanan
internal
pengadaan
sarana dan
prasarana
1 Layanan Rp. 26.000.000,-
-
32 | P a g e
BAB V PENUTUP
Rancangan Rencana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2020 – 2024 pada
tahun 2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat
eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-
titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan
dijalankan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out
come yang diharapkan.
Reviu Rencana stretegis Pengadilan Agama Tahuna harus terus disempurnakan dari
waktu kewaktu. Dengan demikian Renstra renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan
perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan
dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Reviu Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama
Tahuna memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan
dan sasaran program selama lima tahun kedepan yaitu 2020-2024, sehingga visi dan misi
Pengadilan Agama Tahuna dapat terwujud dengan baik.
REKOMENDASI
1. Memastikan bahwa terjadinya RENSTRA Pengadilan Agama Tahuna dan unit kerja
di lingkungannya yang lebih berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja (hasil
kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui
dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan.
2. Memastikan dimanfaatkannya IKU pada proses (dalam dokumen) perencanaan,
peganggaran, pengukuran, pelaporan dan evaluasi internal.
3. Diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan meminta
seluruh unit kerja mempertanggungjawabkan kinerja atau hasilnya terlebih dahulu
(termasuk janji atau outcome yang belum terwujud) sebelum mengajukan anggaran.
Memastikan seluruh unit kerja dapat mengaitkan kinerja utama (indikator dan target)
dengan penganggarannya (mengaitkan IKU dengan anggarannya)
4. Memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja atau Kesepakatan Kinerja, yang
menyajikan dan menjanjikan Kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat
-
33 | P a g e
terukur, relevan dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan,
keutamaan dan alasa keberadaa entitas, mulai dari Pimpinan, Eselon I, II, III, dan IV,
sampai kepada tingkatan paling rendah, baik ditingkat Mahkamah Agung maupun di
lingkungan Peradilan Tingkat Pertama.
5. Memastikan setiap jenjang jabatan melakukan monitoring, mengukur, menagih dan
menyimpulkan kinerja sebagaimana yang disepakati disetiap tingkatan (butir 4) dan
mengaitkannya dengan penghargaan dan pengakuan (reward dan recognition) atas
capaian kinerja yang pantas. Tunjangan kinerja harus diberikan atas capaian kinerja,
terukur, bukan atas kehadiran.
6. Terus melakukan pembinaan dan evaluasi akuntabilitas kinerja seluruh unit kerja
(pusat dan daerah) dalam rangka menumbuhkan budaya kinerja dan mewujudkan
unit-unit kerja yang berintegritas dan selalu berorientasi kepada hasil (outcome),
kami juga merekomendasi agar Kepala Badan Pengawasan memastikan
tersediannya evaluator yang terlatih (kompeten) baik dipusat maupun di pengadilan
tingkat banding, untuk membantu meningkatkan kualitas hasil evaluasinya.
7. Sebagai wujud penyelenggaraan pemerintah yang baik, direkomendasikan agar
Mahkamah Agung lebih transparan dengan memastikan diunggahnya dokumen dan
informasi yang berhak (seharusnya) diketahui oleh publik (Renstra, Perjanjian
Kinerja, Indikator Kinerja Utama dan Pelaporan Kinerja) dalam laman (website resmi
milik) Mahkamah Agung dan/atau milik unit kerja dan memastikan informasi yang
disajikan bersifat terkini (update).
-
34 | P a g e
MATRIKS RANCANGAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2020-2024
INSTANSI : PENGADILAN AGAMA TAHUNA
VISI : Terwujudnya Pengadilan Agama Tahuna yang Agung
MISI :
1. Meningkatnya proses pengadilan yang pasti, transparan dan akuntabel
2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
5. Meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengawasan
No Tujuan Target
(%)
Sasaran Target (%) Strategis
Uraian Indikator
Kinerja
Uraian Indikator
Kinerja
2020 2021 2022 2023 2024 Program Kegiatan Indikator
Kegiatan
Target
(%)
Rp
1 Terwujudnya
kepercayaan
masyarakat
terhadap
sistem
peradilan
melalui
proses
peradilan
yang pasti,
transparan
dan
akuntabel
Persentase
para pihak
yang
percaya
terhadap
sistem
peradilan
95 Terwujud
nya
proses
peradilan
yang
pasti,
transpara
n dan
akuntabel
Persentase
sisa perkara
yang
diselesaikan
99 100 100 100 100 Program
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
a.
Penyeles
aian sisa
perkara
perdata
Terseleng
garanya
administr
asi dan
pengelola
an
keuangan
BUA
95
Persentase
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu
95 95 100 100 100 b.
Penyeles
aian
perkara
perdata
Persentase
penurunan
sisa perkara
1 3 3 3 3 c.
Penuruna
n sisa
perkara
-
35 | P a g e
perdata
Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya hukum
:
- Banding
- Kasasi
- PK
95,5 95,5 95,5 95,5 95,5 d. Perkara perdata
yang
tidak
mengajuk
an
banding,
kasasi
dan PK
Indeks
responden
pencari
keadilan yang
puas
terhadap
layanan
peradilan
90 90 95 100 100 e. Indeks
responde
n pencari
keadilan
yang
puas
terhadap
layanan
peradilan
2 Terwujudnya
penyederhan
aan proses
penanganan
perkara
melalui
pemanfaatan
teknologi
Persentase
yang
diselesaika
n tepat
waktu
95 Peningkat
an
efektifitas
pengelola
an
penyelesa
ian
perkara
Persentase
isi putusan
yang diterima
oleh para
pihak tepat
waktu
25 25 25 30 30 a. Isi
putusan
yang
diterima
oleh para
pihak
tepat
waktu
Terseleng
garanya
administr
asi dan
pengelola
an
keuangan
BUA
95
Persentase
perkara yang
diselesaikan
melalui
mediasi
75 75 85 85 90 b. Perkara
yang
diselesaik
an
melalui
mediasi
85
-
36 | P a g e
Persentasi
berkas
perkara yang
dimohonkan
Banding,
Kasasi dan
PK yang
diajukan
secara
lengkap dan
tepat waktu
5 5 5 5 5 c. Berkas
perkara
yang
diajukan
banding,
kasasi
dan PK
secara
lengkap
dan tepat
waktu
5
Persentase
putusan yang
menarik
perhatian
masyarakat
(ekonomi
syariah) yang
dapat diakses
secara online
dalam waktu
1 hari sejak
diputus
90 90 95 100 100 d.
Putusan
perkara
yang
menarik
masyarak
at yang
dapat
diakses
secara
online
dalam
waktu 1
hari
setelah
diputusan
95
3 Terwujudnya
pelayanan
akses
peradilan
bagi
masyarakat
miskin dan
Persentase
perkara
yang
diselesaika
n melalui
pembebasa
n
25 Meningka
tnya
akses
peradilan
bagi
masyarak
at miskin
Persentase
perkara
prodeo yang
diselesaikan
25 25 25 25 25 Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Agama
a. Perkara
prodeo
yang
diselesaik
an
Terseleng
garanya
administr
asi dan
pengelola
an
keuangan
25
Persentase
perkara yang
50 50 50 55 55 b. Perkara
yang
50
-
37 | P a g e
terpinggirkan biaya/prode
o
dan
terpinggir
kan
diselesaikan
di luar
gedung
pengadilan
diselesaik
an diluar
gedung
pengadila
n
BUA
Persentase
perkara
permohonan
(voluntair
identitas
hukum)
25 30 50 50 50 c. Perkara
permoho
nan
(voluntair
identitas
hukum)
50
Persentase
Pencari
Keadilan
golongan
tertentu yang
mendapat
layanan
bantuan
hukum
(Posbakum)
0 0 10 10 10 d. Pencari
keadilan
golongan
tertentu
yang
mendapat
layanan
bantuan
hukum
(Posbaku
m)
10
4 Terwujudnya
Kepatuhan
Terhadap
putusan
pengadilan
Persentase
putusan
perkara
perdata
yang
ditindaklanj
uti
5 Meningka
tnya
kepatuha
n
terhadap
putusan
pengadila
n
Persentase
Putusan
perkara
perdata yang
ditindaklanjut
i (eksekusi)
5 5 5 5 5 Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Agama
Putusan
perkara
perdata
yang
ditindakla
njuti
(eksekusi
Terseleng
garanya
administr
asi dan
pengelola
an
keuangan
BUA
5
5 Terwujudnya
layanan
dukungan
manajemen
Persentase
Penyerapan
anggaran
dan
95 Meningka
tnya
layanan
dukungan
Persentase
penyerapan
anggaran
DIPA PA
95 95 100 100 100 Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Agama
Persentas
e
penyerap
an
Terseleng
garanya
administr
asi dan
95
-
38 | P a g e
Capaian
output
belanja
manajem
en
Tahuna anggaran
DIPA PA
Tahuna
pengelola
an
keuangan
BUA Persentase
capaian
output
belanja DIPA
PA Tahuna
95 95 100 100 100 Persentas
e capaian
output
belanja
DIPA PA
Tahuna
95
Tahuna, 03 Februari 2020
Ketua Panitera Sekretaris
H. Amirudin Hinelo, S.Ag Sakinah, S.Ag Moh. Natsir Stirman, S.H
NIP. 196311251987031004 NIP. 197103271998032001 NIP. 197609212002121005