1-overview-kegiatan-blok-3-3-gangguan-respirasi.ppt

Upload: junaida-rahmi

Post on 01-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Dr Irvan Medison SpP

    Koordinator Blok 3.3Tahun 2012/2013

  • NOMOR BLOK:3.3NAMA BLOK:GANGGUAN RESPIRASI

    TUJUAN BLOK:Mampu menjelaskan patogenesis, patofisiologi, gambaran klinis, dasar diagnosis dan penatalaksanaan komprehensif kelainan sistem respirasi dengan pendekatan kedokteran keluarga

    BERKAITAN DENGAN BLOK: 1.1; 1.2; 1.3; 1.6; 2.1; 2.2; 2.3; 2.4; 2.5; 2.6; 3.1; 3.2;

    AREA KOMPETENSI:1,2,3,4,5,6,7

    BAGIAN TERINTEGRASI :Farmakologi, Mikrobiologi, Imunologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi (Patobiologi), THT, Pulmonologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehata Anak, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Gizi,Radiologi, Forensik, Obsgyn, Bedah Toraks, Anestesiologi, Neurologi

  • Tujuan Blok 3.3 adalah :Memberikan pengetahuan dan keterampilan agar mampu menjelaskan patogenesis, patofisiologi, gambaran klinis serta prinsip diagnosis dan penatalaksanaan komprehensif kelainan sistem respirasi dengan pendekatan sebagai dokter keluarga

  • SasaranDokter yang berorientasi kepada keluarga (Family Oriented Medical Education = FOME) aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan pembelajaran tentang patogenesis dan patofisiologi hendaknya juga mengacu kepada aspek biopsikososial.

  • Daftar penyakit sistem respirasi berdasarkan SKDI 2006

  • Tabel 1. Daftar penyakit sistem respirasi dan tingkat kompetensi yang diharapkan SKDI 2012.

  • Kriteria tingkat kemampuan yang harus dicapai adalah sebagai berikut: Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

    Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

    Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk 3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 3B. Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A

  • Jenis Kegiatan TutorialKuliah pengantar Skills LabPraktikumBelajar mandiriDiskusi PlenoKonsultasi Pakar

  • Tutorial dan Kuliah Pengantar

    ModulTopik IInflamasi sistem respirasi bagian atasIIInfeksi sistem respirasi bagian bawahIIIGangguan respirasi pada bayi dan anak.IVPenyakit Paru ObstruktifVKegawatan pada sistem respirasiVIKeganasan pada sistem respirasi

  • Proses tutorial Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jumps (tujuh langkah). Pada pertemuan diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama.

  • METODE SEVEN JAMPS ( TUJUH LANGKAH)LANGKAH 1. Klarifikasi istilah / terminologi asing ( yang tidak dimengerti)ProsesMahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti.LANGKAH 2. Menetapkan masalahProsesIni merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusii dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.

    LANGKAH 3. curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasanProsesLanjutan sesi terbuka tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotesis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi.Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian.

  • LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara.Proses.Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat.

    LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan PembelajaranProsesAnggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari.Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.

  • LANGKAH 6. Mengumpulkanin formasi dan belajar mandiriProsesProses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapai membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.

    LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri.ProsesBerlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah l - 5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

  • Skills LabPemeriksaan fisik paruPemeriksaan Basil Tahan Asam ( BTA)Pembuatan resep

  • Tabel 3. Kriteria tingkat keterampilan klinik dan cara peencapaiannya Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir pendidikan dokter dengan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does)

  • TUJUAN PEMBELAJARANSkills Lab 1Pemeriksaan fisik paru

    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik paru secara baik dan benar.

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSPemeriksaan Fisik Paru Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada pasien.Melakukan anamnesis singkat sebagai data dasar dalam melakukan pemeriksaan fisik pasien.( KU. RPS RPD dll)Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan yang akan dilakukan serta mendapatkan izin melakukan pemeriksan dari pasien atau keluarga.Mempersiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan (termasuk menyuruh pasien membuka bajunya)Menyuruh pasien agar melakukan apa-apa yang disuruh oleh pemeriksaanMenyuruh pasien tidur terlentang untuk pemeriksaan toraks bagian depanPemeriksa berdiri disebelah kanan pasienMelakukan inspeksi umum, trakea dan toraks bagian depan dalam keadaan statis (untuk melihat kelaian bentuk dinding toraks dbaian depan).

    Mahasiswa mampu :

  • Mahasiswa mampu melakukan:Inspeksi toraks bagian depan dalam keadaan dinamis ( untuk melihat gangguan pergerakan diding toraks bagian depan).Melakukan palpasi( fremitus taktil) dinding toraks bagian depan.Melakukan perkusi dinding toraks bagian depan (untuk mendapatkan batas paru hepar, batas jantung, batas paru dengan lambung). Melakukan auskultasi dinding toraks bagian depan dan trakea dengan memakai stetoskop untuk menetukan suara napas utama dan suara napas tambahan)Menyuruh pasien posisi duduk untuk pemeriksaan toraks bagian belakang.Melakukan inspeksi dinding toraks bagian belakang dalam keadaan statis (untuk melihat kelaianan bentuk dinding toraks bagian belakang dan kelainan bentuk tulang punggungl). Inspeksi toraks bagian belakang dalam keadaan dinamis (untuk melihat gangguan pergerakan dinding toraks bagian belakang). Melakukan palpasi (fremitus taktil) dinding toraks bagian belakang.Melakukan perkusi dinding toraks bagian belakang (untuk mendapatkan batas paru diapragma kiri dan kanan dan peranjakan paru kiri dan kanan). melakukan auskultasi dinding toraks bagian belakang (untuk menentukan suara napas utama dan suara napas tambahan).

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Mahasiswa mampu menyiapkan, melaksanakan, membaca serta menginterpretasikan hasil pewarnaan BTA secara benarTUJUAN PEMBELAJARAN Skills Lab 2Pewarnaan Basil tahan Asam ( BTA)

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSPewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) Merencanakan dan mempersiapkan alat-alat dan bahan bahan yang diperukan untuk pewarnaan BTAMembuat sediaan untuk pewarnaan BTA dengan benarMelakukan sendiri pewarnaan BTA dengan benar sesuai dengan masing -masing urutan tahap-tahapnya sehingga didapatkan hasil pewarnaan sediaan yang baik.Menunjukan dan menjelaskan mana bakteri yang Basil tahan Asam pada pewarnaan BTAMenginterpretasikan hasil teknik pewarnaan bakteri ini dan melaporkan secara tertulis.Mahasiswa mampu :

  • TUJUAN PEMBELAJARANSkills Lab 3Pembuatan Resep

    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Mahasiswa mampu menulis resep yang benar dan rasional berdasarkan kedokteran berbasis bukti

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSpembuatan resep Melakukan pemilihan terapi yang tepatMenetukan jenis terapi farmakologi tunggal atau kombinasi yang sesuaiMenuliskan resep secara benar dengan dosis dan bentuk sediaan obat yang tepat untuk obat oral, puyer dan inhalasiMonitoring hasil terapi dan evaluasi

    Mahasiswa mampu :

  • Rangkaian Kegiatan Minggu 1 : Latihan Pemeriksan fifik paru IMinggu 2 : Latihan 2 Minggu 3 : Ujian pemeriksaan fisik paru & latihan praktikum pemeriksaan BTAMinggu 4 : Ujian Pemeriksaan BTAMinggu 5 : Latihan Pembuatan ResepMinggu 6 : Ujian Pembuatan Resep

  • Skills Lab Blok 3.3

    Minggu KeBentuk keterampilanTopicTempatIKeterampilan pemeriksaan fisik (PF) Latihan:Thoraks 3. Pemeriksaan Paru lengkapRuang skills lab Gedung EFIIIIIUjian Thoraks 2Latihan: Pewarnaan BTAIVKeterampilan laboratorium (L)Ujian pewarnaan BTALaboratorium sentralVKeterampilan komunikasi (K)Latihan Resep 1. Penulisan resep obat oral, puyer dan inhalasiABCDVIUjian resep 1

  • Penilaian

    NOKOMPONENBOBOT 1Penilaian Tutorial20%2Ujian Skills Lab20%3Ujian Tulis (MCQ, PAQ)60%

  • Ketentuan mengikuti ujian :Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis / skills lab / praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90%Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

  • Ketentuan mengulangApabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.

  • Ketentuan mengulang skill labApabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang BlokKetentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Uiversitas Andalas tahun 2006

  • Beberapa hal yang perlu penjelasanBeda Pemeriksaan fisik paru pada dewasa dan anakTrik-trik pemeriksaan fisik paru dewasaTrik-trik pemeriksaan fisik paru pada anakSistematika yang benar

  • Perhatian KhususKuasai anatomi sistem respirasi secara mandiriKuasai fisiologi sistem respirasi secara mandiriBuat gambar gambar secara skematik, yang penting dalam memahami anatomi dan fisiologi sistem respirasiMisalnya : skema proyeksi dinding dada, anatomi paru, histopatologi paru, fisiologi pernafasan, dllManfaat : dapat mempermudah pemahaman patofisiologi penyakit respirasiMemahami gejala klinis, dengan pemahaman bukan hapalan. sehingga dapat menjelaskan dengan bahasa sendiri.

  • REFERENSI:Respiratory MedicinePulmonary Diseases and Disorder, Ed 4, FishmanMurray & Nadels Textbook Of Respiratory Medicine Ed 5Kendig RespiratoryPedoman Nasional Penatalaksanaan TB Kemenkes 2011ISTC 2009Pedoman Operasional TB -HIV KemenkesDll

  • **