1. fraktur iga

8
Yarah Azzilzah FRAKTUR IGA GOLDEN DIAGNOSIS Nyeri tekan dada dan bertambah sewaktu batuk, bernafas dalam/bergerak, sesak nafas, krepitasi, deformitas. DEFINISI Fraktur pada iga (costae) merupakan kelainan tersering yang diakibatkan trauma tumpul pada dinding dada. Trauma tajam lebih jarang mengakibatkan fraktur iga, oleh karena luas permukaan trauma yang sempit, sehingga gaya trauma dapat melalui sela iga. ETIOLOGI Penyebab fraktur costae: Trauma tumpul penyebab tersering, biasanya akibat kecelakaan lalulintas, kecelakaan pada pejalan kaki, jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang keras atau akibat perkelahian. Trauma tembus luka tusuk dan luka tembak. KLASIFIKASI Menurut jumlah costa yang mengalami fraktur dapat dibedakan Fraktur simple Fraktur multiple Menurut jumlah fraktur pada setiap costa dapat Fraktur segmental Fraktur simple Fraktur comminutif Menurut letak fraktur dibedakan : Superior (costa 1-3 ) Median (costa 4-9) Inferior (costa 10-12 ). Menurut posisi : Anterior, Lateral Posterior. Ada beberapa kasus timbul fraktur campuran, seperti pada kasus Flail chest, dimana pada keadaan ini terdapat fraktur segmental, 2 costa atau lebih yang letaknya berurutan

Upload: yarah-azzilzah

Post on 01-Jul-2015

586 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

FRAKTUR IGA

GOLDEN DIAGNOSISNyeri tekan dada dan bertambah sewaktu batuk, bernafas dalam/bergerak, sesak nafas, krepitasi, deformitas.

DEFINISI Fraktur pada iga (costae) merupakan kelainan tersering yang diakibatkan trauma

tumpul pada dinding dada. Trauma tajam lebih jarang mengakibatkan fraktur iga, oleh karena luas permukaan

trauma yang sempit, sehingga gaya trauma dapat melalui sela iga.

ETIOLOGI Penyebab fraktur costae:

Trauma tumpul penyebab tersering, biasanya akibat kecelakaan lalulintas, kecelakaan pada pejalan kaki, jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang keras atau akibat perkelahian.

Trauma tembus luka tusuk dan luka tembak.

KLASIFIKASI Menurut jumlah costa yang mengalami fraktur dapat dibedakan

Fraktur simple Fraktur multiple

Menurut jumlah fraktur pada setiap costa dapat Fraktur segmental Fraktur simple Fraktur comminutif

Menurut letak fraktur dibedakan : Superior (costa 1-3 ) Median (costa 4-9) Inferior (costa 10-12 ).

Menurut posisi : Anterior, Lateral Posterior.

Ada beberapa kasus timbul fraktur campuran, seperti pada kasus Flail chest, dimana pada keadaan ini terdapat fraktur segmental, 2 costa atau lebih yang letaknya berurutan

PATOFISIOLOGI Costae tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. Pada anak costae masih

sangat lentur sehingga sangat jarang dijumpai fraktur iga pada anak. Costae merupakan salah satu komponen pembentuk rongga dada yang berfungsi

memberikan perlindungan terhadap organ di dalamnya dan yang lebih penting adalah mempertahankan fungsi ventilasi paru.

Fraktur costae dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan, samping, ataupun dari belakang.

Costae, tulang yang sangat dekat dengan kulit dan tidak banyak memiliki pelindung akibatnya trauma dada trauma costae.

Page 2: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

Iga 1 – 3 paling jarang fraktur, karena dilindungi oleh struktur tulang dari bahu, tulang skapula, humerus, klavikula, dan seluruh otot-otot. Kalo fraktur kemungkinan cedera pembuluh darah besar.

Iga 4 – 9 paling sering fraktur, kemungkinan cedera jantung dan paru Iga 10 – 12 agak jarang fraktur, karena costae 10-12 ini mobil, tapi kalo

fraktur kemungkinan cedera organ intraabdomen.

GEJALA DAN TANDA Nyeri tekan, crepitus dan deformitas dinding dada Adanya gerakan paradoksal Tanda–tanda insuffisiensi pernafasan : Cyanosis, tachypnea, Kadang akan tampak ketakutan dan cemas, karena saat bernafas bertambah nyeri. periksa paru dan jantung,dengan memperhatikan adanya tanda-tanda pergeseran

trakea, pemeriksaan ECG, saturasi oksigen periksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior :diafragma, hati, limpa,

ginjal dan usus periksa tulang rangka: vertebrae, sternum, clavicula, fungsi anggota gerak nilai status neurologis: plexus bracialis, intercostalis, subclavia.

DIAGNOSISSebanyak 25% dari kasus fraktur costae tidak terdiagnosis dan baru terdiagnosis setelah timbul komplikasi, sperti hematothoraks dan pneumothoraks.

1. Anamnesis Nyeri dada biasanya menetap pada satu titik, bertambah berat saat bernafas.

Gerakan dinding dada terhambat/asimetris

Lengkung iga akan lebih melengkung lagi ke arah lateral

Fraktur iga

Terjadi pendorongan ujung-ujung fraktur masuk ke rongga pleura

Kerusakan struktur & jaringan

Trauma kompresi anteroposterior dari rongga thorax

Stimulasi saraf

Nyeri dada

Gangguan ventilasi

Sesak nafas

Hemotoraks Pneumothoraks

Krepitasi

Page 3: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

Bernafas (inspirasi) rongga dada mengembang menggerakkan fragmen costa yang patah menimbulkan gesekan antara ujung fragmen dengan jaringan lunak sekitar rangsangan nyeri

Sesak nafas atau bahkan saat batuk keluar darah mengindikasikan adanya komplikasi cedera pada paru.

Mekanisme trauma

2. Pemeriksaan fisik Airway

- look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur trakea

- listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor- feel

Breathing- Look pergerakan dinding dada (asimetris/simetris), warna kulit, memar,

deformitas, gerakan paradoksal.- Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan- Feel krepitasi, nyeri tekan

Ciculation- Tingkat kesadaran - Warna kulit- Tanda-tanda laserasi- Perlukaan eksternal

Disability - Tingkat kesadaran- Respon pupil- Tanda-tanda lateralisasi- Tingkat cedera spinal

Exposure

3. Pemeriksaan penunjang Rontgen standar

- Rontgen thorax anteroposterior dan lateral dapat membantu diagnosis hematothoraks dan pneumothoraks ataupun contusio pulmonum, mengetahui jenis dan letak fraktur costae.

- Foto oblique diagnosis fraktur multiple. EKG Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri

DIAGNOSIS BANDING Contusio dinding dada Fraktur sternum Flail chest

PENATALAKSANAANa. Primary survey

1) Airway dengan kontrol servikalPenilaian: Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)

Page 4: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

Penilaian akan adanya obstruksi

Management: Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line immobilisasi Bersihkan airway dari benda asing.

2) Breathing dan ventilasiPenilaian Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-

line immobilisasi Tentukan laju dan dalamnya pernapasan Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat

deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.

Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor Auskultasi thoraks bilateral

Management: Pemberian oksigen Pemberian analgesia untuk mengurangi nyeri dan membantu pengembangan

dada: Morphine Sulfate. Hidrokodon atau kodein yang dikombinasi denganaspirin atau asetaminofen setiap 4 jam.

Blok nervus interkostalis dapat digunakan untuk mengatasi nyeri berat akibat fraktur costae

- Bupivakain (Marcaine) 0,5% 2 sampai 5 ml, diinfiltrasikan di sekitar n. interkostalis pada costa yang fraktur serta costa-costa di atas dan di bawah yang cedera

- Tempat penyuntikan di bawah tepi bawah costa, antara tempat fraktur dan prosesus spinosus. Jangan sampai mengenai pembuluh darah interkostalis dan parenkim paru

Pengikatan dada yang kuat tidak dianjurkan karena dapat membatasi pernapasan.

3) Circulation dengan kontol perdarahanPenilaian Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal Mengetahui sumber perdarahan internal Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak

diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera.

Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis. Periksa tekanan darah

Management: Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk

pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).

Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap

Page 5: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

pemberian cairan awal. Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.

4) Disability Menilai tingkat kesadaran memakai GCS Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda

lateralisasi.

5) Exposure/environment Buka pakaian penderita Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang

cukup hangat.

b. Tambahan primary survey Pasang monitor EKG Kateter urin dan lambung Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri Pemeriksaan rontgen standar Lab darah

c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasiRe-evaluasi penderita

Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta

awasi tanda-tanda syok.

d. Secondary survey1) Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma2) Pemeriksaan fisik

Kepala dan maksilofasial Vertebra servikal dan leher Thorax Abdomen Perineum Musculoskeletal Neurologis Reevaluasi penderita

e. Terapi definitif

f. Rujuk Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena

keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.

Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang dituju.

PROGNOSIS Fraktur costae pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis baik.

Page 6: 1. FRAKTUR IGA

Yarah Azzilzah

Fraktur costae pada orang dewasa, penyambungan tulang relatif lebih lama dan biasanya disertai komplikasi.

KOMPLIKASI Atelektasis Pneumonia hematotoraks pneumotoraks cidera a.intercostalis, pleura visceralis, paru maupun jantung laserasi jantung.