01 pemahaman k-13

76
PENGUATAN PEMAHAMAN KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

Upload: munif-rodrrick

Post on 05-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: 01 Pemahaman K-13

PENGUATAN PEMAHAMANKURIKULUM 2013

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

HANDOUT PENDAMPINGANIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

TAHUN 2015

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015

Page 2: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah

kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai

setelah peserta didik menyelesaikan masa belajar. SKL merupakan

acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya

Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL

yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas

atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. KI mencakup:

sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang

berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata

pelajaran atau program dalam mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk

menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik

melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat

kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta

perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti dan

dikembangkan berdasarkan taksonomi hasil belajar.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau

struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta

didik yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk

mengukur perubahan perilaku seseorang selama proses

pembelajaran sampai pada pencapaian hasil belajar, dirumuskan

dalam perilaku (behaviour) dan terdapat pada indikator pencapaian

kompetensi.

B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi

meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian

taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk mengukur perubahan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 1

Page 3: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian

hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour)

tujuan pembelajaran. Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang

digunakan berdasarkan taksonomi Bloom yang pada Kurikulum

2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl

dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan

perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa, (2)

Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas intelektual dalam

bentuk pengetahuan atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor)

merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk

melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama

dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan

rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap

dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana

pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari

menerima (accepting), menjalankan (responding), menghargai

(valuing), menghayati (organizing/internalizing), dan

mengamalkan (characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan

taksonomi Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan

kemampuan mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1

yakni mengingat (remember); peserta didik mengingat kembali

pengetahuan dari memorinya. Tahapan perkembangan

selanjutnya C2 yakni memahami (understand); merupakan

kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik

secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut tahap C3 yakni

menerapkan (apply); merupakan penggunaan prosedur dalam

situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih lanjut C4

yakni menganalisis (analyse); merupakan penguraian materi

kedalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut

saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan

struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni

mengevaluasi (evaluate); merupakan kemampuan membuat

keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi

adalah C6 yakni mengkreasi (create); merupakan kemampuan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2

Page 4: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam

bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke

dalam pola baru (struktur baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada

pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari

Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing),

menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar

(associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).

Adapun keterampilan kongkret menggunakan gradasi olahan

Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan

menjadi gerakan orisinal.

Tabel 1. Perkembangan Keterampilan Simpson dan Dave

NOTingkat

Taksonomi Simpson

UraianTingkatan Taksonomi

DaveUraian

Tingkat Kompetensi Minimal/Kela

s

1. Persepsi

Kesiapan

Meniru

Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu gerakan.

Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan.

Meniru gerakan secara terbimbing.

Imitasi Meniru kegiatan yang telah didemonstra-sikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai respon yang tepat.

V/Kelas X

2. Membiasakan gerakan (mechanism)

Melakukan gerakan mekanistik.

Manipulasi Melakukan suatu pekerjaan dengan sedikit percaya dan kemampuan melalui perintah dan

V/Kelas XI

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3

Page 5: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

NOTingkat

Taksonomi Simpson

UraianTingkatan Taksonomi

DaveUraian

Tingkat Kompetensi Minimal/Kela

s

berlatih.

3. Mahir (complex or overt response)

Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi.

Presisi Melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi.

VI/Kelas XII

4. Menjadi gerakan alami (adaptation)

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya.

Artikulasi Keterampilan berkembang dengan baik sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan persyaratan khusus untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP.

5. Menjadi tindakan orisinal (origination)

Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru

Naturalisasi

Melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah,

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4

Page 6: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

NOTingkat

Taksonomi Simpson

UraianTingkatan Taksonomi

DaveUraian

Tingkat Kompetensi Minimal/Kela

s

oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya.

tanpa perlu berpikir lama dengan mengkreasi langkah kerja baru.

Catatan: pada lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014,

taksonomi olahan Dave tidak dicantumkan tetapi dapat digunakan

sebagai pengayaan, karena cukup familier digunakan di lingkungan

pendidikan kejuruan.

2. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta

didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang

tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran

kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan

Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan

kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian

yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

Gambar 1. Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5

Page 7: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk

tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6

Page 8: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

4. Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa

Tingkat Kompetensi. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian

Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta

didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar

Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)

jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan

berkesinambungan.

Tabel 3. Tingkat Kompetensi

NOTINGKAT

KOMPETENSITINGKAT KELAS

1. Tingkat 0 TK/ RA

2. Tingkat 1Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II

SD/MI/SDLB/PAKET A

3. Tingkat 2Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A

4. Tingkat 3Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI

SD/MI/SDLB/PAKET A

5. Tingkat 4Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII

SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

7. Tingkat 5

Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

8. Tingkat 6Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET

C/PAKET C KEJURUAN

Sumber : Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.

5. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK

sebagai berikut.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7

Page 9: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tabel 4. Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8

Page 10: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

6. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan

kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi

kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan.

Gambar 2. Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap

7. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi

dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap

tingkatnya.

a. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif peserta

didik:

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9

Page 11: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Pada kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2),

menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas

XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).

b. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge):

Pada kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai

metakognitif.

Gambar 3. Dimensi pada Kompetensi Inti Pengetahuan

Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau

pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa

berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,

dibaca, atau diraba. Seperti Engine mobil hidup, lampu menyala,

rem yang pakem/blong. Contoh lain: Arsip dan dokumen.

Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih

kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.

Contohnya fungsi kunci kontak pada Engine mobil, prinsip kerja

starter, prinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain:

Pengertian Arsip dan dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen

Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana

melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan,

algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian

masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10

Page 12: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

seperti langkah-langkah membongkar engine, langkah-langkah

mengganti lampu, langkah-langkah mengganti sepatu rem.

Contoh lain: Langkah-langkah menyusun arsip sistem alphabet

dan geografik.

Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi

(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas

dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian

berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai

contoh memperbaiki engine yang rusak, membuat instalasi

kelistrikan lampu, mengapa terjadi rem blong. Contoh lain: Apa

yang terjadi jika penyimpanan arsip tidak tepat?

8. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung

keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan

abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada

keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan

dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan

keterampilan kongkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung

merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi,

kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan

alami, menjadi tindakan orisinal.

Gambar 4. Dimensi Kompetensi Keterampilan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11

Page 13: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

9. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah

tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta

didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

10.Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)

memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan

keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12

Page 14: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

11.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi

pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4

berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan

peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4, pendidik dapat

mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang

diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus

memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik,

peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung

(indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial

yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

12.Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi

pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut.

a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;

b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku

teks sesuai KD dari KI-3;

c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai

rumusan KD dari KI-4;

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;

e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam

kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan

KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang relevan.

C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah

melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD.

Dari hasil analisis itu akan diperoleh jabaran tentang taksonomi dan

gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Tabel 4 berikut

adalah contoh analisis dimaksud.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13

Page 15: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tabel 5. Analisis Keterkaitan Ranah Antara SKL, KI,dan KD untuk Mapel Simulasi Digital

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi

Inti Kelas XKompetensi Dasar Analisis dan

Rekomendasi *)Ranah Kualifikasi

Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1.2Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam.

1.3Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

KD 1.1Memahami nilai-nilai keimanan berada pada gradasi (menerima) taksonomi Krathwohl (S1) belum sesuai dengan tuntutan KI-1.

Rekomendasi:

Rekomendasi: diperbaiki pada perumusan tujuan yang diikatkan pada KI 2 sebagai refleksi KI 1

KD 1.2Mendeskripsikan kebesaran Tuhan, berada pada gradasi (menerima) taksonomi Krathwohl (S1) belum sesuai dengan tuntutan KI-1.

KD 1.3Mengamalkan nilai-nilai keimanan, berada pada gradasi (mengamalkan) taksonomi Krathwohl (S5) sesuai tuntutan KI-1.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

KD 2.1Menunjukkan perilaku ilmiah berada pada gradasi (mengamalkan) taksonomi Krathwohl (S5) sesuai tuntutan KI-2.

KD 2.2Menghargai kerja individu dan kelompok berada pada gradasi (mengamalkan) taksonomi

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14

Page 16: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi

Inti Kelas XKompetensi Dasar Analisis dan

Rekomendasi *)Ranah Kualifikasi

Kemampuan

dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

Krathwohl (S5) sesuai dengan tuntutan KI-2.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Ditulis lengkap seluruh KD.

KD 3.2menerapkan (C3) termasuk pengetahuan (kognitif) berada pada taksonomi Bloom level mengaplikasikan.

KD 3.1sd KD 3.7 belum mencapai tingkat analisis C4 sesuai tuntutan KI-3.

Rekomendasi:

Kemampuan analisis (C-4) akan ditingkatkan pada KD.3.4 indikator RPP pengelolaan informasi digital merupakan bentuk pengetahuan.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15

Page 17: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi

Inti Kelas XKompetensi Dasar Analisis dan

Rekomendasi *)Ranah Kualifikasi

Kemampuan

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

KD 4.2menyajikan termasuk keterampilan konkret.

KD. 4.2menyajikan setara dengan gradasi membiasakan gerakan (Simpson) atau manipulasi (Dave)

*) Diisi dengan taksonomi dan gradasi hasil belajar, jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.

*) Hasil analisis digunakan untuk mengerjakan pemaduan model pembelajaran dan pendekatan saintifik.

*) Analisis dilakukan pada tingkat mata pelajaran.

Keterangan:

1. SKL dikutip dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dikutip dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16

Page 18: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.

D. Latihan

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk mata pelajaran yang

Saudara ampu.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17

Page 19: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep

Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar

(KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di

antara peserta didik dan lingkungannya untuk mencapai kemampuan

dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata

pelajaran.

B. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan dari Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan

KD dari KI-4 (Keterampilan), dimana IPK merupakan jabaran dari KD

teranalisis, dan materi pembelajaran disesuaikan dengan silabus atau

buku teks.

Pengembangan materi pembelajaran mempertimbangkan hal-hal

berikut.

Potensi peserta didik

Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.

Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan

spiritual peserta didik.

Kebermanfaatan bagi peserta didik.

Struktur keilmuan.

Alokasi waktu.

Contoh ruang lingkup materi mata pelajaran Simulasi Digital berikut ini

disusun dengan tujuan memberi pengalaman kongkret dan abstrak

kepada peserta didik. Pembelajaran Simulasi Digital akan membentuk

kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan

kongkret dan abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak terkait, dan

latihan berpikir rasional, kritis dan kreatif.

Mata pelajaran Simulasi Digital meliputi:

1. Komunikasi dalam jaringan (daring/online);

2. Kelas maya;

3. Presentasi video;

4. Presentasi video untuk branding dan marketing;

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18

Page 20: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

5. Simulasi visual;

6. Aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi dan pascaproduksi,

dan

7. Buku digital.

Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut.

1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan

perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau

diobservasi.

2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD

dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian

kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial

harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan

dimensi proses kognitif (dari memahami sampai dengan

mengevaluasi) dan dimensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur,

dan metakonitif) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup

kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnya

C2 sampai setara dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.

4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan

gradasinya dan tuntutan KI;

b. tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif);

c. tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau

keterampilan konkret;

d. untuk keterampilan kongkret pada kelas X menggunakan kata

kerja operasional sampai tingkat membiasakan/manipulasi.

Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat

mahir/presisi. Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada

tingkat ‘menjadi gerakan alami’/artikulasi pada taksonomi

psikomotor Simpson atau Dave, dan

e. rumusan IPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4

minimal memiliki 2 (dua) indikator.

C. Contoh

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19

Page 21: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tabel 5 berikut adalah contoh penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran yang dikutif dari

Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20

Page 22: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tabel 6. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran(dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014)

Mata Pelajaran: Simulasi Digital

KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1.2Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam.

1.3Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam.

2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21

Page 23: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital.

Menerangkan komunikasi daring asinkron.

Menerangkan komunikasi daring sinkron.

Menerangkan kewargaaan digital.

Menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.

Komunikasi daring asinkron.

Komunikasi daring asinkron.

Kewargaan digital

Komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.

4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring online.

Mengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan

Mendemontrasikan Komunikasi daring asinkron dan sinkron.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22

Page 24: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

metoda sesuai kaidah keilmuan.

tugas

Kurikulum 2013 mengharus adanya analisis dan integrasi Muatan Lokal

dan Ekstrakurikler Keparmukaan pada setiap mata pelajaran. Integrasi

Muatan Lokal pada mata pelajaran Simulasi Digital dimaknai sebagai

materi yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar dan atau topik

kekinian. Tabel 6 di bawah ini merupakan contoh bagaimana integrasi

Muatan Lokal tersebut.

Tabel 7. Pengintegrasian Muatan Lokal (Nilai Kontekstual) ke dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital

Kompetensi Dasar Integrasi Muatan Lokal ke dalam Materi Mata Pelajaran

3.2Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Menggunakan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron pada bidang usaha pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Tengah.

4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

Integrasi ekstrakurikuler Kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan

kegiatan Kepramukaan sebagai wahana aktualisasi materi pembelajaran,

diawali dengan menganalisis Kompetensi Dasar dari KD yang akan

dipelajari apakah ada kegiatan yang dapat dipraktikan pada kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka. Atas dasar analisis tersebut jika KD yang

dipelajari dimungkinkan dapat diintegrasikan pada kegiatan

Kepramukaan, tentukan bentuk kegiatannya dan lakukan komunikasi

dengan pembina Pramuka pada rapat dewan guru untuk dijadikan materi

program aktualisasi pembinaan ekstrakurikuler Pramuka yang dilakukan

2 jam/minggu.

Tabel 8. Pengintegrasian Mata Pelajaran Simulasi Digital pada Kegiatan Aktualisasi Kepramukaan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23

Page 25: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Kompetensi DasarIntegrasi materi mata pelajaran

pada Aktualisasi Ekstrakurikuler Kepramukaan

3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Menggunakan kompetensi komunikasi daring (online) dalam kegiatan kepramukaan (mengirim dan menerima email, chatting, dst).4.2 Menyajikan hasil penerapan

pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

Setiap pengampu mata pelajaran melakukan analisis pengintegrasian mata pelajaran simulasi digital pada kegiatan aktualisasi kepramukaan. Lebih lanjut dikoordinasikan pada tingkat satuan pendidikan sebagai bahan untuk penentuan kegiatan aktualiasi ekstrakurikuler Kepramukaan.

D. Latihan/Tugas

1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi, dan Indikator Pencapaian

Kompetensi seperti contoh di atas dari pasangan KD-3 dan KD-4

(Tabel 4).

2. Buat analisis integrasi materi KD Mata Pelajaran yang Saudara ampu

dengan Muatan Lokal/nilai-nilai kontekstual dan Ekstrakurikuler

Kepramukaan seperti contoh Tabel 5 dan Tabel 6.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24

Page 26: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta

didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada

suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta

didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran merupakan

suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.

Proses pembelajaran mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.3. Proses pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah4. Pembelajaran berbasis kompetensi5. Pembelajaran terpadu;6. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang

memiliki kebenaran multi dimensi;7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara

hard-skills dan soft-skills;9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;10.Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11.Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

13.Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan suasana belajar menyenangkan dan menantang

B. Deskripsi

1. Program Tahunan/Semesteran

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus yang

disusun serta ditetapkan secara nasional. Rancangan tersebut perlu

dijabarkan lebih lanjut oleh guru ke dalam rencana pembelajaran

dalam bentuk program tahunan/ semesteran.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25

Page 27: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Program tahunan/semester merupakan rancangan garis besar

pembelajaran yang disusun oleh guru sebelum menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Program tahunan/semester

menggambarkan urutan pembelajaran, materi pembelajaran dan

alokasi waktu untuk setiap materi pembelajaran. Penyusunan

Program tahunan/semester mengacu pada kalender pendidikan yang

dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Kalender pendidikan

sangat diperlukan oleh guru terutama untuk menghitung minggu

efektif.

2. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran

secara mikro berupa RPP yang

disusun oleh guru mata pelajaran

dengan mengacu pada silabus.

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dikembangkan

untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik

dalam upaya mencapai

penguasaan KD, disusun secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif, serta memberikan

ruang yang cukup dalam melakukan prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik. RPP dibuat berdasarkan pasangan KD

dari KI-3 dan KD dari KI-4, dengan ketentuan sebagai berikut:

Satu pasangan KD dibuat dalam satu RPP, dan

Satu RPP dapat dibuat untuk satu kali pertemuan atau lebih.

a. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam

pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

KD pada KI-3 dan KI-4 (telaah kembali penjelasan di atas).

b. Perumusan tujuan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26

Try to keep student in mind as you plan your lesson. Ask you self: Who are they? What do they already know? What must they learn? What should they learn about this? What must they do?, and How will they demonstrate their

learning?(British Columbia Institute Technology, 2010:2)

Page 28: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Rumusan tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik

(audience), perilaku (behavior), kondisi (condition), dan kriteria

(degree). Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan

keterikatan antara sikap-sikap yang terkandung dalam KD dari

KI-1 dan KD dari KI-2 yang dapat dipilih dan dibentuk melalui

proses pembelajaran KD-3 dan KD-4. Rumusan tujuan juga harus

mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk.

Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi

keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk

yang dapat diamati dan atau diukur.

c. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisi pendekatan pembelajaran

saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

KD yang akan diajarkan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat

dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)

model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan

belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan

sistem pendukung (Joice&Wells).

Tujuan penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana

belajar yang membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik

berupa informasi, gagasan, keterampilan nilai dan cara-cara berpikir

dalam meningkatkan kapasitas berpikir secara jernih, bijaksana dan

membangun keterampilan sosial serta komitmen (Joice & Wells).

Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran

utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku

sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model

tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Prijek (Project Based

Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27

Page 29: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

(Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model pembelajaran tepat

digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model

pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi

pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi

pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika

menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus

menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada

pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada

pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based

Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau

penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman

pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural; dan

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning

dan Project Based Learning):

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya

berbentuk jasa atau produk;

b.Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta,

dan

d.Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan

penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah

kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan

pencarian/penelitian)

Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan

hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada

suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28

Page 30: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya

untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran,

prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive

process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental

process of assimilating concepts and principles in the mind

(Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

1) Sintaksis model Discovery Learning

a) Pemberian rangsangan (Stimulation);

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

c) Pengumpulan data (Data Collection);

d) Pembuktian (Verification), dan

e) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaksis model Inquiry Learning Terbimbing

Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik

dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan

dalam setting waktu yang singkat (Joice &Wells, 2003).

Merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.

Sintaksis/tahap model inkuiri meliputi:

a) Orientasi masalah;

b) Pengumpulan data dan verifikasi;

c) Pengumpulan data melalui eksperimen;

d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

e) Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)

Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai

kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun

kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan

sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng,

2000).

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29

Page 31: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam

menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata,

pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOTS),

keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan

keterampilan (Norman and Schmidt).

1) Sintaksis model Problem Based Learning dari Bransford and

Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

a) Mengidentifikasi masalah;

b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan

menseleksi informasi-informasi yang relevan;

c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian

alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan

pandang;

d) Melakukan tindakan strategis, dan

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari

solusi yang dilakukan.

2) Sintaksis model Problem Solving Learning Jenis Trouble

Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

a) Merumuskan uraian masalah;

b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;

c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

d) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

Pembelajaran otentik menggunakan proyek nyata dalam

kehidupan yang didasarkan pada motivasi yang tinggi, pertanyaan

yang menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk

membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerja

sama dalam upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron

2011).

Tujuan PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work,

keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik

level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada

abad 21 (Cole & Wasburn Moses, 2010).

Sintaksis/tahapan model pembelajaran Project Based Learning,

meliputi:

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30

Page 32: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential

Question);

2) Mendesain perencanaan proyek;

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the

Students and the Progress of the Project);

5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan

6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Proses pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran

berpendekatan saintifik, meliputi lima langkah sebagai berikut:

1. Mengamati, yaitu kegiatan siswa untuk mengidentifikasi melalui

indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar,

pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan

ataupun tanpa alat bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara

lain observasi lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan

grafik data, menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang

tersedia di media masa dan internet maupun sumber lain. Bentuk

hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah siswa dapat

mengidentifikasi masalah.

2. Menanya, yaitu kegiatan siswa untuk mengungkapkan apa yang

ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek,

peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa

membuat pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa

yang belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan

kepada guru, nara sumber, siswa lainnya dan atau kepada diri

sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa dapat mandiri dan

menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan

tulisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk

tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat

pertanyaan dan kalimat hipotesis. Hasil belajar dari kegiatan

menanya adalah siswa dapat merumuskan masalah dan

merumuskan hipotesis.

3. Mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa untuk mencari

informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan.

Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31

Page 33: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi

lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara, menyebarkan

kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari kegiatan mengumpulkan

data adalah siswa dapat menguji hipotesis.

4. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk

serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan

tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan

klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan

menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta

menentukan sumber data sehingga lebih bermakna. Kegiatan

siswa dalam mengolah data misalnya membuat tabel, grafik,

bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya

siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun

menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan

teori yang ada sehingga dapat ditarik simpulan dan atau

ditemukannya prinsip dan konsep penting yang bermakna dalam

menambah skema kognitif, meluaskan pengalaman, dan wawasan

pengetahuannya. Hasil belajar dari kegiatan menalar/

mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian

dari hipotesis.

5. Mengomunikasikan yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan

menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati,

menanya, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi

yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan

dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan

bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi

informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari kegiatan

mengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan

mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis.

C. Contoh

Agar memudahkan langkah pemaduan/pensinkronan pendekatan

dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat

menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum dituliskan

menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 32

Page 34: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaksis (langkah kerja)

model pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai

dengan silabus dan buku teks siswa terkait.

2. Rumuskan IPK dari KD3 dan dari KD4 sesuai dengan dimensi proses

atau level pengetahuan dan dimensi kategori pengetahuan dan

keterampilan yang terkandung di masing-masing KD. Setiap KD

minimal memiliki 2 (dua) indikator.

3. Petakan pemilihan model pembelajaran sesuai KD dengan

mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.

4. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan

rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.

5. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan

langkah-langkah (sintaksis) model pembelajaran yang dipilih,

kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M)

sampai mencapai IPK.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 33

Page 35: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013 SMK

Tabel 9. Penentuan Model PembelajaranMata Pelajaran: Simulasi Digital

Kelas: XI

No.

Kompetensi Model Pembelajaran

Keterangan

1. KD 3.1 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi.

KD 4.1 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi.

2. KD.3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Model Pembelajaran

Discovery Learning

a. KD-3.2 menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan konseptual dan prosedural.

b. KD 4.2 Pernyataan KD-4 pada taksonomi keterampilan kongkret pada gradasi membiasakan gerakan atau manipulasi.

KD.4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

Dst

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 34

Page 36: 01 Pemahaman K-13

Tabel 10. Matrik Perancah Pemaduan Sintaksis Model Pembelajaran Discovery Learning dan Pendekatan Saintifik pada Mapel Simulasi Digital

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untukmemecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KompetensiDasar

IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

3.2. Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Menerangkan komunikasi daring asinkron.

Menerangkan komunikasi daring sinkron.

Menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron

1. Pemberian stimulus terhadap siswa.

Guru meminta siswa untuk melihat berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring/online) melalui bahan tayangan.

Guru menugaskan siswa membaca buku untuk meng identifikasi berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring)

Siswa melihat bahan

Page 37: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

tayang yang disajikan oleh Guru.

Siswa membaca buku berkaitan dengan berbagai jenis komukasi jaringan(darig)

Menerangkan kewargaan digital.

2. Identifikasi masalah

Siswa berdiskusi tentang berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring).

Siswa membaca buku tetang jenis-jenis komunikasi dalam jaringan

Siswa mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron dari hasil diskusi dan buku.

Siswa menentukan komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron.

Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi masalah utama apa dalam membuat komunikasi daring sinkron dan asinkron serta syarat-syarat seseorang dikatakan warga digital.

Siswa mengidentifikasi masalah-masalah melalui contoh yang didemonstrasika n oleh guru mengenai e-mail, (komunikasi asinkron) dan chatting

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 36

Page 38: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

(komunikasi sinkron).

Siswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang syarat-syarat dikatakan temasuk warga digital seseorang

Siswa mendiskusikan syarat-syarat seseorang dikatakan termasuk warga digital.

Siswa berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi dapat

merumuskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menjadi warga digital meliputi

kebaikan, keburukan, dan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 37

Page 39: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

undang-undang ITE.

4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

Mengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas.

3.Pengumpulan data

Guru Meminta siswa untuk menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan sisnkron sesuai aturan melalui buku siswa dan didskusi

Siswa menggali informasi prosedur tentang informasi komunikasi daring asingkron dan sinkron

Siswa mendiskusikan untuk menentukan prosedur daring asingkron dan sinkron

Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya berkaitan prosedur komunikasi daring asinkron dan sinkron

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 38

Page 40: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

Guru meminta siswa untuk mencoba melakukan komunikas daring asinkron dan sinkron sesuai dengan aturan–aturan dalam berkomunikasi daring.

Siswa mencoba membuat akun pada Gmail dan Yahoo sesuai dengan aturan seperti contoh

Siswa mencoba mengirimkan e-mail kepada guru atau temannya menggunakan akun e-mail (G-mail dan Yahoo) sesuai dengan aturan seperti contoh Guru.

Siswa mencoba melakukan chatting sesuai dengan aturan sesuai contoh guru.

4. Pembuktian

Guru menugaskan siswa untuk

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 39

Page 41: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

menilai hasil komunikasi dengan daring asinkron (e-mail) dan sinkron (chatting) kepada siswa dikomputer menggunakan format penilaian.

Siswa menilai hasil komunikasi daring asinkron(e-mail) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.

Siswa menilai hasil komunikasi daring sinkron(chatting) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mengirim e-mail dan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 40

Page 42: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

chatting kepada guru berdasarkan perintah.

Siswa mengirim tugas via e-mail.

Siswa berkomunikasi tentang pelajaran via chatting.

5. Menarik kesimpulan/ge neralisasi

Guru menugaskan siswa untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.

Siswa membuat bahan presentasi tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron dalam bentuk PPT.

Siswa menyajikan tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.

Siswa lain memberikan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 41

Page 43: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

KompetensiDasar

IPKSintaksis

model Discovery Learning

Pendekatan Saintifik

Mengamati MenanyaMengumpulkan

InformasiMenalar

Mengomuni-kasikan

tanggapan terhadap presentasi.

Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.

Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat simpulan.

Catatan:Hasil pemaduan model pembelajaran dan pendekatan saintifik digunakan dalam penyusunan RPP khususnya pada perumusan kegiatan inti pembelajaran.

D. Latihan/Tugas

Buat pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format

matrik seperti tabel di atas untuk mata pelajaran yang Saudara ampu.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 42

Page 44: 01 Pemahaman K-13

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

1. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik mengandung

makna pengukuran, penilaian dan evaluasi. Pengukuran adalah

kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria

atau ukuran. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti,

menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil

pengukuran. Sedangkan Evaluasi adalah proses mengambil

keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.

2. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah

sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,

selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan

pembelajaran untuk kurun tertentu.

3. Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui

capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi

tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam

pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum

bebasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan

belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar

merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang

menjadi batas ketuntasan belajar.

4. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

pemerintah.

5. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,

selama dan setelah proses pembelajaran.

6. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian

Page 45: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil

belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

7. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai

pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi, dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

B. Deskripsi

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk

mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan

ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan program perbaikan

atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan

memperbaiki proses pembelajaran.

2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk

penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan pendekatan utama

dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian otentikadalah

bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan

sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang

sesungguhnya.

3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria.

Acuan kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik

dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan.

Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan

mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu

kegiatan penilaian baik secara individual, kelompok, maupun kelas.

Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan program pengayaan

sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun

kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau

perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Acuan Kriteria

menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan, dan

capaian optimum untuk keterampilan.

4. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah sikap, ranah

pengetahuan, dan ranah keterampilan menggunakan skala

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 44

Page 46: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

penilaian. Skala penilaian untuk ranah sikap menggunakan rentang

predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

Sedangkan skala penilaian untuk ranah pengetahuan dan ranah

keterampilan menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A) - 1,00

(D) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 11. Skala Penilaian

No. Angka Huruf

1 3,85 - 4,00 A2 3,51 - 3,84 A-3 3,18 - 3,50 B+4 2,85 - 3,17 B5 2,51 - 2,84 B-6 2,18 - 2,50 C+7 1,85 - 2,17 C8 1,51 - 1,84 C-9 1,18 - 1,50 D+

10 1,00 - 1,17 D

5. Lingkup dan sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup

ranah sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.

a. Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap

spiritual dan sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima,

menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai-

nilai spiritual dan nilai-nilai sosial.

b. Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah

pengetahuan kemampuan berpikir mulai dari mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta

serta dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan

metakognitif.

c. Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah

keterampilan abstrak yaitu kemampuan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/ mencoba, menalar dan

mengomunikasikan. Sedangkan pada ranah keterampilan

kongkret adalah persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan

gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.

6. Teknik Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter

peserta didik yang dilaksanakan selama kegiatan proses

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 45

Page 47: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui

pengamatan, menggunakan lembar pengamatan atau ceklis

pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek

sikap yang diamati merujuk pada KD dari KI-1 dan KI-2.

Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap

sosial dan sikap spiritual dalam rangka pengembangan nilai karakter

bangsa. Oleh karena itu, pengembangan rubrik penilaian sikap pada

seluruh mata pelajaran di satuan pendidikan fokus pada bagian dari

upaya pencapaian ranah sikap (spiritual dan sosial). Setiap satuan

pendidikan menyepakati dan menetapkan aspek dan rubrik penilaian

sikap yang akan digunakan oleh semua pendidik. Satuan pendidikan

dalam mengembangkan aspek dan rubrik penilaian sikap hendaknya

memperhatikan sikap yang dituntut berdasarkan KD dari KI-1 dan KI-

2. Bila dimungkinkan pada tingkat daerah (kabupaten atau kota)

dikembangkan aspek dan rubrik penilaian sikap yang digunakan oleh

seluruh satuan pendidikan.

Setiap pendidik memetakan aspek sikap yang

dikembangkan/ditekankan pada kegiatan pembelajarannya sesuai

dengan relevansi dan karakteristik, baik yang tersurat maupun yang

tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4, serta menggunakan rubrik

penilaian sikap yang disepakati pada satuan pendidikan

Untuk peserta didik yang bermasalah (belum menunjukkan sikap

yang diinginkan), terlebih dahulu dilakukan pembinaan selama proses

pembelajaran oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Frekuensi perubahan sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik

selama kurun waktu inilah yang disebut dengan modus. Nilai akhir

yang dilaporkan oleh pendidik kepada satuan pendidikan adalah nilai

modus yang diperoleh/nilai yang terbanyak muncul (Permendikbud

Nomor 104 Tahun 2014 Pasal 6 ayat (3)).

Tabel 12. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

ObservasiDaftar cekSkala penilaian sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diri Daftar cek Dilakukan pada akhir semester.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 46

Page 48: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Skala penilaian sikap

Penilaian antar peserta didik

Daftar cekSkala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 3 peserta didik lainnya.

Jurnal

Catatan pendidik tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Berupa catatan guru tentang sikap dan perilaku positif atau negatif peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 47

Page 49: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

7. Teknik Penilaian Ranah Pengetahuan

Penguasaan siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes

tulis, observasi dan penugasan, dikembangkan berdasarkan

kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Pendidik dapat

memilih salah satu teknik dan bentuk penilaian ranah pengetahuan

yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar yang

dinilai.

Nilai akhir pengetahuan diambil dari nilai rerata perolehan nilai ranah

pengetahuan (Permendikbud no 104 tahun 2014 pasal 6 ayat 4).

Tabel 13. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Tes tulis

Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, sebab-akibat.

Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, uraian).

Observasi Daftar cek observasi guru terhadap diskusi, tanya

jawab dan percakapan.

Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah

dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

8. Teknik Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan

keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada

keterampilan seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan

mengomunikasikan yang lebih dominan pada kemampuan mental

(berpikir). Sedangkan untuk keterampilan kongkret cenderung pada

kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat,

memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.

Tabel 14. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

Unjuk kerja/ kinerja/ praktik

Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria

Penilaian unjuk kerja/ kinerja/praktik disebut juga penilaian tugas yang dilakukan dengan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 48

Page 50: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.

cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu.Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan langsung secara individu atau kelompok.

Projek

Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.

Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, mengaplikasi, menyelidiki dan menginformasikan suatu hal secara jelas.Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.

Produk

Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian produk menilai kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni.

Portofolio

Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.

Tulis Tes tulis, daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian tulis juga digunakan untuk menilai ranah keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 49

Page 51: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

menulis surat, laporan keuangan, dsb.

Hasil penilaian setiap KD keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai

optimum (nilai tertinggi) dari indikator pencapaian kompetensi (IPK)

dengan catatan tidak ada IPK yang mendapat nilai di bawah batas

ketuntasan (2,67) atau kurang dari 3 bila menggunakan rentang 1-4.

Sedangkan Nilai akhir untuk ranah keterampilan yang dilaporkan

pendidik kepada satuan pendidikan diambil dari rerata nilai optimal

ranah keterampilan (Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Pasal 6

ayat (5)).

9. Ketuntasan

Masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)

digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda. Nilai

ketuntasan ranah sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni

predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)

sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Tabel 15. Nilai Ketuntasan Sikap

Nilai Ketuntasan Sikap (Predikat)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Nilai ketuntasan ranah pengetahuan dan ranah keterampilan

dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk

angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D

sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Tabel 16. Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Nilai KetuntasanPengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 50

Page 52: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 51

Page 53: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Nilai ketuntasan ranah sikap pada skala Baik, sedangkan untuk

ranah pengetahuan dan keterampilan pada skala 2,67 (B-). Hal

yang perlu diperhatikan oleh pendidikan adalah batas ketuntasan,

meskipun nilai rerata ranah pengetahuan dan keterampilan 2,51 -

2,84 termasuk dalam kategori B-, tetap dinyatakan belum tuntas.

10.Remedial dan Pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib

mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga

mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang

telah mencapai ketuntasan belajar dan memiliki kecepatan belajar di

atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan

pendalaman materi.

11.Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Skor dan Nilai

Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 – 1,00

dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan

penilaian (ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir

semester, tugas-tugas, ujian sekolah).

Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat

yang berbeda sebagaimana tercantum pada tabel berikut.

Tabel 17. Konversi Skor dan Predikat Hasil Belajar untuk Setiap Ranah

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Modus Predikat Skor Rerata HurufCapaian Optimum

Huruf

4,00SB

(Sangat Baik)

3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A-

3,00B

(Baik)

3,18 – 3,50 B+ 3,18 – 3,50 B+2,85 – 3,17 B 2,85 – 3,17 B2,51 – 2,84 B- 2,51 – 2,84 B-

2,00C

(Cukup)

2,18 – 2,50 C+ 2,18 – 2,50 C+1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C-

1,00K

(Kurang)1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+1,00 – 1,17 D 1,00 – 1,17 D

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 52

Page 54: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

b. Bentuk Laporan

Pelaporan hasil belajar oleh pendidik diberikan dalam bentuk

laporan hasil semua bentuk penilaian. Pelaporan hasil belajar

merupakan hasil pengolahan oleh pendidik dengan menggunakan

kriteria. Pelaporan hasil belajar oleh pendidik digunakan oleh

satuan pendidikan untuk mengisi rapor dan menentukan promosi

peserta didik.

Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari

paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada ranah pengetahuan,

keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas.

c. Nilai untuk Rapor

Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:

1) untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 - 4,00

dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), atau Sangat

Baik (SB);

2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 -

4,00 dengan predikat D - A.

3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 -

4,00 dengan predikat D - A.

C. Contoh

1. Penentuan Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian

Tabel 18. Penentuan Teknik dan Bentuk Penilaian

Mata Pelajaran : Simulasi DigitalKelas : XISemester : 1

No.

Ranah KompetensiTeknik

PenilaianBentuk Penilaian

1. Sikap Observasi Daftar Skala Penilaian

2. Pengetahuan

KD.3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring

Tes Tertulis Mensuplai jawaban (jawaban singkat)

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 53

Page 55: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

No.

Ranah KompetensiTeknik

PenilaianBentuk Penilaian

(online).

3. Keterampilan

KD.4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

Unjuk Kerja Daftar skala 1-4

2. Penilaian Ranah Sikap

(Contoh Penilaian Sikap melalui Observasi)

Pada awal tahun pembelajaran seluruh guru mata pelajaran dalam

satuan pendidikan mengembangkan dan menyepakati rubrik

observasi penilaian sikap yang akan digunakan di tingkat satuan

pendidikan berdasarkan Kompetensi dasar dari KI 1 dan KI2.

Berdasarkan kesepakatan rubrik observasi penilaian sikap tersebut,

pendidik menyusun instrumen penilaian sikap dengan relevansi dan

karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan

KI-3 dan KI-4.

Tabel 19. Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap (Sosial)

NoNama Siswa/

KelompokDisiplin Jujur

Tanggung Jawab

Santun

1.

2.

3.

Keterangan:4 = jika empat indikator terlihat.3 = jika tiga indikator terlihat.2 = jika dua indikator terlihat1 = jika satu indikator terlihatIndikator Penilaian Sikap:Disiplina. Tertib mengikuti instruksib. Mengerjakan tugas tepat waktuc. Tidak melakukan kegiatan yang tidak dimintad. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusifJujura. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadic. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 54

Page 56: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajariTanggung Jawaba. Pelaksanaan tugas piket secara teraturb. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompokc. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskand. Merpikan kembali ruang, alat dan peralatan belajar yang telah dipergunakanSantuna. Berinteraksi dengan teman secara ramahb. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaanc. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabatd. Berperilaku sopanNilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering

muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

3. Penilaian Ranah Pengetahuan

Tabel 20. Contoh Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban, Cara Pengolahan Nilai

Mata Pelajaran: Simulasi DigitalKD 3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital

melalui pemanfaatan komunikasi daring.

Kompetensi Dasar

Indikator Indikator Soal Jenis Soal

Soal

3.2

Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Menerangkan komunikasi daring asinkron.

Menerangkan komunikasi daring sinkron.

Menerangkan kewargaan digital.

Menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.

1. Siswa dapat menerangkan komunikasi daring asinkron.

2. Siswa dapat menerangkan komunikasi daring sinkron.

3. Siswa dapat menerangkan kewargaan digital.

4. Siswa dapat menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.

Tes tulis

1. Jelaskan konsep komunikasi daring asinkron!

2. Jelaskan konsep komunikasi daring sinkron!

3. Jelaskan pengertian kewargaan digital!

4. Uraikan contoh warga digital dalam berkomunikasi daring asinkron!

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 55

Page 57: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Kunci Jawaban Soal:

1. Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan dilakukan secara tunda.

2. Komunikasi daring serempak atau sinkron adalah penggunaan komputer untuk berkomunikasi dengan individu lainnya pada waktu yang sama melalui bantuan perangkat lunak.

3. Warga digital adalah orang yang sadar tentang hal yang baik dan hal yang kurang/tidak baik, menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.

4. Jenis komunikasi asinkron antara lain e-mail, forum, blog, jejaring sosial (social network) dan website.

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

1. Jawaban yang benar diberikan skor 22. Jawaban yang salah diberikan skor 1Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x nilai maksimal

Contoh Pengolahan NilaiNo soal Skor Nilai

1. 1(7/8)x4 = 3,50

(jumlah skor/skor maks jumlah soal) x nilai maks)

2. 23. 24. 2

Jumlah 7

4. Penilaian Ranah Keterampilan

Tabel 21. Contoh Instrumen Penilaian KeterampilanMata Pelajaran: Simulasi Digital

KD 4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

AspekKategori

1 2 3 4Mengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

Tidak dapat Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.

Terdapat kesalahan >1 dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.

Terdapat 1 kesalahan dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan

Tepat dalam membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontoh kan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 56

Page 58: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

AspekKategori

1 2 3 4Tidak dapat Menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.

Terdapat kesalahan >1 dalam Menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontoh kan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.

Terdapat 1 kesalahan dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.

Tepat dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.

Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas

Tidak dapat Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), Membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), Mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), Melakukan chatting dengan job sheet (tugas).

Terdapat kesalahan >1 dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), melakukan chatting dengan job sheet (tugas).

Terdapat 1 kesalahan dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), Membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), Mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), Melakukan chatting dengan job sheet (tugas).

Tepat dalam membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), melakukan chatting dengan job sheet (tugas).

Tidak dapat menunjukkan hasil mengirim e-mail dan melakukan aktivitas chatting.

Terdapat kesalahan >1 dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail, melakukan aktivitas chatting.

Terdapat 1 kesalahan dalam Menunjukkan hasil mengirim e-mail, melakukan aktivitas chatting.

Tepat dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail, Melakukan aktivitas chatting.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 57

Page 59: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

Tabel 22. Contoh Pengolahan Nilai KD Keterampilan Mata Pelajaran: Simulasi DigitalKD 4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital

melalui komunikasi daring (online).

Aspek Skor KeteranganMengikuti komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

4tuntas

Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas

3tuntas

Nilai KD – Keterampilan ditentukan berdasarkan skor optimum (nilai tertinggi) dari aspek (indikator pencapaian kompetensi) yang dinilai

4 A

5. Laporan Pencapaian Kompetensi

a. Ranah SikapTabel 23. Pengolahan Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : Simulasi DigitalSemester : 1

NoNama Siswa

Disiplin

JujurTanggung Jawab

Santun

Nilai Mata Pelajaran

1. Siswa A 3 3 3 4 3

2. Siswa B 3 4 4 4 4

3. Siswa C 3 3 3 2 3 (perlu pembinaan berkelanjutan untuk sikap)

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 58

Page 60: 01 Pemahaman K-13

Pemahaman Kurikulum 2013

b. Ranah PengetahuanTabel 24. Pengolahan Penilaian Pengetahuan

Mata Pelajaran : Simulasi DigitalSemester : 1Nama Peserta Didik : ......................................

Nilai Capaian KompetensiNilai Akhir dan

PredikatKD 3.1 3,30

3.27 atau B+

KD 3.2 4,00KD 3.3 2.90Rerata KD 1.330Ulangan tengah semester

3,50

Ulangan akhir semester

2,90

Nilai Pengetahuan*)

0

Keterangan: *) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang

bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan kompleksitasnya.

c. Ranah KeterampilanTabel 25. Pengolahan Penilaian Keterampilan

Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Optimum Capaian Nilai Akhir dan Predikat)KD 4.1 3,00

3.33 atau B+KD 4.2 4,00KD 4.3 3.00Rerata optimum Keterampilan*)

3.33

Keterangan: *) Nilai keterampilan diperoleh dari rerata nilai optimum (capaian

tertinggi) dari setiap KD keterampilan yang dipelajari dalam satu semester.

D. Latihan

Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada ranah sikap,

pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian

skala 4.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 59