matematika peminatan xii k.13
TRANSCRIPT
1 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 1 LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Grafik Fungsi Trigonometri, Definisi Limit Trigonometri, Metode Substitusi, Pemfaktoran
dan Menyederhanakan
Limit
Fungsi Trigonometri
Grafik
fungsi trigonometri
Pengertian Limit Melalui
Pengamatan Grafik Fungsi
Menyelesaikan Limit Fungsi
Trigonometri
Rumus dasar Limit Fungsi
Trigonometri
Metode
Menyederhanakan
Pemahaman Secara Intuisi
Limit Trigonometri
Metode Substitusi Langsung
Dan Pemfaktoran
2 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 1
LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
Masih ingatkah anda definisi
yang telah dipelajari dalam
matematika wajib kelas X ?
Limit suatu fungsi aljabar.
Limit fungsi:
Suatu limit f(x) dikatakan
mendekati a {f(x), a} sebagai
suatu limit.
Bila x mendekati a {x → a},
Dinotasikan Lim F(x) = L
Limit fungsi bagian dari
pengantar kalkulus (hitungan
diferensial dan integral),
namun dasar kalkuls yang
disefinisikan Augustin-Louis
Cauchy 1789-1857)
berkebangsaan prancis
Ada dua macam cara untuk memahami pengertian limit fungsi di suatu titik, yaitu :
1) Pengamatan grafik di sekitar titik yang di tinjau. Dapat diseskripsikan menggunakan
alat peraga dua buah potongan kawat dan satu lembar film tipis. Film ini ditempatkan
vertikal/tegak lurus terhadap sumbu x dengan arah permukaaannya menghadap ke
kanan dan ke kiri.
2) Perhitungan nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau. Dapat dipahami dengan
cara menghitung nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau.
Pada pokok bahasan ini kita akan membicarakan cara Limit fungsi trigonometri terutama menjelaskan, menentukan dan menyelesaikan limit fungsi trigonometri. Kami menganggap pembaca telah mengenal trigonometri dan akraf dengan definisi fungsi trigonometri yang berdasarkan sudut dan segitiga siku-siku.
Mengingat petingnya memahami limit trigonometri alangkah baiknya kita
dingingatkan kembali dengan sifat-sifat dasar sinus dan cosinus serta grafik fungsi
trigonometri berikut ini:
xx sin)2sin( , xx cos)2cos(
xx sin)sin( , xx cos)cos(
xx cos)2
sin(
, xx sin)2
cos(
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan dan menentukan limit fungsi trigonometri
4.1 Menyelesaikan
masalah berkaitan dengan limit fungsi trigonometri
Limit fungsi Trigonometri
Mencermati gambar yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri.
Menerapkan limit fungsi trigonometri dalam pemecahan masalah.
Mempresentasikan gambar yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri
Mempresentasikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri
Mempresentasikan penerapan limit fungsi trigonometridalam pemecahan masalah.
3 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
A. Grafik Fungsi Trigonometri
Sketsa grafik fungsi trigonometri y = f(x). Pasangan-pasangan (x, f(x)) merupakan koordinat
titik-titik yang dilalui oleh grafik fungsi f. Koordinat titik-titik yang diperoleh dihubungkan
sehingga terbentuk kurva mulus.
Berikut ini adalah grafik fungsi di bawah ini untuk syarat 0 ≤ x ≤ 360o!
a. y = sin x b. y = cos x c. y = tan x
Penyelesaian : a. y = sin x
Gambar 1.1
b. y = cos x
Gambar 1.2
c. y = tan x
Gambar 1.3
Bahkan dengan pengamatan sekilas saja kita dapat melihat empat hal tentang grafik-grafik ini:
1) Sin x dan cos x keduanya berkisar antara -1 dan 1
2) Kedua grafik berulang dengan sendirinya pada selang yang berdampingan sepanjang 2π.
3) Grafik y = sin x simetris terhadap titik asal, y = cos x simetris terhadap sumbu y
4) Grafik y = sin x sama seperti y = cos x, tetapi digeser 2
satuan ke kanan
4 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
B. Pengertian Limit Fungsi Melalui Pengamatan Grafik Fungsi
Percobaan sebuah film tipis ditempatkan tegak lurus (vertikal) terhadap sumbu x dengan
arah permukaan menghadap kekanan dan kekiri. Kawat 1 berada disebelah kiri film dan kawat 2
berada disebelah kanan film. Kedua kawat ini digerakan vertikal ke atas dan ke bawah atau
horizontal ke kanan dan ke kiri mendekati film, seperti gambar berikut ini:
a) 1)(lim Lxfax
, 2)(lim Lxfax
dan 21 LL b) 1)(lim Lxfax
, 2)(lim Lxfax
& 21 LL
Gambar 1.4
penjelasan point :
a. maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a ada dan nilai limit itu sama dengan L
b. maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada
1)(lim Lxfax
, tetapi )(lim xfax
tidak ada maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada
Gambar 1.5
)(lim xfax
tidak ada, tetapi 2)(lim Lxfax
maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada
Gambar 1.6
5 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
)(lim xf
ax tidak ada, tetapi )(lim xf
ax tidak ada maka limit f(x) untuk x mendekati a tidak ada
Gambar 1.7
Suatu seketika titik ujung kawat menyatukan film, sehingga dapat diperkirakan
berapa tinggi titik ujung kawat terhadap sumbu x. Untuk memperkirakan ketinggian itu,
bentuk kawat dapat dianggap sebagai grafik fungsi y = f (x) dalam daerah asal x < a, x >a
dan posisi film sebagai garis tegak dengan persamaan x = a.
Dalam matematika, perkiraan ketinggian ujung kawat terhadap sumbu x di
ucapkan sebagai limit fungsi f(x) untuk x mendekati a dari arah kanan maupun kiri
(tergantung titik ujung kawat yg digerakan dari arah mana). Misalkan bahwa ketinggian
yang diperkirakan itu adalah 1L dan 2L , maka notasi singkat limit dapat dirangkum dengan
daftar seperti diperlihatkan pada tabel 1.1 berikut ini:
Kegiatan 1.1
Menjelaskan dengan mencermati gambaran berkaitan dengan limit
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan grafik diatas dapat dirangkum pada tabel 1.1 berikut :
No Gambar
Limit kiri )(lim xfax
Limit Kanan )(lim xfax
)(lim xfax
1.4 a Ada, nilai 1L Ada, nilai 2L Ada nilai L ,karena LLL 21
1.4 b Ada, nilai 1L Ada, nilai 2L ..............., 21 LL
1.5 a,b Ada, nilai 1L ............... ...............
1.6 a,b ............... Ada, nilai 2L ...............
1.7a,b,c,d ............... ............... ...............
Berdasarkan deskripsi di atas, ada atau tidak adanya nilai limit suatu fungsi di suatu titik
bila peubahnya mendekati titik itu dapat didefinisikan dengan menggunakan konsep limit
kiri )(lim xfax
dan limit kanan )(lim xfax
sebagai berikut.
Definisi :
Suatu fungsi f(x) di definisikan untuk x di sekitar a, maka Lxfax
)(lim jika dan hanya
jika Lxfxfaxax
)(lim)(lim
6 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
C. Pemahaman Secara Intuisi Limit Fungsi Trigonometri Melalui Perhitungan
Pengertian limit fungsi trigonometri di suatu titik dapat pula di pahami dengan cara
menhitung nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau. Misal suatu fungsi f (x), akan ditentukan
nilai limit fungsi f(x) untuk x mendekati a. Perhitungan dapat dilakukan dengan cara membuat
daftar nilai-nilai fungsi f(x) untuk nilai-nilai x mendekati a. Perhatikan soal berikut ini:
Kegiatan 1.2
Menentukan dan menjelaskan limit fungsi trigonometri di sekitar titik
Tentukan nilai limit fungsi trigonometri soal dibawah ini:
1) Cari ...sin
lim0
x
x
x
Penyelesaian :
Tidak ada muslihat aljabar yang akan menyederhanakan penyelesaian persamaan ini, tentu saja
kita tidak bisa mencoret x. Kalkulator akan menolong kita memperoleh gagasan tentang limit itu,
Gunakan kalkulator anda (mode radian) untuk memeriksa nilai-nilai pada tabel 1.2berikut ini:
X 1 0,5 0,1 0,01 → 0 ← -0,01 -0,1 -0,5 -1
x
xsin ... ... ... ... ... ? ... 0,99998 0,99833 0,95885 0,84147
Kesimpulan yang diperoleh bahwa : ....sin
lim0
x
x
x
Ternyata keadaan tidak semudah apa yang kelihatan. Kalkulator mungkin mengecoh kita,
demikian juga dengan intuisi kita. Perhatikan contoh berikut :
2) Cari ...000.10
coslim 2
0
xx
x
Penyelesaian :
Dengan mengkuti prosedur sebelumnya , kita susun tabel yang diperlihatkan pada tabel dibawah
ini. Kesimpulan yang disarankan adalah bahwa limit yang diinginkan adalah 0. Tetapi itu salah, Jika
kita ingat kembali grafik y = cos x, kita sadari bahwa cos x mendekati 1 untuk x mendekati 0. Jadi
nilai limit fungsi trigonometri dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:
x ±1 ±0,5 ±0,1 ±0,01 → 0
000.10
cos2 xx 0,99995 0,24991 0,009990 0,000000005 ... ?
Kesimpulan yang diperoleh bahwa :
........
....lim....lim
000.10
coslim
0
2
0
2
0
xxx
xx
Perhatikan contoh berikut ini yang mengetengahkan pertanyaan rumit tentang limit. Anda
di minta menentukan penyelesaian limit fungsi trigonometri dengan menentukan nilai-nilai x yang
mendekati 0 (gunakan kalkulator.
3) Cari ...1
sinlim0
xx
Penyelesaian :
7 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Dengan mengkuti prosedur sebelumnya , kita susun tabel untuk menghitung nilai )1
sin(x
pada
semua nilai x pada tabel 1.4 yang diperlihatkanberikut ini:
X
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2 → 0
x
1sin 1 0 -1 0 ... ... ... ... ... ?
Berdasarkan tabel menunjukan bahwa nilai selalu berulang antara -1 dan 1 banyak sekali secara
tak berhingga. Jelas
x
1sin tidak berada dekat suatu bilangan unik L bilamana x mendekati 0.
Kesimpulannya
xx
1sinlim
0....
D. Menyelesaikan Limit Fungsi Trigonometri
Perhatikan contoh limit-linit fungsi yang telah dipelajari sebelumnya :
...sin
lim0
x
x
x ...
000.10
coslim 2
0
xx
x ...
1sinlim
0
xx
Limit diatas dapat ditulis sebagai )(lim xfax
dengan f(x) adalah fungsi-fungsi yang memuat
perbandingan trigonometri. Bentuk limit fungsi semacam itu disebut limit fungsi trigonometri.
Dalam beberapa kasus pada prinsipnya sama seperti cara menentukan limit fungsi aljabar.
Pertama anda menyelesaikan soal limit tersebut dengan cara substitusi langsung, jika hasil yang
diperoleh bukan bentuk tak tentu 0
0, hasil tersebut merupakan nilai limit yang dicari. Jika hasilnya
bentuk taktentu 0
0, anda dapat menggunakan rumus-rumus trigonometri yang telah anda kenal,
baik pada pembilang maupun penyebut untuk menyederhanakannya. Dengan demikia, pembilang
dan penyebut tersebut tidak lagi melibatkan Fungsi trigonometri yang menyebabkan bentuk 0
0.
1) Rumus Dasar Limit Fungsi Trigonometri
Pada pembahasan limit fungsi trigonometri dapat diselesaikan menggunakan rumus dasar
limit fungsi trigonometri dibawah ini:
1sin
limsin
lim00
x
x
x
x
xx 1
tanlim
tanlim
00
x
x
x
x
xx
Berikut ini pembuktian rumus 1sin
limsin
lim00
x
x
x
x
xx
8 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Pada gambar 1.8 di perlihatkan lingkaran berpusat o dan jari-jari (r) = 1 satuan dengan besar sudut AOP = x radian. Jika besar sudut x mendekati nol, maka titik P (cos x, sin x) akan mendekati A (1,0). Dalam keadaan demikian diperoleh hubungan :
1coslim0
xx
dan 0sinlim0
xx
Perhatikan garis PB tegak lurus sumbu x dan menyinggung busur lingkaran kecil BC di titik B. Jadi jelas bahwa : Luas sektor OBC ≤ Luas Δ OBP ≤ Luas sektor OAP
Berdasarkan rumus luas :
Luas sektor OBC = ½. (OB)2. X = ½. Cos2x. x
Luas Δ OBP = ½. OB.PB = ½. Cosx. sin x
Luas sektor OAP = ½. (OA)2. X = ½. (1)2. X= ½ x
Dengan demikian diperoleh hubungan
½. Cos2x. x ≤ ½. Cosx. sin x ≤ ½ x (masing-masing dikalikan xx cos.
2) diperoleh
xcos ≤ x
xsin ≤
xcos
1 : untuk x mendekati nol, hubungan menjadi:
1sin
lim10
x
x
x atau 1
sinlim1
0
x
x
x
Pertidaksamaan terakhir ini menunjukan bahwa: 1sin
limsin
lim00
x
x
x
x
xx
Kegiatan 1.3
Menemukan rumus umum limit fungsi trigonometri dengan cara mandiri
Untuk menyelesaikan soal limit fungsi trigonometri diperlukan rumus-rumus sebagai berikut:
1tan
limtan
lim00
x
x
x
x
xx
Bukti:
...)(....)(......
sinlim
........
1lim
cos
sinlim
tanlim
0000
x
x
x
x
x
x
xxxx
b
a
bx
ax
bx
ax
xx
sinlim
sinlim
00 atau
b
a
bx
ax
bx
ax
xx
tanlim
tanlim
00
Bukti :
9 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
....
....lim
....
....lim
....
....lim
....
....
....
....
sinlim
sinlim
00000
xxxxxxxxx
bx
ax
bx
ax
...
.........
....sinlim
0
xx
bx
bx
x
Bukti :
....
....lim
....
....lim
....
....lim
....
....
....
....tanlim
tanlim
00000
xxxxxxxxx
bx
ax
bx
ax
...
.........
tanlim
0
xx
bx
ax
x
b
a
bx
ax
bx
ax
xx
sin
tanlim
tan
sinlim
00
Bukti :
....
....lim
....
....lim
....
....lim
....
....
....
....
tan
sinlim
tan
sinlim
00000
xxxxxxxxx
bx
ax
bx
ax
...
.........
tan
sinlim
0
xx
bx
ax
x
2) Metode substitusi langsung dan Pemfaktoran
Hitunglah nilai limit fungsi trigonometri berikut ini:
1. 1(....)....cossinlim
xxx
2. .......
....
(....)2
....1
2cos2
cos1
cos2
2cos1lim
2
x
x
x
3. .......
....
........
...
0cos0sin
0sinlim
cossin
sinlim
00
xx xx
x
4. .......
....lim
......
...lim
)1...)((.........
)1sin(...)(.........lim
34
)1sin()32(lim
11121
xxxx x
x
xx
xx
5. ......
...lim
......))(........2(
...lim
44
)2cos(1lim
2222
xxx xxx
x
3) Metode Menyederhanakan
Kegiatan 1.4 Menentukan Limit trigonometri dengan cara Menyederhanakan Secara Mandiri
1)Tentukan Limit : 2
1
cos
sin1lim
2
2
x
x
x
Langkah 1 :
Substitusi 2
x , diperoleh
...
...
...)(cos
...1
...cos
...sin1lim
22
2
x
Karena hasil 0
0 (Bukan penyelesaian)
Langkah 2 :
Anda harus merubah penyebut x2cos
10 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Bentuk ........))(........sin1(cos2 xx dengan demikian :
.......))(........sin1(
...sin1lim
.cos
sin1lim
2
2
2x
x
x
x
xx
Langkah 3 :
Menyederhakan faktor penyebut 0 pada pembilang dan penyebut
...
...lim
.cos
sin1lim
2
2
2
xx x
x
Langkah 4 :
Mensubstitusi x = µ/2 ke fungsi yang tersisa
2
1
...
...
.cos
sin1lim
2
2
x
x
x
2) Tentukan Limit : ...3sin2
cos1lim
0
xx
x
x
Jika kita substitusikan x = 0 diperoleh bentuk 0/0. Maka perlu mengubahnya lewat identitas trigonometri.
...
2
1sin
2
1cos1
lim...
)2
1sin
2
1(cos1
lim3sin2
cos1lim
22
0
22
00
xxxx
xx
x
xxx
=...
...lim
...
2
1sin
2
1sin
lim0
22
0
xx
xx
=...
...lim
)3)(3).(sin2
1).(
2
1.(2
3).2
1).(sin
2
1)(
2
1).(sin
2
1.(2
lim00
xx
xxxxx
xxxxx
=...
...lim
)3)(3).(sin2
1).(
2
1.(2
3).2
1).(sin
2
1)(
2
1).(sin
2
1.(2
lim00
xx
xxxx
xxxx
= 12
1
6
1.1.1.1.
2
1
Untuk lebih memahami konsep menyederhanakan limit trigonometri perhatikan soal dibawah ini :
Contoh Metode Menyederhanakan
3
2
03030 16
)4sin2(2tanlim
16
....).....(.........2tanlim
16
2tan8cos2tanlim
x
xx
x
x
x
xxx
xxx
4)....
....)((...)(....)
8
...)(
2
...)(2(lim
20
xxx
11 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
4
1
cos4
1lim
............................
.................lim
)cossin2(
sinlim
...................
...................lim
)2sin21(1
)sin21(1lim
4cos1
2cos1lim
200
2
2
002
2
00
x
xx
x
x
x
x
x
xx
xxxx
1
)]2
([
)]2
(sin[
lim
2
)2
sin(
lim
2
coslim
222
x
x
x
x
x
x
xxx
4
1)1.(
22
1
2
)2sin(
2
1lim
)2sin(lim
222
x
x
xx
x
xx 2
2tan
1 tantan2
a
aa
Uji Kompetensi 1.1
Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
1) x
x
x 2
6sinlim
0 8)
x
x
x 5
2tanlim
0
2) x
x
x 3
4tanlim
0 9)
x
x
x 5
2tanlim
0...
3) ...tan.
3tan.2tanlim
0
xx
xx
x 10) ...
3tan
2sinlim
2
2
0
x
x
x
4)
)
4(
)4
sin(
lim
4 x
x
x
... 11) ...32
)1sin().13(lim
21
xx
xx
x
5)
)
3(
)3
sin(
lim
3 x
x
x
... 12)
)3
cos(lim
2
xx
...
6)
)2sin(lim
2
xx
... 13)
)4
(sinlim 2
2
xx
7)
23
6sin)1(lim
3
2
0 xx
xx
x... 14)
)
3
3)3sin(lim
3 x
xx
x
Uji Kompetensi 1.2
Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
1. )1...(
2tan2
1sin
lim0
xx
xx
x
2.
20
)12(coslim
x
x
x... sifat identitas [‒ 2 sin2a]
cos 2a = cos2a ‒ sin
2a
cos 2a = 2 cos2a ‒ 1
cos 2a = 1 ‒ 2 sin2a
Sudut rangkap
Kesamaan setengah sudut
2
cos1)
2sin(
xx
2
cos1)
2cos(
xx
Rnxn
nx ),2
(sin21cos 2
12 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
3. ..3sin2
cos1lim
0
xx
x
x xxx
2
1sin
2
1coscos 22
4. )8
1.......(
2tan
cos1lim
20
x
x
x 5. )4...(
2tan
14coslim
0
xx
x
x
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 1.1
Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
1.
20
)1(coslim
x
x
x... -(1/2)
Indentitas trigonometri
2. ...)5cos3(cos
lim20
x
xx
x (8)
Rumus Penjumlahan dan Selisih Sinus dan cosinus
3. 30
sin1tan1lim
x
xx
x
= .... (1/4) kalikan akar sekawan & menyederhanakan
4. )2...(2cos2sin
)cos3(coslim
2
xx
xx
x
5. ...2
2cos3sin3sinlim
30
x
xxx
x
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 1.1
Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
1. ...3coscos
4lim
2
0
xx
xx
x (1/2) (SBMPTN2013)
a. Selisih Sinus dan cosinus dan menyederhanakan
2.
)1(2
1cot).12(
)1(2sinlim
20
xxx
x
x (1) (SIMAK UI)
Rumus Penjumlahan dan Selisih Sin dan cos
13 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 2 LIMIT KETAKHINGGAAN
FUNGSI ALJABAR DAN TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Limit Fungsi Ketakhinggaan, Limit bentuk ∞/∞ , Limit ∞-∞ dan Aplikasi Limit ∞
Limit Ketakhinggaan Fungsi Aljabar &
Trigonometri
Bentuk
)(
)(lim
xg
xf
x
Bentuk
)()(lim xgxfx
Aplikas
Limit Fungsi
xlim Aljabar
xlim Trigonometri
Pengertian dan
Nilai Limit Ketakhinggaan
14 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 2
LIMIT KETAKHINGGAAN FUNGSI ALJABAR & TRIGONOMETRI
Tak hingga adalah
suatu nilai yang
demikian besar.
Saking besarnya nilai
tak hingga sehingga
bilangan apapun akan
dianggap kecil
dibandingkan dengan
nilai ∞. Untuk
memahami limit tak
hingga ini kita baca
dulu paradok filsuf
Zeno dan Elen tentang
perlombaan kelinci
dan kura-kura.
Seekor kelinci akan berlomba dengan seekor kura-kura dengan syarat pada detik pertama
jarak yang ditempuh 1/10 jarak sebelumnya. kelinci berlari dengan kelajuan 10m/s dan kura-kura
hanya 1 m/s. Oleh kura-kura lebih lambat diputuskan kura-kura start 10 m didepan anjing.
Pertanyaan yang muncul siapakah yang menjadi pemenang lomba tersebut?
Oleh karena kelinci berlari jauh lebih cepat daripada kura-kura, kelinci merasa akan dapat
menangkap kura-kura. Masalahnya, begitu kelinci telah menempuh jarak 10 m pertama dan tiba
ditempat kura-kura mula-mula berada, kura-kura telah maju 1 m, dan masih memimpin didepan
kelinci. Saat kelinci telah menempuh jarak 1 m, kura-kura telah maju lagi 0,1 m sehingga masih
tetap memimpin didepan.Demikian seterusnya, kelinci terus mendekat dan lebih mendekat dan
lebih mendekat ke kura-kura, tetapi tidak pernah berhasil menangkap kura-kura.
Kelinci kura-kura
kec 10 m/s kec 1 m/s
10 meter
Kita dapat menghitung total jarak yang ditempuh kelinci dari sebelah kiri dan kura-kura
dari sebelah kanan, dengan t menyatakan selang waktu (s) ketika kelinci berhasil menangkap kura-
kura sebagai berikut: (10 m/s) t = (1 m/s) t + 10 m
Penyelesaiannya adalah t = 9
11 m/s dimana kelinci telah berlari sejauh (10 m/s) )9
10( s = m
9
100
Teka-teki yang diajukan zeno cerita paradoksnya adalah bisa terjadi bahwa :
9
100...
100
1
10
1110 ................*)
Ruas kiri dari persamaan *) menyatkan penjumlahan bilangan-bilangan dengan karakteristik
tertentu tanpa batas, sedangkan ruas kanannya menyatakan hasil tertentu. Coba perhatikan ruas
kiri persamaan *) yaitu : ...100
1
10
1110 (deret geometri)
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.2 Menjelaskan dan menentukan limit di ketakhinggaan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
4.2 Menyelesaikan
masalah berkaitan dengan eksistensi limit di ketak-hinggaan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
Limit fungsi trigonometri
Mencermati pengertian yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri dan limit di ketakhinggaan fungsi aljabar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit di ketakhinggaan fungsi trigonometri dan fungsi aljabar.
Menggunakan limit di ketakhinggaan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri dalam pemecahan masalah
Menyajikan penyelesaian masalah berkaitan dengan eksistensi limit di ketak-hinggaan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
15 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
U1 = 10 dan 10
1
1
2
U
Ur (banyak suku n tak hingga)
Sesuai dengan rumus deret geometri tak hingga :
...100
1
10
1110 =
10
11
)10
11(1
lim
n
n
U,
Sekarang bagaimana menghitung
...*)9
111
9
100
10
11
)10
11(1
lim
n
n
U
A. Limit Fungsi Berbentuk )(lim xfx
Kegiatan 2.1
Pengertian dan nilai limit fungsi ketakhinggaan
Pandanglah fungsi )1(
)(2x
xxf
digambarkan grafikya secara agak cermat pada gambar 2.1.
Kita mengajukan pertanyaan ini: apa yang terjadi pada f (x) bila x menjadi semakin lama semakin
besar? Dalam lambang kita menanyakan nilai )(lim xfx
Gambar 2.1
Bilamana kita menuliskan x →∞, kita tidak mengatakan bahwa pada suatu tempat jauh ke
arah kanan pada sumbu x, terdapat suatu bilangan lebih besar dari pada semua bilangan
lain yang didekati oleh x. Melainkan, kita menggunkan x →∞ sebagai cara singkat untuk
mengatakan bahwa x menjadi semakin besar tanpa batas.
Dalam tabel 2.1, kita telah mendaftarkan nilai-nilai )1(
)(2x
xxf
untuk beberapa nilai x.
Kelihatan bahwa f(x) menjadi semakin kecil bilamana x menjadi semakin besar. Kita tuliskan
....1
lim)(lim2
x
xxf
xx
Dari pengalaman dengan bilangan-bilangan negatif besar akan mengantarkan kita bahwa
....1
lim)(lim2
x
xxf
xx
Tabel 2.1
X )1(
)(2x
xxf
10 ...
100 ....
1000 .....
↓ ↓
∞ ....
16 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Definisi Cermat Limit x → ± ∞, Dalam analogi dengan definisi ε, σ kita untuk limit-limit biasa,
kita membuat definisi berikut :
Gambar 2.1
(Limit bila x →∞). Andai f terdefinisi pada [c,∞) untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa Lxfx
)(lim jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat bilangan M yang berpadanan
sedemikian sehingga: LxfMx )(
(Limit bila x →-∞). Andai f terdefinisi pada [-∞, c) untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa Lxfx
)(lim jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat bilangan M yang berpadanan
sedemikian sehingga: LxfMx )(
Jadi Jelas Jika k bilangan bulat positif, maka
01
lim)(lim kxx x
xf 01
lim)(lim kxx x
xf
B. Menyelesaikan Bentuk
)(
)(lim
xg
xf
x
Buktikan bahwa 01
lim2
x
x
x
Penyelesaian :
Di sini kita menggunakan trik baku yaitu dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
pangkat tertinggi yang muncul di penyebut, yakni x2
010
0
1lim1
lim
1lim
11
1
lim1
lim1
lim
222
2
2
2
xx
x
xxx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Kegiatan 2.2
Memahami dan mengetahui cara penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞
Tentukan Limit : ...28
524lim
3
23
xx
xx
x
17 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Langkah 1 :
Tentukan pangkat tertinggi dari x yang terdapat pada fungsi pecahan polinomial tersebut.
Pangkat tertingginya adalah 3x
Langkah 2 :
Kalikan baik pembilang sama penyebut dengan kebalikan pangkat tertinggi yaitu 3
1
x
............
...
...
...
1..
54
lim..................................
..................................lim
...
...
1
...28
524lim
3
3
23
x
x
xx
xx
xxx
Langkah 3 :
Substitusikan nilai x , kemudian perhatikan bahwa setiap bentuk 01
lim nx x
untuk n
positif, sehingga akan diperoleh nilai limit yang dinyatakan :
2
1
...
...
0......
......4lim
x
Berdasarkan soal diatas Cari hubungan (kaitan) antara hasil limit yang diperoleh, yaitu 2
1
dengan suku-suku yang memiliki x dengan pangkat tertinggi pada pembilang dan penyebutnya.
...
...lim
)(
)(lim
m
m
n
n
xx xp
xa
xg
xf
Uji Kompetensi 2.1
Carilah Nilai limit berikut atau tunjukan bahwa limit tersebut tidak ada bahwa dalam pengertian tak-terhingga sekalipun.
1) ...52
643lim
2
2
xx
xx
x 7) ...
5
sinlim
2
2
2) ...14
2lim
3
2
x
xx
x 8) ...sinlim
x
x
3) ...123
64lim
2
23
xx
xx
x 9) ...
1sinlim
xx
4) ...2
23lim
3
23
xx
xx
x 10) ...
sinlim
x
x
x
5) ...12
lim4
3
x
xx
x 11) ...
1sinlim
xx
x
6) ...1
2lim
23
35
xx
xx
x 12) ...)
1sin(lim
xx
x
18 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Kegiatan 2.3
Menemukan cara singkat penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞
Perhatikan Uji kompetensi 2.1 sebelumnya telah diperoleh penyelesaian masing-masing soal.
Daftarkan suku tertinggi pembilang f(x), suku tertinggi penyebutnya g(x), Untuk memahami dan
mengetahui cara penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞
Soal untuk
Suku tertinggi
)(
)(
xg
xf
Hasil
limit Pembila
ng f(x)
Penyeb
ut g(x)
1 x →∞ 23x 22x 2
2
2
3
x
x 2
3
2 x →-∞ ... ... ... ...
3 x →∞ ... ... ... ...
4 x →-∞ ... ... ... 0
5 x →∞ ... ... ... ...
6 x →-∞ ... 3x ...
-∞
Perhatikan kolom diatas, perhatikan eksponen tertinggi pembilang f(x) maupun penyebut g(x). Dari pengamatan tersebut bisakah anda menentukan cara singkat untuk menghitung:
...
...lim
)(
)(lim
1
1
rxqxp
cxbxa
xg
xfm
m
m
m
n
n
n
n
xx
Jika pangkat tertinggi n = m maka hasil limit =...
...
Jika pangkat tertinggi n > m maka hasil limit =...
...
Jika pangkat tertinggi n < m maka hasil limit =...
...
Apa yang bisa anda simpulkan dari hubungan ketiganya tersebut:
................................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Uji Kompetensi 2.2
Tentukan nilai limit dibawah ini:
1.
4
3lim
2x
x
x... (1) perhatikan √x2 = x,
Pada pembilang kita kalikan 3
1
xsedangkan penyebut kita kalikan dengan
2
1
x
2. ...4
lim6
3
x
x
x (-1) pangkat tertinggi 6x = - x3 atau
63
11
xx
19 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
C. Menyelesaikan Bentuk limit
)()(lim xgxfx
Kegiatan 2.4
Memahami dan mengetahui cara penyelesaian limit taktentu
)()(lim xgxfx
Tentukan Limit : ...7315(lim
xxx
Langkah 1 : Kalikan bentuk akar dengan bentuk kawannya
..................
.................7315(lim
xxx
x
Langkah 2 : lakukan operasi perkalian dan penjumlahan bentuk akar
7315
62lim
.................
.......lim
.................
(.......)(.....)lim
.................
)..........()..........(lim
22
xx
x
xx
xx
Langkah 3 : lakukan operasi penyelesaian limit hanya bergantung pada suku yg dimiliki x
dengan pangkat tertinggi baik pembilang maupun penyebut
xlim
..........
2
7315
62
x
xx
x
xlim
xx
xxlim
...)(...
2lim
...)(.........
2...
Substitusikan x = ∞, sehingga diperoleh nilai limitnya, yaitu ∞
Uji Kompetensi 2.3
Tentukan nilai limit berikut ini :
1. )4
5...(34)54(lim 2
xxx
x
2. ...12)4(lim
xxx
3. )2
1...(564)12(lim 2
xxx
x
4. ...11
lim2
2
x
x
x
20 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Kegiatan 2.5
Menemukan cara singkat penyelesaian bentuk limit tanda akar
Diket: cbxaxxf 2)( , rqxpxxg 2)( :
a. Jika a = p, tunjukan bahwa a
qbxgxf
x 2)()(lim
b. Jika a > p, tunjukan bahwa
)()(lim xgxfx
c. Jika a < p, tunjukan bahwa
)()(lim xgxfx
d. Jika a = p, b = q, tunjukan bahwa 0)()(lim
xgxfx
Langkah Pembuktian tersebut gunakan seperti kegiatan 2. 4:
Langkah 1 : Kalikan bentuk akar dengan bentuk kawannya
Langkah 2 : lakukan operasi perkalian dan penjumlahan bentuk akar
Langkah 3 : lakukan operasi penyelesaian limit hanya bergantung pada suku yg dimiliki x dengan
pangkat tertinggi baik pembilang maupun penyebut
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 2.1
Tentukan Nilai Limit :
1. ...2lim 2
xxxx
2. )3
5...(1)2(lim 3 3
xx
x
Klu No 2 : ...))(( 3322 babababa
bxax )1(,,)2(3 3
21 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
D. Aplikas Limit Fungsi
x
xf lim)(
1. Limit Aljabar
Jumlah penduduk di sebuah desa diperkirakan t tahun dari sekarang akan menjadi :
2)2(
000.10000.20
tN
Berapakah jumlah penduduk kota tersebut dalam jangka waktu yang sangat panjang
dimasa depan? (t →∞),Maka:
orangtt
Nttt
000.200000.20)2(
000.10lim000.20
)2(
000.10000.20limlim
22
2. Limit Trigonometri
Perpindahan sebuah partikel pada saat t detik diberikan oleh s = 10 sin 2t dengan s
adalah jarak yg dinyatakan dalam m. Tentukan kecepatan partikel pada saat
det6
t
Kec = v(t) = t
tstts
t
s
tt
)()(limlim
BABABA 2
1sin)(
2
1cos.2sinsin
Jadi :
det/10)2
1(2060cos.20)
6(2cos202cos201).02cos(20
sin.lim
).2cos(20lim
sin).2cos(20limlim
mtt
t
t
t
tt
t
ttt
t
s
tttt
Kegiatan 2.6 Memahami dan mengetahui Aplikasi Limit fungsi
xxf lim)(
Tentukan nilai limit berikut ini :
1. Hubungan antara inang dan jumlah parasit adalah sebagai berikut. Jumlah parasit
untuk kerapatan inang(jumlah inang persatuan luas) x pada satu periode waktu
tertentu bisa dinyatakan oleh : x
xy
4510
900
Jika kerapatan inang terus meningkat
tanpa batas?
...
...
......
...
...
...lim
...
10lim
...
...lim
...
4510...
.900
lim4510
900limlim
xx
x
xxx x
x
x
xy
22 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
2. Jumlah senyawa baru terbentuk mengikuti fungsi ,2)( 2 ttttf f(t)jumlah
senyawa dalam miligram dan t menyatakan waktu dalam detik. Tentukan jumlah
senyawa yang terbentuk jika terus menerus?
Penyelesaian
TUGAS MANDIRI TAK TERSTRUKTUR 2.2
1. Bagaimana juga perpindahan partikel s(t) = 5.cos 2t, tentukan kec partikel pada
saat t =1/6 µ dan t =µ
23 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 3 ASIMTOT FUNGSI ALJABAR
DAN TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Definisi Asimtot, Asimtot datar dan asimtot tegak
Asimtot
Fungsi Aljabar dan Trigonometri
DEFINISI ASIMTOT FUNGSI
MENENTUKAN
ASIMTOT
FUNGSI
ASIMTOT FUNGSI TEGAK
ASIMTOT FUNGSI MENDATAR
24 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 3
ASIMTOT FUNGSI ALJABAR DAN TRIGONOMETRI
Bagaimana
menentukan
limit-limit Tak
terhingga dari
fungsi bentuk
2
1lim
2 xx ?
A. DEFINISI ASIMTOT FUNGSI
Kegiatan 3.1
Definisi Asimtot secara geometri
Misalkan fungsi f ditentukan dengan rumus 2
1)(
xxf dan daerah asalnya
adalah RxxD f ,{ dan }0x .
Coba perhatikan tabel yang menyatakan hubungan x dan 2
1
x Tabel 3.1 berikut ini.
...2
1lim)(lim
2
xxf
xcx
X ... ... ... ... ...
2
1
x ... ... ... ... ...
...2
1lim)(lim
2
xxf
xcx
X ... ... ... ... ...
2
1
x ... ... ... ... ...
Berdasarkan Tabel diatas tanpa bahwa adalah tidak masuk akal untuk menanyakan limit
...2
1lim
2
xx, tetapi kita pikirkan adalah beralasan bila kita menulis
2
1lim)(lim
2 xxf
xcx
2
1lim)(lim
2 xxf
xcx
3.3 Menjelaskan asimtot (datar dan tegak) kurva fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
4.3 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan asimtot (datar dan tegak) fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
Asimtot (datar dan tegak) kurva fungsi aljabar
Asimtot (datar dan tegak) kurva fungsi trigonometri
Mencermati gambar yang berkaitan dengan limit fungsi trigonometri dan limit fungsi aljabar menuju tak hingga secara geometri.
Mengilustrasikan dengan gambar konsep limit fungsi trigonometri dan limit di ketakhinggaan fungsi aljabar secara geometri
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan asimtot kurva fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan asimtot kurva fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
25 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Berikut ini grafik fungsi 2
1lim
2 xx, dapat ditunjukan :
Gambar 3.1
Berikut adalah definisi yang berkaitan dengan situasi ini.
Definisi
(Limit tak terhingga). Kita katakan bahwa )(xf jika untuk tiap bilangan positif M,
berpandangan suatu 0 sedemikian sehingga Mxfcx )(0
Terdapat definisi-definisi yang berpadanan dari
)(lim xfcx
)(lim xfcx
)(lim xfcx
............(*)
Secara umum limit fungsi f(x) untuk x mendekati ∞ dapat didefinisikan dengan menggunakan
bilangan positif dan M sebagai berikut.
Definisi
Misal fungsi f terdefinisi dalam daerah asal fD [ a, ∞)
Fungsi f(x) mempunyai
)(lim xfx
L jika dan hanya jika untuk setiap bilangan positif
didapatbilangan positif M, demikian sehingga jika x > M maka Lxf )(
Jika
)(lim xfx
L atau
)(lim xfx
L, maka garis mendatar dengan persamaan y = L
dinamakan sebagai asimtot datar bagi fungsi y = f(x)
26 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Seperti halnya dalam )(lim xfcx
yang dapat menjadi besar tnpa batas ∞ atau menjadi kecil
tanpa batas -∞
)(lim xfcx
atau
)(lim xfcx
............(**)
Jadi kaitan terhadap asimtot secara ringkas , jika garis y = L atau x = c adalah asimtot
tegak/datar dari grafik y = f(x) jika salah satu pernyataan-pernyataan berikut benar.
)(lim xfcx
)(lim xfcx
)(lim xfcx
)(lim xfcx
B. MENENTUKAN ASIMTOT FUNGSI
Kegiatan 3.2
Memahami dan mengetahui grafik asimtot
1. Tentukan nilai limit berikut ini :
Diketahui fungsi 2
1)(
xxf , dengan daerah asal RxxD f ,{ dan }0x .
Hitunglah :
a. )(lim0
xfx
dan )(lim0
xfx
2
1)(
xxf
... ... ... ... ... ...
a. )(lim0
xfx
... ... ... ... ... ...
2
1)(
xxf
... ... ... ... ... ...
b. )(lim0
xfx
... ... ... ... ... ...
b. Apakah )(lim0
xfx
ada? Jika ada tentukan nilai )(lim0
xfx
2
1)(
xxf
... ... ... ... ... ... ... ... ... 2
1)(
xxf
c. )(lim0
xfx
... ... ... ... ... ... ... ... ... d. )(lim0
xfx
Jadi Grafik fungsi
)(lim0
xfx
= ...
x
y
27 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
2. Cari nilai limit menggunakan konsep 2
1 )1(
1lim
xx dan
21 )1(
1lim
xx
Penyelesaian :
Sama konsepnya seperti diatas maka diperoleh
...)1(
1lim
21
xx
dan ...)1(
1lim
21
xx
Karena kedua limit adalah ∞, kita dapat menuliskan : ...)1(
1lim
21
xx
Grafik fungsiya :
Jadi garis x = 1 adalah asimtot tegak, sementara garis y = 0 adalah asimtot datar
3. Carilah asimtot – asimtot tegak dan datar dari grafik )1(
2)(
x
xxf
Penyelesaian :
Kita harapkan sebuah asimtot tegak pada titik yang penyebutnya nol, dan kita benar karena
)1(
2lim
1 x
x
x dan
)1(
2lim
1 x
x
x, sebaliknya
.........
...
...
1
...
...
2
lim)1(
2lim
x
x
x
x
xx dan 2
......
...
...
1
...
...
2
lim)1(
2lim
x
x
x
x
xx
Sehingga :
f(x) = y = .... merupakan asimtot .........
x = 1 merupakan asimtot ........
Grafik fungsinya :
y
28 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Uji Kompetensi 3.1
Tentukan nilai limit berikut ini :
1. Diketahui fungsi 2
3)(
x
xxf , dengan daerah asal RxxD f ,{ dan }2x .
Hitunglah :
a. )(lim2
xfx
dan )(lim2
xfx
b. Apakah )(lim0
xfx
ada? Jika ada tentukan nilai )(lim0
xfx
2. Dengan menganalisis grafik, tunjukan bahwa:
a.
)12(lim xx
dan
)12(lim xx
c.
)24(lim xx
dan
)14(lim xx
b.
)1(lim 2xx
dan
)1(lim 2xx
d.
)4(lim 2xx
dan
)4(lim 2xx
3. x
x
x sin
cos1lim
0
TUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR 3.1
Tentukan nilai limit berikut ini menggunakan alat bantu :
3
)3cos(lim
3
x
x
x
dan
2
coslim
2
x
x
x
29 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 4 TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Definisi Turunan Trigonometri, Sifat-sifat, Aturan Rantai, Fungsi Implisit, Persamaan Parameter, Aplikasi turunan
Turunan
Trigonometri
Definisi
Turunan
Sifat -Sifat
Turunan
Menyelesaikan
Turunan
Fungsi
Implisit
Persamaan
Parameter
Aplikasi
Turunan
Fungsi
Trigonometri
Laju
Perubahan
Fungsi
Trigonometri
Kecepatan &
Percepatan
Fungsi
Trigonometri
Aturan
Rantai
Kecepatan
Sudut
30 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 4 TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Dalam buku matematika
sebelumnya, kita telah
mempelajari beberapa fungsi
trigonometri, yaitu
fungsi sinus f(x) = sin x,
fungsi cosinus f(x) =cos x,
fungsi tangen f(x) = tan x.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan menunjukan bahwa limit fungsi trigonometri memiliki nilai.
Untuk itu pada pokok bahasan ini kita membuktikan apakah turunan fungsi aljabar menghasilkan
fungsi aljabar pula. Begitu pula halnya dengan turunan fungsi trigonometri ternyata hasilnya juga
merupakan fungsi trigonometri seperti pada pembahasan berikut.
Uji Kompetensi Awal
Tentukan turunan dari fungsi berikut : f(x) = 2x2 & x
xf1
)(
A. Definisi Turunan : h
xfhxfxf
h
)()(lim)('
0
Kegiatan 4.1
Menemukan konsep rumus turunan fungsi trigonometri
1. Turunan dari f ( x ) = sin x
Menentukan turunan dari f(x) = sin x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu : sin (x+y) = sin x cos y + cos x sin y
0cos1
lim0
x
x
xdan 1
sinlim
0
x
x
x
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = sin ( x + h) = ...
f(x) = sin x
Langkah 2 :
Hitunglah f’(x) =...
3.4 Menjelaskan turunan fungsi trigonometri
4.4 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
Mencermati konsep turunan fungsi trigonometri dan sifat-sifatnya.
Menentukan turunan fungsi trigonometri dengan menggunakan sifat-sifatnya
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri
Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri
31 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
hh
xfhxfxf
hh
...lim
)()(lim)('
00
h
xxxxf
h
sinhcossincosh.sinlim)('
0
h
xx
h
sinhcoscosh)1(sinlim
0
...
...cos
...
......sinlim
0xx
h
kemudian, keluarkan faktor yang tidak mengandung unsur h dari limit, yaitu sin x dan cos x.
...
...lim.cos
...
......lim.sin)('
00 hhxxxf
oleh karena, 0cosh1
lim0
hhdan 1
sinhlim
0
hh
Maka f ‘ (x) = cos x,
Jadi turunan dari f(x) = sin x adalah f ‘ (x) = cos x,
2. Turunan dari f ( x ) = cos x
Menentukan turunan dari f(x) = cos x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu : cos (x+y) = cos x cos y + sin x sin y
0cos1
lim0
x
x
xdan 1
sinlim
0
x
x
x
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = cos ( x + h) = ...
f(x) = cos x
Langkah 2 :
Hitunglah f’(x)
hh
xfhxfxf
hh
...lim
)()(lim)('
00
hxf
h
............................................................................lim)('
0
hh
......................................................................................lim
0
...
...sin
...
......coslim
0xx
h
kemudian, keluarkan faktor yang tidak mengandung unsur h dari limit, yaitu sin x dan cos x.
32 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
...
...lim.sin
...
......lim.cos)('
00 hhxxxf
oleh karena, 0cosh1
lim0
hhdan 1
sinhlim
0
hh
Maka f ‘ (x) = -sin x,
Jadi turunan dari f(x) = cos x adalah f ‘ (x) = -sin x,
3. Turunan dari f ( x ) = tan x
Menentukan turunan dari f(x) = tan x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu :
yx
yxx
tantan1
tantantan
dan 1
tanhlim
0
hx
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = tan ( x + h) = ...
f(x) = tan x
Langkah 2 :
Hitunglah f’(x)
hh
xfhxfxf
hh
...lim
)()(lim)('
00
...
............................................................................lim)('
0
hxf
tanh).tan1(
)tan1tanh(lim
2
0 xh
x
h
tanh).tan1(
1lim).tan1(lim.
tanhlim
0
2
00 xx
h hhh
Oleh karena
1tanh
lim0
hh
, ↔ )tan1(lim 2
0x
h
= (1 + tan2x) dan
tanh).tan1(
1lim
0 xh =1
Maka f ‘ (x) = 1 + tan2x = sec2 x
Jadi turunan dari f(x) = tan x adalah f ‘ (x) = 1 + tan2x = sec2 x
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.1
Buktikan turunan sebagai berikut ini :
y = cot x → y’ = -coses2x dan
y = sec x → y’= sec x. tan x
y = coses x → y’= - cosec x. cot x
33 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
B. SIFAT-SIFAT TURUNAN
)().()( xvxuxf → )(').()().(')(' xvxuxvxuxf
)(
)()(
xv
xuxf →
2)(
)(').()().(')('
xv
xvxuxvxuxf
Kegiatan 4.2
Penggunaan Sifat-sifat Turunan dalam menyelesaikan persamaan Trigonometri
Tentukan turunan sebagai berikut ini (menggunakan sifat2):
1. f(x) = x2.sin x → f(x)’ = (x2cos x + 2x sin x)
2. x
xxf
cos1
cos)(
→
xxf
2sin1
1)('
3. x
xxf
cot2)( → xxxxxxxxxf sin.(cossinsinsin.cos)(' 23 )
Penyelesaian
1) f(x) = x2.sin x → )().()( xvxuxf
.......................)( xu → .......................)(' xu
.......................)( xv → .......................)(' xv
)(').()().(')(' xvxuxvxuxf
......).................)(.(................)..................)((.........)(' xf
.....................................................................................)(' xf
...........................................)(' xf
2) xx
xxf
cossin
cos)(
.......................)( xu → .......................)(' xu
.......................)( xv → .......................)(' xv
.........)(.........
........)(.......)(..)..........(.......)(
)(
)(').()().(')('
2
xv
xvxuxvxuxf
....................
...............................................
)(.........
...............................................2
=
............................
........................................................
3) x
xxf
cot2)(
.......................)( xu → .......................)(' xu
34 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
.......................)( xv → .......................)(' xv
.........)(.........
........)(.......)(..)..........(.......)(
)(
)(').()().(')('
2
xv
xvxuxvxuxf
....................
...............................................
)(.........
...............................................2
=
............................
........................................................
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.2
Buktikan turunan sebagai berikut ini :
x
xxf
tan1
sec)(
→
xx
xxxf
cossin21
cossin)('
C. TURUNAN BALIKAN TRIGONOMETRI
11;1
1)('sin)(
2
1
xx
xfxxf 2
1
1
1)('tan)(
xxfxxf
11;1
1)('cos)(
2
1
x
xxfxxf 1;
1
1)('sec)(
2
1
xxx
xfxxf
Pembuktian : 11;1
1)('sin)(
2
1
xx
xfxxf
Bukti :
Sekarang kita diferensialkan kedua ruas menurut x, dengan menggunakan aturan rantai pada ruas
kanan maka : )(sin)cos(sin.cos1 11 xDxyDy xx
)(sin11 12 xDx x
Pada langkah terahir, kita menggunakan kesamaan pada segitiga :
21 1)sin(cos) xxi 21 1)sec(tan) xxiii
21 1)cos(sin) xxii 1)tan(sec) 21 xxiv
Kita simpulkan bahwa 11;1
1)('sin)(
2
1
xx
xfxxf
Contoh : ...)('),13(sin)( 1 xfxxf (gunakan aturan rantai)
xxxD
xxf x
69
3)13(
)13(1
1)('
22
35 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
D. MENYELESAIKAN DAN MENYAJIKAN PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN TURUNAN
FUNGSI TRIGONOMETRI
1. Teorema Aturan Rantai
Jika fungsi y = (fog)(x) = f (g(x) = f (u) dan u = g(x), maka turunan fungsi (fog)(x)tersebut =
(fog)’(x) = f’(g(x). g’(x) ataudx
du
du
dy
dx
dy.
Kegiatan 4.3
Menggunakan konsep sifat-sifat dan aturan rantai fungsi trigonometri
Carilah turunan dibawah ini menggunakan sifat-sifat aturan rantai:
1) F(x) = cos (x2 – 5x) → f’(x) = - (2x – 5) sin (x2 - 5x)
Dik : y = f(x) = cos(x2-5x)
Langkah 1 :
Pemisalan u = x2 – 5x sehingga y = cos u,
Maka du = 2x dan dy = -sin u
Langkah 2 : Substitusi ke rumus aturan rantai ↔ dx
du
du
dy
dx
dy.
=dx
d
du
ud ....)(..........
)cos(.= )52).(sin( xU ...........................)52).(5sin(( 2 xxx
2) F(X) = sin 4(5x) → f’(x) = - 20 sin3 (5x).cos(5x)
Dik : y = f(x) = cos(x2-5x)
Langkah 1 :
Pemisalan
v = 5x , u = sin v, dan y = u4
Maka dy = 4u3 du, du = cos v dv , dan dv = 5 dx
Langkah 2 :
Substitusi ke rumus aturan rantai : dx
dv
dv
du
du
dy
dx
dy..
= dx
dx
dv
dx
.......
.
.)(.................... = 4u3. Cosv.5 = .....................
3) 22 )sin1()( xxf → xxxf 3cossin4)('
)sin1(.)sin1(2)(' 2122 xdx
dxxf
dx
xdxxxf
)(sin).(sin2(0).sin1(2)(' 2
)).(.......sin2(......).(.........2)(' xxf xx 3cossin4
36 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
4) Tentukan nilai t , dinyatakanfungsi trigonometri sebagai berikut: 2
2 3sin)(
t
xxf , Jika
dx
xdfxf
)()(' dan 6
36'
f
Gunakan sifat turunan fungsi )(
)()(
xv
xuxf , bahwa :
2)(
)().(')().(')('
xv
xuxvxvxuxf
,
maka 2
2 3sin)(
t
xxf
U(x) = sin2 (3x) → u’(x) = 2.(sin 3x).(cos 3x).3 = 3. 2 sin3x cos 3x = 3. Sin 6x
V(x) = .... → v’(x) = ...
Jadi diperoleh : ....
)3(....)(sin.(....)6sin3)('
xxxf
=
...
...
Selanjutnya substitusi 36
x , pada f ’(x), maka diperoleh
636
'
f , jadi .........
................
................
.............
.............
36'
f
6 = 2
....
t ↔ 6 t2 = ........
↔ t2 = ,....
1 t = ±
...
... =
↔ ......
......1 t dan
......
......2 t
5) F(x) = Tan 2 9x
dx
dv
dv
du
du
dy
dx
dy. = (.......).........).(........9tan(....)
)9(.
)(tan.
)(tan 2
xdx
xd
dv
vd
du
ud
(.......).........).(........9tan(....) xdx
dy = 18 tan 9x sec2 9x
6) x
xxf
cot1
sin)(
2
U(x) = sin2 x → u’(x) = ...
V(x) = .... → v’(x) = csc2x
2)(
)().(')().(')('
xv
xuxvxvxuxf
=
......................
)...............)(...(.................)..............)(....(.........
......................
)...............)(...(.................)..............)(....(.........
Uji Kompetensi 4.1
Tentukan turunan sebagai berikut ini (aturan rantai):
1. 5 3sin)( xxf 3) )2(sin 24 xy 4) )1(tan 1 xy
2. )4
4cos(.2)(
xxf → )4
4sin(.8)('
xxf
37 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
2. Turunan Fungsi Implisit Trigonometri
Fungsi yang telah kita turunkaan sebelumnya, variabel terikat y bisa nyatakan dalam
variabel bebas x sebagai fungsi y = f(x), misalnya y = 3.sin2x (bentuk eksplisit)
Sedangkan fungsi seperti x2 + y2 = 4 adalah bentuk implisit, fungsi tersebut bisa diubah menjadi
bentuk eksplisit menjadi:
Y2 = 4 – x2
Bagaimana jika bentuk 2x2+ yx2 + 1 = 0 apakah bisa diubah menjadi bentuk eksplisit y = f(x).
Untuk mendapatkan dx
dydari suatu bentuk implisit kita menggnakan aturan rantai. Teknik untuk
mendapatkandx
dydari bentuk implisit ini disebut sebagai turunan fungsi implisit
Kegiatan 4.4
Menggunakan konsep aturan Implisit
1) Cos y = x + sin x , (Turunkan Kedua ruas terhadap x)
d(Cos y) =d( x) + d(sin x)
)cos()(1)(sindx
dy
dx
dy
dx
dyy
)sin
cos1(
x
x
dx
dy
2) 1sin yxy , (langkahnya sama seperti soal 1)
1sin)( yxy , (x.y) sifat aturan perkalian turunan
0(......).
..
dx
dy
dx
dyxy
dx
dx → 0cos
......
dx
dyy
dx
dyxy
dx
dyy ........)(...... ↔ yyx
dx
dy )cos(
xx
y
dx
dy
cos
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.3
Tentukan dx
dydalam x dan y fungsi berikut ini (aturan Implisit):
1. xxy tancot
2. xyxy 22 )cos(
38 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
3. Turunan dari Persamaan Parameter
Persamaan parabola y2 =4px bisa dipenuhioleh persamaan x = pt2 dan y =2pt, dengan t
sebagai parameternya. Oleh karena itu persamaan x = pt2 dan y = 2pt disebut persamaan
parameter dari y2=4px.
Jika kita beri dua persamaan parameter x = x(t) dam y = y(t) dan diminta menentukandx
dy, maka
lebih mudah bagi kita menyelesaikan dengan menggunakan aturan rantai, yaitu :
dtdx
dtdy
dx
dyatau
dx
dt
dt
dy
dx
dy .
Kegiatan 4.5
Menentukan Turunan dari Persamaan Parameter
Jika kurva-kurva didefinisiskan dengan persamaan yang diberikan, tentukan dx
dyyang dinyatakan
dalam t.
1) tx 4 dan 53 2 ty
Penyelesaian : 2
1)1(2
1
2)...
....(4.4
tttdt
dx dan ...
dt
dy
Maka :
dtdx
dtdy
dx
dy =
...
... = ....
2) tx sin21 dan ty cos4
Penyelesaian : tdt
dxcos2. dan ...
dt
dy
Maka :
dtdx
dtdy
dx
dy = ttan
2
1
...
...
3) ttx sin22sin dan tty cos22cos
Penyelesaian : .....dt
dx dan ...
dt
dy
Maka :
dtdx
dtdy
dx
dy =
.......................
.......................
39 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
4. Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri
Masalah pertama berkaitan dengan laju perubahan suatu fungsi terhadap variabel bebasnya,
misalnya laju perubahan y = f(x) terhadap x. Laju perubahan fungsi y = f(x) terhadap x
adalahdx
dyyang dinyatakan dalam x,
Kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi perpindahan. Untuk perpindahan x = x (t), maka :
Kecepatan : dt
dxxv )(
Percepatan adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan atau turunan kedua dari fungsi
perpindahan. Kecepatan : dt
dvxa )(
Kegiatan 4.6
Aplikasi Turunan dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Laju Perubahan Fungsi Trigonometri
Daya nyata 0P (dalam satuan votl amper) suatu rangkaian listrik yang daya aktifnya P (satuan
watt) dan sudut impedansinya θ, diberikan oleh sec.0 PP . Jika P adalah konstan pada 20 W,
tentukan laju perubahan 0P jika θ berubah pada laju 0,050 rad/menit saat θ = 450.
Penyelesaian :
Dik : Laju perubahan sudut θ terhadap waktu adalah
dt
d 0,050 rad/menit saat θ = 450.
Dit : Laju perubahan daya nyata 0P yaitu dt
dPo ...
Jb : Perhatikan )(0 fP , sedangkan ),(tf sehingga
laju perubahan dt
d
d
dP
dt
dPo
.0 ,
sec.0 PP , 20P , jadi sec.200 P
Dengan demikinan tan.sec20dt
dPo
Maka : dt
d
d
dP
dt
dPo
.0 = (............................)(........................)
dt
dPo = 00 45tan.45sec....... = ...).....)(....(.....)(. = 2
jadi laju perubahannya 2dt
dPo Watt/menit
40 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
4.2 Kecepatan dan Percepatan Fungsi Trigonometri
Gerakan sebuah partikel diberikan oleh
42cos6
ts . Tentukan nilai prpindahan, kecepatan
dan percepatan. Tentukan juga waktu tersingkat ketika nilai-nilai maksimum itu terjadi.
Penyelesaian :
Dik :
42cos6
ts
Perpindahan s maksimum = 6 ini tercapai ketika 14
2cos
t ,
0cos4
2cos
t ↔
2.04
2 nt
2t ..........
.... ↔ t ..
....
....n (*) dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
Waktu tersingkat untuk perpindahan maksimum ditentukan dengan mensubstitusi n € A yang
memberikan t nilai positif terkecil
n = 0 → t
(...).8 ↔ t
....
.... (Tidak memenuhi)
n = 1 → t
(...).8 ↔ t
....
.... (Memenuhi)
Jadi, perpindahan s maks = 6 tercapai waktu tersingkat t 8
7
Kecepatan partikel v adalah
)
42cos(6)(
t
dt
d
dt
dsxv
6)( xv
)
42cos(
t ↔ 6)(' xv (...))
42((........)
t
)(' xv )...
.............(....12
Kec maks adalah .12maksv ini tercapai ketika 14
2sin
t ,
2sin
42sin
t ↔
2.nx atau 2.)1800 nx
2.
242 nt dan
2.
242 nt
2.
....
....
22 nt dan 2.
....
....
...
...2 nt
.
....
....nt dan .
....
....nt
41 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
n = 0 → t ...(...).8
... ↔ t
....
....
n = 1 → t ...
...(...).
8
... ↔ t
....
....
Jadi, Kec maks = 12 tercapai waktu tersingkat t 8
5
Percepatan partikel a adalah
)
42sin(12)(
t
dt
d
dt
dvxa
12)( xa
)
42sin(
t ↔ ......)( xa (...))
42((........)
t
)(' xv )...
.............(....24
Perc max adalah .24maksa ini tercapai ketika 14
2cos
t ,
cos4
2cos
t ↔ 2.nx atau 2.) nx
2.4
2 nt
dan
2.
42 nt
2.
....
....2 nt dan 2.
...
...2 nt
.
....
....nt dan .
....
....nt
n = 0 → t ...(...).8
... ↔ t
....
....
n = 1 → t ...
... ↔ t
...
...(...).
8
...
Jadi, perc maks = 24 tercapai waktu tersingkat t 8
3
4.3 Kecepatan Sudut Fungsi Trigonometri
1. Sebuah permainan anak berbentuk kincir raksasa yang memiliki diameter 10 m sedang
dimainkan di sebuah arena bermain. Kincir tersebut berputar dengan kec sudut
12
radian/det tepat diatas permukaan tanah, tentukan laju perubahan posisi kedudukan
terhadap arah vertikal pada kincir tersebut pada ketinggian 7,5 m dari permukaan tanah
42 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Hubungan ketinggian dari permukaan tanah h(t), radius R, dan sudut θ (t) seperti gambar diatas,
dapat dirumuskan sebagai berikut :
)(cos1))(cos()( tRtRRth : R = 5 m dan h = 7,5 m
cos1(......)(.......) ↔...
...)(.........cos →
3
2......... radian
Diketahui kec sudut 12
dt
drad/det, maka laju perubahan ketinggian dapat dirumuskan sebagai
berikut :
dt
d
d
dh
dt
dh
↔ )
...
...)(cos(
RR
d
d
dt
dh
...)(.........(...
d
dR
d
d
dt
dh .........)((.....)
...R
=
sin...
Rdt
dh ↔
3
2sin5
...
dt
dh= 3
...
...
Jadi, laju perubahan posisi kedudukan terhadap arahvertikal pada kincir tersebut pada ketinggian
7,5 m dari permukaan tanah ketika dudukan kincir tersebut bergerak naik adalah 324
5
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 4.1
1. Tentukan turunan sebagai berikut ini (aturan rantai): ,2
4t an3
xy Jika x berkurang
pada laju 0,4 rad/s. Tentkan laju perubahan y terhadap waktu ketika 48
x
2. Sebuah partikel sedang bergerak dengan persamaan perpindahan )3
2cos(5
tx , dengan
x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan :
kecepatan maksimum partikel saat (0 ≤ t ≤ 2µ ) dan
percepatan maksimum partikel saat (0 ≤ t ≤ 2µ )
43 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 5 NILAI MAKSIMUM & MINIMUM, SELANG
KEMONOTONAN DAN KEMIRINGAN GARIS
SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Nilai Maksium dan Minimum, Selang kemonotonan dan Kemiringan garis singgung
Nilai Maksimum & Nilai
Minimum, Kemonotonan,
Garis Singgung Fungsi
Trigonometri Fungsi
Trigonometri Maksimum
dan Minimum
Nilai
Maksimum dan Minimum
Menentukan Titik Stasioner,
Kemonotonann, Kemiringan
Bentuk
A cos x + B sin x =
k cos ( x- ᾱ )
Bentuk
A sin x+ B cos x
Titik Stasioner dan
Kemonotonann, Fungsi
Gradien dan
Garis singgung Kurva
Definisi & Teorema
Kemonotonan
44 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 5
NILAI MAKSIMUM, NILAI MINIMUM, SELANG KEMONOTONAN DAN KEMIRINGAN GARIS
SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI
A. MAKSIMUM DAN MINIMUM
Gambar 5.1
Dalam kehidupan ini kita sering menghadapi masalah guna mendapatkan cara terbaik
untuk melalukan sesuatu. Sebagi contoh, seorang petani ingin memiliki kombinasi tanaman yang
dapat menhasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter ingin memilih dosis terkecil obat yang
akan menyembuhkan penyakit tertentu. Seorang kepala pabrik akan menekan sekecil mungkin
biaya penyebaran barangnya. Kadang kala salah satu dari masalah diatas dapat dirumuskan
sehingga melibatkan pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi pada suatu himpunan yang
dirinci
Suatu fungsi y = f(x) dikatakan mempunyai maksimum relatif/minimum relatif pada suatu
interval pada x = Xo, apabila f(xo) adalah nilai terbesar/terkecil dari nilai pendahulu/penyerta dari
fungsi tersebut. Pada gambar 5.1 diatas titik A(a,f(a)) adalah titik maksimum relatif pada kurva
sebab f(a) > f(x) pada setiap sekitar (neighbourhood) sekecil apapun 0 < Ix – aI < θ. Dan dikatan
bahwa y = f(x) mempunyai maksimum relatif {f(x)=f(a)} jika x = a. Dan dengan jalan yang sama titik
C (c,f(c)) adalah minimum relatif dari kurva, dan dikatakan y = f(x) mempunyai nilai minimum
relatif {f(x)=f(c)} jika x = c.
3.5 Menjelaskan keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva fungsi trigonometri
4.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva fungsi trigonometri
Nilai maksimum fungsi tigonometri
Nilai minimum fungsi trigonomerti
Selang kemonotonan fungsi trigonometri
Kemiringan garis singgung kurva fungsi trigonometri
Mencermati keterkaitan turunan fungsi trigonometri dengan nilai maksimum dan minimum.
Menentukan titik stationer,selang kemonotonan dan garis singgung kurva fungsi trigonometri.
Mempresentasikan cara mencari turunan fungsi trigonometri
Mempresentasikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri
45 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Definisi
Andai S[a,c], daerah asal f, memuat titik c.Kita katakan bahwa:
1) )(cf adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S
1) )(cf adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S
1) )(cf adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S
1) )(cf adalah nilai ekstrim f pada S jika nilai maksimum atau nilai munimum
Untuk titik A, f’(x) berubah tanda dari positif – nol – negatif, dikatakan f mempunyai nilai balik
maksimum f(a) pada x = a
Untuk titik B, f’(x) berubah tanda dari negatif – nol – negatif, dikatakan f mempunyai nilai belok
horizontal f(b) pada x = b
Untuk titik C, f’(x) berubah tanda dari negatif – nol – positif, dikatakan f mempunyai nilai balik
minimum f(c) pada x = c
B. NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI TRIGONOMETRI
Kegiatan 5.1
Menemukan konsep nilai maksimum dan minimum fungsi trigonometri
1) Bentuk A cos x + B sin x = k cos ( x - ᾱ )
Bagaimana menentukan Nilai maksimum dan minimum dari fungsi: 3 cos x + 4 sin x
↔ (cos x cos a + k sin x sin a) = 3 cos x + 4 sin x
Diperoleh k cos a = 3 (KW I dan IV) dan sin a = 4 (KW I dan II),
01,53,....
....
a
btg (KW I), 2222 (....)(....) bak = ...........
Nilai Maksimum = +5 dan Nilai Minimum = -5 dan Grafiknya :
Gambar 5.2
46 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
2) Bentuk A Sin X + B Cos X
Bagaimana menentukan nilai maksimum dari fungsi:
10cos.sin24sin14cos4)( 22 xxxxxf
Kita bisa saja menyelesaikan soal ini dengan menggunakan syarat titik stasioner : 0)( xf ,
kemudian menentukan jenis stasioner mana yang termasuk nilai balik maksimum. Tetapi cara penyelesaian seperti ini memerlukan waktu hitung yang lebih lama dan cukup rumit.
Kita bisa mengerjakan soal seperti ini dengan lebih efisien dan sederhana jika kita bisa
menentukan rumus nilai ekstrim y = A sin x + B cos x yang sangat mudah diingat.
Syarat kurva y = A sin x + B cos x mencapai ekstrim adalah y’=0
0(......)(........)' BAy ↔ (......)(........) BA
.....
....
cos
sin
x
x ↔
.....
.............
Kemungkinan I B
Ax
tan
Hipotesa = 2222 (........)(........)(........)(........)
22sin
BA
Ax
dan
22cos
BA
Bx
Nilai ekstrim fungsi : y = A sin x + B cos x
...................
](.......)[(.......)
..............
.............
..............
..............
22
BAy
22 BAy
Kemungkinan II B
Ax tan
Hipotesa = 2222 (........)(........)(........)(........)
22sin
BA
Ax
dan
22cos
BA
Bx
Nilai ekstrim fungsi : y = A sin x + B cos x
...................
](.......)[(.......)
..............
.............
..............
..............
22
BAy
22 BAy
Karena A2> 0 dan B2> 0, maka pastilah :
Nilai minimum 22
min BAy ,
Nilai maksimum 22 BAymaks
47 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Nilai maksimum dari fungsi: 10cos.sin24sin14cos4)( 22 xxxxxf
Penyelesaian : kita mengubah menjadi bentuk umum
A Sin nx + B Cos nx dengan n > 0
10)cos.sin.(.......12)sin10sin4(cos4)( 222 xxxxxxf
10)2.(sin12]sin10..)...................[(........)( 2 xxxf
...........................sin10..)..................(.........4)( 2 xxf
Gunakan sifat : xx sin212cos dan xx 2cos1sin2 2
...........................)sin2......()1(4)( 2 xxf
................)2cos1.......(14)( xxf
xxxf 2sin122cos519)(
Perhatikan 19 adalah bilangan tetap sehingga f(x) maksimum jika )2sin122cos5( xx juga
maksimum. Bentuk : )2sin122cos5( xx atau )2cos52sin12( xx sudah identik sama
A Sin nx + B Cos nx
Maka Nilai maksimum mumNilaiMaksixf 19)(
2222 .....)((.....)1919)( BAxf
32...........(.....)(.....).....)( xf
Uji Kompetensi 5.1
1. Nilai Maksimum dan minimum : xxxf cos3sin)(
2. Nilai Min dari fungsi :
2
2
sec2
tan1)(
w dan Cos 2θ + cos θ
3. Nilai Maks dari fungsi: 2sin9sin12 dan 64 cossin
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 5.1
Nilai Maksimum dari k dimana k2sin
2cos5
dan 0 < θ < π Kunci k=3
Langkah penyeleaian :
Klu : k2sin
2cos5
(M) berarti
sin
2cos52
k (TM)
Gunakan sifat pembagian turunan
48 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
C. MENENTUKAN TITIK STASIONER, SELANG KEMONOTONAN, DAN KEMIRINGAN GARIS
SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI
1. Kemonotonan
Pada grafik berikuti
f (x)
Turun Naik
C
Gambar 5.3
Menyatakan bahwa f turun di kiri c dan naik di
kanan c.
Definisi ; Andai f terdefinisi pada selang I
(buka, tutup atau tak satupun) kita katakan:
i) f Naik pada I jika untuk setiap pasang
bil x1 dan x2 dalam I
x1 < x2 → f (x1) < f (x2)
ii) f turun pada I jika untuk setiap pasang
bil x1 dan x2 dalam I
x1 < x2 → f (x1) > f (x2)
iii) f minoton murni pada I jika ia naik
pada I atau turun pada I
Turunan Pertama da Kemonotonan
Ingat bahwa turunan pertama f’(x)
memberi kita kemiringan dari garis
singgung pada grafik f di titik x.
Kemudian,
Jika f’(x) > 0, maka garis singgung naik
kekanan (lihat gambar 5.4). Serupa
Jika f’(x) < 0, maka garis singgung
menurun kekanan (lihat gambar 5.4)
Pada grafik berikuti:
0
f’(x)>0 f’(x)<0
Gambar 5.4
Teorema Kemonotonan : Andai f kontinu pada
selang I terdiferensial pada setiap titik dalam I:
Jika f’>0 untuk semua x titik dalam I, maka f
Naik pada I dan f’<0 untuk semua x titik dalam
I, maka f turun pada I
2. Titik Stasioner dan Kemonotonan Suatu Fungsi
Gambar 5.5
Titik stasioner terjadi jika terpenuhi f’(x) = 0, yaitu titik dimana gradiennya kurva = nol Perhatikan Gambar 5.5 bahwa jika suatu titik bergerak sepanjang kurva dari a ke b, maka
nilai fungsi bertambah apabila absis bertambah. Dan juga jika titik bergerak sepanjang kurva dari
49 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
b ke c maka nilai fungsi berkurang apabila absis bertambah. Dikatakan bahwa f naik pada selang
tertutup [a,b] dan f turun pada selang tertutup [b,c]. Bila fungsi f naik atau turun ada suatu selang
maka f dikatakan monoton pada selang tersebut.
Gambar 5.6
Kurva grafik fungsi y = f(x) (gambar 5.6) terlihat bahwa untuk x < a, gradien garis singgung
g1 positif, yang berarti f’(x) > 0, dan f naik pada interval itu. Untuk x > 0, gradien garis singgung
selalu negatif sehingga f’(x) < 0, dan f turun pada interval tersebut.Sedang untuk x = a, gradien
garis singgung di titik tersebut = 0, garis singgung sejajar sumbu x, sehingga f’(x) = 0, dalam hal ini f
tidak naik dan tidak turun dan dikatakan f stasioner di x = a, Sehingga kurva y = f (x) akan: Naik
jika f’(x) > 0, Turun Jika f’(x) < 0, Stasioner Jika f’(x) = 0
Contoh soal :
1) Jika f(x) = 2x3 - 3x2 - 12x + 7 tunjukan dimana f naik dan f turun
Penyelesaian :
f(x) = 2x3 - 3x2 - 12x + 7 → f’(x) = 6x2 – 6x -12 = 6 (x+1)(x-2), kita perlu menentukan :
Naik jika f’(x) > 0, Turun Jika f’(x) < 0 ↔ (x+1)(x-2) > 0 dan (x+1)(x-2) < 0
Titik pemisah adalah -1 dan 2 ; titik-titik ini membagi sumbu-x menjadi tiga selang
(-∞, 1),(-1,2) dan (2,∞).
Dengan demikian titij uji : X = -2 , x = 0 dan x = 3, kita simpulkan:
f’(x) > 0 pada yang pertama dan terakhir
f’(x) < 0 pada selang tengah.
Menurut Teorema :
f naik pada (-∞, -1) dan *2, ∞)
f turun pada [-1,2]
2) Tentukan titik stasioner, nilai stasioner, serta jenisnya untuk fungsi trigonometri
f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π
(+) 0 ( - ) 0 ( +)
-1 2
50 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Penyelesaian :
f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π → f’(x) = 2 cos 2x
syarat titik stasioner adalah f’(x) = 0 sehingga 2 cos 2x = 0
↔ cos 2x = 0 ↔ cos 2x = cos 0 ↔ 2
1cos2cos x
2.nx atau 2.) nx →
2.
2
12 nx atau
2.
2
12 nx →
.
4
1nx atau
.
4
1nx
Untuk k = 0, diperoleh 4
1x dan
4
3x yang absis stasioner
4
1x → 1
2
1sin
4
12sin
4
1)(
xf
4
3x → 1
2
3sin
4
32sin
4
3)(
xf
Jadi titik stasionernya :
)1,4
1( dengan nilai stasioner 1 (Maksimum) atau )1,
4
3( dengan nilai stasioner -1 (Minimum)
Jenis Stasionernya :
Gambar selangnya dan tetapkan titik uji setiap selang :
Absis titik uji tanda
Untuk setiap absis titik uji, perikas tanda dari f’(x) dengan mensubstitusikan x ke f’(x) = 2 cos 2x
x = 0 diperoleh 2 cos 2(0) = 2 (positif)
2
1x diperoleh )
2
1(2cos2 = 2 (negatif)
x diperoleh )(2cos2 (positif)
Sehingga diperoleh:
4
1x terdapat titik balik maksimum )1,
4
1( dengan nilai balik maksimumnya 1)
4
1( f
4
3x terdapat tik balik maksimum )1,
4
3( , dengan nilai balik maksimumnya 1)
4
3( f
51 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Kegiatan 5.2
Menentukan Titik Stasioner dan Jenisnya
Budi berjalan di sebuah lintasan yang dinyatakan fungsi: 2)2
2sin(2)(
xxf , dimana f(x)
merupakan ketinggian dari permukaan tanah yang dinyatakan dengan satuan m dan x merupakan
waktu yang dinyatakan dalam detik. Jika budi mulai berjalan dari x = 0 det dan berhenti pada x
=1,5 π det, tunjukan manakah interval budi saat menanjak dan menuruni lintasan.
Penyelesaian :
2)2
2sin(2)(
xxf → )2
2cos(4)('
xxf
Syarat stasioner 0)(' xf ↔ 0)2
2cos(4
x
...
...cos)
22cos( x ↔
2.nx atau 2.) nx
2....
...)
22( nx atau
2.
...
...)
22( nx
2....
...
...
...2 nx atau 2.
...
...
...
...2 nx
....
...nx atau .... nx
ambil n = bil bulat n = -1 maka
....(...)...
... nx ...(...).... x
n = 0 maka
....(...)...
... nx ...(...).... x
n = -1 maka
....(...)...
... nx ...(...).... x
Sehingga diperoleh nilai x yang memenuhi interval : 2
30 x
Adalah ..............,......,..., xxxx
Tunjukan Uji tanda absis stasioner (interval budi saat menanjak dan menurun)
... ... ... ... ...
f’(x) ... ... ... ... ...
gradien ... ... ... ... ...
52 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Jadi interval budi yang memenuhi :
Budi Saat menanjak {f’(x)>0} : ....... x atau ....... x
Budi Saat menurun {f’(x)>0} : ....... x
Jadi
Nilai Balik Maksimumnya = ... Nilai Balik Minimumnya = ...
3. GRADIEN DAN GARIS SINGGUNG KURVA
Gambar 5.7
Gradien AB = 12
12 )()(
xx
xfxfmAB
, Ambil
hxx 12 atau hxx 12 ,
sehingga
h
xfhxfmAB
)()( 11
Apabila yang terjadi jika B kita geser sepanjang kurva y = f(x) mendekati A/ dengan kata lain jika
kita ambil h → 0 ? tampak garis AB makin mendekati garis singgung di titik A. Dengan demikian
gradien garis ab mendekati gradien garis singgung kurva/garis g di titik A ))(,( 11 xfx
Definisi Turunan
h
xfhxfmm
hAB
h
)()(limlim 11
00
Menentukan persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) dan titik singgung A (x1, y1), maka
1
1
xx
yymAB
Atau )( 11 xxmyy
53 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Kegiatan 5.3
Garis singgung Kurva Fungsi Trigonometri
Sebuah kurva memiliki persamaan y = sin3 – 3 sin x. Tentukan persamaan garis singgung pada titik
dimana 3
x
Penyelesaian :
y = sin3 – 3 sin x → xxdx
dxy cos3)(sin)(sin3' 13
m ↔ xxxy cos3)(cossin3'...2
↔ .......}..........{.........cos3 xm dengan 3
x , maka m
..}....................{.........3
cos3
m .....}......)(....){(..3
Selanjutnya titik singgung y1 = substirusi 3
1
x
.......................)......
...(3)...
...
...(
3sin)
3(sin 33
1
y
Diperoleh titik ...).,........(.........),( 11 yx Pers grs singgungnya: )( 11 xxmyy →
)................((.....) 11 xy ........................ xy
.........................................
Persm grs singgungnya adalah 03983 yx
Uji Kompetensi 5.2
Tentukn persamaan garis singgung xxxf cos2cos)( 2 , pada titik dengan x = π
Penyelesaian :
xxxf cos2cos)( 2 ↔ .........................)(' xf
Substitusi x1 = π, ke xxxf cos2cos)( 2 untuk memperoleh y1
.......................cos)(cos 2
1 y
Diperoleh titik ...).,........(.........),( 11 yx Pers grs singgungnya: )( 11 xxmyy
Persamaan Garis Singgunya : ...........................
54 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 6
DIFERENSIAL LANJUT FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Kata Kunci :
Diferensial Lanjut Triginometri
Diferensial Lanjut
Trigonometri
Teorema
Nilai Balik
55 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 6
DIFERENSIAL LANJUT
Dalam pokok bahasan
sebelumnya kita telah
membahas tentang
menentukan titik stasioner
dan jenisnya dengan
menggunakan uji tanda
turunan pertama/absis
stasioner (metode 1). Untuk
pembahasan berikut ini kita
akan menentukan uji
turunan kedua (metode 2).
Dalam materi matematika wajib telah dinyatakan bahwa ada kaitan antara tanda dari
kedua fungsi pada titik stasioner *f’’(x) dengan x = c adalah absis titik stasioner+ dengan jenis titik
stasionernya. Ini dinyatakan dalam teorema berikut :
Teorema Nilai Balik
Misalkan y = f(x) terdefinisi pada selang a < x < b yang muat c, f’(x) dan f”(x) ada untuk setiap
titik pada selang a < x < b. Misal juga f’(c) = 0, yang berarti x = c adalah absis titik stasioner.
1) Jika f”(c) < 0 atau negatif → f(c) adalah nilai balik maksimum
2) Jika f”(c) > 0 atau positif → f(c) adalah nilai balik minimum
Mari kita terapkan teorema metode 2 ini menentukan mana dari kedua absis stasioner
yang telah dihitung sebelumnya, yang merupakan absis titik maks dan minimum (lihat uraian
dibawah ini). Karena metode2 adalah metode uji tanda turunan kedua, maka kita perlu
menentukan dahulu turunan kedua f” (x) sebelum mengujinya.
Penyelesaian metode 1 :
f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π
f’(x) = 2 cos 2x = 2. Cos 2x
f”(x)= xxx
xd
u
ud2sin4)2)(2sin.(2
)2()(cos2
Dalam menentukan absisnya sebelumnya Metode 1 diperoleh:
Untuk k = 0, diperoleh 4
1x dan
4
3x yang absis stasioner
4
1x → 1
2
1sin
4
12sin
4
1)(
xf
3.6 Menjelaskan keberkaitan turunan kedua suatu fungsi dengan titik belok dan selang kecekungan kurva fungsi trigonometri
4.6 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan titik belok dan selang kecekungan kurva fungsi trigonometri
Diferensial lanjut
Mencermati penerapan turunan kedua fungsi trigonometri dalam pemecahan masalah,
Mencermati konstruksi turunan kedua fungsi trigonometri,
Mempresentasikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan turunan kedua fungsi trigonometri.
56 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
4
3x → 1
2
3sin
4
32sin
4
3)(
xf
Jadi titik stasionernya : )1,4
1( dengan nilai stasioner 1 (Maksimum) atau )1,
4
3( dengan nilai
stasioner -1 (Minimum)
Metode ke 2:
xxf 2sin4)(" , jadi :
4)1(42
1sin4)]
4
1.(2sin[.4)
4
1(" f
Karena Jika f”(c) < 0 → -4 < 0 (maksimum)
4)1(42
3sin4)]
4
3.(2sin[.4)
4
3(" f
Karena Jika f”(c) > 0 → 4 > 0 (minimum)
Jadi, untuk menentukan nilai maksimum dan minimum, kita harus membandingkan kedua diatas dengan ujung selang yaitu 0 ≤ x ≤ π
Nilai maksimum dan minimum f(x) =sin 2x untuk kedua titik maksimum dan minimum,
Nilai Max, 4
1x → 1
2
1sin
4
12sin)
4
1(
f
Nilai Max, 4
3x → 1
2
3sin
4
32sin)
4
3(
f
Untuk kedua ttik ujung-ujung selang
)0(x =0 → 00sin02sin)0( f
x → 02sin2sin)( f ,
Jika keempat nilai ini kita bandingkan, maka jelas terbukti :
nilai maksimum adalah 1 dan nilai minimum adalah -1 (Terbukti Benar)
Kegiatan 6.1
Menentukan Nilai balik maks dan minimum menggunakan Teorema Nilai Balik
Tentukan Nilai minimum mutlak f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π
Penyelesaian :
f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π
f’(x) = .............................................
titik stasionernya f’(x) = 0, maka 2 (cos x –sin 2x) = 0
cos x – sin 2x = 0 ↔ cos x = sin 2x ↔
)22
1cos(cos xx → )2
2
1( xx
57 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
2.nx atau 2.) nx →
2.)22
1( nxx atau 2.)2
2
1( nxx
2.)2
1(3 nx 2.
2
1nx
2....
)...
1(
nx 2.
...
1nx
Untuk n = 0, diperoleh
0n → ..
1x .... atau
..
1x ....
1n → ...2....
1
...
1 x ...2(...).
...
1 x (TM)
...n → ...2....
1
...
1 x
...n → ...2....
1
...
1 x (TM)
Jadi ada empat absis titik stasioner yang diperoleh {....,....,....,....}
Mari selanjutnya kita terapkan metode 2 ini untuk menentukan mana keempat absis stasioner
yang telah dihitung sebelumnya, yang merupakan abisi titik minimum. Karena metode ke 2
adalah metode uji tanda turunan kedua, mari kita perlu menentukan dahulu turunan kedua f”(x)
sebelum mengujinya.
f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π
f’(x) = .............................................
f”(x) = 2(-sinx)-2(2 cos 2x) = ........................
keempat absis disubstitusi ke persaman turunan kedua
3.)...
...(4)
...
...(2)
..
2cos(4)
..
1sin(.2)
...
1("
f
Karena Jika f”(c) < 0 → -3 < 0 (maksimum)
...)...
...(4)
...
...(2)
..
2cos(4)
..
1sin(.2)
...
1("
f
Karena Jika f”(c) > 0 → .... > 0 (minimum)
...)...
...(4)
...
...(2)
..
....cos(4)
..
...sin(.2)
...
...("
f
Karena Jika f”(c) < 0 → ... < 0 (...................)
58 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
...)...
...(4)
...
...(2)
..
6cos(4)
..
...sin(.2)
...
...("
f
Karena Jika f”(c) < 0 → ... > 0 (..................)
Jadi, ada dua absis minimum yaitu 2
1x dan
2
3x
Untuk menentukan nilai minimum mutlak, maka kita harus membandingkan kedua nilai minimum
dengan nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung selang (0 ≤ x ≤2 π) yaitu x = 0 dan x = 2π
Nilai minimum f(x) = 2 sin x + cos 2x, untuk kedua titik balik minimum.
2
1x → ...)1((...)2)
2
2cos()
..
...sin(.2)
...
...(
f
2
3x → 3)1((...)2)3cos()
..
...sin(.2)
...
...( f
Untuk kedua titik di ujung-ujung selang
0x → ...)1((...)2)0cos()0sin(.2)0( f
2x → ..)1((...)2)2cos()2sin(.2)2( f
Jadi Keempat nilai ini, nilai paling kecil adalah -3
Nilai minimum mutlak dari f(x) = 2 sin x + cos 2x adalah -3 yang terjadi ketika 2
3x
Uji Kompetensi 6.1
Jika nilai minimum dari fungsi
xxf 2
4cos21)(
dalam selang
20
x adalah 1,
tentukan nilai dari x
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 6.1
Tentukan nilai x dalam selang 0 < x < 2π dimana x
xxf
sin2
cos3)(
adalah stasioner. Tentukan nilai
maksimum mutlak dan minimum mutlak dalam selang yang di berikan
59 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 7
STATISTIK INFERENSIAL
Peta Konsep
Kata Kunci :
Statistik Inferensial, Variabel acak, Fungsi Probabilitas, dan Distribusi Binomial
Statistik
Inferensial
Konsep
Variabel Acak
Fungsi
Probabilitas
Fungsi
Distribusi Binomial
60 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 7
STATISTIK INFERENSIAL
Statistik Inferensial adalah
staistik yang digunakan untuk
menganalisa data sampel dan
hasilnya akan
digeneralisasikan/diinferensial
kan kepada populasi dimana
sampel diambil.
Sering juga dikenal dengan
cakupan metode yang
berhubungan dengan
menganalisi sebuah
data/sampel untuk kemudian
sampai pada
peramalan/pendugaan/penarik
an kesimpulan mengenai
seluruh data induknya.
Statistik inferensial ada 2 macam yaitu : Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangnkan jenis sebaran atau
distribusi data, yaitu pakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan tranformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik. Contoh metode statistik parametrik : uji-Z (1 atau 2 sampel), Uji-t (1 atau 2 sampel), Korelasi pearson, Perancangan percobaan (one or two way anova parametrik). Ciri statistik parametrik : Data dengan skala interval dan rasio, Data menyebar berrdistribusi normal.
Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parametrik populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik ini biasanya menggunakan skala sosial, yaitu nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal. Contoh metode statistik Non-parametrik : uji tanda (sign test), Rank sum test (wilcoxon), Rank correlation test (spearman), Fisher probability exact test, chi-square test. Ciri-ciri statistik non parametrik : Data tidak berdistribusi normal, umumnya data nominal atau ordinal, penelitian sosial, umumnya jumlah sampel kecil.
Dalam statistik inferensial diadakan pendugaan parameter, mebuat hipotesis serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode seperti ini disebut juga sattistik induktif, karena kesimpulan yang diambil ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpuln dari statistik inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja yang menyebabkan sifat data tak pasti, memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode –metode satistik inferensial.
3.7 Menjelaskan dan menentukan distribusi peluang binomial berkaitan dengan fungsi peluang binomial
4.7 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan (acak) dan penarikan kesimpulannya
Statistik inferensial
Mencermati konsep variabel acak.
Mencermati konsep dan sifat fungsi distribusi binomial.
Melakukan penarikan kesimpulan melalui uji hipotesis dari suatu masalah nya yang terkait dengan distribusi peluang binomial
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan (acak) dan penarikan kesimpulannya
Menyajikan penyelesaian masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan (acak) dan penarikan kesimpulannya
61 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
A. KONSEP VARIABEL ACAK
Suatu kejadian disebu acak (random event), kalu kejadian tersebut tak dapat ditentukan dengan
pasti sebelumnya.
Kegiatan 7.1
Mencermati konsep variabel acak dan fungsi probabilitas
Perhatikan kegiatan berikut ini :
Percobaan Perkiraan mucul( sangat sukar
ditentukan terlebih dahulu muncul/keluar
Probabilitas/
Peluang
Mata uang logam Rp. 500 dilempar Gambar burung ...
Suatu dadu dilempar Mata dadu 5 ...
Satu kartu diambil dari satu set karu Bridge
Kartu AS ...
Probabilitas ialah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya kejadian acak. Kalau
A = suatu kejadian acak, maka P(A) = 0,90, berarti probabilitas bahwa A terjadi sebesar 0,90 atau
90%.
Perhatikan kegiatan berikut :
Pelembaran mata uang logam Rp. 500 dilempar 3 kali. Dimana B = muncul gambar burung, dan B’
= muncul Angka. Hasil pelemparan tersebut :
Pelemparan
Mungkin Probabilitas Hasil perlemparan
... ...
Ada .....kemungkinan,
masing-masing dengan probabilitas .....
Misal x = banyaknya B setiap pelemparan, maka nilai x = 0,1,2,3.
X disebut variabel acak diskrit yaitu hasil suatu ekperiment atau
variabel yang nilainya tak dapat ditentukan dengan pasti,
sebelum terjadi.
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
X = 0, berasal B’B’B ’→ P (X = 0) = 8
1
X = 1, berasal ......,.........,......... → P (X = 1) = ...
X = 2, berasal ......,.........,......... → P (X = ...) = ...
X = 3, berasal BBB → P (X = 3) = ...
62 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
B. FUNGSI PROBABILITAS
Fungsi probabilitas ialah fungsi acak yang dapat dipergunakan untuk menghitung probabilitas
suatu kejadian acak atau variabel acak. Dalam sub ini kiata hanya membahas fungsi probabilitas
diskrit.
p (x) = P (X = x), artinya probabilitas bahwa variabel X mengambil nilai x.
Dari pelemparan mata uang diatas fungsi probabilitas dapat :
p (0) = P (X = 0) = .... p (2) = P (X = 2) = ....
p (1) = .... p (3) = ....
Fungsi Probabilitas untuk variabel diskrit (tidak bisa mengambil nilai pecahan) antara lain
Binomial dan Poisson sedangkan yang kontinu (bisa mengambil nilai pecahan) atara lain normal,
fungsi t, F, X (chi kuadrat)
p (x) merupakan fungsi probabilitas diskrit kalau memenuhi dua syarat berikut :
Pertama : 0 ≤ p(x) ≤ 1, paling sedikit nol, tak pernah negatif dan paling besar 1
Kedua: x
xp )( = 1, untuk semua nilai x
Mari kita buktikan pelemparan mata uang Rp.500 diatas memenuhi sebagai fungsi probabilitas,
yang memebuhi syarat :
Pertama : 0 ≤ p(x) ≤ 1, paling sedikit nol, tak pernah negatif dan paling besar 1
Nilai p(x) tersebut adalah ....., ......., ......., dan .......
Jelas syarat pertama telah terpenuhi *)
Kedua: x
xp )( = 1, untuk semua nilai x
Maka
x
xp )( = p(0) + p(1) + p(2) + p(3)
= .... + .... + .... + .... = 1
Jelas syarat kedua telah terpenuhi **)
Sedangkan kalau X variabel kontinu f(x) disebut fungsi kepadatan/densitas/desity function, f (x) ≥ 0
dan
1)( dxxf , yaitu integral untuk keseluruhan nilai sebesar 1 sampai ∞, sehingga dalam sub
ini hanya membahas fungsi binomial.
63 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
C. FUNGSI DISTRIBUSI BINOMIAL
Probabilitas P( X ≤ x ) dengan x adlah bil real (-∞ < x < ∞) Fungsi distribusi dapat diperoleh dari
fungsi probabilitas, yaitu
F(X) = P (X ≤ x) = xXxf )(
Dengan jumlah pada ruas kanan diambil pada semua nilai u dengan u ≤ x
Kegiatan 7.2
Melakukan penarikan Kesimpulan dengan Fungsi Binomial
Jika X diambil hanya pada suatu bilangan tertentu dari nilai-nilai nxxx ,...,, 21 maka fungsi
distribusi diberikan oleh :
0 -∞ < x < 0
)( 1xf = ... 0 ≤ x < 1
)(xF )()( 21 xfxf = ... +.... = ... 1 ≤ x < 2
...
... =
2 ≤ x < 3
)()()( 321 xfxfxf + ...
.... + .... + .... + .... = ...
3 ≤ x < ∞
D. FUNGSI BINOMIAL
xnx ppxnx
nxP
)1.(.
)!(!
!)( x = 0, 1, 2, ..., n
p (x) = (P (x) = x) = probabilitas bahwa variabel X mengambil nilai x
n = banyak elemen sampel atau banyak eksperiment
x = banyaknya sukses atau banyaknya elemen sampel dengan karakteristik yang sedang diamati
atau diperhatikan.
Perhatikan kegiatan berikut :
n = 3 banyak lemparan mata uang loga Rp. 500,
x = banyak gambar burung (=B) yang diperoleh: Nilai x = 0,atau 1, atau 2, atau 3,
p = probabilitas sukses, misalnya probabilitas untuk memperoleh gambar burung.
n = 3 , dan p = 2
1 , x = 0, 1, 2, 3
64 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Maka :
8
1)
8
1.(1.
123
123)
2
1.(
2
1.
!3
!3)
2
11.(
2
1.
)!03(!0
!3)0( 3
0
03
0
xx
xxp
...)2
11.(
2
1.
)!13(!1
!3)1( 13
1
p
..)2( p
=... =8
3
...)3( p
=... =...
..
Kegiatan 7.3
Menyelesaikan dan Menyajikan Masalah Fungsi Binomial
1) 10 % dari semacam benda tergolong ke dalam Kategori A. Sebuah sampel berukuran 30 telah
diambil secara acak. Berapa peluang sampel itu akan berisikan kategori A:
a. Semuanya d. Paling sedikit sebuah
b. Sebuah e. Paling banyak dua buah
c. Dua buah
Penyelesaian :
Kita artikan X = banyak kategori A, maka P = peluang benda ternasuk kategori A = 10 % = 0,10.
a. Semua tergolong kategori A berarti X = 30, n = 30
xnx ppxnx
nxP
)1.(.
)!(!
!)( x = 0, 1, 2, ..., n
303030 )10,01.(10,0.)!3030(!30
!30)30(
xP
30
...
030 10...
......)90,0.(10,0.
)!0(!30
!30)30(
xP
b. Sebuah kategori A berarti X = 1, n = 30
1301 )10,01.(10,0.)!130(!30
!30)1(
xP
=......................
=......................... 1409,0
65 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
c. Dua buah ketori A berarti X = ... , n =30
.......... )10,01.(10,0....)!(.......!
...!(...)
P
=...
=... 2270,0
d. Paling sedikit sebuah benda tergolong kategori A,
berarti X =1, 2, 3...........30. jadi perlu dicari:
)30(....)2()1( xPxPxP , sehingga yang kita cari adalah )0(1 xP , sekarang
menjadi :
...)0( xP
= ...
=... = 0,0423
Peluang dalam sampel itu = 1 - 0,0423 = 0,9577
e. Paling banyak dua buah tergolong kategori A,
berarti X =1, 2. jadi perlu di cari: ...)2()1()0( xPxPxP
2) Sebuah dadu digelindingkan empat kali. Jika X ditetapkan sebagai variabel acak untuk
menampilkan banyak muncul sisi berangka 6, tentukanlah X :
Jika variabel acak X untuk menampilkan banyak munculnya mata dadu 6, maka untuk percobaan 4:
X = 0, menyatakan tidak muncul mata dadu 6
X = 1, menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak satu kali
X = ..., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak ...... kali
X = ..., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak ..... kali
X = ...., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak empat kali
Peluang muncul mata dadu 6 = 6
1)6( P ,
Peluang muncul mata dadu bukan 6 = 6
5
6
111)6( pP c ,
Maka : xnx ppxnx
nxP
)1.(.
)!(!
!)(
Probabilitas muncul mata dadu tidak muncul angka 6, P(x=0, n=4)
66 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
......(....).........)!(.......!
...!)(
xP = ......(....).....
...!
...!
...)( xP
Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak satu kali P(x=1, n =4)
......(....).........)!(.......!
...!)(
xP = ......(....).....
...!
...!
...)( xP
Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak dua kali P(x=2, n =4)
......(....).........)!(.......!
...!)(
xP = ......(....).....
...!
...!
...)( xP
Probabilitas muncul mata dadu 6sebanyak tiga kali P(x=3, n =4)
......(....).........)!(.......!
...!)(
xP = ......(....).....
...!
...!
...)( xP
Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak empat kali P(x=3, n =4)
......(....).........)!(.......!
...!)(
xP = ......(....).....
...!
...!
...)( xP
Uji Kompetensi 7.1 1) Menghitung fungsi Distribusi Binomial dua dadu digelindingkan 3 kali untuk mendapatkan
jumlah mata dadu 11.
2) Seorang siswa sedang menghadapi kuis matematika sehubungan dengan materi yang baru
diperlajari. Kuis terdiri dari 6 soal. Karena kuis mendadak maka seorang siswa yang tidak
belajar menjawab seluruh 6 soal itu dengan menebak. Berapa peluang siswa itu menjawab:
a. Benar tepat dua soal
b. Benar tepat tiga soal
c. Benar Paling banyak tiga soal
d. Benar dua sampai empat soal
67 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 8
DATA BERDISTRIBUSI NORMAL
Peta Konsep
Kata Kunci :
Fungsi Distribusi Normal, ara Menggunakan Tabel Normal , Menyelesaikan Berkaitan
Distribusi Normal
Data Berdistribusi Normal
Fungsi Distribusi Normal
Cara Menggunakan Tabel Normal
Menyelesaiakan Berkaitan Distribusi Binomial
68 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
BAB 8
DATA BERDISTRIBUSI NORMAL
Semua variabel acak bersifat diskrit
sebagaimanatelah kita bicarakan
pada pokok bahasan
sebelumnya(fungsi binomial).
Sekarang kita alihkan perhatian kita
kepada distribusi dengan variabel
acak kontinu. Distribusi dengan
variabel acak kontinu yang pertama
kali kita akan kita bicarakan di sini
hanyalah distribusi normal atau
sering juga disebut distribusi Gauss.
Distribusi ini merupakan salah satu
yang paling penting dan banyak
digunakan.
A. DISTRIBUSI FUNGSI NORMAL
Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X = x dengan persamaan :
2)(2
1
2
1)(
x
exf
Dengan
π = nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal, π = 3,1416
e = bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal, e = 2,7183
µ = parameter, ternyata merupakan rata-rata distribusi
σ = parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
dan nilai x mempunyai batas -∞ < x < ∞, maka dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi normal. Sifat-sifat penting distribusi normal :
1) Grafiknya selalu ada di atas sumbu datar x
2) Bentuknya simetrik terhadap x = µ
3) Mempunyai satu modus, jika kurva uniimodal, tercapai pada x = µ sebesar
3989,0
4) Grafiknya mendekati (berasimtotkan) sumbu datar x dimulai dari x = µ + 3 σ ke kanan dan x = µ - 3 σ ke kiri
5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satuan persegi.
Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu di penuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang
berlainan. Jika σ makin besar, kurva makin rendah (platikurtik) dan untuk σ makin kecil, kurva
makin tinggi (leptokurtik)
3.8 Menjelaskan karakteristik data berdistribusi normal yang berkaitan dengan data berdistribusi normal
4.8 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan distribusi normal dan penarikan kesimpulannya
Data berdistribusi normal
Mencermati pemahaman kurva normal
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi normal dan penarikan kesimpulannya
Mempresentasikan penarikan kesimpulan melalui uji hipotesis untuk permasalahan yang berkaitan dengan distribusi normal
69 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Jika X sebuah variabel acak kontinu Karena ada hubungan dengan sifat fungsi probabilitas bilitas
1)( dxxf , maka berlaku juga untuk dxedxxf
x
2)(
2
1
2
1)(
, maka menentukan
peluang harga X antara a dan b, yakni P (a < X < b ) digunakan rumus
dxebXaP
b
a
x
2)(
2
1
2
1)(
Penggunaan praktis menggunakan rumus diatas tidak perlu dirisaukan lagi karena telah tersusun
daftar untuk keperluan di maksud. Daftar tersebut dapat dilihat di daftar distribusi normal standar
atau normal baku pada lampiran (Daftar F). Distribusi normal standar ialah distribusi normal
dengan rata-rata µ = 0 dan simpangan baku σ = 1. Fungsi densitasnya berbentuk :
2
2
1
2
1)(
Z
ezf
; z daerah -∞ < z < ∞
Mengubah dstribusi normal umum f(x) diatas menjadi distribusi normal baku f(z) diatas ditempuh
menggunakan transformasi :
XZ
Perubahan grafiknya dilihat gambar berikut:
70 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Fungsi normal, mempunyai bentuk kurva yang simetris terhadap rata-ratanya. Luas kurva
disebelah kiri sama dengan di sebelah kanan rata-ratanya yaitu 0,5 atau 50%. Apabila x mengikuti
fungsi normal , maka menurut teorema normal ada fenomena tersebut :
1) ±68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - σ dan µ + σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 1σ dari rata-ratanya)
2) ±95,45% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - 2σ dan µ + 2σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 2σ dari rata-ratanya)
3) ±99,37% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - 3σ dan µ + 3σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 3σ dari rata-ratanya)
B. CARA MENGGUNAKAN TABEL NORMAL
Agar dapat menggunakan tabel normal, variabel X harus diubah terlebih dahulu menjadi
variabel Z. Untuk keperluan ini, lihat tabel F (tabel Normal pada lampiran)
Perhatikan, bahwa setiap nilai dalam tabel menunjukkan luas daerah di bawah kurva yang dibatasi
oleh nilai Z = 0 sampai dengan Z = tertentu (maksudnya jarak terhadap rata-rata) seperti contoh
dibawah ini.
Kalau nilai variabel yang diberikan belum berupa standar normal harus di standarkan
dahulu dengan rumus
XZ , ingat bahwa luas seluruh kurva = 1 artinya probabilitas Z
mengambil antara = -∞ s/d +Z sebesar 1 (luas seluruh kurva) yaitu Pr (-∞ < Z < ∞) = 1 dan
Pr (-∞ < Z < 0) = Pr (0 < Z < ∞) = 0,5 (karena simetris terhadap titik 0, tempat rata-rata Z)
Kegiatan 8.1
Mecermati dan Memahami Kurva Normal
Perhatikan Soal berikut ini :
Pr (0 ≤ X ≤ 1,24) = 0,3925 → Pr Z > 1,24 = 0,5 – 0,3925 = 0,1075
Oleh karena kurva normal simetris, maka
Pr (-1,24 ≤ Z ≤ 0) = 0,3925 dan Pr (Z < -1,24) = 0,50 – 0,3925 = 1,1075
Perhatikan : Nilai 0,3925 terletak merupakan perpotongan antara baris dengan angka 1,2 dengan kolom
dengan angka 0,04. Angka 1,2 setelah digabungkan dengan 0,04 diperoleh angka Z yaitu :
Z = 1,2 + 0,04 = 1,24 (lihat lampiran tabel Normal diperoleh 0,3925)
71 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Pr (-1,5 ≤ Z ≤ 0) = 0,4332 Pr (Z ≤ 2,15) = 0,50 + Pr (0 ≤ Z ≤ 2,15)
Pr Z (-1,5 ≤ Z ≤ 1,5) = 0,4332 + 0,4332 = 0,50 + ...... = 0,9842 = 0,8664
Pr (Z ≥ -1,45) Pr (0,73 ≤ Z ≤ 1,64) = Pr (-1,45 ≤ Z ≤ 0) + 0,50 = Pr (0 ≤ Z ≤ 1,64) - Pr (0 ≤ Z ≤ 0,73) = ...... + 0,5 = 0,9265 = . ........... + ............ = ...
Di dalam persoalan khusus d dalam pengujian hipotesis (testing hypotesis) dan teori
perkiraan interval (interval estimation theory) kita sering harus mencari berapa besarnya nilai Z apabila luas daerah dibawah kurva sudah diketahui.
Misal carilah besaran nilai Z sedemikian rupa sehingga daerah di sebelah kanannya = 10 %
Pr (0 ≤ Z ≤ ? ) = 0,50 - 0,100 = 0,400
Ternyata dari data tabel tidak ada angka 0,4000 tetapi angka yang dekat dengan angka itu yaitu 0,3997 dengan nilai Z sebesar 1,28.
Jadi Z = 1,28 sebesar Pr (0 ≤ Z ≤ 1,28) = 0,3997
Kegiatan 8.2
Meyelesaikan dan Mempresentasikan Berkaitan dengan Distribusi Normal
Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3,750 gr dengan simpangan baku 325 gr. Jika berat bayi berdistribusi normal, maka tentukan :
a) Berapa persen bayi yang beratnya lebih dari 4.500 gr b) Berapa bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr , jika semuanya ada 10.000 bayi c) Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama dengan 4.000 gr , jika semuanya ada
10.000 bayi d) Berapa bayi yang beratnya 4.250 gr jika semuanya ada 5.000 bayi.
Penyelesaian : X = berat bayi dalam gr, µ = 3.750 gr, σ = 325 gr ,maka :
a) Dengan tranformasi
XZ , untuk x = 4.500 gr
31,2gr 325
gr 3.750gr 4.500
Z (Lihat Daftar F)
Z {(2,3) vertikal, (1) horizontal} = 0, 4896
72 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Berat yang lebih dari 4.500 gr pada grafiknya ada disebelah kanan z = 2,31. Luas daerah ini = 0,5 – 0,4896 = 0,0104.
Jadi ada 1,04% dari bayi yang beratnya lebih dari 4.500 gr
Grafik Luas daerah
b) Dengan x = 3.500 dan x = 4.500 gr
77,0gr 325
gr 3.750gr ......1
Z dan ...
gr 325
gr ....gr ....2
Z
Daftar F diperoleh 0,2794 dan 0,4896, Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,2794 + 0,4896 = ...
Banyak bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr diperkirakan ada (0,7690) (10000) = ...
c) Dengan berat kecil atau sama dengan 4.000 g, maka beratnya harus lebih kecil dari
4.000,5
...gr 325
gr 3.750gr .....
Z (Lihat Daftar F)
Daftar F diperoleh 0,2794 Peluang berat bayi lebih kecil atau sama dengan 4.000 gr = 0,5 – ............ = ..............
Jadi banyak bayi = (..............)(.....................)= ........ Sketsa Grafiknya :
..............................................
d) Berat 4.250 gr berat antara 4.249,5 gr dan 4.250,5 gr, jadi : X = ..................... dan x = .........................
...gr 325
gr 3.750gr ......1
Z dan ...
gr 325
gr ....gr ....2
Z
Daftar F diperoleh ......... dan .............., Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,4382 - 0,4370 = ...
Banyak bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr diperkirakan ada (.............) (............) = ... Sketsa Grafiknya :
...........................................
0,4896
73 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
C. MENGUJI HIPOTESIS BERDISTRIBUSI NORMAL
Sebelum mempelajari cara menarik kesimpulan, kita telah mengenal istilah parameter.
Parameter dapat berupa taksiran dari populasi yang akan ditaksir dan diuraikan dalam bentuk rata-rata, simpangan baku dan persen. Taksiran atau penafsiran sebaiknya berupa interval atau selang taksiran yang akan dikenal sebagai arti sempit sebagai derajat kepercayaan/koefisien kepercayaan merupakan pernyataan dalam bentuk peluang. Berdasarkan penaksiran yang dilakukan, lalu kesimpulan dibuat bagaimana atau berapa besar harga parameter itu melalui pengujian hipotesis.
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan itu dihususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya pelu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Untuk pengujian hipotesis, peneitian dilakukan sampel acak diambil, nilai-nilai statistik yang perlu dihitung kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis.
Jika hasil yang dapat dari penelitian itu, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya, hipotesis diterima. Perlu dijelaskan di sini bahwa meskipun berdasarkan penenlitian kita menerima atau menolak hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis. Yang kita perlihatkan hanyalah menerima atau menolak hipotesis saja.
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, dikenal dengan nama-nama :
Kekeliruan tipe I : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
Kekeliruan tipe II : Ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan tipe kekeliruan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 8. 1 Tipe Kekeliruan Membuat Kesimpulan Tentang Hipotesis
Kesimpulan Keadaan Sebenarnya
Hipotesis Benar Hipotesis Salah
Terima Hipotesis Benar Keliruan (Tipe II)
Tolak Hipotesis Keliruan (Tipe I) Benar
Agar penelitian dapat dilakukan maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan dalam
peluang. Menuat peluang tipe I bisa dinyatakan dengan kekeliruan α dan peluang tipe II dnyatakan dengan kekeliruan β. Dalam penggunaanya α disebut taraf signifikan atau taraf nyata/arti. Harga α yang biasa digunakan yaitu α = 0,01 atau α = 0,05. Dengan α = 0,05 arti taraf nyata 5 %, berarti kira-kira 5 dari 100 kesimpulan bahwa kita akan menoloka hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95 % yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar. Dalam hal demkian dikatakan bahwa hipotesis telah ditolak pada taraf 0,05 yang berarti kita mungkin salah dengan peluang 0,05. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis :
Untuk setiap pengujian dengan α yang ditentukan, besar β dapat dihitung. Harga (1 – β) dinamakan kuasa uji. Ternyata nilai β berbeda untuk harga parameter yang berlainan, Jadi β bergantung pada parameter, katakanlah θ, sehingga didapat β(θ) sebuah fungsi yang bergantung pada θ. Bentuk β(θ) dinamakan fungsi ciri operasi dan 1 – β(θ) disebut fungsi kuasa.
74 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Kalau yang sedang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ bisa rata-rata μ, proporsi π, simpangan baku σ dan lain-lain) :
H0 : θ = θ o H1 : θ ≠ θ o Hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian
sama atau tidak memiliki perbedaan, disebut hipotesis nol (Ho) melawan hipotesis tandingan (H1) yang mengandung
pengertian tidak sama., lebih besar atau lebih kecil.
H0 : θ = θ o H1 : θ > θ o
H0 : θ = θ o H1 : θ < θ o Langkah selanjutnya kita pilih bentuk statistik mana yang harus digunakan, apakah Uji Z, t,
X, F atau lainnya, Harga statistik yang dipilih dihitung dari data sampel yang dianalisis. Kemudian, berdasarkan pilihan taraf nyata α (ukuran daerah kritis), kriteria pengujian kita tentukan. Peran hipotesis tandingan (H1) dalam menentukan daerah kritis adalah sebagai berikut: 1) Jika tandingan H1 mempunyai perumusan tidak sama, Maka dalam distribusi statistik yang
digunakan normal untuk angka Z, didapat dua daerah kritis atau daerah penolakan pada tiap ujung adalah ½α. Karena adanya dua darah penolakan ini , maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak
Gambar Uji dua pihak
Kriteria Ho diterima jika :
)1()1(2
12
1 ZZZ , dengan )1(2
1 Z didapat dari daftar normal baku.
2) Untuk tandingan H1 mempunyai perumusan lebih besar , maka dalam distribusi statistik yang
digunakan didapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung sebelah kanan. Luas daerah kritis penolakan ini sama dengan α.
Gambar Uji pihak kanan
Kriteria Ho ditolak jika :
)5,0( ZZ , dengan )5,0( Z didapat dari daftar normal baku.
Harga d didapat dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan peluang yang ditentukan oleh α, menjadi batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan (Ho). Kriteria yang dipakai adalah tolak
75 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Ho jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d. Dalam Hal lain diterima Ho. Pengujian ini dinamakan uji satu pihak, tepatnya pihak kanan 3) Untuk tandingan H1 mempunyai perumusan lebih kecil, maka dalam distribusi statistik yang
digunakan didapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung sebelah kiri. Luas daerah kritis penolakan ini sama dengan α.
Harga d didapat dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan peluang yang ditentukan oleh α, menjadi batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan (Ho). Kriteria yang dipakai adalah terima Ho jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel lebih besar dari d. Dalam Hal lain Ho kita tolak. Pengujian ini dinamakan uji satu pihak, tepatnya pihak kiri
Gambar Uji pihak kiri
Kegiatan 8.3
Menguji Hipotesis rata-rata μ, permasalahan berdistribusi Normal dengan rata-rata μ dan simpangan baku σ
Uji Dua Pihak Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk menentukan hal ini, dilakukan penelitian dengan jalan menuji 50 lampu. Ternyata rata-ratanya 792 jam. Dari pengalaman, diketahui bahwa simpangan baku masa hidup lampu 60 jam. Selidikilah dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau belum. Penyelesaian : Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji
H0 : μ = 800 jam → Berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam H1 : μ ≠ 800 jam → Berarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 800 jam lagi
n
XZ
, untuk simpangan baku σ diketahui, ẋ =792, n = 50, σ = 60 jam, μo = 800 jam
94,0....
....
...
....
........
Z
Kriteria dipakai dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan θ = 0,05 yang memberikan Z (0,475) = 1,96 adalah
76 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Gambar Uji dua pihak
Terima Ho jika z hitung terletak antar -1,96 dan 1,96. Dalam hal lain Ho ditolak. Dari penelitin sudah didapat z = -0,94 dan ini jelas terletak dalam daerah penerimaan Ho. Jadi Ho diterima Ini berarti dalam taraf nyata 0,05. Penelitian memperlihatkan bahwa memang masa pakai lampu masih sekitar 800 jam. Jadi belum berubah. Jika dari soal diatas simpangan baku populasi tidak diketahui, dari data sampel didapat s = 55 jam (s = simpangan baku yang dihitung dari sampel) dan n = 50, maka
n
s
Xt
, untuk simpangan baku σ tidak diketahui (Distribusi Student, dengan dk = n – 1)
029,1...
...
...
...
......
t (dengan dk = 49)
Gambar Uji dua pihak
Dari daftar distribusi student dengan α = 0,05 dengan dk = 49 untuk uji dua pihak didapat t = 2,01. Kriteria pengujian terima ho jika t hitung terletak antara -2,01 dan 2,01 Sedangkan dalam hal lainnya Ho ditolak. Penelitian menghasilkan t = -1,029 yang jelas terletak dalam daerah penerimaan Uji Satu Pihak Proses pembuatan barang rata-rata meghasilkan 15,7 unit perjam. Hasil produksi mempunyai varians = 2,3. Metode baru diusulkan untuk menganti yang lama jika rata-rata perjam menghasilkan paling sedikit 16 buah. Untuk menentukan apakah metode diganti atau tidak, metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata perjam menghasilkan 16,9 buah. Pengusaha bermaksud mengambil resiko 5% untuk mengunakan metode baru apabila metode ini rata-rata menghasilkan lebih dari 16 buah. Apakah keputusan si pengusaha. Penyelesaian :
77 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji
H0 : μ = 16 → Berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16. Jika ini terjadi, metode lama masih dipertahankan. H1 : μ > 16 → Berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16.dan karenanya metode lama dapat diganti.
n
XZ
, ẋ =16,9, n = 20, σ =2,3, μo = 16 buah
65,2....
....
...
....
........
Z
Gambar Uji pihak kanan
Dari daftar normal standar dengan α = 0,05 diperoleh z = 1,64
Keiteria pengujian adalah tolak Ho Jika z hitung lebih kecil dari 1,64 maka Ho diterima.
Dari penelitian didapat z = 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis. Jadi Ho ditolak. Ini menyimpulkan bahwa metode baru dapat menggantikan metode lama dengan mengambil risiko 5%. Peluang tersebut adalah
P (Z ≥ 2,65 ) = 0,5 – 0,4960 = ...
Ini berarti : Berdasarkan penelitian yang dilakukan. Kesempatan melakukan kekeliruan ketika memutuskan mengambil metode baru adalah 4 dari setiap 1000, Dalam hal ini biasanya dituliskan bahwa peluang P < 0,05 bahkan P < 0,01.
Uji Kompetensi 8.1 1) Dikatakan bahwa dengan menyuntikan semacam hormon tertentu kepada ayam akan
menambah serat telurnya rata-rata dengan 4,5 gram. Sampel acak terdiri atas 31 butir telur
dari ayam yang telah diberi suntikan hormon tersebut memberikan rata-rata 4,9 gram dan
simpangan baku s = 0,8 gram. Cukup beralasan untuk menerima penyataan bahwa
pertambahan rata-rata telur paling sedikit 4,5 gram.
2) Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan bahwa isi bersih makanan A dalam
kaleng tidak sesuai dengan yang tertulis pada etiketnya sebesar 5 ons. Untuk meneliti hal ini,
23 kaleng makanan A telah diteliti secara acak. Dari ke-23 isi kaleng tersebut, berat badan
rata-ratanya 4,9 ons dan simpangan baku 0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05, tentukan apa yang
akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut.