pemahaman abssbk

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 31-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    1/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK,SYARAK BASANDI KITABULLAH

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    Oleh : H. Masoed Abidin

    PENDAHULUANPENDAHULUAN

    Prakarsa ummatdi Ranah Minang untuk membina anak

    nagari, terutama di dalam berprilaku beradat, amat signifikan.

    Bahkan sangat dominan sepanjang sejarah Ranah Bundo ini.

    Apabila di runut sedari pengupayaan dan pembinaan ummat

    itu sangatlah besar. Buktinya bertebaran pada setiap nagari.

    Bahkan sampai kepelosok kampung, dusun dan taratak.

    Adanya pemahaman bahwa,

    Rarak kalikih dek mindalu,

    tumbuah sarumpun jo sikasek,

    Kok hilang raso jo malu,

    bak kayu lungga pangabek

    Dan kata-kata bidal selanjutnya,

    Nak urang Koto Hilalang,

    nak lalu ka pakan baso,

    malu jo sopan kalau lah hilang,

    habihlah raso jo pareso,

    Kedua ungkapan ini menjadi bukti dilaksanakannyasejak lama aturan beradat yang di temui di nagari-nagari dalamtatanan masyarakat Minangkabau, sejak lama. Sungguhpun

    H. MASOED ABIDIN 1

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    2/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    dimasa ini ungkapan itu tidak kentara dalam kenyataankeseharian. Sesuatu yang perlu dipertanyakan, kenapa ???

    Didalam pembinaan masyarakat, memulainya dari akarrumput. Mengawali langkah dari surau dan rumah tangga sertalingkungan masyarakatnya. Disini terletak kekuatan utama.Potensi masyarakat mestinya digerakkan optimal dan terpaduuntuk menghidupkan tata masyarakat beradat itu. Tujuan muliayang hendak dicapai adalah mencerdaskan ummat denganmenanamkan budi pekerti (akhlaq) yang sesuai denganbimbingan syariat Islami. Sejalan dengan kaedah adat bersendi

    syara, syara bersendi Kitabullah di Ranah Minang, syarak mangatoadat memakai. Didorong hendak mengamalkan Firman Allah,Tidak sepatutnya bagi orang Mukmin itu pergi semuanya kemedan

    perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara merekabeberapa orang untuk memperdalam ilmu pengetahuan merekatentang agama (syariat, syarak) dan untuk memberi peringatankepada kaumnya (dengan cara-cara mengamalkannya pada setiapprilaku dan tindakan dengan kehidupan beradat) , apabila merekatelah kembali kepadanya kekampung halamannya -- , supayamereka itu dapat menjaga dirinya. (QS.IX, at Taubah, ayat 122).

    Dalam empat dasawarsa terakhir, khususnya sejakdecade 1970, ketika pemerintah mulai membuka akses lebihbesar kedunia pendidikan Islam dengan melakukan rekonsiliasidan melaksanakan kiat dekat mendekati dengan penyesuaian-

    penyesuaian (rapprochement) terhadap surau terkesan adaupaya mengokohkan tangan bergayut kepada program dan

    anggaran pemerintah.Dampak negatifnya potensi masyarakat yang lebih

    banyak berdiri diatas kaki sendiri menjadi melemah. Banyakprogram pendidikan masyarakat di sejajarkan. Akibat langsungyang sangat terasa adalah kurangnya kemandirian masyarakat dinagari-nagari yang pada mulanya menjadi tumpuan harapanbagi pembinaan anak nagari.

    Disamping tentu tidak pula dilupakan karena pesatnyapenetrasi budaya dari luar.

    H. MASOED ABIDIN2

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    3/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    MEMPERKUAT UMMAT DENGAN

    MENGHORMATI PERBEDAANMerosotnya peran kelembagaan adat dan syarak, di

    Minangkabau dalam bentuk surau, dan lemahnya pagar adat dilingkungan kekerabatan masyarakat telah menjadi penyebabhilangnya saing pemuka adat dan agama dalam peranpembinaan anak nagari.

    Disini pokok permasalahan yang amat perlu diamati.

    Jika kondisinya demikian, peran serta bagaimana yangdituntut kepada masyarakat kini ?

    Rasanya tidak adil kalau pihak pemerintah menuntutlebih banyak dari masyarakat. Khususnya dalam bidang dana dandaya (tenaga pengajar, tuanku dan imam khatib di nagari-nagari). Apalagi kalau kita melihat selama ini perhatian lebihbanyak diberikan kepada membedakan kesamaan di tengah

    realitas muthlak adanya perbedaan itu, atau adat salingka nagari..

    Senyatanya Firman Allah yang menjadi landasan syarakitu telah menetapkan, Wahai manusia, sesungguhnya Kami telahmenciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berkabilah-kabilah (bangsa-bangsa)dan berpuak-

    puak (suku-suku) supaya kamu saling kenal mengenal , (QS.49, al

    Hujurat : 13). Nabi Muhammad SAW memesankan pula,Perbedaan di tengah-tengah umatku adalah rahmat (Al Hadist). Didalam menghadi perubahan zaman ada pedoman innaz-zamanqad istadara,bahwa sungguh zaman berubah masa berganti (AlHadist). Untaian kata hikmah di Minangkabau mengungkapkanpemahaman bahwa perbedaan semestinya dihormati.

    Pawang biduak nak rang Tiku,

    Pandai mandayuang manalungkuik,

    Basilang kayu dalam tungku,

    H. MASOED ABIDIN 3

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    4/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    Di sinan api mangko hiduik.

    TUNTUTAN ZAMANSeiring perkembangan zaman, masyarakat memerlukan

    pendidikan berkualitas (quality education)1. Ada dorongankeras untuk memproduk SDM yang bisa dibeli pasar tenagakerja. Satu hal perlu di pahami pada awal abad 18, para ulamadan ninikmamak di nagari-nagari berperan menjadi penggagasdan pengasuh masyarakatnya. Mereka melengkapi diri dengan

    perguruan surau (madrasah) yang memiliki jalinan hubunganyang kuat dengan masyarakat. Kokoh di dalam satu hubungansaling menguntungkan (symbiotic relationship).

    Surau menjadi kekuatan perlawanan membisu (silentopposition) terhadap penjajahan budaya dari luar. Dari surau inilebih jelas respon pemimpin dan komunitas Muslim menantang

    penjajahan budaya luar. Ummat kuat dan berdaya. MasyarakatMinangkabau sangat akomodatif, terhadap pendidikan di sekolahnegeri, seiring pemahaman syariat di dalam membentuk watakanak nagari. Sungguhpun ada dikotomi antara sekolah agamanegeri dan surau, dalam sebutan ambtenaren dan orang surau2,perbedaannya teramat kecil. Bahkan sikap akomodatif

    1 Beberapa kalangan, terutama kalangan menengah berduit dan terpelajar yang

    mendasarkan pengalaman di rantau orang, memerlukan membangun

    perguruan (madrasah) bukan asal-asalan dengan kualitas seadanya,

    kesudahannya bangunansurau terbiarkan merana lapuk dan reot, dan akhirnyarobohlah surau kami, kata AA.Navis.2

    Sangat berbeda dengan kasus Aceh. Banyakulama masih menjaga lembaga

    pendidikan mereka, meunasah, dayah dan rangkang. Walau banyak korban tak

    terelakkan. Pengalaman Aceh dan Minangkabau ini, mendorong prakarsa

    masyarakatMuslim mengembangkansurau mulai berkurang. Jumlahsurauberkembang atas inisiatifmasyarakatMuslim ditengah komunitasnya, mulai

    berkurang. Ekspansi ormas Islam seperti Muhammadiyah, Perti dan lainnya

    gesit sekali. Tetapi kenyataanya telah terjadi stagnasi yang signifikan.

    H. MASOED ABIDIN4

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    5/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    masyarakatMinangkabau ini, telah menjadi pendorong lebih maju,sangat dinamis.

    MENYIKAPI PERUBAHAN ZAMANPerubahan cepat di tengah derasnya arus globalisasi

    menompangkan riak dengan gelombang penetrasi budaya luar(asing). Arus itu telah membawa akibat perilaku masyarakat,praktek pemerintahan, pengelolaan wilayah dan asset, sertaperkembangan norma dan adat istiadat di banyak nagari diranah Sumatra Barat terlalaikan. Perubahan perilaku lebihmengedepankan perebutan prestise dan kelompok berbalutmaterialistis dan jalan sendiri (individualistik). Akibatnya,kepentingan bersama dan masyarakat sering di abaikan.

    Menyikapi perubahan sedemikian, acapkali idealismekebudayaan Minangkabau menjadi sasaran cercaan. Indikasinyasangat tampak pada setiap upaya pencapaian hasil kebersamaan(kolektif bermasyarakat) menjadi kurang peduli di bandingpencapaian hasil perorangan (individual).

    Sebenarnya, nagari dalam daerah Minangkabau (SumatraBarat) seakan sebuah republik kecil. Memiliki sistim demokrasimurni, pemerintahan sendiri, asset sendiri, wilayah sendiri, perangkatmasyarakat sendiri, sumber penghasilan sendiri, bahkan hukum dannorma-norma adat sendiri.

    Maka Kembali ke Nagari, menurut hemat saya,semestinya lebih di titik beratkan kepada kembali banagari 3

    dalam makna kebersamaan itu.

    3Selama 21 tahun, telah terjadi banyak perubahan, dan kita tidak boleh

    berbeda terutama terhadap sistim pemerintahan local yang khas -- Nagari di

    Minangkabau menjadi segaram, dengan diberlakukannya UU No.5 tahun

    1979, dan Perda No.9/2000 untuk Kembali Ke Pemerintahan Nagari,

    sebenarnya mesti di sikapi sebagai peluang besar untuk melakukan

    pemerkasaan terhadap ummat dan masyarakat di nagari di Minangkabau

    (Sumatra Barat).

    H. MASOED ABIDIN 5

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    6/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    MEMAHAMI BIMBINGAN SYARAK DALAM

    KAEDAH ADATMasyarakat adat berpegang adat bersendi syariat dan

    syariat yang bersendikan Kitabullah, sebenarnya memahamibahwa kaedah-kaedah adat dipertajam makna dan fungsinya olehkuatnya peran syariat. Pelajaran-pelajaran sesuai syara itu, antaralain dapat di ketengahkan ;

    1. Mengutamakan prinsip hidup berkeseimbangan

    Nimat Allah, sangat banyak. Dan jika kamu menghitung-hitung nimat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan

    jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampunlagi maha Penyayang(QS.16, An Nahl : 18).

    Hukum Syara menghendaki keseimbangan antara hiduprohani dan jasmani ; "Sesungguhnya jiwamu (rohani-mu) berhakatas kamu (supaya kamu pelihara) dan badanmu (jasmanimu) pun

    berhak atasmu supaya kamu pelihara" (Hadist). Keseimbanganini semakin jelas wujud dalam kemakmuran di ranah ini,seperti ungkapan ;

    Rumah gadang gajah maharam,

    Lumbuang baririk di halaman,

    Rangkiang tujuah sajaja,

    Sabuah si bayau-bayau,

    Panenggang anak dagang lalu,

    Sabuah si Tinjau lauik,

    Birawati lumbuang nan banyak,

    Makanan anak kamanakan.

    Manjilih ditapi aie,

    Mardeso di paruik kanyang.

    H. MASOED ABIDIN6

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    7/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    Sesuai bimbingan syara, "Berbuatlah untuk hidup akhiratmuseolah-olah kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidupduniamu, seolah-olah akan hidup selama-lamanya" (Hadist).

    2. Kesadaran kepada luasnya bumi Allah, merantaulah !

    Allah telah menjadikan bumi mudah untuk digunakan. Makaberjalanlah di atas permukaan bumi, dan makanlah darirezekiNya dan kepada Nya lah tempat kamu kembali. Makaberpencarlah kamu diatas bumi, dan carilah karunia Allah dan (disamping itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapaikejayaan",(QS.62, Al Jumuah : 10).

    Agar supaya jangan tetap tertinggal dan terkurung dalamlingkungan yang kecil, dan sempit (QS.4, An Nisak : 97).

    Karatau madang di hulu babuah babungo balun.

    Marantau buyuang dahulu di rumah paguno balun.

    Ditanamkan pentingnya kehati-hatian,

    Ingek sa-balun kanai,

    Kulimek sa-balun abih,

    Ingek-ingek nan ka-pai,

    Agak-agak nan ka-tingga.

    3. Mencari nafkah dengan "usaha sendiri"

    Memiliki jati diri, self help dengan tulang delapan kerat dengancara amat sederhana sekalipun "lebih terhormat", daripada

    meminta-minta dan menjadi beban orang lain, "Kamu ambilseutas tali, dan dengan itu kamu pergi kehutan belukar mencarikayu bakar untuk dijual pencukupkan nafkah bagi keluargamu, ituadalah lebih baik bagimu dari pada berkeliling meminta-minta".

    (Hadist). Membiarkan diri hidup dalam kemiskinan tanpaberupaya adalah salah , " Kefakiran (kemiskinan) membawaorang kepada kekufuran (ke-engkaran)" (Hadist).

    4.Tawakkal dengan bekerja dan tidak boros.

    H. MASOED ABIDIN 7

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    8/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    Tawakkal, bukan "hanya menyerahkan nasib" dengan tidakberbuat apa-apa, "Bertawakkal lah kamu, seperti burung itubertawakkal" (Atsar dari Shahabat). Artinya, pemahaman

    syarak menanamkan dinamika hidup yang tinggi.

    5. Kesadaran kepada ruang dan waktu

    Menyadari bahwa peredaran bumi, bulan dan matahari,pertukaran malam dan siang, menjadi bertukar musimberganti bulan dan tahun, adalah hukum alam semata. "Kami

    jadikan malam menyelimuti kamu (untuk beristirahat), dan kamijadikan siang untuk kamu mencari nafkah hidup". (QS.78, An

    Naba : 10-11). Ditananamkan kearifan akan adanyaperubahan-perubahan. Yang perlu dijaga ialah supayadalam segala sesuatu harus pandai mengendalikan diri,agar jangan melewati batas, dan berlebihan,

    Ka lauik riak mahampeh,

    Ka karang rancam ma-aruih,

    Ka pantai ombak mamacah.

    Jiko mangauik kameh-kameh,

    Jiko mencancang, putuih putuih,

    Lah salasai mangko-nyo sudah.

    Artinya, pemahaman syarak menekankan kepada kehidupanyang dinamis, mempunyai martabat (izzah diri), bekerjasepenuh hati, menggerakkan semua potensi yang ada,dengan tidak menyisakan kelalaian ataupun ke-engganan.Tidak berhenti sebelum sampai. Tidak berakhir sebelumbenar-benar sudah.

    KONSEP TATA RUANGKONSEP TATA RUANG YANG JELASYANG JELAS

    Nagari di Minangkabau berada di dalam konsep tata

    ruang yang jelas.

    H. MASOED ABIDIN8

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    9/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    Basasok bajarami, Bapandam bapakuburan, Balabuahbatapian, Barumah batanggo, Bakorong bakampuang, Basawahbaladang, Babalai bamusajik.

    Ba-balai (balairuang atau balai-balai adat) tempatmusyawarah dan menetapkan hukum dan aturan ;

    Balairuang tampek manghukum,

    ba-aie janieh basayak landai,

    aie janiah ikan-nyo jinak,

    hukum adie katonyo bana,

    dandam agiae kasumaik putuih,

    hukum jatuah sangketo sudah.

    Ba-musajik atau ba-surau tempat beribadah,

    Musajik tampek ba ibadah,

    tampek balapa ba maana,

    tampek balaja al Quran 30 juz,

    tampek mangaji sah jo batal4,

    Artinya ada pusat pembinaan ummat untuk menjalinhubungan masyarakat yang baik (hablum-minan-naas) danterjamin pemeliharaan ibadah dengan Khalik (hablum minallah).Adanya balairuang dan musajik (surau) menjadi lambang utamaterlaksananya hukum -- kedua lembaga balairung dan mesjid inimerupakan dua badan hukum yang disebut dalam pepatah : Camin

    nan tidak kabuah, palito nan tidak padam5di dalam pemahamanadat basandi syara, syara basandi Kitabullah., syara mangato

    4 Memang di surau tidak ada yang dapat di cari benda-benda (materi), kecuali

    hanya bekalilmu, hikmah dan kepandaian-kepandaian untuk mengharungi

    hidup di dunia ini, dan dalam mempersiapkan hidup di akhirat. Sebagai

    terungkap di dalam Peribahasa Minangkabau, bak batandang ka surau,

    karena memang surau tak berdapur (Anas Nafis, 1996:464 -Surau-2).5

    Dt.Rajo Pengulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarakdi Minangkabau,1994 : 62.

    H. MASOED ABIDIN 9

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    10/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    adat nan kawi syara nan lazim. Kedua lembaga ini balai adatdan surau keberadaannya tidak dapat dipisah dan dibeda-bedakan.

    Pariangan manjadi tampuak tangkai,

    Pagarruyuang pusek Tanah Data,

    Tigo Luhak rang mangatokan.

    Adat jo syara jiko bacarai,

    bakeh bagantuang nan lah sakah,

    tampek bapijak nan lah taban.

    Apabila kedua sarana ini berperan sempurna, maka dikelilingnya tampil kehidupan masyarakat yang berakhlaqperangai terpuji dan mulia (akhlaqul-karimah) itu.

    Tasindorong jajak manurun,

    tatukiak jajak mandaki,

    adaik jo syara kok tasusun,

    bumi sanang padi manjadi.

    Konsep tata-ruangini adalah salah satu kekayaan budayayang sangat berharga di nagari dan bukti idealisme nilai budayadi Minangkabau, termasuk di dalam mengelola kekayaan alamdan pemanfaatan tanah ulayat.

    Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu,

    Nan gurun buek kaparak, Nan bancah jadikan sawah,Nan munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan,

    Nan padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak.

    Tata ruang yang jelas memberikan posisi peranpengatur, pemelihara. Pendukung sistim banagari yang terdiridari orang ampek jinih, yang terdiri dari ninikmamak ( yaknipenghulu pada setiap suku, yang sering juga disebutninikmamak nan gadang basa batuah, atau nan di amba gadang,

    H. MASOED ABIDIN10

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    11/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    nan di junjung tinggi, sebagai suatu legitimasi masyarakatnan dilewakan.), alim ulama (juga disebut dengan panggilan urang siak,tuanku, bilal, katib nagari atau imam suku, dll dalam peran dan

    fungsinya sebagai urang surau pemimpin agama Islam. Gelaranini lebih menekankan kepada pemeranan fungsi ditengahdenyut nadi kehidupan masyarakat (anak nagari), cerdik pandai(dapat saja terdiri dari anak nagari yang menjabat jabatanpemerintahan, para ilmuan, perguruan tinggi, hartawan,dermawan), urang mudo (yakni para remaja, angkatan muda,yang dijuluki dengan nan capek kaki ringan tangan, nan kadisuruah di sarayo) dan bundo kanduang (terdiri dari kalangan

    ibu-ibu, yang sesungguhnya ditangan mereka terletak garisketurunan dalam sistim matrilinineal dan masih berlaku hinggasaat ini, lebih jelasnya di ungkap di dalam Pegangan Penghulu,Bundo Kanduang di Minangkabau, adalah menjadi limpapehrumah nan gadang,umbun puruak pegangan kunci, pusek jalokumpulan tali, sumarak dalam nagari, nan gadang basa batuah).

    Maka, nagari di Minangkabau tidak sebatas pengertian

    ulayat hukum adat. Lebih mengedepan dan utama adalahwilayah kesepakatan antar berbagai komponen masyarakat didalam nagari . Spiritnya adalah ;

    a. kebersamaan (sa-ciok bak ayam sa-danciang bak basi),ditemukan dalam pepatah ;

    Anggang jo kekek cari makan,

    Tabang ka pantai kaduo nyo,

    Panjang jo singkek pa uleh kan,

    mako nyo sampai nan di cito.

    b. keterpaduan (barek sa-pikua ringan sa-jinjiang) atauhidupnya prilaku ditengah masyarakat dengan ;

    Adat hiduik tolong manolong,

    Adat mati janguak man janguak,

    H. MASOED ABIDIN 11

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    12/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    Adat isi bari mam-bari,

    Adat tidak salang ma-nyalang.

    Basalang tenggang, artinya saling meringankan.Kesediaan memberikan dukungan terhadap kehidupanbersama. Karajo baiak ba-imbau-an, Karajo buruakbahambau-an.

    c. musyawarah (bulek aie dek pambuluah, bulek kato dekmupakat). Senteng ba-bilai, Singkek ba-uleh, Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo

    d. keimanan kepada Allah SWT menjadi pengikat spirityang menjiwai sunnatullah dalam setiap gerak mengenalialam keliling.

    Panggiriak pisau sirauik,

    Patungkek batang lintabuang,

    Satitiak jadikan lauik,

    Sakapa jadikan gunuang,

    Alam takambang jadikan guru .

    Alam telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa.Terkandung faedah kekuatan, dan khasiat yang perluuntuk mempertinggi mutu hidup jasmani manusia. Adakeharusan berusaha membanting tulang. Ada kewajibanmemeras otak untuk mengambil sebanyak-banyak faedahdari alam sekelilingnya itu. Sambil menikmatinya, adakewajiban mensyukurinya, dengan beribadah kepadaIlahi.

    d. kecintaan ke nagari adalah perekat yang sudah dibentukoleh perjalanan waktu dan pengalaman sejarah.6

    Menjaga dari pada melewati batas-batas yang patut dan

    6 Bukti kecintaan kenagari ini banyak terbaca dalam ungkapan-ungkapan

    pepatah hujan ameh dirantau urang hujang batu dinagari awak, tatungkuiksamo makan tanah tatilantang samo mahiruik ambun.

    H. MASOED ABIDIN12

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    13/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    pantas. Tidak terbawa hanyut materi dan hawa nafsu yangmerusak. Menghendaki keseimbangan rohani dan jasmani.

    Jiko mangaji dari alif, Jiko babilang dari aso,

    Jiko naiak dari janjang, Jiko turun dari tango.

    Sikap hidup (attitude towards life) ini, menjadi sumberpendorong kegiatan di bidang ekonomi. Tujuan utama untukkeperluan jasmani (material needs). Hasilnya tergantung kepadadalam atau dangkalnya sikap hidup tersebut berurat dalam jiwamasyarakat nagari. Dan bergantung pula kepada tingkatkecerdasan yang telah dicapai.

    Dukungan masyarakat adat dan kesepakatan tungku tigosajarangan yang terdiri dari ninikmamak, alim ulama, cadiak pandai,bundo kanduang dan kalangan rang mudo, menjadi penggerakutama mewujudkan tatanan sistim di nagari. Terutama dalammenerjemahkan peraturan daerah kembali kepemerintahannagari (OTODA). Hakekatnya, anak nagari sangat berkepentingandalam merumuskan nagarinya. Konsep ini mesti tumbuh dari akar

    nagari itu sendiri. Tidak suatu pemberian dari luar.

    Lah masak padi 'rang singkarak,

    masaknyo batangkai-tangkai,

    satangkai jarang nan mudo,

    Kabek sabalik buhul sintak,

    Jaranglah urang nan ma-ungkai,

    Tibo nan punyo rarak sajo,

    Artinya diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya.Lebih lagi didalam menatap setiap perubahan peradaban yangtengah berlaku. Hal ini perlu dipahami, supaya jangan tersuaibarat mengajar kuda memakan dedak.

    Masyarakat nagari tidak terdiri dari satu keturunan

    (suku) saja, tetapi asal muasalnya berdatangan dari berbagai

    H. MASOED ABIDIN 13

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    14/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    daerah di sekeliling ranah bundo. Namun mereka dapat bersatudalam satu kaedah hinggok mancangkam tabang basitumpu atauhinggok mencari suku dan tabang mencari ibu.

    Hiyu bali balanak bali, ikan panjang bali dahulu.

    Ibu cari dunsanak cari, induak samang cari dahulu ,

    Maknanya, -- yang datang dihargai, yang menantidihormati --, Dima bumi di pijak, di sinan langik di junjuang, disitu adaik bapakai. Ada satu bentuk perilaku duduk samo randahtagak samo tinggi.Menjadi prinsip egaliterdiMinangkabau. Kalaubisa dipertajam, inilah prinsip demokrasi murni dan otoritasmasyarakat yang sangat independen.

    Langkah Penting kedepan adalah,

    1. Menguasai informasi substansial2. Mendukung pemerintahan yang menerapkan low-

    enforcment

    3. Memperkuat kesatuan dan Persatuan di nagari-nagari,

    dengan muaranya adalah ketahanan masyarakat danketahanan diri.

    Dimulai dengan apa yang ada. Kekayaan alam dan potensiyang terpendam dalam unsur manusia. Kekayaan nilai-nilaibudaya lengkap dengan sarana pendukungnya. Selangkah demiselangkah mesti diberdayakan. Melaksanakan idea self help mestiseiring dengan sikap hati-hati. Ada kesadaran tinggi bahwa setiap

    gerak di awasi. Kesungguhan diri ditumbuhkan dari dalam.Tanamkan keyakinan bahwa Allah SWT satu-satunya pelindungdalam kehidupan. Maka, masyarakat Minangkabau yang beradatdan beragama selalu hidup dengan mengenang hidup sebelum matidan hidup sesudah hidup ini. Sesuai peringatan Ilahi, "Bagimanusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala tidak merobah keadan

    sesuatu kaum, kecuali mereka mau merubah keadaan yang ada dalam

    H. MASOED ABIDIN14

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    15/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    dirinya masing-masing .... Dan apabila Allah menghendaki keburukanterhadap satu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS.13, Ar Radu : 11).

    MEMPERKUAT POSISI NAGARIMEMPERKUAT POSISI NAGARITugas kembali kenagari adalah menggali potensi dan

    asset nagari yang terdiri dari budaya, harta, manusia, dan agamaanutan anak nagari. Apabila tidak digali, akan mendatangkankesengsaraan baru bagi masyarakat nagari. Dimulai denganmemanggil potensi yang ada dalam unsur manusia, masyarakatnagari. Gali kesadaran akan benih-benih kekuatan yang ada

    dalam diri masing-masing. Kemudian observasinya dipertajam,daya pikirnya ditingkatkan, daya geraknya didinamiskan , daya

    ciptanya diperhalus, daya kemauannya dibangkitkan. Upaya iniakan berhasil dengan menumbuhkan atau mengembalikankepercayaan kepada diri sendiri.

    Handak kayo badikik-dikik,

    Handak tuah batabua urai,

    Handak mulia tapek-i janji,

    Handak luruih rantangkan tali,

    Handak buliah kuat mancari,

    Handak namo tinggakan jaso,

    Handak pandai rajin balaja.

    Dek sakato mangkonyo ado,

    Dek sakutu mangkonyo maju,

    Dek ameh mangkonyo kameh,

    Dek padi mangkonyo manjadi..

    Tujuannya sampai kepada taraf yang memungkinkanuntuk mampu berdiri sendiri dan membantu nagari tetanggasecara selfless help, dengan memberikan bantuan dari rezeki yang

    telah kita dapatkan tanpa mengharap balas jasa, "Pada hal tidak

    H. MASOED ABIDIN 15

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    16/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    ada padanya budi seseorang yang patut dibalas, tetapi karena hendakmencapai keredhaan Tuhan-Nya Yang Maha Tinggi". (QS.al-Lail :19- 20).

    Walaupun ada kendala, optimisme banagari mesti selalu

    dipelihara.

    Alah bakarih samporono,

    Bingkisan rajo Majopahik,

    Tuah basabab bakarano,

    Pandai batenggang di nan rumik.

    Mendukung percepatan pembangunan di era otonomi

    daerah di Sumbar, sangat perlu disegerakan upaya upaya ;

    1. Meningkatkan Mutu SDManak nagari, dan memperkuatPotensi yang sudah ada melalui program utama,

    a. menumbuhkan SDM Negari yang sehat dengan gizicukup, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuandan teknologi (terutama terapan),

    b. mengokohkan pemahaman agama, sehingga anak

    negari menjadi sehat rohani,c. menjaga terlaksananya dengan baik norma-norma

    adat, sehingga anak nagari menjadi masyarakatberadat yang beragama (Islam).

    Membentuk masyarakat beradat dan beragama sebagaisuatu identitas yang tidak dapat ditolak dalam kembalikenagari..

    2. Menggali potensi SDA di nagari, selaras perkembanganglobal dengan memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.Membangun kesejahteraan bertitik tolak pembinaanunsur manusia. Dari menolong diri sendiri kepadamutual help. Tolong-menolong adalah puncak budaya

    Adat basandi syara, syara basandi Kitabullah. Berbagipekerjaan (ta'awun) ajaran syarak. "Bantu membantu,ta'awun, mutual help dalam rangka pembagian pekerjaan

    (division of labour) menurut keahlian masing-masing ini,

    H. MASOED ABIDIN16

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    17/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    akan mempercepat proses produksi, dan mempertinggi mutu,

    yang dihasilkan.Itulah taraf ihsan yang hendak di capai.

    3. Memperindah nagari dengan menumbuhkan contoh dinagari. Indicator utama adanya moral adat nan kuriakkundi, nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso.Efisiensiorganisasi dengan reposisi dan refungsionisasi semuapemeranan fungsi dari elemen masyarakat.

    Ketiga pengupayaan diatas menjadi satu konsepsi tatacara hidup. Sistem sosial dalam "iklim adat basandi syara' syara'

    basandi Kitabullah", adalah membina negara dan bangsakeseluruhannya untuk melaksanakan Firman Ilahi "Berbuatbaiklah kamu (kepada sesama makhluk) sebagaimana Allah berbuatbaik terhadapmu sendiri (yakni berbuat baik tanpa harapkan balasan).

    (QS.28, Al Qashash : 77). Kekuatan moral yang dimiliki, ialahmenanamkan "nawaitu" dalam diri masing-masing.

    Untuk membina umat dalam masyarakat di nagari harus

    diketahui pula kekuatan-kekuatan.Latiak-latiak tabang ka Pinang,

    Hinggok di Pinang duo-duo,

    Satitiak aie dalam piriang,

    Sinan bamain ikan rayo.

    Teranglah sudah, bagi setiap orang yang secara seriusingin berjuang di bidang pembangunan masyarakat nagari lahirdan batin, material dan spiritual pasti akan menemui disiniiklim (mental climate) yang subur.

    Apabila pandai menggunakan dengan tepat akan banyakmembantu usaha pembangunan itu.

    Melupakan atau mengabaikan ini, adalah satu kerugian.

    H. MASOED ABIDIN 17

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    18/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    Berarti mengabaikan satu partner "yang amat berguna"dalam pembangunan masyarakat dan negara.

    HAKIKAT SYARAK MANGATO DIMINANGKABAU

    Peran syarak di Ranah Minang sekarang ini adalahmenyadarkan ummat akan peran mereka dalam membentukdiri mereka sendiri. "Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasibsatu kaum, hingga kaum itu sendiri yang berusaha merobah sikap

    mereka sendiri." (QS.Ar-Radu).

    Kenyataan sosial anak nagari harus di awali denganmengakui keberadaan mereka, menjunjung tinggi puncak-puncakkebudayaan mereka, menyadarkan mereka akan potensi besar yangmereka miliki, mendorong mereka kepada satu bentuk kehidupan yang

    bertanggung jawab. Inilah tuntutan syarak sesuai Kitabullah.

    Pencapaiannya mesti melalui gerakan dakwah ilaa Allah.

    Da'wah adalah satu kata, di dalam Al-Qur'an, bermakna ajakanatau seruan. Maka seruan atau ajakan itu, tidak lain adalahseruan kepada Islam. Yaitu agama yang diberikan Khaliq untukmanusia, yang sangat sesuai dengan fithrah manusia itu. Islamadalah agama Risalah, yang ditugaskan kepada Rasul, danpenyebaran serta penyiarannya dilanjutkan oleh da'wah, untukkeselamatan dan kesejahteraan hidup manusia.

    Rentangan sejarah mencatat "Risalah merintis, da'wahmelanjutkan". Kaedah ini mesti dipahami sebagai upaya intensifmenerapkan adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah.

    Risalah yang menjadi tugas rasul itu, berisi khabargembira dan peringatan. Ditujukan untuk seluruh ummatmanusia. Risalah itu cocok untuk semua zaman. Maksudnyauntuk Rahmat seluruh alam. Nabi Muhammad RasulullahS.A.W, da'i pertama yang ditetapkan Allah (QS. Saba, 34 : 28)

    H. MASOED ABIDIN18

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    19/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    mengajak manusia dengan ilmu, hikmah dan akhlaq. Makaperintah melaksanakan tugas da'wah secara kontinyu adalah,

    a) Supaya menyeru kejalan Allah, dengan petunjuk yang lurus(QS.Al-Ahzab, 33 : 45-46).

    b) Supaya menyembah Allah. Tidak boleh musyrik. Agar hanyameminta kepadaNya. Mempersiapkan diri untuk kembalikepadaNya (QS.Al Qashash, 28 : 87).

    Setiap Da'I, Imam, Khatib, Urang Siak, Tuanku, alim ulamasuluah bendang di nagari-nagari, mesti meneladani pribadi

    Muhammad SAW dalam membentuk effectif leader di MedanDa'wah.

    Da'wah itu, menuju kepada inti dan isi Agama Islam (QS.Al Ahzab, 33 : 21). Inti agama Islam adalah tauhid.Implementasinya adalah Akhlaq.

    Ummat kini hanya akan menjadi baik dan kembaliberjaya, bila sebab-sebab kejayaan ummat terdahulu di

    kembalikan.Kita semestinya bertindak atas dasar syara itu.

    Mengajak orang lain untuk menganutnya. "Memulai dari diri da'i,mencontohkannya kepada masyarakat lain", (Al Hadist).

    Inilah cara yang tepat.

    Keberhasilan upaya da'wah (gerak da'wah) memerlukanpengorganisasian (nidzam).

    Bimbingan syara mengatakan bahwa al haqqu bi-laanizham yaghlibuhu al baathil bin-nizam. Maknanya, yang haksekalipun, tidak berperaturan (organisasi) akan dikalahkan olehkebathilan terorganisir.

    Jelaslah bahwa program langkah (action planning)disetiap lini adalah keterpaduan, kebersamaan, kesepakatan,

    dan keteguhan. Langkah awal dengan menghidupkan

    H. MASOED ABIDIN 19

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    20/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    musyawarah, sesuai bimbingan adat basandi syarak, syarakbasandi Kitabullah.

    Allah menghendaki kelestarian Agama dengankemampuan mudah, luwes, elastis, tidak beku dan tidakberlaku bersitegang.

    BAHASA SYARAK ADALAH BAHASABAHASA SYARAK ADALAH BAHASAKEHIDUPANKEHIDUPAN

    Koordinasi sesama akan mempertajam faktor-faktorpendukungnya, membuka pintu dialog persaudaraan (hiwar

    akhawi). Kaedah syara akan menjadi pendorong dan anakkunci keberhasilan da'wah untuk menghidupkan adagium adatbasandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

    Aktualisasi Kitabullah, nilai-nilai Al-Qur'an, hanya dapatdilihat melalui gerakan amal nyata yang berkesinambungan(kontinyu). Terkait dengan seluruh segi dari aktivitas kehidupanmanusia, seperti kemampuan bergaul, mencintai, berkhidmat,

    menarik, mengajak (da'wah), merapatkan potensi barisan(shaff) dalam mengerjakan amal-amal Islami secara bersama-sama (jamaah) --, sehinga membuahkan agama yang mendunia.

    Usaha inilah yang akan menjadi gerakan antisipatifterhadap arus globalisasi negatif pada abad-abad sekarang..

    Kitabullah (Al-Qur'an) telah mendeskripsikan peranagama Allah (Islam) sebagai agama yang kamal (sempurna) dan

    nikmat yang utuh, serta agama yang di ridhai (QS.Al Maidah, 5 :3), dan menjadi satu-satunya Agama yang diterima di sisiAllah,yaitu Agama Islam (QS. Ali Imran, 3 : 19). Konsekuensinyaadalah yang mencari manhaj atau tatanan selain Islam, tidakakan di ridhai ( QS. Ali Imran, 3 : 85).

    Tidak ada pilihan lain hanya Islam, "Dan siapakah yanglebih baik agamanya dari pada orang yang menyerahkan dirinyakepada Allah secara ikhlas, yakni orang Muslim, merekapunmengerjakan kebaikan-kebaikan"(QS. An Nisak, 4 : 125).

    H. MASOED ABIDIN20

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    21/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    Setiap Muslim, dengan nilai-nilai Kitabullah (Al Qur'an)wajib mengemban missi yang berat dan mulia yaitu merombakkekeliruan ke arah kebenaran.

    Inilah yang di maksud secara hakiki "perjalanan kepadakemajuan (al madaniyah, modernitas)", yang disebutpemahaman adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

    KHULASAHKHULASAH

    Penerapan dari pemahaman adat basandi syarak, syarakbasandi Kitabullah diMinangkabau berkehendak kepada gerak

    yang utuh dan terprogram. Hasilnya tidak mungkin di raihdengan kerja sambilan. Buah yang di petik, sesuai dengan bibityang di tanam. Demikian natuur-wet (sunnatullah, = undang-undang alami). Dalam langkah da'wah, setiap muslimberkewajiban menapak tugas tabligh (menyampaikan),kemudian mengajak dan mengujudkan kehidupan beragama(bersyariat) yang mendunia (dinul-harakah al-alamiyyah).Pemeranan semua elemen masyarakat di Minangkabau

    menghidupkan adat basandi syara syara basandi Kitabullahmenjadi tugas "ummat da'wah" menurut nilai-nilai Al-Qur'an --(QS. Ali Imran, 3 : 104 ). Da'wah ini tidak akan berhenti danakan berkembang terus sesuai variasi zaman yang senantiasaberubah, namun tetap di bawah konsep mencari ridha Allah.Maka peran serta masyarakat yang di tuntut adalah;

    1. Mengelola pembinaan anak nagari dengan peningkatan

    manajemen yang lebih accountable dari segi keuanganmaupun organisasi. Melalui peningkatan ini, sumberfinansial masyarakat dapat di pertanggung jawabkansecara lebih efisien dan peningkatan kualitas pembinaanummat dapat dicapai. Segi organisasi anak nagari mestilebih viable -- dapat hidup terus, berjalan tahan banting,bergairah, aktif dan giat menurut permintaan zaman, dandurable yakni dapat tahan lama seiring perubahan dan

    tantangan zaman.

    H. MASOED ABIDIN 21

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    22/23

    DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

    2. Peran serta masyarakat berorientasi kepada mutumenjadikan pembinaan masyarakat berkembang menjadilembaga center of exellence, menghasilkan generasi

    berparadigma ilmu komprehensif, berpengetahuanagama luas dan praktis, berbudi akhlaq plusketerampilan.

    3. Peningkatan peran serta masyarakat mengelola suraudalam sistim terpadu menjadi bagian integral darimasyarakat Minangkabau seluruhnya. Pengembangansurau dalam peran pembinaan dapat menjadi inti, mata

    dan pusar dari learning society, masyarakat belajar.Sasarannya, membuat anak nagari generasi baru menjaditerdidik, berkualitas, capable, fungsional, integrated ditengah masyarakatnya, dengan landasan adat basandisyarak, syarak basandi Kitabullah.

    Padang, 27 Oktober 2001

    Bio Data

    H. MASOED ABIDIN

    Lahir tanggal : 11 Agustus 1935 di Kotogadang,Bukittinggi,

    Dari pasangan : H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar ImamMudo dan Khadijah binti Idriss.

    Pendidikan : Surau (madrasah) Rahmatun Niswan KotoGadang, Sumatra Thawalib Syeikh H. Abdul MuinLambah, Sumatra Thawalib Syaikh Ibrahim Moesa Parabek,SR Kotogadang, SMP II Neg. Bukittinggi, SMA A/CBukittinggi (1957), dan FKIP UNITA Padangsidempuan, IKIPMedan (1963). Jabatan sekarang : Wakil Ketua Dewan DakwahIslamiyah Indonesia Perwakilan Sumbar di Padang (2000-2005) dan Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah (2001-

    H. MASOED ABIDIN22

  • 8/14/2019 PEMAHAMAN ABSSBK

    23/23

    PEMAHAMAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

    2005), Sekretaris Dewan Pembina ICMI Orwil Sumbar,Ketua Umum BAZ Prop. Sumbar (2001-2005).Alamat sekarang : Jalan Pesisir Selatan V/496 SitebaPadang (KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401.Buku yang sudah diterbitkan ;

    1. Islam Dalam Pelukan Muhtadin MENTAWAI, DDII Pusat,Percetakan ABADI, Jakarta - 1997.

    2. Dakwah Awal Abad, Pustaka Mimbar Minang, Padang -2000.

    3. Problematika Dakwah Hari Ini dan Esok, PustakaMimbar Minang, Padang 2001.

    Web-site : http://www.masoedabidin.web.id

    mailto : masoedabidin@ mimbarminang.com [email protected]

    H MASOED ABIDIN 23

    http://www.masoedabidin.web.id/mailto:[email protected]://www.masoedabidin.web.id/mailto:[email protected]