abstrakpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · web viewsemester gasal 2009/2010...

35
Kumpulan Abstrak Disertasi Semester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO)

Upload: trantruc

Post on 07-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Kumpulan Abstrak DisertasiSemester Gasal 2009/2010

Pendidikan Ekonomi (EKO)

Page 2: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

372 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Page 3: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 373

Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomi Di Bandar Lampung

R. Gunawan Sudarmanto

Sudarmanto, R. Gunawan. 2009. Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan Pembe-lajaran dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomi Di Bandar Lampung . Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) prof. Dr. J.G. Nirbito, M.Pd, (II) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd, dan (III) Dr. Sunaryanto, M.Ed

AbstrakBanyak faktor yang menentukan tingkat kualitas pelaksanaan pembelajaran dan prestasi belajar

siswa. Penelitian ini berangkat dari premis bahwa pendidikan yang bermutu memerlukan biaya secara memadai. Anggaran belanja sekolah, khususnya untuk SMK Bisnis dan Manajemen sangat terbatas dan berbeda dengan pola pembiayaan di sekolah-sekolah pada umumnya. Mutu pendidikan belum optimal dan masih memungkinkan untuk ditingkatkan.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran dan prestasi belajar siswa SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran dan prestasi belajar siswa SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Bandar Lampung.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mengambil populasi Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Ekonomi di Kota Bandar Lampung. Sampel penelitian ditetapkan sebesar 279 yang diambil secara random. Untuk memperoleh data digunakan dokumentasi dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan biaya sosial (social cost) yang digunakan untuk membiayai pendidikan terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran, (2) biaya sosial (social cost) yang digunakan untuk membiayai pendidikan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, (3) adanya pengaruh yang positif dan signifikan biaya pribadi (private cost) yang digunakan untuk membiayai pendidikan terhadap prestasi belajar siswa, dan (4) kualitas pelaksanaan pembelajaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Kontribusi variasi variabel bebas yang berupa biaya sosial (sosial cost), biaya pribadi (private cost), dan kualitas pelaksanaan pembelajaran secara total dan bersama-sama terhadap variasi variabel terikat terakhir yaitu prestasi belajar siswa tidak dapat diabaikan. Sumbangan yang diberikan oleh variabel-variabel bebas terpilih termasuk dalam kategori yang sangat tinggi dalam membentuk variasi variabel terikat (prestasi atau hasil belajar siswa). Biaya sosial (sosial cost), biaya pribadi (private cost), dan kualitas pelaksanaan pembelajaran secara total dan bersama-sama memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.

Saran yang dapat disampaikan yaitu (1) sekolah dan siswa atau orang tua murid perlu membuat skala prioritas dalam penggunaan sumber dana yang ada. Dengan demikian penggunaan sumber dana yang ada dapat dioptimalkan untuk dapat mencapai efisiensi penggunaannya dan (2) sekolah perlu lebih mengoptimalkan pengelolaan biaya sosial (social cost). Optimalisasi pengelolaan biaya sosial (social cost) dapat dilakukan dengan membuat suatu perencanaan yang matang tentang penggunaan dana yang ada. Biaya sosial (sosial cost) yang terjadi pada suatu sekolah harus benar-benar didasarkan pada perencanaan yang dibuat sebelumnya dengan cermat sehingga memberikan mafaat yang lebih. Perencanaan penggunaan dana yang ada dapat dituangkan dalam bentuk rencana anggaran penerimaan dan belanja sekolah (RAPBS). Dalam penyusunan anggaran yang memadai perlu melibatkan beberapa pihak yang terkait sehingga dapat memenuhi unsur transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Untuk dapat memberikan penekanan yang lebih kuat pihak Dinas melalui pengawas sekolah perlu melakukan pengawasan tentang RAPBS yang dibuat sekolah.

Kata kunci: pembiayaan, kualitas, prestasi

373

Page 4: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

374 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Influence of Education Cost to Quality of Teaching and Learning Process and Achievement of Student Learning Senior High School of Business and Management in Bandar Lampung

R. Gunawan Sudarmanto

Sudarmanto R. Gunawan. 2009. Influence of Education Cost to Quality of Teaching and Learning Process and Achievement of Student Learning Senior High School of Business and Management in Bandar Lampung. Dissertation, Study Program of Economics Education, Post Graduate Program, State University of Malang. Advisor: (I) Prof. Dr. J.G. Nirbito, M.Pd, (II) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd, and (III) Dr. Sunaryanto, M.Ed

AbstractSome factor has determining level of quality of teaching and learning process and achievement of

student learning. This research leave from premice that certifiable education has to adequate cost. School budget, specially for the SMK of Business and Management very limited and differ from common educational cost. Quality of education not optimal yet and enable to be improved.

The problem of this research that there is influence of cost of education to quality of teaching and learning process and achievement of student learning SMK of Business and Management in Bandar Lampung. This Research aim to explain influence of cost of education to quality of teaching and learning process and achievement of student learning SMK of Business and Management in Bandar Lampung.

This research was conducted by quantitative approach by taking SMK of Business and Management in Bandar Lampung as population. The research sampel specified equal to 279 students which taken by random sampling, 24 school head master, and 144 teachers. Documentation and quotionair was conducted to collect data and analysed by using path analysis.

Result of research indicate that: (1) there is significant and positive influence social cost that used to education cost to quality of teaching and learning process, (2) social cost that used to eduction cost have significant and positive effect to achievement of student learning, (3) there is influence of the private cost that used to education cost to achievement of student learning, the effect was positive and significant, and (4) quality of teaching and learning process have significant and positive effect to achievement of student learning. Totally, independent variable contribution variation that consis of social cost, private cost, and quality of teaching and learning process to dependent variable variation (achievement of student learning) cannot be disregarded. Contribution that given by idenpendent variables variation is very high category in forming of achievement of student learning. Social cost, private cost, and quality of teaching and learning process totally and agregate have very strategic role in improving the quality of education specially in the effort to improving achievement of student learning.

Suggestion able to be submitted that is (1) student (student parrent) and school require to make priority scale in usage of existing fund source. Thereby usage of existing fund source optimally to be able to reach efficiency and (2) school need more optimal of social cost. Optimalisation of social cost can be conducted by making an planning about usage of existing fund. Social cost that happened at one particular school have to really relied on adequate planning had made previously so that give more usefull. Planning of usage of existing fund can be poured in the form of RAPBS. In compilation of adequate budget require some related/relevant party partisipation so that can fulfill transparency element, participation, and acuntabilities. To be able to give stronger emphasis of party On duty of supervisor of school require to conduct observation about RAPBS that made by school.

Keyword: cost, quality, achievement

Page 5: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 375

Pengaruh Motivasi Spiritual, Budaya Organisasi, Etos Kerja, Kinerja Profesional terhadap Perilaku Konsumsi (Studi Pada Guru-Guru Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

SMA/MA/SMK di Wilayah Malang Raya, dengan Pendekatan Metode Mixed)

Heri Pratikto

Pratikto, Heri. 2009. Pengaruh Motivasi Spiritual, Budaya Organisasi, Etos Kerja, Kinerja Profesional terhadap Perilaku Konsumsi (Studi Pada Guru-Guru Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/ SMK di Wilayah Malang Raya, dengan Pendekatan Metode Mixed). Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Salladien, (2) Hj. Siti Malikhah Towaf, MA, Ph.D, (3) Dr. Sunaryanto, M.Ed.

AbstrakStudi tentang motivasi dan budaya organisasi dengan pendekatan ilmu perilaku organisasi

kontemporer dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi maupun perilaku ekonomi individu sudah sering dilakukan. Namun, studi semacam ini dengan memasukkan aspek spiritual, khususnya nilai-nilai ke-Islam-an masih sangat sedikit dilakukan. Padahal, secara kualitatif maupun kuantitatif dari hasil penelitian yang masih terbatas, menunjukkan bahwa prestasi kerja sebagian besar dipengaruhi oleh soft skill (80%), dan nilai-nilai keagamaan merupakan sumber utama pembentuk perilaku, termasuk perilaku konsumsi.

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap pengaruh motivasi spiritual, persepsi dan sikap atas budaya organisasi terhadap perilaku konsumsi yang dimediasi oleh etos kerja dan kinerja professional. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kombinasi metode kuantitatif-kualitatif, dengan model Qualitative methods to explain quantitative finding. Subyek penelitian adalah guru-gugu Ekonomi/Akuntansi SMTA di wilayah Malang Raya dengan populasi penelitian mencapai 429 individu (2007). Dengan teknik porpusive proportional random sampling diperoleh sampel sebesar 126 individu. Data diperoleh melalui kuesioner, wawancara, dan pengamatan. Analisis data kuantitatif menggunakan SEM dengan dukungan piranti lunak AMOS, data kualitatif dengan analisis isi.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) secara langsung (a) motivasi spiritual berpengaruh terhadap budaya organisasi, etos kerja, kinerja profesional, dan perilaku konsumsi; (b) persepsi dan sikap atas budaya organisasi berpengaruh terhadap etos kerja; (c) etos kerja berpengaruh terhadap kinerja profesional (d) kinerja profersional berpengaruh terhadap perilaku konsumsi; (2) secara tidak langsung (a) budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja profesional melalui etos kerja; (b) etos kerja berpengaruh terhadap perilaku konsumsi melalui kinerja profesional; (c) secara tidak langsung budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku konsumsi; (3) budaya organisasi memiliki peranan penting dalam proses internalisasi nilai-nilai pembentuk persepsi guru atas profesi pekerjaan yang berpengaruh terhadap etos kerja, kinerja profesional dan perilaku konsumsi; (4) belum ada perbedaan kinerja yang berarti antara sebelum dan sesudah sertifikasi.

Temuan penelitian, berimplikasi teoretis pada bidang ekonomi, manajemen, pendidikan ekonomi, dan perilaku organisasi. Disarankan bahwa sebaiknya organisasi persekolahan mengembangkan budaya sekolah berbasis spiritual, memasukkan ekonomi syariah sebagai salah satu materi pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi, guru mengembangkan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan berbasis spiritual. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa hingga kini belum ada perbedaan berarti kenerja profesional guru antara sebelum dan sesudah tersertifikasi, untuk itu disarankan agar program sertifikasi profesi guru perlu ditindaklanjuti dengan evaluasi dan perbaikan kinerja profesi guru.

Kata kunci: motivasi spiritual, budaya organisasi, etos kerja, kinerja professional, perilaku konsumsi, sekolah menengah tingkat atas, model persamaan structural, proposisi

Page 6: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

376 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

The Effects of Spiritual Motivation, Organizational Culture, Working Ethic, Profesional Performance Toward Consumtion Behavior (Study of Secondarry Economic/Acounting

Teachers at Malang Raya Areas, Designing Mixed Methods Research)

Heri Pratikto

Pratikto, Heri. 2009. The Effects of Spiritual Motivation, Organizational Culture, Working Ethic, Profesional Performance Toward Consumtion Behavior (Study of Secondarry Economic/Acounting Teachers at Malang Raya Areas, Designing Mixed Methods Research). Economic Education Study Program, Postgraduate Program, State University of Malang. Advisers: (1) Prof. Dr. Salladien, (2) Hj. Siti Malikhah Towaf, MA, Ph.D, (3) Dr. Sunaryanto, M.Ed.

AbstractThe study on motivation and organizational culture by the approach of attitude science of

contemporary and its effect toward organizational performance and individual economic behavior has been frequently conducted. However this kind of study that includes spirituality aspects (especially Islamic values) is rarely conducted in Indonesia. In fact in quality and quantity terms, finding study stated that working success be influenced of soft skill (80%), and religious values as main sources which create life behavior including economics behavior.

This study was aimed at exploring the effects of spiritual motivation, perception and attitude of organizational culture on consumption behavior mediated by working ethic, and professional performance. Mixed methods as research design, the qualitative methods to explain quantitative finding model. Subjects of research were secondary schools economic and accounting teachers at Malang Raya in East Java. The population size contains 429 individuals (2007), and the sample size were 126 respondents drawn using porpusive proportional random sampling. Data were gathered by questionnaires, indept interview and direct observation. Quantitative data analysis using SEM and was supported by software of AMOS while qualitative data analysis using content analysis.

Research findings revealed that (1) spiritual motivation affects perception and attitude of organizational culture, working ethic, professional performance and consumption behavior directly; (2) perception and attitude of organizational culture affects working ethic directly; (3) working ethic affects professional performance directly; (4) professional performance affects consumption behavior directly; (5) perception and attitude of organizational culture affects professional performance indirectly; (6) working ethic affects consumption behavior indirectly; (7) perception and attitude of organizational culture affects consumption behavior indirectly; (8) organizational culture plays important role values internalization proccess that set up teachers persception toward teachers profession, professional performance, and consumption behavior.

The research findings implicate in economics, marketing management, economics education, and organizational behavior theory. Based on findings, it is recommended that school organization should develop organizational culture-spiritual base, teach economics of islam, teachers develop teaching spiritual-based method, teachers professional sertification program should be followed by evaluation and improvement of teacher professional performance.

Keywords: spiritual motivation, organizational culture, working ethic, professional performance, consump-tion behavior, senior high school, structural equation model, content analysis, proposition

Page 7: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 377

Pengembangan Model Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan dengan Pendekatan Kontekstual dan Strategi Problem Based Learning

Sri Umi Mintarti Widjaja

Umi Mintarti Widjaja, Sri. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan dengan Pendekatan Kontekstual dan Strategi Problem Based Learning. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Salladien, (II) Dr. Sunaryanto, M.Ed, (III) Dr.H. Sa’dun Akbar, M.Pd.

AbstrakMata pelajaran Akuntansi di SMK merupakan salah satu mata pel-ajaran inti di Jurusan Bisnis dan

Manajemen. Mata pelajaran ini menuntut siswa memiliki ketrampilan pembukuan yang memadai untuk suatu perusahaan.

Penelitian pengembangan model pembelajaran Akuntansi dengan strategi problem based learning (PBL) dan pendekatan kontekstual di SMK Negeri 1 Malang ini bertujuan: (1) mengetahui masalah-masalah yang ada da-lam pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Malang; (2) merancang model pembelajaran kontekstual dengan strategi PBL; (3) mengembangkan rancangan pembelajaran kontekstual dengan strategi PBL; (4) mengukur keefektifan model pembelajaran yang dikembangkan; dan (5) mengidentifikasi dampak langsung dan tidak langsung yang diperoleh model pembelajaran kontekstual dengan strategi PBL.

Pengembangan pembelajaran yang digunakan mengacu pada model pengembangan Dick, W. & Carey dengan tahapan-tahapan berikut: (1) mela-kukan penelitian awal lewat observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk me-ngetahui pelaksanaan pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Malang, masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Akuntansi; (2) melakukan perencanaan pengembangan model pembelajaran Akuntansi dengan pendekatan kontekstual dan strategi PBL; dan (3) menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP (sebagai panduan penyusunan bahan ajar), dan evaluasi pembelajaran. Ketiga perangkat pembelajaran dianalisis dengan empat konsep, yakni: syntax, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, dan sistem pendukung. Penilaian terhadap keefektifan buku ajar yang disusun dilakukan dengan metode quasi eksperimen.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) masalah-masalah yang dihadapi SMK Negeri 1 Malang dalam pembelajaran Akuntansi adalah ku-rangnya alokasi waktu yang tersedia dalam kurikulum sehingga kegiatan mengerjakan latihan soal mengalami hambatan, metode pembelajaran yang digunakan masih konvensional, dan buku ajar atau buku paket siswa tidak berkenaan dengan kehidupan dan lingkungan keseharian siswa; (2) perlu dilakukan metode pembelajaran bervariasi, terutama dengan strategi PBL; (3) dihasilkannya silabus, RPP yang telah direvisi sesuai dengan kebutuhan tuntutan kerja di lapangan; (4) tersusunnya buku ajar mata pelajaran Akuntansi dengan pendekatan kontekstual; dan (5) informasi efektivitas buku ajar yang tersusun.

Buku ajar yang tersusun telah memenuhi kelayakan sebagai bahan pembelajaran Akuntansi ditinjau dari sudut teoretis, substansi materi, keter-terapan model buku ajar. Demikian pula buku ajar ini efektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil uji-t dengan taraf signifikansi 95% menunjukkan nilai yang diperoleh kelompok control t = 4,274, sedangkan kelompok perlakuan t yang diperoleh lebih besar yaitu 14,040.Artinya siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan buku ajar memperoleh nilai yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang dalam pembelajarannya tidak menggunakan buku ajar.

Buku ajar yang tersusun ini, diharapkan dapat digunakan oleh seluruh SMK yang ada di wilayah Malang Raya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, karena telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Buku ajar perlu didiseminasikan kepada guru Akuntansi di SMK untuk memperoleh masukan dalam rangka penyempurnaannya lebih lanjut.

Kata kunci: pengembangan pembelajaran, pendekatan kontekstual, strategi problem based learning, akun-tansi.

Page 8: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

378 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

The Developing an Accounting Instructional Model in SMK Using Problem Based Learning (PBL) Strategy and Contextual Approach

Sri Umi Mintarti Widjaja

Umi Mintarti Widjaja, Sri. 2009. The Developing an Accounting Instructional Model in SMK Using Problem Based Learning (PBL) Strategy and Contextual Approach. Dissertation, Postgraduate Program of Economics Educations Pascasarjana at the Malang State University. Advisors : (I) Prof. Dr Salladien, (II) Dr Sunaryanto, M.Ed, (III) Dr. H. Sa’dun Akbar, M.Pd.

AbstractAccounting subject at SMK (Vocational Secondary School) is one of the core subjects in the

school’s Business and Management major. This subject requires students to possess adequate company book-keeping skills

This research in developing an Accounting instructional model using problem based learning (PBL) strategy and contextual approach in SMK Negeri 1 Malang is directed towards: (1) discovering existing issues in the current Accounting instructional model used in the school; (2) constructing a contextual instructional model with PBL strategy; (3) developing a contextual instructional plan with PBL strategy; (4) measuring the effectiveness of the developed instructional model; and (5) identifying direct and indirect impacts of the contextual instructional model with this PBL strategy.

The development model used in this research is based on the development model of Dick, W. & Carey that involves these following stages: (1) conducting a preliminary research through observation. This activity is conducted to acquaintance oneself with the day to day teaching of Accounting in SMK Negeri 1 Malang and the issues faced by the existing model of teaching; (2) planning the development of an Accounting instructional model with a contextual approach and PBL strategy; and (3) assembling instructional tools in the form of syllabus, RPP (as a guide to assembling teaching materials), and evaluation tools. These three instructional tools are analyzed using four concepts: syntax, social system, reactionary principles, and support system. The evaluation of effectiveness the assembled teaching materials is conducted using the quasi-experiment method. The results of the research are as follows: (1) issues faced by SMK Negeri 1 Malang in its teaching of Accounting are: the lack of time allocated in the curriculum for working on practice questions, a teaching methodology that is too conventional, and text books or student course books that do not relate to the students’ everyday lives and environments; (2) there is a need for a variation of teaching methodology, especially to use one with PBL strategy; (3) the development of syllabus and RPP that are revised according to the needs on the field; (4) the assembling of an Accounting instructional book that uses a contextual approach; and (5) the measurement of the effectiveness of this assembled instructional book.

The assembled instructional book has satisfied the standard of teaching Accounting from the theoretical perspective, material substance, and the employability of its teaching model. The result of t-experiment at the 95% significance level shows that the t score obtained by the experiment group is larger than the t score of the control group. Hence the assembled instructional book is shown to be effective in improving the academic achievement of the Accounting students.

The assembled instructional book is however still at its infancy. Therefore, there is still a need to improve the material, especially in its contextual examples and practice questions. The assembled instructional book needs to be disseminated to Accounting teachers at SMK to obtain feedbacks in improving its material.

Keywords: instructional development, contextual approach, problem based learning, accounting.

Page 9: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 379

Pengaruh Pembinaan Anggota, Modernitas Kyai, Kinerja Pengurus dan Partisipasi Anggota terhadap Kinerja Koperasi Pondok Pesantren di Kabupaten Tulungagung

Agus Eko Sujianto

Sujianto, Agus Eko. 2009. Pengaruh Pembinaan Anggota, Modernitas Kyai, Kinerja Pengurus dan Partisi-pasi Anggota terhadap Kinerja Koperasi Pondok Pesantren di Kabupaten Tulungagung. Disertasi. Progam Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof.Dr. Wahjoedi, M.E., (II) Prof.Dr. J.G.Nirbito, M.Pd., dan (III) Dr. Sunaryanto, M.Ed.

AbstrakKoperasi Pondok Pesantren (Koppontren) merupakan salah satu unit bisnis di lingkungan Pondok

Pesantren (Pontren), yang dalam perkembangannya dihadapkan pada berbagai hambatan. Hambatan tersebut sebenarnya telah diupayakan oleh Pemerintah Daerah dengan melakukan pembinaan organisasional, tetapi pembinaan yang dilaksanakan masih belum menyentuh pada permasalahan substansial sehingga kinerja Koppontren sulit ditingkatkan. Permasalahan substansial yang dimaksud adalah rendahnya kualitas partisipasi anggota, rendah frekuensi pembinaan anggota, rendahnya tingkat modernitas Kyai dan rendahnya kinerja pengurus dalam mengelola oragnisasi.

Berangkat dari fenomena di atas, tujuan studi ini adalah untuk menjelaskan pengaruh: (1) pembinaan anggota terhadap partisipasi anggota; (2) modernitas Kyai terhadap partisipasi anggota; (3) kinerja pengurus terhadap partisipasi anggota; (4) pembinaan anggota terhadap kinerja Koppontren; (5) modernitas Kyai terhadap kinerja Koppontren; (6) kinerja pengurus terhadap kinerja Koppontren dan (7) partisipasi anggota terhadap kinerja Koppontren di Kabupaten Tulungagung.

Responden penelitian ini sebanyak 320 anggota Koppontren. Teknik penarikan sampel yang dipakai untuk menjamin tingkat representasi dalam penelitian ini menggunakan acak bertingkat (Multistage Random Sampling) dengan tahapan: (1) menentukan jumlah Pontren yang akan diamati; (2) memilih Pontren yang memiliki Koppontren (baik yang berbadan hukum maupun yang belum) dan (3) memilih secara acak (random) “responden anggota Koppontren” sampel. Sedangkan teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara, angket dan pengamatan. Oleh karena variabel-variabel penelitian tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan indikator, maka analisis data yang relevan adalah menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modelling/SEM) dengan Linear Structural RELationships (LISREL).

Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari tujuh jalur yang dihipotesiskan terdapat satu jalur yang tidak signifikan yaitu: pembinaan anggota dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan penyuluhan berpengaruh tidak signifikan terhadap partisipasi anggota sebagai pemilik, pengendali dan pengguna. Sedangkan secara rinci dapat disimpulkan bahwa: (1) pembinaan anggota belum mampu mambangun partisipasi anggota Koppontren. Kesimpulan ini disebabkan oleh tiga aspek yaitu: pertama, program pembinaan anggota belum dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan; kedua, kualitas program pembinaan belum mampu dalam: menanamkan informasi kognitif, memberikan keterampilan maksimum, serta memaksimumkan sikap tertarik dan sadar akan pentingnya berkoperasi; ketiga, aspek implementasi; (2) modernitas Kyai memberikan kontribusi terhadap tingkat partisipasi anggota. Jika Kyai memiliki sikap sesuai dengan ciri-ciri modenitas, ketauladanannya diharapkan dapat membangun partisipasi anggota Koppontren; (3) kinerja pengurus dapat memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif dalam Koppontren. Pengurus yang memiliki kecakapan dan dapat dipercaya dapat meningkatkan loyalitas anggota yang ditunjukkan oleh peningkatan partisipasi anggota; (4) tingkat kuantitas dan kualitas pembinaan anggota mampu meningkatkan kinerja Koppontren. Jadi untuk meningkatkan kinerjanya, Koppontren perlu melakukan pembinaan kepada anggota baik yang diselenggarakan secara internal yaitu pembinaan oleh pengurus maupun secara eksternal yang bekerja sama dengan fihak di luar Koppontren; (5) sikap Kyai yang memiliki ciri-ciri modernitas individu, mampu meningkatkan kinerja Koppontren. Yaitu jika Kyai memiliki sikap dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kemajuan baik dirinya maupun orang lain termasuk juga Koppontren, maka keberadaan Koppontren bisa dinikmati oleh anggota; (6) prestasi pengurus dalam mengelola Koppontren berpengaruh terhadap kinerja Koppontren. Oleh karenanya, kualitas pengurus tidak dapat diabaikan dalam pengelolaan Koppontren dan (7) kualitas partisipasi anggota berpengaruh terhadap kinerja Koppontren. Jika anggota mampu mewujudkan trifungsi (yaitu anggota sebagai pemilik, pengendali dan pengguna), maka partisipasi anggota dapat ditingkatkan yang pada akhirnya kinerja Koppontren juga mengalami peningkatan.

Berdasar hasil penelitian tersebut disarankan: (1) untuk melakukan pembinaan anggota diperlukan kurikulum Pontren yang mengakomodasi terbentuknya wirausaha baru yang handal dan menjunjung tinggi etika untuk mewujudkan kinerja Koppontren; (2) dibutuhkan Kyai yang kredibel dan berwibawa dalam

Page 10: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

380 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

bentuk ketauladanan untuk meningkatkan partisipasi anggota; (3) pengurus harus menyadari sepenuhnya bahwa Koppontren dimiliki, dikendalikan dan digunakan oleh anggota. Jadi partisipasi anggota dapat ditingkatkan jika pengurus benar-benar bisa menunjukkan kinerjanya dalam mengelola Koppontren; (4) Kyai aktif memberikan ketauladanan dan pemikiran-pemikiran konstruktif supaya pendidikan di lembaga Pontren bisa dirasakan oleh santri melalui pembangunan Koppontren yang berkinerja tinggi; (5) pengurus Koppontren supaya secara sungguh-sungguh mengelola organsasi, manajemen, permodalan dan bisnis Koppontren untuk mewujudkan Koppontren yang mandiri, yaitu memiliki kinerja unggul untuk memenuhi kebutuhan anggota dan lain sebagainya serta (6) anggota melaksanakan trifungsinya, karena partisipasi aktif anggota menjadi pilar utama untuk membangun kinerja Koppontren.

Kata kunci: pembinaan anggota, modernitas kyai, kinerja pengurus, partisipasi anggota, kinerja koperasi pondok pesantren.

The Influence of Member Development, Modernity of Kyai, Performance of Managers, and the Members’ Participation toward the Performance of Boarding School Cooperatives in the

Regency of Tulungagung

Agus Eko Sujianto

Sujianto, Agus Eko. 2009. The Influence of Member Development, Modernity of Kyai, Performance of Managers, and the Members’ Participation toward the Performance of Boarding School Cooperatives in the Regency of Tulungagung. Dissertation. Graduate Program of Economic Education of State University of Malang. Advisors: (1) Prof.Dr. Wahjoedi, M.E.; (2) Prof.Dr. J.G.Nirbito, M.Pd; and (3) Dr. Sunaryanto, M.Ed.

AbstractBoarding School Cooperatives (Koppontren) are one of business units in the Boarding School

(Pontren) environment that in its development undergoes various problems. In fact, the Local Government has tried to deal with the problems by providing organizational development, but they have not overcome the substantive issues that it is difficult for the Koppontren to make improvement. Those substantial problems are the low participation of members, the lack of member development, the low modernity of Kyai, and the low performance of managers in managing the organization.

Departing from the above phenomena, the aim of this study is to explain the influences of: (1) the member development on their participation; (2) modernity Kyai on the members’ participation; (3) management performance on their participation; (4) member development on the performance of Koppontren; (5) modernity of Kyai on the performance of Koppontren; (6) performance of management on the performance of Koppontren and (7) members’ participation on the performance of Koppontren in the Regency of Tulungagung.

There are 320 members of Koppontren who serve as respondents. The technique of collecting samples used to insure the level of representation in this research is Multistage Random Sampling with the stages as follows: (1) determining the numbers of Pontrens that will be observed; (2) selecting Pontrens having Koppontren (either with corporate bodies or not), and (3) selecting “respondents of Koppontren members” randomly that are used as samples. Meanwhile, in collecting data, this research uses interview, questionnaire, and observation. Because of the fact that the research variables can not be measured directly and need indicators, the relevant analysis of the data is by using Structural Equation Modeling (SEM) with Linear Structural Relationship (LISREL).

The result of the research indicates that, from the seven hypothesized aspects, there is one insignificant aspect. This aspect is that the development for the members in the form of education, training and elucidation gives insignificant influence toward the participation of members as the owners, controllers, and users. In detail, it can be concluded that: (1) the development for the members has not been able to build participation of Koppontren members. This conclusion can be made based on three aspects: first, the program of developing members has not been carried out continually; second, the quality of development for the members has not been able to: provide cognitive information, give maximum skills, and maximize interestedness in and consciousness of the importance of having cooperative; third, the aspect of implementation; (2) modernity of a Kyai contributes the participation level of the members. If Kyai’s attitudes are in accordance with the characteristics of modernity, he provides a model or an example that is hoped to be able in building the participation of the Koppontren members; (3) the performance of managers

Page 11: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 381

can motivate the members to actively participate in the Koppontren activities. The managers who are capable and trustable can increase the members’ loyalty that can be shown with the increase of their participation; (4) the quantity and quality of development for the members can increase the performance of Koppontren. So to increase the performance, it is necessary for Koppontren to provide delopment for the members that is carried out internally by the managers or externally by other institutions that cooperate with the Koppontren; (5) the attitudes of Kyai with individual characteristics of modernity can increase the performance of Kopponetren. That is, if a Kyai has attitudes and performs activities that lead to the advancement either for himself or other people included Koppontren, the existence of Koppontren can be enjoyed by the members; (6) the managers’ achievement in managing the Koppontren influences the performance of Koppontren. Therefore, the quality of managers can not be ignored in managing the Koppontren, and (7) the quality of members’ participation influences the performance of Koppontren. If the members are able to show the three functions (that are members as owners, controllers, and users), their participation can be increased so that finally the performance of Koppontren will increase.

Based on the results, it is concluded that (1) to give the development for the members, Pontren should provide a curriculum that accommodates the forming of new skilled entrepreneurs who hold ethics firmly for the sake of creating the performance of Koppontren; (2) credible and charismatic kyais are needed to provide examples in increasing the participation of the members; (3) the managers should have a full consciousness that Koppontren is owned, controlled and used by the members. So the participation of its members can be increased if the managers are truly able to show their performance in managing the Koppontren; (4) Kyai should actively provide examples and constructive ideas so that education in the Pontren environment can be enjoyed by the santris (students) through the development of Koppontren with high performance; (5) the managers Koppontren should be seriously in dealing with the organization, management, capitalization, and the business of Koppontren to create an autonomous Koppontren with high performance to meet the needs of its members, and (6) the members should perform the three functions because their active participation becomes a main pillar to build the performance of Koppontren.

Key words: member development, modernity of kyai, performance of managers, members’ participation, performance of boarding school cooperatives

Pelaksanaan Sistem Pembelajaran SMK Berwawasan Kewirausahaan (Studi Kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Propinsi Sulawesi Utara

Marien Pinontoan

Pinontoan, Marien. 2009. Pelaksanaan Sistem Pembelajaran SMK Berwawasan Kewirausahaan (Studi Kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Propinsi Sulawesi Utara. Disertasi. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Wahjoedi. M.E., (II) Prof. Dr. Salladien., dan (III) Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA.

AbstrakSekolah Menengah Kejuruan bidang keahlian Bisnis dan Manajemen sebagai salah satu jenis

pendidikan persekolahan memiliki peran strategis dalam mempersiapkan anak didik yang memiliki keunggulan dalam bidang pengetahuan, wawasan dan ketrampilan serta memiliki mental wirausaha dalam memasuki dunia kerja. Untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK dibutuhkan adanya pelaksanaan sistem pembelajaran sekolah yang berwawasan kewirausahaan berdasarkan rencana dan strategi pengembangan sekolah dalam satu kesatuan sistem yang utuh dan terpadu. Keterpaduan pelaksanaan sistem pembelajaran sekolah dipengaruhi oleh optimalisasi peran masing-masing komponen input, komponen proses dan komponen output.

Tujuan penelitian ini, mendeskripsikan tentang: (1) perencanaan pembelajaran berdasarkan komponen input baik masukan mentah maupun masukan sarana, serta masukan lingkungan, (2) Komponen proses pembelajaran, dan (3) komponen output pembelajaran siswa dalam suatu sistem pembelajaran sekolah yang berwawasan kewirausahaan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naturalistik, yaitu: peneliti berperan sebagai instrumen penelitian, informannya mereka yang mengetahui dan/atau terlibat langsung dengan fokus penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan bantuan alat perekan atau tape recorder, kamera perekam atau handy camp dan foto. Penelitian ini,

Page 12: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

382 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

menggunakan rancangan studi kasus, yaitu: (1) kasus pertama SMK Kristen 2 Tomohon, (2) kasus kedua SMK Negeri 1 Manado dan (3) kasus ketiga SMK Negeri 1 Bitung.

Prosedur analisis data dilakukan dengan cara: (1) masing-masing kasus dianalisis untuk memperoleh temuan sementara dalam bentuk proposisi masing-masing kasus,(2) temuan sementara kasus pertama, dan kasus kedua dilakukan analisis lintas kasus untuk memperoleh temuan sementara hasil analisis lintas kasus, dan (3) temuan sementara hasil analisis lintas kasus pertama dan kedua dimaksud, dianalisis dengan temuan sementara hasil analisis kasus ketiga sehingga diperoleh temuan akhir analisis lintas kasus yang menghasilkan model teoritis baru dalam bentuk model pelaksanaan sistem pembelajaran sekolah yang berwawasan kewirausahaan.

Temuan hasil penelitian: (1) dalam hal raw input sebagai perencanaan pembelajaran sekolah ditemukan raw input bahwa masing-masing sekolah melakukan seleksi penerimaan calon siswa baru untuk mengetahui kemampuan akademik, minat dan berbagai potensi siswa, guru memiliki latar belakang akademik S1 yang relevan dengan bidang keahlian, menggunakan kurikulum inti dan didukung dengan modul pembelajaran, serta tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yang cukup menunjang proses pembelajaran. (2) proses pembelajaran dilakukan dengan cara menyusun satuan acara pembelajaran (SAP), menentukan dan menetapkan isi atau materi pembelajaran, menetapkan dan menggunakan metode dan media pembelajaran yang relevan, melakukan pengelolaan kelas secara optimal dan melakukan monitoring serta evaluasi pembelajaran dengan menggunakan standar penilaian yang jelas. (3) Hasil pembelajaran ditemukan bahwa prosentasi kenaikan kelas dari kelas X ke kelas XI dan dari kelas XI ke kelas XII terkategori sangat memuaskan. Jumlah lulusan kelas XII juga sangat memuaskan, sedangkan daya serap lulusan, umumnya diterima pada dunia usaha dan dunia industri, sementara sebagian diterima untuk melanjutkan studi pada Fakultas Ekonomi Unsrat dan Unima. Lulusan SMK sampai penelitian berlangsung sangat terbatas diterima sebagai PNS karena jatahya sangat terbatas.

Penelitian ini merekomendasikan: (1) pengembangan pendidikan ekonomi dan bisnis pada SMK perlu dipacu melalui sistem pembelajaran sekolah berwawasan kewirausahaan secara menyeluruh dan terpadu. (2) Bagi Dinas pendidikan Nasional Kota Tomohon, Manado dan Bitung kiranya dapat meningkatkan dukungan pengadaan fasilitas pembelajaran di masing-masing sekolah untuk kebutuhan laboratorium, media pembelajaran komputer dan perpustakaan, serta prasarana lainnya di sekolah. (3) Bagi SMK di lokasi penelitian kiranya dapat memperjelas standar rekruitmen calon siswa baru, standar isi dan penilaian pembelajaran, serta standar kemitran praktikum dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra sekolah. (4) perlu dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan pendekatan metode penelitian lain dari aspek lain misalnya dengan metode kuantitatif dari aspek kepemimpinan kepala sekolah, latar belakang pendidikan guru, kemampuan guru mendisain pembelajaran kewirausahaan, dan faktor-faktor pembiayaan pendidikan oleh orang tua terhadap tingkat kelulusan siswa pada sekolah-sekolah menengah kejuruan bidang keahlian bisnis dan manajemen.

Kata kunci: sistem pembelajaran, wawasan kewirausahaan, SMK: Bisnis dan Manajemen

The Implementation of SMK Learning System on the base of Enterpreneurship concept: Cases study at Business and Management Vocational school North Province

Marien Pinontoan

Pinontoan M. 2009. The Implementation of SMK Learning System on the base of Enterpreneurship concept: Cases study at Business and Management Vocational school North Province. Department of Economic Educational Study Program, Postgraduate Program; State University of Malang,Advisors: (I) Prof. Dr. Wahjoedi. M.E., (II) Prof. Dr. Salladien., dan (III) Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA.

AbstractBusiness and Management Vocational school as one of Education Institutions has important role in

preparing students to have priority knowledge and skill as well as the spirit of enterpreneur in entering field work. To improve the quality of learning, it is needed to implement the learning school system on the base on enterpreneur concept by every school based on planning and developing school strategy as an unity and integrity system. The integrity in implementing learning school system has influenced by the optimalization of every role covering imput, process and output components.

The problem of this study is about how does the implementation of leaning school system on the base of enterpreneur concept at SMK Kristen 1 Tomohon, SMK Negeri 1 Manado dan SMK Negeri 1 Bitung

Page 13: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 383

with focus on : (1) planning instruction base on input component both from materials and facilities and also environment, (2) process component in the instruction process, and (3) output component in the case of students’ achievement in enterpreneurship concept.

Qualitative naturalistic method is used in this study with the research as the key instrument; the person who are directly involved in the filed of the study. The data collection have done by obeserving, interviewing and documenting study with helping tape recoder, digital camera and photo. Case study are used in this study which focused on; (1) first case at SMA Kristen 2 Tomohon, (2) second case at SMK Negeri 1 Manado, and (3) third case at SMK Negeri 1 Bitung

In analyzing the datum is used with the following procedures; (1) each case is analyzing to get temporary findings in the form on each proposition case, (2) temporary findings in the first case and second case have done by cross line analyzes to get temporary findings of the result of cross line cases, and (3) temporary findings on the result of crozz line first and second case have been analyzed with temporary findings of third case in order to get final findings of multycases analyzes that result a new theory in the form of school learning system model on the base of enterpreneurship concept.

The results of the study report that : (1) in planning learning school system, it shows that the input of each school has already been done the entering new students selection to find out academic capability, interest and talent and others potential, then the teachers have background sarjana academic with relevant in skill field, apply content curriculum with instruction module and have already education facilities and tools at school in supporting teaching and learning process. (2) the teaching and learning process has been done by designing teaching instruction, defining and deciding the content and teaching materials, defining and applying teaching method and medias that relevant, doing classroom management optimally and doing monitoring and evaluating instruction with the evaluation standart clearly. (3) learning achivement reports that the procentase of passing class from class X to class XI, and from class XI to class XII can be categorized in very satisfy point. Then, the amount of output from class XI reach meaning very satisfy point, whereas, in generally the ability of ouput can accept in bussiness and industry, some continuing in economic faculty at Sam Ratulangi Univercity and Manado univercity. The output of vacational school also accept as civil servant although it is quato limited.

Some recomendations also provided as the result of the study as follows: (1) economy education and business development should be pushed through school learning system on the base of enterprenuship concept as the integrity and unity. (2) For Dinas national educational in Tomohon city, Manado and Bitung should increase educational tools and facilities in every school such as laboratory, computer, library and others facilities in school. (3) for vocational school in other research places should make clearly recruitment standart of entering new students, content standart, instruction evaluation, and also standart of practicum patner with business and industry institution as school partner. (4) It is needed to conduct further research using other research method from others aspect such as quantitative method from the leadership of headmaster aspect, teachers’ background education, the capabilti of teachers in desoiging enterpreneurship instruction, educational financing factors by parents towards students’ graduation level in vocational schools in thebusiness and management field.

Kata kunci: learning system, entrepreneurship cancept, vocational school of management and busennes.

Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Kelompok Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi di Jawa Timur

Waluyo Edi Susanto

Waluyo Edi Susanto. 2009. Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Kelompok Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi di Jawa Timur. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. J.G. Nirbito, M.Pd, (II) Dr. Sa’dun Akbar, M.Pd, (III) Dr. Hari Wahyono, M.Pd,

AbstrakKoperasi peternak sapi perah berperan dalam memenuhi kebutuhan susu sapi di Indonesia. Koperasi

dalam mempermudah pengaturan manajemen terhadap peternak yang berjumlah banyak adalah dengan membentuk kelompok-kelompok peternak. Peningkatan produksi susu baik kualitas maupun kuantitas pada koperasi sangat tergantung pada kinerja kelompok peternak. Kelompok peternak agar dapat meningkatkan kinerja kelompok dan mempunyai daya saing tinggi dibutuhkah peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Page 14: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

384 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Pemberian pelatihan pada kelompok peternak akan meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan SDM dalam memotivasi, mengelola serta menciptakan kepemimpinan dan budaya organisasi kelompok yang kondusif, sehingga mampu meningkatkan kinerja kelompok peternak sapi perah.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan pengaruh pelatihan terhadap motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi kelompok peternak sapi perah. (2) menjelaskan pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap motivasi pada kelompok peternak sapi perah. (3) menjelaskan pengaruh pelatihan , motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja kelompok peternak sapi perah. (4) menjelaskan pengaruh pelatihan, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui variabel antara (intervenning variable) motivasi kelompok peternak sapi perah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) pelatihan berpengaruh signifikan terhadap motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi kelompok peternak sapi perah. (2) kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kelompok peternak sapi perah. (3) pelatihan, motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja kelompok peternak sapi perah. (4) pelatihan, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara tidak langsung signifikan terhadap kinerja melalui variabel antara (intervenning variable) motivasi kelompok peternak sapi perah.

Bertitik tolak dari temuan penelitian tersebut disarankan kepada: (1) Koperasi peternak untuk terus meningkatkan intensitas pelatihan terhadap kelompok peternak sapi perah agar motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi, dan kinerjanya juga terus meningkat. Sesuai tujuan koperasi peternak sapi perah disarankan peningatan kurikulum pelatihan yaitu: (a) manajemen beternak sapi perah, agar peternak menjadi produsen yang maju .(b) kewirausahaan, agar peternak menjadi pengusaha yang handal dan (c) perkoperasian, agar peternak menjadi anggota koperasi yang loyal. (2)(a) Sistem pembelajaran pada pelatihan kelompok peternak imbangan teoritis dan praktis sesuai dengan tujuan pelatihan, b) penyediaan kelengkapan alat peraga maupun peralatan praktek sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, c) Pelatihan diajar oleh guru/pelatih menguasai tugasnya sesuai dengan tujuan pelatihan. (3) Kelompok peternak selalu membangun motivasi kelompok peternak dengan selalu aktif mengikuti pelatihan yang diadakan oleh koperasi yang merupakan penyegaran semangat untuk melakukan kerja keras(4) Ketua kelompok peternak untuk memberikan pemikiran-pemikiran konstruktif supaya pendidikan di lembaga koperasi bisa dirasakan oleh anggota melalui pembangunan Koperasi yang berkinerja tinggi. (5) Masing-masing kelompok peternak sapi perah selalu bekerja sama bahu membahu meningkatkan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak kehilangan karakteristik manajemennya sesuai dengan budaya organisasi yang ada pada kelompok peternak sapi perah koperasi susu di Jawa Timur.

Kata kunci: pelatihan, motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja, kelompok peternak sapi perah.

The Influence of Training, Motivation, Leadership and Organizational Culture of the Performance of Dairy Cattle Breeder Group Members Cooperative in East Java

Waluyo Edi Susanto

Waluyo Edi Susanto. 2009. The Influence of Training, Motivation, Leadership and Organizational Culture of the Performance of Dairy Cattle Breeder Group Members Cooperative in East Java . Dissertation. Study Program of Economics Education, Post Graduate State University of Malang. Advisors: (1) Prof. Dr. J.G. Nirbito, M. Pd, (II) Dr. Sa'dun Akbar, M. Pd, (III) Dr. Hari Wahyono, M. Pd,

AbstractDairy farmer cooperatives play role in meeting the needs of cow's milk in Indonesia. Cooperative

management in facilitating arrangements for a large number of farmers is to form farmer groups. Increased milk production of both quality and quantity is very dependent on the cooperation of the performance of farmer groups. Groups in order to produce breeders can improve group performance and has high competitiveness, human resource (HR) is needed. Provision of training to the farmer groups will improve the ability to increase human resources in motivating, managing and creating leadership and conducive groups organizational culture, so as to improve the performance of groups of dairy farmers.

This study aims to: (1) explain the impact of training on motivation, leadership and organizational culture dairy farmers groups. (2) explain the influence of leadership and organizational culture of motivation on the dairy farmers. (3) explain the impact of the training, motivation, leadership and organizational culture on performance of dairy farmers groups. (4) describe the influence of the training, leadership and

Page 15: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 385

organizational culture on performance through variable between (intervening variable) motivation dairy farmers group.

Results of analysis showed that (1) training directly affects significantly to the motivation, leadership and organizational culture dairy farmers groups. (2) leadership and organizational culture affect significantly to the motivation of the dairy farmers. (3) training, motivation, leadership and organizational culture affects significantly the performance of groups of dairy farmers. (4) training, leadership and organizational culture influence indirectly through a significant impact on the performance of variable (intervening variable) motivation dairy farmers group.

Starting point of these research findings, it is recommended to: (1) Dairy Cattle Breeders Cooperative is expected to continually improve intensity of training to the dairy cattle breeders in order that motivation, leadership, organizational culture and their performance can incessantly improve as well. Based on the objective of Dairy Cattle Breeders Cooperative, it is suggested to develop training curriculum; that is, (a) management of dairy cattle breeder, in order to be productive. (b) businessman, in order to be a strong entrepreneur. (c) Cooperation, in order to be a loyal breeder member. (2) (a) Learning system on breeder group training should be balance both theoretically and practically in accordance with training objective. (b) supplying equipment of visual aids and practice model in accordance with science and technology development, (c) Training should be taught by a competence trainer based on their field and training objective. (3) Group breeder always put up motivation of other groups by actively involved in training organized by Cooperation as new spirit to work hard. (4) breeder group leaders shares constructive thought in order that education in Cooperation affects and felt by cooperative member by constructing highly-worked cooperative. (5) Each group of dairy cattle breeder always keeps cooperating to improve their human resources in order not to miss their management characteristic based on present organizational culture toward dairy cattle breeder group cooperative in East Java.

Key words: training, motivation, leadership, organizational culture and Performance, groups of dairy farmers.

Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Jiwa Kewirausahaan Pada Pendidikan Anak Usia Dini

Aniek Indrawati

Indrawati, Aniek. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Jiwa Kewirausahaan Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Pembimbing : (I) Prof. Dr. Hj. Djumilah Zain, M.E, (II) Dr. Hari Wahyono, M.Pd, (III) Dr. Marthen Pali, M.Psi.

AbstrakWirausaha merupakan salah satu potensi pembangunan, sehingga pembangunan spirit

kewirausahaan di Indonesia menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Salah satu cara meningkatkan spirit tersebut adalah melalui Pendidikan Kewirausahaan. Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia masih banyak kelemahan. Untuk itu perlu dilakukan reformasi pendidikan yang berbasiskan kewirausahaan. Langkah mendasar yang yang harus dilakukan adalah memberikan dasar pendidikan kewirausahaan dengan melalui penanaman jiwa kewirausahaan pada siswa sedini mungkin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan jiwa-jiwa kewirausahaan pada pendidikan anak usia dini. Secara khusus tujuan pengembangan ini diarahkan untuk menghasilkan model pembelajaran yang berorientasi pada jiwa kewirausahaan untuk siswa-siswa pada tingkat TKK Kelompok A.

Desain pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada disain Dick & Carey. Prosedur pengembangan model ini meliputi : (1) pengidentifikasian & penetapan konsep jiwa kewirausahaan, (2) pengidentifikasian praktek pembelajaran yang telah dilakukan selama ini, (3) merancang model pembelajaran berorientasi pada jiwa kewirausahaan, (4) melakukan uji coba model pembelajaran berorientasi jiwa kewirausahaan, (5) implementasi & evaluasi pelaksanaan model pembelajaran.

Hasil pengembangan secara konseptual menurut tanggapan / penilaian ahli rancangan pembelajaran, ahli pendidikan ekonomi & ahli pendidikan anak usia dini, berdasarkan analisis validitas menunjukkan produk pengembangan yang dihasilkan dinyatakan tepat dan layak untuk dimanfaatkan sebagai panduan guru dalam proses pembelajaran. Secara teknis operasional dari hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa

Page 16: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

386 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

produk pengembangan yang diujicobakan menghasilkan perolehan belajar yang positif bagi subyek uji coba. Hasil uji validitas berada dalam skala 85% - 100% atau masuk kualifikasi sangat baik.

Dari 20 orang subyek uji coba lapangan diperoleh hasil rerata nilai 3,56, sedangkan sebelum penerapan 2,56. Dengan menggunakan tekinik analisis Wilcoxon Signed Rank Test melalui program SPSS diketahui nilai Z = -3.930 pada tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran setelah dan sebelum penerapan model pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti.

Peneliti menyarankan agar bisa dilakukan pengembangan model pembelajaran pada tema-tema lain serta aspek pengembangan jiwa kewirausahaan yang lain. Disamping itu seluruh komponen sekolah harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk menanamkan jiwa kewirausahaan pada siswa sedini mungkin.

Kata kunci : model pembelejaran, jiwa kewirausahaan, pendidikan anak usia dini.

The Development of Instructional Model by Entrepreneurship Soul Oriented for Early Childhood Education

Aniek Indrawati

Indrawati, Aniek. 2009. The Development of Instructional Model by Entrepreneurship Soul Oriented for Early Childhood Education. Dissertation, Postgraduate Program of Economics Educations at the Malang State University. Advisors : (I) Prof. Dr. Hj. Djumilah Zain, M.E, (II) Dr. Hari Wahyono, M.Pd, (III) Dr. Marthen Pali, M.Psi.

AbstractThe entrepreneur is one of the national development assets. Therefore the development of

entrepreneurship spirit in Indonesia become the urgent need. One of way to grow this spirit is through entrepreneurship education. Entrepreneurship education in Indonesia still have some weakness, so it needed to reform the education that based on entrepreneurship. First step is giving base for entrepreneurship education through growing the entrepreneurship souls for learners as early as possible.

This research aims to develop the instructional model that can be functioned to grow the entrepreneurship soul for early childhood education. Specifically this development is aimed to produce the instructional model by entrepreneurship soul oriented for Kindergarten Students at group A.

The development of instructionsl design that is used in this research is referred to Dick & Carey design. The procedures of model development cover : (1) identifying the concept of entrepreneurship soul, (2) identifying implementation of classic instructional, (3) designing the instructional model by entrepreneurship soul oriented, (4) conducting experiment for the instructional model by entrepreneurship soul oriented, (5) implementation & evaluation the instructional model.

According to the respond & evaluation of expert in instructional design, economic education and early childhood education declared conceptually as precise and feasible to functioned as teacher direction for instructional process. Technically and operationally, the result of field experiment show that the development product that is examined can enhance the instructional result for experiment subjects. This is marked by validity test result that screw between 85% - 100% or very qualified.

From 20 subjects of field experiment, it is obtained the average score after implementation of the instructional model that developed by researcher is 3.56, while the average score before it is 2.56. Using the analysis technique of Wilcoxon signed rank test through the program of SPSS, it is found that the value of Z = -3.93 of significance level 0.000. This means there is a significance difference between after and before implementation of the instructional model that developed by researcher.

Researcher have suggestions to develop the learning model for other themes and other aspect on entrepreneurship soul. Researcher also have suggestions to all of school component having strong commitment to grow the entrepreneurship soul of students as early as possible.

Keywords: instructional model, entrepreneurship soul, early childhood education

Page 17: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 387

Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Sikap dan Kompetensi Wirausaha Siswa SMK (SMEA) di Kota Malang

Mohammad Maskan

Maskan, Mohammad. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Sikap dan Kompetensi Wirausaha Siswa SMK (SMEA) di Kota Malang . Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Wahjoedi, ME, dan (III) Prof. Dr. Armanu Thayib, SE, M.Sc.

AbstrakModel pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan selama ini di SMK masih bersifat klasikal yang

bercirikan teacher centered learning sehingga obyektif pembelajaran yang tercapai hanyalah aspek kognitif, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik tidak tercapai. Untuk itu, maka model pembelajaran ini tidak sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai dalam mata pelajaran kewirausahaan. Bertititik tolak dari masalah tersebut, maka model pembelajaran kewirausahaan di SMK harus diubah menjadi model pembelajaran yang bercirikan student centered learning, yaitu model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio, dimana model pembelajaran ini menggunakan pendekatan siswa aktif, multi metode pengajaran dan multi sumber pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menemukan model mata pelajaran Kewirausahaan berbasis portofolio yang bercirikan siswa aktif, kooperatif, partisipatif, demokratis, reaktif dan menyenangkan. (2) untuk meningkatkan pencapaian domain afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran kewirausahaan siswa SMK di Kota Malang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengadaptasi pendapat Dick and Carey (1990) yang terdiri atas lima tahap. Populasi penelitian ini adalah seluruh SMK (SMEA) Jurusan Manajemen dan Administrasi Bisnis di Kota Malang, sample penelitian ini adalah berasal dari siswa SMK dari SMK Negeri 1 Kota Malang, SMK PGRI 02 Malang dan SMK Wisnu Wardhana dengan jumlah keseluruhan sampel sebanyak 102 orang. Desain uji coba menggunakan Randomized Subject, Pre-Test-Post test Control Group Design. Jenis data berupa data primer berupa angket, yang berasal dari guru, ahli media pembelajaran, ahli rancangan dan siswa yang berupa tanggapan, saran dan masukan. Sedangkan data sekunder berupa SAP, silabus, jumlah kelas, jumlah siswa dan guru kewirausahaan di SMK yang digunakan sebagai subyek penelitian. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah: a) Analisis Isi, yang digunakan untuk mengolah data dari wawancara dan diskusi dari para ahli, guru, siswa serta hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil, b) Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan dari guru, ahli media pembelajaran, ahli rancangan pembelajaran dan siswa tentang kualitas hasil produk pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio dan c) Analisis Komparatif, yang digunakan untuk mengetahui perbedaan sikap dan kompetensi wirausaha siswa antara model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio dan klasikal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hasil pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio adalah baik. Artinya, hasil pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio layak digunakan dalam proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di SMK. Hal ini didasarkan pada hasil uji coba pengembangan model pembelajaran tersebut yang merujuk pada Dick & Carey (1971) dan Kusumo & Willis, dengan 6 indikator, yaitu: 1) kegiatan pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio adalah menarik yang ditunjukkan dengan skor uji coba sebesar 84,15%, 2) model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang materi yang diajarkan, yang ditunjukkan dengan skor sebanyak 78,36%, 3) hubungan antara tujuan pembelajaran dan materi yang diajarkan di dalam model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio adalah relevan yang ditunjukkan dengan skor sebesar 78,6%, 4) Item tes dapat mengukur performansi yang dinyatakan dalam tujuan yang dinyatakan dalam skor pencapaian skor sikap kewirausahaan siswa sebesar 3,6202 dan skor kompetensi kewirausahaan siswa sebesar 3,5238, 5) Model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio dapat memberikan umpan balik, baik kepada guru maupun kepada siswa terhadap proses dan hasil pembelajaran siswa yang ditunjukkan dengan skor sebanyak 79,28%, 6) Model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio memungkinkan adanya perbaikan materi dan pengajaran yang memuaskan dengan ditunjukkan skor sebesar 79,10%. Disamping itu, berdasarkan uji beda dalam pembentukan sikap wirausaha, ternyata model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio hasilnya lebih tinggi, yaitu sebesar 3,6197 daripada model pembelajaran klasikal, yaitu sebesar 3,503. Demikian juga pada pembentukan kompetensi wirausaha siswa, ternyata model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio hasilnya lebih tinggi, yaitu sebesar 3,619 daripada model

Page 18: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

388 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

pembelajaran klasikal, yaitu sebesar 3,005. Namun demikian, berdasarkan kajian statistik, apabila dilihat berdasarkan kemampuan akademis siswa ternyata model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio ini hasilnya akan optimal apabila diterapkan pada siswa berkemampuan akademis menengah ke atas.

Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, beberapa rekomendasi agar pelaksanaan model pembelajaran berbasis portofolio dapat mencapai hasil optimal, adalah 1) memberikan pembekalan kepada guru pengampu mata pelajaran kewirausahaan tentang model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio, 2) secara internal harus ada koordinasi dengan sesama guru yang mengampu mata pelajaran kewirausahaan, 3) guru perlu membuat lembar kerja siswa dengan baik, 4) siswa memiliki hasil portofolio yang tiap hari Sabtu dibawa pulang sebagai bukti kerja dan ditandatangani orang tua, 5) Perusahaan yang dipilih untuk tempat observasi diusahakan yang dekat dengan tempat tinggal siswa agar dapat menghemat biaya. Untuk pengembangan lebih lanjut, maka model pembelajaran kewirausahaan ini dapat berupa e-portofolio yang berbasis internet dan untuk lebih memvalidasi model pembelajaran portofolio ini, maka dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

Kata kunci: pengembangan model pembelajaran, kewirausahaan, model pembelajaran berbasis portofolio, sikap wirausaha, kompetensi wirausaha.

Developing Portfolio-Based Entrepreneurship Learning Model to Improve Vocational School (Economy High School) Students' Entrepreneurship Attitude and Competence in Malang

Mohammad Maskan

Maskan, Mohammad. 2009. Developing Portfolio-Based Entrepreneurship Learning Model to Improve Vocational School (Economy High School) Students' Entrepreneurship Attitude and Competence in Malang. Postgraduate Program, State University of Malang. Advisors: (I) Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Wahjoedi, ME, and (III) Prof. Dr. Armanu Thoyib, SE, M.Sc.

AbstractLearning model of entrepreneurship lesson recently in Vocational School is still classical which is

characterized by teacher centered learning so the objective of learning which is obtained is only cognitive aspect whereas the aspect of affective and psychomotor are not achieved yet. Therefore, this learning model is not appropriate for the competence which needs to achieve in the entrepreneurship lesson. Based on the problem, the entrepreneurship learning model at Vocational School must be changed into learning model characterized by student centered learning, which is portfolio-based entrepreneurship learning model, in which this learning model employs students who are active, multi methods of teaching, and multi source of learning.

This research aims at (1) finding out portfolio-based entrepreneurship learning model which is characterized by students who are active, cooperative, participative, democratic, reactive and enjoyable; and (2) finding out the achievement of affective and entrepreneur competence domains in the entrepreneurship learning of Vocational School students in Malang.

This research employs the approach of the developing research adapted from the opinion of Dick and Carey (1990) consisting of five stages. Population in this research is all students of Vocational School (Economic Senior High School) Majoring in Management and Administration Business in Malang. Sample of this research is students of several vocational schools, such as State Vocational School 1 Malang, PGRI Vocational School 2, and Wisnu Wardhana Vocational School with the total number of overall sample is 202 students. The try out design employs Randomized Subject, Posttest Control Group Design. The type of data is primary data in the form of questionnaire coming from teachers, experts of learning media, experts of design, and students in the form of response, suggestion, and input. While the secondary data is in the form of SAP, syllabus, the number of classes, students and teachers of entrepreneurship at Vocational School used as the subjects of study. The data analysis techniques are (a) Content Analysis used to manage data from interview and discussion from experts, teachers, students, and individual and small group try out, (b) Descriptive Analysis used to find out responses of teachers, experts of learning media, experts of design, and students about the quality of portfolio-based entrepreneurship learning model developing product, and (c) Comparative Analysis used to find out the difference of attitude and students entrepreneurship competence between classical and portfolio-based entrepreneurship learning model.

Findings show that the product of portfolio-based entrepreneurship learning model is good. It means that product of portfolio-based entrepreneurship learning model is valid to use in the learning process of

Page 19: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 389

entrepreneurship lesson at Vocational School. It is based on the try out results of its learning model development referred to Dick & Carey (1971) and Kusumo & Willis, with 6 indicators, namely (1) portfolio-based entrepreneurship learning activity is interesting which is shown by the score of try out of 84.15%, (2) portfolio-based entrepreneurship learning model enables students to get better knowledge more about materials which are taught which is shown by the score of 78.36%, (3) relationship between objectives of learning and materials taught in portfolio-based entrepreneurship learning model is relevant which is shown by the score of 78.6%, (4) test items can be used to measure the performance stated in the objective that stated in the achievement score of students’ entrepreneurship attitude which is 3.6202 and score of students’ entrepreneurship competence score which is 3.5238, (5) portfolio-based entrepreneurship learning model is able to provide feedback, either for teachers or students, toward the process and results of students’ learning which is shown by the score of 79.28%, (6) portfolio-based entrepreneurship learning model enables the improvement of satisfied materials and teaching which is shown by the score of 79.10%. Besides, based on different tests in the entrepreneurship attitude forming, the result of portfolio-based entrepreneurship learning model is higher than classical learning model, which is 3.6197 and 3.503 respectively. Also in the students’ entrepreneurship competence forming, the result of portfolio-based entrepreneurship learning model is higher than classical learning model, which is 3.619 and 3.005 respectively. However, based on statistical testing, if it is viewed based on students’ academic ability, the result of portfolio-based entrepreneurship learning model will be more optimum if it is applied for students who are in the medium to high academic ability.

Based on findings, the researcher suggests several recommendations so that the implementation of portfolio-based entrepreneurship learning model may achieve optimum results, which are (1) teachers who are teaching lesson of entrepreneurship should be given provision about portfolio-based entrepreneurship learning model, (2) there should be a coordination internally among teachers who are teaching entrepreneurship lesson, (3) teachers need to make student worksheets well, (4) teachers should give students the result of students’ portfolio which every Saturday is brought home as the evident of students work and is signed by their parents, and (5) companies which are near to students’ houses should be chosen so it is cost effective. For further development, this entrepreneurship learning model can be in the form of e-portfolio based on internet and to validate this entrepreneurship learning model, it can be applied in other lessons.

Keywords: developing learning model, entrepreneurship, portfolio-based learning model, entrepreneurship attitude, entrepreneurship competence

Analisis Faktor-Faktor Organisasional yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Ekonomi PTN Di Sulawesi Utara

Rita Norce Taroreh

Taroreh, Rita Norce. 2009. Analisis Faktor-Faktor Organisasional yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Ekonomi PTN Di Sulawesi Utara. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Umar Nimran, M.A., dan (III) Dr. Hari Wahyono, M.Pd.

AbstrakUntuk meningkatkan daya saing global produk Indonesia maka peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM) merupakan tuntutan yang tidak dapat ditunda. Untuk tujuan ini pendidikan memiliki peran yang sangat strategis tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan SDM berkualitas saat ini, tetapi untuk masa yang akan datang. Sebagai media pembelajaran, perguruan tinggi semestinya mewujudkan dirinya sebagai ruang belajar (space of learn) bagi seluruh sivitas akademikanya. Untuk melakonkan perannya dengan baik maka pengelolaan perguruan tinggi membutuhkan organisasi yang memungkinkannya melakukan perubahan terhadap dirinya sendiri dan beradaptasi secara kreatif terhadap perubahan lingkungan strategisnya. Organisasi harus mengizinkan dan mendorong individu dan kelompok anggotanya untuk menjadi lebih efektif, terutama dalam memanfaatkan SDM yang dimilikinya.

Perguruan tinggi merupakan organisasi yang sangat bergantung pada kinerja SDM yang menjadi anggotanya, termasuk SDM dosen. Dosen menjadi parameter penting dalam proses pengendalian kelembagaan peguruan tinggi karena kedudukannya yang sangat sentral. Melalui misi pokok perguruan tinggi yaitu mengembangkan, mengalihkan, dan menerapkan pengetahuan melalui pengamalan tridharma perguruan tinggi, menempatkan dosen sebagai SDM utama pemegang kunci operasional tugas dan tanggung jawab perguruan tinggi. Dengan kemampuan profesional dan hubungan yang dekat dengan mahasiswa dan

Page 20: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

390 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

sejawat, dosen sangat menentukan perkembangan institusi, mempengaruhi lingkungan intelektual dan sosial kehidupan kampus. Oleh sebab itu maka segala upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dosen sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi secara komprehensif perlu dilakukan agar fungsi dan perannya dapat terlaksana secara maksimal guna tercapainya tujuan organisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara: budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap iklim organisasi, kepuasan kerja, konflik organisasi, dan kinerja dosen ekonomi PTN di Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat survey korelasional terhadap populasi yang meliputi seluruh dosen ekonomi berjumlah 455 orang yang tersebar di 3 (tiga) PTN di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Manado. Ukuran sampel diperoleh menggunakan tabel Krejcie pada tingkat kesalahan 5% sebanyak 210 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan jumlah sebaran menurut masing-masing perguruan tinggi ditentukan berdasarkan prosentase jumlah dosen yang dimiliki oleh masing-masing PTN. Instrumen penelitian berupa angket untuk mengukur variabel penelitian: budaya organisasi, komunikasi organisasi, iklim organisasi, konflik organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja dosen, dikembangkan mengacu pada teori dibawah bimbingan dan persetujuan para dosen pembimbing. Angket yang digunakan telah diujicobakan sebelumnya kepada 30 orang responden dan telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas instrumen. Data penelitian setelah memenuhi asumsi data, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan statistical software SPSS for Windows Release 15.0.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) budaya organisasi berpengaruh secara langsung terhadap iklim organisasi, (2) budaya organisasi tidak berpengaruh secara langsung, namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja, (3) budaya organisasi berpengaruh secara langsung terhadap konflik organisasi, (4) komunikasi organisasi berpengaruh secara langsung terhadap iklim organisasi, (5) komunikasi organisasi berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan kerja, (6) komunikasi organisasi berpengaruh secara langsung terhadap konflik organisasi, (7) iklim organisasi berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja, (8) konflik organisasi berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja, (9) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung, namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja dosen, (10) budaya organisasi berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja dosen, (11) kepuasan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dosen, (12) komunikasi organisasi berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja, dan (13) konflik organisasi tidak berpengaruh secara langsung, namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja dosen ekonomi PTN di Sulawesi Utara.

Menindaklanjuti temuan penelitian ini, disarankan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk terlebih dahulu meningkatkan kepuasan kerja sebelum melakukan peningkatan/perbaikan terhadap budaya organisasi, komunikasi organisasi, iklim organisasi, dan penggunaan metode penyelesaian konflik apabila hendak meningkatkan kinerja dosen, khususnya dosen ekonomi. Bagi dosen, temuan penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi diri sekaligus umpan balik untuk terus melakukan peningkatan/perbaikan kinerjanya. Bagi penelitian selanjutnya temuan penelitian ini dapat dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas mengingat keberagaman yang ada pada setiap individu dosen, lingkungan dimana perguruan tinggi tempatnya bekerja, serta mengembangkan sejumlah faktor organisasional lainnya secara lebih komprehensif yang mempengaruhi kinerja dosen.

Kata kunci: faktor-faktor organisasional, kinerja dosen

Analysis of Organizational Factors Influencing Economics Lecturers’ Performance at State Institutions of Higher Education in North Sulawesi

Rita Norce Taroreh

Taroreh, Rita Norce. 2009. Analysis of Organizational Factors Influencing Economics Lecturers’ Perfor-mance at State Institutions of Higher Education in North Sulawesi. Dissertation, Economics Education Study Program, Post Graduate Program, State University of Malang. Advisors: (1) Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Umar Nimran, M.A., and (III) Dr. Hari Wahyono, M.Pd.

AbstractThe quality of human resources need to be improved in order to promote Indonesian products in the

global market. This demand for competent human resources has to be met and cannot be postponed. Education has a strategic role to supply qualified people for the present and the future. As a means for

Page 21: ABSTRAKpasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/8-kumpul... · Web viewSemester Gasal 2009/2010 Pendidikan Ekonomi (EKO) Pengaruh Pembiayaan Pendidikan terhadap Kualitas Pelaksanaan

Program Studi S3 EKO 391

learning, higher educations institutions should provide space of learn for all its education staff, administration staff, and students.

Higher education institute is organization depending on human resources performance becoming its member included lecturer human resources. Lecturer become importance parameter in controlling process of institution because its position is central. The fundamental missions of institution are developing, trasfering, and applying knowledge through three responsibilities of institute as main human resources holding operational key duty and responsibility of higher education institute. By professional capability and closing relationship with students and colleague, lecturer is important to determine institute development, to influence intellectual environment and campus social life. Therefore, all effort being done to improve lecturer’s performance comprehensively as lecturing at higher education institute must be done in order thet his function and role can be done maximal to reach organization purpose.

This research want to know wheather there is influence among: organizational culture and organizational communication on organizational climate, job satisfaction, organizational conflict, and economics lecturer performance of higher education institute in North Sulawesi. This research used quantitative approach using correlational survey toward population covering all economics lecturer were totally 455 being distributed at three higher education institute in North Sulawesi namely Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, and Politeknik Negeri Manado. The sample measurement was obtained using Krejcie table on 0.5 significant level as many as 210 people. The sampling was done randomly with appropriate distribution of each higher education institute determined based on rate of lecturers being owned by each high education institute. The research instrument such as questionnaire to measure research variables: organizational culture, organizational communication, organizational climate, organizational conflict, work satisfaction and lecturer performance were developed based on theory supervised by academic advisor. The questionnaire had been tried out to 30 respondents and had fulfilled validity and reliability instrument examination. The research data were analyzed using path analysis with statistical software SPSS for windows Release 15.0.

The result of data analysis shows that: (1) organizational culture influence on organizational climate directly, (2) organizational culture not directly influence on job satisfaction but it does undirectly, (3) organizational culture influence on organizational conlict directly, (4) organizational communication influence on organizational climate directly, (5) organizational communication influence on job satisfaction directly and undirectly, (6) organizational communication influence on organizational conflict directly, (7) organizational climate influence on job satisfaction directly, (8) organizational conflict influence on job satisfaction directly, (9) organizational climate not directly influence on lecturer performance, but it does undirectly, (10) organizational culture influence on lecturer performance directly and undirectly, (11) job satisfaction influence on lecturer performance directly, (12) organizational communication influence on lecturer performance directly and undirectly, and (13) organizational conflict not directly influence on economics lecturer performance but it does undirectly of higher education institute in North Sulawesi

Besed on the result above, it suggested to high education institute leader to improve work satisfaction first before doing improvement toward organizational culture, organizational communication, organizational climate and the usage of solving conflict method if they improve lecturer performance especially economics lecturer. To lecturer, the finding can be self evaluation material as well as feedback to improve his performance. For the further research, the finding can be developed to broad area remembering theat diversity belongs to every lectuterer and his/her work environment as well as developing a number of organzational factor influencing lecturer’s performance comprehensively.

Keywords: Organizational factors, lecturer performance