nusyuz sebagai alasan perceraian -...

93
NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis Putusan Perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat mencapai Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: Tajuddin NIM :108044100018 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H/2011 M

Upload: phunghanh

Post on 05-Mar-2019

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

(Analisis Yuridis Putusan Perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat mencapai Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:

Tajuddin

NIM :108044100018

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H/2011 M

Page 2: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

(Analisis Yuridis Putusan Perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.sy)

Oleh

TAJUDDIN

NIM : 108044100018

Di Bawah Bimbingan

Prof.Dr.H.M.Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 195505051982031021

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI AKHWAL-ASYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UINSYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H/2011 M

Page 3: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

PENGESAHAN PANITIA SKRIPSI

Skripsi berjudul NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis Putusan

Perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT) telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 Juni 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Syariah (S. sy)

pada Program Studi Peradilan Agama.

Jakarta, 22 Juni 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA, MM

NIP. 195505051982031021

PANITIA UJIAN

1. Ketua Majelis : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA

NIP. 195003061976031001

2. Sekretaris : Dra. Hj. Rosdiana, MA

NIP. 196906102003122001

3. Pembimbing : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA, MM

NIP. 195505051982031021

4. Penguji I : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA

NIP. 195003061976031001

5. Penguji II : Drs. H. Ahmad Yani, MAg

NIP. 196404121994031004

Page 4: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

i

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الر محن الر حيم

Alhamdulilah, segala pujian serta syukur yang tak terhingga penulis panjatkan

kehadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan limpahan rahmat dan kasih sayang-

nya sehingga penulis dapat menyeselesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Shalawat teriring salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW

yang telah menebarkan cahaya islam keseluruh penjuru dunia sehingga penulis dapat

menikmati indahnya hidup dalam naungan cahaya islam.

Skripsi ini sebagai bentuk nyata dari perjuangan penulis selam menuntut ilmu di

bangku kuliah Universitas Islam Negi (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Berbagai

hambatan dan kesulitan selama proses penulisan skripsi ini dapat penulis lalui. Semua

ini karena do’a dan dukungan orang-orang yang ada disekitar penulis. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada

para pihak yang telah mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini, diantaranya :

1. Keluarga besar H. Marhusin (Alm) dan Hj. Marzukoh (Almh), yang selalu

menjadi penyejuk hati, penyemangat hidup, mendukung dengan sepenuh jiwa

raga,, yang tak pernah kenal lelah untuk terus berkorban untuk keluarga. Dan

membiayai saya kuliah hingga selesai. Semoga Allah melindungi serta selalu

memberikan nikmat sehat.

Page 5: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

ii

2. Bapak Prof,Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku dekan

Fakultas syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen

pembimbing yang senantiasa membimbing penulis dari awal hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MH dan Ibu Hj. Rosdiana, MA. Selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan studi Ahwal-Asysyakhshiyyah yang

dengan penuh kesabaran membimbing penulis selama menempuh pendidikan

S1 di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak/Ibu dosen penghajar Fakultas Syariah dan Hukum yang telah member

ilmu, pengalaman dan nasehat kepada penulis. Semoga ilmu yang penullis

dapatkan dari Bapak/Ibu dapat bermanfaat dunia dan akhirat serta menjadi

amal kebaikan bagi Bapak/ibu dosen.

5. Pimpinan dan segenap staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

6. Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarata Timur beserta staff Pengadilan

Agama Jakarta Timur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan wawancara di Pengadialn Agama Jakarta Timur serts telah

membantu dalam kelancaran birokrasi.

7. Untuk keluarga tercinta (Syukrillah, Khoyriyyah, Nursyidah, Imam Badri,

Masruriyyah, Najmuddin, dan fiki amaliyyah) memberikan semangat kepada

penulis.

Page 6: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

iii

8. Untuk sahabat saya Hadi dan shabat band ( Ahmad Syadhali, riki dian saputra,

muslih, dan fajri) yang selalu memberikan waktu saya dalam memberikan

support serta membantu dalam penyelesaian baik moril maupun materil

9. Teman-teman seperjuangan Peradilan Agama 2007. Selam 4 tahun kenal dan

kuliah bersama kalian merupakan hal terindah dalam hidup penulis.

Semoga semua pengorbanan dan kebaikan yang diberikan mendapatkan nilai

kebaikan di sisi Allah Swt dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan Ilmu pengetahuan.

Ciputat, 8 April 2011M

6 Jumadil Ula 1432 H

Tajuddin

Page 7: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaannya .......................................... 8

D. Metode Penelitian........................................................................ 9

E. Riview Studi Terdahulu .............................................................. 11

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II TEORI TENTANG PERCERAIAN ISTRI NUSYUZ ................ 14

A. Pengertian Perceraian ................................................................. 14

B. Dasar Hukum Perceraian............................................................. 16

C. Sebab-Sebab Terjadi Perceraian ................................................. 20

D. Macam-macam Perceraian .......................................................... 23

BAB III TEORI SEPUTAR NUSYUZ ........................................................ 31

A. Pengertian dan dasar hukum Nusyuz .......................................... 31

B. Akibat Nusyuz ............................................................................. 35

C. Upaya mengatasi Nusyuz ............................................................ 36

Page 8: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

v

D. Faktor-Faktor Penyebab Istri Nusyuz Terhadap Suami ............. 39

E. Pandangan Hukum Islam Terhadap Nafkah iddah Bagi Istri

yang Nusyuz. ............................................................................... 45

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA HASIL PENELITIAN ................. 49

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Jakarta Timur ................. 49

B. Duduk perkara ............................................................................ 56

C. Pertimbangan hukum hakim ...................................................... 63

D. Analisa Penulis ............................................................................ 68

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 74

A. Kesimpulan ................................................................................ 74

B. Saran-saran. ................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 82

1. Wawancara ............................................................................................. 82

2. Surat permohonan Mohon Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi .... 85

3. Surat Permohonan data/ wawancara ke Pengadilan Agama Jakarta

Timur ....................................................................................................... 86

4. Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur No423/Pdt.G/2006/PAJT .... 89

Page 9: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan Allah SWT mempunyai naluri manusiawi yang perlu

mendapat pemenuhan. Dalam pada itu manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk

mengabdikan dirinya kepada Khaliq penciptanya dengan segala aktivitas

hidupnya. Pemenuhan naluri manusiawi, menusia yang antara lain keperluan

biologisnya termasuk aktivitas hidup, agar manusia memuruti tujuan kejadiannya,

Allah mengatur hidup manusia dengan perkawinan. Jadi aturan perkawinan

menurut islam merupakan tuntunan agama yang perlu mendapat perhatian,

sehingga tujuan melangsungkan pekawinan ialah memenuhi nalurinya dan

petunjuk agama1

Dan setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti mendambakan

kebahagiaan dan salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan itu adalah dengan

jalan perkawinan. Menurut Undang-undang replubik indonesia No 1 tahun 1974

seperti yang termuat dalam pasal 1 ayat 2 perkawinan didefinisikan sebagai

:”Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri

dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhanan yang maha esa”2 dalam pencantuman berdasarkan

ketuhanan yang maha esa adalah karena Negara indonesia berdasarkan kepada

1 Abd Rahman Ghozaly,fikih munakahat, (kencana Prenada Media 2003) h22

2 Undang-Undang Replublik Indonesia No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. (Surabaya;

Arkola)

Page 10: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

2

pancasila yang sila pertamanya adalah ketuhanan yang maha esa bahwa

perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama, kerohanian

sehingga perkawinan mempunyai unsur lahir batin/jasmani tetapi juga memiliki

unsur batin/rohani3

Perkawinan dalam bahasa Arab disebut dengan an-nikah yang artinya al-

wathi’ dan al-dammu wal at-taddakhul terkadang juga disebut al-dammu wal-

jam‟u atau ibarat‟an al-wath‟ wal al-„aqdu yang bernama bersetubuh, berkumpul

dan akad yang mana perkawinan secara etimologisnya para ulama fiqih

mendefinisiakan perkawianan seperti yang didefinisikan oleh wahba zuhaili ialah:

“ akad yang membolehkan terjadinya al-istimta’ (persetubuhan) dengan seorang

wanita, atau melakukan wathi’, dan berkumpul selama wanita tersebut bukan

wanita yang diharamkan baik sebab keturunan, ataupun sepersusuan “ definisi

wahba zuhailli adalah “ akad yang telah ditetapkan oleh syar‟i agar seorang laki-

laki dapat mengambil manfaat untuk melakukan istimta’ dengan seorang wanita

atau sebaliknya” kemudian Abu Zahra mendifinisikan nikah sebagai akad yang

menimbulkan akibat hukum berupa halalnya melakukan persetubuhan antara laki-

laki dengan perempuan, saling tolong-menolong serta menimbulkan hak dan

kewajiban diantara keduanya.4

Didalam Kompilasi Hukum Islam, seperti yang terdapat pasal 2

dinyatakakan bahwa perkawianan dalam islam adalah : “pernikahan yaitu akad

3 Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia; Study Kritis Perkembangan Hukum

Islam dari Fikih, UU No 1/1974 Sampai KHI (Jakrata Prenada Group, 2004 cet-3) h 43

4 Ibid, Amiur Nuruddin. h 39

Page 11: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

3

yang sangat kuat atau mitsaqan gholozhan untuk mentaati perintah Allah dan

melaksanakannya merupakan ibadah”.5

Dan tujuan pernikahan sesungguhnya perintah suatu ikatan yang mulia

dan penuh kasih barakah. Allah SWT mensyariatkan untuk memberikan suatu

kemaslahatan dan manfaat kepada hambanya agar tercapai maksud-maksud yang

baik dan tujuan pernikahan ada dua: mendapatkan keturunan atau anak dan

menjaga diri dari yang haram.6

Dalam kehidupan rumah tangga, meskipun pada mulanya suami-istri

penuh kasih sayang seolah-olah tidak akan menjadi pudar, namun pada kenyataan

rasa kasih sayang itu bila tidak dirawat bisa menjadi pudar bahkan bisa hilang

berganti dengan kebencian kalau kalau kebancian sudah datang, dan suami-istri

tidak sungguh hati mencari jalan keluar dan memulihkan kembali kasih

sayangnya, akan berakibat negatif bagi anak keturunannya, suami-istri dalam

ajaran islam tidak boleh terlau cepat mengambil keputusan bercerai, walaupun

dalam ajaran islam ada jalan penyelesaian terkhir yaitu perceraiain, namun

perceraian adalah suatu hal yang meskipun boleh dilakukan tetapi dibenci oleh

nabi. Seperti para sahabat yang ingin bercerai dengan istrinya, Rasulullah selalu

menunjukkan rasa tidak senangnya seraya berkata: Abgahdul halali ‘indallahi at-

thalaq, (Hal yang halal tapi sangat dibenci oleh Allah adalah perceraian) untuk

mencapai perdamaian antara suami-istri bilamana tidak dapat diselesaikan oleh

5 Abdurrahman,Kompilasi Hukum Islam (Jakarata: Pressindo,1992) cet-2 h-114

6 http:blog.re.or.id menikah sunnah word press,com ,di akses pada tanggal 20 desember 2010

Page 12: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

4

mereka, maka islam mengajarkan agar diselesaikan melalui Hakam, yaitu dengan

mengutus satu orang yang mungkin untuk didamaikan.

Putusnya perkawinan Dalam Undang-Undang No 1 tahun 1974 Pasal 38

tentang Perkawinan ialah:

Perkawinan dapat putus karena

1. Kematian

2. Perceraian

3. Keputusan pengadilan7

Pasal tersebut menyatakan bahwa putusnya perkawinan yaitu Karena

kematian, perceraian dan putusan pengadilan. Dan tentunya ketentuan tersebut

dapat menjadikan media hukum bagi suami dan istri dalam dasar hukum

pengajuan perkara putusan perceraian dipengadilan khususnya Hakim.

Terlebihnya Hakim harus memenuhi asas prinsip dasar Hakim, yaitu menerima,

memeriksa, dan memutuskan perkara yang mana sesuai dengan UU No 4 tahun

2004 Pasal 28 ayat 1 yaitu tentang asas-asas yang berkaitan dengan Hakim dan

kewajibannya yaitu: Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai

hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Kita bisa menyimpulkan

segala perkara yang diajukan Hakim itu harus sesuai dengan kewenangan

kekuasaannya.8

7 Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT Prenadya Paramita 1999, h 549

8 M Fauzan,Pokok-pokok Hukum acara Perdata Peradilan agama dan mahkamah Syar’iyyah

di Indonesia (Jakarta:Kencana 2005 cet-1) h7

Page 13: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

5

Terkadang ada dari kalangan suami yang bertindak kasar, sewenang-

wenangnya dan tidak bertanggung jawab terhadap istrinya, yang pada akhirnya

sang istri berbuat serong kepada lelaki lain. Begitupun sebaliknya, tidak sedikit

para istri yang mengacuhkan suaminya, tidak mau melayani dan memenuhi hak-

haknya atau menyeleweng dari garis-garis suami-istri, kesemua itu disebut

dengan Nusyuz.9

Kemudian Didalam fikih juga dikenal adanya kewajiban bagi istri untuk

mentaati perintah suami, selama tidak bertentangan dengan Syariat. Dan didalam

pandangan fikih dikenal istilah Nusyuz, yaitu Wanita-wanita yang diduga

meninggalkan kewajiban suami-istri. Ketika terjadi Nusyuz tersebut maka suami

mempunyai hak pula untuk memperingatkan, dengan cara menasehatinya bahwa

istri yang tidak taat kepada suami akan mendapatkan siksaan Allah, dan

perbuatan nusyuz juga dapat menggugurkan nafkah dan giliran.

Ketika Istri tidak mau untuk membenahi dirinya lagi dari perbuatan

Nusyuz nya tersebut, maka suami dapat meninggalkan istri ditempat tidurnya, jika

juga tidak sadar, maka suami boleh memukul istri dengan pukulan yang tidak

membahayakan.

Perbuatan istri yang nusyuz itu mengakibatkan Gugurnya Nafkah setelah

perceraian seperti didalam Kompilasi Hukum Islam Akibat Putusnya Perkawinan

Pasal 149 Point b yaitu para suami harus memberi nafkah, maskan dan kiswah

kepada bekas istri selama dalam iddah, kecuali bekas istri telah dijatuhi talak bain

9 Salih Ibn Ghanim, Nusyuz; Konflik Suami-Istri dan penyelesaiannya, h-12

Page 14: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

6

Atau nusyuz, dan dalam keadaan tidak hamil, ayat tersebut menjelaskan bahwa

istri yang nusyuz dan tidak taat pada suami itu tidak berhak mendapatkan nafkah

setelah perceraian seperti nafkah iddah, pada Kompilasi hukum Islam Pasal 152

yang berbunyi : bekas Istri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya,

kecuali bila istri nusyuz, dan jumhurul ulama juga sepakat bahwa istri yang

nusyuz tidak menadapkan nafkah.

Tetapi didalam putusan pengadilan agama Jakarta timur memutuskan

perkara perceraian terhadap suami dan istri dengan sebab-sebab alasan istri tidak

taat kepada suami atau Nusyuz, didalam putusan tersebut dijelaskan ; istri terbukti

suka membantah, tidak taat, sering keluar malam dengan alasan kerja bahkan

kalau pulang sampai larut malam dan juga sampai pagi, kurang memperhatikan

anak. Istri yang nusyuz itu tetap mendapatkan Nafkah iddah setelah perceraian

padahal didalam teorinya yaitu didalam fikih bahwa istri yang Nusyuz itu tidak

berhak mendapatkan nafkah, dan juga didalam KHI pasal Pasal 152 yang

berbunyi : bekas Istri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya, kecuali

bila istri nusyuz, dan jumhurul ulama juga sepakat bahwa istri yang nusyuz tidak

menadapkan nafkah.

Dan sempat terlintas dalam benak penulis, yang menjadi pertanyaan

disini, ketika istri berbuat nusyuz terhadap suaminya, maka penulis merumuskan

pertanyaan, bagaimana pandangan Hukum Islam tehadap Nafkah bagi istri yang

Nusyuz, apa yang menjadi faktor penyebab istri Nusyuz tehadap Suami, kenapa

dalam putusan tersebut istri yang Nusyuz tetap mendapatkan Nafkah setelah

Page 15: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

7

Perceraian, bagaimana sikap dan pandangan hukum hakim terhadap putusan

tersebut.

Maka disinillah penulis tertarik untuk mengangkat dalam sebuah skripsi

yang berjudul : “NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN(Analisis

Yuridis Putusan Perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT)”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan efisien dalam

mencapai pokok masalah, maka penulis merasa perlu untuk memberikan

batasan dalam membahas masalah,Untuk Mempermudah pembahasan dan

agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan

masalah baru serta meluas maka penulis membatasi pembahasan ini pada

masalah seputar Istri yang Nusyuz menurut Hukum Islam. dan untuk

pembatasan objek penelitian, maka penelitiannya difokuskan Putusan

Pengadilan agama Jakarta timur No No 423/Pdt.G/2006/PAJT

2. Perumusan Masalah

Menurut peraturan yang berlaku yaitu fikih, dan Kompilasi Hukum

Islam, Bahwa Istri yang Nusyuz tidak berhak dan gugur atas nafkah iddah

tetapi didalam pertimbangan putusan hukum hakim tersebut, istri yang nusyuz

tetap mendapatkan nafkah iddah setelah perceraian yaitu dalam putusan

pengadilan agama No 423/Pdt.G/2006/PAJT.

Page 16: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

8

Untuk memudahkan masalah tersebut, penulis rinci dalam bentuk

pertanyaan sebabagai berikut :

a. Bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Nafkah Bagi Istri yang

Nusyuz.?

b. Apa Faktor-Faktor Penyebab Istri Nusyuz Terhadap Suami?

c. Apa alasan hakim dalam memutuskan perkara No 423/Pdt.G/2006/PAJT.

terhadap istri yang nusyuz tetap mendapatkan nafkah iddah?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaannya

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan yang dilakukan adalah untuk :

a. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam dan Undang-Undang tentang

istri yang nusyuz

b. Untuk mengetahui faktor penyebab istri melakukan nusyuz terhadap

suami

c. Untuk mengetahui pertimbangan Hukum yang digunakan majlis Hakim.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun Kegunaan penelitian ialah :

a. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan khusunya didalam hukum

perkawinan islam di indonesia

b. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai ruang

lingkup penyelesaian perkara istri yang nusyuz terhadap suami.

Page 17: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

9

c. Menambah wawasan keilmuan untuk khususnya untuk mahasiswa UIN

syarief hidayatullah Jakarta Fakultas syariah dan hukum dan masyarakat

pada umumnya

D. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi

ini, maka penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penilitian hukum normative, dimana pada

penelitian hukum normative yang diteliti hanya bahan pustaka atau data

sekunder, yang mungkin mencangkup bahan hukum primer, Dan juga

Penelitian Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji

buku-buku, dan data-data yang diperoleh dari literature dan referensi yang

berhubungan dengan judul skripsi diatas dan referensi yang diambil dari al-

quran dan hadist, juga kitab-kitab fiqih klasik dan kontemporer yang berkaitan

dengan materi skripsi.

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian setelah penulis melihat data yang dibutuhkan

dalam judul skripsi ini, maka termasuk dalam kategori penelitian kualitatif

lebih khususnya dengan menggunakan penelitian lapangan (field research)

yaitu penelitian yang mengharuskan peneliti untuk mencari data-data primer

ke lapangan dimana dalam hal ini penulis mencari data-data yang dibutuhkan

dari hasil wawancarai Majlis Hakim yang memeriksa perkara ini

Page 18: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

10

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data sekunder.

Di bawah ini akan dirinci satu per satu apa saja yang termasuk ke dalam data

primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Data tersebut diambil dari pengadiilan agama jakarat timur berupa

putusan pengadilan agama tentang “NUSYUZ SEBAGAI ALASAN

PERCERAIAN(AnalisisYuridisPutusanPerkaraNo423/Pdt.G/2006/PAJT),

dengan menganalisa putusan tersebut

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang berkaitan dengan data primer yaitu

berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang

diajukan, seperti dokumen-dokumen yang dimaksud adalah: Al-quran,

Hadist, Buku-buku ilmiah, Undang-undang Perkawinan, No 1 Tahun

1974, fikih, buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, dan Undang-Undang Nomor

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama (PA), Kompilasi Hukum Islam (KHI), serta Peraturan

lainnya yang dapat mendukung skripsi ini.

4. Instrument Pengumpul Data

Adapun Instrumen pengumpul data yaitu Instrumen biasaya

digunakan oleh penelitin untuk menanyakan atau mengamati responden

Page 19: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

11

sehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan. Instrumen penelitian antara

lain dapat berbentuk, wawancara, angket, kuesioner10

, petunjuk wawancara

atau daftar isian, tergantung pada jenis penelitian yang akan dilakukan. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yaitu dalam bentuk

wawancara. Dalam wawancara yang digunakan yaitu menggunakan

wawancara terstruktur yang dilakukan melalui tatap muka (face to face)

5. Teknik Penulisan

Adapun untuk teknis penulisan ini penulis berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2009.”

E. Riview Study Terdahulu

Penulis menemukan beberapa judul skripsi yang pernah ditulis oleh

mahasiswa-mahasiswa sebelumnya yang berkaitan erat dengan judul skripsi yang

akan diteliti oleh penulis. Ternyata setelah penulis membaca beberapa skripsi

tersebut ditemukan pembahasan yang berbeda dengan judul skripsi yang akan

penulis ajukan, sehingga dalam penulisan skripsi ini nantinya tidak akan timbul

kecurigaan plagiasi. Untuk itu di bawah ini akan penulis kemukakan 2 buah

skripsi yang pernah ditulis oleh mereka, diantaranya sebagai berikut :

1. Judul : “ Penanganan Istri Nusyuz dalam Hukum Islam Perbandingan

Dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT.Oleh (

Hanafyah Ahmad) Nim 201044100824,

10

Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&d,al-fabeta bandung,2007 h-

138

Page 20: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

12

Skripsi ini lebih fokus terhadap konsep Perbandingan tentang Nusyuz dengan

Undang-Undang PKDRT, Apakah antara kedua tersebut terjadi pertentangan

atau tidak yang berlaku di Indonesia, dengan menitik beratkan terhadap

Undang-undang No 23 2004 tentang PKDRT.

Perbedaan skripsi ini dengan judul yang penulis angkat ialah pada

skripsi penulis lebih menekankan pada pembahasan seputar istri Nusyuz

menurut Pandangan Hukum islam .

2. Judul : “Penyelesaian Perceraian Karenan Istri Nusyuz (Studi Pada

Pengadilan agama serang) Oleh (Uwes Hujjatul Islam) Nim 14044101449

Skripsi ini lebih fokus membahas tentang Prosedur penyeleasaian perkara

cerai istri Nusyuz dan bentuk-bentuk istri nusyuz dipengadilan Agama

Serang.

Dari review yang saya rujuk mempunyai perbedaan dalam skripsi

yang saya tulis lebih menitikbertkan Pada analisa Putusan Pengadilan Agama

Jakarta timur dengan menganalisa pertimbangan hukum hakim yang

menetapkan istri yang nusyuz tetap mendapat nafkah iddah dan juga

mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya istri Nusyuz kepada suami.

F. Sistematika penulisan.

Untuk mengetahui bagaimana penjelasan dalam penulisan skripsi ini,

maka penulis paparkan sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :

Bab pertama: adalah penjelasan mengenai Pendahuluan yang mencakup Latar

Belakang Masalah, membatasi dan merumuskan Masalah,

Page 21: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

13

mengetahui Tujuan Penelitian dan Kegunaannya, menggunakan

Metode Penelitian sesuai dengan pedoman yang saya rujuk,

membedakan Riview Studi Terdahulu dan Sistematika Penulisan

Bab kedua : adalah membahas tentang perceraian karena istri nusyuz dengan

rincian sebagai berikut ; menjelaskan pengertian, Dasar Hukum

Perceraian, Seba-sebab Terjadi Perceraian, macam-macam

Perceraian.

Bab Ketiga : adalah membahas Tentang teoritis seputar nusyuz dengan rincian

sebagai berikut ; menjelaskan pengertian nusyuz dan dasar

hukum nusyuz, akibat nusyuz, Upaya mengatasi nusyuz, Faktor

Penyebab Istri Nusyuz Terhadap Suami, Pandangan Hukum

Islam Terhadap Nafkah iddah Bagi Istri yang Nusyuz

Bab keempat : adalah Deskripsi dan analisa hasil penelitian yang menjelaskan

tentang ; Gambaran Umum pengadilan agama Jakarta Timur,

menjelaskan duduk perkara, menjelaskan pertimbangan hukum

hakim, dan Analisa Penulis.

Bab Kelima : Merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam

penulisan skripsi yang berisi Kesimpulan dan Saran-saran.

Page 22: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

14

BAB II

TEORI TENTANG PERCERAIAN ISTRI NUSYUZ

A. Pengertian Perceraian

Perceraian dalam istilah fikih disebut “talak” atau “Furqah” talak berarti

“membuka Perjanjian”. Furqoh berarti bercerai lawan kata dari berkumpul.

Kemudian kedua perkataan tersebut dijadikan oleh ahli fikih yang berarti

perceraian antara suami istri.1

Pengertian Kata talak atau perceraian dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari

segi bahasa dan istilah. Secara bahasa, Talak berasal dari bahsa Arab yaitu “ اطالق

artinya lepasnya suatu ikatan perkawinan dan berakhirnya hubungan

perkawinan.2 kemudian perceraian berarti putusnya suatu hubungan sebagai

suami istri semasa hidup atau bahkan mati. Secara Istilah perceraian berarti segala

macam bentuk perceraian yang dijatuhkan oleh suami yang telah ditetapkan oleh

hakim dan perceraian yang disebabkan meninggalnya salah seorang dari suami

atau istri.3

Sedangkan menurut Muthahhari-M, Baqir As shadr talak ialah

melepaskan ikatan-ikatan perkawinan (nikah) dengan kata-kata talak atau lainnya.

Umpamanya suami berkata kepada istrinya “saya talak engkau satu kali”, dengan

1 Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), Cet Ke-2, h.156

2 H.S.A. Al-Hamdani, Risalah Nikah, (Hukum Perkawinan Islam), Jakarta : Pustaka Amani,

2002

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesian, (Jkarata: Balai

Pustaka, 1995), h.185

Page 23: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

15

kata-kata seperti itu maka telah jatuh talak 1 kepada istrinya. Dengan demikian si

suami tidak boleh menggauli atau berhubungan lagi dengan istrinya sebelum

sisuaminya tersebut merujuknya kembali.4

Didalam Kompilasi Hukum Islam mendefinisikan talak sebagai Ikrar

suami dihadapan Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya

perkawinan, dengan cara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 129, 130 dan

131.

Subekti mengatakan bahwa perceraian adalah penghapusan perkawinan

dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu.5

Sayyid sabiq dalam Kitabnya “ Fiqh sunnah” memberikan definisi thalaq

ialah

6

Artnya : “Thalaq ialah melepas ikatan perkawinan atau menyelesaikan

hubungan perkawinan.”

Sedangkan menurut Wahbah Zuhaili dalam Kitabnya “Al-fiqh Al-Islami

Wa Adillatuhu” memberi definisi talaq sebagai berikut

7

4 Muthahhari-M. Baqir As shadr, Pengantar ushul Fiqh dan Ushul Fiqh Perbandingan, (PT.

Pustaka Hidayah 1993) h.206

5 Subekti, Pokok Hukum Perdata, (Jakarta : PT. Inter Masa, 2002), Cet Ke-30, Hal. 42

6 Sayyid sabiq,Fiqh Sunnah, Juz2 (Beirut : Dar Al-Fikr, 1983), h.206

Page 24: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

16

Artinya : “melepaskan ikatan pernikahan atau melepaskan tali akad nikah

dengan lafaz At-Thalaq dan semisalnya.”

Menurut Al-jaziri, talak ialah”:

8 Artinya: “Talak ialah menghilangkan ikatan perkawinan atau mengurangi

pelepasan ikatannya dengan menggunakan kata tertentu.”

Jadi dari beberapa pengertian diatas meskipun berbeda-beda redaksinya,

tetapi mempunyai substansi yang sama dimana talak ialah salah satu bentuk

putusnya perkawinan antara suami dan istri karena sebab-sebab tertentu yang

memang sudah tidak diteruskan lagi dalam ikatan pernikahan mereka demi

menghilangkan kesengsaraan yang diderita, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa talak merupakan pemutus hubungan suami dan istri serta hilanglah pula

hak dan kewajiban suami istri. Meskipun dalam pengucapan talak menggunakan

lafaz-lafaz tertentu, namun penekanannya dimaksud dengan tujuan yang sama

yaitu untuk berpisah antara suami dan istri dalam artian putusnya perkawinan.

B. Dasar Hukum Perceraian

Hidup dalam hubungan perkawinan itu merupakan sunnah Allah dan

Rasul. Itulah yang dikehendaki oleh Islam. Sebaliknya melepaskan diri dari

kehidupan perkawinan itu menyalahi sunnah Allah dan sunnah Rasul tersebut dan

menyalahi kehendak Allah menciptakan rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah

7 Wahba zuhailiy, Al Fiqh Al Islamiy wa Adillatuhu, Juz IX (damaskus : Da Al Fikr, 2007),

h.6873 8 H.M.A. Tihami, Fikih Munakahat, (Jakarta: Rajawali 2009) Cet.1 h.230

Page 25: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

17

dan Warahmah. Dan pada prinsipnya suatu perkawinan itu ditujukan untuk

selama hidup dan kebahagiaan yang kekal abadi bagi pasangan suami istri yang

bersangkutan.9

Meskipun demikian, ketika hubungan pernikahan itu tidak dapat

dipertahankan dan kalau dilanjutkan juga akan menghadapi kehancuran dan

kemudharatan, maka Islam membuka pintu untuk terjadinya perceraian. Dengan

demikian, pada dasarnya perceraian atau talak itu adalah sesuatu yang tidak

disenangi, memang tidak terdapat dalam Al-quran menyuruh atau melarang

eksistensi perceraian itu,10

sedangkan untuk perkawinan ditemukan beberapa ayat

yang menyuruh melakukannya. Walaupun banyak ayat Al-quran yang mengatur

perceraian atau talak mesti terjadi, seperti dalam firman Allah :

229

Artinya: Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi

dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.

tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah

kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak

9 Moh. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta; PT. Bumi Aksara, 1996), Cet ke 1,

hal 98

10

Amir Syarifuddin,Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Jakarta : Kencana 2009) Cet.3

h.199

Page 26: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

18

akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir

bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-

hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran

yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-

hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa

yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang

zalim. (Qs Al-baqarah 229)

Dalam surat yang lain juga Allah berfirman yang berbunyi :

1

Artinya: Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu Maka hendaklah

kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi)

iddahnya (yang wajar) (At-Thalaq :1)

232

Artinya: apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya,

Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi

dengan bakal suaminya (Qs. Al-Baqarah ayat 232)

Adapun hadist Nabi yang menyatakan bahwa ketidaksenangan Nabi

kepada perceraian yang diriwayatkan dari Ibnu Umar menurut riwayat Abu Daud,

, sabda Nabi :

11

11

Abu Daud, sunan Abu Daud, (Al-Qahirah, Dar- Al-Harin, 1988/1408 H), Juz kedua, h.226

Page 27: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

19

Artinya : Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah thalak.

Walaupun hukum asal dari thalak itu adalah makruh, namun melihat

keadaan tertentu dalam situasi tertentu, maka hukum thalaq itu adalah sebagai

berikut12

:

1. Nadab atau sunnah; yaitu dalam keadaan rumah tangga sudah tidak dapat

dilanjutkan dan seandainya dipertahankan juga kemudharatan yang lebih

banyak akan timbul.

2. Mubah atau boleh saja dilakukan bila memang perlu terjadi perceraian dan

tidak ada pihak-pihak yang dirugikan dengan perceraian itu sedangkan

manfaatnya juga ada kelihatannya.

3. Wajib yaitu seperti menalak istri yang disumpah (di-ila), yaitu si suami

bersumpah demi Allah bahwa dia tidak akan menjimainya selama 4 bulan.

Jika waktu telah berlalu atau bila sudah 4 bulan sisuami tidak menjimainya,

istrinya berhak mengadukan perkaranya ke Pengadilan Agama agar mendapat

penyelesaian sebagaimana mestinya. Kemudian setelah ketua Pengadilan

Agama menerima istri itu serta telah mempelajari dengan cukup bukti-bukti

kebenaran istri itu, lalu mengadakan siding dan menghadirkan suaminya.

Kemudian ketua Pengadilan Agama setelah mengadakan pemeriksaan

sebagaimana mestinya, atas wewenang hukum untuk menceraikan suami sitri

termaksud dengan sekalian talak.13

12

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia,h.201

13

Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, (Jakarta :Rineka Cipta, 1992), h.265

Page 28: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

20

4. Haram thalaq itu dilakukan tanpa alasan, sedangkan istri dalam keadaan haid

atau suci yang dalam masa itu ia telah digauli.

C. Sebab-Sebab Terjadi Perceraian

Didalam Kompilasi Hukum Islam, pasal 2 dinyatakakan bahwa

perkawianan dalam islam adalah :“pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau

mitsaqan gholozhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya

merupakan ibadah, dengan memahami keterangan pasal tersebut bahwa, sebenarnya

Islam mendorong terwujudnya perkawinan yang bahagia dan kekal tampak dan

menghindari terjadinya perceraian (talak). Dapat dikatakan, pada prisipnya Islam

tidak memberi peluang untuk tejadinya perceraian kecuali pada hal-hal darurat,

meskipun didalam Hadis Rasul dikatakan, Ínna abghad al-mubahat „inda Allah

al-talak” “Sesungguhnya perbuatan mubah tapi dibenci Allah adalah talak”

kecuali pada hal-hal yang darurat.14

Setidaknya ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam kehidupan

rumah tangga yang dapat memicu terjadi penyebab perceraian; nusyuz istri,

nusyuz suami, syiqaq, salah satu berbuat zina15

dan sebab-sebab perceraian akan

dijelaskan sebagai :

1. Nusyuz dari pihak istri

Nusyuz dipihak istri yaitu : istri mendurhakai, angkuh, sombong, dan ingkar

terhadap suami mereka serta tidak melaksanakan tanggungjawab sebagaimana

14

Amiur Nuruddin,dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia,(Jakarta

Kencana 2004) cet.1 h.208

15

Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia ( Jakarta : Rajawali Pers, 1998),h.269-272

Page 29: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

21

yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada suami mereka. Seseorang

istri boleh dikategorikan sebagai Nusyuz, apabila istri menolak ajakan

suaminya untuk melakukan persetubuhan tanpa ada keuzuran syar’I, keluar

rumah tanpa izin suami, tidak taat kepada suami dan sebagainya.16

2. Nusyuz suami terhadap Istri

Kemungkinan nusyuz ternyata tidak datang pada pihak istri tetapi dapat juga

datang dari pihak suami. Seperti, seorang suami tidak menjalankan kewajiban

yang menjadi hak-hak istri, seperti tidak memberikan nafkah dan lain

sebagainya. Didalam surat an-nisa ayat 128 Allah Ta’ala berfirman, yang

artinya, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh

dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian

yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka)

walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, dan jika kamu bergaul dengan

isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh),

maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (QS. an-Nisa`: 128)

Kekhawatiran adalah dugaan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dengan

terlihatnya sebagian tanda-tandanya atau indikasi-insikasinya. Dalam kondisi

semacam ini, maka ayat di atas mengarahkan kepada suami isteri untuk

melakukan islah/ kesepakatan damai sekalipun salah satu pihak harus mundur

16

Mohd Ghazali, Wan Abdul Fatah Wan ismail.Nusyuz syiqaq dan Hakam menurut Al-

quran, sunnah dan Undang-undang keluarga Islam. KUIM 2007Cet.1 h.5

Page 30: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

22

dari haknya dan pihak lain mendapatkan lebih, hal ini demi keutuhan rumah

tangga.17

3. Terjadinya Syiqaq

Jika dua kemungkinan yang telah disebutkan dimuka menggambarkan satu

pihak yang melakukan nusyuz sedang pihak yang lain dalam kondisi normal,

maka kemungkinan penyebab ketiga ini karena kedua-duanya terlibat dalam

Syiqaq (percekcokan), syiqaq menurut bahasa berarti perselisihan,

percekcokan, dan permusuhan. Sedangkan menurut istilah berarti perselisihan

yang berkepanjangan dan meruncing antara suami-istri, syiqaq merupakan

perselisihan yang biasanya terjadi dan berawal pada kedua belah pihak suami-

istri secara bersama-sama.misalnya disebabkan kesulitan ekonomi, sehingga

keduanya sering bertengkar.18

4. Salah Satu pihak melakukan Perbuatan Zina (Fahisyah), yang menimbulkan

saling tuduh-menuduh antara keduanya. Li’an yang dimaksud, sumpah yang

diucapkan suami ketika ia menuduh istrinya berbuat zina dengan empat kali

kesaksian bahwa ia termasuk orang yang benar dalam tuduhannya, kemudian

pada kesaksian kelaima disertai persyaratan bahwa ia bersedia menerima

laksat Allah jika ia berdusta dalam tuduhannya.19

Li’an sesungguhnya telah

17

http:// masjidalmukarramah nusyuz-isteri-derhaka-atau-suami-zalim. Diakses pada tanggal

16 februari 2011 18

K.H. Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah Keluarga, (Jakakarta Gema Insani Press, 1999)

Cet.1 h.158

19

Al-Imam Muhammad Abu Zahrah, Al-ahwal SyakhsiyahDarul Fikri Al-a‟robi 2005, h.346

Page 31: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

23

memasuki “gerbang putusnya” perkawinan, dan bahkan untuk selama-

lamanya. Karena akibat lian adalah terjadinya talak ba’in kubra.20

D. Macam-Macam Perceraian

Pada dasarnya perkawinan itu dilakukan untuk waktu selamanya sampai

matinya salah seorang suami istri. Inilah sebenarnya yang dikehendaki agama

islam, namun dalam keadaan tertentu terdapat hal-hal yang menghendaki

putusnya perkawinan itu dalam arti bila hubungan perkawinan tetap dilanjutkan,

maka kemudharatan akan terjadi. Dalam hal ini Islam membenarkan putusnya

perkawinan sebagai langkah terakhir dari usaha melanjutkan rumah tangga.

Putusnya perkawinan adalah suatu jalan keluar yang baik, Macam-macam

perceraian dengan rincian sebagai berikut yaitu : Perceraian atau talak, Khulu,

Zhihar, Ila, syiqaq dan Lian.21

Berikut ini penjelasan masing masing, kecuali perceraian atau talak sudah

di bahas pada awal bab II ini :

1. Khulu’

a. Khulu’ dan Hikmahnya

Menurut para fuqoha yang dimaksud dengan khulu’ dalam arti umumnya

yaitu perceraian yang disertai dengan sejumlah harta sebagian Iwadh yang

diberikan oleh istri kepada suami untuk menebus diri agar terlepas dari

ikatan perkawinan. hukum Islam memberikan jalan kepada istri yang

menghendaki perceraian dengan mengajukan khulu’ sebagaimana Islam

20

Ibid,Ahmad Rafiq, h.274

21

Abdurrahman Ghazali, Fikiah Munakahat, (Kencana Prenada Media 2003) h.227

Page 32: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

24

memberi jalan kepada suami untuk menceraikan istrinya dengan jalan

talak.22

Dasar hukum disyariatkan khulu’ ialah Allah berfirman dalam surat Al-

baqharah ayat 229 yang artinya : tidak halal bagikamu mengambil sesuatu

yang telah kamu berikan kepada mereka (Istri) kecuali kalau keduanya

khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, jika kamu

khawatir bahwa keduanya tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah,

maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

istri untuk menebus dirinya itulah hukum-hukum Allah maka jangan kamu

melanggarnya, barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka

itulah orang-orang yang Zalim

Hikmahnya adalah menolak bahaya, maksudnya yaitu apabila kebencian

antara suami dan istri memuncak dan dikhawatirkan tidak dapat

menjalankan syarat-syarat dalam kehidupan suami istri, maka Khulu’

adalah cara-cara yang sudah ditetapkan oleh Allah yang Maha Bijaksan,

menegaskan hukum-hukum Allah.

b. Syarat-syarat Khulu’

a. Kerelaan dan persetujuan, Khulu’ dilakukan berdasarkan kerelaan dan

persetujuan suami dan istri, dengan maksud kerelaan dan persetujuan

itu tidak dapat berakibat kerugian dipihak orang lain

22

Ibid, Al-Imam Muhammad Abu Zahrah, h.329

Page 33: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

25

b. Istri adalah seorang yang berada dalam wilayah si suami dalam arti

istrinya atau yang telah diceraikan, namun masih berada dalam Iddah

raj’iy.

c. Khulu’ harus diridhai oleh pihak yang memberikan ganti materi.

d. Khulu’ dengan ganti materi yang sah sebagai mahar. Ganti yang sah

sebagai mahar adalah setiap yang sah dijadikan sebagai harga dan

imbalan23

c. Akibat Khulu’ ini ialah sama dengan akibat talak bain shughra. Yaitu

suami tidak mempunyai hak untuk merujuk bekas istrinya kecuali dengan

perkawinan yang baru dan akad yang baru berdasarkan persetujuan dari

masing-masing pihak.

2. Zihar

Zihar adalah seseorang laki-laki yang mengharamkan istrinya bagi

dirinya dengan menyerupakan keharamannya seperti ibunya, saudara

perempuannya, atau salah satu mahramnya.24

Zihar dari segi bahasa arab,

Zhihaar berasal dari kata zahr (punggung) bukan dari kata yang berarti

pertolongan, dengan maksud suami mengatakan kepada istrinya; kamu bagiku

seperti punggung ibuku.25

Dalam istilah fikih, zihar diartikan sebagai

23

Syaikh Muhammad Al-utsaimin, Shahih Fiqih wanita, (Jakarta : akbar Media Eka Sarana

2009) Cet-2 hal. 343-344

24

Ali Yusuf As-subki, Fiqih Keluarga, (Jakarta :Sinar Grafika Offset), cet-1, hal.360

25

Syaikh Muhammad Al-utsaimin, Shahih Fiqih wanita, hal.378

Page 34: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

26

perkataan suami terhadap istrinya yang mengandung maksud menyamakan

istrinya dengan ibunya sendiri. Misalnya, perkataan : “Punggung kamu seperti

punggung ibuku.” Pengkhususan kata “Punggung” dalam hal ini disebabkan

biasanya yang ditunggangi itu adalah punggung. Oleh karena itu orang-orang

arab menyebut binatang-binatang tunggangan dengan kata az-zahr.

Wanita yang di-zihar memang di haramkana untuk digauli, tetapi

hanya bersifat sementara, yaitu sampai membayar “kafarat zihar-nya,

mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al- mujadalah ayat 2

yang artinya : “Orang-orang yang men-zihar istrinya diantara kamu,

(menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal ) tiadalah istri mereka itu ibu

mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka.

Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan

yang munkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha pemaaf lagi Maha

pengampun.”

Adapun kafarat dari zihar yang harus ditunaikan oleh suami yang men-

zihar istrinya, sesuai dengan bunyi surat al-mujadalah ayat 3-4 adalah

a. memerdekakan budak,

b. berpuasa selama dua berturut-turut atau

c. memberi makan enam puluh orang miskin.26

26

Peunoh Daly, Hukum Prekawinan Islam, Usatu studi Perbandingan dalam kalangan Ahlus-

sunnah dan Negara-Negara Islam, PT Bulan Bintang Jakarta, 2005, cet.2 h.93

Page 35: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

27

Kemudian Jumhur ulama sepakat bahwa bentuk-bentuk kafarat

diberlakukan secara berurut, artinya, tidak boleh yang kedua dijadikan yang

pertama. Dalam istilah mereka, hukuman itu dikenakan kepada pelaku zihar

sesuai dengan tertib hukuman yang terdapt dalam ayat tersebut.27

3. Ila’

a. Ila’ dan hukumnya

Ila‟ menurut bahasa artinya menolak dengan bersumpah.

Jadi ila’ ialah berarti menolak untuk mengumpuli istrinya dengan

bersumpah. Dalam hal ini sumpahnya baik dengan nama allah ataupun

dengan berpuasa atau dengan besadhaqah atau dengan haji, atau dengan

bercerai.28

sumpah suami tidak akan mencampuri istrinya dalam masa

lebih dari empat bulan atau tidak menyebutkan jangka waktunya.

Apabila seorang suami bersumpah sebagaimana sumpah tersebut,

hendaklah ditunggu selama empat bulan. Kalau dia kembali baik kepada

istrinya, sebelum sampai empat bulan, dia diwajibkan membayar denda

sumpah ( kafarat ) saja. Tetapi sampai empat bulan dia tidak kembali baik

dengan istrinya, hakim berhak menyuruhnya memilih dua perkara, yaitu

membayar kaparat sumpah serta berbuat baik pada istrinya, atau menalak

istrinya. Kalau suami itu tidak mau menjalani salah satu dari kedua

perkara tersebut, hakim berhak menceraikan mereka secara terpaksa.

27

Ensiklopedia Islam 5, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001. H. 59-60

28

Sayyid sabiq. Fikih sunnah juz 5. PT al-ma’arif Bandung 1994.cet.8 h.114

Page 36: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

28

Sebagian ulama berpendapat, apabila sampai empat bulan suami

tidak kembali ( tidak campur ), maka dengan sendirinya kepada istri itu

jatuh talak bain, tidak perlu dikemukakan kepada hakim.29

b. Syarat-syarat ila’

1) Syarat-syarat yang berhubungan dengan suami istri sepakat para

fuqoha bahwa suami yang dibolehkan mengila’ istrinya ialah suami

yang baligh, berakal, dan tidak gila

2) Ila’ hendaknya berupa sumpah

3) Isi ila’ hendaklah bahwa suami bersumpah tidak akan mencampuri

istrinya.

c. Kafarat sumpah

Bagi suami yang meng-ila’ istrinya lalu diwajibkan menjauhinya selama 4

bulan itu menimbulkan kerinduan terhadap isrti, lalu menyesali sikapnya

yang sudah berlalu, memperbaiki diri sebagai bekal sikap yang lebih baik,

ketimbang masa-masa sebelumnya. Dalam hal ini jika kemudian suami

berbaik kembali kepada istrinya diwajibkan membayar kafarat sumpah

karena telah mempergunakan nama Allah untuk keperluan dirinya, kafarat

itu berupa; member makan 10 orang miskin, memerdekakan seorang

budak, puasa tiga hari.30

29

Sulaiman.Rasyid 1996. Fiqih islam. (Jakarta : Sinar baru argensindo.) h.410 30

Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), Cet Ke-2, h191-192

Page 37: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

29

4. Syiqaq

Syiqaq berarti “perselisihan”, maskudnya perselisishan suami istri

yang diselesaikan oleh kedua orang hakam, yaitu seorang hakam dari pihak

suami dan seorang dari pihak istri.

Dasar hukumnya ialah Allah berfirman dalam Surat An-nisa Ayat 35 :

35

Artinya : Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,

Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang

hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu

bermaksud Mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik

kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

lagi Maha Mengenal. ( Qs. An-Nisa ; 35 )

Menurut firman Allah tersebut jika terjadi kasus syiqaq antara suami

istri, maka diutus seorang hakam dari pihak suami dan seorang hakam dari

pihak istri untuk mengadakan penyelidikan sebab terjadinya syiqaq tersebut

serta berusaha mendamaikan kembali agar suami istri kembali hidup bersama

dengan sebaik-baiknya, kemudian jika jalan perdamaian itu tidak mungkin

ditempuh, maka kedua hakam berhak mengambil inisiatif untuk menceraikan.

5. Li’an

Lian berasal dari kat Al-la’anu yang artinya kutukan atau laknat

menurut istilah yaitu suami-istri yang saling melaknat. Suami menuduh istri

berzina, tetapi tidak mampu membuktikannya dengan menghadirkan empat

Page 38: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

30

orang saksi, maka dia harus besumpah empat kali sumpah dengan menyatakan

bahwa kalau suami tersebut berbohong dengan tuduhannya maka laknat Allah

untuk dirinya (suami).31

Kemudian istri menolak tuduhan dengan empat kali

sumpah juga dengan ucapan penolakan tuduhan suaminya tersebut dan ia siap

dilaknat oleh Allah kalau ia melakukannya. Dengan terjadinya sumpah lian itu

maka terjadilah perceraian antara suami istri tersebut dan antara keduanya

tidak boleh terjadi perkawinan kembali untuk selam-lamanya.32

31

Syaikh Muhammad Al-utsaimin, Shahih Fiqih wanita,hal.384

32

Miftah faridl, 150 Masalah nikah Keluarga, Gema Insani Jakarta 1999. Cet.1 h.161

Page 39: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

31

BAB III

TEORI SEPUTAR NUSYUZ

A. Pengertian dan Dasar Hukum Nusyuz

1. Pengertian Nusyuz

Nusyuz secara bahasa berasal dari kata nazyaza-yansyuzu-nasyazan

wa nusyuzan, yang bebarti meninggi, menonjol, durhaka, menentang, atau

bertindak kasar.1 Secara definitive nusyuz diartikan dengan : “Kedurhakaan

istri terhadap suami dalam hal menjalankan apa-apa yang diwajibkan Allah

atasnya.2

Nusyuz juga diartikan sebagai kedurhakaan istri terhadap suami dan

pembangkangannya atas perintah Allah dalam ketaatan terhadap suami

ataupun penolakan istri atas ajakan suami untuk bersetubuh, ataupun

keluarnya istri dari rumah tanpa seizin dari suami.dalam hal ini Nusyuz ialah

penolakan atau pembangkangan intri terhadap suami terhadap hal-hal yang

menjadikan otoritas suami untuk mendidik istrinya, seperti keluar tanpa izin

suami, meninggalkan perintah Allah, seperti Shalat, atau berkhianat terhadap

suaminya dalam urusan harta dan jiwa.3

Kemudian nusyuz adalah tindakan istri yang dapat ditafsirkan menentang

atau membandel atas kehendak suami. Tentu saja kehendak suami yang tidak

1 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta : Pustaka

Progresif, 1997) Cet. XIV, h. 1418-1419

2 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta Kencana, 2006) Cet.2 h. 190-

191

3 Sayyi sabiq, Fiqih Sunnah, Juz II, ( Semarang : Toha putra ) h. 179

Page 40: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

32

bertentangan dengan hukum agama. Apabila kehendak suami bertentangan atau

tidak dapat dibenarkan oleh agama, maka istri berhak menolaknya. Dan

penolakan tersebut bukanlah sifat nusyuz ( durhaka ).4

Adapun beberapa perbuatan yang dilakukan istri, yang termasuk nusyuz,

antara lain :

a. Suami telah menyediakan rumah yang sesuai dengan keadaan suami, tetapi

istri tidak mau pindah kerumah itu, atau istri meninggalkan rumah tangga

tanpa izin suami .

b. Apabila suami istri tinggal dirumah kepunyaan istri dengan izin istri,

kemudian pada suatu waktu istri mengusir (melarang) suami masuk rumah itu,

dan bukan karena minta pindah kerumah yang disediakan oleh suami.

c. Istri menolak ajakan suaminya untuk menetap dirumah yang disediakannya,

tetapi istri berkeberatan dengan tidak ada alasan yang pantas.

d. Apabila istri bepergian dengan tidak beserta suami atau mahramnya,

walaupun perjalanan itu wajib, seperti pergi haji, karena perjalanan

perempuan yang tidak beserta suami atau mahram terhitung maksiat.5

2. Dasar Hukum Nusyuz

Dalam firman Allah.Q.s An-Nissa : 34

34

4 Syamsul Rijal Hamid. Buku pintar agama islam. (Jakarta : Cahaya salam 1997) h.250

5 Slamet Abidin dan H. Aminuddin, Fiqih Munakahat, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1999)

Cet.1 h.185

Page 41: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

33

Artinya: “wanita-wanita yang khawatirkan kedurhakaanya (nusyuz), maka

nasihatilah mereka, dan pisahkan diri dari tempat tidur mereka

danpukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membahayakan).

Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari

jalan untuk memisahkan mereka. Sesungguhnya Allah Swt Maha Tinggi

lagi Maha Besar.”6

Kemudian ayat selanjutnya Allah berfirman dalam surat An-nisa ayat 128

yang berbunyi :

128

Artinya : dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh

dari suaminya, Maka tidak mengapa bagi keduanya Mengadakan

perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik

(bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika

kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari

nusyuz dan sikap tak acuh), Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Didalam sebuah Hadis disebutkan :

Artinya: “dari Hakim bin Mu’awiyah Al-qusyairy, dari ayahnya, ia

berkata,”saya bertanya, Wahai Rasulullahapakah hak seorang istri

pada suaminya?” Beliaubersabda. “Hendaklah kamu member makan

6 Hasbi Ash-Sidqi dkk,Al-quran dan Terjemahnya; Proyek Pengadaan Kitab suci Al-

qurani.(Depag RI, Jakarta1989) h.123

Page 42: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

34

dia jika engkau makan, berilah pakaian kepadanya seperti cara engkau

berpakaian. Jangan pukul mukanya, jangan engkau menjelekkannya,

dan jangan engkau meninggalkannya kecuali masih dalam serumah.7

Berdasarkan kepada nash-nas al-quran dan sunnah, jlas menunjukkan

bahwa Nusyuz berkemungkinan kepada pihak anatar suami atau istri atau kedua-

duanya secara sekaligus. Sebagaimahluk yang diciptikan oleh allah SWT,

diamaha mengetahui setipa kelebihan dan kelenahan yang ada pada manusia.

Allah SWT telah meggariskan panduan yang perlu diikuti oleh setiap insane bagi

menghadapi pasangan nusyuz supaya tindakan yang diambil adalah tindankan

yang bijaksana dan tidak melampaui batasan-batasan yang ditetapkan oleh syara‟8

Didalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 pada ayat ke-7 dijelaskan tentang

beberapa pasal yang berkenaan dengan Nusyuz yaitu : Kewajiban suami

sebagaimana dimaksud ayat (5) gugur apabila isteri nusyuz.9

Dan juga pada pasal 149 point (b) dijelaskan bahwa Bilamana perkawinan

putus karena talak, maka bekas suami wajib: memberi nafkah, maskan dan kiswah

kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telahdi jatuhi talak

ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil. Lalu KHI juga menyebutkan

7 Makatabah Syamilah.Sunan abu daud, bab fi haqqil marah ala‟zaujiha juz 6. h.45

8 Norzulaili Mohd Ghazali, nusyuz, syiqaq dan Hakam menurut Al-quran, sunnah dan

Undang-undang Keluarga islam, h.5

9 Abdurrahman,Kompilasi Hukum Islam (Jakarata: Pressindo,1992) cet-2 nh.133

Page 43: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

35

pada Pasal 152 Yang berbunyi : Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah

dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz.10

B. Akibat Nusyuz

Pada dasarnya nafaqah itu diwajibkan sebagai penunjang kehidupan suami

istri. Bila kehidupan suami istri berada dalam keadaan yang biasa, dimana suami

maupun istri sama-sama melaksanakan kewajiban yang ditetapkan agama tidak

ada masalah. Namun bila salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka

berhaklah ia menerima hak yang sudah ditentukan, seperti istri tidak menjalankan

kewajibannya berhaklah menerima nafaqah dari suaminya; sebaliknya suami

tidak menjalankan kewajibannya, berhaklah menerima pelayanan dari istrinya.

Dalam hal istri tidak menjalankan kewajiban yang disebut dengan nusyuz,

menurut jumhurul ulama suami tidak wajib memberi nafaqah dalam masa

nusyuznya itu. Alasan bagi jumhur itu adalah bahwa nafaqah yang diterima istri

itu merupakan imbalan dari ketaatan yang diberikannya kepada suami. Istri yang

nusyuz hilang ketaatannya pada masa itu, oleh karena itu istri tidak berhak atas

nafaqah selama masa nusyuz berlangsung dan kewajiban itu kembali dilakukan

setelah nusyuz istri berhenti.11

Dari uraian diatas bahwa istri yang nusyuz dalam

hal tidak taat, suka membantah, tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri

yang baik dan menelantarkan anaknya itu tidak berhak mendapatkan nafakah dari

suaminya karena istri tersebut sudah tidak mampu dalam menjalankan kewajiban

10

Ibid h.149 11

Amir syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Antara Fikih Munakahat dan

Undang-undang Perkawinan, h. 173-174

Page 44: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

36

yang disyariatkan oleh agama, oleh karena itu hak nafakah istri terlaksana lagi

apabila istri kembali taat dan nusyuz istri berhenti.

Sebab, wabah nusyuz akan berakibat pada rusaknya bangunan keluarga,

serta menimbulkan suasana tidak kondusif bagi pendidikan anak-

anak.konsekuensi akhirnya, bahtera rumah tangga menjadi oleng dan kemudian

tenggelam.12

C. Upaya Mengatasi Nusyuz

Bahwa ada beberapa tahapan upaya mengatasi Nusyuz yang harus

dilakukan suami terhadap istri yang durhaka yaitu :

Pertama: Suami memberi nasihat, atau dengan nasihat orang lain.13

Nasihat Yang Baik, Suami berhak memberi nasihat kepada istrinya bila tanda-

tanda kedurhakaan istri sudah tampak. Nasihat terbaik adalah dengan

mengembalikan si isteri kepada Allah.. Isteri yang baik terus akan terdidik

dengan nasihat yang baik dari suami. Sebab itulah, bagi suami hendaknya menjadi

psikiater, sekiranya ia menasehati istri dengan hal yang sesuai baginya dan

menyelaraskan wataknya serta sikapnya, diantara hal yang dapat dilakukan suami

adalah seperti memperingatkan dengan hukuman Allah bagi perempuan yang

bermalam sedangkan suami marah dengannya, mengancam denagn tidak member

sebagian kesenangan materiil, mengingatkan istri pada sesuatu yang layak dan

patut dan menyebutkan dampak-dampak Nusyuz, diantaranya bisa berupa

12

Abd Al-qadir Mansur,Fikih Wanita,Penerbit Zaman cet.1 2009 h.317

13

Peunoh Daly, Hukum Prekawinan Islam, Usatu studi Perbandingan dalam kalangan Ahlus-

sunnah dan Negara-Negara Islam, PT Bulan Bintang Jakarta, 2005, cet.2 h.87

Page 45: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

37

perceraian yang berdampak baginya keretakan seksistensi keluarga dan

terlantarnya anak-anak,14

Ingatkan mereka bahwa tindakannya itu telah menyakiti hati suami dan

telah durhaka kepada suaminya, dan peran suami harus memberikan peringatan

dan pengajaran kepada istrinya dengan menjelaskan bahwa tindakannya itu adalah

salah menurut agama dan menimbulkan risiko ia dapat kehilangan haknya. Bila

dengan pengajaran itu si istri kembali dalam keadaan semula sebagai istri yang

baik, masalah sudah terselesaikan dan tidak boleh diteruskan”15

Kedua: Jika nasihat itu tidak sedikitpun memberi kesan, dan istri tidak

memperlihatkan perbaikan sikapnya dan memang secara nyata nusyuz itu telah

terjadi dengan perhitungan yang objektif, suami melakukan usaha berikutnya

yaitu hendaklah suami pisah tidur dari istrinya, dalam arti menghentikan

hubungan seksual didalam firman Allah dalam suart An-nisa‟ (4) : 34 ; yang

berbunyi :

34

Artinya: dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, (QS. An-nisa (4) :34)

Berpisah tempat tidur dari tempat tidur yaitu suami tidak tidur bersama

istrinya, memalingkan punggungnya dan tidak bersetubuhan dengannnya. Jika istri

mencintai suami maka hal itu terasa berat atasnya sehingga ia kembali baik. Jika

14

Ali Ali Yusuf As-subki, Fiqih Keluarga, Pedoman Belkeluarga dalam Islam,Sinar Grafika

Offset 2010 cet-1 h.302 15

http://halaqah.net/Nusyuz( Pada Perspektif Undang-Undang Syariah) diakses pada tgl 14-

2-2011

Page 46: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

38

masih marah maka dapat diketahui bahwa nusyuz darinya sehingga jelas bahwa

nusyuz berawal darinya. Beberapa suami ada yang meninggalkan kamar tidur

ataupun rumah ketika ia marah.16

bila dengan usaha pisah ranjang ini istri telah

kembali taat, dan persoalan sudah selesai maka tidak boleh dilanjutkan ke tahap

berikutnya.17

Ketiga : dari penjelasan-penjelasan panjang tentang tujuan di balik

langkah-langkah pereventif atas perbuatan nusyuz di atas, kita tahu bahwa

memukul istri disini bukan dimaksudkan untuk menyiksa dan menyakiti istri,

menghina dan melecehkannya, atau memaksa melakukan sesuatu yang tidak

disukainya. Pukulan dimaksud untuk mendidik, seperti halnya pukulan seorang

ayah terhadap anaknya atau pukulan seorang guru terhadap muridnya.

Jadi, ketiga langkah diatas memberikan nasihat yang baik, memisahkan

istri ditempat tidur lain, dan memukulnya, tentu saja tidak perlu diambil ketika

terjadi keharmonisan diantara dua belah pihak, yaitu suami sitri. Ketiga langkah

itu baru diambil ketika terjadi sebuah penyimpangan dari istri, ketika nasihat yang

baik tidak lagi berguna, begitu pun langkah memisahkan istri dari tempat tidur,

maka penyimpangan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh istri terkadang tidak

bias diluruskan dengan cara lain selain cara ketiga.18

16

Ibid Ali Yusuf As-subki, 2010 cet-1 h.305-306

17

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta Kencana, 2006) Cet.2 h.192

18

Abd Al-qadir Mansur,Fikih Wanita,Penerbit Zaman cet.1 2009 h.319

Page 47: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

39

Yang terpenting untuk dicatat, yang boleh dipukul hanyalah bagian yang

tidak membahayakan si istri19

dan pukulan dalam hal ini adalah dalam bentuk

ta’dib atau edukatif, bukan atas dasar kebencian. Bila dengan pukulan ringan

tersebut istri telah kembali kepada keadaan semula masalah telah dapat

diselesaikan. Namun bila dengan langkah ketiga cara ini masalah belum dapat

diselesaikan baru dibolehkan suami menempuh jalan lain yang lebih lanjut yaitu

dengan jalan perceraian.

D. Faktor-Faktor Penyebab Istri Nusyuz Terhadap Suami

1. Faktor ekonomi

Setiap aktivitas yang dilakukan manusia secara sadar dan sengaja yang

bertujuan untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan baik secara langsung maupun tidak langsung20

Persoalan ekonomi adalah salah satu hal yang sangat urgen dalam

kehidupan rumah tangga. Sebagai kepala keluarga suami harus mampu

mencukupi biaya hidup istri, yaitu berupa belanja sandang, pangan, perhiasan,

bahkan pada kebutuhan make up. Dengan begitu istri dapat melakukan

kewajibannya dalam mengurusi rumah tangga.

Namun, terkadang istri tidak mensyukuri atas penghasilan suami, yang

telah di usahakan semaksimal mungkin oleh suami, istri tetap menuntut lebih

dari batas kemampuan suaminya, dengan melihat kondisi kemampuan suami

19

Amiur Nuruddin,dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia,(Jakarta

Kencana 2004) cet.1 h. 210 20

Baqir Sharief Qorashi, Keringat Buruh,Penerbit Alhuda 2007 cet.1 h.41

Page 48: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

40

terbatas, istri tidak boleh membebaninya dengan menuntut yang berlebihan

apalagi sampai bersikap acuh terhadap suami.

2. Faktor karier

Perempuan telah berlomba-lomba untuk menguasai wilayah kerja

kaum laki-laki. Mereka mengira bahwa hal tersebut adalah bagian yang dapat

menggambarkan persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan

perempuan. Kaum laki-laki menerima saja hal tersebut bahkan mereka

mendorong kaum perempuan untuk melakukan. Maka apa hasil dari pada itu?

Akhrinya pintu kehancuran semakin terbuka dalam bangunan kehidupan

masyarakat. Sebagian orang mengatakan, perempuan sekarang terpaksa untuk

meninggalkan rumah mereka untuk bekerja. Dengan keluarnya perempuan

untuk bekerja, hilanglah generasi-generasi kita dimasa yang akan datang.

Anak-anak telah kehilangann kasih sayang dan asuhan seorang ibu. Hal

tersebut membuat mereka tertimpa kelainan jiwa dan berimbas pada moralitas

mereka ketika menginjak dewasa.21

Realitas hidup kita berkata bahwa keluarnya perempuan untuk bekerja

di luar rumah telah menjadi unsure penghancur kehidupan kita sekarang ini.

21

Syaikh Mutawalli As-Sya‟rawi, Fikih Perempuan (Muslimah),Sinar Grafika offset 2005

cet.1 h.138

Page 49: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

41

Perempuan karier telah menyebabkan kekosongan dan kematian keindahan

hidup sebuah keluarga.22

Dampak negative yang timbul dengan adanya permpuan karier, antara

lain seperti berikut

a. Terhadap anak-anak. Perempuan yang hanya mengutamakan kariernya

akan berpengaruh pada pembinaan dan pendidikan anak-anak, maka tidak

aneh kalau banyak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, seperti

perkelahian antar-remaja dan antar-sekolah, penyalah gunaan obat-obat

terlarang, minuman keras, pencurian, pemerkosaan, dan sebagainya.

b. Terhadap suami dibalik kabanggan suami yang mempunyai istri

perempuan berkarier yang maju, aktif, dan kreatif, pandai dibutuhkan

masyarakat, tidak mustahil menemui persoalan-persoalan denga istrinya.

Istri yang bekerja di luar rumah setelah pulang dari kerjanya tentu ia

merasa capek, dengan demikian kemungkinan ia tidak dapt melayani

suaminya denga baik sehingga suami merasa kurang hak-kanya sebagai

suami. Waktu yang disishkan istrinya kepadanya tidak dapat memenuhi

kebutuhannya, akibatnya si suami menemukan problem ditempat

kerjanya, ia berharap masalah ini bias diselesaikan dengan istrinya, tetapi

tidak terselasikan karena istri pun mengalami masalah di tempat kerjanya.

22

Ibid, h. 142

Page 50: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

42

Untuk mengatasi masalahnya, si suami mencari penyelesaian dan

kepuasan di luar rumah.23

c. Terhadap rumah tangga. Kadang-kadang rumah tangga berantakan

disebabkan oleh kesibukan ibu rumah tangga sebagai perempuan karier,

yang waktunya banyak tersita oleh pekerjaannya di luar rumah sehingga ia

tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai istri dan ibu rumah tangga. Hal

ini dapat menimbulkan pertengkaran, bahkan perceraian kalau tidak ada

pengertian dari suami.24

3. Faktor seksual

Hubungan seksual hanya dapat berjalan dengan baik apabila pasangan

suami istri dalam keadaan sehat. suami tidak mengalami kelemahan syahwat,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan seksual istrinya; dan sebaliknya, istripun

tidak mengalami frigiditas, sehingga dapat pula memberikan kehangatan dan

kemesraan seksual kepada suaminya. Hubungan seksual sangatlah penting

dalam melestarikan perkawinan.25

Salah satu penyebab istri tidak taat kepada suaminya sehingga

nusyuznya istri timbul karena seoarang istri tidak lagi bersabar mengahadapi

suaminya yang mengalami lemah syahwat, sedangkan dia belum pernah

23

Huzzaimah Tahido Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer, Ghalia Indonesia, h.64 24

Huzzaimah Tahido Yanggo, hal.65

25

Muhammad Thalib, 15 penyebab Perceraian dan penaggulangannya, Baitus salam 1997 cet

1 h.39

Page 51: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

43

tersentuh oleh suaminya, berhak melakukan tuntutan cerai setelah lewat satu

tahun dari masa penderitaan lemah syahwat suaminya, sedangkan suaminya

tidak boleh mengambil maskawin yang sudah diberikan kepada istrinya.26

4. Faktor cemburu

Cemburu adalah salah satu penyakit yang biasa menerpa kehidupan

rumah tangga. Seseorang yang membela dirinya dengan cemburu baik suami

atau istri, niscaya tidak akan menyadari bahwa ia menjadi penyebab utama

terjadinya malapetaka yang sangat mengerikan itu, bahkan terkadang

menganggap sebagian cemburu sebagai ungkapan cinta. Tetapi dalam

kenyataanya , bahwa cemburu dianggap sebagai keinginan yang egois dalam

kepemilikan. Cemburu telah menggiring para suami dan istri melakukan

sejumlah ketololan yang mengakibatkan hancurnya kehidupan berrumah

tangga.27

Rasa cemburu yang berlebihan juga bisa menimpa terhadap laki-laki,

faktor cemburu yang berlebihan itulah yang menyebabkan istri lepas kontrol

dan dapat melakukan tidakan diluar akal sehat. Sehingga dengan kondisi yang

demikian menjadi istri nusyuz. Rasa cemburu yang didasari tanpa keraguan

akan mendorong seorang istri untuk melakukan perbuatan dosa dan berbuat

maksiat seperti : Ghibah, adu domba, hasut, dengki dann sebagainya.28

26

Ibid, Muhammad Thalib, h.40 27

Butsainah As-sayyid Al-iraqi, Asror fi hayati Al-muthallaqoot, Pustaka Al-sofwa, cet 1 h.

51-54

28

Syeikh Abdullah Bin Abdurrahman Al-mani, Cemburu Terhadap Wanita (Surabaya :

Pustaka Progresif, 2004) h. 118

Page 52: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

44

5. Faktor suami kikir

Suami yang kikir, dan selalu mengadakan perhitungan untuk

memberikan belanja yang amat dibutuhkan oleh istrinya, padahal ia mampu

dan mempunyai uang. Kekiriran itu yang paling besar adalah ketidak wajiban

suami untuk memberikan nafkah wajib, sementara dia sangat gampang

menggunakan uangnya dengan penuh kebanggaan untuk diberikan kepada

orang-orang disebelah kanan dan kiri, demi kepentingan dirinya yang tidak

penting seperti : membantu kawannya yang kurang baik, menyelengarakan

pesta pora, dan mengadakan rekreasi yang tidak bermanfaat. Akan tetapi

sangan disayangkan, apabila diminta oleh keluarganya, dia sangat bakhil dan

kikir serta selalu mengadakan perhitungan. Kondisai seperti diatas,

merupakan keadaan yang amat menyakitkan, amat menggetirkan, dan amat

menyakitkan hati. Tidak sedikit rumah tangga mengalami keputus-asaan,

dirundung nestapa, dan dililit ketidak harmonisan sebagai akubat dari sikap

dan perbuatan suami yang bakhil dan selalu mengadakan perhitungan. Boleh

jadi, istri dan anak-anaknya tinggal dirumah yang tak layak huni, pakaian

mereka sudah rombeng dan lusuh, bisa jadi mereka memint-minta kekanan-

kekiri. Tidak dapat diragukan lagi, rumah tangga seperti ini akan mengalami

keretakan, anak-anaknya akan mencari orang yang mau mengulurkan

tangannya untuk membantu mereka.29

29

Muhammad bin Ibrahim Al-hamd, Kesalahan-Kesalahan Suami, Pustaka Progressif

Surabaya 2004, cet 1 h.38

Page 53: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

45

Apabila seorang suami mempersulit nafkah wajib yang selayaknya

diberikan untuk menutupi kebutuhan istri dan anak-anaknya, maka istri

diperbolehkan oleh syariat mengambil dan memanfaatkannya untuk

kebutuhan mereka tanpa seizin suaminya.30

Jadi suami kikir bisa menyebabkan tibulnya istri nusyuz kepada suami

dikarenakan suami kikir terhadap istri dan anak-anaknya dalam kebutuhan

kehiduapan rumah tangganya yang mengakibatkan istri lalai dalam

kewajibannya dan menimbulkan penyebab terjadinya perceraian.

E. Pandangan Hukum Islam Terhadap Nafkah iddah Bagi Istri yang Nusyuz.

Menurut para ahli fikih bahwa bekas istri dalam masa iddah talak raj‟I

atau dalam keadaan hamil baik dalam masa iddah, berhak menadapkan nafkah

dan tempat tinggal dari suaminya.31

Dan Perempuan yang nusyuz tidak berhak

mendapatkan nafkah dan juga tempat tinggal ketika nusyuznya itu berlaku dalam

masa iddah, kecuali apabila ia taat kepada suaminya maka barulah nafkah dan

tempat tinggal itu bisa diberlakukan kembali kepada istrinya.32

Para ulama mazhab sepakat bahwa istri yang melakukan nusyuz tidak

berhak atas nafkah,33

Istri dikategorikan nusyuz, Apabila istri meninggalkan

rumah tanpa seizin suami, atau menolak tinggal dirumah (suami) yang layak

30

Ibid Muhammad bin Ibrahim Al-hamd, h. 41 31

Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 235

32

Mohd Salleh Haji Ahmad, Ruju’ dan Iddah Dalam Sistem Perkawinan Islam, k Pustaka

abdul Majid 1995 cet 1 h.60

33

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, Jakarta Lentera 2002. Cet-1 h.402

Page 54: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

46

baginya, maka dia dianggap sebagai istri Nusyuz, dan menurut kesepakatan

seluruh mazhab, dia tidak berhak atas nafkah. Hanya saja Syafi‟I dan Hambali

menambahkan bahwa. Apabila istri keluar rumah demi kepentingan suami, maka

hak atas nafkah tidak menjadi gugur. Tetapi bila bukan untuk kepentingan suami,

sekalipun dengan izinnya, gugurlah nafkah hak atas nafkahnya. kemudian apabila

seorang istri dicerai suaminya ketika dia dalam keadaan Nuyus, maka istri tidak

berhak atas nafkah. Kalau dia dalam keadaan „Iddah dari talak raj‟I, lalu

melakukan Nusyuz ketika menjalani iddah-nya, maka haknya atas nafkahnya

menjadi gugur. Kemudian bila dia kembali taat, maka nafkahnya diberikan

terhitung dari waktu ketika diketahui dia kembali taat.34

Tetapi Hanafi berbeda pendapat tentang batasan nusyuz yang

mengakibatkan gugurnya nafkah., sekaplipun haram, tetap tidak menggugurkan

haknya atas nafkah.

Hanafi berpendapat ; manakalah istri mengeram dirinya dalam rumah

suaminya, dan tidak keluar rumah tanpa izin suaminya, maka dia masih disebut

patuh (Muthi’ah), sekalipun dia tidak bersedia dicampuri tanpa dasar syara‟ yang

benar, penolakannya yang seperti itu, sekaplipun haram, tetap tidak

menggugurkan haknya atas nafkah. Bagi hanafi, yang menjadi sebab keharusan

memberikan nafkah kepadanya adalah beradanya wanita tersebut dirumah

suaminya. Persolalan ranjang dan hubungan seksual tidak ada hubungannnya

dengan kewajiban nafkah. Dengan pendapat ini, hanafi berbeda pendapat dengan

34

Mughniyah, h.404-406

Page 55: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

47

seluruh mazhab lainnya. Sebab seluruh mazhab yang lain sepakat bahwa,

manakala istri tidak member kesempatan kepada suami untuk menggauli dirinya

dan ber-khalwat dengannya tanpa alasan berdasarkan syara‟ maupun rasio, akan

dia dipandang sebagai wanita yang nusyuz yang tidak berhak atas nafkah. Bahkan

Syafi‟I mengatakan bahwa, sekadar kesediaan digauli dan berkhalwat, sama

sekali belum dipandang cukup kalau si sitri tidak menawarkan dirinya kepada

suaminya seraya mengatakan dengan tegas, “Aku menyerahkan diriku

kepadamu.”35

Ulama zahiriyah berpendapat bahwa istri yang nusyuz tidak gugur haknya

dalam menerima nafakaq. Alasannya ialah nafakah itu diwajibkan atas dasar akad

nikah tidak pada dasar ketaatan. Bila suatu waktu ia tidak taat kepada suaminya

atau Nusyuz, ia hanya dapat diberi pengajaran, atau pisah tempat tidur atau

pukulan yang tidak menyakiti. Bila suami tidak menjalankan kewajiban dalam

memberikan nafaqah dapatkah istri menarik ketaatannya dengan cara antara lain

tidak mau digauli suaminya, juga menjadi pembicaraan di kalangan ulama.

Jumhur ulama berpendapat bahwa istri yang tidak mendapat nafaqah dari

suaminya, berhak tidak memberikan pelayanan kepada suaminya, bahkan boleh

memilih untuk pembatalan perkawinan atau Fasakh. Ulama Zhahriyah

berpendapat bahwa istri yang tidak menerima nafaqah dari suaminya tetap

35

Mughniyah, Fikih Lima Mazhab, h.402

Page 56: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

48

menjalankan kewajibannya sebagai istri dan tidak boleh menolak permintaan

suami untuk digauli.36

Sedangkan menurut ibnu hazm mengatakan : “seorang suami

berkewajiban untuk memberi nafkah kepada istrinya sejak selesainya pelaksanaan

akad nikah, baik si istri itu berbuat nusyuz atau tidak, kaya atau miskin, memiliki

orang tua atau yatim, masih gadis maupun sudah janda, merdeka maupun budak

belian, sesuai dengan kemampuan yang apa adanya.37

Pendapat Para ulama mazhab sepakat bahwa istri yang melakukan nusyuz

tidak berhak atas nafkah dan diperkuat didalam Kompilsai Hukum Islam pasal

149 dijeaskan pada point (b) suami wajib: memberi nafkah, maskan dan kiswah

kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telahdi jatuhi talak

ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil.

Dan pada pasal 152 dijelaskan bahwa Bekas isteri berhak mendapatkan

nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz.38

Pasal-pasal diatas jelas memperlihatkan bahwa setelah terjadinya

perceraian maka suami wajib memberikan nafkah iddah, suami adalah faktor

utama dalam melaksanakan kewajiban utamanya kepada keluarga. Semetara

dilain pihak, istri pun mempunyai tanggungjawab besar yakni kesetiaannya

36

Amir syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h.174

37

Syaikh Kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqih Wanita, Pustaka Al-kautsar, 2007 cet.2 h.414 38

KHI h.149

Page 57: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

49

kepada suami dalam melaksanakan fungsi sebagai istri. Selama istri tidak setia

maka kewajiban suami akan gugur, begitu sebaliknya.39

Tolok ukur mengenai nusyuz adalah sang istri membangkang terhadap

suaminya, tidak mematuhi ajakan atau perintahnya, menolak berhubungan suami

istri tanpa alasan yang jelas dan sah berdasarkan hukum Islam dan istri keluar

meninggalkan rumah tanpa seizin suaminya atau setidak-tidaknya diduga sang

suami tidak mengetahuinya.40

Kewajiban diatas akan gugur Apabila istri telah

terbukti melakukan nusyuz maka hak untuk mendapatkan nafkah iddah akan

gugur.

39

Dedi Supriadi & Mustofa, Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Islam, Pustaka Al-

fikriis2009 cet-1 h.79

40

Zainuddin ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, h.55

Page 58: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

49

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Jakarta Timur

1. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Timur

Sejarah Kelahiran Pengadilan Agama Jakarta Timur Sebagai

kelanjutan dari sikap pemerintah Hindia Belanda terhadap peradilan agama,

pada tahun 1828 dengan ketetapan Komisaris Jenderal tanggal 12 Maret 1828

nomor 17 khusus untuk Jakarta (Betawi) di tiap-tiap distrik dibentuk satu

majelis distrik yang terdiri dari : Komandan Distrik sebagai Ketua, Para

penghulu masjid dan Kepala Wilayah sebagai anggota

Majelis ada perbedaan semangat dan arti terhadap Pasal 13 Staatsblad

1820 Nomor 22, maka melalui resolusi tanggal 1 Desember 1835 pemerintah

di masa itu mengeluarkan penjelasan Pasal 13 Staatsblad Nomor 22 tahun

1820 sebagai berikut1

“Apabila terjadi sengketa antara orang-orang Jawa satu sama lain

mengenai soal-soal perkawinan, pembagian harta dan sengketa-sengketa

sejenis yang harus diputus menurut hukum Islam, maka para “pendeta”

memberi keputusan, tetapi gugatan untuk mendapat pembiayaan yang timbul

dari keputusan dari para “pendeta” itu harus diajukan kepada pengadilan-

pengadilan biasa”. Penjelasan ini dilatarbelakangi pula oleh adanya kehendak

1 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama di Indonesia, dalam rentang Sejarah dan pasang

Surut,UIN malang Press, 2008, cet.1 h.67

Page 59: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

50

dari pemerintah Hindia Belanda untuk memberlakukan politik konkordansi

dalam bidang hukum, karena beranggapan bahwa hukum Eropa jauh lebih

baik dari hukum yang telah ada di Indonesia. Seperti diketahui bahwa pada

tahun 1838 di Belanda diberlakukan Burgerlijk Wetboek (BW). Akan tetapi

dalam rangka pelaksanaan politik konkordansi itu, Mr. Scholten van Oud

Haarlem yang menjadi Ketua Komisi penyesuaian undang-undang Belanda

dengan keadaan istimewa di Hindia Belanda membuat sebuah nota kepada

pemerintahnya, dalam nota itu dikatakan bahwa :

“Untukmencegah timbulnya keadaan yang tidak menyenangkan

mungkin juga perlawanan jika diadakan pelanggaran terhadap agama orang

Bumi Putera, maka harus diikhtiarkan sedapat-dapatnya agar mereka itu dapat

tinggal tetap dalam lingkungan (hukum)agama serta adat istiadat mereka ”.2

Di daerah khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan Keputusan Menteri

Agama Nomor 4 Tahun 1967 lahir Peradilan Agama Jakarta dan diadakan

perubahan kantor-kantor cabang Pengadilan Agama dari 2 kantor cabang

menjadi 4 kantor cabang, antara lain :

a. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur

b. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan

c. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat

d. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

2 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama di Indonesia, dalam rentang Sejarah dan pasang Surut

hal.68

Page 60: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

51

2. Wilayah Yurisdiksi

Wewenang (Kompetensi) Peradilan Agama diatur dalam Pasal 49 sampai

Pasal 53 UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang peradailan agama. Wewenang tersebut

terdiri atas wewenang relative dan wewenang absolute. Wewenang relative

pengadilan agama merujuk pada Pasal 118 HIR, atau Pasal 142 Rbg, Jo Pasal 66

dan Pasal 73 UU Nomor 7 Tahun 1989, sedang wewenang absolute berdasarkan

Pasal 49 UU No 7 Tahun 7 1989, yaitu Kewenangan mengadili perkara-perkara

perdata bidang (a) Perkawinan; (b) Kewarisan, wasiat, Hibah yang dilakukan

berdasarkan Hukum Islam; (c) Wakaf, Zakat, infaq, Shadaqah dan Ekonomi

islam.3

Wilayah kekuasaan hukum (yuridiksi) Pengadilan Agama Jakarta Timur

adalah wilayah daerah Kotamadya Jakarta Timur yang terdiri dari 10 (sepuluh)

kecamatan dan 65 kelurahan.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah :

a. Sebelah utara dengan : Kodya Jakarta Utara dan Kodya Jakarta Pusat

b. Sebelah barat dengan : Kodya Jakarta Selatan

c. Sebelah selatan dengan : Kabupaten Bogor /Kodya Depok

d. Sebelah timur dengan : Kabupaten Bekasi/Kota Bekasi

Luas wilayah : 18.877.77 Ha. Jumlah penduduknya 3.050.713 jiwa

(besumber data BAPEKO TAHUN 2003). Jumlah penduduk yang beragama

Islam 2.569.390 jiwa (bersumber data Depag. Tahun 2003). Kodya Jakarta Timur

3 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama di Indonesia, h.194

Page 61: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

52

adalah wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur, adapun 10 wilayah

kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kecamatan Matraman, terdiri dai 6 (enam) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 153.484 jiwa : Kelurahan Kebon Manggis, Kelurahan

Palmeriam, Kelurahan Pisangan Baru, Kelurahan Kayu Manis, Kelurahan

Utan Kayu Utara, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kelurahan Utan Kayu Selatan

b. Kecamatan Jatinegara, teridri dari 8 (delapan) Kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 250.186 jiwa : Kelurahan Bali Mester, Kelurahan

Bidaracina, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kelurahan Cipinang Besar

Utara, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan

Rawa Bunga, Kelurahan Kampung Melayu Kecil

c. Kecamatan Pasar Rebo, terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 240.074 jiwa : Kelurahan Baru, Kelurahan Cijantung,

Kelurahan Gedong, Kelurahan Kalisari, Kelurahan Pekayon

d. Kecamatan kramat jati, terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 175.883 jiwa : Kelurahan Balekambang, Kelurahan

Batu Ampar, Kelurahan Cawang, Kelurahan Cililitan, Kelurahan Dukuh,

Kelurahan Kampung Tengah, Kelurahan Kramat Jati4

e. Kecamatan Pulogadung terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduk sebanyak 250.878 jiwa : Kelurahan Cipinang,,Kelurahan

4 http://www.pajakartatimur.net/index, di akses pada tanggal 21 maret 2011

Page 62: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

53

Jatinegara, Kelurahan Kayu Putih, Kelurahan Pisangan Timur, Kelurahan

Pulogadung, Kelurahan Rawamangun

f. Kecamatan Cakung terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 251.184 jiwa :Kelurahan Cakung Barat, Kelurahan

Cakung Timur, Kelurahan Jatinegara, Kelurahan Penggilingan, Kelurahan

Pulogebang, Kelurahan Rawa Terate, Kelurahan Ujung Menteng

g. Kecamatan Ciracas, terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 160.679 jiwa : Kelurahan Cibubur, Kelurahan

Ciracas, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kelurahan Rambutan, Kelurahan

Susukan

h. Kelurahan Cipayung terdiri dari 8 (delapan) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 171.883 jiwa :Kelurahan Ceger, Kelurahan Cilangkap,

Kelurahan Cipayung, Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Muncul,

Kelurahan Pondok Angon, Kelurahan Setu

i. Kecamatan Makasar terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah penduduk

sebanyak 193.085 jiwa : Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Halim,

Kelurahan Kebon Pala, Kelurahan Pinang Ranti, Kelurahan Makasar

j. Kecamatan Duren Sawit terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduknya 203.280 jiwa :Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Malaka Jaya,

Kelurahan Pondok Kopi, Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Klender5

5http://www.pajakartatimur.net/index, di akses pada tanggal 21 maret 2011.

Page 63: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

54

Denah Kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur6

Lantai 1

Lantai 2

6 http://www.pajakartatimur.net/index, di akses pada tanggal 21 maret 2011

Page 64: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

55

Lantai 3

3. Keterangan Gedung :

a. Gedung Pengadilan Agama Jakarta TimurGedung lama, terletak di Jakarta

Timur dengan alamat Jl. Raya Bekasi KM 18 Kel. Jatinegara Kec.

Pulogadung Timur dibangun diatas tanah negara milik Pemda DKI dengan

luas tanah 360 M2, luas bangunan 360 M2, terdiri dari 2 lantai, dibangun

Page 65: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

56

tahun 1979 di bawah APBN Depag RI, dengan keadaan yang demikian kecil

dan volume pekerjaan yang relatif padat, begitu pula dengan karyawan yang

berjumlah 59 orang ditambah dengan pegawai honorer 4 orang, maka gedung

tersebut tidak memadai lagi. Oleh karena itu, pada tahun anggaran 1997/1998,

melalui anggaran APBN/ABBD DKI Jakarta Pemerintah telah membangun

tambahan gedung 1 lantai di lokasi yang sama seluas 360 m2, sehingga

sekarang ini menjadi 2 lantai dan 14 ruangan.

b. Gedung Baru Pengadilan Agama Jakarta Timur, berkedudukan di Kelapa Dua

Wetan alamat Jl. Raya PKP No. 24 Kel. Kelapa Dua Wetan Kec. Ciracas

Kodya Jakarta Timur, Telp (021) 87717549 kode pos 13750 Gedung

Pengadilan Agama Jakarta Timur dibangun di atas nama hak pakai No. 28

Kodya Jakarta Timur dengan luas tanah 2.760 m2, luas bangunan 1400 m2

terdiri dari 3 lantai yang dibangun tahun 2003 dengan Dana Pemda DKI

Jakarta. Gedung baru kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur yang

demikian besar dan volume pekerjaan yang cukup padat begitu pula dengan

karyawan yang berjumlah 70 orang PNS, ditambah dengan pegawai honorer

13 orang, pada tanggal 1 Maret 2004 seluruh karyawan/i dan membleir pindah

ke kantor tersebut sampai dengan sekarang.7

B. Duduk perkara

Menimbang bahwa pemohon telah mengajukan permohonannya

bertanggal 10 februari 2006 telah terdaftar di kepaniteraan pengadilan agama

7http://www.pajakartatimur.net/index, di akses pada tanggal 21 maret 2011

Page 66: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

57

Jakarta Timur dengan Nomor register 423/Pdt. G/2006/PA JT, tanggal 23 Maret

2006 pada pokoknya mendalilkan hal-hal sebagai berikut

1. Bahwa pada hari sabtu, tanggal 12 januari 2005 telah dilangsungkan

pernikahan antara pemohon dan termohon, tercatat di PPN KUA Kecamatan

Jatinegara, Jakarta Timur dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 32/32/I/2005,

tanggal 12 Januari 2005. 8

2. Bahwa sejak menikah kehidupan rumah tangga pemohon dan temohon dalam

keadaan rukun telah berhubungan badan sebagaimana layaknya suami istri

dan keduanya bertempat tinggal bersama di Pondok Gede Bekasi, kemudian

pindah di Tanjung Lengkong Rt. 005 Rw. 07 No. 46 Kelurahan Bidaracina,

kecamatan Jatinegara \Jakarta Timur sampai bulan Desember 2005. Dan dari

pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama : Ardan

Mustafa, lahir tanggal 24 April 2005.

3. Bahwa kehidupan rumah tangga pemohon dan termohon, mulai goyah dan

terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang sulit diatasi

mulai sejak awal juli tahun 2005

4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara pemohon dan termohon semakin

tajam dan memuncak terjadi pada bulan Desember tahun 2005

5. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertenkaran tersebut karena :

a. Bahwa termohon tidak taat kepada pemohon dan suka membantah.

8 Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Nomor 423/Pdt.G/2006/PAJT,

hal.1

Page 67: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

58

b. Bahwa termohon pernah dua kali meludahi pemohon dimuka umum.

c. Bahwa termohon sering keluar rumah malam dengan alas an kerja, kalau

pulang sampai jam 1 atau 2 malam bahkan sampai pagi.

d. Bahwa termohon kurang memperhatikan anak dan keluarga.

e. Bahwa termohon dan pemohon telah pisah ranjang dan pisah tempat

tinggal selama 2 bulan tanpa nafkah lahir dan bathin.

6. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya

puncaknya sejak bulan Desember tahun 2005 hingga sekarang selama kurang

lebih 2 bulan, pemohon dan termohon telah berpisah tempat tinggal karena

termohon telah pergi meninggalkan tempat kediaman tinggal bersama yang

mana dalam pisah tersebut saat ini termohon bertempat tinggal di Tanjung

Lengkong Rt. 005 Rw. 07 No. 46, kelurahan Bidaracina, Kecamatan

Jatinegara, Jakarta Timur dan termohon bertempat tinggal di Gg. Tanjung Rt.

002 Rw. 08 No. 9, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.9

7. Bahwa sejank berpisah pemohon dan termohon selama 2 bulan, maka hak dan

kewajiban suami istri tidsk terlaksana sebagaimana mestinya, karena sejak itu

termhon tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai istri terhadap

pemohon.

8. Bahwa pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan /

cara bermusyawarah atau berbicara dengan termohon secara baik, tetapi tidak

berhasil ;

9 Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.2

Page 68: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

59

9. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka pemohon merasa rumah

tangga antara pemohon dan termohon tidak bias dipertahankan lagi karena

perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang berkepanjangan dan

sulit diatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka pemohon berkesimpulan

lebih baik bercerai dengan termohon ;

10. Bahwa anak pemohon dan termohon selama ini tinggal bersama termohon

karena itu mengingat anak masih di bawah umur, termohon jarang dirumah,

sering keluar malam, anak kurang terurus, maka demi kepentingan anak itu

sendiri pemohon memohon agar anak tersebut berada dibawah pengasuh

pemohon.10

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, pemohon mohon agar

Pengadilan Agama Jakarta Timur menjatuhkan pustusan yang amarnya sebagai

berikut :

Primer

1. Mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya.

2. Menetapkan member izin kepada pemohon, (Ramadhan Surya Pratama bin

Djohan Kamso) untuk ikrar menjatuhkan talak terhadap termohon, (Septi

Tatriana binti Edy Abdullah).

3. Menetapkan anak pemohon dan termohon yang bernama Ardan Mustafa,

lahir tanggal 24 April 2005 berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan

pemohon.

10

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.3

Page 69: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

60

4. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundangan-undangan

yang berlaku.11

Subsider

Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya ;

Menimbang bahwa pada hari siding yang telah ditetapkan, pemohon dan

termohon telah hadir sendiri di persidangan, kemudian majelis hakim telah

berusaha mendamaikan untuk rukun kembali, namun usaha tersebut tidak

berhasil.

Menimbang, bahwa kemudian dibacakanlah permohonan pemohon yang

isinya tetap dipertahankan oleh pemohon.

Menimbang, bahwa atas permohonan pemohon tersebur, termohon telah

memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui dalil-dalil

yang diajukan pemohon dan tidak keberatan berceai dengan pemohon.

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya,

dipersidangan pemohon telah mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :

1. Bukti tertulis

- Fotokopi Buku kutipan Akta Nikah atas nama pemohon dan termohon

Nomor 32/32/I/2005, tanggal 12 Januari 2005 yyang telah bermaterai

11

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.4

Page 70: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

61

cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya ternyata cocok,diberi

tanda P.12

2. Saksi-saksi

2.1. Ristinah binti Yusuf Diah, umur 42 tahun, agama Islam,

pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di jl. Tanjung

Lengkong Rt. 05 Rw. 07, Kelurahan Bidaracina Kecamatan

Jatinegara, Jakarta Timur, menerangkan dibawah sumpahnya

sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan termohon adalah suami istri.

- Bahwa rumah tangga pemohon dan termohon tidak rukun

lagi sejak menikah karena masalah ekonomi, termohon suka

keluar malam dilarang tidak mau, telah pisah sejak 6 bulan

yang lalu karena termohon pergi dari kediaman bersama

sampai sekarang.

- Bahwa saksi selaku ibu kandung pemohonm telah berusaha

memberikan nasehat, namun tidak berhasil.

2.2. Sah Budi bi Yusuf Diah, umur 38 tahun, agama Islam,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Tanjung Lengkang Rt.

10 Rw. 07, kelurahan Kali Sari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta

Timur, menerangkan dibawah sumpahnya sebagai berikut :

12

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.4

Page 71: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

62

- Bahwa setahu saksi pemohon dan termohon adalah suami

istri.

- Bahwa sekarang rumah tangga pemohon dan termohon

merasa tidak rukun lagi, keduanya sering rebut karena

termohon tidak cukup nafkah suka berkata kasar, seperti

mengatakan anjing dan suka keluar malam walaupun telah

dilarang pemohon.13

- Bahwa pemohon dan termohon sudah pisah + 6 bulan dan

saksi telah menasehati, namun tidak berhasil.

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut pemohon tidak

membantahnya.

Menimbang bahwa pemohon tidak berkesimpulan tetap ingin menceraikan

termohon dan kesimpulan termohon tidak dapat didengar karena tidak

hadir di persidangan berikutnya.

Menimbang bahwa pemohon tidak mengajukan sesuatu hal pun lagi dan

mohon keputusan.

Menimbang bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini semuanya

telah dicatat dalam berita acara yang bersangkutan, yang merupakan hal

yang tak terpisahkan dengan putusan ini.

13

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.4

Page 72: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

63

C. Pertimbangan Hukum Hakim

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon adalah

sebagaimana tersebut diatas.

Menimbang, bahwa pemohon dan termohon adalah suami istri yang sah

menikah pada tanggal 12 Januari 2005 dan telah dikaruniai anak satu orang yang

bernama Ardan Mustafa, lahir tanggal 24 April 2005.14

Menimbang, bahwa sesuai dengan maskud Pasal 82 ayat (1) dan (4)

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Jo, Pasal 31 peraturan Pemerintah Nomor

9 Tahun 1975 serta Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam majelis hakim telah

mendamakan kedau belah pihak, namun tidak berhasil.

Menimbang, bahwa mendalilkan rumah tangganya tidak rukun lagi sejak 6

bulan yang lalu, sering berselisih karena termohon suka membantah, sering keluar

malam, tidak merasa puas dengan nafkah diberikan yang akhirnya telah pisah

tempat tinggal + 6 bulan yang lalu.

Menimbang, bahwa dalil pemohon tersebut pada pokoknya diakui oleh

termohon dan menyatakan tidak keberatan bercerai dengan pemohon.

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalilnya pemohon telah

mengajukan bukti tertulis berupa (P) dan 2 orang saksi sebagaimana telah

diuraikan diatas.

14

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal hal.5

Page 73: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

64

Menimbang, bahwa untuk melihat apakah permohonan pemohon

beralasan hokum atau tidak maka terlebih dahulu majelis hakim akan

mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan dipersidangan.15

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P yang berupa fotokoi Kutipan

Akta Nikah Nomor 32/32/I/2005, tanggal 12 Januari 2005 yang dikeluarkan oelh

Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang telah

bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, buku mana adalah surat

yang dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan dalam surat

tersebut memuat tentang telah terjadinya akad nikah antara pemohon dan

termohon. Dengan demikian majelis hakim menilai bahwa bukti P adalah akta

autentik, yang telah memenuhi syarat formil dayarat materil, sehingga berdsarkan

pasal 165 HIR Jo, Pasal 285 Rbg, alat bukti tersebut kekuatan pembuktiannya

sempurna dan mengikat, serta sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum

Islam bahwa akata nikah adalah satu-satunya bukti tentang sahnya suatu

perkawinan.

Menimbang, bahwa terhadap bukti keterangan saksi Ristinah binti Yusuf

Diah dan Sah Budi bin Yusuf Diah adalah saling bersesuaian dan saling

melengkapi antara keterangan kesaksian yang satu dengan yang lainnya yang

pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut :

15

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal. 5

Page 74: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

65

- Bahwa rumah tangga pemohon dan termohon tidak rukun lagi, sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran karena masalah ekonomi, termohon susah

diatur dan sering keluar malam dan telah pisah + 6 bulan lamanya.

- Menimbang bahwa bila dihungkan dalil-dalil pemohon, jawaban termohon

dan bukti-bukti yang diajukan dpersidangan telah diperoleh fkata-fakta

sebagai berilut :

- Bahwa antara pemohon dan termohon adalah suami istri yang sah karena

telah terikat dengan perkawinan (bukti P 1)

- Bahwa dari perkawinan antar pemohon dan termohon telah dikaruniai

anak satu orang yang bernama Ardan Mustafa, lahir tanggal 24 April

2005.16

- Bahwa rumah tangga pemohon dan termohon telah kehilangan hakikat

dan makna suatu perkawinan atau sudah pecah (broken marriage) dan

sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun sebagai suami istri karena

mempertahankan suatu ikatan perkawinan yang telah rapuh seperti itu

tidak akan membawa maslahat bahkan akan menyebabkan mudlarat yang

lebih besar bagi kedua pihak ;

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta terurai diatas , maka menurut

majelis hakim permohonan pemohon telah memenuhi unsure-unsur yang

terkandung dalam pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1971 Jo,

16

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.6

Page 75: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

66

Pasal 19 huruf (f) peraturan pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo, Pasal 116 huruf

(f) Kompilasi Hukum Islam dan Karena itu majelis hakim dapat menerima alasan-

alasan dan mengabulkan permohonan pemohon.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 149 huruf (a) dan (b)

Kompilasi Hukum Islam bila perkawinan putus karena cerai talak,maka bekas

suami wajib member mut‟ah dan iddah. Oleh karenanya majelis hakim aka

menghukum pemohon untuk member mut‟ah dan iddah menurut yang patut dan

mungkin sesuai kemampuan pemohon, sebagaimana aka disebutkan dalam amar

putusan ini.17

Menimbang, nahwa tentang hadlanah atau pengasuhan anak, berdasarkan

data diatas pemohon dan termohon telah dikaruniai anak satu orang. Menurut

hokum dalam hal terjadi perceraian oemeliharaan anak yang belum mumayyiz

atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya (Pasal 105 huruf (a) Kompilasi

Hukum Islam) dan ternyata anak tersebut belum mumayyiz dan selama ini anak

tersebut berada dalam asuhan ibunya dan anak tersebut dididik dan diasuh sesuai

dengan agama yang baik, oleh karenanya tidak ada halangan hokum dapat

menghalangi oleh karenanya majelis hakim akan menetapkan anak tersebut dalam

asuhan termohon sesuai dengan ketentuaan pasal diatas.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 huruf (d) biaya

hadlanah anak yang belum mencapai umur 12 tahun adalah dari bapaknya, oleh

17

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal. 6

Page 76: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

67

karenanya majelis hakim akan menghukum pemohon member biaya anak sesuai

kemampuan pemohon sampai anak tersebut dewasa/ mandiri dengan kenaikan 10

% setiap tahunnya yang besarnya seperti akan disebutkan dalam amar putusan ini.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 biaya perkara ini dibebankan kepada pemohon.18

Mengingat segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan dalil-dalil syar‟I yang kaitannya dengan perkara ini ;

MENGADILI :

1. Mengabulkan permohonan pemohon ;

2. Mengizinkan kepada pemohon (Ramdhan Surya Pratama bin Djohan

Kamso) untuk menjatuhkan talak satu roj’I terhadap termohon, (Septi

Tatriana binti Edy Abdullah) di hadapan sidang pengadilan Agama Jakarata

Timur.

3. Menetapkan anaka dari perkawinan pemohon dengan termohon yang bernama

Ardan Mustafa, lahir tanggal 24 April 2005 dalam hadlanah termohon.

4. Menghiukum pemohon untuk member dan menyerahkan kepada termohon :

4.1. Nafkah iddah sejumlah Rp 2000.000,00 (dua juta rupiah).

4.2. Mut‟ah sejumlah Rp 1000.000,00 (satu juta rupiah)

4.3. Nafkah anak sejumlah Rp 250.000,00 (duaratus lima puluh ribu rupiah)

setiap bulannya hingga anak tersebut dewasa dan dapat berdiri sendiri

denagn kenaikan 10% setiap bulannya.

18

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.6

Page 77: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

68

5. Membebankan kepada pemohon untuk membayar baiaya perkara yang hingga

kini diperhitungkan sejumlah Rp 455.000,00 (empat ratus lima puluh lima

ribu rupiah.19

Demikianlah diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim

pengadilan Agama Jakarta Timur pada hari senin tanggal 19 juni 2006 M,

bertepatan dengan tanggal 22 jumadil Ula 1427 H, yang dibacakan dalam sidang

terbuka untuk umum, pada hari itu juga oleh kami Drs, Achmad Harun Shofa,

SH., sebagai ketua majelis, Drs. Nasrul dam Drs. Faizal Kamil, SH, MH., masing-

masing sebagai Hakim anggota. Dibantu oleh Khairuddin, SH., sebagai Panitera

Pengganti, dengan dihadiri oleh pemohon tanpa hadirnmya termohon.

D. Analisa Penulis

Pada prinsipnya, tujuan membentuk kehidupan berrumah tangga adalah

agar keluarga tersebut menjadi mawaddah, rohmah dan cinta kasih yaitu bahwa

suami istri harus memerankan peran masing-masing, yang satu dengan yang

lainnya saling melengkapi. Disamping itu juga harus diwujudkan keseragaman,

keeratan dan saling pengertian satu dengan yang lainnya sehingga rumah tangga

menjadi hal yang ssangat menyenangkan, penuh kebahagiaan, kenikmatan dan

melahirkan generasi yang baik yang bias merasakan kebahagiaan yang dirasakan

oleh orang tua mereka.

Namun ketika kehidupan rumah tangga tidak harmonis sering terjadi

perselisiahan, dan percekcokan rumah tangga terus menerus maka lebih baik

19

Salinan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Salinan Putusan Nomor

423/Pdt.G/2006/PAJT, hal.7

Page 78: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

69

berpisah yaitu dengan jalan perceraian, ketika terjadinya perceraian maka

timbullah sebab dan akibat hokum yaitu berupa nafkah iddah, kiswah, nafkah

anak, dan juga harta benda, dan mantan suami setelah perceraian yaitu

berkewajiban memberikan kepada bekas istrinya nafkah iddah, kiswah dan

nafkah anak.

Apabila terjadi suatu perceraian yang diakibatkan karena istri melakukan

nusyuz terhadap suami, maka timbullah suatu pertanyaan yang menyatakan,

apakah si istri tetap berhak mendapatkan nafkah iddah walaupu si istri terbukti

melakukan nusyuz terhadap suami ?

Dalam pemenuhan nafkah setelah perceraian yaitu nafkah iddah para ahli

fikih berpendapat bahwa bekas istri dalam masa iddah talak raj‟I atau dalam

kadaan hamil baik dalam masa iddah berhak menadapkan nafkah dan tempat

tinggal dari suaminya.20

Dalam berbagai literature fikih, para Ulama mazhab berpendapat bahwa

apabila istri dicerai suaminya ketika dia dalam keadaan Nusyuz, maka istri tidak

berhak atas nafkah, Kalau dia dalam keadaan „Iddah dari talak raj‟I, lalu

melakukan Nusyuz ketika menjalani iddah-nya, maka haknya atas nafkahnya

menjadi gugur. Kemudian bila dia kembali taat, maka nafkahnya diberikan

terhitung dari waktu ketika diketahui dia kembali taat.21

20

Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 235

21

Mughniyah, h.404-406

Page 79: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

70

Dan disinilah pengadilan agama Jakarta Timur berperan yang akan

memberikan amar putusan apakah istri yang membangkang /nusyuz tetap layak

untuk mendapatkan nafkah iddah atau tidak setelah perceraian.

Dalam putusan perkara Nomor 423/Pdt.G/2006?PAJT, Mejelis hakim

menetapkan bahwa istri yangtelah terbukti melakukan nusyuz terhadap suami

tetap mendapatkan nafkah iddah. Putusan tersebut telah dijatuhkan oleh majelis

hakim bersama-sama dengan putusan permohonan cerai talak, putusan ini sejalan

dengan asas peradilan sederhana sederhana, cepat, dan baiaya ringan yang

terdapat dalam Pasal 179 HIR/189 R.Bg.22

Bagi Istri yang telah terbukti melakukan nusyuz terhadap suami maka si

istri tidak berhak mendapatkan nafka iddah, hal ini diatur dalam Pasal 149 pada

point (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam tentang Akibat Putusnya

Perkawinan Akibat Talak yang berbunyi ;

Pasal 149 Point b

“Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib: memberi

nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali

bekas isteri telahdi jatuhi talak ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak

hamil.”

22

M.Yahya harahap, Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan Agama (Undang-Undang

No 7 Tahun 1989), (Jakarta.Pusat Kartini, 1970), Cet.5,h.53

Page 80: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

71

Pasal 152

“Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia

nusyuz.”23

Dari uraian tersebut diatas, maka dalam putusan perka No

423/Pdt,G/2006/PAJT, penulis beranggapan bahwa istri yang telah terbukti

melakukan nusyuz terhadap suami tidak berhak mendapatkan nafkah iddah

Akan tetapi pada kenyataannya, majelis hakim pengadilan Agama Jakarta

Timur dalam putusan Nomor No 423/Pdt,G/2006/PAJT, menetapkan bahwa istri

tetap mendapatkan nafkah iddah walaupun si sitri telah terbukti nusyuz.

Majelis hakim mempertimbangan putusan tersebut berdasarkan

persetujuan suami untuk memberikan nafkah iddah terhadap istri.Disamping itu

terkadang suami juga melalaikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga

seperti kurangnya nafkah terhadap istri, faktor ekonomi yang kurang mencukupi,

sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan istri melakukan nusyuz terhadap

suami, maka istri berkah mendapatkan nafkah iddah tersebut.24

Dengan dasar pertimbangan inilah majelis hakim pengadilan agama

Jakarta timur dalam putusan Nomor 423/Pdt,G/2006/PAJT, menetapkan istri

tetap mendapatkan nafkah iddah walaupun si sitri telah terbukti nusyuz terhadap

suami,

23

Kompilasi Hukum Islam, Hal.149

24

Hasil wawancara dengan Drs. Nasrul, MA. (Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur),

Tanggal 29 Maret 2011. Di kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur. Pukul 14.35 WIB

Page 81: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

72

Kemudian majelis hakim pengadilan Agama Jakarta Timur juga

mempertimbangkan bahwa perkara tersebut belum mencapai dalam tahap nusyuz

yang dapat membahayakan keluarga oleh karena itu, majelis hakim menyatakan

istri tetap berhak mendapatkan nafkah iddah, kecuali kalau nusyuznya tersebut

berkaitan dengan akidah dan perbuatan yang kurang baik seperti mabuk, berjudi,

dan berbuat zina.25

Dalam pasal 178 HIR/189RB.g ayat (3) dijelaskan bahwa :

“hakim dilarang menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau

mengabulkan lebih dari pada yang digugat”

Jadi, seorang hakim dalam memutuskan perkara harus berdasarkan

petitum atau apa yang dituntut para pihak dalam surat gugatannya dan tidak boleh

menjatuhkan putusan lebih dari yang dituntut, karena hal tersebut telah melanggar

Undang-Undang.

Ketentuan mengenai berhak atau tidaknya nafkah iddah diberikan kepada

istri yang nusyuz dalam perundang-undangan Indonesia (Kompilasi Hukum

Islam) bukan merupakan sesuatu yang tetap, tetapi hanya dijadikan sebagai

gambaran umum bagi hakim dalam mengambil keputusan, sehingga dalam

implementasinya dipengadilan agama khusunya Pengadilan Agama Jakarta Timur

perkara nafkah iddah lebih bersifat fleksiibel dan kasuistik berdasarkan apa yang

di inginkan oleh para pihak yang berperkara.

25

Hasil wawancara dengan Drs. Nasrul, MA. (Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur),

Tanggal 29 Maret 2011. Di kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur. Pukul 14.35 WIB

Page 82: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

73

Akan tetapi apabila dalam putusan majelis hakim terdapat Pasal-pasal dari

perundang-undangan yang ada maka keputusan tersebut akan terlihat lebih adil

bagi semua pihak karena ada dasar hukum yang dijadikan landasan.

Page 83: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengkaji dan menganalisa putusan Pengadilan Agama Jakarta

Timur nomor 423/Pdt.G/2006/PAJT. Untuk penulis ada beberapa kesimpulan

yang dapat ditarik dari hal tersebut ;

1. Tentang permasalahan Nafkah iddah Bagi Istri yang nusyuz, para fuqoha

sepakat, mereka berpendapat bahwa apabila istri dicerai suaminya ketika dia

dalam keadaan Nusyuz, maka istri tidak berhak atas nafkah, Kalau dia dalam

keadaan ‘Iddah dari talak raj’I, lalu melakukan Nusyuz ketika menjalani

iddah-nya, maka haknya atas nafkahnya menjadi gugur. Kemudian bila dia

kembali taat, maka nafkahnya diberikan terhitung dari waktu ketika diketahui

dia kembali taat. Pandangan para fuqoha diperkuat dengan KHI yang diatur

didalam pasal 149 point (b) dan pasal 152 tentang Akibat Putusnya

Perkawinan Akibat Talak yang berbunyi : Bilamana perkawinan putus karena

talak, maka bekas suami wajib:. memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada

bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telahdi jatuhi talak

ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil. Pasal 152 ; Bekas isteri

berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz.”

2. Faktor-faktor istri nusyuz ialah : pertama, faktor ekonomi, masalah ekonomi

adalah permasalahan yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangga dan

suami harus mampu untuk mencukupi biaya kehidupan istri dan keluarganya

Page 84: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

75

seperti belanja sandang, pangan, perhiasan bahkan kebutuhan make upnya,

dan dalam hal ini istri harus mensyukuri harus apa yang telah diberikan suami

mengenai nafkah lahir maupun bathin, kedua, faktor karier ; ada beberapa

dampak negative bagi perempuan karier, yaitu Perempuan yang hanya

mengutamakan kariernya akan berpengaruh pada pembinaan dan pendidikan

anak-anak, dan anak mereka akan terlantar yang mengakibatkan, seperti

perkelahian antar-remaja dan antar-sekolah, penyalahgunaan obat-obat

terlarang minuman keras, pencurian, pemerkosaan, dampak bagi suami akan

mengakibatkan berkurangnya hak-haknya sebagai suami dalam rumah tangga

seperti dalam hal pemenuhan pelayanan istri terhadap suami dalam nafkah

lahir maupun bathin, kemudian dampak bagi rumah tangga ialah yang

disebabkan bagi istri yang sibuk dengan kariernya menyebabkan rumah

tangga mereka akan menimbulkan pertengkaran dan perselisihan bahkan bias

menimbulkan perceraian, ketiga, faktor seksual, hubungan seksual sangatlah

penting dalam melestarikan perkawinan, salah satu penyebab istri tidak taat

terhadap suaminya ialah terkadang factor dari suami yang mempunyai

penyakit seperti lemah syahwat, impoten dan penyakit lainnya, yang

menyebabkan timbulnya perceraian, keempat faktor Cemburu adalah salah

satu penyakit yang biasa menerpa kehidupan rumah tangga. Karena cemburu

juga bias mengakibatkan kehancuran kehidupan rumah, rasa cemburu yang

berlebihan juga bisa menimpa terhadap laki-laki, factor cemburu yang

berlebihan itulah yang menyebabkan istri lepas kontrol dan dapat melakukan

Page 85: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

76

tidakan diluar akal sehat. Sehingga dengan kondisi yang demikian menjadi

istri nusyuz. Rasa cemburu yang didasari tanpa keraguan akan mendorong

seorang istri untuk melakukan perbuatan dosa dan berbuat maksiat.kelima,

faktor suami kikir ; suami kikir dan bakhil terhadap istri dan keluarganya juga

bisa mengakibatkan percekcokkan dan perselisihan terus menerus, dan juga

mngekibatkan jalannya perceraian.

3. Adapun dasar hukum dari hakim dalam memutuskan para ini adalah

berdasarkan persetujuan suami untuk memberikan nafkah iddah terhadap

istri.Disamping itu terkadang suami juga melalaikan kewajibannya sebagai

kepala rumah tangga seperti kurangnya nafkah terhadap istri, faktor ekonomi

yang kurang mencukupi, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan istri

melakukan nusyuz terhadap suami, maka istri berkah mendapatkan nafkah

iddah, dan hakim juga mempertimbangkan bahwa perkara tersebut belum

mencapai dalam tahap nusyuz yang dapat membahayakan keluarga oleh

karena itu, majelis hakim menyatakan istri tetap berhak mendapatkan nafkah

iddah, kecuali kalau nusyuznya tersebut berkaitan dengan akidah dan

perbuatan yang kurang baik seperti mabuk, berjudi, dan berbuat zina.

B. Saran-saran

Setelah ada beberapa kesimpulan diatas,penulis juga ingin memberikan

beberapa saran-saran yang penulis berikan kepada semua pihak terkait dalam

permasalahan ini :

Page 86: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

77

Kepada para pemerintah selaku pembuat kebijakan, hendaklah membina

dan meningkatkan kesadaran hokum dalam masyarakat, agar lebih mengetahui

hokum-hukum yang telah berlaku di Indonesia.

Kepada masyarakat, yang mana dalam melangsungkan kehidupan

berumah tangga hendaklah suami istri melaksanakan hak-hak dan kewajibannya

yang mana telah menjadi tanggung jawabnya untuk dijalani. Dan juga terhadap

istri hendaklah taat pada suaminya dan jangan berbuat durhaka terhadap suami,

selama suami mampu dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai kepala rumah

tangga.

Untuk para hakim haruslah berbuat Adil seadil-adilnya dan agar lebih

berhati-hati dalam memutuskan perkara dalam penentuan nafkah iddah bagi istri

yang nusyuz, karena hal ini sudah diatur dalam KHI pasal 149 (b) yaitu Bilamana

perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:. memberi nafkah,

maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri

telahdi jatuhi talak ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil. Pasal 152 ;

Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia

nusyuz.”. sehingga pihak-pihak yang berperkara tidak merasa dirugikan.

Page 87: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

78

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, Jakarata: Pressindo,1992, cet-2

Abidin, Slamet dan H. Aminuddin, Fiqih Munakahat,Bandung : CV. Pustaka Setia,

1999) Cet.1.

Abu Zarah, Al-Imam Muhammad, Al-ahwal SyakhsiyahDarul Fikri Al-a’robi 2005.

Ahmad, Mohd Salleh Haji, Ruju’ dan Iddah Dalam Sistem Perkawinan Islam, k

Pustaka abdul Majid 1995 cet 1.

Al-Hamd, Muhammad bin Ibrahim, Kesalahan-Kesalahan Suami, Pustaka Progressif

Surabaya 2004, cet 1 h.38

Al-Hamdani, H.S.A., Risalah Nikah, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta : Pustaka

Amani, 2002

Ali, Zainuddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia.

Al-Iraqi, Butsainah As-sayyid, Asror fi hayati Al-muthallaqoot, Pustaka Al-sofwa, cet

1.

Al-Mani Syeikh Abdullah Bin Abdurrahman, Cemburu Terhadap Wanita,Surabaya :

Pustaka Progresif, 2004.

Al-utsaimin Syaikh Muhammad, Shahih Fiqih wanita, Jakarta : akbar Media Eka Sarana2009.

As-shadr, Muthahhari-M. Baqir, Pengantar ushul Fiqh dan Ushul Fiqh

Perbandingan, PT. Pustaka Hidayah 1993.

Ash-Sidqi, Hasbi, dkk,Al-quran dan Terjemahnya; Proyek Pengadaan Kitab suci Al-

qurani, Depag RI, Jakarta1989.

As-Subki, Ali Ali Yusuf, Fiqih Keluarga, Pedoman Belkeluarga dalam Islam,Sinar

Grafika Offset 2010 cet-1.

As-Sya’rawi, Syaikh Mutawalli, Fikih Perempuan,(Muslimah),Sinar Grafika offset

2005, cet.1.

Daly, Peunoh, Hukum Prekawinan Islam, satu studi Perbandingan dalam kalangan

Ahlus-sunnah dan Negara-Negara Islam, PT Bulan Bintang Jakarta, 2005,

cet.2.

Page 88: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

79

Daud, Abu, Sunan Abu Daud, Al-Qahirah, Dar- Al-Harin, 1988/1408 H, Juz kedua.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesian, Jakarata:

Balai Pustaka, 1995.

Ensiklopedia Islam 5, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001. H. 59-60

Faridl, Miftah, 150 Masalah nikah Keluarga, Gema Insani Jakarta 1999. Cet.1.

Fauzan, Pokok-pokok Hukum acara Perdata Peradilan agama dan mahkamah

Syar’iyyah di Indonesia, Jakarta:Kencana 2005 cet-1

Gazali, Abdurrahman, Fikiah Munakahat, Kencana Prenada Media 2003.

Gazali, Mohd, Wan Abdul Fatah Wan Ismail, Nusyuz syiqaq dan Hakam menurut Al-

quran, sunnah dan Undang-undang keluarga Islam. KUIM 2007Cet.1.

Ghanim, Salih Ibn, Nusyuz; Konflik Suami-Istri dan penyelesaiannya.

Ghazali, Norzulaili Mohd, nusyuz, syiqaq dan Hakam menurut Al-quran, sunnah dan

Undang-undang Keluarga islam, h.5

Hamid, Syamsul Rijal. Buku pintar agama islam, Jakarta : Cahaya salam 1997.

Hasan Ali masail Fiqhiyyah Al-haditsahi, Jakarta : Raja Wali Press 1999.

Harahap, M.Yahya, Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan Agama, Undang-

Undang No 7 Tahun 1989), (Jakarta.Pusat Kartini, 1970), Cet.5.

http:// masjidalmukarramah nusyuz-isteri-derhaka-atau-suami-zalim. Diakses pada

tanggal 16 februari 2011

http://halaqah.net/Nusyuz( Pada Perspektif Undang-Undang Syariah) diakses pada

tgl 14-2-2011

http://www.pajakartatimur.net/index, di akses pada tanggal 21 maret 2011

http:blog.re.or.id menikah sunnah word press,com ,di akses pada tanggal 20

desember 2010

Mansur, Abd Al-Qadir, Fikih Wanita,Penerbit Zaman cet.1 2009.

Mughniyah, Muhammad Jawad, Fiqih Lima Mazhab, Jakarta Lentera 2002. Cet-1.

Page 89: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

80

Mukhtar, Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1974, Cet Ke-2.

Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta :

Pustaka Progresif, 1997, Cet. XIV.

Nuruddin, Amiur, dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia,

Jakarta Kencana 2004, cet.1.

______________, Hukum Perdata Islam di Indonesia; Study Kritis Perkembangan

Hukum Islam dari Fikih, UU No 1/1974 Sampai KHI, Jakrata Prenada

Group, 2004 cet-3

Qorashi, Baqir Sharief, Keringat Buruh,Penerbit Alhuda 2007 cet.1.

Rafiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia Jakarta : Rajawali Pers, 1998.

Ramulyo Idris Moh, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta; PT. Bumi Aksara, 1996.

Rahman, Abd. Ghozaly, Fikih munakahat, Kencana Prenada Media 2003

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Beirut : Dar Al-Fikr, 1983.

Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT Prenadya Paramita 1999.

______, Pokok Hukum Perdata, Jakarta : PT. Inter Masa, 2002, Cet Ke-30.

Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Jakarta :Rineka Cipta, 1992.

Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&d,al-fabeta

bandung,2007.

Sulaiman.Rasyid 1996. Fiqih islam, Jakarta : Sinar baru argensindo.

Supriadi, Dedi & Mustofa, Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Islam,

Pustaka Al-fikriis2009 cet-1.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Antara Fikih Munakahat

dan Undang-undang Perkawinan. Jakarta Kencana, 2006

Thalib, Muhammad, 15 penyebab Perceraian dan Penaggulangannya, Baitus salam

1997 cet 1.

Tihami, H.M.A., Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali 2009, Cet.1.

Page 90: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

81

Undang-Undang Replublik Indonesia No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Surabaya; Arkola

Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad, Fiqih Wanita, Pustaka Al-kautsar, 2007 cet.2

wawancara dengan Drs. Nasrul, MA. Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur,

Tanggal 29 Maret 2011. Di kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur. Pukul

14.35 WIB

Yanggo, Huzzaimah Tahido, Fikih Perempuan Kontemporer, Ghalia Indonesia.

Zuhailiy, Wahba, Al Fiqh Al Islamiy wa Adillatuhu, Juz IX, damaskus : Da Al Fikr,

2007.

Zuhriah, Erfaniah, Peradilan Agama di Indonesia, dalam rentang Sejarah dan

pasang Surut,UIN malang Press, 2008, cet.1.

Page 91: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

82

Nama : Tajuddin

Fakultas : Syariah dan Hukum

Tanggal :

Waktu ;

Pertanyaan :

1) Bagaimana sebenarnya proses penyelesaian perkara Nusyuz dipengadilan

agama Jakarta timur ?

jawaban

Didalam pelaksanaan proses peneylesaian perkara nusysuz di pengadilan

agama jakrta timur ialah sama seperti proses penyelesaian perkata perkara

yang lainnya bedanya adalah alasan dari perceraian tersebut, dan juga akibat

hokum dari perceraian diman istri tidak berhak terhadap nafkah iddah dari

mantan suaminya.

2) Apakah perkara pada putusan No 423/Pdt.G/2006/PAJT ini bisa di

kategorikan Nusyuz atau tidak ?

Jawaban ; ya dilihat dari alasan yang terbukti, kalau istri tidak patuh ya bisa.

3) Ketika sitri nusyuz apakah istri tetap mendaptkan nafkah?

Kalau istri nusyuz tdak berhak terhadap nafkah, karena nusyuz itu berarti

pembangkangan, tidak patuh pada suami

4) Alat bukti apakah yang dipakai oleh hakim untuk mendapatkan keyakinan

bahwa istri : tidak taat dan membantah, meludahi suami,,sering keluar

Page 92: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

83

malam, kurang memperhatikan anak dan keluarga, yang dituduhkan kepada

istri ( yang berkaitan dengan Nusyuz)?

Alat bukti yang dapat dipakai untuk mengetahui nusyuznya istri antara lain

dari jawaban atau pengakuan istri sendiri, alat bukti saksi, dan juga surat-surat

umpamanya keterangan dokter dll..

5) Ketika terjadinya perceraian karena istri nusyuz, maka hak istri mendapatkan

nafkah iddah gugur, apa dan bagaimana bapak/ibu hakim mengadili kasus

sengketa istri nusyuz dalam penentuan nafkah iddah?

Ya. Kalau istri terbukti nusyuz, dan tidak berhak terhadap nafkah iddah

6) Apa yang menjadikan alasan bapak hakim, sehingga istri mendapatkan nafkah

iddah, walupun si istri telah terbukti dan mengakui bahwa istri telah nusyuz

dan tidak taat kepada suami? sedangkan hal ini sudah diatur dalam Kompilasi

Hukum Islam Pasal 149 point b ; bekas suami wajib memeberi nafkah,

maskan dan kiswah kepada bekas istri selama dalam iddah, kecuali bekas istri

telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil. Dan

pasal 152 juga menjelaskan : bahwa istri berhak mendapat nafkah iddah dari

suaminya kecuali ia nusyuz ?

Jawaban :

Saya berpendapat bahwa istri berhak mendapatkan nafkah iddah dikarnakan

suami rela untuk memberikan nafkah iddah tersebut. Disamping itu terkadang

suami juga melalaikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga seperti

kurangnya nafkah terhadap istri, faktor ekonomi yang kurang mencukupi,

Page 93: NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4745/1/TAJUDDIN... · NUSYUZ SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Analisis Yuridis

84

sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan istri melakukan nusyuz terhadap

suami.

Dan juga dalam perkara tersebut belum mencapai dalam tahap nusyuz yang

dapat membahayakan keluarga oleh karena itu, majelis hakim menyatakan

istri tetap berhak mendapatkan nafkah iddah, kecuali kalau nusyuznya

tersebut berkaitan dengan akidah dan perbuatan yang kurang baik seperti

mabuk, menjadi wanitaasusila

7) Upaya-upaya apa yang dilakukan seorang hakim untuk memberikan

pengetahuan terhadap seorang suami yang mungkin tidak mengetahui tentang

ketentuan nusyuz?

Jawaban :

Memberikan penjelasan terhadap mereka disetiap persidangan