pengaruh tingkat bagi hasil deposito berjangka 1...

153
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 BULAN, NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Periode Januari 2012 Juni 2015) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Sri Masitoh NIM. 1112085000005 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: vokhanh

Post on 15-Jun-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1

BULAN, NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON

ASSET (ROA) TERHADAP JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

(Periode Januari 2012 – Juni 2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Sri Masitoh NIM. 1112085000005

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS
Page 3: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS
Page 4: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS
Page 5: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sri Masitoh NIM : 1112085000005 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Perbankan Syariah Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya 4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 01 Juni 2016

Sri Masitoh NIM. 1112085000005

Page 6: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Sri Masitoh

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 18 Juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Siliwangi No. 2 RT 001/ RW 04 Pondok Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, 15416.

No. Telepon : 0857 7772 3828

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2000 – 2006 : SDN Pondok Benda 1

2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Pamulang

2009 – 2012 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Keahlian

1. Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point, Publisher), Internet dan Corel Draw

2. Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Page 7: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

iii

ABSTRACT

This research aim to analyze the effect of the level 1 month time deposit profit sharing, Non Performing Financing (NPF) and Return on Asset (ROA) against the total of mudharabah deposits at Syariah Banking in Indonesian. The data for assessing this research are acquired monthly data from January 2012 to Juni 2015. Technical sampling used in this research is purposive sampling and

used multiple linier regression method. Data processing in this research uses SPSS software 20.0 and Microsoft Excel 2010. The results of the analysis indicated that partially, Return on Asset(ROA) has no significant affect to total of mudharabah deposits. The level 1 month time deposit profit sharing and Non Performing Financing(NPF) are significant to total of midharabah deposits.The amount of the adjust R-square is 70,6%. Simultaneously the level 1 month time deposit profit sharing, Non Performing Financing (NPF) and Return on Asset (ROA) have significant affect. While the remaining amount of 29,4% influenced by other factors that are not included in the study variables. Keywords: The Total of Mudharabah Deposits, The Level 1 Month Time Deposit Profit Sharing, Non Performing Financing (NPF), Return on Asset (ROA)

Page 8: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Bejangka 1 Bulan , Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari Januari 2012 sampai Juni 2015. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS versi 20 dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial bahwa Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Sedangkan Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Hasil lainnya menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 70.6% yang berarti secara simultan menunjukkan bahwa Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah dipengaruhi oleh Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA). Sedangkan sisanya sebesar 29,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kata kunci: Jumlah Deposito Mudharabah, Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF), Return on Asset (ROA)

Page 9: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, tidak ada kata yang lebih tepat selain ucapan puji syukur

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ruang, waktu, kesehatan dan

kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

dengan judul “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan,

Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) Terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah di Indonesia

(Periode Januari 2012 – Juni 2015)”. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah

memberikan teladan bagi umat manusia.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis ingin

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda H. Sarkih dan Ibunda Hj. Mulyati.

Terima kasih atas segala pengorbanan dalam bentuk moril maupun materi

yang tak terhitung jumlahnya. Kasih sayang, cinta dan doa yang terus

dipanjatkan demi kelancaran putrinya dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak dan kakak iparku tersayang, Sari, Santi, Sahrul, Indah, Anam dan

Salim yang telah memberikan arahan, bantuan materi, motivasi dan doanya.

3. Adikku, Syifa terima kasih atas kesabarannya dalam membantu. Malaikat-

malaikat kecilku, keponakan tersayang Irsyad, Keisha, Azka dan Fadil terima

kasih karena senantiasa menghibur dan menganggu dalam proses penulisan.

4. Special thanks to Alm. Mujahidin, Thank you for everything you have done

for me, This is for you.

Page 10: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

vi

5. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku dosen pembimbing I dan

Ibu Aini Masruroh SE.I., MM selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dalam membimbing penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP

selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid,

S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr

Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan

yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan

Syariah yang senantiasa membantu dan memberikan arahan.

8. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih atas curahan ilmu yang telah diberikan kepada kami.

10. Seluruh jajaran karyawan, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan

baik dan meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

11. Sahabat kecilku, Septiwi Nurul Handayani thanks for tolerating my crazy

habits. You helped me find happiness in being the person that I really am.

Thanks for always being my best supporter and giving me reasons to cheer.

12. Sahabat-sahabat terbaikku, Rookie, Maulydia Qurratuain, Rifka Luhur,

Fatmawati, Sarah, Fauziyyah Sitanova, Sarah Nasution, Anizza Fahrienza,

Aulia Munawaroh, Andi Sofia dan Saniyyah Ramadhoni terima kasih karena

senantiasa setia mendengarkan keluh kesahku dan memberikan bantuan serta

semangatnya selama ini.

Page 11: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

vii

13. Leni Tantri Ana, My best partner in crime, teman seperjuangan. Terima kasih

atas kebersamaannya selama ini. Thank you for being my alarm clock.

14. Kak Windi Prabowo, Wahyu Pratomo dan Erwin Padeka yang sudah

memotivasi, membantu dan menyalurkan ilmunya selama proses penulisan.

15. Terima kasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 (Asma

Karimah, Shella Muthya, Rahmi Fitriyah, Hafizah Oktavia, Yanida Siti

Hanifah, Bama Pradika, Abyan Perdana, Harjuno Wahyu dkk), adik-adik

Perbankan Syariah angkatan 2013-2016 dan keluarga besar KKN Al-Malika

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bantuan, doa dan dukungannya.

16. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu

dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik. Semoga

Allah SWT memberikan berkah atas kebaikan dan jasa-jasa mereka semua dengan

rahmat dan kebaikan dari-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

membaca dan mempelajarinya.

Jakarta, 01 Juni 2016

Penulis

(Sri Masitoh)

Page 12: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

8

Page 13: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ........................................................................ i Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................... ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iii Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................... iv Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v Abstract .......................................................................................................... vi Abstrak .......................................................................................................... vii Kata Pengantar ............................................................................................. viii Daftar Isi ...................................................................................................... xi Daftar Tabel .................................................................................................. xiii Daftar Gambar ............................................................................................. xiv Daftar Lampiran ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 15

1. Perbankan Syariah ........................................................................ 15

2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ......................... 22

3. Teori Mudharabah ........................................................................ 24

4. Jumlah Deposito Mudharabah ....................................................... 28

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah

Deposito Mudharabah ................................................................... 40

6. Keterkaitan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ............ 50

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 53

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 60

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 61

Page 14: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 63

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 63

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 66

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 67

E. Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 76

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 81

B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................ 97

C. Interpretasi .......................................................................................... 112

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 120

B. Saran ................................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 122

LAMPIRAN .................................................................................................. 128

Page 15: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Jumlah Jaringan Kantor Bank Syariah ....................... 2

1.2 Ekuivalen Tingkat Imbalan/Bagi Hasil/Fee/Bonus

Deposito Berjangka ........................................................................... 5

2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional ........................ 23

2.2 Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil ................................................. 41

2.3 Kriteria Penilaian Rasio NPF (Non Performing Financing) ............... 47

2.4 Klasifikasi Tingkat Penilaian Rasio ROA (Return on Asset) .............. 49

2.5 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 54

3.1 Daftar BUS dan UUS ........................................................................ 63

4.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ................................. 80

4.2 Ekuivalen Tingkat Imbalan/Bagi Hasil/Fee/Bonus

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.................................... 86

4.3 Data Non Performing Financing (NPF) Tahun 2012-2015................. 90

4.4 Data Return on Asset (ROA) Tahun 2012-2015 ................................. 93

4.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................................... 96

4.6 Hasil Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF ...................... 97

4.7 Hasil Uji Durbin Watson ................................................................... 100

4.8 Hasil Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 101

4.9 Hasil Uji F (Uji Simultan) ................................................................. 103

4.10 Hasil Uji Adjusted R Square (R2 Adj) ............................................... 105

4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 106

Page 16: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah .............. 6

1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ......... 8

2.1 Prinsip-Prinsip Bank Syariah ............................................................. 19

2.2 Skema Mudharabah ........................................................................... 25

2.3 Sumber Dana Bank ........................................................................... 28

2.4 Macam-Macam Deposito .................................................................. 33

2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................. 58

4.1 Komposisi Jumlah Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2012-2015 ................... 83

4.2 Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2012-2015 ...... 88

4.3 Perkembangan Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2012 – 2015 ............... 92

4.4 Hasil Grafik Histogram ..................................................................... 95

4.5 Hasil Grafik P-p Plot ......................................................................... 95

4.6 Hasil Scatterplot ................................................................................ 99

Page 17: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian ........................................ 123

2 Data Mentah Variabel Independen dan Dependen ............................. 125

3 Hasil Uji Regresi Linier, Parsial dan Simultan ................................... 127

4 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 128

5 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 129

6 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 129

7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 130

8 Tabel Distribusi t ............................................................................... 130

9 Tabel Distribusi F .............................................................................. 131

Page 18: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam

memajukan perokonomian suatu negara sangat besar. Hampir semua sektor

yang berhubungan dengan kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank

karena konsep dasar dalam perbankan adalah memberikan keamanan,

kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam menjaga dan

memelihara serta memanajemen keuangannya (Hayat, 2014:294).

Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa

bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu

negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai

lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang,

mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha,

tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan

lainnya (Kasmir, 2012:3).

Ketertarikan masyarakat terhadap ekonomi Islam semakin berkembang.

Hal ini ditandai dengan mulai munculnya lembaga-lembaga syariah. Salah

satunya Bank Syariah, lembaga keuangan yang kegiatan usahanya tidak

menerapkan sistem bunga seperti pada bank konvensional, melainkan

menggunakan sistem bagi hasil.

Page 19: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

2

Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio menenggarai

ada dua pengertian yang bisa diletakkan pada bank syariah, yakni: sebagai

bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam, dan bank

yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an

dan Al-Hadis (Aziz, 2010:165).

Menurut Warde (2009:116) sekalipun menggunakan istilah bank, tetapi

dalam praktiknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Hampir

sebagian besar deifinisi-definisi menyederhanakan perbankan Islam pada

pengertian bank ‘Bebas Bunga’ karena perintah memerangi riba merupakan

landasan fundamental dari keuangan Islam. Bank syariah di Indonesia secara

konsisten telah menunjukkan perkembangannya dari waktu ke waktu.

Terbukti dengan berkembangnya jumlah jaringan kantor bank syariah sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Jaringan Kantor Bank Syariah

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BUS - - Jumlah Bank - - Jumlah Kantor

11 1.215

11 1.401

11 1.745

11 1.998

12 2.151

12 2.121

Unit Usaha Syariah - - Bank Konvensional

Yang memiliki UUS - - Jumlah Kantor

23 262

24 336

24 517

23 590

22 320

22 327

BPR Syariah - - Jumlah Bank - - Jumlah Kantor

150 286

155 364

158 401

163 420

163 439

162 471

Total 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 3.115 Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Bank Indonesia, www.bi.go.id)

Page 20: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

3

Tabel 1.1 adalah laporan publikasi jaringan kantor bank syariah yang

secara kuantitas menunjukkan pencapaian perbankan syariah yang cukup

membanggakan, dimana setiap tahunnya mulai dari tahun 2010 hingga tahun

2015 jumlah jaringan kantor bank syariah mengalami peningkatan.

Menurut Boesono (2007) dalam jurnal yang ditulis oleh Rismawati dan

Rosita (2014:86) ada tiga prinsip dalam operasional bank syariah yang

berbeda dengan bank konvensional, terutama dalam pelayanan terhadap

nasabah, yang harus dijaga oleh para banker, diantaranya:

1. Prinsip keadilan, yakni imbalan atas dasar bagi hasil dan margin

keuntungan ditetapkan atas kesepakatan bersama antara bank dan nasabah.

2. Prinsip kesetaraan, yakni nasabah penyimpan dan pengguna dana dan bank

memiliki hak, kewajiban, beban risiko dan keuntungan yang berimbang.

3. Prinsip ketenteraman, bahwa produk bank syariah mengikuti prinsip dan

kaidah muamalah Islam (bebas riba dan menerapkan zakat harta).

Oleh karena ketiga prinsip itu banyak masyarakat yang tertarik untuk

berinvestasi pada bank syariah. Investasi syariah lebih logis dan cenderung

tidak memberatkan kedua belah pihak karena dalam investasi syariah tidak

mengenal adanya bunga. Keuntungan yang didapat dalam investasi syariah

adalah murni hasil dari perputaran uang. Salah satu contoh produk investasi

yang sedang diminati yaitu Deposito dengan akad Mudharabah.

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau

Page 21: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

4

akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad.

Sejalan dengan buku yang ditulis oleh Mardani (2011:40) hadis yang

berkaitan dengan mudharabah adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu

Majah dan Syuhaib bahwa Nabi SAW bersabda:

ل، أج أن النبي صلى هللا عليه وآله وسلم قال: ثالث فيهن البركة: البيع إلى

والمقارضة وخلط البر بالشعير للبيت ال للبيع “Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual beli yang ditangguhkan,

melakukan qiradh (memberi modal kepada orang lain) dan yang mencampurkan gandum dengan jelas untuk keluarga, bukan untuk diperjual belikan” (HR. Ibnu Majah dan Shuhaib).

Sedangkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 3/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Deposito Mudharabah dan PSAK 105 tentang

Akuntansi Mudharabah menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam

syariah adalah deposito berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam transaksi

deposito mudharabah, nasabah bertindak sebagai pemilik dana (Shahibul

Maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana (Mudharib). Dalam

kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya,

termasuk bermudharabah dengan pihak lain (Yaya et. al., 2014:98).

Berdasarkan landasan hukum Islam dan hukum positif di atas, bank

syariah diperbolehkan untuk memberikan fasilitas investasi kepada

nasabahnya dalam bentuk deposito layaknya yang diberikan bank

Page 22: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

5

konvensional kepada nasabahnya, hanya saja deposito di bank syariah

haruslah menggunakan mudharabah sebagai landasan akadnya.

Bank syariah tidak membayar bunga deposito kepada deposan tetapi

membayar bagi hasil keuntungan yang ditetapkan dengan nisbah. Menurut

Isna dan Sunaryo (2012:30) nasabah penyimpan dana akan selalu

mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan

investasi pada bank syariah. Jika tingkat bagi hasil bank syariah terlalu

rendah maka tingkat kepuasan nasabah akan menurun dan kemungkinan besar

akan memindahkan dananya ke bank lain.

Tabel 1.2 Ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil/fee/bonus Deposito Berjangka

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Deposito iB 2012 2013 2014 2015

1 Bulan 6,06% 6,60% 7,80% 7,39 3 Bulan 6.17% 5,06% 8,10% 7,86 6 Bulan 6,76% 5,25% 7,34% 6,86 12 Bulan 6,27% 4,79% 7,18% 6,97 >12 Bulan 6,49% 7,08% 14,02% 12,96

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Bank Indonesia, www.bi.go.id)

Tabel 1.2 menunjukkan terjadinya ketidakstabilan tingkat bagi hasil

yang disebabkan karena meningkatnya NPF (Non Performing Financing)

ketika suku bunga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sedang stabil. Secara

umum, jika presentase bagi hasil yang dijanjikan besar maka akan menarik

minat calon nasabah. Karakteristik nasabah yang demikian membuat tingkat

bagi hasil menjadi penentu kesuksesan bank syariah dalam menghimpun dana

Page 23: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

6

pihak ketiga. Besarnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki oleh

bank syariah mencerminkan atas kinerjanya yang baik dalam mendapatkan

kepercayaan dari nasabah.

Miliar Rupiah (in Billion IDR)

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Bank Indonesia, www.bi.go.id)

Gambar 1.1 Komposisi Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Gambar 1.1 menunjukkan perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

perbankan syariah yang mengesankan dari tahun ke tahun. Bila dilihat,

Jumlah deposito dengan akad mudharabah unggul di atas Giro dan Tabungan.

Pada tahun 2012 total DPK berjumlah 147.512 Miliar dan 183.534 Miliar di

tahun 2013 lalu bertambah kembali menjadi 271.858 Miliar di tahun 2014.

Namun, data di atas menunjukkan pula terjadinya penurunan jumlah DPK di

tahun 2015. Bila dilihat dengan seksama, penurunan di sisi jumlah deposito

tepat disaat rasio ROA menurun, rasio NPF meningkat dan tingkat bagi hasil

17.708

45,072

84,732

18,523

57,200

107,812

18,649

63,581

135,629

21,943

61,029

130,506

10000

35000

60000

85000

110000

135000

160000

Giro (Akad Wadiah) Tabungan (Akad Wadiah& Mudharabah)

Deposito (AkadMudharabah)

2012 2013 2014 2015

Page 24: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

7

yang diberikan juga menurun. Alhasil, mengakibatkan berkurangnya

keyakinan calon nasabah apakah perbankan Islam adalah bidang penanaman

modal yang prospektif dan cukup menjanjikan atau tidak.

Besar kecilnya jumlah deposito bersangkutan dengan tingkat bagi hasil

yang diperoleh oleh deposan yang bergantung pada pendapatan bank itu

sendiri. Dalam hal ini suatu bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat

beroperasi secara optimal. Kondisi kesehatan perbankan dapat diukur melalui

analisis laporan keuangan bank yang dipublikasikan secara berkala oleh Bank

Indonesia maupun OJK (Otoritas Jasa keuangan).

Laporan keuangan menjadi sangat penting bagi banyak pihak karena

memberikan informasi yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan.

Untuk mengetahui faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah deposito

mudharabah, penulis menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF)

dan Return on Assets (ROA) sebagai tolak ukur selain menggunakan Tingkat

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan.

Non Performing Financing (NPF) merupakan indikator pembiayaan

bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak

pasti sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus. Non

Performing Financing (NPF) merupakan salah satu instrument penilaian

kinerja sebuah bank syariah yang menjadi interpretasi penilaian pada aktiva

produktif, khususnya dalam penilaian pembiayaan bermasalah (Popita,

2013:405).

Page 25: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

8

Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran rentabilitas bank

dengan maksud untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan

laba dengan menggunakan sejumlah aktiva yang dimiliki. Menurut Candra

dan Yulianto (2015:4), apabila bank sudah menjalankan praktek akuntansi

dengan baik maka manajemen akan menggunakan teknik analisa rentabilitas

ROA dalam mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produk

dan efisiensi bagian penjualan. Sedangkan menurut Sudiyatno dan Suroso

(2010:2) semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja yang

semakin baik, karena tingkat pengembalian (return) semakin besar sehingga

profitabilitas bank meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah profitabilitas

yang dinikmati oleh deposan.

Di bawah ini adalah laporan perkembangan periodik dari data Statistik

Perbankan Syariah menganai perkembangan Non Performing Financing

(NPF) dan Return On Asset (ROA) 4 tahun terakhir:

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Bank Indonesia, www.bi.go.id)

Gambar 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2,22%

2,62%4,33%

4,73%

NPF

2012 2013 2014 2015

2.14%

2.00%

0.80%

0,89%

ROA

2012 2013 2014 2015

Page 26: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

9

Gambar 1.2 menunjukkan penurunan pada ROA (Return on Asset)

setiap tahunnya dan semakin menurun drastis di tahun 2015. Penurunan ini

disebabkan karena meningkatnya rasio NPF (Non Performing Financing) di

tahun tersebut. Oleh karena itu, bank harus menanggung kerugian dalam

kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba

(ROA) yang diperoleh bank.

Deposan akan selalu mempertimbangkan kondisi kesehatan bank dan

tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada bank syariah.

Jika kualitas kinerja keuangan tidak baik akan berpengaruh pada jumlah

deposito yang dimiliki oleh bank dan menjadi cukup penting bagi bank

syariah untuk tetap menjaga kualitas kinerja keuangannya. Apabila tingkat

bagi hasil menurun disaat BI Rate sedang stabil, akan mengakibatkan tingkat

kepercayaan nasabah untuk berinvestasi di bank syariah akan menurun.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Evi Natalia, dkk (2014)

hubungan antara tingkat bagi hasil deposito berjangka 1 bulan dengan jumlah

deposito bersifat negatif. Sedangkan menurut Supitasari (2014) tingkat bagi

hasil deposito berjangka 1 bulan tidak berpengaruh terhadap jumlah deposito.

Selanjutnya pada hasil penelitian dari Abdullah Syafi’ie (2015) mengatakan

bahwa NPF (Non Performing Financing) memiliki pengaruh negatif

sedangkan menurut hasil penelitian dari Nana Novianti (2015) mengatakan

NPF (Non Performing Financing) tidak berpengaruh terhadap jumlah

deposito mudharabah. Lain halnya dengan hasil penelitian dari Khasanah

Page 27: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

10

Ulfah (2012) mengatakan bahwa ROA (Return on Asset) tidak berpengaruh

terhadap jumlah deposito sedangkan menurut Isna dan Sunaryo (2012) ROA

(Return on Asset) memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah deposito

mudharabah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memandang

layak untuk melakukan penelitian untuk mengembangkan hasil terbaru

mengenai apakah Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non

Performing Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh secara

parsial maupun simultan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah dan variabel

manakah yang paling kuat berpengaruh terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah dengan judul “PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL

DEPOSITO BERJANGKA 1 BULAN, NON PERFORMING

FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP

JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA (Periode Januari 2012 -Juni 2015)”.

B. Perumusan Masalah

Dalam rangka memfokuskan pembahasan berdasarkan latar belakang,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah secara parsial variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA)

berpengaruh terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015?

Page 28: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

11

2. Apakah secara simultan variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka

1 Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA)

berpengaruh terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015?

3. Variabel manakah yang paling kuat dan dominan mempengaruhi Jumlah

Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah periode Januari 2012 –

Juni 2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA)

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah berpengaruh pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015 secara parsial.

2. Untuk mengetahui apakah Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA)

berpengaruh terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015 secara simultan.

3. Untuk mengetahui variabel yang paling kuat dan dominan mempengaruhi

Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah periode Januari

2012 – Juni 2015.

Page 29: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

12

D. Manfaat Penelitian

Penelitian dengan topik perbankan syariah memang semakin banyak

dilakukan, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya peran bank syariah

dalam kegiatan perekonomian. Manfaat penelitian ini dapat dikategorikan

sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis, yang diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai sarana pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang secara

teoritis berhubungan dengan objek penelitian ini sendiri, diantaranya:

a. Bagi Akademisi, diharapkan penelitian ini akan menambah

kepustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang mampu

menambah wawasan dan memberikan sumbangan pemikiran tentang

perbankan syariah, serta bisa dijadikan rujukan lebih lanjut bagi

peneliti berikutnya.

b. Bagi Penulis, merupakan tambahan khasanah pengetahuan dan

wawasan lebih luas khususnya mengenai faktor-faktor apa saja yang

sudah mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Nasabah dan Investor, penelitian ini diharapkan berguna untuk

mengetahui bagaimana membaca equivalent rate atau tingkat bagi

hasil deposito dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Deposito

Page 30: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

13

Mudharabah sebelum mengambil keputusan untuk menginvestasikan

dananya.

b. Bagi Perbankan Syariah, pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return On

Asset (ROA) terhadap Jumlah Deposito Mudharabah menjadi topik

yang dapat dibahas lebih lanjut. Kajian penelitian ini dapat bermanfaat

untuk mengevaluasi perkembangan sistem perbankan syariah

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Jumlah Deposito

Mudharabah. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi

perbankan syariah untuk mengambil kebijakan dan keputusan dalam

meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya pada

Deposito Mudharabah.

E. Sistematika Penulisan

Dalam membahas skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab. Pada

tiap-tiap bab terdapat sub-sub bab. Maka dari itu, dalam penulisan skripsi ini

penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait alasan pemilihan

judul atau latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait landasan teori

Page 31: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

14

yang dilengkapi definisi Deposito Mudharabah, Tingkat Bagi

Hasil Deposito, Non Performing Financing (NPF) dan Return on

Asset (ROA), bank syariah, penelitian terdahulu, keterkaitan antar

variabel independen dengan variabel dependen, kerangka

pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan

mengenai ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel,

metode pengumpulan data, metode analisis data dan operasional

variabel penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian

berupa gambaran umum objek penelitian, deskripsi data, analisis

dan pembahasan terdiri dari hasil uji asumsi klasik (uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi),

hasil uji hipotesis (Uji-t, Uji-F dan Koefisien Determinasi), hasil

analisis regresi linier berganda dan interpretasi.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan berisi penutupan yang didalamnya mencakup

kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya serta saran yang dapat penulis

sampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 32: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Pengertian Umum

Kasmir (2008:8) di dalam bukunya, mengartikan bank sebagai

lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling

lengkap dan secara sederhana bank dianggap sebagai lembaga

keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat

serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian

bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

dengan menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip

syariah”, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran (Choliq, 2016:133).

Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank

Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan-

Page 33: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

16

kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh

lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa

dibidang syariah (Yaya et. al., 2014:48).

Sekalipun menggunakan istilah bank, tetapi dalam praktiknya

sangat berbeda dengan bank konvensional. Karnaen A.

Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio menenggarai ada dua

pengertian yang bisa diletakkan pada bank syariah, yakni : sebagai

bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat islam,

dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-

ketentuan Al-Quran dan Al-Hadis (Aziz, 2010:165).

با ال يقومون إال كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المس لل الذين يأكلون الر

با فمن جاءه موعظة م الر البيع وحر با وأحل الل ن ر بأنهم قالوا إنما البيع مثل الر ب ه فانته م

ومن عاد فأولـئ أصحاب النار هم فيها خال دون فله ما سلف وأمره إل الل

[2:275] Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Dari ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 di atas dapat

disimpulkan bahwa setiap transaksi harus didasari dengan keadilan

dan bebas dari unsur riba. Karena hal mendasar yang membedakan

antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak pada

Page 34: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

17

pengambilan dan pembagian keuntungan yang diberikan. Oleh

karena itu, munculah istilah bunga dan bagi hasil.

Pada operasional bank syariah tidak mengenal adanya konsep

bunga. Operasional produk bank syariah di Indonesia dijadikan

berdasarkan undang-undang Peraturan Bank Indonesia dan Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia, yaitu Undang-undang No. 10

tahun 1998 dan Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun

1999. Dengan begitu produk bank syariah mendapatkan persetujuan

dari Dewan Pengawas Syariah terlebih dahulu sebelum

diperkenalkan kepada masyarakat.

b. Fungsi Bank Syariah

Kata bank dari kata banque dalam bahasa Perancis dan banco

dalam bahasa Italia, yang berarti peti atau lemari. Kata peti atau

lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda

berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya.

Pada abad ke-12 kata banco merajuk pada meja, counter, atau

tempat penukaran uang. Dengan demikian fungsi dasar bank adalah

menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman dan

menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa (Al-

Arif, 2011:293).

Dalam bank syariah, masyarakat yang kelebihan dana dapat

menyimpan dananya dalam bentuk giro, tabungan dan deposito atau

Page 35: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

18

bentuk simpanan lainnya melalui prinsip wadiah maupun

mudharabah. Begitupula masyarakat yang kekurangan dana dapat

meminjam dana di bank dalam bentuk pembiayaan.

Dalam bukunya, Aziz (2010:173) menjelaskan bahwa fungsi

perbankan syariah terbagi menjadi 4 fungsi utama, di antaranya:

1) Manajer Investasi (Mudharib)

Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik

dana yang dihimpun, karena besar kecilnya pendapatan (bagi

hasil) yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun sangat

bergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan keprofesionalisme

dari bank syariah. Atau, dapat juga dimaksudkan bahwa bank

syariah mengelola investasi atas dana nasabah dengan

menggunakan akan mudharabah atau sebagai agen investasi.

2) Investor (Shahibul Al Maal)

Dalam fungsi ini bank syariah bertindak sebagai investor.

Maksdunya adalah bank menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan

kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai

prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah

yang disepakati antara bank dan pemilik dana.

3) Jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran

Dalam melaksanakan fungsi ini, bank syariah tidak terlalu

Page 36: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

19

berbeda jauh dengan bank konvensional. Sepanjang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah. Jasa-jasa tersebut misalnya

memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji

dan sebagainya.

4) Fungsi sosial

Salah satu fungsi lainnya yang membedakan dengan bank

konvensional adalah bank syariah memiliki fungsi sosial. Yaitu

memberikan pelayanan sosisal kepada masyarakat melalui dana

Qardh (pinjaman kebajikan) atau Zakat dan dana sumbangan

sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

c. Prinsip – Prinsip Bank Syariah

Gambar 2.1 Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Sejalan dengan gambar di atas, menurut Kasmir (2012:26) bagi

bank yang berprinsip syariah dalam penentuan harga produk sangat

Surplus Spending Unit

Prinsip Wadiah- Giro- Tabungan

Prinsip Mudharabah- Tabungan- Deposito

BANK SYARIAH

Prinsip Jual Beli- Murabahah- Istishna- Salam

Prinsip Bagi Hasil- Mudharabah- Musyarakah

Deficit Spending Unit

- Kafalah- Wakalah- Sharf- Qardh- Rahn- Hiwalah

Page 37: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

20

sangat berbeda dengan bank konvensional. Dalam menentukan harga

atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah

adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

b. Pembiayaan dengan prinsip penyertaan modal (musyarakah)

c. Jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan (ijarah)

e. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas

barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa

iqtina).

d. Usaha-usaha Bank Syariah

Menurut Rivai, dkk (2007:325) menjelaskan bahwa bank

syariah memiliki usaha-usaha kegiatan dalam 18 bagian,

diantaranya:

a. Melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan investasi, antara lain:

1) Giro berdasarkan prinsip wadi’ah.

2) Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah dan mudharabah;

3) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.

b. Menyalurkan dana melalui:

1) Jual-beli berdasarkan akad murabahah, istishna dan salam.

Page 38: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

21

2) Bagi hasil berdasarkan akad mudharabah dan musyarakah.

3) Sewa-menyewa berdasarkan akad ijarah dan ijarah

muntahiya bittamlik.

4) Pinjam-meminjam berdasarkan akad qardh.

5) Pemberian jasa pelayanan perbankan akad wakalah,

hawalah, kafalah dan rahn.

c. Membeli, menjual dan/atau menjamin atas risiko sendiri surat-

surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi

nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip syariah.

d. Membeli surat bergharga berdasarkan prinsip syariah yang

diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.

e. Menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah

f. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau nasabah

berdasarkan prinsip syariah.

g. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang

diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan antar pihak

ketiga berdasarkan prinsip syariah.

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat

berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah.

i. Melakukan kegiatan penitipan termasuk penata usahaannya

berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah.

j. Fasilitas letter of credit (L/C) berdasarkan prinsip syariah.

Page 39: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

22

k. Melakukan kegiatan usaha kartu debet, charge card berdasarkan

prinsip syariah.

l. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan akad wakalah.

m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan dibank sepanjang

disetujui oleh BI dan mendapatkan Fatwa DSN.

n. Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan akad sharf

o. Melakukan penyertaan modal berdasarkan prinsip syariah

seperti sewa guna usaha, kliring, asuransi, perusahaan efek.

p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan

prinsip syariah untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan

dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan

ketentuan sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.

q. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana

pensiun berdasarkan prinsip syariah.

r. Bank syariah dalam melaksanakan fungsi sosial dapat bertindak

sebagai penerima dana berupa zakat, infak, shadakah, wakaf,

hibah dan menyaurkannya sesuai syariah atas nama bank atau

lembaga amil zakat yang ditunjuk pemerintah.

2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Sesuai dengan prinsip Islam yang melarang sistem bunga atau riba

yang memberatkan, maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan

pada semua aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan.

Page 40: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

23

Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank

konvensional, antara lain:

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

No. Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1. Bunga Berbasis revenue/ profit loss sharing (bagi hasil)

Berbasis Bunga

2. Risiko Risk Sharing Anti Risk 3. Operasional Beroperasi dengan

menggunakan sektor riil

Beroperasi dengan pendekatan sektor-sektor keuangan, tidak terkait langsung dengan sektor riil

4. Produk Multi produk (jual beli, bagi hasil, jasa)

Produk tunggal (kredit)

5. Pendapatan Pendapatan yang diterima deposan terkait langsung dengan pendapatan yang diperoleh bank dari pembiayaan

Pendapatan yang diterima deposan tidak terkait dengan pendapatan yang diperoleh bank dari kredit.

6. Negative spread

Tidak mengenal negative spread

Mengenal negative spread

7. Dasar hukum Al-Qur’an, Sunnah, Fatwa ulama, Bank Indonesia dan Pemerintah

Bank Indonesia dan Pemerintah

8. Falsafah Tidak berdasarkan bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidak jelasan (gharar)

Berdasarkan atas bunga (riba)

9. Aspek sosial Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam visi misi

Tidak diketahui secara tegas

11. Organisasi Memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Tidak memiliki Dewan Pengawasan Syariah (DPS)

Page 41: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

24

12. Uang .

Uang bukan komoditi, tetapi hanya alat pembayaran

Uang adalah komoditi selain sebagai alat pembayaran

13. Operasional a. Dana masyarakat (DPK) berupa titipan (wadiah) dan investasi (mudharabah) yang baru akan mendapatkan hasil jika “diusahakan’\” terlebih dahulu. b. penyaluran dana (financing) pada usaha yang halal dan menguntungkan.

a. dana masyarakat (DPK) berupa titipan simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo b. penyaluran dana pada sektor yang menguntungkan dan aspek halal bukan prioritas utama.

Sumber : (Rodoni dan Hamid, 2008:15)

3. Teori Mudharabah

a. Pengertian Akad Mudharabah

PSAK 105 tentang Akuntansi Mudharabah mendefinisikan

mudharabah sebagai akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana

pihak pertama (pemilik dana/shahibul maal) menyediakan seluruh

dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana/mudharib) bertindak

selaku pengelola dan keuntungan dibagi diantara mereka sesuai

kesepkatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh

pemilik dana (Nurhayati dan Wasilah, 2015:128).

Menurut Giannini (2013:97) akad mudharabah pada dasarnya

membutuhkan rasa saling percaya yang tinggi antara pemilik dana

dan pengelola dana. Selain itu, pembagian keuntungan harus dalam

bentuk nisbah/persentase yang telah disepakati.

Page 42: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

25

Gambar 2.2 Skema Mudharabah

Sesuai dengan skema di atas, dalam akad mudharabah,

pemilik dana tidak boleh mensyaratkan tertentu untuk bagiannya

karena dapat dipersamakan dengan riba yaitu meminta kelebihan

atau imbalan tanpa ada faktor penyeimbang yang diperbolehkan

syariah. Misalnya, ia memberi modal sebesar Rp 100 Juta dan ia

menyatakan setiap bulan mendapat Rp 5 Juta. Dalam mudharabah,

pembagian keuntungan harus dalam bentuk persentase/nisbah,

misalnya 70:30, 70% untuk pengelola dana dan 30% untuk pemilik

dana. Sehingga besarnya keuntungan yang diterima tergantung pada

laba yang dihasilkan. Keuntungan yang dibagikan harus

menggunakan nilai realisasi keuntungan, yang mengacu pada

laporan hasil usaha yang secara periodik disusun oleh pengelola dana

Pemilik Dana

Akad Mudharabah Pengelola Dana

Porsi Laba

Porsi Rugi dan Laba

Hasil Usaha: Apabila untung akan dibagi sesuai nisbah, Apabila rugi ditanggung oleh pemilik dana

Proyek Usaha

Page 43: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

26

dan diserahkan pada pemilik dana (Nurhayati dan Wasilah,

2015:129).

b. Jenis-jenis Mudharabah

Dalam transaksi dengan prinsip mudharabah harus dipenuhi

rukun mudharabah meliputi, yaitu :

1) Shahibul Maal/ Rabulmal (pemilik dana/nasabah).

2) Mudharib (pengelola dana/pengusaha/bank),

3) Amal (usaha/pekerjaan), dan

4) Ijab Qabul

Dilihat dari segi kuasa yang diberikan kepada pengusaha,

mudharabah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut (Wiroso,

2005:37):

1) Mudharabah Mutlaqah (investasi tidak terikat) yaitu pihak

pengusaha diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek tanpa

larangan/gangguan apapun urusan yang berkaitan dengan

proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis,

perusahaan, dan pelanggan. Investasi tidak terikat ini pada usaha

perbankan syariah diaplikasikan pada tabungan dan deposito.

2) Mudharabah Muqayyadah (investasi terikat) yaitu pemilik dana

membatasi memberi syarat kepada pengelola dana seperti

misalnya hanya untuk melakukan mudharabah bidang tertentu,

cara, waktu, dan tempat tertentu saja. Jadi, dalam investasi

Page 44: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

27

terikat ini pada prinsipnya kedudukan bank sebagai agen saja

dan kegiatannya tersebut bank menerima imbalan berupa fee.

c. Landasan Hukum Akad Mudharabah

Landasan hukum syariah dari Mudharabah ini lebih

mencerminkan agar setiap umat dianjurkan untuk melakukan usaha,

seperti tertera dalam Al-Quran dan Al-Hadis berikut:

1) Firman Allah SWT, antara lain:

a. QS. Al-Jumu’ah [2] :10:

وٱلكرو لوة فٱنتشروا ف ٱلرض وٱبتغوا من فضل ٱلل كثيرا فإلا قضيت ٱلص ا ٱلل

لعلكم تفلحون

“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaran engkau dimuka bumi dan carilah karunia Allah Swt dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”

b. QS. Al-Maidah [5] : 1:

بالعقود أوفوا آمنوا الذين أيها يآ

"Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu...”.

2) Hadis riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:

ل، أن النبي صل هللا عليه وآله وسلم قال: ثالث فيهن البركة: البيع إل أج

البر بالشعير للبيت ال للبيع والمقارضة وخلط

"Nabi bersabda, 'Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual." (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

Ayat di atas menjelaskan bahwa seseorang di muka bumi

diharuskan untuk mencari dan melakukan usaha. ayat di atas sejalan

Page 45: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

28

dengan tujuan akad mudharabah yang dikatakan oleh Wiroso

(2005:34) bahwa tujuan akad mudharabah sendiri adalah kerjasama

kemitraan antara pemilik harta (modal) yang tidak ada pengalaman

dalam perniagaan/tidak ada peluang untuk berusaha sendiri dalam

lapangan perniagaan, perindustrian dan sebagainya dengan orang

berpengalaman dibidang tersebut tapi tidak punya modal.

4. Jumlah Deposito Mudharabah

a. Pengertian Sumber Dana

Menurut Kasmir (2012:68) salah satu kendala bagi setiap

perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah masalah

kebutuhan dana. Hampir seratus persen perusahaan memerlukan

dana untuk membiayai kegiatan usahanya, baik biaya rutin maupun

untuk keperluan perluasan usaha.

Sumber: Kasmir (2002:40) Gambar 2.3 Sumber Dana Bank

Sumber Dana

Dana Sendiri - Modal

disetor - Cadangan - Sisa laba

Dana Pinjaman

- Pinjaman dari bank dalam negeri - Pinjaman dari bank luar negeri - Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank - Obligasi

Dana Pihak Ketiga - Simpanan Giro - Tabungan - Deposito

1. Deposito Berjangka

2. Sertifikat Deposito

3. Deposito On Call

Page 46: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

29

Dari gambar 2.3 di atas, dana bank dapat bersumber dari

simpanan masyarakat (dana pihak ketiga), dana dari lembaga lainnya

(dana pihak kedua), dana dari modal sendiri (dana pihak pertama).

Bagi bank, yang terpenting adalah bagaimana memilih dan

mengelola sumber dana yang tersedia, terutama dana yang

bersumber dari masyarakat, yang terkumpul dalam bentuk simpanan

giro, tabungan, dan deposito.

Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dilakukan secara

efektif dengan memberikan nisbah yang relatif lebih tinggi dan

memberikan fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah dan

pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lainnya adalah jumlahnya

yang tidak terbatas baik berasal dari perseorangan (rumah tangga),

perusahaan, maupun lembaga. Sedangkan kerugiannya adalah

biayanya yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana

dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga atau biaya promosi.

b. Pengertian Dana Pihak Ketiga (DPK)

Bank perlu memperoleh sumber dana yang cukup untuk

mendukung aktivitas operasional bank dalam penyaluran dana.

Sumber dana bank merupakan dana yang dimiliki oleh bank, baik

yang berasal dari dana sendiri, pinjaman, dan pihak ketiga (Ismail,

2010:39).

Page 47: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

30

Menurut Rivai, dkk (2007:413) Dana Pihak Ketiga adalah dana

yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai

individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan,

dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta

asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini

umumnya merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai

dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat

Sumber dana dari masyarakat (dana pihak ketiga) merupakan

sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi sebuah bank dan

merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai

operasinya dari sumber dana ini.

c. Jenis-jenis Simpanan Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan dana

masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal

dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu

maupun badan usaha. Bank menawarkan produk simpanan kepada

masyarakat dalam menghimpun dananya. Sumber dana yang berasal

dari pihak ketiga ini antara lain (Ismail, 2010:43):

1. Simpanan giro (Demand Deposit)

2. Tabungan (Saving)

3. Deposito (Time deposit).

Page 48: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

31

Di dalam bukunya, Martono (2009:38) menjelaskan terdapat

tiga jenis simpanan sebagai sarana untuk memperoleh dana dari

masyarakat, diantaranya sebagai berikut:

1) Simpanan Giro

Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun

1998, Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana

perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah

bukuan. Dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang

sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-

kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih

mencukupi.

2) Tabungan

Tabungan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10

tahun 1998 merupakan simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang

telah dibuat antara pihak bank dengan si penabung. Misalnya

dalam hal penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari

maupun setiap saat. Berbeda dengan simpanan giro yang dapat

digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang untuk

melakukan tranksaksi (jual-beli), tabungan lebih ditujukan untuk

maksud berjaga-jaga atau keamanan dana oleh masyarakat luas.

Page 49: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

32

3) Simpanan Deposito

Simpanan deposito dalam Undang-undang nomor 10 Tahun

1998 dinyatakan sebagai simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian

nasabah penyimpanan dengan bank. Berbeda dengan dua jenis

simpanan sebelumnya, simpanan deposito mengandung unsur

jangka waktu yang lebih panjang dan dapat ditarik/dicairkan

hanya setelah jatuh tempo. Begitupula dengan suku bunga yang

relatif lebih tinggi dibandingkan dua jenis simpanan diatas.

Untuk mencairkan deposito maka pemilik deposito (deposan)

dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito.

d. Pengertian Deposito (Time Deposit)

Menurut Kasmir (2012:102) deposito (time deposit) merupakan

salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam

bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan.

Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas

depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan

merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan

simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank

dianggap sebagai dana mahal.

Keuntungan bagibank menghimpun dana lewat deposito adalah

uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki

Page 50: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

33

jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan juga

jarang. Dengan demikian, bank dapat dengan leluasa untuk

menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran

pembiayaan.

Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito

sangat tergantung dari jenis depositonya. Sebagai contoh deposito

berjangka, penarikannya menggunakan bilyet deposito, sedangkan

untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.

Gambar 2.4 Macam-Macam Deposito

Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah penjelasan

macam-macam deposito (Kasmir, 2002:118):

1) Depsito berjangka

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan

menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya

bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan.

Deposito

Deposito Berjangka

Diterbitkan atas nama, tidak dapat diperjual-belikan dan bunga dibayar setiap jatuh tempo.

Sertifikat Deposito

Atas unjuk, dapat diperjual belikan dan bunga dibayar dimuka.

Depostio On Call

Atas nama, tidak dapat diperjual belikan dan bunga dibayar disaat pencairan.

Page 51: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

34

Deposito berjangka diterbitkan dalam bilyet deposito yang

tercantum nama seseorang atau lembaga.

Kepada deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai

berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka.

Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau

setiap jatuh tempo. Kepada setiap deposan dikenakan pajak

terhadap bunga yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum

jatuh tempo untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda).

2) Sertifikat deposito

Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan

dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito

diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Artinya didalam

sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan

hukum tertentu. Disamping itu, sertifikat deposito dapat

diperjual belikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat

deposito dapat dilakukan dimuka tiap bulan atau jatuh tempo.

3) Deposit on call

Deposit on call merupakan deposito berjangka waktu

minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan

atas nama dan biasanya dalam jumlah nominal yang besar.

Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call

dan sebelum deposit on call itu dicairkan 3 hari terlebih dahulu

Page 52: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

35

nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga

biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan bunga

dilakukan negosisasi antara nasabah dengan pihak bank.

Di bawah ini merupakan ketentuan-ketentuan umum megenai

deposito berjangka menurut (Rivai, 2007:417):

1) Waktu penyimpanan tergantung dari jangka waktu yang dipilih

nasabah (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan atau 24

bulan) dan dapat diperpanjang secara otomatis (ARO).

2) Nasabah memperoleh bukti simpanan berupa bilyet deposito.

3) Tingkat bunga yang diberikan juga berbeda menurut jumlah dan

jangka waktunya (bahkan untuk prime customer mungkin saja

akan mendapatkan prime rate).

4) Deposito berjangka dapat berupa deposito berjangka biasa atau

deposito berjangka otomatis (Automatic Roll Over = ARO) yaitu

perpanjangan otomatis dan tingkat bunga yng berlaku sesuai

saat perpanjangan.

5) Bunga dibayar setiap bulan sesuai dengan tanggal jatuh tempo.

6) Khusus untuk deposito yang telah jatuh tempo dan tidak segera

dicairkan oleh nasabah, umumnya bank tidak memberikan

bunga kepada nasabah atas keterlambatan penarikan tersebut

(melewati dari batas penempatan), meskipun bank mendapat

keuntungan dari keterlambatan pencairan oleh nasabah.

Page 53: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

36

7) Bagi deposan yang meninggal dunia, deposito dapat dibayarkan

kepada ahli waris yang tertera dalam aplikasi permohonan

8) Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dibebankan

biaya denda pinalti (kebijakan setiap bank tidak sama).

e. Pengertian Deposito Mudharabah.

Menurut UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

yang dimaksud dengan Deposito Syariah adalah Investasi dana

berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah

penyimpan dengan bank syariah.

Deposito mudharabah merupakan dana investasi yang

ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank

dan nasabah investor (Natalia et. al., 2014:3).

Menurut Purnamasari dan Suswinaryo (2011:33), terdapat

syarat-syarat minimum pada deposito di bank syariah dengan akad

mudharabah, diantaranya:

1. Bank bertindak selaku pengelola dana (Mudharib), sementara

nasabah bertindak sebagai pemilik dana (Shahibul Maal). Jadi,

dana yang disetorkan oleh nasabah akan dikelola oleh bank,

Page 54: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

37

yang kemudian hasilnya akan dibagikan kepada nasabah sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati di awal.

2. Dana nasabah harus disetor penuh. Jadi, tidak boleh dana dalam

bentuk cicilan atau bertahap.

3. Pembagian keuntungan dalam nisbah. Pembagian keuntungan

dibuatkan dalam presentase yang besarnya ditentukan di awal.

4. Nasabah tidak boleh menarik dana di luar kesepakatan. Biasanya

jangka waktu yang diberikan oleh bank berjangka mulai dari 1,

3, 6, 12, 18 hingga 24 bulan. Dan jangka waktu ini ini

ditetapkan dan disepakati di awal akad.

5. Biaya operasional dari nisbah bank. Dalam pembagian nisbah

anatara bank dan nasabah, sudah ditentukan bahwa pembagian

keuntungan yang diterima oleh bank, sudah termasuk niaya

operasional bank dalam memelihara rekening deposito tersebut.

6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi hak nasabah.

f. Landasan Hukum Deposito Mudharabah

Secara Teknis mengenai deposito mudharabah telah diatur

dalam Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 1 April 2000

yang menyatakan bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan

kesejahteraan dan dalam bidang investasi, memerlukan jasa

perbankan. Salah satu produk dibidang penghimpunan dana dari

masyarakat adalah deposito yaitu investasi/ simpanan dana berjangka

Page 55: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

38

yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito

yang dibenarkan secara syariah adalah yang berdasarkan prinsip

mudhrabah, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan

bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya

mudharabah dengan pihak lain.

3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai

dan bukan piutang.

4) Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah

dandituangkan dalam akad pembukaan rekening.

5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito

dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan.

PBI No. 10/16/PBI/2008 menyebutkan antara lain bahwa

pemenuhan prinsip syariah dilakukan melalui kegiatan

penghimpunan dana dengan mempergunakan antara lain Akad

Wadiah dan Mudharabah. Selain hukum positif, deposito

mudharabah juga berlandaskan pada hukum syariah yang

diantaranya sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

39

1) Firman Allah SWT, antara lain:

a. QS. al-Baqarah [2]: 283:

ن م نإ ..} فاضبإم كضعب ن ا ا ضن ن ع اض أ او، ن ن نب فان {..أه

“…Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…”

b. QS. al-Baqarah [2]: 198: نناو، ...} ضا فب تب أا ان {... ضعك بعو،

"…Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu…"

2) Hadist Nabi riwayat Thabrani dari Ibnu Abbas:

حبه أن سي دنا العباس بن عبد المطل ب إلا دفع المال مضاربة اشترط عل صاكان

إن فعل ال يسل به بحرا وال ينزل به واديا وال يشتري به دابة لات كبد، رطبة، ف

بلغ شرطه رسول هللا صل هللا عليه وآله وسلم فأجازه لل ضمن ف

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin

Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullahpun membolehkannya” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

Dari ayat Al-Qur’an di atas pada intinya adalah berisi dorongan

bagi setiap manusia untuk melakukan perjalanan usaha. Dalam dunia

modern seperti sekarang ini siapa saja, akan menjadi lebih mudah

untuk melakukan investasi yang benar-benar sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah, antara lain melalui mekanisme tabungan

mudharabah ini.

Page 57: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

40

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah

a. Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

Bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha dimana pemilik

modal bekerjasama dengan pemilik modal untuk melakukan kegiatan

usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan keuntungan maka

dibagi berdua dan ketika mengalami kerugian ditanggung bersama

pula. Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak ada

pihak yang tereksploitasi (Natalia, et al., 2014:3).

Dalam bank syariah imbalan yang diberikan kepada para

deposan (penghimpunan dana) sangat tergantung pada pendapatan

yang diperoleh atas pengelolaan atau penyaluran dana yang

dilakukan oleh bank syariah, khususya pendapatan yang telah diikuti

dengan aliran kas masuk (cash basis) sehingga dari bulan ke bulan

berikutnya penghasilannya tidak selalu sama (Wiroso, 2005:9).

Berbeda dengan bank syariah, bank konvensional

menggunakan sistem bunga pada pemberian imbalan terhadap para

deposannya. Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang

diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada

nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank

juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada

nasabah atau bunga simpanan (yang memiliki simpanan) dan harga

yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah uang

memperoleh pinjaman) (Kasmir, 2012:154).

Page 58: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

41

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai perbankan

syariah, hanya produk simpanan iB dengan skema investasi

(mudharabah) yang mendapatkan return bagi hasil. Sementara

produk simpanan dengan skema titipan (wadiah), return yang

diberikan berupa bonus.

Pertama-tama dihitung besarnya tingkat pendapatan

investasi yang dapat dibagikan kepada nasabah. Ekspektasi

pendapatan investasi ini dihitung oleh bank syariah dengan melihat

performa kegiatan tujuan investasi yang memiliki karakteristik dan

performa yang berbeda-beda, sehingga akan memberikan return

investasi yang berbeda-beda juga. Sebagaimana layaknya seorang

investment manager, bank syariah akan menggunakan berbagai

indikator ekonomi dan keuangan yang dapat mencerminkan kinerja

dari sektoral tersebut untuk menghitung ekspektasi/proyeksi return

investasi. Termasuk juga indikator historis (track record) dari

aktivitas investasi bank syariah yang telah dilakukan tercermin dari

nilai rata-rata seluruh jenis pembiayaan iB yang selama ini telah

diberikan ke sektor riil. Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat

diperoleh besarnya pendapatan investasi dalam bentuk equivalent

rate yang akan dibagikan kepada nasabah misalnya sebesar 11%.

Selanjutnya dihitung besarnya pendapatan investasi yang

merupakan bagian untuk bank syariah sendiri, guna menutup biaya-

Page 59: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

42

biaya operasional sekaligus memberikan pendapatan yang wajar.

Besarnya biaya operasional tergantung dari tingkat efisiensi bank

masing-masing. Sementara besarnya pendapatan mengacu pada

indikator-indikator keuangan bank syariah yang bersangkutan

seperti ROA (Return on Asset) dan indikator lain yang relevan. Dari

perhitungan diperoleh bahwa bank syariah memerlukan pendapatan

investasi yang juga dihitung dalam equivalent rate misalnya sebesar

6 %. Dari kedua angka tersebut maka kemudian nisbah bagi hasil

dapat dihitung. Porsi bagi hasil untuk nasabah adalah sebesar [11%

dibagi (11%+6%)] = 0.65 atau sebesar 65%. Dan bagi hasil untuk

bank syariah sebesar [6% dibagi (11%+6%)] = 0.35 atau sebesar

35%. Maka nisbah bagi hasilnya dapat dituliskan sebagai 65:35.

Rate indikatif adalah nilai equivalent rate dari pendapatan

investasi yang akan dibagikan kepada nasabah yang dinyatakan

dalam persentase misalnya 11% atau 8% atau 12%. Jadi masyarakat

dengan cepat dan mudah dapat menghitung berapa besar keuntungan

yang akan diperolehnya dalam berinvestasi di bank syariah

(www.ojk.go.id).

Menurut Susanti (2015:115) nisbah merupakan aspek yang

disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan

transaksi. Bagi hasil merupakan sistem yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahibul maal) dan

Page 60: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

43

pengelola dana (mudharib) yang terjadi antara bank dan nasabah

penyimpan dana maupun bank dengan nasabah penerima dana.

Tabel 2.2 Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil

Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil

1. Penentuan bunga dibuat diawal

dengan asumsi usaha akan

selalu menghasilkan

keuntungan.

2. Besarnya presentase didasarkan

pada jumlah dana/modal yang

dipinjamkan

3. Bunga dapat mengambang/

variabel, dan besarnya naik

turun sesuai dengan naik

turunnya bunga patokan atau

kondisi ekonomi.

4. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah usaha

yang dijalankan peminjam

untung atau rugi

5. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun

keuntungan naik berlipat ganda

6. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak kecam) oleh semua

agama

1. Penenetuan besarnya rasio/

nisbah bagi hasil disepakatai

paada waktu akad dengan

berpedoman pada kemungkinan

untung rugi

2. Besarnya rasio bagi hasil di

dasarkan pada keuntungan yang

diperoleh

3. Rasio bagi hasil tetap tidak

berubah selama akad masih

berlaku, kecuali diubah atas

kesepakatan bersama

4. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan usaha yang di

jalankan. Bila usaha merugi,

kerugian ditanggung bersama

5. Jumlah pembagian laba yang

meningkat akan sesuai dengan

peningkatan keuntungan

6. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil

Sumber: Veithzal Rival, dkk “Perbedaan antara bunga dan bagi hasil”

Page 61: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

44

Terdapat 3 faktor yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku

bunga secara garis besar sebagai berikut (Kasmir, 2012:155):

1. Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana, sementara

permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh

bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan

suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga

simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank.

Dengan demikian, kebutuhan dana dapat dipenuhi.

2. Persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka

disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan

harus memperhatikan pesaing.

3. Kebijaksanaan pemerintah, dalam kondisi tertentu pemerintah

dapat menentukan batas maksimal atau minimum suku bunga,

baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman.

b. Non Performing Financing (NPF)

Salah satu risiko yang tidak dapat dihindari oleh setiap bank

adalah tidak terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau

sering disebut dengan risiko pembiayaan. NPF (Non Performing

Financing) merupakan indikator pembiayaan bermasalah yang perlu

diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak pasti sehingga

penting untuk diamati dengan perhatian khusus.

Kegiatan bank sebagai penghimpun dana dan menyalurkannya

dalam bentuk pembiayaan menghadapi risiko besar yang perlu

Page 62: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

45

diperhatikan supaya dapat diambil keputusan. Salah satu produk

perbankan syariah yang memiliki risiko tinggi adalah produk dengan

akad mudharabah. Produk ini menghadapi risiko pembiayaan

bermasalah, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi bank jika

tidak dideteksi serta dikelola secara tepat (Popita, 2013:405).

NPF (Non Performing Asset) masalah pembiayaan yang

pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang

diinginkan pihak bank seperti (Rivai et. al., 2007:256):

a. Pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah.

b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko

dikemudian hari bagi bank.

c. Pembiayaan dalam golongan khusus, diragukan dan macet.

d. Golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007

tentang sistem penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip syariah,

NPF (Non Performing Financing) dirumuskan sebagai berikut:

NPF = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100%

Menurut Ismail (2010:122) Bank melakukan penggolongan

kredit menjadi dua golongan yaitu kredit performing dan non-

performing. Kredit performing disebut juga kredit yang tidak

bermasalah dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

Page 63: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

46

a. Kredit dengan kualitas lancar,

Kredit lancar merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah

dan tidak terjadi tunggakan., baik tunggakan pokok dan bunga.

b. Kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus

Kredit dalam perhatian khusus merupakan kredit yang masih

digolongkan lancar, akan tetapi mulai terdapat tunggakan

angsuran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 hari.

Sedangkan kredit non-performing merupakan kredit yang

sudah dikategorikan kredit bermasalah, karena sudah terdapat

tunggakan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Kredit kurang lancar

Pengambilan pokok pinjaman mengalami penundaan pembayaran

melampaui 90 hari sampai dengan kurang dari 180 hari. Pada

kondisi ini hubungan debitur dengan bank memburuk dan

informasi keuangan debitur tidak dapat diyakini oleh bank.

b. Kredit diragukan

Penundaan pembayaran pokok dan/atau bunga antara 180 hingga

270 hari. Pada kondisi ini hubungan debitur dengan bank semakin

memburuk dan informasi keuangan sudah tidak dapat dipercaya.

c. Kredit macet

Kredit macet merupakan kredit yang menunggak melampaui 270

hari atau lebih. Bank akan mengalami kerugian atas kredit macet

tersebut.

Page 64: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

47

Adapun kriteria kesehatan bank yang berhubungan dengan

rasio NPF ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Surat Edaran BI

No. 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian Rasio NPF (Non Performing Financing)

Sumber: www.bi.go.id

Penilaian di atas dimaksudkan untuk menilai kondisi aset

bank syariah. Semakin tinggi nilai NPF (Non Performing Financing)

pada suatu bank syariah, maka akan menunjukkan telah banyak

terjadi pembiayaan bermasalah seperti risiko gagalnya pembayaran

dari suatu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

c. Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) dipergunakan untuk melihat tingkat

efesiensi operasi bank secara keseluruhan karena rasio ini

membandingkan antara laba/surplus operasi dengan nilai aset. Rasio

ini melihat sejauh mana aset telah dipergunakan untuk menghasilkan

laba/rugi operasi masing-masing bank (Marsuki, 2010:229).

Nilai NPF Predikat

NPF < 2% Sangat Baik

2% < NPF <5% Baik

5% ≤ NPF ≤ 8% Cukup Baik

8% ≤ NPF 12% Kurang Baik

NPF ≥ 12 Tidak Baik

Page 65: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

48

Sedangkan menurut Isna dan Suyarno (2012:33) ROA (Return

on Asset) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. ROA (Return on

Asset) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata

total aset bank. Semakin besar nilai rasio ROA (Return on Asset)

maka semakin baik pula kinerja perusahaan, karena return yang

diperoleh perusahaan semakin besar.

ROA (Return on Asset) dihitung dengan menggunakan rumus

yang sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 12/11/DPNP,

31 Maret 2010, yaitu:

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%

Menurut Nurleni, dkk (2015:251) di dalam prosiding

akuntansi 2014-2015 menjelaskan bahwa Return on Asset (ROA)

bisa dipecah lagi ke dalam dua komponen yaitu:

1. Profit Margin

Profit margin melaporkan kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dari tingkat penjualan tertentu. Diinterprestasikan sebagai

tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan

perusahaan menekan biaya-biaya yang ada di perusahaan.

Page 66: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

49

2. Perputaran total aktiva (asset)

Perputaran total aktiva (asset) mencerminkan kemampuan

perusahaan menghasilkan penjualan dari total investasi tertentu.

Diartikan pula sebagai kemampuan perusahaan mengelola aktiva

berdasarkan tingkat penjualan yang tertentu. Rasio ini mengukur

aktivitas penggunaan aktiva (asset) perusahaan.

Di bawah ini merupakan klasifikasi tingkat ROA (Return On

Asset) menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/18/PBI/2012:

Tabel 2.4 Klasifikasi Tingkat Penilaian Rasio ROA (Return on Asset)

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan tabel 2.4 di atas, dijelaskan bahwa semakin besar

nilai ROA maka semakin baik pula keadaan ataupun kesehatan bank

tersebut. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa semakin besar

nilai ROA (Return On Asset) dapat menunjukkan seberapa besar

tingkat keuntungan laba yang dicapai oleh bank tersebut, sehingga

kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Sebaliknya semakin kecil rasio ini, mengidentifikasikan kurangnya

kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk

meningkatkan keuntungan dan atau menekan biaya.

Tingkat ROA Predikat

Diatas 1,22% Sehat

0,99% s/d 1,22% Cukup sehat

0,77% s/d 0,99% Kurang sehat

Dibawah 0,77% Tidak sehat

Page 67: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

50

7. Keterkaitan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

a. Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan Terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah

Menurut hasil penelitian dari Anisah, dkk (2013:181)

diketahui bahwa bagi hasil deposito berjangka 1 bulan berpengaruh

positif signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah. Hal

ini berarti ketika tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan

bank syariah naik akan menaikkan pertumbuhan deposito

mudharabah 1 bulan bank syariah. Begitu pula sebaliknya jika terjadi

penurunan tingkat bagi hasil maka jumlah deposito akan berkurang.

Pengaruh positif variabel tingkat bagi hasil deposito berjangka 1

bulan terhadap pertumbuhan deposito Mudharabah dikarenakan para

nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah masih

dipengaruhi untuk mencari profit sehingga jika tingkat bagi hasil

bank semakin besar maka akan semakin besar pula dana pihak ketiga

yang disimpan di bank syariah.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian dari Susanti

(2015:128) apabila Equivalent Rate menaik maka jumlah Dana

Pihak Ketiga perbankan syariah juga akan ikut naik. Peningkatan

Equivalent Rate sangat tergantung dari besarnya tingkat keuntungan

yang diperoleh oleh perbankan syariah di Indonesia. Oleh karena itu

perbankan syariah harus meningkatkan tingkat keuntungan dengan

Page 68: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

51

cara melakukan ekspansi pembiayaan, peningkatan pelayanan jasa

keuangan. Dengan demikian diharapkan tingkat keuntungan

perbankan syariah akan meningkat dan akhirnya akan mampu

meningkatkan Equivalent Rate perbankan syariah.

Pada dasarnya, deposito mudharabah merupakan tempat

investasi untuk nasabah di dalam bank syariah. Para nasabah

menempatkan dananya di bank syariah tentunya dipengaruhi oleh

motif untuk mendapatkan keuntungan sehingga jika tingkat bagi

hasil yang diberikan bank syariah semakin tinggi maka alokasi dana

investasi yang disimpan di bank syariah juga akan semakin besar.

b. Non Performing Financing (NPF) Terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah

Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah karena pembiayaan yang bermasalah

tentu akan mempengaruhi profitabilitas usaha bank termasuk

penurunan pada Return on Asset (ROA) suatu bank syariah.

Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian dari Prabowo

(2012:147) yang dapat disimpukan bahwa bila pembiayaan non

lancar terjadi dalam skala normal dan terkendali dalam jangka

pendek, tidak akan memengaruhi nasabah dalam memilih investasi,

akan tetapi jika pembiayaan non lancar terus terjadi dengan skala

yang sama atau bahkan persentase meningkat, yang menggambarkan

Page 69: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

52

tidak adanya kemajuan perkembangan, skala rasio NPF (Non

Performing Financing) inilah bisa dijadikan sebagai pengukuran

kesehatan perbankan syariah.

Sedangkan menurut Supitasari (2014:58) nasabah sebagai

investor akan mempercayakan dananya untuk diinvestasikan pada

perbankan syariah tentunya memperhatikan nilai pembiayaan

bermasalah karena merupakan hal yang logis jika nasabah

mengharapkan dana yang diinvestasikan pada perbankan syariah

akan memberikan margin yang besar baginya. Ditambah lagi, sistem

yang dianut oleh bank syariah adalah profit and loss sharing. Maka

dari itu nilai NPF (Non Performing Financing) yang kecil akan

mampu untuk meiningkatkan jumlah dana yang dihimpun oleh

perbankan syariah.

c. Return on Asset (ROA) Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah

Menurut Siti Nugraha (2014:38) dalam penelitiannya, Return

on Asset (ROA) yang positif menunjukkan bahwa total aktiva yang

dipergunakan untuk beroperasi mampu memberikan laba bagi

perusahaan. Sebaliknya apabila Return on Asset (ROA) yang negatif

menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan

mendapatkan kerugian.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, Return

on Asset (ROA) mempunyai hubungan yang positif terhadap Jumlah

Page 70: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

53

Simpanan Deposito Mudharabah, karena semakin tinggi rasio ROA

(return on asset) maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank. Sehingga dengan begitu bank syariah sanggup

memberikan tingkat bagi hasil atau nisbah yang mampu bersaing

dengan bunga bank konvensional karena tingginya nilai bagi hasil

masih menjadi prioritas utama bagi sebagian deposan.

Menurut Khasanah (2012:62) rasio ROA merupakan acuan

bank syariah ketika akan memberikan tingkatan bagi hasil kepada

deposan. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ROA bisa dijadikan

sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi total deposito

mudharabah yang dimiliki bank syariah karena kebanyakan nasabah

bank syariah melihat tingkat dari nisbah yang diberikan.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya yang akan

diuraikan secara ringkas, meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi terdapat

banyak hal yang tidak sama seperti pada objek, periode, waktu dan alat

analisis yang digunakan sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk

saling melengkapi. Berikut beberapa ringkasan penelitian terdahulu:

Page 71: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

54

Tabel 2.5

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

1. Supitasari (2014) Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi dan Non Performing Financing Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2006-2013

Menggunakan variabel nisbah bagi hasil dan Non Performing Financing, dan simpanan mudharabah

Tidak menggunakan variabel inflasi, BI Rate dan metode Ordinary Least Square (OLS)

Hasil peneliatan ini menunjukkan nisbah bagi hasil tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah dan BI Rate, inflasi, Non Performing Financing berpengaruh terhadap simpanan mudharabah

2 Vera Susanti (I-Finance Vol. 1, No. 1 Juli 2015)

Pengaruh Equivalent Rate dan Tingkat Keuntungan Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di Indonesia

Menggunakan variabel Equivalent Rate (proporsi Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 Bulan), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan metode regresi linier berganda

Tidak menggunakan variabel tingkat keuntungan, spesifikasi Dana Pihak Ketiga (DPK)

Hasil penelitian ini menunjukkan Equivalent Rate 1 Bulan dan tingkat keuntungan berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Page 72: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

55

Tabel 2.5 (Lanjutan)

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

3. Sri Rahayu Nurleni, Nurhayati, Edi Sukar manto (Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Tahun 2015)

Pengaruh Return on Asset (ROA) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah (Pada Bank Umum Syariah Pertriwulan Periode 2010-2013)

Menggunakan variabel Retun on Asset (ROA), simpanan deposito mudharabah, dan metode regresi linier berganda

Tidak menggunakan variabel biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

Hasil penelitian ini menunjukkan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap simpanan deposito mudharabah sedangkan variabel BOPO memiliki pengaruh yang signifikan

4. Rismawati dan Siti Ita Rosita (Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Vol.2 No.1 Tahun 2014)

Pengaruh Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah Terhadap Minat Nasabah Beriventasi Pada Bank Syariah

Menggunakan variabel bagi hasil dan deposito mudharabah

Tidak menggunakan variabel minat nasabah dan metode analisia data deskriptif kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan pada deposito mudharabah pada bank BNI Syariah meningkat karena sistem bagi hasilnya.

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Page 73: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

56

Tabel 2.5 (Lanjutan)

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

6. Nur Anisah, Akhmad Riduwan, lailatul Amanah (Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 1 No. 2, Maret 2013)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah

Menggunakan variabel bagi hasil deposito mudharabah berjangka 1 bulan, jumlah deposito mudharabah dan metode regresi linier berganda

Tidak menggunakan variabel suku bunga, tingkat likuiditas, inflasi dan ukuran perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat bagi hasil berjangka 1 bulan, ukuran bank, tingkat suku bunga berpengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah sedangkan tingkat likuiditas dan inflasi tidak memiliki pengaruh.

7. Ulfah Khasanah (2012)

Analisis Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA Terhadap Deposito Mudharabah Pada PT Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011

Menggunakan variabel bagi hasil deposito, ROA, Deposito Mudharabah

Sampel ruang lingkup, pendapatan bank, DPK

Hasil penelitian ini menunjukkan hanya variabel ROA yang tidak memiliki pengaruh terhadap deposito mudharabah.

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Page 74: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

57

Tabel 2.5 (Lanjutan)

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

8. Adi Prabowo (2012)

Analisis Pengaruh NPF, Pembiayaan, Aset dan Inflasi Terhadap DPK Bank Syariah di Indonesia Periode Januari 2006- September 2011

Menggunakan variabel NPF (Non Performing Financing) dan DPK

Tidak menggunakan varibel pembiayaan, aset dan inflasi, tidak spesifik tentang DPK dan metode Error Correction Model

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel aset yang berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

9. Evi Natalia, Moch. Dzulkirom AR, Sri Mangesti Rahayu (Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 9 No.1 April 2014)

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah

Menggunakan variabel tingkat bagi hasil deposito bank syariah, jumlah deposito mudharabah dan metode regresi linier berganda

Tidak menggunakan variabel tingkat suku bunga deposito bank umum

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat bagi hasil deposito bank syariah berpengaruh terhadap jumlah simpanan deposito mudharabah sedangkan suku bunga bank konvensional tidak memiliki pengaruh

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Page 75: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

58

Tabel 2.5 (Lanjutan)

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

10. Caseria Yomi Eedy Nelwani (2013)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah (BUS) Periode 2009-2012

Menggunakan variabel bagi hasil deposito berjangka 1 bulan dan jumlah deposito mudharabah

Tidak menggunakan varibel nilai tukar, inflasi, bi rate

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel nilai tukar, inflasi, bi rate yang berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah.

11. Siti Nurul Hidayat (2014)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri.

Menggunakan variabel tingkat bagi hasil deposito bank syariah berjangka 1 bulan, jumlah deposito mudharabah dan metode regresi linier berganda

Tidak menggunakan variabel inflasi, FDR

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat bagi hasil deposito bank syariah berjangka 1 bulan, inflasi dan FDR berpengaruh terhadap jumlah simpanan deposito mudharabah.

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Page 76: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

59

Tabel 2.5 (Lanjutan)

No. Peneliti (Tahun Terbit)

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

12. Sartin Yahya (2013)

Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat, Tbk Umum Syariah Periode 2010-2014

Menggunakan variabel bagi hasil dan deposito mudharabah

Tidak menggunakan metode analisis regresi sederhana

Hasil penelitian ini menunjukkan bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah

13. Isna Lailin Nikmah (2015)

Pengaruh Pembiayaan dan Non Performing Financing Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2005-2014

Menggunakan Variabel Non Performing Financing

Tidak menggunakan variabel pembiayaan dan sampel ruang lingkup yang berbeda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah.

Page 77: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

58

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat

disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan

keduanya (Hamid, 2010:15). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Kerangka Berpikir

(Berlanjut ke halaman berikutnya)

Statistik Perbankan Syariah

Variabel Bebas atau Independen (X) 1. Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan (x1) 2. Non Performing Financing (NPF) (x2) 3. Return on Asset (ROA) (x3)

Variabel Terikat atau Dependen (Y) Jumlah Deposito Mudharabah

Uji Regresi Linier Berganda

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Page 78: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

59

2.5 Gambar Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Hamid (2010:16) Hipotesis merupakan dugaan sementara atas

suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis dapat debedakan dalam hipotesis deskriptif,

hipotesis argumentatif, hipotesis kerja, dan hipotesis statistik atau hipotesis

nol. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik

atau hipotesis nol yang bertujuan untuk memeriksa ketidakbenaran sebuah

dalil atau teori yang selanjutnya akan ditolak melalui bukti-bukti yang sah.

Adapun alasan dalam menggunakan hipotesis ini karena penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat-alat statistik.

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis di bawah

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinieritas c. Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis a. Uji F (Simultan) b. Uji t (Parsial) c. Uji Adjusted R Square

Interpretasi dan Kesimpulan

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Page 79: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

60

ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu

masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang

dirumuskan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. H01 : Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing

Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

Ha1 : Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing

Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah.

2. H02 : Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan tidak berpengaruh

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

Ha2 : Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan berpengaruh

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

3. H03 : Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah.

Ha3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah.

4. H04 : Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah.

Ha4 : Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah.

Page 80: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian ini bersifat Kausalitas-Distributif, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hasil analisa suatu kejadian lampau yang

menunjukkan hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini terfokus pada pengujian pengaruh variabel independen seperti

Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing

(NPF) dan Return on Asset (ROA) terhadap variabel dependen Jumlah

Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah. Periode yang diteliti adalah

mulai dari Januari tahun 2012 sampai dengan Juni tahun 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (data berupa angka)

dengan menggunakan sumber data dari laporan bulanan Statistik Perbankan

Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia serta Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Sedangkan jenis data yang digunakan oleh penulis pada

penelitian ini adalah data sekunder berbentuk runtun waktu (time series).

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang

diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan (Supriyadi, 2014:17).

Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia.

Page 81: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

62

Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari

populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat

digeneralisasikan pada populasi (Supriyadi, 2014:17). Dalam penelitian ini,

teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah metode

Jugdement Sampling atau Purposive Sampling, pengumpulan data atas

dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata (Hamid,

2007:29). Sampel penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Statistik

Perbankan Syariah Periode Januari 2012 sampai Juni 2015 (42 Bulan).

Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

1. Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diteliti terdaftar di

Bank Indonesia periode Januari 2012 – Juni 2015.

2. Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mempublikasikan laporan

keuangan secara konsisten sejak periode Januari 2012 – Juni 2015.

3. Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah menyajikan secara lengkap

laporan keuangan dan rasio-rasio yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sementara itu, bank

konvensional yang hendak melaksanakan usaha syariah harus membentuk

Unit Usaha Syariah (UUS) yang beroperasi dengan prinsip syariah (Yaya,

dkk, 2014:20). Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Bank

Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia:

Page 82: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

63

Tabel 3.1 Sampel Data Penelitian

No. Bank Umum Syariah 1 PT. Bank Muamalat Indonesia 2 PT. Bank Victoria Syariah 3 Bank BRIsyariah 4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah 5 Bank BNI Syariah 6 Bank Syariah Mandiri 7 Bank Syariah Mega Indonesia 8 Bank Panin Syariah 9 PT. Bank Bukopin Syariah

10 PT. BCA Syariah 11 PT. Maybank Syariah Indonesia 12 PT. Bank Tabungan PensiunanNasional Syariah No. Unit Usaha Syariah 13 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 14 PT Bank Permata Tbk 15 PT Bank International Indonesia Tbk 16 PT Bank Cimb Niaga, Tbk 17 PT Bank OCBC Nisp, Tbk 18 PT BPD DKI 19 PT BPD Yogyakarta 20 PT BPD Jawa Tengah 21 PT BPD Jawa Timur 22 PT BPD Jambi 23 PT BPD Aceh 24 PT BPD Sumatera Utara 25 PT BPD Sumatera Barat 26 PT BPD Riau 27 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 28 PT BPD Kalimantan Selatan 29 PT BPD Kalimantan Barat 30 PT BPD Kalimantan Timur 31 PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 32 PT BPD Nusa Tenggara Barat 33 PT Bank Sinarmas 34 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Sumber: Data BI yang diolah.

Page 83: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

64

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu

merupakan sumber data yang diperoleh penulis secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang sudah

diolah secara berkala (time series) untuk melihat perkembangan objek

penelitian selama periode yang diinginkan. Data tersebut diperoleh dari

laporan keuangan resmi yang sudah dipublikasikan oleh instansi

pemerintah terkait, seperti laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah

dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Periode data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari Januari tahun 2012

sampai dengan Juni tahun 2015 sebagai berikut:

a. Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah.

b. Equivalent Rate/ Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan.

c. Rasio Keuangan pada Perbankan Syariah (NPF dan ROA).

2. Penelitian Pustaka (Library Research)

Studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur,

buku-buku, jurnal ilmiah, prosiding, penelitian terdahulu dan dari berbagai

sumber pustaka lainnya yang sudah terakreditasi dan berhubungan dengan

objek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang relevan

dengan bahan kajian penulisan skripsi.

Page 84: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

65

3. Penelitian Teknologi (Internet Research)

Pengumpulan data dengan menggunakan media internet dijadikan

alternatif akhir bagi penulis apabila informasi dari buku referensi atau

literatur yang didapatkan dari perpustakaan sudah tertinggal selama

beberapa waktu atau kadaluarsa karena perkembangan ilmu yang terus

meningkat seiring berjalannya waktu. Sehingga data yang diperoleh

merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam media

internet penulis menggunakan www.google.com dan www.scholar.co.id

untuk mengakses jurnal-jurnal ilmiah maupun prosiding terbaru.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (data berbentuk angka)

serta pengujian hipotesis dengan metode statistik berupa regresi linier

berganda yang menggunakan program komputer (software) berupa SPSS

versi 20 dan Miscrosoft Excel 2010. Analisis regresi adalah analisis statistik

yang berguna untuk mempelajari besar dan arah pengaruh dari satu atau lebih

variabel (disebut variabel independen) terhadap satu atau lebih variabel lain

(disebut variabel dependen) (Utomo, 2007:39). Berikut adalah penjelasan

metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Nachrowi dan Usman (2006:7) model regresi linear adalah

teknik analisis kuantitatif yang dapat digunakan untuk memberikan

informasi besarnya hubungan sebab - akibat (kausatif) antara suatu faktor

Page 85: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

66

dengan faktor lainnya. Setelah dilakukan analisis regresi, maka dilakukan

pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah model tersebut

bersifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dengan uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas mampu memberi jawaban “ya” dan “tidak” atas

pertanyaan mengenai normalitas distribusi data. Namun, mempelajari

seberapa jauh distribusi data bergeser dari normal akan sangat

bermanfaat dalam identifikasi secara lebih akurat derajat kenormalan

atau ketidaknormalan distribusi data (Utomo, 2007:135). Uji

normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang telah

distandarisasi berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal sehingga layak

dilakukan pengujian secara statistik. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik. Adapun dasar

pengambilan keputusan dalam uji ini adalah sebagai berikut:

1) Histogram

Apabila data yang sudah diolah menghasilkan Histogram

Regression Standardized Residual berbentuk kurva seperti lonceng

maka nilai residual tersebut dinyatakan normal.

2) Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Apabila data-data yang digunakan menyebar maka mengikuti

Page 86: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

67

distribusi normal. Cara mendeteksinya salah satunya dengan

metode grafik. Lakukan plotting data antara Expected Cumm

dengan Observed Cumm. Jika hasil plotting menyebar sekitar garis

lurus maka dikatakan data residual menyebar normal (Supriyadi,

2014:84). Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis

lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Jika data normal maka garisnya

akan menggambarkan data yang mengikuti atau merapat ke garis

diagonalnya.

3) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang

banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik

yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak

menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan

pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan

menggunakan grafik. Jika Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki

signifikansi di atas 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara data yang akan diuji oleh sebelumnya dan

distribusi tersebut dinyatakan normal. Kriteria yang digunakan

yaitu H0 diterima apabila nilai Asymp. Sg (2-tailed) > dari tingkat

alpha yang telah ditetapkan (5%), dengan begitu data tersebut

memenuhi persayaratan untuk melakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji-t dan uji-F.

Page 87: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

68

b. Uji Multikolinieritas

Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang

sempurna atau pasti diantara satu atau lebih variabel independen

dalam model. Dalam kasus terdapat multikolinieritas yang serius,

koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel

independen dalam model. Dengan demikian, bila tujuan dari

penelitian adalah mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel

independen secara akurat, masalah multikolinieritas penting untuk

diperhitungkan (Utomo, 2007:161).

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas atas variabel

independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi karena (VIF = 1/tolerance). Maka untuk mengetahui

suatu model regresi bebas dari multikolinieritas, yaitu mempunyai

nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai

angka Tolerance lebih dari 0,10. Menurut Imam Ghozali (2012:105)

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF

< 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain

Page 88: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

69

nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID.

Peneliti menggunakan uji heteroskedastisitas dengan mengamati

analisis grafik scatterplot. Jika scatterplot membentuk pola tertentu,

hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model

regresi yang dibentuk. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011:97).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki

pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa depan. Dengan

demikian, autokorelasi merupakan masalah khusus dari data time

series (Utomo, 2007:189).

Salah satu ukuran dalam menentukan masalah autokorelasi

adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Untuk menentukan ada

tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan cara mendeteksi

besaran Durbin Watson menggunakan SPSS dimana (Ghozali:2005):

1. Jika angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif

2. Jika angka DW di bawah -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi

3. Jika angaka DW di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

Page 89: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

70

2. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik

mengenai karakteristik populasi dan merupakan proposisi yang akan diuji

keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas

pertanyaan penelitian (Bambang dan Lina, 2005:76).

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada

tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) = Tingkat Bagi Hasil

Deposito Berjangka 1 Bulan (X1), NPF (X2), ROA (X4) dan Jumlah

Simpanan Deposito (Y), yang mana alat ukur yang digunakan untuk

menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah SPSS versi 20

dan Miscrosoft Excel 2010.

a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(independen) terhadap variabel terikat (dependen). Uji F pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan uji F.

Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk menguji

apakah variabel bebas yang digunkan dalam model mampu

menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak. Adapun cara

pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan suatu variabel

yang disebut tabel ANOVA (Analysis of Variance) dengan melihat

Page 90: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

71

nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan > 0,05

maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha

diterima. Pengambilan keputusan dalam uji signifikansi dilakukan

dengan kriteria (Ghozali, 2005:58):

1. Jika (P value / Sig ) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

2. Jika (P value / Sig ) > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

b. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen)

secara individual atau parsial serta untuk mengetahui variabel bebas

yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat dengan

mengukur derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya bersifat konstan.

Uji t ini dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel.

Level of significance yang digunakan adalah 5% (0,05) dan dasar

pengambilan keputusan apakah Ha diterima atau ditolak adalah

dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan ketentuan

sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

1. thitung > ttabel maka H diterima karena terdapat pengaruh yang besar.

2. thitung < ttabel maka H ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang

besar.

Page 91: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

72

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi pula kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikat (Suliyanto,

2011:55). Uji Determinasi digunakan untuk mampu mengukur

secara bersama-sama seberapa baik model regresi yang telah dibuat

tersebut cocok dengan data.

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di

mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan

dalam model akan meningkatkan nilai R Square meskipun variabel

yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel tergantungnya. Untuk mengurangi kelemahan

tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj). Koefisien determinasi

yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah

dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel

yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang

disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu

dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam

model (Suliyanto, 2011:59).

Page 92: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

73

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dimana X

terdiri dari X1= Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, X2=

Non Performing Financing (NPF), X3= Return on Asset (ROA) yang

memengaruhi variabel Y yaitu Jumlah Deposito Mudharabah. Setelah

semua data terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis

dengan uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Regresi berganda variabel

tergantung (terikat) dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas

sehingga terdapat hubungan fungsional antara variabel terikat (Y) dengan

variabel bebas (X1, X2, Xn) (Suliyanto, 2011:53).

Dalam model di atas terlihat bahwa variabel terikat dipengaruhi

dua atau lebih variabel bebas, disamping itu juga terdapat pengaruh

regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn + e

Keterangan:

Y = Variabel tergantung atau terikat (niali yang diproyeksikan)

a = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Page 93: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

74

Xn = Variabel bebas ke n

e = Nilai residual.

Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis

regresi inier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Jumlah Deposito = a + b1 Basil Deposito 1 Bulan + b2 NPF+ b3 ROA + e

Keterangan:

Y = Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah

a = Intercept (Konstanta)

b = Koefisien regresi dari variabel independen

X1 = Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

X2 = Non Performing Financing (NPF)

X3 = Return on Asset (ROA)

e = Nilai residual.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek yang berbentuk apa saja yang

ditentukan oleh peneliti untuk dicari informasinya dengan tujuan ditarik suatu

kesimpulan. (Supriyadi, 2014:55). Menggunakan variabel independen (X)

dan dependen (Y). Dimana variabel ini merupakan variabel terikat yang

besarannya tergantung dari besaran variabel independen (bebas). Besarnya

perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi

peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien

Page 94: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

75

(besaran) perubahan dalam variabel independen (Supriyadi, 2014:56). Berikut

ini adalah objek data yang dipilih untuk menjadi variabel penelitian :

1. Variabel Independen

a. Tingkat Bagi Hasil Deposito 1 Bulan (X1)

Pada dasarnya, deposito mudharabah merupakan tempat

berinvestasi nasabah dalam bank syariah. Para nasabah dalam

menempatkan dananya di bank syariah tentunya dipengaruhi oleh

motif untuk mendapatkan keuntungan sehingga jika tingkat bagi hasil

yang diberikan bank syariah semakin tinggi maka alokasi dana

investasi yang disimpan di bank syariah akan semakin besar (Anisah

et. al., 2013:174).

Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa inggris) dikenal

dengan profit sharing yang diartikan sebagai pembagian laba. Bagi

hasil juga diartikan sebagai sistem pengolahan dana dalam

perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik

modal (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) (Antonio, 2011).

Equivalent Rate ini sendiri dinyatakan sebagai Rate indikatif

dari pendapatan investasi yang dibagikan kepada nasabah deposito,

yang dinyatakan dalam persentase misalnya 11% atau 8%.

b. Non Performing Financing (NPF) (X2)

Menurut Ikatan Bankir Indonesia di dalam bukunya yang

berjudul Mengelola Bank Syariah (2014:94) pembiayaan bermasalah

Page 95: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

76

(NPF) adalah suatu kondisi pembiayaan, dimana ada suatu

penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan yang

menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau diperlukan

tindakan yuridis pengembalian atau kemungkinan potensial loss.

Rasio NPF merupakan salah satu risiko yang ditanggung oleh

bank karena ada nasabah yang tidak sanggup membayarkan kredit

yang diberikan kepada bank yang dikategorikan dalam kredit kurang

lancar, diragukan dan macet (Lutfiyana dan Yulianto, 2015:3).

NPF (Non Performing Financing) atau pembiayaan

bermasalah mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio

ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah yang buruk.

Dengan semakin tingginya NPF akan mengakibatkan hilangnya

kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang

diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba. Non Performing

Financing (NPF) dapat dihitung dengan rumus:

NPF = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100%

c. Return on Asset (ROA) (X3)

Rasio Return on Asset (ROA) adalah rasio yang dipergunakan

untuk melihat tingkat efesiensi operasi bank sentral secara

keseluruhan karena rasio ini membandingkan antara laba/surplus

operasi dengan nilai aset. Rasio ini melihat sejauh mana aset telah

Page 96: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

77

dipergunakan untuk menghasilkan laba/rugi operasi masing-masing

bank sentral (Marsuki, 2010:229).

Sedangkan menurut Pandia (2012:71) Return On Asset (ROA)

adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum

pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efesiensi

pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan.

Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil adalah sifatnya

yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek

akuntansi dengan baik maka manajemen akan menggunakan teknik

analisa rentabilitas ROA dalam mengukur efisiensi penggunaan modal

kerja, efisiensi produk dan efisiensi bagian penjualan (Candra dan

Yulianto, 2015:4). Return On Asset (ROA) dapat dihitung dengan

rumus, yaitu:

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%

2. Variabel Dependen

Jumlah Deposito Mudharabah merupakan variabel terikat atau

dependen (Y). Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik modal

dengan pengelola di mana keuntungan di bagi berdasarkan akad. Deposito

mudharabah merupakan dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya

dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang

dilakukan antara bank dan nasabah investor (Natalia et. al., 2014:3).

Page 97: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

78

Dalam penelitian ini penulis menggunakan keseluruhan Jumlah

Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah di Indonesia periode

Januari 2012 sampai dengan Juni 2015 yang diperoleh dari data bulanan

Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Page 98: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

81

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia

Gagasan mengenai bank syariah telah muncul sejak lama, ditandai

dengan banyaknya pemikir muslim yang menulis tentang keberadaan

bank Islam, misalnya Anwar Qureshi (1946), Naeim Siddiqi (1948), dan

Mahmud Ahmad (1952). Awal abad ke-20 merupakan masa kebangkitan

dunia Islam dari “ketertidurannya” ditengah pergolakan dunia. Kondisi

ini membawa kesadaran baru untuk menerapkan prinsip dan nilai-nilai

syariah dalam kehidupan. Salah satu upaya adalah dalam penerapan

lembaga keuangan syariah yang didasarkan atas prinsip-prinsip Islam.

Perintisan penerapan sistem profit and loss sharing sebagai inti

bisnis lembaga keuangan syariah tercatat telah ada sejak tahun 1940-an,

yaitu upaya mengelola jamaah haji secara non-konvensional di Pakistan

dan Malaysia. Rintisan berikutnya yang merupakan tonggak sejarah

perkembangan perbankan syariah adalah Islamic Rulal Bank di daerah

Mit Ghamr yang didirikan oleh Dr. Ahmed el-Najar yang permodalannya

dibantu oleh Raja Faisal pada tahun 1963 hingga 1967 di Kairo, Mesir,

walaupun pada akhirnya operasionalnya diambil alih oleh National Bank

of Egypt dan Central Bank of Egypt (Dewi, 2007:53).

Page 99: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

82

Kesuksesan Mit Ghamr mengelola bank dengan sistem bagi hasil,

menginspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk membentuk bank

Islam dengan sistem bagi hasil. Beberapa negara Islam seperti Pakistan,

Sudan dan Iran mengubah seluruh sistem keuangan yang ada di negara

tersebut menjadi bebas bunga. Adapun di negara Malaysia dan Indonesia,

bank tanpa bunga beroperasi berdampingan dengan bank-bank

konvensional (Manan, 2012:205).

2. Sejarah Bank Syariah di Indonesia

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-

prinsip syariah Islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti

aturan Al-Qur’an-Hadis dan regulasi dari pemerintah (Martono,

2010:94).

ض منكم ينكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن ترايا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم ب

كان بكم رحيما ول تقتلوا أنفسكم إن الل

[5:29] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Dari ayat di atas, Al-Quran secara tegas sudah mengatur tentang

ekonomi Islam yang menekankan pada aspek ribawi dan hal-hal yang

mengarah kepada sebuah kebatilan dan kemudharatan. Praktek ekonomi

Islam harus dilakukan secara benar sesuai dengan ketentuan dasar Al-

Quran dan Al-Hadis sebagai sumber dalam implementasinya.

Page 100: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

83

Bank syariah di Indonesia secara konsisten telah menunjukkan

perkembangannya dari waktu ke waktu, berikut ini adalah Tabel

perkembangan bank syariah dari awal terbentuknya di Indonesia:

Tabel 4.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun Keterangan

1980 Muncul ide dan gagasan konsep lembaga keuangan syariah, uji coba BMT Salman di bandung dan koperasi Ridho Gusti.

1990 Loka karya MUI dimana para peserta sepakat mendirikan bank syariah di Indonesia.

1992 Pada tanggal 1 mei 1992 bank syariah pertama bernana bank muamalat indonesia mulai beroperasi

1992 Kemunculan BMI ini kemudian diikuti dengan lahirnya UU No. 7 Thn 1992 tentang perbankan yang mengakomodasi perbankan dengan prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS

1999 Keluar UU No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah dimana BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasan bank komersial termasuk bank syariah. BI dapat menetapkan kebijakan moneter dengan menggunakan prinsip syariah. Pada tahun ini dibuka kantor cabang bank syariah untuk pertama kali.

2000 BI mengeluarkan regulasi operasional dan kelembagaan bank syariah dimana BI menetapkan peraturan kelembagaan perbankan syariah. Pengembangan pasar uang antar bank syariah (PUAS) dan sertifikat wadiah Indonesia (SWBI) sebagai instrumen pasar uang syariah.

2001 Pendirian unit biro perbankan syariah di bank indonesia untuk menangani perbankan syariah.

2002 Peraturan BI No.4/1/2002 mengenai pengenalan pembuktian bersih cabang syariah yang merupakan penyempurnaan jaringan kantor cabang syariah.

2004 Keluar UU No.3 Thn 2004 tentang perubahan UU No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia yang makin mempertegas penetapan kebijakan moneter dengan yang dilakukan oleh BI dapat dilakukan dengan prinsip syariah. Belakangan UU No.23 Thn 1999 diubah dengan peraturan pemerintah pengganti UU No.2 Thn 2008. Disamping itu, BI juga menyiapkan peraturan standarisasi akad, tingkat kesehatan, dan lembaga penjamin simpanan. Ditahun ini juga terjadi perubahan biro perbankan syariah menjadi direktorat perbankan syariah di bank syariah.

Page 101: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

84

2005 Di era UU No.10 Thn 1998 secara teknis mengenai produk mengacu pada PBI No.7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yang kemudian sudah diganti dengan PBI No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah.

2006 Pemberian layanan syariah juga semakin dipermudah dengan diperkenalkannnya konsep office chaneling, yakni semacam konter layanan syariah yang terdapat di kantor cabang/kantor cabang pembantu bank konvensional yang sudah memiliki UUS. Hal demikian ditemukan dalam PBI No.8/3/PBI/2006 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum konvensional. Produk bank syariah terdiri dari produk penghimpunan dana (funding)¸ penyaluran dana (landing), jasa (services), dan produk dibidang sosial

2008 16 Juli 2008 UU No. 21 Thn 2008 tentang perbankan syariah disahkan yang memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional yang diharapkan mendorong perkembangan bank syariah yang selama 5 tahun terakhir assetnya tumbuh lebih dari 65% pertahun namun pasarnya secara nasional masih dibawah 5%. Beberapa lembaga hukum baru diperkenalkan dalam UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah antara lain yakni menyangkut pemisahan (spin off) UUS dan komite perbankan syariah. Terdapat beberpa PBI yang diamanahkan oleh UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah. Adapun PBI yang secara khusus merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah dan telah di Undangkan hingga saat ini antara lain: 1. PBI No.10/16/PBI/2008 (Perubahan atas PBI

No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayan jasa bank syariah)

2. PBI No.10 /17/PBI/2008 (Produk bank syariah dan UUS) 3. PBI No.10/18/PBI/2008 (Restrukturisasi pembiayaan bagi

bank syariah). 4. PBI No.10/23/PBI/2008 (Perubahan kedua atas PBI

No.6/21/PBI/2004 tentang giro wajib minimum dalam rupiah dan valuta asing bagi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

5. PBI No.10/24/PBI/2008 (Perubahan PBI No.8/21/PBI/2006 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

6. PBI No.10/32/PBI/2008 (Komite perbankan syariah) 7. PBI No.11/3/PBI/2009 (Tentang Bank Umum Syariah)

Sumber: Sadi (2015:34)

Page 102: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

85

Pada Tabel 4.1 di atas, peran perbankan syariah dalam konteks

modernisasi saat ini tidak hanya berfokus kepada nasabah muslim.

Masyarakat Indonesia yang multikultural dengan berbagai macam ragam

budaya, bahasa dan agama menjadi market yang sangat penting dalam

pengembangan perbankan syariah. Nasabah, dalam hal perbankan

sejatinya melihat kepada aspek pelayanan, program, maupun jaminan

keamanan. Sehingga peningkatan perkembangan bank syariah terus

berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Perkembangan Deposito Mudharabah

Salah satu contoh produk investasi yang sedang diminati yaitu

deposito. Deposito di bank syariah dikelola dengan cara investasi atau

mudharabah, sehingga biasa dikenal dengan Deposito Mudharabah. Yaitu

bentuk perniagaan dimana pemilik modal (nasabah) menyetorkan

modalnya kepada pengelola (bank) untuk diusahakan dengan keuntungan

akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak.

Sedangkan kerugian, jika ada akan ditanggung oleh si pemilik. Bank

syariah tidak membayar bunga deposito kepada deposan tetapi membayar

bagi hasil keuntungan yang ditetapkan dengan nisbah. Pertumbuhan

nasabah yang berminat pada deposito mudharabah ini dapat dilihat

melalui laporan tahunan (Annual Report) bank syariah dan jumlah

perkembangan setiap tahunnya (Rismawati dan Rosita, 2014:86).

Page 103: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

86

Sedangkan menurut Kurniati, dkk (2015:10) dari tahun ke tahun

perkembangan perbankan syariah semakin meningkat, hal ini terlihat dari

meningkatnya jumlah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah

(UUS) maupun Bank Pembiayaan Syariah (BPRS). Sejalan dengan

berkembangnya BUS dan UUS, aset perbankan syariah pun mengalami

lonjakan yang cukup signifikan, akan tetapi hal ini juga terjadi pada total

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun, salah satunya deposito

mudharabah.

Berikut adalah perkembangan Jumlah Deposito Mudharabah yang

terhimpun di bank syariah periode Januari 2012 – Juni 2015:

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Gambar 4.1

Komposisi Jumlah Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode Januari 2012 – Juni

2015

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas menunjukkan perkembangan

jumlah deposito mudharabah yang mengesankan dari tahun 2012 sampai

50,000

70,000

90,000

110,000

130,000

150,000

2012 2013 2014 2015

Komposisi Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah (Miliar Rupiah)

84.732

107.812

135.629 130.506

Page 104: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

87

tahun 2014 karena menunjukkan adanya peningkatan jumlah di tahun-

tahun tersebut. Tetapi bila dilihat dengan seksama, di tahun 2015 terjadi

penurunan jumlah deposito sebesar 5.123 Miliar. Keadaan kurang baik

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah

meningkatnya rasio NPF dan menurun drastisnya rasio ROA bank

syariah di tahun 2015 sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah

minat dan kepercayaan nasabah untuk menginvestasikan dananyadi bank

syariah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

4. Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

Menurut Ismail (2010:131) bunga dapat diartikan sebagai harga

yang harus dibayar oleh bank dan/atau nasabah sebagai balas jasa atas

transaksi antara bank dan nasabah. Harga menurut Reidenbach (1986)

“the amount of money the seler receives for goods or services at the

factory or place of business. Price is not what the seller ask for the

product, but what is actually receive” (harga merupakan sejumlah uang

yang diterima oleh penjual untuk barang atau jasa ditempat produksi atau

didalam aktivitas usaha. Harga bukanlah apa yang diminta oleh penjual

akan tetapi merupakan apa yang benar-benar diterimanya).

Jika bunga adalah balas jasa yang diberikan bank konvensional

kepada nasabahnya, berbeda dengan bank syariah yang menggunakan

prinsip bagi hasil. Perhitungan bagi hasil pendapatan sangat penting

untuk ditentukan di awal dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak.

Page 105: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

88

Menurut Yaya, dkk (2014:49) dalam bagi hasil kepada nasabah

bank syariah menggunakan prinsip nisbah bagi hasil atas persentase

pendapatan yang diperoleh. Hal ini menyebabkan besar kecilnya imbalan

bagi pemilik dana tidak semata ditentukan oleh makin besarnya porsi

bagi hasil oleh nasabah, melainkan juga oleh kualitas penyaluran dana

oleh bank. Salah satu implikasi dari mekanisme ini adalah bank syariah

tidak disarankan untuk menerima dana apabila tidak mampu

menyalurkan dana tersebut pada hal yang produktif.

Begitupula menurut Wiroso (2005:6) yang mengatakan besarnya

penyaluran dana atau invesatasi yang dilakukan oleh bank syariah

bukanlah suatu indikasi pendapatan bagi hasil yang diterima oleh pemilik

dana yang dihimpun (deposan atau penabung) tetapi kualitas dari

penyaluran dana atau investasi yang dilakukan oleh bank syariah itulah

yang mempunyai pengaruh langsung hasil yang diterima oleh pemilik

dana yang dihimpun.

Untuk menarik minat deposan biasanya bank menyediakan

berbagai insentif atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal

tertentu biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat berupa special

rate (bunga lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum) maupun insentif

lainnya, seperti hadiah atau cenderamata lainnya. Insentif juga dapat

diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut (Kasmir,

2002:103).

Page 106: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

89

Teori klasik tentang tingkat bunga dapat mewakili teori yang

menjelaskan pengaruh tingkat bagi hasil yang ada di bank syariah. Hal

ini disebabkan karena konsumen melihat bahwa tingkat suku bunga

simpanan yang diberikan bank konvensional ataupun tingkat bagi hasil

yang diberikan bank syariah adalah sama-sama merupakan imbal jasa

yang diberikan pihak bank kepada nasabah/deposan atas dana yang

disimpankan di bank. Berikut adalah perkembangan nisbah bagi hasil

yang diberikan bank kepada nasabah penyimpan dalam bentuk

Equivalent Rate dari Januari tahun 2012 hingga Juni 2015:

Tabel 4.2 Ekuivalen Tingkat Imbalan/Bagi Hasil/Fee/Bonus

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Periode Januari 2012 – Juni 2015

Bulan 2012 2013 2014 2015

Januari 7.04 5.94 5.36 7.31 Februari 6.84 5.49 5.31 7.45 Maret 6.65 4.70 5.65 7.68 April 6.82 3.34 6.10 7.01 Mei 6.77 4.74 7.21 7.39 Juni 6.63 4.77 7.41 7.39 Juli 5.88 4.96 6.95 - Agustus 6.08 5.00 7.98 - September 6.03 4.82 8.20 - Oktober 6.13 4.90 8.31 - November 5.89 4.62 7.54 - Desember 6.06 6.60 7.80 -

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan perkembangan nisbah

bagi hasil dalam 4 tahun terakhir di bank syariah. Dari data tersebut

terlihat terjadi penurunan nisbah bagi hasil yang diberikan bank syariah

Page 107: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

90

syariah kepada nasabah penyimpannya, ini disebabkan meningkatnya BI

Rate dan NPF bank syariah. Namun, bila dilihat kembali mulai dari

pertengahan tahun 2014 bank syariah mulai bangkit menunjukkan

peningkatan nisbah bagi hasilnya kembali sehingga rate tersebut mampu

berkompetitif dengan bunga deposito bank konvensional.

Menurut Karim (2004:197) dalam praktiknya di perbankan

modern, tawar-menawar nisbah antara pemilik modal (yakni investor

atau deposan) dengan bank syariah hanya terjadi bagi deposan/investor

dengan jumlah besar, karena mereka ini memiliki daya tawar yang relatif

tinggi. Kondisi ini disebut sebagai special nisbah. Sedangkan untuk

nasabah deposan kecil, biasanya tawar menawar tidak terjadi. Bank

syariah hanya akan mencantumkan nisbah yang ditawarkan, setelah itu

deposan boleh setuju boleh tidak.

5. Perkembangan Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang

menghitung banyaknya nilai kewajiban atas nilai pembiayaan yang

belum dibayar oleh nasabah kepada bank. Secara singkat, NPF

sederhananya adalah persentase pembiayaan bermasalah. Semakin tinggi

rasio NPF sebuah bank, maka kondisi ini bisa membahayakan bank.

Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan NPF sebesar 5%, apabila

bank mampu menekan rasio NPF dibawah 5% maka potensi keuntungan

yang akan diperoleh akan semakin besar (Candra dan Yulianto, 2015:5).

Page 108: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

91

Sedangkan menurut Lutfiana dan Yulianto (2015:3) rasio Non

Performing Financing (NPF) merupakan salah satu risiko yang

ditanggung oleh bank karena ada nasabah yang tidak sanggup

membayarkan kredit yang diberikan kepada bank yang dikategorikan

dalam kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Semakin besar rasio

pembiayaan macet pada suatu bank, maka secara otomatis akan

mengganggu kegiatan operasional bank, terutama dari segi likuiditas

bank tersebut. Berikut adalah perkembangan Non Performing Financing

(NPF) bank syariah periode Januari 2012 – Juni 2015:

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Gambar 4.2 Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode Januari 2012 – Juni 2015

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas menunjukkan telah terjadi

peningkatan terus-menerus pada sisi pembiayaan bermasalah (NPF) di

bank syariah. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 belum pernah terjadi

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

2012 2013 2014 2015

Non Performing Financing (NPF)

NPF

2,22% 2,62%

4,33%

4,73%

Page 109: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

92

penurunan dan hampir terus meningkat hingga 4,37% di tahun 2015.

Pada laporan statistik perbankan syariah yang di terbitkan oleh Bank

Indonesia pada bulan februari tahun 2015 NPF perbankan syariah

menyentuh angka 5,10%. Ini merupakan hasil kinerja yang kurang

memuaskan bagi bank syariah dalam mengelola dan mengatasi

pembiayaan non lancarnya karena menurut PBI No. 6/9/PBI/2004 standar

Non Performing Financing (NPF) yang baik adalah dibawah 5%.

Bagi bank, semakin dini menganggap kredit yang diberikan

menjadi bermasalah semakin baik karena akan berdampak semakin dini

pula dalam upaya penyelamatannya sehingga tidak terlanjur parah yang

berakibat semakin sulit penyelesaiannya (Rivai, 2007:477). Sama halnya

dengan bank konvensional, pembiayaan/kredit yang bermasalah akan

sangat merugikan bank, diantaranya sebagai berikut (Ismail, 2010:125):

a. Laba/rugi bank menurun. Penurunan laba tersebut diakibatkan

adanya penurunan pendapatan bunga kredit.

b. Bad Debt Ratio menjadi lebih besar. Rasio aktiva prouktif menjadi

lebih rendah.

c. Biaya pencadangan penghapusan kredit meningkat. Bank perlu

membentuk pencadangan atas kredit bermasalah yang lebuh besar.

Biaya pencadangan penghapusan kredit akan berpengaruh pada

penurunan keuntungan bank.

Page 110: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

93

d. ROA maupun ROE menurun. Penurunan laba akan memiliki dampak

pada penurunan ROA karena return turun, maka ROA dan ROE

akan menurun.

Berikut ini adalah tabel yang mampu menunjukkan secara lengkap

perubahan peningkatan serta penurunan rasio Non Performing Financing

(NPF) di bank syariah terhitung sejak Januari 2012 hingga Juni 2015:

Tabel 4.3 Data Nilai Non PerformingFinancing (NPF) Periode Januari 2012 –

Juni 2015 (Dalam Persentase (%))

Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015

Januari 2.68 2.49 3.01 4.87 Februari 2.82 2.72 3.53 5.10 Maret 2.76 2.75 3.22 4.81 April 2.85 2.85 3.48 4.62 Mei 2.93 2.92 4.02 4.76 Juni 2.88 2.64 3.90 4.73 Juli 2.92 2.75 4.31 - Agustus 2.78 3.01 4.58 - September 2.74 2.80 4.67 - Oktober 2.58 2.96 4.58 - November 2.50 3.08 4.86 - Desember 2.22 2.62 4.33 -

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Menurut Ismail (2010:148) menjelaskan kalau pemberian suatu

fasilitas kredit pasti mengandung suatu risiko kemacetan. Akibatnya

kredit tidak dapat ditagih sehingga menimbulkan kerugian yang harus

ditanggung oleh bank. Sepandai apapun analis kredit dalam menganalisis

setiap permohonan kredit, kemungkinan kredit terserbut macet pasti ada.

Hanya saja dalam hal ini, bagaimana meminimalkan risiko tersebut

Page 111: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

94

seminimal mungkin. Dalam praktiknya kemacetan suatu kredit

disebabkan oleh dua unsur sebagai berikut:

a. Dari pihak perbankan, artinya dalam melakukan analisisnya, pihak

analis kurang teliti sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak

diprediksi sebelumnya atau mungkin salah dalam melakukan

perhitungan. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit

dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara

subjektif dan akal-akalan.

b. Dari pihak nasabah, adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini

nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya

kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. Lalu yang kedua

adanya unsur ketidaksengajaan, artinya seorag debitur mau

membayar, akan tetapi tidak mampu.

6. Perkembangan Return on Asset (ROA)

Menurut Rivai (2007:720) rasio Return on Asset (ROA)

menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar Return on

Asset (ROA), berarti semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

dan semakin baik posisi bank dari segi penggunaan aset.

Salah satu kegunaan Return on Asset (ROA) yang prinsipil adalah

sifatnya menyeluruh dan apabila perusahaan sudah menjalankan praktek

Page 112: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

95

akuntansi dengan baik maka manajemen akan menggunakan teknik

analisa rentabilitas Return on Asset (ROA) dalam mengukur efisiensi

penggunaan modal kerja, efisiensi produk dan efisiensi bagian penjualan

(Candra dan Yulianto, 2015:4).

Menurut Rustam (2013:346) penilaian rentabilitas dimaksudkan

untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Penilaian

kuantitatif faktor rentabilitas dilakukan dengan penilaian terhadap salah

satu kompenen yaitu rasio ROA (return on asset) yang merupakan rasio

penunjang. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya

kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aset untuk

meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. Berikut adalah

gambar grafik perkembangan Return on Asset (ROA) pada bank syariah

periode Januari 2012 – Juni 2015:

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Gambar 4.3

Perkembangan Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode Januari 2012 – Juni 2015

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

2012 2013 2014 2015

Return on Asset (ROA)

ROA

2.14% 2.00%

0.80%

0.84%

Page 113: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

96

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, laba yang dimiliki bank syariah

terlihat cukup stabil diangka kurang lebih 2% pada tahun 2012 dan 2013,

ini menunjukkan kesehatan bank yang baik karena sesuai dengan Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 25 Oktober 2011

mengatakan bahwa semakin besar ROA suatu bank, menunjukkan

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan asset.

Namun, telah terjadi penurunan yang drastis hingga menyentuh

angka 0,80% di tahun 2014. Penurunan ini diiringi oleh naiknya rasio

Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah yang

dimiliki oleh bank syariah. Gambar diatas mampu memperlihatkan

bahwa kondisi kesehatan bank syariah dua tahun terkahir ini sedang tidak

baik karena sesuai dengan PBI No. 6/9/PBI/2004 standar Return on Asset

(ROA) yang baik adalah sebesar 1,5%.

Berikut ini adalah tabel yang dapat menunjukkan secara lengkap

seberapa besar laba bersih yang diperoleh perbankan syariah bila diukur

dengan nilai aktiva terhitung sejak Januari tahun 2012 hingga Juni tahun

2015:

Page 114: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

97

Tabel 4.4 Data Nilai Return On Asset (ROA) Periode Januari 2012 – Juni 2015

Dalam Persentase (%)

Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015

Januari 1.36 2.52 0.08 1.15 Februari 1.79 2.29 0.13 1.07 Maret 1.83 2.39 1.16 1.13 April 1.79 2.29 1.09 1.08 Mei 1.99 2.07 1.13 1.09 Juni 2.05 2.10 1.12 0.89 Juli 2.05 2.02 1.05 - Agustus 2.04 2.01 0.93 - September 2.07 2.04 0.97 - Oktober 2.11 1.94 0.92 - November 2.09 1.96 0.87 - Desember 2.14 2.00 0.80 - Sumber : Bank Indonesia (data yang diolah)

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah diolah

atau ditransformasikan ke dalam bentuk Ln (Logaritma Natural).

Menurut Nachrowi dan Usman (2008:82), pada prinsipnya model ini

merupakan hasil transformasi dari suatu model yang tidak linier menjadi

model linier, dengan jalan membuat model dalam bentuk logaritma.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) di Indonesia dalam bentuk miliar rupiah.

Sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu Tingkat Bagi Hasil

Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan

Page 115: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

98

Return on Asset (ROA) dalam bentuk persentase. Seluruh data tersebut

telah ditransformasikan sehingga parameternya berbentuk linier.

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas

dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas

untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi

berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika data

dapat mengikuti arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis

diagonal. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai

residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-

ratanya. Berikut adalah hasil dari uji normalitas:

1) Analisis Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

Gambar 4.4 Grafik Histogram

Page 116: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

99

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, histogram Regression

Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual

tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

2) Analisis Grafik Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Gambar 4.5 Grafik P-p Plot

Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, grafik normal probability

plot menunjukkan titkk-titik menyebar disekitar garis diagonal

dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistriusi normal atau model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Page 117: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

100

Tabel 4.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 42

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation .12051309

Most Extreme Differences Absolute .147 Positive .089 Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .955 Asymp. Sig. (2-tailed) .321

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa Sig. (2-tailed)

sebesar 0,321 > 0,05 (Sig > α) . Hal ini menunjukkan nilai

residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat

korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel bebas

(Independen) maka diperlukan suatu pengujian, yaitu uji

multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah

nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model

dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas.

Page 118: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

101

Dari uji multikolonieritas yang dilakukan penulis, tidak

ditemukannya data dengan gejala multikolonieritas, terlihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF

B

Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas

terlihat bahwa dari nilai Tolerance Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan sebesar 0,599 (0,599 > 0,10), nilai Tolerance Non

Performing Financing (NPF) sebesar 0,507 (0,507 > 0,10) dan nilai

Tolerance Return on Asset (ROA) sebesar 0,799 (0,799 > 0,10).

Sedangkan berdasarkan tabel di atas untuk nilai Variance Inflation

Factor (VIF) Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

sebesar 1,671 (1,671 < 10,00), nila VIF Non Performing Financing

(NPF) sebesar 1,974 (1,974 < 10,00) dan nilai VIF Return on Asset

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,016 ,730

12,349 ,000

LN_BASIL -,438 ,128 -,376 -3,433 ,001 ,599 1,671

LN_NPF ,938 ,112 ,999 8,389 ,000 ,507 1,974

LN_ROA -,026 ,032 -,078 -,821 ,417 ,799 1,252

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: data sekunder yang diolah

Page 119: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

102

(ROA) sebesar 1,252 (1.252 < 10,00). Kesimpulan dari hasil nilai

Tolerance sebesar > 0,10 dan nilai VIF sebesar < 10,00 berarti

menunjukkan bahwa variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF), Return on

Asset (ROA) tidak terdapat Multikolonieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Peneliti menggunakan uji heteroskedastisitas dengan analisis

grafik. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati

scatterplot dimana sumbu horizontal menggambarkan Predicted

Standardized sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu,

maka hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas.

Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi

yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada

model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut

dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi

adalah yang homokedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heterokedastisitas menggunakan Analisis Grafik dengan Scatterplot:

Page 120: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

103

Sumber: Data sekunder yang diolah

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.6 di

atas terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Oleh

karena itu maka berdasarkan analisis grafik scatterplot, model

regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala

heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Beberapa

penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data time-

series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman (inertia)

artinya data observasi pada periode sebelumnya dan periode

Page 121: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

104

sekarang kemungkinan besar akan mengandung saling

ketergantungan (interdependence).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat

populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model

empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji autokorelasi:

Tabel 4.7 Uji Durbin Watson

Bedasarkan Tabel 4.7 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar

0,883. Oleh karena itu, sesuai dengan teori Ghozali (2005) nilai

DW = 0,883 berada diantara -2 sampai dengan +2 dapat dikatakan

bahwa sudah tidak ada lagi gejala autokorelasi pada persamaan

model penelitian.

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan

maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi

secara individu atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,853a ,727 ,706 ,12518 .883

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_ NPF

b. Dependent Variable: LN_DEPOSITO

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 122: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

105

tidaknya pengaruh masiing-masing variabel independen secara

individual (parsial) terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikan 0,05, maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji t (Uji Parsial)

S

u

m

b

e

r

:

1) Uji t terhadap variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 di atas, variabel Tingkat

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan secara statistik

menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α

(0,001 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X1 = 3,433 dan pada

tabel t sebesar 1.685 (df (n-k) 42 - 4 = 38 , α = 0,05), sehingga t

hitung > t tabel (3,433 > 1,685) Maka H02 ditolak dan Ha2

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9,016 ,730

12,349 ,000

LN_BASIL -,438 ,128 -,376 -3,433 ,001

LN_NPF ,938 ,112 ,999 8,389 ,000

LN_ROA -,026 ,032 -,078 -,821 ,417

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: data sekunder yang diolah

Page 123: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

106

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

2) Uji t terhadap variabel Non Performing Financing (NPF)

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 di atas, variabel Non

Performing Financing (NPF) secara statistik menunjukan hasil

yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,000 < 0,05).

Sedangkan nilai t hitung X2 = 8,389 dan pada tabel t sebesar

1.685 (df (n-k) 42 - 4 = 38 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel

(8,389 > 1,685) Maka H03 ditolak dan Ha3 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Non Performing Financing

(NPF) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah.

3) Uji t terhadap Return on Asset (ROA)

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 di atas, variabel Return

on Asset (ROA) secara statistik menunjukan hasil yang tidak

signifikan pada nilai lebih besar dari α (0,417 > 0,05).

Sedangkan nilai t hitung X3 = 0,821 dan tabel t sebesar 1.685

(df (n-k) 42 - 4 = 38 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel

(0,821 < 1,685) Maka H04 diterima dan Ha4 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Asset (ROA)

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah.

Page 124: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

107

b. Uji F (Simultan)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara

simultan variabel bebas terhadap variabel berikutnya atau untuk

menguji ketepatan model (goodness of fit). Jika variabel bebas

memiliki pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap

variabel terikat maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria

cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara

simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau non fit.

Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan menggunakan

suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA (Analysis of

Variance) dengan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika

nilai signifikan > 0,05 maka Ha diterima. Berikut adalah hasil uji F:

Tabel 4.9 Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,587 3 ,529 33,749 ,000b

Residual ,595 38 ,016

Total 2,182 41

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO

b. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_NPF Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas nilai F hitung sebesar 33,749

dengan nilai tingkat signifikan 0,000. Karena nilai signifikan < 0,05,

maka H01 ditolak atau Ha1 diterima dengan nilai hitung F hitung > F

Page 125: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

108

tabel (33,749 > 2,85) dengan nilai F tabel df:α, (k-1), (n-k) atau

0,05, (4-1), (42-4) = 2,85. Maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing

(NPF) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh secara simultan

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

c. Uji Adjusted R Square

Koefisien determinasi atau R Square (R2) merupakan besarnya

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin

tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya.

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di

mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan

dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang

dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut

maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan,

Adjusted R Square (R2 adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan menandakan

bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan

jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan

menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai

Page 126: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

109

koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh

adanya penambahan variabel baru dalam model. Berikut adalah hasil

uji Adjusted R Square:

Tabel 4.10 Uji Adjusted R Square (R2 Adj)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,853a ,727 ,706 ,12518

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_NPF

b. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan Tabel 4.10 besarnya Adjusted R Square dalam

penelitian ini adalah 0,706 atau sebesar 70,6%. Dapat disimpulkan

bahwa pengaruh nilai Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset

(ROA) terhadap Jumlah Deposito Mudharabah adalah sebesar

70,6%. Sedangkan sisanya 29,4% (100% - 70,6%) dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam

penelitian ini. Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan

nilai sebesar 0,853 yang menandakan bahwa hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat adalah karena memiliki nilai

lebih dari 0,5 ( R > 0,5) atau 0,853 > 0,5.

Page 127: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

110

3. Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas,

selanjutnya akan dianalisis lanjutan dengan bantuan aplikasi SPSS versi

20 untuk mengetahui besarnya pengaruh nilai Tingkat Bagi Hasil

Deposito Berjangka 1 Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan

Return on Asset (ROA) terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Hasil

pengelolaan data dengan SPSS dapat dilihat tabel 4.10 dibawah ini:

Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Logaritma Jumlah Deposito Mudharabah

X1 = Logaritma Nilai Tingkat Bagi hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9,016 ,730

12,349 ,000

LN_BASIL -,438 ,128 -,376 -3,433 ,001

LN_NPF ,938 ,112 ,999 8,389 ,000

LN_ROA -,026 ,032 -,078 -,821 ,417

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: data sekunder yang diolah

LnY = 9,016 – 0,001 LnX1 + 0,003 LnX2

Page 128: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

111

X2 = Logaritma Nilai Non Performing Financing (NPF)

Adapun interpretasi satistik penulis pada model persamaan regresi di

atas adalah sebagai berikut:

1) Apabila Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan, Non

Performing Financing (NPF) dan Return on Asset (ROA) bernilai 0,

maka nilai Jumlah Deposito Mudharabah adalah sebesar 11,291 %.

Maksudnya adalah jika Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan, Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset

(ROA) tidak melakukan kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa

dalam periode 2012-2015 Jumlah Deposito Mudharabah adalah

sebesar 11,291%.

2) Jika variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan sebesar

-0,001 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% pada Tingkat

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan akan menyebabkan

menurunnya Jumlah Deposito Mudharabah sebesar 1%, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

3) Jika variabel Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,003

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% pada Non Performing

Financing (NPF) akan menyebabkan meningkatknya Jumlah

Deposito Mudharabah sebesar 1%, dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

Page 129: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

112

C. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, variabel Tingkat Bagi Hasil

Deposito Berjangka 1 Bulan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,001

< 0,05. Hal ini berarti H02 ditolak dan Ha2 diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah. Secara teori, apabila Nisbah Bagi Hasil atau Equivalent

Rate yang diberikan bank kepada nasabah berpersentase tinggi akan

meningkatkan Jumlah Deposito Mudharabah.

Menurut hasil penelitian dari Anisah, dkk (2013:181) yang

berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito

Mudharabah Bank Syariah mengatakan bahwa bagi hasil deposito

berjangka 1 bulan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

deposito mudharabah yang dikarenakan para nasabah dalam

menempatkan dananya di bank syariah masih dipengaruhi untuk

mencari profit atau keuntungan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rismawati dan Siti

Ita Rosita (2014) di dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan yang

Page 130: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

113

menunjukkan bahwa pertumbuhan pada jumlah deposito mudharabah

pada bank syariah meningkat karena sistem bagi hasilnya.

Namun, pada hasil penelitian penulis menemukan bahwa jika

setiap kenaikan 1% pada Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1

Bulan akan menyebabkan menurunnya Jumlah Deposito Mudharabah

sebesar 1% pada periode 2012-2015, hal ini dikarenakan tingkat bagi

hasil 1 bulan yang diberikan oleh bank syariah stabil dengan angka

yang terhitung lebih sedikit peningkatannya dibandingkan dengan

nisbah lainnya seperti berjangka 3 bulan, 6 bulan dan >12 bulan setiap

tahunnya. Dengan begitu, biasanya nasabah deposan tidak akan

memperpanjang dana depositonya dan langsung mencairkannya ketika

jatuh tempo.

Hal ini sejalan pula dengan hasil penelitian dari Evi Natalia,

dkk, (2014) yang mengatakan apabila dilihat dari data penelitian

penyebab mengapa hubungan antara tingkat bagi hasil deposito

berjangka 1 bulan dan jumlah simpanan deposito bersifat negatif

karena masyarakat dalam menginvestasikan dananya di bank tentunya

akan memperhatikan tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Jika

tingkat bagi hasilnya tidak stabil bahkan cenderung menurun, maka

keinginan masyarakat untuk menempakan dananya dalam bentuk

deposito di bank syariah akan menurun.

Page 131: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

114

Apabila Equivalent Rate Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan

yang diberikan oleh bank syariah sudah berpersentase besar tetapi

terkadang masih saja lebih tinggi besaran bunga yang diberikan oleh

bank konvensional kepada deposan ditambah kurangnya minat dan

pemahaman masyarakat tentang perbedaan antara bunga dan bagi

hasil yang menganggap keduanya adalah sama menjadikan tingkat

bagi hasil memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah deposito

mudharabah.

Faktor lain yang memungkinkan terjadinya pengaruh negatif

karena Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan

bermasalah yang masih terus mengalami peningkatan disetiap

bulannya sehingga membuat beberapa nasabah ragu untuk

menginvestasikan dananya pada deposito mudharabah karena takut

apabila dananya akan ikut bermasalah saat dipakai bank syariah untuk

pembiayaan yang nantinya akan mengurangi nisbah bagi hasil yang

diterima oleh nasabah tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang sudah

dilakukan oleh Sartin Yahya (2013), Ro’iyatul Husna (2013), Teguh

Dwi Muktiyo (2014), Desy Intan Wulansari dan M. Umar Burhan

(2015) dan Vera Susanti (2015) yang menunjukkan bahwa Bagi

Hasil/Equivalent Rate berpengaruh terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah.

Page 132: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

115

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, variabel Non Performing

Financing (NPF) mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05.

Hal ini berarti H03 ditolak dan Ha3 diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Non Performing Financing (NPF) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah. Secara teori, Jika Non Performing Financing (NPF)

meningkat maka Jumlah Deposito Mudharabah akan menurun karena

karakteristik nasabah yang kebanyakan akan mencari keuntungan dan

keamanan untuk dana yang diinvestasikan.

Sejalan dengan hasil penelitian dari Adi Prabowo (2012) yang

menunjukkan apabila Non Performing Financing (NPF) terjadi dalam

skala normal dan terkendali dalam jangka pendek, tidak akan

memengaruhi nasabah dalam memilih invenstasi berupa tabungan,

akan tetapi jika Non Performing Financing (NPF) terjadi dengan skala

yang sama terus menerus atau bahkan persentase meningkat, akan

memengaruhi nasabah dalam memilih investasi jangka panjang di

bank syariah.

Namun, berdasarkan pada hasil penelitian dan interpretasi

statistik peneliti mendapatkan hasil bahwa setiap kenaikan 1% pada

Non Performing Financing (NPF) akan menyebabkan meningkatknya

Page 133: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

116

Jumlah Deposito Mudharabah. Hal ini sesuai dengan laporan

keuangan bank syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia,

bahwasanya sejak tahun 2012 hingga tahun 2015 setiap Non

Performing Financing (NPF) bank syariah meningkat akan diikuti

oleh peningkatan Jumlah Deposito Mudharabah. Hal ini dikarenakan

nisbah bagi hasil yang diberikan bank syariah kepada nasabah tetap

kompetitif persentasenya pada tahun-tahun tersebut.

Menurut hasil penelitian dari Isna Lailin Nikmah (2015) dalam

skripsinya menjelaskan bahwa NPF (Non Performing Financing) yang

positif dan signifikan berpengaruh terhadap deposito mudharabah

karena apabila bank tidak menambah jumlah penghimpun dana dari

masyarakat maka jumlah NPF (Non Performing Financing) akan tetap

dengan persentase yang tinggi dan pembiayaan yang disalurkan

semakin rendah. Maka dari itu, bank syariah akan meningkatkan

equivalent rate nisbah bagi hasinya agar kompetitif disaat BI Rate

meningkat dan suku bunga bank konvensional yang terus stabil di

angka 8% bahkan terjadi penurunan di tahun 2015.

Hasil berbanding terbalik ini sesuai dengan hasil penelitian dari

Fitri Suci Lestari (2013) mengatakan bahwa jumlah NPF (Non

Performing Financing) bank syariah sempat tidak kunjung menurun

akan tetapi masih dalam batas maksimum yang disyaratkan oleh Bank

Indonesia. Oleh karena itu kenaikan NPF (Non Performing Financing)

Page 134: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

117

tidak mengakibatkan menurunnya jumlah deposito mudharabah.

Karena nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) masih

dapat menampung kerugian yang mungkin timbul pada pembiayaan

bermasalah. Kebanyakan sebagian nasabah tidak memperhatikan

besaran NPF (Non Performing Financing) yang dimiliki oleh suatu

bank dan sebagian nasabah hanya menginginkan untuk dapat

berinvestasi atau bermuamalah sesuai prinsip syariah yang bebas dari

bunga.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan

Supitasari (2014) dan Siti Nugraha (2014) yang menunjukkan bahwa

Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap simpanan

mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia.

3. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah

Berdasarkan pada Tabel 4.10 di atas, variabel Return on Asset

(ROA) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,417 > 0,05. Hal ini

menunjukkan berarti H04 diterima dan Ha4 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Return on Asset (ROA) secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Return on Asset (ROA) pada

bank syariah menunjukkan penurunan dimulai pada tahun 2012, ROA

Page 135: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

118

(Return on Asset) berkisar 2,14% menurun drastis menjadi 0,89% di

tahun 2015. Return on Asset (ROA) sendiri digunakan untuk melihat

tingkat efesiensi operasi bank secara keseluruhan karena rasio ini

membandingkan antara laba dengan nilai aset.

Penelitian ini menunjukkan variabel Return on Asset (ROA)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah. Bahkan ketika Non Performing Financing (NPF)

meningkat menyebabkan Return on Asset (ROA) menurun pun tidak

mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah pada bank syariah

karena sebenarnya tingkat Non Performing Financing (NPF) telah

ditutupi dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang pada

kesimpulannya, Return on Asset (ROA) dikatakan tidak berpengaruh

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah karena pada dasarnya besar

kecilnya nilai Return on Asset (ROA) pada bank syariah nantinya,

nisbah deposito bank syariah yang diberikan kepada nasabah harus

tetap bisa setara atau setidaknya kompetitif dengan bunga deposito

pada bank konvensional.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ulfah

Khasanah (2012) yang menunjukkan bahkan Return on Asset (ROA)

pun tidak berpengaruh terhadap Deposito Mudharabah. Justifikasinya,

karena bank cenderung lebih menggunakan dana yang bersumber dari

Page 136: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

119

masyarakat dan dari pendapatan bank sebagai mudharib untuk

memberikan imbal hasil kepada nasabah daripada menggunakan

Return on Asset (ROA).

Sehingga hasil penelitian ini dapat mendukung hasil penelitian

pada Prosiding Akuntansi yang dilakukan oleh Sri Rahayu Nurleni,

dkk (2015) dan Jurnal oleh Nur Indah Puspita Riskya (2016) yang

menyimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh

terhadap Jumlah Deposito Mudharabah.

Page 137: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

120

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan,

maka dapat diambil kesimpulan :

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh

signifikan secara parsial. Sedangkan variabel Return on Asset (ROA)

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah pada Perbankan Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015.

2. Hasil uji regresi ditemukan bahwa secara simultan variabel Tingkat

Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan , Non Performing Financing

(NPF) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah periode Januari

2012 – Juni 2015.

3. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel yang paling kuat dan

dominan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Perbankan

Syariah periode Januari 2012 – Juni 2015 adalah variabel Tingkat Bagi

Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan.

Page 138: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

121

B. Saran

Berikut adalah saran dari peneliti yang dapat dipertimbangkan bagi

peneliti yang akan datang. Saran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi

sehingga akan memberikan manfaat yang lebih baik.

1. Penelitian ini menggunakan proksi Tingkat Bagi Hasil Deposito

Berjangka 1 Bulan , Non Performing Financing (NPF) dan Return on

Asset (ROA) sebagai variabel independennya. Untuk penelitian

selanjutnya dapat menggunakan proksi lain atau menambahkan variabel

independen baru untuk menyempurnakan penelitian ini.

2. Periode waktu pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini

terhitung dari Januari tahun 2012 hingga Juni tahun 2015. Untuk

penelitian selanjutnya dapat menambahkan periode tersebut agar

terlihat konsistensi dari variabel-variabel penelitian yang digunakan.

3. Penelitian ini menggunakan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) sebagai sampel. Untuk penelitian selanjutnya

dapat menggunakan sampel jenis lain seperti BPRS, sehingga dapat

mengetahui pengaruh apa saja yang memengaruhi Jumlah Deposito

Mudharabah di tempat lain.

Page 139: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

122

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”. Solo: PT Era Adicitra Intermedia. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2011. “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”.

Jakarta: Gema Insani. Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syari’ah. Bandung: Alfabeta. Bambang, Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. 2005. “Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dewi, Gemala. 2007. “Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia”. Jakarta: Prenada Media Group.

Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program

SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Is, Muhammad Sadi. 2015. Konsep Hukum Perbankan Syariah Pola Relasi Sebagai Institusi Intermediasi dan Agen Investasi. Malang: Setara Press.

Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

--------, 2010. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

Hanafi, Mamduh M, Abdul Halim. 2009. “Analisa Laporan Keuangan”.

Edisi keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kasmir. 2002. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

--------, 2008. “Pemasaran Bank”. Jakarta: Prenada Media Group.

Page 140: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

123

--------, 2012. “Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi”. Jakarta: Rajawali pers. Manan, Abdul. 2012. Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mardani. 2011. Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Marsuki. 2010. Analisa Kritis Laporan Keuangan Bank Sentral Asean, Asia, Eropa. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Martono. 2010. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.

Nachrowi, Djalal N dan Usman, Hardius. 2006. “Pendekatam Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurhayati, Sri, dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Pandia, Frianto. 2012. “Manajemen Dana dan Kesehatan Bank”. Jakarta: Rineka Cipta

Purnamasari, Irma Devita, dan Suswinarno. 2011. Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Kiat-Kiat Cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Akad Syariah. Bandung: Kaifa.

Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N. Idroes. 2007. Bank and Financial Intitution Management Convenional & Syar’i system.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rodoni, Ahmad, Abdul Hamid. 2008. “Lembaga Keuangan Syariah”. Jakarta: Zikrul Hakim.

Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Supriyadi, Edy. 2014. SPSS + Amos. Jakarta: IN MEDIA.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2014. “Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah”. Jakarta: Djambatan.

Utomo, Yuni Prihadi. 2007. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Warde, Ibrahim. 2009. Islamic Finance Keuangan Islam Dalam Perekonomian Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 141: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

124

Wiroso. 2005. Seri Perbankan Syariah Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: PT Grasindo.

Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

B. Penelitian/Jurnal

Anisah, Nur, Akhmad Riduwan, dan Lailatul Amanah. 2013 “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 1, Nomor 2, Hal. 174.

Candra, Sendyvia, dan Agung Yulianto. 2015. “Analisis Rasio Keuangan

Terhadap Tingkat Efesiensi Bank Umum Syariah (Two Stage SFA)”.

Accounting Analysis JournaL. Volume 4, Nomor 4, hal. 4.

Choliq, Abdul H., dan Irwan Misbach. 2016. “Perbandingan Kualitas Layanan Bank Syariah dan Bank Konvensional (Pendekatan Model PBZ)”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Volume 20, Nomor 1, hal. 133.

Giannini, Nur Gilang. 2013. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Accounting Analysis Journal. Volume 2, Nomor 1, hal. 97.

Hayat. 2014. “Globalisasi Perbankan Syariah: Tinjauan Teoritis Praktis Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015”. Jurnal Studia Islamika, Volume 11, Nomor 2, hal. 294.

Hidayat, Siti Nurul. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi Universitas Lampung

Isna, Andryani, dan Kunti Sunaryo. 2012. “Analisis Pengaruh Return on Asset, BOPO, Suku Bunga Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 11, Nomor 1, hal. 30.

Khasanah, Ulfah. 2012.”Analisis Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA Terhadap Deposito Mudharabah Pada PT Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011”. Skripsi IAIN Walisongo.

Kurniati, Dini, Sri Fadilah, dan Helliana. 2015. “Pengaruh Inflasi dan

Tingkat Suku Bunga Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

Page 142: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

125

(Pada Beberapa Bank Umum Syariah Periode 2009-2013”).

Prosiding Penelitian SPeSIA, hal. 10.

Lestari, Fitri Suci. 2013. “Peranan Kinerja Keuangan Terhadap Besarnya Pembiayaan Perbankan Syariah di indonesia”. Skripsi UIN Malang.

Lutfiana, Rosyiqoh Haida, dan Agung Yulianto. 2015. ‘Determinan Tingkat

Efesiensi Bank Umum Syaria di Indonesia”. Accounting Analysis Journal. Volume 4, Nomor 3, hal. 3.

Natalia, Evi, Moch. Dzulkirom AR, dan Sri Mangesti Rahayu. 2014 “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah dan Suku

Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah”. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 9, No 1, hal. 3.

Nikmah, Isna Lailin. 2015. “Pengaruh Deposito dan Non Performing

Financing Terhadap Pembiayaan Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2005-2014”. Skripsi IAIN Tulung Agung.

Nugraha, Siti. 2014. “Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi

Hasil Terhadap pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus pada BUS dan UUS di indonesia periode 2010-2013). Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurleni, Sri Rahayu, Nurhayati, dan Edi Sukarmanto. 2015. “Pengaruh Return on Asset (ROA) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah”.

Prosiding Akuntansi Penelitian Sivitas Akademika Unisha. ISSN: 2460-6561.

Popita, Mares Suci Ana. 2013. “Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”.

Accounting Analysis Journal. Volume 2, Nomor 4, hal 405.

Prabowo, Adi. 2012. “Analisis Pengaruh NPF, Pembiayaan, Aset, dan Inflasi

Terhadap DPK Bank Syariah di Indonesia Periode Januari 2006- September 2011”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Riskya, Nur Indah Puspita. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Efesiensi Biaya,

dan Bagii Hasil Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2014”. Jurnal Akuntansi UNESA. Volume 4, Nomor 3.

Rismawati, dan Siti Ita Rosita. 2014. “Pengaruh Sistem Bagi Hasil Deposito

Mudharabah Terhadap Minat Nasabah Berinvestasi Pada Bank

Page 143: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

126

Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank BNI Syariah)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, Volume 2 , Nomor 1, hal. 86

Sudiyatno, Bambang, dan Jati Suroso. 2010. “Analisis Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public di Bursa Egek Indonesia”. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Volume 2, Nomor 2, hal.2.

Suliyanto. 2011. “Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS”. Yogyakarta: Andi

Supitasari. 2014. “Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi dan Non Performing Financing Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah di Indonesia”. Skripi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Susanti, Vera. 2015. “Pengaruh Equivalent Rate dan Tingkat Keuntungan

Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal I-Finance. Volume 1, Nomor 1, hal.115.

Wulansari, Desy Intan, dan M. Umar Burhan. 2015. “Pengaruh Bagi Hasil

dan Suku Bunga Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus Perbankan Syariah Tahun 2009-2013)”. Jurnal Ilmiah FEB Universitas Brawijaya. Volume 3, Nomor 2.

Yahya, Sartin. 2013. “Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat, Tbk Periode 2007- 2012”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 1, No 1.

C. Laporan

1. Laporan Keuangan Bulanan Bank

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Indonesia

2. Laporan Peraturan/ Undang-Undang/ Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 dan PSAK 105 Tentang Deposito

PBI No.4/1/2002 Tentang Pembukaan Kantor Cabang Syariah

PBI No. 6/9/PBI/2004 Tentang Standar Return on Asset

PBI No.8/3/PBI/2006 Tentang Unit Usaha Syariah (UUS)

Page 144: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

127

PBI No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Syariah

PBI No. 9/19/PBI/2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan, Penyaluran Dana dan Pelayanan Jasa Bank Syariah.

PBI No.10/16/PBI/2008 Perubahan atas PBI No.9/19/PBI/2007 Tentang Kegiatan Penghimpunan, Penyaluran Dana dan Pelayanan Jasa Bank Syariah

PBI No.10 /17/PBI/2008 Tentang Produk Bank Syariah dan UUS

PBI No.10/18/PBI/2008 Tentang Pembiayaan Bank Syariah

PBI No.10/32/PBI/2008 Tentang Komite Perbankan Syariah

PBI No.11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah

PBI No.10/23/PBI/2008 Perubahan Kedua atas PBI No.6/21/PBI/2004 Tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah

PBI No.10/24/PBI/2008 Perubahan Kedua atas PBI No.8/21/PBI/2006

BI No. 9/24/Dpbs Tahun 2007 Tentang Non Performing Financing

BI No. 12/11/DPNP, Tahun 2010 Tentang Penilaian Return on Asset

UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Simpanan Giro, Tabungan dan Deposito

UU No.3 Tahun 2004 Tentang Kebijakan Moneter Prinsip Syariah.

D. Website

www.bi.go.id diakses pada 20 Mei 2016

www.ojk.go.id diakses pada 20 Mei 2016

www.google.com diakses pada 18 April 2016

www.scholar.google.co.id diakses pada 28 Maret 2016

Page 145: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

128

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sampel Penelitian

No. Bank Umum Syariah 1 PT. Bank Muamalat Indonesia 2 PT. Bank Victoria Syariah 3 Bank BRIsyariah 4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah 5 Bank BNI Syariah 6 Bank Syariah Mandiri 7 Bank Syariah Mega Indonesia 8 Bank Panin Syariah 9 PT. Bank Bukopin Syariah

10 PT. BCA Syariah 11 PT. Maybank Syariah Indonesia 12 PT. Bank Tabungan PensiunanNasional Syariah No. Unit Usaha Syariah 13 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 14 PT Bank Permata Tbk 15 PT Bank International Indonesia Tbk 16 PT Bank Cimb Niaga, Tbk 17 PT Bank OCBC Nisp, Tbk 18 PT BPD DKI 19 PT BPD Yogyakarta 20 PT BPD Jawa Tengah 21 PT BPD Jawa Timur 22 PT BPD Jambi 23 PT BPD Aceh 24 PT BPD Sumatera Utara 25 PT BPD Sumatera Barat 26 PT BPD Riau 27 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 28 PT BPD Kalimantan Selatan 29 PT BPD Kalimantan Barat 30 PT BPD Kalimantan Timur 31 PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 32 PT BPD Nusa Tenggara Barat 33 PT Bank Sinarmas 34 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Page 146: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

129

Lampiran 2 Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Tingkat Bagi Hasil Deposito Berjangka 1 Bulan (dalam persentase) 12 Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015 Januari 6.48 6.29 5.94 6.61 Februari 7.79 6.61 6.06 6.78 Maret 6.40 6.39 4.89 6.96 April 6.36 5.24 6.65 6.46 Mei 6.51 6.12 6.96 6.97 Juni 6.45 6.16 7.32 6.97 Juli 6.45 5.72 6.86 - Agustus 6.27 5.73 7.32 - September 6.28 5.67 7.47 - Oktober 6.15 5.70 7.45 - November 6.17 5.37 6.94 - Desember 6.27 4.79 7.18 -

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

b. Non Performing Financing (NPF) (dalam persentase) 6

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015 Januari 8.85 6.72 5.84 6.88 Februari 6.75 6.65 5.97 7.10 Maret 6.93 6.39 5.43 7.53 April 6.31 5.82 5.80 6.76 Mei 6.68 6.01 7.03 6.86 Juni 6.67 6.04 7.06 6.86 Juli 6.35 6.32 6.96 - Agustus 6.28 6.38 7.57 - September 6.27 6.08 8.03 - Oktober 6.65 6.06 7.97 - November 6.72 5.93 7.47 - Desember 6.76 5.25 7.34 -

Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)

Page 147: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

130

c. Return on Asset (ROA) (dalam persentase)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015 Januari 1.36 2.52 0.08 1.15 Februari 1.79 2.29 0.13 1.07 Maret 1.83 2.39 1.16 1.13 April 1.79 2.29 1.09 1.08 Mei 1.99 2.07 1.13 1.09 Juni 2.05 2.10 1.12 0.89 Juli 2.05 2.02 1.05 - Agustus 2.04 2.01 0.93 - September 2.07 2.04 0.97 - Oktober 2.11 1.94 0.92 - November 2.09 1.96 0.87 - Desember 2.14 2.00 0.80 - Sumber : Bank Indonesia (data yang diolah)

2. Variabel Dependen Komposisi DPK – Jumlah Deposito Mudharabah (dalam miliar rupiah)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015 Januari 71.547 87.283 106.973 130.352 Februari 70.653 90.568 107.544 130.716 Maret 72.081 96.422 111.643 131.522 April 67.919 95.351 115.729 131.784 Mei 67.712 100.746 119.136 129.890 Juni 68.888 99.677 119.043 129.890 Juli 69.721 99.368 119.357 - Agustus 71.757 102.395 122.106 - September 73.505 103.799 122.105 - Oktober 78.504 105.100 132.043 - November 82.819 106.503 133.448 - Desember 84.732 107.812 135.629 -

Sumber : Bank Indonesia (data yang diolah)

Page 148: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

131

Lampiran 3

Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,587 3 ,529 33,749 ,000b

Residual ,595 38 ,016

Total 2,182 41

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO

b. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_NPF Sumber: Data sekunder yang diolah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,853a ,727 ,706 ,12518 .883

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_ NPF

b. Dependent Variable: LN_DEPOSITO

Sumber: Data sekunder yang diolah

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,016 ,730 12,349 ,000

LN_BASIL -,438 ,128 -,376 -3,433 ,001 ,599 1,671

LN_NPF ,938 ,112 ,999 8,389 ,000 ,507 1,974

LN_ROA -,026 ,032 -,078 -,821 ,417 ,799 1,252

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 149: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

132

Lampiran 4

Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

Grafik P-p Plot

Page 150: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

133

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 42

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation .2051309

Most Extreme Differences Absolute .147 Positive .089 Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .955 Asymp. Sig. (2-tailed) .321

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah

Lampiran 5 Uji Multikolinieritas

Lampiran 6 U L

Lampiran 6 Uji Autokorelasi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,016 ,730 12,349 ,000

LN_BASIL -,438 ,128 -,376 -3,433 ,001 ,599 1,671

LN_NPF ,938 ,112 ,999 8,389 ,000 ,507 1,974

LN_ROA -,026 ,032 -,078 -,821 ,417 ,799 1,252

a. Dependent Variable: LN_DEPOSITO Sumber: Data sekunder yang diolah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,853a ,727 ,706 ,12518 .883

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_BASIL, LN_ NPF

b. Dependent Variable: LN_DEPOSITO

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 151: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

134

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Lampiran 8 Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470 12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198 14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

Page 152: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

135

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181 21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500 27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103 28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816 29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624 30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518 31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490 32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531 33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634 34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793 35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005 36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262 37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563 38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903 39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279 40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Lampiran 9

Titik Persentase Distribusi F Probabilita = 0,05

df untuk pembilang

(N1) df untuk penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41

Page 153: PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BERJANGKA 1 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35744/1/SRI MASITOH-FEB.pdf · regresi linier berganda menggunakan program SPSS

136

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01