repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · title: parlemen...

81
PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN POLITIK DR. BURHANUDDIN AL-HELMY Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: MUHAMMAD AMIR NAIM BIN SAMSUDIN NIM: 108045200014 KONSENTRASI SIYASAH SYARIYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H / 2011 M

Upload: others

Post on 17-Mar-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN POLITIK DR. BURHANUDDIN

AL-HELMY

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

MUHAMMAD AMIR NAIM BIN SAMSUDIN

NIM: 108045200014

KONSENTRASI SIYASAH SYARIYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H / 2011 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta: ______03 Agustus 2010 M

22 Sya’ban 1431 H

Muhammad Amir Naim

Bin Samsudin

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Maha

Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu

yang ada di langit dan di bumi, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Puji syukur penulis panjatkan

kehadirat-Nya, atas segala nikmat dan karunia-Nya, dan semua yang telah

dianugerahkan-Nya kepada penulis.

Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada pembawa risalah

Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, yang telah

menunjukkan jalan hidayah dan pembuka ilmu pengetahuan dengan agama Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi yang

berjudul "Pemikiran dan Perjuangan politik Dr. Burhanuddin Al-Helmy" ini,

masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis. Namun berkat

bantuan dan dorongan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih secara

khusus yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof. Dr. H.

Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, serta staf-stafnya.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah; Dr. Asmawi, M.Ag, bapak Afwan

Faizin, MA dan ibu Sri Hidayati, M.Ag (mantan sekretaris), yang telah

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

memberikan kemudahan administratif dan bimbingan akademik sejak awal

perkuliahan, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

3. Prof. Dr. Masykuri Abdillah selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan masa, perhatian bimbingan kritikan dan saran dengan penuh

kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Segenap dosen dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen

dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum, para karyawan Perpustakaan

Fakultas Syariah Dan Hukum, juga para karyawan Perpustakaan Utama

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga kapada Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang telah memberikan izin tinggal, UIN Syarif

Hidayatullah yang telah menerima kami untuk menimba ilmu.

5. Ayahanda dan ibunda tercinta, Samsudin A. Rahman dan Faridah Abd. Hamid,

atas kasih sayang dan pengorbanan kepada penulis selama menimba ilmu, juga

kepada Kak long, Kak tan, Tikah, Balqis, Iman, Kak yang, Amir, Mewan, Sarah,

Jabbar yang penulis sayangi. Begitu juga dengan Mazlan A. Hamid (cik Lan) dan

keluarga, Khairul A. Hamid (cik rol) dan semua kerabat keluarga yang telah

memberikan 100 peratus sokongan untuk penulis menghabiskan kuliah di Bumi

Indonesia.

6. Ust. Muhaiyat, ust. Md. Zain, Ustz. Hasanah, Ustz Jun, Ust. Zai dan semua staf

dari Institut Pengajian Al-Azhar (IPA). Tidak lupa juga kepada Ustaz dan Ustazah

di APID. Ust. Sabri Arshad, Ustz. Zainab, Ust. Helmi dari Maahad Ad-Da’wah

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Al-Islamiyyah P. Pinang yang telah mendidik penulis dalam ilmu agama dengan

penuh kesabaran. Tidak dapat penulis lupakan juga jasa-jasa mereka yang berada

dikampung seperti Ust. Omar, Cik Rais, Aca, Angah, Along (dan keluarga) Nali

(dan Keluarga), semua teman-teman dari kampung di Malaysia, penduduk

disekitar rumah penulis di Indonesia yang telah banyak memberi support.

7. Teman-teman seperjuangan dari IPA; Man, Khalil, Syamil, Munir, Farid, Nas,

Najmi, Syuk, Hanz, Us. Azhari, Madan, Wan, emi, apis, fuad, teman-teman dari

APID; Pijol, Mizi, Muiz, Muhibburrahman dan semua yang tidak dapat

disebutkan. Begitu juga dengan teman-teman dari KUDQI; Puloh, Faiz, Zaki,

Fawwaz, Keri, Pian, Ukasyah, Sabri, Ridhuan, Muaz, Zailani dan semua yang

tidak disebut disini. Juga kepada semua teman yang tidak dapat penulis sebut

semuanya di sini karena keterbatasan ruang, semoga teguran dan tunjuk ajar dari

kalian semua mendapat ganjaran dari-Nya.

Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik

dari semua yang telah mereka berikan dan lakukan untuk penulis khususnya dan

kepada semua pihak pada umumnya. Penulis juga menyampaikan harapan yang besar

agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian,

semoga Allah SWT menjadikan skripsi ini sebagai satu amal yang baik disisi-Nya.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Akhir kata, segala yang baik datang dari-Nya dan yang kurang baik terbit dari

kelemahan dan kekurangan diri penulis sendiri.

Jakarta: ______03 Agustus 2010 M

22 Sya’ban 1431 H

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

D. Review Studi ................................................................................. 6

E. Metode Penelitian .......................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 9

BAB II GAMBARAN UMUM MALAYSIA

A. Kondisi Sosial ................................................................................ 11

B. Sejarah Perkembangan Politik ....................................................... 13

BAB III RIWAYAT HIDUP

A. Biografi .......................................................................................... 27

B. Latar Belakang Pendidikan ........................................................... 31

C. Karier dan Karya ........................................................................... 33

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB IV IDEALISME DAN PERJUANGAN

A. Idealisme Politik ............................................................................ 36

1. Islam ........................................................................................ 39

2. Kebangsaan Melayu ................................................................ 42

3. Kemerdekaan ........................................................................... 46

B. Perjuangan politik .......................................................................... 49

1. Masa Pendudukan Jepang ....................................................... 52

2. Pasca Pendudukan Jepang ....................................................... 54

3. Partai Islam se-Malaysia ......................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 66

B. Saran-saran .................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 69

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada abad ke-18 dan 19 telah menyaksikan masa keghairahan

perluasan kuasa Barat keatas Negara Timur, dan mereka telah bersaing

diantara satu sama lain untuk melaksanakan Imperialisme. Kuasa yang

bersaing itu seperti Inggris, Belanda, Jerman, Portugis, Itali dan beberapa

Negara lain.1

Malaysia adalah satu dari kebanyakan Negara yang menjadi korban

penjajahan ini, sebagaimana dituliskan dalam sejarah, dimulai dengan

penjajahan Portugis, Belanda, Inggris. Malaysia juga adalah satu diantara

banyak Negara yang mayoritasnya penduduk Muslim. Jepang juga tidak

terlepas dari catatan sejarah yang mana menjadi salah satu dari penjajah-

penjajah yang telah menjajah Tanah Melayu pada masa itu. Dan pada masa

pendudukan Jepang ini dapat dilihat perjuangan-perjuangan para ulama’ yang

telah sekian lama berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan yang akan

menemui kejayaan. Diantara para ulama’ Islam yang turut berjuang pada masa

penjajahan Jepang ini, ialah Dr. Burhanuddin Al-Helmy dan sahabatnya.

Akan tetapi Inggris kembali menjajah, dan menyebabkan kemerdekaan yang

1Riduan Mohamad Nor, Mohd Fadli Ghani, Ulama dalam Sorotan Perjuangan

Kemerdekaan,, (Selangor Darul Ehsan, MHI Publication 1547386-K, 2007), h. 17

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

akan dicapai ini terbantut. Jepang akhirnya menyerah kalah pada 14 Agustus

1945.

Dan masa kemerdekaan yang mimpikan oleh seluruh rakyat akhirnya

telah datang. Yang mana Tanah Melayu telah mendapatkan kemerdekaannya

dari penjajah Inggris pada 31 Agustus 1957. Tetapi amat disayangkan pabila

golongan-golongan yang turut memperjuangkan untuk mendapatkan

kemerdekaan ini tidak diberi apresiasi oleh masyarakat. Dan golongan-

golongan yang dimaksudkan ini ialah golongan para ulama’ yang turut

berjuang, hanya karena perjuangan golongan para ulama tidak sehaluan

dengan cara yang digunakan oleh pemerintah pada masa itu. Dan diantara

orang didalam golongan yang seakan dilupakan ini ialah Dr. Burhanuddin Al-

Helmy, yang suatu ketika dahulu dimasa penjajahan Jepang, dialah salah satu

orang yang banyak berjasa dalam mendapatkan kemerdekaan, tetapi nasib

tidak memihaknya pabila gagal mendapatkan kemerdekaan yang sepertinya

hampir didapatinya dimasa Jepang. Tapi oleh kerana Inggris kembali

menjajah, maka proses itu terbantut. Tapi bukanlah kegagalan yang akan

dilihat didalam ini, sebaliknya perjuangan yang telah dilakukan oleh tokoh

ulama ini.

Dalam sejarah Malaysia, nama Dr. Burhanuddin Al-Helmy sangat sulit

didengar dan dikenal sebagai antara salah seorang pejuang kemerdekaan di

Malaysia. Dan mungkin juga jarang ditemui namanya dalam tulisan-tulisan

sejarah tentang kemerdekaan. Mungkin tidak keterlaluan juga jika dikatakan

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

bahwa mungkin banyak masyarakat di Malaysia yang tidak mengenali tokoh

ini. Sumbangannya, jasa-jasanya dan banyak lagi tentang tokoh ini yang

masih menjadi persoalan atau yang masih tidak diketahui.

Peranan yang dimainkan oleh Dr. Burhanuddin ketika menuntut

kemerdekaan untuk Tanah Melayu (sekarang Malaysia) seharusnya mendapat

apresiasi masyarakat Malaysia khususnya, setelah berbagai macam halangan

untuk mendapatkan kemerdekaan yang dilalui oleh beliau. Walaupun

kemerdekaan yang dituntut pada masanya tidak tercapai oleh kerana nasib

yang tidak memihaknya. Bukanlah kegagalan yang ingin dilihat, tapi

perjuangan-perjuangannya dalam menuntut kemerdekaan sangatlah penting

dan harus diperhatikan oleh semua masyarakat di Malaysia khususnya. Jika

dilihat dari penulisan dan perjuangannya, maka akan didapati bahwa ciri

pemikiran Dr. Burhanuddin mempunyai tiga ciri utama yaitu Islam,

Kebangsaan Melayu dan Semangat menentang penjajahan.

Diatas ini adalah deskripsi singkat mengenai pemikiran dan

perjuangan Dr. Burhanuddin Al-Helmy. Dan masih banyak lagi perkara-

perkara mengenai Dr. Burhanuddin Al-Helmy samada dari segi

perjuangannya, pemikirannya dan tentang diri beliau sendiri yang masih

menjadi persoalan kepada penulis sebagai pengkaji untuk membuat kajian

yang lebih mendalam tentang sesosok tokoh kemerdekaan sekaligus tokoh

politik ini.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Atas sebab-sebab diatas, penulis sebagai mahasiswa hanya boleh

memberi sumbangan peringatan dan penghargaan dalam bentuk kajian dan

penulisan mengenai tokoh kemerdekaan ini sekaligus tokoh politik di

Malaysia sebagai satu usaha untuk mengingatkan kembali masyarakat,

mahasiswa khususnya terhadap pengorbanan yang telah dilakukan oleh

sesosok pejuang ini. Untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih mendalam lagi

tentang sosok pejuang kemerdekaan di Malaysia ini, maka perlu dilakukan

penelitian yang mendalam, sehingga terdorong untuk menganalisa lebih jauh

melalui penelitian skripsi dengan judul “Pemikiran dan Perjuangan Politik

Dr. Burhanuddin Al-Helmy”.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sebagai pengkaji, maka penulis akan membuat kajian terhadap

perjuangan yang telah dilalui oleh Dr. Burhanuddin Al-Helmy dan

pemikirannya tentang Islam, kebangsaan Melayu dan kemerdekaan.

2. Perumusan Masalah

Penulis akan merumuskan kajian terhadap berikut:

a) Bagaimanakah posisi Islam dalam pemikiran Dr. Burhanuddin?.

b) Apakah maksud Kebangsaan Melayu dalam pemikiran Dr.

Burhanuddin?.

c) Bagaimanakah pentingnya kemerdekaan dalam pemikiran beliau?.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

d) Bagaimanakah perjuangan politik Dr. Burhanuddin?.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya:

1. Untuk memberikan kefahaman tentang bagaimanakah posisi Islam dalam

pemikiran Dr. Burhanuddin.

2. Supaya dapat diketahui apakah maksud Kebangsaan Melayu dalam

pemikiran Dr. Burhanuddin.

3. Untuk mendapatkan kefahaman tentang bagaimanakah pentingnya

kemerdekaan dalam pemikiran beliau.

4. Untuk mengetahui bagaimanakah perjuangan politik Dr. Burhanuddin.

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Secara akademis untuk mendapatkan pendedahan tentang antara salah satu

antara tokoh kemerdekaan sekaligus tokoh politik di Malaysia ini, dan

memberikan pengetahuan dan informasi tentang tokoh ini.

2. Sebagai sumbangan untuk mengingati dan mengingatkan kembali pejuang ini

yang semakin dilupai jasa-jasanya. Dan sebagai penulisan untuk

pengembangan khazanah keilmuan khususnya dibidang ketatanegaraan di

Malaysia khususnya dan memberikan manfaat kepada seluruh dunia Islam

pada umumnya.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

D. Review Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang pemikiran-pemikiran

tokoh-tokoh telah dilakukan, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut

ataupun yang mengkajinya secara umum yang sejalan dengan bahasan

penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian

karya-karya penelitian tersebut baik yang berupa buku maupun penulisan-

penulisan, di antaranya:

“Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran” karya saudara Ishak Saat.2

Didalam buku ini menceritakan asal permulaan politik Melayu yang berbagai

aliran. Termasuklah gerakan politik pejuang berhaluan kiri atau yang disebut

sebagai radikalisme Melayu yang mana dalam gerakan radikalisme Melayu ini

antara sosok pejuangnya adalah Dr. Burhanuddin dan beberapa orang lagi.

Dalam buku ini dijelaskan siapa antara tokoh-tokoh berhaluan kiri, dari mana

gerakannya dimulakan, dasar pejuangan gerakan ini dan banyak lagi. Dalam

buku ini tidak menyentuh perjuangan Dr. Burhauddin secara spesifik, karena

buku ini menceritakan semua tokoh yang terlibat dalam gerakan berhaluan

kiri. Dalam erti kata yang lain, buku ini membahaskan secara umum tentang

perjuangan Dr. Burhanuddin.

2Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007).

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

“Gagasan Nasionalisme Melayu Raya” karya saudara Roslan

Saadon.3 Dalam buku ini menceritakan seputar sejarah permulaan gagasan

nasionalisme Melayu Raya, permasalahannya, aliran-aliran nasionalisme,

tokoh-tokoh yang berjuang atas gagasan ini dan berbagai lagi. Dalam

penulisan ini hanya menyinggung tentang perjuangan Dr. Burhanuddin dalam

Partai Islam se-Malaysia.

“Ulama’ Dalam Sorotan Perjuangan Kemerdekaan” penulisan

saudara Riduan Mohamad Nor dan Mohd Fadli Ghani.4 Dalam buku ini

menceritakan peranan ulama-ulama dalam perjuangan menuntut kemerdekaan

diseluruh dunia. Dan dalam buku ini ada menyinggung tentang peranan Dr.

Burhanuddin dalam memartabatkan Islam pada masa pendudukan Jepang.

“Dr. Burhanuddin: Kajian Mengenai Kegiatannya dalam PKMM

1946-1948” hasil karya Ramlah Adam.5 dalam buku ini menuliskan tentang

perjuangan Dr. Burhanuddin ketika beliau berada dalam Partai Kebangsaan

Melayu Malaya (PKMM) selama dua tahun dan pada ketika itu beliau menjadi

ketua tertinggi dalam Partai itu.

Begitu juga dengan beberapa artikel dalam internet yang secara

keseluruhannya hanya menyinggung tentang Dr. Burhanuddin pada

3 Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangannya,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD, 2009). 4 Riduan Mohamad Nor MA UKM, Mohd Fadli Ghani MA UKM, Ulama’ Dalam Sorotan

Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI Publication 1547386-K, 2007). 5 Ramlah Adam, Dr. Burhanuddin: Kajian Mengenai Kegiatannya Dalam PKMM 1946-1948,

(Kuala Lumpur: Titian Akademik Pengajian Melayu, Universiti Malaya, 1994).

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

biografinya sahaja. Dari beberapa hasil pembacaan di atas, penulis masih tidak

menjumpai kajian mengenai pemikiran Dr. Burhanuddin dan perjuangannya

yang ditulis secara bersamaan. Yang ada kebanyakannya hanya menyinggung

seputar perjuangan Dr. Burhanuddin yang merupakan fakta yang akan

dijadikan bahan rujukan oleh penulis sendiri.

E. Metode Penelitian Dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan

(library research), pendekatan yang digunakan deskriptif analisis. Deskriptif

analisis ialah mencakup segala macam bentuk penelitian baik historis atau

penelitian eksperimental dalam arti luas.6 Penelitian deskriptif adalah dengan

mengkaji pemikiran Dr. Burhanuddin terkait Islam, kebangsaan Melayu dan

kemerdekaan.

2. Obyek Penelitian

Yang menjadi obyek penelitian ini adalah pemikiran dan perjuangan

Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, teknik pengumpulan data

dilakukan dengan studi dokumenter dari bahan-bahan tertulis yakni dengan

6 Drs. Sumardi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006) h. 75.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai kaitan dengan obyek

penelitian. Termasuk buku-buku dari kalangan politisi, tulisan-tulisan

mahasiswa, dan situs internet yang berkaitan dengan obyek penelitian.

Data yang diperolehi dapat dibedakan menjadi data primer dan

sekunder. Termasuk ke dalam sumber data primer adalah buku Perjuangan

Kita dan Falsafah Kebangsaan Melayu, sedangkan Sumber data sekunder

adalah artikel-artikel dan yang berkaitan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis penulis menggunakan teknik deskriptif

analitis. Teknik deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok,

obyek, set kondisi ataupun suatu sistem pemikiran. Pendekatan yang bersifat

deskriptif dalam pendekatan ini diperlukan untuk menggambarkan pemikiran

dan perjuangan politik Dr. Burhanuddin Al-Helmy. Dan metode analitis

dimaksudkan untuk menelaah pemikiran beliau tentang Islam, kebangsaan

Melayu, kemerdekaan dan perjuangannya.

5. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi atas (5) lima bab, tiap-tiap bab

terdiri dari sub-sub bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab I Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II Pada bab ini menceritakan tentang gambaran umum tentang

Malaysia yang berisi Kondisi sosial di Malaysia dan latar belakang

politik serta perkembangannya di Malaysia.

Bab III Menceritakan tentang biografi, latar belakang pendidikan, karir

dan karya.

Bab IV Merupakan bab yang membahaskan tentang idealisme dan

perjuangan politik Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

Bab V Merupakan bab penutup, yang di dalamnya terdapat kesimpulan

dan saran.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB II

GAMBARAN UMUM MALAYSIA

A. Kondisi Sosial

Malaysia merupakan sebuah gambaran umum akan realitas kamunitas

Melayu yang merupakan penduduk asli Malaysia pada saat kejayaan kerajaan

Melaka sekitar abad ke-16. Semenanjung Malaya merupakan wilayah religio-

Islam namun kedatangan Portugis disusul Belanda dan akhirnya Inggris,

Semenanjung Malaya perlahan berubah menjadi wilayah multirasial dengan

datangnya berbagai kelompok etnis dan agama. Kedatangan imigran India dan

Cina yang didatangkan Inggris akhirnya mencampuri homogenitas etnis

Melayu yang terbesar sepanjang kepulauan Tanah Melayu. Kedatangan

imigran Cina tentu merupakan tidak semata-mata kepentingan percepatan

produksi di perusahaan-perusahaan Inggris, melainkan juga upaya pemetaan

politik lokal oleh Inggris untuk menghindari sentimen-sentimen komunitas

Melayu yang sudah menyatu dengan tradisi pertanian. Demikian juga etnis

India, sengaja didatangkan untuk hal yang sama, bahwa jika etnis Melayu

dipaksakan untuk menjadi buruh pabrik maupun perkebunan, akan

mempercepat kesadaran mereka untuk menuntut hak dan pergerakan menuju

kemerdekaan dan berarti mengancam kekuasaan Kolonial. Kolonial Inggris

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

menilai dengan terlibatnya etnis Melayu dalam kegiatan bisnis akan

mempermudah mereka mengatur massa.7

Maka dengan strategi Kolonial Inggris, para sultan yang memiliki

legitimasi kekuasaan mengakar di rakyat Melayu, tetap dipertahankan sebagai

klaim simbolik kebesaran Melayu, namun pada saat yang sama mereka adalah

boneka-boneka dari etnis Melayu dalam program Kolonial termasuk

penarikan pajak.

Komunitas Melayu sendiri hampir tidak ada pengecualian, kecuali

semuanya adalah menganut agama Islam yang beraliran Sunni. Etnis Cina

hampir semuanya adalah panganut Kristen bawaan Inggris dan setengahnya

Budha, sementara etnis India tetap dengan agama bawaan mereka, Hindu.

Kenyataan etnis yang begitu jelas dengan kepercayaan yang jelas berbeda

pula, maka Malaysia adalah multirasial sekaligus multi religious.

Dengan demikian Malaysia, sebagaimana yang telah dijelaskan

merupakan fenomena etnis yang selalu mewarnai dinamika politik bangsa

Malaysia. Agama dalam titik tertentu nampak lebih kecil perannya sebagai

sebuah instrument politik bila dibandingkan besarnya pengaruh etnis.

7 Ahmad Baha, Analisis Pemikiran Politik anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998, (Skripsi S1

Fakultas Syariahdan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 17.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

B. Sejarah Perkembangan Politik

Secara politik, Malaysia adalah sebuah Negara yang berbentuk

Monarki konstitusional, yaitu sebuah Negara Kerajaan yang dibatasi oleh

konstitusi atau undang-undang.8 Artinya bahwa seorang Raja yang berkuasa

tidak bersifat absolut karena seorang Raja adalah lebih berrsifat sebagai

simbol Negara, sedangkan urusan pemerintahan dijalankan oleh Perdana

Menteri yang dilantik secara rasmi oleh Yang di-Pertuan Agong dan biasanya

Perdana Menteri merupakan pimpinan partai politik yang berkuasa dalam

Parlemen atau yang menang dalam pemilihan umum (di Malaysia disebut

sebagai pilihanraya).

Partai-partai politik di Malaysia mempunyai asal-usul dan bertitik

tolak daripada konflik kelompok. Orang-orang Melayu bersatu untuk

membentuk UMNO9 sebagai sebuah benteng pertahanan terhadap ancaman

hak-hak orang Melayu oleh Malayan Union pada tahun 1946. Maka kaum

Cina (Tionghua) telah memberi reaksi terhadap perjanjian Melayu-Inggris

1947 dan langkah drastis yang telah diambil terhadap penduduk Cina pada

zaman darurat yang menyebabkan orang-orang Cina telah mewujudkan

8 Ahmad Baha, Analisis Pemikiran Politik anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998, (Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 26. 9 Pada mulanya penubuhan UMNO telah di usulkan dalam rapat yang berlangsung di Kuala

Lumpur pada tanggal 1-3 Maret 1946, namun secara resminya UMNO telah ditubuhkan pada 11 Mei

1946 di Istana Besar Johor Baharu, Johor. Sila rujuk dalam buku Ibrahim Mahmood, Sejarah

Perjuangan Bangsa Melayu, (Kuala Lumpur: Pustaka Ankara, 1981), h. 109

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

MCA10

untuk menjaga kepentingan dan memberi perlindungan kepada orang

Cina. Inilah permulaan terwujudnya partai politik yang mencoba untuk masuk

dalam urusan pemerintahan Negara yang asalnya ditangani oleh penjajah.

Oleh karena hendak membela hak dan kepentingan etnis masing-masing,

maka bermulalah perjalanan politik yang menimbulkan perlawanan antar etnis

dibidang politik di Malaysia. Perkembangan politik di Malaysia boleh dibagi

kepada beberapa tahapan yaitu gagasan Malayan Union yang menjadi satu

diantara lain yang menjadi pembangkit semangat etnis Melayu untuk bangun

dan lebih peka terhadap perpolitikan.

Malayan Union ini merupakan gagasan yang telah diperkenalkan oleh

Partai Buruh Inggris beberapa bulan setelah Inggris menduduki semula Tanah

Melayu setelah Jepang mundur. Bagi Inggris, Malayan Union adalah satu

langkah kebijakan dan politik yang sangat maju.11

Pelaksanaan Malayan

Union pada April 1946 di Tanah Melayu telah menaikkan semangat

nasionalisme penduduk setempat khususnya orang Melayu, yang merasakan

adat dan tradisi mereka terancam. Malayan Union juga secara drastis menukar

taraf negeri-negeri Melayu daripada negeri-negeri dibawah Inggris kepada

jajahan langsung Inggris, menghapuskan hak istemewa orang Melayu sebagai

10

Malaysian Chinese Association (MCA) Ditubuhkan pada ditubuhkan pada 27 Februari

1948 dan Tun Tan Cheng Lok sebagai Presiden pertama. pada mulanya didirikan hanyalah untuk

menjaga kepentingan mayarakat Cina, tapi pada tahun 1950-an beralih perannya menjadi aliran politik

yang kemudiannya berkoalisi dengan partai UMNO. Sila rujuk Malaysia Kita, (Selangor: International

Law Book Service, Cet. Keenam, 2005), h. 149 11

Ramlah Adam , Dato’ Onn Jaafar: Pengasas Kemerdekaan, (Kuala Lumpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1993), h . 25.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Bumiputra dengan memperkenalkan konsep kerakyatan “Jus Soli” 12

,serta

menghapuskan kedaulatan Raja-Raja Melayu. Orang-orang Melayu merasa

terancam berikutan langkah Inggris yang mempersilahkan orang bukan

Melayu terutama etnis Cina dan etnis India menjadi rakyat di Tanah Melayu.

Hal ini telah menimbulkan perlawanan yang dipimpin oleh pegawai-pegawai

dan golongan cendekiawan Melayu seperti Dato’ Onn Jaafar, Dr

Burahnauddin Al-Helmy dan beberapa lagi orang yang berpendidikan. Orang-

orang Melayu khususnya golongan berpendidikan ini merasa terhina dengan

tindakan pihak Inggris yang angkuh dan bertindak sesuka hati dalam

menjalankan pembaruan. Dan perlawanan ataupun kritikan tidak hanya

diterima dari etnis Melayu, akan tetapi turut menerima kritikan dari pihak

Inggris sendiri yaitu golongan pegawai Inggris yang telah pensiun seperti

Frank Swettanham, George Maxwell dan Winstedt yang diekspresikan

melalui tulisan mereka di koran-koran Inggris yang menyatakan kekesalan

mereka terhadap cara ketidakadilan Inggris melakukan pembahruan

perlembagaan. Begitu juga etnis Melayu melakukan penentangan dengan

lebih teratur dan bersifat kolektif, antaranya berbentuk demonstrasi jalanan.

Dan begitu juga dengan perjumpaan yang dilakukan oleh orang Melayu pada

11 Maret 1946 yaitu Kongres Melayu pertama yang menggabungkan 41

12

“Jus soli” ialah kewarganegaraan diberikan kepada semua orang asing yang lahir di Tanah

Melayu setelah Malayan Union ditubuhkan maka mereka berhak menerima kerakyatan. Sila rujuk

Malaysia Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet. Keenam, 2005), h. 71.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

pertubuhan Melayu termasuklah PKMM13

dan sepakat membentuk Kongres

Melayu seluruh Tanah Melayu. Kongres ini bertujuan menyatukan orang

Melayu dalam satu perjuangan supaya kuat dalam menentang Malayan

Union.14

Akhirnya setelah melakukan perlawanan yang berat dari etnis

Melayu yang membantah Malayan Union, Inggris pun akur hingga akhirnya

satu perubahan perundangan pun dilakukan yang kemudiannya melahirkan

Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1948. Dan tahapan selanjutnya yang

berlaku setelah terjadi penentangan terhadap Malayan Union ciptaan Inggris

oleh golongan-golongan Melayu yang berpendidikan adalah lahirnya

persekutuan Tanah Melayu.

Lahirnya Persekutuan Tanah Melayu 1 Februari 194815

adalah hasil

daripada rundingan jawatankuasa kerja yang dianggotai wakil-wakil kerajaan,

Sultan-Sultan dan UMNO, telah berjaya membentuk perlembagaan baru yaitu

Persekutuan Tanah Melayu 1948. Antara ciri-cirinya ialah pemerintahan

Negeri-Negeri Melayu Bersekutu, Negeri-Negeri Melayu Tidak Bersekutu

dan Negeri-Negeri Selat diletakkan dibawah satu pemerintahan manakala

Singapura menjadi tanah jajahan Inggris. Mengenai pemerintahan, kerajaan

13

PKMM ialah Partai Kebangsaan Melayu Malaya didirikan pada 17 Oktober 1945 di Ipoh

Negara Bagian Perak. Didirikan oleh Dr. Burhanuddin dan rekan-rekannya dan Dr. Burhanuddin pada

mulanya memegang jabatan Timbalan Presiden, kemudian beliau diangkat menjadi Presiden. Sila

rujuk Kamaruddin Ja’far, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Yayasan Anda SDN. BHD.

1980), h. 5. 14

Ibid, h, 9. 15

Malaysia Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet. Keenam), 2005, h 77.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

persekutuan diperintah oleh Pesuruhjaya Inggris. Manakala berkenaan hak-

hak orang Melayu dan agama Islam diletakkan dibawah Raja-Raja Melayu.

Dengan ini maka dengan ini hak-hak bumiputra (orang-orang Melayu) diakui,

dan ini telah membolehkan orang-orang Melayu memegang tampuk pimpinan

dalam Negara.

Begitu juga dengan kemunculan partai etnis selain Melayu yang

mencoba memberi reaksi terhadap penubuhan partai etnis Melayu yang coba

membela hak etnis Melayu, begitulah juga yang coba dilakukan oleh etnis

lain. Ini boleh didapati dengan berdirinya partai MCA yang mewakili

kepentingan etnis Cina, yang mana mendapat dukungan dari pihak Inggris

untuk mengimbangi dan menarik etnis Cina yang menyokong pergerakan dan

perjuangan etnis Melayu. Pada mulanya MCA hanyalah sebuah badan

kebajikan yang diasaskan oleh tauke-tauke Cina untuk menjaga kepentingan

diri mereka. MCA telah berubah menjadi partai politik pada 1952, dan partai

yang membawa kepentingan etnis Cina ini mempunyai dua sebab. Alasan

pendiriannya yang pertama, sebagai reaksi kepada politik Melayu yang sudah

mempunyai sebuah partai. Dan yang keduanya ialah untuk menyatukan

masyarakat Cina supaya mempunyai kesetiaan politik terhadap MCA dan

bukannya PKM, yang pada waktu sebelum berdirinya partai MCA, tidak

kurangnya etnis Cina yang turut mendukung perjuangan orang-orang Melayu

khususnya dukungan mereka terhadap PKM.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dan begitu juga dapat dilihat kepada etnis India yang mendirikan

partai MIC16

pada Agustus 1946. Partai MIC ini asalnya adalah merupakan

persatuan kelas pertengahan India yang dianggotai oleh ahli professional

berpendidikan Inggris yang mempunyai kepentingan diri sendiri. pada

mulanya partai ini dilihat meyertai perjuangan bersama orang-orang Melayu

yang tergabung dalam AMCJA,17

tapi dalam masa keadaan darurat partai ini

menjadi partai yang berbasis kelompok juga. Jelaslah disini jika dilihat partai-

partai yang ditubuhkan setelah perang semuanya adalah partai yang berbasis

kelompok semata dan hanya untuk membela kepentingan masing-masing.

Pernah suatu ketika Dato’ Onn Jaafar mendirikan satu partai untuk

menyatukan semua etnis, tapi tidak dapat diterima oleh semua etnis karena

jelas pada ketika itu kepentingan kelompok lebih menguasai politik dan

menjadi perjuangan untuk hanya membela etnis masing-masing.

Walaupun usaha yang pernah dilakukan oleh Dato’ Onn Jaafar untuk

menyatukan semua etnis menemui kegagalan, pada hakikatnya telah

menimbulkan semangat untuk bersama antar etnis. Ini dapat dilihat pada masa

16

MIC ialah Malaysia Indian Congress, ditubuhkan pada 1946dan Presien pertamanya ialah

Tun V.T Sambanthan. Sila rujuk Malaysia Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet.

Keenam, 2005), h. 149. 17

AMCJA ialah singkatan dari All Malaya Council Of Joint Action, yang ditubuhkan pada 7

Disember 1946 di Singapura. Pada mulanya pertubuhan ini adalah hasil koalisi beberapa pertubuhan

non-Melayu yang diketuai oleh Tan Cheng Lock. Sila rujuk Ibrahim Mahmood, Sejarah Perjuangan

Bangsa Melayu, (Kuala Lumpur: Pustaka Ankara, 1981), h. 180.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Tunku Abdul Rahman18

yang mendirikan Partai Perikatan19

yang tergabung

didalamnya Partai UMNO dan Partai MCA yang bersama untuk menuntut

kemerdekaan.20

Begitu juga dengan bergabungnya Partai MIC kedalam Partai

Perikatan ini pada Oktober 1954. Dan dengan penyatuan partai antar etnis ini

adalah merupakan partai yang terbesar dalam Tanah Melayu pada masa itu.

Setelah berlaku penyatuan tiga partai dalam Partai Perikatan ini,

akhirnya UMNO menuntut untuk diadakan pemilihan umum Majelis

Menyuarat Persekutuan, yang mana majlis ini mempunyai 52 anggota. Maka

pada Juli 1955 pun berlakulah pemilihan umum untuk pertama kalinya dalam

sejarah Tanah Melayu. Dan yang mengambil bagian dalam pemiliham ini

selain Partai Perikatan seperti Partai Negara, Partai Islam se-Tanah Melayu,

Partai Progresif Rakyat, Partai Buruh se-Malaya, Ikatan Melayu Perak dan

lain-lain lagi. Dan setelah pemilihan ini, akhirnya keputusan pemilihan umum

ini berpihak kepada Partai Perikatan yang memenangi 51 daripada 52

kekosongan yang ada.21

Dan setelah lama melalui keadaan penjajahan, Tanah

Melayu akhirnya merdeka dari Inggris pada 31 Agustus 1957 dengan Tunku

Abdul Rahman menjadi Perdana Menteri yang pertama.

18

Tunku Abdul Rahman ialah Perdana Menteri Malaysia yang pertama, dari Partai UMNO. 19

Perikatan adalah koalisi antara Partai UMNO dan MCA yang ditubuhkan pada awal-awal

tahun 1952. Sila rujuk Ibrahim Mahmood, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu, (Kuala Lumpur:

Pustaka Ankara, 1981), h. 343. 20

Ramlah Adam, Dr. Burhanuddin Al-Helmy: Kajian Mengenai Kegiatannya dalam PKMM

1946-1948, (Kuala Lumpur: Titian Akademik Pengajian Melayu, Universiti Malaya), 1993, h. 14. 21

Ibid, h. 14.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Pada 9 Juli 1963, satu perjanjian penting telah dipersetujui di

Malborough House, London. Malborough ini merupakan tempat perhubungan

Komanwel, yang mana perjanjian penubuhan Malaysia telah dipersetujui oleh

kerajaan Inggris, Persekutuan Tanah Melayu, Sabah, Sarawak dan

Singapura.22

Pembentukan Malaysia ini menunjukkan persefahaman yang wujud

dalam Negara Malaysia yang baru ini. Kestabilan politik dan ekonomi

menjadi agenda utama disamping mengukuhkan keselamatan Negara. Setelah

pembentukan Malaysia ini, akhirnya Singapura menarik diri persekutuan ini

dan menjadi Negara sendiri yang merdeka dan berdaulat.

Setelah merdekanya Tanah Melayu hingga akhirnya menjadi Malaysia

yang ada pada hari ini, dan peristiwa pemisahan Singapura dari Malaysia,

telah berlaku juga satu peristiwa berdarah yang amat di ingati oleh rakyat

Malaysia, yaitu peristiwa berdarah 13 Mei 1969 yang hampir-hampir saja

menjadi peruntuh politik dan kestabilan Malaysia. Dan peristiwa ini antara

satu sebabnya adalah politik itu sendiri. Peristiwa ini berlaku pada pemilihan

umum 10 Mei 1969 yang mana sentimen kelompok yang mengacau kembali

dibangkitkan dengan keras.23

Keadaan kekacauan politik ini telah diambil

kesempatan oleh pihak-pihak tertentu untuk tujuan politik mereka. Hasil dari

pemiliham umum itu telah dimenangi oleh Partai Perikatan dan Partai

22

Malaysia Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet. Keenam, 2005), h. 37. 23

Ibid, h. 289.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Perikatan telah bisa memimpin kerajaan sekali lagi tetapi kali ini tanpa

perwakilan dari MCA.24

Akibat peristiwa yang berlatarbelakang kekacauan politik ini telah

menyebabkan banyak nyawa yang tidak berdosa menjadi korban dan banyak

yang dirugikan karena peristiwa ini. Dan peristiwa ini juga merupakan satu

sebab perubahan sosio-politik dan ekonomi Malaysia. Juga menyadarkan

semua pihak betapa jurang perbedaan sosial, ekonomi dan kelompok sempit

adalah merupakan masalah asas bagi masyarakat Malaysia saat itu. Untuk

mengawal keadaan tindakan cepat telah diambil oleh kerajaan dengan

mengisytiharkan darurat di seluruh Negara oleh Seri Paduka Baginda Yang di-

Pertuan Agung sebagai kepala pimpinan Negara.25

Pada keesokan harinya setelah pengishtiharan darurat, MAGERAN26

telah didirikan, dan pada 16 Mei 1969 wakil Perdana Menteri pada masa itu

yaitu Tun Abdul Razak telah dilantik sebagai pengarah MAGERAN.27

Oleh

karena darurat, maka DYMM Yang di-Pertuan Agung melakukan

pembubaran parlemen. Dan MAGERAN pun mendirikan Majelis Perundingan

Negara pada Januari 1970 yang terdiri dari 66 orang ahli dari

24

www.beritasemasa.com- sejarah hitam peristiwa 13 Mei 1969, diakses pada tanggal 25 Juli

2009 jam 15.00. 25

Ahmad Boestaman, Merintis Jalan Ke Puncak, (Kuala Lumpur: Pustaka Kejora,1972), h.

30. 26

Majlis Gerakan Negara atau singkatnya MAGERAN, ialah majlis yang ditubuhkan untuk

bertindak sebagai badan pemerintah pada masa darurat dan telah memerintah selama 18 bulan. Sila

rujuk Malaysia Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet. Keenam, 2005), h. 124. 27

Ibid, h. 125.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

semua golongan masyarakat beebagai kelompok. Majlis Perundingan Negara

ini berfungsi sebagai tempat dialog untuk mencari jalan penuntasan terhadap

peristiwa berdarah ini oleh anggotan-anggotanya. Dan dialog ini juga

bertujuan mencari jalan perpaduan Negara dan untuk mencari asas yang

kukuh dan kekal untuk kembali kepada demokrasi berparlemen, dan

mendapatkan satu panduan yang positif dan praktikal dalam usaha menggapai

kesetaraan antar etnis dan identitas masyarakat yang sejati. Daripada

perbincangan dari semua kaum ini, maka lahirlah konsep Rukun Negara

(seperti Pancasila) sebagai manifestasi ideologi kebangsaan.28

Berdasarkan

kepada semangat Rukun Negara maka lahirlah kebijakan baru yang disebut

“The New Economic Policy”.29

Begitu juga dengan perkembangan keadaan politik yang dilihat setelah

terjadi peristiwa 13 Mei itu, Partai Perikatan telah diatur semula dan menjadi

Barisan Nasional (BN) oleh Tunku Abdul Razak sebagai barisan dengan

bidang yang luas dalam spektrum partai-partai politik. Dan oleh karena

kebijakannya, Tunku Abdul Razak juga berjaya menarik Parti Islam se-

Malaya untuk masuk bergabung bersama Barisan Nasional.

28

Ibid, h. 37. 29

Dasar ini diperkenalkan oleh Tunku Abdul Razak, yaitu satu rancangan menyangkut hak-

hak istimewa, kuota serta subsidi untuk meningkatkan ekonomi dan pendidikan demi keseimbangan

antara komunitas Melayu dan bukan Melayu, meskipun fokus utama dasar itu adalah pembangunan

ekonomi Melayu. Sila rujuk Kita, (Selangor: International Law Book Service, Cet. Keenam, 2005), h.

126.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Kebijakan yang dicetuskan oleh Tun Razak ini diteruskan di-era

pemerintahan Tun Dr. Mahathir Mohamad30

yang mencanangkan bahwa

Malaysia harus menjadi Negara Industri berat pada tahun 2020 (terkenal

dengan disebut sebagai wawasan 2020).

Dasar Ekonomi Baru (DEB) diwujudkan untuk membasmi kemiskinan

tanpa memandang etnis dan penyusunan semula masyarakat bagi

mengurangkan dan menghapuskan perbedaan kelompok mengikut fungsi-

fungsi ekonomi. DEB telah beroperasi sehingga tahun 90-an dengan harapan

masyarakat Melayu memiliki sekurang-kurangnya 30% sektor ekonomi

modern yaitu bidang perniagaan dan pelaburan.31

Jika dilihat tulisan Tun Dr.

Mahathir ini, jelas dapat dilihat semangat etnis atau kaum yang kuat, dalam

erti kata lain, semangat untuk meperbaiki kondisi dan membangunkan

ekonomi etnis atau kaum Melayu.

Begitu juga dengan perkembangan politik yang dilihat dalam kondisi

politik Malaysia hari ini, Partai BN telah memegang kekuasaan dengan tiga

komponen utama didalamnya yaitu UMNO,MCA, MIC dan beberapa partai

lain didalamnya.

Pada tahun 1998, sekali lagi skenario politik Malaysia berubah setelah

pemecatan Dato’ Seri Anwar Ibrahim oleh Tun Dr. Mahathir yang mana

30

Dr. Mahathir Mohamad ialah Perdana Menteri Malaysia yang keempat, dari Partai UMNO.

Seorang yang kuat berpegang kepada semangat Melayu. 31

Dr. Mahathir Mohamad, The Early Years 1947-1972, (Kuala Lumpur: Berita Publishing

SDN. BHD. 1995), h. 23.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dato’ Seri Anwar merupakan wakil Perdana Menteri pada masa itu atas

tuduhan korupsi.32

Tapi menurut Dato’ Seri Anwar Ibrahim (DSAI) pula,

penyingkirannya atau pemecatannya adalah dikarenakan perbedaan politik

antaranya dan Tun Dr. Mahathir. DSAI pernah melancarkan beberapa siri

demonstrasi yang mendesak diadakan reformasi pada sistem politik Malaysia.

Dan akhirnya DSAI ditangkap dan dijatuhkan hukuman penjara selama 9

tahun. Dan hukuman ini dipandang oleh pengamat lokal dan antarabangsa

sebagai tidak adil.33

Oleh karena penangkapan yang dipandang tidak adil ini,

maka terjadi gerakan-gerakan reformasi yang dipimpin oleh partai oposisi dan

disertai oleh rakyat yang menuntut keadilan ditegakkan.

Dalam pemiliham umum 1999, BN sekali lagi berkuasa dengan

kemenangan tiga perempat dari pemilihan tersebut. Tapi popularitas BN

khususnya UMNO telah jatuh. Kelompok oposisi yaitu Barisan Alternatif

(BA) yang menggabungkan PAS dan Partai Keadilan tapi dipimpin oleh PAS,

kembali menguasai Negara Bagian Kelantan dan berjaya memenangkan pula

Negara Bagian Terengganu.

Setelah pengunduran Tun Dr. Mahathir Mohamad dari kursi

pemerintahan, penggantinya yaitu Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi

(DSAAB) mengambil kursi pemerintahan Negara. Dalam pemilihan umum

tahun 2004, dibawah pemerintahannya yang mengetuai BN telah

32

Utusan Malaysia, Kuala Lumpur ,1998. 33

Harakah, Kuala Lumpur, Mac 2008.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

memperolehi hasil kemenangan yang besar dengan kemenangan dua pertiga,

yang mana telah memenangkan kembali Negara Bagian Terengganu dari PAS

dan mengurangi mayoritas PAS di Negara Bagian Kelantan. Dan ini dilihat

satu perubahan yang besar dalam perpolitikan Malaysia, yang mana kebijakan

yang dibuat oleh DSAAB diterima oleh rakyat.

Sekali lagi perubahan berlaku dalam perpolitikan Malaysia dilihat juga

dalam pemilihan umum pada tahun 2008, yang mana Kelompok oposisi

berhasil menghalang BN dari meraih majoritas dua pertiga, yaitu Kelompok

Oposisi mendapatkan 82 kursi dari 222 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat

(Parlemen). Kelompok oposisi setelah berhasil menghalang BN, akhirnya

membentuk satu koalisi yang disebut dengan Kelompok Rakyat (PR), yang

mana komponen PR ini terdiri dari tiga partai utama oposisi yaitu, Partai

Islam se-Malaysia (PAS), Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan Democratic

Action Party (DAP).34

Hari ini politik Malaysia berada dalam kondisi tidak menentu.

Pemecahan Melayu kini jelas dilihat. Dan ini merupakan kerugian kepada

UMNO yang dahulunya menjadi partai yang mendapat suara mayoritas

Melayu. Justeru berbeda dengan PAS dan PKR, ini merupakan satu kelebihan

bagi kedua Partai ini yang menjadi alternatif baru bagi orang Melayu untuk

berpolitik. Walaupun hakikatnya masih ada orang Melayu yang menyokong

34

Ibid.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

UMNO, tetapi jelas semakin hari semakin banyak yang meninggalkan

perjuangan bersama UMNO dan terjun bersama Kelompok Rakyat Khususnya

PAS yang dilihat satu kejayaan yang amat besar pabila dapat memerintah tiga

Negara Bagian di Malaysia.

Sekarang ini UMNO hanya dapat mengandalkan sokongan dari Partai

koalisisnya untuk terus duduk ditampuk pemerintahan Negara, yang

dahulunya UMNO cukup memimpin dengan dirinya sendiri.secara teorinya

jika dilihat UMNO sekarang seakan mempertaruhkan rekan komponennya

dalam kemelut politik yang dibuat oleh UMNO sendiri. Bagi UMNO,

sokongan etnis Cina dan India kepada BN adalah harapan dan nyawa bagi

mereka untuk terus memerintah Negara. Pengamat politik memprediksikan

bahwa penubuhan partai politik yang berbasis kelompok-kelompok tidak lagi

relevan untuk 10 tahun akan datang.35

35

Sinar Harian, Kuala Lumpur, Mac 2008.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB III

RIWAYAT HIDUP

A. Biografi

Namanya ialah Burhanuddin bin Hj. Muhammad Noor, Dibelakang

nama Dr. Burhanuddin ada diletakkan “Al-Helmy”, dikatakan bahwa itu

adalah gelaran masyarakat kepada bapanya. Pada asalnya Dr. Burhanuddin

meletakkan “Al-Hulaim” pada hujung namanya, kemudiannya dipopulerkan

oleh masyarakat dengan panggilan “al-Helmy”, yang bermaksud “orang yang

bersabar”.36

Karena itulah namanya menjadi Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

dilahirkan di Changkat Tualang, Negara Bagian Kelantan Malaysia pada

tanggal 29 Agustus 1911. Bapanya ialah (seorang Ulama’ dan juga ahli

Tasawuf) adalah seorang petani, dan dikatakan juga bahwa ia berketurunan

daripada keluarga bangsawan di Sumatera. Ibunya pula bernama Sharifah

Zahrah yang juga berasal dari keluarga yang ternama di kampung tersebut.37

Dalam buku “Hundred Muslim Heroes of The World” menuliskan, Dr.

Burhanuddin dilahirkan pada tanggal 29 November 1911 di Kota Taiping,

Negara bagian Perak.38

Dan dalam buku yang sama juga menuliskan, bahwa

36

Saliha Hj. Hassan, Dr. Burhanuddin Al-Helmy: A Political Biography, (Jabatan Sejarah,

Universiti Malaya, 1997), h. 20. 37

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD., 1980), h. 4. 38

M. Atiqul Haque, Hundred Muslim Heroes of The World, (Bangladesh: Al-Furqan

Publication, Dhaka, 2007), h. 225.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dr. Burhanuddin mendapat didikan awal dari ibunya sendiri, dalam

bidang pendidikan Islam dan begitu juga dengan pendidikan Sekular.39

Dr. Burhanuddin mempunyai ketertarikan dalam mencari ilmu secara

umum. Dan beliau juga amat tertarik untuk menjadi pemerhati keadaan

lingkungan masyarakat sekitarnya. Dan Dr. Burhanuddin juga mempelajari

bahasa Cina dan India,40

yang merupakan bahasa minoritas yang ada di

Malaysia. Kepandaiannya dalam berbahasa Cina dan India adalah bukti bahwa

dia adalah seorang yang amat peka dan ramah dengan keadaan lingkungan.

Dan begitu juga dengan bahasa-bahasa lain yang dapat dikuasai oleh Dr.

Burhanuddin Al-Helmy. Mengenai perkara ini Dr. Burhanuddin menukilkan

dalam penulisannya bahwa, “masa saya di India saya dapat mempelajari

bahasa Inggris dan Perancis, dan dalam mempelajari ilmu kedokteran

Homeopathy asas bahasa Belanda memudahkan saya mempelajari bahasa

Jerman”.41

Berdasarkan penulisan ini dapatlah diketahui bahwa Dr.

Burhanuddin selain ahli dalam ilmu perubatan Homeopathy, beliau juga ahli

dalam banyak bahasa. Maka dapatlah dipastikan bahwa Dr. Burhanuddin

dapat menguasai enam bahasa, yaitu Cina, India, Arab, Inggris, Perancis,

Belanda dan Jerman. Dr. Burhanuddin juga dikenal dalam masyarakat pada

ketika itu sebagai seorang yang mempunyai sifat terus terang, jujur, tulus dan

39

Ibid, h. 226. 40

Ibid, h. 226. 41

http://zabidin13.wordpress.com/page/9/ artikel tentang biografi Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

Diakses pada tanggal 25 Juli 2009 jam 15.00.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

seorang yang bekerja keras.42

Sifat yang dimiliki oleh Dr.

Burhanuddin ini menunjukkan beliau adalah seorang yang disukai oleh

masyarakat, dan mungkin juga menjadi contoh kepada anak-anak muda

masyarakat seusianya pada ketika itu.

Dijelaskan oleh Mustapha Hussin (yaitu seorang rekan Dr.

Burhanuddin dalam perjuangan) tentang peribadi seorang yang bernama Dr.

Burhanuddin Al-Helmy. Katanya, “dalam perdampingan saya dengan Dr.

(dikalangan para sahabatnya, Dr. Burhanuddin digelar Pak Doktor)43

, saya

dapati bahwa beliau ialah seorang yang rajin, amat berjiwa rakyat, tulus dan

ikhlas. Ilmu agama yang dipelajarinya di Sumatera dan India, telah digunakan

sepenuhnya untuk perjuangan rakyat. Tetapi beliau ada satu kelemahan.

Orang-orang yang dicurigai oleh puak kiri sebagai “musang berbulu ayam”,

telah diterima dan dilayan seperti adik kandungnya sendiri, sehinggakan

banyak rahasia partai yang diketahui oleh pihak penentang”.44

Dari perkataan banyak sahabat Dr. Burhanuddin tentang dirinya,

menunjukkan bahwa Dr. Burhanuddin tidak suka bersangka buruk terhadap

orang lain. Ini menunjukkan betapa Dr. Burhanuddin ini seorang yang

menjunjung apa yang diperintah dan dilarang Islam dalam kehidupan

42

M. Atiqul Haque, Hundred Muslim Heroes of The World, (Bangladesh: Al-Furqan

Publication, Dhaka, 2007), h. 225. 43

Saliha Hj. Hassan, Dr. Burhanuddin Al-Helmy: A Political Biography, (Jabatan Sejarah,

Universiti Malaya, 1997), h. 20. 44

http://zabidin13.wordpress.com/page/9/ artikel tentang biografi Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

25 Juli 2009 jam 15.00.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

bermasyarakat. Karena Islam tidak membenarkan untuk berprasangka buruk

terhadap orang lain.

Dan begitu juga dengan pernyataan teman Dr. Burhanuddin tentang

pribadi dirinya. Temannya ini menyatakan bahwa, “saya belum pernah lagi

bertemu dengan orang-orang yang berkebolehan seperti Dr. Burhanuddin.

Ramai ahli Sufi tapi tidak ahli dalam banyak bahasa, ramai pula yang ahli

dalam banyak bahasa, tapi tidak Sufi. ramai yang ahli dalam banyak bahasa

tapi tidak ahli politik. Ramai pula ahli politik tapi bukannya ahli Sufi. Ada

juga agaknya yang ahli bahasa dan politik tapi bukannya seorang Doktor

perubatan, atau mungkin ada yang memiliki segala-galanya yang dimiliki oleh

Dr. Burhanuddin, tetapi tidak serendah hati beliau terhadap semua manusia”.45

Begitulah diantara pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh rekan-

rekan perjuangan Dr. Burhanuddin tentang peribadinya yang dianggap

berakhlak mulia oleh rakan-rakannya dam masyarakat sekitar.

Berbagai penulis dari kalangan masyarakat tentang seorang yang

bernama Burhanuddin, menunjukkan bahwa pupolaritasnya kepada

masyarakat, hinggakan ada pelbagai penulisan mengenainya. Dan ini juga

menunjukkan popularitas Dr. Burhanuddin juga tidak kurang hebatnya jika

dibandingkan dengan pejuang-pejuang kemerdekaan yang lain. Jika tidak

45

Ibid. h. 20.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

masakan Dr. Burhanuddin turut termasuk dalam 100 pahlawan Muslim yang

mengubah dunia dalam konteks perjuangannya untuk memartabatkan Islam.

B. Latar Belakang Pendidikan

Dr. Burahnuddin Al-Helmy menerima pendidikan awal di Sekolah

Melayu di Behrang Ulu, kemudian di Bakap selama tahun 3. Selepas itu dia

melanjutkan pengajiannya di Kota Bahru, dan disinilah dia pertama kali terjun

diri dalam bidang penulisan dengan menerbitkan sebuah koran mingguan

“Berita Minggu” yang menyiarkan berita-berita didalam dan sekitar kampung.

Kemudian pada tahun 1924, setelah tamat Sekolah Melayu, Dr. Burhanuddin

diantar pula ke Sungai Jambu di Sumatera untuk pendidikan Islam. Selama

dua tahun belajar, dia dididik dan dipengaruhi oleh guru-guru dan ajaran-

ajaran kaum muda. Sekembalinya dia setelah tamat pengajiannya, bapanya

mengantar pula ke sebuah Sekolah Pondok (pesantren) di Pulau Pisang, Jitra,

Negara bagian Kedah Darul Aman. Tetapi Dr. Burhanuddin tidak tinggal lama

disini karena dia mendapati yang metode mengajar, guru-guru dan sukatan

pelajaran adalah terlalu rendah ataupun tidak cocok dengannya. Oleh karena

itu pada tahun 1927, bapanya memasukkannya pula ke Madrasah al-Manshor

al-Islamiah, Negara bagian Pulau Pinang. Dalam

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

jangka waktu yang singkat, Dr. Burhanuddin telah berjaya menguasai bahasa

Arab.46

Kemudian, pada tahun 1928, Dr. Burhanuddin pergi ke India untuk

mengembara dan juga menuntut ilmu. Di antara pengalamannya disana ialah

mengikuti pergerakan Mahatma Ghandi dan juga berkenalan dengan Mohd

Ali Jinnah dan Pandit Nehru serta beberapa pemimpin-pemimpin

kemerdekaan India yang lain47

.

Dalam bidang ilmu pula, Dr. Burhanuddin berhasil memperoleh

kepakaran dalam bidang yang amat diminatinya yaitu bidang pengobatan

Homeopathy. Ijazah didalam bidang perubatan Homeopathy ini diperoleh dari

Ismaeliah Medical College, New Delhi.48

Dan ada juga menyebutkan bahwa

Dr. Burhanuddin telah menuntut di Aligarh Muslim University dalam Filsafat

dan Metafizik,49

hingga beliau berjaya mendapat ijazah Ph.D.50

dalam buku

yang lain juga ada yang menuliskan bahwa, Dr. Burahanuddin menerima

Doctorate of Naturopathy dari London School of Naturopathy dan Doctorate

of Divinity dari International Academy of Canada.51

46

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD., 1980), h. 4. 47

Ibid, h. 4. 48

Ibid, h. 4. 49

M. Atiqul Haque, Hundred Muslim Heroes of The World, (Dhaka: Al-Furqan

Publication,2007), h. 225. 50

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangnnya,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD., 2009), h. 199. 51

M. Atiqul Haque, Hundred Muslim Heroes of The World, (Dhaka: Al-Furqan

Publication,2007), h. 225.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dari berbagai bahan bacaan yang menuliskan tentang latar belakang

pendidikan Dr. Burhanuddin, jelaslah bahwa Dr. Burhanuddin bukan hanya

seorang yang pandai dalam bidang agama Islam, akan tetapi turut mahir dalam

bidang-bidang akademik yang lain, seperti kedoktoran, filasafat dan lain-lain.

Dan pengalamannya yang lama dalam perantauan menunjukkan bahwa, Dr.

Burahanuddin ialah seorang yang amat berpengalaman dengan keadaan

lingkungan masyarakat setelah lamanya beliau mengembara dan dapat melihat

keadaan masyarakat diluar Tanah Melayu.

C. Karier dan Karya

Sekembalinya Dr. Burhanuddin dari pengembaraannya pada tahun

1935, dia bekerja sebagai guru bahasa Arab di Sekolah Arab Al-Juned,

Singapura. Dan pada tahun 1937 beliau telah menerbitkan sebuah majalah

(magazine) bernama “Taman Bahagia”. Majalah ini nyata sekali dianggap

berbahaya oleh pemerintah Inggris. Kekhuatiran Inggris ini dapat dilihat pada

penahanan Dr. Burhanuddin selepas satu jam nomor pertama majalahnya

dipublikasikan. Selepas itu Dr. Burhanuddin telah membuka Rumah Sakit

kecil (Klinik) di Singapura dan Johor Bharu (Negara Bagian di Malaysia)

dengan bantuan seorang doktor India bernama Dr. Rajah.52

Dan beliau juga

terus aktif dalam bidang penulisan selepas pembebasannya sebagai

52

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), hal. 6.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Penyunting majalah. Antara majalah yang terbit semasa Dr. Burhanuddin

menjadi penyunting seperti, Kehidupan Dunia Akhirat, Mutu Kerajinan,

Asuhan Kesihatan, Mencari Allah53

dan berbagai lagi.

Selama penjajahan Jepang di Tanah Melayu, Dr. Burhanuddin telah

diberikan salah satu jawatan tertinggi bagi seorang Melayu yaitu sebagai

Penasihat Adat Istiadat dan Kebudayaan Melayu (Advisor on Malay Custom

and Culture) dan bertempat di Markas Pemerintahan Tentera Jepang di

Taiping, Perak. Dr. Burahanuddin juga semasa menjabat jabatan ini, beliau

telah mendampingi sekaligus melindungi dan membantu Maahad Il-Ihya As-

Syarif, yaitu sebuah madrasah pendidikan Islam yang terkenal dari segi sosial

dan politik, yang terletak di Gunung Semanggol, Taping, Perak.54

Mengenai karya, Dr. Burahanuddin adalah salah seorang ahli politik

yang banyak mengeluarkan buku-buku hasil nukilannya sendiri. Dalam hal

tentang karya Dr. Burhanuddin Al-Helmy, saudara Kamaruddin Jaffar

menuliskan bahwa, “Dr. Burhanuddin adalah “bahan” yang agak senang untuk

dikaji karena beliau telah menulis beberapa buah buku. Malah adalah

53

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangnnya,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD. 2009), h. 199. 54

Nabir Hj. Abdullah, Maahad Il-Ihya As-Syarif Gunung Semanggol 1934-1959, (Kuala

Lumpur: UKM, 1976), h. 87.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

merupakan satu fakta yang jarang tertulis bahwa Dr. Burhanuddin salah

seorang tokoh politik Malaysia yang paling banyak menghasilkan karya.55

Antara penulisan Dr. Burhanuddin yang dikenal ialah, seperti

Perjuangan Kita,56

dan yang tidak kurang karangannya yang dikenali yang

menceritakan tentang falsafah perjuangan bangsa Melayu yaitu “Falsafah

Kebangsaan Melayu,57

Ugama dan Politik58

Dan banyak lagi buku-buku yang

ditulis Dr. Burhanuddin Al-Helmy, samada mengenai perjuangan Bangsa

Melayu dalam menentang penjajah, dalam bidang perubatan Homeopathy,

dalam bidang tasawuf (juga seorang ahli Tasawuf karena beliau mengikut

jejak langkah ayahnya yang merupakan seorang Ulama’ dan ahli Taswauf)

seperti “Simposium Tasawuf”. Banyaknya buku yang ditulis oleh Dr.

Burhanuddin, menjelaskan bahwa inilah diantara satu lagi kebolehan dan

betapa spesialnya tokoh politik ini. dan beberapa lagi karyanya yang mungkin

penulis belum jumpai saat penulisan kajian ini.

55

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 6. 56

Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946, (Singapura:

Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946). 57

Burhanuddin Al-Helmy, Falsafah Kebangsaan Melayu, (Pulau Pinang: pustaka

Semenanjung, 1954). 58

Burhanuddin Al-Helmy, Ugama dan Politik, (Singapura: Buana, 1954).

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB IV

IDEALISME DAN PERJUANGAN

A. Idealisme Politik

Dr. Burhanuddin ialah sosok pejuang yang telah lama berada dalam

arena politik di Tanah Melayu. Segala ilmu dan pengalaman hidup yang

dipelajari ketika beliau belajar di luar Negeri seperti mengikuti pergerakan-

pergerakan dan berkenalan dengan pejuang-pejuang kemerdekaan dari Negeri

luar menjadikan beliau seorang pejuang yang kuat. Segala pengalaman dan

ilmu yang ditimba ketika beliau belajar, diimplimentasikan ke dalam

perjuangannya dalam belajar kemerdekaan untuk Tanah Melayu. Biografi

hidupnya juga menggambarkan beliau ialah seorang yang taat dan alim

mengenai Islam. Hasil dari keikut sertaan dan pembacaan yang banyak

tentang gerakan-gerakan kemerdekaan dan pendidikan-pendidikan Islam,

menjadikan beliau seorang yang mempunyai kesadaran yang tinggi tentang

agama, bangsa dan Negara. Bagi Dr. Burhanddin politik ialah alat kepada

agama, karena politik boleh berubah dan agama adalah tetap, ini terdapat

dalam tulisannya yang bertajuk Ugama dan Politik59

beliau menuliskan bahwa

politik berubah-ubah tetapi agama tetap. Agama tidak boleh disesuaikan

dengan politik, tetapi politik itulah yang mesti disesuaikan dengan agama.

Jelas disini bahwa Dr. Burhanuddin menekankan politiklah yang harus

59

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Ugama dan Politik, (Singapura: Buana, 1954), h. 8.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

mengikuti acuan agama dan bukanlah politik yang harus mengikuti perubahan

politik beliau berargumen bahwa politik adalah berdasarkan kepada akal dan

kebijaksanaan, maka tiadalah tetap, malah ia berubah dan berganti caranya

mengikut keadaan zaman dan tempat.60

Jelas dari tulisannya, Dr. Burhanuddin

berpendapat bahwa politik penting dan diperlukan untuk dapat meninggikan

agama.

Dari apa yang boleh didapati dari penulisan dan perjuangannya, Dr.

Burhanuddin secara umumnya mempunyai tiga ciri dasar pemikiran yaitu

Islam, Kebangsaan Melayu dan Kemerdekaan. Dan ini dipertegaskan lagi

dengan pendapat ilmuan yang lain. Menurut W. Mohd Azam Mohd Amin

bahwa idealisme politik Dr.Burhanuddin mempunyai tiga dasar utama yaitu,

semangat keislaman, semangat kebangsaan yang luas dan penentangan

terhadap penjajah.61

Dan ditegaskan disini, bahwa adalah agak sukar untuk

mendapati bahwa yang mana dari tiga ciri di atas yang lebih diutamakan oleh

Dr. Burhanuddin. Tetapi secara umumnya dapatlah dilihat bahwa Islam adalah

landasan utama dalam pemikirannya.

Dr. Burhanuddin ada mengutip satu kata arab yang terkenal mengenai

Negeri yang berbunyi “Kasihkan watan (Tanah Air) itu daripada iman.”62

Dan

ini dilihat sebagai kesesuaian terhadap pemikirannya. Dan beliau juga

60

Ibid, h. 9. 61

http// Zabidin13.wordpress.com/page/9 artikel tentang biografi Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

pada tanggal 25 Juli 2009 jam 15.00. 62

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan Kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946,

(Singapura: Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946), h. 18.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

menyambung dalam tulisannya bahwa, kita pandang dari segi falsafah dan

kita susunkan dengan pemandangan yang dekat adalah begini: 1- Iman

(nyawa) 2- Tubuh 3- Bangsa 4- Watan (Tanah Air).63

Dan beliau

menyebutkan susunan ini sebagai empat serangkai dalam binaan watan. Dr.

Burhanuddin juga memberikan sebab kenapa harus empat serangkai ini.

Beliau menyebutkan bahwa iman berdiri di atas tubuh. Tubuh berdiri di atas

bangsa dan bangsa berdiri di atas watan.salah satu daripada yang empat ini

tidak boleh bercerai tinggal dalam binaannya tetapi watan jadi pokok. Ada

watan ialah dengan kuat bangsa. Kuat bangsa keluar dari tubuh diri yang sehat

kuat dan perkasa seperti pekerja, pahlawan, prajurit dan lain-lainnya. Maka

dalam jiwa pekerja pahlawan prajuritnya terletak iman.64

Jelas disini bahwa

kempat di atas yaitu iman, tubuh, bangsa dan watan dalam pendangan Dr.

Burhanuddin adalah satu kesatuan. Dimulai dengan kekuatan iman

menguatkan tubuh, tubuh menguatkan bangsa hingga akhirnya menguatkan

watan. Dan ini jika dilihat dari susunan atas ke bawah yang digambarkan oleh

Dr. Burhanuddin, jika dilihat dari susunan sebaliknya akan didapatkan bahwa

kekuatan watan menjamin kekuatan bangsa dan hingglah kekuatan iman. Ini

penjelasan yang cuba dibuat oleh Dr. Burhanuddin bahwa watan memerlukan

iman dan sebaliknya iman juga memerlukan watan. Karena Dr. Burhanuddin

menyebut bahwa kebebasan dan kemerdekaan bangsa barulah betul merdeka

63

Ibid, h. 18. 64

Ibid. h. 19.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

ugama yang dianuti oleh seseorang itu.65

Karena bagi Dr. Burhanuddin,

agama akan lemah dan diperendah pabila bangsanya lemah. Jelas disini bahwa

untuk memelihara agama adalah dengan hanya “bebas dan merdeka bangsa

dan watan.” Dan jelas juga disini bahwa merdeka itu adalah antara matlamat

utama beliau.

Di atas ini ialah sedikit gambaran singkat mengenai pemikiran Dr.

Burhanuddin Al-Helmy. Untuk mengkaji lebih dalam maka sebagai pengkaji,

penulis membuat beberapa bagian pemikiran Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

Yang pertama mengenai Islam, yang kedua mengenai kebangsaan Melayu dan

yang ketiga mengenai kemerdekaan.

1. Islam

Ciri pertama dari pemikiran Dr. Burhanuddin Al-Helmy ialah Islam.

Beliau selalu akan mengaitkan Islam dengan segala sesuatu. Ini dapat

dipastikan dari tulisan Dr. Burhanuddin, beliau menyebutkan bahwa Islam

memandang kebangsaan itu sebagai suatu alat dan bukan tujuan. Kebangsaan

hendaklah mengambil tempat yang sederhana dan bulat sebagai suatu

lambang yang boleh menarik dan menyatukan suatu bagian tenaga untuk

mencapai cita-cita mulia yang besar dan abadi, sebagaimana Islam

memandang Dunia bukan tujuan tetapi sebagai satu alat perantara yang

65

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan Kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946,

(Singapura: Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946), h. 18.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

menyampaikan ke Akhirat.66

ini jelas dilihat perbedaan pandangan antara Dr.

Burhanuddin dengan pejuang nasionalis yang lain dalam soal kebangsaan. Dr.

Burhanuddin selalu akan mengaitkan sesuatu itu dengan Islam, apakah

bertepatan atau pun berseberangan dengan Islam. Dan dalam hal kebangsaan

Melayu, Dr. Burhanuddin dalam tulisannya banyak memetik ayat Al-Quran

yang menceritakan tentang kebangsaan. Dr. Burhanuddin mempertahankan

kebangsaannya dengan menggunakan ayat Al-Quran, Hadith dan kisah-kisah

dari sejarah Islam. Antara ayat Al-Quran yang dipetik oleh Dr. Burhanuddin

ialah ayat 13 dari Surah al-Hujurat, Allah Berfirman :

/

Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku ialah supaya

kamu berkenal-kenalan (Diantara satu bangsa dengan bangsa yang lain)

sesungguhnya yang lebih mulia diantara kamu ialah yang lebih bertakwa.67

(QS. Al-Hujurat / 49:13)

Dari ayat ini Dr. Burhanuddin mentafsirkan apakah artinya perkenalan

jika tidak terlebih dahulu terdiri kekuatan dan kelayakan gabak, kaum dan

bangsa yang hari ini terkenal dengan kebangsaan itu dengan suatu kebangsaan

66

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Falsafah Kebangsaan Melayu, (Bukit Mertajam: Pustaka

Semenanjung, 1954), h. 24. 67

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Pt Syamil Cipta Media, h. 516.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

yang lain.68

Dan dalam perkara kebangsaan Melayu ini Dr. Burhanuddin

menolak fahaman kebangsaan yang sempit atau racist nationalism atau

Assabiyyah Jahiliyyah. Dr. Burhanuddin telah memetik sebuah Hadith Nabi

untuk mentafsirkan perkara assabiyyah jahiliyyah atau kebangsaan sempit ini

yang bermaksud: Bukan dari kami (orang Islam) orang yang menyeru kepada

assabiyyah. Dr. Burhanuddin mentafsir hadith ini bahwa assabiyyah yang

dimaksud disini katanya perasaan membuta tuli dan degil, atau boleh disebut

dengan kebangsaan sempit, atau faham berdaerah-daerah sebagaimana yang

pernah berlaku kepada kaum jahiliyyah terdahulu.69

Dan beliau menyebut juga

bahwa assabiyyah ini ialah terambil dari kata “ta’sub” yang disebut dalam

bahasa Inggris “fanatic”. Jelas di atas ini bahwa Dr. Burhanuddin

menekankan kebangsaan yang diperjuangkan adalah kebangsaan dalam erti

yang luas, dan bukannya fahaman perkauman sempit yang hanya memandang

kaum lain lebih hina dari kaumnya, dan Dr. Burhanuddin juga memberikan

contoh seperti arab jahiliyyah dizaman dahulu.

Dr. Burhanuddin juga menegaskan bahwa agama Islam diturunkan

untuk menyusun hidup manusia, mengatur hubungan dengan Allah,

menyempurnakan hubungan manusia dengan manusia. Beliau menyebutkan

lagi, dan bagaimanakah kita akan mengembalikan agama kita, hingga agama

68

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Falsafah Kebangsaan Melayu, (Bukit Mertajam: Pustaka

Semenanjung, 1954), h. 27. 69

Ibid. h. 29.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

dapat berjalan menurut yang dikehendaki Allah, jika kita belum bebas

merdeka dan berdaulat? Tentu tidak boleh, melainkan sudah bebas merdeka

dan berdaulat.70

dalam penulisan ini juga dilihat perhubungan antara Islam

dan ciri pemikirannya yang lain. Dan telah dijelaskan dahulu bahwa ketiga-

tiga ciri pemikiran Dr. Burhanuddin adalah berkait rapat dan tidak dapat

diketahui manakah yang menjadi keutamaan kepada Dr. Burhanuddin.

Walaupun secara luasnya terkadang dilihat secara luasnya Islam menjadi

keutamaan dan terkadang ciri-ciri pemikirannya yang lain menjadi keutamaan

kepada sosok pejuang yang turut diiktiraf oleh sesetengah masyarakat sebagai

antara 100 pahlawan Muslim yang mengubah Dunia.

2. Kebangsaaan Melayu

Sebelum mengkaji lebih jauh, haruslah diketahui bahwa aliran

nasionalisme ada dua aliran. Pentingnya untuk diketahui aliran-aliran

nasionalisme ini adalah mudah untuk mengetahui aliran nasionalisme

manakah yang Dr. Burhanuddin (sebagai bahan kajian) pilih sebagai pegangan

perjuangannya. Dalam hal ini saudara Sidek Fazil membagi nasionalisme

kepada dua aliran, yang pertama nasioanalisme Islam dan yang kedua ialah

nasionalisme Sekular.71

70

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Ugama dan Politik, (Singapura: Buana, 1954), h. 15. 71

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangan,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD, 2009), h. 15.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Yang lalu telah dituliskan mengenai hubungan antara Islam dan kebangsaan

Melayu dalam pemikiran Dr. Burhanuddin. Sebagai pemimpin PKMM yang

dipengaruhi dengan sejarah Nusantara, Dr. Burhanuddin mencoba

memaparkan ide penyatuan Alam Melayu dan perlunya didirikan semula yang

dinamakan dengan Alam Melayu atau Melayu Raya. Dr. Burhanuddin dalam

Koran Pelita Hidup ada menuliskan idenya yang menyebut bahwa bersatu itu

ialah kekuatan kita. Dan apabila ada kekuatan kita akan berupaya membuat

atau menghasilkan apa yang kita cita-citakan, menyeberang Selat Melaka,

mengibarkan bendera Merah Putih, Merdeka bahkan mendirikan kembali

Kerajaan Melayu yang maha besar itu pun boleh dan tentu akan berhasil.72

Dari tulisannya dalam Koran Pelita Malaya ini, Dr. Burhanuddin merasakan

penting dan perlu dibangunkan semula Melayu Raya untuk memartabatkan

bangsa Melayu yang berada di bawah penjajahan. Dan Dr. Burhanuddin turut

menyuarakan cita-citanya mengenai kebangsaan Melayu yaitu memunculkan

kembali nasib bangsa Melayu yang tenggelam dan terkandas selama beratus-

ratus tahun sudah dengan slogan “membela hak dan keadilan Putra Melayu”

dan beserta itu terus maju menuju cita-cita mulia dan suci yaitu mencapai

kemerdekaan bangsa dan tanah air.73

72

Ibid, h. 201. 73

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan Kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946,

(Singapura: Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946), h. 24.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dalam membicarakan konsep Kebangsaan Melayu, Dr. Burhanuddin

telah mengemukakan satu konsep kebangsaan Melayu yang luas, menurut

beliau, Kebangsaan Melayu itu bukan dibina hanya karena seseorang itu

bangsa Melayu atau bapanya Melayu, keturunannya Melayu dan bakanya

Melayu. Di sini Dr. Burhanuddin cuba menerangkan bahwa menjadi bangsa

Melayu itu bukan dipandang dari aspek darah keturunannya. Dan beliau

menyebutkan lagi tiap-tiap orang dari apa puak (etnis) atau bangsa pun yang

telah putus atau memutuskan pertalian dan perhubungannya dengan

kebangsaan asalnya, lalu menumpahkan taat setia dan memenuhi syarat dan

kehendak kebangsaan Melayu maka seseorang itu jadilah berkebangsaan

Melayu menurut istilah politik. Sebaliknya pula tidaklah dapat dimasukkan

seorang baka Melayu kepada kebangsaan Melayu jika seseorang itu telah

memutuskan daripada kebangsaan Melayunya dengan pilihannya sendiri

dengan cukup keterangan-keterangannya pula.74

Ini penjelasan yang dibuat

oleh Dr. Burhanuddin mengenai pengertian kebangsaan Melayu yang mana

beliau tidak mengkhususkan dalam arti kata lain beliau tidak memaksudkan

kebangsaan Melayu itu sebagai Assabiyyah atau fahaman etnis sempit yaitu

kebangsaan Melayu hanya untuk orang yang berketurunan darah Melayu

sebaliknya ia terbuka kepada semua etnis (dalam konteks Malaysia pada masa

itu ialah Cina, India dan lain-lain) dengan syarat mereka mau menumpahkan

74

Ibid, h. 75.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

taat setia mereka kepada kebangsaan Melayu dan tidak boleh kepada

kebangsaan yang lain. Dan begitu juga dengan sebaliknya orang yang

berketurunan Melayu, menurut Dr. Burhanuddin apabila sudah memutuskan

dirinya dari kebangsaan Melayu atas opsi dirinya sendiri, maka dia bukanlah

berkebangsaan Melayu.

Mengenai Kebangsaan Melayu juga, Dr. Burhanuddin selalu

mengaitkan Kebangsaan Melayu dengan prinsip Islam. Ini dipastikan oleh

beliau supaya Kebangsaan Melayu itu selaras dan tidak berseberangan dengan

prinsip Islam. Seperti yang telah diterangkan diawal perbahasan ini, bahwa

aliran nasionalisme Melayu ada dua yaitu nasionalisme Islam dan

nasionalisme Sekular. Menurut pendapat yang dikeluarkan oleh Sidek Fazil

mengenai Dr. Burhanuddin, beliau berpendapat bahwa Dr. Burhanuddin

berbeza dengan pejuang nasionalis yang lain, walaupun Dr. Burhanuddin

merupakan pendukung kuat nasionalisme Melayu, namun Kebangsaan

Melayu yang dipegang oleh beliau hanyalah sebagai alat untuk mencapai cita-

cita Islam.75

Dari kajian yang di atas ini, jelas Dr. Burhanuddin

menghubungkan Kebangsaan Melayu dengan Islam. Dr. Burhanuddin juga

menjelaskan bahwa Kebangsaan Melayu ini adalah sebagai satu kekuatan

untuk bangsa bersatu. Disinilah dilihat beliau menghubungkan antara

Kebangsaan Melayu dengan kemerdekaan.

75

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangan,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD., 2009), h. 18.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

3. Kemerdekaan

Seperti yang diterangkan di atas bahwa bebas dan merdeka bangsa dan

watan adalah antara ciri pemikiran Dr. Burhanuddin Al-Helmy. Sebagai

penjelasan terhadap pemikirannya, Dr. Burhanuddin dalam tulisannya

menyebutkan bahwa kita sekarang masih terjajah. Politik kita masih jauh lagi

mengatur Negara (sebab Negara) tak ada dalam tangan kita. Sudah merdeka

dan berdaulat barulah kita dapat mengatur sesuatu yang dinamakan Negeri

Melayu. Jadi politik kita hari ini, mestilah kita kumpulkan dan kita atur serta

susun untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan, supaya nanti dapat

mendirikan Negeri yang teratur, berdaulat, aman dan makmur.76

Jelas dari

tulisan ini Dr. Burhanuddin menekankan bahwa penting untuk merdeka dari

penjajahan dulu sebelum membuat usaha untuk mengatur dengan apa yang

dinamakan Negeri Melayu.

Dan kemerdekaan ini selalu ditekankan oleh Dr. Burhanuddin dan juga

dikaitkan antara satu dengan ciri pemikiran beliau yang lain. Kalau dilihat dari

tulisan Dr. Burhanuddin yang dulu (di atas), disini dilihat hubungan antara

Islam dan kemerdekaan. Karena bagi Dr. Burhanuddin selagi Negeri tidak

bebas merdeka, maka tidaklah merdeka agama yang dianut oleh seseorang itu.

Dalam arti kata yang lain, Islam tidak akan bebas dianuti oleh seseorang itu

sebelum Islam (dalam konteks Tanah Melayu atau Malaysia) itu betul-betul

76

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Ugama dan Politik, (Singapura, Buana, 1954), h. 8.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

ditinggikan serta diakui dan ini hanya boleh didapati dengan merdekanya

Tanah Melayu. Sebab itulah pentingnya kemerdekaan dalam pemikiran Dr.

Burhanuddin Al-Helmy.

Dan dalam perkara kemerdekaan ini, Kamaruddin Jaffar dalam

tulisannya telah mengakui Dr. Burhanuddin bukan hanya sebagai pejuang

kemerdekaan untuk Tanah Melayu tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan

Internasional. Karena menurutnya Dr. Burhanuddin mempunyai sikap bukan

hanya kemerdekaan untuk Tanah Melayu sahaja bahkan secara menyeluruh

untuk Negeri-negeri yang terjajah. dan Kamaruddin Jaffar menyebutkan lagi,

bahwa apa yang membedakan Dr. Burhanuddin dengan pejuang-pejuang

kemerdekaan yang lain ialah tentang keterlibatan luas Dr. Burhanuddin dalam

menunutut kemerdekaan. Dengan ini dimaksudkan bahwa Dr. Burhanuddin

bukan saja melibatkan diri beliau dalam gerakan nasionalisme Melayu di

Tanah Melayu saja tetapi juga terlibat di India dan dalam isu Palestina dan

juga persidangan-persidangan Internasional yang menyentuh soal

kemerdekaan dan anti penjajahan.77

atas sebab inilah saudara Kamaruddin

Jaffar yang merupakan seorang ilmuan politik mengiktiraf Dr. Burhanuddin

sebagai seorang nasionalis Internasional.

Dalam pidatonya di kongres Partai rakyat 1955, Dr. Burhanuddin

menyatakan sebab penentangan terhadap penjajah atau anti-penjajahan dalam

77

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur:Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 11.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

perjuangannya. Beliau menyatakan bahwa kita menentang penjajahan tetapi

tidak pula pro-komunis. Kita menginginkan kembali hak keadilan Tanah Air

kita dan kebangsaan kita yang berdaulat, sebagaimana kita belum dipengaruhi

dan dijajah seperti dulu. Dan beliau menyebutkan lagi bahwa, kita bangun

kembali ialah karena menegakkan semula kebebasan dan kemerdekaan bangsa

dan Tanah Air Nusantara kita supaya setaraf kedudukannya dengan bangsa-

bangsa didunia sekarang ini.78

Dari tulisan Dr. Burhanuddin ini dapat dilihat

semangat nasionalisme Melayu dalam perjuangan dan pemikirannya. Jelas

bahwa Dr. Burhanuddin dalam perjuangan selalu menekankan Melayu atau

nasionalisme Melayu. Ini dapat dilihat tulisannya di atas mengenai “Tanah Air

Nusantara”, yang dimaksud dengan Tanah Air Nusantara ialah kepulauan

Melayu atau pun nama-namanya yang lain seperti Malaysia, Pulau-pulau

Rempah, Melayu Raya dan Indonesia Raya. Dan Dr. Burhanuddin turut

menjelaskan lagi bahwa Tanah Air ini telah ada semenjak tiga ribu tahun yang

lalu, telah terdapat tiga kerajaan terkemuka yaitu Sri Vijaya, Majapahit dan

Melaka. Dan tiga kerajaan itu menurut beliau berdiri sendiri dengan mulia dan

agung, bebas merdeka, berbaik-baik, bersahabat dan berhubungan dengan

kerajaan-kerajaan dan kerajaan yang berdekatan dengannya seperti India dan

Cina.79

Disini Dr. Burhanuddin memberi pengertian apa dan siapa yang

78

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Pidato Sambutan Dr. Burhanuddin Al-Helmy kepada Kongres

Partai Rakyat 24.12.1955, (Singapura: Partai Rakyat 1955), h. 5. 79

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan Kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946,

(Singapura: Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946), h. 4.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

dipanggil Melayu. Karena itulah beliau selalu menekankan tentang kesatuan

Melayu karena menurutnya yang dipanggil Melayu itu ialah pulau-pulau dari

ketiga kerajaan di atas dan begitu jugalah dengan rakyat-rakyat ketiga

kerajaan itu. Dari ayat yang di atas terlihat ada keterkaitan didalam pemikiran

Dr. Burhanuddin diantara kemerdekaan dengan Kebangsaan Melayu.

B. Perjuangan Politik

Dalam mengkaji perjuangan Dr. Burhanuddin ini, penting untuk

diketahui apakah maksud radikal, dimana Dr. Burhanuddin termasuk dalam

takrifan yang telah dibuat oleh masyarakat yaitu beliau salah satu antara

banyak pejuang radikal dalam menentang penjajahan. Radikalisme

mempunyai pengertian yang berbeda terkait waktu, keadaan dan sudut

pandangan. Perkataan radikal itu berasal dari isitilah Latin, radix,80

yaitu

gerakan di Barat khususnya di Eropa pada awal abad ke-19 yang dipelopori

oleh Charles James Fox yang belajar kerajaan Inggris supaya lebih

demokratik. Beliau memperjuangkan reformasi dari segi politik, ekonomi dan

sosial untuk mengakkan keadilan dengan tujuan memperbaiki kehidupan

masyarakat. Memperjuangkan perubahan secara drastis.81

Dan radikal disini

juga membawa maksud akar umbi. radikalisme adalah semangat perjuangan

80

Ishak Bin Saad, Tesis Ijazah Doktor Falsafah, Radikalisme Melayu Dari Perak1945-1970:

Kebangkitan Rakyat, Pemikiran, Sumbangan dan Pengorbanan. (Universiti Sains Malaya (USM),

2007), hal. 1. 81

http//:www.bookrags.com/wiki/Radicalism_historical. Diakses pada tanggal 25 Juli 2009

jam 15.00.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

yang membela masalah akar umbi masyarakat yang merangkumi aspek

politik, ekonomi sosial. Justeru itu radikalisme adalah perjuangan menentang

keburukan bagi mendapatkan kebaikan-kebaikan asas dan agar dasar diubah

untuk memperolehi keadilan.82

Istilah ini bermula di Barat dalam konteks

perjuangan menentang kezaliman pihak berkuasa. Umumnya istilah ini

digunakan bagi menunjuk kepada pembelaan dalam pelbagai aspek

kehidupan. Dalam konteks perjuangan menentang penjajahan, ia merupakan

satu bentuk falsafah politik golongan yang dilabelkan oleh penjajah sebagai

golongan kiri atau penentang kepada status quo dan kekuasaan penjajah.83

Pelabelan penjajah ini memberi makna yang bertentangan dengan pengertian

yang digunakan dalam konteks radikal barat. Pelabelan radikal pihak penjajah

kepada golongan berfalsafah atau ideologi kiri berdasarkan kepada unsur

anarkis dan pembangkangan terhadap golongan pemerintah kolonial dan

establishment tempatan.84

Pelabelan ini jika dilihat secara mudah, tidak

memberikan unsur-unsur yang signifikan kepada perjuangan golongan radikal,

yang hanya sebagai penentang. Pemahaman sedemikian tidak menjelaskan

ciri-ciri dan falsafah politik golongan kiri atau radikal secara tepat. Perjuangan

kiri atau radikal dalam konteks kajian tentang perjuangan

82

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kamus Dewan, Edisi Baru, (Kuala Lumpur: 1993), h. 1010. 83

Ishak Bin Saad, Tesis Ijazah Doktor Falsafah, Radikalisme Melayu Dari Perak1945-1970:

Kebangkitan Rakyat, Pemikiran, Sumbangan dan Pengorbanan. (Universiti Sains Malaya (USM),

2007), h. 2. 84

Ibid. h.2.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dr. Burhanuddin juga mempunyai unsur-unsur pembelaan yang dipakai dalam

pengertian radikalisme di Barat. Artinya perjuangan golongan ini mempunyai

falsafah politik yang berakar kepada prinsip, idea dan keinginan pembelaan

yang diterjemahkan dalam bentuk tindakan serta dilaksanakan secara rasional

dan konsisten. Falsafah perjuangan mereka adalah menghapus penindasan

dalam kehidupan masyarakat.85

Dalam konteks perjuangan Dr. Burhanuddin

yang turut dikategorikan berada dalam golongan yang berhaluan kiri atau

radikal, adalah untuk menuntut kemerdekaan. Dan dalam buku “Sejarah

Politik Melayu Pelbagai Aliran”86

menuliskan bahwa sejarah perjuangan

gerakan berhaluan kiri atau radikalisme Melayu bermula dengan semangat

yang dipelopori oleh kaum muda dan Kesatuan Melayu Muda (KMM) dalam

tahun 1920-an dan 1930-an lagi, gerakan ini berhasil membangkitkan

semangat menentang terhadap penjajah Inggris. Kaum muda yang kebanyakan

mereka mendapat pendidikan dari Timur Tengah pulang dengan membawa

ilmu pengetahuan agama yang tinggi bersama-sama dengan semangat

“Reformis Islah Islam” atau dikenali dengan semangat gerakan Ikhwanul

Muslimin dari Mesir untuk menentang penjajahan Barat, telah berhasil

membangkitkan gerakan-gerakan Islam dalam langkah politik di Tanah

Melayu.87

85

Ibid, h. 2. 86

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007). 87

Ibid, h. 85-86.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Aksi politik Dr. Burhanuddin Al-Helmy dapat dilihat dan dibahagi

kepada tiga masa. Masa yang pertama ialah di masa pendudukan Jepang,

kedua pasca pendudukan Jepang dan ketiga di masa beliau dalam Partai Islam

se-Malaysia

1. Masa pendudukan Jepang

Pada tahun 1939 beliau telah diperkenalkan kepada KMM oleh

Mustapha Husain88

. Tetapi nampaknya Dr. Burhanuddin tidaklah bergerak

aktif didalam KMM ini dikarenakan pemimpin-pemimpin KMM yang lain

seperti Ibrahim Yaakob, Ishak Hj Mohamad, Ahmad Boestaman, Sutan

Djenain dan lain pemimpin KMM ditangkap oleh pemerintah Inggris pada

tahun 1940.89

Dan gerakan ini telah diharamkan oleh pemerintah pada masa

itu. Dr. Burhanuddin tidak ditangkap karena tidak dianggap berbahaya oleh

Inggris. Oleh itu pergerakan politiknya yang pertama dilihat (tapi tidak secara

jelas) pada bulan Juli 1945, setelah itu beliau, Ibrahim Yaakob, Onan Siradj

dan beberapa pemimpin KMM yang lain membentuk pula Kesatuan Rakyat

Indonesia Semenanjung (KRIS) yang dirancangkan dengan sokongan pihak

Jepang untuk menguruskan kemerdekaan Malaya sebagai sebagian daripada

88

Mustapha Hussain termasuk dalam salah seorang pemimpin Kesatuan Melayu Muda

(KMM). 89

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur : Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 5.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Indonesia Raya90

. Rencana mereka itu, tidak dapat dilaksanakan oleh karena

pihak Jepang telah mengumumkan penyerahan diri mereka sebelum

tercapainya kemerdekaan yang direncanakan.91

Dan penyerahan Jepang yang

secara kepada Kuasa Berikat setelah Nagasaki dan Hiroshima dimusnahkan

oleh dua bom Atom Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945 sehingga

menyebabkan peluang kepada Inggris menduduki Malaya semula.92

Dan pada

masa pendudukan Jepang ini dapat dilihat sumbangan Dr. Burhanuddin dalam

Dunia Islam. Sumbangannya yang amat berjasa dalam Dunia Islam khususnya

di Tanah Melayu ialah beliau telah mengadakan Persidangan Ulama Malay-

Sumatera di Syonan To (Singapura) pada 5-6 April 1943.93

Walaupun

persidangan ini telah dibuat oleh Senden-Bu (Jabatan Propaganda Jepang)

namun peranan Dr. Burhanuddin amat besar dalam mengumpulkan ulama-

ulama dari Tanah Melayu dan Sumatera. Dan dalam persidangan ini

memberikan ulama-ulama kesempatan untuk mengatur strategi walaupun pada

kenyataannya ini ulama-ulama dilihat seakan-akan pro-Jepang,

90

Dr. Burhanuddin dan Ibrahim Yaakob mewakili KRIS mengadakan pertemuan dengan Ir.

Soekarno dan Dr. Hatta di Taiping, Negara Bagian Perak, bagi membincang untuk mengisytiharkan

kemerdekaan Tanah Melayu dan Indonesia secara bersamaan pada 17 Agustus 1945. Sila lihat dalam

website, http// Zabidin13.wordpress.com/page/9. artikel tentang biografi Dr. Burhanuddin Al-Helmy.

Diakses pada tanggal 25 Juli 2009 jam 15.00. 91

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 5. 92

http// Zabidin13.wordpress.com/page/9. Artikel tentang biografi Dr. Burhauddin al-Helmy

Diakses pada tanggal 25 Juli 2009 jam 15.00. 93

Riduan Mohamad Nor MA. UKM, Mohd Fadli Ghani MA. UKM, Ulama Dalam Sorotan

Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI Publication, HS Massyi Printing SDN. BHD., Edisi

Pertama, 2007), h. 137.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

dikarenakan persidangan ini dibuat oleh Jepang. Ini dapat dibuktikan dengan

pernyataan yang dibuat oleh Hamka bahwa “Jepang bukanlah datang untuk

memerdekan Tanah Melayu, sebaliknya menjajah.”94

Karena itulah ulama-

ulama mengambil kesempatan ini untuk menyusun strategi dalam membangun

umat.

Antara ulama-ulama yang hadir semasa persidangan itu ialah Hamka

yang mewakili Kesultanan Deli, Tengku Yafizham (Serdang), Sheikh

Abdullah Afifuddin (Langkat), Teungku Daud Beureueh, Teungku

Muhammad Hasbi, Tuank Abdul Aziz (Aceh), AHA Mun’im, Hj. Abdul Aziz,

Marah Bagindo (Tapanuli), KH Chik Wan (Palembang), KH Nawawi dan

Taha (Lampung), Seikh Ibrahim Musa, Sheikh Sulaiman Rasuli, AR St.

Mansor, H. Sirajuddin Abbas dan Muhammad Yunus (Sumatera Barat), Haji

Ali (Singapura) dan wakil-wakil kerajaan dari Tanah Melayu termasuk Sheikh

Tahir Jalaluddin.95

2. Pasca Pendudukan Jepang

Pergerakan politik Dr. Burhanuddin yang dilihat sebagai pergerakan

pertamanya (sebelum ini pergerakan politiknya dilihat tidak terlalu aktif,

seperti ditulis di atas), ialah setelah kembalinya Inggris menjajah semula

94

Dr. Hamka, Kenang-Kenangan Hidup, (Kuala Lumpur : Penerbitan Pustaka Antara, 1982),

h. 34. 95

Riduan Mohamad Nor MA. UKM, Mohd Fadli Ghani MA. UKM, Ulama Dalam Sorotan

Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI Publication, HS Massyi Printing SDN. BHD. Edisi

Pertama, 2007), h. 138.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Tanah Melayu. Dengan didirikan Partai Kebangsaan Melayu Malaya

(PKMM).96

Kekuatan utama menubuhkan PKMM ini datangnya daripada

Mukhtaruddin Lasso dan Ahmad Boestaman. Semasa pertemuan

pembentukan PKMM itu telah memilih Muktaruddin Lasso sebagai Presiden

dan Dr. Burhanuddin sebagai Wakil Presiden walaupun Dr. Burhanuddin

tidak menghadiri pertemuan itu.97

Setelah beberapa hari setelah Kongres

Pertama PKMM Mukhtaruddin Lasso “menghilang” diri secara tiba-tiba, dan

Dr. Burhanuddin terpaksa mengambil tempat sebagai Presiden PKMM

menggantikan Mukhtaruddin Lasso dan Wakil Presiden ialah Ishak bin Hj.

Mohamad setelah disepakati oleh pimpinan PKMM.98

Ketika di bawah

pemerintahan Dr. Burhanuddin, PKMM bersama dengan 39 gabungan Melayu

yang berbeda berkoalisi dan telah membentuk Pertubuhan Kebangsaan

Melayu Malaya (PEKEMBAR)99

atau United Malay National Organisation

(UMNO) pada 11 Mei 1946 karena menentang rancangan Malayan Union

Inggris. PKMM bagaimanapun akhirnya keluar dari koalisi UMNO pada

bulan Juli 1946 karena tidak sepakat dengan sifat UMNO yang dianggap

mewujudkan hubungan dan toleransi oleh pemimpin-pemimpin UMNO

96

Partai Kebangsaan Melayu Malaya PKMM didirikan pada 17 Oktober 1945 di Ipoh Negara

Bagian Perak. Sila rujuk Dr.Burhanuddin al-Helmy, Perjuangan Kita, (Singapura: Parti Kebangsaan

Melayu Malaya, 1946), h. 25. 97

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 6. 98

Ahmad Boestaman, Dr. Burhanuddin: Putera Setia Melayu Raya, (Kuala Lumpur: 1972),

h. 9 99

http// Zabidin13.wordpress.com/page/9. artikel tentang biografi Dr. Burhanuddin Al-

Helmy. Diakses pada tanggal 25 Juli 2009 jam 15.00.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

dengan Inggris.100

Dengan pemisahan ini jelaslah bahwa Dr. Burhanuddin

tidak pernah bertoleransi dengan golongan penjajah karena beliau ialah

seorang pejuang radikal yang membawa semangat nasionalisme yang tinggi.

Dan beliau juga tidak mau ada pengaruh Inggris dalam perjuangan orang-

orang Melayu untuk mendapatkan kemerdekaan Tanah Melayu.

Pada bulan Februari 1947 PKMM berkoalisi dengan Angkatan

Pemuda Insaf (API), Angkatan Wanita Sedar (AWAS) dan beberapa lagi

kelompok yang lain ikut berkoalisi sebagai satu barisan politik Melayu yaitu

Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) untuk menentang UMNO dalam

menentukan corak dan lanskap politik Malaya. Kemudian PUTERA berkoalisi

pula dengan All Malaya Council for Joint Action (AMCJA) untuk

memperkuatkan lagi dalam menentang UMNO dan Inggris. Koalisi ini

diketuai oleh Dr. Burhanuddin, dan koalisi ini juga menjelaskan pendirian dan

sikap politiknya yang tidak akan menjadi alat penjajah dan akan terus

berjuang dengan semangat nasionalisme Melayu. Semasa menjadi ketua

tertinggi PKMM, Dr. Burhanuddin telah berhasil mengadakan Persidangan

Ekonomi-Ugama se-Malaya pada 22-24 Maret 1947 di Maahad Il-Ihya as-

Asyarif, Gunung Semanggol, Negeri Bagian Perak. Pada persidangan ini telah

100

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 6.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

berhasil didirikan Pusat Perekonomian Melayu seMalaya (PEPERMAS) dan

Majlis Agama Tertinggi seMalaya (MATA).101

Setelah dalam beberapa waktu Dr. Burhanuddin menjadi ketua

tertinggi dalam PKMM, akhirnya jabatan beliau cuba dicabar oleh Ahmad

Boestaman dan Ishak Hj. Mohamad.102

Akan tetapi amat sulit bagi Ahmad

Boestaman dan Ishak Hj. Mohamad untuk merebut jabatan tersebut

dikarenakan popularitas Dr. Burhanuddin yang kuat didalam PKMM. Menurut

Ahmad Boestaman, tujuan beliau yang mahu merebut jabatan dari Dr.

Burhanuddin adalah dikarenakan Dr. Burhanuddin terlalu lurus dan jujur

sehingga merugikan PKMM.103

Sebenarnya pergerakan radikal terpecah

kepada tiga ideologi, yaitu ideologi Islam, Kebangsaan dan Komunis.104

Menurut John Funston pula, penggulingan Dr. Burhanuddin adalah

manifestasi perebutan kuasa antara “Sayap Islam” dan “Sayap Kiri” didalam

pimpinan PKMM.105

PKMM pada asalnya ada pengaruh ideologi Komunis

sewaktu penubuhannya. Tetapi ketika Dr. Burhanuddin menjabat sebagai

Presiden, beliau mencuba dan akhirnya berhasil membersihkan pengaruh

101

Nabir Hj. Abdullah, Maahad Il-Ihya As-Syarif Gunung Semanggol 1934-1959, (Kuala

Lumpur: UKM, 1976), h. 110. 102

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 6. 103

Ahmad Boestaman, Dr. Burhanuddin: Putera Setia Melayu Raya, (Kuala Lumpur: 1972),

h. 32. 104

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007), h. 88. 105

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 20.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

ideologi Komunis dari PKMM.106

Dan ini disebabkan latar belakang beliau

yang dididik dengan didikan agama dan hidup dalam lingkungan masyarakat

yang taat kepada Islam. Maka tidak heranlah jika beliau mencuba untuk

membersihkan ideologi Komunis yang ada dalam PKMM.

Pada akhir tahun 1947, Dr. Burhanuddin mengetuai perwakilan

Malaya ke Inter-Asian Relations Conference di New Delhi.107

Dan dalam

persidangan ini membuka peluang kepada beliau untuk berkenalan dan

berdiskusi tentang gerakan-gerakan menentang penjajahan dengan bersama

dengan pemimpin-pemimpin kemerdekaan Negeri-Negeri Asia. Pada 14

Maret 1948 pula, Dr. Burhanuddin telah terlibat dalam pembentukan Partai

Hizbul Muslimin108

di Maahad Il-Ihya As-Syarif, Gunung Semanggol,

perak.109

Peran Dr. Burhanuddin dalam Partai Hizbul Muslimin ini tidak terlalu

aktif. Karena pada bulan Juni 1948, Undang-undang Darurat telah di

umumkan oleh pihak pemerintah Inggris di Tanah Melayu. Dan ini

menyebabkan PKMM diharamkan oleh Inggris, dan beberapa pemimpin

106

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, ,2007), h. 90. 107

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda,

SDN. BHD. 1980), h. 7. 108

Hizbul Muslimin ditubuhkan pada 14 Maret 1948, dan mempunyai tiga tujuan dasar

utama, yaitu Islam semata-mata bagi mencapai kemerdekaan, mencipta masyarakat berdasarkan Islam

dan ketiga menjadikan Tanah Melayu berdasarkan Islam. Sila rujuk Riduan Mohamad Nor MA. UKM,

Mohd Fadli Ghani MA. UKM, Ulama Dalam Sorotan Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI

Publication, HS Massyi Printing SDN. BHD. Edisi Pertama, 2007), h. 163. 109

Nabir Hj. Abdullah, Maahad Il-Ihya As-Syarif Gunung Semanggol 1934-1959, (Kuala

Lumpur: UKM, 1976), h. 59.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

politik penentang telah ditangkap termasuklah pemimpin-pemimpin dalam

Partai Hizbul Muslimin seperti Ustaz Abu Bakar Baqir dan Ustaz Abrab

Tamimi.110

Semasa penangkapan secara besar yang dilakukan oleh pemerintah

Inggris di Tanah Melayu ini, Dr. Burhanuddin telah berpindah ke Singapura.

Tetapi pada bulan Desember 1950, beliau telah ditangkap oleh Inggris karena

terlibat dalam kasus Natrah Hertogh,111

dan beliau dibebaskan setahun

kemudian.112

Pada bulan April 1955, beliau telah dijemput untuk menghadiri

Kongres Pemuda Melayu se-Malaya di Kuala Lumpur. Dan dalam kongres

tersebut beliau telah dilantik sebagai Steering Commitee dan diberikan

tanggung jawab kepada beliau untuk mewakili Pemuda Melayu se-Malaya di

Persidangan Asia-Afrika yang diadakan di Bandung.113

Sekembalinya Dr.

Burhanuddin dari persidangan yang diadakan di Bandung, beliau telah

110

http://ibnugharib.blogspot.com/2009/04/prof-dr-burhanuddin-al-helmy.html. Diakses pada

tanggal 25 Juli 2009 pukul 15.00. 111

Maria Hurbendina Hergtogh atau nama Islamnya Natrah atau Nadra Hertogh ialah anak

pasangan beragama Kristen yang menjadi anak angkat kepada seorang wanita Islam di Singapura pada

tahun 1942. Natrah kemudia berkahwin dengan seorang Islam yang bernama Mansoor Adabi. Tetapi

pada tahun 1950 Ibu dan Bapa Natrah meminta Mahkamah Singapura mengembalikan hak ke atas

Natrah kepada mereka. Selepas melalui satu proses kehakiman yang amat rumit, akhirnya Mahkamah

Singapura menyetujui tuntutan Ibu dan Bapa Natrah. Jawatankuasa Bertindak Nadra (yang turut

dianggotai oleh Dr. Burhanuddin) memberikan reaksi menentang putusan yang dikeluarkan oleh

Mahkamah Singapura itu. Dan ini juga menimbulkan rusuhan dari orang-orang Islam pada masa itu

karena ia melibatkan persoalan akidah seorang Islam yang bernama Natrah Hertogh. Untuk rujukan

sila baca tulisan Mustapha Hussein, Memoir Mustapha Hussein: Kebangkitan Nasionalisme Melayu

Sebelum UMNO, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1999), h. 503. 112

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 7. 113

Ibid, h. 7.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

berkampanye dalam Pemilihan Umum (di Malaysia disebut Pilihanraya) pada

bulan Juli 1955 di atas platform Barisan Kebangsaan Melayu.114

Menurut

Means, Dr. Burhanuddin dalam pidatonya pada Pemilihan Umum itu telah

mengkritik UMNO dan juga menyatakan keraguannya terhadap Pemilihan

Umum tersebut.115

Tetapi Means tidak pula menyebutkan apakah sebab Dr.

Burhanuddin mengkritik Pemilihan Umum Tersebut. Dr. Burhanuddin dalam

pidatonya di Kongres Partai Rakyat116

menyebutkan bahwa itu adalah suatu

Pilihanraya yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat dan palsu jika

dibandingkan dengan tuntutan yang sebenarnya diperjuangkan oleh rakyat.

Setelah Pemilihan umum itu Dr. Burhanuddin terlihat memfokuskan

tenaganya untuk merancang pembentukan partai baru yaitu Partai Rakyat

Malaya dan Partai ini dideklarasikan pada 11 November 1955, diketuai oleh

Ahmad Boestaman dengan persetujuan Dr. Burhanuddin.117

3. Partai Islam se-Malaya (PAS)

Partai Islam se-Malaya (juga disebut Partai Islam se-Tanah Melayu)

(PAS) dibentuk pada 24 November 1951 dalam persidangan ulama di

114

Ibid, h. 8. 115

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD., 1980), h. 8. 116

Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Pidato Di Kongres Partai Rakyat 21.12.55, Partai Rakyat,

(Singapura: 1955), h. 130. 117

Ahmad Boestaman, Dr. Burhanuddin: Putera Setia Melayu Raya, (Kuala Lumpur :

Pustaka Kejora, 1972), h. 52.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Kampung Baru dan Tuan Haji Ahmad Fuad sebagai Presiden pertamanya.118

Pada awalnya nama PAS ini ialah Persatuan Ulama se-Malaya, kemudian

ditukar menjadi Partai Islam se-Malaya karena PAS ini bukan hanya

dianggotai oleh ulama, bahkan turut dianggotai oleh golongan-golongan muda

Islam. Dan PAS juga ialah sebagai mata rantai dari perjuangan Partai Hizbul

Muslimin119

setelah Hizbul Muslimin diharamkan pihak pemerintah Inggris

(seperti yang ditulis di atas). PAS sebagaimana Hizbul Muslimin juga

mengambil Islam sebagai asas perjuangan kemerdekaan dan dasar kepada

Negeri dengan berlandaskan Al-Quran dan Sunnah. Dan panduan dasar untuk

Negeri merdeka ialah Islam, adalah dasar yang dibawa oleh semua pemimpin

tertinggi PAS samada dibawah pimpinan Tuan Haji Ahmad Fuad, Dr. Haji

Abbas Alias hingga di bawah Dr. Burhanuddin Al-Helmy, Islam tetap menjadi

dasar untuk Negeri.

Perjuangan Dr. Burhanuddin Al-Helmy adalah istimewa dibandingkan

Ibrahim Yaakob dan Ahmad Boestaman. Mereka ini sama-sama

mengamalkan politik berhaluan kiri dan berpegang kepada konsep

Kebangsaan Melayu yang luas, inilah persamaan diantara mereka bertiga.

Sedangkan perbedaan antara kedua orang itu dengan Dr. Burhanuddin ialah,

118

Riduan Mohamad Nor MA. UKM, Mohd Fadli Ghani MA. UKM, Ulama Dalam Sorotan

Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI Publication, HS Massyi Printing SDN. BHD. Edisi

Pertama, 2007), h. 174. 119

Ibid, h. 174.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Dr. Burhanuddin berpegang kepada prinsip-prinsip Islam120

. Maka tidaklah

heran akhirnya Dr. Burhanuddin menyertai PAS pada bulan Maret 1956121

.

Dan pada 25 Desember 1956 pada rapat tahunan PAS yang ke-5, Dr.

Burhanuddin telah diangkat menjadi Presiden.122

Pada awal penubuhan PAS pihak Inggris tidak memandang

pembentukan itu sebagai ancaman kepada pemerintahan Inggris, malah

Inggris memandang PAS hanyalah satu partai yang tidak akan mampu

mengancam kedudukan Inggris karena pada masa itu hanya membicarakan

persoalan yang berkaitan dengan keagamaan dan tidak membicarakan soal-

soal politik. Namun di sinilah dapat dilihat kehebatan keperibadian dan

perjuangan politik Dr. Burhanuddin dalam memimpin PAS dan telah berjasa

dalam mentranformasikan PAS dari partai yang hanya dipandang “sebelah

mata” kepada partai yang dominan untuk memberi reaksi dan berhadapan

dengan Partai Perikatan maupun Inggris.123

Dibawah kepimpinan Dr.

Burhanuddin juga, PAS menjadi lebih sukses dan kuat. Ini diakui oleh PAS

dalam buku rasminya yang dikeluarkan oleh Panel Researhcer Sejarah PAS.124

Keterlibatan Dr. Burhanuddin kedalam PAS ini telah membuatkan Inggris

120

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangan,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD. 2009), h. 207. 121

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007), h. 208. 122

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur : Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 8. 123

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007), h. 98. 124

Ibid, h. 101

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

bimbang karena Inggris mengetahui bahwa Dr. Burhanuddin ialah seorang

pemimpin Melayu yang berpengaruh dan disegani oleh teman dan lawan, dan

beliau juga ialah seorang yang anti Inggris serta menginginkan Tanah Melayu

menjadi sebuah Negeri Islam.125

Dan oleh karena kepribadiannya dan

ketokohannya yang amat disanjung oleh masyarakat, PAS di bawah pimpinan

Dr. Burhanuddin Al-Helmy telah berhasil menguasai Negeri Bagian Kelantan

dan Terengganu pada Pemiliham Umum pada tahun 1959.126

Dan ini

merupakan satu prestasi yang membanggakan dalam sejarah perjuangan

PAS.127

Dr. Burhanuddin juga merupakan Calon Legislatif Dewan Negeri (di

Malaysia disebut Ahli Dewan Undangan Negeri) bagi kawasan Besut, Negeri

Bagian Terengganu, pada Pemilihan Umum tahun 1959.128

Pada Pemilihan

Umum yang berikutnya pada tahun 1964 karena Komisi Pemilihan Umum

Malaysia (di Malaysia disebut Suruhanjaya Pilihanraya SPR) telah

mengumumkan bahwa beliau tidak layak untuk bersaing karena telah

dikenakan sanksi senilai $25,360 oleh Mahkamah atas satu kesalahan teknikal

125

Buku Panel Pengkaji Sejarah PAS, PAS: Dalam Arus Perjuangan Kemerdekaan, (Kuala

Lumpur :PAS Pusat, , 1999), h. 9. 126

Ramlah Adam, Sumbanganmu Dikenang, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,

1999), h. 139. 127

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication SDN.

BHD, 2007), h. 101. 128

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 8.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

didalam sebuah syarikat perniagaan,129

tapi tidak disebutkan kesalahan

teknikal yang bagaimana.

Apa yang menarik dalam perjuangan Dr. Burhanuddin selama beliau

menjadi anggota Parlemen, beliau ialah seorang yang tidak pernah putus

dalam memperjuangkan nasib bangsa didalam sidang pembahasan di Dewan

Negeri itu. Beliau sering menimbulkan isu-isu yang berkait dengan aspek

ekonomi, sosial dan politik. Dan apabila Dato’ Onn mengusulkan menjadikan

Kebangsaan Persekutuan Tanah Melayu dengan nama Melayu, beliau telah

mendokong usul tersebut.130

Ini jelaslah bahwa Dr. Burhanuddin tidak pernah

meninggalkan prinsip politiknya yang berdasarkan semangat nasionalisme

Melayu karena rancangan ini pernah dibuat dalam tahun 1947 bersama dengan

rekan-rekan seperjuangannya yang lain ketika berada didalam PUTERA.131

Selanjutnya pada bulan Januari 1965, beliau telah ditahan di bawah

Internal Security Act (ISA) karena dituduh terlibat dalam satu plot untuk

menentang Malaysia. Semasa beliau didalam tahanan, beliau telah jatuh sakit,

dan kondisinya itu semakin tidak membaik apabila beliau dibebaskan pada

129

Ibid, h. 8. 130

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan Perkembangan,

(Selangor: Karisma Publication SDN. BHD. 2009), h. 210. 131

Berkenaan dengan aktivitas PUTERA sila rujuk Ramlah Adam, Sumbanganmu Dikenang,

(Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1999), h. 139.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

bulan Maret 1966,132

yaitu setahun setelah beliau ditahan. Dan pembebasan

beliau itu adalah dengan syarat, yaitu tidak lagi boleh melibatkan diri dalam

politik. Dan setelah beberapa lama akhirnya syarat itu ditarik balik oleh

pemerintah pada 22 September 1969.133

Setelah satu bulan dari penarikan

syarat bahwa tidak lagi boleh aktif dalam politik yaitu pada 25 Oktober

1969134

Dr. Burhanuddin yang pada ketika itu masih menjadi ketua tertinggi

dalam PAS, dalam kondisinya yang tidak kunjung membaik akhirnya telah

menghembuskan nafasnya terakhir. Dan kepergian Dr. Burhanuddin itu jelas

merupakan satu kehilangan yang besar dalam Dunia Islam khususnya di

Malaysia.

132

Kamaruddin Jaffar, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Terbitan Yayasan Anda

SDN. BHD. 1980), h. 8. 133

Ibid. h.8. 134

Ibid. h.8.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kajian pada bab-bab yang lalu, dapatlah diambil konklusi bahwa:

1. Dr. Burhanuddin Al-Helmy menekankan bahwa segala sesuatu harus

berdasarkan Islam tidak kira dari sudut politik, ekonomi maupun sosial. Ini

menunjukkan bahwa Islam adalah antara tujuan yang mendasar kepada beliau.

2. Masyarakat Melayu adalah masyarakat asal penduduk Kepulauan Melayu

sebelum dijajah, maka apabila telah dijajah haruslah berjuang untuk mendirikan

Kebangsaan Melayu sebagai lambangnya, dan inilah perjuangan Kebangsaan

Melayu. inilah pemahaman yang coba diserapkan oleh Dr. Burhanuddin Al-

Helmy. Tapi Dr. Burhanuddin menyatakan bahwa Kebangsaan Melayu itu

tidaklah sempit atau bukanlah Racist Nationalisme karena Dr. Burhanuddin

menjelaskan bahwa kebangsaan Melayu itu terbuka kepada semua etnis yang ada

di Tanah Melayu dan bukan hanya kepada etnis Melayu, dengan syarat haruslah

menumpahkan taat setia kepada Kebangsaan Melayu dan bukan kepada

kebangsaan yang lain. Inilah penjelasan tentang Kebangsaan Melayu yang

diterangkan oleh Dr. Burhanuddin.

3. Bagi Dr. Burhanuddin Al-Helmy, kemerdekaan itu amat penting karena bagi

beliau, Islam hanya dapat dimartabatkan dan dijalani dengan sempurna setelah

kemerdekaan itu diraih.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

4. Selama tiga puluh tahun Dr. Burhanuddin Al-Helmy berada dipentas politik

Tanah Melayu, perjuangan beliau tidak terlepas dari tribulasi dan ujian dimasa

penjajahan maupun setelah kemerdekaan. Perjuangan politik beliau pada masa

penjajahan ialah menyatukan masyarakat dan melakukan penentangan terhadap

penjajahan. Diwaktu penjajahan juga beliau pernah ditangkap, begitu juga

diwaktu selepas merdeka, beliau masih menerima ujian yang sama ketika diwaktu

melakukan penentangan terhadap penjajahan demi menuntut kemerdekaan dan

memartabatkan Islam di Tanah Melayu (Malaysia).

B. Saran-saran

1. Dr. Burhanuddin telah menghabiskan separuh dari kehidupannya untuk

perjuangan kemerdekaan hanya untuk memartabatkan Islam, Bangsa Melayu dan

memerdekakan Malaysia dari penjajahan. Kepada pihak pemerintah dan

masyarakat Malaysia haruslah memberi apresiasi yang tinggi kepada beliau,

setelah apa yang dilaluinya dan pengorbanan yang beliau curahkan semata-mata

hanya untuk bangsa dan tanah air.

2. Kepada Kementerian Pendidikan Malaysia, penulis menyarankan supaya

menulis nama Dr. Burhanuddin Al-Helmy dalam mata kuliah sejarah sebagai

salah satu pejuang yang turut berkontribusi memperjuangkan Negara Malaysia.

3. Tidak ketinggalan kepada partai yang pernah dipimpin oleh Dr. Burhanuddin

Al-Helmy, Partai PAS dan pejuang-pejuang Islam lain secara umumnya,

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

contohilah sifat konsisten dan tidak mudah menyerah Dr. Burhanuddin Al-Helmy

dalam memperjuangkan agama, bangsa dan Negara.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nabir, Maahad Il-Ihya As-Syarif Gunung Semanggol 1934-1959, (Kuala

Lumpur: UKM, 1976).

Ahmad Baha, Analisis Pemikiran Politik anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998,

(Skripsi S1 Fakultas Syariahdan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009).

Ahmad Boestaman, Dr. Burhanuddin: Putera Setia Melayu Raya, (Kuala Lumpur:

Muda Printing, 1972).

Adam, Ramlah, Dr. Burhanuddin: Kajian Mengenai Kegiatannya Dalam PKMM

1946-1948, (Kuala Lumpur: Titian Akademik Pengajian Melayu, Universiti

Malaya, 1994).

Adam, Ramlah, Dato’ Onn Jaafar: Pengasas Kemerdekaan, (Kuala Lumpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1993).

Adam, Ramlah, Sumbanganmu Dikenang, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 1999).

Buku Panel Pengkaji Sejarah PAS, PAS: Dalam Arus Perjuangan Kemerdekaan,

(Kuala Lumpur: PAS Pusat, 1999).

Burhanuddin Al-Helmy, Perjuangan kita 17 Oktober 1945-17 Oktober 1946,

(Singapura: Partai Kebangsaan Melayu Malaya, 1946).

Burhanuddin Al-Helmy, Falsafah Kebangsaan Melayu, (Bukit Mertajam: pustaka

Semenanjung, 1954).

Burhanuddin Al-Helmy, Ugama dan Politik, (Singapura: Buana, 1954).

Burhanuddin Al-Helmy, Pidato Di Kongres Partai Rakyat 21.12.55, (Singapura:

Partai Rakyat, 1955).

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Pt Syamil Cipta Media

Kamus Dewan, Edisi Baru, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,1993).

Hamka, Kenang-Kenangan Hidup, (Kuala Lumpur: Penerbitan Pustaka Antara,

1982).

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Hassan, Saliha, Dr. Burhanuddin Al-Helmy: A Political Biography, (Kuala Lumpur:

Jabatan Sejarah, Universiti Malaya, 1997).

Hussein, Mustapha, Memoir Mustapha Hussein: Kebangkitan Nsionalisme Melayu

Sebelum UMNO, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1999

Ja’far, Kamaruddin, Politik Melayu dan Islam, (Kuala Lumpur: Yayasan Anda SDN.

BHD. 1980).

Mahmood, Ibrahim, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu, (Kuala Lumpur: Pustaka

Ankara, 1981).

-----------,Malaysia Kita, (Selangor: Golden Books Centre SDN. BHD. International

Law Book Service, Cet. Keenam, 2005).

Mohamad, Mahathir, The Early Years 1947-1972, (Kuala Lumpur: Berita Publishing

SDN. BHD. 1995).

Mohamad Nor, Ridhuan MA. UKM, Mohd Fadli Ghani MA. UKM, Ulama Dalam

Sorotan Perjuangan Kemerdekaan, (Selangor: MHI Publication, HS Massyi

Printing SDN. BHD., Edisi Pertama, 2007).

M. Atiqul Haque, Hundred Muslim Heroes of The World, (Bangladesh: Al-Furqan

Publication, Dhaka, 2007).

Saat, Ishak, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Shah Alam, Selangor, Karisma

Publication SDN. BHD, 2007).

Saadon, Roslan, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan

Perkembangannya, (Selangor: Karisma Publication SDN. BHD, Shah alam,

2009).

Saat, Ishak, Tesis Ijazah Doktor Falsafah, Radikalisme Melayu Dari Perak1945-

1970: Kebangkitan Rakyat, Pemikiran, Sumbangan dan Pengorbanan. (Pulau

Pinang: Universiti Sains Malaya (USM), 2007).

Saat, Ishak, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, (Selangor: Karisma Publication

SDN. BHD, Shah Alam, 2007).

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Title: Parlemen Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia Dan Relevansinya Dan Relevenasinya Dengan Doktrin

Situs

http://www.beritasemasa.com.

http//:www.bookrags.com.

http://www.ibnugharib.blogspot.com.

http://www.zabidin13.wordpress.com.

http://www.harakahdaily.net.

Koran

Harakah, Kuala Lumpur, Mac 2008.

Sinar Harian, Kuala Lumpur, Mac 2008.

Utusan Malaysia, Kuala Lumpur ,1998.