oleh: zahir razan a -...

112
i PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, INFLASI, DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS (ROE) PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (pada Periode Janurai 2011 - Desember 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Zahir Razan A NIM: 1111084000046 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

Upload: lamdieu

Post on 23-May-2018

255 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

i

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, INFLASI, DAN BOPO

TERHADAP PROFITABILITAS (ROE) PERBANKAN SYARIAH DI

INDONESIA (pada Periode Janurai 2011 - Desember 2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Zahir Razan A NIM: 1111084000046

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2017 M / 1438 H

Page 2: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

i

Page 3: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

ii

Page 4: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

iii

Page 5: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

iv

Page 6: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Zahir Razan Azani

2. Tempat/tanggal Lahir : Kebumen, 29 November 1993

3. Alamat : Jl. Caman Raya RT 06/RW 03 No 56

Jatibening, Pondok Gede, Bekasi

4. Telepon : 083873442130

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Jatibening 12 Bekasi Tahun 1999-2005

2. SMP Negri 20 Bekasi Tahun 2005-2008

3. SMA Negri 5 Bekasi Tahun Tahun 2008-2011

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2017

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Divisi Kemahasiswaan HMJ UIN Jakarta, 2011-2012

2. Koordinator Kemahasiswaan HMJ UIN Jakarta, 2012-2013

3. Bendahara Umum HMJ IESP UIN Jakarta, 2013-2014

4. Sekertari Kord. Bidang Politik Mahasiswa PMII Komisariat Ekonomi

2013-2014

5. Anggota Bidang Politik Mahasiswa PMII Cabang Ciputat 2013-2014

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Edukasi Produk dan Jasa Keuangan, OJK, 2014

Page 7: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

vi

2. Seminar Nasional IAEI, Moestopo (beragama) Jakarta, 2014

3. Studium General Jurusan IESP, UIN Jakarta, 2013

4. Diskusi Publik Youth Power: your vote your future, Transparency

International Indonesia, 2014

V. KEPANITIAAN

1. Ketua KKN SUDESI, 2014

2. Ketua Diskusi Publik Youth Power: your vote your future,

Transparency International Indonesia, 2014

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Andriyanto

2. Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 2 Novemberr 1960

3. Ibu : Riyanti

4. Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 18 Februari 1967

6. Alamat : Jl. Caman Raya RT 06/RW 03 No 56

Jatibening, Pondok Gede, Bekasi

5. Telepon : 083873442130

6. Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara

Page 8: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

vii

ABSTRACT

The goal of this research was conducted to examine the influence of

macroeconomic factors, as measured by inflation, profit loss sharing as measured

by mudharabah finance and the characteristics measured by BOPO to Return On

Equity (ROE) Islamic Banking in Indonesia.

The data used in this study was obtained from the publication of the Financial

Statements Bank Indonesia and Bank Syariah publiksai report through the

website. Data analysis method used in this research is multiple linear regression

analysis Using computer programs (software) Eviews 7.0 where previous data

was tested with classic assumption test covering normality, heteroscedasticity,

multicollinearity and autocorrelation. Type of this research is descriptive

research, where this research decrypt ROE influenced by independent variables,

namely of Mudharabah finance, inflation and BOPO. All this is done in

accordance with the statistical theory that has a function in the ways of gathering

facts, processing as well as well-grounded decision-making based on facts and

analysis were performed. So it can be applied in the community.

During the period of research data shows that the normal distribution. Under the

normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, and test variables

autokorelasitidak found that deviate from the classical assumptions. This shows

the available data has been qualified using multiple linear regression equation

model. The results of this study indicate that the variable inflation growth, shows

negative significant impact on ROE. Mudharabah inance has a significant

positive of ROE, while BOPO variable negatif no significant effect on ROE.

Keywords: Mudharabah Finance, Inflasi, BOPO, Profitability (ROE)

Page 9: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor makroekonomi yang

diukur dengan pertumbuhan inflasi , pembiayaan syariah yang diukur dengan

pembiayaan mudharabah dan karakteristik bank yang diukur dengan BOPO

terhadap Return On Equity (ROE) Bank Syariah di Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan

publikasi Bank indonesia, serta laporan publiksai Bank S yariah melalui

website. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda mengggunakan program computer (software) Eviews versi

7.0 dimana sebelumnya data telah diuji dengan pengujian asumsi klasik meliputi

normalitas data, heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. Jenis

penilitian ini adalah penelitian deskrptif, dimana penelitian ini mendekripsikan

ROE yang dipengaruhi oleh variabel independennya yaitu pembiayaan

mudharabah, inflasi dan BOPO. Semua ini dilakukan sesuai dengan teori statistik

yang mempunyai fungsi dalam cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta

pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan analisa yang

dilakukan. Sehingga dapat diterapkan dalam msyarakat.

Selama periode pangamatan menunjukan bahwa data penelitian berdistribusi

normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasitidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi

klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat

menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan inflasi menunjukkan pengaruh

negatif signifikan terhadap ROE. Variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh

positif signifikan terhadap ROE, sedangkan variabel BOPO berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap ROE.

Kata kunci : Pembiayaan Mudharabah, Inflasi, BOPO, Profitabilitas (ROE)

Page 10: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr,Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,

karunia, rezeki, dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi, dan BOPO terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di

Indonesia Pada Periode Januari 2011 sampai Desember 2015”dengan baik.

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang

telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan kezaman yang terang

benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat- syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan,

bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang ada

disekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolonganNya

tidak mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

atas segala nikmat yang Engkau berikan, ya Rabb.

2. Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ibunda Riyanti

yang selalu memberikan yang terbaik dan mencurahkan segala

perhatiannya. Selama ini, Ayahanda Andriyanto yang telah bekerja

keras demi anak-anak dan keluarga, Adikku Ari Awan Darari

yang selalu menghibur serta memberikan dukungan disaat suka

maupun duka. Tanpa didikan, dukungan dan pengorbanan kalian

saya tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.

Page 11: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

x

3. Bapak Arief Mufraini. LC., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan.

4. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochammad Aziz, MM Dosen

Pembimbing Skripsi 1 dan sebagai penemu rumus tuhan hahslm

theory, Universe Guidance Theory, Teori Penciptaan dari Al-

Qur‟an serta rumus total Al-Qur‟an 1587x4=112+6236 yang

dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, ilmu yang berharga, serta bimbingan

yang sangat berarti selama penyelesaian skripsi. Terima kasih atas

semua saran dan arahan yang Bapak berikan selama proses

penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan bapak.

5. Bapak Hartana I, Putra, M. Si Selaku dosen Pembimbing 2 yang

telah meluangkan waktu, memberikan arahan serta bimbingan yang

sangat berarti kepada penulis. Terima kasih atas semua saran dan

arahan yang bapak berikan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.

6. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk

mendengarkan kesulitan saya dan memberikan saran-saran yang

bermanfaat.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya.

Semoga Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-besarnya

atas kebaikan para dosen FEB UIN Jakarta. Jajaran karyawan

dan staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan

membantu saya selama perkuliahan.

8. Sahabat-sahabat terbaik, Yusran Rafiqie, Geo Fikri, Isti Destriani,

Rafi Kurniawan, Abdul Hakim, Muhammad Aditia, Bilal Ahmadi

Page 12: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xi

yang selalu mengingatkan bukan melarang, merangkul bukan

melepaskan, menemani dari masa-masa awal kuliah hingga akhir

dalam suka maupun duka, dan yang selalu memberikan dukungan

serta doanya. Semoga Allah SWT senantiasa membalas

kebaikan kalian.

9. Teman-teman IESP angkatan 2011 yang saya cintai dan tidak bias

saya sebutkan satu-persatu. Terimakasih atas kempatan tahun

kebersamaan dengan kalian yang penuh warna.

10. Kakak-kakak jurusan IESP, Yusran Rafiqie, Arum, Kokom,

Mutia, Fita, Novie, Supita, Titi dan yang lain yang dengan

kerendahan hati telah berbagi ilmu dan memberikan banyak saran

dan dukungan bagi saya selama perkuliahan maupun penulisan

skripsi.

11. Seluruh jajaran HMJ IESP periode 2012-2014 yang telah bersama

saya selama kepengurusan. Terima kasih atas loyalitas,

pembelajaran dan kerjasama kalian selama kepengurusan.

12. Seluruh Mahasiswa IESP dari semua angkatan yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu, Terima kasih kerja sama dan

pembelajarannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, baik kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu‟alaikumWr. Wb.

Jakarta, 21 Maret 2017

Zahir Razan Azani

NIM:1111084000046

Page 13: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xii

DAFTAR ISI

Cover

Lembar Pengesahan Pembimbing.......................................................i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif....................................... ...ii

Lembar Pengesahan Ujian Skrips.......................................................iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah.................................. ..iv

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ v

Abstract ................................................................................................ vii

Abstrak ................................................................................................. viii

Kata Pengantar .................................................................................... ix

Daftar Isi .............................................................................................. xii

Daftar Tabel ......................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................... xv

Daftar Grafik ....................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ............................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 12 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian................................. 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................... 19

1. Profitabilitas ..................................................................... 19 2. Pembiayaan Mudharabah ................................................. 25

3. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) ...... 30 4. Inflasi ............................................................................... 31

B. Keterkaitan Antar Variable ..................................................... 37

C. Penelitian Terdahulu ............................................................... 40 D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 42

E. Hasil Hipotesis ........................................................... 43

Page 14: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xiii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 45 B. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 45

C. Metode Analisis ........................................................ 47 1. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 47

2. Uji Asumsi Klasik.............................................................. .48 a. Uji Normalitas ............................................................. .48 b. Uji Multikolinieritas. ................................................... .50

c. Uji Heterokedastisitas .................................................. .52 d. Uji Autokorelasi........................................................... .54

3. Uji Hipotesis....................................................................... .56 a. Uji Koefisien Determinansi ......................................... .56 b. Uji t ............................................................................. .56

c. Uji F ........................................................................... .57 D. Operasional Variabel Penelitian ............................................... .57

BAB IV, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ .64 1. Sejarah Perkembangan Perbankan Islam di Indonesia ...... .64 2. Return On Equity (ROE) ................................................... .65

B. Deskripsi Data .......................................................................... .66 1. Deskripsi Data Variabel Pembiayaan Mudharabah ........... .66

2. Deskripsi Data Variabel Inflasi .......................................... .67 3. Deskripsi Data Variabel BOPO ........................................ .69 4. Deskripsi Data Variabel ROE ........................................... .70

C. Analisis dan Pembahasan .......................................................... .71 1. Uji Asumsi Klasik.............................................................. .72

a. Uji Normalitas ............................................................. .72 b. Uji Multikolinieritas .................................................... .73 c. Uji Heterokedastisitas .................................................. .74

d. Uji Autokorelasi........................................................... .75 2. Uji Statistik......................................................................... .76

a. Uji Koefisien Determinansi ......................................... .78 b. Uji F ............................................................................ .78 c. Uji t ............................................................................. .79

d. Analisis Ekonomi......................................................... .80

BAB V, KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

A. Kesimpulan ................................................................................ .85

B. Saran ......................................................................................... .85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ .87

LAMPIRAN........................................................................................... .91

Page 15: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xiv

DAFTAR TABLE

Table 1.1 Bangunan Teori TIM Ekonomi Islam ....................................... 2

Table 1.2 Perkembanan ROE, Pembiayaan Mudharabah, Inflasi dan

BOPO ....................................................................................... 9

Table 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 40

Table 4.1 Uji Multikolinearitas ................................................................ 74

Table 4.2 Uji White Heterokedastisitas ................................................... 75

Table 4.3 Uji Autokolerasi ......................................................................... 76

Table 4.4 Uji F-statistik ........................................................................... 78

Table 4.5 Uji Profitabilitas t-statistik ....................................................... 79

Page 16: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pembiayaan Mudharabah ................................................. 67

Grafik 4.2 Inflasi ................................................................................ 68

Grafik 4.3 Bopo ................................................................................. 69

Grafik 4.4 Profitabilitas (ROE) ......................................................... 71

Grafik 4.4 Uji Normalitas................................................................... 73

Page 17: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.............................................................. 43

Page 18: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian ...................................................................... 91

Lampiran 2 Regresi Linier Berganda ....................................................... 93

Lampiran 3 Uji Autokolerasi .................................................................... 93

Lampiran 4 Uji Normalitas ....................................................................... 94

Lampiran 5 Uji Multikolinearitas ............................................................. 94

Lampiran 6 Uji Heterokedastisitas............................................................ 94

Page 19: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam rahmatan lil alamin merupakan bagian integral dari pengejawantahan

sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, di lingkungan sekitar, dan alam

semesta yang bermakna bahwa semua kehidupan berawal dari konsep besar islam.

Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah Islam

Pemhaman sistem ekonomi yang islami senantiasa mengacu pada konsep

islam yang menyeluruh atau kaffah. Pendekatan islam yang kaffah ini

mengandung makna adanya ekspos mengenai Iman, Islam, dan Ihsan. Tiga hal

diskursus ini diperkuat oleh rukun islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan

haji

Resultan dari 3 pilar ini terjawantahkan pada teori dasar ekonomi islam yang

terdiri dari: 1) Teori Tauhid, 2) Teori ibadah, 3) Teori Maslahah. Implementasi

dari pillar utama ekonomi ini sejalan dengan perkembangan pembangunan

ekonomi yang ada di indonesia (aziz,2017).

Grand Building Theory berupa bangunan teori dari islam dan ekonomi adalah

Teori TIM atau Tauhid – Ibadah – Maslahah yang berasal dari Al-Qur‟an (QS. Al-

Hajj (22): 78) sehingga memunculkan konsep utama dari pembagian struktur

ekonomi maupun keuangan

Page 20: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

2

“Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada

tali Allah”

Tabel 1.1

Bangunan Teori TIM Ekonomi Islam

No Teori Tauhid Ibadah Maslahah

1 Rukun Ihsan Islam Iman

2 Fiqih Aqidah Syariah Akhlak

3 Metodologi TSR Hahslm Maqashid Syariah

4 Penemu Masudul Roikhan Ibnu Khaldun

5 Ekonomi Kapitalis Islam Sosialis

Sumber: Aziz, 2017

Pengembangan ekonomi islam selama ini berbasis pola berfikir linier dengan

pendekatan sekuler, memisahkan keilmuan dengan keagamaan, sehingga otomatis

makna ibadah tercabut engan sendirinya. Makna ibadah merupakan proses yang

alami dalam setiap aktifitas kehidupan manusia, termasuk ekonomi. Petunjuk

mengenai ibadah yang diberikan Allah SWT berasal dari ayat kauliyah yaitu Al-

qur‟an dan As-Sunnah serta ayat kauniyah yaitu alam semesta. Hal tersebut

dengan firman Allah dalam QS Az-zariyat (51): 56 yang berbunyi :

“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”

Page 21: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

3

Namun dewasa ini kemaksiatan alias kedurhakaan kepada Allah SWT dapat

kita temukan dalam aspek ideoligi, politik, ekonomi, sosial, budaya, media masa,

pendidikan, hukum, militer, dan pertahanan-keamanan. Segenap aspek kehidupan

tersebut telah dikembangkan dengan semangat mengabdikan bagaimana

sebenarnya Allah menuntut kita mengelolanya. Untuk itu pemahaman islam

sebagai way of life harus lebih di perdalam lagi karena sesungguhnya suatu

anugrah dalam kehidupan manusia, yaitu nikmat iman dan islam (ichsan, 2014)

Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang

menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang

membutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan . Di dalam Undang-

Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank mempunyai

fungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dalam menjalankan

fungsinya sebagai lembaga perantara, bank mendasarkan kegiatan usahanya pada

kepercayaan masyarakat. Sedangkan bank dalam pasal 1 ayat (1) UU Nomor 21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah menyatakan “Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya”. Sehingga dalam prakteknya, perbankan

Page 22: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

4

syariah harus mengikuti peraturan serta batasan-batasan dalam syariat yang telah

ditentukan islam.

Kegiatan perbankan syariah pada dasarnya adalah perluasan kegiatan

perbankan, dimana dalam praktek atau kegiatannya tidak menggunkan sistem

bunga, melainkan atas dasar prinsip syariah sebagaimana digariskan dalam

syariah (hukum) Islam. Menurut Dhika Rahma (2010) dalam penelitiannya bank

syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom

dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mangakomodasi desakan dari

berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang

dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah dalam islam.

Secara filosofis bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan

masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba

merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia islam. Oleh karena itu,

didirikan mekanisme perbankan yang bebas bunga (bank syariah). Perbankan

syariah didirikan berdasarkan alasan filosofis maupun praktik. Secara filosofis,

karena dilarangnya pengambilan riba dalam transaksi keuangan maupun non

keuangan. Secara praktis, karena sistem perbankan berbasis bunga atau

konvensional mengandung kelemahan.

Terdapat perbadaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional,

bukan hanya dari definisi, perbedaan juga terletak dari segi menejemen, motivasi

dan lain- lain. Perbedaan mendasar antar bank konvensional dan bank syariah

adalah adanya larangan bunga dalam bank syariah sebagaimana sistem bunga

yang dianut oleh bank konvensional. Sehingga dalam menjalankan kegiatan

Page 23: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

5

operasinya, bank syariah menganut sistem bagi hasil. Menurut Edhi dan

Muhammad (2013) dalam penelitiannya yang membedakan antara manajemen

bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pembiayaan

dan pemberian balas jasa yang diterima oleh bank dan investor. Balas jasa yang

diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga (interest loan atau deposit)

dalam prosentase pasti. Jadi tidak peduli kondisi dari peminjam dana (borrowers)

apakah masih mampu ataukah tidak dalam melunasi hutang sehingga hal ini akan

membebani bagi pihak borrowers. Sementara pada bank syariah, hanya memberi

dan menerima balas jasa berdasarkan perjanjian (akad) bagi hasil. Bank syari‟ah

akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil dari proyek yang dibiayai oleh

bank tersebut. Apabila proyeknya mandek, maka akan dicarikan solusi

penyelesaian. Bagi peminjam dana, hal ini merupakan kesempatan emas dimana

peminjam tidak terlalu terbebani atas bunga pinjaman tersebut. Tetapi bagi

kalangan investor (deposan atau penanam modal lainnya), sistem perbankan ini

kurang menjanjikan. Para investor (lenders) menginginkan dana yang

diinvestasikannya memiliki pengembalian minimal sesuai dengan harapan

mereka. Sebaliknya, bank sebagai media perantara (intermediasi) bisa mengalami

kesulitan untuk menggalang dana masyarakat. Kegiatan operasional bank dalam

bentuk penyaluran kredit, dapat terhambat jika mobilisasi dana tidak sesuai

dengan jumlah permintaan pendanaan.

Pada tahun 2007, perbankan syariah dapat membuktikan sebagai suatu

lembaga yang mempunyai kinerja relatif baik seiring dengan pertumbuhan dan

stabilnya perekonomian nasional. Dalam suasana perkembangan yang pesat

Page 24: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

6

tersebut, maka perbankan syariah mempunyai potensi dan peluang yang lebih

besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil perekonomian.

Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap

tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh masing-masing

bank untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat

terhadap suatu bank tidak terlepas dari keadaan keuangan bank, termasuk

kesehatan bank tersebut.

Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki perbankan syariah yang

banyak. Karena banyaknya perbankan syariah, menimbulkan persaingan antara

perbankan tersebut. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung, persaingan

antar bank akan mempengaruhi pencapaian tingkat profitabilats bank syariah.

Meskipun bank syariah memiliki motivasi yang lebih daripada bisnis, namun

kemampuan bank syariah dalam menghasilkan profit menjadi indikator penting

dalam keberlangsungan perbankan syariah tersebut, dan juga dapat mengukur

kemampuan bersaing bank syariah dalam waktu panjang.

Salah satu indikator perbankan syariah dapat bertahan adalah kepercayaan

dan loyalitas pemilik dana terhadap bank, sehingga dapat membantu dan

mempermudah pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik.

Kepercayaan dan loyalitas nasabah terhadap bank syariah didasari karena motivasi

perbankan syariah lebih dari sekedar bisnis. Sebaliknya para pemilik dana yang

kurang tingkat kepercayaan kepada bank yang bersangkutan akan memiliki

tingkat loyalitas yang rendah, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi perbankan

Page 25: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

7

syariah karena suatu saat para pemilik modal akan menarik kembali dananya dan

memindahkan ke bank lain.

Dalam penelitian Dhian Pratiwi (2012) eksistensi perbankan syariah di

Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No.21 Tahun

2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan landasan operasi yang lebih

jelas bagi bank syariah. Bahkan berdasarkan hasil survei dari Islamic Finance

Country Index dari Global Islamic Finance Report, industri keuangan syariah di

Indonesia, telah menorehkan prestasi dengan menempati peringkat keempat

industri, keuangan syariah dunia yang dinilai dari ukuran-ukuran tertentu dan

bobot yang bervariasi, seperti jumlah lembaga keuangan syariah, izin pengaturan

syariah, besarnya volume industri, edukasi dan budaya, serta kelengkapan

infrastruktur (Infobank, 2011). Dari info diatas, kurangnya kepercayaan dalam

perbankan syariah yang dapat mempengatuhi loyalitas nasabah masih dapat

dihindari, melihat pesatnya pertumbuhan perbankan syariah saat ini.

Dalam mempertahankan kepercayaan dan loyalitas nasabah, perbankan

syariah harus memiliki peniliaian kinerjanya dalam mempertahankan eksistensi

yang ada. Salah satunya adalah dengan melihat tingkat profitabilitas pada bank

syariah. Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen

bedasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. Rasio

profitabilatas yang paling penting bagi bank adalah Return On Equity (ROE).

Menurut Lyla Rahma (2011) dalam penelitiannya ROE penting bagi bank karena

ROE digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan Equitas yang dimiliknya. ROE merupakan

Page 26: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

8

rasio antara laba sesudah pajak terhadap total Equity. Semakin besar ROE

menunjukkan kinerja perusahaan atau perbankan syariah menjadi semakin baik,

karena tingkat pengembalian (return) semakin besar.

Dalam perbankan syariah, terdapat bermacam-macam pola pembiayaan yang

digunakan untuk nasabah. Diantara pola-pola yang ada dalam pembiayaan bank

syariah, terdapat dua pola utama yang saat ini digunakan oleh bank syariah dalam

penyaluran pembiayaan, yakni pembiayaan dengan prinsip jual beli dan

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Pendapatan bank sangat ditentukan oleh

berapa banyak keuntungan yang didapatkan dari hasil pembiayaan tersebut. Pada

prinsip bagi hasil, pendapatan didapatkan berdasarkan kesepakatan bagi hasil

yang dinamakan nisbah. Jadi keuntungan bank tergantung pada keuntungan

nasabah. Pola bagi hasil banyak mengandung risiko, oleh karena itu pihak bank

harus lebih aktif berusaha mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian

nasabah sejak awal. (Aulia dan Ridha, 2013)

Berdasarkan data Bank Indonesia dari tahun 2012 sampai 2015 menjelaskan

bahwa perubahan yang terjadi pada Return On Equity (ROE) terus mengalami

fluktuasi begitu juga dengan data Return On Assets (ROA), Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi, dan BOPO yang nilainya juga fluktuatif. Hal ini dapat dilihat

dari tabel 1.1 dibawah ini :

Page 27: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

9

Tabel 1.2

Perkembangan Return On Equity (ROE),

Pembiayaan Mudharabah, Inflasi, dan BOPO Bank Syariah

di Indonesia Periode 2011-2015

Tahun

ROE

(persen) Inflasi

(persen) BOPO

(persen) Pembiayaan Mudharabah

(Juta rupiah)

2012 24,06 4,3 74,75 12023

2013 17,24 8,83 78,21 13625

2014 16,13 8,36 93,5 14257

2015 14,66 3,35 97,01 14820

Sumber : Bank Indonesia

Pada tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa ROE, Inflasi dan Bopo

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Sedangkan pembiayaan mudharabah

terus meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan pembiayaan mudharabah

meningkat signifikan dari akhir tahun 2013 sampai dengan pertengahan tahun

2015 sebesar Rp.14,820 miliar. Tingkat inflasi terjadi penurunan pada tahun

2015 sebesar 3,35 persen dari tahun sebelumnya yakni pada tahun 2014 sebesar

8,36 persen, naiknya inflasi dikarenakan kenaikan harga bensin, naiknya bawang

merah, kenaikan tarif kendaraan umum dan masal, dan kenaikan gula pasir.

Naiknya inflasi akan meningkatkan biaya produksi sehingga harga barang/ jasa

akan naik. Harga-harga barang/jasa naik akan meningkatkan biaya operasional

pada perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan BOPO tahun 2015

sebesar 97,01 persen, berbeda pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 93,5

persen.

Pada prinsip bagi hasil, akad yang banyak digunakan adalah mudharabah

dan musyarakah. Berdasarkan statistik Bank Indonesia, akad murabahah

mendominasi pembiayaan yang disalurkan bank syariah dan disusul dengan akad

Page 28: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

10

mudharabah dan musyarakah. Dengan diperolehnya pendapatan dari pembiayaan

yang disalurkan, diharapkan profitabilitas bank akan membaik, yang tercermin

dari perolehan laba yang meningkat (Aulia dan Ridha, 2013). Oleh karena itu,

pengelolaan pembiayaan baik pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil,

maupun jenis pembiyaan lainnya akan sangat mempengaruhi profitabilitas yang

diterima bank syariah.

Selain pembiayaan, yang menjadi indikator profitabilitas perbankan salah

satunya adalah BOPO atau Operational Efficncy Ratio. BOPO merupakan

perbandingan antara total biaya operasi dengan total pendapatan operasi.

Semakin tinggi rasio BOPO kinerja bank akan semakin menurun. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semaki baik kinerja

manajemen bank tersebut (Dhiyan, 2012). BOPO juga merupakan rasio yang

menunjukan kemampuan bank dalam menjalankan operasinya secara efisien.

Teori yang ada menjelaskan bahwa hubungan antara BOPO dan ROA adalah

berbanding terbalik. Angka standar untuk rasio BOPO adalah dibawah 90%,

maka dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak efisien dalam menjalankan

operasinya. Jika rasio BOPO berada kondisi efisiensi, laba yang akan diperoleh

semakin besar karena biaya operasi yang ditanggung semakin kecil. Dengan

meningkatnya laba, maka dapat meningkatkan ROE. (Adi, 2009). Dalam

penelitiannya Adi (2009) menimpulkan bahwa pengaruh BOPO terhadap ROE

adalah negatif signifikan, sehingga teori yang ada didukung terhadap data yang

ada.

Page 29: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

11

Pada teori ekonomi makro, inflasi selalu berkaitan dengan jumlah uang yang

beredar dan kebijakan moneter yang diambil pemerintah melalui bank sentral.

Pemerintah bisa mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan

mempengaruhi proses penciptaan uang. Salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah dengan kebijakan moneter melalui tingkat suku bunga sehingga jumlah

uang yang beredar bisa dikontrol. Melalui tingkat bunga inilah pemerintah dapat

mempengaruhi pengeluaran investasi, permintaan agregat, t ingkat harga serta

GDP riil. Selain itu pemerintah juga dapat mengatur tingkat suku bunga Bank

Indonesia atau BI rate. Dengan begitu keuntungan bank dari sisi bunga sangat

ditentukan kondisi ekonomi makro serta regulasi atau kebijakan pemerintah.

Menurut penelitian Tri Minarni (2013) Pada dasarnya variabel makro setiap

tahunnya mengalami fluktuasi. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab

Return On Equity (ROE) bank syariah cenderung mengalami penurunan. Keadaan

ekonomi makro yang fluktuasi pada sisi yang kurang menguntungkan ditandai

dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan tingginya nilai inflasi yang membuat

dana bagi hasil bank syariah kurang menarik. Harusnya penguatan nilai tukar

rupiah yang terlalu cepat mengakibatkan produk Indonesia sulit bersaing dengan

produk luar negeri lainnya. Sehingga dapat dikatakan variabel makro ekonomi

dengan berjalannya waktu akan dapat memepengaruhi kinerja perbankan syariah

yang merupakan salah satu lembaga yang mendukung dalam perekonomian di

Indonesia.

Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperlukan

suatu kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return

Page 30: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

12

of Equity terhadap faktor-faktor yang ada didalam maupun diluar perbankan

syariah. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dalam bentuk penulisan

skripsi dengan judul: “PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,

INFLASI DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS (ROE)

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PADA PERIODE 2011 SAMPAI

DENGAN 2015”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, menjelaskan gambaran tentang

Perumusan masalah digunakan untuk membatasi arah penelitian terhadap

objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi

ruang lingkup objek yang sedang diteliti, pembatasan masalah tersebut meliputi

keadaaan Pembiayaan Mudharabah, Inflasi dan BOPO terhadap Return of Equity

dari 2011 – 2011

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, pembahasan masalah akan

dilakukan dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap

Profitabilitas (ROE) perbankan syariah di indonesia periode 20121-

2015?

2. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROE) perbankan

syariah di indonesia periode 2011-2015?

3. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROE) perbankan

syariah di indonesia periode 2011-2015?

Page 31: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

13

4. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Inflasi dan BOPO

terhadap Profitabilitas (ROE) perbankan syariah di indonesia

periode 2011-2015?

C. Tujuan dan Manfaat

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap

Profitabilitas (ROE) perbankan syariah di indonesia periode 2011-

2015

2. Untuk mengetahui pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROE)

perbankan syariah di indonesia periode 2011-2015

3. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROE)

perbankan syariah di indonesia periode 2011-2015

4. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi dan BOPO terhadap Profitabilitas (ROE)

perbankan syariah di indonesia periode 2011-2015

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan

tentang pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Inflasi dan BOPO terhadap

ROE dan dapat dijadikan informasi mengenai keadaan lembaga

keuangan bank syariah.

2. Bagi Bank Syariah

Page 32: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

14

Diharapkan dapat dijadikan informasi dalam pengambilan

keputusan serta dapat meningkatkan kinerja lembaga keuangan bank

syariah kedepannya.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

masyarakat mengenai pembiayaan yang ada di bank syariah sehingga

dapat menarik masyarakat yang tertarik pada jasa yang diberikan oleh

bank syariah.

Page 33: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Islam rahmatan lil alamin merupakan bagian integral dari

pengejawantahan sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, di lingkungan

sekitar, dan alam semesta yang bermakna bahwa semua kehidupan berawal

dari konsep besar islam. Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah Islam

Grand Unified Theory dan islam sejatinya berjalan berdampingan yang

bermakna bahwa ilmu dan islam pastinya sesuai dengan fitrah serta niali

universal (Edgar, 2013). Sehingga titik pusat dari puncak peradapan manusia

adalah Islam. Ontologi dari konsep kaffah adalah Islam. Bahwa sistem

kehidupan yang ada pada diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam semesta

berawal dari konsep islam. Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah

Islam. Kata Islam memiliki akar dari 3 huruf, yaitu „S‟ atau sin, huruf „I‟ atau

lam, dan huruf “M” atau mim (Aziz, 2015). Terdapat ayat yang mendukung

makna ontologi dari Islam, yaitu pada QS. Ali-Imran (39): 19.

”Sesungguhnya agama yang (diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam”

Secara ontologis, ilmu ekonomi islam membahas dua disiplin ilmu secara

bersamaan yaitu, ilmu ekonomi murni dan ilmu f iqh mu’amalat. Sumber fiqh

mu’amalat dalah wahyu yang didasarkan pada petunjuk Al-Qir‟an dan hadis

nabi dan sumber ilmu ekonomi islam adalah pemikiran manusia (akal). Wahyu

Page 34: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

16

dalam islam merupakan sumber ilmu pengetahuan dan sekaligus sebagai

penuntun (guide) dalam kehidupan manusia, karena ia merupakan emanasi

kebenaran yang sejati. Sedangkan akal merupakan instrumen untuk mencapai

pengetahuan, alat untuk mempersepsi, memahami, mengamati, menerima,

membedakan dan menimbang maslahat serta mafsadat (muhammad, 2008).

Dalam ontologi dari semua ciptaan atau makhluk atau alam semesta adalah

sistem dan sistem dasar yang bernama islam. Pada dasar dari sistem ini (islam)

maka unsur sub-sistem yang ada telah diciptakan olah tuhan dan bukan oleh

manusia atau makhluk lainnya (Aziz, 2015)

Islam dimaknai sebagai suatu sistem yang holistik, komprehensif atau

menyeluruh. Dan kemudian islam yang menyeluruh inilah yang menjadi

epistemologi dari konsep institusi yang sedang dikembangkan, yaitu kaffah.

Institusi keuangan yang kaffah merupakan epistemologi yang muncul

karena beranggapan bahwa konsep dasar kehidupan adalah islam dan islam

dianggap sebagai suatu sistem (Aziz, 2015). Epistemologi ini didukung oleh

ayat QS. Al-Baqarah (2) ayat 208 yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam keseluruhan,

dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan sesungguhnya syaitan ini

musuh yang nyata bagimu”

Secara epistemologi,ekonomi berasal dari oikonomia (greek atau yunani).

Kata oikonomia berasal dari dua kata oikos yang berarti rumah tangga dan

Page 35: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

17

nomos yang berarti aturan. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu mengatur rumah

tangga, yang dalam bahasa inggris disebut economics (Samuelson, 2004: 3).

Kata economics ini tidak ditemukan dalam Al-Qur‟an. Menurut Hans Wehr

(1961) yang di edit oleh J.Milton Cowan, dijumpai kata dasar “qa sha da”,

yang dilahirkan “qasd” (yang berarti: endeavor, aspiration, intentions, intent,

design, purpose, resolution, object, goal, aim, end, frugality dan ecomony),

“qasdan” (international, intended), “qasid” (aspired, desired, aimed al,

intended), “maqasid” (destination, dan “iqtishad” (saving, economization,

retrenchement, thriftinrss, thrift, providence, economy).

Dari sini lahirlah istilah “ilm al iqtishadi” (ilmu ekonomi) dan “al-

iqtishadiyah” (the economiy). Secaraterminologi, Samuelson merumuskan

ilmu ekonomi sebagai kajian tentang perilaku manusia dalam hubungan

dengan pemanfaatan sumber-sumber prospektif yang langka untuk

memproduksi barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk

dikonsumsi (Samuelson, 2004:3).

Berdasarkan ruang lingkupekonomi ssebagaimana tersebut maka islam

sebagai sebuah agama yang mengatur segala aspek kehidupan, tentusaja

mempunyai cara untuk berekonomi. Dalam kaitan ini Yusuf Halim Al-Alim

(1975) mendefinisikan ilmu ekonomi islam sebagai “ilmu tentang hukum-

hukum syariat aplikatif yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci terkait

dengan mencari, membelanjakan dan cara-cara membelanjakan harta “.

Definisi ini menunjukan bahwa fokus kajian ekonomi islam adalah

mempelajari perilaku muamalah. Masyarakat islam yang sesua i dengan Al-

Page 36: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

18

qur‟an, as-sunnah, Qiyas dan Ijma‟ dalam memenuhi kebutihan hidupnya

untuk mencari ridha Allah.

Diawali dari ontologis berupa islam sebagai alasam kehidupam termasuk

ekonomi, kemudia etismologis yang di gunakan adalah kaffa sebagai suatu

sistem dalam institusi keuangan dan terakhir adalah aksiologi yang lebih

sederhana berupa penerapan dalam pengembangan institusi, yaitu adanya

keseimbangan dari 2 hal. Dalam aksiologi ini hubungan tersebut selalu ada 2

halyang merupakan hubungan antara konsep kaffah yang memiliki dua sisi

berdampingan secara fitrah. Dua hal ini dianalogikan sebagai hal yang berbeda

seperti laki- laki dan perempuan, terang dan gelap (Aziz, 2015). Sesuai Al-

Qur‟an surah Yasin (36) ayat 36 menyatakan 2 hal:

“Maha suci tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari

apa yang mereka tidak ketahui”

Ditinjau dari aspek aksiologi, tujuan ekonomi islam adalah bahwa setiap

kegiatan manusia didasarkan kepada pengabdian kepada Allah dan dalam

rangka melaksanakan tugas dari Allah SWT untuk memakmurkan bumi, maka

dalam perekonomian umat islam harus mengutamakan keharmonisan dan

pelestarian alam.kebahagiaan yang dikejar dalam islam bukan semata-mata di

dunia saja, tetapi kebahagiaan di akhirat (Karim, 2002:22). Dengan demikian,

Page 37: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

19

ilmu ekonomi islam harus mempunyai sistem ekonomi yang dapat

memakmurkan bumi, mampu membahagiakan manusia baik selama hidup di

dunia maupun di akhirat kelak.

A. Landasan Teori

1. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan

dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa

besar kemampuan oerusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya dapat perhatian

penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan

harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa

adanya keuntungan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik

modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan. (Nursyam,

2012:144)

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

memperoleh laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu.

Bagaimana perusahaan menggunakan seluruh modal yang dimiliki

untuk mendapatkan laba merupakan cerminan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. Pengertian yang sama juga disampaikan oleh

Hasyim (2001) bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan,

aset, dan modal saham tertentu. (Nursyam, 2012:145)

Page 38: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

20

Rasio profiabilitas merupakan perbandingan antara laba

perusahaan dengan ivestasi atau ekuitas yang digunakan untuk

memperoleh laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. semakin tinggi

profitabilias perusahaan semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut

dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.

a. Tujuan profitabilitas

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi entitas usaha, maupun

bagi pihak luar entitas, yaitu;

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

yang ditanamkan.

5. Untuk mengukur produktifitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

Page 39: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

21

b. Manfaat rasio profitabilitas:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam suatu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Profitabilitas yang digunakan sebagai kriteria penilaian hasil

operasi perusahaan mempunyai tujuan pokok dan dapat dipakai sebagai

suatu alat membuat proyeksi laba perusahaan karena menggambarkan

kolerasi antara laba dan jumlah modal yang ditanamkan. Profitabiltas

dapat juga dimanfaatkan oleh pihak internal untuk menyusun target,

budget koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan dan

pasar pengambilan keputusan penanaman modal.

c. Rasio profitabilitas

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan

keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk

beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terliahat perkembangan

Page 40: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

22

perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan

sekaligus mecari penyebab perubahan tersebut.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan sebagai alat evaluasi

kinerja menajemen selama ini, yaitu apakah mereka telah bekerja secara

efektif atau tidak. Efektif atau tidaknya dapat dilihat dari ketercapaian

target yang telah ditentukan mereka dikatakan telah berhasil mencapai

target untuk periode atau beberapa periode, sebaliknya jika gagal atau

tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi

pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepan. Kegagalan ini harus

diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian

tersebut tidak terulang. Kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan

sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan.

Rasio profitabilitas merupakan cerminan dari keseluruhan efis iensi

dan kinerja sebuah kegiatan bisnis. Pembagian jenis rasio dapat berbagai

macam, secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu; rasio

yang berbasis margin dan rasio yang berbasis return. Rasio yang mewakili

margin atau rasio yang berbasis merupakan representasi dari kemampuan

sebuah perusahaan menerjemahkan sejumlah pendapatan dari penjualan

menjadi laba (keuntungan) ke dalam berbagai tingkatan ukuran. Rasio

berbasis return merepresentasikan kemampuan sebuah perusahaan atau

entitas bisnis dalam mengukur efisiensinya untuk menghasilkan return

untuk pemegang saham.

Page 41: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

23

Dalam perakteknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan adalah :

a) Profit Margin (profit margin on sales)

b) Return on Asset (ROA)

c) Return on Equity (ROE)

d) Laba per lembar saham

Menurut Fahmi (2012) rasio profitabilitas secara umum ada empat,

yaitu :

a) Gross Profit Margin

b) Net Profit Margin

c) Return on Invesment

d) Return on Network

Berdasarkan penelitian Nursyam (2012:148) rasio profitabilitas

direpresentasikan oleh beberapa rasio antara lain :

a) Return on Asset

b) Return on Equity

c) Profit Margin

d) Return on Deposit

e) Return on Shereholder Capital

f) Net Operating Margin

Page 42: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

24

d. Return on Equity (ROE)

Untuk mengetahui kinerja suatu bank dalam menjalankannya salah

satunya dapat dilihat dari tingkat profitabilitas bank dengan menghitung

rasio-rasio dari profitabilitas tersebut.

Profitabilias menurut Sofyan (2007:304) adalah menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah caband dan sebagainya. Rasio profitabiltas yang

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dapat disebut

juga Operating Ratio. Keuntungan yang akan diraih dari investasi akan

ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan

dalam rangka mengembangkan bisnisnya, disamping itu sehubungan

dengan masalah dari ketidakpastian dari kondisi yang akan dihadapi maka

besarnya investasi yang ditamkan harus diperhitungkan dalam

pengembalian kebutuhan dana.

Salah satu rasio yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja bank

adalah ROE dengan mengukur seberapa efektif bank menggunakan

sumberdaya yang disediakan oleh pemegang saham (Horngren, Sundem,

Elliot, 1999:150).

ROE mengukur pengembalian absolute yang akan diberikan bank

kepada para pemegang saham. Kinerja perusahaan (ROE) yang bagus akan

membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya

Page 43: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

25

harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana

baru (Walsh, 2004:56).

Return on equity (ROE) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham

perusahaan. ROE mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini

dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi

hutang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar (Sartono,

2001:168). Semakin tinggi ROE menunjukan semakin efisien perusahaan

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keutungan

bersih. (Robert Ang, 2001:173)

Rasio ini merupakan indikator yang amat penting bagi para

pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran

deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari

bank yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan

mengakibatkan kenaikan harga saham (Dendawijaya, 2003:174).

2. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Pengertian secara istilah mudharabah adalah akad kerja sama

antara shahibul mal (pemilik modal) dengan mudharib (yang

mempunyai keahlian atau keterampilan) untuk mengelola suatu usaha

yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana

Page 44: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

26

tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati, jika terjadi

kerugian ditanggung shohibul mal. kontrak ini disebut mudharabah,

karena masing-masing pihak membagi keuntungan dari bagian yang

mereka miliki. (Nurul dan Mohamad, 2010:72)

Dasar hukum kontrak mudharabah terdapat dalam QS. Al

Muzammil :

Sesungguhnya tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau

sepertigannya dan segolongan dari orang-orang yang bersama

kamu.Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.Allah

mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-

batas waktu-waktu itu, “maka Dia memberi keinginan kepadamu

karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari al Quran. Dia

mengetahui bahwa aka nada diantara kamu orang-orang yang sakit

dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagia karunia

Allah, dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka

bacalah apa yang mudah bagimu dari al Quran dan dirikanlah sholat,

Page 45: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

27

tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman

yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu buat sebagai balasan

yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah

ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang.

Fatwa DSN No: 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan

Mudharabah menyatakan :

1. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang

disalurka oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha

yang produktif.

2. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul mal (pemilik

dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek, sedangkan

pengusaha bertindak sebagai mudharibatau pengelola

usaha.

3. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan

pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak.

4. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang

telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah dan

LKS ikut serta dalam manajemen perusahaan atau proyek.

5. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas

dalam bentuk tunai bukan piutang.

Page 46: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

28

6. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian

akibat dari mudharabah kecuali jika nasabah melakukan

kesalahan yang disengaja.

7. Dalam pembiayaan tidak ada jaminan, namun agar

mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat

meminta jaminan dari mudharib.

8. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan

memerhatikan fatwa DSN.

9. Biaya operasional dikenakan kepada nasabah.

b. Rukun dan syarat Pembiayaan Mudharabah

Adapun rukun dan syarat pembiayaan antara lain :

1. Penyedia dana (shahibul mal) dan pengelola (mudharib)

harus cakap hukum.

2. Pernyataan ijab dan kabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad), dengan memerhatikan hal-hal berikut; a)

penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit

menunjukkan tujuan kontrak; b) penerimaan dari

penawaran dilakukan pada saat kontrak; c) akad dituangkan

secara tertulis, melalui korespondensi atau dengan

menggunakan cara-cara komunikasi yang modern.

Page 47: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

29

3. Modal ialah sejumlah uang atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada nasabah untuk tujuan usaha.

c. Pembiayaan aneka barang, perumahan dan property

Penggolangan mudharabah secara garis besar dapat dikelompokkan

atas dua bagian besar, yaitu:

1. Mudharabah muqayyadah, yaitu akad mudharabah dimana

shahibul mal membatasi jenis usaha, waktu, atau tempat

usaha. Batasan-batasan tersebut dimaksudkan untuk

menyelamatkan modalnya dari resiko kerugian. Syarat-

syarat itu harus dipenuhi oleh mudharib. Apabila mudharib

melanggar batasan-batasan ini, maka ia harus bertanggung

jawab atas kerugian yang timbul.

2. Mudarabah muthlaqah, yaitu suatu bentuk kerja sama

antara shahibul maldan mudharib yang cakupannya sangat

luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha waktu

dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fikih klasik

seringkali dicontohkan dengan ungkapan “lakukanlah

sesukamu”. Dalam bahasa inggrisnya, para ahli ekonomi

islam sering menyebut mudharabh muthlaqah sebagai

Unrestricted Invesment Account (URIA). Jika tidak ada

syarat-syarat yang ditentukan shahibul mal, maka apabil

terjaid kerugian dala bisnis, mudharib tidak menanggung

Page 48: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

30

resiko atas kerugian. Kerugian sepenuhnya ditanggulangi

shahibul mal. (Nurul dan Mohammad, 2010:77)

3.Biaya Operasional terhadap Pedapatan Operasional (BOPO)

BOPO menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang

mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan

jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Rasio biaya operasional

adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasi.

Menurut Adi Nugroho (2005: 89) biaya operasional adalah biaya-

biaya yang dikeluarkan bank dalam kegiatan operasionalnya terdiri

dari biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, biaya

penyusutan, biaya pencadangan penghapusan aktiva produktif, dan biaya

lainnya yang terkait dengan operasional bank syariah.

Operasional bank pada prinsipnya adalah mengumpulkan dana dan

menyalurkan pembiayaan, maka semua biaya yang dikeluarkan untuk

mendukung operasionalnya baik langsung maupun tidak langsung dapat

digolongkan sebagai biaya operasional.

Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut

dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi

biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

Page 49: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

31

Dengan keuntungan yang diperoleh aset bank menjadi besar, sehingga

memberikan dampak pada bank untuk menyalurkan pembiayaan.

Rumus BOPO adalah sebagai berikut:

BOPO juga merupakan upaya bank untuk meminimalkan resiko

operasional. Resiko operasional berasal dari kerugian operasional bila

terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

operasional bank, dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa

dan produk- produk yang ditawarkan.

Semakin rendah rasio BOPO semakin kecil biaya

operasional, rendahnya biaya operasional menyebabkan pendapatan

bank mengalami kenaikan. Kenaikan pendapatan bank tentu

berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan

4. INFLASI

a. Pengertian Inflasi

Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang

beredar atau kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian.

Pengertian tersebut mengacu pada jumlah uang beredar yang diduga

telah menyebabkan adanya kenaikan harga-harga. Inflasi adalah

suatu variabel ekonomi makro yang dapat sekaligus

menguntungkan dan merugikan suatu perusahaan. Namun pada

dasarnya inflasi yang tinggi tidak disukai oleh para pelaku pasar

Page 50: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

32

modal karena akan meningkatkan biaya produksi (Case dan Fair,

2007: 212).

Menurut Sukirno (2004: 333) Inflasi yaitu kenaikan dalam

harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah

lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang dipasar. Untuk

mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang digunakan adalah

indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen adalah indeks

harga dan barang–barang yang selalu digunakan para konsumen.

a. Macam-macam Inflasi

Dalam buku Ekonomi Makro Islami (Adiwarman, 2010)

inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahannya, yaitu

sebagai berikut:

1. Moderate Inflation: karakteristiknya adalah kenaikan tingkat

haga yang lambat. Umumnya disebut sebagai „inflasi satu

digit‟. Pada tingkat inflasi seperti ini orang-orang masih mau

untuk memegang uang dan menyimpan kekayaannya dalam

bentuk uang daripada dalam bentuk asset riil.

2. Galloping Inflationi :Inflasi pada tingkat ini terjadi pada

tingkatan 20% sampai dengan 200% per tahun. Pada tingkatan

inflasi seperti ini orang hanya mau memegang uang seperlunya

saja, sedangkan kekayaan disimpan dalam bentuk aset-aset riil.

Pasar uang akan mengalami penyusutan dan pendanaan akan

dialokasikan melalui cara-cara selain dari tingkat bunga serta

Page 51: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

33

orang tidak akan memberikan pinjaman kecuali dengan tingkat

bunga yang amat tinggi.

3. Hyper Inflation : Inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang

sangat tinggi yaitu jutaan sampai trilitunan persen per tahun.

Walaupun sepertinya banyak pemerintah yang

perekonomiannya dapat bertahan menghadapi galloping

inflation, akan tetapi tidak pernah ada pemerintah yang dapat

bertahan menghadapi inflasi jenis ketiga yang amat mematikan

ini. Contohnya adalah Weilmar Repubik di Jerman pada tahun

1920-an.

Selain itu inflasi dapat digolongkan karena penyebab-

penyebabnya yaitu sebagai berikut :

1. Natural Inflation dan Human Error Inflation, sesuai dengan

namanya Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena

sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai

kekuasaan dalam mencegahnya. Human Error Inflation adalah

inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalah yang dilakukan

oleh manusia sendiri.

2. Actual/Anticipated, Expected Infaltion dan Unanticipated,

Expected Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga

pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman

nominal dikurangi inflasi sacara notasi, sedangkan pada

Unexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal

Page 52: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

34

belum atau tidak merefeksikan kompensasi terhadap efek

inflasi.

3. Demand Pull dan Cost Push Inflation. Demand Pull Inflation

diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi

permintaan agregat (AD) dari barang dan jasa pada suatu

perekonomian. Cost Push Inflation adalah inflasi yang terjadi

karena adanya perubahan-perubahan pada sisi penawaran

agregat (AS) dari barang dan jasa suatu perekonomian.

4. Spiraling Inflation. Inflasi jenis adalah inflasi yang diakibatkan

oleh inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang

sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi

sebelumnya lagi dan begitu seterusnya.

5. Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation

bisa dikatakan adalah inflasi dari negara lain yang ikut dialami

oleh suatu negara karena harus menjad price taker dalam pasar

perdagangan internasional. Domestic Inflation merupakan

inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang

tidak begitu mempengaruhi negara-negara lainnya.

(Adiwarman, 2010:138)

b. Teori Inflasi Islam

Dalam buku Ekonomi Makro Islami (Adiwarman, 2010),

inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena :

Page 53: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

35

1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang terutama

terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi pembayaran

dimuka, dan fungsi dari unit perhitungan.

2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap

menabung dari masyarakat, (turunnya Marginal Propensiy to

Save).

3. Meningkatkan kecendrungan untuk berbelanja terutama untuk

non-primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal

Propensity to Consume).

4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang tidak produktif yaitu

penumpukan kekayaan seperti tanah, bangunan, logam mulia,

mata uang asing dengan mengorbankan investasi kea rah

produktif seperti pertanian, industri,perdagangan, transportasi

dan lainnya.

Ekonom islam Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi (1364M-

1441SM), yang merupakan salah satu murid Ibnu Khaldun,

menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu Natural Inflation

dan Human Erron Inflation.

Natural Inflation, sesuai namanya, inflasi jenis ini

diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah, dimana orang tidak

mempunyai kendali atasnya (dalam hal mencegah).Ibn al-Maqrizi

mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh

Page 54: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

36

turunnya penawaran agregat (AS) atau naiknya permintaan agregat

(AD).

Selain dari penyebab-penyebab yang dimaksud pada

Natural Inflation, maka inflasi yang disebabkan oleh hal-hal

lainnya dapat dikatakan sebagai Human Error Inflation atau False

Inflation. Human Error Inflation dikatakan sebagai inflasi yang

diakibatkan oleh kesalahan manusia itu sendiri (sesuai dengan QS

Al-Rum (30):41)

Human Error Inflation dapat dikelompokkan menurut

penyebab-penyebabnya, sebagai berikut :

a) Korupsi dan administrasi yang buruk (Corruption and Bad

Administration)

b) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax)

c) Percetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (Excessive Seignorrage) (Adiwarman,

2010:140-143)

d. Dampak Inflasi

Adiwarman Karim (2008:138) menurut para ekonomi Islam,

inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena :

a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap

fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran

dimuka dan fungsi dari unit perhitungan.

Page 55: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

37

b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung

dari masyarakat (Menurunnya Marginal Propensity to Save).

c. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk

non- primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal

Propensity to Consume).

d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif

yaitu penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah,

bangunan, logam mulia, mata uang asing dengan mengorbankan

investasi ke arah produktif seperti: pertanian, industri,

perdagangan, transportasi dan lainnya.

B. Keterkaitan Antar Variable

Dalam perbankan syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil

(profit sharing) antara pihak bank dengan nasabah dan keuntungan

(margin) yang ditetapkan oleh perbankan syariah adalah tetap, berbeda

dengan bank konvensional yang menganut prinsip bunga (riba).

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada nasabahnya dapat

memberikan profitablitas pada bank. Namun, profitabilitas bank dapat

dipengaruhi beberapa faktor. Faktor tersebut bisa berasal dari faktor

internal dan dari faktor eksternal. Faktor internal dalam perbankan syariah,

yakni Pembiayaan Mudharabah, dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO). Faktor eksternal bank yang dapat

mempengaruhi profitabilitas bank, yakni Inflasi.

Page 56: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

38

1. Hubungan Pembiayaan Mudharabah dengan Profitabilitis ROE

Pembiayaan Mudharabah pada dasarnya adalah perjanjian

kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana salah satu pihak

menyediakan dana dan pihak lainnya menyediakan tenaga atau keahlian.

Menurut Ascarya (2011: 219) dalam Permata (2014), teknis Pembiayaan

Mudharabah pada perbankan Indonesia adalah pembiayaan ditujukan

untuk membiayai investasi, modal kerja, dan penyediaan fasilitas.

Penghitungan bagi hasil menggunakan metode revenue sharing,

dikarenakan risiko yang ditanggung lebih kecil kerugiannya. Pendapatan

pemilik modal bergantung pada ketidakpastian usaha dan biaya-biaya yang

ditimbulkan dalam proses tersebut.

Sesuai dengan teori dimana Pembiayaan Mudharabah akan

mendapatkan bagi hasil dimana pendapatan bagi hasil yang diperoleh

dapat mempengaruhi profitabilitas. Return On Equity (ROE) menghitung

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari mengolah modal

sendiri. Asset terdiri dari ekuitas dan kewajiban, sedangkan ekuitas terdiri

dari asset yang telah dikurangi dengan kewajiban, sehingga menyebabkan

mengapa Pembiayaan Mudharabah ini berpengaruh positif terhadap Return

On Equity (ROE). (Arif Widodo, 2015)

2. Hubungan BOPO dengan Profitabilitas ROE

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionanya. Rasio BOPO

Page 57: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

39

yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank

dalam menekan biaya operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian

karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya. Bank indonesia

menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawwah 90%,

karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati angka 100%

maka bank tersebut dapat dikatergorikan tidak efisien dalam menjalankan

operasinya

Menurut bank indonesia, efisiensi operasi diukur dengan

membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan operasi atau

yang sering disebut BOPO, sehingga dapat disusun dengan suatu logika

bbahwa variable efisiensi operai yang diproduksi dengan BOPO

berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan yang diproksikan dengan

return on equity (ismah wati, 2012)

3. Hubungan Inflasi Dengan Profitabilitas ROE

Dengan kenaikan inflasi maka diikuti oleh kenaikan suku bunga

dengan tingginya tingkat suku bunga maka diharapkan para calon nasabah

bersedia menempatkan dananya di bank syariah, karena bank syariah

mempunyai aset yang bertambah besar kemudian di ikuti laba perbankan

yang dihasilkan juga akan meningkat hal ini sekaligus meningkatkan nilai

ROE karena mendorong para nasabah untuk ingin menginvestasikan

dananya di bank syariah agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Anak Agung Putri Suardani pada

Page 58: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

40

tahun 2009 bahwa inflasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ROE

di Perusahaan industri manufaktur di pasar modal Indonesia.

C. Penelitian Terdahulu

Table 2.1

Penelitian Terdahulu

Penulis

dan tahun

Judul Variable Metodologi Hasil

Arief

Wubiwo

(2016)

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah dan

Musyarakah

Terhadap

Profitabilitas Bank

Syariah periode

2012-2014

Pembiayaan

mudharabah,

Pembiayaan

Musyarakah dan

Return on

Equity (ROE)

regresi

linier

berganda

Pembiayaan

mudharabah

berpengaruh

signifikan dan

positif. pembiayaan

musyarakah

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

tingkat ROE secara

parsial.

Mathuva

(2009)

Kecukupan modal,

rasio biaya terhadap

pendapatan dan

kinerja bank umum:

Kecukupan

modal, rasio

modal, risiko

modal

Regresi

linier

berganda

BOPO berpengaruh

negatif signifikan

terhadap return on

equity

Page 59: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

41

di Kenya tertimbang,

jumlah modal,

BOPO

Ratih

Fatmawati

h (2016)

Analisis pengaruh

pembiayaan

murabahah,

musyarokah dan

mudharabah

terhadap

kemampuan labaan

BPR syariah

ARTHA surya

barokah semarang

2006-2015

Pembiayaan

murabahah,

musyarokah,

mudharabah

ROE dan ROA

Regresi

linier

berganda

pembiayaan

mudharabah

berpengaruh positif

signifikan terhadap

return on equity

fabrian

dwijayanti

dan prima

naomi

(2009)

Analisis Pengaruh

Inflasi, BI Rate, dan

Nilai Tukar Mata

Uang terhadap

Profitabilitas Bank

Periode 2003-2007

Inflasi, BI rate,

Kurs, dan ROE

Metode

backward

Inflasi berpengaruh

negatif dan

signigikan

Terhadap ROE

Dissanaya

ke (2012)

Penentuan return on

equity: bukti dari

lembaga keuangan

ROE, operasi

rasio beban,

jatah produksi

Regresi

linier

berganda

BOPO berpengaruh

seignifikan negatif

terhadap Profitabilitas

Page 60: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

42

mikro sri lanka pribadi,

menulis-off

ransum, biaya

per meminjam

ransum, rasio

utang / ekuitas

(ROE)

Sri

wahyuni

(2016)

Pengaruh CAR,

NPF, FDR, dan

BOPO Terhadap

Profitabilitas Bank

Umum Syariah

(Periode 2011-2015)

CAR, NPF,

FDR, BOPO

dan ROE

Regresi

Linier

Berganda

Bopoberpengaruh

negatif signifikan

terhadap profitabilitas

(ROE)

C. Kerangka Pemikiran

Melihat kondisi data ROE yang ada di Bank Indonesia pada

periode 2006-2012 menunjukan trend ROE yang menurun, sehingga akan

mempengaruhi kinerja dari modal bank itu sendiri dalam menghasilkan

keuntungan. Keberadaan ROE bagi bank sangat penting karena hal

tersebut bila semakin tinggi ROE. Hal ini menandakan bahwa perusahaan

semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham yang bisa

dihasilkan dari setiap lembar saham ROE yang semakin meningkat akan

memberikan tanda kekuatan operasional dan keuangan perusahaaan

Page 61: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

43

semakin baik, keuangan perusahaan semakin baik, dan selanjutnya

memberikan pengaruh positif terhadap pasar ekuitas.

Dalam prakteknya Return On Equity (ROE) dapat dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain seperti Pembiayaan mudharabah, Inflasi dan BOPO.

Oleh karena itu untuk membuktikannya kembali dan untuk mengetahui

pengaruhnya penelitian ini melakukan pengujian regresi linier berganda.

Kerangka pemikiran ini secara sederhana dapat digambarkan pada gambar

2.2 yaitu :

D. Hipotesi Penelitian

Dengan mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi

empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian di bidang

ini, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

Mudharabah terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah

Periode 2011-2015.

Pembiayaan

Mudharabah Inflasi BOPO

ROE

Page 62: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

44

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

Mudharabah terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah

Periode 2011-2015.

2. = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi

terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-

2015.

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap

Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-2015.

3. = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO

terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-

2015..

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap

Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-2015.

4. H0 = Tidal terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi, BOPO secara simultan terhadap Profitabilitas

(ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-2015.

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap

Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Periode 2011-2015.

Page 63: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian

dilakukan dimulai dari pengumpulan data yang berhubungan langsung

dengan objek penelitian, mengolah data hingga akhirnya diperoleh gambaran

yang jelas tentang pokok permasalahan yang diteliti. Penelitian ini dilakukan

sesuai dengan keadaan perekonomian Indonesia, dimulai ketika inflasi global

yang melanda Indonesia, melihat perbankan syariah sebagai suatu lembaga

yang seharusnya bertahan dalam krisis tahun 1998, lalu juga melihat dari

faktor-faktor lain yang mempengaruhi perbankan syariah.

Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi, BOPO terhadap Return of Equity Perbankan Syariah

selama periode 2011 sampai dengan 2015. Data yang diambil

merupakan data bulanan. Sedangkan jenis data yang penulis gunakan pada

penelitian ini adalah data runtun waktu (time series).

B. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan

data pada penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Tony Wijaya

(2013:19), data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang

Page 64: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

46

menerbitkan dan bersifat pakai. Data-data sekunder yang digunakan

penulis adalah data-data yang berhubungan langsung dengan

penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari Bank Indonesia.

Data-data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

a. Data Pembiayaan Syariah yang diproksikan dengan Pembiayaan

Mudharabah setiap bulannya selama periode Januari 2011 sampai

dengan desember 2015 diperoleh dari laporan bulanan statistik

Bank Indonesia.

b. Data Inflasi yang diproksikan dengan Inflasi setiap bulannya

selama periode Januari 2011 sampai dengan desember 2015

diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

c. Data BOPO setiap bulannya selama periode Januari 2011

sampai dengan desember 2015 diperoleh dari bulanan statistik

Bank Indonesia.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Library Research merupakan teknik pengambilan data yang

dilengkapi pula dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis

literature yang bersumber dari buku-buku dan jurnal- jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

landasan teori dan konsep yang tersusun. Penulis melakukan penelitian

Page 65: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

47

dengan membaca dan mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan

penelitian.

C. Metode Analisis

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Inflasi, BOPO terhadap Return of Equity Perbankan Syariah.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan program komputer (software) EVIWS versi 7 dan

Microsoft Excel 2007.

Menurut Umi Narimawati (2008:5), analisis regresi linier berganda

adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel

tergantung dengan skala interval. Metode analisis data yang digunakan

adalah model regresi berganda, yaitu regresi yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Regresi linier berganda tersebut dapat dituliskan

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + …… + bnXn + e

Keterangan:

Y = ROE

Page 66: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

48

a = Intercept (konstanta)

b = Koefisien regresi dari variabel independen

X1 =Pembiayaan Mudharabah

X2 = Inflasi

X3 = BOPO

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

1) Definisi Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Data yang terdistribusi normal dianggap dapat mewakili suatu

populasi. Pada Eviews uji validasi yang sering digunakan dapat dilihat

dari nilai jarque-bera.

2) Cara Test Uji Normalitas

Menurut Winarnao (2011) untuk menguji normalitas salah satunya

yaitu dengan menggunakan uji Jarque-bera test mempunyai distribusi chi

square dengan menggunakan derajat bebas dua. Dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut:

Jarque-bera < Chi Square, maka data berdistribusi normal

Page 67: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

49

Jarque-bera > Chi Square, maka data berdistribusi tidak

normal

Penganbilan keputusan dapat juga dilihat dari tingkat signifikan

(5%). Sehingga dapat diambil kesimpulan:

Nilai probabilitas > nilai signifikan (5%), maka data

berdistribusi normal

Nilai probabilitas > nilai signifikan (5%), maka data tidak

berdistribusi normal

3) Mengatasi Gejala Normalitas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak normal,

diantaranya adalah:

1) Jika jumlah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai outliner

dari data. Kita bisa membuang nilai-nilai yang ekstrem, baik atas

atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut outliers. Pertama kita perlu

membuat grafik, dengan sumbu x sebagai frekuensi dan y

sebagai semua nilai yang ada dalam data kita . Dari sini kita akan

bisa melihat nilai mana yang sangat jauh dari kelompoknya.

Nilai inilah yang kemudian perlu dibuang dari data kita, dengan

asumsi nilai ini muncul akibat situasi yang tidak biasanya.

Page 68: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

50

2) Melakukan transformasi data, Ada banyak cara untuk

mentransform data kita, misalnya dengan mencari akar kuadrat

dari data kita, dll.

3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini disebut

juga analisis yang distribution free. Sayangnya analisis ini

seringkali mengubah data menjadi lebih rendah dari

tingkatannya. Misal kalau sebelum data kita termasuk data

interval dengan analisis ini akan diubah menjadi data ordinal.

b. Uji Multikolinieritas

1) Definisi Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.

Menurut Ajija R. dkk (2011:35), ada atau tidaknya multikolinieritas

dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing

variable bebas. Jika koefisien korelasi di antara masing-masing

variable bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas.

2) Cara Test Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali, 2011 Indikasi multikolinearitas

ditunjukkan dengan beberapa informasi antara lain:

Page 69: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

51

1) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang

tidak

2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variable

independen. Apabila korelasi antar variebel independen

diatas 0,85 atau 85 % maka mengandung multikolinearitas.

3) Dengan menggunakan regresi auxiliary. Regresi jenis ini

dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua

variabel independen atau lebih yang secara bersama- sama

mempengaruhi satu variabel independen lainnya

3) Mengatasi Gejala Multikolinieritas

Jika model mengandung multikolinieritas yang serius yakni

korelasi yang tinggi antar veriabel independen,maka ada beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya :

1) Menghilangkan Variabel Independen

Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan adalah

dengan menghilangkan salah satu variabel independen yang

mempunyai hubungan linier kuat. Namun menghilangkan

variabel independen di dalam suatu model akan menimbulkan

bias spesifikasi model regresi.

2) Transformasi Variabel

Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara melakukan

transformasi kedalam bentuk diferensi pertama (first

difference). Bentuk diferensiasi pertama ini akan mengurangi

Page 70: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

52

masalah multikolinieritas. Transformasi variabel ini akan tetap

menimbulkan masalah berkaitan dengan masalah variabel

gangguan. Kesalahan pengganggu Vt mungkin tidak

memenuhi salah satu asumsi daripada model regresi linier

klasik yang mengatakan bahwa kesalahan pengganggu tidak

berkorelasi antara yang satu dengan lainnya, akan tetapi

kemungkinan besar berkorelasi serial (serially correlated).

3) Penambahan Data

Masalah multiko pada dasarnya merupakan persoalan sampel.

Oleh karena itu, masalah multikolinieritas seringkali bisa

diatasi jika kita menambah jumlah data. Ketika kita menambah

jumlah data karena ada masalah multikolinieritas antara X1 dan

X2 maka akan menyebabkan varians dari β1 akan mengalami

penurunan. Jika varian mengalami penurunan maka otomatis

standard error juga akan mengalami penurunan. Dengan kata

lain, jika multiko menyebabkan variabel independen tidak

signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t,

maka dengan penambahan jumlah data maka sekarang variabel

independen menjadi signifikan mempengaruhi variabel

dependen (Agus Widarjono, 2012:110).

c. Uji Heteroskedastisitas

1) Definisi Uji Heteroskedastisitas

Page 71: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

53

Heteroskedasitas merupakan fenomena terjadinya perbedaan

varian antar seri data. Heteroskedasitas muncul apabila nilai

varian dari variabel tak bebas (Y) meningkat sebagai

meningkatnya varian dari variabel bebas (X), maka varian dari Y

adalah tidak sama. Gejala heteroskedasitas lebih sering dalam data

cross section dari pada time series. Selain itu juga sering muncul

dalam analisis yang menggunakan data rata-rata. Untuk mendektesi

keberadaan heteroskedasitas digunakan metode uji White, dimana

apabila nilai probabilitas (p value) observasi R2

lebih besar

dibandingkan tingkat resiko kesalahan yang diambil (digunakan α

= 5 %), maka residual digolongkan homoskedasitas.

2) Cara Test Uji Heteroskedastisitas

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengidentifikasi

ada tidaknya masalah heterokedastisitas. Beberapa metode tersebut

adalah:

a. Metode Grafik

b. Metode Park

c. Metode Glejser

d. Uji Kolerasi Spearman

e. Uji Goldfield-Quandt

f. Uji Bruesch-Pagan-Godfrey.

g. Uji White

3) Mengatasi Gejala Heteroskedastisitas

Page 72: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

54

Menurut (Winarno:2011) Untuk menghilangkan heterokedastisitas,

ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan. Namun alternatif tersebut

sangat tergantung pada ketersediaan informasi tentang varian dan

residual. Jika varian dan residual diketahui, maka heterokedastis dapat

diatasi dengan metode WLS. Seandainya varian tidak diketahui, kita

harus mengetahui pola varian residual terlebih dahulu sebelum dapat

mengatasi masalah heterokedastisitas. Langkah-langkah tersebut adalah:

a. Metode WLS (Weighted Least Square).

b. Metode Glejser

c. Metode Transformasi

d. Uji Autokorelasi

1) Definisi Uji Autokolerasi

Autokolerasi merupakan kolerasi antara anggota seri observasi

yang disusun menurut waktu atau urutan tempat, atau kolerasi yang

timbul pada dirinya sendiri. Uji autokolerasi bertujuan untuk menguju

apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (periode sebelumnya).

2) Cara Test Uji Autokolerasi

Untuk mendeteksi ada atau tidak autokolerai dalam suatu model

regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji Breusch-

Page 73: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

55

Godfrey Serial Langrange Multiplier Test (LM Test), yaitu dengan

membandingkan nilai prob. Obs*R-squared dengan nilai a (5%)

Jika Nilai prob. Obs*R-squared > dari a (5%). Maka tidak

terjadi autokolerasi

Jika Nilai prob. Obs*R-squared < dari a (5%). Maka terjadi

autokolerasi

3) Mengatasi Gejala Autokolerasi

Ariefianto (2012) menjelaskan jika pada model regresi yang

diperoleh ternyata terdeteksi adanya autokorelasi, maka dilakukan

prosedur koreksi. Prosedur koreksi dilakukan berdasarkan kasus yang

relevan (bentuk dan asumsi autokorelasi) yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Autokorelasi yang disebabkan oleh fenomena cobweb. Jika

kita yakin bahwa autokorelasi disebabkan karena adanya

mekanisme cobweb (lagged response) maka prosedur

koreksi dapat dilakukan dengan menambahkan term lag

variabel terikat (yt-1) pada model regresi awal.

2.Autokorelasi berbentuk AR(1) dan ρ diketahui. Jika kita

dapat memperoleh estimasi tidak bias atas koefisien

autokorelasi, maka prosedur koreksi yang dilakukan adalah

suatu varian dari GLS. Teknik koreksi seperti ini dikenal

sebagai prosedur Cochrane- Orcutt. Eviews telah membuat

buildt in routine melaksanakan teknik koreksi ini. Prosedur

Page 74: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

56

yang dilakukan sangat sederhana dengan hanya

menambahkan ar(t) dibelakang syntax regresi (Startz dalam

Ariefianto, 2012), di mana t adalah derajat autoregresi yang

diduga terjadi (terdeteksi).

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya (Suliyanto,

2011:55). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Bila

nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari

Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila nilai

koefisien determinasi sama dengan 1 (R2 = 1), artinya variasi Y secaraa

keseluruhan dapat diterangkan oleh X.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tingkat

kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (α =

0,05) dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah:

H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variable independen secara

Page 75: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

57

simultan terhadap variabel dependen.

H1 = ada pengaruh signifikan dari variabel independen simultan

terhadap variabel dependen.

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

c. Uji F

Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat (Ghozali, 2011:98).

Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah:

H0= tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara

simultan terhadap variabel dependen.

H1 = ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen.

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Page 76: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

58

a. Return On Equity

Return on equity (ROE) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham

perusahaan. ROE mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini

dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi

hutang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar (Sartono,

2001:168). Semakin tinggi ROE menunjukan semakin efisien perusahaan

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keutungan

bersih.

2. Variabel Independen

a. Pembiayaan Mudharabah

Produk-produk pembiayaan bank syariah, ditujukan untuk

menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor riil

dengan tujuan produktif dalam bentuk investasi bersama

(investment financing ) yang dilakukan bersama mitra usaha dan

dalam bentuk investasi sendiri (trade financing) kepada yang

membutuhkan pembiayaan menggunakan pola jual beli

(murabahah, salam dan istishna) dan pola sewa (ijarah dan ijarah

muntahiyah bit tamlik). (Ascarya, 2011)

Dari sekian banyak produk pembiayaan bank syariah, tiga

produk pembiayaan utama yang mendominasi portofolio

Page 77: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

59

pembiayaan bank syariah adalah modal kerja, pembiayaan

investasi, dan pembiayaan aneka barang dan properti. Akad-akad

yang digunakan dalam aplikasi pembiayaan tersebut sangat

bervariasi dari pola bagi hasil ( mudaharabah, musyarakah, dan

musyarakah mutanaqisah ), pola jual beli ( mudharabah, salam,

istishna ) ataupun pola sewa ( ijarah dan ijarah muntahiyah bit

tamlik ). (Ascarya, 2011)

b. Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga satu atau dua

barang tidak bisa desebut dengan inflasi, kecuali jika kenaikan

harga barang itu mengakibatkan harga barang lain menjadi ikut

naik. Misalnya, kenaikan harga telur, sedang barang lain konstan

tidak dapat disebut inflasi. Tetapi kenaikan harga minyak atau

listrik dapat mengakibatkan harga-harga barang lain menjadi naik.

Kenaikkan harga minyak dan listrik ini dapat dimasukkan sebagai

pemicu inflasi.

Didalam indikator ekonomi sering dituliskan angka inflasi.

Misal angka inflasi 10 persen. Ini menunjukkan kenaikan harga

barang-barang secara umum adalah 10 persen. Hal ini bukan

berarti bahwa semua barang harganya naik 10 persen. Ada barang

yang naiknya diatas 10 persen dan ada pula yang turun lebih

Page 78: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

60

rendah dari 10 persen. Namun secara rata-rata harga semua barang-

barang naik 10 persen.

c. BOPO

Biaya Operasional Pendapatan Operasional adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasi. Semakin rendah BOPO berarti

semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya

operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka

keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

d. Pendekatan H

Metodologi memiliki fleksibilitas dalam penetuan

variable yang akan di uji. Hal ini untuk memberikan ruang

yang lebih luas bagi interpretasi dari hasil olah data yang di

lalakukan. Secara prosedural proses rekayasa metodology H ini

dilakukan dari pengumpulan data dari object yang dijadikan

sampel dalam implementasi teori ini.

a. Pertama, Melakukan pendataan untuk memperoleh

besaran objek yang akan di tinjau dalam nilai,

harga, indeks, persentase atau nominal yaitu

dalambentuk harga asli.

Page 79: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

61

b. Kedua, meninjau laju besaran dari objek yang

akan dihitung dalam skala persentase, berupa

selisih dari harga awal dengan harga berikutnya

atau perbedaan dari besaran pertama dengan

besaran kedua dan selanjutnya.

c. Ketiga, membuat pola rata-rata dari objek yang

akan ditinjau dengan perspektif teori ini

dibandingkan dengan object-object lain yang

sejenis atau meninjau posisi objek dikomparasi

dengan rata-rata objek yang sejenis

d. Setelah memperoleh nominal, laju dan rata-rata

laju, selanjutnya dibutuhkan data lain dari objek

yang sama berupa data yang bersifat intanglible

atau berkaitan dengan nilai religiusitas untuk di

dapatkan besaran bobotnya dibanding dengan

objek lain. Cara melakukan nilai bobot, yaitu:

1. Membuat rasio bobot berdasarkan data lain dari

objek yang sema kemudian dibandingkan

dengan bobot dari objek lain dengan data yang

untuk diperoleh ranking atau urutan bobot

antara objek utama dengan objek pembanding

yang lain.

Page 80: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

62

2. Selain menggunakan sumber data dari objek

yang diteliti, dikombinasikan dengan expert

adjustment / wawancara terstruktur dengan

pakar sains yang memiliki otoritas untuk

menilai bobot suatu objek

3. Kemudian melakukan perangkaian objek

berdasarkan bobot yang diperoleh dari berbagai

sumber data tersebut sehingga urutan tersebut

juga merepresentasikan besaran bobot dari

objek yang diteliti tersebut.

4. Selanjutnya, setelah diperoleh data nominal,

laju dan bobot maka dilakukan pernghitungan

berupa perkalian dari data objek tersebut

berupa: nominal x lajux bobot

5. Setelah mendapat hasi dari perhitungan dari

objek yang diteliti maka dilakukan perlakuan

matriks untuk memperoleh kategori hasil sesuai

fomula, dalam hal ini objek akan dikategorikan

dalam formasi straight,kiads, dan impact

a. Jika hasil positif adalah straight (jika minus

adalah turun)

b. Jika hasil lebih besar dari 0,1 adalah load

pilihan.

Page 81: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

63

c. Jika hasil lebih besar dari rata-rata nilai

berarti impact

Page 82: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perbankan Islam di Indonesia.

Meskipun secara formal perkembangan perbankan Islam di Indonesia

baru dimulai pada tahun 1992, akan tetapi perkembangan perbankan Islam

di tanah air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

sebelum tahun tersebut. Ide awal tentang perlunya satu lembaga keuangan

perbankan berbasis Islam di Indonesia muncul dengan adanya pendapat

yang disampaikan oleh K.H. Mas Mansur, Ketua Pengurus Besar

Muhammadiyah periode 1937-1944 dimana beliau telah menguraikan

tentang penggunaan bank konvensional sebagai hal yang terpaksa dilakukan

karena umat Islam belum mempunyai bank sendiri yang bebas riba (Dewi,

2004:60). Pada organisasi Muhammadiyah hal ini dilanjutkan diadakan

Mu‟tamar khusus di Sidoarjo pada tahun 1968, yang membahas salah satu

diantaranya tentang hukum bank, putusan majelis tajrih tentang bank terdiri

atas tiga bagian: pertimbangan atau konsideran, keputusan atau ketetapan,

dan penjelasan. Konsideran terdiri atas pertimbangan akademik,

pertimbangan sosial, dan pertimbangan dalil.

Dengan berbagai macam keputusan-keputusan dan kebijakan-

kebijakan yang dihadapi, respons positif diberikan pada pemerintah pada

tahun 1991, yaitu dengan sebuah repon Indonesia melalui akta pendirian

Page 83: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

65

yang ditanda tangani pada 1 November 1991. Melalui proses pengumpulan

modal yang dilakukan oleh Presiden RI saat itu (alm) Soeharto pada 3

November 1991 telah terkumpul komitmen modal disetor untuk PT Bank

Muamalat sebesar Rp 106.126.382.000. Dengan rangkaian proses tersebut,

maka pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi.

(Nurul dan Muhammad, 2010:34).

Kemudia pada tanggal 1992 perkembangan perbankan Islam

mendapatkan angin segar seiring dengan dikeluarkannya UU No. 7 Tahun

1992 tentang perbankan yang menandai dimulainya era sistem perbankan

Islam di Indonesia, meskipun pada waktu itu belum disebutkan secara jelas

akan konsep perbankan islam, hanya disebutkan bank yang beroperasi

dengan konsep bagi hasil, yaitu pada Pasal 13 Ayat (c). Sehubungan dengan

lahirnya UU tersebut, pada 30 Oktober 1992 pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992 tentang bank yang beroperasi

dengan prinsip bagi hasil danperaturan tersebut diundangkan pada 30

Oktober 1992. (Nurul dan Muhammad, 2010:34).

2. Return on Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu instrument analisis

rasio keuangan yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja

perusahaan dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Secara sistematis

Return On Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai rasio antara laba bersih

setelah pajak terhadap modal sendiri dikali 100%.

Page 84: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

66

Semakin tinggi ROE menunjukkan kemampuan perusahaan

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang

tinggi bagi para pemegang saham atau investor. Besarnya laba yang

dihasilkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya

Return On Equity (ROE) pada suatu perusahaan. Semakin tinggi ROE

(Return On Equity) maka semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh oleh

perusahaan dan resiko bermasalah semakin kecil.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Variable Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah merupakan akad kerja sama antara shahibul mal

(pemilik modal) dengan mudharib (yang mempunyai keahlian atau

keterampilan) untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil

keuntungan dari pengelolaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan

nisbah yang disepakati, jika terjadi kerugian ditanggung shohibul mal.

kontrak ini disebut mudharabah, karena masing-masing pihak membagi

keuntungan dari bagian yang mereka miliki. Dalam penelitian ini, nasabah

atau masyarakat yang menjadi mudharib (yang mempunyai keahlian dan

keterampilan) melakukan kerja sama dengan pemilik modal, dalam

penelitan ini perbankan sayriah yang menjadi shohibul maal (pemilik

modal).

Page 85: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

67

Grafik 4.1

Pembiayaan Mudharabah

Sumber : Bank Indonesia, data diolah

Grafik 4.1 diatas menjelaskan bahwa pembiayaan mudharabah mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Terlihat pada grafik, pembiayaan murabahah bulan

oktober tahun 2012 sebesar Rp. 11,438 triliun dan bergerak meningkat secara

lambat hingga Juli tahun 2013 sebesar Rp. 13,281 triliun yang merupakan

peningkatan tertinggi dari pembiayaan mudharabah dari tahun 2011-2015.

Pergerakan lambat pada peningkatan pembiayaan akan membawa dampak pada

pembagi tingkat risiko pembiayaan bermasalah. Pembiayaan mudharabah terus

mengalami peningkatan secara signifikan

2. Deskripsi Data Variabel Inflasi.

Inflasi merupaka salah satu faktor makroekonomi yang dapat

mempengaruhi harga secara umum baik dari barang/komoditas dan jasa dalam

suatu periode waktu tertentu. Sehingga dengan adanya kenaikan harga secara

0

5.000

10.000

15.000

20.000

2012 2013 2014 2015

Mudharabah

Mudharabah

Page 86: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

68

umum, akan mempengaruhi seluruh variabel ekonomi baik makro maupun mikro.

Tidak terkecuali terhadap perkembangan profitabilitas bank syariah, dengan

adanya kenaikan harga tersebut maka akan terjadi ketidak konsistenan terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

Grafik 4.2

Inflasi

Sumber data Badan Pusat Statistik, data diolah

Pada grafik 4.2 diatas menjelaskan bahwa variabel inflasi

cenderung mengalami peningkatan dan penurunan (fluktuatif). Hal tersebut

disebabkan kondisi perekonomian yang sedang naik turun (fluktuatif). Pada tahun

2010 krisis terjadi di eropa dan berpengaruh pada perekonomian global, kondisi

ini sangat berdampak terhadap negara-negara berkembang salah satunya

Indonesia yang sangat bergantung pada lembaga bank dunia dan IMF. Pada tahun

2010 laju inflasi sebesar 6,96% dan pada tahun 2011 laju inflasi menurun drastis

sebesar 3,79%, penurunan tekanan inflasi tersebut berasal dari kelompok

volatile food dan administered prices seiring dengan membaiknya pasokan,

0

2

4

6

8

10

2012 2013 2014 2015

Inflasi

Inflasi

Page 87: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

69

turunnya harga komoditas pangan internasional dan minimalnya kebijakan

pemerintah terkait harga komoditas strategis.

Pada tahun 2013 inflasi kembali naik sebesar 8,38%, angka ini ternyata

tertinggi sejak krisis tahun 2008. Inflasi di tahun 2013 diakibatkan kenaikan harga

BBM bersubsidi.

3. Deskripsi Data Variable BOPO

BOPO merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin kecil rasio ini

maka kinerja bank semakin baik. Dengan demikian efisiensi operasi suatu bank

yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

Grafik 4.3

BOPO

Sumber : Bank Indonesia, data diolah

0

20

40

60

80

100

120

2012 2013 2014 2015

BOPO

BOPO

Page 88: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

70

Perkembangan BOPO pada grafik 4.3 diatas menjelaskan bahwa dari

tahun 2012 hingga tahun 2015 mengalami fluktuatif. Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015

yaitu 94,22 persen. Sepanjang tahun 2013, biaya operasional mencatatkan

pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 53,5% (yoy), atau melebihi laju

pertumbuhan pendapatan operasional. Kenaikan biaya operasional tersebut

dipengaruhi olehh kanikan biaya pencadangan kerugian aset produktif yang

meningkat 118,7% (yoy) sebagai antisipasi bank atas meningkatnya risiko

kredit. Sedangkan biaya overhead seperti biaya tenaga kerja, sewa dan promosi,

tumbuh sebesar 30,5% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

pendapatan.

4. Deskripsi Data Variable ROE

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu instrument analisis rasio

keuangan yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan dan

tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Secara sistematis Return On Equity (ROE)

dapat dirumuskan sebagai rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap modal

sendiri dikali 100%.

Page 89: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

71

Grafik 4.4

ROE

Sumber : Bank Indonesia, data diolah

Total laba perbankan syariah diproyeksikan mencapai Rp 2,6 pada akhir

2015. Kendati demikian tahun 2014, profitabilitas industri bank syariah tanah air

masih di bawah realisasi tahun 2013. Faktor yang melatarbelakangi penurunan

tersebut adalah biaya pencadangan yang naik dan pendapatan operasional yang

tidak tumbuh signifikan

C. Analisis dan Pembahasan

Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder

runtun waktu (time series) yang berbentuk bulanan mulai tahun 2011-2015.

Variabel yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan data variable

dependen yaitu ROE dan variabel independen yaitu: Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO),Pembiayaan Mudharabah, dan Inflasi . Semua

data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan bulanan

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Model yang digunakan sebagai alat

0

5

10

15

20

25

30

2012 2013 2014 2015

ROE

ROE

Page 90: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

72

analisis penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Penggunaan

model analisis regresi linier berganda dalam penelitian adalah untuk mengetahui

hubungan antara dua atau beberapa variaebel independen terhadap variable

dependen.

Pengolahan data menggunakan software Eviews 7 untuk mempermudah

menganalisis variabel-variabel yang akan diteliti. Pada tahap awal dalam

penyajian penelitian ini akan dilakukan beberapa pengujian untuk lebih

menguatkan asumsi-asumsi melalui beberapa pengujian dengan menggunakan

pengujian asumsi klasik dan uji statistik. Pengujian asumsi klasik berupa: Uji

Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi

sedangkan uji statistik menggunakan : uji t, uji F, Adjusted R Square.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai

residual terdistribusi normal atau tidak. Terdapat beberapa cara

dalam mendeteksi normalitas, yaitu dengan histogram dan uji

Jarque-Bera. Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui

apakah data terdistribusi normal. Uji ini mengukur

perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan

dengan apabila datanya bersifat normal. (Winarno, 2011)

Asumsi untuk melihat data terdistribusi normal dapat dilihat

bila nilai Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2) dan

bila probabilitas lebih besar 5%, maka data berdistribusi

Page 91: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

73

normal. Hasil data yang sudah diolah menggunakan Eviews 7

adalah sebagai berikut:

Grafik 4.5

UJI NORMALITAS

Pada grafik 4.5 diatas menunjukkan nilai probability

sebesar 0,299839 lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5%,

maka dapat diketahui data dalam penelitian ini terdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier

antar variabel independen. Apabila nilai koefisien variabel

bebas lebih besar dari 0,85 maka dapat disimpulkan ada

multikolinearitas dalam model.

Menurut Widarjono (2010: 77) perlu kehati-hatian

terutama pada data time series karena jenis data time series

seringkali menunjukkan korelasi antar variabel

independen cukup tinggi. Korelasi tinggi ini terjadi karena

Page 92: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

74

data time series seringkali menunjukkan unsur tren yaitu data

bergerak naik turun secara bersamaan. Berikut ini adalah uji

multikolinieritas dengan menggunakan correlation matrix:

Tabel 4.1

Uji Multikolinearitas

LPM LINF LBOPO

LPM 1.000000 0.443530 0.780948

LINF 0.443530 1.000000 0.262877

LBOPO 0.780948 0.262877 1.000000

Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa nilai

koefisien variabel bebas antar variabel dibawah dari 0,85.

Maka dapat dikatakan bahwa data penelitian tersebut terbebas

dari multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika Variance

dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedatisitas dan jika variance tidak konstan atau

berubaha-ubah disebut dengan Heterokedastisitas. Metode

yang digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas

pada penelitian ini adalah dengan melakukan Uji White.

Masalah heterokedastisitas pada data dapat dilihat dari nilai

Page 93: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

75

Obs*R- Squared pada output. Jika nilai probabilitasnya

lebih kecil dari α = 5% maka data yang digunakan bersifat

heterokedastisitas. (winarno, 2011 : 5.16)

Tabel 4.2

Uji Heterokedastisitas (Uji White)

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.661143 Prob. F(3,32) 0.0648

Obs*R-squared 7.188063 Prob. Chi-Square(3) 0.0661

Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai probabilitas

Obs*R- Squared sebesar 0.0661 lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa model

tersebut terbebas dari heterokedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Autokolerasi merupakan suatu kejadian di mana error

term pada suatu periode waktu secara sistematik tergantung

pada error termpada periode-periode waktu yang lain. Untuk

mendeteksi masalah autokolerasi digunkaan uji Lagrange

Multiplier (LM-test). Uji ini sangat berguna untuk

mengindentifikasi masalah autokolerasi tidak hanya pada

derajat pertama (first order) tetapi juga digunakan pada tingkat

derajat.

Uji autokolerasi dapat dilihat dari nilai probabilitas

Obs*R- Squared. Jika probabilitas Obs*R- Squared lebih besar

Page 94: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

76

dari tingkat signifikansi α = 5% maka tidak terdapat

autokolerasi dan sebaliknya jika probablitas Obs*R- Squared

lebih kecil dari 5% maka terdapat autokolerasi.

Tabel 4.3

Uji Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.372470 Prob. F(2,30) 0.6922

Obs*R-squared 0.872269 Prob. Chi-Square(2) 0.6465

Dari hasil uji Langrange Multiplier (LM -test) diatas

didapatkan bahwa nilai Obs*R- Squared sebesar 0.6465 yang

lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05). Karena nilai

probabilitas Obs*R- Squared lebih besar dari α = 5% maka dapat

disimpulkan data tidak mengandung masalah autokolerasi.

2. Uji Statistik

Pengujian signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara

statistik. Adapun rincian uji siginifikansi terdiri dari uji t (parsial),

uji F (simultan), dan uji koefisien determinasi (Adjusted R-

Square). Model penelitian yang menggunakan analisis linier

berganda ini dapat dijelaskan melalui persamaan regresi sebaga i

berikut:

LROE=11.24960+10.33376LPM-3.145000LINF-3.435178 LBOPO

Page 95: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

77

Dimana:

LROE = Return on Equity

LPM = Pembiayaan Mudharabah

LINF= Inflasi

LBOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Dari persamaan regresi yang telah diuraikan sebelumnya,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jika variabel-variael independen dianggap konstan atau bernilai

nol, artinya variabel independen tidak terjadi peningkatan atau

penurunan maka besarnya pertumbuhan Return on Equity

(ROE) adalah sebesar 11,24%.

2. Nilai koefisien regresi variable pembiayaan mudharabah

adalah sebesar 10.33376 yang berarti setiap peningkatan

Pembiayaan Mudharabah perbankan syariah sebesar 1% akan

meningkatkan ROE sebesar 10,33%

3. Nilai koefisien regresi variable BOPO adalah sebesar -

3.435178 yang berarti setiap peningkatan BOPO perbankan

syariah sebesar 1% akan menurunkan ROE sebesar 3,43%

4. Nilai koefisien regresi variabel inflasi adalah sebesar -3.145000

yang berarti setiap peningkatan inflasi sebesar 1% akan

menurunkan ROE sebesar 3.14%

Page 96: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

78

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)

Berdasarkan hasil regresi didapatkan Adjusted R Squared

sebesar 0.841475. Dari nilai koefisien determinasi tersebut

menunjukkan bahwa 84.14% ROE perbankan syariah dapat

dijelaskan oleh Pembiayaan Mudharabah, Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi. Sedangkan

15,86% dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

b. Uji F (Simultan) dan Interprestasi

Untuk melihat apakah variabel independen berpengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel independen,

maka digunakan uju F dengan melihat nilai F-statistik yang

dibandingkan dengan nilai F- tabel pada tingkat signifikansi α =

5%. Jika nilai F-statistik < F-tabel atau nilai probabilitas > α = 5%

maka H0 diterima H1 ditolak. Namun jika nilai F-statistik > F-tabel

atau nilai probabilitas < α = 5% maka H0 ditolak H1 diterima.

Tabel 4.4

Uji F-statistik

F-Satistic Prob (F-Statistic)

62.92850 0.000000

Dari tabel 4.4 diatas, diperoleh nilai probabilitas F-statistik

sebesar 0.000000 yang artinya nilai probabilitas F-statistik lebih

kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.000004 < 0,05) yang berarti

Page 97: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

79

H0 ditolak dan H1 diterima. Maka secara bersama-sama variabel

independen yaitu Pembiayaan Mudharabah, Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap ROE perbankan syariah.

c. Uji t (Parsial) dan Interpretasi

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

yaitu Pembiayaan mudharabah, Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Inflasi secara parsial

berpengaruh terhadap vaiabel dependen yaitu Profitabilitas (ROE)

perbankan Syariah. Untuk membuktikan hipotesis yang telah

dibuat, kita dapat melihat masing-masing nilai t-statistik yang

dibandingkan dengan t-tabel pada tingkat signifikansi α = 5%. Jika

nilai t- statistik < t-tabel atau nilai probabilitas >α = 5% maka H0

diterima H1ditolak. Namun jika nilai t-statistik > t-tabel atau nilai

probabilitas < α = 5% maka H0 ditolak H1 diterima.

Tabel 4.5

Uji Profitabilitas t-statistik

Variabel dependen: ROE

Variabel

Independen

t-statistik

Probability

Keterangan

Hipotesis LPM 10.33376 0.0000 Signifikan Diterima

INFLASI -3.145000 0.0036 Signifikan Diterima

BOPO -3.435178 0.0017 Signifikan Diterima

Berdasarkan hasil uji t diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 98: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

80

1) Variabel Pembiayaan Mudharabah memiliki tingkat probabilitas

sebesar 0.0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%(0.0000 <

0,05) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya secara

parsial Pembiayaan Mudharabah mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Return on Equity (ROE).

2) Variabel Inflasi memiliki tingkat probabilitas sebesar 0.0036 yang

berarti lebih besar dari tingkat sinfikansi α = 5% (0.0036 < 0,05) H0

ditolak dan H1 diterima. Artinya secara parsial Inflasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on

Equity (ROE)

3) Variabel BOPO memiliki tingkat probabilitas sebesar 0.0017 yang

berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.0017 < 0,05) H0

ditolak dan H1 diterima. Artinya secara parsial BOPO

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Equity

(ROE),

Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian teoritis terkait. Menurut

dissanayake (2016) dimana dalam penelitiannya yang menunjukkan

bahwa semakin tinggi BOPO suatu bank maka ROE akan semakin

turun, sehingga BOPO dan ROE memiliki hubungan yang negatif

d. Analisis Ekonomi

Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk

menjelaskan hubungan antara Pembiayaan Mudharabah, Inflasi dan

Page 99: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

81

BOPO terhadap ROE perbankan syariah tahun 2011-2015. Hasil

regresi menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti, yaitu

Pembiayaan Mudharabah dan Inflasi mempunyai pengaruh yang

signifikan dan mempunyai hubungan yang negatif terhadap

Return on Equity (REO) sedangkan variable BOPO mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan dan mempunyai hubungan yang

negatif terhadap Return on Equity perbankan syariah.

1) . Pengaruh BOPO Terhadap Profitabilitas (ROE)

Menurut Mathuva (2009) Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan besaran rasio

dalam perbankan yang digunakan untuk mengukur dan

melihat tingkat efisiensi perbankan, semakin besar rasio

BOPO maka bank semakin tidak efisien.

Biaya operasional yang tinggi tentu akan menyebabkan

masalah bagi perbankan syariah. Semakin tinggi rasio BOPO

maka, semakin rendah penyaluran pembiayaan yang disalurkan

bank syariah, begitu juga sebaliknya. (Dissanayake. 2012)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BOPO

mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap

Return on Equity (REO) perbankan syariah, karena memiliki

nilai probabilitas sebesar 0.5445 dimana lebih besar dari nilai α

= 0,05.

2) Inflasi Terhadap Profitabilitas (ROE)

Page 100: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

82

Inflasi adalah kenaikan harga secara terus-menerus dalam

jagka waktu tertentu. Menurut Sukirno (2004: 333) Inflasi yaitu

kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi

karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan

dengan penawaran barang dipasar. Inflasi dapat memberikan

dampak pada stabilitas ekonomi dengan memunculkan

spekulasi dari masyarakat.

Selain itu, inflasi dapat menyebabkan para nasabah

enggan untuk menabung, hal itu dikarenakan nilai mata uang

yang semakin menurun. Sehingga fungsi bank sebagai lembaga

Intermediasi (penghimpun dana) akan menurun dan orang akan

lebih menyalurkan dananya ke dalam bentuk investasi non

produktif, seperti tanah, logam mulia, mata uang asing dengan

mengorbankan investasi kearah pertanian, dan lainya. Dalam

kondisi tersebut akan mempengruhi bank dalam menyalurkan

pembiayaan. (fabrina, 2010)

Adanya hubungan negatif antara inflasi dengan

profitabilitas bank ini juga sesuai dengan pernyataan Ogowewo

& Uche (2006) bahwa inflasi yang tinggi akan berdampak pada

kinerja bank dan menjadi salah satu sebab utama kesulitan

dalam institusi keuangan ini. Hal ini bukanlah sesuatu hal yang

baru bahwa inflasi yang tinggi mengakibatkan ketidakstabilan

ekonomi makro, tidak adanya lingkungan ekonomi makro yang

Page 101: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

83

stabil serta secara materi meningkatkan risiko bank, dan

menurunkan profit bank.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi

mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap ROE

perbankan syariah, dengan nilai probabilitas lebih kecil α =

0,05 yaitu sebesar 0.0000. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian Fika Azmi (2015) dan fabrian dwijayanti dan

prima naomi (2009)

3) . Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas (ROE)

Pembiayaan Mudharabah pada dasarnya adalah

perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana salah

satu pihak menyediakan dana dan pihak lainnya menyediakan

tenaga atau keahlian. Menurut Ascarya (2011: 219) dalam

Permata (2014), teknis Pembiayaan Mudharabah pada perbankan

Indonesia adalah pembiayaan ditujukan untuk membiayai

investasi, modal kerja, dan penyediaan fasilitas. Penghitungan

bagi hasil menggunakan metode revenue sharing, dikarenakan

risiko yang ditanggung lebih kecil kerugiannya. Pendapatan

pemilik modal bergantung pada ketidakpastian usaha dan biaya-

biaya yang ditimbulkan dalam proses tersebut.

Sesuai dengan teori dimana Pembiayaan Mudharabah

akan mendapatkan bagi hasil dimana pendapatan bagi hasil yang

diperoleh dapat mempengaruhi profitabilitas. Return On Equity

Page 102: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

84

(ROE) menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba dari mengolah modal sendiri. Asset terdiri dari ekuitas dan

kewajiban, sedangkan ekuitas terdiri dari asset yang telah

dikurangi dengan kewajiban, sehingga menyebabkan mengapa

Pembiayaan Mudharabah ini berpengaruh positif terhadap

Return On Equity (ROE). (Arief wibowo, 2016)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pembiayaan

Mudharabah mempunyai hubungan positif dan signifikan

terhadap ROE perbankan syariah, dengan nilai probabilitas

lebih kecil α = 0,05 yaitu sebesar 0.0370.

Page 103: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yaitu:

a. Variabel Pembiayaan Mudharabah berpengaruh signifikan dan

berkorelasi positif terhadap ROE perbankan Syariah.

b. Variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan dan berkorelasi

negatif terhadap ROE perbankan Syariah.

c. Variabel Inflasi berpengaruh signifikan dan berkorelasi

negatif terhadap ROE perbankan Syariah.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan atau

bersama-sama Pembiayaan Mudharabah, dan Inflasi mempunyai

pengaruh yang signifikan sedangkan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap ROE tahun 2011-2015.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari analisis data, penulis ingin memberi

masukan atau saran kepada pihak-pihak yang mungkin terkait dengan

variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Page 104: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

86

1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah untuk bahan

pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dan peraturan

yang dapat meningkatkan kinerja perbankan syariah.

2. Bagi Bank Syariah

Untuk meningkatkan kinerja keuangannya sehingga dapat

memaksimalkan tingkat pembiayaan yang disalurkan, dan bank

syariah juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi ROE

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel ROE,

Pembiayaan Mudharabah, BOPO, dan Inflasi dalam 2011-2015.

Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan

variabel-variabel yang lebih banyak dan menambah periode waktu

penelitian agar didapatkan hasil yang lebih maksimal.

Page 105: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

87

Daftar Pustaka

Wubiwo, Arief. 2016. “ Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah periode 2012-2014”

Fatmawatih, Ratih. 2016. “Analisis pengaruh pembiayaan murabahah,

musyarokah dan mudharabah terhadap kemampuan labaan BPR

syariah ARTHA surya barokah semarang 2006-2015”

Dwijayanti, Fabrian dan prima naomi. 2009. “Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate,

dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-

2007”

Aziz,Roikhan Mochammad (2005), sinlammim: Kode Tuhan, Esa Alam, Jakarta

Http://www.tokogunungagung.co.id

Aziz,Roikhan Mochammad (2006), Jejak Islam Yang Hilang, Jakarta

Http://www.tokogunungagung.co.id

Aziz,Roikhan Mochammad (Oktober,2008), The Aplication of Mathematic In

Information System Based On Al-Quran.Working Paper, Studium

General, State Islamic University, Jakarta, Indonesia, Jakarta

Aziz,Roikhan Mochammad (oktober, 2008), The Assimilation of Sinlammim Into

SystemThinking In The Quantitative Methode With Modeling On Sukuk

As Islamic Ekonomic Instrumen, Proceding. University of Malahayati,

Lampung, Indonesia

Aziz,Roikhan Mochammad (oketober, 2008), The Future Of Sukuk Between

Malaysia and indonesioa Based on System Thinking, Proceding.

Monash university, Sunway Campus, Malaysia.

Aziz,Roikhan Mochammad (janurai – April, 2008). Comparative Study Of Islamic

Bonds In Indonesia and Malaysia On System Dynamics Approach,

Jurnal Ekonomi Kemasyarakatan Equilibrium, Vol, 5, No.2. jakarta.

http://www.uinjkt.ac.id

Page 106: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

88

Aziz,Roikhan Mochammad (2010), New Paradigm in Sinlammim Kaffah In

Islamic Economic. Jurnal signifikan, Vol. 9, No.2, Mei-Agustus, Jakarta

http://www.uinjkt.ac.id

Aziz,Roikhan Mochammad (2011). New Paradigm of System Thinking. Jurnal

Ekonotika. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi study

Pembangunan (IESP), Jakarta

Aziz,Roikhan Mochammad (November, 2012), Information System On Islamic,

Book Of MIS Project Vol 1, Vol 2, Vol 3, Vol 4, Computer

Communication Information technology, Faculty Of Technique

Univercity of indonesia, Depok

Aziz,Roikhan Mochammad (oktober, 2012), Five Pillars of Economy, Economy

Press. Jakarta.

Aziz,Roikhan Mochammad (Janurai – April, 2013), Pemodelan Lembaga

Keuangan Syariah Non Bank Dengan Metode Islam. Jurnal Ekonomi

Umat. Vol 7 No.2, Jakarta Http://www.uhamka.ac.id

Aziz,Roikhan Mochammad (2014), Integrasi Ilmu Ekonomi Islam: Pendekatan

Filosofis dan Simbolik. Integrasi Keilmuan. UIN Press, Jakarta.

Aziz,Roikhan Mochammad (Januari 2013), Islamic monetary Based On Method.

Book of Islam. Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah. UIN

Press, Jakarta

Aziz,Roikhan Mochammad (Agustus. 2015), Rumus Tuhan Hahslm dalam

Berpikir Menyeluruh Sebagai Metodologi Ekonomi Islam. Procedding

ICIEF15: StrengthningIslamic Ekonomics and Financial Institution For

Financial InstitutionFor The Welfare of Ummah. Universitas Mataram,

Lombok.

Page 107: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

89

Aziz,Roikhan Mochammad (September 2015), Hahslm Islamic Economics

Methodology. Proceding ICOSEC: Developing Countries Readiness

Toward Global universitas Negri Solo, Surakarta

Dissanayake, 2012. “The determination of return on equity: evidance from sri

lanka mikrofinance institutional”

Winarno, Wing Wahyu. 2011. “Analisis Ekonometrika dan Statistika

dengan Eviews”. Yogyakarta: STIM YKPN”.

Wati, Ismah. 2012.”Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja

Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank

Umum Syariah di Indonesia Tahun 2007-2010)”

Setiawan, Adi. 2009.”Analisis Pengaruh Makroekonomi, Pangsa Pasar, dan

Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Bank

Syariah Periode 2005-2008)”

Van-Horne, J.C. 2005.” Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan”. Selemba,

Jakarta

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002)

Heri Sudarsono. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Deskripsi dan

Ilustrasi. Ekonosia. Yogyakarta.”

Otoritas Jasa Keuangan. 2012 . “Statistik Perbankan Syariah Desember 2011”.

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan. 2013 . “Statistik Perbankan Syariah Desember 2012”.

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014 . “Statistik Perbankan Syariah Desember 2013”.

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. “Statistik Perbankan Syariah Desember 2014”.

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Page 108: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

90

Otoritas Jasa Keuangan. 2016 . “Statistik Perbankan Syariah Desember 2015”.

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Syafi‟i, Muhammad A. 2001. “Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum”. Tazkia

Institute. Jakarta

Sukirno, Sadono. 2004. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Perkasa.

Saeed, Abdullah. 2008. “Bank Islam dan Bunga”. Pustaka Pelajar.

Karim, Adiwarman. 2004. “Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan”. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Huda, Nurul dan Mustafa, E Nasution. 2008. “Investasi Pada Pasar Modal

Syariah”, Kencana, Jakarta.

Dahlan Siamat. 2004. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Edisi Keempat.

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

A.Wangsawidjaja Z. 2012. “Pembiyaan Bank Syariah”. PT.Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Case and Fair. 2007. “Prinsip-Prinsip Ekonomi”. Edisi Delapan. PT.Erlangga.

Jakarta.

Fatwa – Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)-MUI. 2002.

Veithzal, Rivai. 2007.“Bank dan Financial Institution Management

(Conventional and Sharia System)”. PT Grafindo Persada, Jakarta.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 109: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

91

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Data Observasi

tahun roe pm inf Bopo

2011.1 19,99 8733000000 7,02 75,75

2011.2 15,49 8732000000 6,84 79,56

2011.3 15,22 8767000000 6,65 77,63

2011.4 17,6 8843000000 6,16 78,78

2011.5 17,15 9077000000 5,98 79,05

2011.6 17,01 9549000000 5,54 78,13

2011.7 17,09 9766000000 4,61 77,13

2011.8 16,98 9989000000 4,79 77,65

2011.9 17,09 10020000000 4,61 77,54

2011.10 17,43 10150000000 4,42 78,03

2011.11 17,54 10203000000 4,15 77,92

2011.12 15,73 10229000000 3,79 78,41

2012.1 14,11 10233000000 3,65 86,22

2012.2 20,08 10322000000 3,56 78,39

2012.3 20,78 10339000000 3,97 77,77

2012.4 18,96 10349000000 4,5 77,77

2012.5 21,09 10482000000 4,45 76,24

2012.6 23,59 10904000000 4,53 75,74

2012.7 24,06 11023000000 4,56 75,87

2012.8 24,27 11180000000 4,58 75,89

2012.9 24,94 11359000000 4,31 75,44

2012.10 25,51 11438000000 4,61 75,04

2012.11 24,06 11527000000 4,32 75,29

2012.12 24,06 12023000000 4,3 74,75

2013.1 23,98 12027000000 4,57 73,43

2013.2 21,52 12056000000 5,31 73,06

2013.3 22,25 12102000000 5,9 74,95

2013.4 22,48 12126000000 5,57 75,95

2013.5 24,34 12168000000 5,47 76,07

2013.6 19,33 12629000000 5,9 76,18

2013.7 18,27 13281000000 8,61 76,13

2013.8 17,97 13299000000 8,79 77,87

2013.9 18,05 13364000000 8,4 77,98

2013.10 17,24 13664000000 8,32 79,06

Page 110: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

92

2013.11 17,24 13678000000 8,37 78,59

2013.12 17,24 13685000000 8,38 78,21

2014.1 13,87 13692000000 8,22 80,05

2014.2 16,58 13700000000 7,75 83,77

2014.3 15,94 13798000000 7,32 83,9

2014.4 17,09 13802000000 7,25 84,5

2014.5 18,22 13896000000 7,32 79,49

2014.6 21,24 14012000000 6,7 71,76

2014.7 18,23 14059000000 4,53 79,8

2014.8 18,51 14077000000 3,99 81,2

2014.9 16,26 14156000000 4,53 82,39

2014.10 15,6 14171000000 4,83 88,61

2014.11 15,59 14207000000 6,23 93,5

2014.12 16,13 14257000000 8,36 93,5

2015.1 16,59 14307000000 6,96 94,8

2015.2 15,82 14347000000 6,25 94,23

2015.3 14,18 14356000000 6,38 95,98

2015.4 15,27 14388000000 6,79 96,69

2015.5 15,08 14406000000 7,15 96,51

2015.6 16,15 14467000000 7,26 97,58

2015.7 15,82 14529000000 7,26 96,08

2015.8 16,16 14576000000 7,18 96,3

2015.9 14,93 14644000000 6,83 95,94

2015.10 14,71 14725000000 6,25 96,71

2015.11 14,46 14780000000 96,75 4,89

2015.12 14,66 14820000000 97,01 3,35

Page 111: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

93

LAMPIRAN 2

Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: LROE

Method: Least Squares

Date: 06/09/17 Time: 09:08

Sample (adjusted): 2 37

Included observations: 36 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LPM 1.771047 0.171385 10.33376 0.0000

LINF -0.168382 0.053540 -3.145000 0.0036

D(LBOPO) -1.175800 0.342282 -3.435178 0.0017

C 44.51782 3.957279 11.24960 0.0000

R-squared 0.855063 Mean dependent var 2.874222

Adjusted R-squared 0.841475 S.D. dependent var 0.161067

S.E. of regression 0.064129 Akaike info criterion -2.551394

Sum squared resid 0.131602 Schwarz criterion -2.375447

Log likelihood 49.92509 Hannan-Quinn criter. -2.489984

F-statistic 62.92850 Durbin-Watson stat 1.697775

Prob(F-statistic) 0.000000

LAMPIRAN 3

Uji Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.372470 Prob. F(2,30) 0.6922

Obs*R-squared 0.872269 Prob. Chi-Square(2) 0.6465

Page 112: Oleh: Zahir Razan A - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35987/2/ZAHIR...regresi linier berganda mengggunakan program computer ... menggunakan

94

LAMPIRAN 4

Uji Normalitas

LAMPIRAN 5

Uji multikolinieritas

LPM LINF LBOPO

LPM 1.000000 0.443530 0.780948

LINF 0.443530 1.000000 0.262877

LBOPO 0.780948 0.262877 1.000000

LAMPIRAN 6

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.661143 Prob. F(3,32) 0.0648

Obs*R-squared 7.188063 Prob. Chi-Square(3) 0.0661

0

2

4

6

8

10

12

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: ResidualsSample 2 37Observations 36

Mean 4.93e-15Median 0.007762Maximum 0.147714Minimum -0.177443Std. Dev. 0.061319Skewness -0.299895Kurtosis 4.116362

Jarque-Bera 2.409018Probability 0.299839