upaya peningkatan tanggung jawab keluarga … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim...

187
UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH YOAKIM PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Bernadeta Widi Purwati NIM: 131124013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhkhanh

Post on 13-Jun-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

i

UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA KATOLIK

TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH YOAKIM

PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Bernadeta Widi Purwati

NIM: 131124013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu

menyertai dan membimbingku, serta kepada Bunda Maria Sang Bunda sejati yang

menghantarkan doa-doaku kepada Bapa. Teruntuk yang terkasih Bapak ku

Ignatius Paidi, Ibu ku Fransisca Suwanti, Adek Padre Pio Raka Widodo, dan

Cornelius Sony Christianto. Keluarga Diro, Sendang Mulyo Minggir, Sleman,

Yogyakarta, keluarga Banjarnegara, dan keluarga Wates, Wonoboyo

Temanggung, Jawa Tengah, dan seluruh umat wilayah Yoakim Paroki Keluarga

Kudus Parakan. Untuk sahabat-sahabat terdekat yang selalu memberikan

dukungan, semangat, hiburan, nasehat-nasehatnya dan petuah yang diberikan

dalam proses skripsi ini. Terimaksih untuk semua yang telah memberi dukungan

dengan sepenuh hati sehingga penulisan skripsi ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

v

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginan mu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan

ucapan syukur”.

(Fil 4:6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB

KELUARGA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI

WILAYAH YOAKIM, PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN.

Pemilihan judul ini didasari oleh kesan penulis akan situasi keluarga Katolik

dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap pembinaan iman anak di

wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan. Penulis mempunyai kesan

bahwa di dalam keluarga kurang adanya kerja sama dalam membina iman anak di

rumah. Kenyataan menunjukkan orangtua belum memberikan dorongan kepada

anak untuk berperan aktif dalam hidup doa, orangtua merasa kesulitan, tidak

percaya diri dan merasa kurang mampu dalam membina iman anak di rumah.

Kesibukan orangtua terhadap pekerjaan yang digelutinya cenderung membuat

mereka untuk menyerahkan tanggung jawabnya kepada suatu lembaga terkait,

seperti di sekolah, dan sekolah minggu, tetapi sebenarnya itu semua tidaklah

cukup.

Masalah pokok dalam skripsi ini bagaimana keluarga Katolik dapat

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab mereka dalam membina iman anak-

anaknya. Menanggapi situasi tersebut penulis menggunakan studi pustaka yang

bersumber dari dokumen-dokumen Gereja, dan pandangan para ahli mengenai

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak. Di samping itu,

untuk memperoleh gambaran pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik

terhadap pembinaan iman anak penulis melakukan penelitian dengan cara

pengamatan dan penyebaran kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat pemahaman tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman

anak sudah cukup baik. Namun dalam pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan

lagi dalam mengembangkan iman anak-anaknya secara khusus pembinaan iman

anak di rumah.

Maka untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, penulis menawarkan

rekoleksi keluarga sebagai usaha untuk meningkatkan pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim, paroki

Keluarga Kudus Parakan. Melalui kegiatan ini diharapkan keluarga Katolik di

wilayah Yoakim semakin setia dengan panggilannya sebagai pelaku pertama dan

utama dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orangtua dan semakin

tergerak hatinya untuk membina iman anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

ix

ABSTRACT

This thesis entitled AN INCREASEMENT EFFORT OF CATHOLIC

FAMILY RESPONSIBILITY TOWARD CHILDREN FAITH BUILDING AT

YOAKIM DISTRICT, KELUARGA KUDUS PARISH PARAKAN. This title is

chosen based on the author’s concern of Catholic family situation in doing their

responsibility toward children faith building at Yoakim district, Keluarga Kudus

parish Parakan. The author has an impression that there is a lack of teamwork in

children faith building in family. The fact shows that parents haven’t brought

motivation yet to their children to actively involved in prayer life. Parents feel

some distresses, not self-confidence, and powerless in children faith building at

home. Parent’s businesses at work make them to give their responsibility to an

institution, for example school and Sunday schools. But those are not enough.

The main problem is how the Catholic family can improve their

responsibility in their children faith building. Responding that situation the author

use a literature study which is resourced from Ecclesiastical documents, and

experts views about Catholic family responsibility toward children faith building.

Besides, to get more description about that, the author conducted a research by

observation and questionnaires. The research result shows that the Catholic

family responsibility understanding level is well known enough. However the

concrete actions still need an improvement in developing their children faith

building, especially at home.

Then to follow-up that research result, the author suggest a family

recollection as an effort to increase the action of Catholic family responsibility

toward children faith building at Yoakim district, Keluarga Kudus parish

Parakan. Through this recollection, Catholic families at Yoakim district are

expected to be more faithful with their calls as the first and main role in doing

their responsibility as parents and more reacted in their children faith building.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa Maha Pengasih, karena

atas rahmat kasih-Nya yang teramat besar, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA

KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH

YOAKIM, PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN. Skripsi ini disusun

berdasarkan kesan penulis akan situasi keluarga Katolik dalam melaksanakan

tanggung jawabnya terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim paroki

Keluarga Kudus Parakan. Penulis mempunyai kesan bahwa di dalam keluarga

kurang adanya kerja sama dalam membina iman anak. Kenyataan menunjukkan

orangtua belum memberikan dorongan kepada anak untuk berperan aktif dalam

hidup doa, orangtua merasa kesulitan, tidak percaya diri dan merasa kurang

mampu dalam membina iman anak di rumah. Kesibukan orangtua terhadap

pekerjaan yang digelutinya cenderung membuat mereka untuk menyerahkan

tanggung jawabnya kepada suatu lembaga terkait, seperti sekolah, dan sekolah

minggu, tetapi sebenarnya itu semua tidaklah cukup.

Selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh

banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan

tulus ikhlas menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. B. A. Rukiyanto, SJ, selaku Kaprodi Pendidikan Agama Katolik (PAK)

Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xi

2. Drs. FX. Heryatno W. W., SJ., M.Ed, selaku pembimbing skripsi sekaligus

dosen pembimbing akademik yang dengan setia dan penuh kesabaran

membimbing, memberikan motivasi dan masukan positif kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Yoseph Kristianto, SFK., M. Pd, selaku dosen penguji kedua dan sekretaris

panitia penguji yang telah memberikan dukungan, meluangkan waktu untuk

mempelajari dan memberikan masukan sehubungan dengan skripsi ini.

4. P. Banyu Dewa Hs, S. Ag., M. Si, selaku dosen penguji ketiga yang telah

memberikan semangat dan meluangkan waktu mempelajari serta memberikan

masukan sehubungan dengan skripsi ini.

5. Segenap staf dosen dan seluruh karyawan prodi PAK Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses

penulisan skripsi ini.

6. Segenap karyawan perpustakaan Kolsani Kotabaru yang telah melayani

dengan sabar ketika penulis meminjam buku, memberikan semangat dan

pelayanan yang baik selama proses penulisan skripsi.

7. Yustinus Paulus Agus Jayeng Siswanto, MSF sebagai Pastur Kepala Paroki

Keluarga Kudus Parakan yang telah menerima dan memberikan izin kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bonaventura Suhono sebagai ketua wilayah Yoakim dan seluruh umat

wilayah Yoakim yang telah meluangkan untuk memberikan dukungan kepada

penulis dengan bersedia mengisi kuisoner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xviii

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 8

D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 9

E. Metode Penulisan ........................................................................................ 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................................. 10

BAB II. TANGGUNG JAWAB KELUARGA KATOLIK TERHADAP

PEMBINAAN IMAN ANAK .................................................................... 12

A. Tanggung Jawab Keluarga Katolik .............................................................. 13

1. Tanggung Jawab ...................................................................................... 13

a. Pengertian Tanggung Jawab ............................................................ 13

b. Jenis-jenis Tanggung Jawab ............................................................. 15

2. Keluarga Katolik ..................................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xiv

a. Pengertian Keluarga Katolik ............................................................ 19

b. Ciri Utama Keluarga Katolik ........................................................... 20

c. Tugas Keluarga Katolik ................................................................... 22

3. Tanggung Jawab Keluarga Katolik ......................................................... 27

a. Persekutuan (Koinonia) .................................................................... 29

b. Liturgi (Leiturgia) ............................................................................ 29

c. Pewartaan Injil (Kerygma) ............................................................... 29

d. Pelayanan (Diakonia) ....................................................................... 30

e. Kesaksian Iman (Martyria) .............................................................. 30

B. Pembinaan Iman Anak ................................................................................. 30

1. Pengertian Pembinaan Iman Anak .......................................................... 30

2. Tujuan Pembinaan Iman Anak ................................................................ 33

3. Bentuk-bentuk Pembinaan Iman Anak ................................................... 34

a. Teladan Tokoh-tokoh Identifikasi .................................................... 35

b. Suasana ............................................................................................. 36

c. Pengajaran ........................................................................................ 37

d. Komunikasi ...................................................................................... 37

e. Kegiatan Rohani ............................................................................... 37

C. Pembinaan Iman Anak Merupakan Tanggung Jawab Keluarga .................. 38

BAB III. GAMBARAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB

KELUARGA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN

ANAK DI WILAYAH YOAKIM PAROKI KELUARGA

KUDUS PARAKAN ......................................................................... 42

A. Gambaran Umum Paroki Keluarga Kudus Parakan .................................... 43

1. Situasi Geografis Paroki Keluarga Kudus Parakan ................................. 43

2. Sejarah Singkat Paroki Keluarga Kudus Parakan ................................... 43

3. Visi, Misi, dan Strategi Paroki Keluarga Kudus Parakan ....................... 49

4. Situasi Umat Paroki Keluarga Kudus Parakan ........................................ 51

5. Kekhasan Paroki Keluarga Kudus Parakan ............................................. 56

6. Karya Pastoral Paroki Keluarga Kudus Parakan ..................................... 56

a. Bidang Persekutuan (Koinonia) ....................................................... 57

b. Bidang Pewartaan (Kerygma) .......................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xv

c. Bidang Liturgi (Liturgia) ................................................................. 58

d. Bidang Pelayanan (Diakonia) .......................................................... 58

B. Gambaran Umum Wilayah Yoakim, Paroki Keluarga Kudus Parakan ....... 59

1. Situasi Geografis Wilayah Yoakim ......................................................... 59

2. Sejarah Singkat Wilayah Yoakim ........................................................... 59

3. Situasi Umat Wilayah Yoakim ................................................................ 60

a. Mata Pencaharian dan Keadaan Ekonomi Umat ................................ 60

b. Segi Kebudayaan Umat ..................................................................... 60

4. Jumlah Umat Wilayah Yoakim ............................................................... 61

5. Kekhasan Wilayah Yoakim ..................................................................... 61

6. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembinaan Iman Anak di Wilayah

Yoakim .................................................................................................... 62

7. Kagiatan Pastoral Wilayah Yoakim ........................................................ 62

C. Penelitian Tentang Tanggung Jawab Keluarga Katolik Terhadap

Pembinaan Iman Anak ................................................................................. 64

1. Persiapan Penelitian ................................................................................ 65

a. Latar Belakang Penelitian................................................................... 65

b. Tujuan Penelitian ................................................................................ 67

c. Jenis Penelitian ................................................................................... 67

d. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 68

e. Responden Penelitian ......................................................................... 68

f. Tempat Penelitian dan Alokasi Waktu ............................................... 69

g. Variabel Penelitian ............................................................................. 69

h. Kisi-kisi Penelitian ............................................................................. 70

2. Laporan Hasil Penelitian ......................................................................... 70

a. Identitas Responden............................................................................ 71

b. Pemahaman Tanggung Jawab Keluarga Katolik ................................ 73

c. Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik ............................... 77

d. Faktor yang Mendukung dan Menghambat dalam Pembinaan Iman

Anak ................................................................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xvi

e. Harapan Keluarga Katolik .................................................................. 84

3. Pendalaman Lebih Lanjut Terhadap Hasil Penelitian Menurut Masing-

masing Variabel....................................................................................... 88

a. Identitas Responden............................................................................ 89

b. Pemahaman Tanggung Jawab Keluarga Katolik ................................ 90

c. Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik ............................... 92

d. Faktor Yang Mendukung dan Menghambat dalam Pembinaan Iman

Anak ................................................................................................... 95

e. Harapan Keluarga Katolik .................................................................. 98

4. Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................. 100

BAB IV. REKOLEKSI KELUARGA SEBAGAI USAHA UNTUK

MENINGKATKAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB

KELUARGA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN

ANAK DI WILAYAH YOAKIM PAROKI KELUARGA

KUDUS PARAKAN ........................................................................... 103

1. Rekoleksi Keluarga ............................................................................... 103

a. Latar Belakang Pemilihan Kegiatan Rekoleksi................................ 103

b. Tujuan Kegiatan Rekoleksi .............................................................. 105

c. Waktu, Tempat, dan Peserta............................................................. 105

2. Usulan Rekoleksi Keluarga Sebagai Usaha Meningkatkan

Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik Terhadap

Pembinaan Iman Anak .......................................................................... 106

a. Latar Belakang Kegiatan .................................................................. 106

b. Tema dan Tujuan Rekoleksi ............................................................ 107

c. Matriks Kegiatan Rekoleksi Keluarga ............................................. 109

d. Persiapan Rekoleksi Keluarga.......................................................... 113

BAB V. PENUTUP ................................................................................................... 122

A. KESIMPULAN ............................................................................................ 122

B. SARAN ........................................................................................................ 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xvii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 126

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................... (1)

Lampiran 2 : Surat Keterangan Selesai Penelitian ..................................... (2)

Lampiran 3 : Surat Pengambilan Data Paroki Keluarga Kudus Parakan ... (3)

Lampiran 4 : Kuisoner Tertutup ................................................................. (4)

Lampiran 5 : Contoh Jawaban Responden ................................................. (7)

Lampiran 6 : Manuskrip Peta Wilayah ...................................................... (13)

Lampiran 7 : Manuskrip Visi, Misi, dan Strategi Paroki Keluarga Kudus

Parakan ................................................................................. (14)

Lampiran 8 : Manuskrip Keadaan Umat .................................................... (16)

Lampiran 9 : Manuskrip Jenis Kelamin ..................................................... (17)

Lampiran 10 : Manuskrip Status Ekonomi Keluarga ................................... (18)

Lampiran 11 : Manuskrip Pendidikan Umat ................................................ (21)

Lampiran 12 : Manuskrip Suku Bangsa ....................................................... (23)

Lampiran 13 : Manuskrip Jumlah Umat Wilayah Yoakim .......................... (25)

Lampiran 14 : Lagu Mars Keluarga Kudus Nazareth .................................. (26)

Lampiran 15 : Bacaan Kitab Suci ................................................................ (27)

Lampiran 16 : Gambar Keluarga Kudus Nazareth ....................................... (30)

Lampiran 17 : Hasil Akhir Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-

Indonesia ............................................................................... (32)

Lampiran18 : Sinode Keluarga Oktober 2015: Tak Ada Jalan Buntu Bagi

Keluarga Katolik ................................................................... (34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xviii

Daftar Tabel

Tabel 1: Kisi-kisi Penelitian ...................................................................................... 70

Tabel 2: Identitas Responden ..................................................................................... 71

Tabel 3: Pemahaman Tanggung Jawab Keluarga Katolik ........................................ 73

Tabel 4: Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik ......................................... 77

Tabel 5: Faktor yang Mendukung dan Menghambat Dalam Pembinaan

Iman Anak .................................................................................................... 80

Tabel 6: Harapan Keluarga Katolik ........................................................................... 84

Tabel 7: Matriks Kegiatan Rekoleksi Keluarga ......................................................... 109

Tabel 8: Susunan Acara Rekoleksi Keluarga ............................................................. 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xix

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Semua singkatan dalam skripsi ini Alkitab Deutrokanonika © LAI 1976.

(Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru, yang

diselenggarakan oleh lembaga Alkitab Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui

oleh Konfrensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta; LAI, 2009.

Kej :Kejadian

Ef : Efesus

Rm : Roma

Ul :Ulangan

Mat : Matius

Fil : Filipi

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Tradendae

Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup,

Klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini. Tanggal

16 Oktober 1979.

FC : Familiaris Consortio

Peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia Modern: Anjuran Apostolik Sri

Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Iman-iman dan Umat

beriman seluruh Gereja Katolik, tanggal 22 November 1981.

GE : Gravissium Educationis

Dokumen Konsili Vatikan II yang membahas mengenai Pendidikan

Kristen. Dicetuskan oleh Paus Paulus II, pada tanggal 28 Oktober 1965.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

xx

KGK : Katekismus Gereja Katolik

Terjemahan Indonesia dikerjakan berdasarkan edisi Jerman oleh P.

Herman Embuiri, SVD. tahun 2007.

AL : Amoris Laetitia

Dokumen Konsili Vatikan II yang membahas tentang sukacita kasih di

dalam keluarga. Seruan Apostolik Paus Fransiskus, 19 Maret 2016.

GS : Gaudium Et Spes

Dokumen Konsili Vatikan II yang membahas mengenai Gereja di dunia

dewasa ini. Dicetuskan oleh Paus Paulus II, 7 Desember 1965.

C. Singkatan Lain

KAS : Keuskupan Agung Semarang

KK : Kepala Keluarga

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr : Monseignor

MSF : Congregatio Missionariorum a Sacra Familia

SAGKI : Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia

SD : Sekolah Dasar

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

SMA : Sekolah Menengah Atas

PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan Se-Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan bagian terkecil dari Gereja dalam mengambil bagian

pada karya penyelamatan Allah. Dalam 5 tahun terakhir Gereja memberikan

perhatian penting secara khusus bagi hidup keluarga. Melalui SAGKI IV, Mgr.

Ignatius Suharyo, sebagai Ketua Presidium KWI menyampaikan hasil Sinode luar

biasa Oktober 2014 dan Sinode biasa Oktober 2015, keduanya bertema tentang

keluarga. Sinode biasa 2015 merupakan kelanjutan tema Sinode luar biasa 2014.

Mgr. Suharyo menyampaikan 3 bagian dan hasil Sinode 2015: 1) Gereja

mendengarkan keluarga, 2) Keluarga dalam rencana Allah, dan 3) Perutusan

Keluarga. Mgr. Suharyo dalam catatan akhirNya mengatakan bahwa ”Sinode ini

meskipun isinya tidak baru, tetapi membangunkan Gereja, keluarga-keluarga, dan

menjadi pusat beriman”(Heryatno, Sinode Keluarga Oktober 2015: manuskrip ).

Paus Fransiskus menyampaikan kepada Gereja Amanat Apostolik Amoris

Laetitia (Sukacita Kasih) sebagai buah dan tindak lanjut Sinode Keluarga. Dalam

amanat Apostolik tersebut, Bapa Suci Paus Fransiskus mengajak agar Gereja

selalu memancarkan wajah kemurahan hati Allah. Gereja akan selalu terbuka

kepada setiap orang yang membutuhkan kasih Allah. Dalam seruan sukacita kasih

itu, semua keluarga yang berada dalam penderitaan akan melihat pancaran sinar

rahmat Allah dalam hidup mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

2

Bapa Paus Fransiskus mengajarkan bahwa “semua kehidupan berkeluarga

adalah sebuah ‘tuntunan’ dalam rahmat. Masing-masing dari kita, dengan cinta

dan kepedulian kita, meninggalkan tanda bagi kehidupan sesama” (AL, 322). Paus

Fransiskus juga menegaskan keluarga merupakan tempat utama dan pertama

pembinaan iman bagi anak-anak dan orangtua sebagai pelaku utamanya. Sinode

luar biasa 2014 dan sinode biasa 2015, serta Amanat Aposolik Amoris Laetitia

sebagai tanggapan Paus Fransiskus bahwa keluarga merupakan tema sentral dalam

kehidupan Gereja.

Amanat Apostolik Amoris Laetitia memberikan perhatian lebih kepada

keluarga-keluarga Kristiani terlebih kepada keluarga yang menghadapi banyak

tantangan hidup dalam perkembangan zaman seperti saat ini. Dengan demikian,

Paus Fransiskus menghendaki agar para pelayan pastoral sungguh mempunyai

hati yang terbuka untuk mengunjungi, mendampingi, dan memberikan kekuatan

baru kepada keluarga-keluarga yang sedang mengalami krisis untuk kembali

mewujudkan janji-janji pernikahan mereka di hadapan Allah sekaligus keluarga

perlu membangun fondasi yang kokoh berdasarkan cinta kasih, serta keluarga

menjadi tempat pembinaan iman anak-anak untuk belajar mencintai, menghormati

dan berinteraksi dengan orang lain (Heryatno Wono Wulung, 2016: 145).

Kehadiran Allah yang penuh belas dan kasih dapat dirasakan oleh setiap anggota

keluarga. Keluarga tidak hanya menerima cinta kasih dari Kristus namun keluarga

juga menyalurkan cinta kasihNya yang diterimanya kepada orang lain, misal:

bersedia mengalah, saling mengampuni, tidak memperkeruh keadaan. Keluarga

mempunyai tugas dan peranan penting untuk menciptakan suasana keluarga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

3

dijiwai oleh cinta kasih dan sikap hormat kepada Allah dan orang lain. Dengan

demikian perkembangan pribadi dan sosial dapat dipupuk di antara anak-anak.

Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia (PKKI) XI juga

mengangkat tema tentang keluarga “Iman Keluarga: Fondasi Masyarakat

Indonesia yang terus berubah”. PKKI XI menegaskan keluarga sebagai locus dan

focus pembinaan iman. Artinya di dalam keluarga terjalin komunikasi iman antara

orangtua dan anak melalui katekese dalam keluarga. Melalui sarana digital, Gereja

mengemukakan pembinaan iman keluarga dalam masyarakat yang majemuk.

Tema ini diangkat sebagai dukungan dan keterlibatan Komisi Kateketik atas

pilihan pastoral Gereja Indonesia dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia

(SAGKI) IV. Pertemuan ini mengajak para katekis untuk melibatkan keluarga

sebagai tempat atau wadah terwujudnya keluarga mengalami perjumpaan dengan

Allah. Keluarga adalah tempat penyemaian benih iman kepada anak-anak.

Orangtua menjadi katekis yang pertama dan utama dalam iman dan moral

keluarga khususnya anak-anak (Lih. Lampiran manuskrip hal 32).

Keluarga sebagai ‘Ecclesia Domestica’ (Gereja Rumah Tangga) artinya

keluarga menjadi pusat iman, pewartaan iman, pembinaan kebajikan, dan kasih

Kristiani dengan mengikuti cara hidup Gereja perdana (Kis 2,41-47; 4.32-37).

Keluarga merupakan buah dan sekaligus tanda kesuburan adikodrati Gereja. Di

dalam keluarga seperti halnya Gereja, keluarga pun patut menjadi tempat

pewartaan Injil.

Sidang Umum Biasa XIV-Sidang para Uskup (2015: 34) dikatakan bahwa:

Sabda Allah adalah sumber hidup dan spiritualitas bagi keluarga. Semua

karya pastoral demi kepentingan keluarga harus memungkinkan orang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

4

orang dibentuk secara batiniah dan dibina sebagai anggota Gereja. Keluarga

melalui pembacaan Kitab Suci dalam semangat doa dan menggereja. Sabda

Allah bukan hanya kabar baik dalam hidup pribadi seseorang, tetapi juga

kriteria penghakiman dan terang dalam menimbang-nimbang berbagai

macam tantangan yang dihadapi suami istri dan keluarga.

Orangtua di tengah-tengah kegiatan mereka mengasuh dan membesarkan

anak-anaknya memiliki peluang untuk mengkomunikasikan Injil kepada anak-

anaknya, sehingga anak-anak juga dapat menerima Injil yang sama seperti yang

mereka hayati (Hery Setiawan, 2014: 118). Sabda Allah sebagai sumber hidup

merupakan anugerah Tuhan sendiri untuk para murid-muridNya dan kita

umatNya. Sabda Allah mempunyai peranan penting dalam kehidupan keluarga.

Melalui Sabda Allah tersebut, orangtua dapat menimba kekuatan spiritual dan

memberi inspirasi kepada anak-anak dalam pembinaan iman anak di rumah

sehingga Sabda Allah sungguh-sungguh menjadi sumber hidup dan keluarga

menjadi locus dan focus katekese.

Dalam Gereja Rumah Tangga, keluarga bukan hanya sebuah komunitas

basis manusiawi belaka, melainkan adalah sebuah komunitas basis gerejawi yang

mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah (KWI, 2011: 15). Dengan

demikian keluarga Katolik mempunyai tanggung jawab dalam membina iman

anak secara Katolik demi kesejahteraan rohani dalam doa dan karya yang dijiwai

oleh cinta kasih Allah. Hidup berkeluarga diharapkan menampakkan hidup Gereja

sebagai suatu persekutuan (koinonia), merayakan iman melalui doa peribadatan

(Leiturgia), mewujudkan pelayanan (Diakonia) melalui pekerjaan, dan memberi

kesaksian atau mewartakan iman (Kerygma).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

5

Keluarga sebagai mitra kerja Allah dalam karya penciptaan juga

bertanggung jawab untuk membina iman anak dalam praktek kehidupan Kristiani

baik lewat kata maupun perbuatan. Keluarga merupakan lingkungan pertama

tempat anak dibentuk dalam iman. Ketika anak dibaptis, dia memperoleh

kekuatan iman namun masih belum mendapatkan kesadaran iman secara penuh.

Maka iman anak harus dibina secara intensif dalam keluarga sejak dini.

Paus Yohanes Paulus II dalam (FC, 15) mengatakan bahwa:

Pernikahan dan keluarga Kristen membangun Gereja: sebab dalam keluarga

manusia tidak hanya menerima kehidupan dan secara berangsur-angsur

melalui pendidikan diantar memasuki persekutuan manusiawi; melainkan

melalui kelahiran baptis dan pembinaan iman anak juga diajak memasuki

keluarga Allah, yakni Gereja.

Berdasarkan pendapat dari Yohanes Paulus II dalam Konsili Vatikan II di

atas menegaskan bahwa keluarga sebagai bentuk terkecil dari Gereja dipanggil

dan diutus untuk turut ambil bagian dalam karya Allah. Keluarga sebagai pusat

pewartaan iman dan kasih Kristiani tidak hanya serta merta menerima kehidupan

jasmani secara terus menerus melainkan melalui keluarga yang sudah dibangun

yang diteguhkan oleh sakramen perkawinan dan karya penyelamatan Allah yang

nyata yakni berkat baptis, maka para orangtua diangkat menjadi pendidik iman

sekaligus sebagai gembala bagi anak-anak mereka. Dengan demikian, keluarga

dipanggil untuk menjadi penggerak pewartaan iman dan kasih melalui kegiatan

kerohanian di rumah maupun di Gereja, membina iman anak di rumah, dan

pelopor perdamaian.

Keluarga merupakan lingkungan pembinaan yang pertama dan paling

mendasar bagi hidup memasyarakat. Melihat bahwa peranan orangtua sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

6

penting dalam kehidupan iman anak dan merupakan panggilan luhur, maka

orangtua dapat menjalin relasi yang bersifat personal dan fungsional dengan anak-

anaknya. Relasi personal dapat dilakukan dengan cara saling menghargai dan

menghormati kepribadian mereka dan sungguh mengetahui potensi yang dimiliki

oleh anak agar tidak bertindak sewenang-wenangnya sehingga proses kepribadian

mereka dapat terbentuk sesuai yang diharapkan oleh orangtuanya. Dalam relasi

fungsional, orangtua sungguh menyadari dan melaksanakan tugasnya dalam

memberikan pengarahan dan pembinaan, baik melalui nasihat, keteladanan hidup

dan mengarahkan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan menggereja (KWI:

2011, 25).

Berangkat dari pengalaman pribadi, penulis mendapatkan kesan bahwa

keluarga Katolik di Paroki Keluarga Kudus Parakan secara khusus di wilayah

Yoakim masih perlu ditingkatkan dalam melaksanakan tanggung jawab mereka

dalam mengembangkan iman anak-anaknya. Di dalam keluarga kurang adanya

kerja sama dalam membina iman, orangtua masih merasa kesulitan, tidak percaya

diri dan merasa kurang mampu dalam membina iman anak serta

menyelenggarakan pendampingan keluarga berkaitan dengan pokok-pokok iman

Katolik. Penulis merasa bahwa sebagian besar keluarga-keluarga Katolik di

wilayah Yoakim, Paroki Keluarga Kudus Parakan masih kurang menyadari apa

yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai pembina iman anak dalam lingkup

keluarga. Kesibukan orangtua terhadap pekerjaan yang digelutinya cenderung

membuat mereka untuk menyerahkan tanggung jawabnya kepada suatu lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

7

terkait, seperti di sekolah, dan Sekolah Minggu, tetapi sebenarnya itu semua

tidaklah cukup.

Hasil pengamatan penulis terhadap keluarga Katolik di wilayah Yoakim

Paroki Keluarga Kudus Parakan, orangtua kurang memberikan dorongan kepada

anak untuk berperan aktif dalam hidup doa, seperti doa bersama sebelum dan

sesudah makan, berdoa Rosario di rumah secara bersama-sama, mengikuti

Perayaan Ekaristi, doa sebelum tidur, membaca dan merenungkan Kitab Suci

bersama-sama di rumah, dan lain-lain. Padahal tanggung jawab keluarga Katolik

dalam membina iman anak mendapatkan perhatian penting untuk memenuhi

kebutuhan dasar mereka dan menjawab tantangan zaman dengan segala sarana

dan usaha berdasarkan iman mereka. Melalui keterlibatan anak dalam hidup doa

dan kegiatan menggereja, anak semakin tahu dan mampu untuk mewujudkan

imannya dalam hidupnya hingga mereka dewasa. Keluarga Katolik harus

menyadari tanggung jawabnya untuk memberikan keteladanan dan membina iman

mereka melalui kegiatan kekatolikan misalnya memimpin doa di lingkungan,

memimpin doa keluarga sebelum tidur, mengikuti latihan koor, menjadi misdinar,

lektor/lektris, pemazmur, merenungkan Injil dalam keluarga, dan doa-doa lainnya.

Inilah wujud tanggung jawab orang tua yang harus disadari oleh keluarga-

keluarga Katolik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin memberikan

sumbangan pemikiran melalui penulisan skripsi dengan judul UPAYA

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA KATOLIK TERHADAP

PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH YOAKIM PAROKI KELUARGA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

8

KUDUS PARAKAN. Keluarga Katolik diharapkan dapat lebih bertanggung

jawab terhadap pembinaan iman anak-anak mereka. Dengan demikian sukacita

Injili dalam keluarga dapat dirasakan dengan berdasarkan cinta kasih dan iman

yang tangguh serta siap ambil bagian dalam mengembangkan Gereja dan

masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap

pembinaan iman anak?

2. Sejauhmana pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik di wilayah

Yoakim Paroki Keluarga Kudus Parakan berpengaruh positif terhadap

pembinaan iman anak-anak mereka?

3. Usaha-usaha apa yang perlu dilakukan oleh keluarga Katolik untuk

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab mereka?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memberikan penjelasan

tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Menggambarkan tentang tanggung jawab keluarga Katolik bagi pembinaan

iman anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

9

2. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik di

wilayah Yoakim Paroki Keluarga Kudus Parakan dapat berpengaruh positif

terhadap pembinaan iman anak.

3. Menggambarkan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan keluarga Katolik

untuk meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab mereka?

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini:

1. Bagi keluarga-keluarga Katolik di wilayah Yoakim Paroki Keluarga Kudus

Parakan diharapkan dapat mengetahui dan menambah pengetahuan tentang

tanggung jawab dalam membina iman anak sehingga iman mereka dapat

bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang dewasa.

2. Menambah informasi dan wawasan bagi penulis sejauh mana peningkatan

tanggung jawab keluarga-keluarga Katolik berpengaruh positif terhadap

pembinaan iman anak di wilayah Yoakim Paroki Keluarga Kudus Parakan.

3. Penulis dapat memberikan sumbangan berupa kegiatan kepada keluarga

Katolik dalam rangka meningkatkan tanggung jawabnya dalam membina

iman anak di wilayah Yoakim Paroki Keluarga Kudus Parakan.

E. Metode Penulisan

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode deskripsi analitis. Dalam

metode deskripsi, penulis menguraikan topik-topik tentang tanggung jawab

keluarga Katolik dan pembinaan iman anak menurut studi pustaka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

10

bersumber dari dokumen Gereja, dan pandangan para ahli. Sedangkan dalam

analitis, penulis memahami dan menjelaskan kenyataan yang terjadi melalui

penelitian dengan cara pengamatan dan penyebaran kuisoner untuk memperoleh

gambaran mengenai tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman

anak di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan. Setelah itu penulis

menyampaikan usulan kegiatan untuk meningkatkan pembinaan iman anak dalam

keluarga.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini mengambil judul “Upaya Peningkatan Tanggung Jawab Keluarga

Katolik Terhadap Pembinaan Iman Anak di Wilayah Yoakim Paroki Keluarga

Kudus Parakan” yang diuraikan dalam lima bab:

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan.

Bab II menguraikan topik-topik tentang tanggung jawab keluarga Katolik

menurut bahan-bahan kepustakaan untuk memberikan gambaran bagaimana

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak. Bab II ini terdiri

dari tiga bagian yaitu tanggung jawab keluarga Katolik, pembinaan iman, dan

pembinaan iman anak tanggung jawab keluarga dari beberapa teori dan pendapat

para ahli.

Bab III ini dibagi menjadi dua pokok bahasan. Pada pokok bahasan pertama

penulis memaparkan situasi umum paroki Keluarga Kudus Parakan dan wilayah

Yoakim. Pokok bahasan pertama berisi gambaran umum situasi geografis, sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

11

situasi umat, visi, misi serta strategi paroki Keluarga Kudus Parakan dan wilayah

Yoakim. Kemudian pokok kedua membahas penelitian mengenai pelaksanaan

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah

Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan. Pokok bahasan kedua berisi mengenai

persiapan penelitian, laporan dan pembahasan hasil penelitian menurut masing-

masing variabel, dan kesimpulan penelitian.

Bab IV berisi usulan kegiatan dalam bentuk rekoleksi sebagai usaha untuk

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik wilayah Yoakim

terhadap pembinaan iman di paroki Keluarga Kudus Parakan yang dibagi menjadi

dua bagian. Bagian pertama menguraikan rekoleksi keluarga meliputi latar

belakang pemilihan program rekoleksi, tujuan program rekoleksi, waktu, tempat,

dan peserta. Bagian kedua menguraikan usulan kegiatan pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak dalam bentuk rekoleksi

keluarga meliputi latar belakang kegiatan, tema dan tujuan rekoleksi, matriks

kegiatan rekoleksi keluarga, dan contoh satuan persiapan rekoleksi keluarga.

Bab V berisikan penutup yang mencakup dua bagian. Bagian pertama

membahas kesimpulan untuk menjawab rumusan permasalahan, tujuan penulisan

skripsi serta didukung oleh data hasil penelitian. Bagian kedua berisikan saran

yang ditujukan kepada pihak keluarga Katolik wilayah Yoakim di paroki

Keluarga Kudus Parakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

12

BAB II

TANGGUNG JAWAB KELUARGA KATOLIK

TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK

Bab II ini secara khusus menguraikan topik-topik tentang tanggung jawab

keluarga Katolik menurut bahan-bahan kepustakaan untuk memberikan gambaran

bagaimana tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak.

Keluarga memiliki hak untuk melaksanakan tanggung jawabnya berkenaan

dengan penyaluran kehidupan dan pembinaan iman anak-anak mereka. Tanggung

jawab dan hak pertama serta utama untuk memperhatikan pendidikan sekaligus

pembinaan iman terletak pada orangtua.

Bab II ini terdiri dari tiga bagian yaitu tanggung jawab keluarga Katolik,

pembinaan iman, dan pembinaan iman anak tanggung jawab keluarga. Dalam

setiap bagian akan diuraikan beberapa topik menurut bahan-bahan kepustakaan.

Bagian pertama meliputi tanggung jawab dan keluarga Katolik. Bagian ini

mencakup pengertian tanggung jawab, jenis-jenis tanggung jawab, pengertian

keluarga Katolik, ciri-ciri keluarga Katolik, dan tugas keluarga Katolik. Bagian

kedua membahas pembinaan iman anak. Bagian ini meliputi tiga pokok bahasan

yaitu pengertian pembinaan iman, tujuan pembinaan iman, bentuk-bentuk

pembinaan iman anak. Kemudian bagian ketiga menjelaskan tentang pembinaan

iman anak tanggung jawab keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

13

A. Tanggung Jawab Keluarga Katolik

1. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku, baik

yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat

sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Dalam hidup berkeluarga,

orangtua sebagai pelaku pertama dan utama bertanggung jawab atas kesejahteraan

keluarganya. Tanggung jawab sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dan

dapat mengembangkan nilai-nilai moral dan sosial. Hal ini perlu diwujudnyatakan

sebagai bentuk kepedulian dan kedewasaan dalam iman maupun perbuatan.

a. Pengertian Tanggung Jawab

Kesadaran dan tanggung jawab merupakan ciri manusia. Manusia yang

bertanggung jawab ialah manusia yang dapat mengatakan kepada diri sendiri

bahwa tindakannya itu baik. Orang yang bertanggung jawab semakin kuat dan

bebas serta semakin luas wawasannya. Orang tersebut adalah orang yang

menguasai diri, yang tidak ditaklukkan oleh perasaan-perasaan dan emosi-

emosinya, yang sanggup mencapai tujuan yang dikehendakinya meski hal itu

berat (Dwi Siswanto, 1997: 31).

Menurut Dapiyanta (2014: 22) tanggung jawab merupakan tuntutan

kesiapan menjawab dan menanggung dan atau kemampuan seseorang

memberikan respon atas tindakannya. Respon tersebut berupa jawaban atas

pertanyaan mengapa aku melakukan hal tertentu. Contohnya: seorang pemuda

ditangkap polisi karena dituduh telah membunuh sebuah keluarga. Pemuda itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

14

harus mempertanggungjawabkan di pengadilan tindakan membunuh yang telah ia

lakukan. Sehubungan dengan kesiapan menjawab dan menanggung itu maka

tindakan yang bertanggung jawab mengandaikan adanya kesadaran dan

kebebasan. Dalam pengertian yang lebih luas, yakni berhadapan dengan tuntutan

moral, tanggung jawab tidak hanya soal kesiapan memberi jawaban dan

menanggung konsekuensi dari tindakannya, melainkan juga merupakan komitmen

untuk melaksanakan kebaikan.

Hidup bertanggung jawab mengandaikan suatu kesadaran diri yang tidak

hanya berfokus pada keenakan pada diri sendiri. Bertanggung jawab juga berarti

sadar dari apa yang kita lakukan maupun yang tidak kita lakukan, keselamatan

orang lain bisa tergantung dari padanya. Karena itu siapa pun perlu menyadari

bahwa sikap yang diambil akan ada akibatnya bagi orang lain (Magniz Suseno,

2010: 9).

Menurut Gilarso (1996: 14) tanggung jawab dalam membangun keluarga

Kristiani dilakukan dengan penuh cinta kasih. Melalui pernikahan, suami dan istri

membangun suatu persekutuan cinta yang kita sebut keluarga Kristiani. Cinta

pertama-tama harus diusahakan antara mereka berdua, kemudian kepada anak-

anak, juga kepada sanak-saudara, tetangga, lingkungan, dan akhirnya kepada

semua orang lain, terutama orang-orang kecil dan miskin. Suami-istri juga

terpanggil untuk ikut membangun umat. Umat pun terdiri dari keluarga-keluarga.

Maka, mereka pertama-tama diharapkan aktif meneguhkan iman mereka sendiri

dengan membina hidup rohani keluarganya sendiri (berdoa bersama, mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

15

ibadah di gereja, dan sebagainya), serta mendidik anak-anak mereka dalam sikap

dan cara-cara beriman yang benar.

Tanggung jawab yang diemban oleh keluarga sangatlah penting dan

berpengaruh pada kelanjutan hidup masing-masing anggota keluarga. Orangtua

tidak hanya mengetahui apa yang menjadi tugasnya namun semua perlu diimbangi

dengan tindakan nyata dan sungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawabnya

tersebut. Orangtua berperan untuk mengarahkan kehidupan dan iman anak-anak

mereka. Orangtua bertanggung jawab untuk meneruskan imannya sebagai harta

rohani yang paling berharga kepada anak-anaknya. Arah dasar yang harus dituju

dalam pendidikan iman anak secara berangsur-angsur ialah iman yang mendalam,

iman yang dewasa, mandiri, berinkulturasi, dan memasyarakat (Go, 1990: 26).

b. Jenis-jenis Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah bagian dari kehidupan manusia. Samsi Darmawan

(2010: 138) mengatakan bahwa bertanggung jawab memiliki hubungan erat

dengan “tugas atau pelayanan” sebagai utusan, dan diiringi dengan “wewenang

atau otoritas”. Tanpa keduanya, tanggung jawab menjadi tidak berarti apa-apa,

karena tidak ada yang dipertanggungjawabkan dan tidak bisa

mempertanggungjawabkan segala sesuatu dan atau tidak ada otoritas.

Sebagai makhluk sosial yang berbudaya, kita mempunyai tanggung jawab

untuk mewartakan cinta kasih dengan menghadirkan Kerajaan Allah. Wujud

tanggung jawab tersebut di antaranya, tanggung jawab terhadap diri sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

16

keluarga, terhadap masyarakat, terhadap bangsa dan negara, dan kepada Tuhan.

Jenis-jenis tanggung jawab meliputi:

1) Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Dalam diri manusia terdiri dari raga, pikiran, dan roh. Raga memberikan

kenyamanan dan cenderung negatif, sedangkan roh memberikan rasa aman dan

cenderung positif, maka pikiran diharapkan menjadi penyeimbang keduanya.

Segala sesuatu dalam hidup manusia berpusat pada diri sendiri, dengan demikian

pikiran dapat bekerjasama dengan roh untuk menjaga kesucian raga. Maka dari itu

diperlukan tanggung jawab sosial pribadi untuk diri sendiri. Manusia perlu

menyadari apa yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya, misalnya: manusia perlu

merawat dirinya, menjaga tubuhnya, menjaga moralnya dan akhlaknya. Apabila

manusia bertanggung jawab pada dirinya sendiri maka ia pun mampu bertanggung

jawab terhadap yang lainnya, yakni bertanggung jawab kepada Tuhan demi

terjaga kesucian jiwa kita yaitu terus berkomunikasi dalam iman (Samsi

Darmawan, 2010: 144).

2) Tanggung jawab sebagai anggota keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami-istri, dan

anak-anak. Kesatuan keluarga yang disatukan oleh cinta insani dengan cinta

Kristiani berpuncak pada iman dan kesatuan dalam Kristus. Kesatuan di dalam

keluarga sering kali mengalami berbagai kesulitan hidup. Misalnya: perbedaan

pendapat, segi ekonomi, kurangnya rasa menghargai dan menghormati anggota

keluarga, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini tentu saja yang bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

17

atas terbentuknya kesatuan adalah semua anggota keluarga lebih-lebih adalah

ayah dan ibu (Darmaatmadja, 2010: 4).

3) Tanggung jawab sebagai Anggota Masyarakat

Mochtar Buchori (2010: 54) mengungkapkan pada hakikatnya manusia

tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai

makhluk sosial. Rasa tanggung jawab sosial dalam suatu masyarakat ditandai oleh

adanya kepekaan di kalangan penduduk terhadap berbagai jenis persoalan yang

ada dalam masyarakat. Hal senada juga diungkapkan oleh Sutarno (1992: 33-34)

yang berpendapat bahwa manusia sebagai individu yang hidup dan tergabung

dalam masyarakat adalah warga negara dalam suatu negara. Warga negara

memiliki tanggung jawab sosial dan politik. Tanggung jawab tersebut dapat

dimengerti sebagai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yang artinya setiap

warga negara mengemban kewajiban dan mempunyai hak untuk turut menentukan

keadaan dan kehidupan sosial politik di mana ia terkait di dalamnya. Tanggung

jawab sosial dan politik pada hakikatnya merupakan keterlibatan di dalam

memperjuangkan terwujudnya keadaan dan kehidupan sosial dan politik

berdasarkan tujuan-tujuan yang telah disepakati bersama.

4) Tanggung jawab sebagai Umat Beragama

Bangsa Indonesia yang berlandaskan pada suatu Undang-Undang Dasar

yang menghargai kebebasan beragama ternyata tidak pernah lepas dari persoalan-

persoalan agama, antara lain: terjadi upaya-upaya untuk menjadikan bangsa

Indonesia berlandaskan pada hukum satu agama tertentu, rentan dengan peristiwa

dan pengalaman memedihkan yang berhubungan dengan hubungan antar agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

18

seperti: penghancuran banyak rumah ibadat, terror sekelompok orang yang

mengatasnamakan agama tertentu, diskriminasi, dan berbagai penodaan agama.

Pemahaman terhadap agama dan penggunaannya sangat berpengaruh terhadap

mentalitas dan perilaku dalam hidup sehari-hari. Maka pemerintah perlu

menekankan toleransi, kerukunan antar umat beragama dan keberbedaan masing-

masing agama dengan pluralitas di segala bidang kehidupan. Agama

menggunakan ilmu pengetahuan untuk semakin memahami kebenaran dan

menemukan sarana yang bermartabat dalam mengembangkan kehidupan. Ilmu

menyadari dan bertanggung jawab terhadap peran historis dalam membantu umat

Beragama agar tetap berpijak pada sejarah kehidupan di dunia ini (Mulyatno,

2013: 100-102).

2. Keluarga Katolik

Dalam abad atom ini, keluarga modern dapat dikategorikan sebagai

“nuclear” (inti), yang berarti bagian yang paling dasar. Keluarga seperti atom,

mudah terbelah dan disertai dengan penghancuran dan perubahan besar (Emiyan,

2001: 7). Artinya keluarga secara universal dianggap sebagai sel utama dan sangat

vital dari masyarakat.

Keluarga sebagai komunitas pendidikan yang utama dan mendasar

merupakan sarana yang istimewa bagi penerus nilai-nilai agama dan budaya yang

membantu seseorang memperoleh identitasnya sendiri. Keluarga mengandung di

dalam dirinya sendiri masa depan masyarakat; tugasnya yang sangat khas adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

19

memberikan sokongan secara efektif bagi suatu masa depan perdamaian (Emiyan,

2001: 11).

Kewajiban orang tua adalah menciptakan suasana keluarga yang dijiwai

oleh cinta kasih dan sikap hormat kepada Allah dan orang lain, sehingga

perkembangan pribadi dan sosial yang utuh dapat dipupuk di antara anak-anak

(Hery Setyawan, 2014: 111). Keluarga adalah sekolah pertama dan utama bagi

anak-anak demi terwujudnya nilai-nilai kemanusiaan dan iman Katolik yang

tumbuh dan dapat menjadi bekal bagi hidup anak-anak di kemudian hari.

a. Pengertian Keluarga Katolik

Keluarga merupakan bagian terkecil dari Gereja dalam mengambil karya

penyelamatan Allah. Menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1995: 563)

keluarga adalah sel pokok kehidupan sebagai persekutuan kodrati, dimana pria

dan wanita dipanggil untuk menyerahkan diri di dalam cinta kasih untuk

melanjutkan kehidupan. Keluarga seturut rencana Allah telah ditetapkan sebagai

persekutuan hidup dan kasih yang mesra, maka keluarga mengemban misi untuk

menepati jati dirinya; melalui segala sesuatu yang diciptakan dapat mencapai

pemenuhannya dalam Kerajaan Allah (Emiyan, 2001: 85).

Melalui Sakramen Perkawinan, suami dan istri Katolik menandakan misteri

kesatuan dan cinta kasih. Dalam persatuan suami dan istri itu tumbuhlah keluarga

baru, dan tempat lahirnya warga baru baik di dalam Gereja maupun di

masyarakat. Keluarga dapat melanjutkan sebagai rekan kerja Allah untuk

menyalurkan hidup manusiawi bagi setiap anggota keluarga. Sebagai rekan kerja

Allah, keluarga sungguh mempunyai peluang besar untuk mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

20

Injil kepada anak-anaknya, sehingga anak-anak juga dapat menerima Injil yang

sama seperti yang mereka hayati (Hery Setyawan, 2014: 118).

Keluarga merupakan buah dan sekaligus tanda kesuburan adikodrati Gereja

serta memiliki ikatan yang mendalam sehingga keluarga disebut ‘Gereja Rumah

Tangga’ (Ecclesia Domestica). Gereja dan keluarga memiliki hubungan yang

begitu erat. Hal ini ingin menegaskan bahwa keluarga mempunyai fungsi sebagai

bentuk terkecil dari Gereja. Dalam ‘Gereja Rumah Tangga’ (Ecclesia Domestica)

orang tua memberikan teladan baik melalui perkataaan maupun perbuatan dalam

hidup sehari-hari. Dalam hal ini, keluarga sangat berperan penting dalam tugas

perutusannya bagi masa depan Gereja dan terbangunnya kesejahteraan dalam

hidup bermasyarakat. Keluarga merupakan lingkungan pembinaan yang pertama

dan paling mendasar bagi hidup memasyarakat. Sebagai persekutuan cinta kasih,

keluarga mengalami penyerahan sebagai hukum yang menuntun dan

mengembangkannya (Emiyan, 2001: 159).

Soesilo (1992: 19) mengemukakan pendapatnya bahwa keluarga

merupakan tempat pertama untuk menyatakan diri sebagai makhluk sosial.

Keluarga sebagai tempat belajar juga tempat awal bagi proses sosialisasi anak.

Dengan demikian keluarga dapat menjadi tempat untuk sang anak mengharapkan

dan mendapatkan pemenuhan kebutuhan.

b. Ciri Utama Keluarga Katolik

Pernikahan adalah sebuah ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan

seorang perempuan sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

21

melahirkan anak, membangun hidup kekerabatan yang bahagia dan sejahtera

(KWI, 2011: 6). Menurut pandangan Katolik, ciri keluarga Katolik yang khas,

yakni monogam dan terceraikan.

KWI (2011: 8) menegaskan bahwa sifat hakiki ikatan pernikahan adalah

monogam (memiliki satu pasangan) dan indissolubilis (tak terputuskan). Hal

senada juga diungkapkan oleh Kristianto (2014: 64) yang berpendapat bahwa

pernikahan adalah persekutuan hidup yang dibangun oleh seorang pria dan

seorang wanita. Seorang suami hanya mempunyai satu istri, demikian pula istri

mempunyai satu suami saja (monogam). Mereka ini “bukan lagi dua melainkan

satu” (Mat 19:6). Pasangan suami istri perlu terus menerus menjaga keutuhan

yang telah mereka bangun. Kesatuan dalam cinta yang eksklusif dan sepenuhnya

hanya dapat terwujud dalam ikatan satu pria dan satu wanita dan berlangsung

sepanjang hidup (kekal tak terceraikan). Gereja mengajarkan bahwa perkawinan

adalah suatu persekutuan seluruh hidup dan kasih mesra antara suami-istri, yang

diadakan oleh Sang Pencipta dan dikukuhkan dengan hukum-hukumNya,

dibangun oleh perjanjian perkawinan yang tak dapat ditarik kembali (KWI, 2011:

7). Maka praktek poligami, apapun alasannya bertentangan dengan kehendak

Allah sendiri (GS, 49).

Kehendak Allah yang terjadi dalam hidup perkawinan antara suami dan istri

bersifat hakiki dalam ikatan suci demi kebahagiaan dan kesejahteraan suami-istri

dalam membangun bahtera keluarga. Dalam perkawinan, suami dan istri telah

mempersatukan diri dengan bebas, bahkan disatukan oleh rahmat Tuhan sendiri.

Cinta sejati adalah cinta yang setia, dalam keadaan bagaimanapun (Gilarso, 1996:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

22

12). Suami dan istri dipanggil untuk tetap bertumbuh dalam persekutuan mereka

melalui kesetiaan dari hari ke hari terhadap janji pernikahan mereka untuk saling

menyerahkan diri seutuhnya (Yohanes Paulus II, 1993: 19).

Persekutuan pasangan suami isteri ini tidak hanya bercirikan kesatuan

melainkan juga tak terceraikan, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh

diceraikan manusia”(Mat 19:6). Kesatuan yang tak terceraikan ini menuntut

kesetiaan seutuhnya dari kedua belah pihak baik dari suami maupun isteri dan

demi kepentingan anak-anak (GS, 48). Demi kepenuhan cinta menuju

kesempurnaannya dan demi kesejahteraan anak serta tuntutan makna sakramental,

cinta suami-istri merupakan lambang cinta Allah dan Kristus kepada jemaatNya

yang bersifat kekal, maka perceraian secara tegas ditolak oleh Kristus sendiri.

Oleh karena itu, suami-istri hendaknya sungguh menyadari bahwa perkawinan

yang mereka lakukan sebagai pilihan hidup bukan hanya sekedar memenuhi

kebutuhan psikologis dan biologis masing-masing pribadi, tetapi apa yang telah

mereka lakukan sungguh mengandung sebuah tugas perutusan untuk meghadirkan

cinta kasih Allah dalam hidup keluarga.

c. Tugas Keluarga Katolik

Dalam anjuran Apostolik tentang peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia

Modern (Familiaris Consortio) Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa sesuai

dengan rencana Allah, keluarga Katolik mengemban tugas penting, dalam hal ini

tugas terungkap pula peranan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

23

1) Membentuk Persekutuan Pribadi – Pribadi Berdasar Cinta Kasih

Keluarga mempunyai tugas untuk membentuk persekutuan pribadi-pribadi.

Membentuk persekutuan pribadi berarti membangun persekutuan dalam suatu

komunitas yang berdasar pada cinta kasih. Pribadi yang bersekutu atau bersatu

adalah pertama-tama suami dan istri, kemudian orang tua dan anak-anak serta

sanak saudara. Pribadi-pribadi yang hidup dalam keluarga memerlukan dasar

untuk mempersatukan mereka (Kristianto, 2014: 63).

Keluarga adalah komunitas pertama dan sekaligus merupakan “persekutuan

pribadi-pribadi” (communion personarum) yang hidupnya berdasarkan dan

bersumber pada cinta kasih (KWI, 2011: 10). Kasih sejati dalam keluarga adalah

kasih yang membuahkan kebaikan bagi semua anggota keluarga. Hal ini menjadi

penting bagi keberlanjutan hidup setiap anggota keluarga sehingga dapat dengan

mudah membangun persekutuan yang berdasarkan cinta kasih antar pribadi.

Kehadiran anak-anak dalam keluarga merupakan anugerah dari Allah sebagai

kekuatan yang dapat mempersatukan sekaligus menyempurnakan bagi keluarga

tersebut. Kehadiran anak-anak juga bisa sebagai dasar yang mengikat persatuan

mereka dalam cinta kasih. Cinta kasih merupakan dasar, kekuatan dan tujuan

akhir dalam hidup keluarga. Tanpa dilandasi dan diperkokoh dengan cinta kasih,

keluarga tidak dapat hidup berkembang atau menyempurnakan diri sebagai

persekutuan pribadi-pribadi (Yohanes Paulus II, 1994: 18). Dengan demikian

cinta kasih dalam keluarga tidak hanya sebagai ungkapan semata melainkan cinta

kasih dalam keluarga perlu diwujudnyatakan dalam tindakan yang nyata demi

terwujudnya kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan anggota keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

24

Setiap anak yang lahir dalam keluarga Kristiani mempunyai hak dan

martabat yang sama. Oleh karena itu seorang anak berhak memperoleh perhatian

yang khusus di berbagai segi kehidupan baik jasmani, emosi, pendidikan dan

pembinaan imannya dan semua itu hendaknya menjadi kekhasan keluarga

Kristiani. Jadi anak mempunyai hak untuk mendapat cinta kasih, pendidikan,

pembinaan iman dari orang tuanya dan berhak juga mengemukakan pendapatnya

serta menentukan masa depannya (KWI, 2011: 11).

Wanita dan pria mempunyai martabat yang sama. Wanita dalam keluarga

bertugas sebagai istri dan ibu. Tugas ibu dalam keluarga perlu dijunjung tinggi

martabatnya. Tugasnya dalam keluarga ikut menentukan terutama dalam

pendidikan iman anak-anaknya. Di samping bertugas sebagai ibu, seorang isteri

juga mempunyai kewajiban untuk selalu taat dan setia kepada suaminya. Seorang

isteri hendaklah menghormati suaminya” (Ef 5:33).

Martabat seorang pria juga harus dihormati dalam kedudukannya sebagai

suami dan ayah dalam keluarga. Demikian pula seorang suami hendaklah mau

menghormati isterinya dan mencintainya dengan sepenuh hati. Seorang suami

diharapkan mampu mengembangkan sikap cinta kasih dan menampakkannya

kepada isterinya yaitu cinta kasih yang penuh kelembutan hati dan kuat. Cinta

kasih yang ditampakkan Kristus terhadap Gereja-Nya menjadi dasar dan teladan

bagi suami istri (Ef 5:25).

2) Mengabdi Kehidupan

Menurut Kristianto (2014: 66) mengungkapkan bahwa “tugas keluarga

Kristiani yang juga sangat penting adalah mengabdi kehidupan”. Penulis tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

25

melihat tugas dalam rangka peranan. Tugas ini pertama-tama adalah untuk

penyaluran kehidupan yang diwujudkan melalui pengadaan keturunan. Allah

menciptakan laki-laki dan juga perempuan untuk bekerjasama saling memberikan

dirinya yang didasari oleh cinta kasih sebagai suami dan istri terbuka bagi adanya

keturunan melalui hubungan seks. Allah memberkati mereka dan bersabda,

“beranak-cuculah dan bertambah banyak…” (Kej. 1:28). Hal ini memperlihatkan

bahwa Allah sendiri yang mengangkat mereka menjadi rekan kerja dalam karya

penciptaan. Di samping hubungan seks dalam rangka prokreasi keluarga harus

semakin mempersatukan ikatan mereka yang tak terceraikan serta memberikan

hidupnya untuk mencapai perkembangan hidup berkeluarga. Sebagai

konsekuensinya dalam mengabdi kehidupan, orangtua mempunyai kewajiban

untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak, sehingga mereka dapat hidup dan

berkembang secara manusiawi. Orangtua juga mempunyai tugas yang tidak dapat

digantikan oleh siapapun yakni mendidik dan membina iman anak di dalam

keluarga. Dengan sikap beriman itu, anak-anak siap menyambut kasih Allah dan

membalasnya, aktif untuk ikut serta mengambil bagian dalam hidup Gereja.

3) Ikut Serta dalam Pengembangan Masyarakat

Kristianto (2014: 67) mengungkapkan bahwa keluarga sebagai sel

masyarakat mempunyai tugas yang pertama dan amat penting dalam

mengembangkan masyarakat. Hubungan erat antara keluarga dan masyarakat

menuntut sikap terbuka dari keluarga dan masyarakat untuk bekerjasama membela

dan mengembangkan kesejahteraan bagi setiap orang. Hubungan yang erat ini

menjadi tugas anggota keluarga untuk melaksanakan kewajibannya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

26

anggota masyarakat misalnya dengan menaati aturan yang berlaku dalam

masyarakat, bertindak jujur, adil dan menghargai orang lain. Selain itu dalam

beberapa hal tertentu keluarga dapat membantu mengembangkan masyarakat

melalui aneka bakat dan kemampuan setiap anggotanya. Sebaliknya masyarakat

juga menghormati keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat dan menjadi

sebuah tempat awal untuk pembentukan seorang pribadi sebelum terjun dalam

masyarakat.

4) Berperan Serta dalam kehidupan dan Perutusan Misi Gereja

Nugroho (2013: 11) mengutip anjuran Apostolik tentang peranan Keluarga

Kristiani dalam Dunia Modern (Familiaris Consortio) yang ditulis oleh Paus

Yohanes Paulus II, menegaskan sebagai berikut, “keluarga Katolik bertugas dalam

kehidupan dan pengutusan misi Gereja”, artinya keluarga dipanggil untuk

mengambil bagian secara aktif dalam pembangunan kerajaan Allah dalam sejarah

dengan ikut serta menghayati kehidupan dan misi Gereja (FC, 49). Melalui

Sakramen perkawinan keluarga Kristiani saling mengikatkan diri pada ikatan yang

tak terceraikan karena mereka telah dipersatukan oleh Allah dan melalui kegiatan

merayakan Sakramen-sakramen Gereja diharapkan dapat semakin memperkaya

dan memperkuat keluarga Kristiani dengan rahmat Kristus, supaya keluarga

dikuduskan demi kemuliaan Bapa. Gereja juga mewartakan cinta kasih terus-

menerus kepada keluarga Kristiani dengan demikian akan semakin mendorong

dan membina keluarga Kristiani untuk melaksanakan pelayanannya dalam cinta

kasih. Tidak hanya itu, keluarga juga dipanggil untuk menjalankan tritugas Gereja

(Kristianto, 2014: 68-70), yakni;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

27

a. Tugas Kenabian

Keluarga Kristiani bersikap kritis terhadap situasi berkenaan dengan

kehendak Allah dengan menyambut dan mewartakan sabda. Keluarga Kristiani

sekaligus menjadi tempat menyalurkan sabda Allah dan menjadi tempat yang

subur bagi pewartaan Injil.

b. Tugas Imamat

Keluarga Kristiani mengemban tugas imamat yaitu menyucikan lewat

pertobatan dan saling mengampuni, serta berpuncak dalam sakramen tobat. Tugas

pengudusan ini dilaksanakan dalam doa bersama yang berpusat pada peristiwa

hidup berkeluarga.

c. Tugas Rajawi

Keluarga Kristiani memiliki tugas untuk melayani sesama manusia, seperti

Kristus Raja (Rm 6:12). Pelayanan tersebut tidak hanya untuk keluarga sendiri

berdasarkan cinta kasih tetapi juga mencakup mereka yang menderita.

3. Tanggung jawab Keluarga Katolik

Berdasarkan uraian mengenai pengertian tanggung jawab dan keluarga

Katolik di depan, maka dapat dikatakan bahwa tanggung jawab merupakan

kewajiban untuk melakukan tugas yang harus ditanggung dan dijalankan oleh

anggota keluarga melalui penyertaan terang dan bimbingan Roh Kudus.

Kehadiran orangtua adalah cerminan sekaligus sarana kehadiran Allah di dalam

keluarga untuk menuntun anak-anak agar dapat mengenal dan mengimaniNya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

28

Maka sejak dini, anak-anak harus diajarkan untuk mengenal Allah seturut dengan

iman yang telah mereka terima dalam sakramen baptis. Untuk mencapai itu

semua, orangtua mempunyai kewajiban membangun suasana keluarga yang

dihidupi oleh semangat cinta kasih dan cinta bakti kepada Allah.

Hery Setyawan (2014: 116) mengemukakan pendapatnya dalam Jurnal

Teologi bahwa “Kewajiban dan tanggung jawab memberikan pewartaan dan

pendidikan iman pada anak merupakan suatu kenyataan ilmiah yang tidak bisa

dipungkiri dan dihindari oleh setiap pribadi sebagai orangtua”. Hal inilah yang

menjadi tugas orangtua sebagai pembina iman untuk memperkenalkan realitas

hidup duniawi sekaligus membimbing anak-anak dan mengajarkan kepada mereka

tentang kebenaran.

Kehidupan di dalam keluarga sungguh berpengaruh bagi tingkah laku setiap

anggotanya dalam hidup menggereja maupun bermasyarakat. Jim Merhaut

menegaskan bahwa orangtua akan mendapatkan buahnya dari apa yang mereka

lakukan. Anak-anak perlu dibina menjadi pribadi Katolik yang dewasa dan penuh

dengan sukacita bersedia untuk mengambil bagian dalam pembangunan hidup

bersama (Heryatno Wono Wulung, 2016: 158).

Keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga “Ecclesia Domestica’

mempunyai tanggung jawab dalam membina iman anak secara Katolik demi

kesejahteraan rohani dalam doa dan karya yang dijiwai oleh cinta kasih Allah.

Keluarga sebagai tempat pertama dan utama pembinaan iman yang tidak dapat

tergantikan. Dengan demikian, keluarga diharapkan dapat mengambil bagian

dalam tugas Gereja yakni: koinonia, leiturgia, kerygma, diakonia, dan martyria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

29

Konferensi Waligereja Indonesia (2011: 15-18) menguraikan secara singkat

masing-masing tugas inti keluarga Kristiani sebagai wujud tanggungjawabnya

akan pertumbuhan dan perkembangan iman anak di dalam keluarga.

a) Persekutuan (Koinonia)

Keluarga adalah persekutuan seluruh hidup (consortium totius vitae) antara

seorang laki-laki dan perempuan berlandaskan perjanjian antara kedua pihak

dan diteguhkan melalui kesepakatan perkawinan. Persekutuan antara suami-

isteri diteguhkan dengan kehadiran anak-anak dan keluarga besar. Ciri

pokok dari persekutuan tersebut adalah hidup bersama berdasarkan iman

dan cinta kasih serta kesediaan untuk saling mengembangkan pribadi satu

dengan yang lain. Persekutuan dalam keluarga terwujud pada saat-saat

bersama, doa bersama, kesetiaan dalam suka dan duka, untung dan malang,

ketika sehat maupun sakit.

b) Liturgi (Leiturgia)

Kepenuhan hidup Katolik tercapai dalam sakramen-sakramen dan hidup

doa. Melalui sakramen dan hidup doa keluarga bertemu dan berdialog

dengan Allah, mereka dikuduskan dan menguduskan jemaat gerejawi serta

dunia. Tanggung jawab membangun kesejahteraan rohani dan jasmani

merupakan perutusan dari keluarga khususnya suami isteri. Melalui doa dan

karya tercipta relasi yang mesra dengan Allah.

c) Pewartaan Injil (Kerygma)

Keluarga merupakan Gereja rumah tangga yang turut ambil bagian dalam

tugas Gereja untuk mewartakan Injil. Tugas tersebut dilaksanakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

30

mendengarkan, menghayati, melaksanakan, dan mewartakan Sabda Allah.

Keluarga merupakan Gereja kecil sebagai tempat utama Injil disalurkan dan

sebagai pemancar sinar cinta kasih yang mampu merengkuh keluarga-

keluarga lainnya.

d) Pelayanan (Diakonia)

Keluarga merupakan persekutuan cinta kasih, maka keluarga dipanggil

untuk mengamalkan cinta kasih itu melalui pengabdiannya kepada sesama

terutama mereka yang papa. Dijiwai oleh cinta kasih dan semangat

pelayanan, keluarga Katolik menyediakan diri untuk melayani setiap orang

sebagai pribadi dan anak Allah. Pelayanan keluarga hendaknya bertujuan

memberdayakan mereka yang dilayani, sehingga dapat mandiri.

e) Kesaksian Iman (Martyria)

Keluarga hendaknya berani memberi kesaksian imannya dengan perkataan

maupun tindakan serta siap menanggung resiko yang muncul dari imannya

itu. Kesaksian iman dilakukan dengan berani menyuarakan kebenaran,

bersikap kritis terhadap berbagai ketidakadilan dan tindak kekerasan.

B. Pembinaan Iman Anak

1. Pengertian Pembinaan Iman Anak

Pembinaan iman anak yang biasa disingkat PIA merupakan salah satu

kegiatan katekese dalam rangka pendidikan iman anak. Pendidikan dalam

keluarga harus memperhatikan pendidikan iman dan moral Katolik. Keluarga

adalah sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman Katolik (KWI, 2011: 29-30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

31

Adisusanto (1995: 1-2) mengemukakan bahwa pendidikan yang sejati perlu

mendalami arti hidup manusia di tengah alam semesta, di antara sesamanya dan di

hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan menyangkut seluruh pribadi

manusia: tubuh, pikiran, perasaan, kehendak, jiwa, dan hubungannya dengan

Allah. Artinya pendidikan iman tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi

juga membentuk sikap iman. Maka yang dimaksud dengan pendidikan iman

adalah proses dan usaha-usaha orang-orang dewasa untuk membantu anak-anak

muda agar mereka mampu menghormati dan mengasihi Allah, Pencipta dan

Penyelamat (Soerjanto dan Widiastoeti, 2007: 10). Pendidikan iman anak

merupakan segala kegiatan apapun, manapun yang dilakukan demi perkembangan

iman anak, baik dalam lingkup keluarga maupun paroki. Dalam pelaksanaannya,

orangtua bekerja sama secara sinergis dan seimbang dengan para pembina iman

anak di sekolah, paroki maupun di lingkungan masyarakat. Pembina iman anak

juga harus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak dan martabat serta

hak-hak anak (Suhardiyanto, 2010: 10).

Keluarga merupakan pembinaan yang pertama dan mendasar bagi hidup

memasyarakat (FC, 37). Keluarga sebagai persekutuan cinta kasih, mengalami

penyerahan diri sebagai hukum yang menuntun dan mengembangkannya.

Pemberian diri antara suami dan istri menjadi pola yang harus dipraktekkan dalam

hubungan antara kakak-beradik serta semua anggota keluarga. Persekutuan dan

sikap saling berbagi dalam hidup sehari-hari di dalam keluarga baik senang

maupun sedih, merupakan pembinaan yang paling nyata dan efektif bagi kesatuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

32

anak-anak secara aktif, bertanggung jawab dan berdaya-guna dalam lingkup

masyarakat yang luas.

Orangtua sebagai mitra Allah dalam karya penciptaan, mempunyai tanggung

jawab untuk menjadi pembina utama dan pertama yang tak tergantikan oleh siapa

pun. Keluarga tidak boleh menyerahkan tanggung jawabnya kepada pihak diluar

keluarga, baik di dalam Gereja maupun di sekolah. Anak-anak merupakan bagian

integral dari keluarga, maka dari itu setiap anggota keluarga khususnya orangtua

menurut cara dan kemampuannya ikut berperan dalam pendidikan masing-masing

anak. Anak sebagai generasi masa depan sudah selayaknya dibesarkan dan dibina

dengan baik dan benar. Usaha pendidikan dari orangtua harus menjangkau seluruh

kepribadian anak. Pendidikan harus membantu anak menuju kedewasaan fisik,

emosional, afektif, moral, dan sosial, juga dalam pembinaan akal budi serta iman

(Emiyan, 2001: 155).

Di dalam keluarga, anak-anak juga perlu dilibatkan dalam kegiatan rohani

misalnya, anak diminta untuk memimpin doa rosario keluarga, anak diminta untuk

memimpin doa malam, doa makan, dan membaca Kitab Suci. Orangtua juga dapat

memberikan fasilitas lain dengan mengajak anak-anak untuk pergi ke

perpustakaan rohani membaca-baca buku rohani, ziarah ke goa Maria, kemudian

mendorong anak-anak untuk bersedia mengikuti pertemuan missioner (Tri Priyo,

2017: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

33

2. Tujuan Pembinaan Iman Anak

Anak-anak sangat membutuhkan pendampingan dan pembinaan iman sejak

dini. Hal ini sangat diperlukan agar anak dapat menanggapinya dan demi

terwujudnya Karya Allah dalam keluarga. Berkat Sakramen baptis anak-anak

menjadi putra-putri Allah oleh karena itu mereka berhak menerima pendidikan

iman Katolik sampai pada kedewasaan iman (KWI, 2011: 30). Pendidikan iman

bertujuan menumbuhkan sikap beriman dalam diri anak-anak. Dengan sikap

beriman itu anak-anak siap menyambut kasih Allah dan membalasnya, serta ikut

ambil bagian dalam membangun Gereja.

Suhardiyanto (2010: 11) mengemukakan pendapatnya bahwa tujuan utama

pendidikan iman anak dalam konteks pembinaan iman anak adalah agar anak-

anak memiliki sikap iman Kristiani dan bangga atas imannya, serta anak-anak

memiliki wawasan yang luas sehingga dapat mengungkapkan dan mewujudkan

imannya sesuai usia mereka. Kleden dalam artikel yang berjudul “Tuntunan untuk

Iman Anak” menuliskan bahwa pendidikan iman bertujuan untuk

memperkembangkan iman anak, sehingga anak mampu terlibat dan

bertanggungjawab di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Untuk dapat mencapai

hal tersebut, anak perlu dibantu untuk mengenal misteri karya keselamatan Allah,

belajar bersyukur atas berbagai karunia, serta dapat menghayati hidup sebagai

manusia baru. Tidak hanya itu, pendidikan iman anak juga harus mencakup

pengetahuan, pendidikan liturgi, pembentukan moral, belajar berdoa, pendidikan

hidup berkomunitas, dan pendidikan missioner. Kleden menyampaikan

pandangan Groome bahwa unsur-unsur pendidikan iman mempunyai tiga aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

34

iman Kristiani yang harus diperhatikan dalam pendidikan iman yaitu: a) aspek

kognitif, memberikan informasi mengenai ajaran iman seseorang, b) aspek afektif,

membuat orang berdoa dan mengembangkan spiritualitasnya, serta c) aspek

tingkah laku, membuat orang bertindak sesuai dengan keutamaan-keutamaan

Kristus (Kleden, 2014: 8).

Pembinaan iman diharapkan mampu untuk menegakkan nilai-nilai Kerajaan

Allah di tengah-tengah kehidupan dan perlu dimengerti sebagai simbol relasi

antara Allah dan manusia. Kerajaan Allah adalah tindakan Allah yang

mewahyukan dan memberikan diri-Nya bagi kehidupan manusia. Allah bertindak

di dalam sejarah hidup manusia dengan maksud menyelamatkan semua manusia

(Heryatno Wono Wulung, 1995: 106).

Paus Fransiskus menegaskan bahwa keluarga memiliki tempat dan peran

yang strategis untuk pelaksanaan pembinaan iman umat demi terwujudnya nilai-

nilai Kerajaan Allah. Beliau juga menegaskan bahwa keluarga merupakan tempat

sentral pembinaan iman dan orangtua merupakan pelaku utamanya (Heryatno

Wono Wulung, 2016: 145). Orangtua sebagai bagian dari keluarga juga memiliki

kewajiban terhadap anak-anaknya. Mereka mempunyai tanggung jawab untuk

mendidik, mengasihi, dan menghormati mereka sebagai pribadi serta

menyediakan kebutuhan-kebutuhan material maupun spiritual (Kompendium,

2011: 162).

3. Bentuk-bentuk Pembinaan Iman Anak

Yang dimaksud dengan iman ialah hormat dan kasih manusia terhadap

Allah. Hormat dan kasih manusia terhadap Allah itu biasanya berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

35

bersamaan dengan perkembangan seluruh kepribadiannya. Bila seseorang

semakin dewasa secara menyeluruh, maka biasanya ia juga semakin dewasa

dalam iman (Soerjanto dan Widiastoeti, 2007: 10).

Iman yang diteladankan serta segala proses yang diusahakan oleh orangtua

dan orang-orang dewasa sungguh penting bagi keberhasilan pembinaan iman

anak-anak. Dengan demikian, untuk mencapai perkembangan iman anak-anak

tentunya harus memperhatikan bentuk-bentuk pendekatan yang diterapkan dalam

hidup sehari-hari sesuai dengan konteks perkembangan iman anak-anak. Soerjanto

dan Widiastoeti (2007: 14) berpendapat bahwa ada empat bentuk pembinaan iman

anak.

a. Teladan tokoh-tokoh identifikasi:

Iman biasanya tumbuh pada anak saat ia mengamati dan mengikuti

tokoh-tokoh identifikasinya, secara spontan dan belum terlalu disadari.

Tokoh-tokoh identifikasi tersebut adalah orang-orang dewasa yang

terpenting dan terdekat baginya, yakni orangtuanya. Sikap dan perilakunya

mengacu pada sikap atau perilaku dari orang-orang dewasa yang

dihormatinya, tokoh-tokoh panutannya.

Kemampuan seorang anak untuk memahami sesuatu secara abstrak

biasanya masih sangat terbatas. Ia lebih mampu memahami sesuatu

dengan melihat contoh-contoh yang konkrit dan cenderung mengikuti

contoh-contoh tersebut. Karena itulah, pimpinan Gereja Katolik berharap

bahwa anak-anak menemukan teladan hidup beriman pertama-tama dalam

diri orangtua dan anggota-anggota keluarganya sendiri. Dalam dokumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

36

yang berjudul”Catechesi Tradendae”, ditegaskan bahwa sejak usia dini

para anggota keluarga perlu saling membantu agar bertumbuh dalam iman

(CT, 68).

b. Suasana:

Suasana yang dimaksudkan adalah keadaan dari suatu tempat.

Suasana tersebut sulit dirumuskan, tetapi mudah dirasakan atau dialami.

Bagi seorang anak, suasana merupakan keadaan yang menyenangkan atau

tidak, membuatnya kerasan atau tidak. Pengaruh suasana rumah

terhadapnya sangatlah besar, apalagi bila hal itu dialaminya selama

bertahun-tahun. Karena itulah pimpinan Gereja Katolik menegaskan

bahwa suasana keluarga yang diresapi kasih dan hormat mempengaruhi

anak seumur hidupnya (CT, 68).

Suasana dapat terjadi karena kebetulan saja. Namun, mengingat

pengaruhnya yang besar dalam perkembangan iman anak, suasana di

rumah sebaiknya tidak terjadi karena kebetulan, melainkan karena

”direkayasa” (dalam arti positif) sedemikian rupa sehingga ia

memungkinkan perkembangan iman. Suasana seperti itu dapat diciptakan

antara lain dalam sikap dan perilaku semua anggota keluarga yang penuh

kasih sayang dan keakraban; cara dan irama hidup yang sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhan semua anggota keluarga dan sekaligus

memungkinkan terciptanya selingan yang menyegarkan; ruang-ruang

rumah dan kebun ditata sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

37

yang manusiawi dan Kristiani; dan tersedianya fasilitas yang memadai

terutama bagi anak.

c. Pengajaran:

Keteladanan kadang-kadang bersifat agak tersembunyi (Soerjanto

dan Widiastoeti, 2007: 16). Keteladanan tersebut dapat dilihat melalui apa

yang dilakukan oleh orangtuanya. Maka keteladanan itu sebaiknya juga

diperkuat dengan pengajaran, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

daya tangkap anak, sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan

kepribadiannya.

d. Komunikasi:

“Komunikasi antara semua anggota keluarga merupakan faktor

pendukung perkembangan iman yang tak tergantikan” (Soerjanto dan

Widiastoeti, 2007: 16). Hal-hal yang dikomunikasikan tidak perlu selalu

langsung mengenai iman. Meskipun demikian, isi komunikasi itu

sebaiknya dapat memperluas wawasan iman dan menjadi sumber inspirasi

iman. Sementara itu, bentuk-bentuk komunikasi sangat dipengaruhi oleh

faktor budaya, misalnya: kebiasaan berterus-terang atau sembunyi-

sembunyi, kebebasan berpikir atau ketaatan buta. Proses globalisasi

sekarang ini membuka kemungkinan munculnya bentuk-bentuk

komunikasi yang baru.

e. Kegiatan Rohani

Orangtua dapat melibatkan anak-anak melalui kegiatan rohani dalam

hidup sehari-hari. Orangtua tanpa ragu memberikan kepercayaan penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

38

kepada anak-anak mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan rohani baik di

rumah, di lingkungan maupun di gereja. Orangtua memberikan peluang

kepada anak-anak untuk berekspresi dalam kegiatan rohani. Anak-anak bisa

dilatih dengan tradisi kekatolikan (KWI, 2011: 31), melalui doa-doa, ibadat-

ibadat baik yang bersifat liturgis maupun devosional, dan kegiatan lainnya.

Keluarga sebagai Gereja rumah-tangga mempersiapkan anak-anak untuk

menerima sakramen-sakramen.

C. Pembinaan Iman Anak Merupakan Tanggung Jawab Keluarga

Hidup adalah rahmat dan harus dipertanggungjawabkan sebab pada saatnya

nanti harus memberi pertanggungjawaban atas hidup yang diterima kepada Sang

Pencipta (Rm 14:11). Tiga bentuk pertanggungjawaban hidup manusia yakni:

mempertahankan hidup (mensyukuri, menghargai, menjaga, merawat,

memelihara, dsb), memaknai hidup (melalui: aktivitas, peranan/tugas, karya,

pilihan status hidup, dsb), serta mengembangkan hidup (mencapai: kemajuan,

prestasi, dsb) artinya hidup berkeluarga perlu ditempatkan dalam perspektif

pertanggungjawaban hidup. Oleh karena itu dalam rangka pertanggungjawaban

hidup, pilihan status hidup berkeluarga terlebih sebagai pemaknaan atas hidup

manusia, perlu ditempatkan dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan

hidup manusia (Kristianto, 2014: 51).

Hendro Budiyanto (2010: 62) mengemukakan bahwa kehidupan dan

pertumbuhan anak-anak menjadi sangat penting. Anak-anak diharapkan menjadi

generasi penerus, bahkan menjadi tumpuan yang dapat diharapkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

39

dibanggakan bagi kehidupan dan perkembangan Gereja masa depan. Pendidikan

anak-anak di segala bidang kehidupan khususnya “pendidikan iman” sangat

penting dan mendesak untuk dipikirkan dan dilakukan oleh orangtua. Pendidikan

iman sejak usia dini dapat menentukan keberadaan dan kehidupan anak-anak di

masa depan, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan beriman,

maupun panggilan hidupnya.

Tugas mendidik pertama-tama adalah tanggung jawab keluarga, karena

keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya anak memperoleh pengajaran

mengenai keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan

bermasyarakat, tempat anak hidup dan berkembang (GE, 3). Di dalam keluarga,

anak-anak lambat laun diajak untuk berintegrasi dengan masyarakat dan umat

Allah.

Menurut Pudjiono dan Oetomo (2007: 5) kemajuan zaman membawa

dampak negatif, baik yang bersifat eksternal maupun yang bersifat internal. Yang

dimaksud dengan pengaruh eksternal adalah pengaruh yang berasal dari luar

rumah, misalnya dari media komunikasi, acara TV, dan peredaran obat

(psikotropika) yang semakin marak. Karena itu orang tua perlu menyadari dan

bertanggung jawab mengawasi anak-anak dalam menyaksikan berbagai informasi

yang diterima oleh anak. Saat ini maraknya informasi dari media massa dan

berbagai tayangan yang kurang efektif akan mempengaruhi kepribadian anak-

anak. Sedangkan pengaruh internal adalah pengaruh yang berasal dari lingkungan

keluarga sendiri, misalnya hubungan keluarga yang tidak harmonis antar para

anggotanya. Pudjiono dan Oetomo (2007: 6) mengatakan bahwa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

40

memberikan pendidikan agama Katolik kepada anak-anak di rumah, orang tua

sebaiknya mengusahakan kegiatan berikut:

1. Berdoa, agar diberi karunia hikmat oleh Tuhan, sehingga mampu

memberikan pendidikan iman kepada anak-anak.

2. Meningkatkan iman sendiri, dengan membaca Kitab Suci, buku-buku

rohani, dan buku-buku tentang pendidik anak (seperti: Kiat Sukses

Mendidik Anak Dalam Tuhan; Kuasa Ucapan Berkat, dan sebagainya).

3. Lebih banyak memberikan teladan dan membagikan pengalaman iman

yang konkret daripada bersikap menggurui dengan banyak omongan

yang tidak efektif.

4. Berlaku sebagai sahabat, sehingga anak-anak mau dan mampu terbuka

kepada orang tua sendiri.

5. Mendidik anak-anak dengan banyak menyampaikan ajaran dan teladan

Tuhan Yesus Kristus (Ef 6:4).

6. Bersungguh-sungguh dalam mendidik iman anak, tidak setengah-

setengah, tidak hanya “kalau ada waktu” saja.

7. Tidak pernah merasa bosan, bersedia mengulang-ulang dalam

memberikan nasihat bijaksana (Ul 6:7-8).

Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa orangtua tidak cukup hanya

memenuhi kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup anak-anaknya. Dalam

hal ini anak membutuhkan perhatian yang lebih mendalam serta pengelolaan yang

lebih intensif, baik melalui pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non

formal (keluarga). Melalui sarana pendidikan, orangtua dapat memberikan

pengaruh dalam pembentukan pribadi anak dan watak yang akan dibawanya

hingga dewasa (Sobur, 1987: 1). Hal senada juga disampaikan oleh Soerjanto dan

Widiastoeti (2007: 14) yang mengatakan melalui orangtua, Allah menginginkan

dan memberikan hal-hal yang baik bagi anak-anak. Hal baik tersebut bukan hanya

materi (sandang, pangan, papan) dan kepuasan psikis, melainkan juga keutamaan-

keutamaan hidup, yakni: iman, harapan, dan kasih. Di dalam keluarga, orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

41

mempunyai peranan sebagai pemberi teladan sekaligus membantu anak-anak

mereka mengembangkan keutamaan-keutamaan tersebut.

Keluarga adalah tempat yang paling baik untuk pendidikan. Tidak ada

tempat pendidikan yang lain, baik yang didirikan oleh pemerintah atau gereja,

yang dapat menggantikan keluarga (Kalis Stevanus, 2016: 10). Dalam

mengembangkan iman anak, metode pendidikan yang baik tidak akan mendikte

orangtua untuk mendidik anak menurut sistem secara kaku, dan mengikuti segala

sesuatu sama persis dengan buku petunjuk atau metode tertentu karena pada

dasarnya setiap keluarga dan setiap anak adalah unik (Sobur, 1987: 6).

Hery Setyawan (2014: 112) mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan

iman anak yang diberikan orangtua kepada anak-anaknya sangatlah efektif karena

keluarga merupakan Ecclesia Domestica (Gereja Rumah Tangga). Keluarga

bukan hanya merupakan sebuah komunitas basis manusiawi saja, melainkan juga

komunitas basis gerejawi yang mengambil bagian dalam karya penyelamatan

Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

42

BAB III

GAMBARAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA

KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH

YOAKIM PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN

Pada bab III ini, penulis akan menguraikan gambaran umum tentang paroki

Keluarga Kudus Parakan. Situasi yang penulis paparkan berdasarkan manuskrip

dan wawancara secara langsung dengan bapak Ignatius Pais Ryan Nugroho pada

tanggal 23 Agustus 2017. Pokok permasalahan yang akan diangkat dalam bab ini

adalah sejauh mana keluarga Katolik di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus

Parakan telah melaksanakan tanggung jawabnya sehingga berpengaruh positif

terhadap pembinaan iman anak.

Bab III ini dibagi menjadi dua pokok bahasan. Pada pokok bahasan pertama

penulis memaparkan situasi umum paroki Keluarga Kudus Parakan. Kemudian

pokok bahasan yang kedua membahas penelitian mengenai pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim paroki

Keluarga Kudus Parakan.

Pokok bahasan pertama berisi gambaran umum situasi geografis, sejarah

situasi umat, visi, misi serta strategi paroki Keluarga Kudus Parakan. Kemudian,

pokok bahasan kedua berisi mengenai persiapan penelitian, laporan dan

pembahasan hasil penelitian menurut masing-masing variabel, dan kesimpulan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

43

A. Gambaran Umum Paroki Keluarga Kudus Parakan

1. Situasi Geografis Paroki Keluarga Kudus Parakan

Penulisan situasi geografis paroki Keluarga Kudus Parakan berdasarkan peta

wilayah paroki Keluarga Kudus Parakan (Lih. Pedoman Pelaksanaan Dewan

Paroki, 2006: 10). Data lain yang penulis gunakan adalah hasil dari wawancara

secara langsung dengan bapak Ignatius Peis Ryan Nugroho sebagai pengurus

serketariat paroki Keluarga Kudus Parakan tanggal 23 Agustus 2017. Paroki

Keluarga Kudus Parakan terletak di pusat kota dan wilayahnya strategis sebab

mencakup pusat perbelanjaan (pasar dan pertokoan), rumah sakit, dan juga

kawasan penghasil tembakau. Kota Parakan merupakan wilayah administratif

kecamatan dari Kabupaten Temanggung. Batas-batas geografisnya sebagai

berikut:

1) Barat : Paroki Santo Paulus Wonosobo

2) Utara : Wilayah St.Dominikus Ngadirejo dan wilayah Ephifani Jumo

3) Selatan : Paroki Santo Filipus Kapencar Wonosobo

4) Timur : Paroki Santo Petrus dan Paulus Temanggung

2. Sejarah Singkat Paroki Keluarga Kudus Parakan

Penulisan sejarah singkat Paroki Keluarga Kudus Parakan mengacu pada

buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007 (2007: 25-27). Buku

kenangan tersebut dikoordinir oleh Romo Ignatius Supriyatno, MSF. Paroki

Keluarga Kudus Parakan merupakan paroki yang paling muda di antara paroki-

paroki yang dilayani oleh tarekat MSF Jawa. Diresmikan pada tahun 2005, paroki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

44

yang terletak di kaki gunung yang sejuk ini terus berbenah dan bertumbuh.

Sejarah Gereja Paroki Keluarga Kudus Parakan ini melalui beberapa periode

yakni periode awal, menjadi Stasi, Paroki Administratif, dan menuju paroki

mandiri.

1) Periode Awal

Umat Katolik Parakan bermula dari keluarga Bapak Fs. Noto Wiharjo yang

berdomisili di kampung Jetis Parakan pada tahun 1950. Beliau adalah seorang

Hoopsiner Penilik Sekolah Rakyat Jawa (SRJ). Di keluarga inilah, Misa diadakan

untuk pertama kalinya di Parakan oleh Romo Th. Hardjowasito Pr, dari Magelang

(Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007, 25)1. Sejak

Bpk.Noto mengalami perpindahan tugas, umat mengikuti Misa sesuai dengan

tempat yang disediakan. Pada tahun 1957, Bapak Fs. Noto Wiharjo dipindah lagi

ke Parakan dan kembali menghubungi seorang Pastor di Magelang untuk

merayakan Ekaristi setiap sebulan sekali di rumah Bapak Naftali sebagai tokoh

dari Gereja Kristen Jawa. Perkembangan umat semakin meningkat dan

berkembang. Hal ini tidak lepas dari pelayanan dan pengorbanan seorang katekis

yaitu Bapak JB. Ngadimin yang berasal dari Ds. Kebondalem

Pada tahun 1959-1960 Misa dilayani oleh Rm. A. Sandiwan Broto Pr.

Beliau juga melayani umat di sebuah lereng Gunung Prau dan merintis berdirinya

Gereja di Wilayah Wates (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa

1932-2007: 2007, 25). Dalam perintisannya Rm. A. Sandiwan Broto Pr dibantu

1 Lih. Ign.Supriyatno, MSF (Ed). Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007

Satu Visi Satu Perutusan (tanpa tempat, tanpa penerbit), hal 25. Selanjutnya akan dirujuk dengan

“Buku Kenangan MSF”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

45

oleh Ibu M. Sudjilah yang berasal dari Yogyakarta dan bekerja sebagai guru.

Romo A. Sandiwan Broto Pr digantikan oleh Romo Th.Hardjowasito Pr. Sejak itu

pula bermunculan para katekis relawan yang bersedia melayani seperti Bpk. JB.

Ngadimin, Bpk. Albertus Sukanto, Bpk. Sumiardi, Bpk Faustinus Moekaryoen

serta Ibu Tin Moekayoen. Peran mereka sungguh membantu perkembangan dan

pelayanan umat. Mereka melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah Jolopo,

mengajar agama kepada Keluarga Bapak Ali dan juga mengajar agama di sekolah

bagi anak-anak (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007:

2007, 25).

Periode tahun 1962 – 1965, atas inisiatif Bpk. Handoyo Bpk. Tan Tjeng Jap,

Misa yang semula diadakan di Jubug, di pindah ke Parakan di rumah Ny. Tan An

Djien, Kampung Ngempon Lor Parakan Wetan. Kedua Bapak tersebut aktif dan

terus berusaha mengajak teman-temannya yang bukan Katolik untuk mengikuti

Misa dan pelajaran agama Katolik. Rm. Tan King Hwat Pr dari Paroki

Temanggung bersedia memberikan diri melayani umat untuk memperkembangkan

iman Katolik. Seiring dengan itu terjadi baptisan seorang tokoh pegawai Kantor

Pajak wilayah Parakan (Bpk. Rudjito) bersama dengan 60 orang (Buku Kenangan

MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007, 25). Peristiwa ini menjadi

sejarah dalam perkembangan umat sekaligus perkembangan bagi wilayah Parakan

sendiri. Peran dan kerja keras dari tokoh-tokoh umat dan berkat bantuan dari

Muder Agnes dan Suster Yohana untuk mewartakan Injil membuahkan hasil yaitu

perkembangan umat semakin meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

46

2) Menjadi Stasi

Umat mulai merindukan gedung Gereja sendiri dikarenakan jumlah umat

yang semakin bertambah banyak. Upaya untuk mencari lahan yang kosong

dilakukan oleh sejumlah umat. Hingga pada akhirnya mereka menemukan lokasi

yang sekiranya baik untuk membangun Gereja, lokasi tersebut merupakan tanah

kapling dan berdekatan dengan pasar, yaitu di Jalan Aip Mungkar no. 37C

Parakan (lokasi Gereja saat ini). Umat saling bekerja sama dan gotong royong

untuk membangun gedung Gereja.

Pada tanggal 17 Agustus 1974 gedung tersebut diresmikan oleh Mgr.

Darmayuwana Pr, Uskup Agung Semarang. Pada waktu itu gedung yang

dibangun belum diberi nama Gereja namun disebut sebagai “Wisma Pembinaan

Mental.” Sejak saat itu Ekaristi dilaksanakan di gedung tersebut. Dalam

perkembangan, nama “Wisma Pembinaan Mental” diubah namanya menjadi

“Gereja Katolik Keluarga Kudus” atas saran Rm FA. Widiantara MSF (Buku

Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007, 26).

Wilayah Parakan ditingkatkan menjadi Stasi dari Paroki St. Petrus dan

Paulus Temanggung. Ketua Stasi pertama adalah Bapak YB. Slamet. Mulai saat

itu pelayanan Ekaristi rutin diadakan seminggu sekali. Paguyuban ibu-ibu mulai

dibentuk pada tahun 1978. Paguyuban tersebut mempunyai kegiatan antara lain:

mengadakan arisan setiap bulan sekali yang hasilnya dipakai untuk pembangunan

pastoran (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007,

26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

47

Pembangunan pastoran dapat diselesaikan pada tanggal 2 April 1980 dan

diresmikan oleh Pater Yosephus Scheter MSF (Superior Jenderal MSF).

Komunitas Suster PBHK hadir di Parakan pada bulan Juni tahun 1982 (Buku

Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007, 26). Umat

menyambut kehadiran suster-suster PBHK dengan penuh antusias dan sukacita.

Para suster PBHK mulai merencanakan untuk mendirikan tempat pendidikan di

Parakan. Para suster bekerja sama dengan umat untuk mendirikan aula yang akan

dipakai untuk pendidikan TK yaitu TK Ade Irma Suryani. Pada tahun 1983,

dibuka juga tempat pendidikan untuk SD St. Maria yang beralamat di Jl. Raya

Kedu km.1 Bulu. Satu tahun kemudian para Suster PBHK juga merintis

pendidikan untuk SMP St.Maria di kompleks yang sama. Komunitas susteran

PBHK tinggal di pasturan untuk sementara.

3) Paroki Administratif

Pada tanggal 1 Januari 1984 Stasi Parakan yang merupakan wilayah dari

Paroki Santo Petrus dan Paulus Temanggung ditingkatkan statusnya dari Stasi

menjadi Paroki Administratif atas ijin dari Bapak Uskup Agung Semarang Mgr.

Yulius Darmaatmaja SJ. Peristiwa bersejarah ini menjadi awal yang baik bagi

masa depan dan perkembangan umat di Parakan. Pada bulan Juni 1985

Komunitas Suster PBHK berpindah tempat di Jalan Stasiun No 40 Parakan dan

Pastoran difungsikan sebagai tempat tinggal Romo yang bertugas di Parakan.

Pada tanggal 10 Oktober 1992 Komunitas Suster PBHK pindah di Jl. Raya Kedu

Km. 1 Bulu (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007,

26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

48

Perkembangan umat di Parakan tidak lepas dari peran ibu-ibu Paroki

sehingga pada tanggal 29 Mei 1985 dibentuklah paguyuban ibu-ibu Katolik yaitu

“kelompok ibu-ibu Matius dan Markus.” Kegiatan ini bertujuan untuk

mengakrabkan dan mengaktifkan kegiatan ibu-ibu, menggugah dan

menghidupkan nafas kehidupan dalam diri ibu-ibu serta memberikan ruang gerak

bagi ibu-ibu.

Dalam perjalanan, Dewan Paroki membuat keputusan perubahan status Tiga

Lingkungan di dekat paroki menjadi Dua wilayah besar yaitu Wilayah Maria dan

Yosep. Stasi pun mengalami perkembangan dari Enam Stasi menjadi Sebelas

Stasi. Stasi tambahan tersebut adalah: Jumo, Ngadirejo, Cemoro, Wates, dan

Lowungu (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007: 2007,

27).

4) Menuju Paroki Mandiri

Dalam rangka mempersiapkan menjadi Paroki mandiri, pada tanggal 30 Mei

2002 kelembagaan Gereja di Paroki Administratif Parakan membentuk Pengurus

Gereja Papa Miskin (PGPM). Selain itu upaya merenovasi Gereja, mengadakan

perluasan bangunan Gereja dan pembangunan Pastoran juga dilakukan. Pada

tanggal 2 Agustus 2004, Dewan Paroki Administratif Keluarga Kudus Parakan

mengajukan permohonan untuk menjadi Paroki mandiri kepada Bapak Uskup

Agung Semarang. Melalui musyawarah, kerinduan umat untuk menjadi Paroki

Mandiri dikabulkan oleh Mgr. Ignatius Suharyo Pr, Uskup Agung Semarang.

Paroki Keluarga Kudus Parakan diresmikan pada tanggal 8 Oktober 2005

oleh Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo Pr. Pada tanggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

49

yang sama juga bertepatan dengan perayaan penerimaan Sakramen penguatan/

Krisma kepada umat. Secara resmi pula dinyatakan dengan pembacaan SK bahwa

Romo BS. Haryaasmara, MSF dan Rm, Agustinus Saryanto, MSF menjadi Pastor

Kepala dan Pastor pembantu paroki.

Penataan administrasi dan wilayah pun kembali dilaksanakan. Stasi-stasi

berubah nama menjadi wilayah, bahkan ada yang menjadi lingkungan. Dibentuk

pula kepengurusan Dewan Paroki baru. Penetapan wilayah dan lingkungan ini

dituangkan dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP) yang disahkan

oleh Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo Pr pada tanggal 12

Agustus 2006 (Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007:

2007, 27).

3. Visi, Misi dan Strategi Paroki Keluarga Kudus Parakan

a. Visi

Rumusan visi dan misi yang penulis uraikan di bawah ini menurut

Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan Rancangan Anggaran

Investasi (RAI) tahun 2017 yang termuat dalam program kerja paroki (lih.

manuskrip, 2017: 2). Visi dan misi paroki Keluarga Kudus Parakan dibuat sesuai

dengan visi misi Keuskupan Agung Semarang yakni “terwujudnya peradaban

kasih dalam masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat, dan beriman”.

b. Misi

Berdasarkan Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan

Rancangan Anggaran Investasi (RAI) tahun 2017 yang termuat dalam program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

50

kerja paroki (lih. manuskrip, 2017: 2), Misi paroki dibuat sesuai dengan misi

Keuskupan Agung Semarang adalah:

1. Meningkatkan mutu kehidupan bersama umat terutama kaum kecil, lemah,

miskin, tersingkir, difabel, kaum tani, nelayan, buruh, dan sektor ekonomi

kecil.

2. Meningkatkan partisipasi umat, baik laki-laki maupun perempuan, dalam

memperjuangkan kebijakan publik yang bermartabat dan adil, melestarikan

lingkungan sebagai rumah bersama dan nilai-nilai budaya setempat.

3. Menyelenggarakan formation iman yang integral, berjenjang, dan

berkelanjutan yang bercirikan cerdas, tangguh, missioner, dan dialogal.

4. Menyelenggarakan pendidikan yang komprehensif, integral, berwawasan

kebangsaan, dan berlandaskan Pancasila bagi masyarakat.

5. Mengembangkan kerja sama di berbagai tingkat dan berbagai bidang

kehidupan yang menyangkut kesejahteraan, martabat manusia, dan

keberimanan.

c. Strategi

Strategi adalah pengutamaan langkah kerja. Strategi yang diambil dalam

mewujudkan misi untuk mencapai visi Gereja Paroki Keluarga Kudus Parakan

mengacu pada Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan

Rancangan Anggaran Investasi (RAI) tahun 2017 yang termuat dalam program

kerja paroki (lih. manuskrip, 2017: 3). Rumusan strategi paroki keluarga Kudus

Parakan dibuat sesuai dengan strategi Keuskupan Agung Semarang yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

51

1) Pengembangan karisma dan potensi umat baik fisik, emosional, intelektual,

dan spiritual dengan mengedepankan kesetaraan gender.

2) Peningkatan kerja sama antara kaum tertahbis, para awam dan para religious

pada tingkat territorial maupun kategorial.

3) perhatian pada pastoral keluarga, dengan memperhatikan jenjang umur, dan

kelompok-kelompok khusus.

4) Pemberdayaan unit-unit lembaga pelayanan gerejawi dengan semangat

kemandirian, solidaritas, subsidiaritas, dan desentralisasi serta sinergi.

5) Pemanfaatan kekayaan lintas ilmu,teknologi, dan sarana-sarana secara

optimal dalam pengelolaan dan pelayanan Gereja.

6) Pemanfaatan dan penguatan sumber daya akademik, finansial, organisasi

dan budaya.

7) Peningkatan kerja sama dengan semua pihak pada semua bidang di semua

tingkat baik dalam maupun luar negeri

8) Penguatan jiwa ke-Indonesiaan yang mengembangkan pluralitas berdasar

pada asas kemanusiaan dan keadilan merujuk nilai-nilai otentik Pancasila

4. Situasi Umat Paroki Keluarga Kudus Parakan

a. Situasi Umat Paroki Keluarga Kudus Parakan

Berdasarkan data paroki Keluarga Kudus Parakan (lih. manuskrip tabel

keadaan umat), umat Katolik di paroki Keluarga Kudus Parakan jika dihitung per

kepala keluarga sebanyak 564 KK dengan jumlah umat secara keseluruhan 1,692

jiwa. Berdasarkan sensus tahun 2016, laki-laki sebanyak 651 jiwa dan perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

52

sebanyak 749 jiwa. Maka total jumlah umat sesuai dengan jenis kelamin adalah

1.400 jiwa (lih. manuskrip tabel jenis kelamin). Jikalau dilihat dari jumlah

keseluruhan umat, paroki Keluarga Kudus Parakan merupakan paroki kecil

dibandingkan dengan paroki disekitarnya misalnya paroki Santo Petrus dan

Paulus Temanggung, atau paroki-paroki lain di Keuskupan Agung Semarang.

Walaupun jumlah umat kecil di paroki Keluarga Kudus Parakan cukup hidup dan

sebagai bagian dari Gereja lokal Keuskupan Agung Semarang, umat Paroki

Keluarga Kudus Parakan menghadirkan Kristus dalam mewujudkan dan

mengembangkan Gereja melalui persekutuan dan paguyuban-paguyuban yang

terbuka, saling mengasihi, bersahabat,dan secara tulus mengutamakan saudara-

saudari yang KLMTD.

Pada tahun 2016 ada penataan ulang lingkungan; perubahan dalam tata

penggembalaan yang menyangkut wilayah dan lingkungan yang semula terbagi

dalam 4 wilayah dan 14 lingkungan, berubah menjadi 4 wilayah dan 17

lingkungan (Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya dan Rancangan

Anggaran Investasi, 2017: 3).

Adapun ketua wilayah dan pembagian lingkungan sebagai berikut: ketua

wilayah Santa Maria dengan 6 lingkungan yaitu lingkungan Santa Bernadeta

Parakan, lingkungan Santa Sisilia Parakan, lingkungan Santo Yohanes Parakan,

lingkungan Santo Yakobus Parakan, lingkungan Santo Yustinus Barat, Parakan,

dan lingkungan Santo Yustinus Timur Parakan; ketua wilayah Santo Yosef

dengan 5 lingkungan yaitu: lingkungan Santa Maria Karnggedong, lingkungan

Santo Dominikus Ngadirejo, lingkungan Santo Markus Jumo, lingungan Santo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

53

Sebastianus Gondangwinangun, dan lingkungan Santo Yusup Mangunsari; Ketua

wilayah Santa Anna dengan 3 lingkungan yaitu lingkungan Santo Mikael

Kebondalem, lingkungan Santo Lukas Gunungpayung, lingkungan Santa Maria

Fatima Candiroto; dan terakhir ketua wilayah Santo Yoakim dengan 3 lingkungan

yaitu: lingkungan santo Matius Cemoro, lingkungan santo Yohanes Cemoro, dan

lingkungan santo Aloysius Wates ((Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya

dan Rancangan Anggaran Investasi, 2017: 4).

1) Mata Pencaharian Umat

Berdasarkan wawancara dengan bapak Ignatius Peis Ryan Nugroho sebagai

pengurus serketariat paroki Keluarga Kudus Parakan tanggal 23 Agustus 2017,

mata pencaharian umat di paroki Keluarga Kudus Parakan bervariasi. Mayoritas

mereka berprofesi sebagai petani, baik tanaman pangan (kentang, padi, dan jagung

serta sayuran) maupun komoditas lain yang sempat menjadi ciri khas, yakni

tembakau. Umat yang bekerja sebagai petani adalah mereka yang bertempat

tinggal di lereng gunung Sindoro dan di dataran tinggi. Profesi mayoritas kedua

adalah sebagai pedagang yang berpusat di beberapa pasar tradisional, dan ada juga

yang berprofesi sebagai guru, dokter, perawat, juragan tembakau, karyawan

swasta, pegawai negeri, buruh, dan tukang bangunan.

2) Kondisi Kehidupan Umat dari Beberapa Segi

Segi-segi kondisi kehidupan umat yang penulis paparkan di bawah ini

berdasarkan data paroki dan hasil wawancara dengan bapak Ignatius Peis Ryan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

54

Nugroho sebagai pengurus serketariat paroki Keluarga Kudus Parakan tanggal 23

Agustus 2017. Segi-segi kondisi kehidupan umat sebagai berikut:

a) Segi Ekonomi

Dalam pendataan Ekonomi umat paroki Keluarga Kudus Parakan dibedakan

menjadi tiga yaitu belum menikah, berkeluarga dan janda/duda. Sedangkan untuk

pengelompokan status ekonomi keluarga dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni

kategori bisa membantu, biasa, dan perlu dibantu. Keluarga yang bisa membantu

adalah rumah tangga yang memiliki kemampuan ekonomi mapan, memiliki

rumah cukup besar, memiliki kendaraan (mobil dan sepeda motor), dan kekayaan

di atas rata-rata masyarakat sekitarnya. Keluarga biasa adalah mereka yang

memiliki penghasilan tetap, memiliki rumah yang cukup atau sedang, dengan

standar kehidupan yang biasa, memiliki kendaraan pribadi (motor) dan memiliki

sarana standar bagi kehidupan. Sedangkan keluarga yang perlu dibantu adalah

mereka yang memiliki rumah sendiri namun kurang layak. Hal ini mencakup

mereka yang menumpang tinggal, dan bekerja kasar serta berpenghasilan rendah.

Seringkali mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

sehari, kebutuhan pendididikan, dan kesehatan.

Pengelompokan status ekonomi keluarga ditujukan untuk mengetahui

seberapa besar kekuatan ekonomi umat secara keseluruhan atau global. Data

tersebut juga dapat membantu para pelayan pastoral untuk memahami perilaku

umat Katolik dalam setiap wilayah tertentu. Gereja bukanlah sebuah organisasi

yang bertujuan mengambil keuntungan. Namun Gereja ikut bertanggung jawab

atas kesejaheraan umatnya. Ajaran Gereja memiliki rasa solidaritas bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

55

kesejahteraan bersama menjadi acuan untuk keterlibatan Gereja bagi kehidupan

sosial ekonomi umat (lih. lampiran manuskrip).

b) Segi Pendidikan

Tingkat jenjang pendidikan mencerminkan potensi intelektual dan

tantangannya. Keadaan pendidikan dalam masyarakat menjadi salah satu unsur

sebagai penentu dalam pembentukan karakter masyarakat. Semakin tinggi tingkat

pendidikan masyarakat, maka mereka semakin bertanggung jawab misalnya

dalam keikutsertaan dan partisipasi kegiatan Gereja dalam bidang kerygma,

liturgia, diakonia, dan koinonia . Tingkat pendidikan juga mempengaruhi pola

relasi antar pribadi dalam hidup bermasyarakat. Jika dilihat dari data (lih.lampiran

status pendidikan umat) tingkat pendidikan umat paroki Keluarga Kudus Parakan

sudah cukup baik artinya tidak ada yang buta aksara dan putus sekolah. Tingkat

pendidikan dimulai dari tingkat SD hingga tingkat strata.

c) Segi Kebudayaan

Umat paroki Keluarga Kudus Parakan hampir sebagian besar adalah orang

Jawa, ditambah orang Tionghoa, beberapa orang Batak, orang Sulawesi dan

sebagian kecil orang Flores khususnya yang berada di wilayah perkotaan (lih.

lampiran Suku Bangsa). Mayoritas umat paroki Keluarga Kudus Parakan

menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek Jawa di Parakan

tidak jauh berbeda dengan dialek Mataram yang merupakan persentase terbesar

dialek bahasa Jawa di Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

56

5. Kekhasan Paroki Keluarga Kudus Parakan

Berdasarkan buku kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di Jawa 1932-2007

(Ign. Supriyatno, 2007: 28) Novena Keluarga Kudus dirayakan seluruh umat

secara bergilir dengan mengarak Patung Keluarga Kudus dari kapel ke kapel yang

ada di wilayah paroki Keluarga Kudus Parakan dan dimeriahkan dengan Misa

puncak serta pesta rakyat diyakini menjadi kekhasan paroki Keluarga Kudus

Parakan.

6. Karya Pastoral Paroki Keluarga Kudus Parakan

Karya-karya pastoral di paroki Keluarga Kudus Parakan sangat beragam dan

bervariasi. Pada umumnya karya pastoral tersebut diselenggarakan untuk

mengembangkan iman umat melalui keterlibatan mereka dalam rangka

mewartakan Injil sekaligus mengembangkan empat bidang dasar karya pastoral

(fungsi dasar Gereja). Keempat bidang pastoral tersebut tidak terlepas antara yang

satu dengan yang lain. Namun demikian empat bidang tersebut tidak bisa

disamakan begitu saja, mengingat setiap bidang mempunyai ruang lingkup dan

kekhasan tersendiri. Keempat bidang karya pastoral yang dimaksud adalah bidang

persekutuan (koinonia), bidang pewartaan (kerygma), bidang liturgi (leiturgia),

dan bidang pelayanan (diakonia). Karya-karya pastoral yang akan penulis

paparkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu katekis di paroki

Keluarga Kudus Parakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

57

a. Bidang persekutuan

Persekutuan (koinonia) merupakan keikutsertaan umat dalam persekutuan

atau persaudaraan sebagai anggota Gereja. Sebagai orang beriman, umat dipanggil

dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama melalui Yesus Kristus.

Melalui bidang karya ini, umat dapat memanfaatkannya untuk membentuk jemaat

yang berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Oleh karenanya diharapkan

dapat menciptakan kesatuan: antar sesama umat, umat dengan paroki/ keuskupan,

dan umat dengan masyarakat. Paguyuban atau persekutuan diwujudkan untuk

menghayati hidup menggereja baik secara territorial (keuskupan, paroki,

stasi/lingkungan, keluarga) maupun dalam kelompok-kelompok kategorial lainnya

yang ada di dalam Gereja. Misalnya saja setiap tahun diadakan novena keluarga

Kudus yang berputar di setiap lingkungan-lingkungan, ditutup dengan misa, dan

penghijauan (go grenn) di dataran tinggi yang melibatkan orang muda dan

masyarakat setempat.

b. Bidang Pewartaan

Pewartaan (kerygma) merupakan keterlibatan umat untuk ikut serta

membawa Kabar Gembira atau suka cita Injil bahwa Allah telah menyelamatkan

dan menebus dosa umat manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya. Bidang karya

ini diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk sungguh mendalami kebenaran

Firman Allah, menumbuhkan semangat baru dalam menghayati hidup berdasarkan

semangat Injil, dan mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan

pokok-pokok iman Kristiani agar tidak mudah goyah dan tetap setia. Beberapa

karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman, katekese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

58

calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen lainnya, serta bazar

murah bagi umat Islam yang dilaksanakan menjelang perayaan Idul Fitri.

c. Bidang Liturgi

Liturgi (Liturgia) merupakan keterlibatan dan keikutsertaan dalam perayaan

iman. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup

beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota Gereja dapat menemukan,

mengakui, dan menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal

ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang dan dalam kebersamaan

umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan nyatakan dalam memimpin

perayaan liturgis tertentu seperti: memimpin Ibadat Sabda/ Doa Bersama;

membagi komuni; menjadi: lektor, pemazmur, organis, misdinar, paduan suara,

penghias Altar dan Sakristi; dan mengambil bagian secara aktif dalam setiap

perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap

liturgi.

d. Bidang Pelayanan

Yesus adalah sang pelayan. Tujuan hidup Yesus bukan untuk mendapatkan

pelayanan namun memberikan pelayanan. Gereja terpanggil untuk melayani dan

mewujudnyatakan pelayanan sebagai suatu panggilan relasional. Melalui bidang

karya ini, umat beriman diharapkan dapat menyadari tanggung jawab pribadi

mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya

kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan

keikhlasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh umat.

Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudnyatakan dalam mengisi APP,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

59

prodiakon bertugas untuk membagikan komuni bagi mereka yang menderita sakit,

kegiatan donor darah yang dilakukan setaip 3 bulan sekali, bedah rumah dan

memberikan beasiswa untuk anak yang kurang mampu (berlaku juga bagi yang

non Katolik)

B. Gambaran Umum Wilayah Yoakim, Paroki Keluarga Kudus Parakan

1. Situasi Geografis Wilayah Yoakim

Berdasarkan wawancara dengan bapak Ignatius Paidi salah satu prodiakon

dari lingkungan Aloysius pada tanggal 25 Agustus 2017, wilayah Yoakim terletak

di bagian barat dari paroki Keluarga Kudus Parakan. Wilayah Yoakim terdiri dari

3 lingkungan yakni: lingkungan Santo Matius Cemoro, lingkungan Santo Yohanes

Cemoro yang terletak di bawah bukit Setlerep dan lingkungan Santo Aloysius

Wates terletak di bawah gunung Prau, Dieng. Lingkungan Santo Aloysius Wates

berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.

2. Sejarah Singkat Wilayah Yoakim

Tulisan ini, berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ignatius Peis Ryan

Nugroho sebagai pengurus serketariat paroki Keluarga Kudus Parakan tanggal 23

Agustus 2017. Beliau mengatakan bahwa pada mulanya paroki Keluarga Kudus

Parakan memiliki 11 stasi namun ada beberapa latar belakang digantinya stasi

menjadi wilayah-wilayah. Salah satunya adalah paroki ingin meluruskan bahwa

stasi merupakan wilayah-wilayah yang berdekatan dan mempunyai kemampuan

untuk menjadi paroki. Hal inilah yang menjadi pertimbangan paroki Keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

60

Kudus Parakan yang sudah menjadi paroki mandiri untuk mengubah stasi-stasi

tersebut menjadi wilayah-wilayah.

3. Situasi Umat Wilayah Yoakim

1) Mata Pencaharian dan Keadaan Ekonomi Umat

Berdasarkan wawancara secara langsung dengan bapak Ignatius Paidi salah

satu prodiakon dari lingkungan Aloysius pada tanggal 25 Agustus 2017, beliau

mengatakan bahwa mayoritas umat bekerja sebagai petani. Tanah yang subur dan

terletak di daerah pegunungan dimanfaatkan petani untuk berladang dengan

menanam sayuran dan tembakau.

Kehidupan ekonomi umat Wilayah Yoakim dari golongan menengah ke

bawah. Bagi mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi dapat memberikan

pendidikan kepada anak sampai tingkat SMA dan sederajatnya. Sementara bagi

mereka yang memiliki pendapatan rendah mereka merasa keberatan untuk

menyekolahkan anak hingga sampai tingkat SMA dan sederajatnya.

2) Segi Kebudayaan Umat

Umat wilayah Yoakim secara keseluruhan adalah orang Jawa. Bahasa

sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa, meskipun demikian dialek

Banyumasan juga mulai mencampur dalam dialog sehari-hari secara khusus di

lingkungan Aloysius yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.

Umat wilayah Yoakim mempunyai prinsip gotong royong dan rasa

kekeluargaan begitu kental. Sikap gotong royong adalah kerja bersama-sama

dalam menyelesaikan pekerjaan secara suka rela dan tanpa pamrih. Umat wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

61

Yoakim menunjukkan sikap kekeluargaan dengan makan bersama seusai Misa

Natal atau Paskah, saling menghadiri Misa di setiap lingkungan dan menunjukkan

sikap gotong royong dengan saling membantu membersihkan kapel, menghias

kapel, secara khusus ibu-ibu memasak bersama-sama dan umat saling membagi

tugas demi kelancaran Misa.

4. Jumlah Umat Wilayah Yoakim

Umat Katolik di Wilayah Yoakim berjumlah 105 KK dengan jumlah umat

total 341 jiwa. Jikalau dihitung per lingkungan yaitu lingkungan Santo Yohanes

Cemoro berjumlah 50 KK dengan total 180 jiwa, lingkungan Santo Mateus

Cemoro berjumlah 18 KK dengan total 55 jiwa, dan lingkungan Aloysius Wates

berjumlah 37 KK dengan total 106 jiwa (lih. lampiran manuskrip).

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Bonaventura Suhono sebagai

ketua wilayah Yoakim pada tanggal 7 September 2017, beliau mengatakan bahwa

umat wilayah Yoakim mayoritas sudah memasuki usia tua dan hanya sedikit yang

masuk kategori keluarga muda dikarenakan sebagian besar mereka mengikuti

paroki suami atau istrinya di luar paroki Keluarga Kudus Parakan.

5. Kekhasan Wilayah Yoakim

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Bonaventura Suhono sebagai

ketua wilayah Yoakim pada tanggal 7 September 2017, beliau meyakini bahwa

ciri khas yang dimiliki oleh wilayah Yoakim adalah setiap misa dan ibadat secara

khusus lingkungan Aloysius Wates menggunakan gamelan kecuali misa minggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

62

ketiga menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan di lingkungan Yohanes dan

Mateus Cemoro hanya pada misa Natal atau Paskah. Nuansa daerah begitu kental

yakni ketika Natal atau Paskah, persembahan umat adalah hasil bumi seperti

sayuran, buah carica, dan tembakau.

6. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembinaan Iman Anak di Wilayah Yoakim

Pelaksanaan pembinaan iman anak di wilayah Yoakim sudah cukup baik.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebagian besar orangtua di wilayah Yoakim

memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk ikut terlibat aktif dalam hidup

doa dan kegiatan Gereja, seperti mengikuti rekoleksi PIA, mengikuti doa

lingkungan, maupun dalam kegiatan Gereja lainnya, dan mengikuti perayaan

Ekaristi. Namun sebagian besar orangtua masih merasa kesulitan, tidak percaya

diri dan merasa kurang mampu dalam membina iman anak. Misalnya saja di

dalam keluarga, orangtua merasa tidak percaya diri untuk mengajak anak-anak

berdoa bersama, orangtua tidak pernah mensharingkan pengalaman iman kepada

anak-anaknya, orangtua belum mempunyai kesadaran untuk memperkenalan Injil

kepada anak-anak sejak usia dini. Hal lain yang masih menjadi kesulitan adalah

kurangnya kesadaran dari beberapa anak itu sendiri untuk mengikuti kegiatan

Gereja sehingga setiap pertemuan atau kegiatan berlangsung hanya terlihat anak-

anak yang sama.

7. Kegiatan Pastoral Wilayah Yoakim

Berdasarkan wawancara dengan bapak Bonaventura Suhono sebagai Ketua

wilayah Yoakim pada tanggal 7 September 2017 dan bapak Ignatius Paidi salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

63

satu prodiakon dari lingkungan Aloysius pada tanggal 8 September 2017, karya

pastoral di wilayah Yoakim masing-masing lingkungan sudah berkembang cukup

baik dan umat memiliki kesadaran untuk terlibat aktif dalam melaksanakan karya-

karya tersebut. Keempat bidang karya pastoral yang dimaksud adalah bidang

persekutuan (koinonia), bidang pewartaan (kerygma), bidang liturgi (leiturgia),

dan bidang pelayanan (diakonia).

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sudah cukup baik, kegiatan dalam

bidang persekutuan (koinonia), umat lingkungan Aloysius terbagi dalam 3 kring

dan memiliki rutinitas kegiatan yakni setiap hari Senin malam pertemuan ibu-ibu,

hari Kamis malam pertemuan bapak-bapak, dan 1 bulan sekali umat berkumpul

bersama untuk sarasehan di masing-masing kring. Sedangkan untuk lingkungan

Yohanes dan Mateus memiliki 4 blok. Pertemuan bapak-bapak dilaksanakan 2

minggu sekali setelah misa, ibu-ibu melakukan pertemuan ketika menjelang Natal

dan Paskah. Biasanya kegiatan ini untuk membahas rencana-rencana kegiatan

paroki dan wilayah.

Pada Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), masa Adven, Bulan Maria, dan

Jalan Salib tidak jarang anak-anak diminta untuk ikut terlibat. Misalnya pada

Bulan Kitab Suci Nasional anak-anak diminta untuk membacakan Kitab Suci,

ketika Rosario anak-anak ikut mendaraskan doa Salam Maria.

Dalam bidang pewartaan (kerygma), setiap hari minggu ada pertemuan PIA

di lingkungan Aloysius sedangkan untuk pertemuan PIA di lingkungan Yohanes

dan Mateus dilaksanakan setiap 2 minggu sekali setelah misa. Akan tetapi

pertemuan PIA tidak rutin dilakukan dan mengikuti kegiatan atau kesibukan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

64

masing-masing pembimbing PIA. Kegiatan lain yakni setiap 1 tahun sekali ada

pertemuan rutin anak-anak missioner se-paroki yang di kemas menjadi rekoleksi

anak. Kegiatan tersebut dapat berjalan tentu berkat dukungan orangtua. Bentuk

dukungan yang diberikan adalah memberikan ijin kepada anak untuk ikut kegiatan

tersebut.

Dalam bidang liturgi (leiturgia), anak-anak dilibatkan dalam perayaan

Ekaristi maupun dalam ibadat. Anak-anak sering menjadi petugas ketika Ekaristi

berlangsung. Misalnya menjadi petugas misdinar bagi mereka yang telah

menerima komuni I, bertugas membawa persembahan, dan mengiringi koor

dengan gamelan yang beranggotakan anak-anak serta koor anak-anak.

Dalam pelayanan (diakonia), anak-anak masih kurang terlibat. Berbeda

dengan orangtua yang mempunyai rasa dan dorongan untuk berbagi kasih kepada

sesamanya. Misalnya memberikan bantuan langsung kepada saudara atau

tetangganya yang kurang mampu berupa makanan, dan pakaian. Sebagai umat

beriman orangtua mampu memperhatikan kebutuhan sesamanya, baik yang

seiman maupun maupun setiap orang yang membutuhkan. Contohnya ikut

memberikan dana solidaritas, ikut serta dalam dalam kepengurusan RT/RW, dan

mengunjungi orang sakit.

C. Penelitian Tentang Tanggung Jawab Keluarga Katolik Terhadap

Pembinaan Iman Anak

Gambaran umum tentang paroki Keluarga Kudus Parakan telah diuraikan

pada pokok bahasan pertama. Pada sub bab ini akan diteruskan dengan pokok

bahasan tentang penelitian untuk menjelaskan judul bab ini yakni pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

65

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaaan iman anak di paroki

Keluarga Kudus Parakan. Dan secara khusus akan dipaparkan mengenai persiapan

penelitian laporan penelitian, tujuan, jenis instrumen pengumpulan data,

responden, tempat dan alokasi waktu, kemudian variabel yang akan diteliti, dan

kisi-kisi.

1. Persiapan Penelitian

Penulis akan menguraikan gambaran penelitian yang akan dilaksanakan.

Gambaran tersebut meliputi latar belakang penelitian, tujuan, jenis penelitian,

instrumen pengumpulan data, responden, tempat dan alokasi waktu, kemudian

variabel yang akan diteliti, dan kisi-kisi.

a. Latar Belakang Penelitian

Pengamatan penulis terhadap beberapa keluarga Katolik di paroki Keluarga

Kudus Parakan secara khusus di wilayah Yoakim, penulis mendapatkan kesan

bahwa anak-anak sudah mulai untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan PIA di

lingkungan, wilayah maupun paroki. Namun secara khusus bagi orangtua Katolik

masih kurang mengemban tanggung jawabnya dalam mengembangkan iman

anak-anaknya di rumah. Di dalam keluarga kurang adanya kerja sama antara

suami dan istri dalam memberikan pembinaan berkaitan dengan pokok-pokok

iman Katolik. Kesibukan orangtua terhadap pekerjaannya cenderung membuat

mereka mempercayakan pembinaan iman anak kepada orang lain atau lembaga

lain, misalnya guru agama, pembina sekolah minggu, dan lembaga persekolahan.

Jika ada pendalaman iman, latihan koor, dan ibadat baik di lingkungan

maupun di kapel wilayah, sebagian besar yang mengikuti adalah kalangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

66

orangtua, sedangkan anak-anak dan kaum muda tidak semua ikut terlibat. Hal ini

merupakan salah satu bentuk keprihatinan. Seharusnya orangtua dapat mendorong

dan mendukung anak agar iman mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan

ikut terlibat aktif dalam hidup menggereja. Sebab pembinaan anak dalam keluarga

merupakan bekal bagi perkembangan anak menjadi individu yang dewasa baik

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam iman. Anak-anak sebagai penerus

Gereja perlu diajarkan dan dilibatkan sejak dini dalam hidup menggereja. Rasa

memiliki Gereja perlu diwujudnyatakan dengan perbuatan yang konkret, seperti

rajin mengikuti doa dan pertemuan lingkungan maupun wilayah, latihan koor,

bersedia menjadi misdinar, lektor, dan anggota OMK.

Sebagai bagian dari umat paroki Keluarga Kudus Parakan, penulis merasa

prihatin dengan permasalahan yang ada di paroki tersebut. Apakah tanggung

jawab yang dipahami oleh keluarga Katolik masih kurang atau ada faktor lain

yang ikut mempengaruhi hal tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui faktor

tersebut penulis perlu melakukan sebuah penelitian. Penelitian ini diusahakan

untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pemahaman tanggung jawab

keluarga Katolik, pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik, faktor-faktor

yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tanggung jawab serta harapan

keluarga Katolik dalam meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab orangtua

terhadap pembinaan iman anak. Melalui hasil penelitian tersebut, penulis mencoba

memahami dan membantu menjawab persoalan-persoalan yang dialami berkaitan

dengan pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

67

anak. Dengan demikian keluarga Katolik di paroki Keluarga Kudus Parakan

semakin meningkatkan tanggung jawabnya sebagai keluarga Katolik.

b. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang diangkat di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapat gambaran pemahaman tentang pelaksanaan tanggung jawab

keluarga Katolik bagi pembinaan iman anak.

2. Mendapat gambaran tentang pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik

bagi pembinaan iman anak.

3. Mendapat gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik bagi pembinaan iman anak

4. Mendapat gambaran tentang harapan keluarga Katolik untuk meningkatkan

tanggung jawab bagi pembinaan iman anak.

c. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang didukung

oleh data-data kuantitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moelong (2012: 4)

menyatakan dalam penelitian ini penulis ingin mendapatkan gambaran data

deskriptif berupa kata-kata tertulis. Data yang dikumpulkan dapat memberikan

gambaran mengenai pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap

pembinaan iman anak. Penulis menganalisis tabel hasil penelitian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

68

mendapatkan data berupa angka dalam bentuk persentase. Penulis juga

mendukung data hasil penelitian dengan metode penelitian kuantitatif.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan kuisoner sebagai metode

pengumpulan data. Penulis memilih kuisoner karena adanya pertimbangan

banyaknya responden yang tersebar di beberapa tempat. Berdasarkan cara

menjawab kuisoner dapat dibedakan menjadi kuisoner terbuka, kuisoner tertutup,

dan kuisoner semi terbuka (Dapiyanta, 2008: 23).

Bentuk kuisoner yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini ada

kuisoner tertutup. Kuisoner tertutup adalah serangkaian pertanyaan yang jawaban

telah tersedia, responden tinggal memilih alternatife jawaban yang telah tersedia.

Kuisoner dalam penelitian ini ditujukan untuk orangtua dengan menggunakan

skala Likert.

e. Responden Penelitian

Responden penelitian adalah keluarga Katolik di wilayah Yoakim paroki

Keluarga Kudus Parakan. Teknik pengambilan responden yang dipakai dalam

penelitian ini adalah purposive sample. Teknik ini digunakan untuk mengambil

beberapa responden dari keseluruhan responden objek penelitian berdasarkan

pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel responden (Nana Sudjana dan

Ibrahim, 1989: 96). Berdasarkan data paroki Keluarga Kudus Parakan, keluarga

Katolik di wilayah Yoakim berjumlah 105 KK (lih. lampiran manuskrip). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

69

penelitian ini penulis tidak mengambil semua keluarga Katolik di wilayah

Yoakim. Penulis hanya mengambil 30 responden (satu keluarga, satu kuisoner ibu

atau bapak) untuk diteliti dengan alasan setiap responden dapat memberikan

informasi yang diperlukan dan juga keluarganya yang dipilih adalah mereka yang

memiliki anak usia SD hingga SMP.

f. Tempat Penelitian dan Alokasi Waktu

Mengacu pada judul skripsi yang penulis ambil maka penelitian akan

dilaksanakan di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan. Waktu

penelitian akan dimulai pada awal bulan oktober 2017 dan berakhir pertengahan

bulan oktober 2017.

g. Variabel Penelitian

Variabel merupakan ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa

yang nilainya bisa berubah-ubah. Ciri tersebut memungkinkan untuk dilakukan

pengukuran, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif (Nana Sudjana dan

Ibrahim, 1989: 11). Variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian mengenai

tanggung jawab keluarga Katolik adalah:

1) Tingkat pemahaman pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik

2) Pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik

3) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik bagi pembinaan iman anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

70

4) Harapan keluarga Katolik dalam upaya peningkatan tanggung jawab

terhadap pembinaan iman anak

h Kisi-kisi Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi

No Variabel No Item Jumlah

1 Identitas Responden

2 Tingkat pemahaman tanggung jawab

keluarga Katolik

1 s/d 5 5

3 Pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik

6 s/d 10 5

4 Faktor yang mendukung dan menghambat

dalam pembinaan iman anak

11 s/d 15 5

5 Harapan keluarga Katolik 16 s/d 20 5

Jumlah 20

2. Laporan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan menyampaikan laporan hasil penelitian

berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik wilayah Yoakim

terhadap pembinaan iman anak. Penulis akan melaporkan hasil penelitian dalam

bentuk tabel. Penulis mencoba mendiskripsikan tabel secara verbal. Tabel tersebut

terdiri dari: pemahaman tanggung jawab keluarga Katolik, pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik, faktor yang mendukung dan menghambat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

71

pembinaan iman anak, dan harapan keluarga Katolik wilayah Yoakim, Paroki

Keluarga Kudus Parakan.

a. Identitas Responden

Tabel 2

Identitas Responden

N= 30

No Item Pernyataan Jumlah Dalam Persen %

1 Usia Sekarang:

a. di bawah 30 tahun

b. 30 tahun – 35 tahun

c. 36 tahun – 40 tahun

d. di atas 40 tahun

2

8

10

10

7%

27%

33%

33%

2 Pendidikan terakhir:

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Lainnya (SMK)

17

9

3

1

57%

30%

10%

3%

3 Profesi:

a. Petani

b. Pedagang

c. Pegawai Negeri

d. Guru

27

1

0

0

90%

3%

0

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

72

e. Lainnya

- Wiraswasta

- Pelayaran

1

1

3%

3%

Item nomor 1 pada bagian a mengungkap usia responden. Berdasarkan

tabel di atas, dapat dilaporkan 2 responden (7%) berusia di bawah 30 tahun, 8

responden (27%) berusia 30 tahun – 35 tahun, 10 responden (33%) berusia 36

tahun – 40 tahun, dan 10 responden (33%) berusia di atas 40 tahun. Melihat data

di atas, penulis berpendapat mayoritas responden berusia 36 tahun hingga di atas

40 tahun.

Item nomor 2 adalah tingkat pendidikan responden. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 17 responden (57%) pendidikan terakhir SD, 9 responden

(30%) pendidikan terakhir adalah SMP, 3 responden (10%) pendidikan terakhir

SMA, dan 1 responden (3%) pendidikan terakhir SMK. Berdasarkan data yang

terungkap, penulis berpendapat bahwa banyak keluarga Katolik di wilayah

Yoakim mayoritas menempuh pendidikan terakhir sampai pada jenjang SD.

Item nomor 3 adalah profesi responden. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa 27 responden (90%) berprofesi sebagai petani, 1 responden (3%)

berprofesi sebagai pedagang, 1 responden (3%) berprofesi sebagai wiraswasta,

dan 1 responden (3%) berprofesi sebagai pelaut. Berdasarkan data yang diperoleh

mayoritas responden di wilayah Yoakim berprofesi sebagai petani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

73

Tabel 3

Pemahaman Tanggung Jawab Keluarga Katolik

N= 30

No

Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam

Persen %

1 Keluarga sebagai

komunitas

pembinaan yang

paling utama dan

mendasar untuk

meneruskan nilai-

nilai agama dan

budaya.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

18

12

0

0

0

60%

40%

0

0

0

2 Suami dan istri

bersama-sama

terlibat dalam

melaksanakan

tanggung jawabnya

sebagai pembina

iman anak yang tak

dapat tergantikan

oleh siapa pun

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

11

19

0

0

0

36.67%

63%

0

0

0

3 Tanggung jawab

keluarga Katolik

dapat diwujudkan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

17

13

56.67%

43.33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

74

melalui pembinaan

yang berdasarkan

cinta kasih, nilai-nilai

Injili, keharmonisan

dalam keluarga demi

kesejahtaran

bersama.

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

0

0

0

0

0

0

4 Tanggung jawab

pembinaan iman

anak dalam keluarga

sebatas memberikan

pendidikan formal

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

2

8

6

11

3

6.67%

26.67%

20.00%

36.67%

10.00%

5 Pembinaan iman

anak dalam keluarga

menjadi tanggung

jawab utama seorang

ibu

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

3

4

3

13

6

10.00%

13.33%

10.00%

43.33%

20.00%

Pada bagian ini, penulis akan melaporkan hasil penelitian tentang

gambaran pemahaman pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik wilayah

Yoakim terhadap pembinaan iman anak di Paroki Keluarga Kudus Parakan. Dari

data yang sudah terkumpul dapat diperinci sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

75

Pada item nomor 1 berhubungan dengan arti keluarga. Arti keluarga yang

dipahami adalah sebagai komunitas pembinaan yang paling utama dan mendasar

untuk meneruskan nilai-nilai agama dan budaya. Dari hasil penelitian dapat

dilaporkan 18 responden (60%) sangat setuju, dan 12 responden (40%) setuju

dengan arti keluarga di atas. Data yang diperoleh menunjukkan pemahaman umat

terhadap arti keluarga sudah baik dengan didukung 100% umat yang memberikan

persetujuan.

Pernyataan tentang tanggung jawab keluarga Katolik terdiri dari nomor 2,

3, 4 dan 5. Untuk pernyataan item nomor 2 berhubungan dengan pemahaman

suami istri untuk terlibat bersama-sama dalam melaksanakan tanggung jawabnya

sebagai pembina iman yang tidak dapat tergantikan oleh siapa pun. Data yang

dapat dilaporkan yaitu 11 responden (36,67%) sangat setuju, dan 19 responden

(63%) menyatakan setuju. Data yang diperoleh menunjukkan pemahaman

keluarga Katolik terhadap keterlibatan dalam membina iman anak sudah baik

dengan didukung 100% keluarga Katolik yang memberikan persetujuan.

Pernyataan item nomor 3 juga berhubungan dengan tanggung jawab

keluarga Katolik, yakni tanggung jawab keluarga Katolik dapat diwujudkan

melalui pembinaan yang berdasarkan cinta kasih, nilai-nilai Injili, keharmonisan

dalam keluarga demi kesejahteraan bersama. Dari hasil penyebaran kuisoner dapat

diketahui 17 responden (56.67%) sangat setuju, dan 13 responden (43.33%)

menyatakan setuju. Dari data di atas menunjukkan bahwa 100% keluarga Katolik

memahami pembinaan iman dapat diwujudkan melalui cinta kasih, nilai-nilai Injil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

76

dan keharmonisan dalam keluarga menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi

kesejahteraan bersama.

Pada Item nomor 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa tingkat pemahaman

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak sudah baik.

Berdasarkan data yang diperoleh, penulis berpendapat seluruh responden

menyatakan setuju hingga sangat setuju dikarenakan pernyataan tersebut bersifat

pernyataan positif.

Item nomor 4 masih berhubungan dengan tanggung jawab keluarga

Katolik, yaitu tanggung jawab pembinaan iman anak dalam keluarga sebatas

memberikan pendidikan formal. Dari hasil penelitian dapat dilaporkan 2

responden (6.67%) menyatakan sangat setuju, 8 responden (26.67%) menyatakan

setuju, 6 responden (20.00%) menyatakan netral, 11 responden (36.67%)

menyatakan tidak setuju, dan 3 responden (10.00%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan tidak setuju sampai pada sangat tidak setuju apabila tanggung jawab

keluarga Katolik hanya sebatas memberikan pendidikan formal.

Item nomor 5 juga masih berkaitan dengan pemahaman tanggung jawab

yaitu pembinaan iman anak dalam keluarga menjadi tanggung jawab utama

seorang ibu. Dari data yang diperoleh dapat dilaporkan 3 responden (10.00%)

menyatakan sangat setuju, 4 responden (13.33%) menyatakan setuju, 3 responden

(10.00%) menyatakan netral, 13 responden (43.33%) menyatakan tidak setuju,

dan 6 responden (20.00%) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data di

atas, dapat disampaikan bahwa sebagian besar pemahaman keluarga Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

77

sudah baik yakni sebagian besar menyatakan tidak setuju apabila pembinaan iman

anak menjadi tanggung jawab utama seorang ibu.

Pada item nomor 4 dan 5 merupakan pernyataan negatif sehingga

responden tidak cenderung memilih pada satu atau dua jenis alternative jawaban.

Melainkan responden dalam menjawab pernyataan tersebut menggunakan

pertimbangan yang sesuai dengan kenyataannya masing-masing keluarga.

Tabel 4

Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik

N=30

No

Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam

Persen %

6 Keluarga

menyediakan waktu

setiap malam untuk

doa bersama dan

makan bersama

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

1

4

8

16

1

3.33%

13.33%

26.67%

53.33%

3.33%

7 Keluarga terlibat

aktif dalam

mengikuti kegiatan di

lingkungan dan hidup

menggereja

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

4

15

9

2

0

13.33%

50.00%

30.00%

6.67%

0

8 Orangtua a. Sangat Setuju

b. Setuju

16

12

53.33%

40.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

78

memberikan teladan

melalui perilaku baik

dalam kehidupan

sehari-hari

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

2

0

0

6.67%

0

0

9 Tujuan pembinaan

iman anak dalam

keluarga membantu

anak berkembang

menjadi pribadi yang

mandiri, tanggung

jawab dan terbuka

sesuai dengan usia.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

10

18

2

0

0

33.33%

60.00%

6.67%

0

0

10 Ada kebiasaan

berdoa bersama

untuk mendoakan

salah satu anggota

keluarga saat

berulang tahun.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

0

2

9

12

7

0

6.67%

30.00%

40.00%

23.33%

Pada bagian ini penulis akan melaporkan hasil penelitian pelaksanaan

tanggung jawab keluarga Katolik wilayah Yoakim terhadap pembinaan iman anak

di Paroki Keluarga Kudus Parakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

79

Pada pernyataan item nomor 6 merupakan cara keluarga Katolik untuk

melaksanakan tanggung jawabnya terhadap pembinaan iman anak, yakni keluarga

menyediakan waktu setiap malam untuk berdoa bersama dan makan bersama.

Dari hasil yang diperoleh adalah 1 responden (3.33%) menyatakan sangat setuju,

4 responden (13.33%) menyatakan setuju, 8 responden (26.67%) menyatakan

netral, 16 responden (53.33%) menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (33.3%)

menyatakan sangat tidak setuju. Dari data di atas dapat disampaikan bahwa

keluarga Katolik belum sepenuhnya menyediakan waktu untuk berdoa bersama

dan makan bersama.

Item nomor 7 berbicara mengenai keluarga terlibat aktif dalam mengikuti

kegiatan di lingkungan dan hidup menggereja. Data yang diperoleh adalah 4

responden (13.33%) menyatakan sangat setuju, 15 responden (50.00%)

menyatakan setuju, 9 responden (30.00%) menyatakan netral, dan 2 responden

(6.67%) menyatakan tidak setuju. Data yang terkumpul memberikan gambaran

bahwa keluarga Katolik sudah baik dalam mengikuti kegiatan baik di lingkungan

maupun hidup menggereja dengan 63.33% keluarga Katolik yang memberikan

persetujuan.

Item nomor 8 yakni orangtua memberi teladan melalui perilaku baik dalam

kehidupan sehari-hari. Data yang diperoleh 16 responden (53.33%) menyatakan

sangat setuju, 12 responden ( 40.00%) menyatakan setuju, dan 2 (6.67%)

menyatakan netral. Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis berpendapat

hampir seluruh orangtua di wilayah Yoakim memberikan teladan kepada anak-

anaknya dalam hidup sehari-hari yakni 93.33% memberikan persetujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

80

Item nomor 9 berbicara mengenai tujuan pembinaan iman anak dalam

keluarga membantu anak berkembang menjadi pribadi yang mandiri, tanggung

jawab, dan terbuka sesuai dengan usia. Data yang didapatkan adalah 10 responden

(33.33%) sangat setuju, 18 responden (60.00%), dan 2 responden (6.67%) netral.

Dari hasil data yang terungkap, dapat dikatakan bahwa pembinaan iman anak

dalam keluarga sungguh sangat penting bagi perkembangan anak terbukti 93.33%

memberikan persetujuan.

Item nomor 10 mengungkapkan pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik terhadap pembinaan iman anak di rumah dengan cara membiasakan

berdoa bersama untuk mendoakan salah satu anggota keluarga saat berulang

tahun. Dari data yang diperoleh yakni, 2 responden (6.67%) setuju, 9 responden

(30.00%) netral, 12 responden (40.00%) tidak setuju, dan 7 responden (23.33%)

sangat tidak setuju. Data di atas, dapat dikatakan bahwa keluarga Katolik sebagian

besar masih belum melaksanakan tanggung jawabnya untuk membina iman anak

dengan cara membiasakan untuk berdoa bersama apabila salah satu anggota

keluarga berulang tahun.

Tabel 5

Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Dalam Pembinaan Iman Anak

N= 30

No

Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam

Persen %

11 Orangtua yang

menjadi pengurus

lingkungan dapat

memotivasi

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

6

15

9

20.00%

50.00%

30.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

81

keterlibatan anak

dalam kegiatan

lingkungan.

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

0

0

0

0

12 Kegiatan PIA di

lingkungan dalam

satu wilayah

berperan penting bagi

perkembangan iman

anak

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

8

20

1

1

0

26.67%

66.67%

3.33%

3.33%

0

13 Kesulitan finansial

menghambat

partisipasi anak-anak

dalam mengikuti

kegiatan PIA di

wilayah maupun di

paroki.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

3

12

10

3

2

10.00%

40.00%

33.33%

10.00%

6.67%

14 Kegiatan PIA di

masing-masing

lingkungan wilayah

Yoakim bergantung

pada waktu yang

dimiliki pendamping

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

6

10

7

6

1

20.00%

33.33%

23.33%

20.00%

3.33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

82

15 Keluarga

menyediakan waktu

untuk mendalami

Kitab Suci bagi

perkembangan iman

anak.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

0

7

13

4

5

0

23.33%

43.33%

13.33%

16.67%

Pada bagian ini, penulis akan melaporkan hasil penelitian berkaitan

dengan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik wilayah Yoakim terhadap pembinaan iman anak di paroki Keluarga

Kudus Parakan. Data yang diperoleh sebagai berikut:

Pada pernyataan item nomor 11 merupakan faktor pendukung yaitu

orangtua yang menjadi pengurus lingkungan dapat memotivasi keterlibatan anak

dalam kegiatan lingkungan. Dari hasil penelitian dapat dilaporkan 6 responden

(20.00%) sangat setuju, 15 responden (50.00%) setuju, dan 9 responden (30.00%)

netral. Dari data di atas dapat disampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan di

lingkungan sudah cukup baik yakni 70.00% responden memberikan persetujuan.

Item pada nomor 12 juga merupakan faktor pendukung yakni kegiatan PIA

di lingkungan dalam satu wilayah berperan penting bagi perkembangan iman

anak. Dari hasil penyebaran kuisoner dapat diperoleh data bahwa 8 responden

(26.67%) sangat setuju, 20 responden (66.67%) setuju, 1 responden (3.33%)

netral, dan 1 responden (3.33%) tidak setuju. Data yang dihasilkan dari penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

83

memperlihatkan 93.34% responden memberikan persetujuan. Artinya kegiatan

PIA sangat penting untuk membantu memperkembangan iman anak.

Pada pernyataan item nomor 13 berisi faktor penghambat yang disajikan

dalam pernyataan negatif yaitu kesulitan finansial dapat menghambat partisipasi

anak-anak dalam mengikuti kegiatan PIA di wilayah Yoakim maupun di Paroki.

Dari data yang diperoleh dapat dilaporkan bahwa 3 responden (10.00%)

menyatakan sangat setuju, 12 responden (40.00%) menyatakan setuju, 10

responden (33.33%) menyatakan netral, 3 responden (10.00%) menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden (6.67%) menyatakan sangat tidak setuju. Data yang

diperoleh memperlihatkan sebagian besar responden setuju dengan pernyataan

tersebut. Artinya ketika sedang mengalami kesulitan finansial, orangtua kurang

mendorong anak untuk mengikuti kegiatan PIA baik di wilayah Yoakim maupun

di paroki.

Item nomor 14 juga merupakan faktor penghambat yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan PIA di masing-masing lingkungan yakni kegiatan

PIA bergantung pada waktu yang dimiliki pendamping. Data yang diperoleh

adalah 6 responden (20.00%) menyatakan sangat setuju, 10 responden (33.33%)

menyatakan setuju, 7 responden (23.33%) menyatakan netral, 6 responden

(20.00%) menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (3.33%) menyatakan sangat

tidak setuju. Data yang dihasilkan dari penelitian memperlihatkan 53.33%

responden memberikan persetujuan. Artinya kegiatan PIA tidak rutin

dilaksanakan hal ini dikarnakan bergantung pada waktu yang dimiliki oleh

pendamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

84

Item nomor 15 merupakan faktor pendukung yang berhubungan dengan

pelaksanaan tanggung jawab keluarga terhadap pembinaan iman anak yakni

keluarga menyediakan waktu untuk mendalami Kitab Suci bagi perkembangan

iman anak. Dari hasil penelitian dapat dilaporkan 7 responden (23.33%)

menyatakan setuju, 13 responden (43.33%) menyatakan netral, 4 responden

(13.33%) menyatakan tidak setuju, dan 5 responden (16.67%) menyatakan sangat

tidak setuju. Dari hasil penelitian memberi gambaran bahwa sebagian besar

keluarga masuk dalam kategori netral yaitu dengan jumlah 43,33%. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka masih belum sepenuhnya menyediakan waktu untuk

mendalami Kitab Suci.

Tabel 6

Harapan Keluarga Katolik

N=30

No

Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam

Persen %

16 Di tengah keluarga

terwujud suasana

saling menghormati,

menghargai, dan

adanya kerukunan

yang membantu

perkembangan iman

anak

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

19

8

3

0

0

63.33%

26.67%

10.00%

0

0

17 Kegiatan rohani a. Sangat Setuju 6 20.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

85

dalam keluarga

seperti doa bersama,

membaca Kitab Suci,

makan bersama, dan

sharing keluarga

perlu ditingkatkan

demi perkembangan

iman anak

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

20

4

0

0

66.67%

13.33%

0

0

18 Lingkungan yang

harmonis dan terbuka

dapat membantu

anak untuk

meningkatkan

perkembangan iman

anak

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

12

18

0

0

0

40.00%

60.00%

0

0

0

19 Untuk meningkatkan

tanggung jawab

keluarga dalam

pembinaan iman

anak dapat dilakukan

dengan

pendampingan

khusus bagi

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

9

17

3

1

0

30.00%

56.67%

10.00%

3.33%

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

86

keluarga-keluarga

Katolik seperti

rekoleksi keluarga,

sarasehan keluarga.

20 Orangtua menjalin

relasi dan kerja sama

dengan guru

agama/katekis untuk

membantu

meningkatkan

perkembangan iman

anak.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Netral

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

8

19

3

0

0

26.67%

63.33%

10.00%

0

0

Pada bagian ini, penulis akan melaporkan hasil penelitian berkaitan

dengan harapan keluarga Katolik wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus

Parakan. Data yang diperoleh sebagai berikut:

Item nomor 16 berbicara mengenai harapan agar di tengah keluarga

terwujud suasana saling menghormati, menghargai, dan adanya kerukunan yang

membantu perkembangan iman anak. Data yang diperoleh adalah 19 responden

(63.33%) sangat setuju, 8 responden (26.67%) setuju, dan 3 responden (10.00%)

netral. Berdasarkan data tersebut, penulis berpendapat bahwa suasana keluarga

sangat menentukan keberhasilan dalam membina iman anak. Tentu hal ini

menjadi harapan bagi setiap keluarga yakni 90.00% memberikan persetujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

87

Item nomor 17 berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik terhadap pembinaan iman anak. Kegiatan rohani dalam keluarga seperti

doa bersama, membaca Kitab Suci, makan bersama, dan sharing keluarga perlu

ditingkatkan demi perkembangan iman anak. Dari data yang didapatkan adalah 6

responden (20.00%) menyatakan sangat setuju, 20 responden (66.67%)

menyatakan setuju, dan 4 responden (13.33%) menyatakan netral. Berdasarkan

data di atas, dapat dikatakan bahwa kegiatan rohani di dalam masing-masing

keluarga sangatlah penting dengan demikian mereka mempunyai kesadaran untuk

meningkatkan pembinaan iman anak melalui kegiatan rohani.

Item nomor 18 berbicara lingkungan yang harmonis dan terbuka dapat

membantu anak untuk meningkatkan perkembangan iman anak. Dari data yang

diperoleh 12 responden (40.00%) sangat setuju, dan 18 responden (60.00%)

setuju. Berdasarkan data tersebut, penulis berpendapat bahwa peran lingkungan

sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak. Keluarga katolik mengharapkan

lingkungan tempat mereka tinggal sungguh mendukung proses perkembangan

iman anak sehingga 100% mereka memberikan persetujuan.

Item nomor 19 berbicara mengenai upaya yang dapat dilakukan yakni

untuk meningkatkan tanggung jawab keluarga dalam pembinaan iman anak dapat

dilakukan dengan pendampingan khusus bagi keluarga-keluarga Katolik seperti

rekoleksi keluarga, sarasehan keluarga. Dari data yang di peroleh 9 responden

(30.00%) sangat setuju, 17 responden (56.67%) setuju, 3 responden (10.00%)

netral, dan 1 responden (3.33%) tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

88

berpendapat bahwa keluarga Katolik di wilayah Yoakim mengharapkan adanya

pendampingan khusus untuk mendampingi keluarga-keluarga Katolik.

Item nomor 20 berbicara juga mengenai upaya yang dapat dilakukan oleh

orangtua yakni orangtua menjalin relasi dan kerja sama dengan guru

agama/katekis untuk membantu meningkatkan perkembangan iman anak. Data

yang di dapatkan adalah 8 responden (26.67%) sangat setuju, 19 responden

(63.33%) setuju, dan 3 (10.00%) netral. Berdasarkan data yang diperoleh,

keluarga Katolik menjawab perlu menjalin relasi dan kerja sama antara orangtua

dan guru agama/katekis agar ada komunikasi dan tindaklanjut.

3. Pendalaman lebih lanjut Terhadap Hasil Penelitian Menurut

masing-masing Variabel

Pendalaman terhadap hasil penelitian mengacu pada tanggung jawab

keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak yang telah dibahas pada bab II.

Bab II secara khusus menguraikan tentang tanggung jawab keluarga Katolik

terhadap pembinaan iman anak. Keluarga memiliki hak untuk melaksanakan

tanggung jawabnya berkenaan dengan penyaluran kehidupan dan pembinaan iman

anak-anak mereka. Tanggung jawab dan hak pertama serta utama untuk

memperhatikan pendidikan sekaligus pembinaan iman terletak pada orangtua. Hal

ini dapat diartikan bahwa suami istri bersama-sama terlibat dalam melaksanakan

tanggung jawabnya sebagai pembina iman anak yang tak dapat tergantikan oleh

siapa pun. Iman anak-anak di dalam keluarga dibina agar mereka menjadi pribadi

yang mengenal dan meneladani pribadi Yesus Kristus sebagai jalan kebenaran dan

hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

89

Berkaitan dengan penjelasan tersebut maka hasil penelitian yang telah

disajikan sebelumnya akan dibahas lebih lanjut agar semakin memperjelas sejauh

mana keluarga Katolik di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan telah

melaksanakan tanggung jawabnya sehingga berpengaruh positif terhadap

pembinaan iman anak. Pembahasan berikut akan mengungkapkan pendapat

penulis terhadap tiap-tiap variabel yang meliputi identitas responden, pemahaman

tentang tanggung jawab keluarga Katolik, pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik, dan harapan keluarga Katolik terhadap pembinaan iman

anak.

a. Identitas Responden

Responden penelitian berjumlah 30 keluarga (satu keluarga, satu kuisoner

ibu atau bapak). Sebagian besar dari mereka berusia 36 tahun – 40 tahun dan di

atas 40 tahun. Melihat dari tingkat usia tersebut, dapat dikatakan bahwa usia

responden sebagian besar di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan

tergolong sudah berumur. Namun mereka masih tetap semangat untuk bekerja.

Melalui data penelitian dapat diungkapkan bahwa jumlah terbesar

pendidikan dari responden adalah tingkat Sekolah Dasar. Namun tidak menutup

kemungkinan ada pula yang melanjutkan hingga ke jenjang SLTP hingga ke

jenjang SLTA atau SMK. Latar belakang pendidikan sangat mempengaruhi

pengetahuan, dan wawasan setiap pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

90

Jika dilihat dari jenis pekerjaan, hasil penelitian mengungkapkan bahwa

jumlah orangtua yang berprofesi sebagai petani lebih besar dibandingkan dengan

profesi yang lain seperti pedagang, wiraswasta, dan seorang pelaut. Dengan

melihat jenis pekerjaan, mereka hampir sebagian besar sibuk untuk bekerja.

Seperti yang dialami oleh penulis saat mengundang salah satu perwakilan

orangtua untuk pengisian kuisoner beberapa orangtua tidak bisa hadir dikarenakan

sibuk bekerja di ladang sehingga penulis mendatangi beberapa keluarga yang

tidak hadir dari rumah ke rumah untuk pengisian kuisoner.

b. Pemahaman Tanggung Jawab Keluarga Katolik

Pembahasan mengenai pemahaman tanggung jawab keluarga Katolik

meliputi arti keluarga dan pemahaman tanggung jawab keluarga Katolik terhadap

pembinaan iman anak. Berdasarkan hasil penyebaran kuisoner diketahui bahwa

responden sependapat dengan arti keluarga pada bab sebelumnya, yakni

mengungkapkan bahwa keluarga sebagai komunitas pendidikan yang utama dan

mendasar merupakan sarana yang istimewa bagi penerus nilai-nilai agama dan

budaya yang membantu seseorang memperoleh identitasnya sendiri. Keluarga

mengandung di dalam dirinya sendiri masa depan masyarakat; tugasnya yang

sangat khas adalah memberikan sokongan secara efektif bagi suatu masa depan

perdamaian (Emiyan, 2011: 11).

Pemahaman responden berkaitan dengan tanggung jawab keluarga Katolik

cukup baik. Hal itu didukung dengan pernyataan setuju bahwa sebagai suami dan

istri bersama-sama terlibat dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

91

pembina iman anak yang tidak dapat tergantikan oleh siapa pun (Kristianto, 2014:

67) mengutip anjuran Apostolik tentang peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia

Modern (Familiaris Consortio) yang di tulis oleh Paus Yohanes Paulus II. Hal

senada juga disampaikan oleh Heryatno Wono Wulung (2016: 145)

mengungkapkan bahwa keluarga merupakan tempat sentral pembinaan iman dan

orangtua merupakan pelaku utamanya.

Dari hasil penelitian diketahui pemahaman responden mengenai tanggung

jawab keluarga Katolik sudah baik, responden memahami bahwa tanggung jawab

sebagai orangtua dapat diwujudkan melalui pembinaan yang berdasarkan cinta

kasih, nilai-nilai Injili, keharmonisan dalam keluarga demi kesejahteraan bersama.

Hal ini didukung bahwa Gereja juga mewartakan cinta kasih terus-menerus

kepada keluarga Kristiani dengan demikian akan semakin mendorong dan

membina keluarga Kristiani untuk melaksanakan pelayanannya dalam cinta kasih.

Tidak hanya itu, keluarga juga dipanggil untuk menjalankan tritugas Gereja

(Kristianto, 2014: 68-70).

Kemudian berkaitan dengan pemahaman pembinaan iman anak dalam

keluarga, sebagian besar responden tidak setuju apabila tanggung jawab

pembinaan iman anak dalam keluarga sebatas memberikan pendidikan formal.

Hal ini tentu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kalis Stevanus (2016: 10)

bahwa Keluarga adalah tempat yang paling baik untuk pendidikan. Tidak ada

tempat pendidikan yang lain, baik yang didirikan oleh pemerintah atau gereja,

yang dapat menggantikan keluarga. Namun beberapa responden lainnya

memahami tanggung jawab pembinaan iman anak diberikan dalam pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

92

formal sudah cukup. Hal ini tentu menjadi keprihatianan sebab pembina iman

utama bukan datang dari sekolah, guru agama, atau pendamping PIA tapi lebih-

lebih dari keluarga sendiri sebagai pembina iman yang utama.

Melihat aspek pemahaman akan tanggung jawab keluarga Katolik,

sebagian besar responden tidak setuju apabila pembinaan iman anak dalam

keluarga menjadi tanggung jawab utama seorang ibu. Kecuali bagi janda beberapa

diantara mereka setuju dengan pernyataan tersebut. Pemahaman responden

bergantung pada situasi dan kondisi masing-masing keluarga. Namun pada

dasarnya bahwa kewajiban dan tanggung jawab memberikan pewartaan dan

pendidikan iman pada anak merupakan suatu kenyataan ilmiah yang tidak bisa

dipungkiri dan dihindari oleh setiap pribadi sebagai orangtua (Hery Setyawan,

2014: 116). Dengan demikian penulis dapat mengatakan bahwa tingkat

pemahaman keluarga Katolik di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan

sudah cukup mendalam. Hal ini perlu dipertahankan dan dikembangkan agar tidak

hanya sekedar memahami saja namun lebih pada tindakan secara nyata dalam

hidup sehari-hari dalam masing-masing keluarga.

c. Pelaksanaan Tanggung Jawab Keluarga Katolik

Keluarga adalah sarana untuk menuntun anak-anak agar dapat mengenal

Allah dan mengimaniNya sejak dini. Di dalam keluarga, orangtua mempunyai

peranan sebagai pemberi teladan sekaligus membantu anak-anak mereka

mengembangkan keutamaan hidup yakni iman, harapan, dan kasih. Orangtua

dapat membiasakan anak-anak untuk berperan aktif dalam hidup doa, hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

93

menggereja, dan mencontoh perilaku yang baik. Jika dilihat dari hasil penelitian

pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik di wilayah Yoakim sebagai berikut:

Orangtua dapat melibatkan dan memberi peluang kepada anak-anak mereka

untuk berekspresi dalam kegiatan rohani. Anak-anak bisa dilatih dengan tradisi

kekatolikan melalui doa-doa, ibadat-ibadat baik yang bersifat liturgis maupun

devosional, dan kegiatan lainnya (KWI, 2011: 31). Dari data yang diperoleh

mengenai pelaksanaan tanggung jawab di wilayah Yoakim sebagian besar

keluarga Katolik tidak menyediakan waktu untuk berdoa bersama dan makan

bersama. Namun ada juga sebagian kecil keluarga Katolik yang hanya kadang-

kadang saja menyediakan waktu untuk berdoa bersama dan makan bersama. Hal

ini sungguh menjadi keprihatinan bersama, oleh karena itu anak perlu dibantu

untuk mengenal misteri karya keselamatan Allah, belajar bersyukur atas berbagai

karunia, serta dapat menghayati hidup sebagai manusia baru (Kleden, 2014: 8).

Hasil penelitian menyebutkan bahwa 50% responden menyetujui dengan

pernyataan keluarga terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkungan dan

hidup menggereja. Hanya sebagian kecil yang menjawab netral sampai pada

kurang terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkungan dan hidup

menggereja. Dilihat dari hasil penelitian tersebut, penulis berpendapat bahwa

keluarga Katolik wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan telah berusaha

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dampak positif

bagi perkembangan iman anak.

Dalam ‘Gereja Rumah Tangga’ (Ecclesia Domestica) orang tua memberikan

teladan baik melalui perkataaan maupun perbuatan dalam hidup sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

94

Dalam hal ini, keluarga sangat berperan penting dalam tugas perutusannya bagi

masa depan Gereja dan terbangunnya kesejahteraan dalam hidup bermasyarakat.

Selaras dengan pernyataan tersebut 53% responden memberikan persetujuan

bahwa mereka memberikan teladan melalui perilaku baik dalam kehidupan sehari-

hari sudah terlaksana dengan baik. Penulis berpendapat bahwa orangtua di

wilayah Yoakim telah melaksanakan tanggung jawabnya dalam memberikan

pembinaan sikap/ tingkah laku melalui perilaku baik serta pembinaan iman

kepada anak-anak di rumah.

Berdasarkan hasil penyebaran kuisoner diketahui bahwa responden

sependapat dengan tujuan pembinaan iman anak pada bab sebelumnya, yakni

mengungkapkan bahwa tujuan utama pendidikan iman anak dalam konteks

pembinaan iman anak adalah agar anak-anak memiliki sikap iman Kristiani dan

bangga atas imannya, serta anak-anak memiliki wawasan yang luas sehingga

dapat mengungkapkan dan mewujudkan imannya sesuai usia mereka

(Suhardiyanto, 2010: 11). Hasil penelitian diperoleh 60% peserta menyatakan

setuju dengan pernyataan tujuan pembinaan iman anak dalam keluarga dapat

membantu anak berkembang menjadi pribadi yang mandiri, tanggung jawab dan

terbuka sesuai dengan usia. Artinya keluarga Katolik mempunyai kesadaran

bahwa betapa pentingnya peran keluarga dalam membantu anak untuk

memperkembangkan pribadi dalam diri sesuai usia anak.

Hasil penyebaran kuisoner yang berisi tentang kebiasaan berdoa bersama

untuk mendoakan salah satu anggota keluarga saat berulang tahun belum berjalan

dengan baik namun sudah ada sebagian kecil dari tiap-tiap keluarga yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

95

melaksanakannya. Hasil ini didukung oleh pernyataan responden 67%

memberikan persetujuan dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 40% tidak

memberikan persetujuan. Artinya sebagian besar dari mereka belum

melaksanakan kebiasaan berdoa bersama untuk mendoakan salah satu anggota

keluarga saat berulang tahun. Pembinaan iman sejak usia dini dapat menentukan

keberadaan dan kehidupan anak-anak di masa depan, baik kehidupan pribadi,

kehidupan sosial, kehidupan beriman, maupun panggilan hidupnya.

d. Faktor-faktor Yang Mendukung dan Menghambat dalam Pembinaan Iman

Anak

Keluarga menjadi promotor atau pendorong bagi perkembangan iman anak-

anak melalui iman yang diteladankan. Segala proses yang diusahakan oleh

orangtua dan kegiatan PIA sungguh penting bagi keberhasilan pembinaan iman

anak-anak. Orangtua sebagai aktifis Gereja juga mampu menjadi elemen penting

bagi anak-anak untuk ikut terlibat aktif di dalam kegiatan menggereja. Dalam

pembinaan iman tentu ada faktor pendukung dan faktor penghambat apabila

dilihat dari hasil penelitian yakni:

Iman biasanya tumbuh pada anak saat ia mengamati dan mengikuti tokoh-

tokoh identifikasinya, secara spontan dan belum terlalu disadari. Tokoh-tokoh

identifikasi tersebut adalah orang-orang dewasa yang terpenting dan terdekat

baginya, yakni orangtuanya. Sikap dan perilakunya mengacu pada sikap atau

perilaku dari orang-orang dewasa yang dihormatinya, tokoh-tokoh panutannya

(Soerjanto dan Widiastoeti, 2007: 14). Selaras dengan pernyataan tersebut dalam

pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik sebagian besar responden meyakini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

96

apabila orangtua yang menjadi pengurus lingkungan dapat memotivasi

keterlibatan anak dalam kegiatan lingkungan. Melalui data ini, penulis

berpendapat bahwa orangtua yang menjadi pengurus lingkungan mempunyai

banyak peluang untuk mendorong dan membangkitkan semangat anak untuk

terlibat aktif dalam setiap kegiatan.

Keluarga merupakan tempat pertama untuk menyatakan diri sebagai

makhluk sosial. Keluarga sebagai tempat belajar juga tempat awal bagi proses

sosialisasi anak (Soesilo, 1992: 19). Demikian juga responden meyakini bahwa

kegiatan PIA di lingkungan dalam satu wilayah dapat berperan penting bagi

perkembangan iman anak. Dilihat dari hasil penelitian tersebut, penulis

berpendapat bahwa keluarga Katolik sudah cukup mempunyai pemahaman bahwa

anak-anak juga perlu untuk berinteraksi, belajar bersama, bersosialisasi, dan

memperdalam iman sesuai dengan usia mereka.

Orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik, mengasihi, dan

menghormati mereka sebagai pribadi serta menyediakan kebutuhan-kebutuhan

material maupun spiritual (Kompendium, 2011: 162). Namun jika dilihat dari

hasil penelitian responden yang memberikan persetujuan bahwa kesulitan

finansial tidak mempengaruhi semangat orangtua untuk tetap mengijinkan anak

mengikuti kegiatan ditunjukkan dengan persentase 10%. Sedangkan 40%

responden menunjukkan persetujuan dengan pernyataan kuisoner tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa kesulitan finansial menjadi salah satu penghambat bagi

partisipasi anak-anak dalam mengikuti kegiatan PIA di wilayah maupun di paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

97

Pendidikan iman dalam rangka pembinaan adalah proses dan usaha-usaha

orang-orang dewasa untuk membantu anak-anak muda agar mereka mampu

menghormati dan mengasihi Allah, Pencipta dan Penyelamat (Soerjanto dan

Widiastoeti, 2007: 10). Namun pada kenyataannya tidak selaras dengan kegiatan

PIA yang dilaksanakan di lingkungan masing-masing atau wilayah Yoakim

sebagian besar responden meyakini kegiatan PIA dilaksanakan atau tidak

dilaksanakan tergantung pada waktu yang dimiliki oleh pendamping. Hal ini tentu

memperihatinkan dan harus diupayakan oleh seluruh pendamping PIA untuk

saling bekerjasama sehingga proses kegiatan PIA dapat terlaksana sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan.

Keluarga merupakan Gereja rumah tangga yang turut ambil bagian dalam

tugas Gereja untuk mewartakan Injil (Konferensi Waligereja Indonesia, 2011: 16).

Hal senada juga diungkapkan oleh Hery Setyawan (2014: 118) yang menyatakan

bahwa keluarga sungguh mempunyai peluang besar untuk mengkomunikasikan

Injil kepada anak-anaknya, sehingga anak-anak juga dapat menerima Injil yang

sama seperti yang mereka hayati. Namun pada kenyataannya jika dilihat dari hasil

penelitian pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik yakni keluarga

menyediakan waktu untuk mendalami Kitab Suci bagi perkembangan iman anak

sebagian besar responden masih dalam kategori netral. Dalam hal ini berarti

pemahaman keluarga tentang faktor pendukung pembinaan iman anak dengan

mendalami Kitab Suci belum bisa dikategorikan melebihi target. Netral artinya

tidak banyak yang melakukan, namun juga ada sebagian yang melakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

98

mendalami Kitab Suci. Hal ini dapat menjadi masukan bagi keluarga untuk lebih

berusaha melaksanakan tugas sebagai pewarta

e. Harapan keluarga Katolik

Tugas membina pertama-tama adalah tanggung jawab keluarga, karena

keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya anak memperoleh pembinaan.

Tugas orangtua berat dan sulit, namun sebagai orangtua tentu ingin memberikan

yang terbaik bagi perkembangan iman anak. Harapan-harapan orangtua menjadi

salah satu motivasi mereka untuk terus melakukan sebuah perubahan.

Orangtua bertanggung jawab untuk meneruskan imannya sebagai harta

rohani yang paling berharga kepada anak-anaknya. Arah dasar yang harus dituju

dalam pendidikan iman anak secara berangsur-angsur ialah iman yang mendalam,

iman yang dewasa, mandiri, berinkulturasi, dan memasyarakat (Go, 1990: 26).

Dengan demikian keluarga sangat setuju apabila di tengah keluarga mereka

terwujud suasana saling menghormati, menghargai, dan adanya kerukunan yang

membantu perkembangan iman anak, keluarga juga semakin menyadari untuk

meningkatkan terlaksananya doa bersama, membaca Kitab Suci, makan bersama,

dan sharing dalam keluarga

Masih berkaitan dengan harapan keluarga Katolik, responden meyakini

bahwa lingkungan yang harmonis dan terbuka juga dapat membantu anak untuk

meningkatkan perkembangan iman anak. Perkembangan iman anak tidak hanya

dipengaruhi dari dalam atau internal namun perkembangan iman anak juga dapat

dipengaruhi dari pihak luar atau eksternal (Pudjiono dan Oetomo, 2007: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

99

Faktor-faktor tersebut dapat diupayakan tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan

sehari-hari demi kelangsungan hidup anak-anaknya namun orangtua dapat

memberikan perhatian yang lebih mendalam serta pengelolaan yang lebih intensif,

baik melalui pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal

(keluarga). Melalui sarana pendidikan, orangtua dapat memberikan pengaruh

dalam pembentukan pribadi anak dan watak yang akan dibawanya hingga dewasa

(Sobur, 1987: 1).

Berkaitan dengan harapan untuk meningkatkan tanggung jawab keluarga

Katolik terhadap pembinaan iman anak dapat dilakukan dengan pendampingan

khusus bagi keluarga-keluarga Katolik. Hasil penelitian responden merasa sangat

perlu diadakan pendampingan misalnya rekoleksi keluarga, sarasehan keluarga

atau kegiatan lain yang mendukung untuk terus memberikan kesadaran dan

semakin memperdalam tanggung jawab keluarga bagi pembinaan iman anak serta

keluarga Katolik tidak hanya sekedar memahami secara materi, namun juga

bersedia menerapkan tanggung jawab tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain yang juga menjadi respon positif responden adalah pembinaan iman

dapat dilakukan melalui kegiatan apapun dan dimanapun. Hal ini dilakukan demi

perkembangan iman anak, baik dalam lingkup keluarga maupun paroki. Dalam

pelaksanaannya, orangtua perlu sekali bekerja sama secara sinergis dan seimbang

dengan para pembina iman anak di sekolah, paroki maupun di lingkungan

masyarakat. Pembina iman anak juga harus memperhatikan apa yang menjadi

kebutuhan anak dan martabat serta hak-hak anak (Suhardiyanto, 2010: 10).

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

100

4. Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keluarga Katolik di

wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan memiliki pemahaman tentang

tanggung jawab keluarga terhadap pembinaan iman anak sudah cukup baik.

Hanya saja pada pelaksanaannya harus lebih ditingkatkan lagi terutama pada

tindakan konkret dalam hidup sehari-hari agar pemahaman tanggung jawab

tersebut tidak sebatas pada materi atau sebatas dipahami saja, melainkan juga

dilaksanakan. Hal ini menjadi penting dikarenakan tanggung jawab keluarga

sebagai pembina iman tidak dapat tergantikan oleh siapa pun.

Kedua, pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan

iman anak di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan sudah cukup baik.

Hal ini dibuktikan dari dukungan orangtua kepada anak-anaknya untuk mengikuti

kegiatan PIA baik di lingkungan, wilayah maupun paroki. Orangtua membina

iman anak melalui penghayatan dalam hidup menggereja, yakni mengajak anak-

anak untuk mengikuti doa Rosario, mengikuti doa jalan salib, mengikuti

pertemuan adven di lingkungan, mengikuti doa lingkungan, dan kerja bakti di

kapel. Orangtua juga memberikan teladan kepada anak-anaknya dalam hidup di

tengah-tengah masyarakat, yakni memberikan contoh bertutur kata dan cara

berpakaian yang sopan, bertingkah laku yang baik, membangun relasi dengan

siapa saja tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, menaati tata tertib

yang berlaku di desa setempat, dan ikut terlibat dalam kegiatan masyarakat.

Sedangkan di dalam keluarga, orangtua menjalin relasi dan komunikasi yang baik

kepada anak-anak, hidup rukun, saling membantu antar anggota keluarga, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

101

menanamkan tingkah laku yang baik kepada anggota keluarga. Secara

keseluruhan orangtua dalam melaksanakan tanggung jawabnya sudah berjalan

baik, namun mereka perlu meningkatkan lagi kerja sama dalam pembinaan iman

anak di rumah dengan mengajak anak untuk berdoa bersama, Rosario bersama,

orangtua juga dapat membiasakan membaca Kitab Suci untuk anak-anak baik

sebelum tidur atau pada waktu yang sudah disepakati, memperkenalkan tokoh-

tokoh Kitab Suci yang menginspirasi dan memiliki kebiasaan berdoa bersama

ketika salah satu anggota keluarga berulang tahun.

Ketiga, faktor pendukung pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik

terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus

Parakan menjadi dorongan yang baik bagi kesadaran atau minat anak-anak untuk

terlibat aktif di dalam setiap kegiatan baik lingkungan, wilayah maupun paroki.

Setiap kegiatan yang diikuti membantu anak untuk menemukan suasana baru yang

tidak didapatkan di dalam keluarga. Anak-anak juga dapat belajar untuk

mengenal, memahami dan berproses bersama teman-temannya melalui setiap

kegiatan. Namun ketika keluarga sedang mengalami kesulitan finansial, orangtua

cenderung tidak mengijinkan anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan PIA di

wilayah. Orangtua meminta anak untuk membantu bekerja di ladang. Hal lain

yang menjadi faktor penghambat adalah kegiatan PIA yang dilaksanakan di

masing-masing lingkungan bergantung pada waktu yang dimiliki oleh

pendamping. Apabila pendamping PIA sedang sibuk, maka kegiatan PIA

ditiadakan namun apabila pendamping PIA mempunyai waktu maka kegiatan PIA

dapat dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

102

Keempat, keluarga Katolik di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus

Parakan memiliki harapan untuk meningkatkan tanggung jawabnya demi

memperkembangkan iman anak. Harapan itu di antaranya di tengah keluarga

terwujud suasana saling menghormati, menghargai, dan adanya kerukunan yang

membantu perkembangan iman anak. Tidak hanya itu, kegiatan rohani dalam

keluarga perlu ditingkatkan serta orangtua dapat mengawasi anak-anak di dalam

berteman karena lingkungan juga berpengaruh bagi perkembangan iman anak.

Dan yang terakhir keluarga Katolik mengharapkan adanya pendampingan khusus

bagi keluarga-keluarga Katolik seperti rekoleksi keluarga, sarasehan keluarga.

Keluarga mengharapkan program tersebut sebagai usaha untuk meningkatkan

kesadaran serta tanggung jawabnya sebagai orangtua dalam membina iman anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

103

BAB IV

REKOLEKSI KELUARGA SEBAGAI USAHA UNTUK

MENINGKATKAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA

KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN ANAK DI WILAYAH

YOAKIM, PAROKI KELUARGA KUDUS PARAKAN

Pada bab sebelumnya penulis telah menguraikan mengenai hasil penelitian

tentang pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman

anak di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan. Maka dari itu, sebagai

tindak lanjut dari penelitian tersebut, penulis berusaha memberikan sumbangan

pemikiran berkaitan dengan model pendampingan dalam bentuk rekoleksi untuk

keluarga Katolik di wilayah Yoakim. Rekoleksi ini sebagai usaha untuk

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan

iman anak di wilayah Yoakim. Tujuan rekoleksi ini untuk membangkitkan dan

kesadaran orangtua akan kewajibannya sebagai pembina iman anak yang pertama

dan utama. Rekoleksi dibuat sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta serta

dikemas secara menarik, sehingga dapat membangun minat orangtua untuk

mengikuti kegiatan tersebut dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya

pelaksanaan tanggung jawab keluarga terhadap pembinaan iman anak di rumah.

1. Rekoleksi Keluarga

a. Latar Belakang Pemilihan Kegiatan Rekoleksi

Keluarga sebagai rekan kerja Allah merupakan salah satu tempat untuk

mengembangkan nilai-nilai luhur yang berasal dari Allah sendiri yang dijiwai oleh

setiap anggota keluarga. Keluaga sebagai pusat umat beriman mempunyai peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

104

dalam kehidupan Gereja, masyarakat, maupun bangsa. Di dalam keluarga,

orangtua memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan hidup rohani anak-

anaknya (Kalis Stevanus, 2016: 47). Orangtua mempunyai kewajiban untuk

melaksanakan tanggung jawabnya yakni memberikan pembinaan iman kepada

anak dalam situasi apapun, karena orang tua merupakan pembina iman paling

utama di dalam keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa: pertama,

dalam tingkat kedalaman pemahaman akan penghayatan tanggung jawab keluarga

Katolik cukup mendalam. Hanya saja pada pelaksanaan secara konkret belum

maksimal. Kedua, pelaksanaan tanggung jawab keluarga Katolik terhadap

pembinaan iman anak di wilayah Yoakim paroki Keluarga Kudus Parakan sudah

cukup baik hanya perlu ditingkatkan secara khusus hidup rohani dalam keluarga.

Ketiga, faktor pendukung pelaksanaan tanggung jawab keluarga katolik terhadap

pembinaan iman adalah paroki menyelenggarakan banyak kegiatan, sebagian

besar orangtua mulai menyadari pentingnya melibatkan anak di dalam setiap

kegiatan, dan orangtua menjadi pengurus lingkungan atau aktifis Gereja

mendorong dan memotivasi anak untuk terlibat aktif mengikuti kegiatan baik di

lingkungan, wilayah maupun Gereja. Faktor penghambat pelaksanaan tanggung

jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman adalah kegiatan PIA yang tidak

rutin dilakukan dan bergantung pada waktu yang dimiliki oleh pendamping,

kesulitan finansial menghambat partisipasi anak untuk mengikuti kegiatan,

orangtua cenderung meminta anak untuk membantu bekerja di ladang. Keempat,

umat wilayah Yoakim memiliki harapan untuk dapat meningkatkan pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

105

tanggung jawab sebagai keluarga Katolik dalam membina iman anak di dalam

keluarga. Maka dari itu, salah satu model pendampingan iman dalam bentuk

rekoleksi dirasa baik bagi mereka karena lebih efektif dan efisien. Melalui

kegiatan ini diharapkan keluarga Katolik semakin menyadari pentingnya

meningkatkan tanggung jawabnya sebagai orangtua dalam membina iman anak.

b. Tujuan Kegiatan Rekoleksi

Penulis memberikan sumbangan pemikiran yaitu berupa kegiatan

pendampingan iman dalam bentuk rekoleksi. Tujuan rekoleksi dapat dilihat dari

kata rekoleksi itu sendiri. Menurut Mangunhardjana (2017: 47) istilah rekoleksi

berasal dari bahasa Inggris recollection dan bahasa Latin recollectio yang berarti

berusaha mengumpulkan kembali. Dalam hal ini yang dikumpulkan adalah

pengalaman peserta rekoleksi dalam kesehariannya. Maka tujuan umum rekoleksi

adalah agar peserta mampu menyadari peran Kristus dalam hidup mereka melalui

pengalaman sehari-hari dalam berkarya.

Secara umum rekoleksi ingin mengajak peserta melihat kembali pengalaman

yang sudah dilalui. Peserta diajak untuk mengolah setiap pengalaman supaya

menjadi lebih utuh dan terfokus untuk berjumpa dengan Allah (Mangunhardjana,

2017: 48).

c. Waktu, Tempat, dan Peserta

Rekoleksi ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian pelaksanaan

tanggung jawab keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

106

Yoakim. Rekoleksi ini dibuat sebagai bentuk pendampingan keluarga Katolik.

Rekoleksi ini diharapkan dapat mengembangkan keluarga sebagai komunitas yang

berdasarkan iman dan kasih. Maka setiap keluarga diharapkan untuk ikut terlibat

di dalamnya.

Rekoleksi ini dilaksanakan satu tahun sekali yakni pada bulan Desember

bertepatan semua umat atau secara khusus keluarga-keluarga Katolik di wilayah

Yoakim memperingati pesta Keluarga Kudus Nazareth. Berkaitan dengan tempat

pelaksanaannya dapat ditentukan bersama-sama dengan pengurus wilayah dan

dapa mencari tempat yang nyaman untuk melaksanakannya.

2. Usulan Rekoleksi Keluarga Sebagai Usaha Meningkatkan Pelaksanaan

Tanggung Jawab Keluarga Katolik Terhadap Pembinaan Iman Anak.

a. Latar Belakang Kegiatan

Orangtua sebagai penyaluran kehidupan mempunyai kewajiban untuk

mendidik anak-anak (GE, 3). Keluarga Katolik yang telah diperkaya dengan

rahmat Sakramen Perkawinan mempunyai kewajiban melaksanakan tanggung

jawab untuk membina iman anak sejak dini secara Katolik. Membina secara

Katolik artinya orangtua memperkenalkan Allah kepada anak-anaknya, baik

tentang pribadi Allah maupun nilai-nilai luhur yang ditumbuhkan sebagai sikap

bakti kepada Allah dan mengasihi sesama seturut iman yang telah mereka terima

dalam pembaptisan.

Tugas dan tanggung jawab tersebut bukan sesuatu yang mudah dilakukan

oleh orangtua. Dengan demikian orangtua perlu memiliki komitmen, niat yang

sungguh-sungguh, persiapan dan perencanaan yang matang. Dalam membina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

107

iman anak, orangtua menjadi pewarta Injil yang pertama bagi anak. Selain itu

orangtua juga perlu membiasakan untuk berdoa bersama anak-anak, dengan

pembacaan Sabda Tuhan, dan memperkenalkan anak kepada Gereja (FC, 39).

Dalam hal ini orangtua tidak hanya bekerja sendirian, namun juga dibantu

oleh pihak sekolah, ataupun para pendamping pembinaan iman anak di wilayah

maupun di masing-masing lingkungan. Walaupun demikian, keberadaan sekolah

dan kegiatan PIA di wilayah atau lingkungan tetap tidak dapat menggantikan

peran orangtua sebagai pembinaan iman anak yang pertama dan utama.

b. Tema dan Tujuan Rekoleksi

Penulis mengusulkan tema rekoleksi keluarga yakni: “Keluarga sebagai

komunitas iman Kristiani”. Artinya, orangtua dalam komunitas iman Kristiani

ikut serta mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Orangtua

diharapkan dapat membantu anak-anaknya untuk menemukan panggilan hidup

mereka, dengan menanamkan nilai-nilai luhur untuk melayani sesama dengan

penuh kasih, melakukan tugas-tugasnya dengan setia dan menyadari keikutsertaan

mereka dalam misteri pengorbanan Kristus.

Tujuan yang hendak dicapai melalui rekoleksi adalah membantu keluarga

sebagai komunitas iman Kristiani untuk mengambil bagian dalam karya

keselamatan Allah dengan meneladani hidup keluarga Kudus Nazaret. Keluarga

Katolik diharapkan semakin setia dengan panggilannya sebagai pelaku pertama

dan utama dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orangtua dan semakin

tergerak hatinya untuk membina iman anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

108

Tema dan tujuan umum akan diuraikan sebagai berikut:

Tema : Keluarga sebagai komunitas iman Kristiani

Tujuan :Membantu keluarga sebagai komunitas iman Kristiani untuk mengambil

bagian dalam karya keselamatan Allah dengan meneladani hidup

keluarga Kudus Nazaret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

c.

Mat

riks

Keg

iata

n R

ekole

ksi

Kel

uar

ga

Tem

a U

mum

:

Kel

uar

ga

sebag

ai k

om

unit

as i

man

Kri

stia

ni

Tuju

an U

mum

:M

emban

tu p

eser

ta s

ebag

ai k

om

unit

as i

man

Kri

stia

ni

untu

k m

engam

bil

bag

ian d

alam

kar

ya

kes

elam

atan

All

ah d

engan

men

elad

ani

hid

up k

eluar

ga

Kudus

Naz

aret

Tab

el 7

: M

atr

iks

Keg

iata

n R

ekole

ksi

Kel

uarg

a

No

A

cara

T

uju

an

Mat

eri

Met

od

e S

aran

a S

um

ber

Bah

an

1

Pem

bukaa

n

Pen

dam

pin

g

dan

p

eser

ta

dap

at

sali

ng

men

gen

al

dan

m

enget

ahui

tem

a,

tuju

an,

sert

a pro

ses

rekole

ksi

.

a.

Pen

dam

pin

g

men

gu

capkan

sela

mat

dat

ang

kep

ada

sem

ua

pes

erta

dan

ber

teri

ma

kas

ih

atas

ked

atan

gan

mer

eka.

b.

Pen

dam

pin

g

men

yam

pai

kan

tem

a,

tuju

an,

sert

a pro

ses

yan

g

akan

dil

aksa

nak

an

sela

ma

rekole

ksi

.

Per

ken

alan

Sam

buta

n

Info

rmas

i

a.

Mic

b.

Lap

top

c.

Vie

wer

- P

ow

er

poin

t

tenta

ng,

tem

a,

tuju

an,

sert

a

pro

ses

rekole

ksi

- W

ign

yas

um

arta

,

Ign.,

M

SF

, dkk

(2002).

P

anduan

Rek

ole

ksi

Kel

uar

ga.

Yog

yak

arta

:

Kan

isiu

s.

Hal

36

dan

152

2

Ses

i I:

Kel

uar

ga

men

jadi

pem

bin

a

Ora

ngtu

a se

mak

in

men

yad

ari

pen

tin

gn

ya

a.

Tra

dis

i

Kek

atoli

kan

Pen

ayan

gan

vid

eo

a.

Lap

top

b.

Vie

wer

- V

ideo

”keb

iasa

an

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

iman

yan

g

per

tam

a dan

uta

ma.

mel

aksa

nak

an t

anggun

g

jaw

abn

ya

seb

agai

pem

bin

aan i

man

an

ak

b.

Pen

dam

pin

g

men

yam

pai

kan

nil

ai-n

ilai

yan

g

dap

at

dic

onto

h,

dih

ayat

i m

elal

ui

vid

eo.

c.

Pen

dam

pin

g

mem

ber

i

kes

impula

n

ber

das

arkan

tanggap

an

dan

mem

per

jela

s

den

gan

se

dik

it

mat

eri.

ber

judul

“keb

iasa

an

kel

uar

ga

Kat

oli

k”

Tan

ya

jaw

ab

Info

rmas

i

c.

Spea

ker

kel

uar

ga

Kat

oli

k”

- K

onfe

rensi

Wal

iger

eja

Indon

esia

.

(2011).

Ped

om

an

Past

ora

l

Kel

uarg

a.

Jakar

ta:

Obor.

- Y

ohan

es

Pau

lus

II.

(1981

).

Fam

ilia

ris

Conso

rtio

.

(R.H

ardaw

iryan

a

, P

ener

jem

ah).

Jakar

ta:

Dokpen

KW

I

3

Ses

i II

:

Men

elad

ani

tan

ggun

g j

awab

Mar

ia d

an Y

ose

f

sebag

ai o

ran

gtu

a

Yes

us.

Ora

ngtu

a dap

at

men

elad

ani

tan

ggun

g

jaw

ab M

aria

dan

Yose

f

sebag

ai o

ran

gtu

a Y

esus.

a.

Pen

dal

aman

pen

gal

aman

pes

erta

dal

am

mel

aksa

nak

an

tanggun

g

jaw

abn

ya

terh

adap

pem

bin

aan

iman

- P

erta

nyaa

n

refl

eksi

- S

har

ing

dal

am

kel

om

pok

kec

il

- P

eneg

uh

an

- In

form

asi

a. K

erta

s

Per

tan

yaa

n

b.

Ker

tas

HV

S

c. B

olp

oin

- P

engal

aman

Pes

erta

- N

ugro

ho,

Sta

nil

aus.

(2012).

Kel

uarg

a

Kudus

sebagai

Idola

.

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

anak

di

rum

ah.

b.

Kel

uar

ga

mem

ban

gun

kom

unit

as

pri

bad

i at

as d

asar

iman

dan

k

asih

.

Kit

a den

gan

men

elad

ani

Mar

ia d

an Y

ose

f

dal

am

mem

bin

a

iman

anak

.

K

ana,

H.6

-7

4

Ses

i II

I:

Men

gh

ayat

i ca

ra

hid

up M

aria

dan

Yo

sef

dal

am

mem

bin

a im

an

anak

Ora

ngtu

a m

emil

iki

gam

bar

an s

ekal

igus

dap

at m

enghayat

i ca

ra

hid

up M

aria

dan

Yose

f.

a.

Yusu

f dan

Mar

ia

sebag

ai ora

ngtu

a

Yes

us

ket

ika

Dia

ber

um

ur

del

apan

har

i

b.

Kel

uar

ga

Kudus

Naz

aret

m

enja

di

kom

unit

as

iman

Kri

stia

ni

c.

Pro

ble

mat

ika

hid

up

moder

n

sebag

ai

sara

na

pen

dew

asaa

n

hid

up d

i had

apan

All

ah

- M

engam

ati

beb

erap

a

gam

bar

sekal

igu

s

mem

bac

a

Lukas

2:2

1-

23;

41

-52

dal

am

kel

om

pok

kec

il.

- T

anya

jaw

ab

- S

har

ing

- P

eneg

uh

an

- In

form

asi

a. G

ambar

Kel

uar

ga

Kudus

(Keh

idupan

Yes

us,

Mar

ia,

dan

Yose

f)

b.

Kit

ab S

uci

c. K

erta

s H

VS

d.

Bolp

oin

- L

ukas

2:2

-23;

41-5

2

- G

ambar

keh

idupan

Yes

us,

M

aria

dan

Yose

f

- N

ugro

ho,

Sta

nil

aus.

(2012).

Kel

uarg

a

Kudus

sebagai

Idola

.

Kan

a, H

.6-7

5

Ses

i IV

: S

atukan

hat

i, e

ratk

an

Pes

erta

men

gin

gat

kem

bal

i keg

iata

n p

osi

tif

Pen

gal

aman

pes

erta

yan

g

sudah

Ref

leksi

a. K

erta

s H

VS

b.

Bolp

oin

- P

engal

aman

Pes

erta

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

tan

gan

untu

k

mem

ban

gun

kel

uar

ga.

dan

mam

pu

mer

enca

nak

an s

uat

u a

ksi

nyat

a dal

am m

embin

a

iman

an

ak.

dil

akukan

dan

yan

g

akan

dil

akukan

sebag

ai

up

aya

pen

ingk

atan

tanggun

g

jaw

ab

dal

am

mem

bin

a

iman

anak

.

c. M

usi

k

ara

nse

men

t

6

Pen

utu

p

Pes

erta

m

eref

leksi

kan

kem

bal

i pro

ses

rekole

ksi

dar

i aw

al

hin

gga

akhir

dan

m

enyam

pai

kan

nia

t-

nia

t yan

g

ingin

dic

apai

dal

am d

oa

per

mohon

an.

-

Mis

a

- S

har

ing

a. P

erle

ngk

ap

an M

isa

b.

Kit

ab S

uci

c. T

eks

lagu

d.

Lem

bar

Eval

uas

i

Kit

ab S

uci

Ef

6:1

-9

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

113

d. Persiapan Rekoleksi Keluarga.

1 Tema : Keluarga sebagai komunitas iman Kristiani

2 Tujuan : Membantu peserta sebagai komunitas iman Kristiani

untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan

Allah dengan meneladani hidup keluarga Kudus

Nazaret.

3 Peserta :

Pasangan suami istri (orangtua) di wilayah Yoakim

yang mempunyai anak usia 6 – 14 tahun (SD – SMP)

4 Tempat dan waktu: a. Tempat : Kapel Santo Petrus Cemoro

b. Waktu : Hari Minggu pukul 09.00 WIB

5 Bentuk Rekoleksi :

Rekoleksi dilaksanakan dalam bentuk sharing

pengalaman dari orangtua, mengamati gambar, melihat

tayangan dalam video inspiratif, menyampaikan

materi, penyusunan aksi nyata keluarga, serta misa.

Rekoleksi dilaksanakan dalam suasana santai agar

orangtua dapat berbagi pengalaman atau menanggapi

secara bebas terhadap gambar yang dibagikan atau

video yang ditayangkan serta penyampaian materi

merupakan sarana sebagai peneguhan atas pengalaman

orangtua atau refleksi dari Kitab Suci. Pada akhir

pertemuan orangtua membuat aksi nyata untuk

mengembangkan iman anak dengan melaksanakan

tanggung jawabnya sebagai pembina iman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

114

pertama dan utama dengan meneladani hidup keluarga

Kudus Nazaret.

6 Sarana :

a. Perlengkapan berupa laptop, speaker, viewer,

wireless, dan kabel rol.

b. Kitab suci, teks lagu, kertas HVS, spidol

c. Perlengkapan Misa

7 Tim Pendamping :

Rekoleksi dipandu oleh tim dari paroki dan pengurus

wilayah yang menangani bidang keluarga.

8 Susunan Acara :

Tabel 8

Susunan Acara Rekoleksi Keluarga

No Waktu Acara Keterangan

Pembukaan

1 09.00-09.15 Presensi peserta dan

snack

Peserta melakukan presensi dan

snack

2 09.15-09.35 Salam dan kata

pembukaan

Ketua panitia mengucapkan selamat

datang kepada semua peserta dan

berterima kasih atas kedatangan

mereka yang telah bersedia

menyediakan waktu untuk

berpartisipasi mengikuti rekoleksi

keluarga, serta kepada pembimbing

atas kesediaan mendampingi

rekoleksi keluarga ini. Kemudian

menyampaikan harapan agar

rekoleksi ini memampukan peserta

untuk semakin menyadari karya

Allah, dan semakin meningkatkan

pelaksanaan tanggung jawabnya

dalam membina iman anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

115

3 09.35-09.45 Pengarahan dan

penyampaian tema

dari pembimbing

rekoleksi.

Tema pada rekoleksi keluarga hari

ini adalah Keluarga sebagai

komunitas iman Kristiani. Dalam

rekoleksi keluarga ini kita juga akan

meneladani tanggung jawab Yosef

dan Maria dalam membina iman

anak, menghayati hidup keluarga

Kudus Nazaret. Kita akan melihat

dan belajar bagaimana Yesus,

Maria, dan Yosef menghayati hidup

berkeluarga sebagai anak, ibu, dan

ayah.

4 09.45-10.00 Nyanyian dan doa

pembukaan

Pendamping mengajak peserta

untuk mengawali rekoleksi dengan

bernyanyi ”Mars Keluarga Kudus”.

Klip video ini ditayangkan

menggunakan LCD. Setelah itu,

peserta masuk dalam doa

pembukaan sebagai langkah awal

membuka rangkaian rekoleksi

keluarga.

Doa pembukaan:

Allah Bapa yang penuh kasih,

terima kasih untuk berkat dan

penyertaan mu dalam hidup kami

hingga saat ini. Allah Bapa kami

juga mengucap syukur karena

Engkau mengumpulkan kami di

tempat ini untuk sejenak melihat

bersama-sama perjalanan hidup

kami. Kami Engkau panggil untuk

membesarkan, mendidik, dan

membina iman anak-anak kami

yang Engkau percayakan kepada

kami dengan kepercayaan yang

penuh. Kami berkumpul untuk

bersama belajar menjadi keluarga

Katolik yang baik melalui teladan

keluarga Kudus Nazaret. Kami

sebagai orangtua mempunyai

harapan untuk semakin menyadari

dan bersedia melaksanakan

tanggung jawab kami demi anak-

anak kami. Ajarilah kami untuk

terbuka dan bersedia menyediakan

waktu agar kami dan anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

116

kami dapat menjalin komunikasi,

dan relasi yang akrab. Demi Kristus

Tuhan dan pengantara kami. Amin

10.00-10.15 Ice Breaking Pendamping rekoleksi mengajak

peserta untuk menyanyikan lagu

“Tra la la le lo” ( gerak dan lagu)

untuk menghidupkan suasana, dan

permainan untuk mencairkan

suasana.

Sesi I: Keluarga menjadi pembina iman yang pertama dan utama.

10.15-10.40 Penayangan video

berjudul “kebiasaan

keluarga Katolik”

Peserta menyaksikan video. Setelah

itu pendamping mengajukan

pertanyaan berkaitan dengan video

tersebut, kemudian peserta diberi

kesempatan untuk menyampaikan

tanggapannya dan nilai-nilai yang

menginspirasi dan dapat diambil.

10.40-11.15 Kesimpulan dari

tanggapan peserta

Pendamping menyampaikan

kesimpulan berdasarkan tanggapan

dan memperjelas dengan sedikit

materi.

Keluarga merupakan lingkungan

pembinaan yang pertama dan paling

mendasar bagi hidup memasyarakat

(FC, 37). Anak perlu mendapatkan

bimbingan sekaligus pembinaan

agar iman yang telah diterimanya

dapat tertanam seterusnya hingga

menjadi milik pribadi. Akan ada

saatnya bagi anak, ketika sudah

cukup dewasa untuk menyatakan

persetujuannya dengan keputusan

yang telah diambil oleh

orangtuanya. Itulah alasan orangtua

harus menjamin dan memelihara

iman anak, menciptakan suasana

Kristiani dalam hidup mereka.

Orangtua perlu menyadari bahwa

mereka dapat mengambil bagian

dalam karya keselamatan dengan

membaptis anak berarti telah

memasukkan anak menjadi warga

Gereja. Dengan demikian orangtua

mempunyai peran dan tanggung

jawab memberikan pembinaan iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

117

menuju kedewasaan iman.

Sesi II: Meneladani tanggung jawab Maria dan Yosef sebagai orangtua Yesus.

11.15-12.00 Pembimbing

meminta peserta

untuk menjawab

pertanyaan-

pertanyaan berikut

sebelum

melanjutkan sesi ke

II.

Selanjutnya

pembimbing

meminta peserta

untuk

merefleksikan

dalam bentuk

jawaban dan

mensharingkan

dalam kelompok

kecil.

Peserta menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut dan

mensharingkan dalam kelompok

kecil.

1. Apa yang bapak ibu lakukan

sebagai bentuk tanggung

jawab dalam membina iman

anak dirumah?

2. Faktor-faktor apa yang

mendukung dan

menghambat bapak ibu

untuk melaksanakan

tanggung jawab dalam

membina iman anak?

3. Adakah tokoh yang bapak

ibu teladani dalam membina

iman anak dirumah?

12.00-12.30 Pendamping

memberikan

peneguhan:

Sebagai orangtua tentu kita

diharapkan dapat membangun suatu

komunitas pribadi atas dasar iman

dan kasih. Kita dapat meneladani

Maria dan Yosef dalam membina

iman anak.

a. Maria dan Yosef membangun

komitmen terlebih dahulu

dengan Allah dan rencanaNya.

Komitmen itu menjadi nyata

ketika Maria mengatakan

“Sesungguhnya aku ini hamba

Tuhan; terjadilah padaku

menurut perkataanmu”. Begitu

juga Yosef, Sesudah bangun dari

tidurnya, Yosef berbuat seperti

yang diperintahkan malaikat

Tuhan itu kepadanya. Ia

mengambil Maria sebagai

istrinya”. Dewasa ini

penghayatan keutamaan

komitmen semakin lama

semakin tergerus oleh pola

hidup konsumtif, kenikmatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

118

dan kenyamanan menjadi

prioritas. Perbedaan menjadi

kemungkinan “konflik” namun

sekaligus “memperkaya”, jika

konflik dikelola ketrampilan

berkomunikasi hati dirinya

secara terbuka dan bertanggung

jawab kepada pasangan dan

anak.

b. Maria dan Yosef setia pada

komitmennya biarpun perjalanan

hidup mereka tidaklah mulus

dan berakhir dengan “no happy

ending”. Yesus anaknya

mengakhiri hidupnya di atas

kayu Salib, hal seperti ini bagi

bangsa Yahudi merupakan

sebuah penghinaan dan aib

menyakitkan. Begitu juga waktu

Yesus masih balita, keluarga ini

mengungsi ke Mesir, suatu

perjalanan yang membebani

secara fisik dan psikologis.

Dapat dibayangkan tantangan

yang dihadapi Yosef, tetapi Ia

sanggup menjalankan perannya

sebagai suami sekaligus ayah

yang bertanggung jawab atas

keselamatan keluarganya.

c. Pada waktu Maria dan Yosef

membawa Yesus ke Yerusalem

pada hari raya Paskah. Dalam

perjalanan pulang Yesus tidak

ikut bersama orangtuaNya.

Maria dan Yosef memutuskan

untuk kembali dan mencari

Yesus. Sesudah tiga hari

akhirnya mereka menemukan

Yesus dalam Bait Allah. Hal

inilah adalah bukti bahwa Maria

dan Yosef sangat bertanggung

jawab atas keselamatan Yesus.

12.00-12.30 Makan siang Pendamping dan peserta makan

siang.

Sesi III: Menghayati cara hidup Maria dan Yosef dalam membina iman anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

119

12.30-13.00 Pendamping

mengajak peserta

untuk mengamati

beberapa gambar

sekaligus membaca

Lukas 2:21-23; 41-

52 dalam kelompok

kecil. Setelah itu,

peserta diajak untuk

menjawab

pertanyaan dan

mensharingkan

dalam kelompok

besar.

Peserta mengamati beberapa

gambar. Setelah itu pendamping

mengajukan pertanyaan:

1) Apa yang dilakukan Yosef dan

Maria sebagai orangtua Yesus

ketika berumur delapan hari?

2) Mengapa orangtua Yesus

melakukan hal demikian?

3) Apa pesan yang dapat kita ambil

dari kisah atau gambar tersebut

dalam rangka pengembangan

keluarga sebagai komunitas

iman Kristiani?

Pendamping

merangkum hasil

sharing peserta dan

memberikan

peneguhan:

1) Yosef dan Maria adalah

orangtua Yesus. Mereka adalah

orang yang saleh dan suci.

Ketika Yesus berumur delapan

hari untuk disunat dan Yesus

berumur dua belas tahun

pergilah mereka ke Yerusalem

seperti yang lazim pada hari

raya itu. Mereka sangat menaati

hukum Tuhan dan bertekun

dalam doa. Anak

dipersembahkan kepada Tuhan

dalam doa agar anaknya selalu

dibimbing dan diberkati oleh

Tuhan serta tumbuh menjadi

anak yang baik. Kita sebagai

keluarga Kristiani sadar, baik

melalui pengalaman pribadi

maupun dalam kesatuan dengan

keluarga sebagai komunitas

antar pribadi, bahwa doa dan

pengharapan mempunyai

kekuatan besar yang dapat

mengubah dan memampukan

manusia hidup setia dalam

perkawinannya. Kekuatan yang

timbul dalam diri setiap pribadi

bukan dari kita sebagai manusia

melainkan datang dari Allah

dalam Roh Kudus.

2) Yesus taat kepada Bapa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

120

penuh cinta kepada sesama

merupakan buah dari pembinaan

iman yang dilakukan oleh

orangtuaNya. Orangtua yang

penuh iman percaya pada

penyelenggaraan ilahi serta setia

menjalankan hukum Tuhan,

menjadi inspirasi hidup Yesus di

hadapan BapaNya. Keluarga

Kudus Nazaret menjadi

komunitas iman Kristiani yang

hidup dan mampu memberikan

rasa kesejukan batin bagi Yesus

untuk tumbuh menjadi pribadi

yang penuh rahmat.

3) Keluarga sebagai komunitas

iman Kristiani berarti keluarga

sebagai tempat persemaian dan

sekolah iman. Di dalam keluarga

sendiri iman dan

pengungkapannya

diperkenalkan, diajarkan, dan

dihayati.

4) Problematika kehidupan modern

saat ini tidak boleh menjauhkan

kita dari sikap hadir kepada

Allah dalam kebersamaan

sebagai keluarga. Meneladan

keluarga Kudus dari Nazaret

juga banyak mengungkapkan

problematika kehidupan

keluarga modern. Kesalehan

hidup merekalah yang membuat

Allah hadir dalam keluarga

mereka dan ikut berperan

menghadapi berbagai

problematika keluarga. Mari

bersama-sama belajar dan

berjuang untuk meneladan

sekaligus menghayati cara hidup

keluarga Kudus. Bersedia

menerima segala problematika

hidup modern sebagai sarana

pendewasaan hidup di hadapan

Allah dan menyerahkan segala

niat dan usaha serta upaya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

121

memberikan yang terbaik bagi

keluarga untuk mengambil

bagian dalam keselamatan

Allah.

13.30-13.45 Ice Breaking Untuk mencairkan suasana dan

membangkitkan semangat

pendamping mengajak peserta

untuk bermain.

Sesi IV: Satukan hati, eratkan tangan untuk membangun keluarga.

13.45-14.10 Pendamping

mengajak peserta

membuat aksi nyata

untuk

mengembangkan

iman anak dengan

melaksanakan

tanggung jawabnya

sebagai pembina

iman yang pertama

dan utama dengan

meneladani hidup

keluarga Kudus

Nazaret.

Peserta menuliskan aksi nyata dan

berkomitmen untuk

mengembangkan iman anak dengan

melaksanakan tanggung jawabnya

sebagai pembina iman yang

pertama dan utama dengan

meneladani hidup keluarga Kudus

Nazaret.

14.10-14.30 Sharing mengenai

aksi nyata yang

akan dilaksanakan.

Beberapa peserta menyampaikan

aksi nyata yang akan dilaksanakan

untuk mengembangkan iman anak

di rumah.

14.30-15.30 Misa Penutup Seluruh peserta dan pendamping

mengikuti misa bersama dengan

romo paroki.

15.30-16.00 Foto bersama dan

pulang.

Seluruh peserta dan pendamping

serta romo paroki foto bersama dan

pamit untuk pulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

122

BAB V

PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama menyampaikan

kesimpulan berdasarkan rumusan permasalahan. Kemudian bagian kedua

mengemukakan saran untuk beberapa pihak demi pelaksanaan tanggung jawab

keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak yang lebih baik.

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan bagian terkecil dari Gereja dalam mengambil karya

penyelamatan Allah. Orangtua sebagai mitra Allah dalam karya penciptaan,

mempunyai tanggung jawab untuk menjadi pembina utama dan pertama yang tak

tergantikan oleh siapa pun. Kehadiran orangtua adalah cerminan sekaligus sarana

kehadiran Allah di dalam keluarga untuk menuntun anak-anak agar dapat

mengenal dan mengimaniNya. Maka sejak dini, anak-anak harus diajarkan untuk

mengenal Allah seturut dengan iman yang telah mereka terima dalam sakramen

baptis. Untuk mencapai itu semua, orangtua mempunyai kewajiban membangun

suasana keluarga yang dihidupi oleh semangat cinta kasih dan bakti kepada Allah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tanggung jawab keluarga

Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim sudah cukup baik. Hal

ini dibuktikan dengan dukungan orangtua kepada anak-anaknya untuk mengikuti

kegiatan PIA dan melalui penghayatan dalam hidup menggereja, yakni mengajak

anak-anak untuk mengikuti berbagai doa di lingkungan, dan mengikuti kegiatan

baik di kapel lingkungan maupun wilayah. Secara keseluruhan orangtua dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

123

melaksanakan tanggung jawabnya sudah berjalan baik, namun orangtua perlu

meningkatkan lagi pembinaan iman anak di rumah dengan mengajak anak untuk

memiliki kebiasaan hidup doa dan membaca Kitab Suci sebelum tidur atau pada

waktu yang sudah disepakati. Orangtua perlu memiliki komitmen untuk terus

melakukan sebuah perubahan demi membantu perkembangan iman anak.

Keseluruhan permasalahan di atas perlu ditanggapi dalam suatu bentuk

kegiatan pendampingan yang relevan dengan keadaan umat. Maka penulis

menawarkan rekoleksi keluarga demi membantu menjawab kebutuhan umat.

Sebab rekoleksi membantu orangtua meluangkan waktu sejenak untuk melihat

kembali pengalaman hidup dalam membina iman anak. Rekoleksi juga membantu

keluarga sebagai komunitas iman Kristiani untuk mengambil bagian dalam karya

keselamatan Allah dengan meneladani hidup keluarga Kudus Nazaret. Keluarga

Katolik diharapkan semakin setia dengan panggilannya sebagai pelaku pertama

dan utama dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orangtua dan semakin

tergerak hatinya untuk membina iman anak-anaknya.

B. Saran

Berdasarkan kenyataan yang terjadi, penulis menyampaikan saran kepada

beberapa pihak sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab

keluarga Katolik terhadap pembinaan iman anak di wilayah Yoakim.

1. Bagi keluarga – keluarga Katolik di wilayah Yoakim, perlu memiliki

komitmen untuk terus melakukan perubahan demi membantu perkembangan

iman anak. Wujud dari perubahan tersebut dengan bersedia terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

124

mengikuti rekoleksi maupun kegiatan lain yang menunjang pengetahuan

serta penghayatan iman. Keluarga juga diharapkan mempunyai kesadaran

diri dalam memberikan prioritas dan totalitas untuk membina iman anak-

anak, menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga, serta

berkomunikasi dengan baik antara orangtua dengan anak demi

perkembangan iman anak-anak.

2. Bagi pengurus lingkungan dan wilayah, perlu menyadari pentingnya

pendampingan keluarga-keluarga Katolik dan bersedia untuk ikut

melibatkan diri dalam usaha pendampingan tersebut sebagai bentuk gerakan

atau dorongan bagi umat. Pihak pengurus lingkungan dan wilayah bekerja

sama dengan umat secara khusus keluarga-keluarga Katolik untuk

menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang positif bagi keluarga-keluarga

Katolik bisa dengan rekoleksi, sarasehan keluarga, dan pendampingan

khusus bagi anak-anak.

3. Bagi pendamping PIA di lingkungan masing-masing dalam satu wilayah

Yoakim, banyak anak-anak yang semangat untuk mengikuti kegiatan

tersebut. Mereka merasa senang dan bergembira ketika berkumpul, berdoa,

belajar, bernyanyi dan berkegiatan bersama teman-temannya. Pendamping

PIA bisa kembali mengatur jadwal untuk setiap pertemuannya. Untuk

lingkungan Yohanes dan Mateus hari minggu setelah ibadat pagi dan

lingkungan Aloysius menghidupkan kembali doa bergilir setiap hari rabu

sore serta minggu gembira setiap minggu sore. Pendamping diharapkan up

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

125

date dengan informasi sekaligus pengetahuan serta kreatif membuat alat

peraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

126

Daftar Pustaka

Adisusanto, FX., SJ. (1995) “ Katekese Sebagai Pendidikan Iman” dalam M.

Sumarno DS, SJ. Bunga Rampai Pendidikan Iman

Dapiyanta, FX. (2014) “Kebebasan dan Tanggung Jawab” dalam B.A Rukiyanto

dan Esti Sumarah (Eds) Semakin Menjadi Manusiawi; Teologi

Moral Masa Kini

____________. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Darmaatmadja, Julius Kardinal, SJ. (2010) “Mari bertanggung jawab” dalam

A.Widyahadi Seputra, dkk (Ed). Tanggungjawab Sosial Umat Beriman.

Jakarta: Sekertariat Komisi PSE/ APP

Darmawijaya, St. (1994) “Pembinaan Iman Dalam Keluarga” dalam I. Puja

Raharja, dkk (Ed). Keluarga; Peran Dan Tanggung Jawabnya Di Zaman

Modern.Yogyakarta: Ikatan Penerbit Indonesia

Dwi Siswanto. (1997). Kesadaran dan Tanggung Jawab Pribadi Dalam

Humanisme Jean-Paul Sartre. Jurnal Filsafat Fakultas Filsafat

Universitas Gadjah Mada, H. 31

Emiyan, Maurice, SJ. (2001). Teologi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius.

Gilarso, T. Drs, SJ. (editor).(1996). Membangun Keluarga Kristiani; Pembinaan

Persiapan Berkeluarga. Yogyakarta: Kanisius.

Go, Piet, O Carm. (1990). Pokok-pokok Moral Perkawinan Dan Keluarga

Katolik. Malang: Dioma

Hardawiryana, R., SJ. (1995). Katekismus Gereja Katolik. Gerejani Ende:

Arnoldus Ende

Hendro Budiyanto, Stanilaus. (2010) “Pertumbuhan Dan Perkembangan Iman

Anak-Anak Tanggung Jawab Siapa” dalam A.Widyahadi Seputra, dkk

(Ed). Tanggung jawab Sosial Umat Beriman. Jakarta: Sekertariat Komisi

PSE/ APP

Hery Setyawan, Oktavianus. (2014). Pewarisan dan Pendidikan Iman anak

sebagai Tanggung Jawab Orangtua Menurut Ecclesia Domestica Studi

Kasus Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur; Jurnal Teologi.

Heryatno Wono Wulung, FX., SJ. (2016) “Menemani Perjalanan Keluarga

Keluarga Kristiani Mengalami Belas Kasih Allah yang Cuma-Cuma”

dalam Hendrikus Midun dan Matheus Beny Mite (Edt). Peran

Keluarga Dan Pendidikan Di Era Globalisasi; Prosiding

eminar Nasional STKIP Santo Paulus Ruteng, Flores. Malang: Dioma

___________________________. (1995) “Pembinaan Dan Pewartaan Iman yang

Berdimensikan Keadilan” dalam M. Sumarno DS, SJ (Edt). Bunga

Rampai Pendidikan Iman

Kleden, Stephie. (2014). Tuntunan Untuk Iman Anak. Kana, H.08

Kompendium Katekismus Gereja Katolik. (2011). Kasihilah Sesamamu Seperti

Dirimu Sendiri. H.162. Malang: Dioma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

127

Kristianto, Yoseph. (2014) “Ciri-ciri dan Peranan Keluarga Kristiani” dalam B.A

Rukiyanto dan Esti Sumarah. Semakin Menjadi Manusiawi; Teologi

Moral Masa Kini

KWI. (2011). Pedoman Pastoral Keluarga. Jakarta: Obor

Laras Mustikarani dan Dena, Lucia (eds). (2016). Kasih dalam Keluarga:

Ringkasan Nasihat Apostolik Amoris Leititia. Yogyakarta: Pusat Studi

Ignasian

Mangunhardjana, A.M., SJ. (2017). Prodiakon Rekoleksi & Ibadat Masa Adven

Dan Prapaskah. Jakarta: Obor

Magnis Suseno, Franz, SJ. (2010) “Bertanggung jawab” dalam A.Widyahadi

Seputra, dkk (Ed). Tanggung jawab Sosial Umat Beriman. Jakarta:

Sekertariat Komisi PSE/ APP

MAWI. (1975).Pedoman Pastoral Keluarga; Pegangan Dalam Menghadapi

Beberapa Masalah Pembinaan Keluarga Katolik. Jakarta: bagian

dokumentasi dan penerangan MAWI

Mochtar Buchori. (2010) ”Pendidikan multikultural dan perkembangan

tanggung jawab sosial” dalam A. Widyahadi Seputra, dkk (Ed).

Tanggung jawab Sosial Umat Beriman. Jakarta: Sekertariat KomisiPSE/

APP

Moleong, L.J. (2012) “Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi”.Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Mulyatno, CB. (2013). Filsafat Ilmu Pengetahuan; Membuka Cakrawala Pada

Pluralitas Ilmu. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Nana Sudjana dan Ibrahim, M. A. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.

Bandung: Sinar Baru

Nugroho, Stanislaus. (2013). Keluarga Misioner. Kana, H.10-11

Prasetya, L., Pr (2014). Allah Memberkati Hidup Keluarga. Yogyakarta: Kanisius

Pudjiono, V. dan Oetomo, M.L. (2007). Pendidikan Iman Anak Di Rumah Di

Bidang Iman. Semarang: Komisi Pendampingan Keluarga Keuskupan

Agung Semarang.

Rukiyanto, B.A. Dr. SJ. dan Sumarah Esti, Ignatia (eds). (2014). Semakin Menjadi

Manusiawi; Teologi Moral Masa Kini. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma

Samsi Darmawan. (2010) “Pribadi yang bertanggung jawab sosial” dalam

A.Widyahadi Seputra, dkk (Ed). Tanggung jawab Sosial Umat Beriman.

Jakarta: Sekertariat Komisi PSE/ APP

Sekertaris. (2017). Manuskrip berisi Rancangan Anggaran Penerimaan Dan

Biaya & Rancangan Anggaran Investasi Paroki Keluarga Kudus

Parakan

________. (2016). Manuskrip berisi Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki

Keluarga Kudus Parakan

Sobur, Alex. (1987). Pembinaan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Soesilo, A.L.S. (1992) “Pengaruh Sikap Orang Tua Terhadap Anak” dalam Dra.

Kartini Kartono. Peranan Keluarga Memandu Anak . Jakarta: CV.

Rajawali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

128

Soerjanto, Al. dan Widiastoeti (2007). Pendidikan anak-anak dalam Keluarga

Katolik. Semarang: Komisi Pendampingan Keluarga KAS.

Stevanus, Kalis., pdt (2016) “Pentingnya Pendidikan di Keluarga” dalam Bert

Tallulembang. Menjadi Orangtua Bijak; Solusi Mendidik Dan Melindungi

Anak Dari Pengaruh Pergaulan Buruk. Yogyakarta: Yayasan Pustaka

Nusatama

Suhardiyanto, H.J. Drs, SJ. (2010). “Pendidikan Iman Anak”. Diktat Mata Kuliah

PIA bagi Semester III, Program Studi Pendidikan Agama Katolik Jurusan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Supriyatno, Ignatius. MSF. (2007). Buku Kenangan MSF 75 Tahun Berkarya di

Jawa 1932-2007. Manuskrip

Sutarno. (1992) “Tanggung Jawab Sosial dan Politik Warga Negara Indonesia”

dalam Gultom, R.M.S (Edt). Tanggung Jawab Warga Negara. Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia

Sutarno, Alfonsus, Pr. (2013). Catholic Parenting; Metode Mendidik Anak Secara

Katolik. Yogyakarta: Kanisius

Tri Priyo Widarto, FX. SCJ. (2017). Pembinaan Iman Anak Tanggung Jawab

Semua Pihak. Praba, H.10

Widyahadi Seputra (dkk). (2010). Tanggung jawab Sosial Umat Beriman. Jakarta:

Komisi PSE/KWI

Wignyasumarta, Ig., MSF, dkk. (2000). Panduan Rekoleksi Keluarga.

Yogyakarta: Kanisius

________________________________(2014). Membangun Taman Firdaus

Dalam Keluarga. Yogyakarta: Kanisius

Yohanes Paulus II (2011). Familiaris Consortio (Peranan Keluarga Kristen

dalam Dunia Modern) : Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II,

kepada para Uskup, Imanm-iman dan Umat beriman seluruh Gereja

Katolik (22 November 1981). Seri Dokumen Gereja No. 30. Diterjemahkan

oleh R.Hardawiryana, SJ., Jakarta: Departemen Dokumentasi dan

Penerbangan Konferensi WaliGereja Indonesia.

(2015). Lineamenta (Panggilan Dan Perutusan Keluarga

Dalam Gereja Dan dunia Zaman Sekarang) : Sidang Umum Biasa XIV;

Sidang para Uskup (4-25 Oktober 2015). Seri Dokumen Gerejawi No. 96.

Diterjemahkan oleh Susanto, SJ., dan Harini Tri Prasasti, Bernadeta.,

Jakarta:Departemen Dokumentasi dan Penerbangan Konferensi

WaliGereja Indonesia.

http://komkat-kwi.org/hasil-akhir-pertemuan kateketik-antar-keuskupan-se-

indonesia-pkki.html diunduh pada tanggal 24 Maret 2017, pukul 16.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

129

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(4)

Lampiran 4 Kuisoner Tertutup

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda check (√)

pada nomor yang telah tersedia....

A. Identitas Responden

1. Berapakah usia anda sekarang?

a. di bawah 30 tahun

b. 30 tahun – 35 tahun

c. 36 tahun – 40 tahun

d. di atas 40 tahun

2. Apa pendidikan terakhir anda?

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Lainnya

3. Apa profesi anda?

a. Petani

b. Pedagang

c. Pegawai Negeri

d. Guru

e. Lainnya

…………………………………….

Nama : ...............................................

Lingk : ............................................

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(5)

No Pernyataan SS S N TS STS

1

Keluarga sebagai komunitas pembinaan yang

paling utama dan mendasar untuk meneruskan

nilai-nilai agama dan budaya.

2

Suami dan istri bersama-sama terlibat dalam

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

pembina iman anak yang tak dapat tergantikan

oleh siapa pun.

3

Tanggung jawab keluarga Katolik dapat

diwujudkan melalui pembinaan yang

berdasarkan cinta kasih, nilai-nilai Injili,

keharmonisan dalam keluarga demi kesejahtaran

bersama.

4

Tanggung jawab pembinaan iman anak dalam

keluarga sebatas memberikan pendidikan formal

5

Pembinaan iman anak dalam keluarga menjadi

tanggung jawab utama seorang ibu

No Pernyataan SS S N TS STS

6 Keluarga menyediakan waktu setiap malam

untuk doa bersama dan makan bersama

7 Keluarga terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan

di lingkungan dan hidup menggereja

8 Orangtua memberikan teladan melalui perilaku

baik dalam kehidupan sehari-hari

9

Tujuan pembinaan iman anak dalam keluarga

membantu anak berkembang menjadi pribadi

yang mandiri, tanggung jawab dan terbuka

sesuai dengan usia.

10

Ada kebiasaan berdoa bersama untuk

mendoakan salah satu anggota keluarga saat

berulang tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(6)

No Pernyataan SS S N TS STS

11

Orangtua yang menjadi pengurus lingkungan

dapat memotivasi keterlibatan anak dalam

kegiatan lingkungan.

12 Kegiatan PIA di lingkungan dalam satu wilayah

berperan penting bagi perkembangan iman anak

13

Kesulitan finansial menghambat partisipasi

anak-anak dalam mengikuti kegiatan PIA di

wilayah maupun di paroki

14

Kegiatan PIA di masing-masing lingkungan

wilayah Yoakim bergantung pada waktu yang

dimiliki pendamping

15 Keluarga menyediakan waktu untuk mendalami

Kitab Suci bagi perkembangan iman anak.

No Pernyataan SS S N TS STS

16

Di tengah keluarga diharapkan terwujud suasana

saling menghormati, menghargai, dan adanya

kerukunan yang membantu perkembangan iman

anak

17

Kegiatan rohani dalam keluarga seperti doa

bersama, membaca Kitab Suci, makan bersama,

dan sharing keluarga perlu ditingkatkan demi

perkembangan iman anak

18

Lingkungan yang harmonis dan terbuka dapat

membantu anak untuk meningkatkan

perkembangan iman anak

19

Untuk meningkatkan tanggung jawab keluarga

dalam pembinaan iman anak dapat dilakukan

dengan pendampingan khusus bagi keluarga-

keluarga Katolik seperti rekoleksi keluarga,

sarasehan keluarga.

20

Orangtua menjalin relasi dan kerja sama dengan

guru agama/katekis untuk membantu

meningkatkan perkembangan iman anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(16)

Lampiran 8: Keadaan Umat

Tabel : KEADAAN UMAT SECARA UMUM

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

No.

Wilayah

KK dan Umat

Jumlah KK Jumlah Jiwa

Wil: WIL. MARIA

1 ST. BERNADETTE, PARAKAN 22 57

2 ST. YAKOBUS, PARAKAN 48 134

3 ST. YUSTINUS, PARAKAN 57 175

4 ST.SISILIA, PARAKAN 23 74

5 ST. YOHANES, PARAKAN 33 104

Total per WILAYAH 183 544

Wil: WIL. YOSEF

1 ST. MARIA, KARANGGEDONG 52 143

2 ST. DOMINIKUS, NGADIREJO 42 133

3 ST. MARKUS, JUMO 22 60

4 ST. YUSUF, MANGUNSARI 33 113

5 ST. SEBASTIANUS 39 99

Total per WILAYAH 188 548

Wil. WIL: ANNA

1 ST. MARIA FATIMA,CANDIROTO 34 98

2 ST. LUKAS, GUNUNG PAYUNG 29 86

3 ST. MIKAEL, KEBONDALEM 25 75

Total per WILAYAH 88 259

Wil. WIL: YOAKIM

1 ST. YOHANES, CEMORO 50 180

2 ST. MATEUS, CEMORO 18 55

3 ST. ALOYSIUS WATES 37 106

Total per Wilayah

Total per Paroki

105 341

564 1, 692

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(17)

Lampiran 9: Jenis Kelamin

Tabel : Jenis Kelamin

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

No.

Wilayah

Jenis Kelamin Jumlah

Umat Laki-laki Perempuan

Wil: WIL. MARIA

1 ST. BERNADETTE, PARAKAN 22 24 46

2 ST. YAKOBUS, PARAKAN 50 57 107

3 ST. YUSTINUS, PARAKAN 63 81 144

4 ST.SISILIA, PARAKAN 26 39 65

5 ST. YOHANES, PARAKAN 40 51 91

Total per WILAYAH 201 252 453

Wil: WIL. YOSEF

1 ST. MARIA,

KARANGGEDONG

50 70 120

2 ST. DOMINIKUS, NGADIREJO 45 57 102

3 ST. MARKUS, JUMO 21 30 51

4 ST. YUSUF, MANGUNSARI 52 45 97

5 ST. SEBASTIANUS 39 34 73

Total per WILAYAH 207 236 443

Wil. WIL: ANNA

1 ST. MARIA

FATIMA,CANDIROTO

30 33 63

2 ST. LUKAS, GUNUNG

PAYUNG

36 45 81

3 ST. MIKAEL, KEBONDALEM 29 34 63

Total per WILAYAH 95 112 207

Wil. WIL: YOAKIM

1 ST. YOHANES, CEMORO 70 85 155

2 ST. MATEUS, CEMORO 27 19 46

3 ST. ALOYSIUS WATES 51 45 96

Total per Wilayah

Total per Paroki

148 149 297

651 749 1,400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(18)

Lampiran 10: Status Ekonomi Keluarga

Tabel : Status Ekonomi

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

No Wilayah-Lingkungan Keluarga Status Ekonomi Keluarga Jumlah

KK Bisa Membantu Biasa Perlu Dibantu

WIL. MARIA

1 ST. BERNADETTE, PARAKAN Single - 3 - 3

ST. BERNADETTE, PARAKAN Keluarga - 13 - 13

ST. BERNADETTE, PARAKAN Janda/Duda - 5 - 5

2 ST. YAKOBUS, PARAKAN Single 2 2 2 6

ST. YAKOBUS, PARAKAN Keluarga 19 14 2 35

ST. YAKOBUS, PARAKAN Janda/Duda 2 5 - 7

3 ST. YUSTINUS, PARAKAN Single 1 3 - 4

ST. YUSTINUS, PARAKAN Keluarga 21 24 1 46

ST. YUSTINUS, PARAKAN Janda/Duda 3 2 - 5

4 ST.SISILIA, PARAKAN Single - 1 - 1

ST.SISILIA, PARAKAN Keluarga 9 10 - 19

ST.SISILIA, PARAKAN Janda/Duda - 1 - 1

5 ST. YOHANES, PARAKAN Single 2 1 - 3

ST. YOHANES, PARAKAN Keluarga 13 10 - 23

ST. YOHANES, PARAKAN Janda/Duda 1 2 1 4

Total per WILAYAH 73 96 6 175

WIL. YOSEF

6 ST. MARIA, KARANGGEDONG Single - - - 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(19)

ST. MARIA, KARANGGEDONG Keluarga 7 31 - 38

ST. MARIA, KARANGGEDONG Janda/Duda 2 9 - 11

7 ST. DOMINIKUS, NGADIREJO Single - - - 0

ST. DOMINIKUS, NGADIREJO Keluarga 5 31 - 36

ST. DOMINIKUS, NGADIREJO Janda/Duda 2 3 - 5

8 ST. MARKUS, JUMO Single - - - 0

ST. MARKUS, JUMO Keluarga - 13 - 13

ST. MARKUS, JUMO Janda/Duda - 4 - 4

9 ST. YUSUF, MANGUNSARI Single - - - 0

ST. YUSUF, MANGUNSARI Keluarga - 27 1 28

ST. YUSUF, MANGUNSARI Janda/Duda - 2 - 2

10 ST. SEBASTIANUS Single - 8 2 10

ST. SEBASTIANUS Keluarga 5 9 7 21

ST. SEBASTIANUS Janda/Duda 1 3 2 6

Total per WILAYAH 22 140 12 174

WIL: ANNA

11 ST. MARIA FATIMA,CANDIROTO Single - 3 - 3

ST. MARIA FATIMA,CANDIROTO Keluarga 1 23 1 25

ST. MARIA FATIMA,CANDIROTO Janda/Duda - 3 2 5

12 ST. LUKAS, GUNUNG PAYUNG Single - - 1 1

ST. LUKAS, GUNUNG PAYUNG Keluarga 4 14 1 19

ST. LUKAS, GUNUNG PAYUNG Janda/Duda 2 3 1 6

13 ST. MIKAEL, KEBONDALEM Single - - - 0

ST. MIKAEL, KEBONDALEM Keluarga - 18 1 19

ST. MIKAEL, KEBONDALEM Janda/Duda - 3 - 3

Total per WILAYAH 7 67 7 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(20)

WIL: YOAKIM

14 ST. YOHANES, CEMORO Single - - - 0

ST. YOHANES, CEMORO Keluarga 6 30 11 47

ST. YOHANES, CEMORO Janda/Duda - 2 - 2

15 ST. MATEUS, CEMORO Single - - - 0

ST. MATEUS, CEMORO Keluarga 3 13 - 16

ST. MATEUS, CEMORO Janda/Duda - 2 - 2

16 ST. ALOYSIUS WATES Single - 1 - 1

ST. ALOYSIUS WATES Keluarga 1 24 1 26

ST. ALOYSIUS WATES Janda/Duda - - 4 4

Total per Wilayah 10 72 16 98

Total per Paroki 112 375 41 528

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(21)

Lampiran 11: Pendidikan Umat

Tabel : Pendidikan Umat

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

No Wilayah-Lingkungan Status Pendidikan Jumlah

Umat Buta

Aksara

SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2-S3 Msh

Sekolah

0-6

th

Putus

Sekolah

WIL. MARIA

1 ST. BERNADETTE,

PARAKAN

- - 1 26 2 7 - 10 - - 46

2 ST. YAKOBUS, PARAKAN - 16 5 31 9 15 - 20 7 - 103

3 ST. YUSTINUS, PARAKAN - 9 17 27 15 26 2 37 11 - 144

4 ST.SISILIA, PARAKAN - 8 1 15 9 11 - 18 3 - 65

5 ST. YOHANES, PARAKAN - 5 8 25 5 10 - 22 10 - 85

Total per Wilayah 0 38 32 124 40 69 2 107 31 0 443

WIL. YOSEF

6 ST. MARIA,

KARANGGEDONG

- 19 20 34 10 9 - 27 1 - 120

7 ST. DOMINIKUS,

NGADIREJO

- 2 8 38 8 15 1 19 11 - 102

8 ST. MARKUS, JUMO - 9 5 13 4 4 - 11 5 - 51

9 ST. YUSUF,

MANGUNSARI

- 20 8 28 5 4 - 25 7 - 97

10 ST. SEBASTIANUS - 21 11 10 7 4 - 12 8 - 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(22)

Total per Wilayah 0 71 52 123 34 36 1 94 32 0 443

WIL: ANNA

11 ST. MARIA

FATIMA,CANDIROTO

- 11 7 16 1 9 2 16 1 - 63

12 ST. LUKAS, GUNUNG

PAYUNG

- 31 12 7 2 4 - 21 4 - 81

13 ST. MIKAEL,

KEBONDALEM

- 21 8 10 1 2 - 14 6 - 62

Total per Wilayah 0 63 27 33 4 15 2 51 11 0 206

WIL: YOAKIM

14 ST. YOHANES, CEMORO - 82 16 10 - 2 - 36 9 - 155

15 ST. MATEUS, CEMORO - 25 6 3 - 1 - 7 4 - 46

16 ST. ALOYSIUS WATES - 58 10 1 1 2 - 15 9 - 96

Total per Wilayah 0 165 32 14 1 5 0 58 22 0 297

Total per Paroki 337 143 294 79 125 5 310 96 0 1,389

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(23)

Lampiran 12: Suku Bangsa

Tabel : Suku Bangsa

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

No Wilayah-Lingkungan Suku Bangsa Jumlah

Umat Jawa Tionghoa Sunda/

Bali

Sumatera Kalimantan Ns

Tenggara

Sulawesi Papua Lainnya

WIL. MARIA

1 ST. BERNADETTE, PARAKAN 8 - - - - - - - 5 46

2 ST. YAKOBUS, PARAKAN 25 - - - - - - - 14 107

3 ST. YUSTINUS, PARAKAN 59 - - - - - - - 6 144

4 ST.SISILIA, PARAKAN 48 - - - - - - - - 65

5 ST. YOHANES, PARAKAN 45 4 - - - 4 - - 11 91

Total per Wilayah 185 228 0 0 0 4 0 0 36 453

WIL. YOSEF

6 ST. MARIA, KARANGGEDONG 107 4 - - - 4 - - 6 120

7 ST. DOMINIKUS, NGADIREJO 57 - - - - - - - 5 102

8 ST. MARKUS, JUMO 51 - - - - - - - - 51

9 ST. YUSUF, MANGUNSARI 97 - - - - - - - - 97

10 ST. SEBASTIANUS 72 - - - - - 1 - - 73

Total per Wilayah 384 43 0 0 0 4 1 0 11 443

WIL: ANNA

11 ST. MARIA

FATIMA,CANDIROTO 59 - - - - - - - 1 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(24)

12 ST. LUKAS, GUNUNG PAYUNG 81 - - - - - - - - 81

13 ST. MIKAEL, KEBONDALEM 58 - - - - - - - 1 63

Total per Wilayah 198 7 0 0 0 0 0 0 2 207

WIL: YOAKIM

14 ST. YOHANES, CEMORO 155 - - - - - - - - 155

15 ST. MATEUS, CEMORO 46 - - - - - - - - 46

16 ST. ALOYSIUS WATES 94 1 - - - 1 1 - - 96

Total per Wilayah 295 0 0 0 0 1 1 0 0 297

Total per Paroki 1,062 278 0 0 0 9 2 0 49 1,400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(25)

Lampiran 13: Jumlah Umat Wilayah Yoakim

Tabel : KEADAAN UMAT SECARA UMUM

Paroki : Keluarga Kudus – Parakan

Wilayah : Yoakim

WIL: YOAKIM

1 ST. YOHANES, CEMORO 50 180

2 ST. MATEUS, CEMORO 18 55

3 ST. ALOYSIUS WATES 37 106

Total per Wilayah 105 341

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(26)

Lampiran 14: Lagu Mars Keluarga Kudus

Mars Keluarga Kudus

Paroki Keluarga Kudus Parakan

1. Di dalam keluarga sederhana Allah Putera menjadi manusia

2. Di dalam keluarga yang beriman tampak nyata gambaran manusia

3. Di dalam hidup kita di dunia terjalin rasa satu keluarga

1. Imam Abadi utusan Bapa pancarkan cahya kabar gembira

2. Yesus Maria Yusuf setia menangkap menjawab panggilanNya

3. selalu kita siap sedia tunaikan tugas perutusanNya

1-2 Keluarga Kudus saling hormat penuh cinta, bersatu berdoa berkarya.

3 Marilah saudara saling hormat penuh cinta, bersatu berdoa berkarya.

Keluarga Kudus teladan bagi kita, dambakan Keluarga Bapa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(27)

Lampiran 15: Bacaan Kitab Suci

LUKAS 2:2-23; 41-52

2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi

wali negeri di Siria.

2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya

sendiri.

2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota

Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan

keturunan Daud --

2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang

sedang mengandung.

2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,

2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu

dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,

karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga

kawanan ternak mereka pada waktu malam.

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan

kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya

aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota

Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi

dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar

bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di

bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(28)

2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga,

gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita

pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang

diberitahukan Tuhan kepada kita."

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan

bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah

dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.

2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan

gembala-gembala itu kepada mereka.

2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan

merenungkannya.

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan

Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,

semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama

Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-

Nya.

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka

membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung

harus dikuduskan bagi Allah",

2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya

Paskah.

2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke

Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah

Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.

2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang

seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu

mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(29)

2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem

sambil terus mencari Dia.

2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang

duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya

dan segala jawab yang diberikan-Nya.

2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata

ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian

terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."

2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah

kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"

2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.

2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam

asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam

hatinya.

2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-

Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(30)

Lampiran 16: Gambar Keluarga Kudus Nazaret

Penampilan gambar cara hidup Maria dan Yosef dalam membina iman

anak.

a. Gambar 1 dan 2: Yesus disunat

b. Gambar 3 dan 4: Maria, Yosef, dan Yesus tekun dalam doa dan menghayati

Kitab Suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(31)

c. Gambar 5 : Yosef membawa Maria dan Yesus ke Yerusalem yakni pada hari

raya Paskah

Gambar 6: Maria mencari Yesus dan menemukanNya dalam Bait Allah.

d. Gambar 7: Yesus diajarkan untuk bekerja

Gambar 8: Yesus mencintai semua makhluk hidup tidak terkecuali hewan

peliharaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(32)

Lampiran 17

Hasil Akhir Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia (PKKI) XI

Submitted by administrator on Tue, 06/09/2016 - 10:28

Pengantar

Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia (PKKI) XI diadakan pada

tanggal 29 Agustus – 02 September 2016 di Hotel Kenari – Makassar dengan

mengambil tema “Iman Keluarga: Fondasi Masyarakat Indonesia yang terus

berubah”. Sub tema pertemuan adalah: Melalui Sarana Digital, Gereja

mengembangkan Pembinaan Iman keluarga dalam masyarakat yang majemuk”.

Tema ini diangkat sebagai dukungan dan keterlibatan Komisi Kateketik atas

pilihan pastoral Gereja Indonesia dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia

(SAGKI) IV tanggal 2-6 November 2015 dengan tema: Keluarga Katolik,

Sukacita Injil. PKKI XI ini dihadiri 110 peserta yang terdiri dari uskup, para

imam dan para katekis dari 35 komisi Kateketik Keuskupan serta perwakilan dari

lembaga dan sekolah kateketik.

PKKI XI mendalami katekese keluarga di era digital. Proses diawali dengan

melihat pengalaman berkatekese dari keuskupan-keuskupan yang kemudian

diteguhkan kembali oleh ahli berkaitan denganhakikat katekese. Untuk membawa

pada panorama keluarga dan tantangan katekese di era digital, dihadirkan

kesaksian beberapa keluarga tentang sukacita, maupun pergumulan yang dialami

dalam hidup keluarga. Pengalaman tersebut diperkaya dengan melihat era digital

sebagai medan baru yang perlu untuk dimasuki dalam kegiatan berkatekese.

Pengalaman-pengalaman itu kemudian diperkaya dengan sharingpara peserta

dalam regio dan kelompok lembaga/sekolah katekese yang memusatkan diri pada

iman dalam keluarga, relasi dalam keluarga, ekonomi rumah tangga dan

pendidikan anak dalam keluarga. Katekese membawa pribadi berjumpa dengan

Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(33)

Bercermin dari proses perjalanan katekese selama ini, semakin disadari

mendesaknya keperluan akan katekis-katekis yang semakin hari semakin

professional dan handal. Sumber daya katekis harus semakin dipersiapkan dengan

baik melalui studi yang khusus agar proses katekese makin hari makin

berkembang dan bertumbuh secara professional tanpa menghilangkan proses

katekese yang melibatkan peranan umat yang menjadi lahan pewartaan mereka.

Keluarga: Fokus dan Locus Katekese.

Keluarga adalah “ecclesia domestica”. Sebagai gereja rumah tangga, keluarga

adalah pusat iman, pewartaan iman, pembinaan kebajikan dan kasih kristiani

dengan mengikuti cara hidup Gereja perdana (Kis 2,41-47; 4.32-37). Katekese

dalam hidup berkeluarga harus menyentuh tanggung jawab masing masing

keluarga sebagai imam, nabi, dan raja dalam tindakan untuk saling mendoakan

dan menguduskan (leitourgia); saling melayani (diakonia), membangun

kebersamaan dalam kasih (koinonia) dan kesadaran satu akan yang lain untuk

mewartakan iman dan kebaikan (kerygma). Semuanya itu dilandasi oleh sikap

pengorbanan yang tulus dan tanpa pamrih (martyria).

Keluarga adalah tempat penyemaian benih iman dan kebajikan dari orangtua

kepada anak-anak. Dengan demikian, keluarga adalah lahan katekese yang sangat

penting dalam pertumbuhan iman umat dan Gereja. Proses beriman pada awalnya

tumbuh di dalam keluarga, ketika orang tua menjadi katekis yang pertama dan

utama dalam iman dan moral. Peranan dari para katekis juga lah melalui katekese

untuk membantu dan mengingatkan orang tua sehingga mereka mengalami

“perubahan pada diri orang tua karena menggugah tanggungjawab imannya dan

perubahan pada diri anak karena menemukan kedalaman dan kesaksian iman pada

kehidupan berkeluarganya (Amoris Laetitia 200). Kesadaran Keluarga sebagai

Gereja rumah tangga (ecclesia domestica) menjadi jalan katekese untuk orangtua

dan anak-anak.

https://googleweblight.com/lite_url=http://komkat-kwi.org/hasil-akhir pertemuan

kateketik-antar-keuskupan-se-indonesia-pkki.html diunduh pada tanggal

24 Maret 2017, pukul 16.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(34)

Lampiran 18

Sinode Keluarga Oktober 2015: Tak ada Jalan Buntu bagi

Keluarga Katolik

SINODE biasa Oktober 2015 yang baru berakhir 25 Oktober 2015 mengambil

tema “Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Dunia Sekarang ini”.

Sementara Sinode Luar Biasa tahun 2014 mengambil tema “Tantangan-tantangan

Pastoral Keluarga dalam Konteks Evangelisasi”. Pada hari ketiga SAGKI 2015,

Mgr. Suharyo membagikan ‘oleh-oleh’ informasi hasil Sinode tersebut.

Informasi Umum

Acara kumpul-kumpul para Uskup dari seluruh dunia yang dikenal dengan istilah

‘sinode’ berawal dari sinode pertama yang digagas oleh mendiang Paus Paulus

VI. Yang disebut Sinode Biasa terjadi dalam kurun waktu setiap tiga tahun sekali.

Pada Sinode Uskup di bulan Oktober 2015, Gereja Katolik Indonesia diwakili

oleh dua uskup: Mgr. Ignatius Suharyo selaku Ketua KWI dan Mgr. Fransiskus

Kopong Kung dari Diosis Larantuka, Flores, NTT dalam kapasitasnya sebagai

Ketua Komisi Keluarga KWI. Karena memiliki 37 Keuskupan dan satu orang

Uskup TNI/Polri, maka Indonesia mendapat jatah mengirim dua uskup sebagai

peserta Sinode. Perbedaan antara Sinode Biasa dan Sinode Luar Biasa adalah pada

rutinitas dan jangka waktunya; Kalau Sinode Biasa, rutin diselenggarakan tiga

tahun sekali, tetapi tidak ada batasan waktu untuk menyelenggarakan Sinode Luar

Biasa.

Sinode Biasa Oktober 2015 sebenarnya merupakan kelanjutan Sinode Luar Biasa

Oktober 2014 dimana untuk pertama kalinya keluarga menjadi pokok bahasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(35)

untuk pertama kalinya pula topik yang sama dibahas dua kali berturut-turut. Ini

menunjukkan begitu pentingnya isu keluarga dipandang oleh Gereja.

Menjelang sinode, terdapat begitu banyak tulisan yang dibuat oleh berbagai pihak

mengenai tema keluarga. Ada pihak-pihak yang sengaja membuat pertemuan dan

mencoba mempengaruhi para peserta Sinode dengan mempublikasikan

keprihatinan dan harapan mereka.

Salah satu tulisan yang bagus datang dari Konferensi Uskup Jerman dimana

mereka bicara tentang upaya bisa “Membantu pasangan bercerai yang kemudian

menikah kembali melalui jalan-jalan yang bertanggung jawab secara teologis dan

pastoral”

Sementara itu, para Uskup Afrika membuat publikasi dengan judul menantang:

“Afrika, Tanahair Kristus yang Baru”

Mgr. Suharyo mengungkapkan bahwa suasana awal sinode diwarnai dengan

penuh kecurigaan. Secara diam-diam para peserta Sinode saling membatin, Uskup

ini ada di pihak siapa? Anggota sinode sebanyak 270 dan hanya mereka yang

punya hak suara. Pendengar dan undangan boleh bicara, tetapi tidak punya hak

suara.

Pada waktu pembukaan Sinode, salah satu Uskup berkomentar tentang

kegelisahan yang terasa di awal Sinode “Bau setan sudah masuk ke ruang ini.”

Begitulah contoh suara-suara sumbang yang terjadi menjelang Sinode.

Banyak lobi terjadi di luar forum sinode. Banyak pula muncul undangan-

undangan dari dua kelompok berseberangan: konservatif dan moderat. Karena

daftar peserta Sinode dipublikasikan sebelum Sinode dimulai, Mgr. Suharyo

mengemukakan bahwa account emailnya dipenuhi oleh email dari berbagai

kelompok kepentingan yang bermaksud melobinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(36)

Namun, lagi-lagi berkat bimbingan Roh Kudus, semua berakhir sangat bagus. Hal

itu tampak pada hasil akhir, dari 94 pernyataan, semua diterima mutlak. “Semua

hasil dipublikasikan demi transparansi, termasuk pemungutan suaranya,”

demikian ungkap Mgr. Suharyo mengutip pernyataan Paus Fransiskus.

Tentang Sinode

Mgr. Suharyo juga menjelaskan bahwa pembahasan sempat alot selain karena

topik juga karena masalah penerjemahan. Dokumen asli ditulis dalam bahasa

Italia dan kemudian baru diterjemahkan ke bahasa-bahasa lainnya. Mengenai

bahasa ‘tinggi’ yang biasanya ditemui dalam dokumen Gereja, Mgr. Suharyo

mengatakan sempat ada usulan agar dokumen Gereja dibuat dalam dua versi: versi

mudah dan versi asli.

Untuk memperoleh gambaran umum hasil akhir Sinode Oktober 2015,

berikut dikutipkan daftar isi naskah akhir yang disetujui oleh para Bapak Sinode.

Ketua Presidium KWI Mgr. Ignatius Suharyo memimpin misa pembukaan Sidang

Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI ke-4) tahun 2015, 2-6 November 2015.

Hasil Sinode 2015 secara umum dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian Pertama: Gereja Mendengarkan Keluarga

Jati diri manusia selalu berubah. Istilah yang digunakan oleh Mgr. Suharyo

adalah: dari tradisi menuju opsi. Tradisi sangat besar mempengaruhi cara pikir

orang pada zaman dulu. Orangtua katolik, maka saya pun juga (harus) katolik.

Sekarang, tradisi mulia zaman lampau itu sudah luntur. Lalu ada masalah yang

dulu tidak ada di zaman sebelumnya. Kini, ribuan pengungsi telah membanjiri

Eropa; sedangkan keluarga-keluarga di Eropa malah tidak punya banyak anak.

15 juta orang non kristiani kini menjadi penduduk di Jerman. Jerman juga telah

menerima limpahan banyak pengungsi untuk kemudian tinggal di Jerman; juga

menerima banyak pengungsi dari Afrika. Kita tidak tahu, 10 tahun lagi Jerman

akan menjadi seperti apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(37)

Keprihatinan lain: terjadinya campur tangan negara. Masalah pasangan hidup

sejenis kemudian dilegalisir oleh berbagai negara dan legalisasi adopsi bagi

pasangan-pasangan seperti ini. Di Amerika dan Eropa, pasangan hidup sejenis

sudah menjadi gejala yang sangat luas. Ini semua menjadi tantangan besar.

Penelitian Sinode 2014 atas pemahaman umat tentang perkawinan gerejani sangat

rendah. Contoh lokal: Mengapa perkawinan katolik disebut sakramen? Itu karena

diberkati oleh Pastor. Itu jawaban seorang ibu guru yang minta surat ke seorang

pastor.

Bagian Kedua: Keluarga dalam Rencana Allah

Bagian ini berisi uraian tentang kerahiman Allah. Ini berkaitan dengan kesan

banyak orang yang telah dipinggirkan oleh Gereja tanpa alasan jelas. Termasuk

pertanyaan mendasar yang kini kian mengemuka soal komuni: apakah keluarga-

keluarga ‘pecah’ masih tetap boleh menerima komuni?

Gereja berangkat dari kerahiman Allah, maka Gereja tanpa henti harus selalu

mendampingi anak-anak Yesus dengan penuh cinta kasih. “Saya akan bicara

dengan para pastor KAJ berkaitan dengan pengumuman di gereja sebelum

komuni. Antara lain imbauan tidak boleh menerima komuni bagi mereka yang

perkawinannya bermasalah,” kata Mgr. Suharyo.

Bagian Ketiga: Perutusan Keluarga

Ini berisi imbauan agar Gereja memiliki suara hati yang jernih di hadapan Allah.

Juga punya integritas dan kejujuran. Gereja juga telah merampingkan proses

anulasi. “Jangan dimengerti secara salah sebagai upaya meresmikan perceraian,”

tandas Mgr. Suharyo.

Pokok-pokok masalah ini tengah digodok serius oleh para ahli Hukum Gereja.

Pokok pembahasan mereka sekitar usaha keras pihak Gereja yang melakukan

‘perampingan’ prosedur anulasi perkawinan. “Jadi, ini ada indikasi sangat jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: UPAYA PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA … fileterhadap pembinaan iman anak di wilayah yoakim paroki keluarga kudus parakan s k r i p s i ... plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

(38)

bahwa Paus Fransiskus ingin membantu saudara-saudara kita yang sedang

menghadapi kesulitan dalam perkawinan mereka,” Mgr. Suharyo.

Ini soal logika penerimaan, bukan logika peminggiran atau pengucilan. Sebuah

langkah yang sangat berani diambil oleh Tahta Suci, demikian penegasan Mgr.

Suharyo.

Kecenderungan Gereja Katolik saat ini bukanlah untuk melemahkan iman. Yang

terjadi malah sebaliknya: Gereja ingin mengungkapkan kasih dalam hal-hal ini.

Pada bagian ini, Mgr. Suharyo juga menyampaikan agar umat katolik semakin

rajin membaca dokumen-dokumen resmi Gereja yang kini dikoleksi oleh KWI

(Dokpen KWI) dalam format digital yang bisa diakses oleh semua orang.

Dokumen-dokumen itu sangat bagus dan diolah dari berbagai macam sumber

terpercaya.

Catatan tambahan

Mgr. Suharyo sangat bisa merasakan adanya semacam “tegangan” antara suara

hati versus aturan-aturan hukum yang kaku. Antara kerahiman Allah dan keadilan

hukum. Antara kebenaran dan pengampunan. Itu karena, tambahnya, tidak ada

keadilan yang berdiri sendiri. Juga, tidak ada kebenaran yang berdiri sendiri.

Mengutip Misericordiae Vultus, Paus mengatakan: “Gereja menyerupakan

sikapnya dengan sikap Yesus yang dengan kasih tanpa batas, memberikan diri

untuk semua, tanpa kecuali”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI