upaya meningkatkan hasil belajar lompat …/upaya... · xi daftar isi halaman ... lampiran 10...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SKRIPSI Oleh : WIDODO X4711264 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATILAWANG 02 KECAMATAN KRAMAT KAB. TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Upload: dinhcong

Post on 03-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

Oleh :

WIDODO

X4711264

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATILAWANG 02

KECAMATAN KRAMAT KAB. TEGAL

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Widodo

NIM : X4711264

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE MENGGUNAKAN ALAT

BANTU PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V

SDN JATILAWANG 02 KECAMATAN KRAMAT KAB. TEGAL TAHUN

AJARAN 2011/2012”

ini benar-benar merupakan hasil karya saya. Selain itu sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Widodo

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Oleh :

WIDODO

X4711264

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATILAWANG 02

KECAMATAN KRAMAT KAB. TEGAL

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Waluyo M.Or Pomo Warih Adi. S.Pd. M.Or NIP. 196603071994031002 NIP. 198212252008121002

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Ismaryati, M. Kes.

Sekretaris : dr. Intan Suraya Elliyas, M. Or. .....................

Anggota I : Drs. Waluyo M.Or ..........................

Anggota II : Pomo Warih Adi. S.Pd. M.Or ..........................

Disyahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

An. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Widodo. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN JATILAWANG 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle dengan modifikasi alat bantu pembelajaran mistar yang dimodifikasi kardus, karet dan paralon pada siswa kelas V SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal .

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam tiap siklus kegiatannya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Jatilawang 02 kecamatan Kramat Kabupaten Tegal .yang berjumlah 31 orang siswa. Terbagi menjadi siswa laki-laki terdiri 13 orang siswa dan perempuan 18 orang siswa. Sumber data adalah dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi wawancara, angket dan dokumentasi atau arsip. validitas data menggunakan teknik trianggulasi metode, analisis data menggunakan teknik analisis ststistik, prosedur penelitian menggunakan model saling keterkaitan data antara observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, hasil belajar lompat tinggi gaya straddle meningkat melalui alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi

Simpulan dari penelitian ini adalah dengan modifikasi alat bantu pada pembelajaran Lompat tinggi gaya straddle dapat meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari pra siklus sebesar 32 % atau 10 siswa yang tuntas dan pada siklus I ketuntasan sebesar 70 % atau sejumlah 22 siswa serta pada siklus II ketuntasan sebesar 87 % atau sejumlah 27 siswa dari jumlah seluruh siswa 31 siswa. Dengan KKM 70.

Kata kunci : Hasil belajar, lompat tinggi dan alat bantu

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Ø Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan

beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok

(Al-Hadits)

Ø “Tuntutlah ilmu dari dalam kandungan ibu sampai liang kubur”

(Al Hadits)

Ø Pendidikan itu perhiasan di waktu senang dan tempat perlindungan waktu

susah.

Ø Sedikit karya yang dilakukan dengan sempurna lebih bermanfaat daripada

banyak pekerjaan yang tidak menentu.

Ø Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku padamu, kupersembahkan karya uni untuk :

v “Dosen Pembimbing”

Bimbinganmu yang tiada terkira sehingga pemulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini. Terima kasih atas pengorbanan waktu dan kesempatan dalam

membimbing kami, semua ini demi suksesnya perkuliahan penulis.

v “Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SDN Jatilawang 02”

Berkat bimbingan, saran dan masukan dari Bapa Kepala Sekolah dan Rekan-

rekan guru yang telah bersedia membantu baik moril maupun spirituil demi

suksesnya PKM yang telah dilaksanakan di sekolah ini

v “Anak-anak didikku tersayang”

Terima kasih yang tiada tara atas semangat dan kerjasamanya yang selama

pembelajaran telah menjunjukan antosisnya .

v “Istri dan Anak tercinta”

Terima kasih yang sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun spirituil

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya rakhmat hidayahnya, penulis

dapat menyelesaikan tugas penyusunan Sripsi dengan judul UPAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADLE

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN YANG

DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATILAWANG 02

KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

2011/2012

Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki,

penulis sangat sadar bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi

perbaikan penulis dimasa datang

Dalam penyusunan proposal PTK ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak , untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam

dalamnya kepada :

1. Pembantu Dekan I Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Ketua jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Drs. Mulyono.

M.M. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

3. Pembimbing 1 Drs. Waluyo M.Or dan pembimbing 2 Bapak Pomo Warih

Adi. S.Pd. M.Or yang telah membimbing dengan sepenuh hati

4. Bapak dan ibu dosen serta staf administrasi FKIP UNS

5. Kepala SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal

Suparman. atas ijin penelitian dan pembinaan siswanya sebagai sampel

6. Guru SD Negeri Jatilawang 02 atas bantuannya dalam pelaksanaan penelitian

7. Siswa-siswi SDN Jatilawang 02 atas kerelaanya dijadikan sampel penelitian

8. Dan para sahabat serta semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Semoga Allah melimpahkan rakhmat dan hidayahnya kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwa penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini jauh dari

sempurna, masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu

diharapkan kritik dan saran guna perbaikan yang bersifat membangun dari semua

pihak .

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……………………………..............................…………………… i

PERNYATAAN ........................................................................................... ii

PENGAJUAN .............................................................................................. iii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iv

PENGESAHAN ........................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... . xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan masalah........................................................................... 4

C. Tujuan penelitian............................................................................ 5

D. Manfaat penelitian......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... . 6

A. Kajian Teori ................................................................................. 6

1. Lompat Tinggi ........................................................................ 6

2. Pembelajaran .......................................................................... 10

3. Karakteristik Siswa . ............................................................... 13

4. Konsep dan Metode Pembelajaran Gerak ……...................... 14

5. Media Pembelajaran ……………………………………….. 19

6. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani ……………. 21

7. Hasil Belajar .......................................................................... 23

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Kerangka berfikir.......................................................................... 23

C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 26

B. Subyek Penelitian ......................................................................... 27

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 27

D. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 27

E. Uji Validitas Data ......................................................................... 28

F. Analisis Data ................................................................................ 29

G. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................... 29

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 37

A. Deskripsi Pra Tindakan ................................................................ 37

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .......................................... 37

1. Siklus I .................................................................................... 38

2. Siklus II .................................................................................. 47

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................. 53

D. Pembahasan .................................................................................. 55

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 61

A. Simpulan ....................................................................................... 61

B. Implikasi ....................................................................................... 61

C. Saran ............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 64

LAMPIRAN .................................................................................................. 65

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Tabel Jadwal Penelitian ..................................................... 26

Tabel 3.2. Tabel Tekhnik Pengumpulan data ................................................ 28

Tabel 3.3. Tabel Prosentase pencapaian target .............................................. 30

Tabel 4.4. Tabel Keaktifan siswa saat pembelajaran .................................... 43

Tabel 4.5. Tabel Distribusi nilai pra siklus .................................................... 43

Tabel 4.6. Tabel Distribusi nilai siklus I ........................................................ 45

Tabel 4.7. Tabel Keaktifan siswa siklus II .................................................... 51

Tabel 4.8. Tabel Distribusi nilai siklus II ...................................................... 51

Tabel 4.9. Tabel Hasil Ulangan pra siklus dan dua siklus ….…................... 53

Tabel 4.10. Tabel hasil peningkatan pembelajaran ....................................... 55

Tabel 4.11. Pembahasan hasil tindakan ......................................................... 56

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Gerak dasar awalan lompat tinggi .............................. 8

Gambar 2.2. Gambar Gerak dasar tolakan .................................................... 8

Gambar 2.3. Gambar Sikap di atas mistar dan sikap mendarat .................... 9

Gambar 2.4. Gambar Kerangka berfikir penelitian ....................................... 24

Gambar 3.5. Gambar Skema Prosedur Penelitian ......................................... 31

Gambar 3.6. Gambar Permainan kucing dan tikus ....................................... 32

Gambar 3.7. Gambar Lompat kardus, karet gelang dan sesungguhnya ….... 33

Gambar 3.8. Gambar Permainan kucing dan tikus ........................................ 35

Gambar 3.9 Gambar Lompat kardus, karet gelang dan sesungguhnya ……. 35

Gambar 4.10. Grafik Distribusi nilai pra siklus .......................................... 44

Gambar 4.11. Grafik Distribusi nilai siklus I ............................................... 45

Gambar 4.12. Grafik Distribusi nilai siklus II ........................................….. 52

Gambar 4.13. Grafik Ketuntasan Belajar 3 siklus ....................................... 54

Gambar 4.14. Grafik Jumlah siswa tuntas belajar ....................................... 55

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 66

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 81

Lampiran 3 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus ..................................................... 96

Lampiran 4 Rekapitulasi Nilai Siklus I ......................................................... 97

Lampiran 5 Rekapitulasi Nilai Siklus II ....................................................... 98

Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I ........................................................ 99

Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus II ....................................................... 103

Lampiran 8 Lembar Kartu Ceria .................................................................. 106

Lampiran 9 Perhitungan KKM .................................................................... 107

Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ........................................ 109

Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas V Semester II ................ 110

Lampiran 12 Surat Keterangan Ijin Tempat PKM ........................................ 111

Lampiran 13 Surat keterangan Ijin Penelitian di sekolah ............................. 112

Lampiran 14 Foto Kegiatan Implementasi RPP Siklus I............................... 113

Lampiran 15 Foto Kegiatan Implementasi RPP Siklus II ............................. 116

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas nasional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di

sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui

aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara

sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina

pertumbuhan fisik dan pengalaman psikis yang lebih baik sekaligus membentuk

pola hidup sehat sepanjang hayat.

Selama ini terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu

pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,

seni, psikomotor serta life skill. Dengan diterbitkannya undang-undang nomor 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah nomor

19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan akan memberikan peluang

untuk menyempurnakan kurikulum yang komperhensif dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional,

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilam motorik,

1

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,

sportifitas, spiritual, sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

seimbang.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi media alat

bantu olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur, kerjasama, dll). Aktifitas

yang diberikan dalam pengajaran harus mendapat sentuhan didaktik-metodik,

sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui

pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman

untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif,

terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana

sesuai dengan pedoman, maskud dan tujuan sebagaimana yang ada di dalam

kurikulum maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran

yang efektif dan tidak membosankan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi

maupun modifikasi dalam pembelajaran. Atletik adalah induk dari segala cabang

olahraga. Nomor-nomor atletik dapat dibagi : lari, lompat, dan lempar.

Kemampuan lari, lompat dan lempar sudah dimiliki sejak dahulu, dengan tujuan

untuk mempertahankan diri dalam berburu. Dengan alasan-alasan itulah,

seharusnya atletik dapat digemari oleh anak didik.

Untuk nomor lompat tinggi dibagi beberapa cabang yaitu lompat tinggi,

lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah. Materi yang akan diberikan kepada anak

sekolah dasar adalah lompat tinggi gaya straddle untuk kelas V dan VI. Nomor

lompat ini sering dipertandingkan ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi

bahkan tingkat nasional.

Bangsa Asyria purba dan Babilonia purba dari mesopotamia pada tahun

1000 SM sudah mengenal lari, lempar, dan lompat. Pada kenyataannya olahraga

ini kurang diminati oleh anak usia Sekolah Dasar (SD) Hal ini terlihat dari

pembelajaran yang disajikan oleh guru, siswa kurang aktif dan antusias dalam

menerima pembelajaran. Faktor yang menyebabkan kemalasan adalah adanya

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembelajaran yang kurang kreatif sehingga siswa tidak aktif dan terlalu lama

dalam menunggu giliran. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung

menyebabkan anak merasa bosan.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri

Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal kelas V siswa di kelas

tersebut masih mengalami kesulitan dalam melakukan lompat tinggi. Secara

umum, siswa memiliki kemampuan menengah ke bawah, disamping beberapa

anak memiliki intelegensi di atas rata-rata. Dalam sebuah observasi kelas, dapat

diketahui bahwa anak kelas V tidak memiliki motivasi tinggi terhadap pelajaran

pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa siswa yang ngobrol karena terlalu

lama nenunggu giliran, malas dalam mengerjakan yang di berikan guru. Hasil

observasi yang diperoleh selama observasi awal, rata-rata nilai kelas menunjukkan

angka 25% dari jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 70. Besar nilai

tersebut menjadi bukti bahwa hasil belajar siswa di kelas V belum mencapai

ketuntasan nilai 70. Artinya proses pembelajaran belum melibatkan anak secara

aktif, guru masih menjadi pusat kurangnya model pembelajaran, gaya yang

mengajar yang sifatnya monoton dan media pembelajaran yang kurang terpenuhi.

Setelah peneliti mengamati hal tersebut, peneliti mencoba pembelajaran

dengan metode modifikasi alat bantu pada lompat tinggi gaya Straddle. Alat bantu

tersebut sebagai berikut :

1. Upaya memberikan gerakan menumpu vertikal menggunakan kardus.

2. Melompat dengan alat (karet gelang) sebagai mistar yang dimodifikasi.

3. Belajar menumpu dan mendarat, diatas kotak kardus, karet dan paralon dengan

ketinggian secukupnya.

Berdasarkan pengamatan dan uraian diatas peneliti bertujuan mengambil

judul “upaya meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradle menggunakan

alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa Kelas V SD Negeri

Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal tahun ajaran 2011 / 2012 ”.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar lompat

tinggi gaya stradlle menggunakan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi

pada siswa Kelas V SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten

Tegal tahun ajaran 2011 / 2012?”

Definisi Operasional Variabel :

1. Hasil belajar lompat tinggi gaya stadlle

Hasil belajar lompat tinggi dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

dalam melakukan gerakan melompat dengan melewati mistar yang benar

setelah menjalani pembelajaran dengan menggunakan alat bantu kardus karet

gelang dan paralon.

2. Kardus, karet gelang dan paralon sebagai alat mistar yang dimodifikasi

Kardus sebagai mistar dengan cara ditata secara berjajar kemudian dilompati

dari ketinggian yag rendah sampai ketinggian maksimal atau ditumpuk.

Karet gelang disusun secara dironce kemudian dibentangkan dengan

dipegangi siswa dari ketinggian yang rendah sampai maksimal

Paralon digunakan sebagai mistar dengan cara diletakan di atas kardus dari

ketinggian yang rendah sampai kardus yang ditumpuk.

Supaya menarik dan menambah minat anak melakukan lompat tinggi kardus

bias dicat warna warni, paralon dapat diberi kertas yang berwarna.

Alasan peneliti menggunakan kardus, karet gelang dan paralon adalah bahwa alat

pembelajaran tersebut mempunyai sifat yang lebih lunak dari pada mistar yang

sebenarnya dan media tersebut mudah didapat dan sering digunakan anak untuk

bermain di sekolah atau di lingkungan rumahnya.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan alasan dalam judul diatas maka penelitian ini bertujuan

Untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle menggunakan alat

bantu pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa Kelas V SDN Jatilawang 02

Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal tahun ajaran 2011 / 2012”

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1. Guru

Kreatifitas guru meningkat dan kinerja guru secara professional.

2. Siswa

Hasil belajar lompat tinggi gaya stadlle meningkat.

3. Manfaat bagi sekolah atau instansi

a. Prestasi rata-rata nilai sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

b. Mutu pendidikan semakin baik.

c. PTK dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap keinginan

sekolah yang tercermin dari peningkatan kemampuan professional

gurunya, perbaikan pembelajaran, peningkatan hasil belajar siswanya serta

terciptanya iklim yang kondusif di sekolah.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Lompat Tinggi

a. Pengertian Lompat Tinggi

Olahraga lompat tinggi terdiri dua kata, yaitu lompat dan tinggi. Lompat

berarti bergerak dengan mengangkat kaki ke depan (kebawah, keatas) dan

dengan cepat menurunkannya lagi. Setangkan arti tinggi adalah jarak yang

jauh dari posisi bawah ke atas ( Munasifah : 1984 )

Jadi lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan

cara mengangkat kaki depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan

setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh ( mendarat) dengan cara

melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu ketinggian

tertentu.

Lompat tinggi gaya straddle atau guling perut merupakan salah satu

gaya yang sampai saat ini masih digunakan dan diajarkan di sekolah-sekolah,

walaupun popularitasnya mulai menurun sejak munculnya gaya flop.

Gaya guling perut (belly roll) atau kangkang (straddle) mulai

diperkenalkan pada tahun 1930, yaitu sejak Jim Steawrt dari Amerika

memakai gaya ini dalam suatu perlombaan. Namun, saat itu belum diakui

sebagai gaya yang sah karena saat melewati mistar, posisi kepala lebih rendah

dari pinggul (tidak sesuai peraturan). Pada tahun 1934 gaya ini mulai tersebar

ke berbagai negara dan sudah diakui sebagai gaya sah.

Rangkaian gerakan lompat tinggi terdiri dari 4 unsur teknik dasar yang

harus dikuasai, yaitu awalan, tolakan, sikap badan di atas mistar dan

pendaratan.

6

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Pada cabang lompat tinggi kita kenal ada 5 macam gaya yaitu ;

a. Gaya scout

b. Gaya gunting

c. Gaya straddle

d. Gaya flop

e. Gaya western rool

Dalam penelitian ini yang akan diobservasi adalah lompat tinggi gaya

straddle dengan modifikasi alat bantu.

Gaya Straddle ; Gaya ini biasanya kita kenal dengan nama gaya anjing

kencing. Cara melakukannya : Awalan dari samping menumpu dengan kaki

yang terdekat dengan mistar. Kaki ayun duayunkan sekuat mungkin ke depan

atas mistar seolah-olah tidur telungkup. Kepala segera diturunkan dan kaki

tumpu diluruskan atau disepakkan ke belakang atas, adanya sikap seperti ini

maka pendaratan sering lebih condong dengan tangan kanan terlebih dahulu

dan diteruskan berguling.

b. Teknik Dasar Lompat tinggi.

Lompat tinggi termasuk cabang olahraga atletik. Disebut lompat tinggi

karena tujuannya adalah untuk melompat setinggi-tingginya melewati mistar.

Teknik lompat tinggi ada 3 tahap sama seperti pada teknik lompat jauh yaitu ;

1) Awalan.

Awalan pada lompat tinggi bertujuan untuk mendapatkan kecepatan

agar dapat melompat setinggi-tingginya. Pada langkah terakhir sikap tubuh

sedikit merendah kebelakang untuk persiapan melakukan tolakan.

1. Bila bertumpu dengan kaki kiri, awalan dari samping kiri, begitu

sebaliknya.

2. Sudut awalan dengan matras kurang lebih 35 - 40 derajat.

3. Pada tiga langkah terakhir harus panjang dan cepat.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2.1. Gerak dasar awalan pada lompat tinggi

2) Tolakan

Tolakan merupakan gerakan yang penting untuk menentukan

lompatan yang sempurna dan setinggi-tingginya.

Gambar 2.2 Gerak dasar tolakan

3) Sikap diatas mistar dan saat mendarat pada gaya straddle.

Pada saat melompat diatas misatar terdapat beberapa teknik atau gaya

yang dipakai. Gaya yang dipakai disini adalah lompat tinggi gaya straddle.

Gaya straddle bagi kiota dikenal dengan gaya anjing kencing. Cara

melakukannya : awalan dari samping, menumpu dengan kaki yang terdekat

dengan misatar. Kaki ayun diayunkan sekuat mungkin kadepan atas,

kemudian di atas mistar seolah-olah tidur telungkup. Kepala segara

diturunkan dari kaki tumpu diluruskan atau disepakkan kebelakang atas

adanya sikap seperti ini maka pendaratan sering lebih condong dengan

tangan kanan terlebih dahulu dan diteruskan berguling. Tetapi bagi pemula

pendaratan akan lebih mudah dilakukan dengan kaki ayun terlebih dahulu.

Perlu pula diketahui bahwa pada saat kaki tumpu akan melewati mistar

tidak harus disepakkan lurus kebalakang atas, akan tetapi dari sikap lutut

kaki tumpu yang agak tertekuk itu langsung ditarik kebelakang, sehingga

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sikap badan agak sedikit terlentang dan pendaratan sisi bahu atau

punggung terlebih dahulu.

Cara ini hanya mungkin dilakukan apabila alas pendaratan bukan dari

pasir tetapi dari bahan yang lunak (kasur busa)

Gambar 2.3. Sikap diatas mistar dan sikap mendarat

c. Model Pengembangan Keterampilan Gerak Dasar Lompat di SD

Maksud dari melompat disini juga meloncat. Meloncat berarti melompat

dengan satu kaki, sedangkan meloncat, melompat dengan dua kaki. Aktifitas

melompat dan meloncat adalah membawa badan keatas. Gerakan dasar

melompat disekolah dasar selain memberikan pengalaman bagaimana cara

jatuh atau mendarat yang benar, juga menanamkan keberanian kepada anak.

Latihan melompat pada anak merupakan latihan otot tungkai, juga membentuk

dauya lenting /power.

Hal ini akan lebih sempurna apabila ditunjang dengan pembentukan fisik,

kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan tendo pada sendi, gaya teknik yang

baik.

Menurut Yuda M. Saputra (2001:76-82) model pengembangan

keterampilan gerak dasar lompat disekolah dasar untuk kelas V antara lain:

1) Lompat dua kaki

2) Lompat satu kaki

3) Lompat tali

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Melompati kardus

5) Variasi lompat dan lari

6) Lompat tinggi

7) Variasi lari dan lompat tinggi.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah salah satu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk

mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari (Bari Djamarah,

1994:21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai

proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman. Sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui

pengalaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono

2006:104). Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah

suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan

raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk

mendapatkan perubahan dengan hasil dari proses belajar. Sehngga dilihat dari

pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan.

Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu :

a) Aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan, pengetahuan

dan perkembangan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan

perubahan tersebut.

b) Aspek afektif meliputi perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan

kesadaran.

c) Aspek Psikomotor meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan

motorik. (Daradjat, 1995:197) prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

proses belajar mengajar disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai

hasil ujian semester, kemudian dituangkan dalam nilai raport.

Nilai tersebut merupakan nilai yang dijadikan acuan berhasil

tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses

belajar mengajar. Peniaian prestasi siswa dicantumkan dalam raport bisa

berbentuk angka juga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak hanya sebagai

indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya,

akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan

ditempat dia belajar.

b. Hakekat Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat

berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain.

Pendidikan jasmani adalah “pendidikan melalui aktyivitas jasmani”.

Dengan berpartisipasi dengan aktifitas fisik, siswa dapat menguasai

keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis,

mengembangkan keterampilan generik serta nilai dan sikap yang positif, dan

memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.

Memang ada dasarnya program jasmani memiliki kepentingan yang relatif

yang sama dengan program pendidikan yang lainnya dalam hal ranah

pembelajaran, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama,

psikomotor, efektif dan kognitif. Namun demikian ada satu kekhasan dan

keunikan dari program penjas yang tidak dimiliki oleh program pendidikan,

yaitu dalam hal pengembangan wilayah psikomotor yang biasanya dikaitkan

dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian

keterampilan geraknya

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

GINO H.J. dan kawan-kawan (1998:51) bahwa akibat perubahan akibat

belajar tidak hanyamengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat,

penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang. Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka

dalam proses pembelajaran harus di terapkan prinsip-prinsip pembelajaran

yang tepat. Menutut Wina Sanjaya (2006 : 30) bahwa sejumlah prinsip yang

harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :

1. Berpusat pada siswa

2. Belajar dengan mengarahkan

3. Mengembangkan kemampuan sosial

4. Mengembangkan keterampilan

5. Mengembangkan keingintahuan, imajinasi

6. Mengembangkan kreatifitas siswa

7. Mengembangkan ilmu dan teknologi

8. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9. Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting diperhatikan oleh

seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal.

Husdarta dan Yuda M.Saputra (2006 : 4) mengemukakan bahwa :

Tugas utama adlah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya proses belajar

terjadi di kelas, lapangan, ciri utama terjadinya proses belajar adalah siswa dapat

secara aktif ikut terlibat didalam proses pembelajaran.

Para guru harus selalu berupaya agar siswa dimotifasi untuk lebih berperan.

Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan

pembelajaran.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Karakteristik Siswa

Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan

jasmani harus memahami karakteristik siswa, dengan memahami karakteristik

perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif.

Selama di SD seluruh aspek perkembangan manusia psikomotor, kognitif, dan

afektif; mengalami perubahan luar biasa (KTSP, 2006 : 120). Berikut rincian

perkembangan aspek psikomotor, kognitif, dan afektif:

a. Perkembangan Aspek Psikomotor

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006), menyatakan bahwa

perkembangan aspek psikomotor siswa SD ditandai dengan perubahan jasmani

dan fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan yang luar biasa yang

dialami oleh siswa adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, siswa

mengalami percepatan proses pertumbuhan tinggi badan. Perubahan tinggi

badan diikuti dengan perubahan berat badan, perubahan berat badan

mengambarkan perubahan ukuran tulang, otot, dan organ tubuh dan juga

lemak tubuh. Perubahan yang lainnya yang dialami siswa SD adalah persepsi

dan pengenalan diri, selain itu perubahan yang tidak kalah penting yang

lainnya adalah perkembangan ketrampilan motorik, kinerja motorik siswa

mengalami penghalusan

b. Aspek Kognitif

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006), menyatakan bahwa

perkembangan yang terjadi pada siswa SD meliputi peningkatan fungsi

intelektual, kapabilitas memori dan bahasa, dan pemikiran dan konseptual.

Perkembangan kematangan intelektual bervariasi, memori remaja sebanding

dengan memori orang dewasa dalam hal kemampuan menyerap, memproses,

dan mengungkap informasi. Siswa mengalami peningkatan kemampuan

mengekpresikan diri. Kemampuan berbahasa lebih baik, perbendaharaan kata

lebih banyak. Ketika remaja mencapai kematangan, mereka akan memiliki

kemampuan untuk menyusun alasan rasional, menerapkan informasi,

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mengimplementasikan pengetahuan dan menganalisa situasi secara kritis.

Kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan akan meningkat.

c. Aspek Afektif

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006), perkembangan afektif

siswa SD mencakup proses belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu,

seperti cara berinteraksi dengan orang lain (bersosialisasi). Sosialisasi

berlangsung lewat pemodelan dan peniruan perilaku orang lain. Pihak yang

sangat berpengaruh terhadap proses sosialisasi adalah keluarga, sekolah, dan

teman sebaya. Siswa mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya

mementingkan pendapat sendiri dan mengabaikan orang lain. Siswa SD

mengalami perubahan persepsi diri selaras dengan peningkatan kemampuan

kognitif. Persepsi diri berkaitan dengan persepsi atas kemampuan dan

keyakinan yang kuat bahwa mampu mengerjakan sesuatu, sehingga timbul

rasa percaya diri.

4. Konsep dan Metode Pembelajaran Gerak

Setiap manusia memiliki kemampuan belajar. Bayangkan jika

kemampuan itu dihilangkan atau dikurangi, manusia akan tertinggal dalam

segala hal dan mengalami banyak kekurangan dalam kemampuannya. Dengan

demikian, kemampuan untuk belajar sangatlah penting untuk dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat mempertahankan

hidupnya. Pada zaman yang serba maju sekarang ini, kemampuan belajar itu

menjadi lebih penting, karena begitu banyak kemampuan yang harus dimiliki.

Bayangkan bagaimana jadinya jika manusia hanya di lengkapi oleh

kemampuan yang dibawanya sejak lahir. Kita tidak akan bisa berbicara,

menulis, apalagi melakukan kegiatan-kegiatan fisik yang kompleks yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kita belajar berbicara, belajar

berjalan, serta belajar menguasai berbagai hal yang sekarang kita kuasai?

Pernahkah Anda menghitung waktu yang dihabiskan untuk menguasai

keterampilan-keterampilan tersebut? Pernah jugakah Anda mempertanyakan

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bagaimana kita mempelajari semua itu? Kondisi-kondisi apa yang harus

disiapkan supaya pembelajaran yang kita lakukan memberikan hasil yang

baik?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin jarang kita pertanyakan, baik kepada

diri sendiri maupun kepada orang lain. Wajar pengertian kita tentang hakikat

belajar sangat terbatas. Apalagi jika dipertanyakan lebih jauh tentang proses

apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kita manakala kita belajar.

Bahan pelatihan ini akan mencoba mengungkap pertanyaan-pertanyaan di atas,

khususnya dikaitkan dengan pembelajaran gerak. Pengertian dalam bidang ini

akan sangat berguna bagi guru pendidikan jasmani (penjas) dalam

menciptakan proses pembelajaran gerak yang lebih baik.

a. Pengertian Belajar Gerak

Konsep pembelajaran gerak merupakan dasar bagi pelaksanaan proses

pembelajaran dan pelatihan gerak atau keterampilan gerak. Pengertian yang

mantap dalam hal hakikat dan definisi pembelajaran gerak merupakan bantuan

yang sangat berguna bagi guru penjas.

Proses pembelajaran tampaknya terjadi setiap waktu. Hampir dalam segala

aspek yang kita kuasai sekarang, semuanya terjadi karena proses belajar. Coba

bayangkan kembali proses pembelajaran ketika mempelajari keterampilan

mengendarai sepeda. Apakah Anda langsung dapat mengendarai sepeda ?

Jawabannya adalah “tidak”. Ketika Anda belajar mengendarai sepeda waktu

masih kecil atau pada saat sudah dewasa, kesulitan pasti timbul. Anda tidak

otomatis dapat meluncur dengan mulus ketika pertama kali mencoba. Paling

sedikit, keseimbangan akan terganggu, apalagi ketika Anda harus mengayuh

pedal. Hanya setelah mencoba beberapa kali, bahkan ratusan kali, barulah

kemampuan Anda terlihat nyata.

Apa kesimpulan yang bisa kita tarik dari kasus pembelajaran di atas ? Minimal

ada dua hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan :

Pertama, untuk menguasai sesuatu kita perlu mencapainya melalui proses

belajar.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Kedua, belajar merupakan proses yang memerlukan waktu, dan hasilnya

sebanding dengan usaha yang dilakukan. Ketika seseorang mempelajari

keterampilan gerak, perubahan nyata yang terjadi adalah meningkatnya mutu

keterampilan itu. Ini dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan

melihat skor yang dihasilkan, atau dengan melihat keberhasilan melakukan

gerak yang tadinya belum dikuasai. Tetapi yang terjadi sebenarnya bukan

hanya itu, sebab ada perubahan tambahan atau pengalihan kemampuan yang

mendasari penampilan pada penguasaan keterampilan yang baru. Perbaikan

kemampuan inilah yang membuat penampilan betambah baik. Apakah semua

keterampilan yang kita kuasai benar-benar hasil belajar? Bagaimana dengan

keterampilan gerak yang kita kuasai sejak kecil? Jelas! kecuali gerakan refleks,

semua gerakan manusia, termasuk berjalan, berlari, memegang, dan semua

keterampilan lainnya adalah hasil belajar. Refleks adalah respons yang proses

terjadinya tidak melalui pusat kesadaran. Kapan kita mempelajarinya? Tentu

ketika kita masih kecil, sebagian bahkan dipelajari ketika kita masih bayi.

Kemampuan-kemampuan yang dipelajari dimasa lalu dan sekarang, akan

mempengaruhi keterampilan yang akan kita miliki di masa-masa mendatang.

Berdasarkan beberapa penjelasan dan contoh di atas, maka pembelajaran gerak

dapat didefinisikan sebagai berikut :

Pembelajaran gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan

atau pembekalan pengalaman yang akan menyebabkan perubahan dalam

kemampuan individu untuk bisa menampilkan gerak yang terampil

Definisi di atas, mengandung 3 aspek penting yang harus dikemukakan

sebagai berikut :

1) Belajar dipengaruh latihan atau pengalaman

Perkembangan kemampuan memang dapat terjadi tanpa berlatih.

Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh kematangan

dan pertumbuhan. Perubahan kemampuan ini tentu akan miningkatkan

keterampilan, namun hanya sampai pada batas minimal. Contoh sederhana

kasus ini adalah keterampilan berlari. Tanpa berlatih dalam arti

sebenarnya, kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pengaruh kematangan. Siapapun anak yang normal pasti akan dapat

melakukan ini tanpa harus berlatih. Namun perlu dipertanyakan sampai di

manakah tingkat keterampilan ini dapat berkembang jika tidak dilatih

khusus. Perubahan keterampilan karena faktor kematangan, jelas tidak

dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Hal ini disebabkan perubahan

tersebut bukan karena hasil latihan. Dalam definisi di atas dikatakan bahwa

perubahan yang terjadi harus melibatkan adanya latihan atau pemberian

pengalaman tertentu.

Jadi membiarkan anak berkembang keterampilannya tanpa memberinya

pengalaman yang berguna, sama halnya dengan tidak memberi kesempatan

pada anak untuk belajar. Anak tidak akan sampai pada keadaan “terampil”

dan kemampuan yang mendasarinya tidak akan berkembang sempurna.

Prinsip 1 : Belajar gerak selalu melibatkan proses latihan yang relatif

dirancang secara sengaja. Latihan adalah proses pengulangan memberi

pengalaman coba dan gagal.

2) Belajar tidak langsung dapat diamati

Ketika latihan berlangsung, terjadi banyak perubahan dalam system saraf

pusat. Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai

kemampuan dan pengalaman gerak dalam system memori otak. Proses

inilah yang biasanya memantapkan perubahan yang terjadi menjadi relatif

menetap. Proses demikian umumnya tidak bisa langsung dapat diamati.

Apa yang bisa dilakukan adalah melihat perubahan-perubahan yang terjadi

lewat penampilan geraknya. Latihan menyebabkan adanya perubahan

“papan panel” di dalam otak berbentuk perbaikan program gerak, sehingga

gerak yang ditampilkan tampak menjadi lebih baik. Bukti adanya

perubahan inilah yang harus dijadikan pegangan oleh guru atau pelatih

bahwa belajar telah terjadi. Bukti ini hendaknya menuntun guru atau

pelatih agar mampu memberikan pengalaman yang lebih berarti bagi orang

sedang belajar. Konsekuensi lainnya adalah bahwa guru atau pelatih perlu

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

mengetahui adanya perubahan itu dengan cara mengenali kemampuan

belajar pada titik awal pembelajaran dan kemampuan yang dicapai.

Dengan demikian dapat diukur penambahan atau perubahannya.

Prinsip 2 : Proses belajar terjadi di dalam system saraf pusat yang tidak

nampak. Pemantauan proses belajar dilakukan melalui perubahan yang

terjadi dalam tingkat penampilan (performa)

3) Perubahan yang terjadi relatif menetap Perubahan yang terjadi dalam penampilan dapat dianggap sebagai hasil

belajar, jika perubahan tersebut bersifat menetap. Ini perlu ditekankan,

karena jika hanya berpedoman pada perubahan yang terjadi dalam

penampilan bisa menyesatkan. Banyak perubahan dalam penampilan yang

terjadi oleh sebab lain, yang sifatnya baik sementara maupun menetap.

Perubahan dalam diri individu dapat diibaratkan air dan telur. Air akan

mendidih jika dipanaskan, sehingga bentuknya berubah dari bentuk

semula. Ketika air itu dingin kembali, wujudnya akan berubah kembali 6

menjadi air. Tidak ada ciri yang bisa menandai bahwa air itu pernah

berubah. Itulah ibarat orang yang berubah penampilannya, tetapi hanya

sesaat. Berbeda halnya dengan telur. Telur akan matang jika direbus.

Wujudnya sudah berubah total dari keadaannya semula. Perubahan itu

bersifat menetap, walaupun telur didinginkan kembali. Telur itu sudah

berubah dari telur mentah menjadi telur matang. Orang yang belajar

mengikuti perumpamaan telur di atas. Proses belajar akan merubahnya

menjadi orang yang berbeda. Luarnya tetap sama, tetapi kemampuannya

sudah berubah. Kemanapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia

berada, kemampuan tetap akan melekat. Contoh paling nyata dalam kasus

ini adalah keterampilan bersepeda yang telah kita singgung sebelumnya.

Keterampilan bersepeda tidak akan hilang sampai kapanpun jika

sebelumya sudah dikuasai dengan baik. Masih banyak contoh lain yang

bisa dikemukakan. Faktor penting yang perludiyakini di sini adalah latihan

akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

itu akan menjadi ciri dari orang yang telah belajar, dan akan berguna ketika

suatu waktu dibutuhkan.

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media atau bentuk jamak dari kata medium, merupakan kata yang berasal

dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah, perantara atau

pengantar” (arsyad, 2002).oleh karena itu media dapat diartikan sebagai

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat

berupa suatu bahan atau alat. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (dalam

arsyad 2002), bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi atau kejadian yang membangun kondisi,yang menyebabkan siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut

pengertian ini guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolahan dan luar

sekolahan bagi siswa merupakan media. Banyakbatasan tentang media

memberikan pengertian tentang media sebagai salah satu bentuk dan saluran

yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam dunia

pendidikan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan.

Seperti yang dikemukakan Hamalik (1994) “dengan penggunaan alat bantu

berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan berjalan lancar dan

hasil yang maksimal.”

b. Peranan dan Kegunaan Media

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dan sebagai media

belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai

alat bantu mengajar disebut dependent media. Sebagai alat bantu efektifitas

media sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru dengan

menggunakan alat bantu tersebut, tetapi kalau guru kurang kretaif atau tak

banyak memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu. Jadi

guru harus dituntut untuk lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan madia

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pembelajaran. Media belajar dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan

belajar mandiri tersebut independent media.

c. Pengertian Alat Bantu

Alat bantu merupakan alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu sering di sebut alat peraga

karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan dalam proses

pendidikan dan pengajaran.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Sukidjo (2003) secara terinci

sebagai berikut :

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak

3) Membantu mengatasi hambatan bahasa

4) Mempermudah penyampaian bahasa pendidikan.

5) Mempermudah penerimaan informasi sasaran pendidikan.

d. Peran dan Kegunaan Alat Bantu

Media merupakan sarana pembelajaran yang di gunakan untuk

menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat

sumber pesan ( dapat berupa orang atau benda ).

Dalam proses belajar mengajar penerima pesan ialah siswa. Media dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu , sebagai lat

bantu mengajar dan sebagai media belajar.

Yang dapat digunakan oleh siswa media yang pake alat bantu efektifitas

media itu sangat tergantung pada cara kemampuan guru dalam menggunakan

alat tersebut, tetapi kalau guru kurang kreatif tak banyak memanfaatkannya

siswa tak akan banyak belajar dari media itu.

Pembelajaraan lompat tinggi dapat menggunakan karet gelang yang

disambung atau kardus berbentuk media miring. Pembelajaran dengan karet

gelang dan kardus merupakan bentuk belajar lompat tinggi yang

pelakasnaanya sebuah mistar di gantikan oleh karet gelang yang disambung.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

6. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Modifikasi

Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para

guru agar proses pembelajaran dapat menerima DAP (Developmentally

Appropriate Practice). Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus

mengembangkan materi pelajran dengan cara meruntunya dalam bentuk

aktifitas belajar yang potensial, sehingga dapat memperlancar siswa dalam

belajar cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan pembelajran

siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang kurang trampil menjadi

trampil. Cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari atifitas

pembelajaran yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pembelajaran.

Selanjutnya guru penjas juga harus mengetahui apa saja yang harus di

modifikasi serta tahu cara memodifikasinya.

Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki

sekolah, menurut guru penjas unutk lebih kreatif dalam memberdayakan dan

mengoptimalkan penggunakaan sarana dan prasarana yang ada. Guru kreatif

akan mampu menciptakan sesuatu yang baru atau memodifikasi yang sudah

ada tetapi disajikan dengan cara yang lebih menarik, sehingga anak ,merasa

senang mengikuti penjas yang diberikan.

Guru pendidikan jasmani dilapangan tahu dan sadar akan kemampuan

mereka. Seperti halnya halaman sekolah, taman , ruangan kosong, parit,

selokan dan sebagainya yang ada lingkunganya sekolah sebetulnya dapat di

rekasa dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasman.

Dengan melakukan modifikasi, sarana dan prasarana tidak akan mengurangi

aktifitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani. Bahkan

sebaiknya karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak bergerak melalui

pendekatan media yang di modifikasi. Jangan lupa bahwa kata kunci

pendidikan jasmani adalah “alat bantu - bergerak – ceria “

Lutan (1988) menyatakan modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan

jasmani di perlukan agar :

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

a) Siswa memperoleh kepuasan.

b) Meningkatkan keberhasilan dalam berpatisipasi

c) Siswa dapat melakukan gerak secara benar.

Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada didalam

kurikulum dapat disajikan dengan tahap – tahap perkembangan kognitif,

afektif dan psikomotorik anak. Menurut Aussie (1996) pengembangan

modifikasi di Australia di lakukan dengan pertimbangan :

a) Anak – anak belum memiliki kematangan fisik da emosional seperti orang

dewasa.

b) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan

mengurangi cidera pada anak.

c) Olahraga yang di modifikasikan akan mampu mengembangkan

ketrampilan anak lebih cepat di banding peralata standar orang dewasa.

d) Olahraga yang dimodifikasikan menumbuhkan kegembiraan dan

kesenangan pada anak – anak dalam situasi kompetitif.

kesenangan pada anak – anak dalam situasi kompetitif.

Dampak dari pendapat tersebut dapat di artikan bahwa pendekatan

modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran

pendidikan jasmani , karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap – tahap

perkembangan dan karateristik anak, sehingga anak mengikuti pelajaran

pendidikan jasmani dengan senang dan gembira.

b. Modifikasi Pembelajaran Lompat Tinggi

Pembelajaran Lompat tinggi memang sangat sulit dipelajari, maka

sebaiknya dimulai dengan mempelajari dengan alat yang dimodifikasikan agar

siswa tidak merasa takut. Dalam berlatih lompat tinggi, mulailah dengan

mistar terpasang rendah. Ini memungkinkan untuk meyempurnakan gaya.

Untuk mencapai ketinggian lompatan harus mempelajari salah satu dari gaya

straddle. Gaya ini membutuhkan konsentrasi penuh serta latihan terus menerus

untuk kesempurnaan. Modifikasi mistar pada lompat tinggi ( karet gelang )

bertujuan untuk menghindari cidera dari siswa.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

7. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu

apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan

perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas

belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Chatarina, 2006: 5).

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah

lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 2009: 49).

B. Kerangka Berfikir

Pendidikan jasmani di sekolah bisa berlangsung dengan baik tergantung

oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain, guru, fasilitas dan metode

mengajar. Metode adalah suatu cara dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Media alat bantu dapat menjadi pendekatan meteri

pembelajaran, karena dengan pembelajaran dengan media alat bantu, siswa

menjadi senang.

Media alat bantu dapat menjadi pendekatan meteri pembelajaran, ini

dikarenakan Media alat bantu dapat membuat siswa senang, tertarik terhadap

materi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan melalui pendekatan

media alat bantu siswa secara tidak langsung belajar melakukan tehnik yang

akan dilaksanakan dalam materi pembelajaran. Pendekatan media alat bantu

dalam lompat tinggi diharapkan dapat mengoptimalkan pembelajaran siswa

menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dengan

terbentuknya suasana semacam ini akan tercapainya dengan mudah.

Penelitian difokuskan pada upaya peningkatan pada pembelajaran lompat

tinggi gaya Stradle dengan pendekatan media alat bantu pada SD Negeri

Jatilawang 02 Kecamatan Kramat kabupaten Tegal hasil penelitian ini ingin

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran lompat tinggi dengan

pendekatan media alat bantu terhadap sikap siswa dalam mengikuti pelajaran.

Sikap siswa dalam hal ini antusias, kegembiraan dan keaktifan dalam

melaksanakan tugas.

Gambar 2.4. Kerangka berfikir

a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas

b. Dan hasil belajar Lompat

tinggi gaya straddle

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas

Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi dari kardus dan karet dan paralon.

Hasil belajar lompat

tinggi gaya staddle meningkat.

Siklus 1 : Pembelajaran lompat tinggi dengan cara melompati mistar yang dimodifikasi dengan kardus dan karet gelang.

Siklus II : Pembelajaran lompat tinggi dengan cara melompati mistar yang dimodifikasi dengan kardus dan karet gelang dan paralon

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikirpikir diatas maka hipotesis tindakan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Penerapan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil

belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada siswa Kelas V SDN Jatilawang 02

Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012”

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jatilawang 02, yang beralamat di

Jalan Projo Sumarto I No. 1 Desa Jatilawang Kecamatan Kramat Kabupaten

Tegal.

2. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan April sampai bulan

Juni 2012 dengan jadwal seperti pada tabel berikut :

No Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012

April Mei Juni Juli 1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan

kepala sekolah dan Guru Penjas orkes

b. Diskusi dengan guru untuk

mengidentifikasi masalah belajar dan merancang tindakan

c. Menyusun proposal penelitian

d. Menyiapkan perangkat

pembelajaran dan instrument penelitian (lembar Observasi)

e. Mengadakan simulasi

pelaksanaan tindakan

2 Pelaksanaan tindakan

a. Siklus 1 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

Tabel 3.1. Tabel Jadwal Pelaksanaan PTK

26

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Siklus 2 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

3

Analisis data dan pelaporan a. Analisis data ( hasil tindakan 2

siklus ) b. Menyusun laporan PTK

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan

Kramat Kabupaten Tegal dengan jumlah 31 siswa dengan rincian siswa laki-laki

13 orang dan siswa perempuan 18 orang.

C. Data dan Sumber Data

Suber data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan tentang lompat tinggi dengan penerapan belajar

pendekatan media alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri Jatilawang 02

Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal

2. Gutu, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

belajar lompat tinggi dengan pendekatan media alat bantu siswa kelas V SD

Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tes

dan observasi.

1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lompat tinggi dengan

endekatan media alat bantu yang dilakukan siswa.

2. Observasi, sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa

dan guru selama kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pendekatan

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

belajar lompat tinggi dengan pendekatan media alat bantu (kardus dan karet

gelang yang dipegang oleh dua anak serta paralon).

Sedangkan alat yang digunakan adalah sebagai berukut :

No Sumber Data

Jenis Data Teknik Pengumpulan

Instrumen

1

Siswa

Hasil lompat tinggi

dengan pendekatan

media alat bantu

Tes praktek

Tes ketreampilan lompat

tinggi dengan pendidikan

media alat baru

2

Siswa

Kemampuan melaku

kan rangkaian gerak

lompat tinggi

Praktek dan

unjuk kerja

Penelitian

3. wawancara,

Dipergunakan untuk mengetahui kesiapan dan keluhan siswa selama

mengikuti pembelajaran lompat tinggi gaya straddle yang dimodifikasi

menggunakan kardus, karet dan paralon. Sehingga akan diketahui kelebihan

dan kekurangannya selama pembelajaran berlangsun

4. Angket

Angket yang digunakan adalah berupa kartu ceria yang berisikan data tentang

perasaan senang dan tidak senang pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun dalam kartu ceria tersebut.

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan Validasi data penelitian. Trianggulasi adalah

cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam

penelitian. Trianggulasi data yang digunakan yaitu :

1. Trianggulasi Data

2. Trianggulasi Sumber

3. Trianggulasi metode.

Validasi data PTK ini menggunakan :

Tabel 3. 2. Teknik dan alat Pengumpulan data

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Trianggulasi data

Yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari

beberapa sumber data yang berbeda.

2. Triamggulasi sumber

Yaitu mengkroscekan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber

yang lain, baik dari siswa maupun guru lain atau pihak-pihak yang lain.

( Kepala sekolah, rekan guru, oramg tua atau wali murid )

3. Trianggulasi metode

Yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya lebih

mantap. ( metode observasi dan tes ) sehingga didapat hasil yang akurat

mengenai subyek

F. Analisis data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK di analisis seara deskriptif menggunakan teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

1. Hasil keterampilan lompat tinggi gaya straddle dengan menganalisa nilai

rata-rata tes dalam pembelajaran lompat kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan gerakan keterampilan lompat tinggi gaya straddle

dengan menganalisis rangkaian gerakan lompat tinggi. Kemudian

dikategorikan dan diklasifikasikan skor yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengukur hasil belajar lompat

tinggi gaya stradde dengan modifikasi alat bantu pembelajaran menggunakan dari

kardus, karet dan paralon serta dilanjutkan dengan menggunakan mistar yang

sesungguhnya. Adapun keberhasilan dari kegiatan pembelajaran tersebut apabila :

1. Siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle

2. Siswa dapat melakukan lompatan dengan benar sesuai petunjuk dan arahan

guru

3. Terjadi peningkatan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Tabel 3.3. Prosentase Target Pencapain

Aspek yang diukur

Prosentase Target Capaian

Cara mengukur Siklus 1 Siklus 2

Hasil

pembelajaran

lompat tinggi

gaya staddle

70 %

87 %

Diamati saat guru memberikan

materi pembelajaran lompat

tinggi gaya straddle

H. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu PTK. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan

dalam siklus. Penelitian akan melaksanakan tindakan secara terus menerus dan

tindakan akan dilaksanakan dalam siklus. Adapun langkah-langkah PTK secara

prosedurnya adalah dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen,

dengan tim lain) bekerjasama mulia dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan

rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Untuk

kemudian rencana penggunaan media pembelajaran yang dimodifikasi dari

kardus, karet dan paralon. Koreksi atau penyempurnaan dilakukan pada siklus

kedua. Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan / perencanaan

2. Tahap seleksi informan, penyiapan istrumen dan alat.

3. Tahap pengumpulan data dan treatment.

a. Hasil belajar siswa

b. Keputusan siswa

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Alat bantu pendidikan (Pendekatan Pembelajaran)

e. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

5. Tahap penyusunan laporan.

Kegiatan penelitian yang akan dilakukan selama penelitian tindakan mengacu

pada prosedur seperti pada skema dibawah ini.

Skema prosedur penelitian

Gambar 3.5. Skema Prosedur Penelitian ( Agus Krisdiyanti : 2010 )

SIKLUS I Refleksai Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Pengamatan

HASIL AKHIR

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa secara

umum penelitian diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan tercapainya

indikator.

Untuk lebih jelasnya dari perencanaan sampai tercapainya indikator yang

dilaksanakan pada tiap siklus, kegiatannya meliputi hal- hal sebagai berikut :

1. Siklus I

Pada siklus I kegiatan yang menarik dan menyenangkan adalah kegiatan

bermain. Kegiatan pada pembelajaran siklus I yaitu:

a. Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan dibuat dalam bentuk permainan yang

menyenangkan yaitu bermain kucing dan tikus dan mencocokan kartu.

Permainan kucing dan tikus siswa dibagi menjadi empat kelompok denagn

merentangkan kedua tangan, kemudian diambil dua anak sebagai kucing

dan tikusnya. Siswa yang lain sebagai pagar atau tembok dengan cara

merentangkan kedua tangannya. Sikucing berusaha menangkap tikus

dengan lari dilorong-lorong siswa sebagai pagar. Bila tikus bisa tertangkap

maka kucing yang menang dan sebaliknya.

Gambar 3.6 . Permainan kucing dan tikus.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan ini siswa melakukan kegiatan yangb berorientasi pada

pembelajaran lompat tinggi yang dimodifikasi dengan alat bantu

pembelajaran seperti karet, kardus, karet gelang yang direntangkan dan

paralon.

Pelaksanaannya. Setelah melakukan gerak dasar dengan hitungan dan

tanpa hitungan, selanjutnya siswa melakukan teknik dasar tersebut dengan

melompati kardus, kemudian karet gelang dan dan paralon danyang

terakhir dengan bilah yang sesungguhnya.

Pelaksanaannya anak dibariskan menjadi empat kelompok. Setelah itu satu

persatu anak-anak melakukan lompatan sesuai dengan petunjuk dari guru.

c. Kegiatan akhir

Setelah selesai kegiatan inti pembelajaran siswa dibariskan menjadi

empat bersap, kemudian guru memberikan penenangan berupa menyanyi

dan macam-macam tepuk sekaligus memberikan evaluasi, motivasi dan

tugas yang lain yang berkaitan dengan lompat tinggi.

d. Observasi

Pengamat mengamati proses pembelajaran yang dilakukan peneliti

selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamat selain mengamati

proses pembelajaran juga melakukan pengisian lembar observasi yang

Gambar 3.7. Lompat kardus, Lompat paralon dan lompat tinggi sesungguhnya

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sudah direncanakan tentang hambatan – hambatan atau pun hal-hal yang

sudah baik atau sudah berhasil. Kemudian hasil pengamatan dan hasil

observasi didokumentasikan dalam bentuk lembar penilaian yang

selanjutnya dijadikan bahan untuk pembahsan pada pelaksanaan siklus II.

Dimana pada kegiatan pembelajaran yang merupakan kelemahan pada

siklus I untuk selanjutnya di perbaiki pada pembelajaran siklus II.

e. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi yaitu menganalisa data yang diperoleh dari

lembar observasi yang ditulis oleh pengamat antara lain mitra dan guru

penjas sebagai peneliti. Kemudian direfleksi. Refleksi ini untuk menilai

tindakan yang telah diberikan. Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang

penelitian tindakan dengan cara berdiskusi tentang masalah yang muncul

dalam pembelajaran dan pencapaian hasil yang sudah ditentukan apakah

sudah tuntas atau belum. Kalau belum tuntas pada siklus I maka

dilanjutkan pada siklus II

2. Siklus II

Pada siklus II kegiatan yang menarik dan menyenangkan adalah kegiatan

bermain. Kegiatan pada pembelajaran siklus II yaitu:

a. Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan dibuat dalam bentuk permainan yang

menyenangkan sama seperti pada siklus I, yaitu bermain kucing dan tikus

dan mencocokan kartu. Permainan kucing dan tikus siswa dibagi menjadi

empat kelompok denagn merentangkan kedua tangan, kemudian diambil

dua anak sebagai kucing dan tikusnya. Siswa yang lain sebagai pagar atau

tembok dengan cara merentangkan kedua tangannya. Sikucing berusaha

menangkap tikus dengan lari dilorong-lorong siswa sebagai pagar. Bila

tikus bisa tertangkap maka kucing yang menang dan sebaliknya.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3.8. Permainan kucing dan tikus.

b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan ini siswa melakukan kegiatan yang berorientasi pada

pembelajaran lompat tinggi yang dimodifikasi dengan alat bantu

pembelajaran seperti karet, kardus, karet gelang yang direntangkan dan

paralon.

Pelaksanaannya. Setelah melakukan gerak dasar dengan hitungan

dan tanpa hitungan, selanjutnya siswa melakukan teknik dasar tersebut

dengan melompati kardus, kemudian karet gelang dan paralon danyang

terakhir dengan bilah yang sesungguhnya.

Pelaksanaannya anak dibariskan menjadi empat kelompok. Setelah itu satu

persatu anak-anak melakukan lompatan sesuai dengan petunjuk dari guru.

c. Kegiatan akhir

Gambar 3.9. Lompat kardus, Lompat paralon dan lompat tinggi

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Setelah selesai kegiatan inti pembelajaran siswa dibariskan menjadi

empat bersap, kemudian guru memberikan penenangan berupa menyanyi

dan macam-macam tepuk sekaligus memberikan evaluasi, motivasi dan

tugas yang lain yang berkaitan dengan lompat tinggi

d. Observasi

Pengamat mengamati proses pembelajaran yang dilakukan peneliti

selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamat selain mengamati

proses pembelajaran juga melakukan pengisian lembar observasi yang

sudah direncanakan tentang hambatan – hambatan atau pun hal-hal yang

sudah baik atau sudah berhasil. Kemudian hasil pengamatan dan hasil

observasi didokumentasikan dalam bentuk lembar penilaian yang

selanjutnya dijadikan bahan untuk pembahsan pada pelaksanaan siklus II.

Dimana pada kegiatan pembelajaran yang merupakan kelemahan pada

siklus I untuk selanjutnya di perbaiki pada pembelajaran siklus II.

e. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi yaitu menganalisa data yang diperoleh dari

lembar observasi yang ditulis oleh pengamat antara lain mitra dan guru

penjas sebagai peneliti. Kemudian direfleksi. Refleksi ini untuk menilai

tindakan yang telah laksanakan peeliti selama proses pembelajaran .

Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan dengan cara

berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran dan

pencapaian hasil yang sudah ditentukan apakah sudah tuntas atau belum.

Jika hasil refleksi masih banyak siswa yang belum tuntas dalam arti

ketuntasn baru mencapai 50 % dari jumlah siswa maka akan dilanjutkan

pada siklus ke II, tetapi jika siswa yang belum tuntas jumlahnya hanya

sedikit dalam arti kurang dari 20 % maka peneliti dan observer bersepakat

tidak akan melanjutkan ke siklus selanjutnya. Tetapi siswa yang belum

berhasil akan diberikan tindakan kusus untuk meningkatkan prestasi siswa

tersebut. Dalam waktu tersendiri.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Pra Tindakan

Sebelum melakukan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada dilapangan. Hasil dari

kgiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjas.

Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran penjas. Hal ini terbukti dengan sedikitnya alat olahraga yang

dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjas.

2. Guru kurang kreatif dalam meemodifikasi alat untuk pembelajaran penjas. Hal

tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan guru

hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah sangat sedikit, sehingga pada waktu pmbelajaran banyak siswa yang

menganggur.

3. Guru kesulitasn dalam menemukan model pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kemampuan siswa.

Dalam setiap pembelajaran penjas siswa menunjukan sifat yang kurang

berminat dan antusias. Siswa merasa bosan dan tidak menaruh rasa perhatian

sepenuhnya pada plajaran karena model pembelajaran yang disajikan

monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan

memberikan pendkatan secara langsung dan menegur siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu membangkitkan

minat siswa.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi

dan interpretasi, Analisis dan refleksi.

37

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakaan I

Kegiatan ini dilaksanaakan pada hari Rabu 21 Maret 2011 di kelas V SD

Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Penelitian

(sekaligus sebagai guru penjas), dan rekan guru lain mendiskusikan rencana

tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini. Kemudian

disepakati bahwa plaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama

2x pada pertemuan yakni hari Sabtu 12 Mei 2012 dan Sabtu, 19 Mei 2012.

Pada tahap selanjutnya, hari Sabtu, 26 Mei dan tanggal 2 Juni 2012 guru

bersama peneliti mengukur kemampuan gerak dasar lompat tinggi gaya

straddle sebagai tes awal. Berdasar hasil pengukuran trsebut guru bersama

peneliti merencanakan tindakan I, kegiatan tersebut sebagai berikut :

1. Penliti bersama guru merancang scenario pembelajaran dengan alat bantu

untuk meningkatkan kemampuan gerak lompat tinggi gaya straddle, yaitu

dengan langkah sebagai berikut :

a) Peneliti menjelaskan materi lompat tinggi gaya straddle

b) Peneliti mmbeeri contoh gerak lompat tinggi gaya straddle dengan

modifikasi alat bantu pembelajaran..

c) Penliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan.

2. Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk materi lompat tinggi gaya straddle.

3. Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pemblajaran lompat tinggi gaya straddle. Media tersebut dibuat dari

kardus dan karet gelang dan paralon.

4. Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu brupa tes dan non

tes. Instrument tes dinilai dari hasil lompat tinggi gaya straddle, sedangkan

instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh penliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan ini direncanakan berlangsung selama 2x pertmuan yaitu hari

Jumat 4 Mei 2012, di SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten

Tegal. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit. Sesuai

dengan skenario pembelajaran pada siklus I ini, pembelajaran dilakukan oleh

penelitian dan sekaligus melakukan observasi yang dibantu oleh guru mitra.

Materi pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan I Sabtu 12 Mei 2012

adalah model pembelajaran dengan modifikasi alat, tujuannya untuk

meningkatkan kemampuan pada gerak lompat tinggi gaya straddle. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :

1) Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 4 sap, guru memimpin berdoa,

dilakukan presensi dengan dengan mengabsen siswa satu persatu, siswa

masuk semua. Setelah absensi guru menjelaskan materi lompat tinggi gaya

straddle. Penjelasan diawali dengan cara awalan, tumpuan kaki, dan

ayunkan kaki diatas mistar. Siswa sebagian besar memperhatikan guru,

tetapi ada siswa yang mengobrol sendiri. Kegiatan berikutnya adalah

pemanasan yang dipimpin oleh guru, guru memberi contoh dan

mengkoreksi siswa yang gerakannya salah, menegur siswa yang tidak

serius dalam melakukan pemanasan. Pemanasan berupa permainan kucing

dan tikus dan permainan mencocokan kartu. Waktu yang diperlukan

kurang lebih 10 menit.

2) Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan inti kurang lebih 50

menit. Kegiatan inti di awali dengan melakukan gerakan dasar lompat

tinggi tanpa atau dengan hitungan dan tanpa awalan. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan gerak dasar lompat tinggi tanpa memakai

alat bantu pembelajaran. Selanjutnya dengan memakai kardus dan

memakai karet gelang. Gerakan diawali dari barisan depan sampai barisan

yang terakhir. Adapun gerak selanjutnya dengan lari kecil dan awalan.

Tumpuan siswa melompat diatas kardus. Pandangan pada waktu

mngambil awalan menghadap pada titik tumpu, sehingga siswa tidak

merasa takut pada waktu akan melompat. Siswa melakukan gerakan

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

lompat kardus satu persatu dari barisan yang pertama sampai barisan yang

terakhir. Setelah siswa melakukan barisan kebelakang. Dalam proses ini

siswa masih banyak melakukan kesalahan. Gerakan yang lain siswa

melakukan lompat tinggi gaya straddle dengan karet gelang yang di

pegang oleh temannya sendiri. Sehingga siswa merasa tertantang untuk

melakukannya. Cara melompat sudah mendekati teknik menolakan kaki

dengan gaya straddle. Dilakukan satu persatu dari sap pertama sampai sap

terakhir. Siswa sudah memulai memahami dan tidak merasa takut.

Walaupaun masih ada beberapa siswa yang masih terlihat tegang dan suka

berbincang sendiri. Pembelajaran selanjutnya adalah gerak teknik, gerak

teknik ini trdiri dari 3 tahap :

a. Awalan

b. Tumpuan

c. Melompat diatas mistar dan saat mendarat

Teknik pertama guru menjelaskan kembali cara awalan pada lompat tinggi

gaya straddle. Selanjutnya guru menjelaskan batas titik tumpu yang harus

dipahami oleh siswa dengan benar. Berikutnya adalah menolakan kaki

pada saat melewati mistar. Badan menelungkup diatas mistar., jatuhnya

kaki berlawanan dengan kaki tumpu. Mistar tidak boleh jatuh, gerak

lompatan diawali dari posisi terendah. Tindakan keamanan harus dijaga,

oleh karena itu perlu alat matras atau bak pasir untuk jatuhya kaki. Guru

menekankan pada siswa agar tidak bercanda dalam melakukan lompat

jauh, karena cukup berbahaya pada saat menjatuhkan kaki kematras jika

gerak tumpu tidak benar. Selanjutnya guru meminta siswa mempraktekan

cara lompat tinggi gaya straddle dengan baik dan benar. Siswa dibagi 4

sap, dalam melakukan gerakan bergantian dari baris I kemudian ke baris

beerikutnya.

Teknik selanjutnya adalah pembelajaran teknik dengan mistar yang

sesungguhnya, dengan tujuan mengenalkan kepada siswa agar siswa tidak

merasa takut jika mempraktekan lompat tinggi gaya straddle. Gerakan

awalan, tumpuan dan saat kaki melompat sama seperti penjelasan diatas.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gerak berikutnya adalah kaki ayun digerakan ke belakang sedang kaki

tumpu diangkat dan digerakan hingga posisi badan menelungkup di atas

mistar, dan kaki tumpu berlawanan pada saat mendarat dimistar. Mayoritas

siswa belum sempurna dalam melakukan gerak teknik mulai tahap

pertama, kedua dan sejumlahnya. Siswa kebanyakan masih melompat

dengan tidak melihat titik tumpu. Guru memberi contoh siswa melakukan

yang dicontohkan guru. Gerak selanjutnya siswa mempraktekan teknik

lompat tinggi gaya straddle dengan menggenakan alat yang sebenarnya.

Kegiatan teknik ini memakan waktu kurang lebih 35 menit. Dalam

mempraktekan gerakan awalnya siswa kesulitan setelah diulang-ulang

kesalahan siswa mulai berkurang. Guru menegur untuk mengoreksi siswa

yang gerakannya kurang sempurna dengan memberikan contoh gerakan

yang benar.

3) Kegiatan penutup, siswa dibariskan 4 sap. Guru memberi evaluasi dan

korelasi serta memuji siswa yang melakukan tolakan dengan benar,

kemudian guru bersama siswa bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan,

selanjutnya pembelajaran ditutup dengan do’a. Siswa dibubarkan.

c. Observasi

Penelitian ini proses pembelajaran dengan alat bantu mepunyai tujuan

untuk meningkatkan gerak dasar dengan benar. Pada pertemuan pertama

Sabtu, 12 Meu 2012 selama 2x35 menit, peneliti mengenalkan teknik lompat

tinggi gaya straddle dengan latihan dasar melompati kardus dan melompat

karet gelang. Siswa diminta untuk melakukan gerakan seperti diatas, pada

pertemuan berikutnya yaitu Sabtu 19 Mei 2012 (waktu 2x35 menit), pneliti

menyajikan model pembelajaran dengan alat bantu seperti pertemuan pertama.

Pada pertemuan kedua ini, sama seperti pada peremuan pertama yaitu

pengenalan lompat tinggi gaya straddle dengan alat yang dimodifikasi. Alat

tersebut berupa kardus dan karet gelang. Siswa sangat antusias sekali untuk

melakukan lompat yang disajikan oleh guru. Model alat bantu ini disertai

kompetisi dengan tujuan untuk lebih memodifikasi siswa. Dari kegiatan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

tersebut dapat diperoleh deskripsi tentang jalanya proses belajar mengajar

tersebut model pembelajaran modifikasi alat sebagai berikut :

1) Sebelum mengajar peneliti dan guru telah membuat rencana pembelajaran

yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle, yaitu dengan cara menyampaikan materi pembelajaran yang

sesuai, jelas dan terencana. Pada awal pembelajaran peneliti sudah

menguraikan bagaimana menerapkan model pembelajaran dengan

modifikasi alat untuk meningkatkan teknik kemampuan lompat tinggi gaya

straddle. Peneliti membrikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan

materi lompat tinggi gaya straddle. Pada pertemuan I (2 x 35 menit),

peneliti menjelaskan materi lompat tinggi gaya straddle, dengan diberi

contoh dari guru secara klasik, siswa meniru gerakan yang dicontohkan

kembali materi lompat jauh seperti pada pertemuan I. Siswa memahami

dan ada perubahan secara individu materi lompat tinggi gaya straddle yang

sudah diberikan. Siswa merespon pembelajaran tersbut, terbukti adanya

siswa yang ingin mencoba kembali gerakan lompat tinggi gaya straddle

agar benar. Bahkan ada yang mau bertanya karena belum jelas. Maka

gurupun berusaha menguraikan kembali pelajaran tersebut. Di akhir

pembelajaran, guru memberikan kartu ceria, apakah anak tersebut senang,

biasa atau merasa tidak tenang, setelah di berikan pembelajaran lompat

tinggi gaya straddle dengan media alat bantu.

3) Peneliti memotivasi siswa agar siswa antusias dan aktif dalam melakukan

kegiatan pembelajaran lompat tinggi gaya straddle dengan media alat baru.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

berlangsung, yaitu :

a) Siswa yang aktif dalam pemberian materi lompat tinggi gaya straddle

sebesar 71% sedangkan yang 29% tampak bermain, sendiri, ditanya

tidak menjawab, dan merasa bosan dengan materi. Pada saat peneliti

mmberikan materi, guru menghitung siswa yang aktif dan tidak aktif

serta guru membantu menilainya.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.4. Hasil Keaktifan Siswa Saat Pemberian Materi Pembelajaran

lompat tinggi gaya straddle (Identifikasi masalah)

Partisipasi Siswa Siklus I

Banyak Siswa Prosen

Aktif mengikuti pembelajaran 22 71%

Bermain sendiri saat pembelajaran 4 13% Ditanya tidak menjawab 2 6% Merasa bosan dengan materi 3 10% Jumlah 31 100

b. Hasil perolehan nilai dan ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran

siklus I juga terlihat meningkat dibandingkan dengan hasli pelaksanaan

pembelajaran pra siklus.

Sebelum peneliti menampilkan atau mendiskripsikan hasil perolehan

nilai siklus I terlebih dahulu akan penulis sajikan hasil perolehan nilai

pada pembelajaran pra siklus sebagai gambaran untuk perbandingan

adanya peningkatan prestasi siswa dan ketuntasan belajar.

Untuk untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel distribusi nilai dan

ketuntasan belajar berikut :

Tabel 4.5. Tabel Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat Tinggi Gaya Straddle Pra siklus

No. Interval Nilai (x) Banyak Siswa (f) Jumlah (fx) Kwalifikasi 1 85 - - - 2 80 - - Tuntas 3 79 - - Tuntas 4 78 1 78 Tuntas 5 77 1 77 Tuntas 6 76 8 608 Tuntas 7 69 3 207 Belum tuntas 8 65 18 1170 Belum tuntas

Jumlah 31 2150 Tuntas 10 siswa = 32 %

Rata-rata 69 Belum tuntas 21 siswa = 68 % KKM 70

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut

Gambar 4.10. Grafik Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat tinggi gaya straddle pra siklus.

Data diatas menunjukan bahwa :

1) Prosentase ketuntasan belajar pada pembelajaran pra siklus hanya 32 %

sedangkan yang belum tuntas 68 %

2) Siswa yang tuntas belajar hanya 10 siswa dan yang tidak tuntas mencapai

21 siswa

Dengan demikian pembelajaran pra siklus belum berhasil oleh karena itu

perlu adanya perbaikan pembelajaran melalui penelitian untuk mengkaji sebab

dan kelemahan serta kekurangan dari hasil pembelajaran tersebut. Apakah

penyebabnya berasal dari siswa, ataukah dari guru ataukah hal lain.

Perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran pendidikan jasmani dengan

materi Lompat Tinggi gaya Straddle dilaksanakan pada hari Sabtu 19 Mei 2012 di

SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Berikut perolehan

nilai dan ketuntasan hasil pembelajaran pada siklus I

0

5

10

15

20

Belum Tuntas 68%

Tuntas 32 %

Siklus I

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 4.6 Tabel Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat Tinggi Gaya Straddle siklus I

No. Interval Nilai (x) Banyak Siswa (f) Jumlah (fx) Kwalifikasi 1 85 - - - 2 80 7 560 3 79 1 79 Tuntas 4 78 4 312 Tuntas 5 77 6 462 Tuntas 6 76 3 228 Tuntas 7 69 9 621 Belum tuntas 8 65 - - -

Jumlah 31 2262 Tuntas 22 siswa = 70 %

Rata-rata 73 Belum tuntas 9 siswa = 30 % KKM 70

Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut

Gambar 4.11. Grafik Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat tinggi gaya straddle siklus I.

Data diatas menunjukan bahwa :

1) Terjadi kenaikan nilai pada rata-rata kelas dari 67 menjadi 73

0

2

4

6

8

10

Belum Tuntas 30%

Tuntas 70 %

Siklus I

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Ketuntasan belajar mengalami kenaikan 36 % dari pada pra siklus

ketuntasan hanya 32 % setelah diadakan berbaikan pembelajaran menjadi

68 % pada siklus I ini

Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh peneliti yaitu :

a. Peneliti masih belum dapat membangkitkan semangat siswa untuk mau

melakukan pembelajaran maupun teknik dengan benar .

b. Posisi peneliti lebih banyak didepan, sehingga barisan belakang kurang

terkontrol.

Sedangkan dari siswa siswi ditemukan beberapa kekurangan.

a. Siswa masih asing dan kesulitan dalam melakukan lompat tinggi gaya

straddle yang dilakukan dengan melompat kardus maupun melompat.

b. Siswa yang dibarisan belakang masih ada yang bicara sendiri dengan

rekannya.

d. Analisis dan refleksi tindakan 1

Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan analisis dan refleksi

sebagai berikut :

1. Agar siswa tidak merasa asing dengan pembelajaran yang disajikan,

maka peneliti memberikan penjelasan cara melakukan lompat tinggi gaya

straddle dengan benar, untuk meningkatkan kemampuan teknik lompat

tinggi.

2. Peneliti tidak harus selalu didepan saat memberi penjelasan kepada siswa.

Sehingga peneliti akan mengetahui siswa yang mengobrol sendiri,

terutama barisan belakang.

3. Peneliti harus memberikan pemahaman dan motivasi system

pembelajaran yang berorientasi pada media alat bantu.

4. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran,

sebaiknya peneliti memberikan reward/ hadiah. Contoh berupa pujian

dengan memberikan nilai tambah kepada siswa.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Siklus II

a. Perencana Tindakan 11

Pada hari Jumat, 4 Mei 2012 di SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan

Kramat Kabupaten Tegal., peneliti sekaligus rekan guru penjas dan kelompok

6 mengadakan diskusi. Peneliti menyampaikan analisi hasil observasi terhadap

siswa kelas V SD Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat KabupatenTegal

yang dilakukan pada siklus 1. Penliti menyampaikan segala kelebihan dan

kekurangan selama berlangsungnya proses pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle dengan alat bantu pada siklus 1.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, akhirnya peneliti dan

guru penjas mengambil keputusan :

1. Peneliti memberi pola pembelajaran pada siklus 1 sebanyak dua putaran, di

siklus 2 juga dua putaran dengan tujuan agar anak tidak bosan dan anak dapat

melakukan dengan baik.

2. Peneliti saat memberi penjelasan harus disertai contoh yang benar, sehingga

siswa cepat mengerti.

3. Posisi peneliti saat pelaksanaan pembelajaran selalu berpindah-pindah

mendekati siswa yang kurang bersemangat / kurang perhatian dan memberi

koreksi gerakan yang salah.

4. Peneliti selalu memberikan motifasi kepada siswa serta memberi kesempatan

untuk bertanya tentang pembelajaran yang kurang dimengeri.

5. Peneliti memberi hadiah atau reward bagi siswa yang aktiv dan memperoleh

nilai tinggi saat berlangsungnya pembelajaran.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Penelitian bersama guru merancang scenario pembelajaran lompat tinggi

gaya straddle dengan Alat Bantu untuk meningkatkan hasil kemampuan

lompat tinggi yaitu :

1. Peneliti menjelaskan materi lompat tinggi gaya straddle yang akan di

ajarkan yaitu gaya stadle, siswa memperhatikkan.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Peneliti memberi contoh cara melakukan lompat tinggi gaya straddle

dengan kardus dilanjutkan lompat karet gelang dan paralon..

3. Penelitian dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan.

b. Penelitian dan guru menyusun RPP untuk materi yang berkaitan dengan

lompat tinggi gaya straddle.

c. Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam pembelajaran.

Media itu adaalah kardus, karet gelang, paralon dan bilah mistar untuk lompat

tinggi yang sebenarnya, dan matras,

d. Penelitian dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes.

b. Pelaksanaan tindakan II

Siswa dibariskan dengan formal empat sap, guru memimpin do’a.

Dilakukan presensi dengan mengapsen siswa satu persatu, dari jumlah 31

siswa hadir semua. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan disajikan.

Pelaksanaan siklus ke II ini dilaksanakan pada hari Sabtu 2 Juni 2012.

Pembelajaran dimulai pukul 07.00 sampai pukul 08.10, dihalaman sekolah.

Pelaksanaan tindakan yang ke 2 ini menggunakan 2 matras, 16 kardus, 4

paralon 1 set tiang lompat tinggi 3 renteng karet gelang.

Penjelasan materipun dimulai, yang isinya mengenai gerakan lompat

tinggi gaya straddle dan pengambilan nilai.waktu yang dibutuhkan dari mulai

baris sampai penjelasan materi kurang lebih 10 menit. Dilanjutkan

pemanasan yang dipimpin oleh guru, berupa permainan kucing dan tikus serta

permainan mencocokan huruf.

Kegiatan selanjutnya adalah inti pelajaran, yaitu meliputi kegiatan

dengan media alat bantu, teknik lompat tinggi dan pengambilan nilai. Adapun

bentuk pelajaran yang pertama adalah awalan, tumpuan, dan gerak pada saat

melewati mistar. Guru memberi contoh dan siswa menirukan. Siswa berusaha

melakukan gerak lompat tinggi dengan tumpuan kaki yang benar dan karet

dan paralon.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Bentuk pembelajaran yang lain adalah dengan lari kecil dan pandangan

siswa pada titik tumpu, kemudian siswa melompat dengan menolakan kaki

dimulai dari titik tumpu tesebut kaki yang lain ditolakkan sampai melewati

mistar, dengan badan tengkurap diatas mistar dan kaki yang dijatuhkan ber

lawanan dengan kaki tumpu. Siswa diharapkan dapat termotivasi untuk

melakukan gerakan tersebut. Guru tetap memberi contoh dan mengoreksi

kesalahan siswa bahkan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya.

Siswa sangat semangat dan aktif untuk melakukan gerak lompat tersebut.

Selanjutnya siswa diperkenalkan dengan mistar yang sebenarnya, dengan

tujuan agar anak termotivasi untuk melakukan lompat tinggi dan pada

akhirnya anak tidak merasa takut. Jenis pembelajaran yang disajikan disiklus

II ini cukup menantang, sehingga siswa berupaya untuk melakukan lompat

jauh dengan mistar sesungguhnya. Disiklus II ini tidak ada siswa yang terlihat

bicara sendiri. Bagi siswa yang belum dapat melakukan gerak lompat terlihat

semangat dan berusaha agar dapat melakukan gerak lompat tinggi dengan

benar, siswa tidak merasa putus asa.

Kegiatan berikutnya adalah pendalaman materi atau teknik gerak lompat

tinggi gaya straddle. Guru memberikan contoh, secara klasikal siswa meniru

gerak yang dicontohkan guru tanpa alat. Gerakan dimulai dari awalan

tumpuan dan melompat sampai melewati mistar, dilanjutkan gerak lanjutan

pada lompat jauh. Dimulai dari baris pertama kemudian baris berikutnya

melakukan teknik secara benar. Siswa kelihatan serius pada saat guru

memberikan contoh maupun penjelasan. Siswa merespon kegiatan terebut,

terbukti siswa ingin mencoba lagi dan guru disuruh mengulang lagi untuk

memberi contoh.

Penilaian dilakukan oleh guru penjas. Guru memanggil satu persatu

siswa untuk melakukan tes. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir yaitu nilai

yang terbaik dari kesempatan yang diberikan. Diakhir pembelajaran siswa

diberi kartu ceria oleh peneliti.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengajar sekaligus melakukan observasi pada siswa kelas V SD

Negeri Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Kegiatan

observasi dimaksud untuk mendiskripsikan apakah kekurangan pada siklus I

sudah bisa diatasi atau belum. Suasana kelas sangat kondusif, tertib dan siswa

terlihat bersemangat. Sebelum pengambilan nilai dilaksanakan, guru

memberikan pembelajaran dan mengulang materi, dalam mengikuti

pembelajaran siswa sangat antusias, keadaan tidak jauh berbeda ketika

mengulang teknik sebelumnya (urutan gerak lompat tinggi). Siswa diberi

kesempatan untuk bertanya, bahkan ada yang ingin mencoba kembali, artinya

siswa merespon pelajaran yang sedang dilaksanakan.

Pada pembelajaran nilai, banyak siswa yang mampu melakukan gerakan

lompat tinggi gaya straddle dengan baik dan benar, namun tetap masih ada

yang belum melakukan dengan baik dan benar, terutama pada siswa putri.

Proses pengambilan nilai dengan mengambil satu persatu siswa yang nomer

absenya berurutan, mulai dari absen paling kecil, siswa yang belum

melakukan bisa duduk dan mengamati temannya yang melakukan tes, bahkan

ada yang dapat mengoreksi kekeliruan temannya. Yang perlu dibenahi adalah

pada teknik melompat yang benar yang orientasinya pada pandangan ke titik

tumpuan agar pada saat menolakkan kaki dapat melewati mistar dengan benar.

Keadaan ini memudahkan guru melaksanakan pembelajaran. Pada umumnya

kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah masih ada yang tidak melihat

pada tumpu pada saat menolakan kaki, kaki menabrak mistar/tidak terlampaui.

Tapi, dapat diatasi dengan mengadakan remidi diluar jam pelajaran.

Dari hasil observasi terhadap terhadap proses pembelajaran dapat

diperoleh data penelitian pada siklus II, sebagai berikut :

Siswa aktif selama pembelajaran materi sebesar 87% sedangkan 13%

masih ada sedikit yang suka ngobrol sendiri. Siswa beralasan pelajaran dimulai

terlalu siang sehingga cuaca panas karena berada dilapangan terbuka. Tetapi

walaupun demikian pembelajaran yang dilaksanakan guru sebagai peneliti

tidak terpengaruh dengan keadaan beberapa siswa yang tidak aktif dalam

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mengikuti pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan pun

berhasil dengan cukup baik.

Tabel 4.7. Keaktifan Siswa Saat Pemberian Materi Pembelajaran lompat

tinggi gaya straddle (Identifikasi masalah)

Partisipasi Siswa Siklus I

Banyak Siswa Prosen

Aktif mengikuti pembelajaran 27 87%

Bermain sendiri saat pembelajaran 2 7%

Ditanya tidak menjawab 1 3%

Merasa bosan dengan materi 1 3%

Jumlah 31 100

d. Analisis dan Refleksi

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran

dengan alat bantu pada siklus 2 sudah dapat diatasi dengan baik. Peneliti

sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran

khususnya Lompat jauh dengan alat bantu yang dilaksanakan dengan tertib.

Peneliti mampu meresponsiswa terhada stuimulus yang diberikan. Siswa

demangat untuk melaksanakan pembelajaran yang disajikan dengan baik,

meskipun masih ada kekurangannya.

Tabel 4.8. Tabel Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat Tinggi Gaya Straddle siklus II

No. Interval Nilai (x) Banyak Siswa (f) Jumlah (fx) Kwalifikasi

1 80 7 560 Tuntas

2 79 1 79 Tuntas

3 78 4 312 Tuntas

4 77 6 462 Tuntas

5 76 6 456 Tuntas

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

6 75 1 75 Tuntas

7 74 1 74 Tuntas

8 73 1 73 Tuntas

9 69 4 276 Belum tuntas

10 65 - -

Jumlah 31 2367 Tuntas 27 siswa= 87 %

Rata-rata 76 Belum tuntas 4 siswa =

13 % KKM 70

Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut

Gambar 4.12. Grafik Distribusi nilai hasil pembelajaran Lompat tinggi gaya straddle siklus II.

Data diatas menunjukan bahwa :

1) Terjadi kenaikan nilai pada rata-rata kelas dari 73 menjadi 76

2) Ketuntasan belajar mengalami kenaikan 17 % dari siklus I, ketuntasan

hanya 70 % setelah diadakan berbaikan pembelajaran menjadi 87 % pada

siklus II ini

Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh peneliti yaitu :

a. Peneliti sudah dapat membangkitkan semangat siswa untuk mau

melakukan pembelajaran maupun teknik lompat tringgi dengan benar .

0

1

2

3

4

5

6

7

Belum Tuntas 13%

Tuntas 87 %

Siklus II

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b. Posisi peneliti tidak hanya di depan siswa saja tetapi sudah merata ke

seluruh siswa sambil memberikan bimbingan pasa siswa yang mengalami

kesulitan.

Sedangkan dari siswa siswi ditemukan beberapa kekurangan.

a. Siswa sudah tidak asing lagi dengan pembelajaran lompat tinggi dan

kesulitan dalam melakukan lompat tinggi gaya straddle yang dilakukan

dengan melompat kardus dapat diminimalisir..

b. Siswa yang dibarisan belakang masih ada yang bicara sendiri dengan

rekannya tetapi tidak seberapa.

Dengan melihat peningkatan tersebut yang signifikan, maka peneliti dan

observer serta kepala sekolah sepakat untuk tidak melanjutkan pada siklus

berikutnya. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran lompat

tinggi akan mendapatkan penanganan tersendiri dilain waktu.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

1. Hasil Pengolahan data

Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dari pra siklus sampai siklus II

tampak sekali adanya perubahan data yang menunjukan adanya peningkatan dari

perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan. Pada pra siklus ketuntasan belajar

hanya 32 %, dan pada siklus I meningkat menjadi 70 % selanjutnya pada siklus II

terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 87 %

Hasil tindakan pembelajaran tiap siklus dari mulai pra siklus, siklus I dan

siklus II ditampilkan dalam tabel beriku

Tabel 4.9. Hasil Ulangan Lompat tinggi Selama Pra Siklus dan Dua Siklus

Nilai x

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frek ( F ) Fx Frek ( F ) Fx Frek ( F ) Fx 85 - - 80 - - 7 560 7 560 79 - - 1 79 1 79 78 1 78 4 312 4 312

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

77 1 77 6 462 6 462 76 8 608 3 228 6 456 75 - - - - 1 75 74 - - - - 1 74 73 - - - - 1 73 72 - - - - - - 70 - - - - - - 69 3 207 9 621 4 276 65 18 1170 - - - --

Jumlah 31 2150 31 2262 31 2367 Rata-rata 69 73 76

Prosentase ketuntasan belajar siswa dari pra perbaikan sampai perbaikan siklus II

dapat disajikan dalam grafik/diagram sebagai berikut:

Gambar 4.13. Grafik Prosentase ketuntasan belajar siswa dari Pra siklus

sampai siklus II

Tuntas Blm Tuntas SelisihSiklus 2 87% 13% 74%Siklus 1 70% 30% 40%Pra Siklus 32% 68% 36%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 4.14. Grafik Banyak siswa yang tuntas dan belum tuntas dari pra

siklus sampai siklus II belajar siswa dari Pra siklus sampai siklus II

D. Pembahasan

Berdasarkan hasul pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 dapat

dinyatakan, bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun

hasil) kemampuan gerakan dasar dari siklus 1 ke siklus 2. Hal tersebut dapat

dilihat paa tabel dibawah ini.

Tabel 4.10. Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antar Siklus.

No Kegiatan Siklus I Siklus II Selisih Kenaikan

1.

Siswa yang aktif selama

pemberian materi Lompat

tinggi

70% 87% 17%

2. Siswa yang aktif selama

kegiatan belajar mengajar. 22 27 5

3.

Siswa yang mampu

melakukan pembelajaran

lompat tinggi dengan gaya

22 27 5

Tuntas Blm Tuntas Rata-rataPra Siklus 10 21 69Siklus 1 22 9 73Siklus 2 27 4 76

-

10

20

30

40

50

60

70

80

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

straddle

4.

Siswa yang mampu

melakukan tes

keterampilan lompat tinggi

dengan baik dan benar.

70% 87% 17%

5. Hasil kartu ceria setelah

pembelajaran. 87% 100% 13%

Peneliti tindakan kelas (classroom action research) dilaksanakan selama 2

siklus. Setiap siklus ada 4 tahap, yaitu :

1) Tahap Perencanaan.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan.

3) Tahap Observasi.

4) Tahap Analisis dan Refleksi.

Adapun deskripsi hasil penelitian dan siklus 1 dan siklus 2 dapat

dijelaskan secara singkat pada tabel berikut ini :

Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus I dan siklus 2 dapat dijelaskan

secara singkat pada tabel berikut ini :

Siklus

Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Hasil Kekurangan / Kelemahan

I a. Peneliti dan

guru

menyusun

skenario

pembelajaran

a. Peneliti

memberikan

gerakan

pemanasan

pada siswa

a. 64% siswa

aktif dalam

pembelajaran

lompat tinggi

· Posisi peneliti lebih

banyak sehingga

siswa kurang

terkontrol, terutama

barisan belakang

b. Peneliti dan

guru

menyusun

b. Peneliti

menjelaskan

materi

b. 60% siswa

aktif selama

kegiatan

· Alat yang digunakan

untuk pembelajaran

mencukupi. Tetapi

siswa masih asing.

Tabel 4.11. Diskripsi hasil penelitian

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP), untuk

materi

Lompat

Tinggi

pembelajaran

lompat tinggi

dengan

media alat

bantu

pembelajaran

berlangsung

c. Peneliti dan

guru

menyiapkan

media / alat

pembelajaran

c. Peneliti

memberikan

contoh

melakukan

model

pembelajaran

alat bantu

c. 49% mampu

melakukan

pembelajaran

lompat tinggi

dengan alat

bantu

· Siswa masih

kesulitan dalam

melakukan

pembelajaran

maupun teknik

d. Peneliti dan

guru

menyusun

instrument

d. Siswa

melakukan

model

pembelajaran

dengan

media dan

alat bantu

d. 18% siswa

mendapat

nilai yang

baik

· Siswa masih kurang

antusias dalam

mengikuti

pembelajaran

e. Kegiatan

pembelajaran

dilaksanakan

2x pertemuan

(Rabu, 13 Juni

2012)

e. Pada akhir

pembelajaran

siswa

mengisi

kartu ceria

II a. Untuk

mengurangi

kekurangan

dan

a. Peneliti

memberikan

gerakan

pemanasan

93% siswa

aktif selama

pemeberian

materi

Secara umum Semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran alat bantu untuk meningkatkan

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

kelemahan

pada siklus I,

peneliti

memberikan

penjelasan

yang mudah

dipahami oleh

siswa dengan

memberi

contoh secara

langsung

kepada siswa lompat tinggi kemampuan pembelajaran lompat tinggi dengan pendekatan pembelajaran pada siklus II ini telah dapat diatasi dengan baik. Peneliti telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib.

Peneliti telah

memancing respon

siswa terhadap

stimulus yang

diberikannya. Siswa

yang sudah mampu

melakukan

pembelajaran.

Siswa yang sudah

mampu Melakukan

lompat tinggi dengan

pendekatan

pembelajaran alat

bantu dengan baik,

meskipun masih ada

beberapa kurang

baik. Peningkatan

indicator ini dapat

dilihat dari nilai

ssiwa pada tes yang

dilakukan pada

b. Peneliti akan

memberikan

hukuman

kepada siswa

yang kuran

gmampu

dalam

melaksanakan

pembelajaran

b. Peneliti

menjelaskan

materi

pembelajara,

yaitu Lompat

Tinggi

85% siswa

aktif selama

kegian

pembelajaran

berlangsung

c. Peneliti tetap memacu siswa agar berusaha untuk melakukan lompat tinggi dengan media alat bantu

c. Penelit

memberi

contoh,

melakukan

pembelajaran

alat bantu

78% siswa

mampu

melakukan

pembelajaran

yagn

menantang

d. Peneliti memberi nilai kepada siswa dengan nilai tambah

d. Siswa sudah

banyak yang

mampu

melaksanakan

39% siswa

mendapat nilai

yang baik

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

apda pembelajaran teknik Lompat Tinggi (gaya straddle)

gerak teknik

Lompat

Tinggi dengan

baik dan benar

siklus I sampai

siklus II. Dengan

demikian dapat

dikatakan bahwa

penerapan model

pembelajaran alat

bantu untuk

meningkatkan

kemampuan lompat

tinggi dengan alat

bantu itu telah

berhasil dan

menunjukkan

peningkatan baik

dari segi proses

maupun hasil belajar

siswa

e. Peneliti ikut

dalam

pemebalajaran

e. Peneliti

memberikan

motivasi

kepada siswa

agar

mempunyai

semangat

dalam

melakukan

pembelajaran

alat bantu

100% siswa

senang dengan

model

pembelajaran

gerak dasar

(hasil kartu

ceria)

Sebelum melakukan siklus I, peneliti melakukan survey awal untuk

mengetahui kondisi yang ada dilapangan. Dari hasil kegiatan survey ini, peneliti

menentukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran yang berkaitan dengan

kemampuan lompat tinggi gaya straddle. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan

guru penjas dan dosen pembimbing berupaya untuk mengatasi masalah tersebut

dengan menerapkan model pembelajaran alat bantu untuk meningkatkan

kemampuan lompat tinggi gaya straddle. Kemudian peneliti, guru penjas dan

dosen pembimbing menyusun rencana guna melaksanakan siklus I. Siklus

pertama penerapan model pembelajaran alat bantu untuk meningkatkan

kemampuan lompat tinggi gaya straddle. Ternyata masih terdapat beberapa

kekurangan/kelemahan yang ada selama proses pembelajaran alat bantu. Siklus II

dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan/kelemahan yang ada pada siklus I.

Selain itu siklus II juga merupakan siklus yang menguatkan hasil dari penerapan

model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan lompat tinggi gaya straddle

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Siklus yang dilaksankan pada penelitian ini hanya dua siklus dikarenakan jika

dilaksanakan tiga siklus akan bertabrakan dengan ujian sekolah (kelas VI).

Berdasarkan tindakan tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan model

pmbelajaran untuk meningkatkan kemampuan teknik lompat tinggi gaya straddle.

Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru agar

lebih efektif dan menarik dalam melaksanakan pmbelajaran di lapangan.

Keberhasilan penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan kmampuan

teknik lompat tinggi gaya straddle ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagi

berikut :

1) Siswa sudah mampu melakukan pembelajaran.

Pengambilan nilai hasil tes yang dilakukan disetiap materi pembelajaran yang

diberikan telah meningkatkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II pada

awalnya siswa kesulitas dalam melakukan model pembelajaran tersebut tetapi

peneliti selalu mengulang-ulang gerakan yang dianggap sukar dan selalu

menanyakan kepada siswa bagian mana yang sulit untuk dilakukan. Lalu

peneliti menjelaskan gerakan yang sukar tersebut dan membrikan contoh yang

baik dan benar. Dengan demikian siswa menjadi mengerti dan mengetahui

kesalahannya.

2) Guru penjas sudah mampu membangkitkan semangat dan minat siswa

Semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran alat bantu dapat dikatakan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran,

dimana siswa telihat lebih semangat dan antusias. Selain itu model

pembelajaran ini juga meningkatkan semangat dan minat siswa dengan

memberikan reward/hadiah berupa pujian dan niat tambahan.

3) Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran teknik lompat tinggi

gaya straddle

Siswa terlihat tertarik dengan model pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle. Hal ini dapat dilihat dari semangat dan antusias siswa saat proses

pembelajaran teknik lompat tinggi gaya straddle Mereka begitu semangat dan

gembira saat melakukan pembelajaran tersebut.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksananakan di kelas V SD Negeri

Jatilawang 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegaldilaksanakan dalam dua

siklus. Dalam Setiap siklus terdapat empat tahapan yang saling berkaitan antara

lain (1). Perencanaan (2). Pelaksanaan (3). Observasi dan implementasi (4)

analisis dan refleksi.

Simpulan hasil penelitian pada pembelajaran lompat tinggi gaya straddle

dengan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa kardus, bilah dan bola secara

rinci sebagai berikut :

1. Perolehan nilai rata rata dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan.

Dari rata-rata 73 pada siklus I meningkat menjadi 76 pada siklus II

Peningkatan terjadi karena guru sudah menggunakan media pembelajaran yang

tepat dan disukai siswa sehingga siswa merasa senang menerima pembelajaran

2. Ketuntasan belajar pun meningkat. Terbukti pada siklus I ketuntasan belajar

hanya 70 % atau 22 siswa dari jumlah siswa 31 siswa sedangkan pada siklus II

meningkat menjadi 87 % atau 27 siswa dari jumlah 31 siswa dengan KKM

yang ditetapkan sebesar 70.

Adapun ada sejumlah siswa yang tidak tuntas belajar yaitu 4 siswa akan

mendapatkan penanganan khusus setelah pelaksanaan pembelajaran ini, tetapi

tidak dalam siklus.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

dalam pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari guru dan siswa. faktor dari pihak guru antara lain metode yang

digunakan dalam pembelajaran, kemampuan guru dalam penyampaian materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, teknik yang digunakan sebagai sarana

61

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

untuk menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengembangkan materi.

Sedangkan faktor dari sisi siswa adalah motivasi dan minat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar. Jika guru mengelola kelas dengan baik, mengembangkan materi,

mengembangkan strategi/teknik sebagai sarana untuk menyampaikan materi

dengan baik sehingga siswa mudah menerima materi, dan siswa pun memiliki

minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran maka

proses belajar mengajar akan lebih efektif, lancar dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan adanya

penerapan model pembelajaran alat bantu ini dapat meningkatkan kemampuan

teknik lompat tinggi gaya straddle (baik dari proses sampai hasilnya), sehingga

penelitian ini dapat digunakan guru sebagai media yang berupa alat. Bagi guru

penjas, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk suatu alternatif dalam proses

pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif dan efisien, siswa menjadi

aktif dalam pembelajaran penjas. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan

yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.

Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang

ada dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang lebih

inovatif dan professional.

Dengan diterapkannya model pembelajaran alat bantu untuk meningkatkan

kemampuan teknik lompat tinggi gaya straddle maka siswa akan memperoleh

pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran teknik lompat tinggi

gaya straddle Dimana siswa yang biasanya bosan dengan pembelajaran alat bantu

ini siswa menjadi lebih tertarik dan senang dalam pembelajaran penjas. Teknik

penerapan model pembelajaran alat bantu ini sesekali perlu diterapkan dalam

pembelajaran penjas agar siswa lebih aktif.

Pemberian tindakan dari siklus I ke siklus II mendeskripsikan bahwa

terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Namun, kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan siklus berikutnya.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dijelaskan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses

maupun hasil dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran alat bantu ini

dapat merangsang aspek kognitif, afektif dan terutama psikomotor siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyampaikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Guru sebaiknya kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran

sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran penjas.

2. Bagi kepala sekolah hendaknya berusaha memberikan sarana dan prasarana

yang lengkap pada mata pelajaran penjas sehingga kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan lancar.

3. Bagi guru sekolah lain yang belum menerapkan model pembelajaran alat

bantu sebaiknya mulai diterapkan model pembelajaran tersebut agar siswa

lebih menyukai lagi mata pelajaran penjas dan pembelajaran lebih efektif.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

DAFTAR PUSTAKA

Aip. Syarifudin, 1985. Dasar-dasar atletik dan peraturan perlombaan. Jakarta: CV Baru

Amung Mamun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah

Chatarina Tri Ani, (2006). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES

Hay, James G, 1985. The Biomechanix of Sport Teknik West. New Jersey; prentyse hall INC,Engle Wood. Cliffs

Husdarta dan Saputra, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Jonath E. Haag,R. Krempel, 1988. Atletik 2 dan lomba Ganda Jakarta; PT. Rosda Jaya Putra.

Munasifah, 1984. Atletik Cabang Lompat ; Solo : CV Aneka Ilmu

M. Sajoto, 1985. Peningkatan dan pembinaan kondisi fisik dalam olah raga. Semarang; Dahara Price

Nana Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya

Ratno Subroto, 1981. Olah raga dan kesehatan / UKS Solo Percetakan Offset Djaga Bilawa

Soegito, 1992. Pendidkan Atletik .Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suharsono, 1993. Metodologi latihan. Jakarta KONI Pusat

Yudha M. Saputra, Dasar-dasar Ketrampilan Atletik Penerbit: Diknas & Dirjen Olah Raga

64

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT …/Upaya... · xi DAFTAR ISI Halaman ... Lampiran 10 PROMES Penjas Orkes Semester II ... 109 Lampiran 11 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Lampiran ~ lampiran