perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id upaya peningkatan .../upaya... · upaya peningkatan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN DENGAN
TEKNIK JARIMATIKA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
NEGERI KALORAN 2 KECAMATAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
OLEH
SUPARNO
K 7108236
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Suparno
NIM : K7108236
Jurusan/Program Studi : IP/PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN
PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN DENGAN TEKNIK JARIMATIKA
PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALORAN 2 TAHUN AJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain
itu sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Suparno
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN DENGAN
TEKNIK JARIMATIKA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
NEGERI KALORAN 2 KECAMATAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012
Oleh:
Suparno
K7108236
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar SarjanaPendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2013
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
Upaya peningkatan pemahaman operasi perkalian dengan teknik jarimatika
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Kaloran Tahun Ajaran 2011/2012.
Oleh :
Nama : Suparno
NIM : K7108236
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada Hari :
Tanggal :
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Drs. Hadi Mulyono M.Pd.NIP. 19561009 198012 1 001
Pembimbing II
Hadiyah, S.Pd., M.Pd.NIP. 19580727 198503 2 003
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :Jum’at
Tanggal :25 januari 2013
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Kartono, M.Pd ........................
Sekretaris : Drs. Chumdari, M.Pd .......................
Anggota I : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd ........................
Anggota II : Hadiyah S. Pd M. Pd .......................
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Suparno .UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALI-AN DENGAN TEKNIK JARIMATIKA PADA SISWA KELAS IV SEKO-LAH DASAR NEGERI KALORAN 2 KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Juni 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman operasiperkalian dengan teknik jarimatika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012. Dengandemikian variabel yang terlibat adalah penggunaan teknik jarimatika sebagai variablebebas pemahaman operasi perkalian.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung selama 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi danrefleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD N Kaloran 2 kecamatanGemolong, Kabupaten Sragen yang berjumlah 16 siswa. Sumber data yang digunakanadalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah wawancara, tes, dokumentasi, dan observasi. Ujivaliditas data denganmenggunakant riangulasi data dengan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles dan Huberman) yang terdiri daritiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan pegumpulan data penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknikjarimatika dapat meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Peningkatan pemahamanoperasi perkalian tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai pemahamanoperasi perkalian pada setiap siklus. Nilai rata-rata pada tes awal sebelum tindakan (pratindakan) yaitu 61,8 dengan ketuntasan klasikal 50%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 66,6 dengan ketuntasan klasikal 56,25%. Pada pratindakan ke silkus I ketuntasan siswa meningkat 10%.Pada siklus II nilai rata-rata kelasmeningkat menjadi 76,25 dengan ketuntasan klasikal 81,25%. Pada siklus I ke siklus II ketuntasan siswa meningkat sebesar 25%.
Kata kunci: pemahaman operasi perkalian, teknik jarimatika.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Suparno. EFFORT TO IMPROVE MULTIPLICATION OPERATION UNDER STADING USING JARIMATIKA TECHNIQUE ON IV YEAR STUDENTS OF SEKOLAH DASAR NEGERI KALORAN 2 ON 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Research Paper, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. Surakarta, July 2012.
The objective of the study is to improve multiplication operation understanding using Jarimatika technique on the IV year students of SD Kaloran 2 on 2011/2012 academic year. The variable involved is the use of jarimatika technique as independent variable in understanding multiplication operation.
The type of the study is classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely: planning, implementing, observing, and reflecting. The subject of the study is the IV year students of SD N Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen of 16 students. Data sources used are primary and secondary data source. The techniques of collecting data are interview, test, document, and observation. Validity test data is using data triangulation of method. Data are analyzed by interactive analysis model (Miles and Huberma) consisting of three stages namely: data reduction, data display, and conclusion verification.
The result of the classroom action research conducted in two cycles above, it can be concluded that using jarimatika technique can improve understanding of multiplication operation of IV year students of SD N Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. The improvement of that understanding can be proved by the improvement of students score in each cycle. The mean score of pretest is 61.8 with classical achievement of 50%. In cycle I the mean score is improved to be 66.6 with classical achievement of 56.25%. In cycle II, the mean score is improved to be 76.25 with classical achievement of 81.25%.
Keywords: multiplication operation understanding, jarimatika technique
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Awali dengan mengucap bismillah, sudahi dengan mengucap Alhamdulillah
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka setelah kamu selesai dari
pekerjaan atau tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh”
(Q.S Al-Nasyrah: 6-7)
“Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Bapakku tercinta yang selalu membimbingku, menasehati, dan men-
doakan yang terbaik bagiku.
Almarhumah ibuku yang tercinta.
kakakku tersayang yang selalu memberikan canda dan tawa dalam hari-
hariku.
Pamanku dan tanteku yang selalu memberi semangat kepada penulis.
Teman-teman seperjuanganku angkatan 2008 S1 PGSD yang selalu
memberikan inspirasi dan semangat bagiku untuk menjadi lebih baik lagi.
Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamater-ku
tercinta.eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Atas kehendak-Nya pula skripsi
dengan judul “Upaya peningkatan pemahaman operasi perkalian dengan teknik
jarimatika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kaloran 2 tahun ajaran
2011/2012” ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah melibatkan berbagai
pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
izin penulisan skripsi.
2. R. Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
persetujuan skripsi.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah memberikan izin penulisan skripsi.
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang memberikan arahan dan motivasinya.
5. Drs.Hadi Mulyono, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penulisan skripsi ini.
6. Hadiyah S. Pd M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dukungan, dan dorongan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi
ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang secara tulus
ikhlas memberikan ilmu dan masukan kepada penulis.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Bapak Supriyanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN kaloran 2 Kec. Gemolong
Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
9. Ibu Titik murni, selaku Guru Kelas IV SDN Kaloran 2 Kec. Gemolong Kab.
Sragen yang dengan senang hati membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga semua kebaikan dan bantuan dari
semua pihak yang tersebut di atas mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Surakarta, Juli 2012
PenuliseXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN KEASLIAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
ABSTRACK......................................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... . xvii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 4
C. Tujuan penelitian................................................................................. 4
D. Manfaat penelitian............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
A. Kajian Pustaka..................................................................................... 6
1. Hakikat operasi perkalian .............................................................. 6
a. Pengertian perkalian….............................................................. 6
b. Pengertian Matematika ............................................................. 7
c. Pengertian Pembelajaran Matematika ..................................... 11
d. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ....... 12
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Macam-macam Metode Mengajar dan Penerapannya dalam
Matematika ..................................................................... 14
2. Hakikat teknik Jarimatika .............................................................. 16
a. Pengertian teknik Jarimatika ................................................... 16
b. Keunggulan teknik jarimatika ................................................. 17
c. Sejarah jarimatika ..................................................................... 17
d. Penerapan teknik jarimatika pada pembelajaran matematika 18
B. Penelitian Yang Relevan..................................................................... 21
C. Kerangka Berfikir………………………………………………… 22
D. Hipotesis penelitian ............................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 25
B. Subjek Penelitian.............................................................................. 26
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................... 26
D. Sumber Data ........................................................................................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
F. Validitas Data...................................................................................... 29
G. Analisis Data…………………………………………………. ....... 30
H. Indikator Kinerja……………………………………....................... 31
I. Prosedur Penelitian ............................................................................. 31
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN................................... 36
A. Deskripsi pratindakan ......................................................................... 36
B. Deskripsi hasil tindakan tiap siklus.................................................... 40
C. Perbandingan hasil tindakan tiap siklus.................................. ......... 60
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN......................................... 68
A. Simpulan.............................................................................................. 68
B. Implikasi .............................................................................................. 68
C. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Tabel frekuensi pratindakan ..................................................................... 37
4.2 Tabel rekapitulasi nilai .............................................................................. 38
4.3 Ketuntasan belajar siswa pada pratindakan .............................................. 48
4.4 Tabel nilai operasi perkalian pada siklus 1 ............................................... 46
4.5 Rekapitulasi nilai tertinggi, terendah........................................................ 47
4.6 Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1..................................................... 48
4.7 Distribusi frekuensi pada siklus II ............................................................. 57
4.8 Rekapitulasi nilai terendah, tertinggi ........................................................ 58
4.9 Ketuntasan belajar pada siklus II .............................................................. 59
4.10 Distribusi frekuensi perbandingan nilai prasiklus sampai siklus II ...... 61
4.11 Perbandingan rekapitulasi nilai dari prasiklus sampai siklus II............ 62
4.12 perbandingan ketuntasan belajar prasiklus sampai siklus II ............... 63
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rumus menggunakan teknik jarimatika ...................................................... 20
2.2 Penyelesaian menggunakan jarimatika ........................................................ 20
2.3 Gambar kerangka berfikir.............................................................................. 24
3.1 Siklus penelitian. ........................................................................................... 27
3.2 Bagan suklus analisis data ............................................................................ 30
4.1 Nilai matematika pratindakan .................................................................... 37
4.2 Grafik rekapitulasi nilai ................................................................................ 38
4.3 Grafik ketuntasan belajar pada pratindakan ................................................. 39
4.4 Grafik histogram Nilai pada siklus 1 ............................................................ 40
4.5 Grafik rekapitulasi nilai tertinggi, terendah.................................................. 48
4.6 Grafik ketuntasan belajar siklus 1................................................................. 49
4.7 Grafik histogram data nilai pada siklus II ......................................... 57
4.8 Grafik rekapitulasi nilai tertinggi, terendah ................................................ 58
4.9 Grafik ketuntasan belajar siklus II ............................................................... 59
4.10 Grafik perbandingan dari pra siklus sampai siklus II ............................... 61
4.11 Grafik rekapitulasi nilai Prasiklus sampai siklus II .................................. 62
4.12 Grafik ketuntasan pada prasiklus sampai siklus II ................................... 63eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal penelitian ............................................................................................. 72
2. Daftar nilai perkalian pada semester II ........................................................... 73
3. Daftar nilai perkalian pada siklus I ................................................................. 74
4. Daftar nilai perkalian pada siklus II................................................................ 75
5. Perkembangan dari Prasiklus sampai siklus II ............................................... 76
6. Kriteria ketuntasan minimal ........................................................................... 77
7. Wawancara guru .............................................................................................. 78
8. Daftar nilai siswa pada semester 2 ................................................................. 79
9. Silabus .............................................................................................................. 80
10. Kisi-kisi soal siklus 1pertemuan 1 ................................................................ 83
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................................... 84
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II................................... 91
13. Soal siklus I .................................................................................................... 100
14. Soal siklus II................................................................................................... 102
15. Lembar pengamatan kegiatan guru siklus 1 pertemuan I ............................ 104
16. Lembar pengamatan kegiatan guru siklus 1 pertemuan II........................... 111
17. Lembar pengamatan kegiatan siswa siklus 1 pertemuan 1.......................... 118
18. Lembar pengamatan kegiatan siswa siklus 1pertemuan II .......................... 122
19. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I .......................... 126
20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II........................ 133
21. Lembar pengamatan kegiatan siswa siklus 1I pertemuan 1 ....................... 140
22. Lembar pengamatan kegiatan siswa siklus 1I pertemuan 1I...................... 144
23. Dokumentasi siklus I...................................................................................... 148
24. Dokumentasi siklus II .................................................................................... 149
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan dampak yang besar
di seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Masalah
pendidikan sangat berpengaruh bagi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.
Melalui pendidikan akan melahirkan karakteristik maanusia yang berkualitas. Melalui
pendidikan itulah diharapkan dapat tercapai kehidupan manusia kearah yang lebih
sempurna, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada hakikatnya proses belajar
mengajar adalah interaksi aktif antara komponen – komponen yang terlibat di
dalamnya. Interaksi tersebut dapat terjadi antara guru dengan siswa, siswa dan siswa dan siswa dengan lingkungannya.
Sekolah merupakan tempat siswa untuk belajar, dengan harapan dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar siswa dapat memperoleh ilmu pelajaran dengan baik.
Dalam belajar tersebut siswa tidak selalu memperoleh hasil KKM yang telah
ditentukan oleh gurunya. Hal itu dipengaruhi oleh daya serap yang di miliki oleh
masing – masing siswa dan berbeda – beda dalam menerima pelajaran yang
disampaikan guru. Dengan belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai oleh
siswa sebagai hasil belajar, maka dari itu orientasi tentang pemahaman dengan teknik
perkalian yang diperoleh siswa diharapkan mencapai ketuntasan di atas 6,5.
Orientasi tentang pemahaman perkalian yang dicapai siswa bukan saja ditentukan
oleh siswa itu sendiri, tetapi juga dapat ditentukan oleh guru.
Guru memberikan peran sangat penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kemampuan guru yang perlu ditingkatkan atau dikembangkan antara lain
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penggunaan metode pembelajaran yang tepat, penggunaan media yang bervariatif dan
juga penguasaan siswa. Jika beberapa kemampuan guru di atas dikembangkan maka
siswa akan termotivasi untuk memperhatikan guru dalam proses belajar mengajar,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar yang ada pada diri siswa.
Adapun salah satu pelajaran yang diharapkan mempunyai hasil yang baik Mata
Pelajaran Matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD N Kaloran 2
Gemolong Sragen, rendahnya penguasaan Matematika disebabkan oleh: 1) sebagian
besar siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika, 2) siswa yang pandai
Matematika cenderung mendominasi kelas, 3) siswa tidak mau bertanya guru maupun
teman ketika mengalami kesulitan belajar Matematika, 4) siswa mengalami kesulitan
belajar secara individu, dan 5) kurangnya kerja sama antarsiswa dalam memecahkan
masalah yang berhubungan dengan pelajaran Matematika.
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa matematika memang sangat diperlukan bagi
siswa sebagai generasi muda yang akan menerima tanggung jawab untuk meneruskan
pembangunan bangsa. Karena sangat begitu besar peranan matematika dalam
meningkatkan mutu pendidikan, maka prestasi belajar matematika perlu ditingkatkan.
Dengan meningkatnya prestasi belajar matematika berarti siswa sebagai generasi
penerus bangsa memiliki cara berfikir kritis dan logis, sehingga mereka terlatih menyelesaikan masalah – masalah yang berhubungan dengan perkalian.
Bagi siswa, pelajaran matematika dianggap pelajaran yang paling sulit,
menakutkan, menjenuhkan dan sangat tidak menyenangkan. Mereka beranggapan
bahwa pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit bagi mereka,
sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap prestasi mata pelajaran matematika para
siswa. Dari daftar nilai tentang operasi perkalian dari 16 siswa hanya 8, ( 50% ) siswa
yang tuntas pada tes mata pelajaran matematika khususnya pada mata pelajaran perkalian. ( lampiran 3 hal 79)
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Disinilah kewajiban seorang guru untuk memperkenalkan terhadap materi berupa
perkalian pelajaran matematika dengan memberi rangsangan atau dorongan agar
siswa menyenangi pelajaran matematika. Dengan demikian diharapkan pelajaran
matematika dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi para siswa
serta untuk mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan
sesuai kriteria yang telah ditentukan guru. Batas KKM yang telah ditentukan yaitu 6, 5.
Pada pembelajaran matematika ini telah berkembang beberapa macam
metode untuk menghitung antara lain dengan tehnik sempoa, jarimatika dan masih
banyak lagi. Ini Pada intinya semua metode adalah baik, semua siswa berhak untuk
mempelajari metode – metode yang ada, sehingga mereka kaya akan suatu cara. Pada
penelitian ini menggunakan pembelajaran matematika khususnya dalam berhitung
adalah pembelajaran JARIMATIKA. Jarimatika adalah (singkatan dari jari dan
aritmatika) Septi Peni Wulandani berpendapat jarimatika adalah metode berhitung
dengan menggunakan jari tangan. ( 2008 ). Dwi Sunar Prasetyono berpendapat
jarimatika adalah suatu cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu
jari. ( 2009: 2 ) sedangkan Ar. Suku Radja berpendapat metode berhitung dengan
jari disebut jarimatika, karena jarimatika berasal dari kata jarimatika.(2010:66).
Jadi dapat disimpulkan bahwa bahwa jarimatika adalah suatu cara yang
sederhanayang menyenangkan untuk menghitung matematika, dalam hal aritmatika
yaitu perkalian, pembagian, penjumlalahan dan pengurangan dengan menggunakan
alat bantu jari tangan.
Tidak hanya guru yang dapat menggunakan teknik jarimatika ini, akan tetapi orang
tua juga dapat menggunakan dalam pembelajaran di rumah. Apa peran guru, orang
tua, dan tentunya niat dari siswa, metode jarimatika ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika, terutama dalam
berhitung perkalian.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan paparan di atas peneliti mengambil judul : Upaya peningkatan
pemahaman operasi perkalian dengan teknik jarimatika pada siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Kaloran 2 kecamatan Gemolong kabupaten Sragen.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menggunakan teknik jarimatika dapat meningkatkan pemahaman
operasi perkalian pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kaloran 2?
C. TUJUAN PENELITIAN
Setiap kegiatan yang di laksanakan dengan rencana sistematis sudah pasti ada
tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
Untuk meningkatkan pemahaman operasi perkalian kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Kaloran 2 dengan menggunakan Teknik jarimatika khususnya pada
perkalian.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya
yaitu :
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran
operasi perkalian.
b. Mengembangkan teori pembelajaran operasi perkalian dengan teknik jarimatika.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Meningkatkan kemampuan berhitung perkalian khususnya dapat menambah
kecepatan dan keakuratan dalam berhitung perkalian, sehingga siswa dapat
menyenangi pembelajaran berhitung.
b. Bagi guru
Meningkatnya pengetahuan guru untuk mengatasi kesulitan belajar mata
pelajaran Matematika khususnya pada materi perkalian dengan menggunakan teknik
jarimatika, sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan untuk
membantu perkembangan siswa.
c. Bagi sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses
pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Operasi Perkalian
a. Pengertian perkalian
Yasin Matika & Abraham (2009: 3) menyatakan “perkalian adalah
penjumlahan berulang, atau penjumlahan dari beberapa bilangan yang sama”.
Sedangkan Steven Slavin (2005:233) berpendapat bahwa perkalian adalah
penjumlahan yang sangat cepat. Menurut St. Suwarsono & Th. Sugiarto, operasi
perkalian didefinisikan sebagai berikut: jika a = n (A). b = n (B), A dan B dua
himpunan berhingga, maka a x b = b x b x b x b sejumlah a. Artinya penjumlahan
berulang b sejumlah a suku. Bentuk perkalian a x b selanjutnya dapat ditulis ab, a dan
b faktor.
Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pekalian
adalah penjumlahan dari suatu bilangan yang sama secara berulang. Yaitu bilangan
terkali dijumlahkan berulang – ulang sebanyak pengalinya.
Untuk memudahkan peserta didik memahami perkalian, dapat ditempuh
dengan langkah – langkah yang sederhana dan mudah. Di samping menggunakan
metode jarimatika, anak juga harus memahami sifat atau ciri khas perkalian, yaitu:
1) Komutatif( pertukaran ) berarti urutan tidak mempengaruhi hasil perkalian.
Contoh: 2 x 3 = 6 dan 3 x 2 = 6, maka 2 x 3 dan 3 x 2 hasilnya sama.
2) Asosiatif berarti pengelompokan tidak mempengaruhi hasil perkalian.
Contoh: ( 2 x 3 ) x 4 = 2 x ( 3 x 4 )
3) Perkalian dengan 0 = 0
Bilangan berapapun jika dikalikan dengan 0, maka hasilnya sama dengan 0.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Contoh: 1 X 0 = 0
4 X 0 = 0
4) Unsur identitas perkalian adalah 1. Bilangan berapapun kalau dikalikan
dengan 1, hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri.
Contoh: 4 X 1 = 4
7 X 1 = 7
5) Perkalian dengan 10 = bilangan itu di tambah 0 di belakangnya. Bilangan
berapapun jika dikalikan dengan 10, maka hasilnya sama dengan bilangan itu
sendiri ditambah 0 di belakangnya.
Contoh: 3 X 10 = 30
5 X 10 = 50
6) Tertutup adalah jika jika semua jawaban menjadi anggota himpunan aslinya.
Jika dua bilangan genap dikalikan, jawabannya masih berupa bilangan genap
( 2 X 6 = 12 ); maka himpunan bilangan genap tertutup dalam operasi
perkalian. Jika dua bilangan ganjil dikalikan maka jawabannya adalah
bilangan ganjil ( 3 X 5 = 15 ); maka himpunan ganjil tertutup dalam operasi
perkalian.
7) Inversi perkalian adalah kebalikan bilangan. Setiap bilangan yang dikalikan
dengan kebalikannya hasilnya sama dengan 1.
Contoh: 2 X �� = 1
8) sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Untuk setiap a, b, c bilangan
cacah, berlaku a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x c ) dan ( b + c ) x a = ( b x a ) + ( c x a ). Contoh 5 x 17 → 5 x (10 + 7) = 85
b. Pengertian Matematika
Matematika merupakan Ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan
daya pikir manusia.Perkembangan pesat dibidang teori bilangan, aljabar, analisis,
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini.
Istilah mathematics ( Inggris ), mathematik ( Jerman ), mathematique
(Prancis), matematico ( Itali ), matematiceski ( Rusia ), atau mathematic / wiskunde (
Belanda ) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari
perkataan yunani, mathematike, yang berarti “ relating to learning “. Perkataan itu
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu.( knowledge,
science). Perkataan mathematice berhubungan pula sangat erat dengan sebuah kata
lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar ( berfikir ).
Jadi berdasarkan etimologis matematika berarti ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan cara bernalar. ( Elea Tinggih, 1997: 5 )Di bawah ini beberapa
definisi atau pengertian tentang matematika.
a) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan teroganisir secara
sistematik.
b) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan daan kalkulasi.
c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
tentang bilangan.
d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta – fakta kuantitatif dan masalah
ruang dan bentuk.
e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur – struktur yang logik.
f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan – aturan yang ketat.
Matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan-
bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah bilangan.
Menurut Sri Joko Yunanto (2004:34) matematika adalah materi yang mengajak
anak untuk terlibat dalam hal logika dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan angka-angka. Sedangkan menurut Ruseffendi (1992:70) matematika adalah
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ilmu atau pengetahuan yang termasuk ke dalam atau mungkin yang paling padat dan
tidak mendua arti.
Russel dalam Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat (2009:108) mendefinisikan
bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian
yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal. Arah yang dikenal itu tersusun
baik (konstruktif), secara bertahap menuju arah yang rumit (kompleks) dari bilangan
bulat ke bilangan pecahan, bilangan riil ke bilangan kompleks, dari penjumlahan dan
perkalian ke diferensial dan integral, dan menuju matematika yang lebih tinggi.
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat (2009:109) menjelaskan bahwa matematika
adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan
intuisi, analisis dan konstruksi, generalisasi dan individualitas, dan mempunyai
cabang-cabang antara lain aritmetik, aljabar, geometri, dan analisis.
Drs. Erman suherman M. Pd 1993:4) mendefinisikan matematika sebagai
berikut.
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi
secara sistematik.
2) Matematika adalah bagian pengetahuan manusia tentang bilangan dan
kalkulasi.
3) Matematika membantu orang dalam menginterpretasikan secara tepat berbagai
ide dan kesimpulan.
4) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan.
5) Matematika berkenaan dengan fakta-fakta kuantitatif dan masalah-masalah
tentang ruang dan bentuk.
6) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas dan ruang.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, proses, dan penalaran ( Ruseffendi ET, 1992: 148 ). Pada tahap awal
matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris,
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kemudian pengalaman itu diproses didalam dunia rasio, diolah secara analisis dan
sintesis dengan penalaran di daam struktur kognitif sehingga sampailah pada suatu
kesimpulan berupa konsep – konsep matematika.
James and james dalam bukunya strategi belajar mengajar matematika
(1993:119) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran dan konsep – konsep berhubungan lainnya dengan jumlah
yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Johnson dan Rising dalam bukunya strategi belajar mengajar matematika
(1993:120) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logic, matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, akurat, representasinya
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Reys, dkk dalam bukunya strategi belajar mengajar matematika (1993:120)
mengatakan bahwa matematika adalah telaahan dan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Kline dalam bukunyastrategi belajar mengajar matematika (1993)
mengatakan pula, bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi
dan alam.
Menurut Ruric E. wheeler Modern Mathematics: An Elementary Approach in Science and Technology:Mathematics is pervading every study and technique in our modern world, bringing ever more sharply into focus the responsibilities laid upon those whose task it is to teach it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one professional group may benefit from the experience of others. Matematika melingkupi setiap penelitian dan teknik di dunia modern kita, membawa semakin tajam ke dalam fokus tanggung jawab
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dibebankan pada mereka yang tugasnya adalah untuk mengajarkannya. Paling menonjol di antara ini adalah sulitnya menyajikan pendekatan interdisipliner sehingga satu kelompok profesional dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
sangat besar fungsinya dalam kehidupan sehari – hari.Yaitu dapat memberi bekal
kepada siswa untuk berpikir logis, analisis, kritis dan mengembangkan kreativitas,
meningkatkan kemampuan dalam usaha memecahkan masalah yang menantang.
c. Pengertian Pembelajaran Matematika
Menurut Bruner yang dikutip dari Nyimas dkk ( 2007: 1. 5 ) Pembelajaran
matematika adalah belajar mengenai konsep – konsep dan struktur – struktur
matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan
antara konsep – konsep struktur – struktur matematika itu. Sedangkan menurut
Nyimas Aisyah dkk ( 2007. 1. 4 ) Pembelajaran Matematika adalah proses yang
disengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan ( kelas /
sekolah ) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar matematika di sekolah.
Sistem Matematika berisikan model-model yang dapat digunakan untuk
mengatasi persoalan-persoalan nyata. Manfaat lain yang menonjol adalah
pembelajaran Matematika dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya
menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan.
d. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk mata pelajaran
Matematika di SD adalah sebagai berikut:
1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkosistensi.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin
tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba – coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, tulisan, grafik, peta dan diagram.
Sedangkan tujuan pembelajaran Matematika menurut Asep Jihad
( 2008: 153 ) mengemukakan bahwa matematika memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1. Menggunakan algoritma atau prosedur pekerjaan.
2. Melakukan manipulasi secara Matematika.
3. Mengorganisasi data.
4. Memanfaatkan simbol, tabel, diagram dan grafik.
5. Mengenal dan menemukan pola.
6. Menarik kesimpulan.
7. Membuat kalimat atau model Matematika.
8. Membuat interpretasi bangun dalam bidang dan ruang.
9. Memahami pengukuran dan satuan – satuannya, dan10. Menggunakan alat hitung dan alat bantu matematika.
Selain pendapat diatas, Dienes dan Nyimas Aisyah dkk (2007: 2. 7 –
11) membagi tahap – tahap dalam belajar matematika menjadi 6 tahap, yaitu:
Permainan bebas ( free play ), permainan yang disertai aturan ( games),
permainan kesamaan sifat (searching for communalities) ,representasi
(representation), simbolisasi (symbolization), dan formalisasi ( formalization).
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Permainan bebas
Perminan bebas merupakan tahapan belajar konsep yang aktivitasnya tidak
berstruktur dan tidak diarahkan. Siswa diberi kebebasan untuk
mengekspresikan apa yang siswa rasakan dan yang diinginkan dalam
pembelajaran.
2) Permainan disertai aturan
Pada permainan ini anak sudah mulai meneliti pola – pola dan keteraturan
yang terdapat dalam konsep tertentu.Dengan memulai permainan anak diajak
untuk memulai mengenal dan memikirkan struktur matematika.Semakin
banyak bentuk – bentuk permainan yang diberikan kepada anak dalam konsep
tertentu, maka semakin jelas konsep yang dipahami siswa karena akan
memperoleh hal yang bersifat logis dan matematis dalam konsep yang
dipelajari.
3) Permainan kesamaan sifat
Permainan ini merupakan permainan yang digunakan untuk melatih dan
mencari kesamaan sifat – sifat. Guru perlu mengarahkan mereka dengan
mentralasikan kesamaan struktur dan bentuk permainan lain. Translasi ini tidak
boleh mengubah sifat – sifat abstrak yang ada pada permainan semula.
4) Permainan representasi
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang
sejenis.Para siswa menentukan representasi dari konsep – konsep
tertentu.Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat
dalam situasi – situasi yng dihadapinya itu.Representasi yang diperoleh ini
bersifat abstrak, dengan demikian telah mengarah pada pengertian struktur
matemtika yang sifatnya abstrak yang terdapat dalam konsep yang sedang dipelajari.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) permainan dengan simbolisasi
Simbolisasi merupakan tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan
merumuskan representasi dari setiap konsep – konsep dengan menggunakan symbol matematika atau menngunakan perumusan verbal.
6) Permainan dengan Formalisasi
Formalisasi merupakan tahap belajar yang paling terakhir.Dalam tahap ini para siswa
dituntut untuk mengurutkan sifat – sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat –
sifat baru konsep tersebut.
d. Macam – macam Metode Mengajar dan Penerapannya dalam Matematika
Metode mengajar adalah secara mengajar atau cara menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa untuk setiap pelajaran atau bidang studi. Metode
pembelajaran dapat diterapkan untuk setiap pelajaran. Metode – metode yang akan
diterapkan ialah: ceramah, ekspositori, latihan hafal ( drill ), latihan praktek, Tanya
jawab, demonstrasi, diskusi.
1. Ceramah
Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara lisan kepada
sejumlah peserta didik di dalam ruangan dimana pendengar melakukan pencatatan
seperlunya. Metode ceramah ini yang sering digunakan saat pembelajaran yang
ada pada masa lampau sampai masa sekarang.
2. Ekspositori
Metode ekspositori ini cenderung sama dengan metode ceramah.
Dari macam – macam metode diatas salah satunya adalah metode
jarimatika. Untuk itu peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik
jarimatika.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut David P. Ausubel bahwa metode ekspositori yang baik
adalah cara mengajar yang palinf efektif dan efisien dalam menanamkan
belajar bermakna ( meaningfull ). Ausubel juga membedakan
a. Belajar menerima ( reception learning ), materi yang disajikan kepada
siswa ada dalam bentuk akhir, dan
b. Belajar menemukan ( discovery learning ): pola, dalil atau aturan harus
ditemukan siswa. Di samping itu ausubel juga membedakan
c. Belajar menghafal, dan Belajar dengan bermakna ( meaning learning
): di sini yang di utamakan prosesnya, hasilnya nomor dua.
3. Demonstrasi
Metode demonstrasi ini hampir sama dengan metode ekspositori, tetapi dalam
metode demonstrasi ini lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Dalam metode demonstrasi ini guru lebih kreatif dalam menyampaikan
materi, misalnya mendemonstrasikan membuktikan dalil, mencari rumus, dan
memecahkan soal cerita.
4. Latihan Hafal dan Praktik
Latihan hafal adalah kegiatan yang pada umumnya lisan yang hasilnya
berkenaan dengan kemampuan seseorang dapat memberikan jawaban dengan
cepat tentang fakta, atau kegiatan lisan terutama yang menekankan kepada
fakta – fakta dasar dengan kecepatan tinggi.
Latihan praktik adalah latihan mengingat sejumlah langkah dalam
suatu kegiatan untuk sampai kepada jawaban yang benar. Hasil dari latihan
praktik itu diperoleh melalui perbuatan ( proses ) bukan melalui melalui
hafalan.
5. Tanya jawab
Metode ini membuat siswa lebih aktif karena dalam metode ini menuntut siswa lebih aktif lagi. Agar siswa tetap aktif, dalam metode Tanya jawab:
Hargailah pertanyaan, jawaban, keluhan siswa bagaimanapun rendah mutunya.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Terimalah dulu jawaban siswa kemudian lakukan pengecekan dengan
menggunakan pertanyaan.
b. Rangsanglah siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dengan melakukan
demonstrasi menjawab pertanyaan pada papan tulis, di depan kelas, atau
memamerkan hasil kerjanya.
c. Untuk meningkatkan partisipasi siswa.
d. Ajukanlah pertanyaan kepada sasarannya sesuai dengan keperluan.
e. Ajukan pertanyaan yang mutunya lebih tinggi.
2. Hakikat Teknik Jarimatika
a. Pengertian Teknik Jarimatika
Septi Peni Wulandari ( 2009. 2 ) Berpendapat jarimatika adalah metode hitung
yang mudah dan menyenangkan menggunakan alat bantu jari – jari tangan dan (
abacabaca ) metode baca berbasis suku kata. Jarimatika adalah bukan sekedar cara
berhitung tetapi jarimatika dapat membantu alat komunikasi orang tua kepada anak –
anak menurut kaidah.
Kaidah – kaidah itu diantaranya:
1) Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep
bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar.
2) Kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari tangan.
3) Proses pembelajarannya, diawali dan diakhiri dengan gembira.
Sedangkan menurut Dwi Sunar Prasetyono ( 2009: 2 ) berpendapat jarimatika adalah
suatu cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jarimatika adalah suatu
cara yang sederhana untuk menghitung kali, bagi, tambah, kurang dengan menggunakan alat bantu hitung jari – jari tangan.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Keunggulan Teknik Jarimatika
Teknik jarimatika ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
1) Berhitung menggunakan teknik jarimatika mudah dipahami oleh siswa karena
teknik jarimatika dapat menguasai antara tahap perkembangan kognitif siswa
dengan materi berhitung yang bersifat konkrit.
2) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, siswa dapat belajar
dengan memanipulasi hal – hal yang bersifat konkret tersebut.
3) Menyenangkan, karena seolah – olah siswa belajar sambil bermain.
4) Tidak membebani otak siswa, teknik berhitung menggunakan jarimatika
mampu menyeimbangkan cara kerja otak kanan dan otak kiri, hal itu dapat
dilihat pada saat siswa mengotak – atik jari – jari tangan.
5) Praktis dan efisien. Dikatakan praktis karena alatnya jari – jari tangan. Efisien
karena alatnya selalu di bawa dan tidak usah membeli.
6) Penggunaan teknik jarimatika lebih mengutamakan pemahaman konsep
dahulu abis itu kecaranya.
7) Pengaruh daya pikir dan psikologis karena diberikan secara menyenangkan
sehingga cara kerja otak siswa senantiasa terbuka sehingga memudahkan
dalam menerima materi baru.
c. Sejarah Jarimatika
MenurutSepti Peni Wulandari ( 2009; 73 ) dalam bukunya jarimatika
perkalian dan pembagian,sejarah jarimatika muncul pertama kali berawal dari
kepedulian dari seorang ibu terhadap anak – anaknya. Teknik jarimatika pertama
kali ditemukan oleh ibu Septi Peni Wulandari yang bemula dari kecintaan
terhadap anak – anaknya dan keinginannya untuk mendidik anaknya sendiri. Pada
saat anaknya yang pertama ingin mempelajari sempoa sebagai alat bantu hitung
tetapi sempoanya sudah rusak. Pada saat itu anaknya sedang mengotak - atik jari
tangannya dan ibu Septi beranggapan bahwa menggunakan jari tangan asyik terus
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ibu Septi tergerak hatinya untuk mengotak – atik jari – jari tangannya sebagai alat
bantu hitung.
d. Penerapan Teknik Jarimatika Pada Pelajaran Matematika
Dalam penerapan matematika ada empat pada umumnya terdapat empat
tahapan aktivitas untuk menguasai materi pelajaran matematikayang terdapat
dalam pembelajaran yaitu:
1) Penanaman konsep
Pada tahap penanaman konsep ini merupakan tahap pengenalan awal
tentang konsep yang akan dipelajari siswa.
2) Pemahaman konsep
Pada tahap pemahaman konsep ini merupakan tahap lanjutan dari tahap
penanaman konsep yang telah diajarkan atau diterapkan kepada siswa.
3) Pembinaan keterampilan
Pada tahap pembinaan ketrampilan ini merupakan tahap yang paling
dominan yang tidak boleh dilupakan.Adapun tujuan dari pembinaan
ketrampilan ini merupakan untuk membina pengetahuan bagi siswa.
4) Penerapan konsep
Tahap penerapan konsep merupakan penerapan konsep yang sudah
diajarkan kepada siswa dalam bentuk soal – soal atau cerita yang isinya
berkaitan dengan kehidupan sehari – hari.
Hal yang pertama yang harus dikuasai dalam perkalian yaitu dengan
memahami konsep perkalian dengan baik, setelah itu barulah kita
menggunakan perkalian dengan menggunakan jari tangan kanan dan jari
tangan kiri.
PERKALIAN
1. Konsep dasar perkalian
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan yang berulang.
Contoh:
a. 5 x 2 cara menghitungnya yaitu 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10
Jadi hasilnya 5 x 2 adalah 10
Jika menggunakan kaidah perkalian adalah: 5 x 2 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 10
b. 6 x 5 cara menghitungnya yaitu: 5 + 5 + 5 + 5+ 5 + 5 = 30
Jadi hasilnya 6 x 5 adalah 30
Jika menggunakan kaidah perkalian adalah
5 x 6 = 5 + 5 + 5 + 5+ 5 + 5 = 302. Sifat perkalian
Jika A dan B adalah sebuah bilangan cacah, maka A x B = B x A. Sifat
perkalian ini disebut sifat koomutatif.
Contoh: 1) 5 x 2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10
2 x 5 = 5 + 5 = 10
Jadi 5 x 2 hasilnya sama dengan 2 x 5 yaitu 10.
3) Setelah siswa diajarkan konsep dasar perkalian dan siswa sudah memahaminya
tahap selanjutnya yaitu siswa diajarkan cara – cara menghitung dengan menggunakan
teknik jarimatika.
Adapun rumus menggunakan teknik jarimatika dapat dilihat pada gambar no 2.1:eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar no. 2.1
Tangan kanan(7) : kelingking jari manis ditutup
Tangan kiri (8) : kelingking, jari manis dan jari tengah ditutup
7 X 8 dapat diselesaikan sebagai berikut : jari yang ditutup bernilai puluhan,
dijumlahkan jari yang terbuka bernilai satuan, dikalikan.
Adapun rumus menggunakan teknik jarimatika dapat dilihat pada gambar 2. 2
Gambar No 2. 2
( T1 + T2 ) + ( B1 + B2 )
KETERANGAN
T1 = Jari tangan kanan yang di tutup ( bernilai puluhan ).
T2 = Jari tangan kiri yang di tutup ( bernilai puluhan ).
B1 = Jari tangan kanan yang dibuka ( bernilai satuan ).B2 = jari tangan kiri yang di tutup ( bernilai satuan ).
Setelah itu guru memberikan penjelasan tentang teknik perkalian menggunakan jari
tangan di atas pada tahap selanjutnya yaitu guru dan siswa mendemonstrasikan
perkalian dengan menggunakan jari tangan. Guru mengajarkan dengan cara pelan –
pelan agar siswa merasa senang, mudah memahaminya dan tertarik pada pelajaran
matematika khususnya pada perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan peneliti ini adalah:
Penelitian dari Uswatun Chasanah 2010. Menyimpulkan bahwa pada
penelitian ini pembelajaran matematika meningkat dari siklus pertama ke siklus
berikutnya dengan menggunakan alat peraga jarimatika. Dapat dibuktikan pada
kondisi awal sebelum tindakan nilai rata – rata siswa hanya 53,2 pada siklus 1 nilai
rata – rata 59, 8 dan pada siklus ke 2 70, 8. Sebelum dilakukan penelitian siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 3 siswa ( 30%) pada siklus 1 siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 6 siswa ( 60%) pada siklus 2 siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 8 siswa ( 80%). Bedasarkan hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa dengan menerapkan media jarimatika dapat meningkatkan hasil
belajar perkalian dengan pembelajaran matematika siswa kelas 2 SD Negeri 1 Kurung.
Penelitian Linda Nurmasari (2011). Pada penelitian ini lebih menekankan
pada metode jarimatika. Sedangkan pada penelitian ini lebih ke teknik atau cara
penerapannya. Bedasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan
menerapkan media jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar perkalian dengan
pembelajaran matematika siswa kelas 2 SD Negeri 3 Pringanom.Pada penelitian ini
menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
jarimatika meningkat. Dapat dibuktikan pada kondisi awal sebelum tindakan nilai rata
– rata siswa hanya 50, 2 pada siklus 1 nilai rata – rata 56, 9 dan pada siklus ke 2 68,
7. Sebelum dilakukan penelitian siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 4 siswa
( 40%) pada siklus 1 siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 5 siswa ( 50%)
pada siklus 2 siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak9 siswa ( 90%).
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Kerangka berpikir
Pelajaran matematika selama ini di anggap para murid pelajaran yang
paling menakutkan atau pelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lain. Salah satu materi yang dianggap paling sulit adalah mata
pelajaran perkalian. Mata pelajaran perkalian ini sering disebut dengan penjumlahan
yang berulang yang bilangannya sama. Banyak anak yang merasa mata pelajaran
perkalian atau penjumlahan yang berulang ini sangat susah apalagi dengan metode
menghafal, sehingga banyak anak yang mengalami kesalahan dalam memutuskan
hasil akhir perkalian. Pada SD Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen guru dalam menyampaikan materi banyak menggunakan metode ceramah
pada akhirnya banyak siswa yang nilai perkaliannya rendah dan masih banyak nilai
yang di bawah KKM. Pada zaman se karang telah banyak metode untuk
berhitung.Pada intinya semua metode yang berkembang adalah baik, semua peserta
didik berhak mempelajari metode – metode untuk berhitung khususnya perkalian.
Dengan peserta didik mempelajari metode – metode perkalian yang telah berkembang
sehingga mengakibatkan peserta didik kaya akan metode – metode untuk berhitung
khususnya pada perkalian. Salah satu metode yang berkermbang adalah metode
jarimatika.Metode jarimatika adalah teknik berhitung mudah dan menyenangkan
dengan menggunakan jari – jari tangan. Septi Peni Wulandari, (2009: 2).
Adapun kelebihan menggunakan jarimatika yaitu sederhana, alat yang
digunakan tidak usah membeli, alatnya tidak akan ketinggalan dan tidak akan disita
guru pada saat ulangan, dan tidak memberatkan otak dengan bayangan, dan ternyata
dengan metode jarimatika mudah dilakukan oleh peserta didik. Dengan guru
menggunakan metode jarimatika dengan materi perkalian, sehingga peserta didikakan
mudah memahami dan memudahkan para peserta didik untuk menghitung perkalian
selanjutnya hafal dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari guru maupun dengan
orang tuanya. Setelah guru menerapkan metode jarimatika, peserta didik menjadi
lebih tertarik dan senang dalam mata pelajaran matematika khususnya pada
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menghitung perkalian. Selain peserta didik pandai menghitung perkalian,peserta didik
juga dapat menyelesaikan masalah menghitung perkalian dalam kehidupan sehari –
hari dengan metode jarimatika. Pada kondisi akhir kemampuan peserta didik dalam
menghitung perkalian meningkat.Pada kondisi akhir kemampuan berhitung
matematika meningkat maka penelitian di berhentikan.
Dari penjelasan diatas, maka kerangka berpikir dapat dijelaskan pada
gambar no 2.3
Gambar
No 2.3 Kerangka berpikir
d. Hipotesis Penelitian
Teknik jarimatika dapat meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SD Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.
Keterampilan menghitung perkalian meningkat dari prasiklus ke siklus 1
Kondisiawal
Tindakan
Kondisi akhir
Guru menerapkan metode caramah dan cara mencongak, menggunakan turusa dan drill.
Guru menggunakan jarimatika dalam dalam pembelajaran.
Keterampilan berhitung matematika siswa dengan materi perkalian meningkatdan di berhentikan pada siklus II.
Keterampilan menghitung matematika siswa pada materi perkalian rendah.
Siklus 1:
Guru menggunakan jarimatika dalam penyampaian perkalian.
Siklus II
Guru menggunakan jarimatika dalam pemantapan pembelajaran matematika
Keterampilan menghitung perkalian meningkat dari siklus I ke siklus II.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Kaloran, yang beralamatkan di Desa Kaloran
Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.Sekolah ini di bawah pimpinan Bapak
supriyantoS.Pd selaku kepala sekolah. Di SDN Kaloran ini hanya terdapat 1 kelas
pada tiap tingkatnya dengan jumlah siswa pada siswa kelas IV tahun 2011 / 2012 yang berjumlah 16 siswa dengan rincian 9 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada semester II tahun
pelajaran 2011 / 2012.Alasan peneliti mengambil SD NEGERI 2 Kaloran karena
lokasinya dekat dengan rumah peneliti dan mudah dijangkau, selain itu si peneliti
juga menemukan masalah yaitu prestasi perkalian pada murid kelas IV SD Negeri 2
Kaloran juga rendah.Penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan mulai bulan
Febuari sampai Juni tahun 2012 dan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Kaloran
pada semester II tahun ajaran 2011 / 2012. Adapun jadwal penelitian terdapat pada
lampiran 1 hal 76.
Adapun rincian pada penelitian ini pada bulan febuari minggu pertama
peneliti melakukan observasi di SD Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen dan peneliti menemukan masalah.Adapun peneliti mengajukan
judul dan pembuatan proposal pada bulan febuaridan sampai terlaksananya seminar
proposal. Pada bulan maret minggu keempat pengajuan surat izin untuk penelitian.
Penelitian di SD Negeri kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen dari bulan febuari sampai juni 2012.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Kaloran, Kecamatan
Gemolong Kabupaten Sragen Tahun ajaran 2011 / 2012 yang di ampu oleh seorang
guru yang bernama Ibu Titik Murni. Jumlah siswa kelas IV berjumlah 16 siswa
dengan rincian 9 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti menggunakan
bentuk penelitian Tindakan Kelas.Dengan adanya bentuk penelitian yang digunakan
maka strategi penelitian yang digunakan berupa tindakan melalui siklus – siklus,
adapun tujuan – tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswamenghitung
perkalian khususnya menggunakan teknik jarimatika.
Dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan
(planning), penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflecsion).Dan seterusnya sampai ada perbaikan atau peningkatan yang diharapkan
telah tercapai. Kriteria keberhasilan yang ingin di capai ada dalam gambar 3.1 sebagai
berikut:eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas
D. Sumber Data
Sumber data adalah sesuatu yang menjadi sumber untuk memperoleh
sebuah data. Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini
dibedakan menjadi dua:
1. Sumber data pokok atau primer, yaitu:
a. Siswa kelas IV SD NegeriKaloran 2, Kecamatan Gemolong, Kabupaten
Sragen
Perencanaan
PelaksanaanSiklus IRefleksi
Observasi
Perencanaan
PelaksanaanSiklus IIRefleksi
Observasi
Seterusnya sampai pada hasil yang
diharapkan
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Kepala sekolah dan guru kelas IV SD Negeri 2 Kaloran sebagai sumber
informasi.
2. Sumber data sekunder, yaitu: Dokumen dan arsip berupa informasi tertulis
yang berupa kurikulum, silabus pembelajaran, dan daftar nilai matematika
kelas IV.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi,
Sutirno hadi dalam Sugiyono ( 2008 : 145 ) mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting
adalah proses – proses pengamatan dan ingatan.
Observasi ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa ketika pembelajaran di dalam kelas.
Observasi juga dilakukan untuk melihat apakah semua rencana yang dibuat
dapat berjalan dengan baik dan tidak ada penyimpangan sehingga nantinya
hasil yang diharapkan dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran khususnya pada perkalian SD Negeri Kaloran 2 dan guru kelas
IV SD Negeri Kaloran 2.
2. Tes
Seretetan soal, latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan dan kemampuan siswa. Tes ini berupa soal dengan materi
perkalian yang akan diberikan kepada siswa kelas IV SD Negeri
2Kaloran,Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Tes ini dilakukan
tujuannya untuk mengetahui telah berhasil atau tidaknya sebelum dan sesudah
diterapkan teknik jarimatika.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Wawancara
Suatu cara untuk mendapatkan informasi dengan Tanya jawab.
Wawancara digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden melalui
Tanya jawab, misalnya ingin mendapatkan informasi dari murid, guru, orang
tua, dan pendidikan.Wawancara dapat dibedakan menjadi dua yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.Pada penelitian ini
wawancara digunakan untuk mengetahui data awal tentang kemampuan siswa
dari keterangan guru dan siswa kelas IV SDN 2 Kaloran. (Hasil wawancara
terlampir hal 78 no 2).
4. Dokumentasi
Pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktivitas
pemberian jasa yang dianngap berharga dan penting.Dalam penelitian ini yang
digunakan berupa daftar nilai, bukti fisik foto maupun video pada saat
pembelajaran.Dokumen foto maupun video diambil pada siklus I maupun
siklus II.
F. Validitas DataSuatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data yang akan digunakan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam menarik
kesimpulan. Maka dari itu untuk mengetahui data – data perlu menggunakan
trianggulasi data.
Menurut Patton (dalam Sulistiany 1999) ada 2 macam triangulasi sebagai
teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :
Triangulasi data adalah membandingkan persepsi data/informan yang satu dengan
yang lain dalam situasi yang sama.
1. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,
hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang
dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Triangulasi Pengamat (Sumber)
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai
pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil
pengumpulan data.
Untuk menguji validitas data peneliti mengunakan triangulasi data. Dalam
triangulasi data, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membandingkan data atau
informasi terkait kreativitas siswa yaitu sumber data yang diperoleh dari guru kelas
dan beberapa siswa kelas IV, hasil observasi pembelajaran MATEMATIKA melalui
penemuan dan penelitian terbimbing, data nilai kekreativitasan siswa saat tindakan.
Hasil perbandingan data dari sumber data yang berbeda tersebut kemudian
disimpulkan.Selain itu hasil data dari siklus I dan siklus II dicocokkan.
G. Analisis DataTeknik analisis data adalah proses menyusun dan mencari data secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisir data ke dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehinga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. (Sugiyono, 2008 : 244). Disini peneliti menggunakan teknik
analisis deskriptif komparatif, pada penelitian ini peneliti membandingkan data
kuantitatif antar siklus.Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data hasil nilai tes
perkalian siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus II.Kemudian diambil kesimpulan
dari hasil nilai tes kedua siklus tersebut.
Secara sistematis dapat dirumuskan dalam gambar 3.2 berikut :
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.2. Bagan Siklus Analisis Data
Pada bagan di atas, langkah – langkah yang akan ditempuh dalam penelitian
ini adalah :
1. Mengumpulkan data yang ada, berupa data kreativitas dan nilai evaluasi
dan nilai tugas siswa.
2. Melakukan analisis awal, apabila data yang didapat di kelas sudah cukup.
3. Membandingkan kreativitas siswa melalui tes sebelum menggunakan
metode pembelajaran discovery inkuiry terbimbing dan sesudahnya.
4. Membandingkan nilai evaluasi dan nilai tugas siswa sebelum
menggunakan metode pembelajaran discovery inkuiry dan sesudahnya.
5. Melakukan pengayaan data apabila dalam persiapan analisis ternyata
ditemukan data yang kurang lengkap.
6. Merumuskan simpulan akhir bagaimana peningkatan kreativitas siswa.
7. Menyimpulkan bagaimana peningkatan nilai evaluasi dan nilai tugas
siswa.
8. Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam
laporan akhir penelitian.
9.
Penyajian data
(Data Display)
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Pengumpulan data
(Data Collection)
Analisis Data
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Indikator kinerja
Indikator kinerja yang ingin dicapai peneliti adalah meningkatnya kemampuan
pemahaman operasi perkalian dengan teknik jarimatika pada siswa kelas IV SD
Negeri Kaloran II kecamatan gemolong kabupaten sragen yang diharapkan pada
kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) 65.
Penelitian ini akanberahkir setelah 80% Siswa telah mengalami peningkatan
kreativitas belajar siswa. Jika dihitung dari 16 siswa maka;
16 X 80% = 12, 08
Sesuai perhitungan, jika dari 12 dari jumlah Murid sudah mencapai KKM
maka penelitian ini akan berakhir. Jika nilai KKM kurang dari 12 maka penelitian
masih akan dilanjut hingga siswa benar – benar mencapai KKM yang diharapkan.
I. Prosedur PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (action research) dengan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu,
rancangan yang harus dilaksanakan meliputi empat tahap, yaitu : tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), dan tahap
refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan dilaksanakn dalam
dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali
pertemuan tiap pertemuannya 2 x 35 menit. Langkah-langkah dalam penelitian
tindakan kelas ini, sebagai berikut :
1. Siklus 1
a. Tahap perencanaanPeneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) penyusunan RPP sesuai
SK dan KD yang ditetapkan, (2) menyiapkan sarana pendukung seperti ruang
kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran, (3) menyiapkan instrumen tes
kreativitas dan (4) mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.
b. Tahap Perencanaan Tindakan
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Guru (peneliti) melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan dalam skenario pembelajaran pada siklus I.Pelaksanaan
tindakan pada siklus I dilakukan 2 pertemuan. Langkah – langkah yang
dilaksanakan pada tindakan siklus I sebagai berikut :
1. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam, kemudian dilanjutkan
mengkondisikan kelas. Berdoa bersama kemudian presensi kehadiran
siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi
misalnya siswa ditanya mengenai penjumlahan.Selanjutnya guru
memberikan orientasi atau mengingatkan kembali pelajaran yang telah
lalu Dan memberi motivasi kepada siswa agar siswa rajin belajar.
2. Kegiatan inti:
a) Eksplorasi Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mempraktekkan penjumlahan
didepan kelas dan kemudian siswa di gali pengetahuannya tentang
perkalian. Dan siswa disuruh untuk mempraktekkan di depan kelas
tentang perkalian tersebut.
b) Elaborasi Guru memberikan tugas kepada mengenai perkalian.
c) KonfirmasiGuru meminta siswa untuk mengerjakan di depan kelas hasil
pekerjaannya dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Guru meluruskan
kesalahan pemahaman yang ada, memberikan penguatan dan memberi
motivasi kepada siswa untuk lebih semangat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Kegiatan akhirGuru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti siswa
kemudian menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Siswa bersama guru
mengevaluasi hasil pembelajaran sebagai refleksi. Guru memberikan
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kongklusi dan kemudian Siswamengerjakan lembar evaluasi individu.
Siswa diarahkanagar selalu melatih kemampuan berpikir kreatifnya dalam
kehidupan sehari-hari (tindak lanjut). Kemudian guru melakukan refleksi
tentang materi yang telah diajarkan dan Penyampaian pesan-pesan moral dari
guru. Siswa mengisi lembar angket Guru mengucapkan terima kasih
dilanjutkan doa dan salam penutup.
c. Tahap ObservasiObservasi dilakukan oleh guru kelas IV terhadap pelaksanaan tindakan
oleh peneliti dalam pembelajaran matematika materi perkalian
dengan menggunakan teknik jarimatika. Pada tahap pengamatan
dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan kerja
guru di dalam proses pembelajaran matematika materi perkalian
dalam kehidupan di kelas dengan berpedoman pada lembar observasi
aktivitas siswa dan guru.
2) Melakukan penilaian kreativitas siswa dengan berpedoman pada lembar
observasi dan angket yang telah diberikan.
d. Tahap RefleksiPeneliti bersama guru kelas IV membuat refleksi atas tindakan pada
siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa pada
siklus I tentang pemahaman siswa dengan menggunakan metode jarimatika.
Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk membantu menemukan
permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Penemuan masalah yang
akan didiskusikan mengarah pada kelebihan dan kelemahan proses hasil
pembelajaran pada siklus I.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Siklus II
a. Tahap perencanaanPeneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) menganalisis kekurangan yang
terdapat pada siklus I untuk menentukan suatu perbaikan, (2) penyusunan RPP
sesuai SK dan KD yang ditetapkan, (3) menyiapkan sarana pendukung
seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran, (4) menyiapkan
instrumen tes kreativitas dan (5) mempersiapkan lembar observasi siswa dan
guru.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Guru (peneliti) melaksanakan tindakan perbaikan dari temuan pada siklus I.
Langkah-langkah yang di laksanakan pada tindakan siklus II sebagai berikut :
1) Kegiatan awalGuru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas.
Berdoa bersama kemudian presensi kehadiran siswa. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya, dan menyampaikan motivasi.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi Guru bertanya kepada siswa seputar perkalian yang telah diajarkan
pada pertemuan sebelumnya. Guru menggali pengetahuan siswa
tentang perkalian.
b) Elaborasi Guru memberikan tugas perkalian kepada siswa tentang materi
yang telah diajarkan.
c) konfirmasi
Guru meminta siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di depan kelas
dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Guru meluruskan kesalahan
pemahaman yang ada, memberikan penguatan dan memberi motivasi
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepada siswa untuk lebih semangat berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
3) Kegiatan akhirGuru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti siswa
kemudian menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Siswa bersama guru
mengevaluasi hasil pembelajaran sebagai refleksi.Siswamengerjakan lembar
evaluasi individu. Siswa diarahkanagar selalu melatih kemampuan berpikir
kreatifnya dalam kehidupan sehari-hari (tindak lanjut). Guru menyampaikan
pesan agar siswa mau menggunakan jari tangan dalam perkalian. Siswa mengisi
lembar angket Guru mengucapkan terima kasih dilanjutkan doa dan salam penutup.
C. Refleksi
Peneliti bersama guru kelas IV membuat refleksi atas tindakan pada
siklus II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran dan hasil tes kemampuan siswa pada siklus II
dengan menggunakan metode jarimatika..Peneliti juga berdiskusi dengan
kolaborator untuk menemukan temuan-temuan pada siklus II.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi PratindakanSebelum melaksanakan tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti
melaksanakan kegiatan observasi awal pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.Kegiatan
observasi awal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata yang
ada di lapangan berkaitan dengan pembelajaran matematika khususnya pada materi
perkalian. Berdasarkan hasil observasi awal sebelum tindakan didapatkan beberapa
informasi sebagai berikut: siswa kesulitan dalam mata pelajaran Matematika
khususnya pada materi perkalian, masih banyak siswa yang ramai sendiri ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung, sebagian besar siswa masih malu bertanya
jika mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika khususnya tentang materi
perkalian.
Dari hasil observasi tentang materi perkalian menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang mendapatkan nilai di SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk
mata pelajaran Matematika di adalah 65. Dari 16 siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM sebanyak 8 siswa (50%) sementara sisanya 8 siswa (50%) nilainya masih di
bawah KKM. Dari hasil observasi tentang materi perkalian menunjukkan bahwa
masih banyak siswa di SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
tergolong masih rendah. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan
penelitian di kelas IV SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
dengan menerapkan pemahaman operasi perkalian dengan teknik jarimatika.
Data nilai pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2
Kecamatan gemolong Kabupaten Sragen pada saat observasi dapat di lihat pada
daftar lampiran no 2 hal 72.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari data nilai pemahaman perkalian yang terdapat pada lampiran 2 dapat
diketahui bahwa dari 16 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 8
siswa atau 50%, sementara sisanya 8 siswa atau 50% nilainya masih di bawah KKM.
Nilai rata-rata siswa adalah 61, 8 sehingga nilai masih di bawah KKM. Tertera pada
tabel 4.1.
Berdasarkan data nilai dapat dibuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.1
sebagai berikut:4.1 Tabel frekuensi pada pra tindakan
No Rentang nilai Frekuensi Presentase (%)
1 40 - 58 6 37.5 %
2 59 - 67 2 12.5%
3 68 - 76 5 31,25%
4 77 - 85 3 18.75%
5 86 - 94 0 0%
Jumlah 16 100%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka dapat disajikan dengan grafik pada gambar
4.1.sebagai berikut:
Gambar 4.1 nilai matematika pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2 pada saat pratindakan.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4. 1 nilai matematika pada pratindakan
Keterangan warna
Belum tuntas Tuntas
Belum tuntas Tuntas
Berdasarkan tabel 4.1. tentang data nilai matematika pada pratindakan, dapat
dibuat rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai siswa pada tabel
4.2. sebagai berikut:
4.2 Tabel rekapitulasi nilai
No Keterangan Nilai
1 Nilai Terendah 40
2 Nilai Tertinggi 80
3 Rata-rata Nilai 61, 8
4 Ketuntasan Klasikal 50%
Dari tabel 4.2.di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata
nilai siswa pada pratindakan dapat disajikan pada gambar 4.2. sebagai berikut:
6
2
5
3
00
1
2
3
4
5
6
7
40 - 58 59 - 67 68 - 76 77 - 85 86 - 94
Frek
uens
i
Interval nilai
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.2. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-rata Nilai
siswa pada Pratindakan.
Gambar 4. 2 Grafik rekapitulasi nilai
Berdasarkan tabel 4.1. tentang data nilai matematika pada pratindakan, dapat
dilihat bahwa sebelum dilakukan tindakan dari 16 siswa hanya 8 siswa atau 50%
yang memperoleh nilai ketuntasan yaitu nilai sama dengan atau lebih dari 65.
Sedangkan sebanyak 8 siswa atau 50% masih memperoleh nilai di bawah 65.
Data ketuntasan belajar siswa SDN 2 Kaloran pada pratindakan dapat dilihat
pada tabel 4.3.sebagai berikut:
Tabel 4.3. Ketuntasan Belajar siswa pada Pratindakan
No Ketuntasan Jumlah siswa
Jumlah prosentase
1 Tuntas 8 50%
2 Tidak tuntas 8 50%
Dari tabel 4.3.di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik ketuntasan belajar siswa
pada pratindakan pada gambar 4.3. sebagai berikut:
40
80
61, 8
0102030405060708090
Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Nilai
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan Belajar siswa pada Pratindakan
Analisis hasil observasi pada pratindakan diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata
pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi perkalian adalah 50%. Dari
16 siswa, yang tuntas belajar hanya 8siswa atau 50%, sementara 8siswa lainnya atau
50% tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perkalian pada siswa kelas IV
SDN 2 Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen masih rendah. Ketuntasan
belajar siswa yang diharapkan dapat mencapai 80%. Maka dari itu, penelitian ini
dilakukan untuk meningkatkan nilai perkalian padasiswa kelas IV SDN 2 Kaloran
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2012 dengan cara menggunakan
Teknik Jarimatika.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
Deskripsi tindakan pada siklus I terdiri dari pemaparan tahap perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran.Peneliti selanjutnya mengkonsultasikan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat pada guru kelas IV SDN 2 Kaloran
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Persiapan lain yang dilakukan oleh
peneliti adalah mempersiapkan media pembelajaran, lembar observasi, soal
evaluasi dan pedoman penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.
8 8
0
2
4
6
8
10
Tuntas Tidak Tuntas
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I disepakati untuk dilaksanakan menjadi
dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x35
menit.Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25April 2012 dan hari
Rabu tanggal 2 Mei 2012.
Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi
perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika.
Standar Kompetensi: Memahami dan menggunakan sifat – sifat operasi hitung
bilangan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : melakukan operasi perkalian dan pembagian.
Indikator :
Aspek kognitif
1) Dapat mengalikan bilangan satu angka degan bilangan dua angka.
2) Dapat mengalikan dua angka dengan bilangan dua angka.
3) Mengalikan bilangan satu angka dengan dua angka.
Aspek afektif
1) Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perkalian.
Aspek psikomotor
1) Menunjukkan perkalian dengan menggunakan jarimatika.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama membahas tentang perkalian dengan
menggunakan teknik jarimatika dengan guru memberi contoh di depan kelas dan
pada pertemuan kedua membahas tentang perkalian dengan menggunakan teknik
jarimatika dan siswa di suruh mempratekkan di depan kelas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan jarimatika,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Siklus I Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2012. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi
tiga macam yaitu: kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan pembukaan, diawali dengan guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan dilanjutkan guru melakukan presensi. Guru memberikan
apersepsi pada siswa dengan cara memberikan pertanyaan pada siswa: “Anak-
anak apa yang di maksud dengan perkalian?”. Guru memberikan motivasi
pada siswa dengan cara bernyanyi bersama-sama dengan siswa. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siswa.
Kegiatan yang kedua setelah kegiatan pembukaan adalah kegiatan
inti. Kegiatan inti dibagi menjadi 3 macam, yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Dalam kegiatan eksplorasi kegiatannya meliputi:
a) Guru menjelaskan perkalian.
b) Guru menjelaskan perkalian dengan cara bersusun.
c) Siswa memeperhatikan penjelasan guru tentang
menghitung dengan jarimatika.
Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru menunjuk beberapa siswa untuk
mendemonstrasikan menghitung perkalian yang telah di
contohkan oleh guru.
b) Guru menunjuk siswa untuk maju di depan kelas.
c) Guru memberikan soal didepan kelas.
Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang elah
dipelajari.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Guru menyuruh siswa maju untuk mengerjakan didepan
c) Siswa mendengarkan umpan balik positif dari guru.
d) Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani
maju kedepan.
e) Siswa mengerjakan kuis secara individu.
f) Guru bersama siswa mengoreksi bersama pekerjaan siswa.
Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup ini secara
bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru
memberikan soal evaluasi pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan siswa dalam mata perkalian khususnya pada materi perkalian. Guru mengakhiri pembelajaran, dengan menyampaikan pesan moral pada siswa.
2) Siklus I Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 02 Mei 2012.Dalam pertemuan kali ini materi yang
diberikan oleh guru adalah perkalian. Kegiatan pembelajaran dibagi dalam
tiga macam kegiatan, yaitu: kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Kegiatan pembukaan, diawali dengan ketua kelas memimpin doa,
lalu dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Guru memberikan
apersepsi pada siswa dengan cara bertanya pada siswa, “Anak-anak, materi
apa yang telah diajarkan kemarin?”. Guru memotivasi siswa dengan cara
menyanyikan lagu bersama-sama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada siswa.
Kegiatan kedua adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti
dikelompokkan mencadi tiga macam yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru menanyakan kesulitan pada pertemuan sebelunnya.
b) Guru menjelaskan materi yang dianggap sulit.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Siswa memeperhatikan penjelasan guru tentang menghitung dengan
jarimatika.
Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mendemonstrasikan menghitung
perkalian yang telah di contohkan oleh guru.
b) Guru menunjuk siswa untuk maju di depan kelas.
c) Guru memberikan soal didepan kelas.
Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru menyuruh siswa maju untuk mengerjakan didepan
b) Siswa mendengarkan umpan balik positif dari guru.
c) Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju
kedepan.
d) Siswa mengerjakan kuis secara individu.
e) Guru bersama siswa mengoreksi bersama pekerjaan siswa
Kegiatan yang terakhir, adalah kegiatan penutup.Dalam kegiatan penutup
guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa dalam memahami perkalian. Guru menyampaikan pesan moral kepada
siswa yaitu untuk mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dan agar siswa belajar dengan rajin.
c. Observasi
Dalam kegiatan observasi ini yang bertugas menjadi observer adalah wali
kelas IV SDN 2 Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Observer
menggunakan lembar observasi untuk menilai kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti maupun oleh siswa kelas IV SDN 2 Kaloran Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen.. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data
mengenai kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dan kegiatan siswa
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan teknik jarimatika untuk
meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN 2
Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.
Dari data-data observasi siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Kegiatan siswa
Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada
lampiran 16 diperoleh data sebagai berikut :
a) Kedisiplinan siswa memperoleh skor tiga, b) Kesiapan siswa menerima
pelajaran memperoleh skor tiga, c) Keaktifan siswa memperoleh skor dua, d)
Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media visual memperoleh skor dua, e)
Kemampuan siswa melakukan diskusi memperoleh skor tiga, f) Kemampuan
siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi memperoleh skor dua, g)
keadaan siswa dengan linkungan belajar memperoleh skor tiga. H)
kemampuan siswa mengerjakan tes memperoleh skor tiga. Skor total kegiatan
siswa pada siklus I pertemuan pertama adalah dua puluh satu (baik).
Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada
lampiran 11 diperoleh data sebagai berikut:
a) Kedisiplinan siswa memperoleh skor tiga, b) Kesiapan siswa menerima
pelajaran memperoleh skor dua, c) Keaktifan siswa memperoleh skor dua, d)
Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media visual memperoleh skor dua, e)
Kemampuan siswa melakukan diskusi memperoleh skor dua, f) Kemampuan
siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi memperoleh skor dua, g)
keadaan siswa dengan linkungan belajar memperoleh skor tiga. h)
Kemampuan siswa mengerjakan test/kuis memperoleh skor tiga. Skor total
kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua adalah sembilan belas (baik).
Berdasarkan data hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I
pertemuan pertama dan kedua, dapat dihitung bahwa skor rata-rata kegiatan
siswa pada siklus I adalah dua puluh (baik).
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Kegiatan guru
Kegiatan guru siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada
lampiran 14 dengan data sebagai berikut:
a) Membuka pembelajaran memperoleh skor empat, b) kejelasan dan
sistematika penyampaian materi memperoleh skor tiga.c) Pengelolaan kelas
memperoleh skor tiga, c) Kemampuan mengelola waktu pembelajaran
memperoleh skor tiga, d) ketepatan dan daya tarik media memperoleh skor
tiga, e) Kemampuan menggunakan teknik jarimatika memperoleh skor empat,
f) Penggunaan teknik jarimaika memperoleh skor tiga, g) Pemberian umpan
balik memperoleh skor empat, h) Penilaian proses dan hasil belajar siswa
memperoleh skor tiga, i) ketepatan strategi pembelajaran memperoleh skor
tiga, j) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor tiga.
Skor total kegiatan guru dalam siklus I pertemuan pertama adalah tiga puluh
tiga (sangat baik).
Kegiatan guru siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada lampiran
15 dengan data sebagai berikut:
a) Membuka pembelajaran memperoleh skor empat, b) kejelasan dan
sistematika penyampaian materi memperoleh skor tiga, c) Pengelolaan kelas
memperoleh skor empat, d) ketepatan dan daya tarik media memperoleh skor
empat, e) Kemampuan menggunakan teknik jarimatika memperoleh skor
empat, f) Penggunaan teknik jarimaika memperoleh skor empat, g) Pemberian
umpan balik memperoleh skor empat, h) Penilaian proses dan hasil belajar
siswa memperoleh skor empat, i) ketepatan strategi pembelajaran
memperoleh skor tiga, j) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor
empat. Skor total kegiatan guru dalam siklus I pertemuan kedua adalah tiga
puluh tujuh (sangat baik).
Berdasarkan data hasil observasi kegiatan guru pada siklus I
pertemuan pertama dan kedua, dapat dihitung bahwa skor rata-rata kegiatan
guru pada siklus I adalah tiga puluh lima (sangat baik).
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Hasil observasi peningkatan operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN 2
Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten sragen.
Berdasarkan hasil tes operasi perkalian pada siklus I pertemuan
pertama (lampiran 3) dan siklus I pertemuan kedua kemudian dirata-rata dan
didapatkan nilai tes operasi perkalian pada siklus I .
Dari data nilai operasi perkalian pada siklus I (lampiran 3).
4.4 Tabel nilai operasi perkalian pada siklus I
No Rentang nilai Frekuensi Presentase (%)
1 45 - 52 3 18.75 %
2 53 - 60 3 18.75%
3 61 - 68 1 6.25%
4 69 - 76 6 37.5%
5 77 - 85 3 18.75%
Jumlah 16 100%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat disajikan dengan grafik histrogam pada
gambar 4.4.sebagai berikut:
Gambar 4.4.Grafik Histrogam Nilai matematika pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada siklus 1.eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.4.Grafik Histrogam Nilai matematika pada siklus I
Ket warna
Tidak tuntas Tidak tuntas tidak tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan tabel 4.4. tentang data nilai matematika siswa kelas IV SDN Kaloran
2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada siklus I, dapat dibuat rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai siswa pada tabel 4.5. sebagai berikut:
Tabel 4.5. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Siswa
pada Siklus I
No Keterangan Nilai
1 Nilai Terendah 45
2 Nilai Tertinggi 80
3 Rata-rata Nilai 66, 6
4 Ketuntasan Klasikal 56.25%
0
1
2
3
4
5
6
7
45 - 52 53 - 60 61 - 68 69 - 76 77 - 85
Frek
uens
i
Interval nilai
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari tabel 4.5.di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata
nilai siswa pada siklus I dapat disajikan pada gambar 4.5. sebagai berikut:
Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-rata Nilai
Siswa pada Siklus I
Dari tabel 4.5.dan gambar 4.5. di atas dapat dinyatakan bahwa setelah dilakukan
tindakan pada siklus I, prosentase ketuntasan belajar siswa naik. Pada pratindakan
prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 50% dan pada siklus I naik menjadi
56.25%.
Data ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dibuat dalam tabel 4.6 sebagai
berikut:
Tabel 4.6. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
No Ketuntasan Jumlah peserta didik
Jumlah prosentase
45
80
66,6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Nilai
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 Tuntas 9 56.25%
2 Tidak tuntas 7 43.75%
Dari tabel 4.6 di atas, dapat disajikan dalam gambar 4.6. sebagai berikut:
Gambar 4.6 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
a. Analisis dan Refleksi
Dari hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan analisis dan refleksi
terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan guru
dan siswa sudah baik. Pada siklus I didapatkan ketuntasan hasil belajar siswa
dalam perkalian sebesar 56.25% , sehingga masih belum mencapai target
ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 80%. Dengan belum tercapainya target
ketuntasan yaitu 80% maka penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus II.
Pada siklus I ini, menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam mata
pelajaram matematika khususnya pada materi perkalian belum mencapai target
0123456789
10
Tuntas Tidak Tuntas
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang telah ditentukan yaitu 80% siswa dapat mencapai nilai sama dengan atau
lebih dari 65 (KKM). Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan pada siklus I.
Adapun beberapa permasalahan tersebut dan solusinya adalah sebagai
berikut:
1) Sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menentukan perkalian
khususnya menggunakan jari tangan hal ini dikarenakan siswa masih
malu bertanya pada guru apabila kesulitan. Solusinya adalah guru
harus mampu memotivasi siswa untuk berani bertanya dan
membimbing siswa yang masih kesulitan.
2) Ada beberapa siswa yang cenderung ramai sendiri sehingga membuat
kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Solusinya adalah guru harus
mampu mengkondisikan kelas menjadi kondusif dengan cara
memberikan suatu lagu atau yel-yel di tengah-tengah proses
pembelajaran agar siswa yang semula tidak memperhatikan pelajaran
menjadi terfokus kembali pada pelajaran.
3) Siswa belum begitu terampil dalam menggunakan jari tangan.
Solusinya adalah guru harus lebih inovatif lagi dalam memberikan
penjelasan, dalam mendemonstrasikan cara menggunakan jari tangan
yang baik dan benar, dan memberikan bimbingan pada siswa yang
masih kesulitan.
4) Sebagian besar siswa tidak begitu antusias jika diminta untuk maju
ke depan mendemonstrasikan perkalian menggunakan jari tangan.
Solusinya adalah guru harus memberikan penghargaan pada siswa
yang berani maju ke depan untuk mendemonstrasikan perkalian
menggunakan jari tangan di depan kelas.
2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II
Deskripsi tindakan pada siklus II terdiri dari pemaparan pada tahap
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran.Peneliti selanjutnya mengkonsultasikan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat pada guru kelas IV SDN 2 Kaloran
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Persiapan lain yang dilakukan oleh
peneliti adalah mempersiapkan media pembelajaran, lembar observasi, soal
evaluasi dan pedoman penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.
Pelaksanaan tindakan dalam siklus II disepakati untuk dilaksanakan menjadi
dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x35
menit. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012 dan hari
Rabu tanggal 16 Mei 2012.
Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi perkalian
dengan menggunakan teknik jarimatika.
Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat – sifat operasi
hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : melakukan operasi perkalian dan pembagian.
Indikator :
Aspek kognitif
1) Dapat mengalikan bilangan satu angka degan bilangan dua angka.
2) Dapat mengalikan dua angka dengan bilangan dua angka.
Aspek afektif
1) Mengalikan bilangan satu angka dengan dua angka.
2) Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perkalian.
Aspek psikomotor
1) Menunjukkan perkalian dengan menggunakan jarimatika.
b. Pelaksanaan Tindakan
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dibagi menjadi dua kali
pertemuan.Pada pertemuan pertama membahas tentang perkalian menggunakan
teknik jarimatika dan pada pertemuan kedua mengulang dari pertemuan pertama
tujuannya adalah untuk memperjelas pada pertemuan pertama.
Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan teknik
jarimatika, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Siklus II Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012. Kegiatan pembelajaran
dibagi menjadi tiga macam yaitu: kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan, diawali dengan guru meminta
ketua kelas untuk memimpin doa dan dilanjutkan guru melakukan presensi.
Guru memberikan apersepsi pada siswa dengan cara memberikan pertanyaan
pada siswa: “Anak-anak pada pertemuan kemarin bapak mrngajarkan tentang
apa? Guru memberikan motivasi pada siswa dengan cara bernyanyi bersama-
sama dengan siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada siswa.
Kegiatan yang kedua setelah kegiatan pembukaan adalah kegiatan
inti. Kegiatan inti dibagi menjadi 3 macam, yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Dalam kegiatan eksplorasi kegiatannya meliputi:
a. Guru menjelaskan perkalian
b. Guru menjelaskan perkalian dengan cara bersusun
c. Siswa memeperhatikan penjelasan guru tentang menghitung dengan
jarimatika
Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:
a. Guru menjelaskan perkalian
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Guru menjelaskan perkalian dengan cara bersusun
c. Siswa memeperhatikan penjelasan guru tentang menghitung dengan
jarimatika.
Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang elah dipelajari.
b) Guru menyuruh siswa maju untuk mengerjakan didepan
c) Siswa mendengarkan umpan balik positif dari guru.
d) Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju
kedepan.
e) Siswa mengerjakan kuis secara individu.
f) Guru bersama siswa mengoreksi bersama pekerjaan siswa.
Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup ini secara
bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan soal evaluasi pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh keterampilan siswa dalam menggunakan teknik jarimatika.
Guru mengakhiri pembelajaran, dengan menyampaikan pesan moral pada
siswa.
2) Siklus II Pertemuan Kedua
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 16 Mei 2012.Dalam pertemuan kali ini materi yang
diberikan oleh guru adalah pemantapan nilai perkalian padsa pertemuan
pertama.Kegiatan pembelajaran dibagi dalam tiga macam kegiatan, yaitu:
kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan
pembukaan, diawali dengan ketua kelas memimpin doa, lalu dilanjutkan
dengan guru melakukan presensi. Guru memberikan apersepsi pada siswa
dengan cara bertanya pada siswa, Guru memotivasi siswa dengan cara Guru
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memberikan semangat kepada siswa. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada siswa.
Kegiatan kedua adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, kegiatannya meliputi:
a) Guru menanyakan kesulitan pada pertemuan sebelunnya
b) Guru menjelaskan materi yang dianggap sulit
c) Siswa memeperhatikan penjelasan guru tentang menghitung
dengan jarimatika.
Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mendemonstrasikan
menghitung perkalian yang telah di contohkan oleh guru.
b. Guru menunjuk siswa untuk maju di depan.
Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:
a. Guru menyuruh siswa maju untuk mengerjakan didepan
b. Siswa mendengarkan umpan balik positif dari guru.
c. Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju
kedepan.
d. Siswa mengerjakan kuis secara individu.
e. Guru bersama siswa mengoreksi bersama pekerjaan siswa.
Kegiatan yang terakhir, adalah kegiatan penutup.Dalam kegiatan penutup guru
dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru
memberikan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa dalam
menggunakan teknik jarimatika. Guru menyampaikan pesan moral pada siswa.
b. Observasi
Dalam kegiatan observasi ini yang bertugas menjadi observer adalah wali
kelas IV SDN 2 Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Observer
menggunakan lembar observasi untuk menilai kegiatan yang dilakukan oleh
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
peneliti maupun oleh siswa kelas IV SDN 2 Kaloran Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen.. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data
mengenai kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dan kegiatan siswa
selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan teknik jarimatika untuk
meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN 2
Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.
Dari data-data hasil observasi pada siklus II diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) Kegiatan siswa
Kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada
lampiran 20 dengan hasil sebagai berikut:
a) Kedisiplinan siswa memperoleh skor empat, b) Kesiapan siswa
menerima pelajaran memperoleh skor tiga, c) Keaktifan siswa memperoleh
skor empat, d) keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media visual
memperoleh skor tiga, e) kemampuan siswa melakukan diskusi memperoleh
skor tiga, f) Kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi
memperoleh skor tiga, g) keadaan siswa dengan lingkungan belajar
memperoleh skor tiga, h) Kemampuan siswa mengerjakan test/kuis
memperoleh skor tiga. Skor total kegiatan siswa pada siklus II pertemuan
pertama adalah dua puluh lima (sangat baik).
Kegiatan siswa pada siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada
lampiran 21 dengan hasil sebagai berikut:
a) Kedisiplinan siswa memperoleh skor empat, b) Kesiapan siswa
menerima pelajaran memperoleh skor empat, c) Keaktifan siswa memperoleh
skor empat, d) keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media visual
memperoleh skor tiga, e) kemampuan siswa melakukan diskusi memperoleh
skor tiga, f) Kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi
memperoleh skor tiga, g) keadaan siswa dengan lingkungan belajar
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memperoleh skor tiga h)Kemampuan siswa mengerjakan test/kuis
memperoleh skor empat. Skor total kegiatan siswa pada siklus II pertemuan
kedua adalah dua puluh tujuh (sangat baik).
Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan
pertama dan kedua, setelah dihitung diperoleh hasil bahwa skor rata-rata
kegiatan siswa pada siklus II adalah dua puluh enam (sangat baik).
2) Kegiatan guru
Kegiatan guru siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada
lampiran 18 dengan hasil sebagai berikut:
a) Membuka pelajaran memperoleh skor empat, b) Kejelasan dan
sistematika penyampaian materi memperoleh skor empat, c) Pengelolaan
kelas memperoleh skor empat, d) Ketepatan dan daya tarik media
memperoleh skor empat, e) kemampuan menggunakan teknik jarimatika
memperoleh skor empat, f) penggunaan teknik jarimatika memperoleh skor
tiga, g) Pemberian umpan balik memperoleh skor empat, h) Penilaian proses
dan hasil belajar siswa memperoleh skor tiga, i) ketepatan strategi
pembelajaran memperoleh skor empat, j) Kemampuan menutup pelajaran
memperoleh skor empat.
Skor total kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama adalah tiga puluh
tujuh (sangat baik).
Kegiatan guru siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada
lampiran 25 dengan hasil sebagai berikut:
a) Membuka pelajaran memperoleh skor empat, b) Kejelasan dan
sistematika penyampaian materi memperoleh skor empat, c) Pengelolaan
kelas memperoleh skor empat, d) Ketepatan dan daya tarik media
memperoleh skor empat, e) kemampuan menggunakan teknik jarimatika
memperoleh skor empat, f) penggunaan teknik jarimatika memperoleh skor
empat, g) Pemberian umpan balik memperoleh skor empat, h) ) Penilaian
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
proses dan hasil belajar siswa memperoleh skor tiga, i) ketepatan strategi
pembelajaran skor empat, j) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh
skor empat.
Skor total kegiatan guru pada siklus II pertemuan kedua adalah tiga puluh
sembilan (sangat baik).
Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan
pertama dan kedua, setelah dihitung diperoleh skor rata-rata kegiatan guru
pada siklus II adalah tiga puluh delapan (sangat baik).
3) Hasil observasi peningkatan materi perkalian dengan meggunakan teknik
jarimatika pada siklus II
Berdasarkan hasil tes perkalian pada siklus II pada pertemuan
pertama (lampiran 4) dan pertemuan kedua (lampiran 4) kemudian dirata-rata
diperoleh nilai tes perkalian pada siklus II (lampiran 4). Data nilai tes
perkalian pada siklus II sebagai berikut:
Dari data nilai tes Matematika dapat dilihat bahwa dari 16 siswa
yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 13siswa atau 81,25% dan
yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa atau 18,75%
Nilai rata-rata tes matematika pada siklus II adalah 76,25.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Nilai tes Matematika Kelas IV SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada Siklus 1eX
Pert P
DF
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Nilai tes Matematika pada siklus II
No Rentang nilai Frekuensi Presentase (%)
1 50 - 58 1 6,25% %
2 59 - 67 2 12,5%
3 68 - 76 1 6.25%
4 77 - 85 4 25%
5 86 - 95 8 50%
Jumlah 16 100%
Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat disajikan dalam grafik histrogram seperti
pada gambar 4.7. sebagai berikut:
Gambar 4.7. Grafik Histrogram Data Nilai matematika pada siswa kelas IV SDN
Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada siklus II.
Tidak tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas
Berdasarkan tabel 4.7. tentang data nilai tes matematika siswa
kelas IV SDN Kaloran 2 kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada
0123456789
50 - 58 59 - 67 68 - 76 77 - 85 86 - 95
Frek
uens
i
Interval nilai
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siklus II, dapat dibuat rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-
rata nilai siswa pada tabel 4.8. sebagai berikut:
4. 8 Rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai siswa.
No Keterangan Nilai
1 Nilai Terendah 40
2 Nilai Tertinggi 90
3 Rata-rata Nilai 76,25
4 Ketuntasan Klasikal 81,25%
Dari tabel 4.8.di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata
nilai siswa pada siklus II dapat disajikan pada gambar 4.8. sebagai berikut:
Gambar 4.8. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai Rata-rata siswa pada Siklus II
Dari tabel 4.8dan gambar 4.8 di atas dapat dinyatakan bahwa setelah dilakukan
tindakan pada siklus II, prosentase ketuntasan belajar siswa naik. Pada kondisi awal
40
90
76,25
0102030405060708090
100
Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
atau pratindakan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 50% meningkat menjadi
56,25% pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81,25%.
Data ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dibuat dalam tabel
4.9.sebagai berikut:
Tabel 4.9. Ketuntasan Belajar siwa pada Siklus II
No Ketuntasan Jumlah peserta didik
Jumlah prosentase
1 Tuntas 13 81,25%
2 Tidak tuntas 3 18,75%
Dari tabel 4.9.di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.9. sebagai berikut :
Gambar 4.9. Grafik Ketuntasan Belajar siswa pada Siklus II
c. Analisis dan Refleksi
0123456789
10
Tuntas Tidak Tuntas
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Data-data hasil penelitian pada siklus II yang sudah terkumpul, kemudian
dianalisis dan direfleksi. Berdasarkan hasil dari analisis dan refleksi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Siswa sudah mampu menggunakan teknik jarimatika dalam
mengerjakan soal perkalian. Siswa juga sudah berani bertanya jika
mereka mengalami kesulitan.
2) Kondisi belajar yang semula kurang kondusif, pada siklus II sudah
kondusif dan siswa sudah tidak ramai lagi dan dapat fokus pada
pembelajaran.
3) dalam penggunaan teknik jarimatika dalam mengerjakan soal
perkalian sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan ketuntasan
klasikal pada siklus II yaitu 81,25% atau 13 siswa mendapatkan nilai
di atas 65 (KKM) dan sisanya hanya 3 siswa saja yang nilainya di
bawah 65 (KKM). siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah
3 orang, hal ini disebabkan 3 siswa tersebut kurang fokus ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung dan mereka cenderung
ramai sendiri.
4) Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah sangat baik. Hal
ini dibuktikan dengan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II
yang skornya adalah dua puluh enam (sangat baik). Skor ini
meningkat dibandingkan dengan skor pada siklus I yaitu dua puluh
(baik).
Dari hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan analisis dan refleksi
hasil pembelajaran.Dari hasil observasi kegiatan siswa dalam mengerjakan
soal perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika sangat baik. Pada siklus
II didapatkan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 81,25% dan meningkat
dibandingkan ketuntasan pada siklus I. Dengan tercapainya target ketuntasan
minimal (80%) maka penelitian dapat dihentikan.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan secara signifikan hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan dalam mengerjakan soal perkalian mulai dari
sebelum tindakan atau pratindakan sampai setelah tindakan yang meliputi siklus I
dan II. Dari hasil yang disajikan dalam bentuk tabel daftar perbandingan nilai dari
sebelum tindakan hingga sesudah tindakan yang meliputi siklus I dan II akan
diketahui hubungan peningkatan dalam mengerjakan soal perkalian dengan
menggunakan teknik jarimatika antar siklus. Adapun perbandingan data nilai dalam
mengerjakan soal perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika dari pratindakan,
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Dari daftar perbandingan nilai tes perkalian siswa dari pra tindakan, siklus 1 dan
siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.10. sebagai berikut:
Tabel 4.10 Data Distributif Frekuensi Perbandingan Nilai tes perkalian Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Interval Nilai FrekuensiPratindakan Siklus I Siklus II
1. 40 - 58 6 3 12. 59 - 67 2 3 23. 68 - 76 5 1 14. 77 - 85 3 6 45. 86 - 94 0 3 8
Jumlah 16 16 16
Dari tabel 4.10.di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.10. sebagai
berikut:eX
Pert P
DF
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Nilai perkalian pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Nilai tes perkalian pada pratindakan, siklus I, hingga siklus II mengalami
peningkatan. Pada pratindakan nilai tertinggi mencapai 80, dan siklus I mengalami
kesamaan 80, pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 90. Begitu halnya dengan
nilai terendah pada pratindakan mencapai 40, kemudian mengalami kenaikan pada
siklus I menjadi 45 dan pada siklus II menjadi 40. Demikian juga dengan nilai rata-
rata, selalu naik dari 61,8 pada pratindakan, menjadi 66,6 pada siklus I dan 76,25
pada siklus II.
Perbandingan rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata
pada pratindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11.sebagai berikut:
Tabel 4.11. Perbandingan Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Keterangan NilaiPratindakan Siklus I Siklus II
Nilai Terendah 45 40 40Nilai Tertinggi 80 80 90Rata-rata Nilai 61,6 66,6 76,25
60 60
90
0
10
20
30
40
50
60
70
80
prasiklus siklus 1 siklus 2
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perbandingan rekapitulsi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai pada
tabel 4.11.di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.11. sebagai berikut:
Gambar 4.11.Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Rata-rata Nilai, dan Nilai Tertinggi pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa pada
pratindakan, siklus I, dan siklus II mengalami kenaikan. Pada pratindakan ketuntasan
belajar siswa adalah 50% atau 8 siswa. Pada siklus I, ketuntasan belajar siswa naik
menjadi 56,25% atau 9 siswa. Begitu juga dengan siklus II, ketuntasan belajar siswa
juga mengalami kenaikan menjadi 81,25% atau 13 siswa.
Data perbandingan ketuntasan belajar siswa pada pratindakan, siklus I, dan
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12.sebagai berikut:
Tabel 4.12. Perbandingan Ketuntasan Belajar siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Pratindakan
Pratindakan
Pratindakan
Siklus I
Siklus I
Siklus I
Siklus II
Siklus II
Siklus II
0102030405060708090
100
Nilai Terendah Rata-rata Nilai Nilai Tertinggi
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tuntas 8 50% 9 65,25% 13 81,25%
Tidak Tuntas 8 50% 7 43,75% 3 18,75%
Berdasarkan perbandingan ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12. di atas,
dapat disajikan dalam grafik perbandingan ketuntasan belajar siswa pada gambar
4.12. sebagai berikut:
Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar siswa pada
Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
D. Pembahasan hasil penelitianBerdasarkan hasil analisis data setelah dilakukan tindakan penelitian, dengan
menggunakan teknik jarimatika, pada mata pelajaran matematika khususnya pada
materi mengalami peningkatan. Hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya
prosentase ketuntasan hasil belajar pada materi perkalian dari tes pratindakan yang
Pratindakan PratindakanSiklus I
Siklus I
Siklus II
Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
14
Tuntas Tidak TuntaseXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
semula hanya mencapai 50% meningkat menjadi 65,25% pada siklus I dan meningkat
lagi menjadi 81,25% pada siklus II.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pratindakan, siklus I, hingga
siklus II terjadi peningkatan baik peningkatan siswa dalam mengerjakan soal
perkalian maupun cara menggunakan teknik jarimatika, peningkatan kegiatan siswa
dan peningkatan kegiatan guru . Berikut ini akan dibahas secara rinci berkenaan
dengan peningkatan perkalian dan cara menggunakan teknik jarimatika, peningkatan
kegiatan siswa dan peningkatan kegiatan guru dari pratindakan, siklus I, hingga siklus
II.
1. Peningkatan penggunaan teknik jarimatika pada siswa kelas IV
Nilai perkalian di SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen pada kondisi awal atau pratindakan masih tergolong rendah. Hal ini
terlihat pada hasil observasi yang dilakukan sebelum tindakan, yang
menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan yang didapatkan hanya mencapai
50% atau 8 siswa yang tuntas. Namun, setelah diadakan suatu tindakan yaitu
dengan menggunakan teknik jarimatika pada materi perkalian, prosentase
ketuntasan belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan yaitu menjadi
65,25% atau 9 siswa tuntas belajar. Ketuntasan belajar siswa dalam mata
pelajaran perkalian juga mengalami peningkatan lagi yaitu pada siklus II
ketuntasan belajar menjadi 81,25% atau 13siswa tuntas belajar.
Peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa dari pratindakan ke
siklus I hingga siklus II juga diikuti dengan kenaikan nilai tertinggi, nilai
terendah, dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa baik pada pratindakan,
siklus I, hingga siklus II. Pada tes perkalian pada pratindakan nilai tertinggi
yang diperoleh siswa adalah 80, kemudian pada siklus I juga 80, dan pada
siklus II naik menjadi 90. Demikian halnya dengan nilai terendah yang
diperoleh siswa. Pada pratindakan nilai terendah adalah 45, kemudian pada
siklus I nilai terendah menjadi 40, dan pada siklus II nilai terendah menjadi
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40. Sementara itu, rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan. Pada
pratindakan rata-rata nilai siswa adalah 61,8. Pada siklus I rata-rata nilai naik
menjadi 66,6 dan pada siklus II rata-rata nilai naik lagi menjadi 76,25.
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik jarimatika dapat
meningkatkan mata pelajaran matematik khusussnya pada materi perkalian.
Terbukti dari terjadinya peningkatan baik dari prosentase ketuntasan belajar,
nilai tertinggi, nilai terendah, dan rata-rata nilai siswa dari pratindakan, siklus
I, hingga siklus II.
2. Peningkatan Kegiatan siswa
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I hingga
siklus II, juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kegiatan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan teknik jarimatika pada
mata pelajaran matematika khususnya pada materi perkalian.
Pada siklus I kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran
mendapatkan skor 20 dengan kategori adalah baik. Pada siklus II skor
kegiatan siswa mengalami peningkatan menjadi 26 dengan kategori adalah
sangat baik.
3. Peningkatan Kegiatan Guru
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan
siklus II, menunjukkan bahwa kegiatan guru selama di kelas dalam
meningkatkan mata pelajaran matematika pada materi perkalian dengan
menggunakan teknik jarimatika mengalami peningkatan.
Pada siklus I kegiatan guru dalam meningkatkan mata pelajaran
matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika
mendapatkan skor 35 dengan kategori adalah sangat baik. Pada siklus II skor
kegiatan guru meningkat menjadi 38 dengan kategori adalah sangat baik.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa tingkat
pencapaian ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN kaloran 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen meningkat. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sudah
mencapai target yang telah peneliti tentukan yaitu 80% siswa mendapatkan nilai sama
dengan atau lebih besar dari 65 (KKM). Pada siklus II siswa mendapatkan nilai diatas
KKM sebanyak 81,25% atau 13 siswa dari 16 siswa yang ada, dan sisanya 18,75%
atau 3 siswa mendapat nilai di bawah KKM, hal ini disebabkan karena siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan
penjelasan guru.
Dengan demikian adanya peningkatan meningkatkan mata pelajaran
matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika yang
ditandai dengan meningkatnya nilai tes yang dicapai oleh siswa memberikan bukti
bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil dan diakhiri pada
siklus II.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada mata
pelajaran matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika
di SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2012.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
dua siklus dengan menggunakan teknik jarimatika dalam pembelajaran matematika
khususnya pada materi perkalian pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2 Kecamatan
Gemolong Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa: Upaya Peningkatan
pemahaman operasi perkalian dengan teknik jarimatika pada siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun 2012. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai tes perkalian pada siswa kelas IV
SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Pada kondisi awal atau
pratindakan, nilai rata-rata siswa 61,8dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar
50%. Siklus I nilai rata-rata siswa 66,6dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar
56,25%. Siklus II nilai rata-rata siswa 76,25 dengan prosentase ketuntasan klasikal
sebesar 81,25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik
jarimatika dapat meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV
SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada tahun Tahun 2012.
B. Implikasi
1. Implikasi TeoritisHasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik jarimatika dapat
meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa kelas IV SDN Kaloran 2
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen pada Tahun 2012.Hal ini menunjukkan
bahwa secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
untuk menerapkan teknik jarimatika pada mata pelajaran matematika khususnya
dalam pemahaman operasi perkalian.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dalam upaya
untuk meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada siswa dan meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
pembelajaranya itu model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelaja
ran, media pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran.
C. Saran
1. Bagi Gurua. Guru hendaknya dapat memilih teknik pembelajaran yang sesuai,
khususnya dalam pemahaman operasi perkalian. Sebagai salah satu
alternatif, teknik jarimatika sangat cocok diterapkan dalam
pemahaman operasi perkalian, karena sudah terbukti bahwa teknik
jarimatika dapat meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada
siswa kelas IV SDN Kaloran 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen.
b. Adanya tindak lanjut penerapan teknik jarimatika pada materi
pelajaran matematika.
2. Bagi siswaa. Dalam pembelajaran pemahaman operasi perkalian siswa harus berani
bertanya apabila mengalami kesulitan dan aktif dalam pembelajaran.
b. Siswa hendaknya berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan teknik jarimatika dan selalu mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru, khususnya tugas tentang pemahaman
operasi perkalian.
c. Siswa tidak hanya menguasai materi perkalian yang diberikanoleh
guru di sekolah tetapi harus dapat mengaplikasikannya dalam kehidu
pan sehari-hari.
eXPert
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Bagi Sekolah
Sekolah, dalam hal ini khususnya kepala sekolah hendaknya memberikan
pengarahan kepada guru agar menggunakan teknik jarimatika dalam
materi pemahaman operasi perkalian, agar pemahaman operasi perkalian
siswa dapat meningkat.
e. Peneliti lainDapat digunakan untuk bahan referensi untuk bahan mengerjakan
tugas akhir.
eXPert
Trial