uji serologi dalam virologi

Upload: herry2sw

Post on 05-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    1/15

    UJI SEROLOGI DALAM VIROLOGI

    PENDAHULUAN

    Antibodi dihasilkan oleh sistem imun sebagai respon terhadap berbagai ancaman

     bagi tubuh, seperti infeksi, dan serologi merupakan ilmu pengukuran antibodi-

    antibodi tersebut di dalam serum. Secara konvensional, istilah ‘serologi’ juga

    meliputi studi mengenai serum untuk antigen dan, melalui pengembangandefinisi, suatu tes yang melibatkan sebuah reaksi antigen – antibodi yang

    didefinisikan sebagai uji atau tes serologi. ji serologi menyadari fakta bah!a

    sebagian besar infeksi virus dan banyak infeksi bakteri, jamur dan parasit

    menimbulkan respon antibodi yang baik. ji-uji tersebut telah digunakan untuk 

    diagnosa penyakit yang disebabkan oleh virus atau penyakit lainnya dimana

    organisme tidak mudah untuk diisolasi, seperti Toksoplasma dan sipilis. "ada

    infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti hepatitis #, dimana terjadi fase

     perpanjangan viraemic  $endemik yang disebabkan oleh virus%, teknik-teknik 

    serupa dapat digunakan untuk mendeteksi antigen virus. #ab ini, !alaupun

    sebagian besar bersinggungan dengan serologi virus, juga akan

    mempertimbangkan uji-uji serologi lainnya yang baru-baru ini digunakan di

    dalam laboratorium-laboratorium serologi untuk diagnose penyakit menular dan

    akan mengulas mengenai prinsip, teknik, interpretasi dan masa depan dari uji-uji

    tersebut.

    PRINSIP

    &elas antibodi yang dihasilkan atau diproduksi dan properti-properti

    fungsionalnya dapat dieksploitasi guna mengukur respon imun setelah infeksi.

    &elas-kelas antibodi yang sangat bermanfaat dalam mengukur respon imun adalah

    'g( dan 'g). "engukuran sekresi dan serum antibodi 'gA juga sangat bermanfaat

    namun secara teknis lebih sulit sehingga tidak digunakan secara rutin di dalam

    laboratorium diagnosa. Antibodi pertama yang dihasilkan setelah infeksi primer 

    1

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    2/15

    adalah kelas 'g( dan secara umum menjadi dapat terdeteksi * – + hari setelah

    munculnya gejala, namun tetap dapat terdeteksi selama – *+ minggu. Antibodi

    'g) tertentu mulai muncul pada * – + minggu dan tetap dapat terdeteksi selama

     beberapa tahun, jika tidak seumur hidup, setelah infeksi terjadi. leh karena itu,

    virus antibodi 'g) tertentu itu sendiri dihubungkan dengan infeksi masa lalu dan

     pada sebagian besar kasus menandakan imunitas dengan infeksi di masa

    mendatang. i sisi lain, karena virus antibodi 'g( tertentu secara umum dapat

    terdeteksi setelah / bulan, keberadaannya mengindikasikan infeksi yang terjadi

    saat ini. )ambar +0.* menunjukkan sebuah representasi grafis dari respon 'g(

    dan 'g) setelah infeksi primer. leh karena itu, pengukuran antibodi 'g) dan 'g(

    tertentu di dalam sebuah sampel serum tunggal, dapat membantu diagnose dan

    membedakan infeksi virus di masa lalu dengan infeksi virus yang terjadi saat ini.

    #anyak teknik, seperti 12'SA atau 1'A $enzyme-linked immunoassay%, '3A

    $immunofluorescent assay% dan 4'A $radioimmunoassay% telah dikembangkan

    untuk mengukur 'g( dan 'g) tertentu. Assay $uji kadar logam% tersebut biasanya

    digunakan untuk mendapatkan hasil akhir yang ‘kualitatif’, yakni, hasil akhir tes

    yang positif atau negatif, dan bukan k!antitatif. (ereka memiliki prinsip-prinsip

    yang sama, dimana reaksi antibodi dengan antigen dideteksi melalui penambahan

    antibodi kedua yang diberikan kepada immunoglobulin manusia. Anti-

    imunoglobulin dilabeli dengan fluorescein $'3A%, en5im $12'SA% atau radioisotop

    $4'A%. 6eknik-teknik tersebut juga dapat digunakan untuk mendeteksi antigen.

    Antibodi yang diproduksi sebagai respon terhadap sebuah infeksi bisa jadi

    memiliki properti fungsional yang berbeda, yakni, properti fungsional yang bisa

     jadi merupakan pelengkap  fixing $memperbaiki secara lengkap%,

    haemagglutinating   $memadukan haemolisis% atau neutralizing $menetralkan%.

    Antigen-antigen yang terdapat pada virus menentukan properti fungsional

    antibodi yang dihasilkan sebagai respon, sehingga hanya virus-virus tersebut

    $misal, rubella, campak atau influen5a% yang memiliki haemagglutin, yang akan

    menghasilkan antibodi yang memadukan haemolisis. "engetahuan mengenai

    struktur antigenik dari sebuah virus dapat digunakan untuk merancang uji serologi

    yang sesuai, seperti uji complement fixation  $73%, haemagglutination $8A% atau

    2

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    3/15

    haemagglutination inhibition  $8'%. ji-uji tersebut mendeteksi kelas-kelas 'g)

    dan 'g( antibodi pada saat bersamaan dan mampu untuk menghitung respon

    serologi. #erbagai dilusi serum dapat dilakukan untuk menentukan titer dari

    antibodi yang ada. Sampel-sampel serum yang dari masa akut dan sembuh

    diperlukan guna membuat sebuah diagnosa mengenai infeksi saat ini, peningkatan

    kadar antibodi sebanyak empat kali lipat atau lebih telah didiagnosa.

    Teknik 

    6eknik-teknik serologi dapat dibagi berdasarkan pada kompleksitas dari suatu tes

    atau pengujian. 6es yang paling sederhana adalah tes yang dimana keberadaan

    antibodi ditunjukkan oleh sebuah interaksi sederhana dengan antigen $uji

     presipitasi atau aglutinasi%. #erikutnya adalah tes atau pengujian yang melibatkan

     beberapa system indicator untuk mendeteksi reaksi antigen – antibodi $netralisasi

    atau fiksasi lengkap%. "engujian atau tes yang paling kompleks melibatkan

     penggunaan sistem antibodi berlabel kedua, seperti 12'SA atau '3A.

    Presipitasi

    (etode difusi ganda $% milik uchterlony dapat digunakan untuk mendeteksi

    antibodi maupun antigen. "ada kasus pertama, antigen yang diketahui, digunakan

    dan pada kasus kedua, antibodi dengan spesifisitas yang diketahui, digunakan.

    Antibodi dan antigen berdifusi satu sama lain di dalam gel agarose  dan garis

     presipitasi putih mengindikasikan sebuah reaksi positif. Secara spesifik, 7'1

    $counter-immunoelectrophorescence% mengarahkan pergerakan antigen dan

    antibodi ke satu sama lain di dalam sebuah cairan elektrik sehingga lebih cepat

    dari . "ada a!alnya, 7'1 merupakan metode yang digunakan dalam

    mendeteksi antigen permukaan hepatitis #. (etode-metode tersebut sebagian

     besar telah diganti dengan teknik-teknik yang jauh lebih sensitif, kendatipun

     beberapa laboratorium masih menggunakan mereka untuk tes atau pengujian

    antibodi jamur.

    3

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    4/15

     Haemaglutinasi dan inhibisi haemaglutinasi [HA dan HAI] 

    8aemaglutinin dimiliki oleh virus-virus tertentu seperti virus-virus influen5a,

    rubella dan campak yang memiliki properti yang dapat melakukan aglutinasi sel

    darah merah $4#7% spesies tertentu. "engujian 8A banyak digunakan dengan

    virus influen5a. 'nfluen5a A dan # memadukan 4#7 manusia kelompok ,

    kelinci dan  unggas pada suhu 9o7 dan +0o7, sedangkan influen5a 7 hanya

    memadukan 4#7 unggas. leh karena itu, uji 8A sangat bermanfaat dalam

    mendeteksi dan titrasi antigen virus. 8A' memanfaatkan keberadaan

    haemaglutinin pada virus untuk mendeteksi antibodi. "engujian dilakukan

     berdasarkan pada prinsip dimana antibodi tertentu berkombinasi dengan

    haemaglutinin dan menghambat 8A. #erbagai dilusi serum pasien dibiarkan

    untuk bereaksi dengan haemaglutinin dalam jumlah tertentu dan kemudian 4#7

    indikator yang sesuai ditambahkan. :ika terdapat antibodi tertentu, ia akan

    menghalangi haemaglutinin dan oleh karena itu, reaksi positif ditunjukkan oleh

    ketiadaan haemaglutinin. Saat antibodi tertentu tidak ada, haemaglutinin viral

     bebas untuk perpaduan 4#7 indikator $reaksi negatif%. i masa lalu, pengujian

    atau tes 8A' banyak digunakan untuk menetapkan status imun dan mendiagnosa

    infeksi virus rubella saat ini. Akan tetapi, 8A' diperumit oleh fakta bah!a serum

    membutuhkan pemeriksaan terlebih dahulu untuk menghilangkan inhibitor-

    inhibitor non spesifik dan oleh karena itu, teknik ini telah diganti dengan teknik-

    teknik yang lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosa rubella. #agaimanapun,

    8A' masih digunakan oleh laboratorium referensi untuk identifikasi dan

     penentuan tipe virus influen5a. 6eknik-teknik 8A juga dapat digunakan untuk 

    virus-virus yang tidak memiliki haemagglutinin. 8al ini dilakukan dengan

    memasangkan antigen virus pada permukaan 4#7 dengan sebuah agen pengikat

    seperti asam tanik. Saat dicampurkan dengan serum yang mengandung antibodi

    tertentu, 4#7 di-aglutinasi karena antigen virus terikat pada permukaan mereka

    $8A pasif atau tidak langsung%. 8A tidak langsung telah digunakan untuk 

    mendeteksi antibodi bagi toksoplasma. Akan tetapi, karena instabilitas 4#7,

    4

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    5/15

     partikel-partikel pemba!a  seperti lateks, gelatin dan partikel karbon kini

    digunakan.

    Pengujian aglutinasi partikel

    Ada banyak tes atau pengujian yang dilakukan berdasarkan pada aglutinasi

     partikel. 6es-tes tersebut dilakukan pada sebuah kaca atau karton. #erikut adalah

    contoh dari beberapa tes paling umum yang dilakukan saat ini.

     Aglutinasi lateks [LA] 

    "artikel-partikel mikro lateks polistiren adalah partikel yang sangat sensitif ataudilapisi dengan antigen virus yang mengalami aglutinasi saat dicampurkan dengan

    serum pasien yang mengandung antibodi tertentu. "artikel-partikel lateks yang

    dilapisi antigen dicampurkan dengan serum pasien pada sebuah kaca atau

    mikrotiter. "ola aglutinasi akan tampak jika terdapat antibodi tertentu. 6es-tes

    tersebut banyak digunakan dalam laboratorium-laboratorium virus karena

    kecepatan, kesederhanaan dan kemudahan penggunaannya. Saat ini, terdapat

     pengujian atau tes 2A yang baik untuk rubella, toksoplasma dan sitomegalovirus.

    6es atau pengujian 2A digunakan untuk memeriksa sampel serum tunggal guna

    menentukan imunitas dan dipasangkan sera untuk mendiagnosa infeksi saat ini.

    Tes aglutinasi partikel gelatin [GPAT] 

    "artikel-partikel gelatin dilapisi dengan antigen dan berbagai dilusi serum pasien

    diuji di dalam mikrotiter. 6iter antibodi ditentukan oleh dilusi serum tertinggi

    yang meng-aglutinasi partikel-partikel yang dilapisi oleh antigen. Aglutinasi non

    spesifik bisa saja terjadi, oleh karena itu partikel-partikel gelatin selalu disertakan

    sebagai kontrol $)ambar +0.+%

    VDRL

    ;42 merupakan uji serologi untuk pemeriksaan infeksi sipilis. (odifikasi dari

    tes ini menggunakan antigen yang mengandung karbon mikropartikulat untuk 

    memeriksa antibodi reagin. "enggunaan partikel-partikel karbon meningkatkan

    5

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    6/15

     pembacaan visual hasil akhir tes pada kertas atau bahan dengan latar belakang

     putih.

     Perbaikan lengkap [CF] 

    Serum pasien, setelah inaktivasi pada suhu

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    7/15

     LI!A  [n"#me$linked immun%abs%rbent assa#s] 

    'ni merupakan uji serologi yang populer saat ini. Ada banyak variasi di dalam

    metodologi ini, namun semuanya melibatkan penambahan antigen ke fase solid

    yang umumnya adalah plat maupun butir   polistiren atau polivinil. Serum pasien

    ditambahkan dan, setelah kurun !aktu yang sesuai guna membiarkan antibodi

    terikat pada antigen dalam fase solid, material ikatan non spesifik dan serum yang

     berlebih dihilangkan dengan mencucinya. 'mmunoglobulin anti-manusia dilabeli

    melalui konjugasi dengan sebuah en5im $konjugat% kemudian ditambahkan.

    &onjugat mengikat diri pada antibodi di dalam kompleks antigen – antibodi.&onjugat yang berlebihan kemudian dicuci dan keberadaan ikatan

    immunoglobulin anti-manusia berlabel dideteksi dengan penambahan substrat

    yang sesuai untuk pemberian label en5im. :ika reaksi yang sesuai telah terjadi,

    maka substrat dikonversi menjadi sebuah produk yang menyerap cahaya dan

     ber!arna. engan ketiadaan antibodi, tidak ada !arna yang dihasilkan $)ambar 

    +0./%. 'ntensitas !arna berhubungan secara langsung dengan jumlah antibodi

    yang terikat dengan antigen. "erubahan !arna dapat dilihat dengan mata telanjang

    atau dibaca melalui sebuah spektrofotometer guna menghasilkan kekuatan reaksi

    yang tepat. Sistem substrat – en5im yang umum digunakan adalah 84"

    $horseradish peroxidase%, " $O-phenylene diamine%, dan alkalin fosfatase serta

     p-nitrofenil fosfatase. ntuk mengadaptasi pengujian bagi deteksi antigen, fase

    solid dilapisi dengan antibodi yang spesifik agar antigen dapat dideteksi. Antibodi

     berlabel kedua kemudian ditambahkan untuk mendeteksi kompleks antigen – 

    antibodi pada permukaan fase solid. engan bergantung pada urutan reaksi, 12SA

    dibagi menjadi assay  langsung, tidak langsung, penangkapan atau kompetitif.

     Assay atau pengujian kadar logam tersebut spesifik untuk 'g( atau 'g), dengan

     bergantung apakah immunoglobulin 'g( atau 'g) anti-manusia digunakan

    sebagai antibodi kedua atau tidak. ntuk tinjauan ulang yang lengkap, lihatlah

    #ooth, *>?/ $lihat aftar "ustaka%

    12'SA merupakan sebuah teknik yang sangat sensitif karena k!antitas

    en5im yang sangat kecil dapat mengolah atau memproses substrat dalam jumlah

     besar. 8asil akhir 'g( yang salah negatif bisa saja terjadi dengan keberadaan

    7

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    8/15

    kadar 'g) tertentu yang tinggi, yang berebut antigen pada fase solid. 8al ini dapat

    dihindari dengan memindahkan atau membuang 'g) sebelum menguji sampel.

    4eaksi non spesifik di dalam assay  'g( juga dapat terjadi karena keberadaan

    faktor rheumatoid $43%. 3aktor 43 kelas 'g( mengikatkan diri pada antigen-

    antigen baru yang terekspos terkait dengan perubahan konfigurasi pada region 3c

    dari molekul 'g) tertentu saat mengikatkan diri ke antigen pada fase solid. 43

    'g( tidak dapat dibedakan dari 'g( virus tertentu, namun 43 dapat dihilangkan

    melalui absorpsi dengan 'g) yang terkumpul sebelum menguji 'g(.  Assay

     penangkapan untuk 'g( lebih disukai, karena mereka tidak dipengaruhi oleh 43

    atau 'g) spesifik di dalam serum pasien. 12'SA memiliki keunggulan dengan

    sifatnya yang objektif, dapat diotomatisasi dengan mudah dan tidak memerlukan

     banyak keahlian teknis. (ereka merupakan tes atau uji yang cepat dan sebagian

     besar assay dapat diselesaikan dalam kurun !aktu + – / jam. Sebagian besar, jika

    tidak semua, laboratorium mikrobiologi memiliki peralatan yang dapat digunakan

    untuk melakukan 12'SA, yang banyak digunakan untuk memeriksa dan

    mendiagnosa serologi 8';, hepatitis viral, rubella, sitomegalovirus, virus 1pstein-

    #arr, virus varicella   zoster , campak, gondok, toksoplasma, Chlamydia

    trachomatis, dll.

     Immun%&lu%res'en'e  [IF] 

    "ada '3 tidak langsung untuk mendeteksi antibodi, sel-sel yang terinfeksi oleh

    virus atau antigen bakterial terfiksasi pada bagian tengah kaca berlapis 6eflon,

    serum pasien ditambahkan dan reaksi antigen – antibodi terdeteksi oleh

     penambahan immunoglobulin anti-manusia yang dilabeli dengan  fluorescein dye

    $ flourescein isothionate%. 4eaksi dibaca dengan menggunakan sebuah mikroskop

    sinar pijar, reaksi positif diindikasikan oleh sinar ber!arna hijau apel. ji '3 tidak 

    langsung untuk mendeteksi antibodi 'g( dan 'g) bagi sitomegalovirus, virus-

    virus 1pstein-#arr dan varicella zoster  telah digunakan selama beberapa tahun.

    4eaksi positif salah terkait dengan ekspresi reseptor pada sel-sel yang terinfeksi,

    dimana antibodi spesifik non virus dari kelas 'g( bisa jadi terikat, merupakan

    sebuah masalah. ji '3 juga memerlukan peralatan khusus, seperti mikroskop

    8

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    9/15

     pijar, dan dapat menimbulkan kesalahan operator dalam membaca hasil. leh

    karena itu, sebagian besar dari teknik ini telah digantikan dengan 12'SA untuk 

    deteksi antibodi. i sisi lain, ketersediaan monoklonal berkualitas baik bagi

     berbagai antigen viral telah menjadikan metode '3 langsung sebagai pilihan untuk 

    mendeteksi antigen di berbagai jaringan dan sampel. (ateri yang terinfeksi

    difiksasi pada sebuah kaca dengan bantuan aseton atau alkohol dan ditandai

    dengan antibodi monoklonal berlabel  fluorescein  yang ditujukan bagi antigen

    melalui tes. '3 langsung banyak digunakan untuk diagnosa virus-virus saluran

     pernapasan dengan menguji sel-sel epitel dari saluran pernapasan nasofaring

    untuk virus pernapasan, virus-virus influen5a A dan #, virus-virus parainfluen5a

    *, + dan / dan adenovirus.

     RIA [Radi%immun%assa#] 

    6eknik ini memiliki prinsip yang sama dengan 12'SA. ji 4'A menggunakan

    sebuah label radioisotop sebagai ganti dari label en5im. &arena singkatnya masa

    hidup radiolabel dan keharusan membakar radioaktivitas khusus, mereka telah

    digantikan oleh 12'SA.

    () [(estern )l%t] atau LIA [line immun%assa#] 

    6eknik ini menyediakan sebuah peralatan yang sangat spesifik dan sensitif untuk 

    deteksi dan karakterisasi antibodi bagi mikroorganisme melalui kebaikan ikatan

    mereka ke antigen yang telah diafiksasi ke membran nitroselulosa. #agi @#,

     protein-protein bakteri atau virus semi-purifikasi, dipisahkan oleh elektroforesis

     pada sebuah gel poliakrilamid dan kemudian secara elektroforesis ditransfer ke

    sebuah membran nitroselulosa. i 2'A antigen viral, yang diproduksi melalui

    teknik-teknik molekul membran atau disintesis secara artifisial $peptida sintetis%,

    dipasangkan secara langsung ke membran nitroselulosa. (embran nitroselulosa

    diinkubasi dengan serum pasien guna memungkinkan antibodi untuk mengikatkan

    diri ke antigen yang telah difiksasi pada membran. 'mmunoglobulin anti-manusia

     berlabel en5im kemudian ditambahkan dengan prinsip yang sama dengan yang

    ada pada 12'SA. 2angkah-langkah pencucian yang sesuai disertakan. "ada

    9

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    10/15

     penambahan substrat, band  antigen, dimana antibodi tertentu terdapat, menjadi

    dapat dilihat.

    *+i a,iditas antib%di 

    6eknik-teknik untuk mengukur aviditas antibodi 'g) telah dikembangkan untuk 

    membantu dalam penentuan !aktu infeksi melalui serologi. Antibodi dengan

    aviditas rendah pada a!alnya dihasilkan setelah infeksi primer, sedangkan

    antibodi dengan aviditas tinggi diproduksi setelah reinfeksi. ji aviditas antibodi

    dilakukan berdasarkan pada prinsip bah!a kompleks-kompleks antigen – antibodi

    dengan aviditas tinggi memerlukan lebih banyak energi untuk disosiasi atau

     pencegahan pembentukan kompleks. "ada saat tes, antibodi dengan aviditas

    rendah dihilangkan baik melalui pencucian dengan ? ( urea $disosiasi% atau

    mencegah terjadinya ikatan melalui penggunaan protein yang mengubah sifat

    agen guanidine hidroklorid di dalam serum cairan diluen.  'nti  kontrol dira!at

    dengan pencucian normal dan cairan diluen. Antibodi-antibodi kompleks fase

    solid kemudian dideteksi dalam tes dan saat kontrol. :ika sebuah antibodi

    memiliki aviditas tinggi, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara

     pembacaan tes dan saat kontrol, karena kompleks-kompleks tersebut tidak dapat

    mengalami disosiasi dengan mudah atau dicegah untuk terbentuk.  Assay aviditas

    telah menjadi teknik yang sangat berarti dalam manajemen infeksi rubella dan

    Toksoplasma pada kehamilan, dengan membantu menentukan penentuan !aktu

    infeksi.

     !er%l%gi pada sampel$sampel n%n serum

    12'SA penangkapan 'g) dan 'g( telah diadaptasi untuk pengujian sampel-

    sampel urine dan ludah. &arena kedua sampel tersebut merupakan jenis sampel

    non invasif, mereka lebih mudah untuk didapat dari anak-anak dan kelompok lain,

    seperti para pengguna obat terlarang melalui jarum suntik, dimana sulit sekali

    untuk mendapatkan sampel darah mereka. iagnosa serologi dengan menguji air 

    liur atau ludah kini banyak dilakukan untuk campak, gondok dan rubella.

    10

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    11/15

    "enga!asan dan pemeriksaan serologi infeksi 8'; berskala besar telah dilakukan

    dengan menguji urine dan ludah.

    Interpretasi an Penggunaan Uji Ser!l!gi

    &emampuan untuk menjadikan 12'SA semi atau sepenuhnya terotomatisasi,

    membuat tes atau uji tersebut banyak digunakan oleh sejumlah laboratorium. 6es-

    tes terdahulu secara teknis lebih sulit dan hanya terbatas pada beberapa

    laboratorium khusus. (unculnya teknologi 12'SA, berbarengan dengan

    kesadaran akan pentingnya infeksi viral pada banyak kelompok pasien yang

    rentan, telah membuat serologi menjadi hal yang utama dalam diagnosa virus.

    Serologi kini telah ditetapkan untuk diagnosa infeksi, khususnya penyakit

    viral atau yang disebabkan oleh virus. 6eknologi yang lebih baru berarti bah!a

    ada banyak tes atau uji diagnosa rutin yang dapat dilakukan oleh laboratorium

    mikrobiologi umum maupun laboratorium non spesialis lainnya.

     Diagn%sa in&eksi akut 

    Studi-studi serologi berperan besar bagi diagnosa penyakit infeksi. #iasanya,

    konfirmasi serologi memerlukan pemeriksaan sampel serum yang diambil segera

    setelah serangan penyakit $akut% dan sampel kedua * – + minggu kemudian $mulai

    membaik%. "eningkatan empat kali lipat dalam antibodi atai serokonversi dari

    antibodi status negatif menjadi positif antara sampel-sampel akut dan sedikit

    membaik mengindikasikan infeksi akut. Akan tetapi, teknologi-teknologi baru

    untuk deteksi 'g( dan 'g) spesifik memungkinkan laboratorium untuk membuatsebuah diagnosa atau menetapkan sebuah infeksi yang dicurigai pada sebuah

    sampel serum tunggal. &arena itulah, 12'SA banyak digunakan oleh

    laboratorium-laboratorium mikrobiologi. :ika 'g) dan 'g( tidak terdeteksi, maka

     pasien tidak terekspos ke suatu organism atau sampel diambil terlalu dini. &arena

    antibodi 'g( bagi sebagian besar virus dapat terdeteksi dalam * minggu dari

    serangan gejala, sampel diambil pada !aktu ini, jika negatif, untuk 'g( viral,

    cukup untuk menetapkan infeksi saat ini. 'g( spesifik biasanya hanya dapat

    11

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    12/15

    terdeteksi selama / bulan, namun assay yang lebih sensitif dapat mendeteksi 'g(

    hingga *+ bulan ke depan. &arena 'g) hanya akan muncul di kemudian hari,

    reaksi 'g( positif, mengindikasikan infeksi saat ini. 'g) spesifik tetap positif 

    untuk hidup, oleh karena itu keberadaan 'g) itu sendiri, dengan 'g( negatif,

    mengindikasikan infeksi masa lalu dan pada sebagian besar kasus, imunitas dari

    infeksi selanjutnya bagi organisme spesifik tersebut. :elas sekali bah!a seleksi

    atau pemilihan tes dan interpretasi hasil akhir bergantung pada kondisi klinis dan

    tanggal serangan gejala terjadi, yang oleh karena itu, harus selalu

    dikomunikasikan dengan laboratorium.

     Deteksi antib%di untuk ,eri&ikasi imunitas

    ;erifikasi imunitas bagi infeksi diperlukan di banyak situasi klinis, seperti setelah

    vaksinasi, sebelum pemeriksaan, kehamilan, sebelum transplantasi atau pada

     pasien-pasien immunosupressed  yang mungkin mengalami kontak dengan infeksi.

    6es untuk mendeteksi antibodi protektif harus sensitif dan memerlukan pengujian

    'g) spesifik. 12'SA 'g) viral khusus, '3A atau tes antibodi total, seperti tes

    aglutinasi lateks, digunakan.

    Survei epidemiologi serologi pasca vaksinasi untuk menetapkan

    serokonversi dan imunitas setelah vaksinasi untuk campak, gondok, rubella dan

    hepatitis # telah menjadi bagian penting dalam evaluasi keefektifan program

    vaksinasi. 12'SA sensitif yang dapat diotomatisasi telah menjadikan banyak 

     pemeriksaan pasca vaksinasi massal menjadi mungkin untuk dilakukan. Antibodi

     bagi hepatitis # diekspresikan dalam unit-unit internasional dan kemampuan

    untuk menghitung ini memungkinkan dokter untuk memutuskan penentuan !aktu

    tindak lanjut.

    'munitas terhadap rubella dan hepatitis # merupakan prasyarat kerja bagi

     banyak pekerja layanan kesehatan. 'munitas terhadap infeksi-infeksi lain, seperti

    virus varicella zoster , campak dan gondok, juga diharuskan, khususnya bagi

    mereka yang bekerja dengan anak-anak atau pasien immunocompromised ,

    keduanya untuk melindungi diri mereka sendiri dan mencegah penyebaran infeksi

     pada pasien yang rentan. (ereka yang rentan terhadap infeksi varicella zoster  dan

    12

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    13/15

    yang berhubungan atau dekat dengan penderita cacar air, harus dikeluarkan, guna

    menghindari ekspos pasien-pasien yang rentan untuk mengalami infeksi.

    Selama kehamilan, pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi protektif 

    terhadap rubella diberikan kepada seluruh pasien, pasien yang rentan telah

    divaksin setelah partum. 6elah direkomendasikan bah!a seluruh pasien harus

    diperiksa untuk virus hepatitis #, dan imunisasi hepatitis # diberikan kepada bayi

    dari ibu yang terinfeksi guna mencegah penyebaran infeksi yang vertikal.

    "emeriksaan 8'; untuk para ibu yang beresiko memungkinkan pemberian obat-

    obatan tertentu kepada ibu selama kehamilan dan persalinan guna mengurangi

    resiko penyebaran vertikal 8';. "emeriksaan bagi antibodi untuk organisme lain,

    seperti varicella zoster , toksoplasma dan sitomegalovirus, memungkinkan dokter 

    untuk memberikan nasehat kepada pasien yang rentan mengenai cara untuk 

    menghindari infeksi. Seluruh pemeriksaan tersebut memerlukan 12'SA 'g) yang

    sederhana atau uji aglutinasi lateks. Akan tetapi, dalam kasus kontak terkini

    dengan infeksi, assay  'g( harus dilakukan sebagai pelengkap guna memastikan

     bah!a 'g) yang terdeteksi berasal dari infeksi di masa lalu dan bukan dari infeksi

    saat ini.

     Pasien transplantasi dan immun%suppressed 

    "asien-pasien tersebut rentan untuk mengembangkan infeksi sitomegalovirus

    $7(;%. "asien-pasien antibodi negatif 7(; yang mendapatkan organ dari

    seorang donor positif 7(;, memerlukan profilaksis guna mencegah

     berkembangnya infeksi 7(; primer. Sebagai tambahan, infeksi toksoplasma

    yang didapatkan donor merupakan masalah yang serius pada penerima

    transplantasi jantung, jadi seluruh donor dan penerima diperiksa untuk antibodi

     bagi toksoplasma, dan penerima jantung negatif dari donor antibodi positif 

    toksoplasma diberikan profilaksis. "asien-pasien immunosuppressed   juga

    diperiksa untuk infeksi-infeksi umum, seperti cacar air, herpes simplex, dan

    campak, karena mereka bisa jadi menderita penyakit parah jika mereka terekspos

     pada infeksi tersebut.

    13

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    14/15

     Pemeriksaan d%nasi darah- %rgan dan +aringan

    #anyak organisme, khususnya virus-virus yang diba!a darah, dapat disebarkan

    melalui darah dan produk-produk darah, organ dan transplantasi jaringan. Sangat

     penting sekali bah!a darah dapat diperiksa untuk hal-hal tersebut sebelum

    dilakukan transfusi. i 'nggris, seluruh darah diperiksa untuk 8';, hepatitis #,

    hepatitis 7 dan sipilis. alam kasus virus 8'; dan hepatitis 7, keberadaan

    antibodi menandakan infeksi terkini dan pemeriksaan untuk antigen viral tidak 

    diperlukan. arah yang diberikan kepada pasien immunosuppressed   juga

    diperiksa untuk 7(;. &arena pentingnya membuang darah yang terinfeksi, hanya pengujian yang paling sensitif yang digunakan. onasi yang terbukti positif 

    kemudian harus menjadi subjek bagi dilakukannya pemeriksaan konfirmasi oleh

    laboratorium referensi khusus. alam hal volume pemeriksaan yang diperlukan,

     Blood Transfussion aboratories atau 2aboratorium 6ransfusi arah telah meng-

    otomatisasi sistem 12'SA untuk pemeriksaan mikrobiologi darah. onor organ

    dan jaringan juga harus melakukan prosedur pemeriksaan serupa.

     Diagn%sa in&eksi k%ngenital 

    &arena 'g) ibu melalui plasenta ke fetus atau janin, keberadaan 'g) viral spesifik 

    di dalam darah neonatal tidak selalu mengindikasikan infeksi. "ersistensi antibodi

    'g) diluar usia bulan mengindikasikan infeksi kongenital, karena antibodi yang

    diperoleh dari ibu biasanya menghilang setelah itu. &eberadaan 'g( spesifik pada

    atau segera setelah kelahiran mengindikasikan infeksi kongenital atau vertikal,

    karena kelas antibodi 'g( tidak melalui plasenta.

    Masa epan ser!l!gi

    @alaupun banyak infeksi dapat didiagnosa dengan cepat melalui deteksi 'g(

    virus spesifik melalui teknik-teknik yang telah diuraikan dengan singkat di dalam

     baba ini, bagi infeksi lain, seperti infeksi virus saluran pernapasan, hanya sebuah

    diagnosa retrospektif yang dapat dibuat karena sampel yang harus diuji dengan

    736. #anyak pasien immunosuppressed  mungkin tidak memiliki respon antibodi

    14

  • 8/16/2019 Uji Serologi Dalam Virologi

    15/15

    yang baik, oleh karena itu, ketiadaan respon 'g( virus tertentu tidak selalu

    menentukan infeksi pada kelompok pasien ini.

    "erkembangan teknik-teknik amplifikasi asam nukleat $AA6%,

    khususnya pada reaksi rantai polimerase $"74% dengan menggunakan teknologi

    otomatisasi, telah memungkinkan laboratorium untuk memberikan "74 bagi

    diagnosa rutin infeksi viral. Assay berbasis "74 adalah suatu teknik yang cepatB

    "74 dapat dilakukan dalam kurun !aktu + – / jam. #anyak laboratorium kini

    memilih untuk melakukan assay  "74 untuk mendiagnosa infeksi. (elalui

    kebaikan deteksi 4A atau A virus, mereka dapat mengatasi infeksi lebih

    cepat daripada respon antibodi $seperti yang diukur oleh assay  serologi%. 'ni

    merupakan salah satu kelebihan, khususnya pada pasien-pasien

    immunosuppressed .

    Akan tetapi, assay serologi 'g( akan terus digunakan untuk mendiagnosa

    infeksi terkini pada pasien-pasien yang tidak memperlihatkannya dengan segera,

    karena 'g( dapat dideteksi hingga / bulan setelah infeksi dan terkadang lebih

    lama.  Assay  serologi juga memiliki peran penting dalam menentukan bukti

    imunitas terhadap infeksi, baik sebagai sebuah hasil akhir dari infeksi masa lalu

    maupun untuk tindak lanjut pasca vaksinasi. (ereka juga merupakan alat

    epidemiologi yang penting dalam studi penga!asan serologi, yang menetapkan

     prevalensi infeksi.

    i masa mendatang, sekalipun AA6 yang cepat dan sensitif seperti "74 

     bisa jadi menggantikan serologi untuk mendiagnosa infeksi terkini dengan banyak 

    virus, serologi akan terus memainkan peran penting dalam mendukung "74 untuk 

    mendiagnosa infeksi terkini. Cang lebih penting, serologi akan tetap menjadi hal

    yang utama dalam pengobatan preventatif melalui penetapan bukti imunitas pasca

    vaksinasi, mengidentifikasi mereka yang rentan terhadap infeksi sehingga mereka

    dapat dilindungi dan dalam mempelajari epidemiologi infeksi virus.

    15