tugas sistim miksi

5
TUGAS 1. Persarafan untuk sistim miksi a. Persarafan parasimpatis Badan sel neuron preganglion parasimpatis terletak pada kolumna intermediolateral medulla spnalis antara antara S2 dan S4, berperan dalam pengaturan fungsi motoric dari otot detrusor. Neuron preganglionic keluar dari medulla spinalis bersama radiks spinal anterior dan mengirim akson melalui N. pelvikus ke pleksus parasimpatis pelvis b. Persarafan simpatis (N. hipogostrik dan rantai simpatis sacral) Kandung kemih menerima inervasi simpatis dari rantai simpatis torakolumbal melalui N. hipogastrik Leher kandung kemih menerima banyak persarafan yang banyak dari system saraf simpatis c. Persarafan somatic (N.pudendus) Otot lurik sfingter uretra merupakan satu-satunya bagian dari traktus urinarius yang mendapat persarafan somatic. Badan sel dari motor neuron yang menginervasi, baik sfingter anal maupun uretra, merupakan suatu nucleus pada komuventralis medulla spinalis pada S2, S3, dan S4. d. Persarafan simpatis N. traktus urinarius bagian bawah Ketiga pasang saraf perifer (simpatis torakolumbal, parasimpatis, sacral & pudendus), mengandung serabut saraf aferen. Serabut aferen yang berjalan dalam N. pelvikus & membawa sensasi dari distensi kandung kencing yang tampaknya merupakan hal yang terpenting pada fungsi kandung kencing normal. e. Hubungan dengan SSP Pusat miksi di pons

Upload: neny-patrow

Post on 10-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

1. Persarafan untuk sistim miksia. Persarafan parasimpatis• Badan sel neuron preganglion parasimpatis terletak pada kolumna intermediolateral medulla spnalis antara antara S2 dan S4, berperan dalam pengaturan fungsi motoric dari otot detrusor.• Neuron preganglionic keluar dari medulla spinalis bersama radiks spinal anterior dan mengirim akson melalui N. pelvikus ke pleksus parasimpatis pelvisb. Persarafan simpatis (N. hipogostrik

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sistim Miksi

TUGAS

1. Persarafan untuk sistim miksia. Persarafan parasimpatis

Badan sel neuron preganglion parasimpatis terletak pada kolumna intermediolateral medulla spnalis antara antara S2 dan S4, berperan dalam pengaturan fungsi motoric dari otot detrusor.

Neuron preganglionic keluar dari medulla spinalis bersama radiks spinal anterior dan mengirim akson melalui N. pelvikus ke pleksus parasimpatis pelvis

b. Persarafan simpatis (N. hipogostrik dan rantai simpatis sacral) Kandung kemih menerima inervasi simpatis dari rantai simpatis

torakolumbal melalui N. hipogastrik Leher kandung kemih menerima banyak persarafan yang banyak dari

system saraf simpatis

c. Persarafan somatic (N.pudendus) Otot lurik sfingter uretra merupakan satu-satunya bagian dari traktus

urinarius yang mendapat persarafan somatic. Badan sel dari motor neuron yang menginervasi, baik sfingter anal

maupun uretra, merupakan suatu nucleus pada komuventralis medulla spinalis pada S2, S3, dan S4.

d. Persarafan simpatis N. traktus urinarius bagian bawah Ketiga pasang saraf perifer (simpatis torakolumbal, parasimpatis, sacral &

pudendus), mengandung serabut saraf aferen. Serabut aferen yang berjalan dalam N. pelvikus & membawa sensasi dari distensi kandung kencing yang tampaknya merupakan hal yang terpenting pada fungsi kandung kencing normal.

e. Hubungan dengan SSP Pusat miksi di pons

Pons : Mengatur miksi melalui reflex spinal-bulber-spinal atau long loop reflex

Daerah kortikal yang mempengaruhi pusat miksi di ponsLesi pada bagian anteromedial dari lobus frontal dapat menimbulkan gangguan miksi berupa urgensi, inkontinens, hilangnya sensibilitaskandung kemih atau retensi urin.Pemeriksaan urodinamis menunjukkan adanya kandung kencing yang hiperefleks.

2. Persarafan untuk sistem defekasi : Refleks defekasi timbul saat tinja memasuki rektum, maka peregangan rektum

selanjutnya menimbulkan rangsangan sensoris pada dinding usus dan pelvis, sehingga menimbulkan gelombang peristaltik pada usus besar desenden, sigmoid dan rektum, mendorong tinja kea rah anus. Distensi rektum

Page 2: Tugas Sistim Miksi

menimbulkan impuls pada serat-serat sensoris asendens yang dibawa ke korteks yang menimbulkan kesadarantentang adanya distensi. Sementara itu terjadi kontraksi sementara otot lunak sfingter ani eksterna, puborectal shing (bagian dari muskulus levator ani). Dengan demikian terjadilah refleks yang disebut refleks inflasi.

Pengantaran impuls saraf kearah distal melalui pleksus mienterikus pada bagiab kaudal dinding rektum akan menyebabkan refleks inhibisi otot polos muskulus sfingter ani internus. Peristiwa ini disebut refleks relaksasi rektosfingter. Relaksasi sfingter ani internus ini terjadi secara proporsional terhadap volume dan kecepatan distensi rektum. Keadaan ini diikuti oleh penghambatan sfingter ani externus, yang melibatkan jalur refleks dan fasilitasi kortikal. Refleks puborectalis akan mengakibatkan melebarnya sudut anorektal, menyebabkan jalur anus tidak terhalangi. Peningkatan tekanan abdomen dihubungkan dengan peristaltik pada dinding abdomen menyebabkan keluarnya tinja sehingga terjadilah pengosongan rektum. Setelah tinja keluar, maka segera terjadi refleks penutupan aktivitas. Ini terjadi sangat cepat yaitu : kembalinya otot dasar panggul, sudut anorektal (normal 60-105° menjadi 140°) menyebabkan jalur anus tidak terhalangi. Peningkatan tekanan abdomen dihubungkan dengan peristaltik pada dinding abdomen, menyebabkan keluarnya tinja sehingga terjadi pengosongan rektum.Setelah tinja keluar, maka segera terjadi refleks penutupan, aktivitas ini terjadi sangat cepat yaitu : kembalinya otot dasar panggul, sudut anorektal dan tonus sfingter ke posisi semula.

3. Kelumpuhan UMN dicirikan oleh tanda-tanda kelumpuhan UMN, yaitu tanda-tanda yang khas bagi disfungsi susunan UMN. Adapun tanda-tanda kelumpuhan UMN itu antara lain :

1) Tonus otot meninggi/hypertonia2) Hiperefleksia3) Klonus4) Refleks patologik5) Tidak ada atrofi pada otot yang lumpuh6) Refleks automatisme spinal

Tanda-tanda kelumpuhan UMN adalah :1. Seluruh gerakan, baik yang volunteer maupun yang reflektorik tidak dapat

dibangkitkan. Ini berarti kelumpuhan disertai oleh : Hilangnya refleks tendon (arefleksia) Tak adanya refleks patologik

2. Karena lesi LMN itu, maka bagian eferen lengkung refleks berikut “gamma loop” tidak berfungsi lagi sehingga : tonus otot hilang.

3. Musnahnya motorneuron berikut dengan aksonnya berarti pula, bahwa kesatuan motorik runtuh, sehingga :

Page 3: Tugas Sistim Miksi

Atrofi otot cepat terjadi.

4. EpilepsiDefinisi :Epilepsi adalah manifestasi klinis yang serupa dan berulang secara paroksismal yang disebabkan oleh hiperaktivitas listrik sekelompok sel saraf di otak yang spontan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut (Unprovoked).Perbedaan dengan bangkitan :

Bangkitan Epilepsi(+) Provokasi (-)1X Kejang >1X(-) Kelainan EEG (+)

5. Sebab-sebab Demam :Infeksi

Bakteri : Pneumonia, Bronkitis, osteomyelitis, appendicitis, tuberculosis, bakterimia, sepsis, bakterial, gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, srlulitis, otitis, ISK, dll.

Virus : Viral Pneumonia, influenza, DHF, Chikungunya, H1N1. Jamur Parasit : Malaria, Toksoplasmosis, Helmintiasis.

Non infeksi : Suhu lingkungan ↑ Tumbuh gigi Autoimun → artritis, SLE, Vaskulitis Keganasan → Hodgkin, Limfoma non Hodgkin, Leukemia Pemakaian antibiotik : antihistamin Imunisasi Gangguan SSP :

Perdarahan otak Status epileptikus Koma Cedera hipotalamus

6. Komplikasi Cedera Kepala :Sindrom pasca contusion :

Nyeri Kepala Gangguan atensi

EpilepsiSequel kerusakan hemisferKelumpuhan saraf otakGangguan mental dan neuropsikologi.