tugas jaringan

18
Tugas Jaringan Peer To Peer dan Client-Server Dosen pembimbing: Bapak. Ronald David Marcus Mangero, SKom, Mkom DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1. Kiki Awalia Oktawianti (11830012) 2. Wina Regiana Alfandani (11830014) 3. Teri Al-Huda (11830069) 4. Feri Kurniawan (11830099) 5. Dhani Kresnna Aji (11830093) 6. Hanif Ramadhan (11830159) 7. Fina

Upload: farida-nakamura

Post on 25-Jul-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Jaringan

Tugas Jaringan

Peer To Peer dan Client-Server

Dosen pembimbing:

Bapak. Ronald David Marcus Mangero, SKom, Mkom

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. Kiki Awalia Oktawianti (11830012)

2. Wina Regiana Alfandani (11830014)

3. Teri Al-Huda (11830069)

4. Feri Kurniawan (11830099)

5. Dhani Kresnna Aji  (11830093)

6. Hanif Ramadhan (11830159)

7. Fina

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA

UNMER MALANG

MARET 2012

Page 2: Tugas Jaringan

PEER TO PEER

Peer to Peer adalah suatu teknologi

sharing (pemakaian bersama) resource

dan service antara satu komputer dan

komputer yang lain.

Peer to Peer adalah sistem

terkomputerisasi Client-Server dimana

suatu komputer berfungsi sebagai client

sekaligus sebagai server, sehingga

memungkinkan komunikasi dan

pertukaran resource antara dua komputer secara langsung (real time). menghasilkan

interaksi langsung antara komputer pengguna yang satu dengan komputer

pengguna lainnya. Tanpa embel-embel ada komputer yang berstatus sebagai client

dan berstatus sebagai server.

Sejarah Singkat P2P

Tahun 1979, Usenet, sebuah aplikasi terdistribusi dibuat oleh Tom Truscott dan Jim

Ellis, lahir di Amerika Serikat. Aplikasi ini umumnya melayani penggunanya dengan

newsgroup. Pada tahun-tahun itu, dunia belum mengenal dan mampu menikmati

layanan internet sebaik dan secepat seperti saat ini. Umumnya, berkas-berkas yang

berada di dalam komputer milik pengguna usenet dipertukarkan dalam bentuk batch

files (berkas yang berisi data yang diproses atau ditransmisikan mulai dari awal

hingga akhir). Biasanya, para pengguna saat itu saling bertukar data di malam hari

yang larut.

Itu adalah waktu di sebuah negara besar ketika jalur telepon untuk SLJJ (sambungan

langsung jarak jauh) sedang sepi. Akibatnya, tidak ada cara yang efektif untuk

Page 3: Tugas Jaringan

membuat fungsi aplikasi ini menjadi tidak terdistribusi. Dengan kata lain, aplikasi ini

tetap menjadi aplikasi yang tidak memiliki pusat kendali (server). Bahkan hingga hari

ini. Aplikasi P2P generasi awal lain yang sukses dan populer adalah FidoNet.

Laiknya Usenet, FidoNet juga digunakan secara terdistribusi. Aplikasi ini dibuat oleh

Tom Jennings pada tahun 1984 sebagai cara untuk bertukar pesan diantara pengguna-

penggunanya yang memiliki BBS (Bulletin Board System) yang berbeda. Baik

Usenet maupun FidoNet dapat menjadi contoh betapa hebatnya teknologi P2P.

Sampai detik ini, keduanya masih lestari. Uniknya, sekarang keduanya sudah tidak

sendiri lagi. “Cucu-cucu” mereka sudah lahir dan ikut menggebrak dunia maya. Sebut

saja Gnutella, Kazaa, Napster, dsb.

Topologi Jaringan P2P

Shuman Ghosemajumder dalam makalahnya yang berjudul Advanced Peer-Based

Technology Business Models yang diterbitkan pada tahun 2002 membagi topologi

jaringan P2P ke dalam 2 tipe. Berikut tipe-tipe tersebut:

1.Centralized Model

Model ini adalah model yang digunakan oleh Napster. Semua peer (pengguna) akan

terhubung ke satu atau sekelompok (cluster) server. Server ini berfungsi untuk

memfasilitasi (baca: sebagai mediator) hubungan antara peer dalam jaringan tersebut.

Server tersebut dapat memainkan satu, dua atau ketiga peran berikut ini:

➢Discovery. Server yang memainkan peran ini akan meyimpan informasi

tentang

user yang sedang terhubung ke dalam sistem sekaligus memungkinkan semua user

untuk mengetahui bagaimana cara menghubungi user tertentu yang sedang berada di

dalam jaringan.

➢Lookup. Server dengan peran lookup memiliki kemampuan server dengan

peran discovery. Hanya saja, server ini juga akan menyediakan mekanisme

pencarian yang tersentralisasi.

Page 4: Tugas Jaringan

➢Content Delivery. Dalam peran ini, peer akan meng-upload semua atau

beberapa data (content) milik mereka ke server pusat. Dengan cara ini, proses

transfer data menjadi relatif lebih cepat ketimbang dengan kedua model peran

sebelumnya. Dengan beberapa pertimbangan keadaan tentunya.

2.Decentralized Model

Model ini akan membuat semua peer memiliki status dan fitur yang sama dalam

sebuah jaringan. Jadi, tidak akan ada server atau client di dalamnya. Contoh

aplikasinya adalah Freenet. Dalam model terdesentralisasi, seorang peer tidak akan

dapat mengetahui jumlah peer lainnya yang sedang terhubung di dalam jaringan.

Selain itu, seorang peer juga tidak akan dapat mengetahui alamat dari peer lain yang

akan dihubunginya. Satu lagi kekurangan model ini adalah bahwa peer tidak dapat

mengetahui isi (content) komputer milik peer lainnya yang sedang tersedia dalam

jaringan. Meskipun begitu, model desentralisasi juga memiliki kelebihan.

Diantaranya berkaitan dengan masalah keamanan, baik itu dilihat dari segi teknologi

maupun hukum hak cipta. Dari segi teknologi, model desentralisasi menguntungkan

karena akan lepas dari kemungkinan satu serangan tunggal yang dapat mematikan

jaringan. Sedangkan dari segi hukum hak cipta model ini relatif lebih bebas dari jerat

undang-undang hak cipta karena content yang tersebar dalam jaringan merupakan

data yang hendak saling dipertukarkan. Bukan untuk dijual atau dibajak.Dari uraian

tersebut kita dapat mengambil beberapa poin sebagai kesimpulan. Berikut poin

tersebut:

➢Teknologi P2P masih akan terus berkembang selaras dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi.

➢Semakin besar jumlah user yang menjadi peer dalam sebuah jaringan P2P maka

akan semakin bagus pula jaringan tersebut. Baik jika dilihat dari sisi teknologi

maupun sosial.

Page 5: Tugas Jaringan

➢Berdasarkan derajat sentralisasinya, P2P terbagi ke dalam dua bagian, yakni; P2P

Mmurni dan P2P Hybrid.

➢Berdasarkan topologinya, P2P terbagi ke dalam dua bagian, yakni; topologi model

tersentralisasi, dan model terdesentralisasi.

➢Masing-masing kategori P2P memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

User dapat memilih kategori mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya.

➢Keberadaan jaringan P2P masih sering menimbulkan konflik dalam hal hak cipta

suatu karya intelektual. Terutama dalam dunia industri hiburan seperti musik, TV dan

film.

Manfaat P2P

Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus

memanfaatkan resource komputer, termasuk media penyimpanan, dan kemampuan

komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika komputer-

komputer telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem,

kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan

kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem

client-server, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer

data di dalam sistem. Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat

meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari kemungkinan kegagalan

(system failure). Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya

replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para pengguna (peer). Kedua,

dengan memanfaatkan resource komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang

ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja.

Page 6: Tugas Jaringan

Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer

Kelebihan Peer to Peer :

1.antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-bagi fasilitas yang dimiliki seperti : harddisk, drive, fax, printer dan lain-lain.2. biaya operasional relatif lebih murah di bandingkan Client-Server.3. kelangsungan jaringan tidak bergantung pada satu server, artinya bila komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.

Kelemahan Peer to Peer :1. troubleshootng jaringan relatif lebih sulit.2. unjuk kerja lebih rendah dibandingkan Client-Server.3. sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.4. karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer, maka back-up harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

SEJARAH CLIENT – SERVER

Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan

mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring

dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangkan menjadi

proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya

perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an.

Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat

saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database.Untuk melakukan

Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing

Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah

cukup.

Page 7: Tugas Jaringan

Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya

sebuah organisasi.Kebutuhan akan perangkat juga menjadi semakin bertambah.

Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa

PC,

ataupun

diakses

oleh

sebuah

komputer

mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server

seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.

PENGERTIAN CLIENT – SERVERClient-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database Server. 

client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) Eyakni komponen client dan komponen server.

Page 8: Tugas Jaringan

Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server.

Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.

contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER 

Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas. Tugas tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok:

Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda    

Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .

Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

Page 9: Tugas Jaringan

 Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

Mix-and-match : tidak tergantung pada platform.  Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan

mekanisme pertukaran message. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan

dikerjakan. Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horizontal. Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client

tetap pada komputer tersendiri.    

Perbedaan Tipe Client-Server

1.File Servers

File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah

client-server yaitu untuk sharing file melalui jaringan

2.Database Servers

Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database

server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan

Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan

data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada

client.

3.Transaction Servers (Transaksi Server)

Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan

sebuah SQL database engine. Remote procedur ini mengeksekusi

sebuah grup

statemen.Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk

melakukan

transaksi

4.Groupsware Servers

Dikenal sebagai Computer-supported cooperative

Page 10: Tugas Jaringan

working Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image

bulletin boards dan aliaran kerja Data diatur sebagai dokume

5.Object Application Servers

Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set

objek komunikasi

Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object

Request Broker (ORB)

Client meminta sebuah method pada remote object

6.Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)

World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang

digunakan untuk web.Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC

seperti protokol yang disebut HTTP.

KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER   

Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara

terdistribusi.

Page 11: Tugas Jaringan

Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki

server tanpa mengganggu client.

Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap

resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.

Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update

data sulit.

Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula. 

Keuntungan dari client server ini lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil

yang juga berisi aturan bisnis. Dalam system client/server, sebagian besar

logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani:

1.Manajemen data

2. Keamanan

3. prosedur tersimpan

4. Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client.

Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.

KELEMAHAN CLIENT-SERVER 

Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara

simultan, maka server akan overload. Berbeda dengan P2P network, dimana

bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal

dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya. Pada client-server, ada

kemungkinan server fail. 

Page 12: Tugas Jaringan