tugas farmasi cucuuu
DESCRIPTION
bolo boloTRANSCRIPT
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi
apabila pankreas tidak dapat memproduksikan insulin yang mencukupi atau
tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang dihasilkan oleh pancreas secara
efektif. Hal ini mengakibatkan berlakunya peningkatan konsentrasi glukosa di
dalam darah atau sering dikenal hiperglikemia. DM dapat diklasifikasikan
kepada 3 tipe utama yaitu Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2 dan Diabetes
estational.1
!erdasar studi populasi penderita DM di berbagai negara yang
dilakukan "H# pada tahun 2$$$, %ndonesia menempati urutan ke&' terbesar
dengan pre(alensi ),* + dari total penduduk yaitu sekitar ),' juta. !egitu
juga penelitian yang dilakukan Departemen esehatan bersama perhimpunan
profesi, didapatkan bah-a pre(alensi DM sebesar 12, + dari seluruh penduduk. /ementara data Diabetes 0tlas 2$$$ %D tercantum perkiraan
pasien DM di %ndonesia adalah 4,* juta dan pada tahun 2$2$ diperkirakan
akan meningkat menjadi ),2 juta. Hal ini semakin membuktikan bah-a
penyakit DM merupakan masalah kesehatan yang sangat serius.1
5re(alensi global diabetes mellitus diperkirakan akan mencapai 3)$
juta pada tahun 2$24. 5ada tahun 2$$2 di 0merika terdapat lebih dari 131.$$$
perempuan hamil yang menderita komplikasi diabetes mellitus. 6umlah ini
merupakan 3,3 + dari seluruh kelahiran hidup dan lebih dari 7$+&nya
menderita diabetes mellitus gestasional. Meningkatnyapre(alensi diabetes
tipe 2, khususnya pada penduduk yang lebih muda, menyebabkan kehamilan
dengan diabetes meningkat pula.2
libenclamide merupakan senya-a golongan sulfonylurea generasi
kedua. libenclamide digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang
merupakan pilihan pengobatan a-al untuk diabetes mellitus tipe 2
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 2/25
2
noninsulin-dependent pada pasien dengan hiperglikemia yang tidak dapat
dikontrol hanya dari makanan. libenclamide bekerja dengan cara
menurunkan konsentrasi glukosa darah. Meskipun secara kimia glibenklamid
berhubungan dengan sulfonamida, glibenklamid tidak memiliki akti(itas
antibakteri. libenclamide bekerja dengan cara menstimulasi sel beta
pankreas untuk melepaskan insulin yang tersimpan, dan karena itu obat
golongan ini hanya bermanfaat pada pasien yang masih mempunyai
kemampuan untuk mensekresi insulin.3
!erdasarkan uraian diatas, makalah ilmiah Term 5aper ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja obat
glibenclamide dalam pengobatan diabetes mellitus gestasional.
B. Rumusan Masalah
0pakah obat glibenclamide dapat menjadi salah satu alternatif
pengobatan diabetes mellitus gestasional8
C. Tujuan
Tujuan penulisan term paper ini adalah9
1. :ntuk mengetahui pengetahuan tentang obat glibenclamide
2. :ntuk mengetahui cara kerja obat glibenclamide pada diabetes mellitus
gestasional.
3. :ntuk mengetahui efekti(itas obat glibenclamide pada terapi diabetes
mellitus gestasional.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 3/25
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. D!a"etes Mell!tus #estas!$nal
1. Definisi
Diabetes melitus gestasional merupakan suatu kondisi yang
ditandai dengan adanya intolerasi glukosa selama kehamilan, yang dapat
menyebabkan kondisi janin yang buruk, seperti berat badan janin yang
berlebihan serta cedera perinatal. Diabetes melitus gestasional dapat
meningkatkan risiko jangka panjang penyakit&penyakit lainnya seperti peningkatan resiko obesitas, diabetes, dan penyakit kardio(askular pada
bayi.'
Diabetes merupakan komplikasi medik yang sering terjadi pada
kehamilan. 0da dua macam perempuan hamil dengan diabetes, yaitu9
perempuan hamil dengan diabetes yang sudah diketahui sejak sebelum
perempuan tersebut hamil pregestasional dan perempuan hamil dengan
diabetes yang baru diketahui setelah perempuan tersebut hamil diabetes
mellitus gestasional. 2
2. 5atofisiologi
/ebagian kehamilan ditandai dengan adanya resistensi insulin dan
hiperinsulinemia,yang pada beberapa perempuan akan menjadi faktor
predisposisi untuk terjadinya DM selama kehamilan. ;esistensi ini berasal
dari hormon diabetogenik hasil sekresi plasenta yang terdiri atas hormon
penumbuhan gro-th hotmon, corticotropin releasing hotmon, placenul
lactogen, dan progesteron. Hormon ini dan perubahan endokrinologik
sertametabolik akan menyebabkan perubahan dan menjamin pasokan
bahan bakar dan nutrisike janin sepanjang -aktu. 0kan terjadi diabetes
mellitus gestasional apabila fungsi pankreas tidak cukup untuk mengatasi
keadaan resistensi insulin yang diakibatkan oleh perubahan hormon
diabetogenik selama kehamilan.
2
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 4/25
4
adar glukosa yang meningkat pada ibu hamil sering
menimbulkan dampak yangkurang baik terhadap bayi yang dikandungnya.
!ayi yang lahir dari ibu dengan DM biasanya lebih besar, dan bisa terjadi
juga pembesaran dari organ&organnya hepar,kelenjar adrenal, jantung.
/egera setelah lahir, bayi dapat mengalami hipoglikemia karena produksi
insulin janin yang meningkat, sebagai reaksi terhadap kadar glukosa
ibuyang tinggi. #leh karena itu, setelah bayi dilahirkan, kadar glukosanya
perlu dipantau dengan ketat.%bu hamil penderita diabetes mellitus yang
tidak terkontrol dengan baik akan meningkatkan risiko terjadinya
keguguran atau bayi lahir mati. !ila diagnosis diabetes meliitus sudah
dapat ditegakkan sebelum kehamilan, tetapi tidak terkontrol dengan baik,
maka janin berisiko mempunyai kelainan kongenital. 2
3. aktor ;isiko Diabetes Melittus estasional
Menurut American Association of Clinical Endocrinologist 2$$
faktor risiko diabetes mellitus gestasional ialah9
a. :sia <24 tahun
b. #besitas
c. ;i-ayat keluarga dengan diabetes tipe %%
d. ;i-ayat metabolisme glukosa yang abnormal
e. 5ernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari ' kg.
f. ;i-ayat intoleransi glukosa dan glikosuria.
'. Diagnosis dan /krining Diabetes Melittus estasional
/krining a-al diabetes mellitus gestasional adalah dengan cara
melakukan pemeriksaan beban 4$ g glukosa pada kehamilan 2' & 2)
minggu. :ntuk tes ini pasien tidak perlu puasa. adar giukosa serum atau
plasma yang normal harus kurang dari 13$ mg per dl ,2 mmol per l atau
kurang dari 1'$ mg per dl ,) mmol per l. Dengan memakai niiai 13$ mg
per dl atau lebih akan meningkatkan sensiti(itas tes sekitar )$ & 7$ +,
tetapi menurunkan spesifisitasn(a dibanding bila dipakai nilai 1'$ mg per
dl atau lebih. 2
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 5/25
5
0pabila yang dipakai hanya nilai 13$ mg per dl, hal ini akan
meningkatkan terdeteksinya kasus diabetes mellitus gestasional yang
berarti akan meningkatkan hasil positif palsu. #leh karena itu, untuk
mendeteksi adanya diabetes mellitus gestasional sebaiknya tidak dipakai
hanya satu nilai, tetapi keduanya yaitu 13$ mg per dl dan 1'$ mg per dll.
Hasil tes satu jam yang abnormal harus dilanjutkan dengan pemeriksaan
beban 1$$ g glukosa. /elama tiga hari pasien disuruh diet yang tidak ketat,
kemudian dilakukan pemeriksaan darah puasa yang diambil dari pembuluh
darah (ena, serta setelah 1,2, dan 3 jam pemberian 1$$ g glukosa. /elama
periode pemeriksaan pasien harus tetap duduk dan tidak boleh merokok.
:ntuk kriteria diagnostik sering dipakai kriteria dari the =ational Diabetes
Daa ro>p =DD, tetapi beberapa memakai kriteria dari ?arpenter dan
?oustan. Diagnosis diabetes mellitus gestasional ditegakkan apabila
didapatkan dua atau lebih nilai yang abnormal. 2
Tabel 9 riteria hasil abnormal setelah pemberian 1$$ gram glukosa Three
hour Oral Glucose Tolerance Tests #TT pada perempuan hamil.
/umber 9 /ar-ono. 2$$). %lmu ebinanan.
Diagnosis yang praktis ialah menggunakan beban 4 g glukosa dan
apabila ditemukan nilai < 1'$ mg@dl dianggap DM dan nilai < 2$$ mg@dl
merupakan DM yang jelas berat. 2
4. 5enatalaksanaan Diabetes Melittus estasional
a. 5enatalaksanaan =on&armakologi
5enanganan yang paling umum dan sering digunakan secara klinis
adalah pemeriksaan konsentrasi gula darah ibu agar konsentrasi gula darah
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 6/25
6
dapat dipertahankan seperti kehamilan normal. 5ada perempuan dengan
DM harus dilakukan pengamatan gula darah preprandial dan
posprandial. Fourth Intemational Workshop Conference on Gestational
Diabetes ellitus menganjurkan untuk mempertahankan konsentrasi gula
darah kurang dari 74 mg@dl 4,3 mmol@l sebelum makan dan kurang dari
1'$ dan 12$ mg@dl ,) dan *, mmol@l, satu atau dua jam setelah makan.
5endekatan dengan pengaturan pola makan bertujuan menurunkan
konsentrasi glukosa serum maternal, dengan cara membatasi asupan
karbohidrat hingga '$ + & 4$ + dari keseluruhan kalori, protein 2$+,
lemak 3$ & '$ + saturated kurang dari 1$ +, makan tinggi serat.
enaikan berat badan selama kehamilan !eight gain diusahakan hanya
sekitar 11 & 12,4 kg saja.2
5rogram pengaturan gi>i dan makanan yang dianjurkan oleh %katan
Diabetes 0merika 0merican Diabetes 0ssociation adalah pemberian
kalori dan gi>i yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan kehamilan dan
mengurangi hiperglikemi ibu. alori harian yang dibutuhkan bagi
perempuan dengan berat badan normal pada paruh kedua kehamilan
adalah 3$ kcal per kg berat badan normal.2
!ila %ndeks Massa Tubuh body mass indeA lebih dari 3$ kg@ m2,
maka dianjurkan asupan rendah kalori sampai 3$ & 33 + sekitar 24 kilo
alori per kg. Diet ini akan mencegah terjadinya ketonemia. #lahraga
teratur akan memperbaiki kontrol kadar gula darah pada perempuan hamil
dengan diabetes mellitus gestasional -alaupun pengaruhnya terhadap hasil
perinatal belum jelas.2
b. 5enatalaksanaan armakologi
1 5emberian %nsulin
Dosis insulin yang diberikan sangat indi(idual. 5emberian
insulin ditujukan untuk mencapai konsentrasi gula darah
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 7/25
7
pascaprandial kurang dari 1'$ mg@dl sampai mencapai kadar
glikemi di ba-ah rata&rata dan hasil perinatal yang lebih baik,
ketimbang dilakukannya upaya mempertahankan konsentrasi gula
darah praprandial kurang dari 1$4 mg@dl, tetapi keadaan janin tidak
diperhatikan.2
ejadian makrosomia dapat diturunkan dengan cara
pemberian insulin untuk mencapai konsentrasi gula darah
praprandial kurang lebih )$ mg@dl ',' mmol@l. #leh karena itu,
dalam merancang penatalaksanaan pemberian insulin harus
dipertimbangkan ketepatan -aktu pengukuran gula darah,
konsentrasi target glukosa, dan karakteristik pertumbuhan janin.2
2 #bat 0nti&Diabetik #ral
0da 3 obat antidiabetes #0D yang ada di %ndonesia yaitu9
a Tipe % "hort Acting
6enis ini memiliki paruh -aktu sekitar ' jam, daya
kerjanya cepat, diberikan 1&3 kali sehari pagi&siang&sore.yang
termasuk kelompok ini adalah 9 rastinon, orinase, nadisan,
dymelor, tolynase, glymidine.
b Tipe 2 Intermediate Acting
Memiliki paruh -aktu antara 4&) jam, diberikan 1&2
kali sehari pagi dan siang jangan pagi dan sore apabila
diberikan cukup sekali sehari, berikanlah pada pagi hari
saja.Termasuk golongan ini adalah glibenclamide euglukon,
daonil, olongan glicla>ide diamicron, olongan gliBuidone
glurenorm dan golongan glipi>ide minidiab.
c Tipe 3 #ong Acting
Mempunyai paruh -aktu antara 2'&3* jam, diberikan
sekali saja setiap pagi jangan diberikan dalam dosis terbagi.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 8/25
8
B. #l!"en%lam!&e
libenclamide gliburid merupakan salah satu obat antidiabetik oral
yang masuk dalam golongan sulfonilurea. olongan /ulfonilurea mempunyai
dua generasi, generasi % yang terdiri dari tolbutamid, tola>amid,
asetoheksimid dan klorpropamid. enerasi %% yang potensi hipoglikemik lebih
besar antara lain gliburid glibenclamide, glipi>id, glikla>id dan glimepirid.4
1. armasi C armakologi
a. /ifat isiko&imia dan ;umus imia libenclamide
libenclamidum, libenklamida
1 ;umus molekul 9 ?23H2)?l=3#4/2 !M 9 '7',$
3 5emerian 9 /erbuk halus, putih atau hampir putih tidak berbau
atau hampir tidak berbau.
' elarutan 9 5raktis tidak larut dalam air dan dalam eter sukar
larut dalam etanol dan dalam methanol larut sebagian dalam
kloroform.
4 Titik lebur 9 antara 12$ sampai 1'$.*
b. armasi :mum
1 Dosis
Dosis a-al 2,4 mg bersama sarapan, maksimal 14 mg per
hari. Dosis a-al 9 ½ & 1 sehari, sebaiknya sesudah makan pagi,
setiap hari ditingkatkan dengan E & 1 sehari sampai kontrol
metabolit yang optimal tercapai. Dosis a-al untuk usia lanjut E
sehari. Dosis maksimum ' sehari dalam dosis terbagi.
2 armakologi :mum
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 9/25
9
%ndikasi pemberian glibenclamide adalah untuk diabetes
mellitus tipe 2 tanpa komplikasi, apabila kadar gula dalam darah
tidak cukup hanya dikendalikan dengan diet, latihan fisik dan
penurunan berat badan saja. ontra indikasi glibenclamide adalah
tidak boleh diberikan pada penderita diabetes ketoasidosis,
penderita nondiabetik dengan glikosuria ginjal, gangguan fungsi
hati dan ginjal parah, gangguan berat fungsi tiroid dan adrenal,
-anita hamil dan menyusui, hipersensitif, pasien yang mengalami
operasi.
2. armakodinamik
olongan obat ini sering disebut sebagai insulin secretagogues,
kerjanya merangsang sekresi insulin dai granul sel&sel !eta Fangerhans
pankreas. ;angsangannya melalui interaksinya dengan 0T5 C sensiti(e
channel pada membrane sel Csel !eta yang menimbulkan depolarisasi
membrane dan keadaan ini akan membuka kanal ?a. Dengan terbukanya
kanal ?a, maka ion ?a GG akan masuk sel !eta, merangsang granula yang
berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah yang
ekui(alen dengan peptida&?. ecuali itu sulfonylurea dapat mengurangi
klirens insulin di hepar. libenclamide memiliki efek hipoglikemik yang
poten 2$$ kali lebih kuat daripada Tolbutamida sehingga pasien perlu
diingatkan untuk melakukan jad-al makan yang ketat. libenklamid
efektif dengan pemberian dosis tunggal. 4
3. armakokinetik
0bsorpsi sulfonilurea melalui usus baik sehingga dapat diberikan
per oral. /etelah diabsorbsi, obat ini tersebar ke seluruh cairan ekstra sel.
Dalam plasma sebagian besar pada protein plasma terutama albumin $&
77+.pada protein plasma terutama albumin $&77+. /tudi
menggunakan glibenklamid yang dilabel radioaktif menunjukkan bah-a,
glibenklamid diserap sangat baik )' 7+. libenklamid diserap sangat
baik )' 7+.
Mula kerja onset glibenklamid9 kadar insulin serum mulai
meningkat 14&*$ menit setelah pemberian dosis tunggal. adar puncak
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 10/25
10
dalam darah tercapai setelah 2&' jam. /etelah itu kadar mulai menurun, 2'
jam setelah pemberian kadar dalam plasma hanya tinggal sekitar 4+. Masa
kerja sekitar 14 I 2' jam Metabolisme glibenklamid sebagian besar
berlangsung dengan jalan hidroksilasi gugus sikloheksil pada
glibenklamid, menghasilkan satu metabolit dengan akti(itas sedang dan
beberapa metabolit inaktif.
Metabolit utama M1 merupakan hasil hidroksilasi pada posisi '&
trans, metabolit kedua M2 merupakan hasil hidroksilasi 3&cis, sedangkan
metabolit lainnya belum teridentifikasi. /emua metabolit tidak ada yang
diakumulasi. Hanya 24&4$ + metabolit diekskresi melalui ginjal, sebagian
besar diekskresi melalui empedu dan dikeluarkan bersama tinja. "aktu
paruh eliminasi sekitar 14&1* jam, dapat bertambah panjang apabila
terdapat kerusakan hati atau ginjal. !ila pemberian dihentikan, obat akan
bersih keluar dari serum setelah 3* jam. libenklamid tidak diakumulasi
di dalam tubuh, -alaupun dalam pemberian berulang.
'. Jfek /amping dan Toksisitas
5ada umumnya efek samping dari glibenclamide adalah
hipoglikemia, bahkan dapat terjadi koma. ;eaksi ini lebih sering terjadi
pada pasien usia lanjut dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal, terutama
yang menggunakan sediaan dengan masa kerja panjang. Jfek samping lain
yaitu reaksi alergi jarang ditemukan, mual, muntah, diare, gejala
hematologik, susunan saraf pusat, mata, dan sebagainya. agguan saluran
cerna ini dapat berkurang dengan mengurangi dosis, menelan obat
bersama makanan atau membagi obat dalam beberapa dosis.
ejala susunan saraf pusat berupa (ertigo, bingung, ataksia dan
sebagainya. ejala hematologik antara lain leukopenia dan agranulositosis.
Jfek samping lain yaitu gejala hipertiroidisme, ikterus obstruktif yang
bersifat sementara.
Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien yang tidak mendapat dosis
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 11/25
11
tepat, tidak makan cukup atau dengan gangguan fungsi hepar dan@atau
ginjal. ecenderungan hipoglikemia pada orang tua disebabkan oleh
mekanisme kompensasi berkurang dan asupan makanan yang cenderung
kurang. /elain itu, hipoglikemia tidak mudah dikenali pada orang tua
karena timbul perlahan tanpa ada tanda akut akibat tidak ada refleks
simpatis dan dapat menimbulkan disfungsi otak sampai koma. 4
4. %nteraksi #bat
#bat yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia se-aktu
penggunaan glibenclamide sulfonilurea ialah insulin, alkohol, fenformin,sulfonamid, salisilat dosis tinggi, fenilbuta>on, oksifenbuta>on,
probene>id, dikumarol, kloramfenikol, M0# inhibitor, guanetidin,
anabolic steroid, fenfluramin dan klofibrat. 4
BAB III
PENELITIAN 'AN# TELAH DILAUAN (RAN# LAIN
A. #L'BURIDE SEBA#AI TERAPI ALTERNATI) UNTU DIABETES
MELLITUS #ESTASI(NAL
5enelitian ini dilakukan oleh 0njali Tempe dan ;onita De(i
Mayanglambam di %ndia Obstetrics and G$naecolog$ Department% aulana
A&ad edical College and #ok 'a$ak (ospital% 'e! Delhi% and)a!aharlal
'ehru Institute of edical "ciences% anipur% India* )une +,./*
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 12/25
12
5ada kasus ini didapatkan 13' pasien yang telah didiagnosa
diabetes gestasional untuk menghadiri klinik antenatal setelah sreening dan
uji diagnosa. /etelah dilakukan pemilihan responden sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, didapatkan 32 pasien dari tiap kelompok untuk
penelitian. 5asien pada kelompok kontrol menerima insulin dengan dosis
rendah, ' unit sebelum makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan
malam. Dosis ditingkatkan sebanyak ' unit setiap hari ketiga sampai gula
darah puasa K74 mg@dF dan gula darah 2&h postprandial K12$ mg@dF pada
setiap -aktu makan. /aat kondisi pasien telah terkontrol, total dosis insulin
dihitung dan dicatat. Dua&pertiga dari dosis total diberikan di pagi hari dan
sepertiga dosis total diberikan saat malam. Fente dan plain insulin yang
diberikan dengan perbandingan 29 1 di pagi hari dan 29 1 atau 19 1 pada
malam hari. 5asien pada kelompok glyburide mendapatkan obat oral
sebanyak 2,4mg sebagai dosis a-al. enaikan dari dosis obat oral 2,4mg
dilakukan setiap 3 hari sampai tercapainya dosis optimum. lyburide boleh
diberikan sampai dosis maksimum 2$mg@hari. 0pabila glukosa tidak dapat
dikontrol dengan dosis maksimum maka pasien dipindahkan ke kelompok
insulin.
Hasil penelitian didapatkan pasien kelompok glyburide dan insulin
sebanyak masing&masing 73,)+ dan 7,1+ dapat mencapai kadar glukosa
yang terkontrol. ula darah menunjukan angka 72mg@dF dan 7$ mg@dF pada
kelompok insulin dan glyburide. "aktu rata&rata yang dibutuhkan untuk
mencapai gula darah yang terkontrol adalah 1$ hari dan ) hari pada kelompok
insulin dan glyburide, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan secara
statistik.
Hal ini dapat disimpulkan glyburide obat yang aman dan dapat
sebagai alternatif pengobatan yang non&in(asif daripada injeksi insulin untuk
pengobatan diabetes pada kehamilan, seperti yang ditemukan di studi
tersebut. )
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 13/25
13
!. Perbandingan Glyburide dan Insulin pada Wanita
dengan Diabetes Mellitus Gestasional dan
dihubungan dengan Hasil Perinatal
5enelitian ini dilakukan oleh Masoomeh Mir>amoradi, Lahra Heidar,
Liba aalpoor, Lahra =aeiji, dan ;a>yeh 6amali Department of 0renatolog$%
G$necolog$% ahdieh (ospital% Infertilit$ and 1eproducti2e (ealth 1esearch
Center% "hahid 3eheshti 4ni2ersit$ of edical "ciences% Tehran% Iran +,5
:ji coba secara acak ini dengan perekrutan pasien selama Maret 2$12&
Maret 2$13 dilakukan di rumah sakit pendidikan tersier dengan sensus
tahunan sebesar '4$$$ pasien de-asa. "anita hamil yang berusia antara 1)&
'4 tahun dengan kehamilan tunggal dan 2'&3* minggu kehamilan yang dinilai
layak. Dua jam tes toleransi glukosa oral dilakukan antara 2'&2) minggu
kehamilan. 6ika puasa kadar glukosa darah adalah< 74 mg @ dl, jam pertama
kadar glukosa darah post&prandial <1)$ atau jam kedua tingkat glukosa post&
prandial <14$ pasien dianggap memiliki DM.
/emua pasien dengan diagnosis DM dianjurkan diet dan gi>i klinik.
5asien&pasien ini diperintahkan untuk makan tiga kali dan tiga snack per hari.Diet mereka dirancang untuk memberikan 24kcal @ kg untuk pasien obesitas
dan 34kcal @ kg untuk yang non&obesitas, dengan '$+ &'4+ dari total kalori
dari karbohidrat. 5asien dididik tentang bagaimana mengukur glukosa darah
dengan glucometer. Mereka diminta untuk mengukur dan
mendokumentasikan kadar gula darah mereka ' kali sehari setelah puasa
semalam dan 2 jam setelah makan. 5asien dikunjungi mingguan, dan
kepatuhan mereka terhadap diet die(aluasi. 6ika !/ dan 2 jam postprandial
kadar gula darah berada di atas 7$ dan 12$ mg @ dl masing&masing dianggap
bah-a terapi diet telah gagal, dan pasien termasuk dalam penelitian. ami
mengecualikan pasien dengan diabetes mellitus yang telah diketahui
sebelumnya, anomali janin @ aneuploidi, gangguan pembuluh darah, dan
penyalahgunaan >at @alkohol.
%nter(ensi farmakologis ditunjukkan saat manajemen diet standar
tidak konsisten mempertahankan glukosa plasma puasa di 7$ mg @ dl atau
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 14/25
14
glukosa plasma 2 jam postprandial 12$mg @ dl. Termasuk pasien secara acak
kelompok glyburide dan insulin dengan metode berbasis block pengacakan
pada komputer yang dihasilkan empat blok acak dengan menggunakan kode
berurutan disegel amplop buram.5asien kelompok glyburide menerima dosis
a-al 1,24 mg glyburide. dengan makan pagi. 6ika perlu, dosis harian
meningkat menjadi 1,24 mg setiap 3 sampai hari sampai 2$ mg @ hari. 6ika
mengkonsumsi 2$ mg @ hari glyburide selama dua minggu tidak bisa
mengendalikan tingkat glukosa, terapi beralih ke terapi insulin. Febih dari 1$
mg dosis diberikan dalam harian dibagi dua dosis. 5asien untuk kelompok
insulin menerima a-alnya o.' unit @ kg insulin 1$$ unit botol, JAir
5harmaceutical ?o, %ran subkutan, 4$+ dari =5H dan 4$+ dari bentuk biasa
dan dalam dosis terbagi. Dosis insulin disesuaikan setiap 2 hari.
Hasil penelitian didapatkan pada semua pasien yang diteliti, glyburide
bisa mengendalikan indeks glikemik, dan tidak ada pasien beralih ke terapi
insulin. /tudi kini menunjukkan bah-a glyburide efektif dapat mengontrol
kadar glukosa darah pada ibu hamil dengan DM sebagai kadar glukosa
darah puasa dan post&prandial yang mirip pada pasien yang diobati dengan
glyburide dan pasien yang diobati dengan insulin sebagai terapi pilihan.7
C. #l*"ur!&e Se"aga! Tera+! D!a"etes Mell!tus #estas!$nal
;e(ie- ini ditulis oleh Laneta imber&Trojnar, !eata Marciniak,
!o>ena Fes>c>yNska&or>elak, Marcin Trojnar, 6an #les>c>uk Departement
of Obstetrics and 0erinatolog$% Departement of Internal edicine% edical
4ni2ersit$ of #ublin% 0oland% +,,6*
/alah satu studi klinis pertama yang berfokus pada terapi lyburide
selama kehamilan adalah penelitian ?oet&>ee dan 6ackson. 5ara penulis ini
melaporkan pada penggunaan glyburide dikombinasikan dengan metformin
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 15/25
15
dalam -anita hamil yang didiagnosis dengan DM dan dianetes tipe 2.
0ntara tahun 17' dan 17)3, terdapat ebih dari *$$ -anita penurunan
morbiditas perinatal dibandingkan dengan kelompok kontrol dan tidak ada
kasus serius seperti hipoglikemia neonatal.
/ejak tahun 2$$$ beberapa studi telah mengkonfirmasi konser(asi
bah-a glyburide tidak muncul untuk mempengaruhi janin. =amun demikian,
obat ini digunakan selama trimester kedua kehamilan. Dalam studi klinis,
terapi glyburide biasanya dimulai dengan dosis harian a-al yaitu 2,4 mg
dengan makan pagi. 6ika tujuan kontrol glikemik tidak dipenuhi, dosis itu
meningkat menjadi 2,4 mg a-alnya dan selanjutnya sebesar 4 mg setiap
minggu. 6ika dosis melebihi 1$ mg sehari, dosis dianggap dua kali sehari.
6ika tujuan glikemik tidak dipenuhi pada ibu yang maAimal dosis harian
adalah 2$ mg, pasien akan menggunakan insulin. eberhasilan dalam
mencapai tingkat glycemia yang diinginkan ber(ariasi antar penelitian karena
dosis yang berbeda dan algoritma administrasi, lamanya terapi, jenis pasien
tingkat keparahan dan etnis dan kelompok pembanding.
Fanger et al. membandingkan glyburide dengan standard terapi insulin
dalam uji coba besar secara acak terkontrol pada '$' -anita dengan DM.
Dalam studi ini, 2$1 pasien yang diminta untuk meminum glyburide oral satu
kali sehari 2,4&2$ mg @ hari berarti 7 mg @ hari mencapai kadar kontrol
glukosa darah setara dengan 2$3 -anita yang diminta untuk injeksi subkutan
insulin tiga kali sehari. /tudi ini tidak membahas kelainan kongenital karena
subjek direkrut antara 11 minggu dan 33 minggu kehamilan, baik setelah
organogenesis. Didapatkan tingkat anomali yang serupa pada kedua
kelompok dan mirip dengan tingkat anomali ya g dilaporkan sebelumnya
yaitu anomali kongenital pada bayi yang dilahirkan oleh -anita tanpa DM.
5ada tahun 2$$4 Fanger et al. mengnalisa lebih lanjut hubungan
antara dosis glyburide, keparahan DM, dan ibu yang dipilih dan faktor
neonatal. Mereka menemukan bah-a dosis glyburide meningkat dengan
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 16/25
16
keparahan DM. Tingkat keberhasilan yaitu, pencapaian kadar kontrol
glikemik menurun sebagaimana tingkat keparahan penyakit meningkat.
!agaimanapun, tidak ada perbedaan antara pasien glyburide dan insulin yang
dira-at. Dengan demikian, mencapai kontrol glikemik adalah kunci untuk
meningkatkan hasil yang baik pada kehamilan DM.
esimpulan pada re(ie- ini adalah sejak tahun 2$$$, beberapa
penelitian telah membuktikan bah-a lyburide adalah alternatif yang efektif
terhadap insulin untuk mencapai kontrol glikemik yang memadai pada -anita
dengan DM. /aat membandingkan estimasi yang berbeda dari tingkat
keberhasilan dalam mencapai kontrol glikemik, perlu dicatat bah-a kriteria
yang berbeda dari kontrol glikemik yang sukses dapat mempengaruhi hasil
penelitian. /elain itu, populasi yang berbeda dalam hal etnis dan lokasi
geografis, ukuran sampel, kualitas dan metode pengujian glukosa self&
monitoring, postprandial, preprandial rata&rata glukosa darah dan dosis obat
dosis dan algoritma bisa juga secara signifikan mempengaruhi tingkat
kegagalan.1$
BAB I,
PEMBAHASAN
5enelitian dari 0njali Tempe and ;onita De(i Mayanglambam mengenai
penggunaan glyburide sebagai pilihan terapi untuk diabetes gestasional
menggunakan sampel sebanyak *' pasien. /ampel yang digunakan telah melalui
beberapa screening untuk persyaratan dan dinyatakan menderita diabetes
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 17/25
17
gestasional. e&*' pasien tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
dengan pemberian terapi glyburide dan lainnya dengan terapi insulin.
5ada akhir penelitian didapatkan hasil berupa pasien kelompok glyburide
dan insulin sebanyak masing&masing 73,)+ dan 7,1+ dapat mencapai kadar
glukosa yang terkontrol. ula darah menunjukan angka 72mg@dF dan 7$ mg@dF
pada kelompok insulin dan glyburide dengan menggunakan dosis rata&rata
glyburide 41.7 mg@hari dan insulin 33.)22.7 unit@hari. Menurut Ooge( et al.
-anita dengan diabetes gestasional mencapai kadar gula normal dengan
menggunakan glyburide dimana sama dengan studi diatas yaitu 73.)+ dari pasien
mencapai kadar gula normal pada kelompok glyburide. ?heng et al. menemukan
bah-a kelahiran neonatus pada penderita diabetes gestasional yang diterapi
dengan glyburide cenderung menjadi makrosomia bila dibandingkan dengan
pemeberian terapi injeksi insulin. ;amos et al. mengamati bah-a pada -anita
dengan diabetes gestasional yang secara nyata terdapat peningkatan pada uji
glukosa oral dan puasa hiperglikemia, glyburide mencapai angka berat lahir yang
sama, namun ada peningkatan risiko makrosomia apabila dibandingkan denganinsulin. 5ada penelitian diatas didapatkan 1 kasus makrosomia pada setiap tanpa
adanya data statistik yang signifikan. Hal ini dapat disimpulkan glyburide obat
yang aman dan dapat sebagai alternatif pengobatan yang non&in(asif daripada
injeksi insulin untuk pengobatan diabetes pada kehamilan, seperti yang ditemukan
di studi tersebut -alaupun masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai dampak
pada neonatus yang masih belum dapat dijelaskan.
5ada penelitian lain dengan judul 5erbandingan liburide dan %nsulin
5ada "anita Dengan Diabetes Mellitus estasional, terdapat 2 kelompok,
kelompok pertama menerima glyburide dengan jumlah 2$1 orang dan kelompok
kedua menerima insulin sesuai dengan pengobatan protokol intensif dengan
jumlah 2$3 orang. 5ada kelompok ibu hamil yang mendapat gliburide, pada dosis
a-al diberi 2,4 mg oral di pagi hari pada minggu pertama. emudian dosis
glyburide ditingkatkan pada minggu berikutnya dari 2,4 mg menjadi 4 mg
mingguan hingga total 2$ mg bila diperlukan untuk mencapai gula darah yang
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 18/25
18
terkontrol. /edangkan kelompok yang mendapat insulin dosis a-al adalah $, unit
per kilogram berat badan melalui subkutan pada saat pertama kali masuk /elama
tiga kali sehari dan meningkat sesuai kebutuhan permingguan. Tujuan pengobatan
adalah prestasi konsentrasi glukosa darah rata&rata 7$&1$4 mg per desiliter 4,$&
4,7 mmol per liter, konsentrasi glukosa darah puasa dari *$ sampai 7$ mg per
desiliter 3,'&4,$ mmol per liter, konsentrasi glukosa darah preprandial dari )$
sampai 74 mg per desiliter ',4&4,3 mmol per liter, dan glukosa darah
postprandial konsentrasi kurang dari 12$ mg per desiliter *, mmol per liter.
/etelah penelitian selesai didapatkan hasil lyburide tidak terdeteksi
dalam serum tali pusar bayi, yang mana hasil ditegaskan dalam studi in(itro yang
mana tidak ada pemindahan maternofetal atau fetomaternal dari glyburide yang
terdeteksi pada perfusi plasenta jangka penuh segera setelah pengiriman . /elain
itu, glyburide tidak memiliki pengaruh pada transportasi plasenta dan penyerapan
glukosa, dan hiperglikemia ibu tidak mengubah transfer plasenta dari glyburide
secara in (itro.
#bat sulfonylurea tidak terkait dengan kematian perinatal lebih tinggi atau
kelainan ba-aan dari pada yang insulin. 5ara -anita dalam penelitian tersebut
diperlakukan dengan glyburide baik setelah organogenesis, dan tingkat anomali
adalah serupa pada kedua kelompok dan sejenis dengan tingkat dilaporkan
sebelumnya anomali kongenital pada bayi yang lahir dari -anita tanpa kehamilan
diabetes. ami menyimpulkan bah-a glyburide adalah alternatif yang efektif
insulin pada -anita dengan diabetes gestasional.
0da lagi penelitian menurut Masoomeh Mir>amoradi, et al. membagi
menjadi 2 kelompok, 3 orang dialokasikan untuk menerima glyburide dan 47
orang menerima insulin. 5asien pada kelompok glyburide menerima dosis a-al
1,24 mg glyburide libenclamide& MinooP, 4mg tablet, %ran dengan makan
pagi. 6ika perlu, dosis harian meningkat menjadi 1,24 mg setiap 3 sampai hari
sampai 2$ mg @ hari. 6ika mengkonsumsi 2$ mg @ hari glyburide selama dua
minggu tidak bisa mengendalikan tingkat glukosa, terapi beralih ke terapi insulin.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 19/25
19
Febih dari 1$ mg dosis diberikan dalam harian dibagi dua dosis. /elain itu pasien
untuk kelompok insulin menerima a-alnya $.' unit @ kg insulin 1$$ unit botol,
JAir 5harmaceutical ?o, %ran subkutan, 4$+ dari =5H dan 4$+ dari bentuk
biasa dan dalam dosis terbagi. Dosis insulin disesuaikan setiap 2 hari. ;ata&
rata dosis glyburide adalah 2,4 1,24 mg@hari dan rata&rata dosis insulin
adalah 2,)2 24,44 unit @ hari.
Hasil dari studi tersebut menunjukkan bah-a glyburide efektif dapat
mengontrol kadar glukosa darah pada ibu hamil dengan DM sebagai kadar
glukosa darah puasa dan post&prandial yang mirip pada pasien yang diobati
dengan glyburide dan pasien yang diobati dengan insulin sebagai terapi pilihan.
5enelitian tersebut menunjukkan glyburide juga memiliki tingkat keamanan yang
dapat diterima untuk mengontrol indeks glikemik pada ibu hamil dengan DM
sesuai dengan hasil studi dimana tidak ada perbedaan yang signifikan secara
statistik antara hasil maternal dan neonatal antara kelompok glyburide dan insulin.
Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan
profil yang sama efikasi dan keamanan untuk glyburide dan insulin seperti studi
0njalakshi et al., yang menunjukkan bah-a kontrol indeks glikemik dan
kemiripan berat lahir bayi pada pasien yang menerima glyburide dan insulin pada
studi remer et al., yang menge(aluasi 3 -anita hamil diobati glyburide dan
menunjukkan bah-a )1+ dari mereka memiliki kontrol indeks glikemik yang
dapat diterima. ?hamait et al, juga telah menunjukkan bah-a glyburide memiliki
tingkat kegagalan serendah 17+ dalam mengendalikan kadar glukosa darah pada
ibu hamil dengan DM.
?hmait et al, juga telah menunjukkan bah-a glyburide memiliki tingkat
kegagalan serendah 17+ dalam mengendalikan kadar glukosa darah pada ibu
hamil dengan DM.
/elain kesamaan dengan beberapa penelitian lain, terdapat pula perbedaan
hasil studi tersebut dengan penelitian lain seperti studi 6cobson et al., pada tahun
2$$4. ami tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antara
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 20/25
20
komplikasi neonatal dan maternal DM sementara 6cobson et al., menunjukkan
bah-a beberapa komplikasi ibu @ neonatal seperti pre&eklampsia dan kebutuhan
fototerapi lebih sering terjadi pada kelompok glyburide dibandingkan dengan
kelompok insulin, tetapi dalam penelitian yang sama berat lahir dan pre(alensi
makrosomia mirip pada pasien yang menerima glyburide dan pasien yang
menerima insulin. 0da juga studi terbatas yang menunjukkan profil keamanan
glyburide yang lebih baik daripada insulin. /ebagai contoh, Holt et al., yang
menunjukkan dalam penelitian mereka bah-a glyburide dapat mengontrol tingkat
glukosa darah, sebaik insulin, dengan membuktikan hasil neonatal yang lebih baik
pada -anita yang menerima glyburide. Dalam hasil studi maternal mereka,
terutama tingkat pre&eklampsia dan episode hipoglikemia adalah serupa pada
pasien yang menerima glyburide atau insulin.
5ada tahun 177', Jlliott et al., mengkategorikan tingkat transfer plasenta
dari empat turunan sulfonilurea dua obat lama yaitu klorpropamid dan
tolbutamide, dan dua yang lebih baru yaitu glipi>ide dan glyburide. Dengan
perfusate 2 g @ l albumin, mereka menemukan bah-a dalam -aktu 2 jam dari perfusi, tingkat transfer plasenta trans dari glyburide adalah sekitar 4$+ dari
glipi>ide, 2$+ dari chlorpropamide, dan 1$+ dari tolbutamid. 5eneliti
membandingkan konstanta disosiasi dan kelarutan lemak, tapi tidak bisa
menemukan hubungan, mungkin karena fakta bah-a keempat obat memiliki pa
yang relatif sama yaitu ',)&4,7 dan koefisien log oktanol @ air . !ahkan,
glyburide memiliki kelarutan lipid tertinggi.
/alah satu penelitian klinis pertama yang berfokus pada terapi lyburide
selama kehamilan pada -anita hamil yang didiagnosis dengan DM dan DM tipe
2 yang dikombinasikan dengan metformin adalah penelitian dari ?oet&>ee dan
6ackson. Terdapat lebih dari *$$ -anita mengalami penurunan morbiditas
perinatal dibandingkan dengan kelompok kontrol dan tidak ditemukan kasus
serius seperti hipoglikemia neonatal, dalam penggunaan obat selama trimester
kedua kehamilan. Terapi glyburide biasanya dimulai dengan dosis harian a-al
yaitu 2,4 mg dengan makan pagi. 6ika kontrol dengan keadaan glikemik tidak
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 21/25
21
tercapai, pada ibu yang maAimal dosis harian adalah 2$ mg, pasien akan
menggunakan insulin. eberhasilan dalam mencapai tingkat glycemia yang
diinginkan ber(ariasi antar penelitian hal ini di karenakan dosis yang berbeda,
lamanya terapi, keadaan pasien tingkat keparahan dan etnis dan kelompok
pembanding.
5enelitian Fanger et al yang membandingkan glyburide dengan standard
terapi insulin dengan metode randomi>e control trial dimana pasien yang diminta
untuk meminum glyburide oral satu kali sehari 2,4&2$ mg @ hari berarti 7 mg @
hari mencapai kadar kontrol glukosa darah setara dengan 2$3 -anita yang
diminta untuk injeksi subkutan insulin tiga kali sehari. Dalam studi, pasien yang
di terapi dengan insulin dan glyburide mencapai hasil yang sebanding dalam
banyak (ariabel9 kelahiran sesar, preeklampsia, berat badan lahir bayi,
makrosomia, komplikasi metabolik neonatal hipoglikemia, hypocalcemia,
polisitemia dan hiperbilirubinemia, komplikasi pernapasan dan yang masuk ke
neonatal intensi(e care unit =%?:. 5enulis menemukan bah-a glyburide sama
efektifnya dengan insulin untuk pengobatan DM, Dalam penelitian tersebut,)2+ dari lyburide dan ))+ dari pasien yang diobati insulin mencapai tingkat
kontrol glikemik yang diinginkan.
Hasil yang sama tergolong ibu hipoglikemia diperoleh oleh Ooge( et al.,
menggunakan continuous glucose monitoring system yang mencatat data setiap 4
menit selama 2 jam berturut&turut dengan 2)) pengukuran per hari, terjadi
hipoglikemik asimtomatik. ;ata&rata tercatat hipoglikemik per hari secara
signifikan lebih tinggi pada pasien yang diobati insulin dibandingkan pada pasien
yang diobati dengan glyburide p I $,$3. /ebagian besar terjadi hipoglikemik
yang nocturnal )'+ pada kelompok insulin, sedangkan pada pasien yang diobati
glyburide terjadi siang dan malam. arena ada hubungan yang erat antara
konsentrasi glukosa janin dan ibu selama a-al dan akhir kehamilan, hipoglikemia
ibu selama kehamilan akan ada, oleh karena itu, tidak hanya mempengaruhi ibu
tetapi juga dapat mempengaruhi janin. 5emberian insulin yang diinduksi
hipoglikemia pada trimester terakhir kehamilan diabetes telah terbukti
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 22/25
22
meningkatkan gerakan tubuh janin, menurunkan (ariabilitas denyut jantung janin,
meningkatkan frekuensi dan amplitudo percepatan denyut jantung janin, dan
menyebabkan sedikit penurunan dalam indeks pulsasi arteri umbilikalis dan
peningkatan kadar katekolamin ibu. =amun, lain&lain telah menunjukkan bah-a
kesejahteraan janin tetap tidak berubah meskipun terdapat -aktu singkat
hipoglikemia pada ibu. ),7,1$,11
BAB ,
ESIMPULAN
lyburide glibenclamide merupakan salah satu obat golongan
sulfonilurea untuk antidiabetik oral. ?ara kerja glyburide adalah dengan
merangsang sekresi insulin dari granul sel&sel beta langerhans pankreas. 5ada
beberapa penelitian mengenai penggunaan glyburide untuk penderita diabetes
gestasional dapat dinyatakan sebagai berikut9
1. Tidak terjadi transfer maternofetal atau fetomaternal dari glyburide
yang terdeteksi pada perfusi plasenta tali pusat yang diteliti.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 23/25
23
2. Terjadi tingkat pre&eklampsia dan episode hipoglikemia yang serupa
pada pasien yang menerima glyburide atau insulin.
3. lyburide dan insulin memiliki keefektifitasan yang sama.
lyburide efektif mengontrol kadar glukosa darah pada ibu hamil
dengan DM sebagai kadar glukosa darah puasa dan post&prandial
yang mirip pada pasien yang diterapi dengan glyburide dan pasien
yang diterapi dengan insulin
'. 5emakaian glyburide meningkatan risiko makrosomia pada bayi
apabila dibandingkan dengan pemakaian insulin.
!erdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan penggunaan glyburide
secara oral cukup aman untuk penderita diabetes gestasional -alaupun masih
diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping terhadap janin secara
spesifik mengenai penggunaan obat tersebut.
BAB ,I
C(NCLUSI(N
lyburide glibenclamide is one of the sulfonylurea class of drugs for oral
antidiabetic. lyburide stimulates insulin secretion from granules of langerhans
beta cells of pancreas. %n se(eral studies regarding the use of glyburide for
gestational diabetes can be eApressed as follo-s9
1. There is no maternofetal or fetomaternal transfer of glyburide that
detected in perfusion of placental umbilical cord.
2. There -as pre&eclampsia and hypoglycemia in patients recei(ing
glyburide or insulin.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 24/25
24
3. lyburide and insulin ha(e the same effecti(eness. lyburide
effecti(ely control blood glucose le(els in pregnant -omen -ith
DM as fasting glucose and post&prandial similar in patients treated
-ith glyburide and patients treated -ith insulin
'. The use of glyburide increased the risk of macrosomia in infants
-hen compared -ith the use of insulin.
!ased on the statement it can concluded the use of oral glyburide is safe
for patients -ith gestational diabetes although further research is still needed
regarding the side effects about the use of the drug especially for the fetus.
DA)TAR PUSTAA
1. Departemen esehatan ;epublik %ndonesia, 2$$*
2. 5ra-irohardjo, /ar-ono. 2$$). Ilmu 7andungan* 6akarta 9 Oayasan !ina5ustaka
3. !adan 5enga-as #bat dan Makanan republik %ndonesia. 2$1$ !0D0=
5#M ;%
'. 0merican 0ssociation of Diabetes Jducators, estational Diabetes Mellitus
5ractice 0d(isory. 2$13
4. Departemen armakologi dan Terapeutik :%. 2$$. armakologi dan
Terapi Jdisi 4. 6akarta9 !agian armakologi :%.
*. Ditjen 5#M 1774. Farmakope Indonesia. Jdisi %Q. 6akarta9 Departemen
esehatan ;.%.
7/21/2019 tugas farmasi cucuuu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmasi-cucuuu 25/25
25
. Mansjoer, 0rif. 2$$1. 7apita "elekta 7edokteran* Jdisi 3 jilid %. 6akarta 9
Media 0esculapius :%
). 0njali Tempe, et al. lyburide as treatment option for gestational diabetes
mellitus. Obstetrics and G$naecolog$ Department% aulana A&ad edical
College and #ok 'a$ak (ospital% 'e! Delhi% and)a!aharlal 'ehru Institute
of edical "ciences% anipur% India* )une +,.*
7. Masoomeh Mir>amoradi, et al. ?omparison of lyburide in "omen -ith
estational Diabetes Mellitus and 0ssociated 5erinatal #utcome9 a
randomi>ed clinical trial. Department of 0renatolog$% G$necolog$% ahdieh
(ospital% Infertilit$ and 1eproducti2e (ealth 1esearch Center% "hahid 3eheshti 4ni2ersit$ of edical "ciences% Tehran% Iran +,5.
1$. Laneta imber&Trojnar, et al. lyburide for the treatment of gestational
diabetes mellitus. Departement of Obstetrics and 0erinatolog$% Departement
of Internal edicine% edical 4ni2ersit$ of #ublin% 0oland% +,,6*
11.#ded Fanger, MD, Deboran F. ?on-ay, MD. A Comparison of Gl$buride
and Insulin in Women !ith Gestational Diabetes ellitus*The 'e! England
)ournal of edicine* +,,,*