tomografi seismik 3d padadigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digital... · 2020. 10....

99
1 Skripsi Geofisika TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” Oleh: AKINO ISKANDAR H221 07 035 PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

1

Skripsi Geofisika

TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA

LAPANGAN PANAS BUMI “X”

Oleh:

AKINO ISKANDAR

H221 07 035

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O
Page 3: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

i

TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA

LAPANGAN PANAS BUMI “X”

O l e h:

AKINO ISKANDAR

H221 07 035

Diajukan

Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Pada Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 4: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

ii

Lembar Pengesahan

TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA

LAPANGAN PANAS BUMI “X”

O l e h:

AKINO ISKANDAR

H221 07 035

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Pertama

Drs. Lantu, M.Eng., DESS. Sabrianto Aswad, S.Si, MT

NIP. 195407171979011003 NIP. 197805242005011002

Makassar, Agustus 2013

Page 5: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

iii

“… Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui ?...”.

(QS. Az-Zumar : 9)

Dipersembahkan kepada

Ibunda Hj. Muliati dan Ayahanda Iskandar

Page 6: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

iv

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan ke hadirat Allah Azza wa Jalla, Rabb

yang tiada penolong dan pelindung selainNya, yang mahakuasa atas segala

sesuatu, serta sumber petunjuk atas semua keterbatasan dan kelemahan seorang

manusia, yang alhamdulillah akhirnya Penulis dapat menyelasaikan Tugas

Akhirnya yang berjudul “Tomografi Seismik 3D Pada Lapangan Panas Bumi

“X”” sebagai syarat untuk Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi

Geofisika Jurusan Fisika Universitas Hasanuddin. Shalawat dan salam senantiasa

penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wa

Sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti

sunnahnya hingga akhir zaman. Sebagai manusia yang disifati sebagai makhluk

yang ”lemah dan memiliki keterbatasan”, penulis menyadari bahwa segala

tantangan dan ujian dalam perjalalan penyelasaian skripsi ini, tidak terlepas dari

”SEBAB” berupa bantuan dari beberapa pihak dan pribadi yang semoga Allah

membalas kebaikan mereka semua. Untuk itu penulis mengawali dengan

persembahan skripsi ini kepada Ibunda Hj. Muliati dan Ayahanda Iskandar serta

empat orang kakak dan adik tiga orang adik saya atas dukungan dan motivasi

yang diberikan selama ini.

Tidak lupa pula penulis sampaikan ”Syukran, jadzakumullahu khairan” (Terima

kasih, Semoga Allah membalas kebaikannya)”, dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

Page 7: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

v

1. Bapak Drs. Lantu, M.Eng., DESS., sebagai pembimbing utama dan atas

arahan serta bimbingannya, yang juga bisa kami katakan sebagai orang

tua kami selama dalam penyelasaian tugas akhir ini atas arahan dan

nasehat yang diberikan.

2. Bapak Sabrianto Aswad, S.Si, MT sebagai pembimbing pertama, yang

telah menyarankan mengambil tema ini, memberikan arahan dan ilmu

melalui diskusi-diskusi dan konsultasi yang terkadang tidak mengenal

waktu yang berkaitan dengan tema penelitian.

3. Bapak Dr.Andri Dian Nugraha, M.Si., sebagai pembimbing kedua atas

arahan dan bimbingannya selama penelitian tugas akhir di kampus ITB

Bandung, yang meskipun dari banyaknya mahasiswa S1 dan S2 yang

dibimbingnya serta kesibukan lainnya, beliau alhamdulillah masih dapat

meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada kami.

4. Bapak Syamsuddin, S.Si, MT dan Ibu Nur Hasanah, S.Si, M.Si atas

arahan terkait pelaksanaan seminar 1, 2, dan ujian sidang.

5. Bapak Prof. Dr. H. Halmar Halide, M.Sc sebagai Ketua Jurusan Fisika,

serta seluruh staf dosen pengajar dan pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNHAS yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis

menjalani studi hingga menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak Dr. Muhammad Alimuddin Hamzah, M.Eng selaku ketua program

studi Geofisika jurusan Fisika FMIPA UNHAS

7. Bapak Dr. Eng. Amiruddin selaku Penasehat Akademik atas arahan

nasehat selama penulis menempuh studi.

8. Bapak dan Ibu staf pegawai akademik FMIPA Unhas.,

9. Terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga besar PT. Pertamina

Geothermal Energy Jakarta, staf ahli, tenaga administrasi dan teknisi

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

Kerja Praktek serta pengambilan data penelitian Tugas Akhir ini. Terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Muh. Yustin Kamah selaku Vice

President yang telah memberikan izin akses data.

Page 8: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

vi

10. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman, kanda-

kanda serta adik-adik Mahasiswa Gofisika/Fisika, terkhusus kepada

teman-teman Geofisika 2007 yang telah bersama-sama berjuang bersama

dalam masa studi penulis.

11. Kepada teman-teman mahasiswa geofisika ITB yang tidak bisa kami

sebutkan satu persatu yang telah memberikan sharing ilmunya dalam

penyelasaian tugas akhir penulis

12. Kepada ust.Wawan yang juga sebagai ketua DPD WI Bandung, ust.

Ukhsin, ust.Tena dan lainnya atas nasehat, motivasi dan kebaikannya

selama di Padasuka Bandung serta adik-adik SMK WI Bandung yang saya

cintai karena Allah,

13. Spesial kepada seluruh ikhwa pengurus dan alumni UKM LDK MPM

Unhas yang saya cintai karena Allah. Begitu banyak pelajaran berharga

yang penulis dapatkan selama interaksi dalam kafilah ini , untuk belajar

menjadi penolong agama Allah, yang semoga dengan itu kita semua

senantiasa di tolong oleh Allah dan diteguhkan pendirian untuk istiqomah

di jalan Allah yang lurus ini.

14. Spesial juga kepada seluruh ikhwa pengurus dan alumni Mushalla

Istiqomah FMIPA UH yang saya cintai karena Allah. Semoga kita semua

dapat ISTIQOMAH seperti nama mushalla ini.

15. Dan seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis baik ketika dalam

melakukan tugas akhir maupun penyusunan laporan tugas akhir yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, hal ini

dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan wawasan penulis. Dan

sebagaimana layaknya manusia yang tidak mungkin luput dari kesalahan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap isi tulisan ini nantinya.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Page 9: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

vii

La Hawla Wala Quwwata Illa Billah, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh.

Makassar, Agustus 2013

Penulis

Page 10: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

viii

SARI BACAAN

Perubahan permeabilitas struktur reservoir geotermal dapat disebabkan oleh

adanya perubahan tekanan, temperatur dan fasa fluida panas bumi akibat

pergerakan struktur dan perubahan fase air panas menjadi uap dari fluida injeksi

pada masa produksi. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gempa

mikro dalam reservoir. Observasi seismisitas gempa mikro berupa parameter fisis

seperti kecepatan seismik medium bawah permukaan dapat digunakan untuk

mendeteksi permeabilitas struktur reservoir. Analisis kecepatan seismik dilakukan

dengan menggunakan pemodelan tomografi seismik (tomografi delay time).

Pemodelan tomografi diawali dengan proses forward modelling berupa penjejakan

lintasan sinar (ray tracing) dari source ke receiver dalam ruang 3D untuk

menghitung waktu tempuh rambat gelombang minimum dari gelombang P dan S

dengan menggunakan model awal kecepatan 1D. Waktu tempuh kalkulasi ini

selanjutnya menjadi input dalam memodelkan kecepatan dengan metode iterative

damped least square dalam proses inverse modeling yang akan meminimalkan

kuadrat dari selisih waktu tempuh (delay time) antara waktu tempuh kalkulasi

dengan waktu observasi. Dengan kata lain, waktu kalkulasi akan mencoba

mendekati waktu observasi (represantasi dari kondisi bawah permukaan) hingga

didapatkan nilai delay time yang cukup mimimal dalam proses yang dilakukan

secara iteratif. Penelitian yang dilakukan pada lapangan geothermal “X”

menunjukkan adanya anomali kecepatan baik untuk gelombang P dan S pada

kedalaman antara +0.5 hingga -1.5 km terhadap MSL dengan nilai rata-rata 10%-

15% relatif lebih rendah dari sekitarnya. Data rasio Vp/Vs memberikan nilai yang

relatif rendah pada rata-rata 1.7– 1.9 km/sec. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa lapisan anomali pada lapangan geothermal “X” bersifat gas-saturated.

Kata Kunci : gempa mikro, model kecepatan 1-D, tomografi, pseudo-bending,

geotermal.

Page 11: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

ix

ABSTRACT

Changes in the permeability of a structure in a geothermal field can be caused by

the stimulation of the geothermal reservoir, pore pressure, and temperature

changes due to the interaction between the circulating reservoirÂ’s fluids with hot

rock. Observation of microseismic activity of an area of geothermal can be used

to detect the permeability of the structure. The analysis is done by modeling the

micro seismic tomography using 1-D velocity model. After knowing the focal

position of the earthquake and the surface station data, then performing the ray-

tracing pseudo-bending method to obtain a matrix equation the path of the waves.

Then the inversion is done iteratively using damped least squares for 1-D velocity

model to obtain velocity anomalies and a geothermal reservoir conditions in the

subsurface. The results obtained from tomographic inversion are the subsurface

velocity data and anomalies for P waves (Vp) and S wave (Vs). Research carried

out on the geothermal field "NH" shows the velocity anomalies for P and S waves

are found at depths between 1 km to 3 km with an average value of 10% -20%

lower than the relative vicinity. Data of Vp/Vs ratio give a relatively high value on

average 1.7 - 2.0. The results of this study indicate that the anomaly in the

geothermal field "NH" is water-saturated rock.

Keyword : microseismic, 1-D velocity model, tomography, pseudo-bending,

geothermal.

.

Page 12: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

x

” Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu

sendiri ...”

(Al- Isra : 7)

”...Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui.”

(Al- Baqarah : 215)

Page 13: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

I.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

I.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

I.4 Ruang Lingkup ……………………………………………………… 4

BAB II TEORI DASAR ................................................................................... 5

II.1 Sistem Panas Bumi (Geotermal) ........................................................ 5

II.1.1 Reservoir dan Sistem Geotermal………………………………….. 5

II.1.2 Tinjauan Geologi Lapangan Panas Bumi “X” 6

II.1.2.1 Struktur Geologi ………………………………………………… 6

II.1.2.2 Stratigrafi Lapangan ……………………………………......... 6

II.1.3 Karakteristik Reservoir Lapangan Panas Bumi “X” ……………… 7

II.1.4 Gelombang Seismik ………………………………………….......... 7

II.1.4.1 Ciri-ciri dari Berbagai Gempa …………………………………. 8

II.1.5 Efek Temperatur, Tekanan dan Poros terhadap Kecepatan Gelombang

Seismik…………………………………………………………… 11

II.2 Eksplorasi Geofisika untuk Geotermal ……………………………… 13

II.2.1 Seismik Tomografi ………………………………………………... 13

II.2.2 Pemodelan Kedepan ……………………………………………… 14

II.2.3 Pemodelan ke Belakang (inverse modelling) …………………………. 20

II.2.4 Tes Resolusi ……………………………………………………… 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 25

III.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………….. 25

III.2 Data ……………………………………………………………….. 25

III.3 Tahapan Penelitian ……………………………………………….. 25

III.3.1 Persiapan Data …………………………………………………… 25

Page 14: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

xii

III.3.2 Parameterisasi Model …………………………………………….. 26

III.3.3 Pemodelan kedepan (forward modelling) ……………………….. 26

III.3.4 Pemodelan ke Belakang (Inverse modelling) …………………… 26

III.3.5 Tes Resolusi …………………………………………………… .. 27

III.4 Alur Penelitian ……………………………………………………. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 30

IV.1 Distribusi Event Gempa Untuk Gelombang P Dan S ……………... 30

IV.2 Pemodelan kedepan (forward modelling) …………………………. 32

IV.2.1 Ray Tracing Gelombang P ………………………………………. 32

IV.2.2 Ray Tracing Gelombang S ………………………………………. 33

IV.3 Tes Resolusi Inversi Tomografi ……………………………………. 34

IV.3.1 Tes Resolusi Inversi Tomografi Gelombang P ………………….. 34

IV.3.2 Tes Resolusi Inversi Tomografi Gelombang S ………………….. 40

IV.3 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan …………………………… 45

IV.3 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan Pada Gelombang P (Vp) ….45

IV.3.2 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan Gelombang S (Vs) …….. 52

IV.4 Analisis Struktur Kecepatan Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs …………….. 57

BAB V PENUTUP …………………………………………………………… 63

V.1 Kesimpulan ………………………………………………………….. 63

V.2 Saran ………………………………………………………………… 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

xiii

Page 16: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O
Page 17: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Energi panas bumi di Indonesia memiliki cadangan yang sangat besar, yakni

mencapai 40% cadangan panas bumi dunia berada di Indonesia. Namun potensi

ini belum teroptimalkan, sehingga perlu dilakukan eksplorasi potensi tersebut agar

dapat termanfaatkan dengan baik. Energi panas bumi sendiri merupakan energi

panas yang terbentuk di bawah permukaan bumi secara alami, dimana energi

panas alami yang berasal dari bumi terjebak cukup dekat dengan permukaan dan

dapat dengan mudah dieksploitasi untuk dimanfaatkan secara ekonomis (Faul A,

2012).

Dalam pemanfaatannya, ekstraksi fluida (uap panas) yang terus-menerus dari

reservoir panas bumi menyebabkan terjadinya pengurangan massa. Pengurangan

massa ini dapat dikompensasi dengan pengisian kembali (recharge) baik secara

alami maupun secara buatan melalui proses reinjeksi. Recharge buatan ini

dilakukan dengan cara menginjeksikan air sisa ektraksi uap melalui sumur-sumur

reinjeksi. Pada masa produksi terjadi perubahan tekanan, temperature dan fasa

fluida panas bumi oleh adanya pergerakan struktur dan perubahan fase air panas

menjadi uap dari fluida injeksi. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya

gempa bumi mikro dalam reservoir.

Page 18: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

2

Observasi aktifitas seismik gempa mikro yang umumnya bersumber dari proses

injeksi sumur pada lapangan panas bumi, dapat menjadi dasar untuk mencitrakan

perubahan permeabilitas struktur yang terjadi. (Hikmah N, 2013).

Kecepatan seismik adalah salah satu parameter fisis yang sangat baik untuk

menggambarkan karakteristik medium bawah permukaan (Suantika, 2008).

Pemodelan tomografi seismik, dapat digunakan untuk membuat penampang

distribusi kecepatan yang menjadi panduan untuk korelasi stratigrafi dan

gambaran penyebaran litologi. Oleh karena itu analisa kecepatan yang akurat

sangat dibutuhkan untuk mendaptkan korelasi stratigrafi dan gambaran

penyebaran litologi (Monalia, 2011).

Pemodelan tomografi diawali dengan proses forward modelling berupa penjejakan

sinar (ray tracing) dari source ke receiver dalam ruang 3D untuk menghitung

waktu tempuh rambat gelombang minimum dari gelombang P dan S. Setelah

melakukan inisialisasi kecepatan (model awal 1D), waktu tempuh yang

didapatkan dari proses forward modelling pada model awal kecepatan ini,

dibandingkan dengan data waktu tempuh pengamatan dalam proses inversi

(inverse modelling), dan selisihnya akan didistribusikan sepanjang volume grid

sehingga didapatkan model kecepatan yang baru. Model kecepatan hasil inversi

ini kemudian akan di-forward modelling kembali dan selisih waktu kembali

didistribusikan pada proses inversi, dan seterusnya hingga diperoleh normal error

yang cukup minimal atau konvergen.

Page 19: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

3

Informasi dari hasil inversi, berupa distribusi anomali kecepatan rendah dari

kecepatan bawah permukaan gelombang P (Vp) dan gelombang S (Vs), serta rasio

kecepatan dari Vp/Vs menjadi faktor penting untuk menentukan keberadaan pori-

pori batuan yang berisi air atau distribusi fluida dalam sistem geotermal

(Zandomeneghi D, 2007). Selain itu untuk memperoleh hasil yang lebih valid

tentang kondisi area geotermal, diperlukan interpretasi yang komprehensif

melalui informasi pendukung berupa data geologi area geotermal dan data inflow

fluida.

I.2 Rumusan Masalah

Hasil pengolahan data seismik berupa data zero offset biasanya memiliki posisi

titik-titik refleksi yang terletak tidak tepat pada bidang sebenarnya. hal ini

disebabkan oleh pantulan miring atau difraksi yang melenturkan gelombang ke

segala arah, sehingga penampang seismik yang dihasilkan tidak mencerminkan

struktur bawah permukaan secara akurat. Oleh karena itu diperlukan proses

migrasi untuk mengembalikan titik-titik refleksi pada posisi sebenarnya. Dalam

proses migrasi pun dibutuhkan analisis kecepatan. Hal ini sangatlah

penting,karena dengan analisis kecepatan akan diperoleh nilai kecepatan yang

akurat yang sesuai dengan kecepatan medium untuk menentukan kedalaman,

ketebalan, kemiringan dari pemantul (reflector).

Pemodelan tomografi seismik, dapat digunakan untuk membuat penampang

distribusi kecepatan yang menjadi panduan untuk korelasi stratigrafi dan

gambaran penyebaran litologi. Oleh karena itu analisa kecepatan yang akurat

Page 20: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

4

sangat dibutuhkan untuk mendaptkan korelasi stratigrafi dan gambaran

penyebaran litologi.

I.3 Tujuan Penelitian

1. Mencitrakan stuktur kecepatan gelombang seismik (Vp,Vs, dan rasio Vp/Vs)

pada lapangan panas bumi “X”.

2. Mengetahui kondisi dan karakteristik reservoir panas bumi “X” melalui

interpretasi struktur kecepatan gelombang seismik.

I.4 Ruang Lingkup

Pada penelitian tomografi seismik ini atau juga biasa disebut tomografi delay time

,penulis menyelasaikan penelusuran jejak sinar (ray tracing) dalam proses

forward modeling dengan salah satu metode dalam ray tracing, yaitu metode

pseudo bending untuk mencari waktu tempuh penjalaran gelombang dari source

ke receiver yang menggunakan prinsip fermat dimana gelombang merambat

melewati suatu medium dengan waktu tempuh tercepat. Waktu tempuh kalkulasi

ini selanjutnya menjadi input dalam memodelkan kecepatan dengan metode

iterative damped least square dalam proses inverse modeling yang akan

meminimalkan kuadrat dari selisih waktu tempuh (delay time) antara waktu

tempuh kalkulasi dengan waktu observasi. Dengan kata lain, waktu kalkulasi akan

mencoba mendekati waktu observasi (represantasi dari kondisi bawah permukaan)

hingga didapatkan nilai delay time yang cukup mimimal dalam proses yang

dilakukan secara iteratif.

Page 21: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

5

BAB II

TEORI DASAR

II.1 Sistem Panas Bumi (Geotermal)

II.1.1 Reservoir dan Sistem Geotermal

Energi panas bumi berasal dari panas di bagian bumi yang dalam. Karena pada

bagian bumi yang dalam tersebut sangat panas oleh pembusukan terus menerus

dari isotop radioaktif yang berumur panjang, panas dari daerah yang dalam

kemudian mengalir keluar ke permukaan. Aliran panas terus keluar dan akan

hilang secara permanen dari permukaan oleh radiasi menuju ruang angkasa.

Namun karena sifat yang dimilikinya dengan proses geologi, panas bumi ini

terkonsentrasi di wilayah diskrit sekitarnya oleh kedap batuan yaitu cap rock

bawah permukaan dan disebut "reservoir geotermal" (Baris Budak, 2004).

Gambar 2.1 Skema Sistem Geotermal (Baris Budak, 2004)

Page 22: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

6

II.1.2 Tinjauan Geologi Lapangan Panas Bumi “X”

II.1.2.1 Struktur Geologi

Ada tiga kelompok utama struktur geologi yang berpengaruh di Lapangan Panas

Bumi “X”. Pertama, dinding kaldera di bagian barat disebut sebagai struktur sesar

yang paling produktif di daerah “X”.. Kedua, sepasang struktur graben (terletak di

bagian timur dan baratdaya), masing-masing dipisahkan oleh struktur horst.

Sedangkan yang ketiga adalah dua sistem sesar geser berarah Timur laut-Barat

daya. Sesar geser pertama (paling utara) menutup salah satu sumbu sumber panas

di lapangan panas bumi ini. Sedangkan sesar geser yang terdapat di bagian selatan

menggambarkan arah gerakan kekiri (left lateral fault) dan merupakan zona

permeabilitas buruk (poor permeability zone).

II.1.2.2 Stratigrafi Lapangan

Pada daerah “X” terdapat batuan vulkanik yang berasal dari berbagai sumber

erupsi, dipengaruhi oleh struktur geologi (tektonik) dan ubahan hidrotermal yang

kuat, sehingga sulit sekali mengenali asal batuan. Oleh sebab itu stratigrafi

lapangan panas bumi di daerah “X” disusun berdasarkan lapisan demi lapisan dari

jenis batuan yang diperoleh selama operasi pemboran, sedangkan penamaannya

dilengkapi dengan intensitas ubahan.

II.1.3 Karakteristik Reservoir Lapangan Panas Bumi “X”

Lapangan panas bumi “X” telah terbukti sebagai salah satu sistem dominasi uap.

Lapangan “X” dicirikan mempunyai temperatur reservoir antara 230°C sampai

Page 23: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

7

246°C. Lapangan “X” mempunyai sumur-sumur yang menghasilkan uap kering

dan diperkirakan 35% dari batuan reservoirnya berisi air (saturasi air = 35%),

sedangkan rongga-rongga lainnya berisi uap. Dalam vapour dominated system,

dominasi uap tekanan dan temperatur umumnya relatif tetap terhadap kedalaman.

Reservoir pada area geothermal ini terletak pada kedalaman sekitar 544 m sampai

1700 m. Batuan reservoir terdiri dari interbedded pyroclastic dan lava yang

komposisinya berupa andesit dengan beberapa basaltic andesite dan lacustrine

tuffs.

II.1.4 Gelombang Seismik

Gelombang gempa disebut juga gelombang seismik terjadi karena beberapa

proses atau aktifitas geologi yang terjadi pada atau sekitar sumber panas bumi.

Getaran gelombang seismik yang relatif kecil hanya dapat dideteksi dengan alat

seismograf di suatu tempat di permukaan bumi yang dipasang dalam jaringan

gempa mikro yang telah ditentukan. Dua jenis gelombang utama adalah

gelombang body dan gelombang permukaan. Gelombang body menjalar melewati

lapisan dalam bumi, tapi gelombang permukaan hanya dapat bergerak di

permukaan bumi. Gempa menjalarkan energi seismik sebagai gelombang body

dan gelombang permukaan. Namun pada gempa mikro yang digunakan hanya

gelombang body saja. Jenis pertama gelombang body adalah gelombang P atau

gelombang primer atau gelombang longitudinal atau gelombang kompresi.

Dengan kecepatan antara 1,5 dan 8 km perdetik dalam kerak bumi. Gelombang P

bergerak melewati batuan padat dan fluida. Gelombang P adalah gelombang

Page 24: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

8

seismik tercepat dan akan terbaca pertama pada seismograf. Kecepatan

gelombang P, yaitu:

(2.1)

dengan adalah kecepatan gelombang P, adalah konstanta Lame, adalah

modulus geser, dan adalah densitas.

Jenis kedua gelombang body adalah gelombang S atau gelombang sekunder atau

gelombang transversal, yaitu gelombang kedua pada gempa, juga dikenal sebagai

gelombang geser, menjalar lebih lambat, biasanya pada 60% sampai 70% dari

kecepatan gelombang P dan hanya dapat melintasi batuan padat. Gelombang S

menjalar lebih lambat daripada gelombang P, sehingga akan terekam seismograf

setelah gelombang P. Kecepatan gelombang S, yaitu :

(2.2) II.1.4.1 Ciri-ciri dari Berbagai Gempa

- Gempa lokal (mikro) (Gambar II.2):

Tipe/bentuk getaran gempa pendek meruncing

Getaran tiba-tiba dan tidak begitu lama (tidak panjang)

Frekuensi kejadian tinggi.

Amplitudo gelombang bergantung pada jarak fokus terhadap stasiun dan

menurun dalam jangka waktu yang cepat.

Magnitudo kecil (< 3 skala Richter)

Kedalaman fokus gempa hiposentrum dangkal (< 3 km).

Page 25: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

9

Perbedaan waktu datangnya gelombang Sekunder dan gelombang Primer

sedikit (Ts – Tp)

Durasi pendek (sekitar < 15 sekon).

- Gempa regional/gempa jauh (Gambar II.3):

Tipe/bentuk getaran gempa memanjang maksimum

Karena jaraknya jauh, getaran gelombang akan sampai di stasiun dalam

waktu relatif lambat (lama) dan juga durasinya lebih lama (panjang).

Amplitudo bergantung kepada jarak fokus terhadap stasiun dan penurunan

amplitudonya dalam waktu lambat.

Magnitudo lebih besar (> 3 skala Richter)

Karena gempa jauh sebagian besar ditimbulkan oleh pergeseran kerak

bumi (tektonik) didalam bumi, maka kedalaman fokus hiposenter lebih

dalam (> 5 km).

Perbedaan gelombang Primer dan gelombang Sekunder lebih jelas (lama).

Durasi lebih lama (> 15 sekon) (Kamah, 2006).

Page 26: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

10

Gambar 2.2 Rekaman gempa mikro/gempa lokal (Pertamina, 2010).

Gambar 2.3 Rekaman gempa regional (Pertamina, 2010).

Page 27: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

11

II.1.5 Efek Temperatur, Tekanan dan Poros terhadap Kecepatan Gelombang

Seismik

Beberapa faktor dapat menjelaskan perubahan lateral yang teramati pada

kecepatan seismik: (1) perubahan litologi, kandungan fluida (2) perubahan

tekstur, seperti yang disebabkan oleh perkembangan retakan di batu, atau cairan

pori bervolume besar dalam zona retak (3) perubahan suhu dan tekanan (4)

anisotropi dalam distribusi kecepatan. Ini pertanyaan yang sangat menarik karena

juga jika itu merupakan asumsi praktis, bumi sebenarnya pasti bukan media

isotropik. Anomali velocitiy seismik harus ditafsirkan dengan mengingat efek

anisotropi selain heterogenitas lateral yang isotropik.

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan kuat antara kecepatan

seismik dan litologi. Umumnya, nilai Vp yang lebih rendah teramati dalam bahan

dengan porositas tinggi, seperti tufa dan endapan piroklastik, dalam kontras

dengan bahan yang terkonsolidasi tinggi, seperti batu granit atau metamorf.

Kehadiran rekahan mengurangi kecepatan seismik dibandingkan dengan batu utuh

(Zandomeneghi, 2007).

Penelitian dari Wang (1990) menyatakan bahwa peningkatan temperatur

memberikan efek pada penurunan kecepatan gelombang seismik baik kecepatan

gelombang P (Vp) maupun kecepatan gelombang S (Vs). Penurunan kecepatan ini

utamanya disebabkan oleh pelenturan dan melelehnya batuan pada temperatur

tinggi serta perbedaan ekspansi termal pada mineral-mineral penyusun batuan.

Kecepatan gelombang sesimik sangat sensitif terhadap perubahan temperatur

Page 28: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

12

(Trampert, 2001), dimana kenaikan temperatur yang cukup besar seiring

bertambahnya kedalaman akibat ekspansi termal yang menurun menunjukkan

penurunan kecepatan gelombang seismik dengan Vs cenderung lebih sensitif

dibandingkan Vp.

Secara Umum, pada penurunan saturasi minyak dan gas serta peningkatan saturasi

air akan menghasilkan peningkatan kecepatan gelombang P, penurunan

gelombang S, dan peningkatan rasio Vp/Vs (Prskalo, et al). Sehingga pada batuan

gas-saturated. baik kecepatan gelombang P maupun S cenderung menurun. Pada

batuan water-saturated, saturasi air meningkatkan kecepatan gelombang P relatif

dibandingkan pada gas-saturated dan gelombang S menurun. Peningktan

gelombang P terjadi karena air cenderung lebih compressible dibandingkan udara

sehingga keberadaan air dalam poros akan meningkatkan modulus bulk batuan

tersebut. Sedangkan penurunan kecepatan gelombang S terjadi karena

peningkatan densitas saat batuan tersaturasi oleh air (Wang, 1990).

Pada batuan yang memiliki bagian melt didalamnya, beberapa hasil penelitian

menunjukkan bahwa parameter kecepatan gelombang seismik dapat sangat

bervariasi, seperti untuk batuan 10% melt didalamnya, penurunan Vp dan Vs

dapat bervariasi antara 10-40% dan 20-100% dibandingkan dengan solid rock,

tergantunng pada asumsi geometri melt, geometri poros, dan mekanisme

perubahan fasa (Hikmah N, 2013).

Page 29: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

13

II.2 Eksplorasi Geofisika untuk Geotermal

II.2.1 Seismik Tomografi

Data seismik merupakan salah satu sumber daya yang paling berharga digunakan

untuk menyelidiki struktur bumi. Melalui data seismik tersebut, beberapa metode

telah dikembangkan untuk memperoleh informasi tentang interior bumi yang

tidak dapat diakses sebelumnya. Diantara metode ini, tomografi seismik 3D

merupakan teknik yang lebih mudah yang dapat mencitrakan struktur seismik, dan

hasilnya dapat diterjemahkan lebih langsung ke gambaran yang benar dari kondisi

bawah permukaan. Oleh karena itu, sejak tahun 1970, itu telah diterapkan dalam

penyelidikan geologi, sedangkan teorinya ditingkatkan dalam aspek matematika

dan metodologi.

Tomografi seismik adalah metode yang menarik dari penelitian karena

fleksibilitasnya. misalnya, komponen yang berbeda dari gelombang seimik dapat

digunakan, termasuk waktu tempuh, amplitudo, gelombang spektrum, gelombang

penuh atau medan gelombang keseluruhan (Zandomeneghi, 2007).

Tomografi seismik atau biasa disebut tomografi delay time pada dasarnya adalah

manipulasi penyesuaian dari selisih waktu tempuh (delay time) antara waktu

tempuh pengamatan dan waktu tempuh kalkulasi dalam model percobaan, untuk

memperkirakan perbaikan model percobaan itu sendiri, sampai struktur kecepatan

yang paling baik tercapai (Thurber dan Aki, 1987).

Page 30: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

14

II.2.2 Pemodelan Kedepan

Pemodelan ke depan di dalam seismik tomografi digunakan untuk menghitung

waktu tempuh dan jalan rambat gelombang atau sinar secara teoritis dengan

menggunakan suatu model kecepatan awal (Monalia, 2011). Dalam pemodelan

data, dicari suatu model yang menghasilkan respon yang cocok atau fit dengan

data pengamatan atau data lapangan. Dengan demikian, model tersebut dapat

dianggap mewakili kondisi bawah-permukaan di tempat pengukuran data

(Grandis, 2009).

Untuk menentukan waktu tempuh gelombang P dan S yang merambat dari sumber

ke stasiun serta rekonstruksi lintasan sinar gelombang yang melewati medium,

dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode ray tracing. Pada penelitian

ini digunakan metode ray tracing pseudo-bending (Um dan Thurber, 1987) yang

menggunakan prinsip fermat dimana gelombang merambat melewati suatu

medium dengan waktu tercepat.

Waktu tempuh (T) sepanjang lintasan gelombang dapat diekspresi sebagai sebuah

persamaan integral di antara dua titik (Um dan Thurber, 1987).

(2.3)

Dengan merupakan segmen panjang lintasan dan adalah kecepatan

gelombang seismik. Dalam perhitungan waktu tempuh gelombang secara

penjumlahan numerik sepanjang ray segment, persamaan waktu tempuh

Page 31: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

15

gelombang dapat ditulis kembali dengan menggunakan cara aturan trapezoidal

(Um dan Thurber, 1987).

(

)

(2.4)

Dimana n merupakan nomor titik yang mendefenisikan ray dan adalah vektor

posisi titik ke- k, sedangkan merupakan kecepatan gelombang pada titik ke-k

Gambar 2.4 Ilustrasi dari skema 3 titik pertubasi ( ). Setelah direlokasi sepanjang

Rc pada arah dengan mengunci posisi dan , didapatkan titik lintasan yang baru

(Um dan Thurber, 1987).

Ray tracing berawal dari sinar gelombang antara titik dan adalah lurus.

Kemudian titik tengah antara kedua titik ini, (pada pertubasi pertama

) ditekuk ke arah sejauh Rc. Skema 3 titik pertubasi ini diaplikasi ke

sepanjang sinar gelombang, kemudian sinar gelombang sudah mengalami

gangguan tetapi belum mencapai waktu tempuh minimum (Fermat’s Principle).

Hasil pertubasi pertama menjadi model awal dan untuk pertubasi selanjutnya

kemudian arah tekukan dan sejauh Rc dihitung kembali. Pertubasi

ini diulang hingga mencapai konvergensi dan waktu minimum. merupakan

vektor anti normal dari vektor titik ke titik . Vektor ini paralel dengan

Page 32: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

16

arah gradient kecepatan ( ) pada 2 dimensi. diturunkan dari hubungan

persamaan sebagai berikut :

[ )( )]( )

| | (2.5)

(2.6)

Dan jarak Rc dihitung dengan rumus sebagai berikut :

- )

)

)

)

) (2.7)

Dimana,

(2.8)

) (2.9)

Sehingga didapat titik lintasan sinar gelombang yang baru, sebagai berikut :

(2.10)

Sebuah estimasi kecepatan pada titik yang baru diperlukan karena kita tidak

mengetahui nilai pertubasi sebelumnya. Dengan menggunakan ekspansi Taylor

pada kecepatan titik tengah , kecepatan pada titik baru didekati sebagai:

+ [ ) (2.11)

Pada pemograman ini ray tracing berawal dengan ray lurus. Kemudian ray lurus

ini diberi gangguan arah sejauh Rc pada setiap titik tekuknya. Ray diperbaharui

Page 33: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

17

sebanyak jumlah pertubasi. Masing-masing ray hasil setiap pertubasi dihitung

pajangnya pada setiap blok dengan cara membagi ray tersebut menjadi segmen-

segmen kecil. Semakin kecil segmennya semakin tinggi tingkat ketelitian dalam

menghitung ray pada setiap blok. Waktu tempuh gelombang merambat dihitung

dengan mengalikan panjang ray setiap blok dengan nilai slowness (1/kecepatan)

pada setiap blok.

∑ (2.12)

Dimana adalah slowness pada blok ke-f yang dilewati oleh ray. merupakan

panjang ray pada blok ke-f yang dilewati ray. Kemudian dari waktu tempuh

masing-masing pertubasi pada ray tracing dipilih waktu minimumnya dan

kemudian pertubasi ke-i dengan waktu minimum ini menjadi ray tracing akhir

yang memenuhi prinsip Fermat.

Page 34: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

18

Di bawah ini, digambarkan perhitungan waktu tempuh sebuah ray dari source ke

receiver yang melewati blok-blok dengan nilai slowness (1/kecepatan) tertentu.

Gambar 2.5 Ray tracing 1 ray (sumber gempa) ke 1 receiver pada model 42 blok untuk

rekontruksi lintasan dan perhitungan waktu tempuh.

Dari gambar diatas, dapat dihitung waktu tempuh kalkulasi sebagai berikut :

(2.13)

Hubungan antara data dengan parameter model secara umum dapat dinyatakan

oleh persamaan berikut (Grandis, 2009):

d=g(m) (2.14)

dimana d adalah data dan m adalah parameter model. Atau dalam persamaan

tomografi dinyatakan sebagai:

d=a(x) (2.15)

8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.50.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6 Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

Sumber Gempa

Stasiun Gempa

4237

621 3

16

23

36

17

24

30

109

Page 35: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

19

dimana a adalah suatu fungsi pemodelan kedepan (forward modelling) yang

merupakan fungsi non linear dari parameter model.

Secara lebih eksplisit setiap komponen pada persamaan (2.15) dapat dituliskan

sebagai berikut:

[

] [

)

)

)

] (2.16)

Untuk kasus khusus dimana fungsi yang menghubungkan data dengan parameter

model adalah suatu fungsi linear maka persamaan (2.17) dan (2.16) dapat

dinyatakan oleh persamaan yang lebih sederhana berupa perkalian matriks:

[d]=[A][x] (2.17)

d= (2.17a)

A= (2.17b)

x= (2.17c)

dimana A adalah matriks kernel, d adalalah matriks waktu tempuh dan x adalah

matriks slowness.

Misalkan solusi inversi dari persamaan (2.13) adalah model yang merupakan

suatu model awal yang dipertubasi dengan agar diperoleh kecocokan yang

lebih baik antara respon model dengan data, maka :

x= + (2.18)

d=a( + ) (2.19)

Page 36: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

20

Fungsi a(x) dapat dilinearisasi dengan ekspansi Taylor orde pertama disekitar

model awal , menghasilkan :

a(x) a( ) A (2.20)

dimana a(x) berisi dan a( ) berisi pada model dan A adalah matriks

kernel. Dengan menganggap d sebagai residual waktu tempuh observasi dan

kalkulasi, maka :

d=A (2.21)

Secara lebih eksplisit komponen pada persamaan (II.21) dapat dituliskan sebagai

berikut :

(2.22)

(2.23)

(2.24)

II.2.3 Pemodelan ke Belakang (inverse modelling)

Setelah melakukan inisialisasi kecepatan (model awal 1D), waktu tempuh yang

didapatkan dari proses forward modelling pada model kecepatan awal ini,

dibandingkan dengan data waktu tempuh pengamatan dalam proses inversi

(inverse modelling), dan selisihnya akan didistribusikan sepanjang volume grid

sehingga didapatkan model kecepatan yang baru.

Pemodelan ke belakang (inverse modelling) adalah inti dari tomografi, yang

tujuan utamanya yaitu merekontruksi image kelambatan (slowness) dari data

Page 37: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

21

waktu yang diperoleh dari proses ray tracing. Pada tahap inverse kecepatan

gelombang digantikan dengan kelambanan (invers dari kecepatan) untuk

memudahkan perhitungan. Hal ini dikarenakan persamaan inversi pada persamaan

(2.19) menjadi linear ketika berada dalam domain kelambanan (slowness)

(Monalia, 2011).

Untuk permasalahan yang lebih umum, penyelasaian inversi, yakni dengan

memperkirakan parameter model x yang memiliki respons (data perhitungan)

yang cocok dengan data lapangan. Untuk itu kriteria jumlah kuadrat kesalahan

minimum (least square) dapat diterapkan untuk memperoleh model x. (Grandis,

2009).

Dalam formulasi matematika dinyatakan dengan :

∑ (∑ )

=∑ )

(2.25)

(2.26)

dimana, adalah error function dan e adalah selisih antara waktu kalkulasi dan

waktu observasi.

Bila fungsi obyektif diturunkan terhadapa parameter model x, maka akan

menghasilkan:

= - (2.27)

0 = 2( ) (2.28)

(2.29)

Page 38: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

22

Bila mengacu pada persamaan (II.21), maka persamaan (II.29) di atas analog

dengan persamaan berikut ini:

= d (2.30)

Persamaan tersebut di atas disebut unconstrained least square terhadap masalah

inversi d= A . Bagian dinamakan Generalized Inverse yang

mengolah data d untuk memperoleh parameter model . Matrix adalah

matriks bujur sangkar berukuran ( ) sesuai dengan parameter model yang

ingin dicari. Matriks adalah perubahan dari parameter slowness ( ). Model

kecepatan awal akan ditambahkan dengan matriks sehingga akan diperoleh

model kecepatan lapisan yang baru. Pada penelitian ini, nilai perubahan kecepatan

dianggap cukup besar sehingga untuk memperoleh nilai dari data

perubahan slowness ( ) digunakan persamaan di bawah ini (Widiyantoro, 2000).

) (2.31)

Mengingat sifat non-linear dari fungsi yang menghubungkan data dengan

parameter model, maka pendekatan orde pertama tersebut tidak dapat langsung

menghasilkan model optimum. Oleh karena itu proses pertubasi model dilakukan

secara iterative menggunakan persamaan sampai diperoleh konvergensi menuju

solusi optimum atau kesalahan yang minimum.

Namun, dalam permasalahan tomografi inverse tomografi banyak ditemukan

kasus dimana yang mendekati singular (determinan ). Blok yang

banyak dilewati sinar merupakan permasalahan over-determined dan blok yang

Page 39: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

23

tidak dilewati sinar merupakan permasalahan under-determined (Grandis, 2009).

Untuk menghindari hal tersebut dapat ditambahkan damping dalam perhitungan

inversinya.Redaman (damping) yang digunakan dalam inverse tomografi antara

lain :

( ), yang bertujuan untuk memberikan solusi untuk blok yang

tidak dilewati sinar seismik sehingga menjadi bias terhadap model awal.

Gradient damping ( ), dengan menambah N baris agar memberikan solusi untuk

blok yang tidak dilewati sinar seismic agar menjadi bias terhadap model yang

smooth.

Pada proses inverse tomografi ini, perhitungan dengan menggunakan Norm

Damping dan Gradient Damping dapat diekspresikan dengan persamaan matriks

tomografi sebagai berikut (Widiyantoro, 2000) :

(

) (

) (2.32)

Dimana adalah selisih waktu tempuh observasi dan kalkulasi, A adalah

panjang sinar setiap blok, αI adalah norm damping dan γG adalah gradient

damping. Δx adalah perturbasi slowness.

II.2.4 Tes Resolusi

Tes resolusi atau Checkerboard Resolustion Test (CRT) merupakan suatu metode

yang bertujuan untuk menguji resolusi pada ruang model dan proses inversi

tomografi. Tes resolusi dilakukan dengan forward modeling, mengalikan anomali

Page 40: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

24

positif dan negatif seperti papan catur dengan model awal yang digunakan dalam

ray tracing. Besar anomali yang diberikan tergantung pada prediksi model

pertubasi yang akan dihasilkan saat inversi tomografi. Hasil pengkalian model

CRT dengan model awal kemudian menjadi awal kemudian menjadi data input

observasi untuk inversi tomografi. Hasil inverse tersebut merupakan gambaran

ketepatan proses inversi tomografi yang dilakukan.

Page 41: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukkan di lapangan geotermal “X” dengan luas area 30 x 30

dan kedalaman 7 km.

III.2 Data

Bahan yang digunakan adalah data sekunder dari PT. Pertamina Geothermal

Energy pada Lapangan “X” berupa data waktu terjadi gempa (origin time), waktu

tempuh gelombang P dan S (travel time), dan referensi data kecepatan yang

kemudian akan menjdi model kecepatan awal untuk proses pengolahan data.

III.3 Tahapan Penelitian

III.3.1 Persiapan Data

Data input yang di peroleh dari lapangan “X” terdiri dari 61 event gempa dengan

stasiun pengamatan sebanyak 6 stasiun. Dari 61 event untuk gelombang P dan S,

jumlah fase yang terekam masing-masing sebanyak 268 event. Luas area

penelitian lapangan “X” adalah 30 km x 30 km dan kedalaman 7 km dan titik

referensi berada pada 1100 m di atas MSL. Rekaman data gempa mencakup data

waktu terjadi gempa (origin time), waktu tempuh gelobang P dan S (travel time),

dan referensi data kecepatan yang kemudian akan menjdi model kecepatan awal

untuk proses pengolahan data.

Page 42: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

26

III.3.2 Parameterisasi Model

Pada penelitian ini dilakukan parameterisasi model blok 3D. Penentuan Jumlah

dan besarnya tiap blok model ini bergantung pada luas area dan kedalaman

Daerah penelitian, serta distribusi data yang di peroleh. Dengan luas area 30 km x

30 km dan kedalaman 7 km, maka model awal dibangun dengan dimensi jumlah

blok 15 x 15 x 14 dan ukuran tiap blok 2000 x 2000 x 500 .

III.3.3 Pemodelan kedepan (forward modelling)

Untuk menghitung waktu tempuh gelombang pada penelitian ini, perhitungan

waktu tempuh gelombang secara teoritis dilakukan dengan metode ray tracing

pseudo bending dengan menggunakan model kecepatan awal 1D untuk

memperoleh waktu tempuh kalkulasi dari sumber gempa ke stasiun penerima

III.3.4 Pemodelan ke Belakang (Inverse modelling)

Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam proses inverse adalah metode

iterative least square dimana model awal dari kecepatan 1D akan diinversi

menjadi model kecepatan 3D dengan nilai waktu tempuh perhitungan dari proses

pemodelan ke depan (forward modelling) telah memenuhi kriteria jumlah kuadrat

kesalahan minimum (least square) dari selisih antara waktu tempuh perhitungan

dengan waktu tempuh pengamatan.

Untuk menghindari nilai determinan matriks sama dengan nol, digunakan

( ), dan Gradient damping ( ). Nilai ( ) dan

Gradient damping ( ) yang digunakan dalam tahap inverse ini, masing-masing

Page 43: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

27

adalah 3 dan 0.5 , baik untuk gelombang P maupun gelombang S. Dari 61 event

untuk gelombang P dan S, jumlah fase yang terekam masing-masing sebanyak

268 fase dan membentuk matriks 268 x 3150. Setelah menambahkan

( ) dan Gradient damping ( ), ukuran matriks menjadi 6568 x

3150. Proses dari perhitungan waktu rambat gelombang hingga diperoleh model

kecepatan yang baru, akan dilakukan berulang-ulang hingga keslahan bernilai di

bawah 0.01 atau kesalahan bersifat konvergen.

III.3.5 Tes Resolusi

Pada penelitian ini dilakukan tes resolusi atau biasa Model Checkerboard

Resolution Test (CRT) untuk meneliti resolusi blok yang baik. Model

Checkerboard yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai +10% dan -

10% relative terhadap model awal 1D yang berselang- seling membentuk model

papan catur dengan dimensi jumlah blok 15 x 15 x 14. Model Checkerboard ini

kemudain dikalikan dengan model kecepatan 1D dan selanjutnya dilakukan proses

inversi.

Page 44: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

28

Berikut gambar diagram alir Model Checkerboard.

Gambar 3.1 Diagram alir Checkerboard Resolution Test (CRT).

x

=

Model Awal AwAwal

Model CRT

Ray Tracing

Chekerboard pattern

Waktu Tempuh

(Kalkulasi)

Inversi

Ray Tracing Waktu Tempuh

(Observasi)

Page 45: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

29

III.4 Alur Penelitian

Gambar 3.2 Diagram alur penelitian untuk membangun model kecepatan dengan metode

tomografi delay time.

Tidak

Ray Tracing

Model Awal Kecepatan

Iterative Damped Least Square

Model Baru Fungsi Kecepatan

Selisih Error

Cukup Kecil

Solusi Model Kecepatan

Update

Model

Kecepatan

Data Sumber dan

Penerima(posisi dan

waktu tempuh)

Ya

Page 46: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

30

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Distribusi Event Gempa Untuk Gelombang P Dan S

Data input yang di peroleh dari lapangan “X” terdiri dari 61 event gempa dengan

stasiun pengamatan sebanyak 6 stasiun. Dari 61 event untuk gelombang P dan S,

jumlah fase yang terekam masing-masing sebanyak 268 event, seperti dapat

dilihat pada lampiran.

Berdasarkan data rekaman yang diperoleh, berikut pada Gambar 4.1 merupakan

distribusi event gempa untuk gelombang P dan S:

0

10

20

30

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

0 10 20 300

5

10

15

20

25

30 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Uta

ra -

Sel

atan

Sumber Gempa

Stasiun GempaMSL = 0 m

a) b)

Page 47: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

31

Gambar 4..1 Distribusi hiposenter gempa a) vertikal 3D, b) horisontal, c) vertikal barat-timur,

dan d) vertikal utara-selatan.

Pada penelitian ini, data model kecepatan yang digunakan bersumber dari (Hilyah

A, 2010) dan selanjutnya dimodifikasi oleh penulis untuk disesuaikan dengan

penelitian, seperti yang tercantum pada lampiran.

Gambar 4.2 Plot Model Kecepatan Awal 1-D untuk gelombang P (Vp) dan S (Vs) dari sumber

(Hilyah A, 2010) dan selanjutnya dimodifikasi oleh penulis untuk disesuaikan dengan penelitian

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Ked

alam

an

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

d)c)

3 3.5 4 4.5 5 5.5 6-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

Kecepatan Gelombang (km/sec)

Ked

alam

an (

km

)

3 3.5 4 4.5 5 5.5 6-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2Vp

Vs

Page 48: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

32

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Ked

alam

an

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

Sumber Gempa

Stasiun Gempa

c) d)

IV.2 Pemodelan kedepan (forward modelling)

IV.2.1 Ray Tracing Gelombang P

Dari hasil ray tracing, diperoleh data waktu tempuh kalkulasi (tcal) perambatan

gelombang dan panjang ray tiap segmen maupun panjang ray secara keseluruhan

untuk setiap source-receiver gelombang P. Gambar 4.3 merupakan gambaran

penjalaran gelombang dari sumber menuju penerima untuk fasa gelombang P.

Gambar 4.3 Plot cakupan sinar seismik gelombang P dalam arah a) vertikal 3D (b) horisontal, (c)

vertikal barat-timur, dan (d) vertikal utara- selatan.

0 10 20 300

5

10

15

20

25

30 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Uta

ra -

Sel

atan

Sumber Gempa

Stasiun Gempa

0

10

20

30

0

10

20

30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

Barat - Timur

Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

MSL = 0 m

b)a)

Page 49: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

33

Pada Gambar 4.3 di atas, untuk membuat lintasan dari source ke receiver pada

proses ray tracing gelombang P, digunakan 27 titik tekuk. Pemilihan jumlah ini,

karena menghasilkan waktu yang paling minimal atau konvergen dibandingkan

ketika titik tekuk berjumlah di bawah 27 atau di atas 27 titik tekuk.

IV.2.2 Ray Tracing Gelombang S

Hasil ray tracing gelombang S ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Plot cakupan sinar seismik gelombang S dalam arah a) vertikal 3D (b) horisontal, (c)

vertikal barat-timur, dan (d) vertikal utara- selatan.

0 10 20 300

5

10

15

20

25

30 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Uta

ra -

Sel

atan

Sumber Gempa

Stasiun Gempa

0

10

20

30

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

MSL = 0 m

b)a)

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Barat - Timur

Ked

alam

an

0 10 20 30-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2 Distribusi Lokasi Gempa

Utara - Selatan

Ked

alam

an

c) d)

Page 50: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

34

Sedangkan Pada Gambar 4.4 di atas, jumlah titik tekuk yang digunakan adalah

25 titik tekuk. Pemilihan jumlah ini, karena menghasilkan waktu yang paling

minimal atau konvergen dibandingkan ketika titik tekuk berjumlah di bawah 25

atau di atas 25 titik tekuk.

IV.3 Tes Resolusi Inversi Tomografi

IV.3.1 Tes Resolusi Inversi Tomografi Gelombang P

Pada penelitian ini dilakukan tes resolusi atau biasa dikenal Checkerboard

Resolution Test (CRT) untuk meneliti resolusi blok yang baik. Model

Checkerboard yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai +10% dan -

10% relatif terhadap model 1D yang berselang-seling membentuk model papan

catur dengan dimensi jumlah blok 15 x 15 x 14. Model Checkerboard ini

kemudian dikalikan dengan model awal kecepatan 1D dan selanjutnya dilakukan

proses inversi.

Page 51: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

35

Berikut Gambar 4.5 – 4.7 merupakan tomogram hasil Checkerboard Resolution

Test (CRT) untuk kecepatan gelombang P (Vp):

Gambar 4.5 Model kecepatan gelombang P dalam secara vertikal dalam arah barat-timur, a)

model awal 1D, b) model sintetik, c) hasil inversi model CRT, dan d) hasil inversi model CRT

berupa anomali perubahan terhadap model awal 1D dalam bentuk persen.

Seperti yang dapat dilihat di atas, bahwa Gambar 4.5 b) adalah model sintetik

kecepatan yang memiliki nilai +10% dan -10% relatif terhadap model awal

kecepatan 1D (Gambar 4.5 a) yang berselang seling membentuk model seperti

papan catur dengan dimensi jumlah blok 15 x 15 x 14. Pada gambar Gambar 4.5

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Awal Kecepatan (Vp)

ked

alam

an (

km

)

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Barat - Timur

Model Sintetik Kecepatan (Vp)

ked

alam

an (

km

)4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2a) b)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Pertubasi Kecepatan Vp (%)

ked

alam

an (

km

)

-10

-5

0

5

10

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5 Model Kecepatan Vp (km/sec)

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

5

5.5

6

c) d)

Page 52: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

36

c) dan Gambar 4.5 d), masing-masing adalah hasil inversi berupa model

kecepatan dan model anomali kecepatan yang memiliki tampilan tomogram hanya

pada blok-blok tertentu saja. Blok-blok yang dapat terekonstruksi kembali seperti

model CRT awal (seperti papan catur) setelah dilakukan inversi merupakan blok

yang memiliki resolusi baik dimana blok-blok tersebut banyak dilewati sinar

gelombang. Blok-blok dengan resolusi baik inilah yang kemudian dapat

digunakan untuk interpretasi data hasil inversi tomografi.

Gambar 4.6 Tomogram horizontal CRT untuk tiap kedalaman untuk kecepatan gelombang P.

Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model

awal 1D.

0246810121416182022242628

0246810121416182022242628

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Barat - TimurUtara - Selatan

Z= +1.5 km

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - TimurU

tara

- S

ela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 10 200

5

10

15

20

25

Z= -2 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

N

% Vp

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -2.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= - 4 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= -5 km

Barat - TimurUtara - Selatan

MSL = 0 m

Page 53: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

37

Gambar 4.7 Tomogram vertikal CRT Penampang arah Barat-Timur untuk kecepatan gelombang

P. Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap

model awal 1D.

02468101214161820222426282

-4

-2

0

Barat - Timur

Y= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

11.5

Y= 4 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 6 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

N

% Vp

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 20 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 22 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 24 km

Barat - Timurked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 26 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Y= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 54: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

38

Gambar 4.8 Tomogram vertikal CRT Penampang arah Utara-Selatan untuk kecepatan

gelombang P. Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif

terhadap model awal 1D.

Seperti dapat dilihat pada tomogram diatas baik secara horizontal , vertikal Barat-

Timur, dan Utara-Selatan pada gelombang P menunjukkan bahwa blok-blok yang

dapat terekonstruksi kembali seperti model CRT awal (seperti papan catur) setelah

dilakukan inverse, merupakan blok yang memiliki resolusi baik dimana blok-blok

tersebut banyak dilewati sinar gelombang. Blok-blok dengan resolusi baik inilah

yang kemudian dapat digunakan untuk interpretasi data hasil inversi tomografi.

Pada Gambar 4.9 b) menunjukan histogram distribusi dt (delay time) yang

2

0246810121416182022242628

-4

-2

0

Barat - Timur

X= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5X= 4 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 16 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

N

% Vp

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 18 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 20 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 22 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 24 km

Utara - Selatanked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 26 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

X= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 55: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

39

merupakan input data untuk proses inversi tomografi dan plot nilai error RMS

terhadap jumlah iterasi pada saat proses inversi tomografi untuk gelombang P ,

dimana terlihat bahwa proses iterasi terhenti pada iterasi ke-3 yang memiliki RMS

error paling minimal atau konvergen dalam proses inversinya sebesar 0.01 s yang

merepresentasikan hasil model kecepatan yang paling baik menurut proses inversi

ini. Sedangkan pada iterasi pertama, RMS error bernilai 0.0475 s dimana nilai ini

belum menjadi nilai yang RMS yang paling minimum, sehingga masih

diperbaharui hingga terhenti atau konvergen pada itersi ke-3.

Gambar 4.9 (a) Plot error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inversi

tomografi Vp, (b) Histogram distribusi dt (delay time)

1 2 30.01

0.015

0.02

0.025

0.03

0.035

0.04

0.045

0.05

Jumlah Iterasi

Err

or

(s)

Relative RMS Error

-0.03 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 0.030

10

20

30

40

50

60

70

Delta t (s)

Ban

yak

ny

a D

ata

Distribusi Delta t

a)

b)

Page 56: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

40

IV.3.2 Tes Resolusi Inversi Tomografi Gelombang S

Hasil tes resolusi inversi tomografi gelombang S ditunjukkan pada Gambar 4.10-

4.13

Gambar 4.10 Model kecepatan gelombang S dalam secara vertikal dalam arah barat-timur, a)

model awal 1D, b) model sintetik, c) hasil inversi model CRT, dan d) hasil inversi model CRT

berupa anomali perubahan terhadap model awal 1D dalam bentuk persen.

Seperti yang dapat dilihat di atas, bahwa Gambar 4.10 b) adalah model sintetik

kecepatan yang memiliki nilai +10% dan -10% relatif terhadap model awal

kecepatan 1D (Gambar 4.10 a) yang berselang seling membentuk model seperti

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Awal Kecepatan Vs (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Barat - Timur

Model Sintetik Kecepatan Vs (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3b)a)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Kecepatan Vs (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5 Model Pertubasi Kecepatan Vs (%)

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-5

0

5

10d)c)

Page 57: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

41

papan catur dengan dimensi jumlah blok 15 x 15 x 14. Pada gambar Gambar 4.10

c) dan Gambar 4.10 d), masing-masing adalah hasil inversi berupa model

kecepatan dan model anomali kecepatan yang memiliki tampilan tomogram hanya

pada blok-blok tertentu saja. Blok-blok yang dapat terekonstruksi kembali seperti

model CRT awal (seperti papan catur) setelah dilakukan inversi merupakan blok

yang memiliki resolusi baik dimana blok-blok tersebut banyak dilewati sinar

gelombang. Blok-blok dengan resolusi baik inilah yang kemudian dapat

digunakan untuk interpretasi data hasil inversi tomografi.

Gambar 4.11 Tomogram horizontal CRT untuk tiap kedalaman untuk kecepatan

gelombang S. Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif

terhadap model awal 1D.

0246810121416182022242628

0246810121416182022242628

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= +1.5 km

Barat - TimurUtara - Selatan0 2 4 6 810121416182022242628

02468

10121416182022242628

Z= +1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 10 200

5

10

15

20

25

Z= -2 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-5

0

5

10

N

% Vs

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -2.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= -5 km

Barat - TimurUtara - Selatan

MSL = 0 m

Page 58: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

42

Gambar 4.12 Tomogram vertikal CRT Penampang arah Barat-Timur untuk kecepatan gelombang

S. Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap

model awal 1D.

02468101214161820222426282

-4

-2

0

Barat - Timur

Y= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

11.5

Y= 4 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 6 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

N

% Vs

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 20 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 22 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 24 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 26 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Y= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 59: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

43

Gambar 4.13 Tomogram vertikal CRT Penampang arah Utara-Selatan untuk kecepatan

gelombang S. Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif

terhadap model awal 1D.

Seperti halnya yang diperoleh pada hasil inversi tomografi Vp, pada hasil inversi

tomografi Vs baik secara horizontal, vertikal Barat-Timur, dan Utara-Selatan pada

gelombang S menunjukkan bahwa blok-blok yang dapat terekonstruksi kembali

seperti model CRT awal (seperti papan catur) setelah dilakukan inversi

merupakan blok yang memiliki resolusi baik dimana blok-blok tersebut banyak

dilewati sinar gelombang. Blok-blok dengan resolusi baik inilah yang kemudian

dapat digunakan untuk interpretasi data hasil inversi tomografi.

2

0246810121416182022242628

-4

-2

0

Barat - Timur

X= 2 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

11.5

X= 4 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 16 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

-10

-5

0

5

10

% Vs

N

0 2 4 6 810121416182022242628

-4

-2

0

X= 18 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628

-4

-2

0

X= 20 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628

-4

-2

0

X= 22 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628

-4

-2

0

X= 24 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 810121416182022242628

-4

-2

0

X= 26 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

X= 28 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

MSL = 0 m

Page 60: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

44

Pada Gambar 4.14 di bawah menunjukan histogram distribusi dt (delay time)

yang merupakan input data untuk proses inversi tomografi dan plot nilai error

RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inversi tomografi untuk gelombang

S , dimana terlihat bahwa proses iterasi terhenti pada iterasi ke-4 yang memiliki

RMS error paling minimal atau konvergen dalam proses inversinya sebesar 0.014

s yang merepresentasikan hasil model kecepatan yang paling baik menurut proses

inversi ini. Sedangkan pada iterasi pertama, RMS error bernilai 0.089 s dimana

nilai ini belum menjadi nilai yang RMS yang paling minimum, sehingga masih

diperbaharui hingga terhenti atau konvergen pada itersi ke-4.

Gambar 4.14 (a) Plot error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inverse tomografi Vs,

(b) Histogram distribusi dt (delay time)

1 1.5 2 2.5 3 3.5 40.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Relative RMS Error

Jumlah Iterasi

Err

or

(s)

-0.04 -0.03 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 0.03 0.040

10

20

30

40

50

60

70

Delta t (s)

Ban

yak

ny

a D

ata

Distribusi Delta t

a)

b)

Page 61: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

45

IV.3 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan

IV.3 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan Pada Gelombang P (Vp)

Dari hasil pengolahan inversi tomografi dengan menggunakan damped least

square pada data waktu tiba gelombang P, diperoleh struktur Vp bawah

permukaan lapangan geotermal “X”.

Berikut Gambar 4.15 – 4.18 merupakan tomogram hasil hasil inversi tomografi

data lapangan pada gelombang P (Vp) :

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5 Model Awal Kecepatan Vp (km/sec)

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

0246810121416182022242628

024681012141618202224262830

-4

-2

0

Barat - Timur

Model Awal Kecepatan Vp (km/sec)

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

5

5.5

6

a) b)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

11.5

Model Pertubasi Kecepatan Vp (%)

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-5

0

5

10

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Kecepatan Vp (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

Page 62: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

46

Gambar 4.15 Model kecepatan gelombang P dalam arah vertikal, a) model awal 1D dalam ruang

3D (b) model awal 1D dalam arah barat-timur, (c) hasil inversi dalam arah barat-timur, dan (d) )

hasil inversi berupa anomali dalam arah barat-timur.

Gambar 4.16 Tomogram horizontal untuk tiap kedalaman untuk kecepatan gelombang P. Warna

biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal

1D.

0246810121416182022242628

0246810121416182022242628

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= +1.5 km

Barat - TimurUtara - Selatan0 2 4 6 810121416182022242628

02468

10121416182022242628

Z= +1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 10 200

5

10

15

20

25

Z= -2 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

% Vp

N

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -2.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= -5 km

Barat - TimurUtara - Selatan

MSL = 0 m

Page 63: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

47

Gambar 4.17 Tomogram vertikal arah Barat-Timur untuk kecepatan gelombang P. Warna biru

untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal 1D.

02468101214161820222426282

-4

-2

0

Barat - Timur

Y= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

0

-1

0

11.5

Y= 4 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 6 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

N

% Vp

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 20 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 22 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 24 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 26 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Y= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 64: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

48

Gambar 4.18 Tomogram vertikal arah Utara-Selatan untuk kecepatan gelombang P. Warna biru

untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal 1D.

Hasil inversi tomografi untuk struktur Vp, menunjukkan adanya anomali

kecepatan yang cukup rendah pada kedalaman +0.5 km hingga -1.5 km (Gambar

4.16). Anomali kecepatan pada kedalaman tersebut memiliki nilai antara 10%

hingga 15% relative lebih rendah dari kecepatan sekitarnya. Pada penampang

vertikal diatas (Gambar 4.17 dan Gambar 4.18 dapat dilihat pula distribusi

gempa yang terjadi berada relative di bawah dan sekitar daerah anomali kecepatan

rendah gelombang P. Gambar 4.19 di bawah menunjukan histogram distribusi dt

(delay time) yang merupakan input data untuk proses inversi tomografi dan plot

2

0246810121416182022242628

-4

-2

0

Barat - Timur

X= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5X= 4 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 16 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

-10

-5

0

5

10

N

% Vp

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 18 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 20 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 22 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 24 km

Utara - Selatanked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 26 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

X= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 65: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

49

nilai error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inversi tomografi untuk

gelombang P, dimana terlihat bahwa proses iterasi terhenti pada iterasi ke-9 yang

memiliki RMS error paling minimal atau konvergen dalam proses inversinya

sebesar 0.3 s yang merepresentasikan hasil model kecepatan yang paling baik

menurut proses inversi ini. Sedangkan pada iterasi pertama, RMS error bernilai

1.25 s dimana nilai ini belum menjadi nilai yang RMS yang paling minimum,

sehingga masih diperbaharui hingga terhenti atau konvergen pada itersi ke-9.

Gambar 4.19 (a) Plot error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inverse tomografi Vp,

(b) Histogram distribusi dt (delay time)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

1.1

1.2

1.3

Jumlah Iterasi

Err

or

(s)

Relative RMS Error

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 20

20

40

60

80

100

120

Delta t (s)

Ban

yak

ny

a D

ata

Distribusi Delta t

a)

b)

Page 66: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

50

Pada Gambar 4.20 di bawah ini, merupakan perbandingan model kecepatan hasil

inversi dari model CRT dengan data lapangan.

Gambar 4.20 Perbandingan model kecepatan hasil inversi model CRT dengan data lapangan

secara vertikal dalam arah barat-timur.

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-5

0

5

10

N

% Vp

Vp CRT

Vp

Lapangan

Page 67: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

51

IV.3.2 Hasil Inversi Tomografi Data Lapangan Pada Gelombang S (Vs)

Hasil inversi tomografi data lapangan pada gelombang S (Vs) ditunjukkan pada

Gambar 4.21 – 4.23.

Gambar 4.21 Model kecepatan gelombang S dalam arah vertikal, a) model awal 1D dalam ruang

3D (b) model awal 1D dalam arah barat-timur, (c) hasil inversi dalam arah barat-timur, dan (d) )

hasil inversi berupa anomali dalam arah barat-timur.

0 2 4 6 8 10121416182022242628

024681012141618202224262830-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Awal Kecepatan Vs (km/sec)

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Awal Kecepatan Vs (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3b)a)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Kecepatan Vs (km/sec)

ked

alam

an (

km

)

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5

Barat - Timur

Model Pertubasi Kecepatan Vs (% )

ked

alam

an (

km

)

-10

-5

0

5

10

Page 68: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

52

Gambar 4.22 Tomogram horizontal untuk tiap kedalaman untuk kecepatan gelombang S. Warna

biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal

1D.

0246810121416182022242628

0246810121416182022242628

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= +1.5 km

Barat - TimurUtara - Selatan0 2 4 6 810121416182022242628

02468

10121416182022242628

Z= +1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 10 200

5

10

15

20

25

Z= -2 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-5

0

5

10

N

% Vs

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -2.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -3.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4 km

Barat - TimurU

tara

- S

ela

tan

0 2 4 6 81012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -4.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

ked

ala

man

(k

m)

Z= -5 km

Barat - TimurUtara - Selatan

MSL = 0 m

Page 69: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

53

Gambar 4.23 Tomogram vertikal arah Barat-Timur untuk kecepatan gelombang P. Warna biru

untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal 1D.

02468101214161820222426282

-4

-2

0

Barat - Timur

Y= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

11.5

Y= 4 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 6 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

% Vs

N

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 20 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 22 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 24 km

Barat - Timurked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 26 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

Y= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 70: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

54

Gambar 4.24 Tomogram vertikal arah Utara-Selatan untuk kecepatan gelombang S. Warna biru

untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif relatif terhadap model awal 1D.

Hasil inversi tomografi untuk struktur Vs, menunjukkan adanya anomali

kecepatan yang cukup rendah pada kedalaman +0.5 km hingga -1.5 km (Gambar

4.22). Anomali kecepatan pada kedalaman tersebut memiliki nilai antara 10%

hingga 15% relatif lebih rendah dari kecepatan sekitarnya. Pada penampang

vertikal diatas (Gambar 4.23 dan Gambar 4.24 dapat dilihat pula distribusi

gempa yang terjadi berada relative di bawah dan sekitar daerah anomali kecepatan

rendah gelombang S. Gambar 4.25 di bawah, menunjukan histogram distribusi dt

2

0246810121416182022242628

-4

-2

0

Barat - Timur

X= 2 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 4 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 10 20-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 16 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

% Vs

N

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 18 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 20 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 22 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 24 km

Utara - Selatanked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 26 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

010

2030

0

10

20

30

-4

-2

0

2

Barat - Timur

X= 28 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

MSL = 0 m

Page 71: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

55

(delay time) yang merupakan input data untuk proses inversi tomografi dan plot

nilai error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inversi tomografi untuk

gelombang S, dimana terlihat bahwa proses iterasi terhenti pada iterasi ke-13 yang

memiliki RMS error paling minimal atau konvergen dalam proses inversinya

sebesar 0.75 s yang merepresentasikan hasil model kecepatan yang paling baik

menurut proses inversi ini. Sedangkan pada iterasi pertama, RMS error bernilai

2.2 s dimana nilai ini belum menjadi nilai yang RMS yang paling minimum,

sehingga masih diperbaharui hingga terhenti atau konvergen pada itersi ke-13.

Gambar 4.25 (a) Plot error RMS terhadap jumlah iterasi pada saat proses inverse tomografi Vs,

(b) Histogram distribusi dt (delay time)

2 4 6 8 10 12

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

2.2

2.4

2.6

Jumlah Iterasi

Err

or

(s)

Relative RMS Error

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 50

20

40

60

80

100

120

140

160

Delta t (s)

Ban

yak

ny

a D

ata

Distribusi Delta t

a)

b)

Page 72: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

56

IV.4 Analisis Struktur Kecepatan Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs

Gambar 4.26 Tomogram penampang horizontal perturbasi kecepatan gelombang P (Vp),

gelombang S (Vs), dan rasio Vp/Vs pada kedalaman +0.5 km, 0 km, -0.5 km, -1 km, dan -1.5 km.

Struktur Vp dan Vs di plot dalam persen perturbasi relatif terhadap model awal 1D, sedangkan

struktur rasio Vp/Vs di plot dalam nilai absolut. Warna biru anomali positif Vp dan Vs sedangkan

warna merah untuk anomali negatif Vp dan Vs. Sebaliknya, nilai rasio Vp/Vs yang tinggi

ditunjukkan oleh warna biru dan rendah oleh warna merah.

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= +0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= 0 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

1.6

1.7

1.8

1.9

2

2.1

2.2

2.3

N

Vp/Vs

% % km/sec

Anomali Vs Anomali Vp

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 101214161820222426 280

2468

101214161820222426

28Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -0.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

0 2 4 6 8 1012141618202224262802468

10121416182022242628

Z= -1.5 km

Barat - Timur

Uta

ra -

Sela

tan

MSL = 0 m

Page 73: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

57

Pada Gambar 4.27 dan Gambar 4.28 ditampilkan tomogram struktur Vp, Vs,

dan rasio Vp/Vs secara vertikal untuk arah Barat – Timur dan Utara – Selatan.

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

) -10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 1820 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

) -10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 8 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 10 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

) 1.6

1.7

1.8

1.9

2

2.1

2.2

2.3

Vp/Vs

N% % km/sec

Anomali Vp Anomali Vs

0 2 4 6 8 10 12 1416 1820 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 1820 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 1820 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 12 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 14 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

Page 74: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

58

Gambar 4.27 Tomogram vertikal perturbasi kecepatan (Vp), (Vs), dan rasio Vp/Vs pada

penampang Barat – Timur, Y=8 km, Y=10 km, Y=12 km, Y=14 km, Y=16 km, dan Y=18 km.

Struktur Vp dan Vs di plot dalam persen perturbasi relatif terhadap model awal 1D, sedangkan

struktur rasio Vp/Vs di plot dalam nilai absolut. Warna biru anomali positif Vp dan Vs sedangkan

warna merah untuk anomali negatif Vp dan Vs. Sebaliknya, nilai rasio Vp/Vs yang tinggi

ditunjukkan oleh warna biru dan rendah oleh warna merah.

0 5 10 15 20 25-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 5 10 15 20 25-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 5 10 15 20 25-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 16 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 2022 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 2022 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Y= 18 km

Barat - Timur

ked

alam

an (

km

)

Page 75: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

59

Gambar 4.28 Tomogram vertikal perturbasi kecepatan (Vp), (Vs), dan rasio Vp/Vs pada

penampang Utara – Selatan, X=4 km, X=6 km, X=8 km, X=10 km, X=12 km, dan X=14 km.

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 4 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 20 22 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 4 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 2022 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

1.5X= 4 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 6 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

1.6

1.7

1.8

1.9

2

2.1

2.2

2.3

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Vp/Vs N

(%)(%) (km/sec)

Anomali Vp Anomali Vs

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 2022 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 1820 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 10 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 8 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

kedala

man (

km

)

0 2 4 6 8 1012 14 1618 20 2224 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10 12 1416 18 2022 24 26 28-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

alam

an (

km

)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 12 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

0 2 4 6 8 10121416182022242628-5

-4

-3

-2

-1

0

1

X= 14 km

Utara - Selatan

ked

ala

man

(k

m)

MSL = 0 m

Page 76: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

60

Struktur Vp dan Vs di plot dalam 46 persen perturbasi relatif terhadap model awal 1D, sedangkan

struktur rasio Vp/Vs di plot dalam nilai absolut. Warna biru anomali positif Vp dan Vs sedangkan

warna merah untuk anomali negatif Vp dan Vs. Sebaliknya, nilai rasio Vp/Vs yang tinggi

ditunjukkan oleh warna biru dan rendah oleh warna merah.

Hasil inversi tomografi untuk gelombang P dan gelombang S memberikan hasil

adanya anomali kecepatan rendah yang berkisar antara 10% hingga 15% relatif

terhadap kecepatan lapisan sekitarnya baik untuk gelombang P maupun

gelombang S pada kedalaman +0.5 km sampai kedalaman -1.5 km. Pada

penampang diatas (Gambar 4.26 – 4.28), hasil perhitungan rasio Vp/Vs

menunjukkan bahwa nilai rasio Vp/Vs secara keseluruhan cukup bervariasi antara

1.6 hingga 2.4 km/sec baik pada penampang horizontal maupun vertikal, arah

Barat – Timur dan arah Utara – Selatan. Pada kedalaman +0.5 – -1.5 km terhadap

titik referensi (MSL = 0 m), rasio Vp/Vs menunjukkan nilai yang cukup rendah

antara 1.7 hingga 1.9 km/sec. Keberadaan zona dengan temperatur tinggi pada

lapisan bawah permukaan memberikan pengaruh yang bervariasi pada nilai Vp

dan Vs. Pada keadaan gas-saturated rock baik Vp maupun Vs cenderung menurun

dengan penurunan nilai Vp yang cenderung lebih signifikan dibanding dengan

nilai Vs sehingga nilai rasio Vp/Vs cenderung kecil (Wang, 1990). Pada keadaan

water-saturated rock nilai Vp dan Vs akan cenderung menurun pula. Namun pada

kondisi ini, penurunan nilai Vp cenderung lebih kecil dibandingkan pada gas-

saturated rock sehingga nilai rasio Vp/Vs cenderung lebih tinggi (Wang, 1990;

Baris, 2005). Sementara itu, pada batuan yang berasosiasi dengan partial melting,

baik nilai Vp dan Vs akan cenderung menurun namun dengan penurunan nilai Vs

yang jauh lebih signifikan. Pada kasus ini, nilai rasio Vp/Vs cenderung akan lebih

tinggi (Takei, 2002).

Page 77: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

61

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penurunan nilai kecepatan gelombang P

(Vp) dan gelombang S (Vs) yang berkisar pada 10%-15% dan nilai rasio Vp/Vs

pada 1.7 – 1.9 km/sec di kedalaman +0.5 – -1.5 km terhadap MSL (Gambar 4.26)

dapat diinterpretasikan bahwa pada kedalaman tersebut terdapat lapisan anomali

kecepatan rendah yang kemungkinan berasosiasi dengan gas-saturated rock.

Lapisan anomali berupa batuan gas-saturated ini dapat diidentifikasi sebagai

reservoir lapangan geotermal “X”. Hal ini sejalan dengan salah satu sumber

penelitian yang menyatakan bahwa reservoir pada area geothermal ini terletak

pada kedalaman sekitar 544 m sampai 1700 m dari titik referensi (titik referensi

berada 1100 m di atas MSL (MSL berada pada 0 m) atau dengan kata lain

reservoir berada mulai dari 556 m di atas MSL sampai 1200 m di bawah MSL.

Lapisan yang diidentifikasi sebagai kemungkinan reservoir ini berada pada 8 km

hingga 18 km arah Barat–Timur (Gambar 4.27) dan 4 km hingga 14 km arah

Utara–Selatan (Gambar 4.28), dengan kedalaman pada +0.5 km – -1.5 km

terhadap MSL (Gambar 4.26). Sedangkan adanya anomali tinggi yang

menyertainya, dapat diidentifikasikan sebagai cap rock.

Page 78: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

62

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pada penelitian penerapan seismik tomografi untuk lapangan geotermal “X”

dengan menggunakan Delay Time Tomography ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat lapisan dengan anomali kecepatan yang relatif rendah terhadap

sekitarnya baik pada tomogram gelombang P (Vp) gelombang S (Vs) anomali rendah

dari rasio Vp/Vs s pada kedalaman +0.5 km hingga -1.5 km terhadap MSL, 8 km

hingga 18 km arah Barat–Timur dan 4 km hingga 14 km arah Utara–Selatan

Kemungkinan reservoir sistem geotermal lapangan “X” diindikasi bersifat gas-

saturated karena berkorelasi dengan rendahnya kecepatan gelombang P (Vp) dan

gelombang S (Vs), serta rendahnya nilai rasio Vp/Vs. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa lapangan geotermal ini kemungkinan merupakan sistem geotermal dominasi

uap. Pada lapisan tersebut, juga nampak adanya sejumlah anomali tinggi yang

menyertainya.

2. Lapisan yang ditercitrakan memiliki anomali rendah ini, baik Vp, Vs, dan rasio

Vp/VS, kemungkinan merupakan reservoir sistem geotermal lapangan “X” diindikasi

bersifat gas-saturated karena berkorelasi dengan rendahnya kecepatan gelombang

P (Vp) dan gelombang S (Vs), serta rendahnya nilai rasio Vp/Vs. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa lapangan geotermal ini kemungkinan merupakan sistem

Page 79: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

63

geotermal dominasi uap. Keberdaan sejumlah anomali tinggi yang juga terdapat

pada lapisan tersebut,diidentifikasi sebagai cap rock.

V.2 Saran

Pada penelitian ini hanya dilakukan inversi tomografi terhadap parameter

kecepatan gelombang seismik P dan S dan jumlah data yang terbatas, yakni hanya

mengambil 61 event dari rekaman data selama 4 bulan, mulai bulan Juni sampai

September 2010. Untuk penelitian selanjutnya yang diharapkan lebih baik, dapat

dilakukan penelitian dengan menggunakan parameter seismik lain seperti

atenuasi, atau menggunakan metode inversi yang berbeda serta jumlah data yang

representative, sehingga dapat diperoleh hasil interpretasi yang lebih baik dan

detail mengenai lapangan geotermal yang diteliti.

Page 80: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

64

DAFTAR PUSTAKA

Axelsson, G., 2008, Production Capacity Of Geothermal Systems, UNU-GTP,

TBLRREM and TBGMED, in Tianjin, China.

Budak, B., 2004, Reservoir Simulation of Balcova Geothermal Field,

Dissertation,Izmir Institute of Technology, Turkey

Faul, A., 2012, Pemodelan Dinamika Massa Reservoir Panas Bumi

Menggunakan Metode 4D Microgravity, Jurnal Sains Dan Seni Pomits,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Grandis, H., 2009, Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika, Himpunan Ahli

Geofisika Indonesia (HAGI), Jakarta.

Hikmah, Nurul., 2013, Tomografi Seismik 3-D Untuk Lapangan Geotermal “NH”

Tugas Akhir, Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknik

Pertambangan dan Perminyakan, ITB, Bandung.

Kamah, Muh. Yustin. 2006. Laporan Periodik Monitoring Gempa Mikro (MEQ).

PT. PERTAMINA (PERSERO) Area Geothermal Kamojang. Bandung.

Page 81: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

65

Monalia, P., 2011, Analisis Model Kecepatan Berdasarkan Tomografi Waktu

Tempuh, FMIPA UI, Jakarta.

Pertamina. 2010. Laporan Gempa Mikro (MEQ) Area Geothermal Kamojang:

Operasi Geofisika, Pengelolaan Sumber Daya, Perencanaan dan

Pengembangan. PT. Pertamina Geothermal Energy. Jakarta

Prskalo, Smiljan, Application of Relations between Seismic Amplitude, Velicity

and Lithology in Geological Interpretation of Seismic Data, Journal of

Hungarian Geomathematics Vol. 2.

Takei, Yasuko, 2002, Effect of pore geometry on Vp/Vs: From equilibrium

geometry to crack, J. Geophys. Res. Vol. 107, No. B2, 2043, 10.

1029/2001JB000522, 2002.

Um, J. and Thurber, C., 1987, A Fast Algorithm for Two-Point Seismic Ray

Racing, Bull. Seism. Soc. Am. 77, 972-986.

Wang, Z., M. L. Batze, A. M. Nur., 1990, Effect of Different Pore Fluids on

Seismic Velocities in Rock, Can. J. Explor. Geophys., Vol. 26 NOS. 1 & 2,

P 104-112.

Widiyantoro, S., 2000, Tomografi Geofisika (Diktat Kuliah GF 435), Departemen

Geofisika dan Meteorologi, FIKTM, ITB, Bandung.

Page 82: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

66

Zandomeneghi, D, 2007, Passive and Active Seismic Tomography of Volcanic Sao

Miguel (Portugal) and Deception (Antartica), Disertasi Doktor, University

of Granada, Granada.

Page 83: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

67

Page 84: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

68

Lampiran A

Data Gempa Mikro Selama 4 Bulan (Juni s.d. September 2010)

Tabel di bawah merupakan data posisi hiposenter gempa, posisi stasiun, dan

waktu tempuh gelombang dari source ke receiver. Untuk penjelasan tentang data

ini dapat dilihat pada bab IV.

A.1 Data gelombang P

Sumber Gempa (source) Stasiun Penerima (receiver)

13.8065 6.5975 -0.21 7.27165 15.00393 1.531 0.599

13.8065 6.5975 -0.21 9.43331 13.98919 1.411 0.599

13.8065 6.5975 -0.21 10.00658 16.09305 1.658 0.839

13.8065 6.5975 -0.21 8.03819 19.66219 1.14 1.429

13.8065 6.5975 -0.21 6.93818 11.4067 1.365 0.989

13.8065 6.5975 -0.21 13.56499 12.2826 1.284 1.659

12.3885 6.5805 0.43 7.27165 15.00393 1.531 0.400

12.3885 6.5805 0.43 9.43331 13.98919 1.411 0.430

12.3885 6.5805 0.43 10.00658 16.09305 1.658 1.480

12.3885 6.5805 0.43 8.03819 19.66219 1.14 1.300

12.3885 6.5805 0.43 6.93818 11.4067 1.365 0.870

12.3885 6.5805 0.43 13.56499 12.2826 1.284 2.930

13.7185 3.2665 -0.28 10.00658 16.09305 1.658 1.592

13.7185 3.2665 -0.28 6.93818 11.4067 1.365 0.552

13.7185 3.2665 -0.28 13.56499 12.2826 1.284 1.552

15.0805 8.9445 0.25 7.27165 15.00393 1.531 0.967

15.0805 8.9445 0.25 9.43331 13.98919 1.411 0.957

15.0805 8.9445 0.25 8.03819 19.66219 1.14 1.027

15.0805 8.9445 0.25 6.93818 11.4067 1.365 1.937

12.0915 8.2215 -0.73 7.27165 15.00393 1.531 0.740

12.0915 8.2215 -0.73 9.43331 13.98919 1.411 1.090

12.0915 8.2215 -0.73 10.00658 16.09305 1.658 1.110

12.0915 8.2215 -0.73 8.03819 19.66219 1.14 1.110

12.0915 8.2215 -0.73 13.56499 12.2826 1.284 2.060

13.5215 8.4485 0.26 7.27165 15.00393 1.531 0.665

Page 85: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

69

13.5215 8.4485 0.26 9.43331 13.98919 1.411 0.905

13.5215 8.4485 0.26 10.00658 16.09305 1.658 0.845

13.5215 8.4485 0.26 13.56499 12.2826 1.284 1.905

11.5305 8.5535 0.28 7.27165 15.00393 1.531 0.776

11.5305 8.5535 0.28 9.43331 13.98919 1.411 1.336

11.5305 8.5535 0.28 8.03819 19.66219 1.14 1.166

11.5305 8.5535 0.28 13.56499 12.2826 1.284 2.176

19.5645 11.1585 -3.89 7.27165 15.00393 1.531 1.893

19.5645 11.1585 -3.89 8.03819 19.66219 1.14 1.533

19.5645 11.1585 -3.89 6.93818 11.4067 1.365 2.333

19.5645 11.1585 -3.89 13.56499 12.2826 1.284 1.693

11.9575 7.0655 -0.74 7.27165 15.00393 1.531 0.651

11.9575 7.0655 -0.74 9.43331 13.98919 1.411 1.071

11.9575 7.0655 -0.74 8.03819 19.66219 1.14 1.371

11.9575 7.0655 -0.74 13.56499 12.2826 1.284 1.981

11.8545 7.3785 -0.77 7.27165 15.00393 1.531 0.709

11.8545 7.3785 -0.77 9.43331 13.98919 1.411 1.119

11.8545 7.3785 -0.77 8.03819 19.66219 1.14 1.289

13.1405 8.5835 -0.32 7.27165 15.00393 1.531 0.691

13.1405 8.5835 -0.32 9.43331 13.98919 1.411 1.011

13.1405 8.5835 -0.32 10.00658 16.09305 1.658 0.941

13.1405 8.5835 -0.32 13.56499 12.2826 1.284 1.931

16.2155 0.2105 0.26 7.27165 15.00393 1.531 2.056

16.2155 0.2105 0.26 9.43331 13.98919 1.411 1.766

16.2155 0.2105 0.26 8.03819 19.66219 1.14 2.796

16.2155 0.2105 0.26 6.93818 11.4067 1.365 1.456

16.2155 0.2105 0.26 13.56499 12.2826 1.284 1.496

22.8295 6.7535 -0.26 7.27165 15.00393 1.531 2.481

22.8295 6.7535 -0.26 9.43331 13.98919 1.411 2.021

22.8295 6.7535 -0.26 6.93818 11.4067 1.365 2.531

22.8295 6.7535 -0.26 13.56499 12.2826 1.284 1.261

11.4035 7.2205 -1.64 7.27165 15.00393 1.531 1.766

11.4035 7.2205 -1.64 9.43331 13.98919 1.411 1.816

11.4035 7.2205 -1.64 10.00658 16.09305 1.658 2.186

11.4035 7.2205 -1.64 8.03819 19.66219 1.14 2.446

11.4035 7.2205 -1.64 6.93818 11.4067 1.365 1.326

11.4035 7.2205 -1.64 13.56499 12.2826 1.284 2.346

10.4685 7.5315 -0.85 7.27165 15.00393 1.531 1.859

10.4685 7.5315 -0.85 9.43331 13.98919 1.411 1.939

10.4685 7.5315 -0.85 8.03819 19.66219 1.14 2.569

10.4685 7.5315 -0.85 6.93818 11.4067 1.365 1.469

Page 86: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

70

10.4685 7.5315 -0.85 13.56499 12.2826 1.284 2.539

8.1185 6.1115 -0.66 7.27165 15.00393 1.531 2.375

8.1185 6.1115 -0.66 9.43331 13.98919 1.411 2.565

8.1185 6.1115 -0.66 6.93818 11.4067 1.365 1.835

7.6885 8.0985 -1.55 7.27165 15.00393 1.531 2.122

7.6885 8.0985 -1.55 9.43331 13.98919 1.411 2.322

7.6885 8.0985 -1.55 8.03819 19.66219 1.14 2.652

7.6885 8.0985 -1.55 6.93818 11.4067 1.365 1.832

9.7995 7.2975 -3.84 7.27165 15.00393 1.531 1.869

9.7995 7.2975 -3.84 9.43331 13.98919 1.411 2.079

9.7995 7.2975 -3.84 8.03819 19.66219 1.14 2.459

9.7995 7.2975 -3.84 6.93818 11.4067 1.365 1.579

16.9525 12.8975 -0.15 7.27165 15.00393 1.531 0.698

16.9525 12.8975 -0.15 9.43331 13.98919 1.411 0.528

16.9525 12.8975 -0.15 8.03819 19.66219 1.14 1.348

16.9525 12.8975 -0.15 6.93818 11.4067 1.365 1.148

16.9525 12.8975 -0.15 13.56499 12.2826 1.284 1.538

16.8305 12.9775 -0.1 7.27165 15.00393 1.531 0.690

16.8305 12.9775 -0.1 9.43331 13.98919 1.411 0.520

16.8305 12.9775 -0.1 8.03819 19.66219 1.14 1.330

16.8305 12.9775 -0.1 6.93818 11.4067 1.365 1.150

16.8305 12.9775 -0.1 13.56499 12.2826 1.284 1.600

16.8755 12.8655 -0.24 7.27165 15.00393 1.531 0.703

16.8755 12.8655 -0.24 9.43331 13.98919 1.411 0.533

16.8755 12.8655 -0.24 8.03819 19.66219 1.14 1.343

16.8755 12.8655 -0.24 6.93818 11.4067 1.365 1.163

16.8755 12.8655 -0.24 13.56499 12.2826 1.284 1.553

16.8925 13.2675 0.61 7.27165 15.00393 1.531 0.599

16.8925 13.2675 0.61 9.43331 13.98919 1.411 0.539

16.8925 13.2675 0.61 8.03819 19.66219 1.14 1.369

16.8925 13.2675 0.61 6.93818 11.4067 1.365 1.399

16.8925 13.2675 0.61 13.56499 12.2826 1.284 1.629

16.9245 12.8985 -0.28 7.27165 15.00393 1.531 0.701

16.9245 12.8985 -0.28 9.43331 13.98919 1.411 0.531

16.9245 12.8985 -0.28 8.03819 19.66219 1.14 1.341

16.9245 12.8985 -0.28 6.93818 11.4067 1.365 1.171

16.9245 12.8985 -0.28 13.56499 12.2826 1.284 1.531

16.8165 13.1375 0.31 7.27165 15.00393 1.531 0.643

16.8165 13.1375 0.31 9.43331 13.98919 1.411 0.503

16.8165 13.1375 0.31 8.03819 19.66219 1.14 1.333

16.8165 13.1375 0.31 6.93818 11.4067 1.365 1.293

Page 87: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

71

16.8165 13.1375 0.31 13.56499 12.2826 1.284 1.713

17.0195 13.0155 0.29 7.27165 15.00393 1.531 0.658

17.0195 13.0155 0.29 9.43331 13.98919 1.411 0.488

17.0195 13.0155 0.29 8.03819 19.66219 1.14 1.408

17.0195 13.0155 0.29 6.93818 11.4067 1.365 1.268

17.0195 13.0155 0.29 13.56499 12.2826 1.284 1.558

2.4065 12.0865 -3.9 7.27165 15.00393 1.531 3.149

2.4065 12.0865 -3.9 8.03819 19.66219 1.14 2.719

2.4065 12.0865 -3.9 6.93818 11.4067 1.365 2.529

2.4065 12.0865 -3.9 13.56499 12.2826 1.284 3.789

13.2585 5.1725 -1.29 7.27165 15.00393 1.531 1.960

13.2585 5.1725 -1.29 8.03819 19.66219 1.14 2.730

13.2585 5.1725 -1.29 6.93818 11.4067 1.365 1.360

13.2585 5.1725 -1.29 13.56499 12.2826 1.284 2.200

11.4995 9.2235 0.01 7.27165 15.00393 1.531 1.607

11.4995 9.2235 0.01 8.03819 19.66219 1.14 2.317

11.4995 9.2235 0.01 6.93818 11.4067 1.365 1.097

11.4995 9.2235 0.01 13.56499 12.2826 1.284 2.467

20.0445 13.8995 -1.35 7.27165 15.00393 1.531 1.391

20.0445 13.8995 -1.35 9.43331 13.98919 1.411 1.061

20.0445 13.8995 -1.35 8.03819 19.66219 1.14 1.421

20.0445 13.8995 -1.35 13.56499 12.2826 1.284 1.181

11.4095 9.3635 -1.06 7.27165 15.00393 1.531 1.470

11.4095 9.3635 -1.06 9.43331 13.98919 1.411 1.720

11.4095 9.3635 -1.06 10.00658 16.09305 1.658 1.970

11.4095 9.3635 -1.06 8.03819 19.66219 1.14 2.220

11.4095 9.3635 -1.06 6.93818 11.4067 1.365 1.150

11.4095 9.3635 -1.06 13.56499 12.2826 1.284 2.310

5.0085 8.4585 -4.44 7.27165 15.00393 1.531 2.412

5.0085 8.4585 -4.44 9.43331 13.98919 1.411 2.592

5.0085 8.4585 -4.44 8.03819 19.66219 1.14 2.782

5.0085 8.4585 -4.44 13.56499 12.2826 1.284 3.132

3.7205 1.3445 -3.9 7.27165 15.00393 1.531 3.105

3.7205 1.3445 -3.9 9.43331 13.98919 1.411 3.265

3.7205 1.3445 -3.9 8.03819 19.66219 1.14 3.595

3.7205 1.3445 -3.9 6.93818 11.4067 1.365 2.685

3.7205 1.3445 -3.9 13.56499 12.2826 1.284 3.555

6.6495 9.6045 -3.91 7.27165 15.00393 1.531 2.110

6.6495 9.6045 -3.91 9.43331 13.98919 1.411 2.400

6.6495 9.6045 -3.91 8.03819 19.66219 1.14 2.510

6.6495 9.6045 -3.91 6.93818 11.4067 1.365 1.990

Page 88: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

72

6.6495 9.6045 -3.91 13.56499 12.2826 1.284 2.850

10.1665 8.3895 -0.07 7.27165 15.00393 1.531 1.919

10.1665 8.3895 -0.07 9.43331 13.98919 1.411 2.129

10.1665 8.3895 -0.07 8.03819 19.66219 1.14 2.549

10.1665 8.3895 -0.07 6.93818 11.4067 1.365 1.469

28.3015 4.7705 -0.91 7.27165 15.10393 1.531 4.436

28.3015 4.7705 -0.91 9.43331 14.08919 1.411 4.146

28.3015 4.7705 -0.91 10.00658 16.19305 1.658 4.416

28.3015 4.7705 -0.91 8.03819 19.76219 1.14 4.776

28.3015 4.7705 -0.91 6.93818 11.5067 1.365 4.046

28.3015 4.7705 -0.91 13.56499 12.3826 1.284 3.636

16.8145 26.0635 -1.29 7.27165 15.10393 1.531 0.870

16.8145 26.0635 -1.29 9.43331 14.08919 1.411 0.880

16.8145 26.0635 -1.29 6.93818 11.5067 1.365 1.360

16.8145 26.0635 -1.29 13.56499 12.3826 1.284 1.540

18.9495 13.6385 -4.62 7.27165 15.10393 1.531 2.545

18.9495 13.6385 -4.62 9.43331 14.08919 1.411 2.305

18.9495 13.6385 -4.62 8.03819 19.76219 1.14 2.965

18.9495 13.6385 -4.62 6.93818 11.5067 1.365 2.075

18.9495 13.6385 -4.62 13.56499 12.3826 1.284 2.095

1.7765 13.2765 -3.9 7.27165 15.10393 1.531 3.346

1.7765 13.2765 -3.9 9.43331 14.08919 1.411 3.436

1.7765 13.2765 -3.9 8.03819 19.76219 1.14 3.706

1.7765 13.2765 -3.9 6.93818 11.5067 1.365 2.976

1.7765 13.2765 -3.9 13.56499 12.3826 1.284 3.746

0.7385 7.0045 -0.48 9.43331 14.08919 1.411 4.433

0.7385 7.0045 -0.48 6.93818 11.5067 1.365 3.953

0.7385 7.0045 -0.48 13.56499 12.3826 1.284 4.653

15.5715 26.5945 0.46 9.43331 14.08919 1.411 1.018

15.5715 26.5945 0.46 6.93818 11.5067 1.365 1.528

15.5715 26.5945 0.46 13.56499 12.3826 1.284 2.018

12.2735 14.8805 -1.65 7.27165 15.10393 1.531 2.402

12.2735 14.8805 -1.65 9.43331 14.08919 1.411 2.332

12.2735 14.8805 -1.65 6.93818 11.5067 1.365 1.772

12.2735 14.8805 -1.65 13.56499 12.3826 1.284 2.512

10.1795 23.6115 -2.04 7.27165 15.10393 1.531 1.501

10.1795 23.6115 -2.04 9.43331 14.08919 1.411 1.781

10.1795 23.6115 -2.04 8.03819 19.76219 1.14 1.921

10.1795 23.6115 -2.04 6.93818 11.5067 1.365 1.441

6.4645 16.7805 -3.53 7.27165 15.10393 1.531 2.562

6.4645 16.7805 -3.53 6.93818 11.5067 1.365 2.142

Page 89: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

73

12.7775 26.1115 -3.14 7.27165 15.10393 1.531 1.202

12.7775 26.1115 -3.14 9.43331 14.08919 1.411 1.452

12.7775 26.1115 -3.14 8.03819 19.76219 1.14 1.372

16.7285 21.7145 -2.12 7.27165 15.10393 1.531 1.253

16.7285 21.7145 -2.12 9.43331 14.08919 1.411 1.053

16.7285 21.7145 -2.12 8.03819 19.76219 1.14 1.853

16.7285 21.7145 -2.12 13.56499 12.3826 1.284 1.353

12.5315 26.5675 -1.27 7.27165 15.10393 1.531 1.069

12.5315 26.5675 -1.27 9.43331 14.08919 1.411 1.489

12.5315 26.5675 -1.27 8.03819 19.76219 1.14 1.309

12.5315 26.5675 -1.27 13.56499 12.3826 1.284 2.239

3.7185 11.0225 0.34 7.27165 15.10393 1.531 3.924

3.7185 11.0225 0.34 8.03819 19.76219 1.14 4.414

3.7185 11.0225 0.34 6.93818 11.5067 1.365 3.424

3.7185 11.0225 0.34 13.56499 12.3826 1.284 4.284

6.7695 5.7045 -2.56 7.27165 15.10393 1.531 3.871

6.7695 5.7045 -2.56 8.03819 19.76219 1.14 4.311

6.7695 5.7045 -2.56 6.93818 11.5067 1.365 3.361

6.7695 5.7045 -2.56 13.56499 12.3826 1.284 3.921

24.2755 29.2615 -4.55 7.27165 15.10393 1.531 2.275

24.2755 29.2615 -4.55 8.03819 19.76219 1.14 1.905

24.2755 29.2615 -4.55 6.93818 11.5067 1.365 2.465

24.2755 29.2615 -4.55 13.56499 12.3826 1.284 1.805

10.2255 18.2685 0.57 7.27165 15.10393 1.531 2.367

10.2255 18.2685 0.57 9.43331 14.08919 1.411 2.467

10.2255 18.2685 0.57 8.03819 19.76219 1.14 3.007

10.2255 18.2685 0.57 6.93818 11.5067 1.365 1.747

10.2255 18.2685 0.57 13.56499 12.3826 1.284 2.917

5.2185 18.6995 -3.86 7.27165 15.10393 1.531 2.523

5.2185 18.6995 -3.86 9.43331 14.08919 1.411 2.713

5.2185 18.6995 -3.86 8.03819 19.76219 1.14 2.923

5.2185 18.6995 -3.86 13.56499 12.3826 1.284 3.123

15.2355 15.6255 0.58 7.27165 15.10393 1.531 2.539

15.2355 15.6255 0.58 9.43331 14.08919 1.411 2.409

15.2355 15.6255 0.58 8.03819 19.76219 1.14 3.189

15.2355 15.6255 0.58 13.56499 12.3826 1.284 2.439

16.4275 19.1275 -3.75 7.27165 15.10393 1.531 1.700

16.4275 19.1275 -3.75 9.43331 14.08919 1.411 1.520

16.4275 19.1275 -3.75 8.03819 19.76219 1.14 2.230

16.4275 19.1275 -3.75 13.56499 12.3826 1.284 1.610

19.5585 26.4265 0 7.27165 15.10393 1.531 1.350

Page 90: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

74

19.5585 26.4265 0 9.43331 14.08919 1.411 0.980

19.5585 26.4265 0 8.03819 19.76219 1.14 1.400

19.5585 26.4265 0 6.93818 11.5067 1.365 1.820

19.5585 26.4265 0 13.56499 12.3826 1.284 1.310

8.4545 18.6815 0.54 7.27165 15.10393 1.531 2.530

8.4545 18.6815 0.54 9.43331 14.08919 1.411 2.690

8.4545 18.6815 0.54 8.03819 19.76219 1.14 3.060

8.4545 18.6815 0.54 6.93818 11.5067 1.365 2.040

8.4545 18.6815 0.54 13.56499 12.3826 1.284 3.130

3.3355 13.7735 -3.1 7.27165 15.10393 1.531 3.222

3.3355 13.7735 -3.1 9.43331 14.08919 1.411 3.312

3.3355 13.7735 -3.1 8.03819 19.76219 1.14 3.602

3.3355 13.7735 -3.1 6.93818 11.5067 1.365 2.742

3.3355 13.7735 -3.1 13.56499 12.3826 1.284 3.612

13.5375 8.0525 -0.34 7.27165 15.10393 1.531 3.561

13.5375 8.0525 -0.34 9.43331 14.08919 1.411 3.421

13.5375 8.0525 -0.34 8.03819 19.76219 1.14 4.141

13.5375 8.0525 -0.34 6.93818 11.5067 1.365 2.951

13.5375 8.0525 -0.34 13.56499 12.3826 1.284 3.371

16.2475 24.2475 -0.25 7.27165 15.10393 1.531 0.651

16.2475 24.2475 -0.25 9.43331 14.08919 1.411 0.601

16.2475 24.2475 -0.25 8.03819 19.76219 1.14 1.531

16.2475 24.2475 -0.25 6.93818 11.5067 1.365 0.961

16.2475 24.2475 -0.25 13.56499 12.3826 1.284 1.561

19.2645 17.6065 -3.98 7.27165 15.00393 1.531 2.381

19.2645 17.6065 -3.98 9.43331 13.98919 1.411 2.381

19.2645 17.6065 -3.98 8.03819 19.66219 1.14 2.881

19.2645 17.6065 -3.98 6.93818 11.4067 1.365 1.851

19.2645 17.6065 -3.98 13.56499 12.2826 1.284 2.641

5.0915 23.6795 0.12 7.27165 15.00393 1.531 3.926

5.0915 23.6795 0.12 9.43331 13.98919 1.411 4.206

5.0915 23.6795 0.12 8.03819 19.66219 1.14 4.146

5.0915 23.6795 0.12 6.93818 11.4067 1.365 3.786

7.2025 19.9015 -0.33 7.27165 15.00393 1.531 3.715

7.2025 19.9015 -0.33 9.43331 13.98919 1.411 4.065

7.2025 19.9015 -0.33 8.03819 19.66219 1.14 4.065

7.2025 19.9015 -0.33 6.93818 11.4067 1.365 3.445

7.2025 19.9015 -0.33 13.56499 12.2826 1.284 4.385

Page 91: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

75

A.2 Data gelombang S.

Sumber Gempa (source) Stasiun Penerima (receiver)

13.8065 6.5975 -0.21 7.27165 15.00393 1.531 1.119

13.8065 6.5975 -0.21 9.43331 13.98919 1.411 1.169

13.8065 6.5975 -0.21 10.00658 16.09305 1.658 1.489

13.8065 6.5975 -0.21 8.03819 19.66219 1.14 2.279

13.8065 6.5975 -0.21 6.93818 11.4067 1.365 1.939

13.8065 6.5975 -0.21 13.56499 12.2826 1.284 2.879

12.3885 6.5805 0.43 7.27165 15.00393 1.531 0.94

12.3885 6.5805 0.43 9.43331 13.98919 1.411 1

12.3885 6.5805 0.43 10.00658 16.09305 1.658 2.04

12.3885 6.5805 0.43 8.03819 19.66219 1.14 2.65

12.3885 6.5805 0.43 6.93818 11.4067 1.365 2.03

12.3885 6.5805 0.43 13.56499 12.2826 1.284 3.12

13.7185 3.2665 -0.28 10.00658 16.09305 1.658 2.632

13.7185 3.2665 -0.28 6.93818 11.4067 1.365 1.142

13.7185 3.2665 -0.28 13.56499 12.2826 1.284 2.582

15.0805 8.9445 0.25 7.27165 15.00393 1.531 1.747

15.0805 8.9445 0.25 9.43331 13.98919 1.411 1.767

15.0805 8.9445 0.25 8.03819 19.66219 1.14 1.587

15.0805 8.9445 0.25 6.93818 11.4067 1.365 2.907

12.0915 8.2215 -0.73 7.27165 15.00393 1.531 1.32

12.0915 8.2215 -0.73 9.43331 13.98919 1.411 1.98

12.0915 8.2215 -0.73 10.00658 16.09305 1.658 2.1

12.0915 8.2215 -0.73 8.03819 19.66219 1.14 1.93

12.0915 8.2215 -0.73 13.56499 12.2826 1.284 3.36

13.5215 8.4485 0.26 7.27165 15.00393 1.531 1.285

13.5215 8.4485 0.26 9.43331 13.98919 1.411 1.625

13.5215 8.4485 0.26 10.00658 16.09305 1.658 1.515

13.5215 8.4485 0.26 13.56499 12.2826 1.284 1.965

11.5305 8.5535 0.28 7.27165 15.00393 1.531 1.386

11.5305 8.5535 0.28 9.43331 13.98919 1.411 2.276

11.5305 8.5535 0.28 8.03819 19.66219 1.14 1.906

11.5305 8.5535 0.28 13.56499 12.2826 1.284 3.856

Page 92: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

76

19.5645 11.1585 -3.89 7.27165 15.00393 1.531 3.463

19.5645 11.1585 -3.89 8.03819 19.66219 1.14 2.633

19.5645 11.1585 -3.89 6.93818 11.4067 1.365 3.773

19.5645 11.1585 -3.89 13.56499 12.2826 1.284 3.313

11.9575 7.0655 -0.74 7.27165 15.00393 1.531 1.211

11.9575 7.0655 -0.74 9.43331 13.98919 1.411 1.861

11.9575 7.0655 -0.74 8.03819 19.66219 1.14 2.231

11.9575 7.0655 -0.74 13.56499 12.2826 1.284 3.171

11.8545 7.3785 -0.77 7.27165 15.00393 1.531 1.229

11.8545 7.3785 -0.77 9.43331 13.98919 1.411 1.889

11.8545 7.3785 -0.77 8.03819 19.66219 1.14 2.209

13.1405 8.5835 -0.32 7.27165 15.00393 1.531 1.281

13.1405 8.5835 -0.32 9.43331 13.98919 1.411 1.681

13.1405 8.5835 -0.32 10.00658 16.09305 1.658 1.611

13.1405 8.5835 -0.32 13.56499 12.2826 1.284 3.121

16.2155 0.2105 0.26 7.27165 15.00393 1.531 3.486

16.2155 0.2105 0.26 9.43331 13.98919 1.411 3.136

16.2155 0.2105 0.26 8.03819 19.66219 1.14 4.706

16.2155 0.2105 0.26 6.93818 11.4067 1.365 2.316

16.2155 0.2105 0.26 13.56499 12.2826 1.284 2.116

22.8295 6.7535 -0.26 7.27165 15.00393 1.531 3.871

22.8295 6.7535 -0.26 9.43331 13.98919 1.411 3.561

22.8295 6.7535 -0.26 6.93818 11.4067 1.365 4.191

22.8295 6.7535 -0.26 13.56499 12.2826 1.284 2.151

11.4035 7.2205 -1.64 7.27165 15.00393 1.531 3.116

11.4035 7.2205 -1.64 9.43331 13.98919 1.411 3.176

11.4035 7.2205 -1.64 10.00658 16.09305 1.658 3.816

11.4035 7.2205 -1.64 8.03819 19.66219 1.14 4.136

11.4035 7.2205 -1.64 6.93818 11.4067 1.365 2.226

11.4035 7.2205 -1.64 13.56499 12.2826 1.284 3.966

10.4685 7.5315 -0.85 7.27165 15.00393 1.531 3.239

10.4685 7.5315 -0.85 9.43331 13.98919 1.411 3.549

10.4685 7.5315 -0.85 8.03819 19.66219 1.14 4.399

10.4685 7.5315 -0.85 6.93818 11.4067 1.365 2.489

10.4685 7.5315 -0.85 13.56499 12.2826 1.284 4.279

8.1185 6.1115 -0.66 7.27165 15.00393 1.531 4.065

8.1185 6.1115 -0.66 9.43331 13.98919 1.411 4.375

8.1185 6.1115 -0.66 6.93818 11.4067 1.365 3.365

7.6885 8.0985 -1.55 7.27165 15.00393 1.531 3.722

7.6885 8.0985 -1.55 9.43331 13.98919 1.411 4.032

7.6885 8.0985 -1.55 8.03819 19.66219 1.14 4.542

Page 93: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

77

7.6885 8.0985 -1.55 6.93818 11.4067 1.365 3.022

9.7995 7.2975 -3.84 7.27165 15.00393 1.531 3.349

9.7995 7.2975 -3.84 9.43331 13.98919 1.411 3.469

9.7995 7.2975 -3.84 8.03819 19.66219 1.14 4.249

9.7995 7.2975 -3.84 6.93818 11.4067 1.365 2.739

16.9525 12.8975 -0.15 7.27165 15.00393 1.531 1.278

16.9525 12.8975 -0.15 9.43331 13.98919 1.411 1.078

16.9525 12.8975 -0.15 8.03819 19.66219 1.14 2.358

16.9525 12.8975 -0.15 6.93818 11.4067 1.365 2.068

16.9525 12.8975 -0.15 13.56499 12.2826 1.284 2.618

16.8305 12.9775 -0.1 7.27165 15.00393 1.531 1.2

16.8305 12.9775 -0.1 9.43331 13.98919 1.411 1.06

16.8305 12.9775 -0.1 8.03819 19.66219 1.14 2.29

16.8305 12.9775 -0.1 6.93818 11.4067 1.365 2.16

16.8305 12.9775 -0.1 13.56499 12.2826 1.284 2.69

16.8755 12.8655 -0.24 7.27165 15.00393 1.531 1.283

16.8755 12.8655 -0.24 9.43331 13.98919 1.411 1.073

16.8755 12.8655 -0.24 8.03819 19.66219 1.14 2.353

16.8755 12.8655 -0.24 6.93818 11.4067 1.365 2.063

16.8755 12.8655 -0.24 13.56499 12.2826 1.284 2.553

16.8925 13.2675 0.61 7.27165 15.00393 1.531 1.291

16.8925 13.2675 0.61 9.43331 13.98919 1.411 1.101

16.8925 13.2675 0.61 8.03819 19.66219 1.14 2.271

16.8925 13.2675 0.61 6.93818 11.4067 1.365 2.071

16.8925 13.2675 0.61 13.56499 12.2826 1.284 2.711

16.9245 12.8985 -0.28 7.27165 15.00393 1.531 1.163

16.9245 12.8985 -0.28 9.43331 13.98919 1.411 1.013

16.9245 12.8985 -0.28 8.03819 19.66219 1.14 2.243

16.9245 12.8985 -0.28 6.93818 11.4067 1.365 2.133

16.9245 12.8985 -0.28 13.56499 12.2826 1.284 2.743

16.8165 13.1375 0.31 7.27165 15.00393 1.531 1.268

16.8165 13.1375 0.31 9.43331 13.98919 1.411 0.948

16.8165 13.1375 0.31 8.03819 19.66219 1.14 2.298

16.8165 13.1375 0.31 6.93818 11.4067 1.365 2.158

16.8165 13.1375 0.31 13.56499 12.2826 1.284 2.778

17.0195 13.0155 0.29 7.27165 15.00393 1.531 4.449

17.0195 13.0155 0.29 9.43331 13.98919 1.411 5.059

17.0195 13.0155 0.29 8.03819 19.66219 1.14 4.089

17.0195 13.0155 0.29 6.93818 11.4067 1.365 6.039

17.0195 13.0155 0.29 13.56499 12.2826 1.284 3.36

2.4065 12.0865 -3.9 7.27165 15.00393 1.531 4.49

Page 94: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

78

2.4065 12.0865 -3.9 8.03819 19.66219 1.14 2.3

2.4065 12.0865 -3.9 6.93818 11.4067 1.365 3.72

2.4065 12.0865 -3.9 13.56499 12.2826 1.284 2.717

13.2585 5.1725 -1.29 7.27165 15.00393 1.531 4.047

13.2585 5.1725 -1.29 8.03819 19.66219 1.14 1.957

13.2585 5.1725 -1.29 6.93818 11.4067 1.365 4.127

13.2585 5.1725 -1.29 13.56499 12.2826 1.284 2.421

11.4995 9.2235 0.01 7.27165 15.00393 1.531 1.931

11.4995 9.2235 0.01 8.03819 19.66219 1.14 2.371

11.4995 9.2235 0.01 6.93818 11.4067 1.365 2.111

11.4995 9.2235 0.01 13.56499 12.2826 1.284 2.64

20.0445 13.8995 -1.35 7.27165 15.00393 1.531 2.94

20.0445 13.8995 -1.35 9.43331 13.98919 1.411 3.55

20.0445 13.8995 -1.35 8.03819 19.66219 1.14 3.72

20.0445 13.8995 -1.35 13.56499 12.2826 1.284 1.98

11.4095 9.3635 -1.06 7.27165 15.00393 1.531 4.03

11.4095 9.3635 -1.06 9.43331 13.98919 1.411 4.302

11.4095 9.3635 -1.06 10.00658 16.09305 1.658 4.492

11.4095 9.3635 -1.06 8.03819 19.66219 1.14 4.702

11.4095 9.3635 -1.06 6.93818 11.4067 1.365 5.312

11.4095 9.3635 -1.06 13.56499 12.2826 1.284 5.355

5.0085 8.4585 -4.44 7.27165 15.00393 1.531 5.605

5.0085 8.4585 -4.44 9.43331 13.98919 1.411 6.095

5.0085 8.4585 -4.44 8.03819 19.66219 1.14 4.695

5.0085 8.4585 -4.44 13.56499 12.2826 1.284 6.015

3.7205 1.3445 -3.9 7.27165 15.00393 1.531 3.77

3.7205 1.3445 -3.9 9.43331 13.98919 1.411 4.02

3.7205 1.3445 -3.9 8.03819 19.66219 1.14 4.35

3.7205 1.3445 -3.9 6.93818 11.4067 1.365 3.35

3.7205 1.3445 -3.9 13.56499 12.2826 1.284 5.03

6.6495 9.6045 -3.91 7.27165 15.00393 1.531 3.319

6.6495 9.6045 -3.91 9.43331 13.98919 1.411 3.719

6.6495 9.6045 -3.91 8.03819 19.66219 1.14 4.379

6.6495 9.6045 -3.91 6.93818 11.4067 1.365 2.509

6.6495 9.6045 -3.91 13.56499 12.2826 1.284 7.626

10.1665 8.3895 -0.07 7.27165 15.00393 1.531 7.146

10.1665 8.3895 -0.07 9.43331 13.98919 1.411 7.616

10.1665 8.3895 -0.07 8.03819 19.66219 1.14 8.216

10.1665 8.3895 -0.07 6.93818 11.4067 1.365 6.946

28.3015 4.7705 -0.91 7.27165 15.10393 1.531 6.266

28.3015 4.7705 -0.91 9.43331 14.08919 1.411 1.49

Page 95: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

79

28.3015 4.7705 -0.91 10.00658 16.19305 1.658 1.49

28.3015 4.7705 -0.91 8.03819 19.76219 1.14 2.34

28.3015 4.7705 -0.91 6.93818 11.5067 1.365 2.64

28.3015 4.7705 -0.91 13.56499 12.3826 1.284 4.385

16.8145 26.0635 -1.29 7.27165 15.10393 1.531 3.995

16.8145 26.0635 -1.29 9.43331 14.08919 1.411 5.105

16.8145 26.0635 -1.29 6.93818 11.5067 1.365 3.565

16.8145 26.0635 -1.29 13.56499 12.3826 1.284 3.615

18.9495 13.6385 -4.62 7.27165 15.10393 1.531 5.736

18.9495 13.6385 -4.62 9.43331 14.08919 1.411 5.926

18.9495 13.6385 -4.62 8.03819 19.76219 1.14 6.376

18.9495 13.6385 -4.62 6.93818 11.5067 1.365 5.116

18.9495 13.6385 -4.62 13.56499 12.3826 1.284 6.446

1.7765 13.2765 -3.9 7.27165 15.10393 1.531 7.653

1.7765 13.2765 -3.9 9.43331 14.08919 1.411 6.793

1.7765 13.2765 -3.9 8.03819 19.76219 1.14 7.993

1.7765 13.2765 -3.9 6.93818 11.5067 1.365 1.768

1.7765 13.2765 -3.9 13.56499 12.3826 1.284 2.608

0.7385 7.0045 -0.48 9.43331 14.08919 1.411 3.498

0.7385 7.0045 -0.48 6.93818 11.5067 1.365 4.112

0.7385 7.0045 -0.48 13.56499 12.3826 1.284 4.022

15.5715 26.5945 0.46 9.43331 14.08919 1.411 3.062

15.5715 26.5945 0.46 6.93818 11.5067 1.365 4.332

15.5715 26.5945 0.46 13.56499 12.3826 1.284 2.591

12.2735 14.8805 -1.65 7.27165 15.10393 1.531 3.101

12.2735 14.8805 -1.65 9.43331 14.08919 1.411 3.311

12.2735 14.8805 -1.65 6.93818 11.5067 1.365 2.461

12.2735 14.8805 -1.65 13.56499 12.3826 1.284 2.072

10.1795 23.6115 -2.04 7.27165 15.10393 1.531 2.512

10.1795 23.6115 -2.04 9.43331 14.08919 1.411 2.352

10.1795 23.6115 -2.04 8.03819 19.76219 1.14 2.173

10.1795 23.6115 -2.04 6.93818 11.5067 1.365 1.803

6.4645 16.7805 -3.53 7.27165 15.10393 1.531 3.183

6.4645 16.7805 -3.53 6.93818 11.5067 1.365 2.353

12.7775 26.1115 -3.14 7.27165 15.10393 1.531 1.879

12.7775 26.1115 -3.14 9.43331 14.08919 1.411 2.559

12.7775 26.1115 -3.14 8.03819 19.76219 1.14 2.259

16.7285 21.7145 -2.12 7.27165 15.10393 1.531 3.809

16.7285 21.7145 -2.12 9.43331 14.08919 1.411 6.694

16.7285 21.7145 -2.12 8.03819 19.76219 1.14 7.574

16.7285 21.7145 -2.12 13.56499 12.3826 1.284 5.864

Page 96: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

80

12.5315 26.5675 -1.27 7.27165 15.10393 1.531 7.334

12.5315 26.5675 -1.27 9.43331 14.08919 1.411 6.641

12.5315 26.5675 -1.27 8.03819 19.76219 1.14 7.421

12.5315 26.5675 -1.27 13.56499 12.3826 1.284 5.781

3.7185 11.0225 0.34 7.27165 15.10393 1.531 6.751

3.7185 11.0225 0.34 8.03819 19.76219 1.14 2.753

3.7185 11.0225 0.34 6.93818 11.5067 1.365 2.543

3.7185 11.0225 0.34 13.56499 12.3826 1.284 3.643

6.7695 5.7045 -2.56 7.27165 15.10393 1.531 3.845

6.7695 5.7045 -2.56 8.03819 19.76219 1.14 3.265

6.7695 5.7045 -2.56 6.93818 11.5067 1.365 4.295

6.7695 5.7045 -2.56 13.56499 12.3826 1.284 3.115

24.2755 29.2615 -4.55 7.27165 15.10393 1.531 4.383

24.2755 29.2615 -4.55 8.03819 19.76219 1.14 4.683

24.2755 29.2615 -4.55 6.93818 11.5067 1.365 5.013

24.2755 29.2615 -4.55 13.56499 12.3826 1.284 5.343

10.2255 18.2685 0.57 7.27165 15.10393 1.531 2.91

10.2255 18.2685 0.57 9.43331 14.08919 1.411 2.62

10.2255 18.2685 0.57 8.03819 19.76219 1.14 3.85

10.2255 18.2685 0.57 6.93818 11.5067 1.365 2.78

10.2255 18.2685 0.57 13.56499 12.3826 1.284 2.35

5.2185 18.6995 -3.86 7.27165 15.10393 1.531 1.72

5.2185 18.6995 -3.86 9.43331 14.08919 1.411 2.4

5.2185 18.6995 -3.86 8.03819 19.76219 1.14 3.15

5.2185 18.6995 -3.86 13.56499 12.3826 1.284 2.26

15.2355 15.6255 0.58 7.27165 15.10393 1.531 5.532

15.2355 15.6255 0.58 9.43331 14.08919 1.411 5.702

15.2355 15.6255 0.58 8.03819 19.76219 1.14 6.182

15.2355 15.6255 0.58 13.56499 12.3826 1.284 4.782

16.4275 19.1275 -3.75 7.27165 15.10393 1.531 6.202

16.4275 19.1275 -3.75 9.43331 14.08919 1.411 6.101

16.4275 19.1275 -3.75 8.03819 19.76219 1.14 5.891

16.4275 19.1275 -3.75 13.56499 12.3826 1.284 7.121

19.5585 26.4265 0 7.27165 15.10393 1.531 5.081

19.5585 26.4265 0 9.43331 14.08919 1.411 5.791

19.5585 26.4265 0 8.03819 19.76219 1.14 1.161

19.5585 26.4265 0 6.93818 11.5067 1.365 1.051

19.5585 26.4265 0 13.56499 12.3826 1.284 2.661

8.4545 18.6815 0.54 7.27165 15.10393 1.531 1.641

8.4545 18.6815 0.54 9.43331 14.08919 1.411 2.681

8.4545 18.6815 0.54 8.03819 19.76219 1.14 4.081

Page 97: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

81

8.4545 18.6815 0.54 6.93818 11.5067 1.365 4.101

8.4545 18.6815 0.54 13.56499 12.3826 1.284 4.991

3.3355 13.7735 -3.1 7.27165 15.10393 1.531 3.211

3.3355 13.7735 -3.1 9.43331 14.08919 1.411 4.511

3.3355 13.7735 -3.1 8.03819 19.76219 1.14 6.776

3.3355 13.7735 -3.1 6.93818 11.5067 1.365 7.246

3.3355 13.7735 -3.1 13.56499 12.3826 1.284 7.136

13.5375 8.0525 -0.34 7.27165 15.10393 1.531 6.506

13.5375 8.0525 -0.34 9.43331 14.08919 1.411 6.415

13.5375 8.0525 -0.34 8.03819 19.76219 1.14 6.755

13.5375 8.0525 -0.34 6.93818 11.5067 1.365 6.965

13.5375 8.0525 -0.34 13.56499 12.3826 1.284 5.945

16.2475 24.2475 -0.25 7.27165 15.10393 1.531 7.535

16.2475 24.2475 -0.25 9.43331 14.08919 1.411 1.733

16.2475 24.2475 -0.25 8.03819 19.76219 1.14 1.903

16.2475 24.2475 -0.25 6.93818 11.5067 1.365 2.403

16.2475 24.2475 -0.25 13.56499 12.3826 1.284 2.753

19.2645 17.6065 -3.98 7.27165 15.00393 1.531 1.307

19.2645 17.6065 -3.98 9.43331 13.98919 1.411 1.937

19.2645 17.6065 -3.98 8.03819 19.66219 1.14 2.307

19.2645 17.6065 -3.98 6.93818 11.4067 1.365 2.007

19.2645 17.6065 -3.98 13.56499 12.2826 1.284 3.317

5.0915 23.6795 0.12 7.27165 15.00393 1.531 7.333

5.0915 23.6795 0.12 9.43331 13.98919 1.411 7.553

5.0915 23.6795 0.12 8.03819 19.66219 1.14 7.903

5.0915 23.6795 0.12 6.93818 11.4067 1.365 6.773

7.2025 19.9015 -0.33 7.27165 15.00393 1.531 8.163

7.2025 19.9015 -0.33 9.43331 13.98919 1.411 1.332

7.2025 19.9015 -0.33 8.03819 19.66219 1.14 1.182

7.2025 19.9015 -0.33 6.93818 11.4067 1.365 2.572

7.2025 19.9015 -0.33 13.56499 12.2826 1.284 2.552

Page 98: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

82

Lampiran B

Model Kecepatan 1D

Tabel di bawah merupakan model kecepatan awal 1D untuk gelombang P (Vp)

dan S (Vs) dari sumber (Hilyah A, 2010) dan selanjutnya dimodifikasi oleh

penulis untuk disesuaikan dengan penelitian. Untuk penjelasan tentang data ini

dapat dilihat pada bab IV.

Tabel B Model kecepatan awal 1D (Vp dan Vs)

Lapisan Kedalaman

(km)

Kedalaman

lapisan (km)

Kecepatan

gelombang P

(km/sec)

Kecepatan

gelombang S

(km/sec)

1 +1.5 0.5 4.77 2.7

2 +1 0.5 5.12 2.88

3 +0.5 0.5 5.45 3

4 0 0.5 5.75 3.15

5 -1.5 1.5 5.9 3.22

6 -3.5 2 6.05 3.3

7 -5 1.5 6.3 3.35

Page 99: TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADAdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 10. 23. · ii Lembar Pengesahan TOMOGRAFI SEISMIK 3D PADA LAPANGAN PANAS BUMI “X” O

83