modul tangga 3d

14
By SUGITO 075534007 [email protected].id Call : 085655141009

Upload: sugito-sang-pejuang

Post on 12-Aug-2015

199 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Modul Tangga 3D

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Tangga 3D

By SUGITO

075534007

[email protected] : 085655141009

Page 2: Modul Tangga 3D

[email protected]

Data perencanaan tangga

Tinggi antar lantai = 4 m

Lebar tanga = 1 m

Tebal pelat tanga = 12 cm

Tebal pelat bordes = 12 cm

Beban hidup tangga = 200 kg/m2

Beban mati :

(anak tangga + keramik + dll) = 100 kg/m2

Fc = 30 MPa

Pada pemodelan tangga 3D ini balok yang menahan pelat di anggap memberikan tupuan jepit pada

pelat, untuk itu balok pada tangga akan dimodelkan sebagai tumpuan jepit.

ANALISIS TANGGA 3D SAP2000 15.0

Page 3: Modul Tangga 3D

[email protected]

A. Model 1

Gambar: Potongan Model 1A

Gambar: Potongan Model 1B

Gambar: Denah Model 1

Page 4: Modul Tangga 3D

[email protected]

A.1. Model Tangga 1A

1. Buka SAP2000 15.0 New Model…

2. Pilih satuan (Kgf, m, C) Pilih Template Grid Only

3. Isikan nilai seperti berikut

Number of Grid Lines (Jumlah garis bantu)

X direction (arah X) : 3

Y direction (arah Y) : 3

Z direction (arah Z) : 3

Grid Spacing (Jarak Garis Bantu)

X direction (arah X) : 1

Y direction (arah Y) : 1

Z direction (arah Z) : 1.6

OK

4. Menu Define Coordinate Systems/Grids… Modify/Show System

5. Isi sesuai dengan gambar di bawah ini:

OK

OK

Page 5: Modul Tangga 3D

[email protected]

6. Menu Define Materials… Add New Material

Isi sesuai dengan gambar di bawah

7. Menu Define Section Properties Area Sections… Add New Section…

Isi sesuai gambar di bawah

OK OK

Page 6: Modul Tangga 3D

[email protected]

8. Rubah tampilan window sebelah kiri menjadi X-Y Plane @ Z=0 (Gunakan toolbar )

9. Menu Draw Draw Poly Area Pilih section “Pelat Lantai”

10. Mulai gambar area pelat pada window sebelah kiri dimulai dengan klik pada titik A-1 lalu klik

pada titik B-1

11. Gunakan toolbar untuk merubah tampilan menjadi X-Y Plane @ Z = 1.6

12. Lanjutkan menggambar area pelat dengan klik pada titk B-2 lalu klik pada titik A-2

Enter

13. Tetap pada X-Y Plane @ Z = 1.6, selanjutnya gambar pelat bordes dengan memilih menu

Draw Draw Rectangular Area

(untuk menggambar pelat bordes juga bisa menggunakan Draw Poly Area)

14. Mulai menggambar pelat bordes dengan klik pada titik A-2 lalu klik pada titik B-3

15. Tetap pada X-Y Plane @ Z = 1.6, selanjutnya gambar pelat tangga atas dengan memilih menu

Draw Draw Poly Area

16. Mulai menggambar pelat dengan klik pada titik B-2 lalu klik pada titik B-3

17. Gunakan toolbar untuk merubah tampilan menjadi X-Y Plane @ Z = 4

18. Lanjutkan menggambar area pelat dengan klik pada titk C-3 lalu klik pada titik C-2

Enter

19. Tekan Esc pada keyboard untuk mengakhiri proses menggambar.

20. Selanjutnya pada X-Y Plane @ Z = 4

21. Seleksi joint pada titik C-2 dan C-3 dengan windowing seperti gambar di bawah

(klik pada titik 1 tekan dan geser ke titik 2)

22. Gunakan toolbar untuk merubah tampilan menjadi X-Y Plane @ Z = 0

23. Seleksi joint pada titik A-1 dan B-1 dengan windowing

24. Menu Assign Joint Restraints…

25. Pilih Restraints Jepit pada Fast Restraints

OK

1

2

Page 7: Modul Tangga 3D

[email protected]

26. Selanjutnya seleksi semua elemen dengan [Ctrl + A] pada keybord

27. Menu Assign Area Automatic Area Mesh…

28. Pilih Mesh Area Into This Number of Object (Quads and Triangles Only)

Isi nilai

Along Edge from Point 1 to 2 = 10

Along Edge from Point 1 to 3 = 10

Pada Restrain and Constraints For Added Points

Pilih Add on Edge when restraints/constraints exist at adjacent corner points

Note: Dengan langkah ini maka join/nodal hasil pembagian pias juga akan diberikan restraint

atau tumpuan sesuai joint di sebelahnya.

OK

29. Untuk menampilkan model analisis dari automesh

Aktifkan Window 3D View (Klik Window sebelah kanan)

Menu View Set Display Options…

Pada miscellaneous pilih Show Analysis Model (if Avaliable)

OK

Jika muncul pertanyaa pilih Yes

Tampilan pada window 3D View akan seperti gambar di bawah ini

Page 8: Modul Tangga 3D

[email protected]

30. Menu Define Load Patterns…

a) Isikan nama beban pada Load Pattern Name misal : LIVE

b) Pilih LIVE pada type untuk mendefinisikan beban hidup

c) Klik tombol Add New Load Pattern klik OK

Note: Pada tahap ini hanya ditambahkan tipe beban hidup saja (LIVE). Untuk beban mati

secara default sudah disediakan oleh SAP2000 pada Load Pattern DEAD. Perhatikan pula

faktor Self Weight Multiplier (pengali berat sendiri) = 1 berarti bahwa berat sendiri elemen

struktur (balok, kolom ,pelat) sudah dihitung otomatis oleh SAP2000, dalam beban DEAD.

31. Mendefinisikan kombinasi pembebanan

a. Pilih menu Define Load Combinations…

Page 9: Modul Tangga 3D

[email protected]

b. Pilih Add New Combo…

1) Beri nama kombinasi pada Load Combination Name, misal: 1.4 D

2) Pilih DEAD pada drop down menu Load Case Name

3) Isikan 1.4 pada Scale Factor

4) Klik Add Klik OK

c. Klik lagi tombol Add New Combo…

1) Beri nama kombinasi pada Load Combination Name, misal: 1.2 D + 1.6 L

2) Pilih DEAD pada drop down menu Load Case Name

3) Isikan 1.2 pada Scale Factor

4) Klik Add

5) Pilih LIVE pada drop down menu Load Case Name

6) Isikan 1.6 pada Scale Factor

7) Klik Add Klik OK Klik OK

Page 10: Modul Tangga 3D

[email protected]

32. Mengaplikasikan pembebanan pada pelat tangga

a. Menu Select Select Properties Area Sections…

Pilih Section “Pelat Lantai” OK

b. Menu Assign Area Loads Uniform (Shell)…

Isi sesuai gambar berikut

c. Pilih menu Select Get Previous Selection [Ctrl + J]

d. Menu Assign Area Loads Uniform (Shell)…

Isi sesuai gambar berikut

33. Analisis

a. Menu Analyze Set Analysis option… pada Fast DOFs pilih Space Frame

b. OK

c. Menu Analyze Run Analysis pilih Case “MODAL” lalu nonaktifkan dengan

mengklik Run/Do Not Run Casa Run Now

d. Simpan file dalam folder baru misal folder “Model Tangga 1A” beri nama file “Model

Tangga 1A” juga.

e. Save

Hasil tampilan setelah analisis akan seperti gambar berikut

Page 11: Modul Tangga 3D

[email protected]

A.2. Model Tangga 1B

Model tangga 1A dan 1B secara umum adalah sama, bedanya pada tangga 1B terdapat balok

bordes (yang akan dimodelkan sebagai tumpuan jepit). Karena itu untuk memodelkan tangga

1b kita cukup memodifikasi tangga 1A.

1. Buka file “Model Tangga 1A”

2. Menu File Save As Buat folder baru dengan nama “Model Tangga 1B” lalu simpan

file kedalam folder tersebut dengan nama “Model Tangga 1B”

3. Seleksi semua objek [Ctrl + A]

4. Menu Assign Area Automatic Area Mesh… No Auto Meshing

5. Seleksi semua objek [Ctrl + A]

6. Menu Edit Edit Areas Divide Areas…

7. Pilih Divide Area Into This Number of Objects (Quad and Triangles Only)

Isi

Along Edge from Point 1 to 2 = 10

Along Edge from Point 1 to 3 = 10

OK

8. Seleksi joint pada X-Y Plane @ Z = 0

Seperti pada gambar berikut

9. Seleksi joint pada X-Y Plane @ Z = 1.6

Seperti pada gambar berikut

Page 12: Modul Tangga 3D

[email protected]

10. Seleksi joint pada X-Y Plane @ Z = 4

Seperti pada gambar berikut

11. Menu Assign Joint Restraints… pada Fast Restraints pilih jepit OK

12. Tekan F5 Run Now

Page 13: Modul Tangga 3D

[email protected]

B. Model 2

Gambar: Model 2A

Gambar: Model 2B

Gambar: Denah Model 2

Page 14: Modul Tangga 3D

[email protected]

C. Model 3

Gambar: Model 3A

Gambar: Model 3B

Gambar: Denah Model 3