tinjauan teoritis
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
1/11
TINJAUAN TEORITIS
CA. RECTI
1. DEFINISI
Ca. Recti adalah keganasan jaringan epitel pada daerah rektum.
Kanker colorectal berasal dari jaringan kolon (bagian terpanjang di usus besar) atau jaringanrektum (beberapa inci terakhir di usus besar sebelum anus). Sebagian besar kanker colorectaladalah adenocarcinoma (kanker yang dimulai di sel-sel yang membuat serta melepaskan lendirdan cairan lainnya).
( Parkwaycancercentre.com )
2. ETIOLOGI ( Faktor penyebab )
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor risiko telahteridentifikasi termasuk riwayat kanker kolon atau polip pada keluarga, riwayat penyakit ususinflamasi kronis dan diet tinggi lemak protein dan daging serta rendah serat.
( Brunner & Suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah,hal. 1123 ).
Polip di usus (Colorectal polyp s):Polip adalah pertumbuhan pada dinding dalam kolon ataurektum, dan sering terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas. Sebagian besar polip bersifatjinak (bukan kanker), tapi beberapa polip (adenoma) dapat menjadi kanker.
Coli t is Ulcerativaatau penyakit Crohn:Orang dengan kondisi yang menyebabkan peradanganpada kolon (misalnya colitis ulcerativaatau penyakit Crohn) selama bertahun-tahun memilikirisiko yang lebih besar
Riwayat kanker pribadi: Orang yang sudah pernah terkena kanker colorectal dapat terkenakanker colorectal untuk kedua kalinya. Selain itu, wanita dengan riwayat kanker di indung telur,uterus (endometrium) atau payudara mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terkenakanker colorectal.
Riwayat kanker colorectal pada keluarga:Jika Anda mempunyai riwayat kanker colorectalpada keluarga, maka kemungkinan Anda terkena penyakit ini lebih besar, khususnya jika
saudara Anda terkena kanker pada usia muda. Faktor gaya hidup: Orang yang merokok, atau menjalani pola makan yang tinggi lemak dan
sedikit buah-buahan dan sayuran memiliki tingkat risiko yang lebih besar terkena kankercolorectal.
Usia di atas 50:Kanker colorectal biasa terjadi pada mereka yang berusia lebih tua. Lebih dari90 persen orang yang menderita penyakit ini didiagnosis setelah usia 50 tahun ke atas.
( parkwaycancercentre.com )
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
2/11
1. JENIS KLASIFIKASI
Dokter membagi kanker colorectal berdasarkan stadium berikut:
1. Stadium 0:Kanker ditemukan hanya pada lapisan terdalam di kolon atau rektum.Carcinoma in situadalah nama lain untuk kanker colorectal Stadium 0.
2. Stadium I:Tumor telah tumbuh ke dinding dalam kolon atau rektum. Tumor belumtumbuh menembus dinding.
3. Stadium II:Tumor telah berkembang lebih dalam atau menembus dinding kolon ataurektum. Kanker ini mungkin telah menyerang jaringan di sekitarnya, tapi sel-sel kankerbelum menyebar ke kelenjar getah bening,
4. Stadium III:Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, tapi belummenyebar ke bagian tubuh yang lain.
5. Stadium IV:Kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya hati atau paru-paru.
6. Kambuh:Kanker ini merupakan kanker yang sudah diobati tapi kambuh kembali setelahperiode tertentu, karena kanker itu tidak terdeteksi. Penyakit ini dapat kambuh kembalidalam kolon atau rektum, atau di bagian tubuh yang lain.
( parkwaycancercentre.com )
Menurut klasifikasi duke berdasarkan atas penyebaran sel karsinoma dibagi menjadi :
Kelas A : Tumor dibatasi mukosa dan submukosa.
Kelas B : Penetrasi atau penyebaran melalui dinding usus.
Kelas C : Invasi kedalam sistem limfe yang mengalir regional.
Kelas D : Metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas.
( Brunner & Suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah,hal. 1126 ).
2. ANATOMI, PATOFISIOLOGI
Patofisiologi :
Kanker kolon dan rektum terutama ( 95 % ) adenokarsinoma ( muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak (dapat diakibatkan pola diet rendah serat) tetapi dapat menjadi ganaskarena faktor mutasi (sesuai dengan teori seleksi sel,dr. Jan tambayong,patofisiologi hal. 69) danmenyusup serta merusak jaringan normal serta meluas kedalam struktur sekitarnya, sel kankerdapat terlepas dari tumor dan menyebar ke bagian tubuh yang lain terutama yang paling sering
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
3/11
ke hati. Melalui proses invasi dengan cara tumbuh menyebar keluar lokasi asalnya, dilanjutkanpemisahan sel dengan menembus pembuluh darah,kemudian menetap pada endotelium yangdisebut proses diseminasi akhirnya sel kanker ini menetap pada area baru dan menyasuaikan diriuntuk pertumbuhan selanjutnya yang disebut proliferasi.
Sumber : Patofisiologi untuk keperawatan hal.67-72 (dr. Jan tambayong) dan brunner &
sudarth,hal. 1136.
3. DAMPAK PADA BERBAGAI SISTEM TUBUH
Ca. Recti dapat bermetastasis ke organ lain seperti hati, paru-paru, limfe hal ini dapatmenyebabkan gangguan atau kerusakan fungsi organ tersebut.
4. MANIFESTASI KLINI
Perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit/konstipasi)
Usus besar Anda terasa tidak kosong seluruhnya
Ada darah (baik merah terang atau kehitaman) di kotoran Anda
Kotoran Anda lebih sempit dari biasanya
Sering kembung atau keram perut, atau merasa kekenyangan
Kehilangan berat badan tanpa alasan
Selalu merasa sangat letih
Mual atau muntah-muntah.
( parkwaycancercentre.com )
1. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Tes darah samar pada feses/kotoran (Fecal Occul t B lood Test FOBT):Terkadang kankeratau polip mengeluarkan darah, dan FOBT dapat mendeteksi jumlah darah yang sangat sedikitdalam kotoran. Karena tes ini hanya mendeteksi darah, tes-tes lain dibutuhkan untukmenemukan sumber darah tersebut. Kondisi jinak (seperti hemoroid), juga bisa menyebabkandarah dalam kotoran.
Sigmoidoskopi:Dokter akan memeriksa rektum Anda dan bagian bawah kolon dengan tabungcahaya (sigmoidoskop). Jika ditemukan polip (pertumbuhan jinak yang dapat menjadi kanker),maka polip bisa diangkat.
Kolonoskopi:Dokter akan memeriksa rektum dan seluruh kolon dengan menggunakan tabungpanjang bercahaya (kolonoskop). Jika ditemukan polip (pertumbuhan jinak yang dapat menjadikanker), maka polip bisa diangkat.
Enema barium kontras ganda (Double-contrast bar ium enema):Prosedur ini mencakuppengisian kolon dan rektum dengan bahan cair putih (barium) untuk meningkatkan kualitasgambar sinar X. Dengan demikian, ketidaknormalan (seperti polip) dapat terlihat dengan jelas.
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
4/11
Pemeriksaan rektal secara digital:Pemeriksaan rektal seringkali menjadi bagian pemeriksaan(check-up) fisik rutin. Dokter akan memasukkan jari dengan sarung tangan yang telah dilumasi kedalam rektum, untuk merasakan ketidaknormalan.
( parkwaycancercentre.com )
1. MENEJEMEN KLINIKS ( Penatalaksanaan )
Penatalaksanaan medis :
Penghisapan nasogastrik
Jika didapati pasien dengan obstruksi usus dan terjadi perdarahan yang cukup berarti.
Terapi komponen darah (Endoskopi, Ultrasonografi, Laparoskopi)
Dilakukan pada periode pre operatif.
Terapi ajufan
1. Kemoterapi2. Terapi radiasi3. Imunotropi
Dilakukan/dapat digunakan pada periode pre operatif,intraoperatif dan post operatif.
Alat radiasi intrakovitas
Digunakan pasca operasi untuk mengurangi resiko kekambuhan tumor dengan cara
diimplantasikan.
Metode pentahapan yang sering digunakan secara luas adalah klasifikasi duke : Kelas A : Tumor dibatasi mukosa dan submukosa.Kelas B : Penetrasi atau penyebaran melalui dinding usus.Kelas C : Invasi kedalam sistem limfe yang mengalir regional.Kelas D : Metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas( Brunner & Suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah,hal. 1126 ).
Penatalaksanaan bedah :
Kolonoskopi
Untuk kanker yang terbatas pada satu sisi.
Polipektomi
Metode dalam kolostomi laparoskopik agar dapat meminimalkan area pembedahan padabeberapa usus.
Laser Nd:YAG
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
5/11
Efektif untuk lesi A,B dan C
Tipe pembedahan tergantung pada lokasi dan besarnya tumor. Pemilihan prosedur pembedahantumor sebagai berikut (menurut Duoghty & Jackson,1993)
1. Reseksi segmental : anastomosis ( pengngkatan tumor dan porsi usus pada sisipertumbuhan,pembuluh darah dan nodus limfatik.
2. Reseksi abdominoperineal dengan kolostomi sigmoid permanen (pengangkatan tumordan persi sigmoid dan semua rektum dan sfingter anal).
3. Kolostomi sementara dengan reseksi segmental dan anastomosis serta reanastomosislanjut dari kolostomi (memungkinkan dekompresi usus awal dan persiapan usus sebelumreseksi).
4. Kolostmi permanen atau ileostomi (untuk menyembuhkan lesi obstruksi yang tidak dapatdireseksi).
(Brunner & suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah ed.8,hal. 1127).
1. KOMPLIKASI
Hemmoragi (perdarahan)
Syok
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN SEHUBUNGAN DENGANNEOPLASMA, Ca. RECTI
1. PENGKAJIAN
1. Anamnese1. Identitas pasien.2. Identitas penanggung jawab.
2. Keluhan utama
Dilihat dari tanda dan gejala penyakit.
1. Riwayat penyakit sekarang
Dengan format P Q R S T
1. Riwayat penyakit dahulu2. Riwayat penyakit keluarga3. Pola kebiasaan
1. Pemeliharaan kesehatan.2. Pola pelatihan aktivitas.
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
6/11
3. Pola nutrisi.4. Pola istirahat dan tidur.5. Pola eliminasi.6. Riwayat spiritual,sosial dan konsep diri.
1.
KELUHAN UTAMA PASIEN
Nyeri abdomen / rektum.
Konsultasi feses terdapat darah.
Konsultasi adanya kecemasan kehilangan anggota tubuh dan perubahan fungsitubuh.
1. PEMERIKSAAN FISIK
Dengan "RECTAL TOUCHER" biasanya diketahui :
1. Tonus sfingterani keras/lembek.
2. Mukosa kasar,kaku biasanya tidak dapat digeser.3. Ampula rektum kolaps/kembung terisi feses atau tumor yang dapat teraba ataupun tidak.
2. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Tes darah samar pada feses/kotoran (Fecal Occul t Blood Test FOBT).
Sigmoidoskopi
Kolonoskopi
Enema barium kontras ganda (Double-contrast b ar ium enema)
Pemeriksaan rektal secara digital
ANALISA DATA
PRE OPERASI
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1
DS:
DO:
klien mengeluh pada daerah rektal
klien tampak meringismenahan sakit.
klien tampak lemah
Ca. Recti
Mendesak jaringandisekitarnya
mengeluarkan zatneurotransmiter
Medulla spinalis
Medulla oblongata
Nyeri
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
7/11
Korteks serebri
Nyeri
2
DS:
DO
:
Klien mengatakan takut untukoperasi karena resiko kematian
klien tampak cemas
klien gelisah
wajah klien tampakmurung
Ca. Recti
Takut mati, takut perubahanpada kehidupan sosial
Gangguan konsep diri
Berduka
Berduka / antisipasi
3
DS:
DO
:
Klien mengatakan badannyaterasa lemah
klien tampak lemah
klien tampak pucat
Ca. Recti
Metastasis
hipermetabolik dan asupannutrisi tetap
nutrisi tubuh kurang darikebutuhan
nutrisi tubuh kurangdari kebutuhan
POST OPERASINO DATA ETIOLOGI MASALAH
1
DS :
DO:
klien mengatakan nyeri pada daerahpembedahan
klien tampak lemah
klien tampak meringis menahan
nyeri nyeri skala 8
Pembedahan
terputusnya kontinuitasjaringan
mengeluarkan zatneurotransmiter
Medulla spinalis
Medulla oblongata
Korteks serebri
Nyeri
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
8/11
Nyeri
2
DS :
DO
:
-
terdapat luka irgasipembedahan
Pembedahan
Terputusnya kontinuitasjaringan
Port de entry
Resiko infeksi
Resiko infeksi
3
DS :
DO
:
Klien mengatakan kotor didaerahbadannya
Tampak badan klien kotor dan kurangterawat
Ca. Recti
pembedahan
Imobilisasi/Bedrest (istirahat total)
ADL terganggu
Defisit perawatan diri
Defisit perawatandiri
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN SEHUBUNGAN DENGANNEOPLASMA, Ca. RECTI
PRE OPERASIDIAGNOSA 1Nyeri sehubungan dengan adanya kanker pada daerah rektal.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukantindakan keperawatandiharapkan nyeri yangdirasakan oleh klienhilang atau tidakdirasakan lagi.
Kaji tingkat nyeri.
Berikan tehnikdistraksi danrelaksasi
Berikanlingkungan yangnyaman padaklien.
Berikan analgetik
Untuk mengetahuiseberapa dalam nyeriyang dirasakan.
Agar membantumengurangi rasa sakit.
Meningkatkan relaksasidan membantumemfokuskan kembaliperhatian.
Nyeri adalah komplikasi
Nyeri yangdirasakan klientidak dirasakanlagi.
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
9/11
sesuaiprosedur/instruksi dokter.
serng padakanker,dengan memberianalgetik dapatmengurangi rasa nyeri.
DIAGNOSA 2Berduka sehubungan dengan kurangnya pengetahuan dan rasa takut karena resiko kematian.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukantindakankeperawatandiharapkan kliendapat informasiyang diperukandan dapatmengembalikankepercayaan diriseperti semula.
Kaji klien/orangterdekatterhadap dukayang dialami.Jelaskan sesuaikebutuhan.
Perkirakan syokawal dan ketidakyakinan setelahdiagnosis kankerdan/atauprosedur yangmenimbulkantrauma.
Diskusikaninformasi yangdiperlukan klien
Dorongpengungkapanpikiran/masalahdan penerimaanekspresikesedihan,marah dan penolakan
Pengetahuantentang prosesberduka memperkuatnormalitasperasaan/reaksiterhadap apa yangdialami dan dapatmembantu pasienmenghadapi lebihefektif denganmereka.
Sedikit pasien yangbenar-benar siapuntuk realitaperubahan yangdapat terjadi.
Untukmenyampaikaninformasi yangdibutuhkan olehpasien.
Pasien merasaterdukungmengekspresikanperasaan denganmemahami bahwakonflik emosi yangdalam dan seringadalah normal dandapat dialami olehorang lain dalamsituasi sulit.
Klien memperoehpengetahuan akanpenyakitnya dan kliendapat beraktivitasdengannormal,merencanakanmasa depan.
DIAGNOSA 3Nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan hipermetabolik akibat kanker.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukantindakankeperawatandiharapkan BBstabil danpemahaman
Pantau masukanmakanan tiaphari, biarkanpasienmenyimpan bukuharian tentang
Mengidentifikasikekuatan/defisiensikekuatan.
Kebutuhan jaringanmetabolik ditingkatkan
BB stabil danpemahamanpengaruhindividual padamasukan adekuatdan klien mampu
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
10/11
pengaruh individualpada masukanadekuat danpasien dapatberpartisipasidalam intervensi
spesifik untukmerangsang nafsumakan.
makanan sesuaiindikasi.
Dorong pasienuntuk makan diettinggi kalori kayanutrien dengan
masukan cairanadekuat dandorongpenggunaansuplemen danmakansering/lebihsedikit dibagi-bagiselama sehari.
Ciptakan suasanamakan malamyang
menyenangkan.Dorong pasienuntuk berbagimakanan dengankeluarga/teman.
Dorongkomunikasiterbuka mengenaimasalahanoreksia.
begitu juga cairan (untukmenghilangkan produksisa) dan suplemen dapatmemainkan peran pentingdalam mempertahankanmaskan kalori da protein
adekuat.
Membuat waktu makanlebihmenyenangkan,yangdapat meningkatkanmasukan
Sering sebagai sumberdistres emosi khususnauntuk orang terdekatyang menginginkan untukmemberi makan pasiendengan sering. Bila
pasien menolak orangterdekat dapat merasaditolak/frustasi.
berpartisipasidalam intervensispesifik untukmerangsang
nafsu makan.
POST OPERASIDIAGNOSA 1Nyeri pada post operasi sehubungan dengan pembedahan.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukantindakankeperawatan
diharapkan nyeriyang dirasakanoleh klien hilangatau tidak
dirasakan lagi.
Kaji tingkat nyeri.
Atur posisi pasiensenyamanmungkin.
Ajarkan tenik
distraksi danrelaksasi.
Kolaborasidengan timdokter dalampemberian terapianalgetik
Bermanfaat dalamevaluasi.
Nyeri menentukanefektivitas terapi.
Meningkatkanrelaksasi danmeningkatkankemampuan kopingpasien.
Membantumemfokuskanperhatian danmembantu pasien
Klien mengungkapkantidak nyeri lagi,nyeri
berkurang dan klientidak tampak meringisdan menahan sakitlagi.
-
5/28/2018 TINJAUAN TEORITIS
11/11
untuk mengatasinyeri.
DIAGNOSA 2Resiko infeksi sehubungan dengan adanya luka akibat pembedahan.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukan tindakankeperawatan diharapkanklien tidak akan mengalamiinfeksi akibatmikroorganismelalui lukapembedahan.
Observasi tanda-tanda infeksi.
Gunakan tehnikseptik dalam setiaptindakankeperawatanterhadap lukapembedahan.
Tekankan higiene
personal.
Pengontrolan tanda-tanda infeksi sejakdini.
Mencegahmasuknyamikroorganismemelalui lukapembedahan.
Membantu potensialsumber infeksidan/ataupertumbuhansekunder.
Tanda-tandainfeksi tidakterjadi.
DIAGNOSA 3Defisit perawatan diri sehubungan dengan keterbatasan aktivitas fisik.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Setelah dilakukantindakan keperawatandiharapkan defisitkeperawatan diri pasien
dapat teratasi. Dengankriteria hasil : kuku dankulit pasien tidak kotor.
Ajakan pada keluargauntuk membantupemenuhan kebutuhandasar klien seperti mandidan makan.
Bantu perawatandiri/personal hygieneklien seperti perawatankuku,rambut dan kulit.
Salah satupemenuhanrasa nyaman.
Salah satu
pemenuhanrasa nyaman.
Kebutuhandasar aktivitas
pasienterpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC.Potter, Patricia A Perry, Anne Griffin. 2005. Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC.Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.Doenges, Marlynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC.Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran : Arti dan keterangan Istilah. Jakarta : EGC.
www.google.com//kankerrectum/PCC (Parkway Cancer Centre).
http://www.google.com/kankerhttp://www.google.com/kankerhttp://www.google.com/kanker