tinjauan sistematika profil spesialis — proses...

24
Tinjauan Sistematika Profil Spesialis — Proses TI, Sebagai Acuan Pengembangan Kompetensi Achmad Benny Mutiara Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok E-mail: amutiara@staff.gunadarma.ac.id Pendahuluan Konsep globalisasi pada saat ini adalah konsep yang sering didengung-dengungkan pemerintah dan kalangan bisnis secara intensif, bahkan sering dipromosikan sebagai suatu peluang bisnis besar di masa depan yang harus diraih dan dianut. Tetapi sedikit orang yang menyadari bahwa globalisasi adalah kancah peperangan dunia yang dahsyat yang telah menelan banyak korban, antara lain rakyat kita. Globalisasi adalah kancah peperangan ekonomi di mana survivability suatu bangsa ditentukan oleh daya saing ekonominya. Suatu peperangan yang tidak mengenal kasihan, di mana hukum yang berlaku adalah " survival of the fittest " atau hukum rimba. Senjata utama di dalam peperangan ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan teknologi menentukan keunggulan, mutu, efisiensi produksi, harga dan akhirnya daya-saing produk. Hal ini berarti daya-saing nasional sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi oleh masyarakatnya. Oleh karena itu transformasi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang berwawasan IPTEK dan

Upload: others

Post on 16-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tinjauan Sistematika Profil Spesialis — Proses TI,Sebagai Acuan Pengembangan Kompetensi

Achmad Benny Mutiara

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas GunadarmaJl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok

E-mail: [email protected]

PendahuluanKonsep globalisasi pada saat ini adalah konsep yang sering didengung-

dengungkan pemerintah dan kalangan bisnis secara intensif, bahkan sering

dipromosikan sebagai suatu peluang bisnis besar di masa depan yang harus

diraih dan dianut. Tetapi sedikit orang yang menyadari bahwa globalisasi adalah

kancah peperangan dunia yang dahsyat yang telah menelan banyak korban,

antara lain rakyat kita. Globalisasi adalah kancah peperangan ekonomi di mana

survivability suatu bangsa ditentukan oleh daya saing ekonominya. Suatu

peperangan yang tidak mengenal kasihan, di mana hukum yang berlaku adalah "survival of the fittest" atau hukum rimba. Senjata utama di dalam peperangan ini

adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan

teknologi menentukan keunggulan, mutu, efisiensi produksi, harga dan akhirnya

daya-saing produk. Hal ini berarti daya-saing nasional sangat ditentukan oleh

penguasaan teknologi oleh masyarakatnya. Oleh karena itu transformasi

masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang berwawasan IPTEK dan

berbasis pengetahuan menjadi dasar yang mutlak bagi daya saing dan

ketahanan nasional, serta survivability sebagai bangsa di dalam peperangan

globalisasi ini. Di dalam konteks ini, maka diperlukan suatu sistem jaringan

informasi yang untuk jangka panjangnya dapat mendukung proses transformasi

masyarakat tersebut, sedangkan untuk jangka pendek dan menengahnya dapat

mendukung proses peningkatan ilmu dan teknologi serta fasilitas yang dapat

membantu percepatan proses penguasaan teknologi di tingkat industri maupun

di tingkat perguruan tinggi dan pelaku-pelaku proses teknologi lainnya (lembaga

penelitian, pelayanan masyarakat, dsb.)

Proses pertambahan nilai utamanya didapat dari penerapan pengetahuan di

dalam mata rantai pengolahan bahan hulu sampai proses produksi produk pada

hilirnya, termasuk pengembangan teknologinya, produknya, distribusinya dan

pemasarannya. Penggunaan pengetahuan akan memberikan peningkatan mutu,

efisiensi produksi, efisiensi distribusi dan pemasaran serta keunggulan

fungsional dari produk yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan daya saing ekonomis produk tersebut. Di dalam kaitan ini, maka

salah satu kegiatan yang sangat vital baik bagi penguasaan teknologi maupun

dari penerapannya serta kesiapan sumber daya manusianya adalah kegiatan

penelitian dan pengembangan pada semua tingkat, dari perguruan tinggi,

lembaga penelitian sampai dengan industrinya.

Namun, dari uraian di atas, kunci sukses pengembangan sistem jaringan

informasi dan kegiatan penelitian dan pengembangan pada semua tingkat,

adalah ketersediaan sumber daya Telekomunikasi dan Infomatika (Telematika).

Sumber daya ini mencakup sumber daya teknologi telematika beserta sumber

daya manusianya. Ketersediaan teknologi telematika yang up-to-date tanpa

didukung sumber daya manusia yang handal adalah akanmenjadi suatu hal yang

percuma. Karena nantinya, kita tidak dapat menguasai dan mengembangkan

teknologinya, dan pada akhirnya sangat tergantung pada pakar telematika acing.

Dengan demikian, maka kunci-kunci sukses adalah kembali pada bagaimana

kita mempersiapkan sumber daya manusia telematika yang handal. Persiapan

disini tentunya adalah persiapan yang menghasilkan sumber daya manusia

telematika dengan kompetensi yang baik, bertaraf internasional (minimal

nasional).

Berbagai standar kompetensi tenaga telematika (atau spesialis TI) telah banyak

di"release" oleh berbagai organisasi profesi TI (IEEE, ACM, Asosiasi Masyarakat

Informasi dsb.). Secara umum, terdapat tiga lapisan bidang TI: i) lapisan

spesialis, ii) operational professionals, dan iii) strategic professionals.

Lapisan pertama (spesialis) meliputi 6 golongan karakteristik profil (software developer, Technician, solution developer, coordinator, adviser dan administrator) dengan keseluruhan 29 profil profesi. Lapisan kedua terdiri dari 4 profil profesi (IT Engineer, IT Manager, IT Consultant dan IT Commercial Manager) . Lapisan ketiga terdiri dari 2 profil profesi (IT System Engineer dan IT Bussiness Engineer)

Dari standar yang ada, hal yang menarik adalah acauan apa yang digunakan

dalam pengembangan kompetensi. Salah satu acuan, seperti yang sekarang

berkembang di negara-negara Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika

profil spesialis dalam proses pengembangan teknologi informasi (singkatnya

dalam proses TI) itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses kerja (work

process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu organisasi.

Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung berorientasi

pada proses kerja.

Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas spesifik dari bidang TI

dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan spesialis. Penggolongannya pada

proses TI secara umum menjelaskan kemiripan, keterkaitan (overlapping), dan

batas antar profil. Sehingga baik bagi perusahaan dan organisasi maupun bagi

tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi

mungkin.

Proses TI: Sistematika Aktivitas/KegiatanProses TI menggambarkan secara umum pemroduksian dan penerapan produk-

produk TI. Pada proses ini terkait siklus hidup (life cycle) produk-pro luk secara

keseluruhan dan penetapan model penjamin kualitas (Quality of Assurance)

yang wajar. Hal ini memiliki banyak kelebihan dan keuntungan

1. Teknologi informasi meliputi software, hardware, dan teknologi komunikasi bagi

perusahaan dan organisasi modern saat ini. Dengan demikian proses TI

menggambarkan disamping pengembangan juga penerapan dari produk-

produk TI. Jadi disini terkait tidak hanya software dan sistem saja, melainkan

juga hardware dan jaringan.

2. Orientasi proses pada perusahaan menjamin kepuasan pelanggan dan

karyawan/pegawai/rekan kerja, kualitas produksi yang tinggi, dan

memungkinkan perbaikan-perbaikan yang tetap dan berkelanjutan (continue).

Pada penggambaran siklus hidup produk, proses kerja dan proses tugas

terintegrasi di dalam proses TI. Keduannya dapat diturunkan dari proses TI

dan diperinci lebih dalam

3. Penggolongan profil spesialis pada proses, aktivitas yang mencirikan, begitu

juga keterkaitan (overlapping) dengan profil lainnya dapat dengan mudah

dikenali dari proses TI

4. Sebagai model proses TI menawarkan dukungan (supporting) bagi

perusahaan seperti karyawan/pegawai/rekan kerja, untuk dapat

mengidentifikasi profil spesialis yang tepat dan sesuai dengan pekerjaan.

Dengan demikian proses TI dapat menambahkan atau mengintegrasikan

model proses dan metode pengembangan software yang sudah ada.

Proses TI diawali dengan ada ide atau kebutuhan (Idee/Need)

Sesuai analisis kasar dari ide atau kebutuhan diformulasikan permintaan

(demands) yang harus memenuhi sistem atau produksi baru.

Ide solusi pertama dibandingkan dengan hal-hal teknis, organisasi dan

finansial.

Apakah nantinya suatu produk perlu dibeli atau suatu sistem perlu

dikembangkan, ditetapkan disini, apakah nantinya penawaran di nilai atau

sistem baru dispesifikasi.

Spesifikasi sistem yang dibentuk berfungsi nantinya sebagai basis dari

proses pengembangan berikutnya.

Implementasi sistem, yang umumnya dalam bentuk modul-modul, merupakan

kegiatan yang besar/luas sekali dan berakhir dengan pengetesan modul dan

integrasinya ke sistem atau sub-sistem.

Jika sistem berfungsi dengan baik dan telah ditest secara menyeluruh,

product dapat dikirim (delivered)

Pelanggan mengambil dan membeli produk

Langkah berikutnya menyangkut adaptasi sistem yang bare dengan yang

sudah ada dan migrasi data. Langkah ini biasanya berlangsung dalam rangka

pilot phase.

Pada phase ini, pemakai (user dan administrator) sistem barn ini selanjutnya

juga di training.

Jika akhirnya sistem telah diinstall, dikonfigurasi, dan diadaptasi, proses

selanjutnya mengoperasikan sistem secara reguler, berikut mengawasi dan

memelihara sistem

Optimasi sistem sesuai kebutuhan selama proses operasi merupakan bagian

terakhir dari proses TI.

Jika produk atau sistem tidak sesuai lagi dengan kebutuhan/permintaan

(demand), maka analisis kebutuhan bare perlu dilakukan.

Dengan demikian proses TI akan kembali lagi ketitik awal prosesnya.

Langkah-langkah proses yang dijalankan perlu memperhatikan baik pihak

developer atau pihak user. Hal ini memungkinkan baik identifikasi aktivitas yang

khas dan tugas utama pada kedua belah pihak maupun gambaran overlapping,

junction dan fungsi-fungsi yang sama. Langkah-langkah proses TI mewakili

proses kerja yang luas dan kompleks. Pengoperasian, pengontrolan, dan

pengoptimalan sistem menggambarkan proses kontinu yang senantiasa harus

terus dijalankan. Implementasi sistem dapat berlangsung lama dan juga proses

penyearahan ke pelanggan dapateberlangsung melalui suatu proses bertahap.

Proses TI merangkup aktivitas-aktivitas dan proses-proses tersebut di atas pada

lapisan abtrak dan menjabarkannya dengan padat.

Spesialis TI: Proses Kerja (Work Process) pada PerusahaanBagian-bagian tertentu dan khas dari proses TI membentuk inti pekerjaan dari

setiap spesiaslis. Berbasiskan aktivitas inti ini spesialis TI dapat diklasifikasikan

menjadi 6 kelompok

Software developer

Coordinator

Solution developer

Technician

Administrator; dan

Adviser

Software Developer

Analisis kebutuhan, rancangan sistem atau modul, dan implementasi mencirikan

kelompok developer. Arsitektur sistem, program, bank data, user-interface dan

sebagainya dikembangkan oleh developer. Dengan demikian developer

ditempatkan pada umumnya pada bagian produksi.

Yang tergolong kedalam kelompok ini antara lain analis sistem, developer

sistem, serta software, data bank, user interface dan multimedia specialized

developer. Analisis kebutuhan dan proses kerja, serta rancangan sistem

keseluruhan merupakan tugas dari sistem analis dan developer sistem.

Kebutuhan user masa depan akan sistem membentuk basis bagi spesfikasi

software yang akan dikembangkan atau dihasilkan, dan hardware yan

diperlukan. Konsep solusi yang diciptakan dan gambaran formalnya sebagai

system-design atau arsitektur sistem direalisasikan oleh software, data bank,

user interface dan multimedia developer.

Integrasi modul pada sistem dan adapatasinya pada kebutuhan pemakai adalah

merupakan tugas sistem developer. Berbasis system-design, software, data

bank, user interface dan multimedia developer menelusuri spesifikasi khusus

yang diperlukan daxi modul yang dibuat. Modul ini kemudian diimplmentasikan.

Tugas sistem developer didalam proses TI diakhiri dengan test modul dan

dukungan dari integrasi sistem

Software, data bank, user interface dan multimedia developer dibedakan

berdasarkan titik berat bidang keahliannya. Aktivitas dari multimedia . dan user

interface developer berlangsung selama proses pengembangan, karena baik

integrasi jenis media yang berbeda maupun bentuk user interface perlu

ditanamkan kuat-kuat dan dalam pada suatu sistem. Sebaliknya database dan

software developer biasanya memrogram komponen-software tunggal yang akan

diintegrasikan kemudian pada suatu sistem.

Coodinator

Proses pengembangan dari sistem-sistem dan software dan kerja dari developer

harus didukung dikoodinasikan. Hal ini menjadi tugas seorang koordinator yang

juga harus ditempatkan pada bagian produksi.

Koordinator proyek TI, koordinator spesialis konfigurasi TI dan Test TI, serta

technical writer dan koordinator manajemen kualitas mendampingi proses-proses

pengembangan. Pengarahan dan koordinasi proyek-proyek yang kecil menjadi

tugas seorang koordinator proyek TI. Dia memahami aspek-aspek finasial,

teknis, personil dan organisasi dari proyek-proyek TI dan sekalgus memanage-

nya.

Koordinator konfigurasi TI, koordinator test TI dan technical writer mendampingi

i) proses-proses pengembangan mulai dari analiis kebutuhan sampai penjualan

produk dan ii) keseluruhan siklus hidup dari produk dan sistem berdasarkan

aspek-aspek tertentu. Pada manajemen konfigurasi dan perubahan menyangkut

penyediaan kapan saja dalam proses pengembangan akan modul-modul atau

(sub)-sistem aktual yang diaktifkan, dimana segala perubahan didokumentasi

dan dicatat dengan seksama. Konsepsi dan implementasi Test dari modul, sub-

sistem, keseluruhan sistem dan juga hardware merupakan tugas dari koordinator

test. Technical writer menyusun dan memelihara dokumentasi dalam proses

pengembangan untuk para pelanggan dan pemakai.

Penjamin kualitas selama proses pengembangan merupakan tugas utama dari

seorang koordinator manajemen kualitas. Selain itu is harus senantiasa terlibat

dalam penyusunan, realisasi, dan pengontrolan dari konsep kualitas general

yang terkait proses pengembangan dan proses kerja.

Koordinator-koordinator mengambil alih tugas representatif selama proses

pengembangan dan sekaligus memimpin tim pengembangan. Disamping itu

mereka mendampingi produk-produk dan sistem-sistem pada siklus hidup

berikutnya dan harus memahami gambaran umum mengenai solusi-solusi yang

besar dan kompleks, seperti solusi yang dikonsepsi oleh para solutions

developer.

Solutions DeveloperAnalisis kebutuhan dan perbandingan solusi, serta adaptasi sistem dan migrasi

data mencirikan seorang solution developer. Berbeda dengan seorang developer

yang memproduksi sesuatu, solution developer membeli sistem yang tersedia

atau produk di pasar dan mengadaptasikan dengan kebutuhan khusus dari

perusahaannnya. Seorang solution developer ditempatkan pada pihak pemakai

dari proses TI dan memiliki, disamping pengetahuan TI, pengetahuan yang

dalam mengenai bidang-bidang aplikasi khusus.

Developer spesial E-market, E-logistik, sistem manajemen pengetahuan dan

jaringan dan juga koordinator security TI dan bussines system adviser tergolong

solution developer. Kompetensi ditekankan pada bidang maketing, logistik,

manajemen pengathuan, jaringan dan security TI. Tugas utama solution

developer adalah menyangkut analisis kebutuhan spesifik perusahaan, konsepsi

solusi-solusi teknis informatika dan adaptasi sistem dan produk. Disamping itu is

akan membimbing dan mentraining pemakai.

TechnicianSolution developer untuk produksi industri, dengan komponen hardware dan

dalam teknik keamanan mencirikan kelompok technician. Disamping analisis

kebutuhan, membandingkan solusi, dan adapatasi sistem, tugas utamanya

adalah pemrograman near hardware, pengembangan dan integrasi hardware.

Seorang teknisi nenganalisis kebutuhan,

merancang sistem-sistem atau komponen-komponen, menimplementasi dan

mengintegariskannnya. Tugasnya jelas akan berbeda dengan software

developer, karena tools-tools, protocol, inteface, dan bahasa pemrograman yang

digunakannya berbeda.

Security technician, industrial systems technician dan device developer tergolong

teknisi. Device developer merancang, mengimplementasikan dan mentest

komponen-komponen hardware. Konsep dan solusi untuk peralatan technical

security (misal security kamera) berikut penginstalan pada infrastruktur TI adalah

tugas teknisi keamanan. Industrial system technician bertugas membuat konsep,

mengimple-mentasikan, dan memelihara sistem pedoman proses dan

otomatisasi industri, seperti kontrol robot pada industri otomotif atau kontrol

peralatan laboratorium pada rekaya proses ( process engineering). Berbeda

dengan spesialis lainnya, tergantung pada jenis usaha dan perusahan teknisi

hams melakukan seluruh aktivitas proses TI termasuk pemeliharan dari

peralatan, sistem dan solusi-solusi.

Administrator

Aktivitas utama dari administrator antara lain pengoperasian, pengontrolan dan

pengoptimalan sistem. Administrator memelihara dan mengontrol sistem dan

infrastruktur yang ada pada pihak pemakai. Proses-proses yang senantiasa

dijalankan dan kontinue membedakan aktivitas administrator dari tugas-tugas

yang terkait proyek dari spesialis lainnya

Administator spesial jaringan, sistem TI, data bank, aplikasi perusahaan dan web

membentuk kelompok administrator. Mereka bertugas mengkonfigurasi,

mengoperasikan, mengoptimalkan jaringan, sistem teknik informasi, bank data,

dan aplikasi perusahaan dan web.

Masing-masing administrator ini memiliki keahlian dan aktivitas tertentu.

Administrator sistem TI memlihara dan mengatur hardware dan komponen-

komponennya, sistem operasi dan software aplkasi, dan juga harus memiliki

pengetahuan memngenai jaringan. Administrator jaringan memiliki aktvitas

utama sebagai pengatur jaringan (network administrator), dan juga haru memiliki

pengetahuan mengenai sistem operasi dan aplikasi. Data bank membangun

basis setiap aplikasi perusahaan, sehingga data base administrator dan business

system administrator bekerja pada sistem yang sama: database administrator

bekerja pada lapisan data bank atai middle-ware, sedangkan business system

administrator sebagai key user

Melalui change management dan monitoring web admnistrator memiliki tugas

yang mirip dengan adminstrator lainnya, namum terbatas terutama pada

pemeliharan performansi internet dari perusahaan.

Adviser

Adviser memposisikan di diri di daerah irisan antara proses dan profit aktivitas

yang berbeda. Ia menjadi penghubung antara produsen dan pemakai dalam hal

teknis atau komersial. Lingkup aktivitas khasnya anntara lain juga analisis

kebutuhan, delivering dan acceptance dari produ, user training serta technical

support.

IT supporter dan IT trainer merupakan adviser di lingkup teknis; IT key accounter

dan IT product coodinator adalah adviser dalam lingkup komersial. IT supporter

menyelesaikan masalah aplikasi dan memelihara produk-produk dan sistem-

sistem (software, hardware, jaringan). Sebagai outsider, IT supporter senantiasa

berhubungan dengan beragam aplikasiaplikasi yang berbeda dan heterogen. Hal

membedakannya dari seorang administrator.

Tugas utama IT trainer adalah memperkenal produk baru ke user dan melatih

pemakaian software maupun hardware ke user. Model training klasik, konsultasi

personal, E-learning merupakan sebagian bentuk model pelatihan yang mungkin.

Hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan A dan 0 bagi IT key

accounter dan IT product coordinator. Apabila IT sales representative memberi

nasehat/masukan positif pada pemakai dan menawarkan solusi-solusi secara

individual, maka tugas utama IT product coordinator dalam hal pengembangan

hardware, software dan sistem yang sesuai pasar. Perantara komersial

mendampingi produk dan proyek pads seluruh siklus hidupnya dan is merupakan

contact person bagi pelanggan, produser dan developer.

Bidang Kompetensi Spesialis

Dengan mengetahui proses kerja dan aktivitas yang khas, spesialis TI selama

proses TI dapat di klasfikasi dalam beberapa kelompok

Software Developer Solution Developer Administrator

IT System Analyst Bysiness Systems Advisor Network Administrator

IT System Developer E-Marketing Developer IT Systems Administrator

Software Developer E-Logistics Developer Databases Administrator

Database Developer Knowlegde Management

System Developer

Web Administrator

User Interface Developer IT Security Coordinator Businnes System

Administrator

Multimedia Developer Network Developer

Coordinator Technician Adviser

IT Project Coordinator Industrial System Technician IT Supporter

IT Configuration Coordinator Security Technician IT Trainer

IT Quality Management

Coordinator

Device Technician IT Product Coordinator

IT Test Coordinator IT Key Accounter

Technical Writer

Pembagian kelompok mencerminkan kembali bidang kompetensi, dimana

seorang spesialis hams menguasai ilmu, kemampuan, metode dan tools.

Bidang . kompetensi merupakan bagian yang dikenal dari kompetensi aksi

spesialis. Sinthesis kompetensi keahlian, metode, sosial dan personal

menggambarkan kompetensi aksi profesi seorang spesialis. Bidang komptensi

merupakan juga bidang-bidang yang menyeluruh dari kompetensi aksi yang

lengkap dan memuat pengalaman kerja atau profesi.

Proses rekayasa, metode-metode, dan tools dari pengembangan software, serta

standard pengembangan dan standard kualitas merupakan bidang kompetensi

yang khan dan penting untuk aktivitas-aktivitas di dalam pengembangan

software. Developer dan coordinator hams memiliki dan menguasainya. Apabila

developer memahami titik berat berikutnya pada analisis sistem, pada

coordinator penitikberatannya diletakan pada perencanaan dan manajemen

proyek, mediator/moderator dan penyelesain konflik

Solustion developer juga hams dapat menggunakan dan menerapkan konsep

analis sistem dan metode desain. Karena ia merupakan expert dibidang aplikasi

khusus, maka cara pikir yang bercabang baginya merupakan yang paling

essential, agar ia mampu merealisasikan dukungan teknis informatik bagi

kebutuhan dan permintaan (demand) professional.

Bidang kompetensi yang menyangkut sistem bus, protocol, interface dan juga

analisis hardware membedakan kelompok teknisi dari developer lainnya

Administrator berada sedikit jaug darn proses pengembangan. Keahlian

utamamya terletak pada bidang sistem operasi, jaringan, kontrol keamanan,

keamanan data, dan analisis dan solusi masalah yang terorientasi pada user.

Problem solusi terorientasi user, konsultasi sesuai customer, dan service

oriented mencirikan kelompok adviser yang fungsi sebagai interface antara

produser dan pemakai. Dan sudah semestinya bidang kompetensi suatu

spesialis berbeda satu sama lain walaupun dalam satu kelompok. Kontrol

proyek, manajemen risiko, pembangun tim, serta manajemen konflik dan krisis

merupakan bidang kompetensi IT project coordinator. Test coordinator berada

pada kelompok yang sama dengan IT project coordinator. Namun penekanan

pada coordinator test diletakkan pada strategy test, manajemen test, manajemen

kesalahan dan metode statistik. Contoh lain misalkan antara IT supporter dan IT

key accounter. Apabila IT supporter tugas mirip dengan seorang administrator

(jaringan, sistem operasi, kompenen sistem, protocol, interface, maka pada IT

key accounter pengetahuan spesifik produk, ketergantungan pasar, model

finansial dan analiss ekonomi adalah hal-hal yang sangat penting.

Rangkuman

Dengan memahami proses TI atau siklus hidup produk atau sistem dengan

berbasikan proses kerja, kita dapat mengembangkan bidang kompetensi TI.

Dimana bidang kompetensi ini akan sangat membantu kita dalam

mempersiapkan sumber daya mansia di bidang TI sesuai kebutuhan pasar.

Daftar PustakaBMBF, System of IT-Continuing Education, Bonn (2002); http://www.bmbf.de/

Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika (YLTI), Konsep Kerangka Konseptual Nusantara-21, 1998, http://n21.ac-id.net/content/n21-framework/

IPKIN, Standar Kompetensi Teknologi Informasi V.2, 2003

BMBF, IT-Reasearch 2006, Hudak Druck GmbH, Munchen (2004)