penggambaran cerita rakyat “legenda …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_07.11.1507.pdf ·...

21
PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA ASAL MULA SALATIGA” DALAM BENTUK FILM KARTUN 2D Naskah Publikasi diajukan oleh Muhamad Ahwan Anas 07.11.1507 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Upload: hoangtram

Post on 29-Jul-2018

267 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA ASAL MULA

SALATIGA” DALAM BENTUK FILM KARTUN 2D

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Muhamad Ahwan Anas

07.11.1507

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan
Page 3: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

DEPICTIONS OF FOLKLORE “LEGENDA ASAL MULA SALATIGA” IN THE FORM OF 2D CARTOON MOVIES

PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA ASAL MULA SALATIGA” DALAM

BENTUK FILM KARTUN 2D

Muhamad Ahwan Anas

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Along the development of technology, the more variety of media to teach and convey to the public about the existing norms and a variety of positive lessons that can be taken to the living model. One of them is animated. Current animated film which was originally hangy become an entertainer media can also be a tool to deliver learning through meaning, purpose, and inputs that are presented therein. The audience of the film itself has also expanded, from among the children to adults.

In this day and age storytelling activity is no longer a popular thing for kids. Since I wake up until bedtime, children are faced with serving a variety of television shows, ranging from cartoons, game shows, soap operas and even not the spectacle that is not

fit for children.

Sometimes kids do not know anything about history, culture and folk tales, while children prefer to play than to listen to the various tales of society. Hence the cartoon would be more helpful to introduce the history, culture and folklore for children in a way which they say is boring and without listening to tales that can make children feel mcepat saturated.

Keywords:

Animated Film, Hybrid Techniques, Toon Boom Studio

Page 4: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

1

1. Pendahuluan

Film animasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan yang lebih meningkat dari

sekedar kebutuhan sekunder sebagai media hiburan semata. Fungsi dari film kartun juga

semakin beragam dalam pemanfaatannya. Jika kita mengamati peredaran film animasi

yang ada, masih banyak film-film animasi yang hanya mengutamakan fungsi sebagai

media hiburan semata. Apabila film animasi dapat dipantau serta lebih diperhatikan dari

mulai proses pembuatannya, bukan tidak mungkin film animasi ini akan menjadi suatu

media pembelajaran ataupun media yang memberikan informasi serta motivasi untuk

tujuan yang membangun.

Oleh karena itu disamping dibutuhkan kreativitas, penguasaan teknik yang

menjadi pondasi yang kuat untuk mewujudkan itu, penentuan dampak serta tujuan yang

akan disampaikan dan yang terkandung juga harus lebih diutamakan agar dapat

berdampak positif dimasyarakat.

Pada zaman sekarang ini kegiatan mendongeng bukan lagi hal yang populer bagi

anak-anak. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, anak-anak dihadapkan pada

televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, sinetron dan bahkan

bukan tontonan yang tidak pas untuk anak-anak. Kadang anak-anak tidak tahu sama

sekali tentang sejarah, kebudayaan dan berbagai cerita rakyat, sementara anak-anak

lebih memilih bermain daripada mendengarkan berbagai dongeng masyarakat. Oleh

karena itu dengan film kartun akan lebih membantu mengenalkan sejarah, budaya dan

cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

dan tanpa mendengarkan dongeng yang dapat membuat anak-anak mcepat merasa

jenuh.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Animasi

Kata “animasi” itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata “animation” (dalam

bahasa Inggris), yang berasal dari kata “to animate”, dalam kamus umum Inggris-

Indonesia berarti menghidupkan sesuatu.1

1 G. Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika,

hal 5

Page 5: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

2

2.2 Macam-macam Animasi

2.2.1 Animasi Berdasarakan Media yang Digunakan

Ada dua cara untuk menciptakan animasi tergantung dari media yang digunakan.

Media itu dapat berupa bidang flat (2D) atau dimensional (3D).

2.2.2 Animasi Berdasarkan Proses Pembuatan

Animasi berdasarkan proses pembuatannya, animasi sel, animasi frame, animasi

sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi

computational dan morping.

2.3 Tekhnik Pembuatan Animasi

Untuk teknik pembuatan animasi saat ini sudah banyak sekali macam-

macamnya dari yang mudah hingga yang membutuhkan skill yang mumpuni. Dalam

pembuatan film animasi berjudul “Legenda Asal Mula Salatiga” menggunakan teknik

Hybrid karena selain mudah digunakan juga dalam pengadaan peralatan cukup

terjangkau bagi mahasiswa.

2.4 Proses Pembuatan Animasi

10 bagian proses dalam penciptaan sebuah animasi adalah:

a. Pembuatan cerita. Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika

cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus.2

b. Perancangan bentuk karakter. Sebelum proses penggambaran karakter

pada setiap frame, diperlukan panduan karakter yang standar yang

dinamakan Standard Character Model Sheet.3

c. Pembuatan storyboard. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi

script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah

dipahami.4

2 Suyanto, Yuniawan,Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006, hal

15 3 Ibid 51

4 Ibid 45

Page 6: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

3

d. Pembuatan gambar karakter. Proses pembuatan gambar atau drawing

merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil animasi

menjadi lebih abgus atau tidak.5

e. Pembuatan gambar foreground dan background. Background merupakan

lokasi dan setting di mana animasi itu berada.6

f. Pewarnaan digital. Pewarnaan atau coloring secara digital adalah pewarnaan

yang dilakukan dengan menggunakan software komputer. Color atau warna

karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu warna dasar, shadow, dan

highlight.7

g. Pembuatan efek pada animasi. Pemberian efek pada animasi akan membuat

animasi itu sendiri menjadi lebih hidup. Dan agar terlihat lebih matang

h. Pencarian data suara dan dubbing. Perekaman suara awal dilakukan untuk

menentukan pewaktuan yang nantinya akan dimasukan dalam dope sheet

sebagai panduan untuk membuat frame dan lypsink.8

i. Sinkronisasi animasi. Bagian ini merupakan bagian penggabungan semua

hasil olahan didalam proses pembuatan animasi untuk dijadikan satu file

yang sempurna.

j. Konversi ke VCD/DVD

3. Perancangan

3.1 Ide Cerita

Untuk membuat sebuah animasi diperlukan sebuah ide dan sebuah cerita. Ide

merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi.

Dalam film animasi ini, Ide cerita yang bisa diambil adalah cerita rakyat. Mengisahkan

seorang pemimpin yang mementingkan harta dan kekuasaan, juga pemimpin yang

menyengsarakan rakyat. Setelah membuat kesalahan dan bertemu dengan seorang

pemimpin agama yang disegani maka pemimpin tersebut meminta maaf dan

meninggalkan semua hartanya kemudian mengajak istrinya untuk ikut mengembara dan

berbuat baik antar sesama. Ditengah perjalanan bertemu dengan perampok yang

5 Ibid 67

6 Ibid 89

7 Ibid 97

8 Ibid 59

Page 7: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

4

meminta harta, ternyata istri sang pemimpin tersebut membawa emas dan perhiasan.

Dari situlah mereka menyadari kalau mereka salah dan meminta maaf kepada pemimpin

agama tersebut. Lalu mereka melanjutkan perjalanan kembali.

3.1.1 Tema Cerita

Tema adalah suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton ketika

mereka menonton karya kita. Sebuah cerita tanpa tema ibarat “tong kosong”. Tema pada

sebuah film biasanya mengerucut pada satu kalimat. Dalam film animasi ini, tema yang

diangkat adalah kekuasaan. Tepatnya tentang kekuasaan, harta, dan kebaikan.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa kekuasaan dan harta bukanlah segala-galanya.

3.1.2 Logline

Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan

dalam menyusun cerita. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita

dimulai dengan dua kata “Bagaimana Jika?” dan kemudian diikuti kata “Dan

Kemudian”.

Adapun logline dari cerita film animasi 2D “Legenda Asal Mula Salatiga” adalah

“Bagaimana jika seorang pemimpin yang sombong, mementingkan harta dan

kekuasaan, menyengsarakan rakyat dan kemudian meninggalkan semua harta benda

dan kekuasaannya untuk pergi mengembara dan berbuat kebaikan”.

3.1.3 Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk

mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai dasar

pengembangan cerita. Berikut adalah 7 pertanyaan dasar dalam pembuatan film kartun

animasi “Legenda Asal Mula Salatiga”.

1. Siapakah tokoh utama dalam film itu?

Tokoh utamanya yaitu Ki Ageng Pandanaran

2. Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama dalam film tersebut?

Yang diinginkan memuaskan diri dengan kekayaanya dan menarik pajak

kepada rakyat-rakyatnya.

Page 8: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

5

3. Apa atau siapa yang menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya?

Sunan Kalijaga

4. Bagaimana akhir cerita yang dialami tokoh utama?

Menyesali segala perbuatanya dan ikut mengembara untuk menyebarkan

kebaikan.

5. Apa yang anda ingin sampaikan dari akhir cerita tersebut?

Kekuasaan dan harta bukanlah segala-galanya.

6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?

Dengan sudut pandang orang ketiga (Point of View), flash back dan dengan

menggunakan latar belakang dan sound FX.

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan

dalam cerita ini?

Setelah bertemu dengan Sunan Kalijaga, Ki Ageng menyesali semua

perbuatanya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan mengikuti Sunan

Kalijaga untuk mengembara menyebarkan kebaikan.

Page 9: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

6

3.1.4 Diagram Scene

Diagram Scene

“Legenda Asal Mula Salatiga”

Gambar 3.1 Diagram Scene

3.1.5 Perkembangan Karakter

Berikut adalah tokoh karakter pada film “Legenda Asal Mula Salatiga”.

Gambar 3.2 Tokoh-Tokoh Karakter

Pemerasan Ki Ageng

terhadap

rakyatnya

Kekuasaan

Ki Ageng

Pandanaran

Ki Ageng

bertemu

tukang rumput

dan membeli

rumputnya

Ki

Ageng

Pandanar

an

meminta

maaf kepada

Sunan

Kalijaga

Di

tengah

perjalana

n mereka

di

hadang perampo

k

bernama

Bawon

Harta

yang

dibawa

istri Ki

Ageng

dibawa

Bawon

Ki Ageng marah

kepada tukang

rumput

Sunan Kalijaga

mengajak Ki

Ageng dan

istrinya

mengembara

Sunan

Kalijaga, Ki

Ageng dan

istrinya

melanjutkan

pengembara

anya

Kesombongan Ki Ageng

Pandanaran

Situasi

di

daerah

pandana

ran

Ki

Ageng

Pandanaran

memera

s rakyatn

ya

Ki

Ageng

member

uang

kepada

tukang

rumput

Tiba tiba

tukang

rumput

berubah

menjadi

Sunan

Kalijaga

Tukang rumput

menolak

pemberian Ki

Ageng

Pandana

ran

Titik balik

Tema

Awal cerita

Babak I

Kekuasaan

Babak II

Ki Ageng bertemu dengan Sunan Kalijaga

Babak III

Perampokan

Page 10: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

7

3.1.7 Storyboard

Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tujuan penggambaran

storyboard yakni, sebagai visualisasi jalannya alur dan skenario dalam sebuah cerita.

Yang terpenting dalam pembuatan storyboard adalah menterjemahkan script menjadi

wujud visual. Storyboard biasanya berisi visual dari cerita, sound, cara pengambilan

gambar, waktu.

Page 11: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

8

4. Pembahasan

4.1 Produksi

Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya. Sekedar ulasan sekilas, berikut

adalah yang termasuk proses produksi, meliputi Menggambar, Scanning / pemindaian

gambar, Membuat Background dan properti pendukung, Clean up gambar, Colouring

(pewarnaan), Perancangan animasi, Composing.

4.1.1 Menggambar

Menggambar adalah tahapan awal dalam proses produksi. Media yang

digunakan adalah kertas putih dengan ukuran A4 agar lebih mudah pada proses

scanning. Pada tahap ini terdiri dari 2 bagian yakni: keying dan inbetweening. Dengan

menggunakan pensil 2B dan kemudian di blok dengan spidol Snowman kecil berwarna

hitam.

4.1.2 Scanning

Teknik pemindaian gambar sketsa kedalam komputer, yang selanjutnya dapat

berguna pada proses selanjutnya di tahap pasca produksi. Dalam contoh ini digunakan

scanner model Canon MP 198.

1. Masukkan gambar pada scanner dengan posisi sesuai yang diinginkan.

2. Kemudian tekan tombol scan.

3. Kemudian muncup pilihan hasil pemindaian dan pilih salah satu.

4. Setting mode professional, biarlah setting dalam kondisi standar.

5. Pilih pindai untuk melakukan proses pemindaian.

6. Lalu setelah pemindaian berhasil simpan file ke folder yang diinginkan.

Gambar 4.1 Pilihan Tipe Hasil Pemindaian

Page 12: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

9

4.1.3 Pembuatan Background

Dalam perancangan film animasi yang berjudul menuju sukses ini tidak

memerlukan background yang banyak, jadi dapat memangkas proses pembuatan

background. Berikut adalah contoh background yang digunakan:

Gambar 4.2 Gambar Background

Dalam pembuatan background gambar dan properti pendukung kali ini

menggunakan software Adobe Photoshop.

4.1.4 Clean Up gambar

Adalah tahap pembersihan gambar manual yang dipindai ke komputer. Sehingga

gambar dasar yang akan diberi pewarnaan nantinya. Masih pada adegan yang sama.

Berikut cara pembuatannya:

1. Buka program Adobe Photoshop, pilih file, open, pilih file gambar sekuen yang

telah di scan sebelumnya. Pilih image, mode, atur grayscale.

Gambar 4.3 Hasil Scan Dasar

2. Hilangkan bekas pensil, pilih adjustment, curve, atur seperti gambar dibawah ini.

Dipilih output=70 dan input =40 agar gambar lebih hitam, background kertas

memutih.

Page 13: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

10

Gambar 4.4 Tampilan Menu Curve

3. Pilih ok, Lalu simpan File, Save As, beri nama sesuai keinginan, save.

Berikut adalah perbedaan kedua gambar sebelum dan sesudah di clean up.

Sebelum Clean up Sesudah Clean up

Gambar 4.5 Gambar Awal dan Hasil Clean Up

4.1.5 Coloring

Merupakan proses pewarnaan pada objek yang akan dianimasikan. Berikut

langkah-langkahnya:

1. Buka file gambar sekuen yang telah di clean up, ubah mode menjadi RGB,

melalui image, mode, RGB kemudian beri seleksi dengan bantuan magic wand

tool.

Gambar 4.6 Gambar Awal Sebelum Diberi Warna

Page 14: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

11

2. Beri warna bisa melalui menu edit, fill, foreground, ok. Bisa juga langsung melalui

paint bucket tool.

Gambar 4.7 Gambar Awal Sesudah Diberi Warna

3. Berilah efek dengan blur tool yang ada pada menu disebelah kiri agar garis tepi

dipinggir dan ditengah objek gambar tidak terlalu tajam.

Jika sudah terasa sesuai, simpan File, Save As (bisa dengan type file jpg atau

psd), Save.

4.1.6 Perancangan Animasi

Dalam perancangan animasi dengan menggunakan Toon Boom ini kita

dimudahkan dalam pergerakan kamera. Walaupun hampir sama dengan menggunakan

Adobe Flash tetapi kita bisa lebih menghemat proses penggambaran jika ditampilkan

variasi kamera.

Berikut adalah langkah awal dalam mempersiapkan lembar kerja menggunakan

Toon Boom Studio 4:

1. Open Toon Boom studio 4

2. Setting animation properties, name = disesuaikan, format = Custom, frame

rate = 24, camera size = 768 x 576

Page 15: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

12

Gambar 4.8 Animation Properties

Setelah masuk pada aplikasi toon boom kita mulai menginputkan gambar seperti pada

adobe flash dengan menekan file, import file, dan kita mulai menganimasikan gambar.

Gambar 4.9 Mengimport Gambar

Setelah kita mengimport gambar-gambar yang dibutuhkan, maka kita sudah dapat

membuat gerakan animasi gambar tersebut.

Berikut adalah contoh adegan berjalan:

Page 16: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

13

Gambar 4.10 Gerakan Berjalan

Berikut potongan adegan-adegan lain pada film kartun 2D “Legenda Asal Mula Salatiga”

Gambar 4.11 Adegan-adegan dalam film kartun 2D “Legenda Asal Mula

Salatiga”

Tetapi untuk menutupi agar gambar tidak terlihat diam saja kita gunakan trik kamera yang

ada dalam toon boom. Berikut adalah menu kamera yang tersedia, langkahnya adalah

klik peg yang ada di menu atas element

Gambar 4.12 Penginputan

Page 17: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

14

Element Camera

Gambar 4.13 Camera Dilihat Dari Samping

Gambar 4.14 Camera Dilihat Dari Atas

5.1 Pasca Produksi

5.1.1 Dubbing

Dubbing adalah proses pengisian suara pada karakter yang sedang berbicara.

Perangkat lunak yang digunakan untuk proses dubbing dalam pembuatan animasi 2D

yang berjudul “Legenda Asal Mula Salatiga” adalah Adobe Audition. Berikut adalah

langkah-langkahnya:

Buka Adobe Audition, lalu pilih file, new, maka akan muncul New WaveForm, lalu tekan

ok.

Gambar 5.1 Adobe Audition

Page 18: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

15

Setelah membuat lembar kerja baru, langkah selanjutnya adalah mulai

perekaman suara dengan menekan tombol record yang berwarna merah. Dan

setelah suara direkam kemudian disimpan file, save as, beri nama file (pilih format

wav atau mp3).

Gambar 5.2 Tombol Record

5.1.2 Editing Video dan Sound FX

Di tahap ini, akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan

potongan adegan kedalam suatu video animasi dengan tata suara dan sound FX. Berikut

pembahasannya:

1. Buka Adobe Premiere Pro. Pilih custom setting.

2. Maka akan tampil seperti dibawah ini, atur editing mode = desktop,

Time base = 24.00 frame/second, pixel ratio = square pixel 1.0.

Gambar 5.3 Pengaturan lainnya pada Adobe Premiere Pro

3. Import file .mov (misal: 8.mov) dan file suara atau sound FX, melalui file,

import..(berlaku untuk semua adegan). Pilih open.

4. Drag file import tersebut (lihat pada dock sebelah kiri) sesuai urutan menuju layer

video berdasarkan storyboard cerita. Untuk suara dan efek suara lainnya

berlaku sama hanya bedanya drag ke layer audionya.

Setelah file di importkan maka selanjutnya kita beri suara-suara meliputi suara dari

proses dubbing, backsound, serta sound efek yang diperlukan.

Page 19: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

16

5.2 Finishing

Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, di tahap ini adalah tahap

publikasi atau export file kedalam sebuah file video.

Gambar 5.4 Proses Rendering

Setelah proses rendering selesai maka jadilah film animasi 2D yang berjudul “Legenda

Asal Mula Salatiga” yang dapat segera dinikmati oleh para pemirsa.

5.2.1 Composing

Tahapan ini adalah fase dimana gambar sekuen untuk masing-masing adegan,

kemudian dipadukan menjadi satu kesatuan potongan adegan animasi. Pada tahap ini

gambar sekuen yang telah disusun sebelumnya, digabung menjadi satu membentuk

suatu potongan adegan (cut).

5.2.2 Editing & Sound Effect

Proses ini merupakan proses finishing project, karena ini adalah tahapan terakhir

yang diambil untuk membuat suatu video animasi. Di tahap ini, akan dijelaskan

bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan potongan adegan kedalam suatu

video animasi dengan tata suara dan sound FX.

5.2.3 Finishing

Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, di tahap ini adalah tahap

publikasi atau export file kedalam sebuah file video. Hal ini bertujuan agar animasi ini

dapat diputar di berbagai media video digital, tanpa kendala perbedaan sistem operasi

ataupun keterbatasan suatu media video player untuk memainkan film animasi.

Page 20: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

17

6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan

Dari permasalahan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,

yakni:

1. Dalam membuat sebuah animasi 2D cukup banyak software yang digunakan

untuk merancangan animasi, salah satunya adalah “Toon Boom Studio”. Hal ini

dikarenakan software Toon Boom mencakup kebutuhan dalam pembuatan

animasi yaitu pembuatan karakter (hand draw), pewarnaan, gerakan kamera,

penganimasian, import suara sampai proses rendering.

2. Dalam pembuatan film animasi 2D tentunya banyak sekali teknik-teknik yang

bisa digunakan, namun tekhnik hybrid manjadi yang paling sederhana dan yang

paling mudah digunakan karena selain peralatan yang dibutuhkan cukup

sederhana, biaya untuk pengadaan peralatan tersebut juga terjangkau. Teknik ini

juga memudahkan dalam proses drawing karena dalam proses drawing disini

masih tergolong sederhana yakni dengan menggunakan kemampuan

menggambar.

3. Dalam menggerakan potongan-potongan bagian dari objek, cukup dengan

menggambar bagian-bagian tertentu pada karakter tokoh seperti tangan, kaki,

mata dan mulut. Kemudian digerakkan secara rotasi dengan pusat rotasi di

setiap sendi sehingga tidak perlu membuat karakter dengan gerakan yang

berbeda. Teknik ini juga bisa digunakan untuk penganimasian objek lainya.

6.2 Saran

Berkaitan dengan banyaknya kendala dan kekurangan saat penulis

mengerjakan film kartun animasi “Legenda Asal Mula Salatiga” ini, mulai dari proses pra

produksi sampai pasca produksi maka dari pengalaman itulah penulis memberikan saran

dengan harapan dapat dipertimbangkan. Antara lain:

1. Pembuatan film kartun animasi sebaiknya dikerjakan secara tim sesuai dengan

spesifikasi bidang keahlian dan kemampuan masing-masing.

2. Pelajari lebih lanjut software-software yang akan digunakan dalam pembuatan

film kartun.

3. Pada saat proses pengisian suara atau dubbing, satu tokoh karakter dengan

karakter yang lain sebaiknya dilakukan oleh orang yang berbeda. Satu karakter

tokoh diisi oleh satu orang, sehingga film kartun yang dihasilkan lebih menjiwai

disetiap karakternya.

Page 21: PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT “LEGENDA …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1507.pdf · cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan

18

DAFTAR PUSTAKA

G.Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie. Bandung: Informatika.

Soewignjo, “Let’s Animate! Nexx”, Bandung: Media.inc, 2005

Suyanto,M. 2003,2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto,M., Yuniawan,A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi

Offset.