penggambaran cerita rakyat “legenda .cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka
Post on 29-Jul-2018
236 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT LEGENDA ASAL MULA
SALATIGA DALAM BENTUK FILM KARTUN 2D
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Muhamad Ahwan Anas
07.11.1507
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
DEPICTIONS OF FOLKLORE LEGENDA ASAL MULA SALATIGA IN THE FORM OF 2D CARTOON MOVIES
PENGGAMBARAN CERITA RAKYAT LEGENDA ASAL MULA SALATIGA DALAM
BENTUK FILM KARTUN 2D
Muhamad Ahwan Anas
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Along the development of technology, the more variety of media to teach and convey to the public about the existing norms and a variety of positive lessons that can be taken to the living model. One of them is animated. Current animated film which was originally hangy become an entertainer media can also be a tool to deliver learning through meaning, purpose, and inputs that are presented therein. The audience of the film itself has also expanded, from among the children to adults.
In this day and age storytelling activity is no longer a popular thing for kids. Since I wake up until bedtime, children are faced with serving a variety of television shows, ranging from cartoons, game shows, soap operas and even not the spectacle that is not
fit for children.
Sometimes kids do not know anything about history, culture and folk tales, while children prefer to play than to listen to the various tales of society. Hence the cartoon would be more helpful to introduce the history, culture and folklore for children in a way which they say is boring and without listening to tales that can make children feel mcepat saturated.
Keywords:
Animated Film, Hybrid Techniques, Toon Boom Studio
1
1. Pendahuluan
Film animasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan yang lebih meningkat dari
sekedar kebutuhan sekunder sebagai media hiburan semata. Fungsi dari film kartun juga
semakin beragam dalam pemanfaatannya. Jika kita mengamati peredaran film animasi
yang ada, masih banyak film-film animasi yang hanya mengutamakan fungsi sebagai
media hiburan semata. Apabila film animasi dapat dipantau serta lebih diperhatikan dari
mulai proses pembuatannya, bukan tidak mungkin film animasi ini akan menjadi suatu
media pembelajaran ataupun media yang memberikan informasi serta motivasi untuk
tujuan yang membangun.
Oleh karena itu disamping dibutuhkan kreativitas, penguasaan teknik yang
menjadi pondasi yang kuat untuk mewujudkan itu, penentuan dampak serta tujuan yang
akan disampaikan dan yang terkandung juga harus lebih diutamakan agar dapat
berdampak positif dimasyarakat.
Pada zaman sekarang ini kegiatan mendongeng bukan lagi hal yang populer bagi
anak-anak. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, anak-anak dihadapkan pada
televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, sinetron dan bahkan
bukan tontonan yang tidak pas untuk anak-anak. Kadang anak-anak tidak tahu sama
sekali tentang sejarah, kebudayaan dan berbagai cerita rakyat, sementara anak-anak
lebih memilih bermain daripada mendengarkan berbagai dongeng masyarakat. Oleh
karena itu dengan film kartun akan lebih membantu mengenalkan sejarah, budaya dan
cerita rakyat untuk anak-anak dengan cara yang menurut mereka tidak membosankan
dan tanpa mendengarkan dongeng yang dapat membuat anak-anak mcepat merasa
jenuh.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Animasi
Kata animasi itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata animation (dalam
bahasa Inggris), yang berasal dari kata to animate, dalam kamus umum Inggris-
Indonesia berarti menghidupkan sesuatu.1
1 G. Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika,
hal 5
2
2.2 Macam-macam Animasi
2.2.1 Animasi Berdasarakan Media yang Digunakan
Ada dua cara untuk menciptakan animasi tergantung dari media yang digunakan.
Media itu dapat berupa bidang flat (2D) atau dimensional (3D).
2.2.2 Animasi Berdasarkan Proses Pembuatan
Animasi berdasarkan proses pembuatannya, animasi sel, animasi frame, animasi
sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi
computational dan morping.
2.3 Tekhnik Pembuatan Animasi
Untuk teknik pembuatan animasi saat ini sudah banyak sekali macam-
macamnya dari yang mudah hingga yang membutuhkan skill yang mumpuni. Dalam
pembuatan film animasi berjudul Legenda Asal Mula Salatiga menggunakan teknik
Hybrid karena selain mudah digunakan juga dalam pengadaan peralatan cukup
terjangkau bagi mahasiswa.
2.4 Proses Pembuatan Animasi
10 bagian proses dalam penciptaan sebuah animasi adalah:
a. Pembuatan cerita. Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika
cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus.2
b. Perancangan bentuk karakter. Sebelum proses penggambaran karakter
pada setiap frame, diperlukan panduan karakter yang standar yang
dinamakan Standard Character Model Sheet.3
c. Pembuatan storyboard. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi
script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah
dipahami.4
2 Suyanto, Yuniawan,Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006, hal
15 3 Ibid 51
4 Ibid 45
3
d. Pembuatan gambar karakter. Proses pembuatan gambar atau drawing
merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil animasi
menjadi lebih abgus atau tidak.5
e. Pembuatan gambar foreground dan background. Background merupakan
lokasi dan setting di mana animasi itu berada.6
f. Pewarnaan digital. Pewarnaan atau coloring secara digital adalah pewarnaan
yang dilakukan dengan menggunakan software komputer. Color atau warna
karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu warna dasar, shadow, dan
highlight.7
g. Pembuatan efek pada animasi. Pemberian efek pada animasi akan membuat
animasi itu sendiri menjadi lebih hidup. Dan agar terlihat lebih matang
h. Pencarian data suara dan dubbing. Perekaman suara awal dilakukan untuk
menentukan pewaktuan yang nantinya akan dimasukan dalam dope sheet
sebagai panduan untuk membuat frame dan lypsink.8
i. Sinkronisasi animasi. Bagian ini merupakan bagian penggabungan semua
hasil olahan didalam proses pembuatan animasi untuk dijadikan satu file
yang sempurna.
j. Konversi ke VCD/DVD
3. Perancangan
3.1 Ide Cerita
Untuk membuat sebuah animasi diperlukan sebuah ide dan sebuah cerita. Ide
merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi.
Dalam film animasi ini, Ide cerita yang bisa diambil adalah cerita rakyat. Mengisahkan
seorang pemimpin yang mementingkan harta dan kekuasaan, juga pemimpin yang
menyengsarakan rakyat. Setelah membuat kesalahan dan bertemu dengan seorang
pemimpin agama yang disegani maka pemimpin tersebut meminta maaf dan
meninggalkan semua hartanya kemudian mengajak istrinya untuk ikut mengembara dan
berbuat baik antar sesama. Ditengah perjalanan bertemu dengan perampok yang
5 Ibid 67
6 Ibid 89
7 Ibid 97
8 Ibid 59
4
meminta harta, ternyata istri sang pemimpin tersebut membawa emas dan perhiasan.
Dari situlah mereka menyadari kalau mereka salah dan meminta maaf kepada pemimpin
agama tersebut. Lalu mereka melanjutkan perjalanan kembali.
3.1.1 Tema Cerita
Tema adalah suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton ketika
mereka menonton karya kita. Sebuah cerita tanpa tema ibarat tong kosong. Tema pada
sebuah film biasanya mengerucut pada satu kalimat. Dalam film animasi ini, tema yang
diangkat adalah kekuasaan. Tepatnya tentang kekuasaan, harta, dan kebaikan.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa kekuasaan dan harta bukanlah segala-galanya.
3.1.2 Logline
Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan
dalam menyusun cerita. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita
dimulai dengan dua kata Bagaimana Jika? dan kemudian diikuti kata Dan
Kemudian.
Adapun logline dari cerita film animasi 2D Legenda Asal Mula Salatiga adalah
Bagaimana jika seorang pemimpin yang sombong, mementingkan harta dan
kekuasaan, menyengsarakan rakyat dan kemudian meninggalkan semua harta benda
dan kekuasaannya untuk pergi mengembara dan berbuat kebaikan.
3.1.3 Sinopsis
Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk
mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai dasar
pengembangan cerita. Berikut adalah 7 pertanyaan dasar dalam pembuatan film kartun
animasi Legenda Asal Mula Salatiga.
1. Siapakah tokoh utama dalam film itu?
Tokoh utamanya yaitu Ki Ageng Pandanaran
2. Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama dalam film tersebut?
Yang diinginkan memuaskan diri dengan kekayaanya dan menarik pajak
kepada rakyat-rakyatnya.
5
3. Apa atau siapa yang menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya?
Sunan Kalijaga
4. Bagaimana akhir cerita yang dialami tokoh utama?
Menyesali segala perbuatanya dan ikut mengembara untuk