teori belajar dalam proses belajar mengajar matematika
TRANSCRIPT
1
TEORI BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA
A. Teori Belajar Menurut Bruner, Dienes, Van Hiele dan Gagne
1. Teori Belajar Menurut Bruner
Jarome Bruner menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika
proses pengajaran diarahkan pada konsep - konsep dan struktur – struktur yang
termuat dalam pokok bahasan.
Bruner, dalam teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar
sebaiknya siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda – benda
(alat peraga).
Nampaknya Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa dalam proses belajar
secara penuh.
Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa melewati 3 tahap
yaitu:
a. Tahap enaktif
Dalam tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek.
b. Tahap ikonik
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan mental,
yang merupakan gambaran – gambaran dari objek yang diamatinya.
c. Tahap simbolik
Dalam tahap ini memanipulasi symbol – symbol atau lambang – lambing
objek tertentu.
Dari hasil pengamatan Bruner ke sekolah – sekolah diperoleh beberapa
kesimpulan yang melahirkan dalil – dalil.
1. Dalil Penyusunan (konstruksi)
Dalil ini menyatakan bahwa siswa selalu ingin mempunyai kemampuan dalam
hal menguasai konsep, teorema, definisi dan semacamnya, untuk itu siswa harus
dilatih melakuka penyusunan representasinya.
Apabila dalam proses penyusunan dan perumusan ide – ide tersebut disertai
bantuan benda – benda konkrit, maka siswa akan lebih mudah mengingat ide – ide
yang dipelajarinya itu.
Anak yang mempelajari konsep perkalian yang didasarkan pada prinsip
penjumlahan berulang, akan lebih memahami konsep tersebut, jika siswa tersebut
2
mencoba sendiri menggunakan garis bilangan untuk memperlihatkan proses
perkalian tersebut. Sebagai contoh, untuk memperlihatkan konsep perkalian. Kita
ambil 3 x 5. Ini berarti pada garis bilangan meloncat 3 x dengan loncatan 5 satuan.
Hasil loncatan tersebut kita periksa , ternyata hasilnya 15.
2. Dalil Notasi
Dalil notasi mengungkapkan bahwa dalam penyajian konsep, notasi
memegang peranan penting. Notasi yang digunakan dalam menyatakan sebuah
konsep tertentu harus disesuaikan dengan tahap perkembangan mental siswa.
3. Dalil Pengkontrasan dan Keanekaragaman
Dalam dalil ini dinyatakan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat
penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari konsep konkrit ke
konsep yan lebih abstrak, diperlukan contoh – contoh yang banyak, sehingga
siswa mampu mengetahui karakteritik konsep tersebut.
4. Dalil Pengaitan (Konektivitas)
Dalam dalil ini dinyatakan bahwa dalam matematika antara satu konsep
dengan konsep lainnya terdapat hubungan yang erat, bukan saja dari segi isi
namun juga dari segi rumus – rumus yang digunakan. Misalnya konsep dalil
Phytagoras diperlukan untuk menentukan tripel Phytagoras atau pembuktian
rumus kuadratis dalam trigonometri.
2. Teori Belajar Menurut Dienes
Dienes berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai
studi tentang strukutur, memisah – misahkan hubungan – hubungan diantara
struktur – struktur dan mengkategorikan hubungan diantara struktur – struktur.
Tiap – tiap konsep atau prinsip dalam matematika dalam bentuk yang konkrit akan
dapat dipahami dengan baik.
Dalam teori yang dikemukakannya, Dienes menyatakan bahwa konsep –
konsep matematika akan berhasil bila dipelajari dalam tahap – tahap tertentu.
Dalam konsepnya itu Dienes membagi tahap – tahap belajar dalam 6 tahap, yaitu:
1. Permainan bebas (free play)
2. Permainan yang disertai aturan (games)
3. Permainan kesamaan sifat (searching for communities)
3
4. Representasi (representation)
5. Simbolisasi (symbolization)
6. Formalisasi (formalization)
Dalam tahap permainan bebas siswa – siswa berhadapan dengan unsur – unsur
dalam interaksinya dengan lingkungan belajarnya atau alam sekitar.
Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai memiliki pola – pola
dan keterampilan yang terdapat dalam konsep tertentu.
Dalam mencari kesamaan sifat siswa milai diarahkan dalamkegiatan
menemukan sifat – sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.
Representasi adalah tahap pengambilan kesamaan sifat dari beberapa situasi
yang sejenis.
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan
merumuskan representasi dari setiap konsep – konsep dengan menggunakan
symbol matematika atau melalui perumusan verbal.
3. Teori Belajar Menurut Van Hiele
Menurut Van Hiele, tiga unsur utama dalam pelajaran geometri yaitu waktu,
materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan, jika ditata secara
terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa kepada tingkatan
berpikir yang lebih tinggi.
Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap belajar siswa dalam belajar
geometri yaitu :
1. Tahap Pengenalan
Dalam tahap ini siswa mulai belajar mengenal suatu bentuk geometri secara
keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat – sifat dari bentuk
geometri yang dilihatnya itu.
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini siswa sudah mulai mengenal sifat – sifat yang dimiliki benda –
benda geometri yang diamati.
4
3. Tahap Pengurutan
Pada tahap ini siswa sudah mulai mampu melakukan penarikan kesimpulan,
yang kita kenal dengan sebutan berpikir deduktif. Namun kemampuan ini belum
berkembang secara penuh.
4. Tahap Deduksi
Dalam tahap ini siswa sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif,
yakni penarikan kesimpulan dari hal – hal yang bersifat umum menuju hal – hal
yang bersifat khusus.
5. Tahap Akurasi
Dalam tahap ini siswa sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan
dari prinsip – prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi
merupakan tahap berpikir yang tinggi, rumit dan kompleks.
4. Teori Belajar Menurut Gagne
Teori yang diperkenalkan Robert M.Gagne pada tahun 1960-an pembelajaran
harus dikondisikan untuk memunculkan respons yang diharapkan.Menurut
Gagne (dalam Ismail 1998), belajar matematika terdiri dari objek langsung dan
objek tak langsung.
Objek-objek langsung pembelajaran matematika terdiri atas :
1. Fakta-fakta matematika
2. Ketrampilan-ketrampilan matematika
3. Konsep-konsep matematika
4. Prinsip-prinsip matematika
Objek-objek tak langsung pembelajaran matematika adalah :
1. Kemampuan berfikir logis
2. Kemampuan memecahkan masalah
3. Sikap positif terhadap matematika
5
4. Ketekunan
5. Ketelitian
Taksonomi Gagne
Menurut Gagne tingkah laku manusia sangat bervariasi dan berbeda dihasilkan
dari belajar. Kita dapat mengklasifikasikan tingkah laku sedemikian rupa sehingga
dapat diambil implikasinya yang bermanfaat dalam proses belajar. Gagne
mengemukakan bahwa ketrampilan-ketrampilan yang dapat diamati sebagai hasil-
hasil belajar disebut kemampuan-kemampuan atau disebut juga kapabilitas.
Lima Macam Hasil Belajar Gagne
Gagne mengemukakan 5 macam hasil belajar atau kapabilitas tiga bersifat
kognitif, satu bersifat afektif dan satu bersifat psikomotor.Hasil belajar menjadi
lima kategori kapabilitas sebagai berikut :
1. Informasi verbal
Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk
mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang fakta-fakta.
2. Ketrampilan Intelektual
Kapabilitas ketrampilan intelektual merupakan kemampuan untuk dapat
membedakan, menguasai konsep aturan, dan memecahkan masalah.
Kapabilitas Ketrampilan Intelektual oleh Gagne dikelompokkan dalam 8 tipe
belajar yaitu :
1) Belajar Isyarat
2) Belajar stimulus Respon
3) Belajar Rangkaian Gerak
4) Belajar Rangkaian Verbal
5) Belajar membedakan
6) Belajar Pembentukan konsep
7) Belajar Pembentukan Aturan
6
8) Belajar Memecahkan Masalah
3. Strategi Kognitif
Kapabilitas Strategi Kognitif adalah Kemampuan untuk mengkoordinasikan
serta mengembangkan proses berfikir dengan cara merekam, membuat analisis
dan sintesis.
4. Sikap
Kapabilitas Sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap
stimulus atas dasar penilaian terhadap stimulus tersebut.
5. Ketrampilan motorik
Untuk dapat mengetahui seseorang memiliki kapabilitas ketrampilan motorik
dapat dilihat dari segi kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot-otot serta
anggota badan yang diperlihatkan orang tersebut.
Fase-fase kegiatan Belajar menurut Gagne
Robert M.Gagne adalaha seorang ahli psikologi yang banyak melakukan
penelitian diantaranya fase-fase kegiatan belajar yang dibagi dalam empat fase yaitu
:
a) Fase Aprehensi
b) Fase Akuisisi
c) Fase Penyimpanan
d) Fase Pemanggilan
Keunggulan Teori Belajar Bruner dan Teori Belajar Gagne adalah sebagai berikut:
7
1) Bruner menjadi sangat terkenal karena dia lebih peduli terhadap proses belajar
daripada hasil belajar,metode yang digunakannya adalah metode Penemuan
(discovery learning).Discovery learning dari Bruner merupakan model
pengajaran yang dikembangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang
pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivitas.
2) Gagne berpendapat bahwa objek belajar matematika meliputi objek langsung
dan objek tak langsung dan sasaran pembelajaran adalah penguasaan atas
sesuatu pengetahuan atau kemampuan yang harus dikuasai. Urut-urutan
pengetahuan atau kemampuan prasyarat disebut hirarki belajar (learning
hierarchy).
Kekurangan Teori Belajar Bruner adalah sebagai berikut:
Dalam Teori Bruner dengan metode Penemuan (discovery learning),
kekurangannya tidak bisa digunakan pada semua materi dalam matematika hanya
beberapa materi saja yang dapat digunakan dengan metode penemuan.