tenaga alih daya pada pusat pendidikan dan...

106
TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Oleh: ENDANG PUTRI NURHAYATI NIM : 1111048000029 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1435 H/2015 M

Upload: dodiep

Post on 17-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

(Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh:

ENDANG PUTRI NURHAYATI

NIM : 1111048000029

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H/2015 M

Page 2: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

i

TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

(Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh:

ENDANG PUTRI NURHAYATI

NIM : 1111048000029

Pembimbing

Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., MH

NIP: 195510151979031002

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H/2015 M

Page 3: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Tenaga Alih Daya Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan

Pegawai Kementerian Komunikasi Dan Informatika (Analisis Yuridis

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003)” telah

diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi

Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05

Maret 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) pada Program Studi Ilmu Hukum.

Jakarta, 05 Maret 2015

Mengesahkan

Dekan,

Dr. Asep Saepudin Jahar MA.

NIP: 196912161996031001

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

1. Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA, MH (................................)

NIP. 195510151979031002

2. Sekretaris : Arip Purkon, SH.I, MA. (................................)

NIP: 197904272003121002

3. Pembimbing : Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA, MH (................................)

NIP: 195510151979031002

4. Penguji I : Fahmi Muhammad Ahmadi, Msi. (................................)

NIP: 197412132003121002

5. Penguji II : Drs.H.A.Basiq Djalil, SH, M.Ag (................................)

NIP: 195003061976031001

Page 4: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 02 April 2015

Endang Putri Nurhayati

Page 5: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

iv

ABSTRAK

Endang Putri Nurhayati. NIM 1111048000029. Tenaga Alih Daya Pada Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika

(Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003). Program

Studi Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. ix + 77

halaman. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dalam penggunaan jasa

pekerja outsourcing didalam suatu perusahaan, terkhusus pada Pusdiklat

Kemenkominfo. Latar belakang skripsi ini adalah penerapan outsourcing dalam

kaitannya tentang hak kesejahteraan yang diperoleh pada Pusdiklat Kemenkominfo

dengan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Penerapan outsourcing dalam

pemberian hak kesejahteraan yang dilakukan oleh Pusdiklat Kemenkominfo pada

pelaksanaannya tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang tercantum

dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 sehingga menimbulkan

masalah apabila ditelaah lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian

library research, yang mengkaji berbagai dokumen terkait dengan penelitian.

Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian hukum normatif dengan

menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan

kasus (case approach) serta penelitian hukum empirik dengan melakukan penelitian

lapangan di Pusdiklat Kemenkominfo. Selanjutnya ada tiga bahan hukum yang

digunakan dalam penelitian ini, yakni bahan hukum primer, bahan hukum sekunder,

dan bahan non-hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penggunaan

jasa outsourcing yang dilakukan Pusdiklat Kemenkominfo diatur sendiri dalam

proses pengelolaannya, selanjutnya hak-hak kesejahteraan para pekerja outsourcing

tidak sepenuhnya didapatkan berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003.

Kata Kunci : Pusdiklat kemenkominfo, penerapan Outsourcing, Hak

kesejahteraan

Pembimbing : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., MH.

Daftar Pustaka : Tahun 1983 s.d. Tahun 2015

Page 6: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

v

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيم

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Seru Sekalian Alam yang telah

memberikan karunianya sehinga dapat melakukan penulisan skripsi ini. Tidak ada

kata yang pantas kecuali pujian yang terus dilafalkan oleh lisan dan tidak ada

perbuatan baik dan perbuatan ketaatan kecuali tertuju hanya kepada-Nya. Hanya

Allah lah yang pantas dipuji dan hanya Allah lah yang pantas disembah, kepada-Nya

pula hamba memohon pertolongan, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Sholawat serta salam selalu dipanjatkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad Saw yang tidak ada tandingannya, yang telah menuntun umatnya kejalan

yang lebih baik serta memberikan pengenalan tentang hukum untuk mencapai

kemaslahatan.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

sarjana hukum program studi Ilmu Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini penulis susun dengan judul “TENAGA ALIH

DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (Analisis Yuridis

Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003). Serta kesempatan ini, penulis tak

lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendorong penulis dalam penyusunan skripsi, sehingga dapat

penulis selesaikan.

Page 7: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

vi

Ucapan dan rasa hormat serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

penulis tunjukkan kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., MH. selaku ketua Program Studi Ilmu

Hukum dan Arip Purkon, MA selaku sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., MH, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia menjadi pembimbing dalam penulisan skripsi ini dengan penuh

kesabaran, perhatian, dan ketelitian.

4. Bapak Deddy Nursyamsi S.H. M.Hum. selaku dosen pembimbing akademik dari

semester satu hingga akhir perkuliahan.

5. Bapak Nurrohim yang memberi arahan untuk selalu mengingat dan menghapal

Al-qur’an serta mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat dan

segenap dosen pembimbing setoran hafalan Al-qura’an di fakultas syariah dan

hukum.

6. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Dosen Program Studi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dengan tulus ikhlas, semoga ilmu pengetahuan yang diajarkan dapat

bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi penulis.

7. Segenap staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

Page 8: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

vii

memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan guna menyelesaikan

skripsi ini.

8. Untuk kedua Orang tua ku yang tercinta, yaitu Bapak Masir dan Ibu Nenih yang

tiada henti-hentinya memberikan dukungan, doa, serta kasih sayangnya kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, motivasi,

dukungan, doa, perhatian, ilmu pengetahuan, arti kedisiplinan, serta segala hal

yang selalu diberikan dengan tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan pada jenjang Perguruan Tinggi Negeri.

9. Untuk Abangku Masan Nurpian S.H. serta adik-adikku Bagus Wahyu Nuralam

dan Faathir Andar Nurali. Terimakasih atas doa serta dukungan untuk penulis.

10. Untuk pendamping hidupku Kais Ilmitaqi S.E. yang selalu senantiasa

memberikan motivasi dan doa serta kasih sayangnya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Untuk sahabat-sahabat ku Shinta Dwiningtyas, Chairunisa, Dhurifah Nur Utami,

Tazkiatun Nafs, Septina Utami, Hilda Israa, Dandy hernady, Ida Rofidah, Novita

Akria Putri, Sri Andriyani, Ummu Salamah, Fanny Fatwati serta teman-teman

ilmu hukum seperjuangan angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik

konsentrasi hukum bisnis maupun konsentrasi hukum kelembagaan negara yang

tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya selama

masa kuliah ini.

Page 9: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

viii

12. Seluruh Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum yang tidak bisa

disebutkan satu persatu terimakasih yang telah membantu penulis dalam masa

kuliah ini.

13. Sahabat-sahabat saya di KESASAR (Kelapa Dua Scooter Sama Rata) yang telah

menemani penulis dalam canda sehingga penulis tidak jenuh dalam penyusunan

skripsi ini.

Semoga doa, motivasi, dukungan baik materil maupun immateril yang telah

diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin

ya Robbal Alamin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

baik dalam penyajian maupun isinya karena keterbatasan dan kemampuan penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis serta

bagi pembaca pada umumnya.

Wabillihi taufik walhidayah wassalammu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 02 April 2015

Endang Putri Nurhayati

Page 10: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masala .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 7

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual ............................................................ 10

F. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu .......................................................... 12

G. Metode Penelitian...................................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 19

BAB II OUTSOURCING DAN HAK KESEJAHTERAAN

A. Outsourcing ............................................................................................... 21

1. Pengertian Outsourcing ....................................................................... 23

2. Dasar Hukum Hak Kesejahteraan Outsourcing .................................. 25

Page 11: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

x

3. Jenis-jenis Outsourcing ....................................................................... 27

4. Tujuan Outsourcing. ............................................................................ 29

B. Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja

Outsourcing ............................................................................................... 30

C. Hak Kesejahteraan .................................................................................... 34

D. Jenis-jenis Hak Kesejahteraan................................................................... 34

BAB III PROFIL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

A. Sejarah Singkat Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pegawai Kementrian

Komunikasi dan Informatika..................................................................... 39

B. Visi dan Misi ............................................................................................. 41

C. Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian Komunikasi

dan Informatika ......................................................................................... 43

D. Perkembangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian

Komunikasi dan Informat ......................................................................... 49

Bab IV ANALISIS HASIL DAN TEMUAN DI LAPANGAN

A. Penerapan Outsourcing di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Komunikasi dan Informatika ........................................ 52

B. Hak Kesejahteraan yang Diperoleh Pekerja Outsourcing. ................. 59

C. Hubungan Dalam Penerapan Hak Kesejahteraan yang diperoleh Pekerja

Outsourcing ........................................................................................ 62

D. Analisis Penulis .................................................................................. 69

Page 12: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang Kinerja para

Pekerja ................................................................................................................... 80

Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2015 ..... 86

Kontrak Kerja Pekerja Outsourcing di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Komunikasi dan Informatika ........................................................... 90

Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara .................................................. 94

Page 13: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan yang berhasil dapat digambarkan dimana organisasi

perusahaan tersebut mampu menjalankan dan mengawasi semua aktivitasnya.

Selanjutnya organisasi perusahaan berkembang menjadi kompleks, menuju pada

spesialisasi dari berbagai elemen atau aktivitas operasi perusahaan. Spesialisasi

ini untuk membuka jalan untuk melakukan outsourcing terhadap tugas-tugas

yang bersifat bukan tugas utama (non core activities). Outsourcing merupakan

usaha untuk mengontrakkan suatu kegiatan atau aktivitas perusahaan pada pihak

luar untuk memperoleh layanan pekerjaan yang dibuktikan di masa yang akan

datang.

Seperti hal nya yang terjadi di Pusdiklat Kemenkominfo ini, sistem

pekerjaan yang terdapat di Pusdiklat Kemenkominfo ini penerapannya dilakukan

secara outsourcing. Dimana pihak Pusdiklat sendiri yang mengatur dalam

pengolahan karyawan outsourcing yang bekerja di Pusdiklat Kemenkominfo ini.

Penerapan outsourcing ini pun menjadi menarik, ketika pengertian outsourcing

sebagai tenaga alih daya yang menggunakan jasa Perusahaan sebagai penyalur

outsourcing untuk menyalurkan jasa outsourcing tersebut, lain halnya dengan

Pusdiklat Kemenkominfo disini yang mengatur sendiri penerapan sistem

outsourcingnya sebagai pegawainya, sehingga perlu diadakannya penelitian

1

Page 14: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

2

untuk mengetahui bagaimana penerapan dari outsourcing di Pusdiklat

Kemenkominfo tersebut dan bagaimanakah hak kesejahteraan yang mereka

dapatkan selama menjadi pegawai outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo.

Sejak negara ini didirikan, bangsa Indonesia telah menyadari bahwa

pekerjaan merupakan kebutuhan asasi warga negara sebagaimana

diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan: Tiap-tiap

warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan. Dalam amandemen UUD 1945 tentang Ketenagakerjaan juga

disebutkan dalam Pasal 28d ayat (2) UUD 1945. Hal tersebut berimplikasi

pada kewajiban negara untuk memfasilitasi warga negara agar dapat

memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, perlu

perencanaan matang dibidang ketenagakerjaan untuk mewujudkan kewajiban

negara tersebut.1

Lingkungan yang sangat kompetitif saat ini menuntut dunia usaha untuk

menyesuaikan dengan tuntutan pasar yang memerlukan respons yang cepat

dan fleksibel dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Untuk itu

diperlukan suatu perubahan struktural dalam pengelolaan usaha dengan

memperkecil rentang kendali manajemen, dengan memangkas sedemikian

rupa sehingga dapat menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif. Dalam

kaitan itulah dapat dimengerti bahwa kalau kemudian muncul kecendrungan

alih daya (outsourcing), yaitu memborongkan satu bagian atau beberapa

1 Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), h.1

Page 15: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

3

bagian kegiatan perusahaan yang tadinya dikelola sendiri kepada perusahaan

lain yang kemudian disebut perusahaan penerima pekerjaan.2

Banyak perusahaan alih daya yakni perusahaan yang bergerak di bidang

penyedia tenaga kerja aktif menawarkan ke perusahaan-perusahaan pemberi

kerja, sehingga perusahaan yang memerlukan tenaga kerja tidak perlu susah-

susah mencari, menyeleksi, dan melatih tenaga kerja yang dibutuhkan.

Alih daya merupakan penyerahan wewenang dari suatu perusahaan

kepada perusahaan lain untuk menjalankan sebagian atau seluruh proses

fungsi usaha dengan menetapkan suatu target atau tujuan tertentu.

Penyerahan kegiatan, tugas ataupun pelayanan pada pihak lain, dengan tujuan

untuk mendapatkan tenaga ahli serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas

perusahaan.3

Alih daya memungkinkan suatu perusahaan memindahkan pekerjaan-

pekerjaan rutin dalam perusahaan untuk dikerjakan oleh pihak lain di luar

perusahaan. Dengan menyerahkan pekerjaan rutin tersebut kepada pihak luar,

dalam hal ini penyedia jasa alih daya, perusahaan tidak perlu mengalokasikan

sumber daya perusahaan untuk menangani pekerjaan tersebut.4

2 Muzni Tambusai, Pelaksanaan Outsourcing Ditinjau dari Aspek Hukum

Ketenagakerjaan Tidak Mengaburkan Hubungan Industrial, dalam Informasi Hukum Vol.1 Tahun

VI,2004.

3 Iftida Yasar, Sukses Implementasi, (Jakarta: PPM Manajemen, 2011), h. 5

4 Petra, “Penerapan Strategi Alih Daya”, artikel diakses pada 24 Oktober 2014 dari

http://repository.petra.ac.id/16206/1/PENERAPAN_STRATEGI_ALIH_DAYA.pdf

Page 16: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

4

Berdasarkan hukum ketenagakerjaan, istilah outsourcing sebenarnya

bersumber dari ketentuan yang terdapat dalam Pasal 64 Undang-Undang

No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa

perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada

perusahaan lainnya melalui perjanian pemborongan pekerjaan atau

penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis.

Pengaturan outsourcing dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003

tersebut belum dapat menjawab semua permasalahan outsourcing yang begitu

luas dan kompleks. Namun, setidaknya dapat memberikan perlindungan

hukum terhadap pekerja/buruh terutama yang menyangkut syarat-syarat

kerja, kondisi kerja serta jaminan sosial dan perlindungan kerja lainnya dapat

dijadikan acuan dalam menyelesaikan apabila terjadi permasalahan.

Pelaksanaan outsourcing yang demikian dapat menimbulkan keresahan

pekerja/buruh dan tidak jarang diikuti dengan tindakan mogok kerja,

sehingga maksud diadakannya outsourcing seperti yang telah saya sebutkan

disebelumnya menjadi tidak tercapai, karena terganggunya proses produksi

barang maupun jasa. 5

Pada dasarnya ada beberapa tujuan dari pelaksanaan sistem outsourcing,

antara lain untuk mengembangkan kemitraan usaha, sehingga satu perusahaan

tidak akan menguasai suatu kegiatan industri. Dalam jangka panjang kegiatan

tersebut diharapkan akan mampu mengurangipemusatan kegiatan industri di

5 Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), h. 220.

Page 17: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

5

perkotaan menjadi lebih merata ke daerah-daerah.6 Pelaksanaan sistem

outsourcing juga memberikan manfaat bagi pemerintah, masyarakat,pekerja,

dan pengusaha.

Bagi pemerintah outsourcing memberi manfaat yaitu membantu

mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional,

pembinaan dan pengembangan kegiatan koperasi dan usaha kecil,

mengurangi beban pemerintah kota/kabupaten dalam penyediaan fasilitas

umum, seperti: transportasi, listrik, air dan pelaksanaan ketertiban umum.7

Bagi masyarakat dan pekerja, sistem outsourcing memberi manfaat antara

lain aktivasi industri di daerah akan mendorong kegiatan ekonomi penunjang

di lingkungan masyarakat, mengembangkan infrastruktur sosial masyarakat,

budaya kerja, disiplin dan peningkatan kemampuan ekonomi, mengurangi

pengangguran dan mencegah terjadinya urbanisasi, meningkatkan

kemampuan dan budaya perusahaan di lingkungan masyarakat. Bagi

perusahaan, sistem manfaat antara lain meningkatkan fokus perusahaan,

memanfaatkan kemampuan kelas dunia, membagi resiko, sumber daya

sendiri dapat dipergunakan untuk kebutuhan lain, menciptakan dana segar,

6 Komang Priambada, 2008, outsourcing Versus Serikat Pekeja, Alih Daya Publishing,

Jakarta, h. 110.

7 Ibid, h.46.

Page 18: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

6

mengurangi dan mengendalikan biaya operasi, dan memperoleh sumber daya

yang tidak dimiliki sendiri.8

Oleh karena itu, pekerja outsourcing sangat berperan aktif dalam bidang

ketenagakerjaan khusunya bagi perusahaan dan pemerintah seperti yang telah

saya uraikan sebelumnya diatas. Namun disisi lain, para pekerja justru

mendapatkan hak yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka

dapatkan, mereka tidak sepenuhnya mendapatkan keseluruhan dari semua hak

yang harus diberikan, dengan artian, mereka hanya mendapatkan sebagian

hak yang mereka dapatkan sebagai tenaga kerja outsourcing. Oleh karena itu

para pekerja tidak mendapatkan kesejahteraan yang baik bahkan tidak

optimal sebagai pekerja. Walaupun tidak diatur secara detail mengenai hak

kesejahteraan di dalam Undang Undang No.13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan, namun semestinya pihak perusahaan tetap memberikan

hak-hak kesejahteraan mereka sepenuhnya. Sehingga kesejahteran mereka

menjadi terjamin untuk penghidupannya. Karena permasalahan tersebut

selalu muncul di dalam sistem ketenagakerjaan di negara ini, dan selalu

menjadi problematika yang tidak pernah ada ujung pangkalnya, saya sebagai

penulis merasa tertarik dengan pembahasan yang harus saya bahas di dalam

materi skripsi saya ini, yang berjudul yaitu “Tenaga Ahli Daya pada Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan

8 Iftida Yasar, Sukses Implementas, (Jakarta: PPM Manajemen, 2008, cet 1), h.15.

Page 19: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

7

Informatika (Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang No.13

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan).”

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana praktek penerapan pada penggunaan jasa outsourcing dalam

pelaksanaan pekerjaan outsourcing pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. Hak-hak kesejahteraan apa saja yang didapat oleh pekerja outsourcing pada

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan

Informatika.

3. Hubungan dalam penerapan hak kesejahteraan ysng diperoleh pekerja

outsourcing pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Komunikasi dan Informatika berdasarkan Undang-undang No.13 Tahun

2003.

4. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tidak membahas

persoalan seluruh pembahasan mengenai tenaga kerja outsourcing yang

pernah menjadi permasalahan di Indonesia, penulis hanya memfokuskan

penelitian pada sisi hak kesejahteraan tenaga kerja outsourcing yang

dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian

Page 20: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

8

Komunikasi dan Informatika yang berdasarkan Undang-Undang

Ketengakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

2. Rumusan Masalah

Menurut peraturan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 setiap pekerja

outsourcing berhak mendapatkan hak-hak kesejahteraan, namun

kenyataannya hak-hak kesejahteraan mereka tidak sepenuhnya

didapatkan. Rumusan tersebut penulis rinci dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut:

1. Bagaimana praktek penerapan pekerja outsourcing di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian Komunikasi dan

Informatika ?

2. Bagaimana hak kesejahteraan pekerja outsourcing di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan

Informatika ?

3. Bagaimana hubungan dalam penerapan hak kesejahteraan yang

diperoleh pekerja/buruh outsourcing di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika

berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 ?

5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 21: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

9

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian skripsi ini antara lain

sebagai berikut :

a. untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip sistematis tentang

penerapan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam

pengelolaan pekerja outsourcing.

b. untuk mengetahui macam-macam dari hak kesejahteraan yang

didapatkan oleh pekerja outsourcing yang berada dilingkungan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan

Informatika.

c. untuk memberikan penyuluhan dan pengetahuan bagi semua pekerja

khususnya pekerja outsourcing dalam penerimaan hak-hak

kesejahteraan yang diberikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Komunikasi dan Informatika yang harus sesuai dengan

Undang-Undang Ketenagakerjan No.13 Tahun 2003.

2. Manfaat Penilitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi dapat dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu :

a. Manfaat Teoritis :

Bahwa penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian

lebih lanjut untuk melahirkan berbagai konsep keilmuan yang pada

gilirannya dapat memberikan andil bagi perkembangan ilmu

Page 22: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

10

pengetahuan hukum perdata dan dagang, khususnya dalam bidang hak

kesejahteraan tenaga kerja outsourcing pada perusahaan outsourcing.

b. Manfaat Praktis :

Bahwa penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

para pembuat kebijakan maupun pihak legislatif guna melengkapi

peraturan perundang-undangan yang masih diperlukan. Dan juga

diharapkan penulisan ini berguna untuk melindungi para pekerja

outsourcing untuk mendapatkan hak-hak nya untuk kesejahteraan

hidupnya berdasarkan Undang-Undang.

6. Kerangka Teoritik dan Konseptual

1. Kerangka Teoritik

Teori pluralisme dalam teori ini meyakini, bahwa kenaikan upah

buruh secara politis diwadahi dalam Upah Minimum Regional (UMR)

yang menandakan prospek keamanan hubungan industrial yang jauh dari

konflik. Disinilah upah buruh memiliki arti palng penting sebagai

pembangunan hubungan industrial. Ketika upah buruh semakin

meningkat, maka kesenjangan antara manajemen dan buruh semakin

menipis, sehingga semakin kecil pula lasan buruh untuk melakukan

konflik industrial. Serikat buruh mempunyai makna utama sebagai

wahana untuk meningkatkan upah buruh, berikut fasilitas kerja lainnya.

Untuk itu serikat buruh berunding dengan (asosiasi) pengusaha,

Page 23: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

11

merumuskan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang antara lain berisi

peningkatan upah buruh.9

Teori “Prima Facie” menguraikan bahwa, pembenaran terhadap

pembebasan para kaum buruh dari pengaturan kerja waktu tertentu dapat

dilakukan, karena pengaturan kerja wakatu tertentu merugikan kaum

buruh baik sebelum hingga setelah melaksanakan tugas, pengaturan kerja

waktu tertentu yang melahirkan pelanggaran hukum bukan dikarenakan

kesalahan atau kesengajaan buruh.10

2. Kerangka Konseptual

Dalam konteks ini kerangka konseptual yang berkaitan dengan

materi penelitian penulis hanya memuat definisi operasional, yaitu:

a. Hukum Ketenagakerjaan

Peraturan hukum yang mengatur hubungan kerja antara

pekerja/buruh dan pengusaha/majikan dengan segala konsekuensinya.

b. Outsourcing

Istilah masyarakat untuk menyebut jenis hubungan kerja yang

dalam UU No.13 Tahun 2003 diistilahkan dengan penyerahan

9 Surya Tjandra, Jafar Suryomenggolo,Makin Terang Bagi Kami Belajar Hukum

Perburuhan, (Jakarta: TURC, 2006), h.206-207.

10

Abdullah Sulaiman, “Implementasi Sistem Outsourcing Tenaga Kerja di Indonesia :

Pra dan Pasca Putusan MK tentang Outsourcing Tenaga Kerja”, Dalam Studium General Prodi Ilmu

Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2 Mei

2003 (Ciputat : 2013), h.2.

Page 24: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

12

sebagian pelaksanaan kerja pada perusahaan lain, yaitu hubungan

kerja yang bersifat waktu tertentu dan hanya untuk jenis dan

pekerjaan yang bersifat penunjang produksi (non-core activities)

c. Pemberi Kerja

Orang yang memiliki modal (kapital) dan tak mampu mengelola

sendiri modal itu maka dia akan mencari orang lain yang dianggap

dapat membantu mengelolanya

d. Masa kerja

Waktu tertentu yang digunakan dalam melaksanakan

tugas/pekerjaan tertentu sebagaimana disepakati. Masa kerja disini

harus jelas dan tegas dalam menyatakan waktu kapan mulai dan kapan

pula berakhirnya.

e. Perjanjian kerja

Kesepakatan dan kesepahaman yang terjalin antara pemberi kerja

dan pekerja/buruh untuk menjalin suatu komitmen pekerjaan yang

baik.

7. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, penulis akan

menyertakan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai perbandingan

tinjauan kajian materi yang akan dibahas, sebagai berikut:

Penelitian yang dituliskan oleh Dita Antania Hanjani sebagai jurnal yang

berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan

Page 25: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

13

Karyawan Outsourcing.” Penelitian tersebut menjelaskan sejauh mana tingkat

kesejahteraan karyawan outsourcing di daerah penelitian; untuk mengetahui

pengaruh jumlah tanggungan keluarga, penghasilan/gaji, umur, tabungan,

hutang keluarga, dan jarak lokasi tempat tinggal ke pusat layanan terdekat

terhadap kesejahteraan karyawan outsourcing.

Serta penelitian yang dituliskan dalam bentuk skripsi oleh Aisyah

Khairani Lubis yang berjudul “Hak-Hak Pekerja/Buruh Dalam Praktek

Outsourcing Menurut UU Ketenagakerjaan.” Penelitian tersebut menjelaskan

mengenai hak apa saja yang harus didapatkan oleh pekerja/buruh outsourcing

serta penentuan pekerjaan utama dan pekerja penunjang dalam perusahaan

sebagai dasar dari pelaksanaan outsourcing.

Selanjutnya buku yang menjadi kajian review dalam penulisan penelitian

ini yaitu buku yang berjudul “Dasar-dasar Hukum Perburuhan”, diterbitkan

oleh PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, tahun 2004. Pada buku ini

menjelaskan berbagai macam permasalahan yang terjadi pada buruh serta

penjelasan yang sangat kompeten dalam perburuhan di Indonesia.

Sebagai perbandingan sekaligus pembeda, pada skripsi ini penulis

menguraikan perihal bagaimana hak kesejahteraan yang harus didapatkan

oleh para pekerja/buruh outsourcing mengingat para pekerja/buruh

outsourcing disini hanya menerima segelintir atau sebagian hak yang mereka

dapatkan, karena jika dilihat dari Undang-Undang yang berlaku mengenai

ketenagakerjaan bahwa di dalam pasal mengenai hak yang harus mereka

Page 26: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

14

dapatkan hanya sedikit dan tidak menjelaskan secara jelas, oleh karena itu,

penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hak kesejahteraan

yang harus didapatkan oleh para pekerja/buruh outsourcing. Jadi terdapat

perbedaan pembahasan dan masalah yang diangkat penulis dengan penelitian-

penelitian yang sudah ada sebelumnya.

8. Metode Penelitian

Metodologi penelitian disini mempunyai beberapa pengertian, yaitu (a)

logika dari penelitian ilmiah, (b) studi terhadap prosedur dan tekhnik

penelitian, dan (c) suatu sistem dari prosedur dan tekhnik penelitian.

Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan

suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta seni. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengungkapkan

kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Metodologi

penelitian yang diterapkan harus sesuai dengan ilmu pengetahuan yang

menjadi induknya. 11

Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang

didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan

untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan

menganalisisnya. Di samping itu, juga diadakan pemeriksaan yang mendalam

terhadap faktor hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu

11

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 70.

Page 27: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

15

pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala

yang bersangkutan.12

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian normatif empirik.

Penelitian hukum normatif adalah jenis penelitian yang lazim dilakukan

dalam kegiatan pengembangan Ilmu Hukum yang di Barat biasa juga disebut

dogmatika Hukum.13

Penelitian hukum normatif mencakup penelitian

terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian

terhadap sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum, dan penelitian

perbandingan hukum.14

Sedangkan penelitian empiriknya disini yaitu meneliti pegawai

outsourcing di Pusat Pendidikan dan Pelatihan pegawai Kementrian

Komunikasi dan Informatika.

2. Teknik Pendekatan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan

perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual

(conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach).15

12

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h.17.

13

Sulistiyowati Irianto dan Shidarta, ed., Metode Penelitian Hukum: Konstelasi dan

Refleksi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009), h. 142.

14

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI Press, 1983), h. 51.

15

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 93.

Page 28: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

16

Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang akan digunakan adalah

UUD 1945, UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta

Peraturan perundang-undangan lain yang menunjang penelitian proposal

skripsi ini, dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam penelitian ini.

Secara konseptual, perburuhan dan sistem ketenagakerjaan pada sudah

tertuang dalam UU Nomor 13 Tahun 2003, namun untuk melengkapi, maka

perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap pandangan-pandangan dari

berbagai pihak yang terkait serta konsep yang terdapat didalam peraturan

perundang-undangan yang pernah digunakan atau yang masih berlaku

sampai saat ini berkaitan dengan sistem ketenagakerjaan yang ada,

khususnya hak kesejahteraan pada pegawai outsourcing yang masih penuh

dengan kontroversial.

Dan yang terakhir yaitu pendekatan kasus. Pendekatan kasus disini

termasuk kebagian “Case approach” ( study atas beberapa kasus yang bisa

menjadi yurisprudensi). Dengan demikian, kasus yang terkait adalah

mengenai hak kesejahteraan yang seharusnya mereka dapatkan tidak

sebanding dengan pekerjaan pada perusahaan tersebut yang sudah

memperkerjakan mereka. Sehingga banyak para buruh memprotes mengenai

hak yang harus mereka dapatkan. Terkait dengan itu semua, kasus mengenai

masalah ini terjadi pada umumnya sangatlah banyak karena cakupan dari

Page 29: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

17

hak kesejahteraan sebenarnya terdiri dari beberapa macam, seperti upah,

BPJS, tunjangan akhir tahun, kesehatan, dll.

3. Jenis Data dan Bahan Hukum

Data yang dipergunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data

sekunder. Data sekunder dalam penelitian hukum adalah data yang

diperoleh dari hasil penelaahan kepustakaan atau penelaahan terhadap

berbagai literatur atau bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah atau

materi penelitian yang sering disebut bahan hukum.16

Adapun data sekunder atau bahan hukum yang digunakan penulis

adalah:

a. Bahan hukum primer, terdiri atas peraturan perundang-undangan,

yurisprudensi atau keputusan pengadilan dan perjanjian internasional

(traktat).17

Bahan hukum primer yang digunakan penulis dalam

penelitian ini antara lain seperti UUD NRI 1945 amandemen, Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003, UU No.40 Tahun 2004, UU No. 3

Tahun 1992,KEP.102/MEN/VI/ 2004 Tahun 2004, PER-

04/MEN/1994 Tahun 1994.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang dapat memberikan

penjelasan terhadap bahan hukum primer, yang dapat berupa

16

Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum

Normatif Dan Empiris (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 156.

17

Ibid, h. 157.

Page 30: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

18

rancangan perundang-undangan, hasil penelitian, buku, buku teks,

jurnal ilmiah, surat kabar (koran), pamflet, leaflet, brosur, dan berita

internet.18

c. Bahan non hukum, ini dapat berupa semua literatur yang berasal dari

non hukum, sepanjang berkaitan atau mempunyai relevansi dengan

topik penelitian.19

Misalnya, buku-buku, laporan hasil penelitian

mengenai ilmu yang terkait dengan penelitian ini, serta wawancara

langsung oleh pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan pegawai

Kementrian Komunikasi dan Informatika.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian hukum normatif dilakukan

dengan studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik bahan hukum

primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier dan/atau

bahan non hukum. Penelusuran bahan bahan hukum tersebut dilakukan

dengan membaca, melihat, mendengarkan, maupun dilakukan penelusuran

dengan melalui media internet.20

5. Teknik Pengolahan Data

18

Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum

Normatif Dan Empiris (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 157-158.

19

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 143.

20

Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum, h. 160.

Page 31: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

19

Setelah data dan bahan hukum dikumpulkan tahap selanjutnya adalah

melakukan pengolahan data, yaitu mengelola data sedemikian rupa sehingga

data dan bahan hukum tersebut tersusun secara runtut, sistematis, sehingga

akan memudahkan penulis melakukan analisis.21

Dalam penelitian hukum normatif, pengolahan bahan berwujud

kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum

tertulis. Dalam hal ini pengolahan bahan dilakukan dengan cara, melakukan

seleksi data sekunder atau bahan hukum, kemudian melakukan klasifikasi

menurut penggolongan bahan hukum dan menyusun data hasil penelitian

tersebut secara sistematis.22

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan ini mengacu kepada buku pedoman penulisan skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2012.

9. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyajikan dalam 5 (lima) bab.

Adapun sistematika yang dimaksud adalah sebagai berikut.

21

Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum

Normatif Dan Empiris (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 180.

22

Ibid, h. 181.

Page 32: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

20

Bab pertama, pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka

teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan berisi latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, review kajian terdahulu, dan sistematika penelitian.

Bab kedua, akan membahas tinjauan umum tentang peruburuhan,

pengertian outsourcing, jenis-jenis outsourcing, tujuan outsourcing,

perlindungan hukum terhadap Outsourcing, pengertian hak kesejahteraan,

jenis-jenis hak kesejahteraan.

Bab Ketiga, menguraikan Profil Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejarah singkat Pusdiklat

Kemenkominfo, visi dan misi Pusdiklat Kemenkominfo, kinerja serta

perkembangan Pusdiklat Kemenkominfo.

Bab keempat, penulis akan menganalisis bagaimana penerapan

outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo, hak kesejahteraan yang diperoleh

pekerja Pusdiklat Kemenkominfo serta penerapan hak kesejahteraan pegawai

outsourcing Pusdiklat Kemenkominfo berdasarkan Undang Undang

Ketenagakerjaan.

Bab kelima, penulis akan memberikan kesimpulan dan saran mengenai

outsourcing yang dilakukan oleh Pusdiklat Kemenkominfo.

Page 33: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

21

BAB II

OUTSOURCING DAN

HAK KESEJAHTERAAN

A. OUTSOURCING

Evolusi outsourcing terjadi mulanya berasal dari bangsa Yunani dan

Romawi yang menyewa prajurit asing untuk bertempur pada peperangan

mereka, serta menyewa ahli bangunan untuk membangun kota beserta istana,1

sehingga munculah kegiatan sewa menyewa. Sejak revolusi Industri,

perusahaan-perusahaan telah berusaha keras menemukan langkah terobosan

untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dan meningkatkan penjualan.

Tipe perusahaan abad 20 adalah perusahaan besar terintegrasi yang dapat

“memiliki, mengatur, dan mengontrol secara langsung” semua asetnya.2

Seiring bergulirnya waktu, perusahaan berusaha dalam persaingan global,

tetapi mengalami kesulitan karena kurangnya persiapan akibat struktur

manajemen yang membengkak. Akibatnya, resio usaha dalam segala hal,

termasuk resiko tenaga kerja pun meningkat. Tahap ini merupakan awal

timbulnya pemikiran outsourcing pada dunia usaha. Untuk meningkatkan

keluwesan dan kreatifitasnya, banyak perusahaan besar yang membuat

1 Chandra Suwondo, Outsourcing Implementasi di Indonesia (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2003),h.2.

2 Ibid., h.3.

21

Page 34: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

22

strategi baru dengan berkonsentrasi pada bisnis inti, mengidentifikasikan

proses yang kritikal, dan memutuskan hal-hal yang harus dialih-dayakan.

berkaitan dengan itu semua di Indonesia sebelum berlakunya perjanjian kerja

di dalam KUHPerdata, dahulu sudah ada perjanjian kerja yang bernama

“Persewaan Pelayan dan Pekerja”, dimana kewajibannya yaitu persewaan

tenaga kerja atau penyerahan hasil kerja tertentu di satu pihak dan kontrsa

prestasi uang atau yang dapat dinilai dengan uang di lain pihak. Penilaian

kerja dengan persewaan pelayan dan pekerja dikenal dengan budak karena

mereka menganggap pekerjaan tersebut dilakukan oleh budak, dengan

demikian kerja yang dilakukan Pelayan dan Pekerja dimasukkan kedalam

buku III KUHPerdata yang mengatur Hukum Harta Kekayaan sebab status

Pelayan dan Pekerja dianggap sama dengan budak berarti sama dengan

benda.3

Persewaan pelayan dan pekerja ini isinya sangat sederhana dan tidak

memberikan perlindungan hukum kepada buruh, melainkan menjamin

pengusaha dalam memperoleh tenaga kerja. Ketentuan dalam Persewaan

Pelayan dan Pekerja sifatnya tidak memaksa, sehingga dapat dikesampingkan

oleh para pihak dengan membuat perjanjian sendiri. Keadaan tersebut terjadi

karena Negara pada waktu itu tidak mencampuri urusan perburuhan, karena

munculnya aliran liberalisme yaitu pengusaha pada masa itu menjunjung

3 Chandra Suwondo, Outsourcing Implementasi di Indonesia (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2003), h.4.

Page 35: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

23

tinggi jaminan baik bagi kesejahteraan Negara apabila kekuasaan di dalam

masyarakat dibiarkan bergerak sendiri.4

Karena pengaturan dianggap tidak baik maka aturan mengenai persewaan

pelayan dan tukang tersebut dihapuskan. Dan masa kini pengaturan mengena

outsourcing sangatlah di perhatikan oleh pemerintah untuk kesejahteraan para

pekerja outsourcing dimanapun mereka bekerja, walaupun dalam keadaan

nyata outsourcing disini dalam sisi kesejahteraannya belum maksimal

didapatkannya.

1. PENGERTIAN OUTSOURCING

Pengertian tenaga kontrak outsourcing nampaknya hanyalah pengertian

pratikal saja terutama dipandang dari sudut pengusaha sebagai pemberi kerja.

Outsourcing adalah pendelegasian operasi manajemen harian dari suatu

proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan penyedia jasa outsourcing).5

Melalui pendelegasian maka pengelolaan tak lagi dilakukan oleh perusahaan,

melainkan dilimpahkan kepada perusahaan jasa outsourcing.

Dibidang ketenagakerjaan, outsourcing dapat diterjemahkan sebagai

pemanfaatan tenaga kerja untuk memproduksi atau melaksanakan suatu

pekerjaan oleh suatu perusahaan, melalui perusahaan penyedia/pengerah

4 Ibid., h.6.

5 Ibid, h.2.

Page 36: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

24

tenaga kerja.6 Ini berarti ada dua perusahaan yang terlibat, yakni perusahaan

yang khusus menyeleksi, melatih dan memperkerjakan tenaga kerja yang

menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu untuk kepentingan perusahaan

lainnya. Dengan demikian, perusahaan yang kedua tidak mempunyai

hubungan kerja langsung dengan tenaga kerja yang bekerja padanya,

hubungan lainnya hanya melalui perusahaan penyedia tenaga kerjaa. Istilah

outsourcing tidak ditemukana secara jelas dalam Undang-Undang No.13

tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam pasal 64 uu no.13 tahun 2003

hanya dikatakan :

“Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada

perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau

penyediaan jasa pekerjaan/buruh yang dibuat secara tertulis.”

Beberapa pakar serta praktisi outsourcing (Alih Daya) dari Indonesia juga

memberikan definisi mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan bahwa

outsourcing (Alih Daya) dalam bahasa Indonesia disebut sebagai alih daya,

adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis

kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing).7 Pendapat serupa juga

dikemukakan oleh Muzni Tambusai, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan

Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mendefinisikan

pengertian outsourcing (Alih Daya) sebagai memborongkan satu bagian atau

6 Richadus Eko Indrajit, Proses Bisnis Outsourcing, (Jakarta: Grasindo 2004, cet.2), h.1.

7 Chandra Suwondo, Outsourcing; Implementasi di Indonesia, (Jakarta: Elex Media

Computindo), hal 2.

Page 37: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

25

beberapa bagian kegiatan perusahaan yang tadinya dikelola sendiri kepada

perusahaan lain yang kemudian disebut sebagai penerima pekerjaan.8

Berdasarkan ketentuan pasal 2 KEPMEN No. 101 tahun 2004 dikatakan

bahwasannya :

“untuk dapat menjadi perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh

perusahaan wajib memliki ijin operasional dari instansi yang bertanggung

jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota sesuai domisili perusahaan

penyedia jasa pekerja/buruh”.

2. DASAR HUKUM HAK KESEJAHTERAAN OUTSOURCING

Jika dilihat kembali dasar hukum outsourcing itu sendiri terdapat

didalam pasal 64, 65, dan 66 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, namun jika mengenai kesejahteraan para pekerja/buruh

dasar hukum tersebut dijelaskan didalam pasal 99 yaitu, “(1) Setiap

pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial

tenaga kerja. (2) Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.”9

Selanjutnya juga terdapat didalam Pasal 100 yaitu, “(1) Untuk

meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan keluarganya,

8 Muzni Tambusai, Pelaksanaan Outsourcing (Alih Daya) ditinjau dari aspek hukum

ketenagakerjaan tidak mengaburkan hubungan industrial, http://www.nakertrans.go.id/arsip

berita/naker/outsourcing.php. 29 Mei 2005.

9 Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.41

Page 38: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

26

pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan. (2) Penyediaan

fasilitas kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pekerja/buruh dan

ukuran kemampuan perusahaan. (3) Ketentuan mengenai jenis dan

kriteruia fasilitas kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan pekerja/buruh

dan ukuran kemampuan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) dan ayat (2), diatur dengan Peraturan Pemerintah.”10

Dan yang terakhir mengenai dasar hukum tentang kesejahteraan yang

terdapat didalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan, yaitu Pasal 101, dimana dijlaskan didalam pasal

tersebut, yaitu: “(1) Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh,

dibentuk koperasi pekerja/buruh dan usaha-usaha produktif di

perusahaan. (2) Pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh atau serikat

pekerja/serikat buruh berupaya menumbuhkembangkan koperasi

pekerja/buruh, dan mengembangkan usaha produktif sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1). (3) Pembentukan koperasi sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. (4) Upaya-upaya untuk

10

Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.42

Page 39: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

27

menumbuhkembangkan koperasi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2), diatur dengan Peraturan Pemerintah.”11

3. JENIS-JENIS OUTSOURCING

Outsourcing dalam prakteknya didunia kerja, mempunyai berbagai jenis

yang dapat dikategorikan dalam beberapa hal, yaitu :

1. Labor Supply

Outsourcing yang hanya menyalurkan SDM dan administrasi saja.

2. Full Outsourcing

Outsourcing yang tidak hanya kegiatan administrasi saja melainkan

juga bagian produksi termasuk manusia, fasilitas, peralatan, teknologi dan

aset lain serta pengambilan keputusan dalam kegiatan perusahaan.12

Selain dua jenis outsourcing diatas, outsourcing memiliki jenis-jenis

yang dapat dibagi menjadi beberapa, diantaranya yaitu :

1. Contracting

Ini adalah bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga

yang paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama.

Biasanya ini menyangkut kegiatan yang sederhana atau jenis layanan

tingkat rendah, seperti pembersihan kantor, pemeliharaan rumput, dan

11

Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.42.

12

Amin Widjaja Tunggal, Outsourcing Konsep dan Kasus, (Jakarta: Harvarindo,

2008), h.28.

Page 40: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

28

kebun. Langkah ini adalah langkah berjangka pendek, hanya mempunyai

arti taktis dan bukan merupakan bagian dari strategi (besar) perusahaan

tetapi hanya untuk mencari cara yang praktis saja.13

2. Outsourcing

Penyerahan aktifitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan

untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas

dunia.14

3. Insourcing

Kebalikan dari outsourcing, dengan menerima pekerjaan dari

perusahaan lain. Motivasi utamanya adalah dengan menjaga tingkat

produktivitas dan penggunaan aset secara maksimal agar biaya

satuannya dapat ditekan dimana hal ini akan meningkatkan

keuntungan perusahaan. Dengan demikian kompetensi utamanya tidak

hanya digunakan sendiri tetapi juga dapat digunakan oleh perusahaan

lain yang akan meningkatkan keuntungan.15

4. Co-sourcing

Jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas dimana hubungan antara

perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing.

13

Richadus Eko Indrajit, Proses Bisnis Outsourcing, (Jakarta: Grasindo 2004, cet.2),

h.35.

14

Libertus Jehani, Hak-Hak Karyawan Kontrak, (Jakarta: Forum Sahabat, 2008),

Cet.2.

15

Bisma Murti, Mengelola SDM Secara Contracting Out, dalam Workshop: Pertemuan

tahunan ke-7 Desentralisasi Kesehatan 2008, (Yogyakrta: UGM, 2008), h.2.

Page 41: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

29

Contohnya adalah dengan memperbantukan tenaga ahli pada

perusahaan pemberi jasa untuk saling mendukung kegiatan masing-

masing perusahaan.16

5. Benefit-Based-Relationship

Hubungan outsourcing dimana sejak semula kedua belah pihak

mengadakan investasi bersama dengan pembagian pekerjaan tertentu.

Dengan demikian masing-masing pihak akan saling mendukung dan

saling tergantung. Pembagian keuntungan telah dibicarakan pada saat

awal kesepakatan kerjasama.17

4. TUJUAN OUTSOURCING

Salah satu tujuan perusahaan melakukan outsourcing adalah

menginginkan adanya efisiensi dari segi biaya. Dengan perhitungan yang

matang tentu saja ada penguangan biaya dibandingkan jika pekerjaan itu

dilakukan sendiri. Misalnya, adanya komponen biaya pesangn yang tidak

perlu dianggarkan mengingat pekerjaan dilakukan dalam bentuk kontrak dan

hanya dalam jangka waktu tertentu. Biaya lain yang bisa dihemat adalah

mengenai kenaikan gaji, dimana biasanya pekerjaan ini tidka ada jenjang

karirnya sehingga biaya yang dikeluarkan relatif stabil.

16

Richadus Eko Indrajit, Proses Bisnis Outsourcing, (Jakarta: Grasindo 2004, cet.2),

h.36.

17

Ibid., h.37.

Page 42: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

30

Adapun tujuan outsourcing ini dapat diperinci, enjadi beberapa,

diantaranya yaitu:

1. Mempercepat keuntungan reengineering

2. Mendapatkan akses pada kemampuan kelas dunia

3. Memperoleh suntikan kas

4. Membebaskan sumber daya untuk kepentingan lain

5. Membebaskan diri dari fungsi yang sulit dikelola atau

dikendalikan

6. Memperbaiki fokus perusahaan

7. Memperoleh dana kapital 18

B. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA/BURUH

OUTSOURCING

Buruh dilindungi selama dia bekerja atau selama masih ada hubungan

kerja. Peraturan yang dibentuk ialah peraturan yang melindungi buruh dan

tenaganya, misalnya:

a. Undang-Undang kerja dan peraturan untuk menjalankannya, yang

menetapkan antara lain larangan bagi perempuan menjalankan pekerjaan

pada malam hari, didalam tambang, lubang didalam tanah atau tempat

lain untuk mengambil logam dan bahan-bahan lain dari dalam tanah

18

Richardus Eko Indrajit, Proses Bisnis Outsourcing, (Jakarta: Grasindo, 2004, cet 2),

h.105.

Page 43: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

31

b. Undang-undang Keselamatan Kerja yang memuat peraturan-peraturan

bagi perusahaan-perusahaan yang mempergunakan alat kekuatan-

kekuatan supaya mengadakan perlengkapan yang cukup agar buruh

terhindar dari kecelakaan.19

Mengingat masih lemahnya kedudukan buruh, maka hukum

perlindungan sesorang diletakan pada tempat yang utama sekali. Campur

tangan pemerintah dalam perhubungan hukum antara buruh sebagai

seseorang dengan majikan haruslah secukup-cukupnya. Dengan dijalan

demikian soal perlindungan tenaga manusia dilapangan produksi haruslah

menjadi tanggung jawab majikan terhadap masyarakat, yang menurut hukum

adalah berarti tanggung jawab majikan terhadap pemerintah.20

Pengakuan pentinganya oragnisasi buruh dalam kemajuan pengertian

sosial bagi suatu masyarakat memaksa mengadakan aturan-aturan memberi

kesempatan leluasa untuk tumbuh dan berkembangnya organisasi buruh itu.21

Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

yang pertama-tama diatur adalah tentang pembangunan ketenagakerjaan yang

19

Abdul Rachman Budiono, Hukum Perburuhan di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1997),h.65.

20

Ibid.,h.66.

21

R. Soejono, Pedoman Perburuhan, (Jakarta: G.C.T.Van Dorp & CO N.V, 2013),

h.49.

Page 44: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

32

berupaya untuk memberdayakan pekerja/buruh secara optimal dan

manusiawi, juga memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh dalam

mewujudkan kesejahteraan dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan

pekerja/buruh dan keluarganya. Khusus untuk melindungi pekerja/buruh

dengan waktu tertentu atau tenaga kerja kontrak outsourcing seperti halnya

pekerja/buruh satuan pengaman yang bekerja pada Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Informatika, maka ketentuan dalam

pasal 6 Undang-undang No.13 tahun 2003 adalah ketentuan yang sangat

penting untuk mempersamakan perlakuan dengan para pekerja tetap. Menurut

pasal ini maka “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang

sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” Tinggal sekarang bagaimana

realisasi dari peraturan tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak. 22

Perjanjian kerja yang merupakan suatu bentuk dari perjanjian, selain

memuat hak dan kewajiban, berfungsi pula sebagai perlindungan hukum bagi

para pihak yang terikat dalam perjanjian tersebut, sehingga apabila diantara

keduanya terjadi perselisihan, maka keduanya dapat mengandalkan perjanjian

kerja tersebut sebagai bentuk perlindungan.23

22

Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.7.

23

Iman Sjahputra Tunggal, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Harvarindo,

2005),h.56.

Page 45: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

33

Perjanjian kerja yang sering dipakai dalam praktek outsourcing adalah

perjanjian kerja waktu tertentu/kontrak, sehingga outsourcing pada

pelaksanaannya sering mnegurangi hak-hak pekerja dalam hal kepastian kerja

terkait jangka waktu, maupun jaminan kesejahteraan. Selama ini para pekerja

memang merupakan pihak yang lemah baik dalam hal kedudukan maupun

perlidungan hukumnya, karena mereka adalah pihak yang sangat

membutuhkan pekerjaan, sehingga mau tidak mau mereka harus mengikuti

apa yang telah ditetapkan oleh para pengusaha/perusahaan.24

Bagi para pekerja/buruh jaminan kesejahteraan/hak pekerja waktu

tertentu sangatlah diperlukan, hal ini dikarenakan karakter dari tiap Undang-

undang ketenagakerjaan seharusnya adalah untuk memberikan hak-hak yang

seimbang dan adil bagi kedua belah pihak yng pokok di luar perusahaan

penyedia jasa pekerja/buruh yakni para pekrja dan pemberi kerja. Namun

biasanya ketidakseimbangan itu lebih banyak diderita oleh para pekerja lebih-

lebih saat ini di mana lapangan kerja menyempit karena penurunan aktivitas

ekonomi secara nasional. Mau tidak mau maka peraturan ketenagakerjaan

menjadi lebih banyak mengatur hak-hak para pekerja.25

24

Ibid.,h.57. 25

Bambang Suhartono Widagdo, Hak Mogok Pekerja/Buruh Dalam Hubungan

Industrial Indonesia, (Disertasi Untuk Mmeperoleh Gelar Doktor Universitas 17 Agustus 1945,

Surabaya, 2005), h.11.

Page 46: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

34

C. HAK KESEJAHTERAAN

Pengertian dari hak kesejahteraan sebenarnya memiliki pengertian yang

sama dengan Hak Asasi Manusia, dimana didalam HAM tersebut memiliki

pokok-pokok yang mengatur tentang kesejahteran manusia dengan jelas.

Setiap manusia berhak atas penghidupan yang layak, mendapatkan pekerjaan

yang layak tanpa adanya diskriminasi. Kemudian didalam pembukaan UUD

1945 juga telah tertulis dengan jelas bahwa “....mewujudkan masyarakat yang

adil dan makmur”.26

Hak kesejahteraan tersebut juga tertuang didalam Undang-Undang No.39

Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dimana dijelaskan hak

kesejahteraan menurut Undang-undang tersebut yaitu hak atas pekerjaan yang

layak sesuai bakat, kecakapan dan kemampuan, hak untuk memilih pekerjaan

yang disukai dan berhak atas syarat-syarat ketenagakerjaan, hak pria dan

wanita untuk mendapatkan upah yang sama dan melaksanakan pekerjaan

sesuai martabat dan mendapat upah yang adil, hak atas jaminan sosial untuk

hidup layak serta perkembangan pribadi yang utuh.27

D. JENIS-JENIS HAK KESEJAHTERAAN

Pada dasarnya buruh sangat memerlukan hak kesejahteraan dari tempat

yang mereka bekerja. Dimana mereka harus mendapatkan hak yang sama dari

26

Fitriani A Sjarif, Artikel Hak Atas Kesejahteraan, (Jakarta, 2011),h.2

27

Ibid.,h.5.

Page 47: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

35

pegawai kerja lainnya tanpa adanya diskriminasi antar sesama golongan

pekerja tersebut diantaranya yaitu dengan adanya perlindungan ekonomis

yang harus mereka dapatkan sewajarnya sebagai pekerja,.

Perlindungan ekonomis pada hakikatnya adalah bertujuan agar buruh

dapat menikmati penghasilan secara layak yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari baik bagi dirinya sendiri maupun bagi anggota

keluarganya secara layak.28

Berangkat dari hakikat tujuan perlindungan ekonomis tersebut

sebenarnya telah diatur didalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan sebagaimana diatur didalam Pasal 99 Bagian Ketiga tentang

Kesejahteraan.

“(1) Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh

jaminan sosial tenaga kerja”

“(2) Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Sehingga perlindungan ekonomis yang harus para pekerja dapatkan dari

itu semua, diantaranya, yaitu:29

1. Upah

28

Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.76.

29

Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.7.

Page 48: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

36

Upah sebagai salah satu esensi perjanjian kerja merupakan

faktor penting yang menentukan ada tidaknya suatu hubungan kerja.

Disamping itu upah juga merupakan masalah yang kotorversial,

karena upah selalu menjadi ittik-tolak menjadi pertentangan antara

pekerja dengan pengusaha. Hal ini disebabkan masing-masing pihak

melihat upah dari segi kepentingan masing-masing yang berbeda

antara satu sama lain. Hal ini menimbulkan konsekuensi belum

ditemukannnya perumusan upah yang standar.30

Dalam Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1981 tentang

Perlindungan Upah, dirumuskan disana:

“Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha

pada buruh untuk sesuatu pekerja/jasa yang telah atau akan

dilaksanakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut

suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan dan dibayarkan

atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh,

termasuk tunjangan baik untuk buruh maupun bagi keluarganya”31

2. Jaminan Sosial

30

Abdul Rachman Budiono, Hukum Perburuhan di Indonesia, (Jakarta: Rja Grafindo

Persada, 1997),h.35.

31

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah.

Page 49: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

37

Pada hakikatnya jaminan sosial adalah bagian dari kesejahteraan

buruh yang diterimanya sebagai tambahan untuk menjamin

penghidupan yang layak sesuai dengan kemanusiaan.

Senada dengan pengertian tersebut ILO merumuskan Jaminan

Sosial sebagai berikut :

“Jaminan sosial merupakan suatu usaha pemerintah untuk

melindungi buruh dari tekanan ekonomi yang dapat menyebabkan

hilangnya penghasilan, misalnya karena sakit atau cacat akibat

kecelakaan kerja, pensiun, dan sebagainya.” 32

Kemudian di dalam Pasal 29 bagian (2) dan (3) Permenakertrans

No.39 tahun 2012 menjelaskan bahwa:

“(2) dalam hal hubungan kerja didsarkan atas perjanjian kerja

waktu tertentu yang objek kerjanya tetap ada sebagaimana dimaksud

pada penjelasan ayat (1), sekurang-kurangnya harus memuat:

a. Jaminan kelangsungan bekerja

b. Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja/buruh sesuai dengan

peratura perundang-undangan dan yang diperjanjikan;dan

c. Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi pergantian

perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh untuk menetapkan

upah

32

Iman Sjahputra Tunggal, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Havarindo,

2005), h.42.

Page 50: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

38

“(3) hak-hak pekerja/buruh yang sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b meliputi:

a. Hak atas cuti apabila telah memenuhi syarat masa kerja;

b. Hak atas jaminan sosial;

c. Hak atas tunjangan hari raya;

d. Hak istirahat paling singkat 1 (satu) hari dalam 1 (satu)

minggu;

e. Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri

oleh perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh sebelum

perjanjian kerja waktu tertentu berakhir bukan karena

kesalahan pekerja;

f. Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari

akumulasi masa kerja yang telah dilalui;

g. Hak-hak lain yang telah diatur dalam peraturan perundang-

undangan dan/atau perjanjian kerja sebelumnya.

Page 51: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

39

BAB III

PROFIL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

A. Sejarah Singkat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Komunikasi dan Informatika

Pusdiklat Kementerian KOMINFO bisa dibilang cukup tua karena

mengingat sejarah berdiri Kementerian ini pada tahun 1945 setelah

kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak saat itu sampai saat ini sempat

beberapa kali ganti nama, awal nama Kementerian ini adalah Pusdiklat

Penerangan sampai tahun 1975. Kemudian berganti lagi menjadi Balai Diklat

Departemen Penerangan (DEPPEN) pada tahun 2001, lalu berganti nama lagi

pada tahun 2005 menjadi Pusdiklat Departemen KOMINFO dan sampai

sekarang menjadi Pusdiklat Kementerian KOMINFO.

Peranan Deppen semestinya terbatas pada fungsi membangun dan

menggerakkan sistem akses informasi timbal-balik antara pemerintah dan

publik. Dengan kata lain, Deppen tak akan beranjak jauh dari fungsi-

fungsi public service pada ranah informasi dan komunikasi.

Namun sejarah mencatat, di bawah kendali Menteri Mashuri dan Ali

Murtopo, Deppen secara sistematis mengalami reinkarnasi menjadi

perangkat ideologis-represif negara Orde Baru. Lingkup-kerjanya bukan

39

Page 52: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

40

sekedar membangun komunikasi politik pemerintah dengan publik, namun

juga mensukseskan program-program pemerintah, menjaga legitimasi

kekuasaan dan ketertiban umum. Pada tataran praksis, wewenang Deppen

mencakup tindakan-tindakan represif yang dianggap perlu terhadap institusi

atau individu pers yang “anti-pemerintah” serta unsur-unsur sipil yang berani

menentang konsensus-konsensus nasional yang telah ditetapkan negara.

Deppen dilahirkan untuk menjadi pusat indoktrinasi negara Orde Baru

tentang “pembangunan nasional”, “cita-cita Orde Baru”, “semangat nasional

Pancasila”, serta “kepribadian nasional”. Dengan sikap tinggi-hati, Deppen

memposisikan dirinya sebagai “juru penerang” yang akan membawa bangsa

Indonesia menjadi bangsa yang “optimis, bersikap mental positif, serta

mempunyai kesadaran bernegara”. (Dhakidae 1991).

Dalam kerangka indoktrinasi itu, Negara Orde Baru kemudian

mengintrodusir terminologi “jurnalisme pembangunan”, “jurnalisme

Pancasila” serta “pers yang bebas dan bertanggung jawab”. Pers ditempatkan

sebagai bagian integral dari sistem penerangan nasional dan harus bertekuk

lutut di bawah kontrol Menteri Penerangan (dan Menkopolkam). Pers tak

pernah leluasa menjalankan fungsi kritik karena selalu dibenturkan pada

tanggung jawab menjaga ketertiban umum, menjaga wibawa pemerintah dan

turut “meletakkan dasar-dasar bagi stabilitas dan keamanan nasional”.

Sebagai pemegang otoritas penuh untuk mengeluarkan dan mencabut izin

terbit (SIUPP) dan akreditasi wartawan, Penasehat Dewan Pers, serta

Page 53: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

41

penentu kebijakan distribusi kertas, Menteri Penerangan secara efektif dapat

menjalankan fungsi “polisional” terhadap pers. Pembungkaman terhadap

institusi/individu pers yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dapat

dilakukan kapan saja, tanpa melalui proses peradilan dan tanpa

mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar.

Alih-alih membangun proses komunikasi timbal-balik antara negara dan

masyarakat, sepanjang Orde-Baru Deppen terus-menerus memperagakan

aksi-aksi sepihak negara dalam “menertibkan” ruang-publik. Tak pelak Orde

Baru menjadi periode panjang dimana tindakan “penerangan” secara radikal

mengalami transformasi makna dari sekedar tindakan “memberitahukan”

menjadi tindakan “memaksakan tafsir kebenaran”, dari sekedar tindakan

“mengkomunikasikan” menjadi upaya untuk “menyeragamkan pikiran”.

Pusat Diklat Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai

salah satu unit kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika, tugas

pusdiklat adalah mendidik pegawai Kementerian Kominfo sesuai dengan

kompetensi yang di butuhkan melalui berbagai jenis diklat dan program.

B. Visi dan Misi

Apabila ingin mendirikan sebuah perusahaan atau instansi, yang terlebih

dahulu kita harus mendefinisikan visi kemudian mendefinisikan yang sesuai

untuk mencapai visi tersebut. Tetapi pada beberapa perusahaan yang sudah

berdiri, biasanya (sebagian besar) misi perusahaan telah ditentukan dalam

Page 54: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

42

anggaran dasar perusahaan tersebut, jadi pemimpin perusahaan itu akan

menetapkan visi perusahaan tersebut, jika pemilik/pendiri perusahaan belum

menentukan sebelumnya.1

Misi adalah jalan pilihan yang disepakati bersama oleh seluruh anggota

organisasi untuk menuju ke masa depan. Misi harus menjanjikan adanya

profitable customer-customer yang menjanjikan arus pendapatan masuk yang

memadai untuk menutup total biaya dan investasi yang dilakukan oleh

perusahaan. Visi adalah gambaran kondisi masa depan perusahaan yang akan

diwujudkan melalui misi pilihan.2

Sehingga didalam sebuah perusahan antara visi dan misi harus ada

keterkaitan antara keduanya, agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan

maksimal dan para pekerja pun mempunyai rasa tanggung jawab dalam

bekerja, seperti yang terdapat didalam Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam peningkatannya

terhadap pengembangan SDM yang sangat mendesak dalam menghadapi

tugas Kementerian Kominfo kedepan yang semakin berat, oleh karena itu isi

dan misinya yaitu:

a. Visi Pusdiklat Kominfo

1 Jemsly Hutabarat dan Matani Husein, Operasionalisasi Strategi, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2004),h.23.

2 Muyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Salemba

Empat, 2007). h.11.

Page 55: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

43

Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Terdepan yang

Berkarakter Komunikasi dan Informatika dalam Meningkatkan

Kompetensi Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah

b. Misi Pusdiklat Kominfo

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dibidang teknis,

fungsional maupun manajerial yang didasarkan pada analisa kebutuhan

dan standar kompetensi.

C. Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Komunikasi dan Informatika

Setiap Perusahaan maupun instansi-instansi yang beraktifitas dalam

dunia kerja memiliki sebuah kinerja yang dapat menilai apakah perusahaan

tersebut dapat berjalan dengan baik mauun tidak, dengan cara melihat

bagaimana sistem yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut dalam setiap

aktifitas pekerjaannya dan dilakukan oleh para pekerja tersebut. Dengan

artian, setiap perusahaan atau instansi tersebut sangat bergantung dengan

kinerja yang dilakukan oleh para pekerja yang dilakukan pekerja tersebut

dalam perusahaannya, apabila perusahaannya berkeinginan untuk terus maju

dan berjalan dengan baik.

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat

kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan

Page 56: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

44

seseorang tidaklah efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang

jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam

perusahaan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

perusahaan untuk mencapai tujuan.3

Istilah kinerja atau prestasi kerja sebenarnya berasal dari bahasa Inggris

“performance”. Kamus The New Webster Dictionary yang memberikan tiga

arti bagi kata performance yang akan disebutkan dibawah ini :

1) Adalah prestasi yang digunakan dalam konteks atau kalimat misalnya

tentang mobil yang sangat cepat.

2) Adalah pertunjukkan yang biasanya digunakan dalam kalimat “folk

Dance Performance” atau “pertunjukan tarian rakyat”.

3) Adalah “pelaksanaan tugas” misalnya dalam kalimat “In Performing

his/her Duties”.4

Batasan mengenai kinerja (performance) sebagai “…the record of

outcomes produced on a specified job function or activity during a specified

time periode”. (catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan

tertentu). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa performance

3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2004), h.135.

4 Ahmad Ruky, Sistem Manajemen Kinerja, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002),

h. 140.

Page 57: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

45

atau prestasi adalah hasil atau apa yang keluar (outcomes) dari sebuah

pekerjaan dan kontribusi mereka pada organisasi.5

Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi

yang akurat dan otentik tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota

semakin akurat dan otentik informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian

kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi.6

Tujuan dari penilaian/prestasi kinerja sebagai berikut :

1) Meningkatkan prestasi pegawai.

2) Standar kompensasi yang layak.

3) Penempatan pegawai.

4) Pelatihan dan pengembangan.

5) Jenjang karir.

6) Penata staff.

7) Minimnya data informasi.

8) Kesalahan desain pekerjaan.

9) Peluang kerja yang adil.

10) Tantangan eksternal. 7

5 Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Andhi,

2003), h. 135.

6 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rinneka Cipta, 2001),

h. 423.

7 Ike Kusdhiyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Andhi,

2008), h.123-125.

Page 58: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

46

Pada prakteknya, kinerja karyawan senantiasa tergantung pada berbagai

hal. Sekarang ini, aspek stress akibat tekanan-tekanan dalam bekerja telah

dianggap sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu,

stress perlu di kondisikan pada posisi yang tepat agar kinerja juga akan

berada pada posisi yang optimal. Dengan tingkat psikoligis para pekrja yang

optimal dan baik, maka kinerja mereka pun dapat berjalan dengan baik.

Dalam kasus ini, misalnya mannajemen akan mengevaluasi kondisi stress

karyawan selalu didalam kondisi yang baik. Kondisi yang baik tersebut

memiliki tolak ukur. Karyawan dalam kondisi yang baik akan berkorelasi

positif dengan kinerjanya.8

Dengan demikian, kinerja yang terdapat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat di lihat

pada para pekerjanya, baik pegawai negeri, honorer, maupun otsourcing.

Karena kinerja pada Pusdiklat Kemenkominfo sebenarnya sangat tergantung

pada masing-masing jabatan yang sudah dibentuk oleh pusdiklat

kemenkominfo sebagai salah satu faktor yang sangat menunjang pada sistem

pekerjaan di Pusdiklat, seperti Cleaning Servise, Perawat, Pramubakti,

Dokter, Teknisi, Pengemudi, Security, dan para PNS.

Di dalam Pusdiklat Kemenkominfo menyediakan dokter dan perawat

karena Pusdiklat disini sangat memerlukan bagian medis tersebut, untuk

8 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2005), h.100.

Page 59: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

47

melayani para anggota pegawai yang sedang menjalankan diklat di Pusdiklat

Kemenkominfo tersebut.

Oleh sebab itu, dapat dikemukakan bahwa kinerja yang terdapat didalam

Pusdiklat Kemenkominfo sangatlah berjalan dngan baik karena ada

pembagian tugas yang sudah diberikan pada setiap pegawainya, dan kinerja

di pusdiklat kemenkominfo ini pun dari setiap tahun ke tahun mengalami

peningkatan, dan kedisiplinan serta memberikan pelayanan yang maksimal

kepada para anggota pegawai diklat, sehingga para anggota diklat sangat

merasakan kepuasan dengan pelayanan dari kinerja Pusdiklat Kemenkominfo

disini. Kinerja suatu perusahaan atau instansi pemerintahan dapat berjalan

dengan baik, hal itu dapat dilihat dengan susunan organisasi yang terdapat di

perusahaan atau instansi tersebut, oleh karena itu penulis dapat mejabarkan

tentang susunan organisasi yang terdapat didalam Pusdiklat Kemenkominfo,

yaitu :

1. Kepala Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Pegawai : Usuluddin, S.H, M.M

2. Kepala Bagian TU : Supriyanto, S.Sos, S.E, M.M

a. Kepala Sub

Bagian Kepegawaian : Adi Novian Prihantoro, S.kom

b. Kepala Sub

Bagian Keuangan : Raden Roro Ekarestu Widharti

c. Kepala Sub

Bagian Umum : Beny Adhi, S.Kom

Page 60: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

48

3. Kepala bidang Program

dan Evaluasi : Drs. Syamsu Aidil, M.M

a. Kepala Sub

Bidang Program

Diklat : Charviano Hardika

b. Kepala Sub

Bidang Kerja Sama

Diklat : Juliana Erlinar Harahap, S.E

c. Kepala Sub

BidangEvaluasi

dan Pelaporan Diklat : Darmayati Siregar, S.Sos

4. Kepala bidang

Penyelenggaraan : Drs. Sukaryana

a. Kepala Sub

Bidang diklat

Kepemimpinan : Dra. Sulastri

b. Kepala Sub

Bidang Fungsional : Farydayaty, S.Sos

c. Kepala Sub

Bidang Diklat Teknis : Indra Sofyan S.Sos

Kemudian susunan organisasi yang sudah terbentuk tersebut untuk

menjalankan kinerja nya dengan maksimal, mereka memiliki Peraturan

sendiri yang sudah terbentuk yang penulis jelaskan melalui lampiran-

lampiran penulisan skripsi ini. Selanjutnya dalam menjalankan kinerja yang

secara menyeluruh yang terdapat di Pusdiklat mak, pihak Pusdiklat memiliki

tugas dan fungsinya yaitu:

Page 61: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

49

Tugas dan Fungsi Pusdiklat KEMKOMINFO

Tugas dan Fungsi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan

Informatika Nomor : 17/PER/M.KOMINFO/10/2010 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah :

a. Tugas

Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

b. Fungsi

1) Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan umum.

2) Penyusunan program dan evaluasi.

3) Pelaksanaan penyeleggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai.

D. Perkembangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian

Komunikasi dan Informatika

Setiap perusahaan maupun instansi mempunyai perkembangan dari setiap

tahun ke tahun, namun hal itu semua kembali lagi pada kinerja masing-masing

para pegawai yang bekerja pada perusahaan atau instansi tersebut. Oleh karena

itu, setiap pegawai harus meningkatkan kinerjanya agar perkembangan

perusahaan atau instansi tersebut semakin lama semakin berkembang.

Page 62: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

50

Perkembangan suatu perusahaan dilihat dari beberapa faktor yaitu

diantaranya tenaga kerjanya, sistem perusahaan yang mengatur tenaga kerja

tersebut, serta fasilitas-fasilitas sebagai penunjang yang terdapat didalam

perusahaan. Apabila kinerja dari setiap pekerja pada perusahaan tersebuut bagus

maka perkembangan perusahaan pun semakin baik dan semakin berkembang,

dan juga apabila fasilitas-fasilitas tersedia dengan baik dan kondusif maka para

pekerja dapat bekerja dengan baik dan memaksimalkan kinerjanya diperusahaan

tersebut semakin bertambah besar, sehingga perkembangan perusahaan tersebut

semakin meningkat dari tahun ketahun. Namun hal itu harus ada anggaran dana

yang harus disiapkan dan dikeluarkan kepada perusahaan agar bisa

memaksimalkan semua faktor-faktor tersebut, seperti tenaga kerja, fasilitas, dan

lain sebagaianya.

Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan

Informatika perkembangannya tergantung pada setiap pegawai yang ingin

melakukan diklat yang diadakan oleh kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dimana hal tersebut sesuai deengan APBN Yang sudah diberikan dari

Pemerintah Kepada Kementerian negara, salah satunya kepada Kementerian

Komunikasi dan Informatika, dan disalurkan kepada Pusdiklat Kemenkominfo

tersebut. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara setiap tahun adalah rencana

keuangan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat

untuk satu tahun kedepan.

Page 63: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

51

Oleh karena itu, pada Pusdiklat Kemenkominfo, Perkembangan Pusdiklat

tersebut tergantung besarnya APBN yang diterima Pusdiklat dalam menjalankan

kinerja nya serta memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi peserta diklat.

Dalam prakteknya, APBN yang diberikan negara melalui Kemenkominfo

kemudian disalurkan kembali ke Pusdiklat Kemenkominfo tersebut setiap tahun

selalu meningkat berkisar antara 1-10% setiap tahunnya, dan kenikan tersebut

merupakan kenaikan yang relatif. Dengan pemberian APBN yang semakin

meningkat maka program yang diselenggarakan bagi Pusdiklat Kemenkominfo

menjadi lebih baik.

Page 64: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

52

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN TEMUAN DI LAPANGAN

A. Penerapan Outsourcing di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Penerapan outsourcing pada suatu organisasi akan membawa pengaruh

terhadap sistem organisasi yang ada. Selain itu penerapan outsouring juga

memberikan keuntungan srtategis, traktikal dan transformasional bagi

organisasi. Outsourcing juga mempengaruhi suatu organisasi secara

keseluruhan dalam hal : bentuk organisasi, pekerja, cara operasional, dan cara

pengukuran. Outsorcing mengubah suatu betuk organisasi bisnis dari bentuk

“monolitik” yang menjalin semua fungsi dan proses menjadi suatu bentuk

baru dimana bisnis inti yang membuat organisasi sukses, dikelilingi, dan

didukung oleh fungsi dan proses yang di outsource kepada perusahaan

penydia jasa.1

Praktek Outsourcing pada sistem outsourcing telah membuka peluang

munculnya perusahaan baru di bidang jasa outsourcing, dan pada sisi lain

telah memungkinkan perusahaan yang telah berdiri untuk melakukan efisiensi

melalui pemanfaatan jasa perusahaan outsourcing. Sistem outsourcing

1 Chandra Suwondo, Outsourcing Implementasi di Indonesia, (Jakarta : PT Gramedia,

2003), h.25.

Page 65: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

53

ditujukan untuk mengatasi beberapa permasalahan perekonomian2 oleh

karena itu , pekerjaan yang di outsourcing bukanlah pekerjaan yang

berhubungan langsung dengan inti bisnis perusahaan, melainkan pekerjaan

penunjang (staff level ke bawah), meski terkadang ada juga posisi manajerial

yang di outsourcing, namun tetap saja hanya untuk pekerjaan dalam waktu

tertentu.

Setelah dipaparkan bagaimana penerapan yang dilakukan suatu

perusahaan dalam pengelolaan outsourcing, maka di Pusdiklat

Kemenkominfo praktek Outsourcing sudah dilakukan sejak berdirinya

pusdiklat kemenkominfo ini, dengan artian, setiap pegawai dapat melamar

pekerjaan langsung ke Pusdiklat Kemenkominfo karena Pusdiklat

Kemenkominfo sendirilah yang mengatur dan mengelola sistem kepegawaian

para pekerja, dengan kata lain, Pusdiklat berperan penuh dalam perekrutan

para pegawai outsourcing yang bekerja di dalamnya dari tahun ke tahun.

Namun hal ini bertentangan dengan peraturan yang ada yaitu di Undang-

undang Ketenagakerjaan yang menjelaskan bahwa didalam Pasal 64

“perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada

perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau

penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis.”

Oleh karena itu pusdiklat dengan kata lain melakukan tindakan melawan

hukum dimana pihak pusdiklat bertentangan dengan peraturan yang sudah

2 Muhaimin Iskandar, kilasan tentang Hukum, Metro TV, 4 November 2010.

Page 66: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

54

dibuat sebelumnya yaitu Undang-undang Ketenagakerjaan, bahwa dalam

kegiatan outsourcing suatu perusahaan harus menggunakan perusahaan

rekanan dalam praktek kerjanya. Namun, pihak pusdiklat mengatakan bahwa

pengaturan jasa outsourcing sudah diatur sejak berdirinya Pusdiklat

Kemenkominfo ini dan terus diperbaharuui peraturannya dan yang terbaru

adalam peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 10

Tahun 2015, bahwa pihak Kementerian berhk melakukan pengatuan sendiri

dalam proses perekrtan karyawan outsourcing disini.

Apabila penulis telaah lebih lanjut mengenai prmasalahan pihak yang

mengatur outsourcing dikementerian ini, maka sebenarnya pengaturan

mengenai perekrutan sendiri tentang tenaga kerja yang dilakukan oleh

perusahaan, diatur juga didalam Pasal 35 ayat 1 “pemberi kerja yang

memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang

dibutuhkan atau melalui pelaksana penemptan tenaga kerja.” Dan ditambah

dengan Pasal 37 ayat (1), “Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) terdiri dari: (a) instansi pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan (b) lembaga swasta

berbadan hukum.” Dan dilengkapi dengan Pasal 56 ayat (1), “Perjanjian kerja

dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.”

Dengan penjelasan tersebut yang telah ada di peraturan Undang-undang

ketenagakerjaan, maka pihak pusdiklat dapat dikatakan lekakukan tindakan

melawan hukum, karena yang telah dijelaskan didalam pasal 37 tersebut.

Page 67: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

55

Jadi, pihak Pusdiklat berhak melakukan perekrutan sendiri untuk mengatur

serta mengolah para pekerja outsourcing yang bekerja di Pusdiklat

Kemenkominfo ini. Dengan catatan, bahwa setiap instansi pemerintah atau

perusahaan yang berbadan hukum melakukan perekrutan sendiri tenaga

kerjanya tersebut, maka pihak perusahaan berhak memberikan perlindungan

yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, pemberian upah, dan kesehatan

baik mental maupun fisik tenaga kerja. Dan pihak Pusdiklat harus

menetapkan sistem seperti itu dalam pengturan para pekerjanya tersebut

termasuk pekerja outsourcing.

Namun, dengan munculnya peraturan pemerintah pada tahun depan yang

menetapkan bahwa lingkungan suatu kementerian harus menggunakan jasa

outsourcing dari perusahaan penyalur. Oleh karena itu, Pusdiklat

Kemenkominfo harus menggunakan rekanan dibawah PT dan CV penyalur

tenaga kerja outsourcing dalam kinerja di Pusdiklat Kemenkominfo. Namun,

pihak Kasubag Kepegawaian dapat merekomendasikan para pekerja

outsourcingnya yang kinerjanya lebih baik dan terus meningkat untuk tidak

bekerja melalui jasa penyalur outsourcing.

Penerapan outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo sangatlah berjalan

dengan baik, dimana para outsourcing tetap menjalankan kinerjanya dengan

maksimal sesuai dengan tanggung jawab yang mereka emban masing-masing.

Perolehan data yang didapatkan dari penulis bahwa Pegawai outsourcing

yang bekerja di Pusdiklat Kemenkominfo berjumlah sebanyak 45 orang

Page 68: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

56

dimana diantaranya terdisi dari, driver, pramubakti, cleaning servis, dokter,

perawat, dan teknisi termasuk didalamnya pegawai honorer yang dapat

dikatakan sebagai pegawai outsourcing diligkungan Pusdiklat

Kemenkominfo.

Pegawai honorer disinipun sudah ditentukan masa kerjanya, mereka tidak

dapat melakukan pengangkatan karir apabila mereka belum mencapai masa

kerja yang sudah ditentukan oleh Pusdiklat Kemenkominfo, misalnya 15

tahun kerja. Oleh karena itu, apabila pegawai honorer ingin mengajukan

pengangkatan jabatannya menjadi PNS sebelum 15 tahun, pengajuan mereka

pun tidak dapat diterima oleh pihak Pusdiklat Kemenkominfo karena belum

sesuai dengan masa kerjanya. Kemudian, penulis mengemukakan dari

pemamaparan yang didapatkan dari perolehan data di Pusdiklat

Kemenkominfo, bahwa kedepannya setiap kementerian mendapatkan

monotarium yang dikeluarkan oleh Peraturan Presiden dan PerMen bahwa

tidak ada pengangkatan kembali bagi karyawan honorer menjadi PNS,

kecuali pada dunia medis atau tenaga pendidikan.

Pusdiklat Kemenkominfo menerapkan jasa outsourcing karena agar para

pegawai di Pusdiklat tidak terjadi tumpang tindih dalam hal pekerjaan,

seperti, dimisalkan pegawai PNS yang bekerja sebagai koordinator peserta

Diklat menjalankan pekerjaan juga sebagai driver atau membersihkan

halaman, dan hal itu tidak akan terjadi, karena fungsi utama di Pusdiklat

Kemenkominfo yaitu menjalankan kinerja Pusdiklat agar para Diklat

Page 69: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

57

merasakan kepuasan setelah melakukan diklat yang telah diselenggarakan di

Pusdiklat Kemenkoinfo. Oleh karena itu, Pusdiklat menerapkan sistem

outsourcing dengan pembagian tugasnya masing-masing dan harus berjalan

dengan tanggung jawabnya masing-masing.

Sistem outsourcing di lingkungan Pusdiklat Kemenkominfo pun harus

berjalan dengan maksimal dengan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan

oleh Pusdiklat Kemenkominfo tersebut. Harus ada evaluasi dan koordinator

langsung dilapangan yang mengaawsi secara langsung penerapan dari sistem

outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo. Seperti, Kedisiplinan dalam soal

absensi para pegawai outsourcing yaitu, kedisiplinan dari awal masuk kerja

sampai waktu pulang kerja, keterlambatan kehadiran dan tepat waktunya

kehadiran para pegawai serta pekerjaan mereka di lapangan seperti apa,

semua itu dikontrol dan terus diawasi oleh koordinator kepegawaian

Outsourcing di Pusdiklat Kemenkoinfo. Berdasarkan data yag diperoleh

penulis, pihak Koordinator kepegawaian di Pusdiklat sangat puas dengan

kinerja outsourcing mereka yaitu apabila di persentasekan 80 persen bagus

kinerjanya sedangkan 20 persen mereka belum maksimal bekerjanya.

Dalam penerapan outsourcing terdapat beberapa alasan startegis untuk

melakukan outsourcing di perusahaan yaitu :

1. Keuntungan strategik merupakan keuntungan yang bertujuan untuk

jangka panjang

Page 70: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

58

2. Keuntungan taktikal merupakan keuntungan yang dikaitkan dengan

kegiatan operasi perusahaan

3. Keuntungan transformasional merupakan keuntungan untuk

melakukan perubahan 3

Sehingga dengan menerapkan sistem outsourcing di suatu perusahaan,

maka suatu perusahaan memperoleh keuntungan-keuntungan, yaitu :

1. Dengan melimpahkan hal-hal operasional pada pihak lain

(perusahaan outsourcing), perusahaan dapat meningkatkan fokus

bisnisnya (core business),

2. Outsourcing membuat risiko operasional prusahaan dapat terbagi

kepada pihak lain.

3. Sumber daya perusahaan yang ada bisa dimanfaatkan untuk

kebutuhan yang lain.

4. Mengurangi biaya pengeluaran (capital expenditure) karena dana

yang sebelumnya dipergunakan untuk investasi, bisa difungsikan

sebagai biaya operasional.

5. Perusahaan dapat memperkerjakan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkompeten, karena tenaga kerja yang disediakan oleh

3 Chandra Suwondo, Outsourcing; Implementasi di Indonesia, (Jakarta: Elex Media

Computindo), h.11-13.

Page 71: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

59

perusahaan outsourcing adalah tenaga yang sudah terlatih sehingga

hampir pasti berkompeten dalam bidangnya.4

Sehingga penerapan outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo sangat

lah menguntungkan bagi Pihak Pusdiklat dikarenakan para pegawai dapat

tetap okus dengan pekerjaan yang mereka jalani masing-masing tanpa

memikirkan pekerjaan lainnya, dan para pekerja outsourcing tersebut pun

dilindungi dalam hal pengupahan, dikarenakan sistem pengupahan

diberikan secara langsung kepada pekerja outsourcing tanpa melalui

perantara penyalur jasa outsourcing, karena Pusdiklat Kemenkominfo

sendiri lah yang mengatur dan mengolah para pekerja outsourcing

tersebut.

B. Hak Kesejahteraan yang Diperoleh Pekerja Outsourcing

Hak kesejahteraan sendiri timbul karena untuk menunjang kinerja para

pekerja di perusahaan, dengan kata lain kesejahteraan sangat diperlukan bagi

setiap pekerja, baik pekerja tetap maupun pekerja kontrak seperti

outsourcing, dengan adanya kesejahteraan, maka mereka dapat bekerja

dengan sangat optimal dan maksimal karena mereka bisa mendapatkan hak

nya yaitu hak kesejahteraan dari perusahaan tersebut.

Kesejahteraan buruh merupakan suatu pemenuhan kebutuhan dan atau

keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah baik di dalam hubungan

4 Komang Priambada dan Agus Eka Maharta, outsourcing Versus Serikat Pekeja,

(Jakarta : Alih Daya Publishing, 2008), h.74.

Page 72: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

60

kerja maupun di luar hubungan kerja yang secara langsung maupun tidak

langsung dapat mempertinggi produktifitas kerja sehingga sumber daya

manusia di Pusdiklat Kemenkominfo dapat tercapai.

Pada Pusdiklat Kemenkominfo peraturan mengenai hak kesejahteraan

telah dibuat oleh pihak Pusdiklat, dimana didalamnya terdapat peraturan-

peraturan serta hak-hak pekerja outsourcing tersebut yang tertuang di dalam

suatu perjanjian kontrak antara pekerja dengan pihak Pusdiklat.

Peraturan yang berisi hak kesejahteran para pekerja outsourcing ini

dibuat sendiri oleh pihak Pusdiklat yang berpedoman dengan peraturan

perundangan-undangan serta peraturan-peraturan ketenagakerjaan lainnya,

karena seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya bahwa pihak

Pusdiklat sendirilah yang mengatur serta mengolah para pekerja outsourcing

tersebut. Hak- hak kesejahteraannya tersebut meliputi, pengupahan yang

diberikan setiap bulannya, waktu kerja dan istirahat, upah lembur, tetapi di

Pusdiklat tidak menerapkan Cuti bagi pegawai outsourcing. Karena

sesungguhnya kesejahteraan pegawai tertuang dalam sistem pengupahan yang

sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga para pekerja outsourcing

dapat bekerja dengan baik.

Selanjutnya pengeluaran biaya perusahaan untuk kesejahteraan buruh

atau biaya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produk atau jasa

yang dihasilkan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi produktifitas dan

kinerja suatu perusahaan. Anggaran untuk biaya tenaga kerja berasal dari

Page 73: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

61

penerimaan (income) perusahaan. Dengan sendirinya anggaran untuk biaya

tenaga kerja sangat tergantung pada kelancaran penerimaan perusahaan.5

Program kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan, lembaga atau

organisasi pada pegawainya hendaknya bermanfaat, sehingga dapat

mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang efektif. Program

kesejahteraan karyawan sebaiknya sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan dan tidak melanggar peraturan pemerintah.

Adapun tujuan program kesejahteraan pada pegawai adalah :

1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai dengan

perusahaan.

2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai

beserta keluarganya.

3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktifitas pegawai.

4. Menurunkan tingkat absensi. Dan labour turn over.

5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta

nyaman.

6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai

tujuan.6

5 Jurnal Analisis Sosial, Upah Minimum dan Kesejahteraan Buruh: Peluang dan

Tantangan bagi Serikat Buruh, (Akatiga: Vol. 7, No. 1, 2002 )

6 Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2005), h.187.

Page 74: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

62

C. Hubungan Dalam Penerapan Hak Kesejahteraan yang Diperoleh

Pekerja Outsourcing Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan

No. 13 Tahun 2003

Dalam merekrut pekerja outsourcing Pusdiklat mengategorikan

pekerjaan-pekerjaan yang dapat dijadikan tenaga alih daya (outsourcing)

yaitu seperti cleaning service, pengemudi, security, pramubakti. Dan selain

itu pula dokter serta perawat dan teknisi dikategorikan pula sebagai

outsourcing. Hal ini dikarenakan pusdiklat membutuhkan perawat dan dokter

hanya pada saat diklat berlangsung, dan tidak terlalu terfokus dalam

pekerjaan harian di Pusdiklat.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2012 tentang

Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan

Lain Pasal 17 ayat 3 di kemukakan bahwa para pekerja penunjang yang dapat

di outsourcingkan yaitu:

1. Usaha pelayanan kebersihan (cleaning service)

2. Usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering)

3. Usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan)

4. Usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan

5. Usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh

Waktu kerja yang diberikan Pusdiklat Kemenkominfo bagi pekerja

outsourcing yaitu 6 hari kerja dalam 1 minggu serta mendapatkan waktu

istirahat mingguan yaitu 1 hari, di hari sabtu para pekerja outsourcing tetap

Page 75: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

63

masuk tetapi hanya setengah hari dari waktu kerja yang sudah di tentukan

yaitu dari pukul 07.30 WIB sampai 12.00 WIB.

Waktu istirahat tahunan atau dapat dikatakan cuti tahunan setiap pegawai

outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo tidak dapat diberikan apabila

pekerja belum bekerja selama 2 tahun, dan apabila pekerja sudah bekerja

selama lebih dari jangka waktu yang di tentukan, pekerja dapat mengajukan

cuti dan pengajuan cuti tersebut pun sudah ditentukan berapa lama hari untuk

cuti. Apabila pekerja yang belum mencapai 2 tahun masa kerjanya, pekerja

outsourcing dapat mengajukan izin, dan setiap 1 kali izin mereka mendapat

potongan gaji perhari sebanyak 0.5 persen/30 menit. Dengan total 3 persen

dalam sehari melakukan izin kerja.

Setiap pekerja outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo mendapatkan hak

memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan pekerja

outsourcing yaitu tersedianya jasa medis, dengan 1 orang dokter dan 1 orang

perawat, namun status mereka pun sama yaitu sebagai tenaga kerja

outsourcing yang hanya sebagai jasa penunjang di perusahaan. Penyediaan

terseut telah diatur oleh sistem manajemen kepegawaian yang sudah diatur

dan ditetapkan oleh Pusdiklat Kemenkominfo. Sebagaimana yang dijelaskan

di dalam Undang-undang Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat 1:

“Setiap Buruh pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

b. Moral dan kesusilaan; dan

Page 76: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

64

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama.”

Kemudian pengaturannya pun kembali diatur didalam Pasal 87 ayat 1,

yaitu :

“setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”

Setiap Sistem pengupahan yang dilakukan oleh Pusdiklat Kemenkominfo

kepada para pekerja outsourcing yaitu ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan

yang mereka jabati, yaitu:

Jenis Pekerjaan Honorarium

Satpam dan Pengemudi Rp. 2.400.000

Petugas Kebersihan dan Pramubakti Rp. 2.200.000

Tenaga Teknisi Rp. 2.200.000

Dokter Rp. 2.500.000

Perawat Rp. 2.200.000

Pengupahan disini pun secara langsung diberikan kepada para pekerja

setiap akhir bulan. Upah diberikan kepada buruh apabila ia melakukan atau

dianggap melakukan pekerjaan. Memperoleh upah merupakan tujuan utama

buruh melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, kesinambungan atau keterus

Page 77: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

65

meneursan penerimaan upah ini harus diperhatikan.7 Kebijakan pengupahan

disini di atur di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 88 ayat 1:

“setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Kemudian, sistem pengupahan sendiri telah diatur besar minimum yang

dibayarkan oleh pekerja berdasarkan besarnya UMP yang ditetapkan oleh

Gubernur Provinsi setempat, sesuai dengan pasal 89 ayat 3 :

“upah minimum yang diberikan ditetapkan oleh Gubernur dengan

memperhatikan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau

Bupati Walikota.”

Kemudiaan jika kita telaah lebih lanjut tentang besarnya sistem

pengupahan yang ada di Pusdiklat Kemenkominfo tersebut jelas terdapat

perbedaan dimana mereka mendapatkan upah yang tidak sesuai dengan

besarnya UMP (Upah Minimum Pekerja) sebesar Rp. 2.700.000. karena di

dalam Pasal 90 ayat 1 di jelaskan, bahwa :

“pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89”

Selanjutnya apabila pekerja telat atas kehadiran maka pekerja tersebut

mendapatkan potongan sebagaimana yang sudah saya jelaskan di bab

sebelumnya atau dapat diakatakan sebagai upah kotor.

Upah kotor adalah gaji pokok dan tunjangan tetap yang kita terima

sebelum dilakukan pemotongan-pemotongan. Upah bersih yang didapat

7 Abdul Rachman Budiono, Hukum Perburuhan di Indonesia (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1997 ), h.235.

Page 78: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

66

pekerja tiap bulan biasa kita kenal dengan istilah “take home pay”. Perbedaan

antara upah kotor dan upah bersih disebabkan oleh adanya pemotongan-

pemotongan gaji, seperti; Pemotongan upah karena absen tanpa alasan yang

jelas.

Secara hukum, apabila pekerja tidak bekerja, maka upah tidak dibayar

(Pasal 93 ayat 1 UU No.13/2003). Namun, pemotongan upah pekerja yang

tidak masuk kerja tidak dapat dilakukan begitu saja, karena berdasarkan

Undang-Undang 13 tahun 2003, pekerja dilindungi haknya untuk

mendapatkan upah penuh untuk hari atau hari-hari ia tidak masuk bekerja,

antara lain dalam hal pekerja tidak masuk kerja karena sakit, menjalani cuti

yang merupakan haknya, menikah, menikahkan anaknya, sedang haid bagi

pekerja perempuan, atau ada anggota keluarga (orang tua, mertua, keluarga

dalam satu rumah) meninggal dunia.

Lembur dapat di berikan kepada pegawai apabila ada kegiatan yang

dilakukan Pusdiklat apabila berlangsungnya diklat dengan dana yang berasal

dari Kementerian/Lembaga/Badan baik pusat ataupun daerah yaitu Rp 50.000

sampai Rp. 100.000 perhari.

Masa Kerja diberikan kepada pekerja sesuai dengan kontrak yang berlaku

dimana di dalam kontrak kerja tersebut dijelaskan bahwa masa kerja suata

pegawai yaitu selama 1 tahun, dan dapat diperpanjang apabila kinerja mereka

bagus dan dapat dipertanggung jawabkan, selama pekerjaan mereka yang

mereka kerjakan. Dengan kata lain, mereka dapat bekerja kembali setelah

Page 79: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

67

kontrak kerja mereka dapat diperpanjang sesuai dengan kebijakan peraturan

dari Pusdiklat Kemenkominfo yang membuatnya.

Bagi pekerja wanita hak kesejahteraan mereka tidak sama dengan pekerja

outsourcing berjenis kelamin laki-laki, dimana apabila pekerja wanita

tersebut sedang hamil dan ingin melahirkan maka mereka dapat diberikana

cuti oleh Pusdiklat Kemenkominfo yang telah sesuai dengan Undang-undang

yang belaku yaitu mendapatkan cuti kelahiran selama 2 bulan. Dalam

kaitanya dengan lembur, banyak peraturan yang tidak mengizinkan pekerja

wanita untuk bekerja di malam hari, kecuali karena sifat dan jenis

pekerjaannya harus dilakukan oleh wanita. 8

Tetapi di Pusdiklat Kemenkominfo pekerja lembur bagi wanita disini

tidak ditetapkan atau dalam artian pekerja lembur bagi wanita ditiadakan,

karena pihak Pusdiklat sangat menghargai pekerja wanita dalam

memperkerjakannya sebagai pegawai.

Dalam hak kesejahteraan, setiap pekerja dapat dikatakan sejahtera apabila

para pekerjanya tersebut mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka

dapatkan, tetapi bukan berarti buruh dapat menuntut hak yang harus mereka

dapatkan tanpa mengepentingkan kewajiban yang ada didalam tanggung

jawab mereka sebagai pekerja. Mereka harus seimbang antara kewajiban

yang mereka kerjakan dan juga hak yang mereka dapatkan.

8 Iman Sjahputra Tunggal, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Havarindo,

2005), h.46.

Page 80: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

68

Hak-hak kesejahteraan yang mereka dapatkan tidak seluruhnya dirasakan

oleh para pekerja outsourcing di Pusdiklat Kemenkominfo, diantaranya yaitu,

mereka tidak mendapatan cuti tahunan tetapi mereka mendapatkan jatah libur

tahunan sesuai perkalenderan yang ada dan masuk kembali sesuai tanggal

aktif kerja kembali. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan Pasal 9 ayat 2 bagian c yaitu :

“cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah

pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara

terus menerus.”

Namun apabila ingin mengajukan cuti diluar cuti tahunan, para pekerja

berhak mengajukan surat izin yang ditujukan kepada kepala Pusdiklat

Kemenkominfo. Dan cuti tahunan tersebut dapat diajukan bagi pegawai

outsourcing yang sudah bekerja selama 2 tahun, apabila belum sesuai dengan

masa kerjanya yang sudah ditentukan, maka pekerja tersebut tidak

mengajukan cuti, melainkan izin kerja, dan izin kerja tersebut dapat

dikenakan potongan gaji per harinya saat mereka melakukan izin kerja.

Selanjutnya para pekerja tersebut tidak mendapatkan jaminan sosial atau

sekarang disebut sebagai BPJS, BPJS merupakan jaminan sosial yang

diberikan pemerintah kepada para pekerja dalam tujuan untuk

menyejahterakan para pekerja dalam kehidupannya. Selain itu, pekerja

outsourcing tidak mendapatkan tunjangan atas hari raya, hal tersebut sangat

di prihatinkan dimana para pekerja tersebut tidak mendapatkan jaminan yang

Page 81: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

69

seharusnya mereka dapatkan dalam kelangsungan hidupnya sehingga

kehidupannya menjadi sejahtera.

D. Analisis Penulis

Bekerja merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh setiap

manusia demi kelangsungan hidupnya, bekerja disini bagi seorang muslim

adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh

aset, fikir dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakan arti

dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukan dunia dan

menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik, atau

dengan kata lain bekerja berarti memanusiakan manusia.9 Seperti yang

tercantum didalam Al Quran surat At-Taubah ayat 105 :

وست ردونإىل نلموأمن وٱهعملكمورسوله,ولل ٱعملوافسي رىٱوقل

كنتمت عملونئعلمٱلغيبوٱاش هدةف ي نب ﴾ ۱٥٠( : ۹التوبة) ﴿كمبا Artinya: dan katakanlah, “bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat

pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib yang nyata,

lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

9 Muchlis M. Hanafi, Kerja dan Ketenagakerjaan, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf

Al-Quran, 2010).h.28

Page 82: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

70

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa setiap orang diperintahkan

untuk berusaha dalam usaha ekonomi yaitu dengan bekerja.10

bekerja

merupakan pondasi penting dalam kehidupan, dimana dengan bekerja maka

kehidupan setiap manusia dapat sejahtera, namun jika dilihat mengenai

kesejahteraan, tidak semua pekerja dapat dikatakan sejahtera. Kesejahteraan

menunjuk ke keadaan dimana kondisi manusia didalamnya dalam keadaan

makmur, sehat dan damai.

Kesejahteraan berkaitan erat dengan keadilan, pada hakekatnya sebelah.

Keadilan berhubungan erat dengan tingkah laku, tingkah laku yang dapat

diterima dalam sebuah komunitas yang menjain rasa percaya satu terhadap

yang lain, yang tidak dapat dinilai dengan materi, tetapi dengan nurani yang

manusiawi.11

Di dalam Surat Al Ma’idah ayat 8:

لل هشهدآءبالقسطيآي هاال ذ واليرمن كم ينامن واكون واق و اميقوالا هواقرب للتقواى اعدلوا ا اال ت عدلوشنآنق ومعلى ان لا وات

بماتعملون ﴾ ۸( : ٠املاءدة ) ﴿خبي

Artinya: Wahai orang-orang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak

keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah

kebencinmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

Berlaku adilah. Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah

kepada Allah, sungguh Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

10

Muhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, (Jakarta: Amzah, 2013), h.62

11

Kumpulan Beberapa Artikel, Keadilan Sosial, Jakarta, Kompas, 2004, h.237.

Page 83: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

71

Namun dalam kehidupan sosial masyarakat pengertian keadilan baik

sebagai sifat orang perorang mauun sebagai konsep sangat sulit untuk

diuraikan apalagi untuk dilaksanakan12

sehingga konsep negara menuju

kesejahteraan masyarakat selalu saja mengalami pergesekan serta

penyimpangan dari masa ke masa da menimbulkan antitesa baru dari keadaan

sebelumnya yang dianggap mampu mensejahterakan masyarakat.

Pusdiklat Kemenkominfo menurut penulis dalam memperkerjakan

pekerja outsourcing belum dapat dikatakan adil, dikarenakan para pekerja

outsourcing disini belum sepenuhnya sejahtera. Menrut pendapat penulis,

pekerja outsourcing disini bisa dikatakan sejahtera apabila peraturan

mengenai outsourcing dapat dibuat dengan melalui perusahaan penyalur

outsourcng yaitu rekanan dengan Pusdiklat Kemenkominfo.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab-bab penyusunan skripsi diatas

sebelumnya, bahwa pihak Pusdiklat sendiri yang turun tangan dalam

pengaturan dan perekrutan pekerja outsourcing tersebut, sehingga peraturan

yang dibuat tidak sepenuhnya berisi aspirasi para pekerja outsourcing dalam

kesejahteraannya.

Permasalahan tersebut tertuang pada Pasal 35 ayat (1), “Pemberi kerja

yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang

dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.” Dan ditambah

dengan Pasal 37 ayat (1), “Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana

12

Ibid, h.13.

Page 84: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

72

dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) terdiri dari: (a) instansi pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan (b) lembaga swasta

berbadan hukum.” Dan dilengkapi dengan Pasal 56 ayat (1), “Perjanjian kerja

dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.”

Dengan menetapkan peraturan dalam perekrutan sendiri tentang pekerja

outsourcing, maka dapat terjadi pemotongan upah yang besar bagi para

pekerja. Jika perusahaan outsourcing tidak ada, perjanjian kerja untuk waktu

tertentu pasti dilakukan oleh perusahaan pemberi kerja secara langsung,

dengan begitu tidak ada pemotongan upah. Pekerja akan mendapat upah

penuh, walau status masih pekerja kontrak. Seperti yang disebutkan di atas,

pemotongan bisa mencapai 20 atau bahkan 30 persen dari upah yang

diberikan pemberi kerja. Hal ini terlihat didalam pekerja outsourcing di

Pusdiklat bahwa ada pemotongan kerja apabila pekerja tidak disiplin dalam

absensinya dan apabila mengajukan izin.

Dampak selanjutnya yaitu, jaminan sosial tenaga kerja tidak diurus.

Jaminan sosial cenderung ditunda-tunda atau terkadang tidak jelas kabarnya

walau sudah dilakukan pemotongan dari upah per bulan tiap pekerja. Jaminan

tersebut diperuntukkan saat si pekerja tidak lagi bekerja atau sudah cukup

usia untuk tidak bekerja. Kalau jaminan sosial tersebut tidak dimiliki, itu

sangat merugikan pekerja. Jaminan itu pula tidak didapatkan di dalam pekerja

Pusdiklat Kmenkominfo, yaitu pekerja tidak mendapatkan jaminan sosial

Page 85: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

73

serta tunjangan-tunjangan yang seharusnya mereka dapatkan saat bekerja di

Pusdiklat Kemenkominfo.

Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa setap pekerja/buruh harus

mendapatkan hak-haknya yaitu:

1. Setiap tenaga kerja/buruh memiliki kesempatan yang sama tanpa

diskriminasi untuk mendapatkan pekerjaan.

2. Pekerja/buruh berhak mendapatkan waktu istirahat dan cuti

3. Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Moral dan kesusilaan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai

agama

4. Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

5. Setiap pekerja dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan

sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK)

Page 86: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

74

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan outsourching di Pusdiklat Kemenkominfo dilakukan dengan

sisetm pengelolaan karyawan sendiri, dimana pihak Pusdiklat sendirilah

yang memegang kuasa dan kendali dalam perekrutan pekerja

outsourching dibawah kendali bidang kepegawaian. Perolehan data yang

didapatkan dari penulis bahwa penerapan pegawai outsourching yang

bekerja di Pusdiklat Kemenkominfo berjumlah sebanyak 45 orang dimana

diantaranya terdiri dari, driver, pramubakti, klining service, dokter,

perawat, dan teknisi termasuk didalamnya honorer yang dapat dikatakan

sebagai pegawai outsourching dilingkungan Pusdiklat Kemenkominfo.

2. Hak kesejahteraan yang diperoleh para pekerja outsourching termuat

didalam kontrak kerja yang dibuat sendiri oleh pihak Kemenkominfo

dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku, karena

seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya bahwa pihak Pusdiklat

sendirilah yang mengatur serta mengolah para pekerja outsourcing

tersebut. Adapun hak-hak kesejahteraan pada Pusdiklat Kemenkominfo

meliputi, pengupahan yang diberikan setiap bulannya, waktu kerja dan

74

Page 87: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

75

istirahat, dan hak atas upah lembur. Namun hak kesejahteraan tidak

terlihat didalam peraturannya yaitu tidak adanya cuti, hak kesejahteraan

lainnya seperti tunjangan hari raya, jaminan sosial dan kesehatan, serta

pengupahan yang belum sesuai dengan besarnya UMP provinsi, serta

pemotongan gaji apabila para pekerja tidak disiplin dalam faktor

kehadiran dan izin tidak masuk bekerja.

3. Penerapan hak kesejahteraan pada Pusdiklat Kemenkominfo berdasarkan

Undang-undang Ketenagakerjaan belum sesuai sepenuhnya, dimana hak

kesejahteraan yang mereka dapatkan hanya berupa pengupahan, dan

nominal pengupahan mereka pun belum sesuai dengan besarnya UMP

setiap provinsi, selanjutnya pekerja outsourcing tidak mendapatkan cuti,

dan tunjangan hari raya sebagaimana yang telah diatur Undang-Undang

Ketenagakerjaan bahwa setiap pekerja/buruh harus mendapatkan

tunjangan hari raya dan cuti serta jaminan sosial dan kesehatan.

B. SARAN

Sebagai penutup dari kesimpulan diatas penulis disini akan memberikan

saran-saran terkait dengan penerapan outsourcing di Pusdiklat

Kemenkominfo :

1. Pusdiklat Kemenkominfo sebaiknya benar-benar menerapkan sistem

outsourcing sesuai dengan peraturan perundangan dimana dijelaskan

Page 88: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

76

bahwa didala peraturan perundangan suatu pekerja dapat dikatakan

outsourcing apabila melalui perusahaan penyalur jasa outsourcing bukan

pihak perusahaan sendiri yang mengolah, alhasil sistem outsourcing

tersebut tidak berjalan dengan baik dan maksimal.

2. Pusdiklat Kemenkominfo juga sebaiknya harus memperhatikan hak-hak

yang harus mereka dapati seperti pengupahan yang harus sesuai dengan

UMP Provinsi, tidak adanya pemotongan gaji ketika mengajukan izin,

diberikannya jaminan kesehatan, diberikannya cuti kepada setiap pegawai

baik yang sudah bekerja 2 tahun maupun belum, diberikannya tunjangan

hari raya.

Selain itu Pusdiklat Kemenkominfo juga harus lebih memperhatikan

faktor lainnya yang menunjang pegawai negeri sipil dalam meningkatkan

kinerjanya, antara lain tentang pelatihan, komunikasi yang terjalin antar

pegawai negeri sipil, pegawai outsourcing untuk meningkatkan komitmen

Page 89: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

77

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Tambusai, Mazni.Pelaksanaan Outsourcing Ditinjau dari Aspek Hukum

Ketenagakerjaan Tidak Mengaburkan Hubungan Industria.l. dalam Informasi

Hukum Vol.1 Tahun VI.2004.

Sutedi, Adrian.Hukum Perburuhan.Cet.1.Sinar Grafika. Jakarta. 2009.

Priambada, Komang.outsourcing Versus Serikat Pekeja.Alih Daya Publishing.

Jakarta. 2008.

Yasar, Iftida.Sukses Implementasi.Cet.1.PPM Manajemen. Jakarta. 2008.

Ali, Zainuddin.Metode Penelitian Hukum. Cet.2. Sinar Grafika. Jakarta. 2010.

Irianto, Sulistyowati dan Shidarta.Metode Penelitian Hukum. Cet.1. Yayasan Obor

Indonesia. Jakarta. 2009.

Soekanto, Soerjono.Pengantar Penelitian Hukum. Cet.1. UI Press. Jakarta. 1983.

Mahmud, Peter Marzuki.Penelitian Hukum. Cet.1. Kencana. Jakarta. 2005.

Dewata, Mukti Fajar Nur dan Yulianto Achmad.Dualisme Penelitian Hukum

Normatif dan Empiris. Cet.1. Pustaka Pelajar. Jakarta. 2010.

Suwondo, Chandra.Outsourcing Implementasi di Indonesia. Elex Media

Komputindo. Jakarta. 2003.

Indrajit, Richardus Eko.Proses Bisnis Outsourcing. Cet.2. Grasindo. Jakarta. 2004.

Tambusai,Muzni.Pelaksanaan Outsourcing (Alih Daya) ditinjau dari aspek hukum

ketenagakerjaan tidak mengaburkan hubungan industrial,

http://www.nakertrans.go.id/arsip berita/naker/outsourcing.php. 29 Mei

Tunggal, Amin Widjaja.Outsourcing Konsep dan Kasus. Harvarindo. Jakarta. 2008.

Jehani, Libertus.Hak-Hak Karyawan Kontrak. Cet.2. Forum Sahabat. Jakarta. 2008.

77

Page 90: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

78

Murti, Bisma.Mengelola SDM Secara Contracting Out, dalam Workshop:

Pertemuan tahunan ke-7 Desentralisasi Kesehatan. UGM. Yogyakarta. 2008.

Soejono. Pedoman Perburuhan. G.C.T.Van Dorp & CO N.V. Jakarta. 2013.

Suhartono Widagdo, Bambang.Hak Mogok Pekerja/Buruh Dalam Hubungan

Industrial Indonesia. Surabaya. 2005.

Sjahputra Tunggal, Iman.Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Havarindo. Jakarta.

2005.

Hutabarat, Jemsly dan Matani Husein.Operasionalisasi Strategi. Elex Media

Komputindo. Jakarta 2004.

Muyadi. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat.

Jakarta. 2007.

Rivai, Veithzal.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2004.

Ruky, Ahmad. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002.

Cardoso Gomes, Faustino.Manajemen Sumber Daya Manusia. Andhi. Yogyakarta.

2003.

Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Rinneka Cipta. Jakarta. 2001.

Kusdhiyah Rachmawati, Ike. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andhi. Yogyakarta

2008.

Umar, Husein.Evaluasi Kinerja Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

2005.

Iskandar, Muhaimin.kilasan tentang Hukum. Metro TV. 2010.

Jurnal Analisis Sosial.Upah Minimum dan Kesejahteraan Buruh: Peluang dan

Tantangan bagi Serikat Buruh. Vol.7. Akatiga. 2002.

SP Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.

Jakarta. 2005.

Rachman Budiono, Abdul.Hukum Perburuhan di Indonesia. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 1997.

Page 91: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

79

Sjahputra Tunggal, Iman.Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Havarindo. Jakarta.

2005.

M. Hanafi, Muchlis.Kerja dan Ketenagakerjaa. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-

Quran. Jakarta 2010.

Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ayat Ekonomi. Amzah. Jakarta 2013.

Kumpulan Beberapa Artikel. Keadilan Sosial. Kompas. Jakarta. 2004.

Perundang-Undangan:

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketengakerjaan.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tentang Tata Cara Perijinan

Perusahaan PENYEDIA Jasa Pekerja/Buruh, KEPMEN No.

101/MEN/IV/2004. Lembaran Lepas 2004.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 Tentang

Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada

Perusahaan Lain.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1994 Tahun 1994 tentang

Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.102/MEN/VI/ 2004

Tahun 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Waktu Kerja Lembur.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Page 92: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PERATURAN KINERJA PARA PEKERJA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

BAB XIV

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan fungsi

Pasal 737

(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai adalah unsur pendukung tugas

Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berada di bawah serta

bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika melalui

Sekretaris Jendral.

(2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dipimpin oleh seorang kepala.

Pasal 738

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan pegawai.

Pasal 739

80

Page 93: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

81

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 738, Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai menyelanggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan tugas dibidang pendidikan dan pelatihan pegawai ;

b. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan

dan pelatihan pegawai ; dan

c. Pelaksanaan administrasi.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 740

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai terdiri atas :

a. Bagian Tata Usaha ;

b. Bidang Program dan Evaluasi ; dan

c. Bidang Penyelanggaraan.

Bagian Ketiga

Bagian Tata Usaha

Pasal 741

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi pusat.

Pasal 742

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 741, Bagian Tata

Usaha menyelanggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian; dan

b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Page 94: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

82

Pasal 743

Bagian Tata Usaha terdiri atas :

a. Subbagian Kepegawaian;

b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Umum.

Pasal 744

(1) Subbagian Kepagawaian mempunyai tugas melakukan tugas kepegawaian.

(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

(3) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan

perlengkapan.

Bidang Program dan Evaluasi

Pasal 745

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

program, rencana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, serta kerja sama di bidang

pendidikan dan pelatihan pegawai.

Pasal 746

Dalam melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud dalam Pasal 745, Bidang

Program dan Evaluasi menyelenggarakan :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran pendidikan

dan pelatihan pegawai kementrian;

b. Penyiapan bahan kerja sama dengan instansi terkait di bidang pendidikan dan

pelatihan pegawai;

Page 95: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

83

c. Pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

pendidikan dan pelatihan pegawai kementrian.

Pasal 747

Bidang Program dan Evaluasi terdiri atas :

a. Subbidang Program Pendidikan dan Pelatihan;

b. Subbidang Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan; dan

c. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pendidikan dan Pelatihan.

Pasal 748

(1) Subbidang ProgramPendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran pendidikan dan

pelatihan pegawai kementerian.

(2) Subbidang Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan kerja sama dengan instansiterkait di bidang

pendidikan dan pelatihan pegawai.

(3) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai

tugas melakukan pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan

laporan di bidang pedidikan dan pelatihan pegawai.

Bagian Kelima

Bidang Penyelenggaraan

Pasal 749

Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan

pelatihan kepemimpinan, teknis, dan fungsional di lingkungan kementerian.

Page 96: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

84

Pasal 750

Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud dalam Pasal 749, Bidang

Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di lingkungan

kementerian;

b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai yang akan atau telah

menduduki jabatan fungsional;

c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang teknis.

Pasal 751

Bidang Penyelenggaraan terdiri atas :

a. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan;

b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional; dan

c. Subbidang Pelatihan dan Pelatihan Teknis.

Pasal 752

(1) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan mempunyai tugas

melakukan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di lingkungan

kementrian.

(2) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional mempuyai tugas melakukan

pendidikan dan pelatihan pegawai yang akan atau telah menduduki jabatan

fungsional.

(3) Subbidang Pelatihan dan Pelatihan Teknis mempuyai tugas melakukan

pendidikan dan pelatihan di bidang teknis.

Page 97: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

85

BAB XV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 753

Di lingkungan Kementrian Komunikasi dan Informatika dapat dibentuk

Kelompok Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan.

Pasal 754

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 755

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional yang

terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang

keahliannya.

(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 98: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 99: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 100: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 101: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 102: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 103: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 104: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 105: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Page 106: TENAGA ALIH DAYA PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30540/1/ENDANG... · sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah