hubungan keaktifan shalat berjamaahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/561/1/endang...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEAKTIFAN SHALAT BERJAMAAH
DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI MA’HAD
PUTRI KEMBANGARUM STAIN SALATIGA
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
Endang Wahyuningsih
NIM: 11110023
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (STAIN)
SALATIGA
2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikorelasi dan dipeerbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Endang Wahyuningsih
NIM : 11110023
Jurusan : Tarbiyah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH DENGAN
PERILAKU SOSIAL SANTRI MA’HAD PUTRI
KEMBANGARUM STAIN SALATIGA TAHUN 2014
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 11 Desenber 2014
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag.
NIP. 197704032003122003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ENDANG WAHYUNINGSIH
NIM : 11110023
Jurusan : Tarbiah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, buka jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 11 Desember 2014
Yang menyatakan,
ENDANG WAHYUNINGSIH
NIM. 11110023
PERSEMBAHAN
Skipsi ini Penulis mempersenbahkan untuk:
1. Buat kedua orang tua tercinta (Bapak Suranto dan Ibu Sumarti) yang telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran serta
memberikan dukungan do’a dan nasehat.
2. Buat adik ku ( Dek Guruh dan Dek Sukma) yang selalu menghibur dan
pemberi semangat.
3. Buat kakakku tersayang (Mbak Barid) dan buat teman-teman
seperjuanganku di kamar Khansa (Kak Novi, Kak Lela, Kak Umi ) yang
selalu membantuku dan menginspirasi setiap saat.
4. Buat kakak ku (Mas Syamsul Ainulhaq ) yang telah memotivasi untuk
terus maju dan berjuang.
5. Buat adik ku (dek Guruh dandek Sukma) yang selalu menghibur dan
pemberi semangat.
6. Buat teman-teman Ma’had Putri Kembangarum(Fajar, Ana Soraya, Irma,
dkk).
7. Buat pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhingga, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Keaktifan Salat
Berjamaah Dengan Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014”
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para
pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk
membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang
modern ini.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Hubungan Keaktifan Salat
Berjamaah Dengan Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014”
Penulis skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan penulis
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penilis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Rasimin. M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
(PAI) STAIN Salatiga.
3. Siti Rukhayati M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik dan
pembingbing skripsi yang telah membimbing dan memberi pengarahan
sampai terselsainya penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ali Zamroni dan Ibu Imafaza, selaku pengasuh Ma’had STAIN
Salatiga
5. Semua Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.
6. Keluarga besar ma’had putri kembangarum STAIN Salatiga
7. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, serta memotivasi
kepada penulis, baik moral maupun spiritual.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikanya diterima disisi Allah
SWT.
Skripsi ini masih jauh darri sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini
dapat berguna bagi penulis khususnya serrta para pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 10 Desember
2014
Penulis
ENDANG
WAHYUNINGSIH
11110023
MOTTO
هار وزلفا من الليل إن السنات يذىب وأقم الصالة طرف الن اكرين يئات ذلك ذكرىللذ الس
Artinya: Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.(Q.S Huud:144)
ABSTRAK
Wahyuningsih, Endang. 2014. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan
Perilaku Sosial Santri Ma‟had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci : Keaktifan salat berjamaah dan perilaku sosial santri ma’had.
Penilitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan keaktifan
salat berjamaah dengan perilaku sosial santri ma’had putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014, Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
(1) bagaimana keaktifan salat berjamaah santri ma’had putri kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014?, dan (2) bagaimana perilaku sosial santri ma’had
putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014?, serta (3) adakah hubungan
antara keaktifan salat berjamaah dengan perilaku sosial santri ma’had putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014?.
Penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner sebagai
instruman penelitian guna mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan.
Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini juga menggunakan
metode angket, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian diketahui (1) keaktifan salat berjamaah pada santri
ma’had putri kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 yaitu sedang, (2)
perilaku sosial santri ma’had putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014
yaitu sedang, (3) ada hubungan antara keaktifan salat berjamaah dengan perilaku
sosial Hal ini terbukti dari hasil peneliti bahwa nilai r dinyatakan dengan rxy> rtabel,
baik pada jumlah 1% maupun 5%, jadi nilai 0,839 >0,361 dan 0,463.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN LOGO ......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Melakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
F. Definisi Operasional....................................................................... 7
G. Metode Penelitian....................................................................11
H. Sistematika Penelitian .................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembinaan Perilaku Sosial Ma’ahad Putri Kembangarum ........... 18
1. Pengertian Keaktifan Salat Berjamaah ...................................... 18
2. Dasar Hukum Salat Berjamaah ................................................. 19
3. Hukum Salat Berjamaah............................................................ 20
4. Syarat- Syarat Salat Berjamaah............................................ ..... 21
5. Salat yang Disunnahkan Berjamaah...................................... .... 26
6. Anjuran Dalam Salat Berjamaah.......................................... ..... 26
7. Hikmah Salat Berjamaah...................................................... ..... 29
B. Perilaku Sosial ................................................................................ 36
1. Pengertian Perilaku Sosial ....................................................... 36
2. Contoh Perilaku Sosial ............................................................. 38
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial..........................39
4. Faktor- Faktor Pembentuk Perilaku Sosial.............................. . 42
5. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Perilaku Sosial
.................................................................................................. 44
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN
Salatiga .......................................................................................... 47
1. Profil Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga ..... 47
2. Visi dan Misi..................................................................... 49
3. Santri ......................................................................................... 50
4. Sistem Pendidikan .................................................................... 50
5. Pengajaran ................................................................................ 50
6. Kepengasuhan ........................................................................... 51
7. Kesantrian ................................................................................. 51
8. Fungsi dan Tujuan ................................................................... 51
9. Fasilitas Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga . 52
10. .Jenis-jenis Kegiatan Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN
Salatiga. .................................................................................... 55
a. Kegiatan Harian................................................................. 55
b. Kegiatan Mingguan ........................................................... 56
c. Kegiatan Bulanan .............................................................. 56
d. Kegiatan Tahunan ............................................................. 56
e. Jadwal Pelajaran Ma’had Mahasiswa Kembanarum STAIN
Salatiga .............................................................................. 57
11. Daftar Responden.................................................................... . 62
B. Data Hasil Penelitian................................................................... .. 63
1. Data Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga................................... ............. 63
2. Data Tentang Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga..................................... ................................... 65
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan............................................................ ........ 69
B. Analisis Uji Hipotesis.................................................................... 79
C. Analisis Lanjut.................................................. ............................ 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 86
B. Saran-saran ..................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Sarana dan Prasarana Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014.............................................................. 57
TABEL 3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014................................................. 58
TABEL 3.3 Jadwal Kegiatan Mingguan Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014........................ 59
TABEL 3.4 Kegiatan Bulanan Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014................................................. 60
TABEL 3.5 Kegiatan Tahunan Santri Ma,had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014................................................ 60
TABEL 3.6 Jadwal Pelajaran Santri Ma’had Putri Kembbangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014................................................. 61
TABEL 3.7 Daftar Nama Responden.......................................... 66
TABEL 3.8 Data Angket Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.. 68
TABEL 3.9 Data Angket Tentang Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014........................ 39
TABEL 4.1 Hasil Angket Tentang Keaktifan Salat Berjamaah Santri
Ma’had Putri Kembangarum Tahun 2014............................. 73
TABEL 4.2 Tingkat Keaktifan Salat Berjamaah Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salataiga Tahun 2014....................... 76
TABEL 4.3 Nilai Kualifikasi Variabel Keaktifan Salat Berjamaah Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.. 77
TABEL 4.4 Hasil Angket Tentang Perilaku Sosial Santri Ma’had
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014........................ 78
TABEL 4.5 Tingkat Perilaku Sosial Santi Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014................................................. 81
TABEL 4.6 Nilai Kualivikasi Rata-Rata Variabel Perilaku Sosial Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.. 82
TABEL 4.7 Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah (Variabel X )
Dengan Perilaku Sosial Santri Ma’hat Putri Kembangarum STAIN
Salatiga....................... .......................................................... 83
TABEL 4.8 Nilai N Product Moment......................................... 86
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Shalat merupakan ibadah yang paling penting diantara ibadah lainnya.
Ia adalah fondasi utama dalam bangunan amal seseorang , karena perintah
shalat merupakan satu-satunya yang diperoleh Rasulullah dari Sidrotul
Muntaha langsung darin Allah, setelah kembali dari rihlah samawiyah yaitu
isro’ dan mi’roj (Nugroho dan Danusiri, 2012:10)
Shalat tidak boleh menjadi sesuatu yang remeh bagi kaum muslimin
atau hanya menjadi rutinitas saja, karena salat mempunyai makna yang begitu
besar terhadap kehidupan. Tujuan dari shalat itu sendiri adalah untuk
mengingat Allah serta berhubungan langsung dengan-Nya (Kurniawan,
2005:33), sehingga melaksanakan sholat harus didasari dengan niat yang
ikhlas.
Shalat itu sangat penting dalam menumbuhkan perilaku sosial pada
santri. Hal ini diterangkan dalam firman Allah :
واستعينوا بالصب والصالة وإن ها لكبرية إالعلى الاشعي
Artinya: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”. (QS. Al-Baqarah : 45)
Manfaat shalat berjamaah diantaranya adalah untuk belajar berdisiplin
dan mengendalikan jiwa. Caranya adalah dengan selalu mengikuti imam
dalam semua takbir atau gerakannya dalam shalat, dan tidak mendahuluinya,
memperlambat diri darinya, bersamaan dengannya atau berlomba-lomba
denganya (Musbikin, 2007:51)
Di dalam salat berjamaah, tampak sekali nilai-nilai kebesaranya. Hal
ini, sangat penting sekali untuk ditumbuhkan dalam lingkungan, baik itu di
masyarakat maupun keluarga. Selain terdapat nilai perilaku sosial, masih
banyak sekali keutamaan yang terkandung dalam shalat berjamaah.
Rasulluah saw bersabda:
ث نا يي بن يي قال ق رأت على مالك عن نافع عن عمر أن رسول هللا صلى حد
عشرين درجة . )رواه مسلم(هللا عليو و سلم قال صالة الفذ بسبع و
Artinya: Telah menceritakan kepada kami yahya binn yahya, katanya; aku
menyetorkanhapalan kepada Malik dari Nafi‟dari ibnu Umar, bahwa
Rasulluah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: „shalat jama‟ah
lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat sendirian “
(muslim, T.T :122)
Banyaknya keutamaan yang terkandung shalat berjamaah, sudah
seharusnya bagi umat muslim khususnya santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga ini untuk menjalankan ibadah tersebut. Namun, ternyata
masih ada beberapa anak yang mengabaikan shalat berjamaah karena mereka
mungkin tidak mengetahui dan kurang meyakini hikmah yang terkandung
dalam hsalat berjamaah itu sendiri.
Shalat subuh, mahrib dan isyak berjamaah yang menjadi salah satu
kegiatan keagamaan di ma’had putri kembangarum harusnya bisa menjadikan
hal yang positif bagi para santrinya, karena dengan adanya kegiatan tersebut
diharapkan mampu membuat para santri semakin aktif dalam melaksanakan
shalat berjama’ah. Meskipun kegiatan ini sudah menjadi peraturan ma’had
dan pelaksanaanya mutlak untuk dilakukan, namun santri yang mengikuti
kegiatan ini ternyata belum bisa semuanya, masih ada beberapa santri yang
menyepelekan kegiatan tersebut dengan tidak menghadiri hsalat berjamaah
dan memilih bersenda gurau dengan teman-temannya.
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan (Poerwadarminta, 2008: 511).Menurut Skinner, seperti yang
dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner
ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Sosial adalah hubungan dengan orang lain (Poerwadarminta, 2008:
708).Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam
interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya.
Perilaku sosial adalah perilaku yang didapatkan (acuered behavior).
Perilaku tidak ada sejak manusia lahir, melainkan dibentuk melalui sosialisasi
(Shibutani, 1986). Perilaku terbentuk berdasarkan respons terhadap keinginan
dan harapan (norma) orang lain terhadaap dirinya.(Siahaan, 34: 2009)
Ma’had mahasiswa di kampus, diharapkan menjadi satu nilai lebih
dalam membimbing dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam
proses belajarnya selama di kampus, sehingga kegiatan di ma’had tersebut
dapat menunjang dan mencapai kesuksesanya, menyiapkan bekal bagi mereka
dalam menghadapi kemajuan globalisasi, serta membantu memecahkan
berbagai persoalan di dimasyarakat sesuai dengan bidang keahlian mereka
masing-masing.
Manfaat dari banyaknya kegiatan keagamaan yang diselenggarakan
oleh Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga ini adalah dengan
keaktifan santrinya dalam melaksanakan kegiatan keagamaannya, hususnya
dalam hal shalat berjamaah. Di samping aktif dalam shalat berjamaah, santri
di ma’had ini juga terlihad disiplin dalam kegiatan belajarnya, meskipun
masih ada beberapa siswa yang kurang memiliki kedisiplinan. Hal ini terbukti
dengan jarangnya santri yang ikut berjamaah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui
secara mendalam tentang “HUBUNGAN KEAKTIFAN SHALAT
BERJAMAAH DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI MA’HAD
PUTRI KEMBANGARUM STAIN SALATIGA TAHUN 2014”.
B. Rumusan Masalah
Sebagai mana penjelasan diatas, maka rumusan masalah penelitian
dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah keaktifan shalat berjamaah santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 ?
2. Bagaimanakah perilkaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014?
3. Adakah hubungan antara keaktifan salat berjamaah dengan perilaku
sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengatahui keaktifan sHalat berjamaah santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 ?
2. Untuk mengatahui perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014?
3. Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan shalat berjama;ah dengan
perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga
Tahun2014?
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan “jawaban sementara” atau kesimpulan yang
diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian
(Mardalis, 2002:48).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hiipotesis kerja
atau hipotesis alternatif, yang disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatrakan
adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok (Arikunto, 2010:112).
Hopotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Ada
hubungan yang signifikan antara keaktifan shalat berjamaah dengan perilaku
sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014”.
E. Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca
mengenai pentingnya keaktifan shalat berjamaah terhadap perilaku
sosial
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada Ma’had,
khususnya bagi pengasuh untuk lebih meningkatkan nilai-nilai
keaktifan shalat berjamaah dan perilaku sosial bagi para santri Ma’had
Putri.
3. Bagi penulis sendiri, sebagai aplikasi dari sebagian ilmu yang telah
penulis terima dan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan
wawasan dan bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut.
F. Definisi Operasional
Sebelum penulis mengutarakan lebih lanjut, maka penulis tegaskan
istilah-istilah dalam judul diatas sebagai berikut:
1. Keaktifan Shalat Berjamaah
a. Keaktifan
Keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan (Poerwadarminta,
1982:362). Jadi, yang dimaksud disini adalah keaktifan seseoarang
dalam melaksanakan sesuatu kegiatan, khususnya dalam
melaksanakan salat berjamaah.
b. Shalat Berjamah
Shalat menururt istilah bahasa adalah doa. Menurut istilah
(ahli fiqih) berarti: perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat yang tertentu (Idris dan
Ahmadi, 1994:33).
Berjamaah, diambil dari kata jamaah yang berasal dari
bahasa Arab, yang berarti kumpulan atau mengumpulkan. Dalam
fiqih, Shalat jamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-
sama. (Aunullah, 2008:190).
Jadi, berdasarkan difinisi di atas keaktifan shalat berjamaah
adalah suatu kegiatan melakukan ibadah salat yang dilaksanakan
secara bersama-sama.
c. Indikator Keaktifan Shalat Berjamaah
Keaktifan shalat berjamaah ini, bisa dijadikan indikator
sebagai berikut:
1) Melaksanakan shalat berjamaah setiap hari (Musbikin, 2007:59).
2) Melaksanakan shalat berjamaah dengan ikhlas (Musbikin,
2007:53).
3) Melaksanakan shalat berjamaah meskipun sibuk (Numair,
2005:107).
4) Tepat waktu dalam melaksanakan shalat berjamaah (Salim,
2007:97).
5) Segera datang ke masjid atau musala ketika mendengar adzan
(Musbikin, 2007:308).
6) Mengingatkan teman untuk shalat berjamaah (Musbikin,
2007:32).
7) Melaksanakan shalat berjamaah dengan membaca bacaan shalat
dengan baik (Musbikin, 2007:158).
8) Memperhatikan kerapatan saf ketika shalat berjamaah (Numair,
2005:124).
9) Mengenakan pakaian yang rapi ketika shalat berjamaah
(Musbikin, 2007:137).
10) Membaca doa setelah shalat berjamaah (Shiddieqy, 2001:69).
2. Perilaku Sosial
a. Perilaku Sosial
Perilaku adalah melakukan suatu langkah atau tindakan
(Poerwadaminta, 2006:1141). Sosial adalah segala sesuatu mengenai
kemasyarakatan (Poerwadaminta, 2006:1141).
Jadi berdasarkan definisi di atas perilaku sosial merupakan
suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk
menjamin keberadaan manusia (Ibrahim, 2001)
b. Indikator Perilaku Sosial
Perilaku sosial ini, bisa dijadikan indikator sebagai berikut:
1) Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.
2) Taat peraturan di masyarakat
3) Sopan dalam berbicara.
4) Memaafkan kesalahan orang lain
5) Menjenguk teman atau kerabat yang sakit
6) Tidak melakukan perbuatan anarkis.
7) Tolong menolong sesama
8) Menahan amarah (Bimo Walgito, 2003: 128)
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional.
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang
menekankan analisannya pada data-data nimeric (angka) yang diolah
dengan metode statistika (Azwar, 1998:5).
2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga. Waktu penelitian ini sekitar 3 bulan, milai bulan Juli 2014
sampe dengan bulan September 2014.
3. Populasi dan Sample
a. Populasi
Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi sasaran
penelitian (Bungin, 2006:99). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh santri ma’had putri kembangarum STAIN Salatiga tahun
2014 dengan jumlah 150 santri.
b. Sample
Sample adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi
jika jumlah subjeknya lebih dari 100, maka subjek dapat di ambil
antara 10-15 % atau lebih (Arikunto, 2006:20). Dari sini penulis
mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi, yaitu 30
santri.
Dalam mengambil sampai, penulis menggunakan Random
Sampling (pengambilan sampel secara acak). Teknik sampling ini
dalam pengambilan sampelnya dengan “mencampur” subjek-subjek
di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan
demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel
(Arikunto, 2006:134).
Adapun cara pengambilan sampel subjek disesuaikan
dengan besar populasi dan banyaknya sampel yang dibutuhkan.
4. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Dalam penelitian ini ada
dua variabel, yaitu:
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel bebes (X) yang mempengaruhi
variabel lain. Dalam hal ini variabel X-nya adalah keaktifan salat
berjamaah.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel tergantung (Y) yang dipengaruhi
oleh variabel lain. Dalam hal ini variabel Y-nya adalah perilaku
sosial santri.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Angket
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data
melalui formulir-formulir yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2002:67).
b. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan-pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
diselidiki (Mustofa, 2007:56).
Dalam hal ini, penulis menggunakan observasi langsung,
yaitu pengamatan dan pencatatan yang di lakukan terhadap objak di
tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi
berada bersama objek yang diselidiki.
c. Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawancara ataua
kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (Arikunto, 2010:198).
Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan
responden untuk melengkapi data-data yang diperoleh di Ma’had
Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan, buku-buku, surat
kabar, notulen, aganda, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 188).
Dengan metode dokumentasi, penulis gunakan untuk
mendapatkan gambaran umum tentang ma’had, arsip-arsip dan data-
data santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014.
6. Instrumen Penelitian
Instruman yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket.
Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan ada dua,
yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana keaktifan salat
berjamaah santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun
2014 dan angket yang kedua untuk mengetahui bagaimana perilaku
sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014.
Siswa memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap
paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk
menyusun kalimat sendiri. Adapun jumlah pertanyaan dari masing-
masing angket adalah 10 soal.
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keaktifan Shalat Berjamaah
Santri Ma’had Putri STAIN Salatiga tahun 2014
No Indikator Jumlah soal Item soal
1. Melaksanakan shalat berjamaah setiap
hari
1 1
2. Melaksanakan shalat berjamaah
dengan ikhlas
1 2
3. Melaksanakan shalat berjamaah
meskipun sibuk
1 3
4. Tepat waktu dalam melaksanakan
shalat berjamaah
1 4
5. Segera datang ke masjid atau musala
atau aula ketika mendengar adzan
1 5
6. Mengingatkan teman untuk shalat
berjamaah
1 6
7. Melaksanakan shalat berjamaah
dengan membaca bacaan salat dengan
baik
1 7
8. Memperhatikan kerapatan saf ketika
shalat berjamaah
1 8
9. Mengenakan pakaian yang rapi ketika
hsalat berjamaah
1 9
10. Membaca doa setelah shalat
berjamaah
1 10
Tabel 1.2 Kisi-Kisi Intrumen Angket Perilaku Soaial Santri Ma’had
Putri Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014
No Indikator Jumlah Soal Aitem soal
1. Berperan aktif dalam
kegiatan masyarakat
2 1,2
2. Taat peraturan di
masyarakat
1 3
3. Sopan dalam berbicara 1 4
4. Memaafkan kesalahan
orang lain
2 5
5. Menjenguk teman atau
kerabat yang sakit
1 6,7
6. Tidak melakukan perbuatan
anarkis
1 8
7. Tolong menolong sesama 1 9
8. Menahan amarah 1 10
7. Analisis Data
Di dalam menganalisis data yang terkumpul dari hasil penelitian
kemiudian penulis menganalisis dengan analisis dengan analisis
kuantititatif / analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan yaitu suatu tahap dalam mengelompokkan data
yang ada dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi dengan
pengolahan sepenuhnya.
Analisis pendahuluan ini menggunakan tektik analisis data dengan
rumus:
P=
x 100%
Keterangan:
P : Angka presentasi.
F : Frekuensi yang sedang dicari presentasinya.
N : Jumlah frekuensi atau banyaknya indifidu.
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis adalah untuk menguji hipotesis dengan cara
mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik yang
manggunakan rumus product moment. Adapun rumus product
momentadalah sebagai berikut:
√
Keterangan:
X = Keaktifan Salat Berjamaah
Y = Kedisiplinan Balajar Siswa
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
∑x = Jumlah nilai variabel x
∑y = Jumlah nilai variabel y
X2 = Kuadrat dari variabel x
Y2 = Kuadrat dari variabel y
xy = Produk dari variabel x dan y
N =Jumlah individu yang diteliti
c. Analisis Lanjut
Mengkonsultasikan nilai r product moment objektif (rₒ) dengan nilai
r rapat pada tabel (rt). Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika rxy lebih besar dari pada rₒ (rxy> rₒ) maka hasilnya
signifikan.
2) Jika rxy lebih kecil dari pada rₒ (rxy< rₒ) maka hasilnya tidak
signifikan.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulis dan pembahasan maka perlu
penulis menyusun langkah-langkah sistematis:
1. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman lembar berlogo,
halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, dan
halaman dartar tabel, serta daftar lainya.
2. Bagian Inti
Bagian ini menguraikan isi skripsi yang terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I: Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori. Menjelaskan secara rinci tentang
keaktifan shalat berjamaah dan perilaku sosial.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian. Berisikan tentang gambaran
umum Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 dan
uraian tentang karakteristik tiap-tiap variabel.Kajian ini meliputi sejarah
singkat, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan
pengasuh dan santri, keadaan sarana prasarana, daftar responden serta
penyajian data hasil penelitian.
BAB IV : Analisis data dan pembahasan, meliputi analisis
pendahuluan, analisis uji kompetensi, dan analisis lanjut.
BAB V : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran-saran.
3. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri atas daftar pustara, lampiran-lampiran dan daftar
riwayat hidup penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keaktifan Shalat Berjamaah
1. Pengertian Keaktifan Shalat Berjamaah
Keaktifan shalat berjamaah merupakan gabungan dari beberapa
kata yang mempunyai arti kata tertentu, yaitu: keaktifan, shalat dan
berjamaah.
Keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan (Poerwadarminta,
1982:362). Jadi, yang dimaksud disini adalah keaktifan seseorang dalam
melaksanakan sesuatu kegiatan, khususnya dalam melaksanakan shalat
berjamaah.
Shalat menurut istilah bahasa berarti doa. Menurut istilah (ahli
fiqih) berarti: perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam dengan syarrat-syarat yang tertentu (Idris dan Ahmadi,
1994:33).
Adapun pengertian jamaah disini yaitu berasal dari bahasa Arab
jama‟ah, yang berarti kumpulan atau mengumpulkan (Aunullah, 2008:
190), sedangakan shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
bersama-sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang
makmum (Abdurrahman & Bahri, 2006:142)
Jadi, pengertian keaktifan shalat berjamaah menururt penulis
adalah suatu kegiatan melakukan ibadah shalat yang dilaksanakan secara
bersama-sama.
2. Dasar Hukum Shalat Berjamaah
Dasar hukum salat berjamaah terdapat dalam Al Quran, Allah
SWT berfirman dalam Quran surat An Nisa ayat 102 :
هم معك وليأخذوا وإذا كنت فيهم فأقمت لم الصالة ف لت قم طائفة من
أسلحت هم فإذا سجدوا ف ليكونوا من ورائكم ولتأت طائفة أخرى ل يصلوا
ا لو ت غفلون ف ليصلوا معك وليأخذوا حذرىم وأسلحت هم ود الذين كفرو
لة واحدة وال جناح عليكم عن أسلحتكم وأمتعتكم ف يميلون عليكم مي
إن كان بكم أذى من مطر أو كنتم مرضى أن تضعوا أسلحتكم وخذوا
كافرين عذابا مهيناحذركم إن الل أعد لل
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka,
maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan
menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu)
sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang
golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap
siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu
lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu
kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-
senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau
karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya
Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir
itu.” (QS. An-nisa : 102)
Secara tegas, ayat ini menunjukkan kewajiban shalat berjamaah
meskipun di saat perang. Pada saat persng tengah berkecamuk, kita diberi
keringanan untuk shalat sendiri sesuai dengan kemampuan, baiaksambil
berjalan maupun menaiki kendaraan, baiak menghadap kiblat atau tidak.
Maka suci Allah, sesungguhnya kewajiban shalat tidak dapat ggugur
dengan alasan apapun, meskipun seorang muslim saat itu berada di ujung
kematian (Numair, 2005:107). Hal ini firman Allah dalam Quran Surat
Al Hijr ayat 99 :
واعبد ربك حت يأتيك اليقي
Artinya: “dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang
diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr : 99)
Dengan demikian, seorang muslim tidak boleh meninggalkan
shalat berjamaah kecuali ada udzur dan halangan.
3. Hukum Shalat Berjamaah
Mengenal hukum hsalat berjamaah, terjaadi ikhtilaf diantara para
ulama. Khusus mengenai shalat jumat, semua ulama sepakat bahwa
berjamaah hukumnya adalah fardu lainya (Ainullah, 2008:191).
Ulama Mazhab Hnafi dan Mazhab Maliki berpandangan bahwa
hukum shalat berjamaah dalam shalat fardu selain jumat adalah sunnah
muakad bagi laki-laki yang balig, berakal, merdkadan mampu
menghadirinya tanpa kesulitan yang sangat. Adapun Mazhab Syafi’i
menyatakan bahwa shalat berjamaah adalah fardu kifayah bagi laki-laki
yang balig, merdeka dan bukan musafir. Dengan demikian, dalam suatu
kawasan harus didirikan setidaknya satu shalat berjamaah di tempat
umum seperti masjid sehingga tampak adanya syiar (tanda aktivitas
keagamaan) Islam. Sementara itu, Mazhab Hambali berpendapat bahwa
berjamaah dalam shalat fardu hukunya adalah fardu ain bagi orang yang
tidak memiliki udzur. Namun demikian, berjamaah bukanlah syarat
sahnya salat (Aunullah, 2008 : 192).
4. Syarat-syarat shalat Berjamaah
Shalat berjamaah dapat dilakukan minimal oleh dua orang, yaitu
terdiri dari imam dan makmum. Semakin banyak jumlah peserta shalat
jamaah, maka akan disukai Allah (Numair, 2005:110).
a. Syarat-Syarat Imam
Seseorang boleh dijadikan imam jima memiliki syarat-syarat
sebagaia berikut:
1) Fasih dalam membaca ayat-ayat Al Qur’an.
2) Mengerti sunnah-sunnah Rosul.
3) Paling tidak keilmuannya.
4) Jika ada beberapa orang yang setara keilmuannya, utamakan
yang lebih tua.
5) Berdiri peling depan.
6) Laki-laki (perempuan hanya boleh hanyan lebih mengimani
perempuan.
7) Tidak sedang bermakmum kepada yang lain. (Iskandar dan
Ubaidillah, 2011:83).
Beberapa hal lian yang harus diperhatikan adalah:
1) Anak kecil boleh menjadi Imam jika lebih pandai dalam hal
membaca Al Quran. Adapun jika ada orang dewasa yang lebih
pandai, maka anak kecil tersebut tidak boleh menjaadi imam.
Hal ini dimaksudkan menghindari perbedaan pendapat ulama
mengenai sahnya anak kecil menjadi imam.
2) Wanita tidak sah menjadi imam kecuali dagi wanita dirumah.
3) Orang yang tidak memenuhi kelayakanmenjadi imam terbaik
dapat menjadi imam (meskipun orang terbaik itu ada dalam
jamaah). Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Abu Bakar
ketika menjadi Imam sementara Rasullah SAW (manusia
terbaik) menjadi makmumnya.
4) Orang yang bertayamum boleh menjadi Imam bagi makmum
yang berwudu. Sebagaimana yang terjadi ketika para sahabat
bermakmum kepada Amru Bin Ash yang bertayamum saat
perang Dzatus-Salasil, dan Rosulullah SAW tidak mengingkari
salat mereka.
5) Musafir (orang yang dalam perjalanan) boleh menjadi Imam
bagi orang yang tidak musafir sebagaimana Rosulullah SAW
saat safar menjadi imam bagi masyarakat Makkah.
6) Jika makmum seorang diri, maka ia berdiri di sebelah kanan
Imam. Demikian juga jika seorang perempuan yang sendirian
bermakmum kepada imam perempuan. Jika makmum terdiri
dari dua orang, maka mereka terdiri dibelakang Imam Jika
terdapat banyak makmum laki-laki dan perempuan, maka para
lelaki berdiri di belakang imam, sementara para perempuan
berdiri di belakang jamaah laki-laki. Jika makmum terdiri dari
orang laki-laki (meskipunanak kecil) dan seorang perempuan,
maka makmum lelaki tersebut berdiri di sini kanana imam,
sementara makmum perempuan berdiri di belakang keduanya.
7) Pembatas atau penutup (sutrah) yang digunakan oleh imam juga
merupakan pembatas bagi makmum yang berdiri tepat
dibelakang imam. Untuk itu, jika imam telah menyediakan lagi
(yang khusus untuk mereka).
8) Jika saat shalat imam terimgat bahwadia belum wudu, atau tiba-
taba dia berhadas, mimisan (mengeluarkan darah dari hidung)
berdarah atau mengalami sesuatu yang membuatnya tidak bisa
meneruskan shalat, maka imam dapat mengangkat salah satu
makmum untuk menggantikan posisinya guna meneruskan
shalat, semantara dia sendiri belum keluar dari shalat jamaah.
9) Seorang imam disunnahkan untuk tidak memperlambat salatnya,
kecuali dalam rakaat pertama, jika orang yang terlambat ikut
jamaah masih diharapkan dapat menyusul.
10) Orang yang tidak disenangi (jamaahnya) makruh untuk menjadi
imam, jika hal itu disebabkan alasan syar‟i (bukan karena alasan
pribadi). Hal ini bagi sebagian orang dianggap telah
mengganggu kekhusyukan dan ketenangan shalat.
11) Disunnahkan bahwa makmum yang dekat dengan imam adalah
orang-orangyang berilmu dan mulya.
12) Imam dan makmum disunnahkan meratakan saf dan
merapatkannnya sehingga tampak lurus. (Numair, 2005:118-
124).
Hal ini menunjukkan bahwa untuk menajdi imam (pemimpin)
memerlukan syarat-syarat tertentu atau kualifikasi tertentu, namun
hal ini tidak diperlukan bagi makmum (Haryanto, 2007 : 123).
b. Syarat-syarat makmum
Makmum terbagi menjadi dua, yaitu makmum muwaffiq dan
makmum masbuq. Makmum muwaffiq yaitu orang yang cukup untuk
membaca Al-Fatikhah bersama imam, sedangkan makmum
masbuqyaitu orang yang tidak mendapatkan waktu yang cukup
untuk membaca Al-Fatikhah beserta imam (Abdurrohman & Bakhri,
2006:148).
Berikut ini adalah beberapa syarat sah menjadi makmum dan
mendapatkan pahala saat shalat berjamaah, yaitu:
1) Makmum harus berniat mengikuti imam.
2) Makmum harus mengikuti imam dalam segala gerakan.
3) Mengetahui gerak-gerik pekerjaan imam, baik dengan
mendengar suaranya atau suara mubalighnya, maupaun melihat
sendiri gerakanya atau di depannya.
4) Berada dalam satu tempat, seperti di satu rumah atau masjid.
Namun sebagian ulama tidak menyaratkanya. Hal ini hanya
sunnah karenayang penting dia mengatahui gerak-gerik
perpindahan imam.
5) Tidak ada pembatas atau penghalang antara imam dan makmum.
6) Makmum tidak boleh mendahului imam.
7) Tempat berdiri makmum harus dibelakang imam, ukuran jarak
bagi orang yang shalat berdiri adalah tumitnya, sedangkan untuk
yang duduk adalah pinggulnya.
8) Tata cara pelaksanaan shalat makmum dan imam sama.
9) Laki-laki tidak boleh bermakmum kepada perempuan.
10) Makmum qori (fasih bacaan Fatihahnya) tidak boleh
bermakmum kepada imam yang ummi (yang tidak bagus bacaan
Fatikhahnya) (Iskandar dan Ubaidillah, 2005:126-127).
Orang yang datang kemasjid sementara shalat masih
berlangsung, maka ia wajib segera ikut bersama imam
bagaimanapun posisi imam saat itu, baik sedang rusak, sujud, duduk
ataupun berdiri.
Seorang makmummendapat satu rekaat jika mendapatkan
rukuk bersama imam sebelumimammengangkat kepalanya. Ketika
imam salam, maka makmum harus menyempurnakan rakaat yang
imam salam, maka makmum harus menyempurnakan rakaat yang
tertinggal (Numair, 2005:126-127).
5. Shalat yang Disunnahkan Berjamaah
Ada 6 salat yang disunnahkan berjamaah, yaitu sebagai berikut:
a. Shalat maktubah (shalat fardu 5 waktu)
b. Shalat dua hari raya (Idul fitri dan Idul Adha)
c. Shalat kusuf (gerhana matahari dan bulan)
d. Salat istisqa (minta hujan)
e. Shalat tarawih dan witir pada bulan Ramadan.
f. Shalat jenazah (Abdurrohman & Bakri, 2006:148-149).
6. Anjuran Dalam Shalat Berjamaah
Berikut ini adalah beberapa anjuran dalam melaksanakan shalat
berjamaah:
a. Mandi
Mandi adalah salah satu hal yang dianjurkan sebelum
melaksanakan shalat berjamaah. Hal ini bertujuan agar salat yang
dikerjakan bisa khusuk dan tidak mengganggu jamah yang lainnya
akibat bau keringat dari tubuh kita. Selain itu, mandi juga membuat
tubuh menjadi bersih dari berbagai kotoran dan najis (Musbikin,
2007:100).
b. Menggosok gigi
Menggosok gigi atau membersihkan mulut adalah anjuran
bagi siapa saja yang hendak melaksanakan shalat berjamaah, sebab
bila mulut tidak dibersihkan dan berbau menyengat, maka dapat
mengganggu konsentrasi shalat, baik dirinya sendiri maupun jamaah
yang lainnya (Musbikin, 2007:115)
c. Memakai pakaian yang sebaik-baiknya
Allah SAW memerintahkan kepada setiap orang yang ingin
melaksanakan shalat agar memakai pakaian yang sebaik-baiknya.
Tujuan utama orang yang akan melaksanakan shalat adalah untuk
menghadap Allah SAW. Oleh sebab itu, tidaklah pantas bila
seseorang menghadap Allah SAW dengan menggunakan pakaian
yang tidak baik atau tidak bersih (Musbikin, 2007:137).
Allah berfirman dalam Quran Surat Al-A’raf ayat 26 :
قوى يا بن آدم قد أن زلنا عليكم لباسا ي واري سوآتكم وريشا ولباس الت
رون ر ذلك من آيات الل لعلهم يذك ذلك خي
Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A‟raf : 26)
d. Memakai harum-haruman
Memakai harum-haruman dalam shalat berjamaah
diharapkan bisa mempengaruhi jiwa, sehingga menghantarkan
seseorang untuk menggapai kekhusyukan. Sebab dengan bau harum,
akan bisa menghilangkan bau keringat yang tak jarang bisa
menggunakan jamaah lain (Musbikin, 2007:139).
e. Menjaga Kesopanan
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan lebih dari satu
orang. Karena itu agar shalat yang dilakukan bissa mengantarkan
pada kesempurnaan dan kekhusyukan, maka antara jamaah yang satu
dengan yang lain harus terjalin hubungan yang baik, salah satu
caranya adalah dengan menjaga kesopanan (Musbikin, 2007:153).
f. Melaksanakan shalat berjamaah di awal waktu
Mengerjakan shalat di awal waktu merupakan amal kebaikan
yang paling utama, mendirikan bukti keimanan kepada Allah.
Sementara itu, mengabaikan shalat akan mengundang kemurkaan
Allah (Salim, 2007:97). Maka setelah kita mendengar azan, kita
harus menuju ke masjid atau musala untuk segera melaksanakan
shalat berjamaah.
g. Melaksanakan shalat berjamaah di masjid
Salah satu keutamaan shalat berjamaah adalah dengan
melaksanakannya di masjid. Sebab, shalat berjamaah merupakan
ibadah yang didalamnya terkandung unsur kebersamaan yang sangat
kuat. Didalamnya terkandung suatu peluang yang besar untuk saling
berkenalan dan bersatu diantara muslimin (Musbikin, 2007:12).
h. Berdoa setelah shalat berjamaah
Hal yang kita lakukan setelah shalat berjamaah adalah
berdoa. Duduklah meskipun sejenak untuk berzikir dan berdoa
sebagai tandagembira dan bersenang hati atas kesempatan
bermunajat kepada Allah SAW (Shiddieqy, 2001:69).
7. Hikmah Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah terdapatbanyak hikmah atau manfaat bagi umat
Islam, baik untuk maslahat, agama, dunia dan akhirat mereka. Berikut ini
beberapa hikmah dan manfaat yang bisa diambil umat Islam dari shalat
berjamaah:
a. Mematuhi Perintah Allah
Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 43:
الصالة وآتوا الزكاة واركعوا مع الراكعي وأقيموا
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk.”(QS. Al-Baqarah : 43 )
b. Membersihkan Hati
Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Al Ankaabut ayat 45:
هى عن اة إن الصالة ت ن اتل ما أوحي إليك من الكتاب وأقم الص
ي علم ما تصن عون الفحشاء والمنكر ولذكر الل أكب ر والل
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu
Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut :45 )
c. Menghapus Dosa
Allah SWT berfirman dalan Quran Surat Huud ayat 114 :
هار وزلفا من الليل إن السنات يذىب وأقم الصالة طرف الن
يئات اكرين الس ذلك ذكرى للذ
Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada
malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud : 114)
d. Menyehatkan Hubungan Rumah Tangga
Bagi mereka yang terpaksa tidak bisa menjalankan shalat
berjamaah di masjid atau di mushala, mereka bisa melaksanakan
shalat berjamaah di rumah bersama-sama dengan istri ataupun putra-
putri mereka. Dengan menjalankan salat berjamaah bersama-sama
keluarga, tentunya akan semakin menambah erat hubungan rumah
tangga (Musbikin, 2007:19).
e. Melatih Kepedulian Sosial
Diantara rahasia shalat berjamaah adalah melatih diri untuk
selaku peka terhadap segala persoalan riil yang ada di lingkungan
kita. Sebab dengan rajin menjalankan berjamaah di masjid atau di
musala, maka kita akan bisa mengenal dan mendapatkan informasi
atau bahkan mengetahui keadaan orang-orang yang ada di lingungan
kita (Musbikin, 2007:32).
Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk bisa
bersosialissasi dengan baik, dengan mengajak umat muslim lainya
menuju kedalam kebaikan, contohnya kita mengajak tetangga atau
teman untuk melaksanakan salat berjamaah berssama-sama.
Allah SAW berfirman dalam Quran Surat Al Maidah ayat 2:
قوى وال ت عاونوا على اإلث والعدوان وات قوا الل وت عاونوا على الب والت
إن الل شديد العقاب
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah : 2)
f. Melatih disiplin dan berfikir positif
Diantara manfaat shalat berjamaah adalah untuk belajar
berdisiplin dan mengendalikan jiwa. Caranya adalah dengan selalu
mengikuti imam dalam sumua takbir atau gerakanya dalam shalat,
dan tidak mendahuluinya, memperlambat diri darinya, bersamaan
dengannya atau berlomba-lomba dengannya (Musbikin, 2007:51).
Selain melatih siakp disiplin, shalat berjamaah juga bisa
menumbuhkan khasiat dalam dalam berpikiran positif. Sebab orang
yang sering berjamaah akan merasa bahwa dia hidup di dunia ini
tidak semndirian. Tapi masih ada orang lain yang bisa diajak untuk
berbagi pengalaman dan diajak bertukar pikiran untuk mengatasi
setiap permasalahan yang datang (Musbikin, 2007:53).
Allah SAW berfirman dalam Quran Surat An Nisa ayat 103:
وق عودا وعلى جنوبكم فإذا فإذا قضيتم الصالة فاذكروا الل قياما
اطمأن نتم فأقيموا الصالة إن الصالة كانت على المؤمني كتابا موقوتا
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu
adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.”(QS. An-Nisa : 103)
g. Berpahala 27 derajat
ث نا يي بن يي قال ق رأت على مالك عن نافع عن عمر أن رسول هللا حد
صلى هللا عليو و سلم قال صالة الفذ بسبع و عشرين درجة . )رواه مسلم(
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami yahya bin yahya,
katanya; aku menyetorkanhapalan kepada Malik dari Nafi‟dari ibnu
Umar, bahwa Rasulluah shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
„shalat jama‟ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat
sendirian “ (muslim, T.T :122)
h. Menyehatkan fisik dan psikis
Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat shalat berjamaah
bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh, baik dari segi fisik maupun
psikis:
1) Terdapat Sifat Keikhlasa atau Kepasrahan
Menjalankan shalat harus dilandasi dengan niat yang iklas
ini, insya Allah shalat lebih mudah untuk mencapai
kesempurnaannya. Ikhlas yang dimaksud disini adalah beramal
tanpa maksud lain kecuali taqarrub kepada Allah
(Musbikin,2007:53).
Dari sudut pandang kesehatan, keiklasan atau kepasrahan
ternyata mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat bagi
kesembuhan sebuah penyakit. Orang yang pasrah adalah orang
yan memosisikan dirinya pada kondisi kosong. Hal ini mereka
yang pasrah adalah orang yang hanya bersandarkan kepada
Allah SAW semata. Dia tidak menduakan dengan yang lainnya.
Shalat yang ia lakukan hanyalah tertuju kepada Allah SAW
sehingga dengan demikian, antara dia dengan Allah tidak ada
lagi pemisahnya. Karena begitu dekat, maka doannya mudah
dikabulkan (Musbikin, 2007:286).
2) Mendapatkan rasa kebersamaan
Dalam kehidupan sehari-heri, kita dianjurkan untuk
menjalankan shalat berjamaah. Shalat yang dilakukan secara
berjamaah, disamping mempunyai pahala yang lebih banyak
dari pada shalat sendiri,juga mempunyai nilai sosial atau
kebersamaan. Didalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan
yang sangat kuat dan mengajarkan kepada kita agar dalam hidup
ini jangan sekali-kali membuat orang merasa tersisihkan
(Musbikin, 2007:59).
3) Mendapatkan Rasa Diperhatikan
Seseorang yang merada tidak diperhatikan atau diacuhkan
oleh keluarganya, masyarakat atau lingkungan dimana ia berada
sering mengalami gangguan atau guncangan jiwa. Bahkan tidak
sedikit mereka yang stres, depresi dan berkhir dengan bunuh
diri. Kondisi seperti itu tentunya membawa akibat buruk bagi
kesehatan fisik orang yang mengalaminya. Karena itu,
menjalankan shalat berjamaah samgat penting sekali untuk
menghindari adanya perasaaan tidak diperhatikan oleh keluarga,
manyarakat oleh keluarga, masyarat ataupun lingkungan di
sekitar (Musbikin, 2007:43).
4) Nilai Terapi Dari Suara Imam Yang Keras
Salah satu diantara manfaat bagi kesehatan yang bisa
diperoleh ketika menjalankan shalat berjamaah adalah nilai
terapi yang bersal dari suara bacaan imam yang dikeraskan
(jahr). Hal ini membawa pengaruh positif bagi fisik maupun
psikis. Bagi sang imam yang membacannya akan menyebabkan
semua pikiran negatif dan ketakutan yang dirasakan bisa
terlepas sehingga tekanan darahdan kadar stres berkurang.
Begitu pula saat melafalkan surat Al Fatihah dan ayat-ayat Al
Quran tersebt bisa menciptakan keseimbangan seluruh area
tubuh (Musbikin, 2007:158).
Secara psikis, mendengarkan bacaan imam yang
melafalkan surat Al Fatihah dan surat-surat Al Quran yang lain
dalam shalat berjamaah akan membuat salat tidak terasa jenuh.
Meskipun mungkin sang imam membacanya dengan cukup
panjang, shalat yang dikerjakan tidak terasa jenuh. Meskipun
mungkin sang imam membacanya dengan cukup panjang, shalat
yang dikerjakan tidak membuat lelah dan sebaliknya malah
terasa mengasikkan (Musbikin, 2007:162).
5) Nilai Terapi Shalat Berjamaah Di Masjid
Masjid merupakan salah satu tempat yanag cocok untuk
kegiatan-kegiatan semacam pengobatan atau penyembuhan
penyakit, karena mengandung energi positif. Energi-energi
positif itu berasal dari orang-orang yang sering menggunakan
masjid sebagai tempat derdoa ataupun shalat. Energi seperti
itulah yang akan terus membekas disekeliling ruangan (dalam)
masjid (Musbikin, 2007:2000).
Dari penjelasan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa
shalat berjamaah ternyata mengandung hikmah dan manfaat
yang sangat besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
umat islam.
B. Perilaku Sosial
1. Pengertian Perilaku Sosial
Perilaku adalah melakukan suatu langkah atau tindakan, sedangkan
sosial adalah segala sesuatu mengenai kemasyarakatan (Poerwadaminta,
2006:1141). Perilaku sosial adalah cara berbuat atau menjalankan sesuatu
sesuai dengan sifat yang layak bagi manusia (Poerwadarminta,
1976:553).
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang
merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia Ibrahim
(2001). Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup
sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan
memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan
diantara satu orang dengan yang lain. Artinya bahwa kelangsungan
hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam
kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling
menghormati, tidak mengganggu hak orang lain serta toleran dalam
hidup bermasyarakat.
Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli
Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons
antara orang yang di nyartakan dengan hubungan timbal balik antar
pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap
orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku
itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap, keyakinan, kenangan,
atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang
merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara
yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerjasama, ada orang
yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementinglan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak
lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin
mencari untung sendiri. dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku sosial
adalah tingkah laku pada manusia tidak timbul dengan sendirinya namun
akibat dari adanya rangsangan atau pengaruh yang datangnya dari luar,
sehingga apabila pengaruh yang mengenainya itu pengaruh baik, maka
baik pula apa yang dikerjakan dan sebaliknya apabila pengaruh buruk
yang dia dapatkan maka buruk pula yang dikerjakan. Dari penjelasan
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan perilaku sosial adalah
suatu usaha atau proses yang dilakukan dalam rangka membangun,
membina, dan menyempurnakan serta menanamkan nilai-nilai sosial.
Bentuk dan perilaku sosial seseorang dapat ditunjukkan oleh sikap
sosialnya. Sikap menurut Akyas Azhari (2004: 161) adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Sedangkan sikap sosial
dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang
terhadap objek sosial yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah
laku yamg dinyatakan terhadap salah satu objek sosial (W.A. Gerungan,
1978: 151-152).
Berbagai bentuk perilaku sosial seseoarang pada dasarnya
merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika
seseoarang berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam kehidupan
berkelompok akan terlihat jelas diantara anggota kelompok yang lainnya.
2. Contoh Perilaku Sosial
Menurut Walgito gimo (2003 : 128) contoh perilaku sosial adalah
sebagai berikut :
a. Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.
Harus mengabdikan potensi yang kita miliki terhadap masyarakat,
seperti : fikiran, tenaga dan materi yang ada pada diri kita.
b. Taat peraturan di masyarakat, bangsa dan negara.
Kita wajib menaati peraturan yang telah ditetapkan demi menjaga
keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat.
c. Sopan dalam berbicara.
Kehormatan seseorang adalah mereka yang mampu menjaga
perkataan dalam setiap ucapan.
d. Memaafkan kesalahan orang lain.
Kebesaran hati seseorang bercermin pada sikap dan perilaku
seseorang dalam memaafkan kesalahan orang lain.
e. Menjenguk teman atau kerabat yang sakit.
Kebahagiaan orang sakit hanyalah do’a dari orang lain, dan obatnya
adalah ketika dijenguk orang lain.
f. Tidak melakukan perbuatan anarkis.
Bagian terbaik dari seseorang adalah kebaikan, “ janganlah baik
dkamu melakukan hal-hal yang tidak baik dalam masyarakat “.
g. Tolong-menolong sesama.
Kehidupan seseorang tidak harus menjadi yang terbaik, namun
berusaha sebaik-baiknya bagi orang lain.
h. Menahan amarah.
Kemarahan tidak menyelesaikan masalah, tetapi akan menimbulkan
masalah yang baru, jika hati dibekali dengan amarah maka hati kita
akan dipenuhi rasa dendam terhadap orang lain, lain halnya
kesabaran akan meredam hawa nafsu kita terhadap tindakan, karena
kunci segala sesuatu adalah kesabaran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku sosial, antara lain:
a. Faktor internal (faktor dari dalam)
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat berupa insting, motif dari
dalam dirinnya, sikap, serta nafsu. Faktor intrenal ini dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.
Faktor biologis bisa berupa faktor genetik atau bawaan dan motif
biologis seperti kebutuhan makan dan minum, kebutuhan seksual
serta kebutuhan melindungi diri dari bahaya.
Untuk faktor sosiopsikologi berupa kemampuan afektif yang
berhubungan dengan emosional manusia, kemampuan afektif yang
berhubungan dengan emosional manusia, kemampuan kognitif yang
merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang
diketahui manusia serta kemampuan kognitif yang merupakan aspek
volosional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan
bertindak.
Begitu banyak faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.
Ketika faktor dalam diri baik maka akan menimbulkan perilaku yang
baik pula. Sebaliknya ketika faktor dalam diri buruk maka akan
menimbulkan perilaku yang buruk pula. Faktor internal yang
bermacam-macam yang berada dalam diri seseorang akan
menimbulkan bentuk perilaku sosial yang bermacam-macam.
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar)
Faktor eksternal adalah faktor yang bersal dari luar diri
seseorang atau individu. Faktor yang timbul dari keluarga, sekolah
dan masyarakat akan mempengaruhi perilaku sosial seorang
individu. Faktor eksternal ini dapat berupa pengaruh lingkungan
sekitar dimana individu tersebut hidup dan ditambah dengan adanya
reinforcement (hukum dan hadiah) yang ada dalam komunitas
tersebut. Pengaruh lingkungan terhadap perilaku individu dapat
berupa kondisi masyarakat, perubahan iklim dan cuaca serta faktor
ekonomi individu.
Kondisi masyarakat yang baik dan stabil akan berdampak baik
pada perilaku seseorang, begitu juga jika kondisi masyarakat yang
tidak kondusif akan menimbulkan perilaku yang buruk sebagai
bentuk perwujudan dari perasaan dan emosional. Perubahan iklim
dan cuaca juga mempengaruhi perilaku seseorang. Di sini perilaku
timbul sebagai wujud penyesuaian diri terhadap cuaca yang sedang
berlangsung.
Selanjutnya adalah faktor ekonomi dari individu. Faktor ini
merupakan faktor penting dalam perilaku seseorang. Keadaan
ekonomi yang kurang dan sulit akan menjadikan orang lain.
Seseorang melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhannya mesti
dengan melakukan pelanggaran terhadap norma dan aturan yang
berlaku. Tidak ada lagi rasa malu dan sungkan melakukan kegiatan
yang melanggar aturan. Semua dilakukan demi melakukan
kebutuhan yang terus mendesak.
Faktor eksternal yang selanjutnya yaitu adanya hadiah dan
hukuman. Hukuman ataupun hadiah alan menjadi pendorong yang
sangat kuat dalm perilaku manusia. Seseorang akan selalu
berperilaku baik dengan harapan akan mendapatkan hadiah. Adanya
hukuman juga akan menjadi kendali serta kontrol terhadap perilaku
sosial manusia. Dengan adanya hukuman dan hadiah maka seseorang
akan selalu berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku. Faktor-
faktor tersebut akan mempengaruhi bentuk perilaku manusia dalm
kehidupannya.
Begitu banyak dan begitu kompleks faktor yang
mempenguruhi perilaku sosial manusai. Baik faktor lingkungan atau
dengan adanya reinforcement (hadiah dan hukuman)
mempengaruhib pengaruh yang sangat cukup seknifikan terhadap
perilaku sosial. Perilaku yang timbul dan juga bermacam-macam
sesuai dengan faktor mana yang menyebabkan dan mempengaruhi
Perilaku baik danperilaku buruk dapat timbul karena faktor-faktor
tersebut. Untuk perilaku baik tentu tidak menimbulkan masalah.
Namun, untuk perilaku buruk tentu akan mempengaruhi kehidupan
masyarakat sekitar.
Perilaku sosial terdiri dari dua macam yaitu perilaku sosial
yang negatif dan perilaku sosial yang positif. perilaku sosial yang
negatif terdiri dari perilaku yang menuimpang yang tidak sesuai
dengan aturan dan norma yang berlaku baik norma masyarakat, adat
istiadat dan agama.
Perilaku sosial yang positif terdiri dari perilaku sosial dalam
lingkungan keluarga dan perilaku sosial dalam lingkungan
masyarakat.
4. Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Sosial
Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori utama
yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu :
a. Perilaku dan karakteristik orang lain
Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orang-orang yang
memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan
berperilaku seperti kebanyakan orang-orang berkarakter santun
dalam lingkungan pergaulannya. Sebaliknya, jika ia bergaul dengan
orang-orang berkarakter sombong, maka ia akan terpengaruh oleh
perilaku seperti itu. Pada aspek ini guru memegang peranan penting
sebagai sosok yang akan dapat mempengaruhi pembentukan perilaku
sosial siswa karena ia akan memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam mengarahkan siswa untuk melakukan sesuatu perbuatan.
b. Proses kognitif
Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan
pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan
berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Misalnya seorang calon
pelatih yang terus berpikir agar kelak dikemudian hari menjadi
pelatih yang baik, menjadi idola bagi atletnya dan orang lain akan
terus berupaya dan berproses mengembangkan dan memperbaiki
dirinya dalam perilaku sosialnya. Contoh lain misalnya seorang
siswa karena selalu memperoleh tantangan dan pengalaman sukses
dalam pembelajaran penjas maka ia memiliki sikap positif terhadap
aktivitas jasmani yang ditunjukkan oleh perilaku sosialnya yang
akan mendukung teman-temannya untuk beraktivitas jasmani dengan
benar.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku
sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal dari daerah pantai
atau pegunungan yang terbiasa berkata dengan keras, maka perilaku
sosialnya seolah keras pula, ketika berada di lingkungan masyarakat
yang terbiasa lembut dan halus dalam bertutur kata.
d. Latar Budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu
terjadi.
Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu
mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada dalam
lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau berbeda.
Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani yang terpenting
adalah untuk saling menghargai perbedaan yang dimiliki oleh setiap
anak.
5. Hubungan Keaktifan Salat Berjamaah Dengan Perilaku Sosial
Hubungan keaktifan salat berjamaah dengan perilaku sosial santri
ma’had sangat erat sekali terutama dalam masalah waktu. Waktu
merupakan rangkaian saat momen, kejadian, batas awal dan akhir
peristiwa. Waktu itu adalah salah satu dari titik sentral kehidupan,
seseorang yang menyia-nyaiakan waktu pada hakekatnya dia sedang
mengurangi makna kehidupanya. Nilai-nilai yang terkandung didalam
waktu akan menjadi alat pemicu dirinya untuk menampilkan wajah
seseoarang yang berdisiplin dengan waktu (Tasmara, 2001:156).
Salat berperan sangat penting dalam menumbuhkan disiplin dan
sikap mental yang kuat bagi yang selalu mengerjakannya dengan baik.
Hal ini sebagaimana yang diterangkan pada firman Allah dalm Quran
Surat Al Baqoroh ayat 45.
ب والصالة وإن ها لكبرية إالعلى الاشعي واستعينوا بالص Artinya: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.
Salah satu manfaat shalat berjamaah adalah untuk belajar
membentuk perilaku sosial dengan mengendalikan jiwa. Caranya adalah
dengan selalu mengikuti imam dalam semua takbir atau gerakanya dalam
shalat, dan tidak mendahuluinnya, memperlambat diri darinnya,
bersamaan dengannya atau berlomba-lomba dengannya (Musbikin,
2007:51). Hal ini sangat penting karena berguna untuk membantu
menumbuhkan perilaku sosial santri.
Dengan rajin melaksanakan shalat berjamaah, seorang santri dapat
memiliki kedisiplinan dalam hal berperilaku baik. Hal ini sebagaimana
yang diterangkan pada firman Allah dalam Quran Surat Al Angkabut
ayat 45.
Anak yang aktif melakukan shalat berjamaah mempunyai perilaku
yang baik dan memdapatkan kenalan teman yang banyak, hal ini terbukti
dengan sebuah penelitian yang dilakukan di Unifersiti of Michigan,
Amarika Serikat, yang menemukan anak-anak dengan teman bermain
lebih dari empat orang mempunyai aklak lebih baik di sekolah
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mempunyai teman. Sebab,
anak yang mempunyai banyak teman tidak mengalami kesulitan bergaul
dengan orang lain dan berarti tidak mempunyai kesulitan mengikuti
peraturan. (Musbikin, 2007/;51-52).
Dengan demikian maka setiap ssantri yang aktif melaksanakan
shalat berjamaah akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Hal ini
berarti semakin aktif santri dalam melaksanakan shalat berjamaah, akan
semakin baik pula perilaku sosialnya.
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga
1. Profil Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga
Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga berlokasi di
Kampung Kembangarum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga, Propinsi jawa Tengah. Ma’had Mahasiswa Kembangarum
STAIN Salatiga terdiri dari ma’had putra dan putri, terletak di dua lokasi
yang berdekatan di areal tanah seluas + 2100 m2.
Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga didirikan pada
tanggal 1 September 2005, baru kemudian pada tahun 2009 ma’had putri
didirikan di bawah naungan Yayasan Kerjasama Alumni, Orangtua
Mahasiswa (YAKAOMI) STAIN Salatiga yang dipimpin oleh bapak H.
Jumadi, BA. Pendirian ma’had ini dilatari oleh beberapa ide dasar sebagai
berikut:
a. Untuk menggabungkan dimensi positif perguruan tinggi dan
pesantren, dimana keduanya harus dicapai bersama-sama untuk
mewujudkan generasi yang mempunyai penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta memilki keperibadian dan moralitas yang baik.
b. Pada tataran keilmuan menjadi sangat penting untuk dapat meletakkan
nilai tauhid ke dalam wilayah keilmuan yang dikaji mahasiswa
sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperoleh
signifikasi metafisik dan spiritual dari ajaran agama sebaliknya ajaran
agama akan menadapatkan signifikasi dan justifikasi secara objektif
dalam alur disiplin ilmiah.
c. Dalam wilayah sosial kemasyarakatan saat ini Nampak semakin nyata
terlihat adanya fenomena elitis kelompok terpelajar yang pintar ketika
di sekolah tetapi mereka terisolasi oleh ilmu mereka sendiri di tengah-
tengah masyarakatnya sehingga mereka menjadi kehilangan kepekaan
terhadap lingkungan sosialnya.
d. Tidak dapat disangkal bahwa produk pendidikan saat ini ditambah
dengan budaya pragmatis yang berkembang di masyarakat Indonesia,
menjadikan manusia (mahasiswa) bergerak diruang yang sangat
sempit. Ruangan superficial akan tetapi telah menajdi arus utama dari
budaya yang berkembang yakni trend, popularitas dan material. Dari
ruang-ruang inilah tolak ukur keberhasilan dan kegagalan dibuat.
Melihat fenomena tersebut Ma’had Mahasiswa Kembangarum
STAIN Salatiga menyelenggarakan pendidikan yang berusaha
mengoptimalkan potensi fitrah manusia secara holistik sehingga akan
terwujud generasi dengan karekter yang utuh, sehat secara jasmani, cerdas
dalam berfikir, terampil dalam bekerja dan selalu dilandasi oleh nilai-nilai
ajaran Islam. Dengan kata lain akan diikhtiarkan terwujudnya santri
mahasiswa yang akan mampu berperan secara optimal di masyarakat
sesuai dengan keahlian dan bidang ilmunya masing-masing yang saleh
secara sosial dan saleh secara ritual.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga
sebagai pusat pemantapan akidah dan akhlak serta pngembangan ilmu
dan tradisi keislaman demi lahirnya sarjana muslim yang memiliki
keunggulan dibidang ilmu keislaman, kemampuan berbahasa asing,
kepribadian utuh, dan berakhlakul karimah.
b. Misi
1) Mendidik mahasiswa-santri memiliki kemampuan membaca dan
memahami al-qur’an dengan baik dan benar, kemantapan akidah,
kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu keagamaan.
2) Memperkuat proses internalisasi nilai-nilai keislaman, kepribadian
dan keadaban melalui pendidikan terintegrasi antara pendidikan
akademik perguruan tinggi dan pendidikan pesantren.
3) Melatih ketrampilan berbahasa asing (Arab, Inggris dan lainya)
bagi mahasiswa-santri melalui penciptaan lingkungan dan bi’ah
lughowiyah yang kondusif.
3. Santri
Input santri Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga
adalah mahasiswa S1 yang terdaftar di STAIN Salatiga dengan ketentuan,
maksimal semester III untuk mahasiswa regular dan semester VIII untuk
mahasiswa program KKI dan Bidik Misi.
4. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikannya Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN
Salatiga berusaha mengembangkan potensi fitrah manusia baik dimensi
fikriyah, ruhaniyah, maupun jasmaniyah melalui berbagai bidang
pendidikan yakni: pengajaran, kepengasuhan dan kesantrian, yang
ketiganya dilakukan secara bersama-sama dengan tetap
mempertimbangkan kebutuhan, ketersediaan waktu dan pikiran dari setiap
santri yang juga belajar di perguruan tinggi masing-masing.
5. Pengajaran
Pengajaran adalah proses pembelajran yang dilakukan melalui
kegiatan belajar mengajar dikelas oleh santri dan ustad dalam serangkaian
mata dirosah. Selain itu juga ditunjang dengan kegiatan-kegiatan keilmuan
(seminar, diskusi kelompok) yang diselenggarakan oleh organisasi santri
dalam kelompok-kelompok kajian yang ada.
Melalui proses ini diharapkan terbangubn wawasan yang luas, cara
berfikir yang logis dan pemahaman yang utuh terhadap hasanah keilmuan
islam termasuk bidang studi yang ditekuni di perguruan tinggi masing-
masing.
6. Kepengasuhan
Adalah bidang pendidikan Ma’had Mahasiswa Kembangarum
STAIN Salatiga yang memberikan tekanan pada pembentukan mental dan
rasa santri mahasiswa melalui kegiatan ubudiyah: shalat jamaah, dzikir,
istighotsah, puasa. Juga melalui pendampingan-pendampingan sehingga
dalam diri santri tumbuh nilai kemanusiaan yang dilandasi nilai keislaman.
7. Kesantrian
Kepengasuhan adalah bidang pendidikan di Ma’had Mahasiswa
Kembangarum STAIN Salatiga yang lebih banyak menekankan pada sisi
kreatifitas, inisiatif, kepekaan, keberanian dan kecakapan santri dalam
bidang-bidang yang diminati.
Karenanya dalam proses ini seluruh kegiatan direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi sendriri oleh santri dengan berbagai kegiatan
seni, olah raga, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, lingkungan
berbahasa, diskusi-diskusi kegitan kerumah tanggaan. Dalam hal ini ustadz
/Pembina bersifat sebagai pendamping dan pengarah.
8. Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi
Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga berfungsi
sebagai wahana pembinaan mahasiswa dalam pengembangan ilmu
keagamaan dan kebahasaan serta peningkatan dan pelestarian tradisi
spiritual keagamaan untuk mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan
STAIN Salatiga.
b. Tujuan
Tujuan Ma’had adalah menghasilkan lulusan yang:
1) Berakidah kuat dan berakhlak mulia.
2) Memiliki kemampuan berbahasa arab dan inggris baik lisan
maupun tulisan.
3) Menguasai ilmu-ilmu kesilmana sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan islam secara luas.
4) Mampu membaca kitab klasik dan kontemporer.
5) Menghafal beberapa juz atau seluruh juz alqur’an.
6) Memiliki kemampuan akademik kompetitif sehingga mampu
mengaplikasikan pengetahuan dan kterampilan yang dimilikinya
dalam kehidupan sebagai individu dan warga masyarakat.
9. Fasilitas Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga
a. Asrama
Asrama adalah merupakan gedung pemondokan bagi
mahasiswa-santri aktif Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN
Salatiga dengan dua fungsi utama: yaitu pembelajaran 24 jam dan
wadah pembinaan mahasiswa melalui pola kepengasuhan dan
pembinaan baik dari pengurus maupun pengasuh. Penghuni asrama
adalah dosen pengasuh dan mahasiswa aktif STAIN Salatiga.
b. Aula
Aula berfungsi sebagai sarana ibadah dan pembinaan santri
ma’had dalam menunjang aktifitas keagamaan serta penyelenggaraan
bimbingan belajar (bimbel) Ma’had sebagai evaluasi proses
pembelajaran secara umum dikampus. Aula ini difungsikan sebagai
pengganti masjid pada umumnya.
c. Rumah Pengasuh
Rumah pengasuh merupakan sarana tempat tinggal bagi dewan
pengasuh (kyai), yang berfungsi juga sebagai sarana pembelajaran
informal dan mengaji bagi mahasiswa-santri Ma’had Mahasiswa
Kembangarum STAIN Salatiga.
Sebagai tempat tinggal, desain rumah pengasuh harus memiliki
kelayakan huni, nilai privasi, dan berada pada lokasi yang dekat atau
terintegrasi dengan asrama mahasiswa.
Rumah pengasuh Ma’had Putri STAIN Salatiga berdampingan
langsung dengan asrama santri putri sehingga memudahkan
pengawasan aktifitas keseharian santri.
d. Sarana Penunjang
Sebagai penunjang terhadap kegiatan pendidikan di Ma’had
Mahasiswa Kembangarum STAIN Salatiga, keberadaan sarana
penunjang dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi dan
menunjang pencapaian tujuan pendidikan di STAIN Salatiga.
Sarana penunjang sebaiknya terintegrasi dengan gedung ma’had,
atau berada pada lokasi kampus agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal, secara umum sarana penunjang terdiri dari 2 kategori, yaitu:
1) Sarana penunjang akademik, misalnya perpustakaan, ruang halaqoh
atau aula, ruang konsultasi, ruang komputer.
2) Sarana penunjang lainya, misalnya kantin, sarana olahraga, gedung
pertemuan, dan lahan parker.
Dibawah ini adalah daftar fasilitas Ma’had Mahasiswa Kembangarum
STAIN Salatiga:
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana Ma’had Putri Kembangarum
Tahun 2014
NO Fasilitas Jumlah
1 Kamar Santri 32
2 Masjid -
3 Rumah pengasuh 1
4 Aula 1
5 Kantor 1
6 Kamar mandi 21
7 WC 21
8 Sumur -
9 Tempat penjemuran 7
10 Dapur 2
11 Papan tulis 2
12 Lemari -
13 Mading 2
14 Meja 15
15 Kursi -
16 Komputer 1
17 Gedung olahraga -
18 Alat-alat kesenian -
19 Perpustakaan -
20 Kantin 1
10. Jenis-Jenis Kegiatan Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga
a. Kegiatan harian
Tabel 3.2 Jadwal kegiatan Kegiatan Harian Ma’had Putri
Kembangarun STAIN Salatiga Tahun 2014
K
e
t
e
r
angan: untuk kajian kitab setelah isya’ menggunakan kitab “Fiqih
Wadeh”.
b. Kegiatan Mingguan
NO JAM KEGIATAN KET
1 04.00-04.30 Subuh berjamaah Di aula
2 04.30-06.00 Pembelajaran intensif b. Arab, b.
Inggris, kitab
3 06.00-07.00 MCK -
4 07.00-16.30 Perkuliahan Dikampus
5 16.30-17.30 Kajian kitab Kitab Mamba’us-
sa’adah
6 17.30-18.00 MCK -
7 18.00-18.30 Maghrib berjamaah Di aula
8 18.30-19.00 Tadarus -
9 19.00-19.30 Isya berjamaah -
10 19.30-21.00 Pembelajaran Intensif b. Arab, b.
Inggris, kitab
kuning
11 21.00-22.00 Belajar pribadi Mandiri
12 22.00-03.00 Istirahat -
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Mingguan Santri Ma’hat Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014
NO WAKTU KEGIATAN KET
1 06.00-08.00 Ro’an/kerja bakti Jum’at pagi
2 20.00-21.00 Khithobah Kamis minggu ke 1
3 20.00-21.00 Dziba’an Jumat minggu ke 2
4 08.00-11.00 Pelatihan kerajinan Ahad pagi minggu ke 2
5 07.00-08.00 Senam Ahad pagi minggu
terakhir
c. Kegiatan Bulanan
Tabel 3.4 Kegiatan Bulanan Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Ssalatiga Tahun 2014
NO WAKTU KEGIATAN KET
1 06.00-16.30 Khataman Al-qur’an Minggu terakhir
2 20.00-21.00 Pengajian umum Minggu awal
3 19.30-21.00 Dziba’an bersama
ma’had putra dan
putri
Kamis minggu terakhir
4 19.30-21.00 Tahlil bersama Rutin Malam Jum’at
5 20.00-22.00 Rapat Bulanan Melibatkan seluruh
warga ma’had
d. Kegiatan tahunan
Tabel 3.5 Kegiatan Tahunan Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1 19.30-23.30 Akhirus-sanah Akhir semester genap
2 09.00-16.00 Pentas seni 1 hari sebelum acara
3 09.00-12.00 Lomba-lomba 1 minggu sebelum acara
4 07.00-17.00 Bazar 1 hari sebelum acara
5 07.00-12.00 Bakti sosial 1 hari sebelum acara
e. Jadwal Pelajaran
Tabel 3.6 Jadwal Pelajaran Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014
HARI WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
SENIN
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 intensif b. Arab 1 Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian kitab Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 Tilawah Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 intensif b. Arab 2 Santri
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
SELASA
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 intensif b. Arab 2 Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian kitab Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 Tilawah Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 intensif b. Arab 3 Santri
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
RABU
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 kajian kitab Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian kitab Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 Tajwid Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 intensif b. Inggris 1 Santri
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
KAMIS
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 intensif b. Inggris 1 Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian kitab Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 setoran juz amma Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 Tahlil Semua
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
JUMAT
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 itensif b. Inggris 1 Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian tafsir Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 tahlilalan/diba'an Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 intensif b. Inggris 2 Santri
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
SABTU
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 intensif b. Inggris 2 Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 Perkuliahan -
16.30-17.30 kajian kitab Santri
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 qiro'at Santri
19.00-19.30 isya berjamaah -
19.30-21.00 Santri
21.00-22.00 belajar pribadi Santri & pengurus
22.00-03.00 Istirahat -
MINGGU
03.00-04.00 Tahajud Santri & pengurus
04.00-04.30 subuh berjamaah Santri & pengurus
04.30-06.00 - Santri
06.00-07.00 MCK -
07.00-16.30 ro'an/kerja bakti -
16.30-17.30 Olahraga Santri
Keterangan bunyi bel :
5X : pengumuman
4X : solat tahajut
3X : persiapan pembelajaran
2X : panggilan ketua kamar
Keterangan Pengajar :
b. Arab 1 : Yahya, S.Ag
b. Arab 2 : H.M. Ali Zamroni, S.S. MA
17.30-18.00 MCK -
18.00-18.30 maghrib berjamaah Santri & pengurus
18.30-19.00 - Santri
19.00-19.30 - -
19.30-21.00 - Santri
21.00-22.00 - Santri & pengurus
22.00-03.00 - -
b. Inggris 1 : Mr. Samingan, S.Pd.I
b. Inggris 2 : Arif Rahman, S.Pd.I
Kitab Kuning : Misbahus Sudur
11. Daftar Responden
Berikut disajikan tentang nama-nama responden:
Tabel 3.7 Daftar Nama Responden
NO NAMA JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
1. Azizatun Ni’ammah
2. Asrti Wahyuningsih
3. Arrum Faida
4. Anggraeni Putri
5. Alivia Rochmah
6. Ainur Rohmah
7. Dwi Zunifah L
8. Danik Aprelia
9. Dian Arrum Setyawati
10. Fitrianita Umami
11. Faiqotur Rohmah
12. Fahidatul Zunita Umayasaroh
13. Fatchul Lutfah
14. Hayyu Nafi’atul Fauziah
15. Hesti Setya Ningrum
16. Halimatus Sakdiyah
17. I’anatunnisa
18. Khotijatul Asna
19. Laili Maulida Ali
20. Mahgrifatul Laili Sholikhah
21. Mamik Kusrini
22. Maratul Baqoroh
23. Nita Mufida
24. Nastiti Arif Fnur Halimah
25. Nur Halimah
26. Novi Diah
27. Ratna Sari
28. Siti Mubarrillah Sari
29. Siti Nur Rohmah
30. Wasiyatul Khasanah
B. Data Hasil Penelitian
1. Data tentang keaktifan Shalat Berjamaah Santi Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.
Untuk mengetahui keadaan tentang keaktifan shalat berjamaah
santri Ma;had Purti Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014, maka
penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa yang
diberikan kepada siswa yang dijadikan responden dengan 10 pertanyaan
dengan alternatif jawaban sebanyak 3 buah, yaitu:
a. Jawaban A mempunyai skor 3
b. Jawaban B mempunyai skor 2
c. Jawaban C mempunyai skor 1
Jawaban dari hasil angket tentang keaktifan salat berjamaah santri
ma’had putri kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014 datap dilihat
dalam tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8 Data Angket tentang Keaktifan Shalat Berjamaah Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN SalatigaTahun 2014 (X).
No Nama Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Azizatun Ni’ammah B B A A B B B A A A
2. Asrti Wahyuningsih B B A A B B B A A A
3. Arrum Faida B B B A B B A A A A
4. Anggraeni Putri B B A A B B A A A A
5. Alivia Rochmah B B B A C A A A A A
6. Ainur Rohmah B A A A B B B A A A
7. Dwi Zunifah L B B A A B B B A A A
8. Danik Aprelia B B A A B B B A A A
9. Dian Arrum Setyawati A A A A A A A B A B
10. Fitrianita Umami A A A A A A A A A A
11. Faiqotur Rohmah A B B A B B A A A B
12 Fahidatul Zunita U B B A A B B A C A A
13. Fatchul Lutfah B B B A C B A C A A
14. Hayyu Nafi’atul F B B B A B B A A A A
15. Hesti Setya Ningrum B B B A B B A A B A
16. Halimatus Sakdiyah A B B A C A A A A A
17. I’anatunnisa B A B A B B A B A B
18. Khotijatul Asna B B B A B B A B A A
19. Laili Maulida Ali A A B A B B A A A A
20. Mahgrifatul Laili S B A B A A B A A A A
21. Mamik Kusrini B A B A B A A A A A
22. Maratul Baqoroh B A A A C B B B B A
23. Nita Mufida B A B B A B B C A A
24. Nastiti Arif Nur H B A A A C B B C B A
25. Nur Halimah B B B B B B A A A A
26. Novi Diah A A B A B B B B A A
27. Ratna Sari A A B A B B A A A A
28. Siti Mubarrillah Sari B B B A B B B A A A
29. Siti Nur Rohmah B B B A B B A A A A
30. Wasiyatul Khasanah B B B A B B A C A B
2. Data Tentang Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014.
Untuk mengetahui keadaan tentang perilaku sosial santri ma’had
putri kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014, maka penulis
menggunakan angket yang diberikan kepada siswa yang dijadikan
responden dengan 10 pertannyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3
buah, yaitu:
a. Jawaban A mempunyai skor 3
b. Jawaban B mempunyai skor 2
c. Jawaban C mempunyai skor 1
Jawaban dari hasil angket tentang pembinaan perilaku sosial santri
ma’had putri kembangarum STAIN Salatiga tahn 2014 dapat dilihat
ditabel berikut ini:
Tabel 3.9 Data Angket tentang Pembinaan Perilaku Sosial Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 (Y)
No Nama Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Azizatun Ni’ammah A A A A A A A A A B
2. Asrti Wahyuningsih A A A A A A A B A B
3. Arrum Faida A B A A A A A B A B
4. Anggraeni Putri A A A A A A A B A B
5. Alivia Rochmah B C A B A A A B B B
6. Ainur Rohmah A B A A A A A B A A
7. Dwi Zunifah L A A A A A A A B A B
8. Danik Aprelia A A A A A A A B A B
9. Dian Arrum S A A A A A A A B A B
10. Fitrianita Umami A A B A A A A B A B
11. Faiqotur Rohmah A B A A A B B B A B
12 Fahidatul Zunita U A A A A A A A A A A
13. Fatchul Lutfah A C B C A B B B A B
14. Hayyu Nafi’atul F A A A A A A A B A B
15. Hesti Setya Ningrum A A A A A A A B A B
16. Halimatus Sakdiyah B B A A A A B B A B
17. I’anatunnisa B A C A A B A B A B
18. Khotijatul Asna A A A A A A A B A B
19. Laili Maulida Ali A B A A A A A B A A
20. Mahgrifatul Laili S A A A A A A A A A A
21. Mamik Kusrini A A A A B A A A A A
22. Maratul Baqoroh A B B A A A B B A A
23. Nita Mufida A C A A A B B B A A
24. Nastiti Arif Fnur H A C B A A C B B A A
25. Nur Halimah A C A B A A B A A B
26. Novi Diah B A B B A B A B A A
27. Ratna Sari A A A A A A A B A A
28. Siti Mubarrillah Sari A A A A A A A B A A
29. Siti Nur Rohmah A B B A B B A A A A
30. Wasiyatul Khasanah A A A A A A B B A A
BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam bab ini diuraikan tentang data-data hubungan keaktifan shalat
berjamaah dan perilaku sosial santri Ma’hat Putri Kembangarum STAIN Salatiga
tahun 2014.
Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan
keaktifan shalat berjamaah dengan perilaku sosial santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga tahun 2014.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data tersebut
akan diarahkan dalam pembahasan di bawah ini.
A. Analisis Pendahuluan
1. Analisis Keaktifan Shalat Berjamaah Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.
Berikut ini adalah hasil angket tentang keaktifan shalat berjamaah
santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014, dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Angket Tentang Keaktifan Shalat Berjamaah Santri
Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 (X)
No Nama Responden Alternatif
Jawaban
Skor Jumlah
A B C 3 2 1
1. Azizatun Ni’ammah 5 5 0 15 10 0 25
2. Asrti Wahyuningsih 5 5 0 15 10 0 25
3. Arrum Faida 5 5 0 15 15 0 30
4. Anggraeni Putri 6 4 0 18 8 0 26
5. Alivia Rochmah 6 3 1 18 6 1 25
6. Ainur Rohmah 6 4 0 18 8 0 26
7. Dwi Zunifah L 5 5 0 15 10 0 25
8. Danik Aprelia 5 5 0 15 10 0 25
9. Dian Arrum S 8 2 0 24 4 0 28
10. Fitrianita Umami 10 0 0 30 0 0 30
11. Faiqotur Rohmah 5 5 0 15 10 0 25
12. Fahidatul Zunita U 5 4 1 15 8 1 24
13. Fatchul Lutfah 4 4 2 12 8 2 22
14. Hayyu Nafi’atul F 5 5 0 15 10 0 25
15. Hesti Setya N 4 6 0 12 12 0 24
16. Halimatus Sakdiyah 7 2 1 21 4 1 26
17. I’anatunnisa 4 6 0 2 12 0 14
18. Khotijatul Asna 4 6 0 2 12 0 14
19. Laili Maulida Ali 7 3 0 21 6 0 27
20. Mahgrifatul Laili S 7 3 0 21 6 0 27
21. Mamik Kusrini 7 3 0 21 6 0 27
22. Maratul Baqoroh 4 5 1 16 10 1 27
23. Nita Mufida 4 5 1 16 10 1 27
24. Nastiti Arif Fnur H 4 4 2 12 8 2 22
25. Nur Halimah 4 6 0 12 12 0 24
26. Novi Diah 5 5 0 15 12 0 24
27. Ratna Sari 7 3 0 15 10 0 25
28. Siti Mubarrillah Sari 4 6 0 21 6 0 27
29. Siti Nur Rohmah 5 5 0 15 10 0 25
30. Wasiyatul Khasanah 4 6 1 12 12 0 24
Jumlah 206 130 10 474 267 9 721
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ∑X = 721
Setelah dikumpulkan dengan lengkap, maka selanjutnya adalah
menganalisis data mengenai hasil angket keaktifan shalat berjamaah
santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.
Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah
mamasukkan data hasil angket mengenai keaktifan shalat berjamaah
santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 atau
fariabel x dimulai dari yang terkecil adalah sebagai berikut:
14 14 22 22 24 24 24 24 24 25
25 25 25 25 25 25 25 25 26 26
26 27 27 27 27 27 27 28 30 30
Dari hasil tersebut diketahui ∑X = 721
Nilai tertinggi = 30
Nilai Terendah = 14
Berdasarkan data diatas dapat diketahui analisis sabagai berikut:
a. Menentukan lebar interval untuk mengkatagorikan tentang tingkat
keaktifan shalat berjamaah santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014 dalam kategori tinggi, sedang dan
rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan:
i = interval.
R = Range, yaitu data yang menyebar dan untuk mendapatkan
R dengan rumus : R= H-L+1
R = Ranga
H = Angka tertinggi
L = Angka terendah
R = 30 - 14+1
R = 16+1=17
Jadi, i =
i = 5;66 dibulatkan menjadi 6.
Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan
melihad pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Tingkat keaktifan Shalat Berjamaah Santri Ma’had
Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.
No Interval Frekuensi Frek. Relatif (%)
1. 14-19 2 6,6 %
2. 20-25 16 53,33%
3. 26-31 12 40 %
Jumlah 30 99,93%
Presentasi diperoleh dari banyaknya frekuensi tiap interval
nilai dibagi jumlah frekuensi seluruhnya dikalikan 100%. Apabila
dicantumkan dalam rumus adalah : Presentasi =
X 100%
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel x dengan menggunakan
rumus mean:
Yaitu : Mx =
Keterangan:
Mx = mean nilai rata-rata yang dicari
∑x = jumlah nilai x
N = jumlah responden
Diketahui
∑x = 721
N = 30
Mx =
= 24,04
Jadi nilai rata-rata variabel kaktifan shalat berjamaah
santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014
adalah 24,04.
Untuk mengetahui kualifikasi rata-rata variabel keaktifan
shalat berjamaah santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Nilai Kualifikasi Rata-Rata Variabel Keaktifan
Shalat Berjamaah Santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014
No Interval Kelas Katagori
1. 14-19 Rendah
2. 20-25 Sedang
3. 26-31 Tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat
diketahui bahwa keaktifan shalat berjamaah santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 termasuk kategori
sedang karena berada id interval 20,25.
2. Analisis Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014.
Berikut ini adalah hasil angket tentang pembinaan perilaku sosial
santri Ma’hat Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014, dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Angket Tentang Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 (Y)
No Nama Responden Alternatif
Jawaban
Skor Jumlah
A B C 3 2 1
1. Azizatun Ni’ammah 9 1 0 27 2 0 29
2. Asrti Wahyuningsih 8 2 0 24 4 0 28
3. Arrum Faida 7 3 0 21 6 0 27
4. Anggraeni Putri 8 2 0 24 4 0 28
5. Alivia Rochmah 4 5 1 12 10 1 23
6. Ainur Rohmah 8 2 0 24 4 0 28
7. Dwi Zunifah L 8 2 0 24 4 0 28
8. Danik Aprelia 8 2 0 24 4 0 28
9. Dian Arrum S 8 2 0 24 4 0 28
10. Fitrianita Umami 8 3 0 24 6 0 30
11. Faiqotur Rohmah 5 5 0 15 10 0 25
12. Fahidatul Zunita U 10 0 0 30 0 0 30
13. Fatchul Lutfah 5 3 2 15 6 2 23
14. Hayyu Nafi’atul F 8 2 0 24 4 0 28
15. Hesti Setya N 8 2 0 24 4 0 28
16. Halimatus Sakdiyah 5 5 0 15 10 0 25
17. I’anatunnisa 5 4 1 15 8 1 24
18. Khotijatul Asna 8 2 0 24 4 0 28
19. Laili Maulida Ali 8 2 0 24 4 0 28
20. Mahgrifatul Laili S 10 0 0 30 0 0 30
21. Mamik Kusrini 9 1 0 27 2 0 29
22. Maratul Baqoroh 6 4 0 18 8 0 26
23. Nita Mufida 6 3 1 18 6 1 25
24. Nastiti Arif Fnur H 5 3 2 15 6 2 23
25. Nur Halimah 6 3 1 18 6 1 25
26. Novi Diah 5 5 0 15 10 0 25
27. Ratna Sari 9 1 0 27 2 0 29
28. Siti Mubarrillah Sari 9 1 0 27 2 0 29
29. Siti Nur Rohmah 6 4 0 18 8 0 26
30. Wasiyatul Khasanah 8 2 0 24 4 0 28
Jumlah 217 76 8 651 152 8 811
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ∑y = 811
Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah
memasukkan data hasil angket perilaku sosial santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 atau variabel y dimulai dari
yang terkecil adalah sebagai berikut:
23 23 23 24 25 25 25 25 25 26
26 27 28 28 28 28 28 28 28 28
28 28 28 29 29 29 29 30 30 30
Dari hasil tersebut diketahui ∑Y = 811
Nilai tertinggi = 30
Nilai terendah = 23
Berdasarkan data diatas dapat diketahui analisis sebagai berikut:
d. Menentukan lebar inteval untuk mengkatagorikan tentang tingkat
perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga
Tahun 2014 dalam kategori tinggi, sedang, rendah, maka digunakan
rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan :
i = interval
R = Range, yaitu data yang menyebar dan untuk
mendapatkan R dengan rumus: R= H-L+1
R = Range
H = Angka tertinggi
L = Angka terendah
R = 30-23+1
R = 7+1
R = 8
Jadi, i =
i = 2,66
dibulatkan menjadi 3
Tabel 4.5 Tingkat Perilaku Sosial Santri Ma’had Putri
Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014.
No Interval Frekuensi Frek. Relatif
(%)
1. 23-25 9 30 %
2. 26-28 14 46,66%
3. 29-32 7 10 %
Jumlah 30 86,66%
Presentasi diperoleh dari banyaknya frekuensi tiap interval nilai
dibagi jumlah frekuensi seluruhnya dikalikan 100%. Apabila
dicantumkan dalam rumus adalah : Presentasi =
x 100%
e. Mencari nilai rata-rata dari variabel y dengan menggunakan rumus
mean.
Yaitu : My =
Keterangan :
My = mean nilai dari rata-rata yang dicari
∑y = jumlah nilai y
N = jumlah responden
Diketahui:
∑y = 811
N = 30
My =
=
= 27,03
Jadi, nilai rata-rata variabel perilaku sosial santri Ma’had
Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014 (y) adalah 27,03.
Untuk mengetahui kualifikasi rata-rata variabel perilaku
sosial santri Ma’ahad Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014 (y), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Nilai kualivikasi Rata-Rata Variabel Perilaku Soaial
Santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014
No Interval Katagori
1. 23-25 Rendah
2. 26-28 Sedang
3. 29-32 Tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui
bahwa perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014 termasuk kategori sedang, karena berada di
iterval 26-28.
B. Analisis Uji Hipotesis
Pada analisis ini penulis bermaksud menjawab tujuan penelitian yang
ketiga yaitu adakah hubungan keaktifan shalat berjamaah dengan perilaku
sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun 2014, maka
digunakan rumus product moment sebagai berikut:
√
Keterangan :
X = Keaktifan Salat Berjamaah
Y = Perilaku Sosial Santri
rxy = Koefisiensi korelasi antara variabel x dan variabel y.
∑x = Jumlah nilai variabel x
∑y = Jumlah nilai variabel y
X2 = Kuadrat dari variabel x
Y2 = Kuadrat dari variabel y
xy = Produk dari variabel x dan y
N = Jumlah indifidu yang diteliti.
Untuk memperoleh data angka yang akan digunakan dalam rumus
product momen diatas, diperlukan pembuatan tabel kerja antara variabel x
dengan variabel dibawah ini.
Tabel 4.7 Hubungan Keaktifan Shalat Berjamaah (Variabel `x) dengan
Perilaku Sosial Santri Ma’had Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014 (Variabel y).
No X Y X2 Y2 X.Y
1 14 23 196 529 322
2 14 23 196 529 322
3 22 23 484 529 506
4 22 24 484 576 538
5 24 25 576 625 600
6 24 25 576 625 600
7 24 25 576 625 600
8 24 25 576 625 600
9 24 25 576 625 600
10 25 26 625 676 650
11 25 26 625 676 650
12 25 27 625 729 675
13 25 28 625 784 700
14 25 28 625 784 700
15 25 28 625 784 700
16 25 28 625 784 700
17 25 28 625 784 700
18 25 28 625 784 700
19 26 28 676 784 728
20 26 28 676 784 728
21 26 28 676 784 728
22 27 28 729 784 756
23 27 28 729 784 756
24 27 29 729 841 783
25 27 29 729 841 783
26 27 29 729 841 783
27 27 29 729 841 783
28 28 30 784 900 840
29 30 30 900 900 900
30 30 30 900 900 900
Jml 745 811 18851 22057 20321
Dengan melihat pada tabel kerja diatas, maka dapat diketahui:
∑N = 33
∑X = 745
∑Y = 811
∑X2 = 18851
∑Y2 = 22057
∑XY = 20321
Maka:
√
rxy =
√
=
√
=
√
=
√
=
= 0,839
C. Analisis Lanjut
Setelah diketahui hasil perhitungan dengan product moment, dan
diperoleh rxy sebesar 0,839 maka langkah selanjutnya adalah
mengkonsultasikan nilai r product momen objektif (rₒ ) dengan nilai r pada
tabel(rt). Untuk mengetahui taraf signifiikan, maka dibawah ini akan disajikan
tabel r product moment, baik taraf signifikasi 5% maupun 1 %.
Tabel 4.8
Nilai r product moment
N=33 5% 1%
0,361 0,463
Dimana dari hasil konsultasi dapat dikatakan :
1. Jika rx > r tebel, maka ada korelasi positif antara variabel x dan y
2. Jika ry < r tabel, maka tidak ada korelasi positif antara variabel x dan y.
Ternyata dari hasil perhitungan diatas, pada taraf signifikan 5%
diperoleh “r” pada tabel 0,361, karena nilai rxy= 0,839 lebih besar dari nilai
“r” tabel = 0,361 atau rxy > rtabel dan pada signifikan 1% diperoleh “r” pada
tabel 0,463, nilai rxy = 0,839 lebih besar dari “r” tabel = 0,463 atau rxy > rtabel,
sehingga dapat dikatakan bahwa ada korelasi positif antara variabel x
(keaktifan shalat berjamaah) terhadap variabel y (perilaku sosial).
Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang
berbunyi ada hubungan dengan siknifikan antara keaktifan shalat berjamaah
dengan perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga
tahun 2014 dapat diterima kebenarannya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat
penulis ambil adalah:
1. Tingkat keaktifan shalat berjamaah santri Ma’had Putri Kembangarum
STAIN Salatiga Tahun 2014 termasuk dalam kategori sedang Hal ini
sesuai dengan data yang diperoleh, yaitu:
Pada kategori tinggi berjumlah 2 santri atau 6,66%
Pada kategori sedang berjumlah 16 santri atau 53,33%
Pada kategori rendah berjumlah 7 santri atau 40%
Nilai rata-ratanya adalah 24,03 termasuk dalam kategori sedang karena
berada pada interval 20-25.
2. Tingkat perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Tahun 2014 termasuk dalam kategori sedang Hal ini sesuai
dengan data yang diperoleh, yaitu:
Pada kategori tinggi berjumlah 9 santri atau 30%
Pada kategori rendah berjumlah 14 santri atau 46,66%
Pada kategori rendah berjumlah 7 santri atau 10%
Nilai rata-ratanya adalah 27,03 termasuk dalam kategori sedang karena
berada pada interval 26-28.
3. Ada korelasi yang signifikan antara keaktifan shalat berjamaah dengan
perilaku sosial santri Ma’hat Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014. Setelah dikakukan penelitian diperoleh bahwa nilai rxy sebesar
0,839 dengan jumlah responden (N) adalah 30. Setelah dikonsultasikan
dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel = 0,361,
karena nilai rxy sebesar 0,839, maka rxy > rtabel. Selanjutnya pada taraf 1%
diperoleh “r” tabel = 0,463, karena nilai rxy = 0,839, maka rxy > rtabel.
Dari hasil penelitian yang telah disajikan di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara shalat berjamaah dengan
perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014. Semakin tinggi tingkat keaktifan shalat berjamaah, semakin tinggi pula
tingkat perilaku sosialnya.
Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang berbunyi
ada hubungan yang signifikan antara keaktifan shalat berjamaah dengan
perilaku sosial santri Ma’had Putri Kembangarum STAIN Salatiga Tahun
2014 dapat diterima kebenarannya.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Karena pengasuh adalah sebagai figur santri di ma’had hendaknya agar
lebih mendorong dan membimbing santrinya untuk selalu tepat waktu
dalam melaksanakan shalat berjamaah maupun belajar dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Lingkungan ma’had dan masyarakat berperan penting dalam keaktifan
shalat berjamaah dan perilaku sosial bagi para santri. Oleh karena itu
perlu diciptakan suasana yang mendukung akan hal itu baik di dalam
ma’had maupun di lingkungan masyarakat.
3. Para santri hendaklah memperbanyak mengikuti kajian-kajian keislaman
dengan menambah pengalaman melalui buku-buku keislaman kemudian
berusaha mengamalkan dalam perbuatan, pergunakan waktu sebaik
mungkin dan tunjukkan prestasi bagi bangsa dan agama serta berhati-hati
dengan menetapkan hati dalam keimanan yang kokoh.
ANGKET PENELITIAN
KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH
DAN PERILAKU SOSIAL
Identitas Mahasiswa
Nama :
NIM :
Petunjuk pengisisan objek
1. Sebelum mengerjakan angket silahkan isi identitas anda.
2. Kerjakanlah angkaet ini dengan memilih salah satu diantara alternatife
yang sesuai.
3. Angket ini tidak mempengaruhi prestasi anda dalam mata kuliah
apapun, maka dari itu kejujuran anda sangat saya harapkan, dan saya
akan selalu menjaga kerahasiaan angket ini.
A. ANGKET TENTANG KEAKTIFAN SALAT BERJAMAAH
1. Berapa kali kamu melaksanakan salat berjamaah setiap hari?
a. 5 kali
b. 3-4 kali
c. 1-2 kali
2. Apakah kamu bersedia jika ada teman yang mengajak kamu salat
berjamaah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah kamu tetap melaksanakan salat berjamaah ketika sedang
sibuk?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah kamu melaksanakan salat Magrib berjamaah pada awal
waktu?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah kamu segera datang ke Aula ketika mendengar adzan
dikumandangkan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Apakah kamu mengingatkan temanmu agar bisa salat berjamaah
secara rutin?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
7. Apakah kamu melaksanakan salat berjamaah dengan membaca
bacaan salat dengan baik?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Apakah kamu memperhatikan kerapatan saf ketika salat
berjamaah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah kamu mengenakan pakaian yang rapi ketika salat
berjamaah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
10. Apakah kamu membaca doa setelah salat berjamaah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
B. ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL
1. Jika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan masyarakat apakah
anda mengikutinya?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah anda juga aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian
bulanan di masyarakat?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah anda menaati peraturan yang berlaku di masyarakat?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Ketika anda bertemu dengan warga sekitar apakah anda menyapa?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Jika ada teman yang berbuat salah kepada anda, apakah anda mau
memaafkan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Jika ada teman yang sakit apakah anda menjenguknya?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
7. Jika ada warga di sekitar ma’had yang sakit apakah anda ikut
menjenguk?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Apakah anda ikut menjaga ketertipan di lingkungan masyarakat
sekitar?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
9. Jika ada teman anda yang tertimpa musibah apakah anda mau
menolongnya?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
10. Jika ada teman berbuat kesalahan apakah anda bisa menahan
amarahnya?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman, H.M Masykuri & Mokh. Syaiful Bakhri. 2006. Kupas Tuntas
Salat, Tata Cara Dan Hikmahnya, Jakarta:Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunti, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aunullah, Indi. 2008. Ensiklopedi Fikih Untuk Remaja Jilid 1. Yogyakarta: Insan
Madani.
Aswar, Saefudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bugin, Burhan.2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:
Kencana.
Haryanto, Sentot.2007. Psikologi Shalat Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah
Shalat. Yogyakayta: Mitra Pustaka.
Idris, Abdul Fatah & Abu Ahmadi. 1994. Fiqih Islam Lengkap. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Iskandar, Sofyan, & Muhammad Lutfi Ubaidillah. 2011. Pendidikan Agama Islam
Untuk SMP Kelas VII. Depok: CV Arya Data.
Mardalis. 2007. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Musbikin, Imam. 2007a. Misteri Shalat Berjamaah Bagi Kesehatan Fisik dan
Psikis. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Musbikin, Imam. 2007b. Rahasia Shalat Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis.
Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Musbikin, Imam. 2009. Misteri Shalat Berjamaah Bagi Kesehatan Fisik dan
Psikis. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Mustofa, Bsri. 2007. Tuntunan Arya Ilmiah. Yogyakarta: Panji Pustaka.
Numair, Abu Al Hasan Asyraf bin Muhammad. 2005. Fikih Shalat Lengkap
Disertai 71 Fatwa. Jakarta: Pustaka Azzam.
Poerwadarminta, 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Salim, Abu Malik Kamal Bin Syayid. Fiqh Sunnah Untuk Wanita. Surabaya: Al
I’tishom Cahaya Umat.
Shiddieqy, Teuku Muhammad Hasbi Ash. 2001. Pedoman Shalat Edusi Ringkas.
Semarang: PT Pustaka RizkiP Putra Rizki Putra.
Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Rohmaniah. Jakarta: PT Gema Insana.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Endang Wahyuningsih
NIM : 11110023
Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ PAI
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Status Skor
1 OPAK 28 Agustus 2010 Peserta
2 User Education 25 September 2010 Peserta
3 Gema ITTAQO 30 Oktober 2010 Peserta
4 Seminar Nasional
Pendidikan
6 Nopember 2010 Peserta
5 PAB Jami’atul
Qurro’ Walhuffad
STAIN Salatiga
13 Nopember 2010 Peserta
6 Tafsir Tematik 29 Nopember 2010 Peserta
7 Dalam Ceramah dan
Dialog Muslimah
3 Desember 2010 Peserta
8 National Workshop
Of Entrerpeneurship
And Cooperatian
2010
19 Desember 2010 Peserta
9 Seminar Politik 26 Januari 2011 Peserta
10 Bedah Novel “BUMI
CINTA”
30 Januari 2011 Peserta
11 Communicative
English Club (CEC)
“Heal the World with
Voluntary Service”
19 Maret 2011 Peserta
12 SK PAUD TPQ
Nuruz Zahroh
01 April 2011 Pendidik
13 Seminar Perempuan 17 Mei 2011 Peserta
14 Pelatihan Ustadz-
Ustadzah TPQ Kota
Salatiga
29 Mei 2011 Peserta
15 Seminar Nasional
“Realisasi
Pendidikan Karakter
Bangsa Dalam
Kurikulum
Pendidikan
Nasional”
18 Juni 2011 Peserta
16 Praktikum Baca
Tulis Al Qur’an
(BTA)
22 Juni 2011 Peserta
17 Public Hearling 25 Juni 2011 Peserta
18 Akhirussanah
Ma’had Putri STAIN
Salatiga 2011
16 Juli 2011 Panitia
19 Ma’had Mahasiswa
selama Satu Tahun
17 Juli 2011 Santri
20 Praktikum
Kepramukaan
22 Juli 2011 Peserta
21 Masa Penerimaan
Mahasiswa Baru
(MAPABA)
23 Oktober 2011 Peserta
22 Seminar Regional 26 Oktober 2011 Peserta
23 Gema ITTAQO 29 Oktober 2011 Panitia
24 Praktikum Mata
Kulia Etika Profesi
Keguruan
13 Maret 2012 Peserta
25 Praktukum
Komputer
Multimedia
13 Maret 2012 Peserta
26 Seminar Nasional
Entrepreneurship
2012
21 April 2012 Peserta
27 Ajang Kreativitas
Anak Usia Dini
26 April 2012 Koordinator
28 Seminar Islamic
Smart Parenting
23 September 2012 Peserta
29 Pelatihan Ice Breaker
Penyemangat Belajar
23 September 2012 Peserta
30 MTQ Umum IV
Mahasiswa,
Pesanren, SMA
sederajat se-Salatiga
dan sekitarnya
3 Oktober 2012 Panitia
31 Sosialisasi Gugus
PAUD Kec.
Sidomukti Kota
Salatiga
1 Nopember 2012 Peserta
32 Praktikum Perawatan
Jenazah
3 Desember 2012 Peserta
33 Seminar Nasional
ASWAJA dan KSEI
15 Desember 2012 Peserta
34 Tahtimul Qur’an 05 April 2013 Peserta
35 Gurah Masal dan
Bimbingan Tilawah
Nasional
24-25 Mei 2013 Peserta
36 Musabaqoh Lughoh 30 Mei 2013 Peserta
Arobiyah (MLA)
37 Pengurus Ma’had
Manasiswa Putri
2010-2014
01 Juli 2013 Pengurus
38 Seminar Nasional
Bahasa Arab
09 Oktober 2013 Peserta
39 Musabaqoh Tilawatil
Qur’an (MTQ)
23 Oktober 2013 Panitia
40 Worwkshop Kreasi
Ragam Sentra, Brain
Gym, Tari
Nusantara, Gerak dan
Lagu
10 November 2013 Peserta
Jumlah
Salatiga, 23 Juli 2014
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Moh. Khusen, M.Ag., M.A
NIP. 19741212 199903 1 003
المعهد الجامعي للبنين والبنات بجامعة سالتيجا إلسالمية الحكىميةMA’HAD MAHASISWA KEMBANGARUM STAIN SALATIGA
Sekretariat : Jl. Nakula Sadewa No.V RT 03/03 Kembang Arum, Kec. Sidomukti, Salatiga
SURAT KETERANGAN
Dengan ini pengasuh dan ketua Ma’had Mahasiswa Kembangarum STAIN
Salatiga menerangkan bahwa:
Nama : ENDANG WAHYUNINGSIH
NIM : 1111023
TTL : Magelang, 16 Agustus 1991
Jurusan/Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Perguruan Tinggi : STAIN Salatiga
Benar-benar telah menagadakan penelitian di Ma’had Putri Kembangarum STAIN
Salatiga Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga mulai tanggal 8 September sampai
tanggal 6 Oktober 2014, dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 6 Oktober 2014
Pengasuh Ma’had Mahasiswa
Kembangarum STAIN Salatiga
H.M. Ali Zamroni, S.S. MA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : ENDANG WAHYUNINGSIH
TTL : Magelang, 16 Agustus 1991
Alamat : Temu Kidul , Jogpyasan, Kec. Ngablak, Kab. Magelang
Pendidikan
SD Jogoyasan lulus tahun 2004
MTs Negeri Ngablak lulus tahun 2007
MA Ma’arif Grabag lulus tahun 2010
STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah Progdi PAI angkatan tahun 2010
Salatiga, 10 Desember 2014
Endang Wahyuningsih
11111023