telaah hukum hibah 2015

Upload: rakazaliant

Post on 19-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    1/8

    PENDAPAT

    HUKUM

    ?

    KEABSAHAN

    PELAKSANAAN

    BELANJA

    HIBAH

    TA

    2OI5

    DAN

    OBJEVPENERIMA

    DANA

    HIBAH

    MENURUT

    UU

    23

    TAHUN

    2OI4

    a.

    Bahwa

    DPR

    telah

    mengesahkan

    undang-undang

    No,

    23

    Tatrun

    2ol4

    tentang

    Pemerintahan

    Daerah

    sebagai pengganti

    dari

    undang_undang

    No.

    32Tahun2oo4dantelahdinyatakanberIakusejakdiundangkanpadaoleh

    Pemerintah

    tanggal

    2

    Oktober

    2014;

    b.BahWaPasaI298ayat(5)Undang-UndangNo.23Tahun2o14tentang

    Pemerintahan

    Daerah

    terah

    menegaskan

    bahwa

    Beranja

    Hibah

    dapat

    i

    dibgrikan

    salah

    satunya

    kepada.

    "badan,

    lembaga,

    dan

    organisasi

    l

    kemasyarakatan

    yang

    berbadan

    hukum

    lndonesia";

    c'

    Bahwa

    pelaksanaan

    kegiatan

    Belanja

    Hibah

    dan

    Bantuan

    sosial

    Tahun

    Anggaran

    2015

    telah

    dianggarkan

    setiap

    daerah

    dalam

    APBD

    dengan

    mequjuk

    pada

    mekanisme

    perencanaan

    penganggaran

    daerah

    yang

    disusun

    pudi

    tahun

    2014

    sesuai

    ketentuan

    peraturan

    perundang-undangan

    yang

    berl

    aku pada

    saat

    disusunnya

    anggaran

    tersebut;

    d.BahwaberdasarkanketentuanPasaI5PeratuianMenteriDalamNegeri

    'd

    Nomor32Tahun2o11tentangPedomanPemberiar{,HibahdanBantuan

    ;

    sgli.lf

    Y? g

    Bersumber

    Dari

    APBD

    Jo

    Pasal

    1l

    ayat

    p)

    peraturan

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    39

    Tahun

    2o12

    tentang

    Perubahan

    Atas

    peraturan

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    32

    Tahun

    2011

    tentang

    pedoman

    pemberian

    Hibah dan

    Bantuan

    Sosial

    Yang

    Bersumber

    Dari ApBD,

    menentukan

    hibah

    dapat

    berikan

    kepada

    :

    (a)

    pemerintah,

    (b)

    pemerintah

    daerah

    rainnya,

    (c)

    perusahan

    daerah, (d)

    masyarakat,

    dan/atau

    (e)

    organisasi

    kemaryarakatan.

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    2/8

    j

    ,

    ll.

    Masalah

    Hukum

    Bahwa

    berdasarkan

    .fakta

    hukum

    sebagaimana

    telah

    diuraiankan

    di

    atas,

    'permasalahan hukum

    yang

    dapat

    diajukan

    adalah

    :

    l' Apakah

    pelaksanaan

    kegiatan

    Belanja

    Hibah

    dan

    Bantuan

    Sosial

    Tahun

    ,Anggaran

    2a1E

    khusus

    yang

    berkenaan

    dengan

    penerima

    hibah

    rbertentangan

    undang-undang

    Nomor

    23

    Tahun

    2015

    ?

    2-

    Bagaimana

    pengaturan

    objek/penerima

    Dana

    Hibah

    Tahun

    Anggaran

    t2o16

    Menurut

    undang-undang

    Nomor

    23

    Tahun

    2015

    ?

    lll.

    Dasar

    Hukum

    j,

    1'

    UTdang-Undang

    Nomor

    23

    Tahun

    2ol4

    teniang

    pemerintahan

    Daerah;

    2-

    undang-undang

    Nomor

    17

    Tahun

    2013

    tentang

    organisasi

    i"

    Kemasyarakatan;

    ,,

    3.Undang-UndangNomor25Tahun2oo4tentang5istemPerencanaan

    ,-

    Pembangunan

    Nasionat.

    4.

    Peraturan

    pemerintah

    Nomor

    5g

    rahun

    2oo5

    tentang

    pengeroraan

    j

    .

    __._..

    r

    Er ra

    Keuangan

    Daerah

    5.PeraturanMenieriDatamNegeriNomorl3Tahun2oo6tentang

    Pedoman

    Pengelolaan

    Keuangan

    Daerah;

    6. Pepaturan

    Menteri

    Daram

    Negeri

    Nomor

    21

    Tqhun

    2011

    Tentang

    Perubahan

    Kedua

    Atas

    Peraturan

    Menteri

    Dalam

    Ne[eri

    Nomor

    13

    Tahun

    2oo6Tentang

    pedoman

    pengeroraan

    Keuangan

    ou*rlh

    7'

    Peraturan

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    32

    Tahun

    2O1l

    tentang

    pedoman

    Pemberian

    Hibah

    dan

    Bantuan

    sosial

    yang

    Bersumber

    Dari

    ApBD

    8.

    Peraturan

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    39

    Tahun

    2012

    tentang

    Perubahan

    Atas

    peraturan

    Menteri

    Daram

    Negeri

    Nomor

    32

    Tahun

    20il

    tentang

    Pedoman

    Pemberian

    Hibah

    dan Bantuan

    Sosiat

    yang

    Bersumber

    Dari

    APBD

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    3/8

    - .

    5;

    lV.

    Pendapat

    Hukum

    A.

    Keabsahan

    Pengelolaan

    Dana

    Hibah

    Tahqn

    AlggAraq

    aQ15__,,_=-*-

    1.

    'Bahwa

    jika

    merujuk

    pada

    fakta

    hukum

    di

    atas

    terutama

    yang

    berkenaan

    denganpengeIolaanDanaHibah,makasekilasterlihatadanya

    'komplikasi

    norma

    hukum

    khususnyEr terkait

    objek/penerima

    Dana

    ;Hibah.

    Objek/Penerima

    Dana

    Hibah

    yang

    ditetapkan

    dalam

    APBD

    TA

    2o15bersandarpadanormapengaturandalamPeraturanMenteri

    iDalamNegeriNomor32Tahun2o11tentangPedomanPemberian

    ;Hibah

    dan

    Bantuan

    Sosial

    Yang

    Bersumber

    Dari

    APBD

    Jo

    Pasal

    Il

    ayat

    1(2) Peraturan

    Menteri

    Dalam Negeri

    Nomor

    39

    Tahun

    2Ol2

    tentang

    jPerubahanAtasPeraturanMenteriDalamNegeriNomor32Tahun

    '2011

    tentang

    Pedoman

    Pemberian

    Hibah

    dan

    Bantuan

    Sosial

    yang

    Bersumber

    Dari

    APBD,

    yang

    mana

    menentukan

    hibah

    dapat berikan

    ,kepada

    :

    (a)

    pemerintah,

    (b)

    pemerintah

    daerah

    rainnya, (c)

    perusahari

    :

    :daerah'(d)masyarakat,dan/atau(e)organisasikemasyarakatan.

    ,

    ,Artinya;

    dalam

    implementasinya,

    Objek/Penerima

    Dana

    Hibah yang

    ldiaturdalamPeraturanMenteritersebutdiatasmengalamiperluasan

    lobjek,

    termasuk

    di

    dalamnya

    kelompok-kelompok

    maryarakat

    seperti

    ikelompok

    tani, peguyuban

    dan

    sebagainya,

    tanpa

    perlu

    melihat

    apakah

    ,kelompok

    atau

    perkumpulan

    masyarakat

    teisebut

    berbadan

    hukum

    I

    ,

    r

    '-'---r-

    ,l

    jatau

    tidak

    berbadan

    hukum-

    Har

    demikiaf-r

    berbeda

    dengan

    ]o-bjgVPenerima

    Dana

    Hibah

    dalam

    pasal

    298

    ay5t

    6s1

    uu

    Nomor

    23

    ,Tahun

    2Ol4

    yang

    lebih

    ngtd

    dan

    memberikan

    pembatasan

    yang

    jelas

    yaitu:(a)PemerintahPusat;(b)PemerintahDaerahlain;(c)badan

    usaha

    milik

    negara

    atau

    BUMD;

    dan/atau

    (d)

    badan, lembaga,

    dan

    organisasi'kemaryarakatan

    yang

    berbadan

    hukum

    Indonesia.

    2. Bahwa

    meskipun

    demikian,

    adanya

    komplikasi

    pengaturan

    tersebut

    tidak

    secara

    mutatis

    mutandis

    menggugurkan

    ObjeVpenerima

    Hibah

    yang

    bersandar

    norma

    pengaturan

    sebelum

    lahirnya

    Pasal

    298

    ayat

    (5)

    uu

    Nomor

    23 Tahun

    zol4

    tersebut.

    pertama,

    penetapan

    Objek/Penerima

    Hibah

    yang

    dianggarkan

    dalam

    APBD

    masih

    merujuk

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    4/8

    4

    pada

    norma pengaturan

    sebelum

    diundangkan

    uu

    No.

    23

    Tahun

    2ol4

    tentang

    Pemerintahan

    Daerah

    per

    tanggal

    2

    oktober

    2a14.

    Dengan

    lain

    perkataan,

    penetapannya

    masih

    didasarkan

    pada

    alas

    hukum

    ,pengaturan

    perencanaan

    penganggaran

    yang

    dikehendaki

    dalam

    uu

    25

    i

    rTahun

    2oo4

    sistem

    Perencanaan

    pembangunan

    Nasional

    beserta

    iperaturan

    pelaksanaannya.

    Kedua,

    pemberlakuan

    suatu peraturan

    lperundang-undangan

    pada

    umumnya

    bersifat

    prospective

    dan

    non

    ,

    retroactive,

    sepanjang

    peraturan

    perundang-undang

    tersebut

    tidak

    i

    menentukan

    sebaliknya-

    Dengan

    demikian,

    keberlakuan

    ketentuan

    pasal

    ,

    i29B

    ayat (5)

    uu

    Nomor

    23

    Tahun 2014

    bersifat

    ke depan dan

    tidak

    iberlaku

    surut.

    Artinya,

    keberlakupn

    pasal

    tersebut

    tidak

    menggugurkan

    inbrma

    pengaturan

    tentang

    objek/penerima

    Dana

    Hibah

    yang

    telah

    ditetapkan

    dalam

    APBD

    TA 2ol5 yang

    proses

    penetapannya

    mengikuti

    mekanisme

    perencanaan

    penganggaran

    sebagaimana

    yang

    dikehendaki

    dalam

    uu

    25

    Tahun

    2oo4

    Sistem

    perencanaan

    pembangunan

    Nasionat

    beserta

    peraturan

    pelaksanaannya.

    Bahwa

    Peraturan

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    32

    rahun

    2011

    sebagaimana

    telah

    diubah

    dengan

    peraturan

    Menteri

    Datam

    Negeri

    Nomor

    39

    Tahun 2o12

    itu

    sendiri

    sesungguhnya

    secara

    yuridis

    formal

    dalam

    Pasal

    8 dan

    Pasal

    9

    terah

    menentukan

    bahwa

    penganggaran

    belanja

    Dana

    Hibah

    dilaksanakan

    sepanjang

    telah

    ailakukan

    evaluasi

    idan

    mendapatkan

    rekomendasi

    dari

    Kepala

    sKpp

    terkait,

    memperoleh

    'pertimbangan

    dari

    rPAD

    dan

    tercantum

    dalam

    KUA/ppAs

    tahun

    anggaran

    berkenaan.

    Bahkan

    dalam

    pasal

    14

    ayat

    (1)

    Jo

    pasal

    1l

    A

    menentukan

    bahwa menjadi

    kewenangan

    Bupati

    untuk

    menetapkan

    nama penerima,

    alamat penerima,

    dan

    besaran

    hibah,

    yang

    menjadi

    '

    dasar

    penyaluran/penyerahan

    hibah.

    4. Bahwa

    berdasarkan

    uraian

    di

    atas

    dapat

    disimpulkan

    bahwa

    implementasi

    belanja

    Dana

    Hibah

    rA

    2015

    tidak

    bertentangan

    dengan

    kaidah

    pengaturan

    dalam

    Pasal

    298 ayat

    (5)

    uu

    Nomor

    23

    Tahun

    2014,

    sehingga pelaksanaannya

    memiriki

    keabsahan

    secara

    hukum.

    3.

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    5/8

    B.

    Tafsir

    frasa

    "Badan,

    Lembaga,

    dan

    organisasi

    Kemaqyarakatan

    yang

    Berbadan

    Hukum"

    sebagai

    objek/peneiima

    Dana Hibah

    Menurut

    Kelentuan

    Pasal

    298

    ayat

    (5)

    huruf

    d uu

    No.

    23

    Tahun

    2ol4

    1.

    ;Bahwa

    Pasal

    298

    ayat

    (5)

    UU

    No. 23

    Tahun

    2014

    secara

    limitatif

    telah

    memberikan

    penegasan

    tentang

    objek

    hukum

    mana

    saja

    yang

    menjadi

    :objek/Penerima

    Dana

    Hibah, yaitu

    (a)

    pemerintah

    pusat;

    (b)

    lPemerintah

    Daerah

    lain;

    (c)

    badan

    usaha

    milik

    negara

    atau

    BUMD;

    idan/atau

    (d)

    badan,

    l'embaga,

    dan

    organisasi

    kemasyarakatan

    yang

    ,berbadan

    hukum

    tndonesia.

    2.

    iBahwa hal

    yang perlu

    dicermati

    lebih

    lanjut

    berkenaan

    dengan

    objek/

    j

    lPenerima

    Dana

    Hibah

    daram

    pasal

    299

    ayat

    (5)

    ini

    adalah

    ..Badan,

    ,Lembaga,

    dan

    organisasi

    Kemasyarakatan

    yang

    berbadan

    hukum

    ilndonesia"

    sebagaimana

    dirumuik"n

    dalam

    pada

    huruf

    d

    pasal

    tersebut.

    i.

    3.;Bahwa

    pasal

    tersebut

    menentukan

    bahwa

    hanya

    badan;

    lembaga

    dan

    .

    ;ormas

    yang

    berbadan

    hukum-lah

    yang

    dapat

    menjadi

    penerima

    dana

    ;hibah.

    Frasa

    "Badan,

    Lembaga,

    dan

    organisasi

    Kemasyarakatan

    yang

    ;berbadan

    hukum lndonesia" datam

    pasal

    tersebut

    harus

    dibaca

    dan

    jdimaknai

    dalam

    tiga

    bentuk

    entitas

    hukum

    yaitu

    :

    (l)

    badan yang

    jberbadan

    hukum

    lndonesia;

    (2)

    lembaga

    -yang

    berbadan

    hukum

    ;lndonesia;

    dan

    (3)

    ormas

    yang

    berbadan

    hukum

    ]rrdonesia.

    Karena

    itu,

    $

    jketiga

    entitas

    hukum

    tersebut

    tunduk pada

    rezim

    badan

    hukum.

    4.

    rBahwa

    "Organisasi

    Kemasyarakatan"

    itu sendiri

    menurut

    pasal

    I

    butir

    1

    ,uu

    Nomor

    17

    Tahun

    zo13

    adalah

    organisasi

    yang

    didirikan

    dan

    dibentuk

    oleh

    masyarakat

    secara

    sukarela

    berdasarkan

    kesamaan

    aspirasi,

    kehendak,

    kebutuhan,

    kepentingan,

    kegiatan,

    dan

    tujuan

    untuk

    berpartisipasi

    dalam pembangunan

    demi

    tercapainya

    tujuan

    Negara

    Kesatuan

    Republik

    lndonesia

    yang

    berdasarkan

    pancasila.

    selanjutnya

    Pasal

    lo

    ayat (1)

    membedakan

    ormas

    atas

    ormas

    yang

    berbadan

    hukum

    dan

    ormas

    yang

    tidak

    berbadan

    hukum.

    ormas

    berbadan

    hukum

    itu

    sendiri

    menurut

    Pasal

    1r

    ayat

    (l)

    dibedakan

    atas

    badan

    hukum

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    6/8

    5.

    6

    Perkumpulan

    dan

    badan

    hukum

    yayasan,

    yang

    pendirian

    dan

    pengesahannya

    dilakukan

    berdasarkan

    ketentuan

    undang-undang.

    pasal

    15 ayat

    (1)

    io

    Pasal

    12

    dan

    Pasal

    13

    menentukan

    bahwa

    ormas

    berbadan

    hukum

    dinyatakan

    terdaftar

    setelah

    mendapatkan

    pengesahan

    badan

    hukum

    dari menteri

    yang

    menyelenggarakan

    urusan

    pemerintahan

    di

    bidang

    hukum

    dan

    hak

    asasi

    manusia.

    sementara

    ormas

    yang

    tidak

    berbadan

    hukum

    tidak

    membutuhkan

    pengesahan,

    melainkan

    cukup

    dengan

    Surat

    Keterangan

    Terdaftar

    (sKT)

    yang

    diberikan oleh

    Menteri

    bagi

    ormas

    yang

    memiliki

    lingkup

    nasional

    atau

    cubernur

    bagi ormas yang

    memiliki

    lingkup provinsi

    atau

    Bupati/

    Walikota

    bagi

    Ormas

    yang

    memiliki

    Iingkup

    kabupaten/kota,

    sebagaimana

    ditentukan

    dalam

    Pasal l6

    ayat

    (l)

    dan

    ayat

    (3).

    Bahwa

    merujuk pada

    kaidah

    pengaturan

    dalam

    uu

    Nomor

    17

    Tahun

    2013

    di atas

    dan dihubungkan

    dengan

    pasar

    298

    ayat

    (5)

    huruf

    d

    uu

    No.

    23 Tahun

    2014,

    menjadi

    jelas

    ormas yang

    berbadan

    hukum

    sajalah

    yang

    dapat

    menjadi

    objek/Penerima

    Dana Hibah,

    tidak

    termasuk

    ormas

    yang

    eksistensinya

    didasari

    oleh

    sKT

    karena ormas

    yang

    demikian

    bukanlah

    ormas

    yang

    berbadan

    hukum.

    Bahwa

    jika

    argumentasi

    hukum

    di atas

    dihubungkan

    dengan

    hadirnya

    surat

    Edaran

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Nomor

    goo/4522/s,

    terdapat

    -ji

    ,kesalahan

    tafsir

    berkenaan

    dengan

    frasa

    "Badan,

    Lembaga,

    dan

    organisasi

    Kemasyarakatan

    yang

    berbadan

    hukum

    Indonesia",

    yang

    I

    berakibat

    pada

    kekeliruan

    dalam

    mengkualifikasikan

    badan

    dan

    lembaga

    yang

    berbadan

    hukum

    lndonesia.

    Hal

    tersebut

    terlihat

    datam

    Angka

    9

    Surat

    Edaran

    tersebut

    yang

    mengkualifikasikan

    badan

    dan.

    lembaga

    yang

    berbadan

    hukum

    tndonesia

    atas

    :

    (l)

    badan

    atau

    lembarr.**

    kemasyarakatan

    yang

    bersifat

    nirlaba,

    sukarela,

    dan

    sosial

    yungf

    dibentuk

    berdasarkan peraturan

    perundang-undangan;

    (2)

    bgdrBffi

    .

    r:

    i;ifrs

    ;

    --l'liH

    6,

    atau

    lembasa

    kemasvarakatan

    vans bersifat

    nirlaba.

    sukarela,

    daiiiiiii*

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    7/8

    7.

    ang

    telah

    memiliki

    Surat

    Keterangan

    Terdaftar

    fSKn van

    -diterbitk

    gl"h

    M"nteri

    Dalam

    Negeri.

    Gubernur.

    atau

    BupatiAValikota.

    Bahwa

    inkonsistensi

    norma

    dalam

    surat

    Edaran

    tersebut

    terlihat

    pa

    satu

    sisi

    mengakui

    badan

    dan

    rembaga

    yang

    tunduk pada

    rezim

    bad

    hukum,

    sementara

    pada

    sisi

    lain

    mengakui

    badan

    dan

    lembaga

    ya

    i

    tunduk pada

    rezim

    sKT,

    padahal

    badan

    dan

    rembaga

    sebag

    pbjek/Penerima

    Dana

    Hibah yang

    dimaksud

    dalam

    pasal

    29g

    ayat

    n

    hukum

    Indonesia-

    dan

    "lembag

    yang

    berbadan

    hukum

    tndonesia"

    atau

    dengan

    kata

    tain

    badan

    d

    lembaga

    yang

    tunduk

    pada

    rezim

    badan

    hukum,

    bukan

    badan

    d

    lembaga

    yang

    diatur

    dengan

    SKT.

    Bahwa

    lagi

    pula

    semangat

    lahirnya

    dari

    surat

    edaran

    menteri

    dala

    negeri

    ini

    sesungguhnya

    hanya

    berkenaan

    dengan

    kepastian

    huku

    pelaksanaan

    kegiatan pemberian

    Dana

    Hibah

    dan

    Bantuan

    Sosial ya

    bersumber

    dari

    APBD

    TA

    2ol5

    yang

    Fkitas

    tampak

    kontradiktif

    deng

    pengaturan

    dalam

    Pasal

    298

    ayat

    (5)

    +uu

    Nomor

    23

    Tahun

    201

    i

    -{'

    bukan

    memberikan

    tafsir

    atas

    ketentuan*299

    ayat

    (5)

    tersebut,

    karen

    sesunggul-rnya

    secara

    yuridis

    kaidah

    yang

    dinormakan

    dalam

    pas

    tersebut

    tidaklah

    bersifat

    multitafsir

    dan

    ambigu.

    Artinya,

    tidak

    ad

    relevansinya

    untuk memberikan

    penegasan

    terkait

    ..badan, lembaga da

    prrnas

    yang

    berbadan

    hukum

    lndonesia"

    karena

    pasal

    tersebut

    suda

    sangat

    jelas.

    Hal

    tersebut

    juga

    ditegaskan

    oleh

    penjelasan

    pasal

    29g

    ay

    (5)

    dengan

    penjelasan "cukup

    jeras".

    Justru

    kehadiran

    surat

    edaran

    i

    akan

    menjadi

    'Jebakan

    batman"

    bagi

    organ pelaksana

    pada

    tatara

    I

    implementasinya.

    9. Bahwa

    hal

    tersebut

    tentu

    berpotensi

    menjadi

    masalah

    kronis yan

    berujung

    pada

    persoaran

    pidana

    akibat

    kesalahan

    pengaturan

    norm

    i

    hukum.

    oleh

    karena

    itu

    perlu

    dilakukan

    reviuw ulang

    terhada

    8_

  • 7/23/2019 Telaah Hukum Hibah 2015

    8/8

    V.

    Kesirnpulan

    t'

    Imprementa'i

    u"tanla

    ,unu

    Hiour,

    TA

    2015tidak

    bertentangan

    dengan

    aidah

    pengaturan

    daram

    pasar

    29g

    ayat

    (5)

    uu

    Nomor

    23

    Tahun

    2or4.

    '

    Frasa

    "Badan,

    Lembaga

    dan

    orma,

    ,.;;

    ;;r";""

    hukum

    rndonesia,,

    T-i

    pasar

    2e8

    avat

    (5)

    huruf

    d

    uu

    *"n.,",.

    ,,

    ,"hun

    2Or4

    harus

    dibaca

    an

    dimaknai

    dalam

    tiga

    bentuk

    enrita