tarbiyah - ulm repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. tarbiyah.pdfstandar pendidikan anak usia dini,...

13

Upload: vokhue

Post on 29-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Page 2: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

i

Tarbiyah

Jurnal Kependidikan ISSN 2088-6691

Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung/Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Ketua Umum/Ketua Pengarah : Abdul Hayat

Ketua Penyunting : Rusnadi Ali Kasan

Wakil Ketua Penyunting : Hairul Hudaya

Penyunting Ahli : 1. Juhriyansyah Dalle

2. Ahmad Juhaidi

3. Ahmad Muradi

Staf Redaksi : 1. Ahmad Taufik Mubarak

2. Rino Noviyanto

Page 3: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ii

Tarbiyah

Jurnal Ilmu Pendidikan ISSN 2088-6691

Vol. 1 No. 1. Januari - Juni 2014

DAFTAR ISI

Urgensi Pendidikan Melek Media (Media Literacy) Bagi Anak

Sayyidatul Fadlilah

Pengembangan Model Pelatihan Mediasi Sebaya untuk Mengurangi Perilaku

Agresi Relasi Siswa.

Hidayat Ma’ruf

Kontribusi Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational

Citizenship Behavior.

Arifudin

Layanan Konsultasi Bimbingan dan Konseling pada Madrasah Tsanawiyah Negeri

sekota Banjarmasin.

Haris Fadilah

Penerapan Pendidikan Karakter, Pendekatan Sesosifit (Spiritual, Emosional,

Sosial, Intelektual, Fitrah) Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling.

Karyono Ibnu Ahmad

Pelatihan Komunikasi Konseling pada Asisten Konselor di Biro Layanan

Bimbingan dan Konseling (BLBK) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Antasari Banjarmasin.

Masyitah

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Melalui Pendekatan

Tematik di Kelas Rendah pada SDN 1 Bilas Kecamatan Upau.

Sadiman

Perencanaan Pembelajaran Berkarakter pada Mata Pelajaran Agama Islam di

SMAN 7 Kota Banjarmasin.

Hilmi Mizani

Perkembangan Motorik Anak Usia 5 – 6 Tahun di TK Islam Selaras Jakarta Timur

Novitawati

Pengamalan dan Pengalaman Ibadah Sunah Pendidik untuk Mewujudkan

Pendidikan Berbasis Karakter.

Lutfiyah

1 - 9

11 - 19

11 - 28

29 - 44

45 - 49

51 - 67

69 - 76

77 - 91

93 - 102

103 - 117

Page 4: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

93

PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 5 – 6 TAHUN

DI TK ISLAM SELARAS JAKARTA TIMUR

Novitawati Program Studi PGSD/PGPAUD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univaersitas Lambung Mangkurat

Jl. A. H. Hasan Basry Banjarmasin 70124

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Physical development is considered as one of the important things to learn, since it can directly or

indirectly affect children behaviors in their daily life. Thus, therefore this research is conducted and is

aimed at knowing motoric development of children in age between 5-6 years old at Islamic Kindergarten

(TK Islam) Selaras, Jakarta Timur. This is a descriptive qualitative research and using observation

instrument which is developed based on the act of the Ministry of National Education, Number 58 Year

2009, about the Standard of Young Learners Education, specifically the motoric development of children

age 5-6 years old. The study showed that the motoric development of children age 5-6 years old at the

TK Islam Selaras, Jakarta Timur is relatively evolved as expected, this is based on the data that 5 of 6

children are developed very well in their rough motoric, and only a kid is developed as expected. While

the smooth motoric development, it is found out that 3 kids are developed very well, while 3 others are

developed as expected. The study also recommends the school to increase more the program which

stimulates smooth motoric development of children, as well as providing opportunities for children to

develop their smooth motoric skills, especially in terms of drawing, drawing round environment, and

cutting patterns. Parents are also expected to provide more opportunities for children to explore a variety

of activities to stimulate children's motoric development, especially smooth motoric development, as

well as providing guidance to the children in drawing, cutting out the pattern, and buttoning clothes at

home.

Keywords: motoric development, rough motoric, smooth motoric, TK Islam Selaras

ABSTRAK

Perkembangan fisik dianggap penting untuk dipelajari, karena baik secara langsung maupun tidak akan

mempengaruh iperilaku anak sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka maka dilakukanlah penelitian

dengan maksud untuk mengetahui perkembangan motorik anak usia 5-6 tahun pada TK Islam Selaras

Jakarta Timur. Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang menggunakan instrumen obervasi yang

dikembangkan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, tentang

Standar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perkembangan motorik anak usia 5-6 tahun di TK Islam Selaras, Jakarta Timur

relatif berkembang sesuai harapan, hal ini didapatkan dari perkembangan motorik kasar 5 dari 6 anak

berada pada tahap Berkembang sangat baik, 1 orang anak yang berada pada taraf berkembang sesuai

harapan. Sedangkan mengenai perkembangan motorik halus anak didapatkan bahwa 3 orang anak

berkembang sangat baik, sedangkan yang 3 berkembang sesuai harapan. Penelitian ini juga

merekomendasikan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan program yang lebih menstimulasi

perkembangan motorik halus anak, serta memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan

kemampuan motorik halusnya, khususnya dalam hal menggambar dirinya sendiri, menggambar

lingkungan sekekelilingnya, dan menggunting pola. Orang tua siswa juga diharapkan bisa memberikan

kesempatan kepada anak untuk lebih mengeksplorasi berbagai kegiatan yang dapat menstimulasi

perkembangan motorik anak, khususnya motorik halus anak agar lebih berkembang baik lagi, serta

memberikan bimbingan kepada anaknya dalam menggambar, menggunting pola, dan mengancingkan

baju di rumah.

Kata kunci: perkembangan motorik, motorik kasar, motorik halus, TK Islam Selaras

Page 5: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

94

PENDAHULUAN

Perkembanganfisikdianggappentinguntukdi

pelajari,

karenabaiksecaralangsungmaupuntidakakanmem

pengaruhiperilakuanaksehari-hari.

Perkembanganfisiksecaralangsungakanberpengar

uhdalammenentukanketerampilananakdalamberg

erak,

sedangkansecaratidaklangsungakanmempengaru

hibagaimanaanakmemandangdirinyasendiriserta

orang lain.

Selamamasakanak-kanaktengahdanakhir,

perkembanganmotorikanakmenjadilebihhalusdan

lebihterkoordinasidibandingkanmasakanak-

kanakawal.Di usia lima tahun, anak semakin

menyukai petualangan dibandingkan ketika

mereka berusia empat tahun. Dalam ketrampilan

motorik kasar yang melibatkan aktivitas otot

besar, biasanya anak laki-laki mengungguli anak

perempuan.

Keragaman budaya dalam mengarahkan

perkembangan motorik anak juga mempunyai

pengaruh signifikan. Ibu-ibu di negera

berkembang cenderung lebih merangsang

ketrampilan motorik anak daripada ibu-ibu di

negara modern (Hopkins, 1991). Ibu-ibu di

negara Jamaika contohnya mengharapkan anak-

anak mereka bisa duduk atau berjalan daripada

Ibu-ibu di negara Inggris(Santrock, 2007: 213).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas

maka dilakukanlah penelitian dengan rumusan

masalah tentang bagaimana perkembangan

motorik anak usia 5-6 tahun pada TK Islam

Selaras Jakarta Timur.Berdasarkan rumusan

masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perkembangan Motorik

anak usia 5-6 tahun pada TK Islam Selaras,

Jakarta Timur.

LANDASAN TEORI

PerkembanganMotorikAnak

Anakusia 0-8 memilikienergi yang

cukupuntukmelakukanberbagaikegiatan yang

diperlukandalammeningkatkanketerampilanfisik,

baik yang

berkaitandenganpeningkatanketerampilanmotori

k kasar,

sepertiberlarimaupunmotorikhalussepertimenulis

. Kegiatan pelepasan energi dalam jumlah besar

merupakan karakteristik aktivitas anak pada

masa ini.

Perkembanganmotorik merupakan modal

dasar bagi kegiatan-kegiatan yang akan dilakkan

oleh seorang anak dari masa bayi sampai anak-

anak dan dewasa. Tandanya berupa sebuah

perubahan yang bersifat maju pada bayi yaitu

adanya perubahan dari gerakan refleks yang

kemudian berubah menjadi gerakan motorik

yang disadarai. Gerakan motorik ini terdiri dari

motorik kasar dan motorik halus(Jamaris, 2006:

6).

Perkembangan motorik merupakan

perkembangan pengendalian gerakan tubuh

melalui kegiatan yang terkoordinir antara

susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar

dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh

yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian

besar atau seluruh anggota tubuh yang

dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.

Contohnya kemampuan duduk, menendang,

berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.

Sedangkan motorik halus adalah gerakan

yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian

anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya,

kemampuan memindahkan benda dari tangan,

mencoret-coret, menyusun balok, menggunting,

menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan

tersebut sangat penting agar anak bisa

berkembang dengan optimal (http://parenting-

islami.wordpress.com/2013/03/01).

Perkembangan motorik merupakan salah

satu faktor yang sangat penting dalam

perkembangan individu secara keseluruhan.

Beberapa pengaruh perkembangan motorik

terhadap konstelasi perkembangan individu

dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat

menghibur dirinya dan memperoleh perasaan

senang. Seperti anak merasa senang dengan

memiliki keterampilan memainkan boneka,

melempar dan menangkap bola atau

memainkan alat-alat mainan.

b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat

beranjak dari kondisi tidak berdaya pada

bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke

kondisi yang independent. Anak dapat

bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya

dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.

Kondisi ini akan menunjang perkembangan

rasa percaya diri.

c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-

kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat

dilatih menulis, menggambar, melukis, dan

baris-berbaris.

d. Melalui perkembangan motorik yang normal

memungkinkan anak dapat bermain atau

bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan

Page 6: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

95

yang tidak normal akan menghambat anak

untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya

bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi

anak yang fringer (terpinggirkan)

e. Perkembangan keterampilan motorik sangat

penting bagi perkembangan self-concept atau

kepribadian anak.

Koordinasi motorik ini sejalan dengan

kematangan saraf dan otot.Sehingga tingkat

ketercapaian perkembangan motorik setiap anak

akan berbeda. Beberapa hal yang dapat

mempengarui perkembangan motorik pada anak

(Hurlock, 1993: 154) sebagai berikut:

a. Sifat dasar genetik, termasuk tubuh dan kece-

rdasan mempunyai pengaruh yang menonjol

terhadap laju perkembangan motorik.

b. Kondisi pralahir yang menyenangkan,

khususnya sang ibu lebih mendorong

perkembangan motorik yang lebih cepat pada

masa pasca lahir, ketimbang kondisi pralahir

yang tidak menyenangkan.

c. Kelahiran yang sukar, khususnya apabila ada

kerusakan pada otak akan memperlambat

perkembangan motorik.

d. Tidak adanya gangguan lingkungan,

kesehatan dan gizi yang baik selama awal

masa kehidupan pasca lahir akan

mempercepat perkembanagn motorik.

e. Anak yang IQnya tinggi menunjukkan laju

perkembangan motorik yang lebih cepat

ketimbang anak yang Iqnya normal atau

dibawah normal.

f. Adanya rangsangan, dorongandan kesempatan

untuk menggerakkan semua bagaian tubuh

akan mempercepat perkembanagn motorik

g. Perlindungan yang berlebihan akan

menghambat kesiapan berkembanganya

kemampuan motorik.

h. Kelahiran sebelum waktunya biasanya

memperlambat perkembanagn motorik karena

tingkat perkembangan motorik pada waktu

lahir berada dibawah tingkat perkembanagn

bayi yang lahir tepat waktunya.

i. Cacat fisik, seperti kebutaan akan

memperlambat perkembangan motorik.

j. Dalam perkembangan motorik, perbedaan

jenis kelamin, warna kulit, dan sosial

ekonomi, lebih banyak disebabkan oleh

perbedaan motivasi dan metode pelatihan

anak, daripada perbedaan bawaan.

Sebagaimana periode sebelum kelahiran

perkembangan dan pertumbuhan fisik mengikuti

prinsip cephalocaudal dan porximodistal

(Papalia, 2008: 169). Dimana pertumbuhan

bergerak dari atas ke bawah (cephalocaudal) dan

dari dalam ke luar (Porximodistal).

Perkembangan motorik anak usia 5-6 tahun

Tingkat pencapaian perkembangan meng-

gambarkan pertumbuhan dan perkembangan

yang diharapkan dicapai oleh anak pada rentang

usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai

merupakan integrasi aspek pemahaman nila-nilai

agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan

sosial emosional.

Seperti kita pahami bersama, bahwasannya

perkembangan anak berlangsung secara

berkesinambungan yang berarti bahwa setiap

tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu

waktu tertentu diharapkan anak meningkat baik

secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap

selanjutnya. Selain itu jangan lupa bahwasannya

setiap anak adalah unik, berbeda dan memiliki

pola perkembangan yang berbeda disetiap tahap

perkembangannya.

Dalam makalah ini, tingkat pencapaian

perkembangan motorik anak yang kami pakai

adalah berdasar dari Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini. Dijelaskan bahwa Standar Tingkat

pencapaian perkembangan motorik anak usia 5-6

tahun adalah:

a. Motorik kasar

- Melakukan gerakan tubuh secara

terkoordinasi untuk melatih kelenturan,

keseimbangan, dan kelincahan.

- Melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan

kepala dalam menirukan tarian atau senam.

- Melakukan permainan fisik dengan aturan.

- Melakukan kegiatan kebersihan diri.

b. Motorik halus

- Menggambar sesuai gagasannya.

- Meniru bentuk.

- Melakukan eksplorasi dengan berbagai

media dan kegiatan.

- Menggunakan alat tulisan dengan benar.

- Menggunting sesuai dengan pola.

- Menempel gambar dengan tepat.

- Mengekspresikan diri melalui gerakan

menggambar secara detail.

Apabila seorang anak dapat mencapai

semua perkembangan motorik diatas, maka anak

tersebut dapat dikatan sudah mencapai standar

perkembangan yang sesuai dengan usianya.

Untuk itu, dalam pengembangan instrumen, kami

menggunakan Standar tingkat pencapian

perkembangan motorik anak usia 5-6tahun.

Page 7: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

96

Gangguan Perkembangan Motorik

Perkembangan gangguan koordinasi

motorik biasanya menjadi jelas ketika anak-anak

gagal memenuhi tahap perkembangan normal,

sesuai dengan kompetensi dalam perkembangan

fisik dan motorik anak. . Beberapa anak dengan

gangguan perkembangan koordinasi tidak belajar

keterampilan motorik besar seperti berjalan,

berlari, dan memanjat sampai titik kemudian

banyak dalam waktu daripada rekan-rekan

mereka. Lain memiliki masalah dengan otot kecil

seperti keterampilan sebagai pembelajaran untuk

mempercepat tombol, ritsleting menutup atau

membuka, atau sepatu dasi. Beberapa anak

memiliki masalah belajar bagaimana menangani

perak dengan benar. Di negara lain, gangguan

tidak muncul sampai mereka diharapkan untuk

mempelajari bagaimana menulis di sekolah.

Beberapa anak hanya melihat kikuk dan sering

jatuh

(http://www.minddisorders.com/2013/03/03).

Tidak semua anak mengalami perkem-

bangan motorik yang sempurna sesuai dengan

perkembangan usianya terdapat beberapa hal

yang menjadi masalah dalam makalah ini kami

pahami sebagai gangguan perkembangan

motorik anak. Beberapa hal tersebut diantaranya

sebagai berikut (Hildayani, 2004: 816):

1. Gangguan dalam motorik kasar

a. Ketidakmampuan mengatur

keseimbangan

Anak-anak yang mengalami kesulitan

dalam mengatur keseimbangan tubuhnya

biasanya juga memilikikesulitan dalam

mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga

terkesan gerakannya ragu-ragu dan tampak

canggung. Sebagai contoh anak yang ragu-ragu

saat akan menaiki tangga papan lungsur.Masalah

pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan

dengan sistem vestibulator atau sistem yang

mengatur keseimbangan didalam tubuh. Jika

tidak segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa

terus oleh anak sampai saat mereka sekolah dan

akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam

hal membaca dan menulis, kemampuan

membaca dan menulis pada dasarnya

berhubungan dengan kemampuan untuk

menangkap informasi oleh sistem keseim-

bangannya.

Anak-anak dengan gangguan perkem-

bangan koordinasi motorikjuga sering memiliki

masalah menulis surat dan berhitung, atau

melakukan kegiatan motor lain yang diperlukan

di dalam kelas-termasuk gambar mewarnai,

menjiplak desain, atau membuat angka-angka

dari tanah liat. Anak-anak ini bisa menjadi

frustasi oleh ketidakmampuan mereka untuk

menguasai tugas-tugas yang teman-teman

sekelas mereka menemukan mudah, dan

karenanya dapat berhenti berusaha atau menjadi

mengganggu. Individual program yang dirancang

untuk membantu anak-anak menulisatau

keterampilan yang berkaitan dengan seni dan

kerajinan dapat membantu mereka mendapatkan

kembali kepercayaan diri dan kepentingan dalam

kegiatan kelas.

Anak yang mengalami masalah pada

vestibulator memiliki kesulitan dalam

menentukan objek yang bergerak disepan

matanya, sehingga pandangannya saat mengikuti

gerak benda akan melompat-lompat. Efeknya

ketika anak sudah belajar membaca, ia akan

mengalami kesulitan melihat tulisan di satu

paragraf, kesulitan menyalin tulisan di papan

tulis serta kesulitan dalam membuat garis lurus.

Anak-anak dengan gangguan perkem-

bangan koordinasi motorikjuga sering memiliki

masalah menulis surat dan berhitung, atau

melakukan kegiatan motor lain yang diperlukan

di dalam kelas-termasuk gambar mewarnai,

menjiplak desain, atau membuat angka-angka

dari tanah liat. Anak-anak ini bisa menjadi

frustasi oleh ketidakmampuan mereka untuk

menguasai tugas-tugas yang teman-teman

sekelas mereka menemukan mudah, dan

karenanya dapat berhenti berusaha atau menjadi

mengganggu. Individual program yang dirancang

untuk membantu anak-anak menulisatau

keterampilan yang berkaitan dengan seni dan

kerajinan dapat membantu mereka mendapatkan

kembali kepercayaan diri dan kepentingan dalam

kegiatan kelas(http://www.minddisorders.com,

2014/03/01).

Untuk mendeteksi anak yang memiliki

kesulitan dalam pengaturan tubuhnya, hal yang

harus dilakukan adalah memperhatikan apaka

anak sudah menguasai beberapa

keterampilanmotorik sesuai dengan tahapan

usianya dengan baik. Jika belum, beri

kesempatan anak untuk memperoleh latihan

beberapa waktu, karena ada kemungkinan

kecanggungan/keraguan dalambergerak

disebabkan oleh kurangnya anak melatih

keterampilannya. Perhatikan selama ± 3 bulan,

bila belum juga ada perubahan, kita bisa minta

orang tua anak untuk membawa anak ke dokter

atau psikolog pakar perkembangan anak.

b. Reaksi kurang cepat dan koordinasi

kurang baik

Page 8: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

97

Salah satu perkembangan motorik khusus

pada anak usia 4-6th yang perlu diperhatikan

adalah kemampuan bereaksi yang semakin cepat,

koordinasi mata tangan yang sangat baik, dan

ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh

secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat saat

anak melakukan permainan yang kompleks

misalnya bermain bola. Dalam permainan sepak

bola dibutuhkan reaksi yang cepat untuk

menangkap bola juga juga koordinasi yang baik

antara tangan, mata dan kaki sehingga dapat

menendang bola masuk ke gawang. Namun ada

anak-anak yang lamban bereaksi. Koordinasi

gerakan juga tampak kacau sehingga sering kali

disebut ’ceroboh’ dan menjadi bahan ejekan

teman-temannya. Hal yang menyebabkan

masalah ini ada dua hal yaitu karena anak kurang

diberi kesempatan untuk berlatih menajmkan

kemampuannya untuk bereaksi dan melakukan

koordinasi gerak, serta ada kemungkinan anak

memiliki masalah dalam syaraf motoriknya.

Untuk alasan yang terakhir ini orang tua perlu

mengkonsultasikannya dengan dokter.

2. Masalah kesulitan dalam motorik halus.

a. Belum bisa menggambar bermakna. Kegiatan menggambar merupakan hal yang

menyenagkan bagi sebagian besar anak

prasekolah. Apalagi bagi anak usia 4-6tahun

mulai tertarik mengekspresikan apapun yang

dilihatnya dalam bentuk gambar, walaupun

hasilnya masih berupa coretan sederhana.

Pada usia ini beberapa anak sudah mampu

menggambar orang atau rumah sederhana. Cara

menggambar anak juga beragam. Biasanya pada

saat menggambar salah satu tangannya akan

memegang kertas, sedangkan tangan lainnya

memegang alat gambar. Memasuki usia 4-5tahun

anak menjadi semakin menguasai coretan yang

berirama. Maksudnya semakin anak bisa

menguasai gerakan tangannya. Ia jadi menjadi

semakin bisa mengiramakan tangannya, dan

mulai memahami batas gerakan yang dilakukan

oleh tangannya. Yang perlu diwaspadai adalah

jika anak pada usia ini belum juga dapat

menggambar beberapa bentuk yang tergabung

dengan baik menjadi satu bentuk yang lebih

bermakna.

b. Belum bisa mewarnai dengan rapi. Salah satu cara untuk melatih motorik halus

anak ialah dengan memberi anak gambar-gambar

yang menarik untuk diwarnai. Biasanya anak

menyukai kegitana ini. Rata-rata, saat anak

berusia 4 tahun kemampuan mewarnainya akan

semakin baik. Namun apabila sudah mendekati

usia sekolah coretan warnanya masih banyak

yang keluar dari bidang gambar, bahkan anak

terkesan tidak perduli dan tidak tampka berupaya

untuk menjaga coretannya tidak keluar dari batas

garis gambar, dan kemungkinan hal ini

berhubungan dengan koordinasi mata tangan,

seperti menggunting, menempel, dan sebagainya.

Gangguan perkembangan motorik anak

harus ditangani sejak dini. Anak yang sulit

mengendari sepeda, mengancingkan baju atau

menggunakan gunting, merupakan salah satu ciri

dari gangguan perkembangan koordinasi motorik

(development coordination disorder/DCD)

(http://www.untukku.com, 2014/03/02). Apabila

gangguan keterampilan motorik tidak ditangani,

maka secara psikologi akan berpengaruh (Dewi,

2005: 11) sebagai berikut :

• Rasa rendah diri

• Kecemburuan terhadap anak lain

• Kekecewaan terhadap orang dewasa

• Penolakan sosial

• Ketergantungan

• Malu

• Jemu

• Dan hambatan penguasaan tugas

perkembangan berikutnya.

Hal ini penting bagi anak-anak yang

mengalami gangguan perkembangan koordinasi

motorik untuk menerima terapi individual,

karena untuk anak-anak banyak masalah

sekunder yang dihasilkan dari kecanggungan

ekstrim bisa berpengaruh pada perkembangan

anak selanjutnya. Anak-anak yang mengalami

gangguan perkembangan koordinasi yang sering

mengalami masalah bermain dengan rekan-rekan

mereka karena ketidakmampuan untuk

melakukan gerakan fisik motorik yang terlibat

dalam banyak permainan dan olahraga. Tidak

populer dengan rekan-rekan atau pengecualian

dari kegiatan mereka dapat menyebabkan harga

diri yang rendah dan miskin citra diri. Anak-anak

dapat pergi berusaha keras untuk menghindari

kelas pendidikan jasmani dan situasi yang sama

di mana kekurangan koordinasi motorik mereka

mungkin terlihat. Perlakuan yang fokus pada

ketrampilan yang berguna di tempat bermain

atau di gimnasium dapat membantu untuk

meringankan atau mencegah masalah ini.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian

deskriptif (descriptive research) untuk memberi

gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan

motorik anak usia 5-6tahun di Taman Kanak-

Kanak Islam Selaras. Penelitian ini juga

menyajikan data yang diperoleh dari hasil

Page 9: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

98

observasi terhadap anak selanjutnya

menganalisis dan mengintrepesikan data-data

yang didapat.Penelitian ini dilaksanakan selama

kurang lebih 1 minggu dengan subyek penelitian

adalah siswa Taman Kanak-Kanak Islam Selaras.

Adapun populasi dalam penelitian ini

adalahsiswa TK B pada Taman kanak Kanak

Islam Selaras. Sedangkan sampel. Sedangkan

sample dalam penelitian ini adalah6 orang siswa

Taman kanak kanak Islam Selaras.

Metode Pengumpulan data

1. Instrumen Asesmen Metode pengumpulan data yang kami

lakukan adalah dengan membuat instrumen

observasi yang dapat mengases perkembangan

motorik anak. Intrumen atau alat pengumpul data

adalah alat yang digunakan untuk mengumpul-

kan data dalam suatu penelitian (Djaali &

Molyono, 2008:59). Dalam penelitian ini,

instrumen yang kami kembangkan berdasarkan

dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 58 Tahun 2009, tentang Standar

pendidikan Anak Usia Dini, khususnya

perkembangan motorik anak usia 5-6th.

Instrumen ini berbentuk lembar

observasi.Dengan penyebaran itemsebagai

berikut:

Blue Print Perkembangan motorik anak

usia 5-6 Tahun Perkembangan

Motorik

Indikator

pencapaian No item

Kasar Melakukan gerakan

tubuh secara

terkoordinasi untuk

melatih kelenturan,

keseimbangan, dan

kelincahan.

1,2,3

Melakukan

koordinasi gerakan

tangan-kepala

dalam menirukan

tarian atau senanm

4,5,6

Melakukan

permainan fisik

dengan aturan

7,8,9

Terampil

menggunakan

tangan kanan dan

kiri

10,11,12

Melakukan kegiatan

kebersihan diri

13,14,15

Perkembangan Indikator No item

Motorik pencapaian

Motorik Halus Menggambar

sesuai gagasannya

1,2,3

Meniru bentuk 4,5,6

Melakukan

eksplorasi dengan

berbagai media

dan kegiatan

7,8,9

Menggunakan alat

tulis dengan benar

10,11,12

Menggunting

sesuai dengan pola

13,14,15

Menempel gambar

dengan tepat

16,17

Mengekspresikan

diri melalui

gerakan

menggambar

secara detail

18,19,20

Adapun penskoran yang kami tetapkan

adalah sebagai berikut:

Belum berkembang =1

Mulai Berkembang =2

Berkembang sesuai harapan =3

Berkembang baik =4

2.Analisa Asesmen

Berdasarkan penyebaran item yang sudah

kami siapkan, dapat kita lihat bahwa untuk aspek

perkembangan motorik kasar terdapat 15 item,

dengan poin tertinggi adalah 4, sehingga total

nilai tertinggi adalah 60 dan terrendah adalah 1.

maka, norma nilai yang kami tentukan dari total

nilai adalah sebagai berikut:

a. 1-15= perkembangan motorik kasar anak

belum berkembang

b. 16-30= perkembangan motorik kasar anak

mulai berkembang

c. 31-45= perkembangan motorik kasar anak

sesuai harapan

d. 46-60= perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Sedangkan untuk motorik halus, jumlah

item pada instrumen terdapat 20. dengan poin

tertiggi adalah 4, ssehingga total nilai tertinggi

adalah 80 dan terendah adalah 1. Maka, norma

nilai yang kami tentukan dari total nilai adalah

sebagai berikut:

a. 1-20 = perkembangan motorik halus anak

belum berkembang

b. 21-40 = perkembangan motorik halus anak

mulai berkembang

c. 41-60= perkembangan motorik halus anak

sesuai harapan

d. 61-80= perkembangan motorik halus anak

sangat baik

Page 10: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

99

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siswayang dijadikan subyek penelitian

adalah siswa kelas B Taman kanak- kanak Islam

Selaras sebanyak 6 anak yang berumur 5-6

tahun. Berikut disajikan deskripsi atau gambaran

umum tentang subyek penelitian.

Deskripsi Subyek Penelitian

No Nama Usia

1. KL 5 tahun 10 bulan

2. RMD 6 tahun

3. NW 6 tahun

4. PT 6 tahun

5. MT 5 tahun 11 bulan

6. ND 6 tahun

Berdasarkan hasil observasi terhadap

perkembanganmotorik anak, maka skor

asesmenyang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabulasi Skor Motorik Kasar dan Halus

No. Kemampuan Motorik Nama Anak

K

L

RM

D

N

W

P

T

M

T

N

D

A.MotorikKasar

1. Berjalan mundurdan maju dengan cepat 4 4 3 3 4 4

2. Melompat dan berlari dengan tangkas dan cepat, dapat

memadukan ke dalam permainan.

2 4 3 3 4 4

3. Mampu berjalan diatas titian sepanjang 2 meter 3 4 3 4 4 4

4. Dapat melakukan gerakan senam 3 3 4 4 4 4

5. Dapat mengikuti gerakan tarian min 5 gerakan 3 3 4 4 3 4

6. Mampu melompati benda 3 3 4 4 4 4

7. Mampumain Dampu 2 2 4 4 4 4

8. Mampu membawa bola dengan menggunakan sumpit 3 3 4 4 4 3

9. Dapat naik sepeda roda 2 3 4 4 4 4 4

10. Melempar bola tepat sasaran 2 3 3 4 3 3

11. Mampu menangkap bola 2 4 4 4 3 3

12. Mampu memanjat play Gym 3 4 3 3 4 4

13. Membuka dan menutup restlesting sendiri 2 3 4 3 3 3

14. Mampu mengosok gigi 2 2 4 3 3 3

15. Mampu mandi sendiri 2 2 4 3 3 3

Total 39 48 55 54 50 54

B. Motorik Halus

1. Mampu menggambar sesuai imajinasinya sendiri 2 3 4 4 3 3

2. Mampu menggambar tanpa dibantu 2 3 4 4 3 3

3. Mampu membangun kerangka balok 3 3 4 4 3 3

4. Mampu mencontoh gambar bentuk 3 3 4 4 3 3

5. Mampu menyusun puzzle 3 2 4 3 3 3

Page 11: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

100

6. Mampu meronce dengan pola tertentu

3 3 4 4 2 3

7. Sukamelepasbenda-

bendadanmerangkainyakembalisertamelepasdanmemasangpada

suatusaat.

3 3 4 4 3 3

8. Menggunakan gunting tanpa bantuan 3 3 4 4 3 3

9. Mampu melipat kertas dengan rapi 3 3 4 4 2 4

10. Mampu memegang pinsil dengan sempurna 3 4 4 4 3 4

11. Mampu mewarna tanpa melewati batas garis gambar 3 3 4 4 3 4

12. Mampu menuliskanhuruf dan angka 3 3 4 4 3 3

13. Mampu menggunting pola gambar 3 3 4 4 2 3

14. Mampu menempel kertas berwarna sesuai pola tertentu 4 3 4 4 3 3

15. Mampu mencocok gambar dengan tepat 3 2 4 4 3 3

16. Mampu menempel gambar sesuai pola tertentu 4 3 4 4 3 3

17. Mampu menggabungkan dua bentuk geometri menjadi suatu

bentuk tertentu

4 3 4 4 3 3

18. Mampu menggambar orang dengan lengkap/detail. 2 2 4 3 3 3

19. Mampu menggambardirinyasendiri dan orang disekitarnya atau

lingkungan sekitarnya

2 2 4 3 3 3

20. Mampu menggambar dirinya sendiri 2 2 4 4 3 3

Total 58 56 80 77 57 63

Sesuai dengan hasil penghitungan diatas, didapatkan hasil sebagai berikut :

No Nama Anak Perkembangan

Motorik Total Skor Deskripsi

1. KL

Kasar 39 Perkembangan motorik kasar anak sesuai

harapan

Halus 58 Perkembangan motorik halus anak sesuai

harapan

2. RMD

Kasar 48 Perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Halus 56 Perkembangan motorik halus anak sesuai

harapan

3. NW

Kasar 55 Perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Halus 80 Perkembangan motorik halus anak sangat

baik

4. PT

Kasar 54 Perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Halus 77 Perkembangan motorik halus anak sangat

baik

5. MT

Kasar 50 Perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Halus 57 Perkembangan motorik halus anak sesuai

harapan

6. ND

Kasar 54 Perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Halus 63 Perkembangan motorik halus anak sangat

baik

Page 12: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

101

Grafik Perkembangan Motorik Kasar

Keterangan :

a. 1-15 = perkembangan motorik kasar anak

belum berkembang

b. 16-30= perkembangan motorik kasar anak

mulai berkembang

c. 31-45= perkembangan motorik kasar anak

sesuai harapan

d. 46-60= perkembangan motorik kasar anak

berkembang sangat baik

Grafik Perkembangan Motorik Halus

Keterangan :

a. 1-20= perkembangan motorik halus anak

belum berkembang

b. 21-40 = perkembangan motorik halus anak

mulai berkembang

c. 41-60= perkembangan motorik halus anak

sesuai harapan

d. 61-80= perkembangan motorik halus anak

sangat baik

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari keseluruhan hasil penelitian, maka

dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik

anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak Kanak

Islam Selaras, Jakarta Timur relatif berkembang

sesuai harapan, hal ini didapatkan dari

perkembangan motorik kasar 5 dari 6 anak

berada pada tahap Berkembang sangat baik, 1

orang anak yang berada pada taraf berkembang

sesuai harapan. Sedangkan perkembangan

motorik halus anak didapatkan bahwa 3 orang

anak berkembang sangat baik, sedangkan yang 3

berkembangsesuai harapan.

Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah :

a. Meningkatkan program yang lebih

menstimulasi perkembangan motorik halus

anak.

b. Memberikan kesempatan kepad anak untuk

mengembangkan kemmpuan motorik

halusnya, khususnya dalam hal meng-

gambar dirinya sendiri, menggambar

lingkungan sekelilingnya, menggunting

pola dan meronce.

2. Bagi orang tua:

a. Memberikan kesempatan kepada anak

untuk lebih mengeksplorasi berbagai

kegiatan yang dapat menstimulasi perkem-

bangan motorik anak, khususnya motorik

halus anak agar lebih berkembang baik lagi.

b. Membimbing anak dalam

menggambar,menggunting pola dan

mengancingkan baju di rumah.

DaftarPustaka

Hildayani, R. (2004).Psikologi Perkembangan

Anak, Jakarta: Universitas Terbuka.

http://parentingislami.wordpress.com/2008/03/01

/aspek-perkembangan-motorik-dan-keter-

hubungannya-dengan-aspek-fisik-dan-

intelektual-anak/

Motorik Kasar

0

10

20

30

40

50

60

KL RMD NW PT MT ND

Motorik Kasar

Motorik Halus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

KL RMD NW PT MT ND

Motorik Halus

Page 13: Tarbiyah - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/331/1/1. Tarbiyah.pdfStandar pendidikan Anak Usia Dini, khususnya perkembangan motorik anak usia 5-6th. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2014

102

http://www.minddisorders.com/Del-Fi/Develop-

mental-coordination-disorder.html.

http://www.minddisorders.com/Del-Fi/Develop-

mental-coordination-disorder.html.

http://www.untukku.com/artikel-

untukku/mengenal-gangguan-

perkembangan-motorik-anak-

untukku.html

Hurlock, E. (1993). Perkembangan Anak.

Jakarta: Erlangga.

Jamaris,M. (2006).Perkembangan dan

Pengembangan anak Usia Taman Kanak

Kanak .Grasindo: Jakarta.

Papalia, D. E. (2008).Human Development

(Psikologi Perkembangan), Jakarta:

Kencana.

Pudji, M. D. (2008).Pengukuran dalam Bidang

Pendidikan, Jakarta:Grasindo.

Rosmala, D. (2005).Berbagai Masalah Anak

Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Depdiknas.

Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak.

Jakarta: Erlangga.

Winarsunu, T. (2006).Statistik dalam Penelitian

Psikologi dan Pendidikan, Malang: UMM

press.