asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia prasekolah

Upload: nur-happy-day

Post on 13-Jul-2015

648 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan. Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.

1.2

Tujuan Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia prasekolah 2. Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak usia prasekolah 3. Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga khusunya pada anak usia prasekolah

1.3. Manfaat Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat : 1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar.

2. Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.

BAB II PEMBAHASAN2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah (3-5 Tahun) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri seperti mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.

2.2

Bimbingan Selama Fase Prasekolah Usia 3 Tahun

Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang lebih luas. Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK. Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu, Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang ragu/bimbang. Perubahan pada usia 3 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi (antatorik dan emosi), gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti bicara gagap. Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua. Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun. Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak. Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.

Usia 4 Tahun Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan. Bersikap menentang terhadap orangtua

Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak. Masukkan anak ke TK Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex. Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak. Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya. Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering anak terbangun karena adanya mimpi yang menakutkan. Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai pada usia 5 tahun. Usia 5 Tahun Masa tenang pada usia 5 tahun Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah. Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.

2.3

Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Prasekolah MANAJEMEN NO MASALAH / PENYAKIT TERAUPETIK DAN KOMPLIKASI 1. Diare (Gastroenterologi) Agen pembuka : Bakteri dan virus. Komplikasi : Dehidrasi Renjatan hipovelemik Hypocalanta Sumber : Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan Intoleransi laktosa sekunder Kejang KEP Masa Inkubasi : Bayi : BAB 3x / 24 jam Anak : BAB 3x / 24 jam Obat: Anti sekresi Anti spasmolitik Pengeras tinja Manifestasi Klinis : - Memberikan cairan\ - Diatelik (pemberian makanan) PERTIMBANGAN KEPERAWATAN

Bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh meninggi cair dan mungkin disertai dengan lendir atau darah. 2. Variacela (cacar air) Agen pembawa : Variacell Zooster

Anti biotika

Kekhususan : Biasanya tidak ada, agent anti viral (ocyclovir) untuk resiko tinggi anak terinfeksi,

Lakukan isolasi ketat dirumah sakit. Isolasi anak dirumah sampai vesikel mengering (biasanya 1 mingu setelah terinfeksi) dan isolasi anak yang beresiko tinggi terinfeksi.

Sumber : Sekresi primer saluran pernafasan dan organ terinfeksi, pada tingkatan lesi kulit yang lebih rendah.

Varicella Zooster immunoglobin (VZIG) setelah pembukaan pada anak yang beresiko tinggi.

Transmisi : Kontak langsung terkontaminasi oleh objek penularan. Obat : Diphenhidramin hydrokhlorida atau antihistamin untuk Masa Inkubasi : 2 3 minggu biasanya 13-17 hari. menghilangkan gatal; perawatan kulit untuk mencegah infeksi bakteri Masa Penularan : Biasanya 1 hari setelah erupsi lesi (masa awal) sampai 6 hari setelah banyak muncul vesikel ketika kerak kulit terbentuk. Manifestasi Klinis : Tahap Awal : Demam ringan, malaise, anorexia, pertama kali 24 jam, Komplikasi : Infeksi pada tahap kedua (bisu, selulitis, pneumoni,sepsis). Enchepalitis Varicella Pneumoni kedua.

Beri perawatan kulit; mandi dan berganti pakaian setiap hari, beri olesan lotion; calamine; potong dan bersihkan kuku. Mengurangi gatalgatal. Hindari mengupas kulit kerak yang menggosok dan membuat iritasi.

ruam dan gatal sekali, mulai muncul makula, dengan cepat berkembang menjadi papula dan menjadi vesikel (dikelilingi oleh dasar eritematosus menjadi gelembung,mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketiga tahapan (Papula, vesikel dan kerak kulit) hadir dalam tingkatan berbeda dalam waktu yang sama.

Peredaran Varicella (perdarahan kecil pada vesikel dan ptekia pada kulit). Kronik atau transsient trombositopenia.

Distribusi : Sentripetal, menyebar ke wajah dan tubuh tapi jarang pada tungkai dan lengan.

Gejala : Elevasi suhu dari limfadenopaty, iritasi dari gatal-gatal. 3. Difhteria Manifestasi Klinis : Bervariasi menurut lokasi anatomi Pseudomembran. Antitoksin (biasanya melalui intravena diawali dengan test kulit dan konjungtiva untuk mengetes sensitifitas terhadap serum. Lakukan isolasi ketat di rumah sakit. Berpartisipasi pada test sensitifitas; beri epineprin jika ada Beri antibiotik, Nasal : Menyerupai flu, nasal mengeluarkan Antibiotik (penisillin atau erythromycin). amati tanda-tanda sensitifitas terhadap

serosanguineous mukous purulent tanpa gejala-gejala pokok: tampak seperti epistaksis. Tonsilar/pharyingeal : Malaise, anorexia, tenggorokan sakit, sedikit demam, pulse meningkat dari yang diharapkan selama 24 jam, membran melembut, putih atau abu-abu; timbulnya limfadenitis jika penyakitnya parah timbul toximea, septik syok, dan meninggal dalam 6-10 hari. Lharyngeal : Demam : serak, batuk, tanpa ada tanda awal, potensial penghambatan jalan udara, gelisah, cyanosis, retraksi dyspnieu. 4. Rubeola (campak) Agent pembawa : Virus

Bedrest total (pencegahan miokarditis) Tracheostomy untuk penghambatan jalan udara. Perawatan carrier dan kontak terhadap orang yang terinfeksi. Komplikasi : Miokarditis (minggu kedua), neuritis.

penisilin. Gunakan suction jika perlu Beri perawatan komplit untuk memperoleh bedrest. Atur kelembaban untuk pencairan optimum sekresi. Amati respirasi untuk tanda-tanda penghambatan.

Tidak ada perawatan lain yang perlu kecuali antipiretik untuk demam

Yakinkan orangtua bahwa vesikel-vesikel adalah suatu proses penyakit yang alami pada anakanak yang terinfeksi. Gunakan sentuhan lembut jika diperlukan Jauhkan anak dari wanita hamil.

Sumber : Sekresi saluran nafas,darah dan urine dari orang yang terinfeksi.

dan analgesik untuk nyeri. Komplikasi : Jarang terjadi (arthtritis, enchepalitis, atau purpura); penyakit-penyakit menular yang sering dijumpai pada

Transmisi :

masa anak-anak; bahaya

Kontak langsung dengan orang terbesar adalah efek

yang terinfeksi.

teratogenik pada janin.

Masa inkubasi : 10 20 hari.

Periode penularan : Dari 4- 5 hari setelah ruamruam muncul tetapi terutama selama tahapan awal (catharal). Manifestasi klinis : Fase prodromal : Tidak dijumpai pada anakanak, namun dijumpai pada remaja dan dewasa yang ditandai dengan demam ringan, sakit kepala, malaise, anorexia, konjungtivitis ringan, coryza, sakit kerongkongan, batuk dan limfadenopaty. Paling sedikit 1-5 hari, menghilang 1 hari setelah terjadinya ruam.

Ruam : Pertama kali muncul di wajah dan dengan segera menyebar keleher, lengan batang tubuh dan kaki. Diakhiri hari pertama ditutupi dengan bercak-bercak kemerahan makulo pupalar,

biasanya hilang pada hari ketiga.

Tanda dan gejala : Demam ringan yang muncul kadangkadang, sakit kepala, malaise dan limfadenopaty. 5. Pertusis Agent : Bordettela pertusis Pemberian antibiotik Eythromycin, ampisillin, kotrimaxazol, khloramfenikol, Sumber : Masuknya dari saluran pernafasan dari seseorang yang terinfeksi. expextoransia dan mukolitik, codein diberikan bila terdapat batuk yang hebat sekali. Luminal. Penularan : Kontak langsung dan droplet. Komplikasi : Otitis media, bronkitis, bronkop neumonia, Masa inkubasi : 5-21 hari, biasanya 10hari. ateletaksis, emfisema, muntah-muntah berat, emasiasi, prolapsus Perkembangan : Yang paling besar selama catharal (radang selaput lendir) sebelum munculnya (kambuhnya kembali dan menghilang pada minggu ke 4 setelah munculnya kembali gejala penyakit). rectum, kongesti dan edema otak. Anjurkan untuk bedrest Berikan kompres panas dan dingin. Berikan diit makanan cair dan lunak

Manifestasi klinik : Stadium kataralis Batuk ringan pada malam hari, anorexia Stadium spasmodik Batuk bertambah berat dan terjadi paroximal berupa batuk-batuk khas, keringat, dilatasi pembuluh darah leher dan muka, muka merah, sianosis. Stadium konvalensi Pada minggu ke-4 beratnya serangan batuk berkurang nafsu makan timbul kembali, ronchi difus mulai menghilang. 6. Parasitis intestinal Askariasis Agent Askaris lumbricoides. 1. Piperazin sitrat (antepar) 2. Hexilresorsinol 3. Oleumkenopodii 4. Santonin Sumber : Faeces 5. Pirantel pamoat (combantrin) 6. Papain (fellardon Masa Inkubasi : 2-3 minggu Memberikan penyuluhan pada orangtua pentingnya menjaga higienis dan sanitasi lingkungan.

Manifestasi Klinis : Infeksi ringan Asimptomatik infeksi berat

anorexia, iritabilitas, ketakutan, perut besar, penurunan berat badan, demam dan kolik. Infeksi parah gangguan usus, usus buntu, perforasi usus dengan peritonitis, gangguan empedu, paru dan pneumonitis.

2.4

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Prasekolah yang Menderita Diare

A. PENGKAJIAN 1. Data Umum y Kepala Keluarga (KK) y Alamat dan telepon y Pekerjaan KK y Pendidikan KK y Komposisi keluarga (Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Nama, Jenis Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala Keluarga dan status imunisasi serta Genogram. Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada yang menderita diare/diare kronis sebelumnya.) No Nam . a Jeni s Hub Umu Pendidik . Kel. KK r an Status imunisasi BC G Polio DPT Hepatiti s 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Campa k Ket .

y Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

y Suku bangsa Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya, rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya pengaruh budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah, bahasa yang digunakan sehari-hari, komunikasi dalam keluarga, penggunaan tempat pelayanan kesehatan. y Agama Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif diikuti. y Status sosial ekonomi keluarga Status sosial ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga, yang terdiri dari lima tingkatan yaitu : Keluarga Prasejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I, Keluarga Sejahtera Tahap II, Keluarga Sejahtera Tahap III dan Keluarga Sejahtera Tahap IV (III Plus). y Aktivitas rekreasi keluarga Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi aktivitas tiap anggota keluarga dan penggunaan waktu senggang. 2. Riwayat y Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi sampai lanjut usia y Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya.

y Riwayat kesehatan keluarga inti Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga. y Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya - Prenatal Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur post matur), abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan, dan obat-obat yang dimakan serta imunisasi.

- Natal Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang menolong persalinan, penyulit persalinan. - Post natal Berat badan nomal 2,5 Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52 cm, kondisi kesehatan baik, apgar score, ada atau tidak ada kelainan kongenital. - Feeding Air susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal makan/jumlahnya, pengenalan makanan lunak pada usia 4-6 bulan,perubahan berat-badan, masalah-masalah feeding (vomiting, colic,diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau suplemen lain. - Penyakit sebelumnya Penyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan, kompliksi, insiden penyakit dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat inap sebelumnya. - Alergi Apakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim. Obat-obatan, binatang, tumbuh-tumbuhan, debu rumah - Obat obat terakhir yang didapat Nama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian - Imunisasi Polio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah lengkap pada usia 3 tahun, reaksi yang terjadi adalah biasanya demam, pemberian serum-serum lain, gamma globulin/transfusi, pemberian tubrkulin test dan reaksinya. - Tumbuh kembang Berat waktu lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 200 gr/minggu, TB bertambah 2,5 cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6 bulan. Gigi mulai tumbuh pada usia 6-7 bulan, mulai duduk sendiri pada usia 8-9 bulan, dan bisa berdiri dan berjalan pada usia 10-12 bulan. 3. Data lingkungan y Karakteristik rumah - Denah rumah

- Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien diare lingkungan dengan ekonomi keluarga menengah kebawah. Macam lingkungan tempat tinggal : Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke bawah. y Karakteristik tetangga dan komunitasnya Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Yang meliputi kebiasaaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan. Mobilitas geografis keluarga : Status rumah yang dihuni oleh keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut, dan pindah dari daerah mana. y Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk beerkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.

y Sistem pendukung keluarga Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting karena kebutuhan gizi anak dapat di penuhi dengan dukungan dari keluarga yang sangat peduli dengan gizi anak 4. Struktur keluarga y Struktur peran Menjelaskan peran masing masing keluarga baik secara formal maupun informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah ada konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani. y Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan. y Pola komunikasi keluarga Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di dalam keluarga dan waktu yang sering digunakan untuk berkomunikasi. y Struktur kekuatan keluarga Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku diantaranya yang perlu dikaji adalah a) siapa yang membuat keputusana dalam keluarga

b) bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan c) apakah keluarga merasa puas dengan pola komunikasi tersebut 5. Fungsi keluarga y Fungsi ekonomi Mengkaji tentang sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat, dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga. y Fungsi mendapatkan status sosial Menjelaskan upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat tempat tinggal keluarga.

y Fungsi pendidikan Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan, ini disebabkan karena ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi dan kurangnya pengetahuan tentang masalah diare pada salah satu anggota keluarga, sehingga tidak mampu merawat anak pre school dengan baik yang mengakibatkan kondisi bertambah buruk, dan timbul komplikasi. y Fungsi sosialisasi Bagaimana interraksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, tahu budaya dan perilaku. y Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan a. Mengenal masalah kesehatan b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit d. Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Tingkat ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan sulutnya pengobatan dan pemenuhan gizi pada anak preschool, ketidakefektifnya keluarga dalam mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada.

Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat diperlukan agar penderita mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan sarana transportasi menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan sehingga kondisi akan semakin memburuk. y Fungsi religius Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.

y Fungsi rekreasi Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi secara bersama baik diluar, maupun di dalam rumah. y Fungsi reproduksi Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggoata keluarga. y Fungsi afeksi Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan dimiliki dan memiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya. 6. Stres dan koping keluarga y Stressor jangka pendek dan panjang Yaitu stressor yang dialami keluarga dalam jangka waktu krang dari 6 bulan atau lebih dari 6 bulan. y Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. y Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. y Strategi adaptasi disfungsional Menjelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi masalah. 7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga y Pemeriksaan fisik o Tanda-tanda vital Suhu badan : mengalami peningkatan Nadi : cepat dan lemah

Pernafasan : frekuensi nafas meningkat Tekanan darah : menurun

o Antropometri Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala, lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan. o Pernafasan Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi nafas tambahan. o Cardiovasculer Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah. o Pencernaan Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan konsistensi encer o Perkemihan Volume diuresis menurun. o Muskuloskeletal Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan o Integumen lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek o Endokrin Tidak ditemukan adanya kelaianan. o Penginderaan Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan o Reproduksi Tidak mengalami kelainan. o Neurologis Dapat terjadi penurunan kesadaran. y Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun)

o Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer

o Riwayat Kesehatan Sekarang Pada umumnya anak mengeluh buang air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan darah, keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah nafsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran o Riwayat Kesehatan Masa Lalu Meliputi pengkajian riwayat : - Prenatal - Natal - Post natal - Imunisasi - Feeding - Penyakit sebelumnya - Alergi - Obatobat terakhir yang didapat - Tumbuh kembang o Riwayat Psikososial Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun (toddlers) sudah belajar bermain dengan teman sebaya. o Aktivitas Sehari-Hari y Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training. y Pemeriksaan Tingkat Perkembangan o Motorik Kasar Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga. o Motorik Halus Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi o Personal Sosial

Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya. 8. Harapan keluarga Diuraikan tentang masalah kesehatan dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan. B. Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual). 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus. 3. Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal. 4. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya 5. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. 6. Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru C. Rencana Keperawatan Dx.1 Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual) Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi Intervensi 1. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi. 2. Pantau intake dan output. 3. Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium 4. Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif Rasional 1. Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses. 2. Memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan kebutuhan cairan pengganti. 3. Menilai status hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa 4. Pemberian obat-obatan secara kausal penting setelah penyebab diare diketahui Dx.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berat badan

Intervensi 1. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut. 2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengizinkan. 3. Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet 4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi Rasional 1. Menurunkan kebutuhan metabolic 2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi. 3. Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis klien memungkinkan. 4. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien 5. Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasi/mencegah kekurangan nutrisi lebih lanjut

Dx.3 : Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal. Tujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal Intervensi 1. Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi. 2. Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen 3. Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi dan berikan perawatan kulit 4. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi 5. Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5), perubahan karakteristik nyeri, petunjuk verbal dan non verbal Rasional 1. Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri 2. Meningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan meningkatkan kemampuan koping 3. Melindungi kulit dari keasaman feses, mencegah iritasi

4. Analgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis 5. Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya

Dx.4 : Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya. Tujuan : Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang. Intervensi 1. Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat. 2. Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama 3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam membantu klien. Rasional 1. Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan masalah 2. Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah yang demikian. 3. Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan

Dx.5 : Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu mendemonstrasikan perawatan anak di rumah. Intervensi 1. Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang penyakit dan perawatan anaknya. 2. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari. 3. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta efek samping yang mungkin timbul 4. Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi

Rasional 1. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latar belakang pengetahuan sebelumnya. 2. Pemahaman tentang masalah ini penting untuk meningkatkan partisipasi keluarga klien dan keluarga dalam proses perawatan klien 3. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien dalam pengobatan. 4. Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien terhadap kebutuhan perawatan diri anaknya

Dx. 6 : Kecemasan anak b.d Perpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru Tujuan : Kecemasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan Intervensi 1. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi klien dan berpartisipasi dalam perawatn yang dilakukan 2. Berikan sentuhan dan berbicara pada anak sesering mungkin 3. Lakukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai dengan tingkat perkembangan klien Rasional 1. Mencegah stres yang berhubungan dengan perpisahan 2. Memberikan rasa nyaman dan mengurangi stress 3. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimun D. Implementasi Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang telah direncanakan sebelumnya E. Evaluasi Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan tersebut tercapai. Bila ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun rencana, kemudian dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan keperawatan yang bersifat komprehensip karena yang dikaji adalah semua anggota keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit

3.2

Saran Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar.

Jakarta - Penanganan kebakaran dan bencana lainnya di rumah sakit berbeda dengan penanganan di tempat lain. Selain harus tetap menjaga ketenangan agar si pasien tidak panik, rumah sakit juga menyimpan benda-benda berbahaya (B3) yang mudah terkontaminasi. "Perlu penanganan dan prosedur khusus dalam menangani kebakaran di rumah sakit," kata Direktur Utama RS Persahabatan dr.Priyanti Z Soepandi, saat memberikan sambutan Gladi Gabungan Pemadaman Kebakaran, di RS Persahabatan, Jl Cipinang Barat, Rawamangun, Rabu (20/7). Dalam sambutannya pula Priyanti tidak menampik bila rumah sakit yang dikelolanya zero accident. Oleh karena itu diperlukan kesigapan dan kesiapan karyawan dalam evakuasi bencana yang tiba-tiba saja melanda RS Persahabatan. "Rumah sakit tidak menjamin bebas dari bencana kebakaran, gempa bumi, atau bencana lainnya. Faktor bencana disebabkan teknologi, manusia, ataupun bangunan. Perlu manajeman handal dalam evakuasi," tuturnya. Di tempat sama, Kepala Seksi Operasional Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Achmad Lamping menuturkan kewaspadaan serta kehati-hatian harus diutamakan dalam penanganan kebakaran atau bencana di rumah sakit. "Hal itu dilakukan agar dapat menghilangkan rasa cemas dan takut. Jangan sampai pasien kegaduhan dengan sirine petugas pemadam," katanya usai simulasi. Selain itu, penanganan benda-benda berbahaya (B3) yang ada di rumah sakit menjadi prioritas pihaknya selain mengevakuasi para pasien yang terjebak di tengah bencana. "Supaya benda-benda berbahaya itu tidak mengkontaminasi ke masyarakat dan menularkan dampak," kata Lamping. Dalam simulasi tadi diperagakan secara bersamaan petugas yang mengevakuasi pasien rumah sakit dan petugas yang berusahan menyelamatkan pasien yang berpotensi terkontaminasi benda-benda berbahaya. Pasien yang terjebak di gedung tinggi dievakuasi dengan menggunakan mobil sky lift (mobil tangga) untuk menjangkau korban yang terjebak di gedung tinggi. Sementara itu, sebanyak 9 orang petugas pemadam yang menggunakan baju Chemical Biology Radiation (CBR) terlihat membopong korban yang terkontaminasi benda-benda berbahaya. Simulasi sendiri dilakukan oleh gabungan petugas pemadam kebakaran dari seluruh DKI Jakarta. Sebanyak 11 unit kendaraan operasional pemadam kebakaran dibantu 60 personel diterjunkan dalam simulasi kali ini.

Luka bakar - Rumah PerawatanLuka bakar yang paling ringan akan sembuh sendiri, dan perawatan rumah biasanya semua yang diperlukan untuk meringankan gejala dan mempromosikan penyembuhan. Tapi jika Anda mencurigai Anda mungkin memiliki cedera lebih parah, gunakan langkah-langkah pertolongan pertama saat Anda mengatur untuk evaluasi oleh dokter Anda.Segera pertolongan pertama untuk luka bakary

y y

Pertama, menghentikan pembakaran untuk mencegah luka bakar lebih parah. o Panas membakar (luka bakar termal): melimpahi setiap api dengan menutupi mereka dengan selimut atau air. Jika pakaian Anda terbakar, jangan jalankan: berhenti, drop, dan berguling-guling di tanah untuk memadamkan api. o Suhu Dingin luka bakar: Cobalah langkah-langkah pertolongan pertama untuk menghangatkan daerah. Daerah kecil dari tubuh Anda ( telinga , wajah, hidung, jari tangan, jari kaki) yang benar-benar dingin atau beku dapat dihangatkan dengan meniup udara hangat pada mereka, menyelipkan mereka di dalam pakaian Anda atau menempatkan mereka dalam air hangat. o Cair melepuh terbakar (luka bakar termal): Jalankan air keran dingin di atas terbakar selama 10 hingga 20 menit. Jangan gunakan es. o Luka bakar listrik : Setelah orang itu telah dipisahkan dari sumber listrik, periksa pernapasan dan detak jantung. Jika orang tersebut tidak bernapas atau tidak memiliki detak jantung, lihat Berurusan Dengan Darurat . o Kimia luka bakar : makanan alami seperti cabai , yang mengandung zat iritasi ke kulit , bisa menyebabkan sensasi terbakar. Ketika membakar kimia terjadi, mencari tahu apa yang menyebabkan luka bakar kimia. Panggil Poison Control Center setempat atau Poison Nasional Pengendalian Hotline (1-800-222-1222) untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana memperlakukan membakar. o Tar atau luka bakar plastik panas : Segera siram dengan air es tar panas atau plastik panas untuk mendinginkan tar atau plastik. Berikutnya, mencari cedera lainnya. Membakar mungkin bukan hanya cedera. Hapus semua perhiasan atau pakaian di lokasi luka bakar. Jika pakaian yang terjebak untuk membakar, jangan menghapusnya. Hati-hati memotong sekitar kain terjebak untuk menghapus kain longgar. Hapus semua perhiasan karena mungkin sulit untuk menghapusnya nanti jika pembengkakan terjadi.

Siapkan untuk evaluasi oleh dokter

Jika Anda akan melihat dokter Anda segera:y y y

Tutup luka dengan kain bersih yang kering untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan menempatkan setiap salep atau obat pada area yang terbakar, sehingga dokter dapat menilai benar membakar Anda. Jangan menaruh es atau mentega pada area yang terbakar, karena tindakan ini tidak membantu dan dapat merusak jaringan kulit.

Rumah pengobatan untuk luka bakar ringany

y

y y y y

Untuk pengobatan rumah luka bakar tingkat pertama dan sunburns: o Gunakan kain dingin di daerah terbakar. o Mandi dingin sering atau mandi. o Terapkan menenangkan lotion yang mengandung lidah buaya ke daerah dibakar untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan. Menerapkan krim hidrokortison 0,5% ke area yang terbakar juga dapat membantu Catatan:. Jangan gunakan krim pada anakanak muda dari usia 2 kecuali dokter Anda memberitahu Anda. Jangan gunakan di daerah dubur atau vagina anak muda dari usia 12 kecuali dokter Anda memberitahu Anda. Tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan kulit dari sengatan matahari mengelupas setelah-itu adalah bagian dari proses penyembuhan. Lotion dapat membantu meringankan gatal-gatal . Tindakan pengobatan lain rumah , seperti chamomile, dapat membantu meringankan gejala sengatan matahari Anda.

Apa klasifikasi luka bakar?Luka bakar diklasifikasikan sebagai pertama, kedua, atau ketiga-tingkat, tergantung pada seberapa dalam dan parah mereka menembus permukaan kulit. Pertama-derajat (superfisial) luka bakar Pertama-derajat luka bakar hanya mempengaruhi epidermis, atau lapisan luar kulit. Situs terbakar merah, menyakitkan, kering, dan tanpa lecet. Terbakar sinar matahari ringan adalah sebuah contoh. Jangka panjang kerusakan jaringan yang langka dan biasanya terdiri dari peningkatan atau penurunan warna kulit. Kedua-derajat (ketebalan parsial) luka bakar Luka bakar tingkat dua melibatkan epidermis dan bagian dari lapisan dermis kulit. Situs terbakar tampak merah, melepuh, dan mungkin bengkak dan nyeri. Ketiga-derajat (ketebalan penuh) luka bakar Luka bakar tingkat tiga menghancurkan epidermis dan dermis. Luka bakar tingkat tiga juga dapat merusak tulang yang mendasari, otot, dan tendon. Situs membakar muncul putih atau hangus. Tidak ada sensasi di daerah itu sejak ujung saraf rusak. Luka bakar kedua dan ketiga tingkat memerlukan perhatian segera dari dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Tercantum di bawah ini Anda akan menemukan informasi tambahan yang berkaitan dengan pertama, kedua, atau ketiga derajat luka bakar. Jika Anda tidak dapat menemukan informasi di mana Anda tertarik, silakan kunjungi Luka bakar Online Resources halaman di situs Web ini untuk alamat Web Internet / World Wide yang mungkin mengandung informasi tambahan pada topik itu.

y

Untuk membedakan luka bakar ringan dari luka bakar yang serius, langkah pertama adalah untuk menentukan tingkat kerusakan jaringan tubuh. Tiga klasifikasi membakar bakar tingkat pertama, tingkat dua dan ketiga bakar derajat bakar akan membantu Anda menentukan perawatan darurat:

Tingkat pertama terbakar Luka bakar yang serius setidaknya adalah mereka di mana hanya lapisan luar kulit terbakar, tapi tidak semua jalan melalui. Kulit biasanya merah, dengan pembengkakan, dan nyeri kadangkadang hadir. Mengobati luka bakar tingkat pertama sebagai luka bakar ringan kecuali melibatkan bagian substansial dari tangan, kaki, wajah, pangkal paha atau bokong, atau sendi utama, yang membutuhkan perhatian darurat medis. Kebakaran yg menyebabkan kulit mengelupas Ketika lapisan pertama kulit telah dibakar melalui dan lapisan kedua kulit (dermis) juga dibakar, cedera disebut membakar kedua derajat. Lepuh mengembangkan dan kulit mengambil penampilan, sangat memerah kotor. Luka bakar tingkat dua menghasilkan nyeri yang parah dan pembengkakan. Jika luka bakar derajat kedua tidak lebih besar dari 3 inci (7,6 cm) di diameter, memperlakukannya sebagai luka bakar ringan. Jika area yang terbakar lebih besar atau jika luka bakar pada tangan, kaki, wajah, pangkal paha atau bokong, atau melalui sendi utama, memperlakukannya sebagai luka bakar besar dan mendapatkan bantuan medis dengan segera. Untuk luka bakar ringan, termasuk luka bakar tingkat pertama dan kedua luka bakar tingkat terbatas pada wilayah yang tidak lebih besar dari 3 inci (7,6 cm) di diameter, mengambil tindakan berikut:y

y

y

Keren membakar. Pegang area yang terbakar di bawah sejuk (bukan dingin) air selama 10 atau 15 menit atau sampai rasa sakit mereda. Jika hal ini tidak praktis, rendam dalam air membakar dingin atau dingin dengan kompres dingin. Pendinginan membakar mengurangi pembengkakan dengan melakukan panas dari kulit. Jangan taruh es di luka bakar. Tutup luka dengan perban kasa steril. Jangan gunakan kapas halus, atau bahan lain yang mungkin mendapatkan benang pada luka. Bungkus kain kasa longgar untuk menghindari tekanan pada kulit terbakar. Pembalut terus membakar off air, mengurangi rasa sakit dan melindungi kulit melepuh. Ambil pereda nyeri over-the-counter. Ini termasuk aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, others), naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol, orang lain). Gunakan hati saat memberikan aspirin pada anak atau remaja. Meskipun aspirin telah disetujui untuk digunakan pada anak-anak lebih tua dari usia 2, anak-anak dan remaja pulih dari cacar air atau gejala seperti flu tidak seharusnya mengambil aspirin. Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda memiliki masalah.

Luka bakar ringan biasanya sembuh tanpa perawatan lebih lanjut. Mereka mungkin sembuh dengan perubahan pigmen, yang berarti daerah sembuh dapat menjadi warna yang berbeda dari kulit di sekitarnya. Perhatikan tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan rasa sakit, kemerahan, demam, bengkak atau berdarah. Jika infeksi berkembang, mencari bantuan medis. Hindari kembali melukai atau tanning jika luka bakar kurang dari satu tahun - melakukannya dapat menyebabkan perubahan pigmentasi yang lebih luas. Gunakan tabir surya pada area selama setidaknya satu tahun.

Hati-hatiy

y y

Jangan menggunakan es. Menempatkan es langsung pada luka bakar dapat menyebabkan tubuh membakar korban untuk menjadi terlalu dingin dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada luka. Jangan oleskan mentega atau salep untuk membakar. Hal ini dapat menyebabkan infeksi. Jangan merusak lepuh lepuh Patah lebih rentan terhadap infeksi..

Luka terbakar yg berat Luka bakar paling serius melibatkan seluruh lapisan kulit dan menyebabkan kerusakan jaringan permanen. Lemak, otot dan bahkan tulang mungkin terkena. Area tersebut mungkin hangus hitam atau terlihat kering dan putih. Kesulitan menghirup dan menghembuskan napas, keracunan karbon monoksida, atau efek toksik lain mungkin terjadi jika menghirup asap menyertai luka bakar. Untuk luka bakar utama, hubungi 911 atau bantuan medis darurat. Sampai unit darurat tiba, ikuti langkah berikut: 1. Jangan melepaskan pakaian terbakar. Namun, pastikan korban tidak lagi kontak dengan bahan atau membara terkena asap atau panas. 2. Jangan merendam luka bakar yang parah besar dalam air dingin. Melakukan hal tersebut bisa menyebabkan penurunan suhu tubuh (hipotermia) dan penurunan tekanan darah dan sirkulasi (syok). 3. Periksa tanda-tanda sirkulasi (nafas, batuk atau gerakan). Jika tidak ada pernapasan atau tanda lain sirkulasi, mulai RJP. 4. Tinggikan bagian tubuh yang terbakar atau bagian. Naikkan atas permukaan jantung, bila memungkinkan. 5. Tutup daerah luka bakar Gunakan, dingin lembab, perban steril;. Bersih, kain lembab, atau handuk basah. Dapatkan suntikan tetanus. Luka bakar yang rentan terhadap tetanus. Dokter menyarankan Anda mendapatkan tetanus tembakan setiap 10 tahun. Jika gambar terakhir Anda adalah lebih dari lima tahun yang lalu, dokter anda dapat merekomendasikan suntikan tetanus booster.y

Lihat Juga

Hal ini penting untuk menerapkan pertolongan pertama yang tepat untuk membakar apapun atau melepuh sesegera mungkin. Ini akan membatasi jumlah kerusakan pada kulit Anda. Anda mungkin perlu menerapkan teknik-teknik pertolongan pertama untuk diri sendiri atau kepada orang lain yang telah dibakar.

Pertama bantuan untuk luka bakarBantuan saran pertama untuk luka bakar dan luka bakar yang diuraikan di bawah ini.

y

y

y

y

y

y

Hentikan proses pembakaran sesegera mungkin. Ini mungkin berarti mengeluarkan orang dari daerah tersebut, menyiram api dengan air atau api dibekap dengan selimut. Jangan menempatkan diri pada risiko terbakar juga. Hapus semua pakaian atau perhiasan di dekat areal yang terbakar kulit, tetapi jangan mencoba untuk menghapus apa pun yang menempel di kulit terbakar karena ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan. Dinginkan luka bakar dengan air dingin atau suam-suam kuku selama 10-30 menit, idealnya dalam waktu 20 menit dari cedera yang terjadi. Jangan gunakan es, air es atau krim atau zat berminyak, seperti mentega. Pastikan bahwa orang yang terus hangat, menggunakan selimut atau lapisan pakaian (menghindari daerah luka). Hal ini untuk mencegah hipotermia terjadi, ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 C (95 F). Ini adalah risiko jika Anda pendinginan area terbakar besar, terutama pada anak-anak dan orang tua. Tutup dengan cling film terbakar di lapisan di atas membakar, daripada dengan membungkusnya sekitar anggota badan. Sebuah tas, plastik bersih yang jelas dapat digunakan untuk luka bakar di tangan Anda. Rasa sakit dari luka bakar dapat diobati dengan parasetamol atau ibuprofen. Selalu periksa petunjuk pabrikan saat menggunakan over-counter-(OTC) pengobatan. Anak di bawah usia 16 tahun tidak boleh diberikan aspirin.

Setelah Anda telah mengambil langkah ini, Anda akan perlu memutuskan apakah pengobatan medis lebih lanjut diperlukan (lihat kotak, kiri). Lihat Pemulihan untuk saran tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Luka bakar listrikLuka bakar listrik tidak mungkin terlihat serius, tetapi mereka bisa sangat merusak. Seseorang yang memiliki membakar listrik harus mencari perhatian medis segera pada kecelakaan dan darurat (A & E) departemen. Jika orang telah terluka oleh sebuah sumber tegangan rendah, hingga 220-240 volt (seperti pasokan listrik domestik), aman matikan catu daya atau menghapus orang tersebut dari sumber listrik dengan menggunakan bahan non-konduktif. Ini adalah bahan yang tidak menghantarkan listrik, seperti tongkat kayu atau kursi kayu. Jangan mendekati orang yang terhubung ke sumber tegangan tinggi (1.000 volt atau lebih).

Kimia luka bakarSeperti luka bakar listrik, luka bakar kimia dapat sangat merusak dan perhatian medis segera harus dicari pada sebuah departemen A & E. Jika memungkinkan, cari tahu apa kimia yang disebabkan membakar sehingga Anda dapat menginformasikan para profesional kesehatan ketika menerima bantuan medis. Jika Anda membantu orang lain, memakai pakaian pelindung yang sesuai, maka:

y y y

menghapus setiap pakaian yang terkena dampak dari orang yang telah dibakar jika bahan kimia dalam bentuk kering, sikat itu dari kulit menggunakan air mengalir untuk menghilangkan jejak kimia dari areal yang terbakar

Terbakar sinar matahariDalam kasus terbakar sinar matahari , ikuti saran di bawah ini.y y y y

y y

Jika Anda melihat tanda-tanda terbakar sinar matahari, seperti kulit panas, merah dan nyeri, pindah ke tempat teduh atau lebih dalam. Ambil mandi air dingin atau shower untuk mendinginkan areal yang terbakar kulit. Gunakan setelah lotion-matahari ke daerah yang terkena untuk melembabkan, sejuk dan menenangkan itu. Jangan gunakan produk berminyak atau berminyak. Jika Anda mengalami nyeri, parasetamol atau ibuprofen harus membantu untuk meringankannya. Selalu membaca petunjuk pabrik dan tidak memberikan aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun. Tetap terhidrasi dengan minum banyak air. Watch out untuk tanda-tanda kelelahan panas atau pitam panas , ketika suhu di dalam tubuh Anda naik ke 37-40 C (98,6-104 F) atau di atas. Ini termasuk pusing, denyut nadi cepat atau muntah.

Mencari saran medis apabila Anda mengalami gejala-gejala kelelahan panas atau heatstroke. Lihat Komplikasi untuk informasi lebih lanjut.y

menampilkan istilah glossary

Melepuh Sebuah melepuh adalah luka bakar yang disebabkan oleh cairan panas atau uap. Luka bakar dikelola dengan cara yang sama seperti luka bakar. Syok Syok adalah suatu kondisi yang mengancam kehidupan yang terjadi ketika ada kekurangan pasokan oksigen ke tubuh. Jaringan Jaringan tubuh terdiri dari kelompok sel yang melakukan pekerjaan tertentu, seperti melindungi tubuh terhadap infeksi, menghasilkan gerakan atau menyimpan lemak.