strategi pelaksanaan supervisi pendidikan kepala sekolah...

166
STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH DI SMA INS KAYUTANAM TESIS Oleh YASRIZAL NIM 1103616 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN

KEPALA SEKOLAH DI SMA INS KAYUTANAM

TESIS

Oleh

YASRIZAL

NIM 1103616

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ABSTRACT

Yasrizal.2013. The Educational Supervision Strategy by the Headmaster in INS

Kayutanam Region. Thesis. Post Graduate. Padang State University.

The purpose of this research is to knowing about the educational

supervision strategy by the headmaster in INS kayutanam region in order to help

the teachers to imply the concept of Engkoe Mohammad Sjafei in learning.

This research used the Qualitatif descriptive method.. This research used

some ways to collect the data; it is done by doing observation, interview, and

documentation learning. The informants of this experiment are chosen by

purposive sampling which included the board foundation, the headmaster , vice

headmaster, the teachers/ the instructors,and students. The reduction data,

presentation and conclusion are chosen for analyzing the data. This research uses

triangulation, discussion, with the colleagues and the special analyses for negative

possibility in order to guarantee the validity of the data.

The finding research describes that there has been strategy of educational

supervision by headmaster in INS kayutanam region, right in academic side, skill,

spiritual and academies that are going to support the students to the soul of the

learning by Engku Muhammad Syafeei.. The educational system integrates three

sides of brain, hands and heart.in implementation oducation at INS kayutanam has

four programs and curriculum in implying the education in this region. The

programs are academic, skill, spiritual and academies. This education is oriented

to the process of the skill for the instrument not for seeing education purposes.

There were some efforts that had been done in improving and increasing

the educational quality, but these efforts had been optimal yet. Furthermore, these

needs to improve and increase to support the implementation. The implementation

of Engkoe Mohammed Sjafei concept in INS Kayutanam more directed to

academic sector but to the other sector is slighted. There has been not much

information and document about how to imply the supervision strategy of Engkoe

mohammed sjafei concept maximally.

I

Page 3: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ABSTRAK

Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala Sekolah di INS

Kayutanam.Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Negri Padang.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara mendalam

bagaimana Strategi Supervisi Pendidikan oleh Kepala Sekolah di INS Kayutanam

dalam membantu para guru/ pendidik untuk merealisasikan konsep Engkoe

Mohammad Sjafei pada pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif,. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Informan penelitian ditetapkan dengan purposive sampling yang

terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru/instruktur, siswa/siswi dan

mantan kepala sekolah. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data,

penyajian data, dan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data digunakan

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan analisis kasus negatif.

Temuan penelitian ini mendeskripsikan bahwa telah ada strategi supervisi

pendidikan oleh kepala sekolah di INS Kayutanam, baik di akademis,

keterampilan,kerohanian dan kesiswaan yang akan mendorong peserta didik

menuju Roh ajaran Engku Muhammad Syafe’I. Sistem pendidikan INS

Kayutanam merupakan integrasi pendidikan tiga ranah yakni; otak, tangan, dan

hati. Dalam pelaksanaan pendidikan INS Kayutanam memiliki empat pogram dan

kurikulum yaitu; akademik, keterampilan, kerohanian dan kesiswaan. Pendidikan

berorientasi proses dan keterampilan bukan tujuan tetepi adalah alat untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh INS Kayutanam dalam

meningkatkan mutu pendidikannya, namun upaya ini belum optimal. Penerapan

konsep Engkoe Mohammad Sjafei di INS Kayutanam saat ini lebih banyak tertuju

pada bidang akademik sementara bidang lain agak terabaikan. Tidak banyak

informasi dan dokumen tentang bagaiman stategi supervisi dalam

mengimplementasikan konsep Engkoe Mohammad dengan maksimal.

II

Page 4: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

III

Page 5: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

IV

Page 6: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

V

Page 7: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat

Rahmat dan karunia-Nya, penelitian dan penulisan tesis ini dapat penulis

selesaikan dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Paskasarjana

Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari bahwa tampa bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak, penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Sejalan

dengan hal tersebut selayaknyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.pd dan Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd selaku

pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan

yang sangat berarti bagi penulisan tesis ini.

2. Tim Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Eri Barlian ,M.Si, Prof. Nurhizrah

Gustituati,M.Ed, Ed.D dan Dr. Yahya M.Pd yang telah banyak memberikan

kontribusi dalam penyempurnaan penulisan ini.

3. Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan, dosen-dosen dan seluruh karyawan yang telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan

studi pada program ini.

VI

Page 8: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

4. Ketua Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam, kepala

sekolah beserta seluruh unsur pimpinan, majelis guru dan karyawan serta

siswa-siswi dan alumni yang telah memberikan izin penelitian dan bantuan

kepada penulis dalam melakukan penelitian ini.

5. Ucapan terima kasih secara pribadi penulis sampaikan kepada kedua orangtua

dan mertua, istri tercinta Dra. Nedrawati, ananda tersayang Malisa Huzaifa

S.Kom, Muhammada Syafe’I dan Hana ‘Afifah serta seluruh saudara dan

teman sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dorongan moral dan kemudahan serta do’a restu yang tulus.

Semoga ‘itikad baik tersebut menjadi pahala yang berlipat ganda dengan

mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Kayutanam , Oktober 2013

Penulis

VII

Page 9: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

DAFTAR ISI

ABSTRACT .................................................................................................. I

ABSTRAK ..................................................................................................... II

PERSETUJUAN AKHIR TESIS ................................................................. III

PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS .................................................. IV

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. V

KATA PENGANTAR................................................................................... VI

DAFTAR ISI ................................................................................................. VIII

DAFTAR TABEL ......................................................................................... X

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. XI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 9

C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi ......................................................................... 12

B. Supervisi ......................................................................................... 16

1. Pengertian Supervisi .................................................................. 16

2. Tujuan Supervisi Pendidikan ..................................................... 18

3. Fungsi Supervisi Pendidikan ..................................................... 20

4. Prinsip Supervisi Pendidikan ..................................................... 22

5. Tipe Supervisi Pendidikan ......................................................... 23

6. Teknik Supervisi ....................................................................... 24

7. Metoda Supervisi....................................................................... 25

8. Langkah-langkah Pendidikan Supervisi ...................................... 25

9. Hambatan dalam Pelaksanaan Supervisi .................................... 28

VIII

Page 10: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

10. Evaluasi dan Tindak Lanjut Supervisi ..................................... 28

C. Pendidikan INS Kayutanam ............................................................ 34

D. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metoda Penelitian ........................................................................... 42

B. Penjelasan Istilah ............................................................................ 44

C. Situasi Sosial Penelitian .................................................................. 46

D. Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 47

E. Lokasi Penelitian ............................................................................ 49

F. Informan Penelitian ......................................................................... 49

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................... 52

H. Validasi Data .................................................................................. 55

I. Analisa Data .................................................................................... 57

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Umum Penelitian .............................................................. 60

B. Temuan Khusus Penelitian ............................................................. 84

C. Pembahasan .................................................................................... 99

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 108

B. Implikasi ......................................................................................... 112

C. Saran ............................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 116

LAMPIRAN .................................................................................................. 119

IX

Page 11: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Gambaran Aktivitas Siswa INS Kayutanam …………………………. 70

2. Stuktur Organisasi SMA INS Kayutanam …………………………… 72

3. Kurikulum dan Sasaran Pendiikan INS Kayutanam …………………. 76

X

Page 12: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama guru INS Kayutanam……………………………….. 78

2. Daftar jumlah peserta didik per tahun di INS Kayutanam.............. 82

3. Kondisi tamatan per program studi………………………………. 83

XI

Page 13: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, tidak akan mampu

melaksankan tugas-tugasnya tanpa memiliki ilmu pengetahuan. Hal tersebut

disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. dalam hadits beliau yang berbunyi:

اقال:النبى صلى الله عليه وسلم:من اراد الدنيا فعليه بالعلم ومن اراد الأخرة فعلي ه بالعلم و من ارادم

فعليه بالعلم ) الحديث (

“Barang siapa yang ingin berbahagia di dunia harus menuntut ilmunya dan

barang siapa yang ingin bahagia di akherat juga harus dengan ilmu dan barang

siapa yang ingin bahagia dua-duanya harus dengan ilmu”.

Dalam hadits lainnya, Nabi memberikan gambaran tentang keuntungan yang

akan didapatkan oleh orang yang menuntut ilmu. Sebagaimana yang terdapat

dalam hadits berikut:

ا سلك اللهم به طريقا ا قال : النبى صل اللهم عليه وسلم : من سلك طريقا يطلمبم فيه عل ن لى ال

) رواه مسلم (

“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya

allah menunjukan jalan ke surga“.( HR. Muslim )

Selanjutnya Al-Qur’an memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya

orang- orang yang memiliki ilmu pengetahuan, akan ditinggikan derajatnya

oleh Allah swt. Sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al- Mujaadilah

ayat 11 yang berbunyi:

لمون خبير ا تع م ب م والذين أموتموا العلم درجات والله م الذين ءامنموا منكم الله

1

Page 14: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Yang artinya :….. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS: 58:11)

Keterangan di atas menjelaskan bahwa menuntut ilmu merupakan

keharusan bagi manusia agar dapat melaksanakan tugas/misi yang diembannya

di muka bumi. Bagi umat islam, menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah.

Seperti yang telah dijanjikan Allah swt., bahwa para ilmuwan akan

mendapatkan prediket yang lebih. Apa lagi diiringi dengan keimanan yang

kuat.

Berdasarkan ajaran islam tersebut, maka manusia terus melakukan usaha

penyempurnaan ilmu pengetahuan. Selain mengembangkan, berbagai cara juga

dilakukan untuk mewariskannya dari generasi ke generasi. Proses tersebut

sering dilaksanakan melalui wadah-wadah, yang kemudian dikenal dengan

lembaga pendidikan. Bahkan dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat

yang lebih besar, seperti Bangsa Indonesia, juga membangun suatu sistem

dalam mengembangkan pendidikan. Oleh sebab itu pemerintah sebagai

pemangku kebijakan Negara, menetapkan sistem pendidikan nasional yang

diatur secara sistematis oleh Undang-Undang untuk diterapkan pada lembaga

pendidikan dalam melaksanakan pendidikan.

Dalam Undang–Undang Dasar tahun 1945 (UUD’45) yang diamandemen,

diamanatkan agar, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta

akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Selain itu, juga

ditegaskan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin

2

Page 15: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan

efisiensi sesuai dengan tuntutan perubahan zaman.

Pendidikan memegang peranan penting untuk menciptakan generasi

muda menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan,

diharapkan dapat menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan akan dapat membuka pintu dunia modern. Sebab hanya dengan

pendidikan bisa melakukan perubahan sosial budaya melalui perkembangan

ilmu pengetahuan, penyesuaian nilai-nilai dan sikap yang mendukung

pembangunan dan penguasaan berbagai keterampilan dan menggunakan

teknologi maju untuk mempercepat proses pembangunan (Manan,1989).

Kemudian dalam Bab I Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia

tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 (UUSPN,2003: 4) disebutkan

bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya tidak hanya

mengembangkan potensi kognitif saja. Akan tetapi lebih dari itu, melalui

pendidikan dikehendaki agar potensi yang ada dalam diri peserta didik dapat

dimunculkan dan dikembangkan dengan maksimal. Hal ini sejalan dengan

fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional menurut Undang-Undang nomor

3

Page 16: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

20 tahun 2003; sistem pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Bab II, Pasal 3).

Menyelenggarakan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah saja.

Masyarakat juga dapat menyelenggarakannya. Penyelenggara pendidikan

formal yang dilakukan oleh masyarakat dikenal dengan sebutan sekolah

swasta. Banyak sekolah swasta yang telah didirikan diberbagai bidang dan

berbagai tingkatan. Mulai dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.

Akan tetapi sangat disayangkan, kebanyakan dari sekolah swasta di Sumatera

Barat belum mampu bersaing sebaik sekolah negeri.

Melihat perkembangan dan kenyataannya di tengah masyarakat,

kebanyakan orang tua lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah

negeri. Apabila anaknya tidak diterima di sekolah negeri, baru sekolah swasta

menjadi pilihan berikutnya. Dengan begitu, sekolah swasta cendrung

memperoleh calon siswa dari mereka yang tidak diterima di sekolah negeri.

INS Kayutanam merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat SMA

yang pengelolaannya di bawah Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS

Kayutanam. Sebagai salah satu sekolah swasta di Kabupaten Padang Pariaman,

SMA INS Kayutanam tetap menyelenggarakan kurikulum formal pemerintah.

4

Page 17: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Terutama pada bidang akademik. Di samping itu, sebagai ciri khas

pendidikannya, INS Kayutanam tetap menjalankan kurikulumnya sendiri.

Navis (1996: 106) menegaskan, “Untuk keperluan formal program pendidikan

akademik pada INS Kayutanam disesuaikan dengan formal sekolah umum

negeri, yakni SMA. Sedangkan tiga komponen lainnya yang disebut kurikulum

INS. Berfungsi untuk mengembangkan sikap mental murid agar mampu

mengemban kewajiban sebagai bangsa yang bernegara, merdeka, serta

pemegang amanah Tuhan agar menjadi khalifah-Nya di bumi. Pendidikan yang

terprogram dengan tepat dapat merubah watak bangsa”.

Konsep pendidikan INS Kayutanam dapat dikatakan sebagai konsep

pendidikan yang relatif ideal, dan masih relevan dengan pendidikan nasional

Bangsa Indonesia saat ini. Hal tersebut sesuai dengan fungsi awal pendirian

perguruan INS Kayutanam yang bertujuan menyiapkan wadah untuk mendidik

generasi muda dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Kenyataan itu dapat

dilihat dari beberapa penyataan tokoh pendidikan nasional tentang keberadaan

dan kebenaran konsep pendidikan INS Kayutanam. Salah satunya dalam kolusi

antara KI Hadjar Dewantara dengan Mohammad Sjafe’i : “Kami berusaha

menarik rakyat sebanyak mungkin ke pihak kita, supaya kita kuat

kebangsaannya. Tugas saudara Sjafe’i di sebelah sana menarik pemuda

mencari suatu bentuk pendidikan yang selaras dengan bangsa kita dikemudian

hari”. (Ki Hadjar Dewantara, 1932 dalam Farid Anfasa Moeloek, 2009: 2).

Bentuk pendidikan INS Kayutanam merupakan gabungan antara

pendidikan umum dan pendidikan kejuruan. Dalam pandangan INS, semua

5

Page 18: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

bidang pendidikan sama penting dan sama nilainya. Tidak ada satu bidang

dianggap lebih penting dari bidang lainnya. Pelaksanaan pendidikan di INS

Kayutanam dibagi menjadi empat bidang; 1) bidang akademis; 2) bidang

keterampilan; 3) bidang kerohanian; 4) bidang kesiswaan. Semua bidang

tersebut dimanfaatkan untuk membina peserta didik agar menjadi generasi

yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia agar mampu menjadi manusia yang

taat pada Tuhan dan berbakti pada orang tua, bangsa dan Negara.

Untuk mewujudkan semua hal tersebut, diyakini Sjafe’i akan tercapai

melalui strategi pengaktifan komponen otak, hati dan tangan pada diri peserta

didik.

Pendidikan INS berbeda dengan sekolah pemerintah lainnya. Namun

tidak banyak orang mengetahui, termasuk pendidik dan tokoh pendidikan.

Karena pengelolaan pendidikannya yang komplik, INS Kayutanam

membutuhkan adanya supervisi. Hal tersebut berguna untuk memberikan

bantuan dan pembinaan yang kontinu dan berkesinambungan dengan program

yang terarah dan sistematis terhadap seluruh pendidik di semua bidang

pendidikan. Kondisi seperti ini diperlukan dalam rangka mengimplementasikan

paradigma baru, sehingga para pendidik dapat mengembangkan diri dan

peserta didiknya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah digariskan

Sjafe’i. Program yang dimaksudkan untuk pengembangan guru/pendidik

tersebut salah satunya berupa supervisi pendidikan yang dilaksankan oleh

kepala sekolah.

6

Page 19: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Pada dasarnya guru/pendidik mempunyai potensi yang tinggi dalam

berkreasi meningkatkan kinerjanya. Sementara banyak faktor yang menjadi

penghambat bagi mereka untuk mengembangkan berbagai potensinya dengan

maksimal. Berdasarkan hal tersebut, sangat diperlukan adanya pembinaan

secara kontinu dan berkesinambungan, yang disertai dengan program

sistematis dan terarah terhadap guru/pendidik.

Kegiatan ini lebih diutamakan lagi dalam rangka mengimplementasikan

berbagai tugas dan kewajiban seorang guru/pendidik, agar tercapainya

pembinaan yang ideal.

Maka dibutuhkan suatu program pembinaan bagi guru/pendidik, yang

dalam istilahnya dinyatakan dengan supervisi.

Yahya (2011: 27), pada hakikatnya supervisi adalah sebagai bantuan dan

bimbingan profesional bagi guru dalam melaksanakan tugas intruksional guna

memperbaiki proses belajar mengajar dengan melakukan stimulasi, koordinasi,

dan bimbingan secara berkesinambungan untuk meningkatkan pertumbuhan

jabatan guru secara individual, maupun kelompok, sehingga ada perubahan

secara berarti dari kondisi tertentu kepada kondisi yang lebih baik. Pandangan

ini memberikan gambaran bahwa supervisi adalah sebagai bantuan dan

bimbingan, atau tuntutan ke arah situasi pendidikan yang lebih baik kepada

guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya dibidang instruksional.

Dari permasalahan dan kenyataan di atas, memberi inspirasi dan motivasi

yang kuat kepada penulis untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata

7

Page 20: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

tentang strategi atau langkah-langkah yang telah dipersiapkan oleh kepala

sekolah dalam melakukan supervisi pendidikan di SMA INS Kayutanam.

Masalah tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Perguruan

INS Kayutanam untuk berkembang dan maju sesuai dengan nama besarnya.

Berkenaan dengan hal tersebut maka penulis melakukan grand tour sejak

Januari sampai dengan Februari 2013.

Dari beberapa kali observasi yang peneliti lakukan selama grand tour di

INS Kayutanam dan informasi yang

didapat melalui wawancara dengan pimpinan, guru, karyawan, siswa dan

alumni dapat diidentifikasikan beberapa gejala umum sebagai berikut:

1. Belum adanya program supervisi yang secara tertulis disiapkan di INS

Kayutanam.

2. Tingkat kepuasan guru relatif rendah.

3. Hubungan dan kerjasama antar guru kurang terjalin dengan baik.

4. Supervisi kunjungan kelas tidak terlaksana dengan benar.

5. Belum ada supervisi pendidikan untuk bidang keterampilan,

kerohanian dan kesiswaan.

6. Siswa kurang puas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah.

7. Rendahnya tingkat kepercayaan siswa terhadap penyelenggara

pendidikan.

8. Kondisi siswa yang belajar di INS sangat heterogen.

9. Proses belajar mengajar sering terganggu karena kekurangan dan tidak

lengkapnya bahan praktek.

10. Rendahnya partisipasi masyarakat dan orang tua dalam pendidikan.

11. Kepala sekolah kurang peduli dan kurang dekat dengan bawahan.

12. Pengambilan keputusan oleh yayasan dan kepala sekolah cendrung

otoriter.

13. Sistem komunikasi antara atasan dan bawahan cendrung tidak lancar.

8

Page 21: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Jika diamati dari fenomena dan permasalahan di atas, terlihat bahwa INS

Kayutanam mengalami masalah dalam hal sistem komunikasi, manajemen,

pengambilan keputusan, pelaksanaan supervisi dan program yang belum

disiapkan untuk itu.

Karena keterbatasan peneliti terhadap masalah biaya dan waktu, maka

yang dijadikan fokus penelitian adalah strategi supervisi oleh Kepala Sekolah

di INS Kayutanam. Penelitian ini meliputi aspek supervisi menejerial dan

supervisi pendidikan yang mencakup; akademis, keterampilan, kerohanian dan

kesiswaan (asrama). Penelitian ini selanjutnya diberi judul “Strategi

Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di SMA INS Kayutanam”.

B. Fokus Penelitian

Sesuai identifikasi masalah terdahulu, maka fokus penelitian ini adalah:

pengkajian Strategi Pelaksanaan Supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah di

SMA INS Kayutanam.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan

yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah di SMA

INS Kayutanam?

2. Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan supervisi oleh

Kepala Sekolah di SMA INS Kayutanam?

9

Page 22: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

3. Apakah solusi yang dilakukan untuk melakukan supervisi di SMA INS

Kayutanam?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada upaya mencari jawaban atas pertanyaan penelitian seperti

yang dikemukan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan:

1. Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah di SMA

INS Kayutanam.

2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung yang ditemui dalam pelaksanaan

supervisi pendidikan oleh Kepala sekolah di SMA INS Kayutanam.

3. Solusi yang dibutuhkan untuk melakukan supervisi di SMA INS

Kayutanam.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan berguna bagi berbagai pihak antara lain:

1. Pihak INS kayutanam dalam hal ini adalah pengurus yayasan, kepala

sekolah beserta staf dan guru. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Terutama dalam mengantisipasi faktor-faktor yang

menjadi penghambat dan kendala kemajuan INS Kayutanam ke depan.

2. Pemda Propinsi Sumatera Barat. Sebagai bahan masukan guna menentukan

arah kebijakan yang tepat dalam kerjasama antara INS Kayutanam dengan

pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Karena selain aset Padang Pariaman,

INS Kayutanam juga aset bersejarah Sumatera Barat dan Indonesia.

10

Page 23: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

3. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Sebagai bahan masukan untuk

menentukan kebijakan yang tepat dalam upaya perbaikan dan peningkatan

mutu pendidikan INS Kayutanam ke depan.

4. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten/kota lainnya yang

turut memberi dukungan beasiswa bagi siswa berbakat yang belajar di INS

Kayutanam.

5. Program Administrasi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri

Padang. Sebagai bahan pengembangan administrasi dan dasar penelitian

lanjutan yang relevan.

6. Bagi peneliti sendiri sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister

Pendidikan (M.Pd) pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

11

Page 24: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi

Strategi merupakan teknik atau cara dalam menjalankan program yang

telah direncanakan untuk mencapai tujuan. Strategi sendiri harus selalu

disesuaikan dengan perkembangan zaman dan dirancang sedemikian rupa

untuk mengantisipasi perubahan sosial, ekonomi dan politik. Tanpa meletakan

tujuan dan rencana, setiap organisasi tidak akan pernah mengetahui tercapai

atau tidaknya suatu tujuan. Dan dia akan selalu membabi-buta mencoba segala

upaya secara tak terarah. Sehingga waktu dan energi banyak terbuang percuma.

Pengukuran juga tidak dapat dilakukan tanpa adanya patokan.

Defenisi dari strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang

strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,

pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,

likuidasi dan joint venture (David, 2004: 15).

Dari defenisi di atas strategi dimaksudkan sebagai tindakan yang

termasuk dalam urutan organisasi dengan memanfaatkan keahlian yang

dimiliki oleh sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. David (2006: 16-

17) mengartikan strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang,

merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen

tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam jumlah yang besar. Selain itu

ditegaskan bahwa strategi mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam

jangka panjang, dan berorientasi masa depan. Strategi memiliki konsekuensi

1. 1

12

Page 25: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

yang multi fungsi dan multi dimensi, serta perlu mempertimbangankan faktor

eksternal dan internal yang dihadapi.

Poerwadarminta (1976) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

memaknai strategi sebagai siasat atau akal untuk mencapai suatu maksud.

Kemudian Marbun (1981) dalam Kamus Istilah Manajemen mengartikan

strategi sebagai suatu rencana atau siasat yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu dan ukuran.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan rencana

yang disusun untuk jangka panjang oleh pimpinan organisasi. Rencana

organisasi disusun sejalan dengan cara dan upaya pelaksanaan rencana

tersebut, sehingga seorang pimpinan organisasi menyusun: cara, teknik dan

tujuan secara menyeluruh dalam bagian organisasi dan menciptakan metode

yang mudah difahami untuk dapat dijalankan secara maksimal.

Sejalan dengan pendapat di atas, Pearce daqn Robin (2008: 6)

mengartikan strategi sebagai rencana bersekala besar, dengan orientasi masa

depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan

organisasi. Hal senada juga diungkapkan Hamel dan Prahalad dalam Umar

(2001: 24) menyatakan strategi merupakan tindakan yang sifatnya incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang tujuan yang ingin dicapai.

Yasri (1999) melihat strategi sebagai penentuan sasaran suatu organisasi

dan proses rangkaian serta tindakan serta pengalokasian sumber daya yang

diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Sehemarchon (1996: 34) juga

13

Page 26: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

menjelaskan bahwa, “A strategy is comprehensive plan that sets a critical

direction and guides the allocation of resources to achievs long term or

organizationalobjectives “ (strategi merupakan rencana yang menyeluruh

sebagai pedoman serta petunjuk pengalokasian sumber-sumber daya untuk

mencapai tujuan organisasi dalam jangka panjang).

Dari beberapa pendapat tentang pengertian strategi di atas, dapat

disimpulkan bahwa strategi pada dasarnya adalah sebuah perencanaan yang

bersifat besar, luas dan terintegrasi serta berorientasi masa depan. Sehingga

sangat berpengaruh bagi kemajuan organisasi dengan mempertimbangkan

faktor-faktor eksternal dan internal untuk meraih tujuan organisasi.

Jenis-jenis strategi menurut David (2004: 231) adalah sebagai berikut:

1. Strategi Integrasi; integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertical. Strategi

integrasi vertical memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para

distributor, pemasok, dan/atau pesaing.

2. Strategi Intensif; Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut

sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif

jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak

ditingkatkan.

3. Strategi diversifikasi; Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi yaitu, yaitu

diversifikasi konsentrik, horizontal dan konglomerat, menambah produk

atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi

konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk

14

Page 27: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah

produk atau jasa baru yang tidak ada pelanggan disebut divesifikasi

konglomerat.

4. Strategi Defensif; di samping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi,

organisasi juga dapat menjalankan strategi nasionalisasi biaya, divestasi,

atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan

restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan

kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.

Perumusan strategi dilakukan untuk menguji faktor eksternal maupun

internal yang terkait dalam lingkungan organisasi. Begitu juga halnya dalam

sebuah organisasi pendidikan, perumusan strategi dilakukan dengan hal-hal

yang berkaitan dengan situasi sekarang. Kemudian kesimpulan, akhirnya

dicapai pada defenisi usaha, visi, misi, tujuan, strategi, target penampilan dan

rencana kegiatan.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,

menetapkan tujuan strategi dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi

untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan nilai konsumen

terbaik.

15

Page 28: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

B. Supervisi

1. Pengertian Supervisi

Dari segi etimologis kata “supervisi” berasal dari bahasa inggris

“supervision”, yang berarti pengawasan/kepengawasan. Kata “supervisi”

berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Masing-masing kata berarti

atas dan penglihatan. Supervisi sering diartikan sebagai pekerjaan

mengawasi. Dalam arti lain adalah mencari dan menemukan kesalahan-

kesalahan, kemudian diperbaiki atau yang sering disebut dengan snooper

vision.

Dengan adanya pengertian tersebut, justru sering jadi ancaman bagi

pelaksana pendidikan. Pelaksanaan supervisi malah dapat menjadikan

seorang guru bekerja dengan tidak baik, karena takut untuk dipersalahkan.

Pengawasan yang dilakukan oleh supervisor kepada guru, sering dipahami

sebagai ancaman

Dewasa ini Supervisi tidak hanya diartikan sebagai kegiatan

mengawasi, sehingga dapat menyebabkan guru merasa ketakutan untuk

dipersalahkan. Oleh banyak ahli memberikan definisi atau pengertian yang

berbeda-beda berkaitan dengan supervisi ini, salah satunya yaitu Kinball

Wiles (Suhertian, 2008: 18) mengartikan supervisi sebagai bantuan yang

diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik.

Selanjutnya Pidarta (1986: 43) mengemukakan bahwa supervisi adalah

suatu proses pengembangan kompetensi guru secara maksimum sesuai

dengan tingkat kemampuannya sehingga mencapai tingkat efisiensi kerja

16

Page 29: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

yang lebih tinggi. Harris (1975: 24) menyatakan bahwa “supervision is what

school personel do with adults and thing to maintain or change the

instructional operational personel of the shool in order to facilitate the

learning process“. Maksudnya supervisi adalah apa yang dilakukan

personalia sekolah dengan orang dewasa dan barang-barang untuk

memlihara atau mengubah penyelenggaraan pengajaran di sekolah dan

mendukung proses pembelajaran.

Purwanto (1995: 76) mengemukakan supervisi ialah suatu aktifitas

pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

sekolah lainnya dalam melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif.

Sahertian (dalam Mulyasa, 2002:156) mengemukakan bahwa supervisi

merupakan usaha mengawal, mengarahkan, mengkoordinasi dan

membimbing secara kontiniu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik

secara individual maupun secara kolektif, agar leih mengerti dan lebih

efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran sehingga dapat

menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu,

sehingga dapat lebih cepat berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi

modern.

Menurut Robert, Geerald, dan Richard (1981: 3) “Supervision is a

combination or integration of proses, procedures and condition that are

consciously designed to advance the work effectiviness of individual and

group“, artinya, Supervisi adalah suatu gabungan atau perpaduan proses-

17

Page 30: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

proses, prosedur-prosedur dan kondisi-kondisi yang dirancang secara sadar

untuk meningkatkan efektifitas kerja setiap individu dan kelompok.

Menurut Jalius Jama (2004) supervisi adalah “to help and to change“,

membantu dan mengubah. Suatu proses memberikan bantuan kepada guru

agar mereka dapat melakukan tugas pengajaran secara optimal dan setiap

guru berupaya berbuat hari ini lebih baik dari hari kemaren.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka

dapat disimpulkan bahwa supervisi merupakan suatu kegiatan pemberi

bantuan, pembimbingan kepada guru dengan program yang jelas yang

dilakuklan secara sadar untuk mengembangkan kompetensi profesionalnya

agar dapat melaksanakan tugas keguruannya dengan efektif dan efisien.

Seorang supervisor yang baik harus memiliki keterampilan dasar sebagai

berikut:

a. Keterampilan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan.

b. Keterampilan dalam proses kelompok.

c. Keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan.

d. Keterampilan dan mengatur personalia sekolah.

e. Keterampilan dalam evaluasi.

2. Tujuan Supervisi

Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tugas yang tidak ringan,

ditambah lagi beban hidup yang berat serta harus mengahadapi peserta didik

yang masih dalam proses perkembangan dan tentunya memiliki background

keluarga, budaya, ekonomi, maupun problem yang berbeda-beda. Oleh

18

Page 31: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

karena itu supervisi pendidikan perlu untuk dilakukan karena pada dasarnya

supervisi pendidikan dilakukan untuk memberikan arahan dan bimbingan

kepada guru, agar dapat menemukan jalan keluar dalam menghadapi

permasalahan-permasalahan di atas secara mandiri, sehingga dapat

berimplikasi juga terhadap peningkatan prestasi kerjanya.

Tujuan supervisi pendidikan harus sama dengan tujuan pendidikan

nasional sesuai dengan keputusan MPR yang tertera dalam GBHN. Tujuan

khusus supervisi pendidikan merupakan tugas khusus seorang supervisor,

meliputi:

a. Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan.

Dengan demikian akan menghilangkan tentang anggapan adanya mata

pelajaran yang penting dan tidak penting, sehingga guru dapat mengajar

dan mencapai prestasi maksimal bagi siswanya.

b. Membina guru-guru guna mengatasi problem siswa demi kemajuan

prestasi belajarnya.

c. Membina guru untuk mempersiapkan siswanya menjadi anggota

masyarakat yang produktif, kreatif, etis, dan religius.

d. Membina guru dalam kemampuan mengevaluasi, mendiagnosa kesulitan

belajar dan seterusnya.

e. Membina guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang

demokratis, kooperatif, serta gotong royong.

f. Memperbesar ambisi guru dan karyawan untuk meningkatkan mutu

profesinya.

19

Page 32: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

g. Membina guru dan karyawan untuk dapat meningkatkan popularitas

sekolah.

h. Melindungi guru dan karyawan dari tuntutan dan kritik tak wajar dari

masyarakat.

i. Mengembangakan sikap kesetiakawanan dan ketemansejawatan dari

seluruh tenaga pendidikan.

3. Fungsi supervisi

Supervisi pendidikan memiliki fungsi utama yaitu ditujukan pada

perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Menurut swearingan

(Suhertian, 2008: 21) terdapat 8 fungsi supervisi pendidikan sebagai berikut:

1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah

Usaha-usaha sekolah meliputi:

a. Usaha tiap guru

Guru ingin menggemukakan ide dan materi pelajaran menurut

pandanganya ke arah peningkatan. Usaha-usaha tersebut bersifat

individu maka perlu adanya koordinasi, dan itulah fungsi koordinasi.

b. Usaha sekolah

Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan atas setiap

kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun, perlu

adanya koordinasi yang baik.

c. Usaha bagi pertumbuhan jabatan

Setiap guru menginginkan jabatanya selalu naik. Oleh karena itu, guru

harus selalu belajar, mengikuti seminar, workshop, dan lain-

20

Page 33: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

lain.Untuk itu, perlu adanya koordinasi yang merupakan tugas

supervisi.

2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

Kepemimpinan merupakan sebuah keterampilan yang harus dipelajari

dan membutuhkan latihan terus menerus. Salah satu fungsi supervisi

adalah melatih dan memperlengkapi guru agar memiliki keterampilan

dalam kepemimpinan sekolah.

3. Mememperluas pengalaman guru

Supervisi harus dapat memotifasi guru untuk mau belajar pengalaman

nyata di lapangan, karena dengan adanya pengalaman tersebut akan

memperkaya pengetahuan mereka.

4. Menstimulasi usaha sekolah yang kreatif

Seorang supervisor harus bisa memberikan stimulus kepada guru agar

mereka tidak hanya bekerja atas dasar instruksi atasan, namun mereka

harus dapat berperilaku aktif dalam proses pembelajaran.

5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus

Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontiniu. Karena

mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari

supervisi pendidikan.

6. Menganalisis situasi belajar mengajar

Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar,

agar usaha ini dapat berhasil maka perlu adanya analisis hasil dan proses

belajar

21

Page 34: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf

supervisi berfungsi untuk memberikan bantuan kepada guru agar dapat

mengembangkan pengetahuan dalam keterampilan mengajar.

8. Memberi wawasan luas dan terintregasi dalam merumuskan tujuan

pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru.

4. Prinsip Supervisi

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang supervisor harus berpegang

pada prinsip-prinsip supervise. Sahertian (2000: 20) mengemukakan prinsip

supervisi yang harus dijalankan oleh seorang supervisor dalam

melaksanakan supervise adalah: 1) ilmiah, 2) demokratis, 3) kerja sama, 4)

konstruktif dan kreatif.

Prinsip ilmiah berdasarkan data objektif, sisitematif, berencana, dan

kontinu, dengan ciri-ciri: a) kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan

data objektif yang diperoleh dari pembelajaran, b) untuk memperoleh data

perlu alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, c)

setiap kegiatan supervisi dilakukan dengan sistematis, berencana dan

kontiniu.

Prinsip demokratis dengan menjunjung tinggi harga diri, martabat,

keakraban, dan rasa aman. Supervisor dalam memberikan bantuan kepada

guru hendaklah berdasarkan hubungan kemanusiaan yang harmonis, penuh

rasa kekeluargaan, dan bukan berdasarkan atasan dan bawahan.

Prinsip kerja sama, artinya dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan perlu adanya kerja sama, yang dalam istilah supervisi di

22

Page 35: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ungkapkan “sharing of idea, sharing of experience“, memberikan support

sehingga guru dapat tumbuh dan berprestasi secara bersama.

Prinsip konstruktif dan kreatif, pelaksanaan supervisi dapat

meningkatkan motivasi guru dalam mengembangkan potensi dan kreativitas

dirinya serta mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.

5. Tipe Supervisi

Dalam dunia pendidikan, supervisi memiliki berbagai macam fungsi.

Untuk dapat mencapai fungsi tersebut dapat menggunakan berbagai cara

supervisi, cara-cara supervisi tersebut dibagi dalam 5 tipe, meliputi:

a. Otokrasi

Supervisor yang otokrasi ini menggangap bahwasanya fungsi adalah

sebagai penentu segala kebijakan yang harus dijalankan dan bagaimana

harus menjalankanya. Otoritas mutlak berada pada seorang supervisor.

b. Demokratis

Supervisor yang demokratis melaksanakan fungsinya secara konsekuen

dengan fungsi yang sebenarnya. Yaitu dengan membina dan otoritas

supervisi seimbang dengan pihak yang disupervisi.

c. Quasi Demokrasi

Dalam praktiknya sering terdapat seorang supervisor yang berbuat

seolah-olah demokratis, seperti dengan mengadakan rapat untuk

memusyawarahkan suatu permasalahan tetapi dalam rapat tersebut

seorang supervisor berusaha memaksakan keinginanya untuk dituruti

bawahanya dengan cara yang licin.

23

Page 36: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

d. Tipe Manipulasi Demokrasi

Pada tipe ini juga melaksanakan prinsip demokrasi seperti dengan

mengadakan musyawarah. Dengan kelihaianya, ia berusaha menggiring

pikiran orang-orang yang disupervisi agar dapat menyetujui

kehendaknya.

e. Laissez-faire

Pada tipe ini seorang supervisor memberikan kesempatan kepada

bawahannya, sehingga seorang supervisor kehilangan otoritasnya.

6. Teknik supervisi

Supervisor hendaknya dapat memilih teknik supervisi yang tepat,

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk kepentingan tersebut, berikut

diuraikan beberapa teknik supervisi yang dapat dipilih dan digunakan

supervisor pendidikan. Teknik-teknik supervisi menurut Pidarta (1992)

meliputi:

a. Teknik-teknik yang berhubungan dengan kelas, meliputi:

1) Observasi kelas

2) Kunjungan kelas

b. Teknik-teknik dengan berdiskusi, meliputi:

1) Pertemuan formal

2) Pertemuan informal

3) Rapat guru

4) Supervisi yang direncanakan bersama, meliputi:

a) Teknik supervisi sebaya

24

Page 37: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

b) Teknik yang memakai pendapat siswa dan alat elektronika

c) Teknik yang mengunjungi sekolah lain.

d) Teknik melalui pertemuan pendidikan.

7. Metode Supervisi.

Terdapat dua metode supervisi pendidikan yang dapat dilakukan untuk

dapat mencapai tujuan supervisi pendidikan, yaitu:

a. Metode Langsung (direct method)

Bila seorang supervisor menghadapi orang-orang yang disupervisi tanpa

perantara atau media, maka dikatakan bahwasanya dia mengunakan

metode langsung, baik individu maupun kelompok. Misalnya konsultasi

pribadi/ kelompok, pertemuan guru bidang studi dan sebagainya.

b. Metode tak langsung (indirect method)

Bila seorang supervisor menghadapi orang-orang yang disupervisi

menggunakan alat/benda perantara dalam melaksanakan supervisi, maka

hal tersebut dengan metode supervisi tidak langsung. Misalkan dengan

menggunakan media papan pengumuman, handphone, telephone, e-mail

dan sebagainya.

8. Langkah-langkah Pelaksanaan Supervisi.

Pelaksanaan supervisi oleh supervisor tidak terlepas dari tujuan dan

sasaran yang ingin di capai. Suharsimi Arikunto (2004: 97) menyebutkan

lima langkah pelaksanaan supervisi yaitu: 1) guru mengemukakan masalah

yang dirasakan kepada kepala sekolah, 2) diskusi bersama antara kepala

sekolah dengan guru untuk menemukan alternative pemecahan masalah, 3)

25

Page 38: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

guru mencoba mengatasi masalah dalam pengajaran, sedang kepala sekolah

dengan cermat mengadakan pengamatan, 4) setelah selesai kegiatan,

diadakan diskusi untuk membicarakan hasil, 5) jika masih diperlukan,

masalah yang dirasakan oleh guru belum teratasi dengan tuntas, keduanya

berdiskusi lagi, menentukan alternative lain dengan langkah yang lebih baik.

Rifai (dalam Rusdinal dkk, 2009: 28) menjelaskan langkah-langkah

pelaksanaan supervise sebagai berikut: 1) perencanaan program supervisi,

maksudnya dalam melaksanakan supervisi seorang kepala sekolah

mempunyai persiapan berupa alat dan instrument, 2) pelaksanaan supervisi,

meliputi pertemuan pendahuluan, pengamatan pembelajaran dan pertemuan

balikan, 3) evaluasi, untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai, hal-hal

yang sudah dilakukan dan hal-hal yang sudah dilaksanakan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami sesungguhnya langkah-

langkah yang seharusnya ditempuh pada pelaksanaan supervisi adalah :

1) Persiapan, sedangkan kegiatan yang dilakukan adalah: a) mencerminkan

mekanisme pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut, b) menyiapkan

instrument teknis pelaksanaan supervisi dan kebijakan tertentu mengenai

petunjuk pelaksanaan pendidikan di INS Kayutanam.

2) Pelaksanaan supervisi, hal yang harus dicermati dalam pelaksanaan

supervisi adalah: a) supervisi harus berkesinambungan, b) supervisi

berhasil apabila dalaksanakan pada awal dan akhir semester untuk

dibandingkan, c) terampil dalam menggunakan instrument, d) mampu

mengembangkan instrument, e) supervisi bukan untuk menggurui, tetapi

26

Page 39: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

bersifat pemecahan masalah, f) supervisi harus mencakup teknis

administrasi, g) supervisi dituntut untuk mampu menguasai materi yang

akan disupervisi, membawa instrument-instrumen kartu masalah dan

lain-lain. Dalam pelaksanaan supervisi terdapat satu tahapan inti yakni

pengamatan yang ditujukan kepada guru, maka yang harus diamati: a)

bagaimana guru memulai tugasnya, adakah kegiatan apersiasi,

memancing pengetahuan peserta didik yang akan dipergunakan untuk

memahami bahan ajaran baru, b) bagaimana guru memberikan respon

terhadap peserta didik, menumbuhkan inisiatif peserta didik, c) dalam

proses pembelajaran akan tampak apakah guru lebih banyak memberi

tahu ataukah guru mengajukan pertanyaan yang menyebabkan peserta

didik berfikir, d) seberapa jauh guru menerapkan teknik bertanya yang

mendorong peserta didik untuk berfikir dalam mencari jalan penyelesaian

masalah. Jika pengamatan ditujukan kepada peserta didik maka yang

harus diamati adalah: a) berapa banyak peserta didik yang memberi

respon terhadap pertanyaan guru atau penjelasan guru, b) inisiatif peserta

didik selama kegiatan belajar mengajar, dan c) berapa banyak waktu

yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar.

3) Tindak lanjut, pada pertemuan akhir supervisor bersama denga guru telah

mendiskusikan hasil supervisi. Pada waktu itu guru telah mendapatkan

kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan

pembelajaran, sebaliknya mendapatkan kesempatan membantu guru

mengatasi kesulitan pribadinya dan supervisor memberi tugas berkaitan

27

Page 40: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dengan upaya memperbaiki kekurangan yang dialami pada waktu

mengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.

9. Hambatan dalam Pelaksanaan Supervisi

Kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan supervisi

mungkin akan menghadapi beberapa hambatan atau kendala di antaranya: 1)

keterbatasan waktu, kepala sekolah akhir-akhir ini cukup disibukkan oleh

hal-hal di luar proses pembelajaran, 2) Tidak semua materi pembelajaran

dikuasai oleh kepala sekolah, kepala sekolah pada umumnya hanya akan

menguasai materi pembelajaran yang sama dengan latar belakang

pendidikannya, 3) sikap guru yang apatis, ada sebagian guru yang bersifat

acuh atau apatis saja sewaktu supervisi oleh kepala sekolah (supervisor).

Untuk mengatasi hambatan tersebut kepala sekolah sebagai supervisor harus

mampu memilih teknik dan mekanisme yang tepat, dengan langkah-langkah

yang sistematis dan sesuai denga kebutuhan guru yang tertuang dalam

program supervisi sekolah.

10. Evaluasi dan Tindak Lanjut Supervisi

Evaluasi hasil supervisi dilakukan secara berkesinambungan dan pada

akhir semester/tahun dilakukan penilai secara menyeluruh. Muhammad

Azhar (1987) mengemukakan sasaran dari evaluasi adalah: 1) murid,

mencakup hasil belajar, wawasan, minat, motivasi, dan hubungan sosial

anak, 2) guru, seperti kemampuan dalam pembelajaran, kreatifitas, semangat

kerja, situasi, dan iklim organisasi sekolah, 3) supervisor (kepala sekolah)

28

Page 41: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

seperti tujuan melakukan supervisi, metode dan teknik, kepemimpinan, dan

kemampuan berkomunikasi.

Evaluasi dilakukan guna mengetahui tujuan yang telah dicapai, hal

yang telah dilakukan dan yang belum dilakukan. Evaluasi ini dilakukan

untuk semua aspek mulai dari pelaksanaan sampai kepada evaluasi itu

sendiri.

Setelah supervisor mengetahui kekurangan guru dalam pembelajaran,

maka langkah selanjutnya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang

dikeluarkan oleh kepala sekolah supaya kekurangan yang ada pada guru bisa

di tutupi atau dikurangi. Dalam hal ini tindak lanjut yang dilakukan oleh

kepala sekolah untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh guru adalah

dengan melakukan pembinaan terhadap guru. Kegiatan pembinaan dapat

dilakukan pada guru yang bersangkutan, Kelompok Kerja Guru (KKG), dan

sebagainya. Sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

melalui bimbingan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor.

Tindak lanjut dari pelaksanaaan supervisi dapat juga dilakukan oleh

kepala sekolah sesuai dengan kehendak dan prosedur yang dimiliki oleh

supervisor tersebut. Jadi, tindak lanjut pelaksanaan supervisi dapat

dilakukan dengan kemauan supervisor. Hasil dari supervisi akan

mempunyai makna penting dan dampak yang positif pada guru kalau dia

merasa bahwa dengan supervisi ini, guru mendapat perhatian dan

kesempatan-kesempatan untuk maju dan berkembang, semakin lama guru

makin percaya diri, semakin mampu mengelola mata pelajaran yang

29

Page 42: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

menjadi tanggung jawabnya, sehingga berdampak terhadap hasil belajar

peserta didik.

a. Supervisi kepala sekolah

1. Pengertian supervisi kepala sekolah

Menurut Yahya (2010: 30), supervisi adalah bantuan dan

bimbingan memperbaiki proses belajar mengajar dan melakukan

stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara berkesinambungan untuk

menghasilkan pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun

kelompok, sehingga ada perubahan secara berarti dari kondisi tertentu

kepada kondisi yang lebih baik (to help to change).

Sejalan dengan pendapat di atas, Sagala (2010: 90); supervisi

adalah bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada guru agar mau

terus belajar, meningkatkan kualitas pembelajaran, menumbuhkan

kreativitas guru dan memperbaiki bersama-sama dengan cara

melakukan seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidik, bahan

pengajaran, model dan metode pengajaran, dan evaluasi pengajaran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan dan kurikulum

dalam perkembangan dunia belajar mengajar dengan baik. Selanjutnya

dipertajam oleh Purwanto (2003: 76) supervisi adalah materi aktifitas

pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan

pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan. Berarti kegiatan

supervisi pada prinsipnya merupakan kegiatan untuk menolong dan

membantu tugas guru menjadi baik dalam melaksanakan tugasnya.

30

Page 43: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Bafadal (2003: 48), supervisi adalah pembinaan yang diberikan

kepada seluruh pegawai sekolah agar mereka dapat meningkatkan

kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan

lebih baik. Sejalan dengan itu Sahertian (2000: 17) mendefinisikan

bahwa supervisi adalah program yang bukan cara untuk memperbaiki

pengajaran. Lebih lanjut Jama (2004), memaparkan bahwa ada dua

kata kunci dalam supervisi yaitu to help and to change (membantu

dan mengubah). Dalam hal ini supervisi didefinisikan sebagai proses

memberikan bantuan kepada guru agar mereka dapat melaksanakan

tugas pembelajaran secara optimal dan setiap guru berupaya

menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

supervisi kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

suatu proses pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Tujuan supervisi kepala sekolah

Alexander de Saylor yang dikutip Purwanto (2003: 17)

mengemukakan bahwa supervisi merupakan education dan usaha

mengembangkan kelompok secara bersama-sama. Untuk itu program

supervisi harus bertujuan pada prinsip berakar pada pengalaman

bahwa setiap individual mempunyai potensi untuk berkembang.

Tujuan supervisi ditetapkan agar pelaksanaan supervisi lebih terfokus

untuk mencapai tujuan optimal.

31

Page 44: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kunto (2005: 56) mengemukakan bahwa “tujuan supervisi dapat

dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus”. Tujuan umum

supervisi adalah untuk memberikan bantuan teknis dan bimbingan

kepada guru dan staf sekolah yang lainnya agar personil sekolah

mampu meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Untuk tujuan khusus, supervisi

diarahkan pada perserta didik, guru dan staf lainnya, materi

kurikulum, sarana dan prasarana, serta lingkungan dan situasi.

Pendapat di atas sejalan dengan yang dikemukakan Sahertian

(2005: 19) yang mengemukakan bahwa tujuan supervisi adalah

memberi pelayanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi

belajar mengajar yang dilakukan guru dalam kelas. Selanjutnya

diperkuat oleh Lazaruth (1994: 129) tujuan supervisi adalah

membantu guru untuk dapat: melihat dengan jelas tujuan pendidikan,

b) membimbing siswa dalam proses pembelajaran, c) mengefektifkan

penggunaan sumber belajar, d) mengevaluasi hasil belajar, e)

mencintai tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

3. Sasaran supervisi antara lain membantu guru dalam,

a. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan,

Melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan, Menilai proses

dan hasil pembelajaran/bimbingan, Memanfaatkan hasil penilaian

untuk peningkatan layanan pembelajaran/bimbingan. Memberikan

32

Page 45: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dengan baik secara tepat dan teratur dan terus menerus kepada

peserta didik.

b. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

c. Memberikan bimbingan belajar pada peserta didik.

d. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

e. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media

pembelajaran/bimbingan.

f. Memanfaatkan sumber-sumber belajar.

g. Mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode,

strategi, tekhnik, model, pendekatan, dll) dengan tepat dan berdaya

guna.

h. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan

pembelajaran/bimbingan.

i. Mengembangkan materi pembelajaran/bimbingan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi

secara umum adalah membantu guru meningkatkan kemampuan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya mengelola proses

belajar mengajar yang baik dalam membuat program pengajaran,

mengoptimalkan metode dan media pembelajaran, menilai kemajuan

siswa secara efektif.

33

Page 46: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

C. Pendidikan INS Kayutanam

1. Dasar Filosofi INS Kayutanam

a. Filsafat Budaya

Dasar filosofi INS Kayutanam merupakan falsafah alam yang

merupakan sunnatullah, sekaligus merupakan filsafat budaya masyarakat

Minangkabau : “Alam Takambang Manjadi Guru“. Filsafat ini

merupakan gambaran dan ekspresi lahir batin terhadap kemahaagungan

Allah serta kecintaan untuk menggali sebanyak mungkin pengetahuan-

Nya. (M. Sjafe’i dalam Farid. A, 2008: 2).

Selanjutnya Engkoe Muhammad Sjafe’i mengemukakan bahwa

seluruh fenomena yang terjadi di alam yang dinamis dan bergerak

ditamsilkan sebagai kerja. Dengan kata lain, dapat dikatakan alam ini

penuh dengan dinamika. Dinamika alam memberikan dampak negatif

dan dampak positif, dan keterkaitan satu sama lainnya. Kesemuanya

menimbulkan keselarasan, keseimbangan dan keharmonisan di alam ini.

Demikianlah gerak dalam alam diciptakan tuhan secara teratur yang

dikenal dengan hukum-hukum alam yang berlaku tetap. Bahwa di alam

terdapat realitas bantu-membantu, gerak alam juga dipenuhi dengan

perjuangan yang memerlukan sikap kerja keras untuk mempertahankan

hidup. (M. Ansjar, tt: 10-11).

b. Karakter

Selain filsafat budaya, terkenal pula filosofi “Jadilah engkau

menjadi engkau”. Sekolah berfungsi mengasah kecerdasan dan akal budi

34

Page 47: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

murid, bukan membentuk manusia lain dari dirinya sendiri. Filosofi ini

digambarkan dalam ungkapan Engkoe Mohammad Sjafe’i, “Jangan

minta buah mangga kepada pohon rambutan, tapi jadikanlah setiap pohon

berbuah manis”.

2. Ruh Ajaran Engkoe Mohammad Sjafe’I

Ruh Ajaran Engkoe Mohammad Sjafe’i adalah mendidik murid-

muridnya untuk memberdayakan potensi diri dan berkembang pada aspek-

aspek berikut ini.

a. Logika, etika, estetika dan talenta/bakat

b. Akhlak mulia

c. Etos kerja

d. Kemandirian dan entrepreneurship

e. Kebangsaan

Tentang etos kerja kita kenal nasehat Engkoe Mohammad Sjafe’i

kepada muridnya yang telah menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi.

“Bagus, kamu dapat ilmu; Cina yang mempunyai ekonomi. Kamu tahu

mengapa bisa begitu, Karena cina itu mau bekerja keras. “(M. Sjafe’i dalam

Farid. A, 2008: 3). Dengan begitu, etos kerja merupakan suatu sikap mental

yang mesti lahir dan dimiliki oleh peserta didik INS Kayutanam.

3. Dasar-dasar Pendidikan INS Kayutanam

Menurut Engkoe Hamid (dalam Navis, 1996: 238) pendidikan

hendaklah dapat menanamkan dan memupuk sifat-sifat berikut ini: 1)

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) Kemampuan untuk

35

Page 48: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

mengembangkan bakat, 3) percaya kepada diri sendiri, 4) berakhlak, 5)

bertanggung jawab atas keselamatan nusa dan bangsa, 6) berwatak aktif, 7)

daya cipta, 8) cerdas, lodis dan rasional, 9) berperasaan tajam dan kritis, 10)

gigih dan ulet, 11) ketekunan berusaha, 12) percaya diri, 13) kejujuran, 14)

sikap hidup pancasilais.

Dasar-dasar inilah yang melahirkan metode pendidikan aktif kreatif,

inovatif, kerja keras dan pantang menyerah. Engkoe Mohammad Sjafe’i

menegaskan, bahwa mengeluh berarti kalah.

4. INS Kayutanam Sebagai Sebuah Sistem

Mengacu kepada konsep pendidikan INS Kayutanam, Navis (1996:

102-104) mengemukakan beberapa komponen pendidikan yang terkait

dengan INS Kayutanam sebagai sebuah sistem, yaitu:

a. Tujuan pendidikan

Merujuk pancasila dan UUD 1945, tujuan kemerdekaan bagi

bangsa Indonesia sudah jelas dan gamblang. Yaitu menyempurnakan

kehidupan bangsa agar setara dengan bangsa-bangsa yang maju dibidang

ilmu dan tekhnologi, sosial dan ekonomi serta seni dan budaya.

Perangkat untuk mencapai tujuan itu tidak lain menjadikan bangsa

Indonesia agar memiliki otak yang cerdas, mental yang kuat dan budi

luhur, serta kemauan dan ketangkasan yang terampil dan etos kerja yang

tinggi. Bangsa yang memiliki etos kerja akan dapat menjadi bangsa yang

dinamis, aktif, kreatif, dan produktif sebagaimana yang dimiliki oleh

budaya yang maju.

36

Page 49: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

b. Program Pendidikan

Berdasarkan filsafat dan tujuan pendidikan, konsep pendidikan INS

membagi program atas empat kelompok, yaitu pendidikan akademik,

keterampilan, kerohanian, dan kesiswaan. Dalam konsep dan program

pendidikan di sekolah umum yang diakui pemerintah, posisi pendidikan

keterampilan, kerohanian dan kesiswaan dinamakan ekstrakulikuler yang

boleh diadakan juga boleh ditiadakan. Akan tetapi, dalam konsep

pendidikan INS, ke empat kelompok pendidikan itu sama nilai dan sama

pentingnya.

c. Kurikulum

Menurut UUSPN N0. 20 tahun 2003, kurikulum adalah

seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pada pendidikan

INS kurikulum dikelompokkan pada empat bidang yakni, bidang

akademik, keterampilan, kerohanian dan kesiswaan.

Bidang akademik terdiri dari ilmu-ilmu eksata, sosial, dan bahasa

sesuai dengan program pendidikan di sekolah negeri. Bidang

keterampilan terdiri dari kerajinan tangan, ketekhnikan dan bengkel

kerja. Bidang kerohanian terdiri dari pendidikan kesenian, olahraga, dan

keagamaan. Bidang kesiswaan terdiri dari pengorganisasian, kegiatan

kemasyarakatan di dalam dan di luar kampus.

d. Guru

37

Page 50: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Yang dimaksud dengan guru adalah semua tenaga-tenaga yang

karena tugasnya akan berhadapan langsung dengan murid, termasuk di

dalamnya para Pembina asrama. Dalam istilah sekarang sebutan guru

lebih dikenal dengan istilah pendidik. Menurut UUSPN No. 20 tahun

2003, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai

guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur,

fasilitor, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta

berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Guru yang bertahan lama ialah mereka yang memiliki dedikasi dan

menghayati tujuan dan sistem pendidikan INS Kayutanam. Guru yang

berwatak seperti priayi atau orang gajian, datang, mengajar, lalu pulang

dan selanjutnya tidak hirau lagi dengan murid dan sekolah, sebagai ajang

mencari keuntungan pribadi dengan mengeksploitasi program atau murid

adalah guru yang tidak cocok mengajar di INS.

Achjar dan Hudaya (2008: 90-97) mengemukakan bahwa guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar dan

mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Profesionalisme seorang guru akan dicirikan oleh tanggung jawab yang

jelas dalam tugasnya, antara lain: 1) tanggung jawab pribadi; 2) tanggung

jawab sosial; 3) tanggung jawab intelektual; 4) tanggung jawab spiritual

dan moral; dan 5) tanggung bjawab kualitas professional seorang guru

akan tercermin melalui sikap: 1) keinginan untuk selalu menampilkan

38

Page 51: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

perilaku yang mendekati standar adab; 2) selalu meningkatkan dan

memelihara cita profesi; 3) selalu mengejar kesempatan untuk

mengembangkan diri; 4) mengejar kualitas dan citi-cita dalam profesi;

dan 5) memiliki kebanggaan terhadap profesi.

e. Siswa

Fungsi utama pendidikan kesiswaan di INS Kayutanam ialah untuk

mendidik dan sekaligus melatih murid untuk hidup bermasyarakat, baik

selaku pribadi maupun fungsional. Apabila di bidang lain murid secara

individual atau kelompok dipacu agar berprestasi secara aktif dan kreatif,

pendidikan kesiswaan ini melatih murid untuk menempatkan diri secara

integrative dalam lingkungan yang lebih menyeluruh. Murid, guru dan

karyawan harus sampai pada perasaan bahwa mereka mereka hidup

dalam satu rukun tetangga dengan melepas atribut maupun status sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007-2008) siswa dapat

diartikan “murid” terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah,

atau pelajar tingkat SMU. Sedangkan siswa sebagai peserta didik

menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembang potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Siswa INS

adalah peserta didik yang sedang belajar untuk mengembangkan potensi

diri melalui proses pembelajaran yang ada di SMA INS Kayutanam.

f. Asrama

39

Page 52: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Menurut M. Sjafe’i (dalam Navis, 1996: 160), karena keterbatasan

orang tua dalam memerikan pedidikan kepada anak-anaknya di rumah

dalam keluarga, maka ada baiknya diadakan asrama untuk anak-anak

yang memberikan pendidikan yang beraturan pada mereka. Lebih jelas

M. Sjafe’i menjelaskan bahwa asrama berguna untuk mengajarkan anak

agar mampu mengurus dirinya sendiri, terbiasa mengatasi kesulitan, tidak

enggan bekerja keras yang nantinya akan bermanfaat dalam menempuh

hidup di masyarakat.

Dalam asrama anak diajarkan menjalankan pikirannya sendiri,

bukan atas pikiran orang lain. Di sekolah mereka diajar mengasah otak,

di asrama mengasah budi, tenaga dan bakat. Oleh karena itu peranan

asrama sangat penting dalam sistem pendidikan INS Kayutanam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 72) asrama adalah

bangunan tempat tinggal bagi sekolompok orang untuk sementara waktu,

terdiri atas sejumlah kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala asrama.

Dalam konteks penelitian ini, asrama yang dimaksud adalah bangunan

yang ditempati oleh sejumlah siswa putra dan siswa putri di bawah

asuhan Pembina asrama dan kepala asrama.

D. Penelitian yang Relevan.

Berikut dikemukakan penelitian yang relevan yang diharapkan dapat

memberikan dukungan terhadap penelitian ini sebagai berikut:

40

Page 53: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arnita (2010) tentang Implementasi

Supervisi Oleh Kepala Sekolah di SMPN 3 Lubuk Sikaping Kabupaten

Pasaman. Dari penelitian tersebut disimpulkan beberapa temuan antara lain:

a. Implementasi supervisi oleh Kepala Sekolah tidak mempunyai program,

baik program tahunan atau pun semester yang menjadi acuan dalam

pelaksanaan supervisi, sehingga supervisi belum dapat terlaksana

sebagaimana mestinya.

b. Supervisor belum dapat mengimplementasikan supervisi dengan

maksimal, karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya supervisi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdinalis (2013) tentang Kontribusi

Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Kerja Guru

SMPN di Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh Kabupaten Solok Selatan,

dengan kesimpulan sebagai berikut: Untuk meningkatkan komitmen kerja

guru sebaiknya dilakukan melalui peningkatan motivasi kerja dan

menciptakan supervisi akademik yang kondusif di lingkungan sekolah.

41

Page 54: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi supervisi pendidikan

oleh Kepala sekolah di SMA INS Kayutanam. Untuk mencapai tujuan tersebut

digunakan metode penelitian kualitatif yang sering disebut dengan pendekatan

naturalistik. Penelitian dengan pendekatan naturalistik menurut Lincoln dan

Guba (1985), peneliti berperan sebagai human instrument dan secara

menyeluruh menyesuaikan diri ke dalam situasi yang wajar sesuai dengan

natural setting berdasarkan lingkungan yang dimasuki.

Pendekatan naturalistik dipandang cocok dengan permasalahan yang

diteliti dalam penelitian ini, dengan alasan bahwa data gejala-gejala yang akan

diperoleh dari lapangan lebih banyak menyangkut perbuatan dan kata-kata dari

responden. Data dari responden tersebut sedapat mungkin tidak dipengaruhi

dari luar sehingga bersifat alami sesuai dengan apa adanya. Bogdan dan Taylor

(1992) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu proses

penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dan perilaku yang dapat diamati dari responden itu sendiri. Hal yang sama

dikemukakan oleh Nasution (1992) bahwa penelitian kualitatif pada hakikatnya

adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya berinteragrasi dengan

mereka berusaha memahami bahasa, dan tafsiran mereka dengan dunia sekitar.

Pemilihan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini

bertujuan unuk mengetahui lebih jauh tentang strategi supervisi pendidikan

42

Page 55: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

oleh Kepala sekolah di SMA INS Kayutanam, dan berusaha memahami makna

yang mendasarinya. Makna ini tentunya dapat dipahami melalui para aktor

yang terlibat di dalamnya. Faisal (1990) mengemukakan bahwa: 1) manusia itu

berbuat atas dasar makna yang melekat pada tujuan yang diperbuatnya, 2)

makna yang berkembang dari atau melalui interaksi antar manusia dalam

kehidupan sehari-hari. Artinya makna itu dapat dipelajari, direverasi, dipelihara

dan diberi batasan-batasan dalam konteks interaksi manusia, dan 3) makna itu

dipegang, dijadikan acuan, dan diinterpretasikan oleh seseorang dalam

hubungan dengan sesuatu yang dihadapinya. Jadi inti penelitian ini adalah

memahami makna sesuatu tindakan dan peristiwa yang terjadi dalam latar

sosial yang memahami objek penelitian.

Selain itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini memungkinkan

peneliti dapat membuat dan menyusun konsep yang hakiki yang dialami oleh

masyarakat secara riil dalam kehidupan mereka (Bogdan dan Taylor, 1992:

31). Peneliti meyakini bahwa dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini

akan sangat membantu peneliti dalam mengkaji strategi supervisi pendidikan

oleh kepala sekolah di SMA INS Kayutanam.

Di samping berusaha menemukan makna perilaku dalam latar sosial yang

diteliti dan menyusun konsep-konsep hakiki yang dialami oleh masyarakat

secara riil dalam kehidupan mereka. Pendekatan kualitatif juga memiliki 11

(sebelas) karakterisktik. Karakteristik pendekatan kualitatif menurut Moleong

(2007: 4-8) adalah sebagai berikut: 1) latar ilmiah, 2) manusia sebagai alat

(instrument), 3) metode kualitatif, 4) analisis data secara induktif, 5) teori dari

43

Page 56: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dasar (grounded theory), 6) deskriptif, 7) lebih mementingkan proses daripada

hasil, 8) adanya criteria khusus untuk keabsahan data, 9) desain bersifat

sementara, dan 10) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati antara peneliti

dan instrument.

B. Penjelasan Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka judul

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Strategi

Merupakan teknik atau cara dalam menjalankan program yang telah

direncanakan untuk mencapai tujuan. Strategi sendiri harus selalu

disesuaikan dengan perkembangan zaman dan dirancang sedemikian rupa

untuk mengantisipasi perubahan sosial, ekonomi dan politik. Tanpa

meletakkan tujuan dan rencana setiap organisasi tidak akan pernah

mengetahui tercapai atau tidaknya suatu tujuan dan ia akan selalu membabi

buta mencoba segala upaya secara tak terarah. Sehingga waktu dan energi

banyak terbuang percuma. Pengukuran juga tidak dapat dilakukan tanpa

adanya patokan.

Defenisi dari strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi,

akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan,

divestasi, likuidasi dan joint venture (David, 2004:15).

44

Page 57: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

2. Supervisi

Dari segi etimologis kata “supervisi” berasal dari bahasa inggris

“supervision” yang berarti pengawasan/kepengawasan. Kata “supervisi”

berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision” yang masing-masing kata

berarti atas dan penglihatan. Supervisi sering diartikan sebagai pekerjaan

mengawasi dalam artian mencari dan menemukan kesalahan-kesalahan

kemudian diperbaiki atau yang sering disebut dengan snooper vision.

Namun dengan adanya pengertian yang sedemikian rupa malah menjadikan

seorang guru bekerja dengan tidak baik karena takut untuk dipersalahkan.

Dewasa ini Supervisi tidak hanya diartikan sebagai kegiatan

mengawasi, sehingga dapat menyebabkan guru merasa ketakutan untuk

dipersalahkan. Oleh banyak ahli memberikan definisi atau penegrtian yang

berbeda-beda berkaitan dengan supervisi ini, salah satunya yaitu Kinball

Wiles (Suhertian, 2008: 18) mengartikan supervisi sebagai bantuan yang

diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik.

3. INS Kayutanam

INS Kayutanam adalah salat satu lembaga pendidikan swasta

setingkat SLTP, SLTA dan yang menyelenggarakan pengelolaannya berada

di bawah Yayasan Badan Wakaf. Dalam penelitian ini INS yang

dimaksudkan adalah SMA INS Kayutanam .

C. Situasi Sosial Penelitian

Sebagaimana yang dikemukan oleh banyak ahli penelitian kualitatif

seperti Bogdan, Taylor, Spradey, Mails, Huber, Lincoln dan Guba (dalam

45

Page 58: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Agustiar, 2002: 12) setidaknya terdapat tiga elemen utama pada sebuah situasi

sosial yang diteliti; 1) ada tempat (palce) dimana ada orang yang melakukan

aktivitas (activities) yang dilakukan oleh aktor pada tempat tertentu. Situasi

sosial dimaksud terjadi di sekolah, dimana personil Ruang Pendidik INS

Kayutanam dan masyarakat terkait sebagai aktor-aktor yang akan diteliti

sebagai pelaksana pendidikan.

Bogdan dan Taylor (1992: 63-64) mengemukakan bahwa dalam

pemilihan situasi penelitian (tempat riset) sering ditentukan oleh beberapa

faktor diantaranya: 1) adanya orang yang bisa bertindak sebagai gate keeper

yaitu semacam penerima yang dapat membantu pelaksanaan penelitian, 2)

tempat penelitian tersebut mudah dikunjungi dan sering dikunjungi, 3)

sambutannya terhadap peneliti, dan 4) terdapat pokok-pokok masalah yang

menarik dan belum pernah dipecahkan dengan dan kemampuan professional.

Sesuai dengan faktor penelitian yang dikemukakan terdahulu, maka setting

sosial yang dipilih untuk penelitian ini adalah Ruang Pendidik INS Kayutanam,

Kecamatan 2X11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman. Peneliti memilih

setting sosial penelitian pada sekolah ini dengan pertimbanagn sebagai berikut:

1) sekolah tersebut saat ini sedang mengalami masalah kemerosotan

pendidikan dan perkembangannya cendrumg statis, 2) sekolah merupakan

sekolah bersejarah di Indonesia dan sekaligus menjadi aset dan kebanggaan

daerah dan nasional, 3) peneliti adalah salah satu pendidik yang telah

mengabdi di INS sejak tahun 1993 sampai sekarang, 4) keyakinan akan

kebenaran konsep pendidikannya, 5) pemberdayaan fasilitas yang dimiliki INS

46

Page 59: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dalam rangka perbaikan mutu kualitas dan layanan pendidikan kepada

masyarakat.

D. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebagaimana langkah yang dikemukakan oleh

Miles dan Huberman (1990: 56), yaitu: 1) merumuskan masalah fokus

penelitian, 2) menyusun kerangka teoritis, 3) melaksanakan penelitian dan

pengumpulan data, 4) melakukan analisis data, dan 5) menyusun laporan

penelitian.

1. Merumuskan Fokus Masalah Penelitian

Untuk merumuskan fokus masalah penelitian, peneliti mengadakan

grand tour. Hasil grand tour dirumuskan dalam bentuk beberapa masalah

yang layak diteliti. Untuk iu penelitian ini fokus tentang stretegi supervisi

pendidikan oleh Kepala Sekolah di SMA INS Kayutanam.

Langkah di atas sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh

Suharsimi (1997) bahwa dengan dipahaminya masalah yang menjadi fokus

penelitian, maka penulis dapat: 1) mengetahui dengan pasti masalah yang

akan diteliti, 2) mengetahui dimana dan dari siapa informasi atau data

diperoleh, 3) menentukan bagaimana cara memperoleh informasi yang

diperlukan, 4) menentukan dengan cepat cara untuk menganalisis data, dan

5) merumuskan kesimpulan atau menyusun laporan penelitian. Dengan

demikian penulis yakin bahawa penelitian yang dilakukan penting dan dapat

dilaksanakan.

2. Menyusun Kerangka Teori

47

Page 60: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kerangka teori dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori-teori

yang relevan dengan masalah yang diteliti, antara lain diperoleh melalui

buku-buku di perpustakaan dan studi literature lainnya yang berhubungan

dengan cara yang dilaksanakan dalam meneliti masalah ini. Penyusunan

kerangka teoritis dan kerangka berfikir ini dimaksudkan sebagai acuan

untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data penelitian.

Kerangka teoritis diperlukan untuk menjelaskan fenomena-fenomena sosial

atau gejala yang diamati.

3. Pengumpulan Data

Secara kongkrit penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan

data lapangan yang berpatokan pada fokus penelitian yang telah ditetapkan.

Kegiatan yang dilakukan berdasarkan tahap penelitian ini, antara lain: 1)

memahami situasi sosial yang menjadi objek penelitian, yaitu bagaimana

strategi supervisi pendidikan oleh kepala sekolah SMA INS Kayutanm, 2)

mengumpulkan data termasuk pengolahan data (Suharsimi, 1989).

Penelitian ini menggambarkan kondisi sebenarnya atas objek yang diteliti.

4. Melakukan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga langkah

yaitu: Pertama, mereduksi data, yang meliputi proses memilih,

menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi dan mengubah data kasar

ke dalam catatan lapangan. Kedua, menyajikan data, yakni merangkai data

dalam suatu organisasi data, sehingga memudahkan untuk menarik

kesimpulan atau merumuskan tindkaan yang diusulkan berdasarkan temuan

48

Page 61: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

penelitian. Ketiga, memverifikasi data atau menyimpulakan data, yakni

menjelaskan tentang makna data dalam suatu konfigurasi, sehingga dapat

menunjukkan alur kausalnya. Hal ini sejalan denagn pendapat Miles dan

Huberman (1960: 16-20) bahwa analisis data dapat dilakukan melalui: 1)

mengumpulkan data, 2) menyajikan data, dan 3) menyimpulkan serta

melakukan verifikasi.

5. Menyusun Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian merupakan tahap akhir dalam suatu

kegiatan penelitian. Laporan penelitian di samping sebagai media untuk

mengkomunikasikan hasil temuan penelitian juga merupakan bahan

pertanggungjawaban dari kegiatan untuk menyelesaikan studi pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus SMA INS Kayutanam, Jalan Raya

Padang-Bukittinggi Km. 53, Desa Palabihan Kayutanam, Kecamatan 2X11

Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

F. Informasi Penelitian

Salah satu maslah utama dalam kegiatan kualitatif adalah masalah cara

memperoleh informasi yang akurat dan objektif. Hal ini sangat penting artinya

karena kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila yang menjadi

sumber informasi juga dipercaya (Saifuddin, 1997: 1). Kesalahan dalam

memilih informan akan mebawa dampak terhadap validitas dan reabilitas suatu

temuan penelitian.

49

Page 62: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Dalam penelitian ini informan ditetapkan dengan teknik sampling.

Pemilihan teknik ini didasarkan atas pertimbangan tidak mungkin meneliti

seluruh jumlah populasi yang ada di lapangan. Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan informan dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono 2007: 300). Dalam hal ini yang menjadi

pertimbangan adalah “ketahuan dan pengalaman” tentang permasalahan yang

akan diteliti.

Sehubungan denagn teknik purposive sampling ini peneliti memilih

informan berdasarkan keterwakilan dan pengetahuannya tentang objek

penelitian tidak diragukan lagi. Informan yang peneliti gunakan adalah orang-

orang yang terkait dengan sistem pendidikan INS Kayutanam dan

pengimplementasiannya yaitu:

1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Guru/Instruktur

4. Siswa-Siswi

5. Mantan Kepala sekolah

6. Alumni

Informan yang berkenaan dengan strategi supervisi pendidikan oleh

kepala sekolah SMA INS Kayutanam, informannya adalah kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, guru/ pendidik dan mantan kepala sekolah. Informan

yang berkenaan dengan faktor-faktor penghambat dan pendukung

terlaksananya supervisi oleh kepala sekolah yang ditemui di SMA INS

50

Page 63: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kayutanam informannya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru/instruktur, dan mantan kepala sekolah. Informasi yang berkenaan dengan

paya-upaya yang dilakukan oleh Kepala sekolah di SMA INS Kayutanam

dalam pelaksanaan supervisi pendidikan dalam rangka meneruskan dan

meningkatkan kualitas serta mutu pendidikannya, informannya adalah kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, dan mantan kepala sekolah. Informasi yang

berkenaan dengan bagaimana cara menerapkan supervisi yang sesuai dengan

konsep pendidikan Engkoe Mohammad Sjafe’i dalam pendidikan SMA INS

Kayutanam, informannya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru/instruktur, alumni dan mantan kepala sekolah.

Selain itu penetapan informan juga memperhatikan pendapat Spradley

(dalam Faisal, 1990) yang menjelaskan bahwa kriteria yang dapat dijadikan

dalam pemilihan informan adalah sebagai berikut:

1. Informan telah cukup dan menyatu dengan aktivitas yang menjadi sasaran

penelitian.

2. Informan masih terlibat secara penuh/aktif pada lingkungan yang menjadi

sasaran penelitian.

3. Informan masih memiliki cukup banyak waktu/kesempatan untuk diminta

kesediaannya memberikan informasi.

4. Diperkirakan informan dianggap jujur dan mau memberi data apa adanya.

Aspek lain yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa informan yang

dipilih dan ditetapkan betul-betul memiliki pengalaman. Hal ini sesuai dengan

pendapat Nasution (1992) yang menyatakan bahwa informan haruslah orang-

51

Page 64: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

orang yang mempunyai banyak pengalaman tentang masalah yang berkaitan

dengan fokus penelitian.

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang menjadi instrument atau alat

pengumpulan data dan infomasi. Peneliti merupkan instrument kunci dalam

penelitian kualitatif (the researcher is the key instrument) (Sugiono: 2007).

Dalam usaha mengumpulkan data dan informasi di lapangan, peneliti kualitatif

menggunakan jenis kegiatan utama yaitu observasi dan interviu (dialog).

Kedua teknik ini oleh banyak para ahli dinamakan dengan “participant

onservation” atau observasi pastisipasi.

Guna mendapatkan data yang diharapkan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa teknik yang dianjurkan dalam pendekatan kualitatif

seperti diuraikan di bawah ini:

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dalam dua tahapan yaitu: 1) melalui

kegiatan observasi pendahuluan atau garnd tour, dan 2) hasil deskripsi

lanjutan yang dilakukan secara lebih mendalam dan terfokus sesuai dengan

pokok masalah yang diteliti. Alasan penggunaan metode ini adalah: 1)

observasi dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti baik dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, maupun perilaku lainnya, 2) observasi

memungkinkan peneliti untuk dapat mengidentifikasi apa yang dirasakan

dan dihayati oleh subyek penelitian, dan 3) observasi memungkinkan

52

Page 65: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama baik dari pihak peneliti

maupun dari subjek penelitian (Moleong, 2002).

Kegiatan observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi tak

berstruktur dan dilakukan berulang-ulang sampai memperoleh semua data

yang dibutuhkan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek diteliti. Menurut Bogdan dan

Taylor (1993: 31) penelitian kualitatif merupakan observasi partisipan yang

menuntut peneliti sendiri yang melakukan observasi atau menceburkan diri

dalam kehidupan masyarakat dan situasi tempat melakukan penelitian.

2. Wawancara

Selain teknik observasi yang dipaparkan di atas, penelitian ini juga

menggunakan teknik wawancara atau interviu. Menurut Esterberg (dalam

Sugiono, 2007: 317) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informais dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu. Wawancara yang

digunakan dapat berupa terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara

dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.

Menurut Lincoln dan Guba (1985: 266) tujuan wawancara adalah

untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisai,

perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Dalam wawancara

diusahakn menjalin hubungan yang harmonis, akrab, dan saling percaya

antara peneliti dengan informan untuk dapat menggali informasi yang

diperlukan. Menurut Miles dan Huberman (dalam Agustiar, 2002: 14-15)

53

Page 66: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

untuk menjaga suasana dengan informan agar selalu akrab dan santai,

wawancara dapat dilakukan dengan secara formal atau pun informal,

demikian pula dengan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara

disesuaikan dengan situasi (situasional).

Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang dianggap potensial,

dalam arti orang tersebut memiliki banyak informasi tentang keadaan dan

permasalahan yang sedang diteliti. (Faisal, 1990). Dalam hubungannya

dengan penelitian ini, orang yang dianggap penting memiliki potensi

memberi informasi adalah pengurus yayasan, kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, koordinator-koordinator bidang, kepala asrama dan Pembina

asrama, guru/instruktur, karyawan dan pegawai lapangan.

3. Studi Dokumentasi

Selain observasi dan wawancara, studi dokumentasi dapat digunakan

untuk melengkapi data penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Guba dan

Lincoln (dalam Moleong, 2002) yang menjelaskan bahwa dokumen pribadi

maupun dokumen resmi dapat digunakan sebagai sumber data yang

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan.

Selanjutnya Guba dan Lincoln menyatakan dokumen dapat berupa bahan

atau film. Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini untuk

melengkapi informasi yang diperoleh pada teknik observasi dan wawancara.

Ada pun informasi yang ingin dicari melalui studi dokumentasi antara

lain berkaitan dengan data guru dan karyawan, data siswa, dokumen

kurikulum, foto-foto sejarah, prestasi sekolah, data pengurus yayasan, data

54

Page 67: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

tentang inventaris dan fasilitas sekolah, data tentang peraturan dan tata

tertib, data alumni dan data lain yang relevan.

H. Validasi Data

Untuk menguji kevalidan data menurut Lincoln dan guba (1985) dan

Moleong (2002) ada beberapa cara: 1) perpanjangan keterlibatan, 2) ketekunan

pengamatan, 3) triangulasi (sumber, metode, peneliti dan teori), 4) pengecekan

responden, dan 5) penggalian data pada agen lainnya (kelompok sebaya, guru,

karyawan, alumni, masyarakat yang relevan dan siswa).

Pada penelitian ini, pengecekan validitas data dilakukan dengan teknik

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat dan analisi kasus negatif (negatif

case analysis). Ketiga teknik pengujian kesahihan data tersebut dijelaskan

sebagai berikut:

1. Teknik Triangulasi

Teknik triangulasi dilakukan sesuai dengan yang dikemukakan Denzin

(dalam Patton, 1987) yaitu teknik dengan sumber, metode dan teori.

Triangulasi dengan sumber yaitu pengujian kesahian data dengan

membandingkan informasi yang sama pada waktu dan alat yang berbeda.

Teknik ini dilakukan dengan: 1) membandingkan hasil pengamatan dan

wawancara, 2) membandingkan apa yang dikatakan aktor yang pertama

dengan apa yang dikatakan aktor kedua, 3) membandingkan informasi dari

responden dengan informasi yang bukan responden, dan 4) membandingkan

perspektif orang dalam dengan padangan orang luar, seperti orang tua murid

dan masyarakat sekitar. Teknik triangulasi dengan metode, dengan cara

55

Page 68: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan dan

dokumentasi. Triangulasi dengan teori, yaitu mencari dan mempelajari teori-

teori yang diperlukan untuk mendukung dan menginterpretasikan data.

Dalam penelitian ini, triangulasi dilakukan antara lain kepada kepala

sekolah, wakil kepala sekolah dan guru. Selain itu juga dilakukan triangulasi

kepada mantan pimpinan, alumni dan unsur pimpinan.

2. Dikusi dengan Teman Sejawat

Diskusi dengan teman sejawat dilakukan setelah mendapat informasi

dan data dari pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Diskusi untuk

pengujian kesahihan data. Data yang telah dikumpulkan didiskusikan

dengan teman-teman sesama unsur pimpinan INS, sesama guru, sesama

mahasiswa pascasarjana dan dosen pembimbing.

3. Analisi Kasus Negatif (Negatif Case Analysis)

Salah satu standar keabsahan data yang disarankan oleh Guba dan

Lincoln (1985: 307) adalah keterpecayaan (credibility). Analisi kasus

negatif merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keterpecayaan data

penelitian. Analisis kasus negatif sangat dibutuhkan untuk validasi data.

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dan mencari kasus atau keadaan

yang menyanggah temuan, menganalisis, mempelajari dan mengambil

kesimpulan.

I. Analisa Data

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian karena memungkinkan peneliti memberi makna terhadap data yang

56

Page 69: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dikumpulkan. Menganalisis data sejak awal harus dilakukan dengan tujuan

bahwa apabila data yang diperoleh masih belum memadai, maka sedini

mungkin dapat segera dilengkapi. Hal ini akan terus berlanjut sampai akhir

penelitian. Patton (1987) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses

mengatur data, mengorganisasikan data kedalam pola, kategori, satuan uraian

dasar.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat menganalisis data penelitian

ini, penulis mengikuti langkah-langkah yang disarankan oleh Miles dan

Huberman (1990) yaitu sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan

3) kesimpulan.

SKEMA TEKNIK ANALISIS DATA

PENGUMPULAN DATA

REDUKSI

DATA

PENYAJIAN

DATA

KESIMPULAN

57

Page 70: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

1. Reduksi Data

Data yang didapat harus segera direduksi agar tidak terlalu

bertumpuk-tumpuk, serta memudahkan dalam pencarian data dan

memudahkan dalam menyimpulkannya. Miles dan Huberman (1990)

mendefenisikan reduksi data sebagai suatu proses pemulihan, memfokuskan

pada penyederhanaan, pengabsahan dan transformasi data “mentah/kasar”

yang muncul dari catatan tertentu di lapangan. Reduksi data merupakan

bentuk analisis yang menajamkan, menonjolkan hal-hal yang penting,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan

mengorganisasikan data agar lebih sistematis, sehingga didapat kesimpulan

yang bermakna. Data yang telah direduksi akan dapat memberikan

gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses pemberian sekumpulan informasi

yang sudah disusun dimana memungkinkan untuk pencarian kesimpulan

dan pengambilan tindakan (Miles dan Huberman, 1990). Penyajian data

merupakan gambaran secara keseluruhan dari sekelompok data yang

diperoleh agar mudah dibaca secara menyeluruh. Penyajian data dapat

berupa matriks, grafik, jaringan kerja dan lainnya. Dengan adanya penyajian

data maka peneliti dapat memahami apa yang sedang terjadi dalam

penelitian dan apa yang dilakukan peneliti dalam mengantisipasinya.

3. Kesimpulan

58

Page 71: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Data awal yang berwujud kata-kata tulisan, tingkah laku sosial di

Kampus SMA INS Kayutanam yang didapat dari hasil observasi,

wawancara dan studi dokumentasi, kemudian diproses/dianalisis agar

menjadi data yang siap disajikan. Dari hasil proses dan analisis, data

disajikan untuk selanjutnya dibuat suatu kesimpulan hasil penelitian.

Kesimpulan pada awalnya masih longgar, namun kemudian meningkat

menjadi lebih rinci dan mendalam dengan bertambahnya data. Miles dan

Huberman (1990) menyatakan kesimpulan merupakan suatu konfigurasi

yang utuh.

59

Page 72: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Umum Penelitian

1. Sejarah Ringkas Berdirinya INS Kayutanam

INS Kayutanam didirikan oleh Engkoe Muhammad Sjafe’i pada

tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman,

Sumatera Barat. Pendirian perguruan ini merupakan wujud cita-cita besar

bangsa Indonesia sebagaimana yang terungkap dalam gubahan lagu

Indonesia Subur di tahun 1925. Dalam rangka mewujudkan cita-cita

tersebut Engkoe Muhammad Sjafe’i dikirim belajar ke negeri Belanda pada

tanggal 31 Mei 1922. Tanggal keberangkatan beliau ke negeri Belanda

inilah yang kemudian diperingati sebagai hari cita-cita INS Kayutanam. Dua

tahun menuntut ilmu di negeri Belanda, beliau kembali lagi ke Indonesia

dan mewujudkan cita-citanya dengan mendirikan perguruan INS di

Kayutanam.

Pada awal berdirinya perguruan INS Kayutanam, Sjafe’i

melaksanakan program pendidikannya dengan fasilitas yang sangat

sederhana. Yaitu mempergunakan sebuah rumah penduduk untuk mendidik

79 murid, yang merupakan anak buruh perusahaan kereta api. Murid duduk

di lantai beralaskan tikar dengan meja yang diambilkan dari bekas kaleng

minyak tanah. Setahun kemudian perguruan ini dipindahkan ke lokasi bekas

60

Page 73: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

kebun kopi dengan bangunan pondok yang beratapkan daun rumbia dan

berlantai tanah.

Membicarakan tokoh Engkoe Muhammad Sjafe’i tidak akan lengkap

tanpa membicarakan siapa beliau, dari mana asalnya dan sekaligus orang tua

beliau. Inyiak Ibrahim Marah Sutan dan Anduang Khalijah adalah orang tua

angkat sekaligus guru beliau.Engkoe Muhammad Sjafe’i, yang dilahirkan

oleh seorang Ibu yang bernama Sjafiah di daerah Sambas, Kalimantan

Barat, ayahnya telah meninggal pada saat beliau masih kanak-kanak.Sebagai

raknyat jelata yang miskin, Sjafe’i tidak mengenal dunia pendidikan sampai

ia ditemukan oleh Inyak Ibrahim Marah Sutan,seorang guru sekolah rendah

yang sedang ditugaskan di Sambas, Pontianak, Kalimantan Barat yang

berasal dari Padang, Sumatera Barat sekarang ini.

Inyiak Ibrahim Marah Sutan, setelah 5 tahun di padang, Marah Sutan

dipindahkan lagi ke Sukadana Lampung, 7 tahun kemudian dipindahkan

lagi ke Pontianak. Disinilah Marah Sutan menemukan Sjafe’i kecil selalu

mengintip dari celah dinding tadir di luar kelas. Ketika Marah Sutan sedang

menerangkan pembelajaran,ia memiliki kebiasaan bertanya kepada murid-

muridnya. Tidak jarang setiap pertanyaan yang diajukan jawabanya muncul

dari luar kelas dari seorang anak kecil, dekil dan kumal bertelanjang dada

yang memiliki bola mata bundar yang memancarkan sinar kecerdasan.Dia

tidak lain adalah Sjafei’i kecil, yang kemudian diambil sebagai anak angkat

oleh Marah Sutan dan Anduang Chalidjah.

61

Page 74: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Setahun kemudian dari lokasi bekas kebun kopi tersebut lokasi

dipindahkan lagi ke sebidang tanah seluas 1 Ha yang disewa.Secara

berangsur dibangun fasilitas yang sederhana baratap daun rumbia, dinding

tadir dan lantai tanah. Bangunan terdiri dari 7 ruang belajar, 4 ruang

bengkel, 1 kantor, 1 aula serbaguna, 1 pesanggerahan beratap seng dan

berdinding kayu. Sedangkan kediaman Engkoe Mohammad sjafe’i bersama

orang tua angkatnya berupa pondok yang tidak lebih bagus dari ruang

belajar. Tahun 1937 INS meluluskan murid angkatan pertama yang telah

menempuh pendidikan 7 tahun pada tingkat rendah dan 4 tahun pada tingkat

menengah.

Mulai tahun 1937 tersebut, lokasi sekolah dipindahkan lagi ke desa

palabiahan (sekitar 1,5 km) dari pasar kayutanam dengan menempati 18 Ha

lahan. Di lokasi ini dibangun fasilitas pendidikan yang lebih baik, berlantai

semen, berdinding papan dan beratap seng. Bangunan terdiri dari 2 asrama 4

rumah guru, 7 ruang belajar, 6 bengkel kerja, 1 ruang kesenian serbaguna, 1

toko koperasi, 1 kantin, 1 lapangan sepakbola, 1 lapangan tenis, 1 kolam

renang dan lain-lain. Murid-murid berdatangan dari seluruh Sumatra dan

beberapa orang dari jawa dan Kalimantan.

Dengan kondisi fasilitas yang hampir lengkap tersebut INS

diwakafkan kepada rakyat Indonesia dengan Akta Notaris Raden Kadiman

tertanggal 31 oktober 1939. Kepengurusan Badan Wakaf langsung dipimpin

oleh Engkoe Mohammad Sjafe’i dengan anggota Mr. Abubakar Djaar, dr.

Rasidin dan beberapa orang guru. Engkoe Mohammad Sjafe’i memimpin

62

Page 75: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Ruang Pendidik INS Kayutanam sampai akhir hayatnya. Beliau meninggal

dunia tanggal 5 maret 1969 di Jakarta dalam usia 74 tahun dan dimakamkan

di tengah kampus INS Kayutanam. Sampai pada akhir penjajahan Belanda

INS telah meluluskan 6 Ankatan yang terdiri dari 10 kelas.

Pada masa pendudukan Jepang situasi murid-murid menurun drastis

karna murid pulang ke daerahnya masing-masing. Berbagai fasilitas yang

tidak lagi berfungsi digunakan sebagai penampungan pelatihan pemuda

untuk pasukan bela negeri. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia 1945, INS dibangun lagi dengan program pendidikan guru dengan

nama Sekolah Guru Revolusioner (SGRI). Program ini lahir atas dasar

pemikiran bahwa jumlah sekolah akan bertambah banyak dengan cepat.

Karenanya perlu disiapkan guru yang menghayati fungsi dan arti

kemerdekaan. Namun pada Agresi Belanda Kedua tahun 1948, seluruh

kampus INS dibakar habis oleh TNI sebagai taktik bumi hangus agar tidak

sampai dimanfaatkan musuh.

Sesudah perang mempertahankan kemerdekaan maka pada tahun 1952

kampus INS dibangun kembali dengan melaksanakan program pendidikan

guru bantu atas bantuan pemerintah. Programnya dikenal dengan nama SGB

(Sekolah Guru B) istimewa yang mendirikan pendidikan tambahan

pekerjaan tangan. Seluruh siswa (laki-laki dan perempuan) diasramakan.

Akan tetapi pada masa peristiwa PRRI kampus INS hancur lagi oleh bumi

angkat.

63

Page 76: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Selanjutnya pada tanggal 31 Oktober 1967 INS dibangun kembali

oleh Engkoe Muhammad Sjafe’i.berawal dengan bangunan 2 lokal darurat

dan satu pondok untuk bengkel kerajinan tangan. Setelah Engkoe

Muhammad Sjafe’i wafat tahun 1969 kepemimpinan INS dilanjutkan oleh

Engkoe Abdul Hamid, guru yang telah mulai mengajar di INS sejak tahun

1935 dan pernah melanjutkan studi ke Michigan University Amerika Serikat

tahun 1955. Pada masa kepemimpinan Engkoe Abdul Hamid fasilitas

pendidikan berkembang dengan demikian pesat oleh bantuan berbagai

pihak, antara lain Hasjim Ning, Novib dari Belanda dan Bustanul Arifin,

SH.

Pada tanggal 20 Agustus 1991 Engkoe Abdul Hamid meninggal dan

dikebumikan di Jakarta. Jabatan yang diserahkan oleh rapat pengurus badan

wakaf kepada Bapak Bustanul Arifin, SH. dengan perubahan dan

penambahan personalia pengurus yayasan.

Pada saat pimpinan Yayasan Badan Wakaf dipegang oleh Bapak Ir. H.

Azwar Anas, muncullah gagasan untuk melakukan revitalisasi konsep

Engkoe Mohammad Sjafe’i sesuai zaman kekinian dan tuntutan masa depan

yang semakin kompetitif. Tepat tanggal 7 Mei 2007 diapungkanlah Institut

Talenta Indonesia Kayutanam di Kayutanam, Padang Pariaman Sumatera

Barat. Pendidikan INS Kayutanam dilengkapi dengan kurikulum sendiri

(KTSP) yang bernama Kurikulum Berbasis Talenta. Besar harapan Institut

Talenta Indonesia INS Kayutanam pada tahun 2002 akan menjadi

benchmark pendidikan Nasional Indonesia. Munculnya gagasan Institut

64

Page 77: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Talenta Indonesia sebagai revitalisasi konsep Engkoe Mohammad Sjafe’i

sesuai zaman kekinian tidak terlepas dari gagasan Bapak Prof. Dr. Farid

Anfas Moeloek yang ikut bergabung dengan kepengurusan Yayasan Badan

Wakaf periode ini dengan posisi sebagai wakil ketua yayasan.

Pada periode sekarang yang menjadi pengurus Yayasan Badan Wakaf

INS Kayutanam dipimpin oleh Prof. Dr. Fasli Jalal, P.Hd, dengan Drs. H.

Suherman Saleh. Dt. Majo Indo Nan Sati, sebagai Ketua Umum/Pengurus

harian, sedangkan yang diamanahkan untuk mengepalai roda pendidikan

dipercayakan kepada Drs. H. Henrizal ( kepala sekolah).

2. Visi dan Misi

a. Visi

MENJADI RUANG PENDIDIKAN TERBAIK DI INDONESIA

b. Misi

1. Mengembangkan potensi anak didik agar berakhlak mulia.

2. Mendidik dan mengembangkan kecerdasan menyeluruh perserta didik

sehingga mampu berpikir logis, sitematis, kritis dan analitis.

3. Menyalurkan dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai

denganbakat dan minatnya.

4. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship.

3. Kondisi Fisik Sekolah

INS Kayutanam dibangun di atas lahan lebih kurang 18 Ha. Di

komplek kampus ini dibangun sejumlah sarana dan prasarana pendidikan

guna menunjang proses belajar mengajar dengan harapan tujuan pendidikan

65

Page 78: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dapat dicapai semaksimal mungkin. Secara fisik sekolah memiliki fasilitas

pendidikan yang relatif memadai dengan letak yang strategis dan kampus

yang nyaman (jauh dari kebisingan) yang sangat cocok untuk lingkungan

pendidikan. Kampus berada di Jalan Lintas Sumatera dan mudah diakses

dari berbagai pusat kabupaten kota di Sumatera Barat.Seluruh sarana

prasarana yang dibangun dipergunakan semaksimal mungkin bagi

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan terutama dalam mengakomodasi

pendidikan yang sesuai dengan bakat siswa.Upaya meningkatkan jumlah

dan kualitas sarana dan prasarana pun terus dilakukan oleh pihak sekolah

dan yayasan walaupun dengan kemampuan yang terbatas.

Adapun sarana dan prasaran yang dimiliki oleh INS Kayutanam ini adalah:

a. Ruang belajar akademik sebanyak 13 kelas, terdiri dari 9 kelas berukuran

9 m x 8 m dan 4 kelas berukuran 9 m x 7 m.

b. Satu buah ruang majelis guru dengan ukuran 11 m x 10 m.

c. Satu buah bangunan pustaka yang dibangun terpisah dengan gedung

akademik dan berdampingan dengan kantor majelis guru. Bangunan ini

berukuran 15 m x 14 m dengan dilengkapi ruang baca, tempat diskusi

dan sejumlah koleksi buku-buku.

d. Dua buah laboratorium yang terdiri dari labor teknologi informatika

komputer. Labor MIPA berada di sebelah timur dengan bangunan

terpisah berukuran 15 m x 10 m. Labor computer berada di sebelah barat

ruang majelis guru berukuran 20 m x 10 m. Di labor ini tersedia layanan

internet gratis yang dapat diakses siswa, guru dan karyawan.

66

Page 79: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

e. Delapan buah ruang keterampilan/workshop. Kedelapan ruang tersebut

adalah sebagai berikut: satu buah ruang keterampilan teknik kayu

berukuran 21 m x 9 m, satu ruang otomotif, satu ruang desain grafis, satu

ruang elektronika, satu ruang seni ukir, satu ruang keramik, satu ruang

kerajinan tangan masing-masing berukuran 16,5 m x 9 m.

f. Tiga ruang sanggar terdiri dari ruang lukis, ruang pencak silat dengan

ukuran masing-masing 16,5m x 9 m dan satu ruang sastra/jurnalistik

berukuran 9 m x 6 m.

g. Satu buah gedung utama berlantai dua. Gedung ini diberi nama gedung

Engkoe Mohammad Sjafe’i. Di gedung ini terdapat kantor pengurus

yayasan, direktur pendidikan dan manajemen. Selain itu di gedung ini

dipusatkan kegiatan administrasi dan tata usaha. Gedung utama ini

dibangun di bahagian selatan kampus agak ke timur berukuran 16 m x 14

m.

h. Satu buah masjid di tengah kampus. Masjid ini merupakan sarana utama

untuk ibadah dan penyelenggaraan pendidikan akhlak mulia. Masjid ini

diberi nama Masjid Moh. Natsir yang baru saja direnovasi. Masjid

berukuran 20 m x 10 m dan mampu menampung 500 jemaah.

i. Satu buah ruang pameran kreativitas siswa dan pusat dokumentasi

sejarah ruang Pendidik INS Kayutanam. Ruang ini berisi karya-karya

terbaik siswa, guru dan alumni. Selain itu di ruangan ini dipajang

dokumentasi sejarah Ruang Pendidik INS Kayutanam. Ruang ini

berukuran 24m x 10m.

67

Page 80: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

j. Dua buah ruangan serbaguna dan penyelenggaraan diklat. Satu berada

di depan kampus bersebelahan dengan ruang pameran yang berukuran

sama dengan ruang pameran. Sedangkan satu buah lagi berada di

bahagian kampus tepatnya berdampingan dengan ruang makan dan

asrama siswa. Ruang ini biasa digunakan untuk pelatihan LPJ CPNS dan

kegiatan resmi lainnya. Ruangan berukuran 24 m x 11 m dan dapat

menampung 159 orang undangan.

k. Dua buah ruang makan siswa. Satu ruang makan putra dan ruang makan

putri. Ruang makan putra dapat menampung 150 orang siswa dan ruang

makan putri dapat menampung 75 orang siswi.

l. Lima buah asrama terdiri dari asrama putra dan asrama putri. Dua buah

asrama putara terdiri dari asrama F dan asrama G. Sedangkan asrama

putrid terdiri dari asrama A, dan Asrama B.

m. Satu buah asrama diklat dan atau penyewaan. Asrama ini dapat

menampung 50 orang tamu yang biasanya mengikuti diklat di INS

Kayutanam.

n. Satu buah wisma tamu dan empat kamar ber-AC. Biasanya disewakan

untuk kepentingan diklat dan atau acara lainnya.

o. Perumahan guru terdiri dari tiga rumah pimpinan, satu unit rumah

petak/asrama guru dengan sebelas ruang hunian. Selain itu terdapat 10

rumah guru dan karyawan lainya yang tersebar di seluruh bahagian

kampus. ukuran rumah ini diantara 10m x6m dan 11m x7 m setiap rumah

68

Page 81: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

difasilitasi dengan air, listrik dan peralatan lain seperti kasur, dipan,

almari, dan lain-lain.

p. Lapangan olahraga, terdiri dari lapangan volley ball, lapangan takraw,

lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan tenis

meja, kolam renang.

q. Satu buah amphi teater. Berupa arena teater terbuka dengan daya

tampung penonton 500 orang selain itu terdapat pula satu buah arena

terbuka bekas tugu Indonesia subur. Arena ini sering dipergunakan oleh

para siswa sebagai tempat latihan seni tari dan atau acara pertunjukan

lainnya.

r. Satu buah kantin, terletak di sebelah kolamikan sebelah barat kampus di

depan rumah dinas pimpinan.

s. Satu buah ruang pembinaan akhlak mulia dan penerimaan tamu orang tua

atau wali siswa. Ruangan ini berada di sebelah Asrama F yang di huni

oleh siswa putra.

t. Dua uni mesin ginset diesel. Satu unit untuk pembangkit listrik

cadangan dan satu lagi untuk mesin air .

u. Empat buah mobil terdir dari satu unit bus sekola, dua unit ini bus kijang

super dan satu unit mobil pick up (kijang komando).

v. Tujuh buah kolam ikan yang di gunakan untuk pembibitan dan

pemeliharaan.

w. Selain itu sekolah ini juga memiliki satu buah mesin bajak, satu buah

fotokopi dan tiga buah mesin potong rumput.

69

Page 82: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

4. Gambaran Umum Aktivitas Siswa

INS Kayutanam menerapkan sistem boarding school dan full day

school. Peserta didik ada yang tinggal di asrama dan sebagian ada yang

tinggal dengan orang tua mereka di sekitar lingkungan sekolah. Bagi peserta

didik yang tinggal di asrama memiliki kegiatan yang diatur mulai dari

bangun tidur sampai mereka tidur kembali. Peserta didik yang tinggal di

rumah orang tuanya mengikuti kegiatan semenjak pukul 06.45 WIB sampai

pukul 18.00 WIB.

Untuk kegiatan keseharian peserta didik diatur sedemikian rupa

sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Aktivitas di maksud

merupakan implementasi dari integritas pelaksanaan pendidikan INS secara

terpadu. Kegiatan keseharian peserta didik dapatb dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 1.Gambaran Aktivitas Siswa INS Kayutanam

KEGIATAN KESEHARIAN SISWA

No Waktu Kegiatan Tempat Ket

1 04.30-04.45 Bangun sholat subuh Mesjid

2 05.30-06.00 Senam pagi Lapangan

3 06.00-06.45 Persiapan akademis Asrama

4 06.45-07.00 Makan pagi Ruang makan

5 07.00-07.15 Apel pagi Tempat apel

6 07.15-12.25 Proses akademis Local akademis

7 12.25-12.45 Sholat zuhur Mesjid

8 12.45-1300 Makan siang Ruang makan

9 13.00-13.30 Persiapan apel siang Asrama

70

Page 83: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

10 13.30-13.45 Apel siang Tempat apel

11 13.45-15.45 Proses kreatifitas Bengkel/sanggar

12 15.45-18.00 Olah raga/persiapan sholat

magrib

Lapangan olah

raga dan asrama

13 18.00-19.15 Sholat magrib dan ceramah Mesjid

14 19.15-20.00 Makan malam Ruang makan

15 20.00-21.00 Pembelajaran AKM Mesjid

16 21.00-22.00 Belajar mandiri Asrama

17 22.00-04.30 Istirahat/tidur malam Asrama

Kegiatan ini merupakan jadwal keseharian peserta didik kecuali hari

Jum’at dan Minggu. Pada hari Minggu seluruh kegiatan tersruktur

ditiadakan dan biasanya diisi dengan kegiatan kebersihan di asrama ataupun

di sekitar kampus. Sedangkan untuk hari jum’at kegiatan disesuaikan

dengan waktu sholat jum’at, namun kegiatan sanggar dan keterampilan tetap

dilaksanakan sejak pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

5. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi INS Kayutanam disusun sesuai dengan bidang-

bidang dan pembagian tugas yang ada di lingkungan INS Kayutanam.

Stuktur tersebut menggambarkan posisi dan pembagian tugas dalam

melaksanakan pendidikan. Struktur ini mengambarkan Ruang Pendidik INS

Kayutanam sebagai sebuah lembaga yang terdiri dari bagian-bagian yang

memiliki hubungan kerjasama yang jelas dalam rangka mencapai tujuan

organisasi secara efektif dan efisien.

71

Page 84: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Tabel .2 Stuktur Organisasi SMA INS Kayutanam

6. Sistem Pendidikan INS Kayutanam

Sistim pendidikan INS Kayutanam merupakan integrasi tiga bidang

pendidikan yakni hati, otak dan tangan. Sebagai suatu lembaga pendidikan

maka INS Kayutanam memiliki berbagai komponen pendidikan yang terdiri

dari :

a. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan di INS Kayutanam antara lain adalah agar peserta

didik mampu:

KOMITE KEPSEK DU/DI

Wakil

Sarana/Humas

Koord.

Kewirausahaan

Koord.

Perpustakaan

Bag.Umum

Perlengkapan

Pokja Sarana

Koord.IT

Wakil Kesiswaan

Pembina OSIS

Pembina Asrama

Pokja Kesiswaan

Wakil Kurikulum

Koord.

Ket/Sanggar

Wali Kelas

Koord.

Akademis

KTU

ADM./Keuangan

Karyawan Lapangan

SISWA

72

Page 85: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

a. Menumbuhkembangkan budi pekerti dan akhlak mulia (sesuai ajaran

agama, etika dan moral)

b. Menumbuhkembangkan kemerdekaan berfikir (aktif-kreatif) yang

melahirkan kreatifitas.

c. Mengembangan ilmu pengetrahuan dan bakat sebagai rahmat Tuhan

dan potensi diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemajuan

zaman.

d. Menanamkan rasa percaya diri, kemandirian dan entrepreneurship.

e. Menumbuhkembangkan etos kerja/unjuk kerja yang tinggi.

Perangkat untuk mencapai tujuan itu tidak lain menjadikan manusi

memiliki otok yang cerdas, mental yang kuat dan budi luhur serta

kemauan dan ketangkasan yang terampil serta etos kerja yang tinggi.

Bangsa yang memiliki etos kerja akan dapat akan dapat menjadi bangsa

yang dinamis, aktif, kreatif dan produktif sebagaimana yang dimiliki oleh

budaya bangsa yang maju. Untuk itu setiap tamatan INS harus memiliki

etos kerja yang tinggi.

b. Program pendidikan

Program pendidikan INS terbagai kepada beberapa bagianatau

bidang yaitu program pendidikan akademis, keterampilan, ekstra

kurikuler, sanggar dan AKM ( kegiatan keagamaan di mesjid). Agar

dapat difahami selanjutnya akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut:

1. Program Pendidikan Akademis

73

Page 86: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Program pendidikan akademis menerapkan kurikulum resmi

pendidikan pemerintah yakni KTSP, yang pelaksanaannya di INS

disamakan dengan pendidikan SMA umum lainnya. Kegiatan

akademis diloaksanakan dari pukul 06-45 WIB sampai dengan pukul

12.20 WIB yang biasanya diakiri dengan pelaksanaan sholat zuhur

berjamaah. Untuk tahun ajaran 2012-2013 tercatat hanya 85 orang

peserta didik yang belajar di INS Kayutanam.Jumlah tersebut terdiri

dari 6 rombongan belajar (rombel). Kelas X (istilah INS RD IV)

terdiri dari 2 rombel, kelas XI (RD V) terdiri dari 2 rombel dan kelas

XII (RD VI) terdiri dari 2 rombel.

2. Program Keterampilan (Kreatifitas)

Program keterampilan di INS Kayutanam terdiri dari 3 bagian

yakni keterampilan di bengkel, pendidikan sanggar dan kegiatan olah

raga. Dari delapan bengkel saat ini yang aktif untuk kegiatan

pendidikan hanya tiga bengkel, yakni bengkel las, elektro dan

anyaman.

3. Pendidikan Sanggar

Dalam pendidkan sanggar yang berjalan di INS Kayutanam saat

sekarang ini terdiri dari sanggar tari, sanggar musik, sanggar sastra,

sanggar teater, jurnalistik dan pencak silat, serta musikalisasi puisi.

Kegiatan pembelajaran keterampilan dan sanggar dilaksanakan

selama lima hari yaitu dari hari senin sampai hari jum’at. Kegiatan

dimulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

74

Page 87: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Dalam pendidikan INS Kayutanam, pendidkan keterampilan dan

sanggar adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pada sekolah kejuruan umum pendidikan bertujuan/wawasan produk,

sementara di INS keterampilan adalah keterampilan proses. Sebagai

alat pendidikan maka proses yang dialami peserta didik dalam

melaksanakan pembelavjaran yang diutamakan.

4. Program Kerohanian

Program pendidikan kerohanian/akhlak mulia di INS

Kayutanam mencakup pendidikan agama, etika/moral, olah rasa dan

estetika, kehidupan asrama, ibadah rutin di mesjid, kepedulian dan

pengabdian masyarakat. Pelaksanaanya selain pendidikan agama,

etika, olah rasa dan estetika dilakukan juga dalam bentuk pelatihan,

bakti kampus dan pemberian materi khusus seperti mengaji Al-

Qur’an, akhlak, hafalan zikir dan do’a, penyelenggaraan jenazah,

latihan kepemimpinan islam, pengabdian langsung ke masyarakat,

kepemimpinan di asrama, solidaritas dan kepekaan sosial, menghargai

beda pendapat, bersikap sabar, syukur, ikhlas, beretos kerja, optimis

dan nilai-nilai universal lainnya.

c. Kurikulum

Kurikulum INS Kayutanam merupakan gabuangan dan integritas

pendidikan hati, otak dan tangan. Dalam pelaksanaan pendidikan maka

kurikulum yang diterapkan di INS Kayutanam adalah merupakan

gabungan antara pendidikan umum dan kejuruan dengan takaran

75

Page 88: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

proporsional, namun dalam pelaksanaannya di sesuaikan dengan kondisi

sekolah pada saat itu. Engku Muhammad Sjafe’i dalam melaksankan

proses pembelajaran sangat memberatkan supaya anak didik selalu

menjadi subjek pendidikan. Dalam hal tersebut peserta didik harus dibuat

aktif dan guru berfungsi sebagai pendorong dan fasilitator, yang dalam

istilah dikenal dengan ungkapan student centred bukan teacher centred.

Berikut adalah merupakan kurikulum dan sasaran pendidkan INS

Kayutanam.

Tabel 3. Kurikulum dan sasaran pendiikan INS Kayutanam

No Kurikulum Materi Kurikulum Sasaran Pendidikan

1

Akademik

Ilmu pasti/alam

Ilmu Pengetahuan

Sosial

Budaya dan Bahasa

Moral/Pancasila

Berfikir

logis,sistematis,diale

ktis

Menguatkan ingatan,

meluaskan wawasan

Melahirkan

komunikasi, etika

dan meluaskan

wawasan

Menanam kesadaran

dan kepedulian

2 Kerohanian Agama/Etika

Seni

Olah Raga

Takwa dan berakhlak

khalifah tuhan di

bumi, berwatak dan

toleran pada beda

pendapat

Aktif kreatif dan

estetis. Bersikap

komonikasi, toleran

pada beda pendapat

Jasmani sehat dan

kuat, berani dan

percaya diri. Tabah

dan Ulet. Berdisiplin

dan kooperatif.

Kompetitif dan

76

Page 89: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

sportif

3 Keterampilan/

Kreativitas

Aneka teknik, keramik,

ukir, kerajinan tangan

dan desain grafis

Membangun etos

kerja, rajin, terampil,

hemat, cerdas dan

produktif. Berwatak

pengusaha dan

percaya diri

d. Guru/Pendidik

Dalam pemahaman INS, yang dimaksud dengan guru/pendidik

adalah semua yang melakukan proses pembelajaran pembinaan dan

pelatihan kepada peserta didik yang sedang menempa diri belajar di INS

Kayutanam. Pendidik yang dimaksudkan terdiri dari guru-guru

akademik, Pembina asrama dean guru bidang lainnya (sanggar,

keterampilan, ekskul, olah raga dan unit-unit kegiatan lainnya).

Guru yang diharapkan untuk mengajar di INS harus memahami konsep

pendidkan INS sendiri, karena merekalah yang akan mendidik anak-anak INS

untuk dapat mencapai sasaran pendidikan yang telah digariskan oleh

pendirinya. Dalam pelaksanaan pendidikan, INS memiliki empat kelompok

guru sesuai dengan masing-masing bidang yang ada. Guru akademik adalah

guru yang mengajar sesuai dengan pendidikan SMA dengan kurikulum

Nasional. Guru keterampilan adalah guru yang mengajar di bengkel dan

sanggar kegiatan. Pembina Asrama dan guru kegiatan AKM terdiri dari guru

yang berlatar belakang agama, dan terdapat juga guru yang berlatar belakang

seni dan olah raga.

77

Page 90: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Dalam lampiran berikut disajikan daftar nama guru, pembina dan

karyawan INS Kayutanam tahun ajaran 2012-2013 (kondisi bulan September

2013).

Lampiran 1.Daftar nama guru INS Kayutanam

NO NAMA BIDANG STUDI TEMPAT,TGL,LAHIR PENDIDIKAN

FORMAL

Guru Tetap Yayasan

1 Agusman,A.Md Kewarganegaraan Kep. Ilalang 29 Agustus 1962 DIII. A.III IKIP

PMP 1987

2 Dra.Yulismar Bahasa Indonesia

PadangPariaman

10 Mei 1966 S1/A.IV FKIP UBH

Bhs dan Sastra 1992

3 Drs.Yasrizal Ibadah, Otomotif Kuran-Kuran 26 Nov 1963

S1 IAIN Bandung

Dakwah 1990/A IV

PAI 2009.

4 Dra.Jusmaini Sejarah Lubuk Alung 7 Maret 1967

S1 A.IV STKIP

Sejarah 1991

5 Erlina

Ernawati,S.Pd Bahasa Indonesia Padang 1 Juli 1959

S1 A.IV STKIP Bhs

Indonesia 1994

6 Arif Yanti,S.Pd Kimia Pariaman 4 April 1978 S1 A.IV UNP

Kimia 2004

7 Ilhamsyah,S.Pd TIK Talu 26 Agustus 1980 S1 A.IV UNP

Elektro 2005

8 Dalfina,S.Pd Kriya Padang Bukik 10 Februari 1973 S1 A.IV UNP Seni

Rupa 1999

9 Yusra Dewi,S.Pd Disain, Lukis Padang 3 April 1975 S1 A.IV UNP Seni

Rupa 2003

10 Ummul

Kher,S.PdI Agama Pariaman 27 Mei 1979

S1 IAIN Imam B

Padang 2006

11 Drs.Z.Bachtiar

Said Silat Pariaman 5 Februari 1950

S1 Pend.Bhs & Seni

UBH Padang 1986

12 Muharni,S.Pd Ekonomi Padang 14 Oktober 1984 S1 A.IV Ekonomi

UNP 2008

Guru Honor

1 Giva Novita,S.HI Bahasa Arab Kayutanam 18 Agustus 1983 S1/IAIN Imam

Bonjol Padang 2005

2 Yefrizal Teknik Kayu Bukittinggi 17 November 1968 SMSR Padang

3 Zulhayadi,S.Hum Bahasa Jepang Jambi 23 September 1981 S1/A.IV.Bhs.Jepang

78

Page 91: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

UBH Padang 2009

4 Zulfiandri,S.Pd Olah Raga Sicincin 4 Juni 1984 S1.A.IV Penjaskes

UNP 2010

5 Fatria Ulfah,S.Pd Bahasa Inggris Pakandangan 15 Mai 1986 S1 Pend.Bhs.Inggris

UNP 2009

6 Fira Harmi,S.Pd Geografi Sicincin 13 April 1986 S1 A.IV Geografi

UNP 2009

7 Darvis Maizi,

S.Pd Musik Kayutanam 16 Januari 1969

S1 A.IV

Pend.Sendratasik

UNP 1998

8 Reni Fatma

Yunita,S.Pd Fisika Lubuk Alung 7 Juni 1986

S1.Pend.Fisika

UNP 2010

9 Oktris

Iriyanto,S.Pd Elektronika Bandung 20 Oktober 1984

S1.A.IV Pend.TIK

UNP 2012

10 Dra.Susilawati Matematika Padang

Pariaman 12 Desember 1966

S1 A.IV

Pend.Matematika

1992

11 Gusti Fitra Bodi Keramik Padang 22 Agustus 1985 SMAN 1 Sicincin

2003

12 Rosnita,S.Pd Sosiologi Kinali 18 Mei 1987

S1A.IV

Pend.Sosiologi

UNP 2011

13 Noni Selvia,S.Pd Matematika Rangkas

Bitung 29 Desember 1988

S1 A.IV

Pend.Matematika

UNP 2011

14 Yessy Mawar Bahasa Inggris Titian Panjang 13 Agustus 1982 Mahasiswa STKIP

Lbk Alung

15 Yusnimar,S.Pd Ekonomi Padang

Panjang 8 Mei 1961

IKIP Padang

Ketrampilan Jasa

1984

16 Dra.Watniati Kewarganegaraan Sicincin 29 Juli 1969

STKIP Dharma

Bakti Lb.Alung

1992

17 Dra.Afrita

Wahyuni Sejarah Padang 16 April 1966

IKIP Padang Pend.

Sejarah 1989

18 Masril,S.Pd Seni Ukir Pandai Sikek 8 Januari 1972

IKIP Padang

Pend.Seni Rupa

1998

Guru PNS

1 Drs. H. Hendrizal Sosiologi Lintau 10 Februari 1963 S1/A.IV Geografi

IKIP Padang 1988

2

Nilawati,A.Md Matematika Padang 13 Desember 1968

D III/A.III STKIP

PGRI Matematika

1993

3 Drs.Rusman Can Teknik Las Nanggalo 1 Januari 1960 SI/A.IV IKIP

79

Page 92: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Padang PT.Mesin

1986

4 Rismawati,S.Pd Biologi Kp.Guci 11 Agustus 1971

SI/A.IV IKIP

Padang Biologi

1999

5 Tasrif,S.Pd Fisika Sibolga 27 Nov 1970 SI/A.IV IKIP Fisika

1995

6 Drs.Ali Munir Kimia Sicincin

Pd.Prm 18 Juli 1967

SI/A.IV IKIP

Padang Kimia 1990

7 M.Nasir,S.Pd Biologi Salisikan 6 Mai 1976 SI/A.IV UNP

Biologi 2002

Karyawan Tetap

1 Muslim Arbi Kebersihan

Lapangan Kayutanam 1 Januari 1949 SMA RP INS 1972

2 Yuniarti Ka.TU Kayutanam 26 Juni 1969 SMEA Akuntansi

Pdg Panjang 1989

3 Farida Adm.Kesiswaan Kepala

Hilalang 25 Mai 1968 SMKI Padang 1989

4 Bustami Perlengkapan Palangki 21 Agustus 1977 SMA RP INS 1996

5 Jaruni Kebersihan

Lapangan Kayutanam Maret 1949 SD

6 Heriyanto Satpam Pariaman 22 Nov 1968 SMA 1987

7 Ajun Marlis Bgn.Listrik & Air Kayutanam 1977 SA

8 Jufri Satpam Kayutanam 28 Februari 1971 SMA INS 1991

9 Idris Kebersihan

Lapangan Kayutanam 4 Maret 1967 SD

10 Nono Putra Satpam Tarok 30 September 1978 STM 1997

11 Aprizal Kebersihan

Lapangan Padang Panjang 20 Juni 1980 SD

12 Rina

Monalisa,A.Md

Adm.Surat

Menyurat Padang 29 Mei 1976

D III Politeknik

UNAND Padang

1998

13 Delfida Adm.Kesiswaan Koto Baru 16 September 1984 SMA 2003

14 Epi Bahari Bendahara Kurai Taji 4 Mai 1987 SMK Pariaman

2005

15 Fia Suswati,S.Sn Teater Paninjauan 19 September 1980 S1 Seni Teater STSI

Pdg Panjang 2007

16 Yusmerita

Nora,S.SosI BK Padang Panjang 8 April 1986

S1 Bim.Peny.Islam

IAIN Im.Bonjol

2009

17 Afifah Asra,S.Pd Pembina Putri Padang Luar 31 Oktober 1988

S1 Ekonomi

Akuntansi UNP

2011

80

Page 93: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

e. Siswa

Siswa yang belajar di INS Kayutanam terdiri dari siswa laki-laki

dan siswa perempuan. Jumlah siswa yang terdaftar (kondisi sptember

2013) adalah 91 orang. Terdiri dari 44 orang siswa laki-laki dan 47 orang

siswa perempuan. Para siswa sebagian besar tinggal di asrama dan

sebanyak 7 orang tinggal di rumah orangnya di sekitar INS kayutanam.

Data peserta didik yang belajar di INS Kayutanam, dapat dilihat

dari lampiran 2 di bawah ini :

Lampiran 2. Data Jumlah peserta didik per tahun

di INS Kayutanam

No Tahun

Pelajaran

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

R L P J R L P J R L P J R L P J

1 2002-

2003

3 3

4

5

1

85 - - - - - - - - 3 34 51 85

2 2003-

2004

2 2

2

1

6

38 2 2

1

4

3

64 - - - - 4 43 59 10

2

3 2004-

2005

1 1

7

9 26 2 1

6

1

9

35 2 2

0

4

3

63 6 53 71 12

4

4 2005-

2006

2 2

3

2

0

43 2 1

6

1

0

26 2 1

5

1

5

30 6 54 45 99

5 2006- 2 2 1 38 2 1 1 37 2 1 1 25 6 54 46 10

18 Masril Syah,

S.SosI Pembina Putra Kepala Hilalang 7 Mai 1964

S1 Bhs Arab

STAIN Bt.Sangkar

2002

Karyawan Honor

1 Desmarni Kebersihan

Gedung Padang 22 Desember 1981 SMP

2 Pujiono Kebersihan

Lapangan Kayutanam 19 Juli 1984 SD

3 Roza Kebersihan

Gedung Palabihan 5 September 1990 SD

4 Loven Ritos Lapangan Painan 20 November 1973 SMA

5 Sumara (Omay) Lapangan Bandung 14 Maret 1972 SMP

81

Page 94: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

2007 1 7 8 9 5 0 0

6 2007-

2008

6 6

0

8

9

14

9

2 1

7

1

4

31 2 1

4

1

8

32 1

0

91 12

1

21

2

7 2008-

2009

3 4

6

4

6

92 5 5

3

8

8

14

1

2 1

7

1

4

31 1

0

11

5

14

8

26

3

8 2009-

2010

2 2

8

3

1

59 3 2

2

3

8

60 5 4

1

8

4

12

5

1

0

91 15

3

24

4

9 2010-

2011

4 4

1

4

8

89 2 2

1

2

6

47 3 2

0

3

7

57 9 82 11

1

19

3

10 2011-

2012

2 1

7

2

6

43 4 3

9

4

8

87 2 2

1

2

5

46 8 77 99 17

6

11 2012-

2013

2 1

6

1

3

29 2 1

5

2

1

36 4 3

7

4

8

85 8 68 82 15

0

Jumlah siswa yang menamatkan studinya di INS Kayutanam dapat

dilihat dari lampiran 3 berikut ini.

Lampiran 3. Kondisi Tamatan Per Program Studi

No Tahun

Pelajaran

IPA IPS JUMLAH %

P L R P L R P L R

1 2002-2003 - - - - - - - - - -

2 2003-2004 - - - - - - - - - -

3 2004-2005 21 20 6,35 42 34 5,89 63 54 6,12 98.41

4 2005-2006 15 15 7,29 15 11 6,29 30 26 6,79 96,67

5 2006-2007 12 12 7,92 11 11 6,68 23 23 7,30 100

6 2007-2008 17 17 7,57 15 14 6,49 32 31 7,03 93,75

7 2008-2009 12 12 7,35 19 16 6,19 31 28 6,77 90,32

8 2009-2010 59 59 7,50 66 63 7,05 125 122 7,28 100

9 2010-2011 18 18 6,74 39 39 6,60 57 57 6,67 100

10 2011-2012 20 20 7,45 26 26 6,49 46 46 6,97 100

11 2012-2013 44 44 6,67 41 41 6,71 85 85 6,69 100

Keterangan :

P = Peserta

L = Lulus

R = Rata-Rata Nem

Ada sejumlah kemampuan dan sikap yang harus didapatkan oleh

setiap peserta didik yang menempa diri di INS Kayutanam menuntut

82

Page 95: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ilmu. Ujud yang dimaksudkan adalah, “Engkau jadilah engkau, jangan

minta buah mangga ke pohon rambutan, tapi jadikanlah setiap pohon

berbuah manis“. Dalam pembentukan karakter dan kreatifitas, maka

setiap peserta didik INS diharapkan untuk tidak mudah mengatakan tidak

tahu, tidak ada, tidak bisa dalam menghadapi setiap masalah dan kendala

yang dihadapi dalam kehidupannya.

f. Asrama

Bagi peserta didik yang tinggal di asrama, maka asrama memiliki

peran penting dalam pembentukan karakter atau sikap dalam menghadapi

kehidupan. Melalui pendidikan asrama, peserta didik akan terbiasa untuk

mengurus diri sendiri, mengatasi kesulitan, suka bekerja yang kemudian

hari berguna sekali dalam menempuh hidup di tengah masyarakat. Di

asrama anak diajarkan pula untuk bagaimana hidup toleransi, menghargai

perbedaan pendapat, sikap peka sosial, bekerja sama.

B. Temuan Khusus Penelitian

Mengacu pada upaya mencari jawaban atas pertanyaan penelitian seperti

yang dikemukan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan:

1. Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah di

SMA INS Kayutanam.

Pelaksanaan supervisi sangat dipengaruhi oleh kemampuan Kepala

Sekolah/Supervisor untuk merealisasikannya. Pengawasan dalam

melaksanakan pendidikan merupakan pengawasan yang khas, dan hanya

berlaku pada lembaga pendidikan yang dikepalainya saja. Oleh sebab itu,

83

Page 96: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Supervisor sangat dituntut untuk menguasai, memahami dan menghayati

tujuan, cita-cita dan sistem pendidikan tempatnya bertugas.

Pelaksanaan teknis supervisi harus sesuai dengan mekanisme evaluasi

dan tindak lanjut, menyiapkan instrument, serta kebijakan tertentu mengenai

petunjuk pelaksanaan pendidikan. Teknis pelaksanaan supervisi tersebut

harus dilaksanakan secara berkesinambungan, dilaksanakan pada awal dan

akhir semester untuk medapatkan perbandingan, keterampilan dalam

menggunakan instrument, bukan untuk menggurui tetapi untuk

memecahkan masalah, mencakup teknis administrasi, supervisor mampu

menguasai materi yang disupervisi, membawa instrument-instrument, kartu

masalah, dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan supervisi terdapat satu tahapan inti, yaitu

pengamatan yang harus dilakukan terhadap guru. Pengamatan tersebut

meliputi; bagaimana seorang guru memulai tugasnya, bagaimana kegiatan

apresiasi yang memancing pengetahuan peserta didik yang akan

dimanfaatkan untuk memahami bahan ajar yang baru, dan bagaimana guru

memberikan respon terhadap peserta didik dalam membangun inisiatif

peserta didik, bagaimana guru memberi tahu atau mengajukan pertanyaan

yang menyebabkan peserta didik berfikir, serta seberapa jauh guru

menerapkan teknik bertanya yang mendorong peserta didik untuk berfikir

mencari jalan penyelesaian masalah. Pada akhir kegiatan supervisor harus

mendiskusikan hasil supervisi dengan guru yang disupervisi. Dalam

kesempatan ini guru dapat menyampaikan pendapatnya mengenai

84

Page 97: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pelaksanaan pembelajaran. Apabila terjadi masalah, supervisor mesti

membantu guru dalam mengatasi kesulitan, sekaligus memberikan tugas

berkaitan dengan upaya memperbaiki kekurangan yang dialami pada waktu

mengajar. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi.

Dari pernyataan di atas, peneliti akan menyajikan hasil temuan dalam

penelitian yang berkaitan dengan strategi pelaksanaan supervisi pendidikan

di INS Kayutanam.

Pada hari Rabu tanggal 18 September 2013, sekitar pukul 10.30 WIB.

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah INS Kayutanam,

Bapak “ER”. Pertemuan berlangsung di Mess Kepala Sekolah yang

berlokasi tidak jauh dari lokal belajar akademis. Dalam wawancara tersebut,

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai strategi pelaksanaan

supervisi di INS Kayutanam. Dari pertanyaan yang Peneliti ajukan, nara

sumber memberikan jawaban:

"Untuk supervisi pendidikan belum pernah dilaksanakan.

Akan tetapi program untuk melaksanakannya sudah

dipersiapkan dan akan dilaksanakan pada bulan November

2013 yang akan datang. Ahamdulillah program untuk itu

telah kita siapkan."

Dari paparan Kepala Sekolah tersebut, tergambar bahwa strategi yang

kongkrit belum ada dan belum terlaksana. Hanya baru sebatas program yang

dipersiapkan. Untuk menguatkan kesimpulan, Peneliti juga melakukan

wawancara dengan beberapa guru INS Kayutanam. Berikut adalah hasil

wawancara yang Peneliti dapatkan:

85

Page 98: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Pada hari Rabu, 11 September 2013 sekitar jam 10.30 WIB, Peneliti

menemui salah seorang guru senior dengan inisial “J“, di kantor majelis

guru. Nara sumber adalah guru bidang studi sejarah. Pada wawancara ini,

peneliti mengajukan beberapa pertanyan menyangkut strategi pelaksanaan

supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, sekaitan dengan

mata pelajaran yang diembannya. Dari pertanyaan yang diajukan, nara

sumber memberikan jawaban sebagai berikut:

"Menurut informasi dari Kepala Sekolah, supervisi akan

dilaksanakan oleh kepala sekolah, yang dalam rencananya

dimulai pada tanggal 9 September 2013. Sekaitan dengan hal

tersebut, pengawas dari dinas Pendidikan Kabupaten Padang

Pariaman datang dan memberikan tugas agar guru

menyiapkan perangkat pembelajaran: Prota, prosem, silabus,

rpp, kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian,

daftar nilai, kkm, dan absensi siswa….."

Selanjutnya, Peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Kepala

Sekolah bidang Kurikulum. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, tanggal

11 september 2013, sekitar pukul 12.00 WIB, di kantor sekolah. Sambil

istirahat, Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan sekaitan dengan program

kerja beliau sebagai Wakil bidang Kurikulum yang berkaitan dengan

pelaksanaan supervisi. Dari wawancara yang dilakukan, nara sumber

memberi jawaban sebagai berikut:

"Jadwal sedang disiapkan. Secara konsep eksplorasi,

elaborasi, konfirmasi (strategi rencana). Komponen ide

pembelajaran untuk supervisi adalah sebagai berikut:

1. Prota, 2.Prosem, 3.Silabus ,3.RPP, 4.Kalender pendidikan,

5. Jadwal tatap muka, 6.Agenda, 7.Daftar nilai, 8.KKM,

9.Absensi siswa. Sedangkan untuk supervisi yang harus

dipersiapkan adalah perangkat pembelajaran, mengajar

sesuai dengan proses dan kesesuaian antara pelaksanaan

dengan program semester. Solusi Kepala Sekolah,

86

Page 99: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pembelajaran 6 jam menjadi 7 jam kelas 12 mulai dari

semester 1 intensif siang persiapan untuk UN dan masuk

perguruan tinggi hal tersebut dilakukan agar target banyak

siswa yang masuk perguruan tinggi dan meningkatkan nilai

beberapa digit."

Beberapa hari berikutnya, Peneliti juga melakukan wawancara dengan

guru sastra, yang berinisial “E”, pada hari Senin tanggal 17 September 2013

sekitar pukul 20.00 WIB. Peneliti melakukan wawancara dengan nara

sumber di kediamannya, di asrama guru INS Kayutanam. Dalam wawancara

tersebut, Peneliti mengajukan pertanyaan sekaitan dengan strategi yang

dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam melakukan supervisi terhadap

pembelajaran sastra, demi tercapainya sasaran pendidikan sastra yang

diberikan di INS Kayutanam. Dari pertanyaan yang diajukan, nara sumber

memberikan tanggapannya sebagai berikut:

“Sebagai seorang guru yang hampir 17 tahun menjadi guru di

INS, saya melihat program yang dijalankan saat ini di INS

Kayutanam hanyalah seperti sekolah umum atau SMA biasa.

Sementara INS Kayutanam yang merupakan gabungan dari 3

bentuk pendidikan akademis, keterampilan dan kerohanian tidak

berjalan dengan semestinya. Sementara program dan strategi

yang disiapkan oleh Kepala Sekolah hanya untuk sekolah

umum, dan itupun belum pernah dilaksanakan. Baru hanya

sekedar wacana dan program. Selanjutnya bagi seorang

supervisor/Kepala Sekolah harus memahami pendidikan INS

Kayutanam secara utuh sehingga dalam melaksanakan supervisi

dia akan mampu menghantarkan para guru INS Kayutanam

kepada cita-cita atau tujuan pendidikan engkoe Muhammad

Sjafe’i yang merupakan salah satu tujuan dari dilaksanakannya

suatu supervisi tersebut.”

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa nara sumber tentang

pelaksanaan supervisi di INS Kayutanam, dapat disimpulkan bahwa Kepala

87

Page 100: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Sekolah belum melaksanakan tugasnya sebagai seorang supervisor dalam

mensupervisi guru-guru INS Kayutanam.

2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung

a. Faktor Penghambat

Berikut ini akan dikemukakan beberapa foktor penghambat dalam

pelaksanaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah di INS Kayutanam.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Keterbatasan Kepala Sekolah sebagai Supervisor

INS Kayutanam merupakan sekolah yang menggabungkan

pendidikan umum dan kejuruan. Saat ini terdapat empat bidang

pendidikan yang dijalani sekaligus. Semua bidang memiliki nilai yang

sama pentingnya dan sama bobotnya. Bidang-bidang pendidikan yang

dijalani di INS Kayutanam merupakan strategi yang diterapkan untuk

membina peserta didik dalam mencapai sasaran pendidikan. Berdasarkan

bentuk pendidikan INS Kayutanam itu, secara otomatis mengharuskan

Kepala Sekolahnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang

konsep dan tujuan pendidikan yang telah digariskan oleh pendiri sekolah

tersebut.

Dari pernyataan Engku Moh. Sjafe’i dalam kutipan berikut ini,

“Sesungguhnya apa yang diberikan kepada peserta didik di INS

Kayutanam, adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang

sebenarnya”, dapat dipahami bahwa tidak mudah untuk melaksanakan

pendidikan di sekolah ini. Seorang Supervisor di INS Kayutanam harus

88

Page 101: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

benar-benar mamahami, menghayati dan mampu mengaplikasikan

pendidikan yang sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Apabila

Supervisor baru memahami satu bidang pendidikan saja, dapat dikatakan

bahwa dia belum pantas menjadi Supervisor/Kepala Sekolah di INS

Kayutanam.

Saat penelitian ini dilaksanakan, Kepala Sekolah yang bertugas di

INS Kayutanam adalah guru pindahan dari sekolah umum. Yaitu, SMAN

10 Padang. Walaupun lebih kurang sudah satu semester mengepalai

SMA INS Kayutanam, namun untuk menerapkan sistem pendidikan yang

digariskan Engku Moh. Sjafe’i masih perlu banyak pengalaman. Hal

tersebut terlihat sekali dari hasil wawacara yang Peneliti lakukan dengan

beliau pada tanggal 18 September 2013. Peneliti menanyakan mengenai

program supervisi yang telah disiapkan untuk bidang pendidikan selain

akademik, dan bagaimana strategi yang disiapkan untuk itu. Dari

pertanyaan tersebut, bapak “ER” memberikan jawaban sebagai berikut:

“Saya mengapa tidak menggunakan istilah supervisi untuk

bidang keterampilan, kerohanian dan kesiswaan, karena kalau

kita bicara dengan supervisi kan kita bicara tentang sesuatu

yang akademik, sementara saya masuk ke worshop ke akhlak

mulia kan saya, ketika saya lama-lama duduk dan melihat

bapak kan sebenarnya saya sudah melakukan itu, tetapi saya

kan tidak berani mengatakan itu supervisi karena saya tidak

menggunakan alur-alur seperti itu. Apa saya lihat pak dimana

presepsinya tadi bapak kok bagaimana mengeksplornya pak

karena elaborasinya kan, kan tidak bisa kenapa? karena

memang betul kata bapak perlu kajian kalau untuk yang ini

pendekatannya apa? Mungkin supervisi-supervisinya.

Mungkin karena saya tidak punya itu tapi saya ujungnya

beginikan saya ingin guru-guru ini punya target ketika

supervisi itu punya target, makanya saya lihat saja misalnya

saya pergi ke kaligrafi apo yang ditarget? Akatanya anak-

89

Page 102: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

anak bisa melukis.Tetapi kalau digunakan kaedah supervisi

saya katan jujur enggak. Tapi saya mengatakan kaedah ini,

mengapa saya mengatakan monitoring? Bukan saya

menganak tirikan, tetapi saya memang belum mempunyai

format yang bagus untuk supervisi yang diluar yang khusus

ini. Karna pendidikan engku sjafei ini kan konferhensif dan

kusus. Tidak bisa gegabah ditangan saya kita mengatakan ini

loh supervisi di worshop tadi. Makanya saya katakan untuk

berbicara supervisi tentu harus format yang terukur, dan

format ini harus di legalitas harus di falidasi oleh orang yang

kompeten seperti wali bank tadi. Ya misalnya untuk format di

worshop mungkin tidak sama dengan formatnya yang di

akademis kan. Siapa yang memfalidasi itu? Itu seseorang

yang wali tadi, jadi ketika saya masuk bapak, “pak salah

presepsi ambo, ambo mengajar otomotif alo yang ka di

supervisi pertanian, mungkin paling banyak praktek” kan dak

bisa ambo nantik. Kalau ambo gunokan kaedah supervisi

yang ada yang kita punya di indonesia ini kan supervisi

akademis.”

Dari ungkapan Kepala Sekolah INS Kayutanam di atas, nampak

bahwa yang direncanakan baru sebatas melaksanakan supervisi

akademik (yang dalam istilah pendidikan INS, akademis). Sementara

untuk bidang pendidikan yang lain seperti Keterampilan, Kerohanian

dan pendidikan Asrama belum mampu beliau lakukan.

Mengingat apa yang dikatakan beliau tentang melakukan

pemantauan terhadap bidang-bidang pendidikan selain akademik,

menurut hemat Peneliti itu telah termasuk kepada sebahagian

supervisi. Namun untuk melakukan supervisi yang menyeluruh bagi

pendidikan INS Kayutanam, mesti dibuatkan kriteria khusus. Hal ini

sangat dibutuhkan oleh guru-guru INS Kayutanam, untuk

membantunya mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, Kepala

Sekolah INS Kayutanam harus bisa melaksanakan supervisi di seluruh

90

Page 103: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

bidang pendidikan, untuk keberhasilan pendidikan di sekolah yang

dipimpinnya.

Merujuk kepada prinsip supervisi yang bertujuan untuk

membantu guru/pendidik dalam membimbing peserta didik mencapai

tujuan pendidikan dengan baik dan maksimal, maka tidak ada

sebenarnya alasan bagi seorang supervisor untuk tidak melakukan

supervisi di sekolah yang dipimpinnya. Begitu juga halnya dengan

sekolah INS Kayutanam. Tidak ada alasan bagi seorang Kepala

Sekolah untuk tidak mampu melakukan supervisi di seluruh bidang

pendidikan.

Dari ungkapan kepala sekolah INS Kayutanam dalam

wawancara dengan Peneliti, mengatakan bahwa untuk bidang

pendidikan lainnya di INS Kayutanam belum ada format baku.

Sehingga supervisi untuk bidang keterampilan, kerohanian dan

kesiswaan (asrama) belum dapat dilaksanakan. Sebaliknya, bila

merujuk kepada konsep pendidikan INS yang telah tuliskan oleh

Engku Moh. Sjafe’i dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar

Pendidikan”, serta buku-buku referensi dan panduan program-

program pendidikan ke-INS-an lainnya, sangat memungkinkan bagi

seorang kepala sekolah untuk merencanakan, serta melaksanakan

supervisi di bidang-bidang tersebut. Tinggal pemahaman terhadap

konsep pendidikan INS dan kemampuan pribadi Supervisor untuk

91

Page 104: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

menyusun strategi yang tepat untuk melakukan supervisi seluruh

bidang pendidikan di INS Kayutanam.

Pendapat di atas diperkuat dengan ungkapan bapak (T), mantan

Kepala Sekolah INS Kayutanam. Bahwa pimpinan/Kepala Sekolah di

INS Kayutanam harus benar-benar memahami konsep pendidikan INS

itu sendiri. Lebih jelasnya nara sumber mengemukakan sebagai

berikut :

“Pendidikan INS menurut kami sesuai dengan

sunnatullah, karena dia bukan memberikan pendidikan

untuk otak saja tetapi juga hati dan otot/tangan. Sementara

faktor pendukung dan kendala dalam melakukan supervisi

adalah :

- Sejauh mana penguasaan guru/Kepala sekolah sebagai

supervisor terhadap konsep pendidikan INS.

- Tidak adanya keinginan untuk melakukan perubahan

diri dan tetap mempertahan kebiasaan lama, yang

menghambat dalam memahami INS.

- Setiap manusia memiliki bakat bawaan yang dapat di

kembangkan sepanjang ada kemauan”.

Dari paparan tersebut, tampak bahwa pemahaman terhadap

konsep pendidikan INS, merupakan syarat utama bagi Kepala Sekolah

INS Kayutanam untuk melakukan supervisi di seluruh bidang

pendidikan yang ada.

2. Kesiapan guru

Guru merupakan ujung tombak dari satu lembaga pendidikan

yang akan menggerakkan para peserta didik untuk mencapai tujuan

pendidikan yang diinginkan oleh Negara atau pun lembaga. Peran

seorang guru akan menentukan keberhasilan suatu lembaga

pendidikan mencapai sasaran yang telah digariskan oleh pemerintah

92

Page 105: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dan lembaga pendidikan itu sendiri. Begitu juga bagi para guru yang

mengajar di INS Kayutanam, yang tidak hanya menjalankan program

pemerintah saja. Tetapi juga mewujudkan misi lembaga.

Guru INS Kayutanam sangat dituntut memiliki pemahaman

yang mendalam terhadap konsep pendidikan Engku Moh. Sjafe’i. Bila

guru INS tidak memahaminya, maka dia tidak akan dapat

menghantarkan peserta didiknya kepada tujuan pendidikan yang

sebenarnya. Engku Moh. Sjafe’i mengkatagorikan guru dalam dua

bagian. Pertama, guru yang memahami tugasnya sebagai seorang

pendidik yang tidak hanya pada saat mengajar saja. Tetapi setelah itu

pun dia tetap bertanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan

peserta didiknya. Kedua, guru yang memiliki mental tukang catut

yang hanya bertanggung jawab terhadap peserta didik pada saat

mengajar saja. Setelah pulang, tidak ada lagi tanggung jawabnya

terhadap anak didik. Guru dengan mental seperti di kategori yang

kedua ini, menurut Engku Sjafe’i tidak cocok untuk mengajar di INS

Kayutanam. Bukan karena tidak memiliki kemampuan, tetapi

mentalitas yang dimilikinya akan merusak pendidikan anak bangsa.

Dari kriteria guru yang telah dipaparkan oleh Engku Moh.

Sjafe’i, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi sangat

dibutuhkan oleh guru-guru INS dalam mencapai tujuan pendidikan.

Keberagaman pengalaman dan lama tahun mengajar seorang guru di

INS Kayutanam, sangat mempengaruhi tingkat pemahaman terhadap

93

Page 106: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

konsep dan tujuan pendidikan INS Kayutanam. Karena itu,

pengawasan dan bimbingan dalam supervisi perlu dilakukan oleh

supervisor agar guru tidak keluar dari konsep pendidikan.

3. Kesiapan Pendanaan

Kesiapan pendanaan mempunyai peranan besar terhadap

pelaksanaaan supervisi. Kepala sekolah tidak akan dapat

melaksanakan program-program yang direncanakannya tanpa ada

dukungan dana. Di INS Kayutanam, masalah pendanaan sangat

tergantung pada kebijakan Yayasan. Selama ini belum ada kebijakan

sekolah dalam melakukan penambahan dana yang khusus untuk

mendukung pelaksanaan supervisi. Kondisi keuangan yang ada, baru

dapat memenuhi kebutuhan rutin berupa gaji guru, makan siswa,

listrik, air dan kendaraan serta kebutuhan bahan pembelajaran.

b. Faktor Pendukung

Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu terlaksananya

supervisi pada sebuah lembaga pendidikan. Peran keikutsertaan dan

tanggung jawab Kepala Sekolah dan kesiapan guru, menjadi faktor

terpenting dalam mewujudkannya. Dari data-data yang Peneliti dapatkan

di INS Kayutanam, faktor-faktor yang mendukung terhadap

terlaksananya supervisi di lembaga pendidikan ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah.

Kepala sekolah sebagai pelaksana utama supervisi, seharusnya

menjadi orang pertama yang mendukung terhadap kegiatan supervisi.

94

Page 107: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Dari pengamatan dan pengakuan Kepala Sekolah INS Kayutanam

kepada peneliti dalam wawancara yang dapat dilihat sebagai berikut;

"Untuk supervisi pendidikan belum pernah dilaksanakan.

Akan tetapi program untuk melaksanakannya sudah

dipersiapkan dan akan dilaksanakan pada bulan November

2013 yang akan datang. Ahamdulillah program untuk itu

telah kita siapkan."

Tergambar bahwa Kepala Sekolah INS Kayutanam mendukung

terlaksananya supervisi di INS Kayutanam. Dukungan tersebut dapat

dilihat dari pengakuan beliau terhadap persiapan program pelaksanaan

supervisi yang telah dirampungkan, meskipun secara nyata belum ada

satu kalipun dilaksanakan kegiatan supervisi. Sebagaimana yang

disampaikan oleh salah seorang guru bidang keterampilan las kepada

Peneliti. Guru senior berinisial “C” tersebut, menyampaikan

keterangannya sebagai berikut:

"Selama melaksanakan tugas sebagai guru teknik Las, kita

belum pernah mendapatkan supervisi atau pun dialog

sekaitan dengan bagaimana pengembangan pembelajaran,

khususnya di Las. Jangan itu, melihat langsung ke bengkel-

bengkel yang ada di keterampilan belum pernah. Supervisor

belum memahami kondisi realita yang terdapat di lingkungan

keterampilan."

2. Para Guru

Dari wawancara yang Peneliti lakukan dengan guru-guru INS Kayutanam,

dapat disimpulkan bahwa guru-guru tersebut sangat mendukung dan

mengharapkan pelaksanaan supervisi. Secara garis besar, dukungan itu

lahir atas kesadaran tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan

cita-cita pendidikan INS. Anggapan tersebut dapat dibuktikan dari

95

Page 108: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pernyataan beberapa orang guru, yang diantaranya adalah bapak “O”,

seorang guru musik di INS Kayutanam. Tuturan beliau dapat dilihat

sebagai berikut:

"Selama ini saya belum pernah didatangi oleh seorang

supervisor yang akan memberikan masukan demi kemajuan

pembelajaran yang saya emban, untuk mencapai sasaran

pembelajaran musik yang sesuai dengan tujuan pendidikan

INS Kayutanam."

Dari ungkapan di atas, tergambar keinginan bapak “O” untuk

terlaksananya supervisi. Sebagai guru, yang bersangkutan sangat

menyadari arti dan pentingnya terlaksana supervisi untuk mencapai

sasaran pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan INS

Kayutanam.

Data lainnya yang peneliti dapatkan tentang dukungan guru

terhadap terlaksananya supervisi, dapat dilihat dari wawancara dengan

salah seorang guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi. Dalam

wawancara dengan guru yang berinisial “R” tersebut, yang bersangkutan

menuturkan sebagai berikut:

“Selama 1 tahun ke belakang tidak pernah ada supervisi

yang dilakukan terhadap pembelajaran yang saya laksanakan

oleh seorang supervisor/kepala sekolah. Sebagai seorang

guru saya sangat mengharapkan adanya pengawasan oleh

kepala sekolah atau pimpinan terhadap pembelajaran yang

saya berikan, sehingga saya akan dapat mengetahui apakah

pembelajaran yang saya ajarkan sudah sesuai dengan konsep

pembelajaran Engkoe Sjafe’i yang merupakan tujuan dari

pendidikan INS Kayutanam”.

Dari wawancara yang Peneliti lakukan dalam mengumpulkan data-

data tentang terlaksananya supervisi, dapat ditarik kesimpulan bahwa

96

Page 109: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

guru-guru INS Kayutanam sangat menginginkan adanya supervisi yang

dilakukan oleh kepala sekolah agar pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik tidak keluar jalur dalam mencapai tujuan pendidikan INS

Kayutanam. Hanya tinggal kemampuan dan kemauan kepala sekolah saja

dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang supervisor yang

memahami konsep dan tujuan pendidikan INS Kayutanam yang telah

digaris oleh Engku Moh. Sjafe’i.

b. Solusi yang dibutuhkan dalam melakukan supervisi untuk dalam

meningkatkan mutu pendidikan di INS Kayutanam

Pada saat penelitian ini dilakukan, salah satu solusi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi di INS

Kayutanam adalah melakukan persiapan pembentukan team supervisi, yang

terdiri dari guru-guru senior yang banyak memiliki pengalaman dan

pemahaman tentang konsep pendidikan M. Sjafe’i. Berkenaan dengan solusi

ini, kepala sekolah juga melakukan supervisi bagi bidang pendidikan lain

dengan melakukan pemantauan langsung terhadap guru yang mengajar di

bidang keterampilan, kerohanian dan asrama.

Dari hasil wawancara yang Peneliti lakukan dengan kepala sekolah

INS Kayutanam pada bulan September 2013, memberikan penjelasan

sebagai berikut:

“Untuk supervisi pendidikan selama saya bertugas di

Kayutanam belum pernah dilakukan, akan tetapi program

untuk pelaksanaannya sudah disiapkan dan akan

dilaksanakan pada bulan November 2013 mendatang.

Sementara itu kunjungan kelas juga belum pernah

97

Page 110: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dilaksanakan. Untuk supervisi yang sudah dipersiapkan

yakni berupa:

1. Supervisi terstruktur yakni supervisi yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah dengan terstruktur dan format

yang jelas dan bagi yang akan disupervisi sebelumnya

diberitahu bahwa yang bersangkutan akan disupervisi,

dimana supervisi terstruktur ini sifatnya hanya

akademis.

2. Supervisi tidak terstruktur, yaitu supervisi yang

dilakukan secara temporer tergantung kondisi lapangan

dan prioritas program sekolah sekaligus program ke

INS an.”

Hasil wawancara di atas memberikan penjelasan bahwa solusi dari

kepala sekolah tersebut hanya berupa rencana yang belum lagi terlaksana

di lapangan. Sementara solusi yang diharapkan hendaknya dapat

memberikan jalan keluar dari permasalahan supervisi yang ada di INS

Kayutanam yang memiliki bentuk pendidikan yang unik dan komplik.

C. Pembahasan

Dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang telah

dilakukan terhadap strategi supervisi oleh kepala sekolah INS Kayutanam,

Kabupaten Padang Pariaman, belum terlaksana sebagaimana yang seharusnya.

Kepala sekolah menyampaikan, bahwa dia telah membuatkan rencana untuk

melaksanakan supervisi dalam membantu para pendidik untuk mencapai tujuan

pendidikan dengan maksimal bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu di

INS Kayutanam. Akan tetapi belum satu pun pelaksanaan supervisi yang

dilakukan terhadap guru-guru di INS Kayutanam dalam mencapai tujuan

pendidikan INS yang sebernarnya.

98

Page 111: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

1. Pelaksanaan supervisi oleh Kepala Sekolah

Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah ternyata tidak sesuai

standar supervisi akademik. Dalam melaksanakan supervisi akademik,

kepala sekolah sama sekali tidak berpedoman kepada prinsip-prinsip dan

langkah-langkah supervisi. Dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007

tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah, dinyatakan salah

satu kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah adalah kompetensi

supervisi. Dimensi Kompetensi Supervisi itu meliputi: 1) Merencanakan

supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, 2)

Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, dan 3) Menindaklanjuti hasil

supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru.

Kenyataan bahwa tidak adanya program supervisi akademik di INS

Kayutanam, kepala sekolah berdalih dengan alasan tidak ada petunjuk teknis

dan atau penataran tentang masalah supervisi. Alasan tersebut sangat tidak

proposional. Seharusnya sebelum menjadi seorang kepala sekolah, beliau

sudah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan, di samping standar

kualifikasi. Standar tersebut terdiri dari: Standar Kepribadian, Manajerial,

Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. (Permendiknas No. 13/2007).

Merencanakan program supervisi akademik artinya seorang kepala

sekolah harus menyiapkan program supervisi akademik yang operasional.

Tidak hanya sekedar jadwal pelaksanaan supervisi. Dengan adanya

99

Page 112: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

program, jelas apa yang akan dilakukan kepala sekolah, dan apa saja ruang

lingkup yang akan disupervisi. Permendiknas nomor 41 tahun 2006 tentang

standar proses dengan jelas menyatakan aspek-aspek yang akan disupervisi:

Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian pembelajaran.

Dalam pelaksanaan supervisi, seharusnya kepala sekolah

melaksanakan supervisi klinis, yang terdiri dari: 1) tahap pertemuan awal, 2)

tahap observasi mengajar, dan 3) tahap pertemuan balik.

Pertemuan awal yang bertujuan membangun hubungan yang harmonis

dengan guru yang akan disupervisi dan menghilangkan rasa takut, grogi dan

lain sebagainya. Dengan demikian guru yang akan disupervisi tidak ada

beban sewaktu supervisor masuk ke kelasnya.

Tahap observasi, supervisor harusnya menyepakati aspek apa yang

akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung. Tahapan ini

dimanfaatkan untuk mengumpulkan data. Tujuan utama mengumpulkan

data adalah untuk memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan

untuk mengadakan tukar pikiran dengan guru setelah observasi aktivitas

yang telah dilakukan di kelas. Di sinilah letak pentingnya instrumen

observasi yang bisa digunakan untuk mengobservasikan guru mengelola

proses pembelajaran.

Setelah dilakukan triangulasi teori, peneliti juga melakukan

pemeriksaan sejawat melalui diskusi agar keabsahaan data yang diperoleh

lebih terjamin. Pemeriksaan tersebut melalui cara wawancara dengan nara

100

Page 113: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

sumber lain yang berinisial “ZL“. Transkripsi wawancara tersebut adalah

sebagai berikut:

“Apa penyebab utama supervisi akademik kepala sekolah itu

tidak jalan, pak? Saya adalah kepala sekolah, supervisi

akademik ini setelah saya limpahkan kewakil kepala sekolah,

nyatanya tidak jalan sebagaimana mestinya. Apakah

penyebab wakil kepala sekolah tidak percaya diri untuk

melakukan supervisi pada temannya atau bagaimana, pak?

Penyebabnya adalah konsep supervisi akademik ini yang

tidak dipahami.... sementara guru mengharapkan

terlaksananya supervisi terhadap diri mereka. Kalau

seandainya konsep ini matang bahwa sebenarnya supervisi

akademik ini adalah membantu guru dalam perbaikan proses

pembelajaran, dan semua guru bersedia untuk disupervisi,

susahnya adalah merubah maindset yang menganggap bahwa

ini adalah tugas supervisor. Apa kira-kira solusi yang dapat

dilakukan? Setiap pertemuan disosialisasikan tentang

supervisi akademik, kepala sekolah harus terjun ke lapangan

dan benar-benar masuk kelas, duduk di lokal dan cari waktu

yang pas untuk memanggil guru, diajak berdiskusi dimana

kurang dan lemahnya guru tersebut dalam pembelajaran,

diskusi dengan santai dan akhirnya guru mendapatkan

kesempatan untuk disupervisi... itulah pak Yas.. menciptakan

kondisi yang seperti ini yang sulit di ciptakan ”. (Diskusi

dengan Bapak ZL, seorang kepala sekolah di Agam).

Jika dibandingkan diskusi ini dengan teman khusus, tersirat bahwa

kepala sekolah lalai dalam membuat program supervisi akademik, dan

apabila dilimpahkan wewenang pada yang lain dikatakan itu wakil kepala

sekolah atau guru senior juga terbukti pelaksanaan supervisi ini tersendat

bahkan menurut Bapak “ZL” tidak terlaksana sebagaimana mestinya.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Supervisi Kepala Sekolah

Peneliti melakukan diskusi dengan mantan kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah dengan inisial bapak ”T“ dan bapak “M” dalam usaha untuk

101

Page 114: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

memahami cara kepala sekolah menindaklanjuti kegiatan supervisi

akademik. Berikut petikan wawancara tersebut:

Wawancara dengan Bapat “T”:

“Supervisi akademik itu hendaklah menganggarkan dana untuk

kegiatannya sebagai motivasi, wakil kepala sekolah atau penyedia satu

kali melakukan supervisi pada teman sejawat diberi insentif seratus ribu

misalnya. Selama ini anggaran untuk kegiatan supervisi akademik

dinikmati sendiri oleh kepala sekolah, tidak ada salahnya anggaran

supervisi akademik itu dibagi pada wakil atau penyedia yang ikut

melaksanakan supervisi akademik. Sebaiknya biaya dalam pelaksanaan

supervisi ini dianggarkan dalam RAPBS. (RAPBS adalah singkatan

dari Rencana Anggaran, Pendapatan dan Belanja Sekolah). Kalau ada

supervisi manajerial dari pengawasan sekolah kehadirannya pun jarang,

sebaiknya teman sebaya yang dikaryakan, guru senior atau guru yang

dipandang layak untuk membantu kepala sekolah dalam

penyelenggaraan supervisi. Ditambah penekanan dari kepala sekolah

bahwa supervisi akademik bukan mencari kesalahan. Jika kepala

sekolah bertugas di sekolah itu selama empat tahun yang sudah

merencanakan supervisi akademik, kemungkinan dalam tahun ketiga,

pelaksanaan supervisi telah berhasil. Pihak berwenang hendaknya

membuat kontrak kerja tentang target selama empat tahun, ini baru

enam bulan saja kepala sekolah sudah dipindahkan lagi, kepala sekolah

tersebut baru merencanakan perencanaan sudah dipindahkan pula.

Akhirnya bagaikan kuncing di tengah sawah, baru berencana dan duduk

termenung mau mencari tikus hari pun sudah petang. Kemudian tiba

kepala sekolah yang baru, rencana atau program kepala sekolah yang

lama biasanya tidak dilanjutkan kecuali berupa pembangunan gedung

atau kegiatan fisik bangunan langsung dilanjutkan. Pembinaan pada

guru itu merupakan beban berat bagi kepala sekolah, menyisihkan dana

untuk kegiatan supervisi, makanya disarankan masa tugas seorang

kepala sekolah itu dipertahankan agak sekian tahun, boleh terlihat apa

yang bisa dikerjakannya, bisa dinilai apa yang dikerjakannya, dan nanti

akan terlihat tindak lanjut yang dilakukannya. Apakah ada program

supervisi akademik di sekolah bapak? Selama ini belum seorangpun

yang meminta agar kepala sekolah mensupervisinya (verstehen dari

jawaban ini bahwa yang bersangkutan tidak memiliki progrma supervisi

ini). Saya masuk ke dalam kelas untuk mensupervisi sebentar kemudian

saya keluar, guru yang saya amati itu pun mengigil, pada hal dalam

rapat sudah saya sampaikan bahwa supervisi akademik bukan mencari

kesalahan.”

102

Page 115: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Wawancara dengan Bapak “M”:

“Memang susah juga merubah pandangan guru itu pak, sebab kalau

diawasi identik dengan melakukan pekerjaan yang salah, guru diawasi

merasa salah pekerjaannya dalam mengajar. Bapak T melanjutkan,

sebelum jadi guru seseorang calon guruitu harusnya sudah siap, apa

yang mau diajarkan, siapa saja yang akan melihat, setelah dilakukan

muncul saja mental grogi. Saya inginnya tamatan UNP ini terlebih

dahulu masuk wajib militer untuk melatih mental, dan bagusnya LPJ

model wajib militer betul (LPJ adalah singkatan dari Latihan Pra

Jabatan)”.

(Diskusi/Trianggulasi dengan Pak T seorang mantan kepala sekolah dan

Pak M mantan wakil kepala sekolah di Padang Pariaman).

Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: 1) memiliki

tujuan-tujuan tertentu, 2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat

memperbaiki kekurangan kemampuan guru, 3) menggunakan instrumen

observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif, 4) terjadinya

interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap

saling pengertian, 5) pelaksanaan kunjuangan kelas tidak mengganggu

proses belajar mengajar, dan 6) pelaksanaannya diikuti dengan program

tindak lanjut.

3. Solusi

Pada saat penelitian ini dilakukan maka salah satu solusi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi di INS

Kayutanam adalah melakukan persiapan pembentukan team supervisi yang

terdiri dari guru-guru senior yang banyak memiliki pengalaman dan

pemahaman tentang konsep pendidikan. Berkenaan dengan solusi ini maka

kepala sekolah juga melakukan supervisi bagi bidang pendidikan lain

103

Page 116: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dengan melakukan pemantauan langsung guru yang sedang mengajar di

bidang keterampilan, kerohanian dan asrama.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala sekolah,

bapak “ER” pada bulan September 2013 memberikan penjelasan sebagai

berikut :

“Untuk supervisi pendidikan selama saya bertugas di

Kayutanam belum pernah dilakukan, akan tetapi program

untuk pelaksanaannya sudah disiapkan dan akan

dilaksanakan pada bulan November 2013 mendatang.

Sementara itu kunjungan kelas juga belum pernah

dilaksanakan.Untuk supervisi yang sudah dipersiapkan yakni

berupa :

Supervisi terstruktur yakni supervisi yang dilaksanakan oleh

kepala sekolah dengan terstruktur dan format yang jelas dan

bagi yang akan disupervisi sebelumnya diberitahu bahwa

yang bersangkutan akan disupervisi, dimana supervisi

terstruktur ini sifatnya hanya akademis.

Supervisi tidak terstruktur, yaitu supervisi yang dilakukan

secara temporer tergantung kondisi lapangan dan prioritas

program sekolah sekaligus program ke-INS-an.”

Hasil wawancara di atas memberikan penjelasan bahwa solusi dari

kepala sekolah tersebut hanya berupa rencana yang belum lagi terlaksana di

lapangan. Sementara solusi yang diharapkan hendaknya dapat memberikan

jalan keluar dari permasalahan supervisi yang ada di INS Kayutanam yang

memiliki bentuk pendidikan yang unik dengan menggabungkan pendidikan

umum dan kejuruan.

Selain itu juga penulis melakukan wawancara dengan salah seorang

alumni yang juga mantan guru di INS Kayutanam dengan inisial “Y“,

memberikan penjelasan sebagi berikut :

104

Page 117: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

“Karna pendidikan di ins itu banyak bidang, gabungan dari

beberapa bentuk pendidikan akademi sekolah umum, sekolah

kejuruan dan pesantren. Akhirnya seorang supervaisor

memang harus memahami bentuk-bentuk pendidikan di ins.

Jadi jika seorang supervisor tidak memahami bagaimana

teknis pekerjaan atau proses pendidikan di bidang kesenian

atau di bidang sanggar atau dibidang agama atau di akademis

secara keseluruhan, tentu yang terjadi adanya ketimpangan

atau kelemahan-kelemahan yang tidak dipahami oleh

supervaisor tadi”.

Sebagai bahan lain juga penulis melakukan wawancara dengan salah

seorang mantan kepala sekolah di INS dengan inisial “P“ memberikan

penjelasan sebagai berikut:

“ Di ins sendiri harus punya tim khusus supervisi internal

yang demikian, apa namanya, baik itu orang-orang yang

mengerti tentang ins dapat dilibatkan karena mereka itu

mungkin dia mantan direktur di ins atau apa jabatannya kan

bisa saja dipakai untuk tim supervisi internal ins kan? Kita

melakukan supervisi terhadap seluruh sup komponen

pendidikan di ins. Karena ins itukan supkomponennya tidak

satu dua, tapi lebih dari lima komponen, mulai dari

kurikulum keterampilan, kesiswaan, asrama dan seterusnya

akademik”.

Penjelasan yang dikemukakan oleh nara sumber tersebut di atas

menyatakan bahwa solusi yang dapat diambil untuk mengatasi

permasalahan supervisi pendidikan di INS Kayutanam salah satunya adalah

dengan membentuk tim khusus untuk melakukan supervisi tersebut. Tim

yang dimaksud bisa dari kalangan interen INS sendiri atau dengan

membentuk tim khusus dari luar yang diambil dari pakar yang faham

tentang INS atau dari para alumni yang pernah mengikuti pendidikan di

INS.

105

Page 118: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Sasaran yang ingin dicapai sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Pertama, informasi yang rinci tentang suatu aspek budaya yang

memerlukan penelitian mendalam yaitu pelaksanaan supervisi akademik

oleh kepala sekolah, dan kedua, penggambaran berbagai tema budaya secara

umum. Tema budaya secara umum sebenarnya sudah tergambar sepanjang

penulisan tesis ini. Pada bagian ini peneliti akan mengemukakan tema

budaya yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan kondisi ideal,

namun bentuk budaya itu sudah menjadi kebiasaan yang terjadi berulang-

ulang dalam kehidupan sekolah.

Supervisi di kelas oleh kepala sekolah merupakan jembatan

komunikasi antara guru dan pimpinannya. Oleh karena itu, sudah

seharusnya frekuensi pelaksanaan supervisi ini untuk selalu ditingkatkan

atau bahkan dimaksimalkan (Mukhtar dkk. Dalam buku Orientasi Baru

Supervisi Pendidikan: 2009: 89). Berdasarkan pendapat ini, peneliti berpikir

bahwa selama ini sudah membudaya di sekolah ini bahwa supervisi

akademik merupakan faktor yang kurang penting dalam menajemen

pendidikan. Padahal mutu pendidikan akan dihasilkan oleh guru yang ahli

dalam pembelajaran, dan guru yang ahli di dalam pembelajaran akan

dihasilkan oleh kepala sekolah yang piawai dalam membina guru-gurunya,

sedangkan kepala sekolah piawai memiliki kualifikasi, kompetensi, serta

memahami tugas pokok dan fungsi sebagai supervisor.

Berdasarkan kepada pendapat yang dikemukakan di atas maka strategi

untuk melaksanakan supervisi oleh kepala sekolah di INS Kayutanam telah

106

Page 119: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ada, namun baru berbentuk rencana yang belum di tuangkan ke atas kertas

dalam bentuk program tertulis. Sebagai suatu rangkaian tugas kepala

sekolah sebagai seorang supervisor tentunya pelaksanaan supervisi ini harus

betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Supervisi baru akan dapat

terlaksana dengan baik apabila rencana programnya sudah disiapkan

semenjak awal semester yang disesuaikan dengan tahun ajaran berjalan.

Sesuai dengan konsep pendidikan INS Kayutanam, supervisi harus

dapat mengantarkan pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada tujuan

pendidikan yang telah digariskan oleh Engku Muhammad Sjafe’i yang

mengkolaborasikan antara pendidikan Akademis, Keterampilan, dan

Kerohanian. Dengan begitu, pelaksanaan supervisi pada lembaga

pendidikan INS Kayutanam, membutuhkan pengetahuan yang lebih dari

seorang supervisor di sekolah biasa. Karena ketiga bentuk pendidikan yang

terdapat di dalam program pendidikan, harus diletakkan pada porsi yang

sama nilainya. Sekaitan dengan yang telah di kemukakan di atas maka

supervisi saat ini baru sebatas wacana, sedangkan pelaksanaannya baru

dalam rencana saja.

107

Page 120: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan

sebagai berikut.

1. Pelaksanaan supervisi akademik Kepala sekolah

Supervisi yang seharusnya dilaksanakan oleh Kepala Sekolah baru

dalam bentuk wacana yang disampaikan kepada sebagian guru. Hal ini

dapat dibuktikan dari hasil studi dokumen, wawancara, dan observasi

peneliti yang dilakukan di INS Kayutanam, serta didukung oleh pernyataan-

pernyataan dari informan. Dari temuan kusus peneliti berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa informan, ternyata supervisi yang

dimaksudkan baru sekedar wacana. Sementara para guru merasa sangat

mengharapkan sekali adanya supervisi dengan kesadaran bahwa supervisi

akan membantu mereka dalam pelaksanaan tugasnya sebagai seorang guru.

Disini terindikasi bahwa pemahaman guru dan Kepala Sekolah terhadap

konsep dan teknik supervisi sudah ada. Hanya tinggal penerapannya

sehingga mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

2. Faktor yang mempengaruhi

a. Faktor Pendukung

Sistem pendidikan INS Kayutanam terlaksana dengan

menggabungkan pendidikan umum dan kejuruan. Saat ini terdapat

108

Page 121: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

empat bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh INS Kayutanam.

Semua bidang pendidikan memiliki nilai yang sama satu dengan yang

lainnya dan tidak dapat dipisahkan, karena kesemuanya bertujuan

untuk membina peserta didik dalam mencapai sasaran pendidikan INS

Kayutanam.

Bagi seorang Kepala Sekolah yang bertugas di INS Kayutanam

untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai seorang supervisor paling

tidak dia memiliki pemahaman tentang konsep pendidikan dan tujuan

pendidikan, karena menurut Engku Moh Sjafe’i : ”sesungguhnya apa

yang diberikan kepada peserta didik di INS Kayutanam adalah alat

untuk mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya”. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka kemampuan pemahaman seorang Kepala

sekolah sangat menentukan sekali tercapainya sasaran supervisi di

INS Kayutanam.

-. Kesiapan guru

Kemampuan seorang pendidik dalam menjabarkan konsep

pendidikan INS Kayutanam ini sangat erat kaitannya dalam

menunjang pribadinya menghantarkan peserta didik kepada tujuan

pendidikan yang di inginkan,

-. Kesiapan Pendanaan

Kesiapan pendanaan ini mempunyai peranan besar terhadap

pelaksanaaan supervisi yang baik, tentunya seorang Kepala sekolah

tidak akan dapat melaksanakan program- program yang

109

Page 122: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

direncanakannya tampa adanya suport dana. Masalah pendanaan ini

bagi INS Kayutanam sangat tergantung kepada kebijakan yang di

keluarkan oleh Yayasan pengelola pendidikan.

Untuk kondisi ini belum ada kebijakan yang di berikan oleh

Yayasan kepada seorang kepala sekolah dalam melakukan

penambahan dana yang khusus untuk mendukung terlaksananya

supervisi. Dimana saat ini kondisi keuangan yang ada baru dapat

memnuhi kebutuhan rutin berupa gaji guru, makan siswa, listrik, air

dan kendaraan serta kebutuhan bahan pembelajara.

3. Solusi

Pada saat penelitian ini dilakukan maka salah satu solusi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi di INS

Kayutanam adalah melakukan persiapan pembentukan team supervisi

yang terdiri dari guru- guru senior yang banyak memiliki pengalaman

dan pemahaman tentang konsep pendidikan. Berkenaan dengan solusi ini

maka kepala sekolah juga melakukan supervisi bagi bidang pendidikan

laian dengan melakukan pemantauan langsung guru yang sedang

mengajar di bidang keterampilan, kerohanian dan asrama.

Hasil wawancara di atas memberikan penjelasan bahwa solusi dari

kepala sekolah tersebut hanya berupa rencana yang belum lagi terlaksana

di lapangan. Sementara solusi yang diharapkan hendaknya dapat

memberikan jalan keluar dari permasalahan supervisi yang ada di INS

110

Page 123: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kayutanam yang memiliki bentuk pendidikan yang unik dengan

menggabungkan pendidikan umum dan kejuruan.

B. Implikasi

Sebagai tindak lanjut dari beberapa hal yang terkandung dalam temuan

peneliti di INS Kayutanam, dapat dikemukakan bahwa supervisi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah belum dapat menghantarkan para guru/

pendidik kepada tujuan pendidikan yang ada di INS Kayutanam. Salah satu

tugas pimpinan pendidikan adalah memiliki kemampuan untuk mengarahkan

seluruh komponen pendidikan untuk menghantarkan peserta didik pada tujuan

pendidikan yang diinginkan, salah satunya melalui program dan kegiatan

supervisi yang harus dilakukannya.

Pada pihak terkait lainnya disarankan untuk dapat mengambil kebijakan

sekaitan dengan peningkatan kompetensi guru melalui jalur supervisi

pendidikan. Wacana lain adalah pihak berwenang melakukan peninjauan ulang

terhadap kompetensi yang dimiliki kepala sekolah yang akan di tempatkan

untuk memimpin pendidikan di INS Kayutanam, kalau tidak dengan

menggunakan solusi lain untuk bisa terloaksananya supervisi sesuai tujuan dan

sasaran pendidikan yang dimiliki oleh INS Kayutanam.

C. Saran

Berdasarkan temuan, analisis, dan implementasi penelitian ini dapat

bermanfaat, peneliti menyarankan kepada:

1. Kepala SMA INS Kayutanam

111

Page 124: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Bagi kepala sekolah terlebih dahulu disarankan untuk dapat memahami

konsep pendidikan INS Kayutanam dan tujuan pendidikannya sesuai

dengan apa yang telah di gariskan oleh Engkoe Moh Syafe’I, khususnya

dalam kegiatan keseharian pendidikan baru selanjutnya melakukan

kegiatan berikut:

a. Pelaksanaan Supervisi Akademik

Pada awal tahun pelajaran menyusun dokumen program supervisi

akademik dengan mempedomani petunjuk pelaksanaan yang terbaru.

Supervisi akademik kepala sekolah pada prinsipnya adalah membina

guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran, maka isi program

supervisi akademik itu memuat tentang: 1) latar belakang, 2) tunjuan, 3)

ruang lingkup supervisi, 4) instrumen, 5) jadwal masing-masing guru,

dan 6) petugas supervisi. Setelah dokumen supervisi akademik tersusun,

lalu disosialisasikan pada seluruh warga sekolah terutama pada guru.

Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi akademik ini

adalah model klinik yang dilakukan dalam bentuk kunjungan kelas.

b. Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik

Setelah perencanaan dan pelaksanaan supervisi akademik, hal yang

harus dilakukan adalah menganalisis hasil supervisi tersebut. Tindak

lanjut hasil supervisi ini kegiatannya berupa: 1) pemberian penguatan dan

penghargaan pada guru yang telah memenuhi standar, 2) teguran yang

bersifat mendidik pada guru yang belum memenuhi standar, 3) memberi

112

Page 125: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan, dan atau 4)

menyelenggarakan sendiri pelatihan dalam pemenuhan kompetensi guru.

c. Memahami Kepribadian Guru

Agar tercipta suasan yang kondusif dalam kegiatan supervisi

akademik, kepala sekolah hendaklah memahami beberapa faktor tentang

kepribadian guru. Faktor kepribadian guru yang perlu diperhatikan

adalah: 1) kebutuhan, 2) minat, 3) bakat, 4) temperament, 5) sikap, dan 6)

sifat-sifat somatik guru.

2. Guru-guru di SMA INS Kayutanam

Mempelajari dan memmahami konsep, tujuan, fungsi, dan ruang

lingkup supervisi akademik. Maksudnya adalah agar para guru tidak keliru

dalam memaknai pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh

kepala sekolah. Maka para guru hendaklah berani membuka diri bawha

perlu dan dibutuhkan serta menerima pembaharuan dan perubahan dalam

peningkatan proses pembelajaran di kelas secara berkelanjutan. Jika guru

sudah memahami tujuan dan fungsi supervisi akademik kepala sekolah ini,

rasa grogi, takut disupervisi, rasa tidak membutuhkan supervisi akademik,

atau perasaan dinilai oleh kepala sekolah bisa dihilangkan sehingga berubah

suprvisi akademik kepala sekolah menjadi kebutuhan.

3. Kepada Pengurus Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam agar dalam

memilih Kepala sekolah harus selektif, karena seorang kepala sekolah di

INS Kayutanam tidak hanya mampu melaksankan supervisi secara umum

tetapi jauh dari itu juga harus mampu melakukan supervisi untuk seluruh

113

Page 126: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

bentuk pendidikan yang ada.Supervisi yang harus dilakukan kepala sekolah

di INS Kayutanam harus mencakup empat budang pendidikan yang ada,

yaitu Akademik, Keterampilan, Kerohanian, dan bidang Kesiswaan.

4. Kepada Dinas Pendidikan / Pengawasan Sekolah Kabupaten Padang

Pariaman diharapkan melakukan penilaian kinerja kepala sekolah dan

melakukan pembinaan bagi kepala sekolah yang kinerjanya dibawah rat-

rata.

5. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, agar dapat memberikan perhatian

yang lebih terhadap perkembangan pendidikan terutama SMA INS

Kayutanam yang merupakan sekolah sejarah, dan berperan dalam

mencerdaskan anak bangsa.

6. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, diharapkan dapat memberikan

perhatian terhadap jalannya pendidikan di INS Kayutanam, yang merupakan

salah satu sekolah yang mencita- citakan kemerdekaan Indonesia.

116

Page 127: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar Syah Nur. 2002. Kridibilitas Penghulu dalam Kepemimpinan adat

Minangkabau. Bandung. Lubuk Agung.

Anas, Azwar. (2008). “Institut Talenta Indonesia INS Kayutanam”. Makalah

disajikan pada Sarasehan dengan Tokoh Rantau, Pngusaha, Pejabat,

Politikus dan Eksekutif Alumni SMA se-Sumatera Barat. Padang, 19

Oktober.

Anfasa Moeloek. Farid. (2008). “Institut Talenta Indonesia 2020 INS Kayutanam

Revitalisasi Konsep Ruang Pendidik INS Kayutanam”. Disajikan pada

Lokakarya Pendidikan Menuju Institut Talenta Indonesia 2020 INS

Kayutaman. Jakarta, 9 Februari.

Ansjar M. (Ed). (tt). Dasar-dasar Pendidikan Mohammad Sjafei – Suatu

Pemahaman. Tidak Diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Bogdan R.C dan Taylor, SJ. (1992). Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif.

Alih Bahasa Arief Furchan. Surabaya: PN Usaha Nasional.

Chalil Achjar dan Hudaya L. (2008). Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta : PT.

Balai Pustaka (Persero).

Departemen Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta PT.

Balai Pustaka.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (2003). Undang-undang

Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Faisal, Sanafiah. (1990). Penelitian Kualitatif Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang:

Yayasan Asah Asih Asuh.

Ibrahim Thalib. (1978). Pendidikan Mohd. Sjafei INS Kayutanam (cetakan

kedua). Jakarta: Mahabudi.

INS Kayutanam. (2006). Institut Talenta Indonesia 2020. Executive Summary.

117

Page 128: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

INS. (tt). Ruang Pendidik INS Kayutanam: “SMP-SMA Plus”.

Irmawita. (2006). Standarisasi Kompetensi Pamong Belajar SKB dan BPKB”.

Makalah disajikan pada Semiloka Nasional Standarisasi dan Kompetensi

Profesi PTK-PNF, Padang, Juli.

Lincold, Y.S dan Guba E. E. (1985). Naturalistic Inquiry. California: Stage

Publication.

Miles, MB and Huberman, A.M. (1990) Qualitative Data Analysis. Terjemahan

Thetjep Rohendi. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. (1992). Metodologi Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito.

Navis, A.A. (1996) Filsafat dan Strategi Pendidikan M. Sjafei Ruang Pendidik

INS Kayutanam. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nur, Agustiar Syah. (1978). Penelitian Kualitatif: Penentuan Responden dan

Instrumen. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

. (2001). “Peralihan Manajemen Pendidikan dari Sistem Sentralisasi ke

Desentralisasi”. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar disampaikan pada

Rapat Senat Terbuka Universitas Negeri Padang, 2 Mei

. (2008). “Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan INS Kayutanam dengan Konsep

Pembangunan Pendidikan Nasional”. Jurnal Wawasan Pendidikan dan

Pembelajaran, 3 (2) : 161 – 167.

Patton, Q. (1987). Qualitative Evalution Methods. Beverly Hills: Sage

Publication.

Sagala, Syaiful. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : PT. Nimas Multima.

(2007). “Manajemen Strategik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Singgalang. (2008). 11 februari. INS Lebih Menonjolkan Kebermaknaan

Pendidikan. Hlm. 2.

118

Page 129: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Sjafei, Mohammad. (1976). Dasar-dasar Pendidikan. Diterbitkan oleh Alumni

INS Kayutanam.

. (1978). “Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: CSIS.

Surachmad, Winarno. (2008). “Menanggapi Gagasan Talenta dalam Pendidikan

INS Kayutanam”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Pendidikan Menuju

ITI-INS Kayutanam 2020, Jakarta, 9 februari.

Syafwandi. (2001). “Seni Rupa dalam Falsafah Pendidikan M. Sjafei dan Sejarah

Pendidikan INS Kayutanam serta Relevansinya bagi Pendidikan di Masa

Depan”. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pasca sarjana ITB.

Tunas, Billy. (2007). Memahami dan Memecahkan Masalah dengan Pendekatan

Sistem. Jakarta : PT. Nimas Multima.

Winardi. (1989). Pengantar tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem. Bandung:

Mandar Maju.

119

Page 130: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

LAMPIRAN

Sajian Data Lapangan

1. Imforman : “J”

Jabatan : Guru guru

Tempat : Kantor

Tanggal : 11 September 2013

Pada hari Rabu tanggal 11 September 2013 sekitar jam 10.30 peneliti

menemui imforman di kantor Majelis guru pada saat istirahat.Pada kesempatan

tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyan menyangkut strategi

pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala sekolah sekaitan

dengan mata pelajaran yang diembannya sekaitan konsep pendidikan

INS.Terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut imforman menjelaskan:

Dari pertanyaan peneliti diatas maka imforman “J” memberikan jawaban

sebagai berikut : Supervisi akan dilaksanakan oleh Kepala sekolah, yang dalam

rencananya mulai pada tanggal 9 September 2013.Sekaitan dengan hal tersebut

pengawas dari dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman datang dan

memberikan tugas agar guru menyiapkan perangkat pembelajaran : Prota, prosem,

silabus, rpp, kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai,

kkm, dan absensi siswa.

Refleksi : Sesuai dengan konsep pendidikan INS Kayutanam maka supervisi

yang dilaksanakan harus dapat menghantarkan pembelajaran yang diberikan oleh

guru kepada tujuan pendidikan yang telah digariskan oleh oleh Engku Muhammad

Syafe’i yang mengkolaborasikan pendidikan Akademis, Keterampilan, dan

Kerohanian.

2. Imforman : “L”

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia

Tempat : Kantor

Page 131: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Tanggal : 11 September 2013

Pada hari Rabu sekitar pukul 11.00 peneliti menemui imforman “Y” di

ruang majelis guru,sambil menunggu waktu pulang peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan sekaitan dengan supervisi yang dilakukan oleh Kepala sekolah dan

bagai mana tanggapan imforman terkait dengan supervisi yang telah di laksanakan

terhadap diri yang bersangkutan

Dari pertanyaan yang diajukan imforman memberikan jawaban sebagai

berikut: slama mengajar belum ada supervisi yang dilakukan oelh Kepala sekolah.

Dari pembicaraan lepas Kepala seolah ada menyampaikan masukan bagai mana

cara seorang guru dapat memotifasi peserta didik agar bergairah dalam

pembelajaran.Pemahaman yang diberikan hanya sekedar pendidikan di Akademis,

belum lagi menyangkut pendidikan INS secara komferhensif.

Refleksi :

3. Imforman : “A”

Jabatan : Wakil Kurikulum

Tempat : Kantor

Tanggal : 11 September 2013

Pada hari Rabu tanggal 11 september 2013 sekitar jam 12.00 peneliti

menemui imforman di kantor, sambil istirahat dan minum aqua gelas peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan sekaitan dengan program kerja beliau sebagai

Wakil bidang Kurikulum yang berkaitan dengan pelaksanaan supervise. Jadwal

sedang di siapkan. Secara konsep ekplorasi, elaborasi, konfirmasi (strategi

rencana).

Komponen ide pembelajaran untuk supervise.

1. Prota

2. Prosen

3. Silabus

Page 132: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

4. RPP

5. Kalender pendidikan

6. Jadwal tatap muka

7. Agenda

8. Daftar nilai

9. KKM

10. Absensi siswa

Supervisi :

1. Perangkat

2. Mengajar sesuai dengan proses

3. Kesesuaian antara pelaksanaan dengan prosem

Solusi kepsek, pembelajaran 6 jam menjadi 7 jam kelas 12 mulai dari semester 1

intensif siang persiapan untuk UN dan masuk perguruan tinggi hal tersebut

dilakukan agar target banyak siswa yang masuk perguruan tinggi dan

meningkatkan nilai beberapa digit.

Refleksi:

4. Imforman : “O”

Jabatan : Guru Musik

Tempat : Kantor

Tanggal : 11 September 2013

Pada hari Rabu sekitar pukul 14.45 peneliti menemui nara sumber di ruang musik

,kemudian menanyakan perihal supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

terhadap pembelajaran musik yangh di ajar di INS Kayutanam. Nara sumber

memberikan jawaban bahwa selama ini belum pernaha di datangi oleh seorang

Page 133: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

supervisor yang akan memberikan masukan-masukan demi kemajuan

pembelajaran agar tercapai sasaran pembelajaran musik.

Refleksi:

5. Imforman : “ C”

Jabatan : Guru Tehnik Las

Tempat : Kantor

Tanggal : 11 September 2013

Pada hari Rabu sekitar jam 15.00 peneliti menemui nara sumber di kebun durian

areal pekarangan sekolah dan melakukan wawancara berkenaan dengan

pelaksanaan supervise yang telah dilakukana terhadap dirinya sekaitan dengan

tugas sebagai guru teknik Las,dari wawan cara tersebut nara sumber

menyampaikan :

Selama melaksanakan tugas sebagai guru teknik Las kita belum pernah

mendapatkan supervisi ataupun dialog sekaitan dengan bagai mana

pengembangan pembelajaran kususnya di Las.Jangan itu, melihat langsung ke

bengkel-bengkel yang ada di keterampilan belum pernah, supervisor belum

memahami kondisi realita yang terdapat di lingkungan keterampilan.

Refleksi:

6. Imforman : “ Z”

Jabatan : Guru Olah Raga

Tempat : Kantor

Tanggal : 13 September 2013

Pada hari Jum’at tanggal 13 September 2013 sekitar jam 10.45 peneliti menemui

guru olah raga di bundaran hijau ( bangku tempat duduk-duduk berbentuk bundar

yang dicat hijau) peneliti melakukan wawan cara dengan imforman berkisar

masalah pendidikan olah raga di INS Kayutanam, dan bagaimana peran kepala

Page 134: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

sekolah sebagai seorang supervisor dalam memberikan supervisi . Dari pertanyaan

tersebut peneliti mendapatkan jawaban dari nara sumber sebagai berikut:

Selama kepala sekolah sekarang ini saya belum pernah mendapatkan supervisi,

dan juga belum mendapatkan imformasi tentang akan diadakannya tersebut.Kalau

saya melihat dan memahami konsep pendidikan Angku Moh.Syafe’i maka

supervisi sangat di butuhkan sekali untuk membantu para guru dalam

mengembangkan kemampuannya mendidik dan membina para peserta didik

dalam mencapai sasaran pendidikan Indonesia secara umum dan INS Kayutanam

secara kusus.

Refleksi:

7. Imforman : “ F”

Jabatan : Guru Tari

Tempat : Kantor

Tanggal : 13 September 2013

Padari Jum’at tanggal 13 September 2013 sekitar pukul 11.00, peneliti

menemui nara sumber untuk melakukan wawancara di ruang kerjanya . Kebetulan

imforman adalah pegawai tata usaha yang mendapatkan tugas tambahan sebagai

guru tari.Sebagai seorang guru senior di bidang tari peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan kemajuan yang ingin di capai dalam

pendidikan tari peserta didik INS Kayutanam, sekaligus seberap beser pengaruh

dari kepala sekolah sebagai seorang supervisor. Dari pertanyaan yang

dikemukakan kepada nara sumber maka, peneliti mendapatkan jawaban sebagai

berikut:

“ Sampai saat sekarang ini sebagai seorang guru tari di INS Kayutanam nara

sumber belum ada mendapatkan kunjungan dari kepala sekolah, apalagi

mendapatkan masukan tentang bagai mana seharusnya pembelajaran tari di

berikan kepada peserta didik. Sebagai seorang pendidik nara sumber sangat

mengharapkan sekali adanya kunjungan dari pimpinan pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sehingga akan ada masukkan terhadap proses

Page 135: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pembelajaran yang berlangsung demi peningkatan kualitas dari pendidikan yang

terjadi”.

Refleksi:

8. Imforman : “ DF”

Jabatan : Guru Anyam

Tempat : Ruang Kerja Anyam

Tanggal : 13 September 2013

Pada hari jumat tanggal 13 September 2013 pada pukul 14.30 peneliti

menemui nara sumber di ruang kerjanya “Ruang Anyaman “ saat mengajar

peserta didik di bidang anyaman, yang merupakan salah satu keterampilan yang di

berikan kepada peserta didik yang sekolah di INS Kayutanam. Sambil

memperhatikan para peserta didik belajar, peneliti mengajukan pertanyaan kepada

nara sumber sekaitan dengan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah

terhadap

9. Imforman : “ RS”

Jabatan : Guru Tari

Tempat : Kantor

Tanggal : 13 September 2013

NARA SUMBER WAWANCARA PENELITIAN

Nara sumber : Tasrif, S.pd Kepala Sekolah 2009 s/d 2013

Selasa, 25 Febuari 2014

Di Rumah

Latar belakang keberadaan saya di INS berawal semenjak 2006 dan saya

dipercayakan oleh Yayasan sebagai kepala sekolah semenjak 2009 sampai dengan

2013. Pertama masuk ke INS saya sebagai guru fisika, dari pengalaman yang ada

Page 136: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

menurut saya seorang guru yang masuk ke INS terlebih dahulu harus memahami

filosofi dan konsep pendidikan Engku Moh Sjafei.

Begitu juga dengan seorang kepala sekolah terlebih dahulu harus

memahami konsep pendidikan INS, sehingga selanjutnya nanti akan berguna

sekali untuk melakukan supervisi. Jadi bagi kepala sekolah tersebut dalam

melakukan supervisi tidak hanya menggunakan rujukan dari Permen DIKNAS,

akan tetapi mengkombinasikannya dengan konsep pendidikan INS sendiri. Yang

tidak kalah pentingnya bahwa pendidikan INS adalah merupakan gabungan

pendidikan Umum dan kejuruan ( menggabungkan pendidikan otak, hati dan otot)

Sangat dalam ungkapan Engkoe Moh Sjafei tentang seluruh yang

diberikan kepada peserta didik di INS, bukanlah tujuan pendidikan akan tetapi itu

adalah merupakan alat. Bagi sebagian orang beranggapan bahwa pendidikan di

INS sebagai penyiksaan dan tidak dilaksanakan dengan senang hati.

Untuk menciptakan suatu yang lebih baik harus delaksanakan dengan

keras dan disiplin yang baik, tetapi tidak memaksakan sesuatu kepada peserta

didik, tetapi dilakukan dengan berangsur- angsur sambil berjalan dengan harapan

memberikan pengalaman dalam kehidupan. Dalam sebuah ungkapan Engkoe Moh

Sjafei di ceritakan :

Pada masa angkeo Sjafei masih hidup pernah mengumpulkan anak

didiknya di lapangan yang di tumbuhi ilalang dan menyuruh mereka untuk duduk

di lapangan tersebut,seluruh siswa duduk tetapi ada satu orang yang tidak duduk

dan tetap berdiri. Kepada siswa tersebut Engkoe Sjafei bertanya, “kenapa kamu

Page 137: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

tidak melakukan apa yang diperintahkan? Siswa tersebut menjawab, “ bagai

mana saya akan duduk Engkeo sementara duri ilalang akan menusuk saya. Dari

jawaban siswa tersebut maka Engkeo Sjafei menyampaikan kepada seluruh anak

didiknya bahwa yang dilakukan oleh temannya tersebut adalah benar, karena dia

mau menggunakan pemikirannya tidak menerima saja apa yang disampaikan oleh

guru.

Menurut konsep pendidikan INS setiap siswa harus dilatih untuk menjadi

anak yang kritis, kreatif dan aktif.

Pendidikan INS menurut kami sesuai denga sunnatullah karena dia

memberikan pendidikan untuk otak saja tetapi juga hati dan otot.Sementara faktor

pendudukung dan kendala dalam melakukan supervisi adalah :

Faktor kendala :

1. Sejauh mana penguasaan Kepala sekolah atau Guru sebagai supervisor

terhadap konsep pendidikan INS.

2. Tidak adanya keinginan untuk melakukan perubah diri dan tetap

mempertahan kebiasaan lama,yang menghambat dalam memahami INS .

3. Setiap manusia memiliki bakat bawaan yang dapat di kembangkan

sepanjang ada kemauan.

Faktor pendukung:

1. Adanya alam lingkungan INS yang ditinggalkan Engkeo Sjafei yang

sangat mendukung untuk pendidikan.

Page 138: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

2. Adanya buku – buku .pendukung tentang pendidikan INS Kayutanam.

3. Mengambil pengalaman dari para alumni dan guru senior.denga ncatata:

Masuk ke INS harus membuka diri untuk memahami dan belajar tentang

INS.

Jadih itulah faktor pendukung yg paling utama ,Memang kita harus terjun

atau langsung menpelajari serta kita harus membukak diri kita untuk belajar dari

orang lain.

Solusi Untuk supervisi yang terbaik yaitu orang yang mensupervisi

minimal kalau tidak diajarkan maka harus belajar sendiri serta berikutnya melalui

pelatihan yang diadakan bagi kepala sekolah dan Guru. Salah satu belajar di INS

itu bukan saja belajar di akademis, tetapi juga di workshop dan Akhlak Mulia.

Nara Sumber : Drs.Metri Akbarsyah.M.Si.

Selasa 25 Februari 2014,

Rumah makan Sederhana.

Supervisi adalah merupakan proses bagaimana kepala sekolah melakukan

binaan kepada guru terutama dalam pembelajaran akademis. Dalam konsep

supervisi bagaimana kepala sekolah melakukan tindak lanjut dari hasil supervisi

dengan guru. Untuk bidang lain di INS kayutanam tidak bisa digunakan hanya

konsep supervise yang mengacu kepada PERMENDIKNAS tetapi harus di

kombinasikan dengan ketentuan-ketentuan proses pendidikan INS kayutanam

yang konsepnya telah disiapkan oleh Engku Syafei, contoh misalnya tentang

Page 139: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pendidikan AKM tentang pembelajaran sejarah yang tujuan untuk menanamkan

karakter nasionalisme kepada peserta didik.

Sebenarnya untuk konsep pembelajaran INS kayutanam agak rumit dalam

merelasikannya untuk di supervise yang penyebabnya adalah masing-masing guru

memiliki latar belakang yang berbeda terhadap pendidikan INS itu sendiri. Dalam

pelaksanaan supervisi perlu adanya data awal pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang kemudian tindak lanjuti dengan melakukan dialog terhadap

para guru dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai

seorang supervasier. Kewajiban kepala sekolah memberikan informasi dan

motivasi terhadap para guru tentang konsep pendidikan dan pembalajaran di INS

kayutanam, dimana ini semua harus dilaksanakan secara kesinambungan atau

terus- menerus.

faktor pendukung dan penghambat dari atau demi pelaksanaannya

supervise pembelajaran INS kayutanam adalah komitmen para guru terhadap

perencanaan yang telah dilakukan kepala sekolah baik berupa kelengkapan bahan

dan waktu pelaksanaan dan segala rencana yang sudah di persiapkan untuk itu.

Meyakinkan kepada guru supervisi bukanlah untuk mencari kesalahan

akan tetapi adalah untuk membantu para guru mencarikan solusi dari permaslahan

pembelajaran yang dihadapinya demi tercapainya tujuan pendidikan dengan

maksimal.Sekaligus dukungan dari yayasan sangat diperlukan sekaitan dengan

Kewenangan yang diberikan terhadap kepala sekolah sekaligus pendanaan untuk

peningkatan kualitas dan kemampuan guru. Tidak adanya komitmen terhadap

Page 140: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

kespakatan yang dibuat oleh kepala sekolah dan guru. Bila tidak ada kenyamanan

dalam diri seorang guru pada saat supervisi dilakukan kepala sekolah. Adanya

dukungan dari yayasan.

Kepala sekolah harus memiliki pemahaman tentang pembelajaran di INS

kayutanam secara menyeluruh, kalau tidak maka kepala sekolah harus membentuk

tim supervisi pembelajaran di INS kayutanam. Yayasan harus meberikan

dukungan penuh dalam pengelolaan pendidikan terhadap kepala sekolah.

Nara Sumber : Kepala Sekolah

Untuk supervisi di ins kayutanam, Karena sekolah kita punya

karakteristik tersendiri maka strategi untuk supervisinya pendekatan berbeda pula,

kalau untuk akademis mungkin sama dengan sekolah yang lain,kita menggunakan

yang pertama supervisi sifatnya klasikal. Superfisi klasikal itu supervisi yang

dilakukan secara kunjungan kelas pada guru-guru, itu melihat guru mulai dari

persiapan mengajar, mengajar dan efaluasinya. kita lakukan secara reguler.

Selama setahun saya di SMA INS, itu sudah 60% guru-guru telah

disupervisi dan kita melihat kawan-kawan secara umum baik, kalau dilihat dari

bagian akademis. Kemudian yang jadi khas INS ke dua juga ada program

Sanggar, Workshop dan Akhlak Mulia. Untuk supervisi ini, saya inisialkan tidak

supervisi grafikal, tapi lebih banyak kepada semacam monitoring, Dengan melihat

sejauh mana program-program yang mereka lakukan itu bisa mereka

implementasikan di lapangan. Apakah itu Sanggar ataupun di workshop. Dan itu

juga kita lakukan secara reguler, secara senantiasa dan kalau di supervisi klinis

Page 141: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

misalnya tidak lanjut kita melakukan semacan fidback kepada guru-guru,

kemudian untuk supervisi yang di Workshop dan Sanggar sampai hari ini kita

belum melakukan fidback karena saya jujur mengatakann belum menentukan

format yang tepat, kira-kira seperti apa model supervisi untuk di workshop, karna

saya lihat di workshop itu indikator-indikatornya berbeda di akademik.”

Jadi kalau di supervisi akademis karna faktornya sudah jelas

misalnya ada format yang sudah disamakan oleh pemerintah, misalnya dalam

supervisi itu bagaiman pendahuluan, bagaiman pelaksanaan, bagaimana evaluasi

dan indikator yang jelas. Misalnya di pendahuluan itu harus ada namanya

presepsi, harus ada yang namanya elaborasi, ada yang namanya konfirmasi dan

tahapan-tahapan itu saya lihat di guru-guru kita alhamdulillah jalan. Bagaiman

mereka mengadakan presepsi sebelum masuk pelajaran itu, mereka coba kejar

yang dibelakang dulu, kemudian bagaimana mengekspor anak-anak, menggali

dari anak-anak kemudian bagaiman memberikan konfirmasi kepada guru atau

kepada siswa sesuai indikator-indikator pencapainya. Saya lihat Ini termasuk juga

di pelaksanaannya artinya kalau dalam konsep pendidikan sekarang berlaku

sistem yang namanya teacher sentris bukan student center artinya dalam teacher

sentrik ini berlaku adalah guru lebih banyak menjadi koordinator dan pemeran

lebih banyak dimainkan oleh anak-anak, kalau boleh kita menggunakan angka

sebenarnya ideal itu pendidikan inginikan 30% dari guru 70% dari siswa.

Saya melihat pola pendidikan INS, saya sering mengatakan pola

pendidikan yang paripurna, jadi sebuah pola pendidikan yang sudah integraitid

yang mengintegrasikan berbagai komponen dalam pendidikan nasional. Boleh kita

Page 142: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

mengatakan secara makro dengan afektif, promotor dan kognitif. Kemudian

bagaiman implementasi di kelas, saya melihat secara umum sebagian besar guru

kita sudah mampu mengintegrasikan dengan hal-hal yang lain, apakah dia guru

dengan beground IPA, ilmu sosial atau yang lain sendiri dan untuk manubara.

Pertama yang saya lihat bagian yang lebih menonjol baru pada tahap

menghubungkan materi-materi mereka dengan afektif, artinya bagaimana mereka

mencoba mengimplementasikan pendidikan karakter itu. Misalnya nilai-nilai

sikap yang ada pada pansus seperti sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin

menghargai orang lain dan segala macam itu. Kemudian untuk di Workshop dan

Sanggar harusnya menurut saya akan juga menampakkan seperti pelajaran bahasa

indonesia itu, bagaimana di pelajaran bahasa indonesia dikeluarnya nanti

implementasi di pelajaran sanggarnya misalnya puisi atau teater segala

macamnya, sejauh ini sebahagian sudah saya lihat, tapi saya sebagai kepala

sekolah belum puas. Kedepannya saya pikir ini perlu bakat dasar, agar digali lagi

sehingga ada mecingnya atau light and mechingnya sehingga ada meching antara

akademik , misalnya di pelajaran Fisika, fisika belajar tentang hal yang bersifat

teknis kemudian ketika dia masuk ke labor lap, ketika dia masuk kemata pelajaran

eloktronika kita akan berharap nilai-nilai akademis yang di pelajari akan bisa juga

menyambung kesitu. Yang ini mungkin perlu agak di tanamkan dan saya melihat

salah satu tugas kepala sekolah bagaiman mungkin membuatnya meching itu

memang harus ada semacam mencoba mendekatkan programnya guru-guru yang

relevan dengan workshop atau yang lainnya. Kalau dengan yang di afektif saya

pikir itukan normatif, jadi seluruh guru apakah itu matematik akan bisa nantik

Page 143: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dengan afektif. Tapi yang agak problem sedikit yang agak teknis itu dengan guru-

guru workshop, bagaiman menghubungkan pelajaran akademis tadi apa yang

didapat dengan konsep akademis itu bisa hendaknya diaplikasi di pelajaran

worshop, apakah dikeramik, apakah disegalamacamnya nantik atau apakah di seni

lukisnya misalnya di pelajaran apa yang berhubungan, misalnya di kima tentang

penataan warna tentang ini segala macam. Kita berharap misalnya apa yang secara

teori kimia itu bisa di aplikasikan di pelajaran yang bersangkutan dengan Seni

lukis,kriya, bahkan di setiap yg berbaur dengan zat kimia..

Jadi pola yang telah kita laksanakan, yang 60% saya katakan tadi, secara

terstruktur supaya mereka siap, masuk ke kelas sesuai dengan perjanjian

intermedia, kemudian saya amati selama proses mengajar rata-rata 2 jam, setelah

mereka selesai itu nanti saya ikuti perkembangan, saya catat perkembangan yang

terjadi, kemudian setelah itu kita diskusi, saya mengatakan istilah itu adalah

syering berbagi kami dengan mereka itu kemudian kita harus terbuka, saya mulai

dengan bagaimana tetang metodologi, kemudian bagaimana penguasaan konten,

kemudian bagaiamana dia melaksanakan penilaian, baik penilaian secara

terstruktur atau penilaian secara spontanitas. Saya lihat guru-guru dalam tindak

lanjut yang saya lakukan itu bagi mereka puas dan sebagian mereka ada yang

menyadari memang perlu adanya peningkatan-peningkatan untuk mereka itu.

Ada yang saya katakan guru senior kita itu yang dominan, terus saya katakan

Bapak/Ibuk itu kan studant center sebenarnya peluang ini sebenarnya ketika ibuk

memberikan materi sebelunya, sebenarnya suruh dia cari devinisi dulu, silahkan

Page 144: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

saja dia memberikan devenisi dengan bahasa yang dia pahaminya, baru nanti

secara konsep teori baru dimasukkan.

Kita sebenarnya pendidikan andragogi, jadi pendidikan untuk orang

dewasa, kita tidak mau guru-guru kita itu misalnya tampil dengan seorang guru

yang tidak profesional makanya sebelum melakukan supervisi, saya sudah

katakan kebeliau ini indikator-indikator yang harus di persiapkannya, mulai dari

pada persiapan administrasi, kelengkapan pembelajarannya sampai kepada aspek-

aspek penilaian. Sehingga mereka sudah tau , persiapan inilah yang harus ibuk

persiapkan, kemudian untuk pembukaan pembelajaran ini langkah-langkahnya,

untuk pelaksanaan ini langkah-langkahnya, untuk penutup ini langka-langkah nya.

Sehingga dia sudah paham benar apa yang harus dilakukannya sesuia dengan apa

yang kita berikan . Jadi sistematika supervisi itu sebelum supervisi kita berikan

ke mereka. Sehingga guru-guru kita itu merasa benar-benar sudah mempersiapkan

diri, karna jujur kita katakan kadang-kadang juga ada konsep supervisi disalah

artikan, ada yang dikatakan tidak dalam pengertian mencari kesalahan teman

kalau tidak siap, kalau saya melihah superfisi, Supervisi buat kita adalah

bagaiman perbaikan pembelajaran itu supaya efektif dan efisisen.

Kita tidak mengatakan supervisi, karna kalau dia menyangkut kesupervisi

itu ada sistematikanya. Jujur kita katakan mereka mengatakan untuk yang

workshop dan seni ini kita lebih bnyak melakukan monitoring. Dalam pengertian

kita melihat secara makro, karna apa ? kalau kita katakan ini supervisi tentu

kaeda-kaedanyakan kita harus persiapan yang saya katakan tadi itu bagaiman

melakukan elaborasi, konfirmasi dan segala macamnya itu. Kemudian untuk

Page 145: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

pelajaran yang tidak akademis inikan belum kita dudukkan benar bagaiman yang

konsep elaborasi, bagaiman konsep konfirmasi, bagaiman konsep eksplor itu bagi

anak-anak. Karna ini sifatnya pada skil, skil dan talenta anak-anak, jadi kita perlu

mengkaji khusus saya katakan ini pola apa supervisi itu. Tapi menurut saya

sebagai guru yang juga sudah berpengalaman, artian yang sudah dalam mengajar

saya dengan monitoring pun sebenarnya sasaran kita bisa tercapai karena setelah

monitoring kita akan berdiskusi dengan beliau. Bagaimana tadi Ibuk, bagaiaman

keluhan ibuk? Apa kekurangannya? Apa segalamacamnya tadi apa target dan

sasarannya. Jadi kita dengan supervisi worshop dan sanggar ini lebih banyak pada

target-target pencapaian guru itu tercapai gak. Tidak kepada bagaiman dia

berproses, karna bapak mengatakan kalau engku muhammad sjafei kan tidak hasil

artinya biyarkanlah anak itu berproses mengalir seperti itukan. Saya melihat juga

tidak mungkin kaku dalam melakukan whorksop seperti ini.

Kita disini melakukan supervisi secara bertingkat, supervisi bertingkat itu

sesuai dengan daftar urutan perpangkatan supervisi dengan aturan-aturan. Kalau

kepala sekolah itu mensupervisi guru-guru yang senior-senior artinya levelnya

seperti mensupervisi seorang ibuk guru, tapi pada tahap selanjutnya lanjut pada

tingkat yang ke dua itu wakil kurikulum akan mensupervisi guru dibawahnya.

Pada tahap selanjutnya nantik guru senior di bidang studinya mensupervisi

temannya sendiri. Itu tahapan kita. Sekarang saya baru akan melaksanakan karna

saya ingin melihat semuanya, sampai targetnya semua jadi nantik baru kita

realisakian nanti kepada wakil kurikulum mensupervisi guru yang dibawahnya.

Page 146: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kemudian terakhir nantik guru senior dibidang studinya seperti bapak mungkin

akan mensupervisi buk mul atau buk rita. Itu cerita akhir idealnya nanti.

Jadi kalau faktor penghambat kita mulai, pertama aspek yang menonjol

adalah psikologis karna dalam pola pendidikan, kadang-kadang kita teman sejawa

ini kan menggurui atau melihat orang lain atau mensupervisi orang lain kesannya

melihat orang bawahnya itu melihat orang di level bawahnya itu melihat

kesalahannya. Sehingga saya lihat dalam pelaksanaannya itu teman-teman ketika

saya supervisi itu masih banyak itu yang kaku, masih ada kadang-kadang ketika

saya panggil “tadi tidak seprti itu pak..” sehingga akhirnya macam-macam. Saya

bilang “ ya mengalir seperti biasa saja” jadi yang saya lihat ada dampak

psikologis. Itu yang pertama, yang kedua hambatan yang saya lihat itu guru-guru

kita dimana-mana mungkin masalah klasik mungkin karna sudah lama mengajar,

kita kan tidak taat dengan yang namanya administrasi, jadi termasuk saya kepala

sekolah. Kita mungkin mengajar dan menguasai materi, tapi ketika supervisi yang

dituntut ada juga administrasi. Maka kita kadang-kadang tidak siap dengan yang

itu sehingga ketika kita akan mensupervisi seseorang ganjaran administrasi itu

hambatan besar baginya. “pak sekarang saya lagi tidak bawa perangkat,

perangkata saya belum siap lagi pak, jadih banyak alsan yang akan timbul.” .

Terus yang ketiga hambatan yang yang klasik yaitu skejul ini kan pada umumnya

sulit untuk pas. Ini jujur saja hambatan besar. Karna memang kalender

pendidikan yang kita buatdan kita rancang serta persiapan-persiapan RPP kita

dengan implementasi di lapangan itu sesuatu yang sulit untuk disamakan, karna

faktor x dilapangan apalagi sekolah kita ini sekolah yang juga punya banyak

Page 147: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

kegiatan lain, segala macam sehingga menemukan kendala. Artinya misalnya kita

kaku. Maka saya lebih fleksibel, Apa yang mengalir sekarang dengan catatan

sesuai dengan kata bapak, kita harus tercapai target. Itu yang pertama yang kedua

pendukungnya saya lihat pendukung disini itu kawan-kawan melihat supervisi ini

merupakan sebuah usaha perbaikan bersama dan mereka itu positif sekali malahan

yang guru-guru seperti yang lain, seperti buk jus saya contohkan yang guru

sejarah, karan hari sabtu kemaren saya di Jakarta “saya sudah siap untuk

pelatihan, kapan akan dilaksanakan lagi pak?” artinya mereka tu respek dan yang

siap melihat respek itu mereka langsung ditanyakan “apakaha kelemahan saya

dalam setiap mengajar pak ?” jadi, udah empat guru yang yang menghadap ke

saya, Saya melihat buat mereka itu supervisi ini menjadikan salah satu open untuk

meningkatkan stamina mereka. barang kali shopinglah bagi mereka untuk

mengajar kedepannya, itu pendukung yang saya lihat.

Setelah nanti pelaksanaan supervisi kita laksanakan ada tiga mungkin

kompomen besar yang akan saya coba kan kawan-kawan itu. Pertama kita akan

memetakan kira-kira apa yang menjadi stragel atau hambatan besar dalam proses

pembelajaran kita di INS, apakah terhadap metodologinya perlu kita tajamkan,

atau terhadap konteksnya atau mungkin terhadap sistem penilaiannya. Ini yang

pertama saya melihat. Trus yang kedua yang saya lihat untuk kedepannya strategi

yang akan saya cobakan ini untuk pelajaran apa bidang yang diluar akademis itu

untuk sanggar dan untuk workshop, saya dengan teman-teman senior disini nantik

guru-guru senior yang berpengalaman, kita akan duduk membuat semacam format

sederhana. Jadi kira-kira untuk yang akhlak mulia atau yang kerohanian tadi.

Page 148: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Untuk workshop dan sanggar itu kira-kira apa yang bisa kita laksanakan, saya

kepingin apa roh pendidikan engku sjafei itu sebagai sekolah berbasis talenta

bagaiman mengoptimalkan talenta siswa itu benar-benar teraplikasi dilapangan

nantik. Sehingga misalnya ketika dia mengambil tukang sehingga target dengan

mengambil tukang ini apa nantik output yang kita bisa ambilkan nantik atau

outcamnya, ketika dia mengambil lukis apa yang bisa nantik dan kalau bisa

dengan adanya sebuah sistem yang jelas nantik buat langkah-langkah yang jelas

nantik akan terukur nantik akan naiknya. Jadi kita akan bisa melihat guru A

teroptimal dia, guru B teroptimal. Sekarang saya belum bisa mengatakan itu,

karna memang alat ukurnya belum jelas. Tapi secara tuntunan kata bapak itu

target secara makronya sudah itu. Yang terakhir yang saya lihat dari bapak yang

saya jelaskan itu guru-guru kita mungkin untuk yang akademis yang saya

tekankan mungkin yang penilaian ini perlu kita perkuat lagi. Bagaiman standar

penilaiannya maksudnya konsep penilaian segala macamnya itu. Sebab dari

pengalaman saya supervisi seberapa itu penilaian ini yang agak sedikit lebih

ditajamkan. Masih pemahaman kita dalam penilaian itu kan masih berkutat

tentang iptek. Sebenarnyakan rohnya engku sjafei itu kan protes itu ketika anak

sudah jalan disitu kan terjadi proses apa lagi anak sambil jalan itu yang belum

saya lihat sehingga tidak nampak riword guru-guru memberikan dalam proses

untuk pendidikan. Contohnya kemaren, kalau di sekolah saya yang lama saya

terangkan saya mempunyai stempel yang saya namakan eririword, itu kalau anak

sudah menjawab pada diskusi kemudian dia memberikan umpan balik, Sangsung

saja dia dapat stempel dari saya, apa saya bilang ke anak itu “forgotad ujian

Page 149: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

smester”, benar pak... tidak perlu ujian dengan saya karna nilainya sudah sembilan

dimata saya, karena proses buat saya yang paling penting proses sehingga nantik

tidak ada dia akan mencenek ujian segala macam karena dia ketika proses segala

macam sudah saya nilai dia . Saya ingin penilaian yang seperti itu mungcul,

sehingga memang anak-anak ini akan memiliki semngat . Itu yang saya katakan

tingkat integrasi. Misalnya bagaimana anak dikelas diajarkan oleh guru bahasa

indonesia untuk berani argumentasi sehingga untuk khotbah jum’at iya bisa. disini

belum belum agak menonjol sehingga guru lebih banyak ini kan, sehingga anak

padahal saya lihat anak-anak kita luarbiasa kreatif dan luarbiasa hebat. Cuman

guru kadang-kadang belum memberi keleluasaan untuk berinprofisasi

jadi saya pernah berdiskusi pada salah seorang mantan kepala sekolah di

ins kayutanam ini, beliau mengatakan ke saya perlu mungkin kajian khusus pak

eri, untuk supervisi diluar yang akademis ini. Ini perlu melibatkan orang-orang

yang paham benar dengan roh konsep pendidikan engku sjafei dan saya sepakat

dengan itu dan saya benar kata bapak itu saya ada keinginan seperti itu. Tapi

menurut saya mungkin itu jangkauan yang pertama yang paling mudah mungkin

lebih banyak mungkin barangkali saya melibatkan orang-orang dalam yang sudah

berpengalaman lama tentang pendidikan engku sjafei. Ini jujur juga saya kataka.

tidak semua orang yang memiliki jam terbang banyak tentang pendidikan apakah

dia dengan dengan atribut macam-macam. Ketika masuk kedunia ins akan bisa dia

menginternalkan nilai-nilai ins yang tidak bisa. Saya hanya setahun jujur saya

katakan masih belajar masih akan belajar, karena apa ? karena memang

pendidikan ins belum maksimal karakteristik yang kusus yang tidak bisa kita

Page 150: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

jeneralkan dengan yang lain itu. Jadi mungkin seorang ahli atau seorang

akademisi dalam bidang ini mampu, ini kemudian tertarik ke sini jaminan dia

akan bisa memahami? Saya pikir tidak. Yang paling besar menurut saya

bagaiman kita itu merangkum antara kaum akademisi yang dikampus dengan

praktisi di lapangan ini. Saya mengatakan ini pak, ibuk er yang lain-lain itu adalah

praktisi adalah orang yang bekerja langsung mempraktekkan ilmu. Kemudian

mungkin praktisi ini perlu diberikan lebelnya akademisnya digabung nanti.

Sehingga nanti ketika bapak melakukan sertifikasinya adalah orang-orang

akademis, tapi akademis tidak bisa sertifikasikan jadi kita adakan kolaborasi dan

saya sebenarnya kesitu. Jadi bapak sekarang misalnya saya memanggil guru lukis

dari padang. Sebenarnya itu saya ingin lihat saya lihat perguruan tinggi

melihatnya seperti apa, kemudian dilapangan seperti ini nanti. Sehingga buk dewi

sekarang sering berdiskusi dengan guru itu, dan untuk yang lain saya ingin seperti

itu nantik. Ada kolaborasi antara orang akademisi yang sudah bergelut. Ya seperti

pak ujang itu kan sudah melalang buana, untuk naik haji saja bisa dengan

lukisannya. Tapi nanti ketika masuk ke ins dia belum bisa ini, dia perlu belajar,

perlu pendampingan perlu elaborasi dengan yang lain. untuk bidang yang lain

saya rasa mungkin seperti itu juga sehingga artinya apa yang di gagas oleh engku

sjafei itu kan filosofi engkau jadi engkau itu bagaiman memanusiakan dia,

menjadikan dia sesuai dengan talentanya, tidak pekerjaan mudah.Iitu yang saya

lihat agak-agak unik disini.

Saya mengapa tidak menggunakan istilah supervisi karena kalau

kita bicara dengan supervisi kita bicara tentang sesuatu yang akademik,

Page 151: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

sementara saya masuk ke workshop ke akhlak mulia, ketika saya lama-lama

duduk dan melihat bapak kan sebenarnya saya sudah melakukan, tetapi saya tidak

berani mengatakan supervisi karena saya tidak menggunakan alur-alur seperti itu.

Apa saya lihat pak dimana presepsinya tadi bapak bagaiman mengeksplornya

karena elaborasinya kan tidak bisa ? kenapa ? karena memang betul kata bapak

perlu kajian kalau untuk yang ini pendekatannya apa? Mungkin supervisi-

supervisinya. Mungkin karna saya tidak punya itu tapi saya ujungnya saya ingin

guru-guru ini punya target ketika supervisi itu punya target, makanya saya lihat

saja misalnya saya pergi ke kaligrafi apa yang ditarget? katanya anak-anak bisa

melukis. Tetapi kalau digunakan kaedah supervisi menurut saya tidak. Tapi saya

mengatakan kaedah ini, mengapa saya mengatakan monitoring? Bukan saya

menganak tirikan, tetapi saya memang belum mempunyai format yang bagus

untuk supervisi yang diluar yang khusus ini. Karna pendidikan engku sjafei ini

kan konfrensif yang kusus. Tidak bisa gegabah ditangan saya kita mengatakan

supervisi di workshop tadi. Makanya saya katakan untuk berbicara supervisi tentu

harus format yang terukur, dan format ini harus di legalitas harus di falidasi oleh

orang yang kompeten seperti wali bank tadi. Ya misalnya untuk format di

workshop mungkin tidak sama dengan formatnya yang di akademis. Siapa yang

memfalidasi ? Itu seseorang yang wali tadi, jadi ketika saya masuk bapak, “bapak

salah presepsi kepada saya, saya mengajar otomotif apa yang di supervisi

pertanian, mungkin paling banyak praktek” tentu saya tidak bisa nantinya. Kalau

saya gunakan kaedah supervisi yang ada,yang kita punya di indonesia ini seperti

supervisi akademis.

Page 152: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Misalnya ini untuk workshop dan sanggar, ketika supervisi sebenarnya

formatnya sama dengan kajian akademis. sebelum mengajarkan ada banyak teori

jadi kita pendekatannya, saya liat jujur saya katakan kita lebih banyak praktek,

model bus itu hasilnya kan bagus, tapi apa langkah-langkah bus mengajarkan

mereklainnya tidak nampak, dia memang tak gunakan ukuran, Kalu di sekolah di

SMK dan STM konsepnya sama dengan kita,dia akan ajarkan teori akan ajarkan

kerangka teori, kerangka ini kerangka segalamacamkan? Kita tidak melihat itu

maka saya tidak berani mengatakan itu supervisi. Tapi menurut saya bisa kita

gunakan itu nantik mungkin lebih banyak kepada muatannya apa? Pratikum yang

lebih banyak. ....

Jadi kongkrit, ospek yang di workshop itu yang dilihat mungkin

kreatifitasnya, kemandiriannya, daya untuk mengerjakan tugasnya. Mungkin itu.

Kalau ada itu kita sepakati saya setuju sekali itu. Jadi kita masuk nanti “pak anak

ini kemandirianya kurang? Perlu bimbingan, beri dia kesempatan untuk belajar

mandiri dulu” Seperti itukan ? kalau sekarang kita lihat tidak. Karna apa yang

dikaji ? kemandiriannya, kreatifitasnya, jadi ketika kita beri tanah liat, silahkan

kalian berkreasi dan kreatifitas . Kemandirian misalnya dengan alat yangdiberi

apa adanya apakah yg akan di lakunkan serta daya juangya. Ketika kita

melakukan supervisi kita taukan guru ini sedang memberi dia peluang anak ini

untuk mandiri, guru sedang mengasah kreatifitasnya, guru sedang elaborasi

tentang bagaiman anak itu mempunyai daya juang. Atau sedang menggunakan

instuisinya. Coba kalian berpikir bagaimana menurut kalian yang bagus ? Coba

bapak lihat kan, ini merupakn untuk mengarahkanya. itu yang saya tidak berani

Page 153: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

mengatakan. Karean kita belum sepakat apa ini faktornya. Jadi kalau emang perlu

kata bapak balitbank untuk menyepakati yang sistem karakter pendidikan engku

sjafei ini alat-alat yang akan kita gunakan nantik. Apakah ada jiwa

interfrendshipnya disana tidak. Kita ukur ada kemandiriannya gak di situ, ada

kreatifitasnya gak disitu, ada kejujurannya gak disitu dalam melakukan itu. Kalau

udah sepakat nantik kita bisa saja menggunakan. Tapi kita melihat itu belum ada

kita mengarah kesitu. Saya baca buku-buku yang banyak di ruang saya sekarang

itu kan umum. Apalagi supervisi ini kan tidak hal sepele. Saya tidak mau nanti

dikatakan orang eri lah supervisi ka workshop? Alah kecek awakkan, jadi ditanyo

urang nantik, bagaiman sistematika menurut eri gitu kan ? ambo dak namuah doh

pak. Ambo ditanyo urang alah pak eri monitor? Kalau monitor terus awak alah

monitor. Awak alah monito apak tapi indak supervisi apak lai, karno apo? Kajian

supervisi kan agak mereng ka siko pak, apa yang saya kaji ketika saya melihat

akhlak mulia itu apo sasaran awak? Apo yang bisa ambo caliak dek apak kan.

Tapi kalau di akademis kan jaleh ambo, ooo iko kurang presepsi tadi, harus

langsung se nyo baraja. Ibuk ko kurang elaborasinyo kan dak di galinyo dek anak-

anak doh kan. Atau eksplornyo ka anak-anak indak ado. Tapi guruko

mengkonfirmasi, tapi katiko di worshop jujur ambo katakan apa yang aaa katiko

ambo panggia misalnyo kini ambo supervisi ibuk delfian indak bisa ambok

mangecekkan ka inyo doh. Buk delfina ini perlu dipertajam buk, kenapa ? ini

katrok yang di sepakati. Tapi sesuai yang pak katokan, kalau iniperli walitbank,

ambo setuju bana, malah ambo jawek katiko itu ka Apak Pariadi, setuju ambo tu.

Kita duduk kita ini kan, beliau mengistilahkan ini perlu orang yang paham, ambo

Page 154: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

ingin supervisi iko nyo kan urang yang paham tentang ins perlu pak eri

masuakkan kadalam ko, sahinggo jaleh bana kan. Tapi kalau ambo jujur ambo

kecekkan pak, ambo dak sateori jo urang yang akademiknyo tinggikan. Ins ko

yang menurut ambokan yang perlu di

Nara Sumber : Buk Erna Ernawati

Jabatan : Guru senior

Tempat : di kediamannya komplek guru INS.

Setau saya, saya belum pernah di supervisi oleh kepala sekolah yang baru

tapi kalau teman-teman yang lain sudah. Kemaren jadwal saya itu tanggal 3

Februari ternyata tidak jadi, saya tidak tau kenapa. Jadi apakah kepala sekolah

memberikan strategi-strategi kepada teman-teman yang lain saya juga tidak tau.

Tapi yang jelas saya belum menerima supervisi itu di lokal saya.

Itu ada didaftarkan di papan tulis di kantor. Apa yang harus disiapkan oleh

seorang guru yang akan disupervisi. Itu saja RPP seperti biasa, silabus sampai

perangkat-perangkat pembelajaran. Sampai buku-buku nilai, absen. Itu saja.

Sangat diperlukan, karna belumtau seorang guru itu menurut dia sudah

sampai apa yang akan diberikan kepada seorang siswa mungkin itu menurut dia,

tetapi menurut kepala sekolah ada kekurangannya mungkin. Karena setiap guru

itu punya teknik masing-masing dalam pembelajaran. Ada yang sesuai dan ada

yang tidak. Ada juga kadang-kadang guru membuat perangkat pembelajaran tetapi

ketika pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang mereka rencanakan itu.

Page 155: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Apalagi di ins kita sering libur, datang tamu libur jadwal kadang-kadang tidak

terpenuhi, tapi kadang-kadang itulah teknik guru sampai atau tidak. Yang saya

cemaskan seorang keapala sekolah yang dari kepala sekolah umum paham tidak

dengan pembelajaran ins? Karna ins itu bukan akademis saja. INS itu ada 4 aspek

yang harus dipahami oleh guru, apalagi kepala sekolah.

Seperti yang sudah dicantumkan oleh engku muhammad sjafei itu tidak

hanya di akademis tetapi ins itu ada 4,empat bidang yang harus di pahami oleh

kepala sekolah dan ke empat-empat bidang itu memiliki tiga faktor yang harus di

perhatikan otak, hati, dan tangan. Akademis bukan otak, ini pemahaman yang

keliru menurut saya padahal akademis itu terdiri dari otak, hati,tangan. Jadi

pemahaman yang seperti ini saya kira harus dibenahi secepatnya.

Saya mohon maaf dulu, mungkin tersinggung banyak yang tersinggung

tidak hanya kepala sekolah yang baru setahun, jangankan kepala sekolah orang

yang baru setahun yang saya kira sudah puluhan tahunpun kalau tidak membaca

itu saya kira nol pemahamannya, hanya berbicara saja. Saya kenal ins, saya paham

apa itu ins saya kira itu nonsen. Dalam pelaksanaan saya lihat banyak tidak

paham.

Pertama tentu dukungan terhadap sengamat seorang pengajar. Saya kira

kalau sekarang semangat itu yang kurang di ins, semangat kebersamaan, semangat

kepercayaan, semangat untuk memberi yang sekarang hanya ada semangat untuk

menerima yang namoak bagi saya

Page 156: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Kepercayaan. Pertama itu kepercayaan teman-teman terhadap kepala

sekolah mereka belum percaya 100% apakah kepala sekolah ini paham tidak

dengan sistem pendidikan ins kayutanam

Saya kira itu sama, kedudukan mereka sama semua baik di akademis, di

kesiswaan apa lagi di kesiswaan menyakut asrama karna anak-anak tinggalnya di

asram bordingschool itu sangat erat kaitannya. Kalu kita gagal di asrama itu akan

berdampak pada semua bidang, jadi supervisinya harus di asramanya dulu bukan

monitoring.

Itu yang harus direncanakan dan dibuat formatnya tetap sama dengan yang

di akademis.

Saya kira bisa, elaborasi kan kegiatan, kegiatan inti anak. Ya itu yang kita

lihat di asrama mereka belajar tidak atau mereka tidur, berkelahi atau hanya

memainkan Hp atau apa kan itu ada. Dan eksplorasi bagaiman kita bangun subuh

itu sudah eksplorasi. Mengajak anak ke mesjid, bukan kita yang duluan ke mesjid

tetapi anak bangun kita belakangan pergi dengan anak-anak. Bukan kita duluan

kar itu bukan eksplorasi. Bukan ceramah yang di pentingkan di asrama.

Ya kebersamaan tadi, mungkin ya mereka membedakan asrama lain,

bukan pendidikan tapi itu rumah. Sementara di ins itu di asrama itu tiangnya.

Pendidikan yang penting itu adalah di asrama.

Saya kira itu baru ¼ dari pendidikan ins , Sekira kita loka karya lagi

dengan membuat KTSP dan kita juga bisa karna dengan kurikulum 13 dulu

apalagi paling enjoy kita membuatnya. Perangkat pembelajaran seperti yang

Page 157: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

dilakukan di akademik di semua bidang. Kenapa di AKM bisa? Kenapa di

bengkel bisa di worshop, di keterampilan bisa, disanggar bisa, apa bedanya

dengan asrama? Kan bentuknya sama pelaksanaannya yang beda.

Ya itu yang tepat, seperti yang pernah kami lakukan dulu kira-kira tahun 2010,

rame-rame tim supervisi kita bentuk itukan tim yang bekerja kalau di akademis

siapa, di keterampilan siapa. Itukan nantik kita gabung duduk bersama

membicarakan baru kita dengan kepala sekolah.

Kalau yang pernah kita laksanakan dulu itukan melihat sampai dimana

kemampuan dari personal-personal di ins itu yang bisa diambil untuk supervisi

dan main cokok-cokok.

Saya kira iya, karna supervisi itukan tidak hanya seperti sekarang yang

sperti orang bilang itukan formal, pemahaman seperti ini di dudukan kembali,

tidak hanya di ins diluar juga begiru ah itukan cuma formal. Sudah masuk kepala

sekolah, sudah ngajar dia sudah tercapai nantik ujung-ujungnya lulus UN.

Sebetulnya kalu untuk pendidikan itu salah besar saya kira.

Betul-betul dilaksanakan supervisi bukan kepada nilai, sikap

Ya tapi yang utama itu adalah sebetulnya yang harus kita kembalikan

kedepan itu adalah yang efektif (kenapa begitu ? ) itu baru tercapai karakter

sementara engku sejafei itu dia sikap dulu afektif. Kalau yang kemaren kan salah,

kognitif dulu psikomotor baru afektif , sikap yang terakhir. Bagaiman seorang

siswa itu pintar sikapnya tidak bagus. Kalu sikapnya bagus apapun yang masuk

hasilnya akan bagus.

Page 158: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

Sikap nya dulu, kalau dia sudah sopan dia akan mudah menerima kognitif,

setelah ada kognitifnya di isi tangannya pasti jalan pisikomotor itu. Dia kan mulai

bekerja dia akan tau dengan kalau saya kerjakan ini, ini hasilnya. Karna dia sudah

punya sikap.

Tidak banyak permintaan secara pribadi, berikan kepercayaan kepada

setiap guru dalam melaksanakan tugasnya, pantau saya kira tidak hanya ketika

supervisi saja, ketika ada masalah, ketika ada jangan hanya ketika ada rapat

bulanan ditanya masalahnya apa? Itu akan muncul suka dan tidak suka. Tapi

setiap hari saya kira bisa dibuat, guru ini mengajarnya seperti apa, kemudian tanya

lagi kesiswa paham tidak apa yang di ajarkan guru itu. Kamu dapat apa dari

belajar itu? Nah kemudian kendala apa yang dihadapi seorang siswa, kendala apa

yang dihadapi oleh guru. Nah ini saya kira yang belum. Komunikasinya yang

belum nampak.

Nara Sumber : Yudistira

Jabatan : Mantan guru INS

Selama pengalaman saya mengajar di INS Kayutanam,

pelaksanaan supervisi belum pernah ada. paliang tindak dengan kelas

musikalisasi puisi, seorang supervisor tidak pernah datang ke kelas saya untuk

melakukan suprvisi. Kemudian kalau pelaksanaan supervisi menurut hemat saya

konsep pembelajaran di ins kayutanam merujuk ke konsep pendidikan M.Sjafei.

Page 159: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

supervisi tidak hanya dilakukan di akademis saja, tetapi diseluruh pendidikan

yang ada dalam program atau kurikulum INS Kayutanam. Itu menurut saya.

Ya tentunya pelaksanaan supervisi itu melingkupi hal-hal yang seperti

program pembelajaran, program tahunan, program semester kemudian bagaimana

teknik mengajar yang baik bagi seorang pendidik untuk mencapai tujuan INS

seperti yang diharapkan oleh Engku Sjafei, demikian.

Karna pendidikan di INS itu banyak bidang, gabungan dari beberapa

bentuk pendidikan akademi sekolah umum, sekolah kejuruan dan pesantren.

Akhirnya seorang supervaisor memang harus memahami bentuk-bentuk

pendidikan di ins. Jadi jika seorang supervisor tidak memahami bagaimana teknis

pekerjaan atau proses pendidikan di bidang kesenian atau di bidang sanggar atau

dibidang agama atau di akademis secara keseluruhan tentu yang terjadi adanya

ketimpangan atau kelemahan-kelemahan yang tidak dipahami oleh supervisor

tadi.

Kalau untuk hal itu memang sebagai mantan guru dan pernah menjadi

siswa atau alumni ins kayutanam. Ada hal yang paling berat bagi seorang

supervisor di ins menurut saya yang pertama karna banyaknya bentuk pendidikan.

Dilain itu apakah seorang supervisor, contohnya kepala sekolah apakah mampu

memahami pendidikan itu. Jadi untuk mengantisipasi itu saya pikir memang harus

ada tim yang mana dia ahli di setiap bidang pendidikan itu yang pertama untuk

jalan keluarnya. Yang kedua bisa dengan melibatkan Alumni-alumni yang

Page 160: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

memang benar-benar memahami konsep pendidikan ins kayutanam dan tujuan

pendidikan ins kayutanam kemudian ia membantu kepala sekolah untuk

mensupervisi pendidikan untuk mencapai pendidikan engku M.Sjafei.

Kalau hal seperti itu, memang selama saya mengajar disini

keterbatasan biaya memang selalu menjadi kendala seorang supervisor untuk

mendukung perkembangan pendidikan. Dan banyak kebutuhan-kebutuhan

pendidikan yang mesti ada tapi tidak bisa diadakan oleh yayasan. Hal itu memang

sangat berpengaruh kepada seorang supervisor untuk mensupervisi karna ketika

hal-hal teknis, kebutuhan-kebutuhan teknis yang di perlukan oleh guru dan itu

menyangkut kepada pelaksanaan pendidikan itu tidak tersedia dengan baik.

Supervisor akan bermasalah untuk mensupervisi seorang guru.

Page 161: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 162: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala
Page 163: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala
Page 164: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala
Page 165: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala
Page 166: STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · ABSTRAK Yasrizal. 2013. Strategi Supervisi Pendidikan Kepala