skripsi analisis audit operasional atas …

52
SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN AKTIVA TETAP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Abdul Muthalib Al Saleh 10573 02516 11 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

SKRIPSI

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN AKTIVA

TETAP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Abdul Muthalib Al Saleh

10573 02516 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …
Page 3: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat, ridho dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat merangkai beberapa kata yang dari kata itu terangkai pula menjadi

kalimat dan dari untaian kalimat tersebut maka tersusunlah sebuah penulisan dalam bentuk

skripsi dengan judul “Analisis Audit Operasional Atas Pengelolaan Aktiva Tetap

Universitas Muhammadiyah Makassar”. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah

kepada baginda Rasulullah SAW.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan dan

rintangan. Namun demikian, atas bimbingan, bantuan, arahan, serta dukungan dari berbagai

pihak maka penulis dapat menyelesaikannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan

Hidayah dan Rahmat kepada semua pihak yang telah membantu dengan ikhlas sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang spesial kepada kedua orang tuaku, ayahanda Muh.

Alwi Saleh dan Ibunda Hasniwati serta saudara-saudaraku yang dengan sabar dan ketulusan

hati mencurahkan cinta, kasih, sayang dan dukungannya baik berupa materi maupun doa

dalam penyusunan skripsi ini. Bersama dengan ini juga saya haturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib M.Pd. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung MA. selaku dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi SE, M.Si, Ak. CA selaku ketua jurusan akuntansi yang sekaligus

selaku Penasehat Akademik selama penulis menempuh pendidikan di Unismuh

Makassar.

4. Bapak Andi Arman, SE, M.Si, Ak dan Bapak Faidhul Adziem, SE, M.Si selaku dosen

pembimbing yang dengan ketulusan hati dan kesabaran memberikan bimbingan, arahan

dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 5: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

5. Staf dan dosen-dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, yang saya

yakin terus mendoakan kami menjadi yang terbaik selaku mahasiswa tingkat akhir.

6. Kepada perwakilan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu

memberikan informasi dan data-data yang diperlukan penulis.

7. Semua teman-teman angkatan 2011, khususnya untuk kelas AK-4-2011 (Zulkipli, Saldi,

Icul, Iank, Fikar, Asdar, Khim, Zulfa, Fatri, Khiky, Inna, Wiah, Diana, Febby, Linda,

Ningsih dan semuanya) yang telah membuat saya bahagia pernah menjadi “bagian dari

kalian”, terima kasih atas doa dan kepercayaannya serta seluruh kenangan selama 4

tahun bersama.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu demi satu.

Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis tetap berusaha untuk menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga

Allah meridhai dan dicatat sebagai amal ibadah disisi-Nya. Amin

Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khaerat

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Juni 2015

Penulis

Page 6: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

ABSTRAK

Abdul Muthalib Al Saleh, 2015 “Analisis Audit Operasional Atas Pengelolaan Aktiva

Tetap Universitas Muhammadiyah Makassar”.

Pembimbing, Andi Arman dan Faidhul Adziem.

Pelaksanaan audit operasional atas pengelolaan aktiva tetap sangat penting dilakukan

untuk mengetahui daya guna dan hasil guna serta untuk mengamankan kekayaan Universitas.

Namun, pada pelaksanaannya audit operasional pengelolaan aktiva tetap pada Universitas

Muhammadiyah Makassar tidak continue dilaksanakan pada tingkat divisi Universitas.

Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah bagaimana prosedur dan hasil

pelaksanaan audit operasional atas pengelolaan aktiva tetap Unismuh Makassar, serta

tujuannya untuk mengetahui prosedur dan hasil pelaksanaan audit operasional atas

pengelolaan aktiva tetap.

Data Penelitian ini di peroleh dari unismuh serta penulis mengadakan wawancara

langsung dengan pihak terkait di Unismuh Makassar, sehingga metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian lapangan dan pustaka, sedangkan metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur audit operasional pengelolaan aktiva

tetap belum tertulis secara khusus. Hal ini terjadi karena pengelola auditor beranggapan

bahwa pada dasarnya audit operasional dengan audit keuangan adalah sama. Pelaksanaan

audit operasional pengelolaan aktiva tetap yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar periode 2011 dan 2012 telah sesuai dengan

teori yang dikemukakan, terdiri dari serangkaian tahapan audit meliputi persiapan audit, audit

pendahuluan, audit lanjutan, pelaporan dan tindak lajut hasil audit, audit telah dilaksanakan

secara efektif dan berjalan efisien.

Kata Kunci : auditing, audit operasional, aktiva tetap, deskriptif kualitatif, universitas

muhammadiyah Makassar

Page 7: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5

A. Auditing .................................................................................................... 5

B. Audit Operasional ..................................................................................... 12

C. Aktiva Tetap ............................................................................................. 22

D. Kerangka Pikir .......................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 30

A. Lokasi dan waktu penelitian ..................................................................... 30

B. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 30

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 31

D. Metode Analisis ........................................................................................ 32

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................................ 33

A. Sejarah Singkat Unismuh ........................................................................ 33

B. Visi dan Misi .......................................................................................... 33

C. Pembiayaan ............................................................................................. 34

D. Susunan Pengurus .................................................................................... 36

E. Struktur Organisasi .................................................................................. 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 41

A. SOP (Standard Operating Procedure) Keuangan Unismuh........... 41

Page 8: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

B. Perolehan Aktiva Tetap Unismuh ........................................................... 43

C. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca ........................................................... 45

D. Prosedur Audit Operasional Aktiva Tetap ............................................... 45

E. Program Kerja Audit Operasional ........................................................... 47

F. Pelaksanaan Audit Operasional Aktiva Tetap ......................................... 49

G. Pengelolaan Aktiva Tetap ........................................................................ 55

H. Hasil Audit Operasional Pengelolaan Aktiva Tetap ................................ 60

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 64

A. Kesimpulan .............................................................................................. 64

B. Saran ........................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 66

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Fikir ............................................................................... 29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber Daya dan Keuangan .......................... 37

Gambar 5.1 Tahapan Audit Operasional Unismuh ............................................ 50

DAFTAR TABEL

Page 9: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian…………………………………………………. 30

Tabel 5.1 Taksiran Masa manfaat Aktiva Tetap ............................................. 44

Tabel 5.2 Penyajian Aktiva Tetap pada Neraca .............................................. 45

Tabel 5.3 Nilai Aktiva Tetap Periode 2011 ................................................... 55

Tabel 5.4 Nilai Aktiva Tetap Periode 2012 ................................................... 56

Tabel 5.5 Fixed Asset Turn Over .................................................................... 58

BAB I

PENDAHULUAN

Page 10: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

A. Latar Belakang

Aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang menunjang jalannya kegiatan

operasional perusahaan dan produktivitas dalam menghasilkan laba. Meskipun aktiva

tetap bukan merupakan komponen keuangan yang liquid, namun keberadaanya sangat

penting bagi perusahaan. Peranan aktiva tetap bagi perusahaan sangat besar, baik ditinjau

dari segi fungsinya, nilai dana yang diinvestasikan, pengolahan dan pemanfaatanya,

maupun dari segi pengawasannya. Dibeberapa perusahaan, aktiva tetap merupakan salah

satu alternatif yang diharapkan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang

kepada pihak luar perusahaan (stakeholder) apabila perusahaan mengalami pailit.

Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH MAKASSAR) merupakan

salah satu perguruan tinggi swasta yang berdiri di bawah naungan muhammadiyah

dengan visi menjadi perguruan tinggi islam terkemuka, unggul, terpercaya dan mandiri.

Universitas Muhammadiyah makassar dalam menjalankan aktivitasnya sebagai

perguruan tinggi islam, memiliki berbagai jenis aktiva tetap yang sangat penting dalam

menunjang aktivitasnya serta memiliki nilai yang signifikan. Mengingat pentingnya

peran aktiva tetap dalam menunjang aktivitas operasional universitas, maka setiap

periode perlu dilakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi

pengelolaan aktiva tetap serta tingkat kelayakan penggunaannya. Audit operasional

merupakan suatu cara yang digunakan oleh manajemen untuk menilai dan mengevaluasi

kegiatan yang telah dilakukan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan

efisien.

Pelaksanaan audit operasional atas pengelolaan aktiva tetap sangat penting

dilakukan untuk mengetahui daya guna dan hasil guna serta untuk mengamankan

kekayaan Universitas. Namun, pada pelaksanaannya audit operasional pengelolaan

aktiva tetap pada Universitas Muhammadiyah Makassar tidak continue dilaksanakan

pada tingkat divisi Universitas.

Berdasarkan penemuan masalah ini, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian di bidang ini dan menuangkan hasilnya dengan judul, ”Analisis Audit

Operasional Atas Pengelolaan Aktiva Tetap Universitas Muhammadiyah

Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan pemasalahan yang akan

dibahas dalam tugas akhir ini dan diidentifikasikan sebagai berikut:

Page 11: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

1. Bagaimana prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap yang ada di

Universitas Muhammadiyah Makassar?

2. Bagaimana hasil pelaksanaan audit operasional pengelolaan aktiva tetap di

Universitas Muhammadiyah Makassar ?

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu data yang dianalisis

hanya data dari hasil audit operasional pengelolaan aktiva tetap yang telah dilakukan

oleh Badan Audit Keuangan Internal Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap, khususnya yang ada

di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Mengetahui pelaksanaan audit operasional aktiva tetap pada Universitas

Muhammadiyah Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan yang berkenaan dengan pelaksanaan audit operasional aktiva

tetap di suatu Universitas

2. Bagi Universitas

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan positif dalam mengelola aktiva tetap secara

efektif dan efisien.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang memadai bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya

pada bidang dan kajian yang sama.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

A. Auditing

1. Pengertian Auditing

Auditing merupakan suatu proses pemeriksaan yang membandingkan antara

kondisi yang terjadi di lapangan dengan kriteria yang telah ditentukan. Menurut

American Accounting Association (2013:1) Auditing merupakan suatu proses yang

sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang

berhubungan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa

ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan

kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna

informasi tersebut.

Menurut Alvin Arens (2008:4) auditing adalah proses pengumpulan dan

penilaian bukti atau pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan

melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang di tetapkan.

Auditing harus dilakukan oleh yang kompeten dan independen. Sukrisno Agoes (2012

; 4) Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,

oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,

dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa auditing adalah suatu proses

yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria

yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan,

dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

2. Jenis Audit

Audit dapat dibagi menjadi beberapa tipe. Pembagian ini dimaksudkan untuk

menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan diadakannya suatu

kegiatan audit tersebut. Menurut Suhayati (2013:4) menyatakan auditing umumnya

digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :

a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen

terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam laporan keuangan

Page 13: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

ini, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar

kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi berterima umum.

b. Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan adalah audit yang tugasnya untuk menentukan apakah yang

diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Audit kepatuhan banyak

dijumpai dalam pemerintahan.

c. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi atau

bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.

Tujuan audit operasional adalah untuk :

1) Mengevaluasi kinerja

2) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan

3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

3. Jenis-jenis Auditor

a. Akuntan Publik

adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum

terutama dalam bidang pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh

kliennya.

b. Akuntan Pemerintah

Pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang

tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan

yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau

pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah

c. Akuntan Internal

Akuntan Internal adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan yang tugas

pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan

terhadap aset-aset organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur

kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yangdihasilkan oleh

berbagai bagian organisasi.

4. Jenis-jenis pendapat auditor

Page 14: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima

jenis pendapat akuntan yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Dikatakan pendapat wajar tanpa pengecualian jika laporan keuangan disajikan

secara wajar, dalam semua hal yangn material, posisi keuangan , hasil usaha,

perubahan ekuitas dan arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku

umum.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan

dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with Explanatory

Language)

Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan

seorang auditor menambahkan penjelasan (bahasa penjelasan lain) dalam laporan

audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang

dinyatakan oleh auditor. Keadaannya meliputi:

a. Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.

b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan

yang luar biasa, laporan keuangan disajikan secara menyimpang dari suatu

prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI

c. Jika terdapat kondisi dan peristiwa semula menyebabkan auditor yakin tentang

adanya kesangsian mengenai kelangsungan hidup entitas namun setelah

mempertimbangkan rencana manajemen auditor berkesimpulan bahwa rencana

manejemen tersebut dapat secara efektif dilaksakan dan pengunkapan mengenai

hal itu telah memadai.

d. Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.

e. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan

komparatif

f. Data keuangan kuartalan tertentu diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal

namun tidak disajikan atau tidak di review.

g. Informasi tambahan yang diharuskan oleh IAI Dewan Standar Akuntansi

Keuangan telah dihilangkan,yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman

yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi

prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak

Page 15: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

dapat menghilangkan keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut

sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh dewan tersebut.

h. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit

secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat ini dinyatakan bila:

a. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap

lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak

menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak

menyatakan tidak memberikan pendapat.

b. Auditor yakin, atas dasar auditnya bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia yang

berdampak material dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat

yang tidak wajar.

c. Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia menjelaskan

semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang

dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Ia juga harus mencantumkan bahasa

pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraf penjelasan di dalam

paragraf pendapat. Pendapat wajar dengan pengecualian harus berisi kata

kecuali atau pengecualian dalam suatu frasa seperti kecuali untuk atau dengan

pengecualian untuk frasa tergantung atas atau dengan pnejelasan berikut ini

memiliki makna yang tidak jelas atau tidak cukup kuata oleh karena itu

pemakaiannya harus dihindari. Karena catatan atas laporan keuangan

merupakan bagian laporan keuangan auditan, kata seperti yang disajikan secara

wajar dalam semua hal yang material, jika dibaca sehubungan dengan catatan 1

mempunyai kemungkinan untuk disalahtafsirkan dan oleh karena itu

pemakaiannya dihindari.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan

secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di indonesia.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)

Page 16: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

a. Auditor tidak menyatakan pendapat bila ia tidak dapat merumuskan suatu

pendapat bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu

pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia. Jika auditor menyatakan tidak memberikan

pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang

mendukung pernyataan tersebut.

b. Auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk

memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan.

B. Audit Operasional

Perkembangan bisnis membuat pemegang saham sudah tidak dapat mengikuti

semua kegiatan operasi perusahaannya sehari-hari, sehingga mereka membutuhkan

auditor manajemen yang profesional untuk membantu mereka dalam mengendalikan

operasional perusahaan.

1. Pengertian Audit Operasional

Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi

atau bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Definisi

audit operasional yang dikemukakan oleh Arens et al (2008 : 13) yaitu

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode

operasi organisasi. Audit operasional lebih berorientasi ke masa depan, artinya

hasil dari penilaian berbagai kegiatan operasional tersebut diharapkan dapat

membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan yang

ditetapkan oleh badan usaha.

2. Tujuan audit operasional

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan tentunya memiliki tujuan, begitupun audit

operasional yang akan dilaksanakan terhadap suatu kegiatan. Menurut Rahayu dan

Suhayati (2013:9) tujuan audit oprasional adalah menekankan pada ekonomisasi,

efisiensi, dan efektivitas yang mencakup beranekaragaman aktivitas yang luas,

yang berhubungan dengan performa masa yang akan datang.

3. Manfaat audit oprasional

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2012:96) audit operasional dapat memberikan

manfaat melalui beberapa cara sebagai berikut :

Page 17: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

a. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul, penyebabnya dan alternatif solusi

perbaikannya.

b. Menemukan peluang untuk menekan pemborosan dan efisiensi biaya.

c. Menemukan peluang untuk meningkatkan pendapatan.

d. Mengdentifikasi sasaran, tujuan, kebijakan dan prosedur organisasi yang belum

ditentukan.

e. Mengidentifikai kriteria untuk mengukur pencapaian sasaran dan tujuan

organisasi.

f. Merekomendasikan perbaikan kebijakan, prosedur dan struktur organisasi.

g. Melaksanakan pemeriksaan atas kinerja individu dan unit organisasi.

h. Menelaah ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan hukum, tujuan organisasi,

sasaran, kebijakan dan prosedur.

i. Menguji adanya tindakan-tindakan yang tidak diotorisasi, kecurangan, atau

ketidaksesuaian lainnya.

j. Menilai sistem informasi manajemen dan sistem pengendalian.

k. Menyediakan media komunikasi antara level operator dan manajemen.

l. Memberikan penilaian yang independen dan obyektif atas suatu operasi.

4. Karakteristik Audit Operasional

Audit operasional memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan

audit lainnya. Menurut Amin Widjaja Tunggal (2012:37), mengemukakan

karakteristik audit operasional yaitu :

a. Audit operasional adalah prosedur yang bersifat investigatif.

b. Mencakup semua aspek perusahaan, unit atau fungsi.

c. Yang diaudit adalah seluruh perusahaan, atau salah satu unitnya (bagian

penjualan, bagian perencanaan produksi dan sebagainya), atau suatu fungsi,

atau salah satu sub klasifikasinya (pengendalian persediaan, sistem pelaporan,

pembinaan pegawai dan sebagainya).

d. Penelitian dipusatkan pada prestasi atau keefektifan dari perusahaan/ unit/

fungsi yang diaudit dalam menjalankan misi, tanggungjawab, dan tugasnya.

e. Pengukuran terhadap keefektifan didasarkan pada bukti/ data dan standar.

f. Tujuan utama audit operasional adalah memberikan informasi kepada

pimpinan tentang efektif tidaknya perusahaan, suatu unit atau suatu fungsi.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Diagnosis tentang permasalahan dan sebab – sebabnya, dan rekomendasi

tentang langkah – langkah korektifnya merupakan tujuan tambahan”.

5. Kriteria dan ruang lingkup audit oprasional

Kesulitan utama yang umumnya dihadapi dalam audit operasional adalah

menentukan kriteria audit untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas organisasi.

Berbeda dengan audit keuangan, dalam audit operasional tidak terdapat kriteria

tertentu yang berlaku umum untuk setiap audit. Kriteria adalah nilai-nilai ideal

yang digunakan sebagai tolak ukur dalam perbandingan. Dengan adanya kriteria,

pemeriksaan dapat menentukan apakah suatu kondisi yang ada menyimpang atau

tidak dan kondisi yang diharapkan. Karena pemeriksaan pada intinya merupakan

proses perbandingan antara kenyataan yang ada dengan suatu kondisi yang

diharapkan maka pada audit operasional pun diperlukan adanya kriteria.

Menurut Arens et al (2008 : 847) menyebutkan beberapa kriteria yang dapat

digunakan dalam audit operasional, yaitu :

a. Kinerja Historis (Historical Performance)

Merupakan seperangkat kriteria sederhana yang dapat didasarkan pada hasil

audit periode sebelumnya. Gagasan di balik peggunaan kriteria ini adalah

membandingkan apakah yang telah dilakukan menjadi “lebih baik” atau “lebih

buruk”. Manfaat kriteria ini adalah bahwa kriteria tersebut mudah dibuat, tetapi

mungkin tidak memberikan pandangan mendalam mengenai seberapa baik atau

buruk sebenarnya unit usaha yang diperiksa dalam melakukan sesuatu.

b. Kinerja yang dapat diperbandingkan (Benchmarking)

Merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil yang dicapai oleh

organisasi lain yang sejenis. Walaupun penilaian prestasi masa lalu, tetapi hasil

penilaian menggunakan kriteria ini pun belum tentu memberikan gambaran

yang tepat mengenai keadaan organisasi, karena perbedaan situasi dan kondisi

yang dihadapi oleh dua organisasi yang berbeda.

c. Standar Rekayasa (Enginereed Standards)

Merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan standar rekayasa, seperti

penggunaan time and motion study untuk menentukan banyaknya output yang

harus diproduksi.

d. Diskusi dan Kesepakatan (Discussion and Agreement)

Page 19: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan persetujuan

bersama antara manajemen dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam audit

operasional.

Ruang lingkup audit operasional menurut Widjayanto, Nugroho (2001:19)

adalah : “Audit operasional mencakup tinjauan atas tujuan perusahaan,

lingkungan perusahaan, lingkungan perusahaan beroperasi, personalia dan

kadangkala mencakup fasilitas fisik”.

Berdasarkan dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang

lingkup merupakan seluruh aspek manajemen (baik seluruh atau sebagaian dari

program/ aktivitas yang dilakukan), tinjauan kebijaksanaan operasinya,

perencanaan, praktik (kinerja), hasil dari kegiatan dalam mencapai tujuan

perusahaan. Oleh karena itu, audit dilakukan tidak terbatas hanya pada masalah

akuntansinya saja, melainkan dari segala bidang yang berhubungan dengan

perusahaan seperti kepegawaian.

6. Tipe Audit Operasional

Menurut Arens et al (2008 : 844-845) ada 3 tipe audit operasional terdiri

dari :

a. Audit Fungsional (Functional Audits)

Audit fungsional berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebihh dalam suatu

organisasi, misalnya fungsi pengeluaran kas, penerimaan kas, pembayaran gaji.

Audit fungsional memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor. Auditor yang

merupakan staf dari internal audit dapat lebih efisien memakai seluruh waktu

mereka untuk memeriksa dalam bidang tersbut. Tapi di samping itu, audit

fungsional memiliki kekurangan yaitu tidak dievaluasinya fungsi yang saling

berkaitan.

b. Audit Organisasional (Organizational Audits)

Audit organisasional menyangkut keseluruhan unit organisasi, seperti

departemen, cabang, atau anak perusahaan. Penekanan dalam audit ini adalah

seberapan efisien dan efektif fungsi-fungsi saling berinteraksi. Rencana

organisasi dan metode-metode untuk mengkordinasikan aktivitas yang ada,

sangat penting untuk audit jenis ini.

c. Penugasan Khusus (Special Assigments)

Penugasan khusus timbul atas permintaan manajemen, sehingga dalam audit

jenis ini terdapat banyak variasi. Misalnya adalah menentukan penyebab sistem

Page 20: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Electronic Data Processing (EDP) yang efektif, penyelidikan kemungkinan

fraud dalam suatu divisi dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya

pembuatan suatu barang.

7. Tahap – Tahap Audit Operasional

Menurut Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 Tgl. 20 Desember 1999 tentang

Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Intern Bank Umum, pelaksanaan audit dapat dibedakan dalam 5 (lima) tahap

kegiatan yaitu tahap persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan

penugasan audit, pelaporan hasil audit dan tindak lanjut hasil audit.

a. Persiapan Audit

Pelaksanaan audit harus dipersiapkan dengan baik agar tujuan audit dapat

dicapai dengan cara efisien. Langkah yang perlu diperhatikan pada tahap

persiapan audit meliputi penetapan penugasan, pemberitahuan audit dan

penelitian pendahuluan.

1) Penetapan penugasan audit dimaksudkan untuk pemberitahuan kepada

auditor sebagai dasar untuk melakukan audit sebagaimana ditetapkan dalam

rencana audit tahunan bank. Penetapan penugasan disampaikan oleh kepala

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) kepada ketua dan tim audit dalam

bentuk surat penugasan, yang antara lain menetapkan ketua dan anggota tim

audit, waktu yang diperlukan serta tujuan audit.

2) Pelaksanaan Auditor Intern harus dilengkapi dengan surat pemberitahuan

audit dari Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), yang dapat disampaikan

kepada auditee sebelum atau pada saat audit dilaksanakan.

3) Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mengenal dan memahami

setiap kegiatan atau fungsi Auditee secara umum supaya audit dapat

difokuskan 24 pada hal-hal yang strategis. Dalam tahap ini Auditor harus

mengenal dengan baik aspek-aspek dari Auditee antara lain fungsi, struktur

organisasi, wewenang dan tanggung jawab, kebijakan, sistem dan prosedur

operasional, risiko kegiatan dan pengendaliannya, indikator keberhasilan,

aspek legal dan ketentuan lainnya.

b. Penyusunan Program Audit

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, maka disusun program audit.

Program audit harus:

Page 21: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

1) Merupakan dokumentasi prosedur bagi Auditor Intern dalam

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan

mendokumentasikan informasi selama pelaksanaan audit, termasuk catatan

untuk pemeriksaan yang akan datang;

2) Menyatakan tujuan audit;

3) Menetapkan luas, tingkat dan metodologi pengujian yang diperlukan guna

mencapai tujuan audit untuk tiap tahapan audit;

4) Menetapkan jangka waktu pemeriksaan;

5) Mengindentifikasi aspek-aspek teknis, risiko, proses dan transaksi yang

harus diuji, termasuk pengolahan data elektronik.

Adanya program audit secara tertulis akan memudahkan pengendalian audit

selama tahap-tahap pelaksanaan. Program audit tersebut dapat diubah sesuai

dengan kebutuhan selama audit berlangsung.

8. Pelaksana Audit Operasional

Dalam bukunya Arens et al (2008 : 845-846) mengemukakan bahwa :

“Operational audit are usually performed by one of three group; internal auditors,

government auditor, Certified Public Accountant (CPA) firms”.

Audit operasional dapat dilaksanakan oleh pihak sebagai berikut :

a. Auditor Internal

Auditor internal memiliki posisi yang unik untuk melaksanakan audit

operasional. Manfaat yang diperoleh jika auditor internal melakukan audit

operasional adalah bahwa mereka menggunakan seluruh waktu kerja untuk

perusahaan yang mereka audit. Untuk memaksimumkan efektivitasnya, bagian

audit internal harus melapor kepada dewan direksi atau direktur utama.

Auditor internal juga harus mempunyai akses dan mengadakan komunikasi

yang berkesinambungan dengan komite auditor dewan direksi. Struktur

organisasi ini membantu auditor agar tetap independen.

b. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah melaksanakan audit operasional yang seringkali

merupakan bagian dari pelaksanaan audit keuangan. Auditor pemerintahan

terdiri dari para akuntan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan

(BPKP), dahulu Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara

(Departemen Keuangan). Auditor pemerintah biasanya memberi perhatian

Page 22: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

pada kedua macam pemeriksaan baik untuk keuangan maupun audit

operasional.

c. Auditor Eksternal

Pada waktu akuntan publik melakukan audit atas laporan keuangan historis,

sebagian dari audit itu biasanya terdiri dari pengidentifikasian masalah-

masalah operasional dan membuat rekomendasi yang dapat bermanfaat bagi

klien audit. Rekomendasi itu dapat dikatakan secara lisan, tetapi biasanya

menggunakan surat manajemen. Pengetahuan dasar mengenai bisnis klien

yang dimiliki auditor eksternal dalam melaksanakan audit seringkali

memberikan informasi yang berguna dalam memberikan rekomendasi-

rekomendasi operasional. Auditor yang mempunyai latar belakang bisnis dan

pengalaman yang luas dengan perusahaan-perusahaan serupa akan cenderung

lebih efektif dalam membantu klien dengan rekomendasi operasional yang

relevan dibandingkan dengan yang tidak mempunyai kualitas seperti itu.

C. Aktiva Tetap

1. Pengertian Aktiva Tetap

Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk

menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha tersebut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap bentuk badan usaha adalah merupakan suatu

pergerakan akiva tetap yang ditujukan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri.

Aktiva tetap itu sendiri merupakan harta perusahaan yang dimaksud bukan untuk

diperjual belikan melainkan dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang umurnya

lebih dari satu tahun.

Definisi aset tetap menurut Ely dan Sri (2009: 247) , Aset tetap adalah kekayaan

perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu

tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan

untuk dijual kembali. Kieso dan donald (2002:259) menyatakan aset tetap disebut juga

plant asset atau fixed assets dan mendefinisikannya sebagai berikut: Harta berwujud

(tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun bernilai

material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan dan merupakan

pengeluaran yang nilainya besar atau material.

Menurut Elvy Maria (2011:91) aktiva tetap adalah semua jenis aktiva yang akan

dibeliatau diperoleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan oprasi/bisnisnya

Page 23: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

dalam waktu yang panjang, seperti membayar biaya di muka untuk waktu yang

panjang. Hery (2011:32) Aktiva tetap adalah aktiva-aktiva dengan sifat yang tidak

bisa dikonversikan menjadi uang tunai dalam siklus operasi perusahaan. Termasuk

didalamnya adalah bangunan, peralatan dan tanah atau property berwujud yang di

inginakan dalam suatu bisnis, tetapi tidak diharapkan untuk digunakan habis atau

dikonvirmasikan menjadi dana tunai dalam perjalanan bisnis biasa.

2. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang dimiliki oleh setiap perusahaan, secara umum hanya dap at

dibedakan oleh karena sifatnya, dan ada yang tidak dapat dilihat dan diraba secara

langsung. Oleh karena perbedaan sifat itu maka ada ahli yang menjadikannya sebagai

dasar untuk penggolongan aktiva tetap tersebut Baridwan (2004 : 272) menyatakan

bahwa penggolongan aktiva tetap tersebut sebagai berikut:

a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan,

pertanian dan peternakan.

b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya

bisa diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat,

mebel, kenderaan dan lain-lain.

c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya

tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam

seperti tambang, hutan, dan lain-lain.

3. Perolehan Aktiva Tetap

Banyak cara yang dilakukan setiap perusahaan dalam memperoleh aktivitas

tetap yang dimilikinya, dan hal tersebut berpengaruh terhadap penentan harga

perolehannya. Menurut defenisi yang digunakan PSAK nomor 16 (2011) butir ke-36:

“Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara yang dibayarkan atau nilai wajar

imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau

konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk

dipergunakan”. Secara umum dapat dinyatakan bahwa unsur harga perolehan dari

aktiva tetap adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

memperoleh aktiva yang bersangkutan sampai siap untuk digunakan dalam operasi

perusahaan.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

4. Pengkategorian Aktiva Tetap

Ada dua jenis aktiva tetap yaitu :

a. Aktiva Tetap Bewujud

Menurut Zaki Baridwan (2004:329) Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva

yang berwujud yang sifatnya relative permanen yang digunakan dalam kegiatan

perusahaan yang normal. Menurut Elvi Maria (2011:93) Beberapa pertimbangan

khusus yang perlu diperhatikan :

1) Jika aktiva tetap, seperti bangunan, sudah atau sedang diperbaiki sebelum dibeli,

maka perbaikan akan menambah harga perolehan aktiva itu

2) Jika aktiva di bangun atau dikembangkan sudah dibelli

3) Kepentingan- kepentingan lain atas property seperti asuransi, pajak dan biaya

pemeliharaan

b. Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Dalam psaka No. 19 revisi (2011) Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva non

moneter yang dapat di identifikasikan dan tidak mempunyai bentuk fisik serta

dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau

jasa, disewakan pada pihak lainnya. Menurut Zaki Baridwan (2004:351) Suatu

aktiva dapat dapat dimasukkan dalam aktiva tetap tidak berwujud yaitu :

1) Aktiva tersebut dapat diidentifikasi

2) Perusahaan mempunyai kendali atas aktiva tersebut

3) Perusahaan memperoleh manfaat dari aktiva tersebut dimasa yang akan

datang.

5. Kriteria pengukuran aktiva tetap

Dalam SAK (IAI 2011) menyatakan, unsur yang berkaitan secara langsung

dengan pengukuran posisi keuangan adalah: aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa

lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya

perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas adalah hak residual atas

aktiva perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi di masa depan diharapkan

akan diperoleh perusahaan.

Aktiva merupakan unsur penting dalam laporan keuangan, karena didalamnya

terdapat catatan atas posisi kekayaan perusahaan. Aktiva meliputi aktiva moneter,

seperti kas, sekuritas tertentu yang dapat dipasarkan, serta piutang dan aktiva non

moneter sperti persediaan, asuransi dibayar dimuka, peralatan dan paten yang biaya-

Page 25: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

biayanya diakui dapat dipulihkan dan dialokasikan secara tepat pada pendapatan

periode-periode mendatang. Menurut Harahap (2002;76) mengatakan aktiva terdiri

dari: aktiva lancar, investasi (penyertaan), aktiva tetap, aktiva yang tidak berwujud,

dan aktiva-aktiva lainnya. Selanjutnya, aktiva dalam hal penyajiannya diklasifikasikan

menurut urutan likuiditas

Aktiva tetap merupakan salah satu aktiva yg sulit dilikuidasi secara cepat.

Disamping bukan dimaksudkan untuk diperjual belikan, aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan biayanya mempunyai nilai yang besar dan juga masa manfaatnya relative

lama.

Dalam perkembangannya aktiva tetap terbagi dalam dua kategori utama, yaitu

aktiva tetap berwujud (plant asset) dan tak berwujud (intangible asset). Aktiva yang

umum dilaporkan di dalam kategori aktiva tetap berwujud meliputi tanah, bangunan,

dan berbagai jenis peralatan. Sedangkan aktiva yang umumnya dilaporkan sebagai

aktiva tetap tak berwujud seprti paten, hak cipta, cap, merek dagang, biaya pendirian,

biaya pengembangan software dan goodwill.

Seluruh pos-pos dalam laporan keuangan sudah melalui suatu proses

perlakuan akuntansi. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi secara teknis mengandung

unsur definisi atau pengertian, pengukuran atau penilaian, pengakuan, penyajian dan

pengungkapan atas pos-pos dalam laporan keuangan, (Suwardjono;2006:251).

Dengan demikian aktiva tetap yang dimunculkan dalam laporan keuangan

sudah melalui suatu tahapan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.

Pengakuan menurut Suwardjono (2006:195) adalah penyajian suatu informasi

melalui statement keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Sedangkan

menurut Suwardjono (2006;195) menjelaskan secara teknis pengakuan berarti

pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil

pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebutakan

mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam pelaporan keuangan.

Pengukuran (measurement) adalah penentuan angka satuan pengukuran

terhadap suatu objek untuk menunjukan makna tertentu objek tersebut. Kalau unit

moneter dijadikan satuan pengukuran untuk menentukan makna ekonomik suatu

objek maka pengukuran disebut dengan penilaian. Penilaian adalah proses penentuan

jumlah rupiah suatu objek untuk menentukan makna ekonomiknya di masa lalu,

sekarang, atau mendatang (Suwarjdono;2006:274).

Page 26: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Ada lima kriteria pengukuran yang sekarang digunakan dalam praktek, yaitu;

(1) biaya histories, (2) biaya pengganti saat ini, (3) nilai bersih yang dapat direalisasi,

(4) nilai pasar saat ini, (5) nilai sekarang yang didiskontokan. Menurut Suwardjono

(2006:275) mengatakan dalam penilaian suatu pos untuk tujuan penyajian, akuntansi

menggunakan berbagai dasar penilaian (Based for valuation), yaitu (1) nilai

massukan, (2) kos histories, (3) kos pengganti, (4)nilai wajar, (5) nilai keluaran, (6)

harga jual masa lalu, (7) harga jual sekarang.

D. Kerangka Pikir

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar merupakan salah satu

perguruan tinggi islam dibawah naungan muhammadiyah. Unismuh dalam hal

pengelolaan keuangan dan audit memiliki unit kerja SDK (Sumber Daya dan Keuangan)

pada direktorat keuangan dan anggaran serta bagian internal audit keuangan.

Laporan keuangan yang disajikan oleh divisi SDK perlu diaudit oleh bagian

internal audit keuangan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh audit operasional

dalam mengaudit adalah pada jenis aktiva tetap karena aktiva tetap merupakan harta

yang paling penting yang digunakan dalam menjalankan aktivitas usaha unismuh

makassar sebagai perguruan tinggi swasta. Pelaksanaan audit operasional aktiva tetap

oleh internal audit dilakukan dengan maksud untuk mengetahui daya guna, hasil guna

dan yang terpenting adalah untuk mengamankan kekayaan unismuh.

Hasil audit operasional atas aktiva tetap pada unismuh selanjutnya di analisis

dalam rangka mengetahui prosedur, efesien dan efektif atau tidaknya atas pengelolaan

aktiva tetap tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pikir dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 27: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Gambar.2.1

Kerangka Fikir

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Badan Audit Keuangan

Internal

Direktorat Keuangan dan

Anggaran

Laporan Keungan

Aktiva Tetap Analisis

Page 28: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Adapun

waktu penelitian ini di lakukan sekitar dua bulan yakni dari bulan Maret sampai dengan bulan

april.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei

2 Pengembilan Data

3 Analisis Data

4 Penyusunan Laporan

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan topik yang dibahas yaitu mengenai pelaksanaan audit operasional aktiva tetap

pada bagian Internal Auditor perusahaan.

2. Observasi

Pengumpulan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan pada bagian yang

terkait dengan objek yang diteliti.

3. Data dokumenter

Page 29: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan deskripsi jabatan,

prosedur pengelolaan aktiva tetap, data-data kepemilikian atas aktiva tetap, prosedur

audit operasional pengelolaan aktiva tetap, dan hasil audit operasional pengelolaan

aktiva tetap, serta dokumen lain yang berhubungan dengan pelaksanaan audit

operasional pengelolaan aktiva tetap.

C. Jenis dan Sumber data

Jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data subjek berupa opini atau pendapat dan pengalaman dari auditor internal perusahaan

dalam mengaudit aktiva tetap yang ada.

b. Data dokumenter berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan

deskripsi jabatan, prosedur pengelolaan aktiva tetap, data-data kepemilikian atas aktiva

tetap, prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap, dan hasil audit operasional

pengelolaan aktiva tetap, serta dokumen lain yang berhubungan dengan pelaksanaan audit

operasional pengelolaan aktiva tetap.

Sumber data yang digunakan adalah :

a. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari sumbernya yang diantaranya data atau informasi dari

Divisi Internal Audit mengenai pelaksanaan audit operasional.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara seperti : laporan

inventarisasi aktiva tetap, neraca, buku besar aktiva tetap, laporan hasil audit aktiva tetap,

serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan objek audit operasional pengelolaan

aktiva tetap.

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data-data

yang mendukung penelitian dikumpulkan kemudian data-data tersebut dilakukan analisa

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan obyek penelitian yang

sesungguhnya. Analisa data ini penting artinya karena dari analisa ini data yang diperoleh

dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 05 september 1963 oleh

pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-24, yang di dukung

oleh : SK Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta No. 14/UM/X/65 tanggal 10 Maret

1965, SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Ilmiah dan Perguruan Tinngi No. E-01

s.d E-07/SP.TDF/MITTI/66 tanggal 10 desember 1966, SK departemen P & K RI No. 108

tahun 1968 tanggal 4 november 1968, SK Menteri Agama RI No. 98 tahun 1968 tanggal

25 agustus 1968, Surat Menteri P & K RI No. 23628/MPK/1974 tentang Pernyataan

Muhammadiyah sebagai badan hukum yang bergerak dalam bidang Pendidikan dan

Pengajaran, SK Menteri P & K RI No. 045/O/1985 tanggal 28 januari 1985, SK Menteri P

& K RI No. 0393/O/1986 tanggal 22 Mei 1986, SK Menteri P & K RI 628/O/1989 tanggal

21 September 1989, SK Menteri Agama RI No. 198 tahun tanggal 25 juni 1989, SK

Menteri Agama RI No. 61 Tahun 1990 tanggal 25 April 1990.

B. Visi Dan Misi

1. Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang beriman dan bertaqwa,

berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang

beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai

oleh Allah SWT.

2. Mengamalkan, mengembangkan, meciptakan, menyebarkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kesenian dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan

kesejahteraan ummat manusia.

C. Pembiayaan

Sumber dana

Pembiayaan Universitas Muhammadiyah Makassar diperoleh dana dari Sumber

1. Pemasukan dari mahasiswa

2. Hasil Usaha Badan Pelaksana Harian Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Hasil Usaha Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bantuan pemerintah

Page 31: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

5. Sumbang Masyarakat

6. Bantuan Instansi Non pemerintah

7. Usaha Usaha Lain Yang Halal dan Syariah

Pengelolaan Keuangan

1. Dana Universitas Muhammadiyah Makassar dikelola dan diperuntukkan bagi

kepentingan pembiayaan rutin dan pembangunan

2. Dana/ anggaran rutin dipergunakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat regular

yaitu dapat terdiri dari : belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan

belanja perjalanan

3. Dana/anggaran pembangunan dipergunakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat

menunjang kegiatan rutin, terutama jenis kegiatan pengadaan sarana, prasarana dan

pemeliharaan pendidikan.

4. Dana rutin dikelola oleh BAK yang direalisasinya berdasarkan pertimbangan

Pembantu Rektor II dan dipertanggungjawabkan kepada Rektor dan selanjutnya

kepada BPH Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Dana pembangunan dikelola langsung oleh BPH dan dan pemanfaatan dana yang

dimaksud dikoordinasi bersama Rektor. BPH tanggungjawab kepada koordinasi BPH-

PTM dan selanjutnya kepada Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas Muhammadiyah Makassar

disusun oleh Pimpinan Universitas dan BPH yang bahan rancangannya berasal dari

BAK dan pembantu Rektor II berdasrkan usul fakultas, unit-unit kerja dan program

kerja dilindungi Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Penyusunan RAPB dibuat pada setiap tahun yakni: Juni-Juli tahun akademik berikutnya

3. RAPB disahkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja oleh majelis Pendidikan

Tinggi PP Muhammadiyah atas usul Rektor setelah dimusyawarah dan dimintakan

pertimbangan senat Universitas Muhammadiyah Makassar.

D. Susunan Pengurus Perusahaan

1. Unsur Pelaksana Universitas Muhammadiyah Makassar Terdiri dari :

a. Badan Penyelengara (BP)

b. Badan Pelaksana Harian (BPH)

c. Dewan Penyantun

Page 32: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

d. Pimpinan Universitas

e. Senat Universitas dan Senat Fakultas

f. Dosen

2. Unsur Pelaksana Akademik Terdiri dari :

a. Pimpinan Fakultas

b. Ketua dan Sekretaris Jurusan/Program Studi

c. Tata Usaha Fakultas

3. Unsur Pelaksana Administrasi terdiri dari :

a. Biro Administrasi Umum

b. Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan

c. Biro Administrasi Keuangan.

Susunan Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2012

sebagai berikut :

Jabatan Nama

Ketua BPH : Ir. H. Syaiful Saleh,M.si

Sekretaris BPH : H.A. Iskandar Tompo

Bendahara : Drs. H. Syamsuddin Razak, M.Ag

Susunan Pelaksana Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2012 dengan Surat

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 194/Kep/1.0/12/21012 adalah sebagai

berikut :

Jabatan Nama

Rektor : Dr.H.Irwan Akib, M.Pd

Pembantu Rektor I : Abd. Rahman Rahim, SE,MM

Pembantu Rektor II : Dra. Hj. Rosleny Babo, M.Si

Pembantu Rektor III : Drs. Samhi Muawwan D, M. Ag

Pembantu Rektor IV : Abd. Rahim Nanda ST, MT

E. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber Daya dan Keuangan

Page 33: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Peran, Tugas Pokok, Uraian Tugas dan Kualifikasi Direktur Sumber Daya dan

Keuangan

1. Peran Direktur SDK :

a. Peran Strategis, yaitu peran untuk memberikan pengaruh positif pada status dan

performa organisasi, melalui penyajian Laporan Keuangan secara cepat dan akurat,

sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Pasal 45 (PSAK45).

b. Peran teknis, yaitu peran untuk meningkatkan kinerja pimpinan melalui pembuatan

sistem dan prosedur keuangan yang cocok dengan karakteristik organisasi perguruan

tinggi muhammadiyah.

c. Peran pendukung, yaitu peran untuk memberikan manfaat positif kepada anggota

organisasi lainnya melalui pendistribusian informasi keuangan

b. Tugas Pokok Direktorat Sumber Daya dan Keuangan:

a. Bersama-sama dengan unit kerja membuat rencana anggaran untuk kegiatan rutin dan

rutin Unismuh makassar..

b. Melayani kebutuhan keuangan untuk kegiatan operasional rutin dan non rutin

Unismuh Makassar.

c. Membuat laporan keuangan Unismuh Makassar, baik laporan keuangan Unit Kerja

maupun laporan keuangan kelembagaan Unismuh Makassar.

d. Mengkoordinir pekerjaan bagian Sumber Daya dan Keuangan.

e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Rektor II.

Page 34: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

c.Uraian Tugas Subdit Keuangan (Anggaran) dan Akuntansi:

a. Menyusun SOP Anggaran dan Akuntansi.

b. Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir bukti

bank, formulir permohonan dan pertanggungjawaban, formulir perjalanan dinas,

formulir pembayaran gaji, dan formulir keuangan lainnya.

c. Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut kepada staf

Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan.

d. Memfinalkan Anggaran Tahunan dan Anggaran perubahan Proposal bersama

Direktur SDK, Wakil Rektor, Rektor.

e. Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf Staff Keuangan.

f. Melakukan verifikasi atas pengeluaran Kas dan Bank.

g. Membukukan seluruh pengeluaran baik rutin maupun rutin.

h. Memeriksa SPJ yang masuk

i. Membuat Penggajian untuk Karyawan dan Dosen Unismuh Makassar.

j. Menyusun Laporan Keuangan Unismuh Makassar dari:

- Laporan Posisi Keuangan/Neraca.

- Laporan Aktivitas/ Laba Rugi

- Laporan Arus Kas.

k. Menyusun Laporan Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.

l. Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada pihak yang membutuhkan.

m. Memberikan pelatihan mengenai pembukuan dan keuangan organisasi nirlaba kepada

unit-unit kerja jika diminta.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. SOP (Standard Operating Procedure) Keuangan Unismuh Makassar

SOP (Standard Operating Procedure) Keuangan adalah suatu pedoman tertulis

yang berisi tata cara atau tahapan yang harus dilalui dan dipenuhi dalam suatu proses

kerja di Universitas Muhammadiyah Makassar khususnya pada unit kerja Sumber Daya

dan Keuangan. SOP Keuangan ini dirancang sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik

Universitas Muhammadiya Makassar sebagai lembaga Pendidikan yang mendorong

praktik akuntabilitas keungan dilingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

SOP ini berisikan beberapa prosedur standar untuk kegiatan operasional rutin di

Unit Kerja SDK, yang dibuat dalam bentuk narasi prosedur kegiatan operasional, yang

menggambarkan tahapan kegiatan dari awal transaksi sampai selesai sebagai contoh

pedoman atau panduan akuntansi berisikan proses akuntansi, kebijakan akuntansi,

sistematika nomor kode akun, jurnal standar dan format laporan keuangan periodik agar

dapat digunakan pimpinan dalam pengambilan keputusan keuangan dan membantu

mereka di dalam mengalokasikan sumber daya organisasi secara tepat, efisien dan efektif

untuk mencapai tujuan organisasi.

SOP SDK ini akan berjalan dengan baik, jika pihak-pihak yang terlibat di dalam

seluruh sistem ini akan mendukung serta melaksanakan prosedur yang telah disepakati

bersama. Tanpa dukungan semua pihak, maka sistem ini tidak akan berfungsi maksimal

di dalam mendukung terwujudnya tujuan-tujuan Unismuh - Makassar.

Tujuan SOP Keuangan Unismuh Makassar:

1. Terdapat suatu referensi baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

kerja para staf di bagian keuangan dan pembukuan, sehingga pekerjaan tersebut

dapat dilaksanakan secara konsisten untuk menghasilkan output yang sesuai

dengan standar yang ditetapkan.

2. Terdapat tolok ukur yang jelas untuk menilai kinerja para staf yang ditugaskan

pada bagian keuangan dan pembukuan.

3. Mengurangi waktu orientasi bagi para staf keuangan dan pembukuan yang baru

karena mereka dapat belajar sendiri dari buku pedoman ini.

Page 36: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

4. Memudahkan untuk melakukan perubahan atau penyesuaian apabila terjadi

perubahan kebijakan atau orientasi dari lembaga perguruan tinggi muhammadiyah

dimasa yang akan datang.

Secara garis besar, sistem keuangan dan akuntansi mencakup (lima) bagian yaitu

sistem perencanaan, penganggaran, tahap penerimaan, tahap pengeluaran dan tahap

pelaporan.

B. Perolehan Aktiva Tetap Unismuh Makassar

Aktiva tetap dalam unismuh diperoleh dengan berbagai cara sehingga

kepemilikannya diakui secara sah. Pada Unismuh Makassar, aktiva tetap diperoleh

dengan cara:

1. Pembelian

Aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli, baik secara tunai maupun secara

kredit. Namun, pada umumnya pembelian dilakukan secara tunai. Biasanya aktiva

tetap yang dibeli secara tunai adalah jenis aktiva tetap yang nilainya tidak terlalu

signifikan sehingga perusahaan atau divisi masih mampu membayarnya secara tunai.

2. Pembangunan swakelola

Aktiva tetap dimiliki dengan cara dibangun sendiri dan biasanya dibiayai dari

dana pinjaman sehingga pinjaman tersebut merupakan komponen biaya aktiva tetap.

3. Sewa Guna Usaha

Aktiva tetap diperoleh dengan cara leasing, baik finance lease maupun operating

lease. Dengan cara leasing ini, unismuh dapat memiliki maupun hanya sekedar

menggunakan dan mengambil manfaatnya dari aktiva tetap. Kepemilikan aktiva tetap

dengan cara sewa guna usaha ini hanya terjadi pada bagian Korporasi.

4. Sumbangan atau hibah

Aktiva tetap diperoleh dan dimiliki unismuh atas sumbangan atau hibah dari

pihak lain. Aktiva ini diakui dan dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang

berlaku pada saat terjadinya pemindahan hak dan kepemilikan dengan menambahkan

semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai.

Aktiva tetap di nilai berdasarkan harga perolehan. Aktiva tetap tanah dan bangunan

yang perolehannya sampai dengan 2012 di catat menggunakan harga taksiran.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Penyusutan aset tetap menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan

taksiran masa manfaat sebagai berikut:

Tabel 5.1

Taksiran Masa Manfaat Aktiva Tetap

No. Jenis Aktiva Tetap Taksiran Masa Manfaat

1. Bangunan 20 Tahun

2. Kendaraan 8 Tahun

3. Perpustakaan 8 Tahun

4. Peralatan dan Perabot 4 Tahun

Sumber: Unismuh Makassar

Selama masa pemakaian dan pemanfaatan aktiva tetap, unismuh mengeluarkan

pengeluaran sebagai biaya pemeliharaan dan perbaikan atas aktiva tetap yang diakui dan

dicatat sebagai beban saat terjadinya. Pengeluaran yang dapat memperpanjang masa

manfaat suatu aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan

kapasitas produksi dikapitalisasi dan disusutkan kesesuai dengan tarif penyusutan jenis

aktivanya.

C. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca

Penyajian aktiva tetap di Neraca yang disajikan oleh unit kerja Sumber Daya dan

Keuangan (SDK) sudah sesuai dengan standar dan aturan yang terdapat dalam PSAK

yaitu aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai bukunya yaitu nilai perolehan aktiva tetap

tersebut setelah dikurangi dengan penyusutan. Adapun contoh penyajiannya dapat dilihat

pada tabel 5.2 sebagai berikut :

Tabel 5.2

Penyajian Aktiva tetap pada neraca

Aktiva tetap Nilai Buku

2012 2011

Aset tetap ( setelah dikurangi akumulasi

penyusutan Rp. 31.746.304.904,- pada

tahun 2012 dan Rp27.232.160.539,- pada

tahun 2011)

100.326.610.050 101.160.318.140

Page 38: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

D. Prosedur Audit Operasional Aktiva Tetap

Dalam melakukan audit, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran sesuai yang

diharapkan maka diperlukan suatu prosedur untuk memperjelas dan mempertegas

pelaksanaan audit. Prosedur audit operasional aktiva tetap secara khusus dan tertulis

belum ada karena Bagian Internal Auditor menganggap bahwa proses perencanaan audit

operasional sejalan dengan proses audit keuangan. Hal yang membedakan antara

keduanya yaitu audit operasional berujung pada pemberian saran dan rekomendasi

sedangkan audit keuangan hanya sampai pelaporan. Adapun prosedur pemeriksaan

aktiva tetap secara umum memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Aktiva tetap merupakan semua aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan, yang

digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan atau sedang dalam pembangunan, dan

telah dicatat dengan wajar sesuai dengan harga perolehan yang sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, yang diterapkan secara konsisten.

2) Penambahan aktiva tetap selama periode audit sudah dicatat dengan wajar.

3) Harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang sudah habis umur

ekonomisnya, tidak dipakai lagi dan sudah dikeluarkan dari aktiva tetap.

4) Pencatatan akumulasi penyusutan sudah wajar, dengan mempertimbangkan umur

ekonomis dan nilai sisa yang diharapkan.

5) Nilai tercatat investasi bersih atas aktiva tetap dapat secara wajar diharapkan untuk

direalisasi.

6) Aktiva tetap dan akumulasi penyusutannya sudah dinyatakan dan diungkapkan secara

wajar dan pengungkapan yang cukup telah dilakukan.

Berdasarkan rangkaian prosedur audit tersebut dan tujuan yang jelas, maka akan

diperoleh suatu kesimpulan bahwa aktiva tetap perusahaan telah dicatat, diklasifikasikan

dan diungkapkan dengan wajar.

E. Program Kerja Audit Operasional Aktiva Tetap

Program kerja audit merupakan acuan bagi auditor untuk melaksankan audit

sehingga audit yang dilakukan dapat tepat sasaran dan mencapai tujuan sesuai dengan

yang telah ditentukan sebelumnya. Program kerja audit operasional berisi prosedur dan

langkah-langkah kerja dalam melakukan audit opersional.

Dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap aktiva tetap, diperlukan

suatu prosedur yang jelas dan tertulis sehingga semua yang berkepentingan dapat

Page 39: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

memahami sasaran dan tujuan yang hendak dicapai, serta mengetahui langkah-langkah

apa saja yang sebaiknya dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut.

Selama penelitian mengenai pelaksanaan audit opersional pengelolaan aktiva

tetap, peneliti tidak memperoleh gambaran khusus prosedur audit operasional

pengelolaan aktiva tetap secara tertulis. Seperti yang sudah dikemukaan sebelumnya

bahwa di Divisi Internal Audit hanya terdapat prosedur pemeriksaan aktiva tetap secara

umum dan prosedur audit substantif aktiva tetap. Namun, dilihat dari tahapan

pelaksanaanya diperoleh gambaran prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap

serta langkah-langkah kerja audit sebagai berikut:

a) Melakukan evalusai terhadap realisasi aktiva tetap dan membandingkan dengan

target pencapaian output dari aktiva tetap tersebut.

b) Mencari faktor penyebab dari ketidakwajaran dalam realisasi aktiva tetap yang tidak

sesuai dengan rencana atau tidak memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya.

c) Membuat suatu kesimpulan mengenai hubungan sebab akibat dari masalah yang

ditemukan serta menuangkannya dalam Kertas Kerja Pemeriksaan(KKP).

d) Ketua Tim dan pengawas audit melakukan review atas KKP yang telah dibuat untuk

mendapat pengesahan.

e) Menyusun konsep laporan hasil audit serta membuat rekomendasi dan saran

perbaikan.

f) Mengadakan pembicaraan dengan auditee untuk menyampaikan konsep laporan hasil

audit guna mengetahui tanggapan atas laporan hasil audit tersebut tersebut.

Berdasarkan prosedur dan langkah-langkah kerja yang diidentifikasi di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit operasional atas pengelolaan aktiva tetap

telah dilakukan dengan baik dan terorganisir, meskipun tidak terdapat prosedur audit

operasional pengelolaan aktiva tetap secara tertulis.

F. Pelaksanaan Audit Operasional Pengelolaan Aktiva Tetap

Pelaksanaan audit operasional pada unit kerja SDK Unismuh meliputi tahap

persiapan, audit pendahuluan, audit lanjutan yang pada akhirnya dilakukan pelaporan dan

tindak lanjut hasil audit operasional. Tahap persiapan audit merupakan tahap pemilihan

auditee dam perencanaan audit yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Tahap audit

Page 40: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

pendahuluan dan audit lanjutan merupakan tahap pelaksanaan audit yang dipaparkan

pada bab sebelumnya juga.

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor disertai dengan surat penugasan dari

Divisi Internal Audit Universitas. Dalam hal ini, dapat diketahui bahwa auditor tidak

terpisahkan dan tidak memiliki wewenang sendiri-sendiri untuk melakukan audit. Selain

itu, auditor tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu staf dari objek yang

diaudit.

Dalam segi kompetensi pun sudah jelas bahwa orang yang melakukan audit

adalah orang yang kompeten, berwawasan luas, mampu berkomunikasi dengan bagian

lain dalam perusahaan secara efektif.

Sebelum melakukan audit, untuk memperlancar dan memperjelas arah dan tujuan

pelaksanaan audit, maka dibuatlah suatu program audit yang isinya berupa serangkaian

prosedur dan langkah-langkah kerja dalam melakukan audit. Program kerja audit ini

dibuat secara tertulis dan dimaksudkan supaya audit operasional berjalan dengan baik.

Pelaksanaan audit meliputi beberapa langkah yang dimulai dari tahap persiapan

sampai dengan tahap tindak lanjut hasil audit. Berikut ini merupakan alur pelaksanaan

audit operasional Divisi Internal Audit Unismuh Makassar:

Gambar 5.1

Tahapan Audit Operasional pada UNISMUH MAKASSAR

a) Tahap Persiapan Audit

Pada tahap persiapan dibuat program audit yang sifatnya merupakan persiapan

dalam rangka menyusun program pemeriksaan yang lebih rinci. Tahap persiapan

memiliki tujuan untuk memperoleh informasi umum tentang objek yang diperiksa,

sebagai dasar penyusunan audit pendahuluan.

Pada tahap persiapan audit yang terjadi di Unismuh Makassar adalah sebagai

berikut:

1. Auditor melakukan pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan objek yang

akan diaudit.

Persiapan Audit

Pelaporan dan Tindak

Lanjut

Audit Pendahuluan

Audit Lanjutan

Page 41: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Hal ini dimaksudkan agar auditee khususnya Divisi SDK memperoleh

gambaran tentang tujuan dilakukan audit operasional sehingga akan terasa

manfaat dari dilakukannya audit tersebut.

Dalam hal ini dijelaskan pula mengenai evaluasi terhadap pengelolaan dan

manfaat aktiva tetap. Apakah kebijakan akuntansi aktiva tetap, pemanfaatan,

dan pemeliharaannya sudah sesuai atau tidak.

2. Pengumpulan informasi umum mengenai objek yang diaudit Informasi umum

ini berupa informasi mengenai latar belakang objek yang diaudit, fungsi bagian

terpenting dari objek yang diaudit, dan kebijakan umum yang berlaku di bagian

objek yang diaudit. Perolehan informasi umum dimaksudkan untuk penyusunan

program audit pendahuluan.

3. Penentuan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan audit.

Pembatasan waktu sangat diperlukan supaya auditor mengetahui batasan

waktu pelaksanaan audit dan audit dapat segera diselesaikan. Audit yang terlalu

memakan waktu juga akan menghabiskan banyak biaya sehingga tidak efisien

dan ekonomis.

Dalam melakukan audit pada unit kerja SDK, Internal Audit telah

menentukan dan membuat jadwal estimasi pelaksanaan audit yang terangkum

dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang salah satu isinya

memuat jadwal audit unit kerja SDK yang dilaksanakan pada bulan September-

Oktober.

4. Penentuan ruang lingkup penugasan dan pemilihan staf audit yang tepat dalam

penugasan.

Penentuan ruang lingkup dimaksudkan untuk membatasi pelaksanaan audit

operasional sehingga audit dilakukan dengan terarah dan terprogram serta

dilakukan oleh orang yang benar-benar kompeten dan memiliki kemampuan

untuk menyelesaikan tugas audit tersebut. Pemilihan staf audit disertai dengan

surat penugasan untuk melakukan audit.

Dari serangkaian langkah kerja pada tahap persiapan audit yang dilakukan oleh

Tim Audit Unismuh Makassar terhadap unit kerja SDK sebagai objek yang diaudit,

telah sesuai dengan teori yang dikemukan pada bab sebelumnya yaitu pada tahap

Page 42: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

pemilihan auditee dan perencanaan audit, tidak terdapat perbedaan yang mencolok

antara teori, prosedur dengan pelaksanaan yang dilakukan.

b) Tahap Audit Pendahuluan

Tahap audit pendahuluan merupakan serangkaian langkah dari perencanaan

audit dan pelaksanaan audit pada tahap awal. Audit pendahuluan yang dilakukan

oleh Tim Audit terhadap Divisi SDK dalam pemeriksaan aktiva tetap telah

dilakukan dengan berurut dan terorganisir. Tahap audit pendahuluan bertujuan untuk

mengidentifikasikan aspek-aspek manajeman yang menunjukan adanya kelemahan-

kelemahan yang mungkin masih bisa ditingkatkan baik dari segi efektivitas,

efisiensi, maupun kehematannya dalam pencapaian tujuan.

Pada tahap audit pendahuluan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Penelaahan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Penelaahan dilakukan terhadap prosedur pengadaan barang, kebijakan akuntansi

aktiva tetap yang diterapkan mulai dari pengakuan sebagai aktiva tetap, cara

perolehan, penilaian dan penyusutan hingga penyajiannya di neraca, serta

berbagai kebijakan dan peraturan lainnya yang behubungan dengan audit

operasional aktiva tetap dalam mencapai tujuan efektivitas dan efisiensi.

2. Melakukan penelaahan dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen

perusahaan khususnya mengenai keberadaan dan prosedur pengelolaan aktiva

tetap, apakah pengendalian terhadap aktiva tetap sudah memadai atau tidak.

Hasil dari audit pendahuluan merupakan acuan dalam melakukan audit lanjutan.

Langkah kerja audit pendahuluan yang dilakukan bagian Internal Auditor telah

sesuai dengan tahap perencanaan audit sesuai dengan teori yang diperoleh yaitu

berupa serangkaian penelaahan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur khusus

menganai objek yang diaudit.

c) Tahap Audit Lanjutan

Tahapan audit lanjutan merupakan tahapan pelaksanaan audit lebih lanjut

untuk memperoleh hasil audit yang sesuai dengan tujuan dan sasaran audit.

Serangkaian langkah di atas telah menggambarkan secara rinci bahwa pelaksanaan

audit operasional telah baik dan sesuai dengan teori pelaksanaan audit secara umum.

d) Tahap pelaporan dan tindak lanjut

Dua perbedaan utama dalam laporan audit operasional dan keuangan yang

mempengaruhi laporan audit operasional:

Page 43: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

1. Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirim hanya untuk pihak unismuh

dan satu salinan untuk diperiksa. Tidak adanya pemakaian pihak ketiga,

mengurangi pembakuan kata-kata dalam laporan audit operasional.

2. Keragaman audit operasional memerlukan penyusunan laporan secara khusus

untuk menyajikan ruang lingkup laporan audit, temuan-temuan dan

rekomendasi.

Hubungan kedua faktor ini menyebabkan banyak perbedaan dalam laporan

audit operasional. Penulisan laporan seringkali memakan banyak waktu agar

temuan-temuan dan rekomendasi disampaikan dengan jelas.

Tindak lanjut merupakan hal yang biasa dalam audit operasional di saat

rekomendasi-rekomendasi disampaikan kepada pihak-pihak unismuh, yang

tujuannya adalah untuk memastikan apakah perubahan-perubahan yang

direkomendasikan telah dilakukan dan jika tidak apa alasannya.

G. Pengelolaan Aktiva Tetap

Berikut ini merupakan data aktiva tetap yang dimiliki oleh unit kerja SDK

Unismuh Makassar mulai dari periode 2011-2012. Berdasarkan nilai pada kurun waktu

dua periode tersebut, nilai aktiva tetap tidak mengalami peningkatan. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut:

Tabel 5.3

Nilai Aktiva Tetap Periode 2011

Jenis Aktiva

Tetap (Rp)

Harga Perolehan

(Rp)

Akumulasi

Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp)

Tanah 73.615.584.232 - 73.615.584.232

Bangunan 41.922.795.526 19.933.975.697 21.988.819.829

Kendaraan 2.518.815.000 1.331.026.375 1.187.788.625

Perpustakaan 185.050.000 78.029.000 107.021.000

Peralatan dan

Perabot 10.150.233.921 5.889.129.467 4.261.104.454

Jumlah 128.392.478.679 27.232.160.539 101.160.318.140

Sumber: Unismuh Makassar

Page 44: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat secara jelas nilai aktiva tetap unit kerja

SDK Unismuh Makassar periode 2011 memiliki nilai total buku aktiva tetap sebesar Rp.

101.160.318.140,-. Nilai aktiva tetap paling besar adalah pada jenis tanah. Setiap periode

aktiva tetap jenis ini selalu memiliki nilai buku yang paling besar karena merupakan

komponen utama bagi Unismuh Makassar dalam kegiatan operasionalnya..

Berikut ini merupakan nilai aktiva tetap yang dimiliki unit kerja SDK Unismuh

Makassar pada periode 2012:

Tabel 5.4

Nilai Aktiva Tetap Periode 2012

Jenis Aktiva

Tetap (Rp)

Harga Perolehan

(Rp)

Akumulasi

Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp)

Tanah 73.615.584.232 - 73.615.584.232

Bangunan 43.014.364.726 21.709.693.935 21.304.670.791

Kendaraan 2.565.165.000 1.587.921.999 977.243.001

Perpustakaan 219.949.975 105.522.747 114.427.228

Peralatan dan

Perabot 12.657.851.021 8.343.166.233 4.314.684.788

Jumlah 132.072.914.954 31.746.304.904 100.326.610.050

Sumber: Unismuh Makassar

Berdasarkan data di atas nilai buku aktiva tetap periode 2012 sebesar Rp

100.326.610.050. Seperti pada periode sebelumnya nilai buku aktiva tetap yang paling

besar terdapat pada jenis aktiva tetap tanah. Namun nilai aktiva tetap tahun 2012

mengalami penurunan dari periode sebelumnya sebesar Rp 833.708.090.

Periode 2011-2012 nilai dari aktiva tetap yang dimiliki oleh Divisi SDK Unismuh

Makassar mengalami penurunan yaitu sebesar Rp833.708.090. Hal ini terjadi bukan

berarti unit kerja SDK tidak melakukan pengadaan atau penambahan aktiva tetap. Seperti

yang terlihat pada tabel 5.3 dan tabel 5.4 diatas semua komponen aktiva tetap seperti

bangunan, kendaraan, perpustakaan dan peralatan dan perabot mengalami penambahan

harga perolehan dari tahun ketahun. Penurunan nilai aktiva tetap disesabkan adanya

tingkat penyusutan aktiva tetap jenis bangunan serta peralatan dan perabot yang terlalu

Page 45: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

besar. Hal ini terjadi karena kualitas bangunan dan peralatan kurang memenuhi standar

sehinga mudah rusak.

Tingkat efisiensi dari pengelolaan dan penggunaan aktiva tetap dapat diketahui

dengan melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian intern dan melakukan

perhitungan rasio perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn Over) yang dibandingkan

dengan pendapatan bersih. Fixed Assets Turn Over yang tinggi mengindikasikan bahwa

kurangnya investasi dalam aktiva tetap sedangkan Fixed Assets Turn Over yang rendah

mengindikasikan tingkat pendapatan yang relatif rendah dibandingkan dengan jumlah

uang yang diinvestasikan dalam aktiva tetap.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio yang dilakukan pada periode 2011 dan 2012

atas aktiva tetap yang dimiliki oleh unit kerja Sumber Daya dan Keuangan (SDK), maka

dapat diketahui perbandingan antara pendapatan dan aktiva tetap atau perputaran aktiva

tetap (Fixed Assets Turn Over) sebagai berikut:

Tabel 5.5

Fixed Assets Turn Over

Tahun Nilai Aktiva Tetap Pendapatan Bersih

Rasio

Perputaran

Aktiva Tetap

2011 Rp 101.160.318.140 Rp 73.474.470.656 0,73

2012 Rp 100.326.610.050 Rp 79.724.610.137 0,79

Bedasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai aktiva tetap yang dimiliki

oleh unit kerja SDK Unismuh Makassar mengalami penurunan. Pada rentang tahun

2011-2012 terjadi penurunan aktiva tetap sebesar Rp 833.708.090. Namun, nilai

pendapatan mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.250.139.481 atau sekitar 0,42% dengan

persentase penurunan pendapatan sebesar 8,51%. Hal ini berarti pengalokasian untuk

penambahan aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan operasional unismuh lebih

kecil 8,09% daripada output pendapatan yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil penghitungan rasio di atas diperoleh keterangan bahwa

penggunaan aktiva tetap pada unit kerja SDK secara garis besar sudah efektif tetapi

kurang efisien. Data pada tabel halaman sebelumnya menunjukan kenaikan pendapatan

yang cukup tinggi, yang menggambarkan bahwa pengelolaan aktiva tetap sudah efektif

Page 46: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

akan tetapi penurunan pengalokasian aktiva tetap persentasenya lebih kecil daripada

persentase kenaikan pendapatan. Pengelolaan aktiva tetap dapat dikatakan kurang

efisien, dibuktikan dengan tingginya nilai akumulasi penyusutan aktiva tetap pada

periode 2012 lebih besar daripada penambahan harga perolehannya.

Penilaian tingkat efektivitas atau tidaknya aktiva tetap juga dapat dibuktikan dari

pengendalian intern atas penggunaan aktiva tetap dalam kegiatan operasional

perusahaan. Sebagai contoh kongkrit, kenaikan atau pengalokasian terbesar aktiva tetap

unit kerja SDK adalah pada jenis peralatan dan perabot. Peningkatan disebabkan adanya

sejumlah proyek yang komponen utama pengerjaan proyek tersebut berupa peralatan dan

perabot. Setiap ada pembuatan proyek baru dilakukan penambahan alat tersebut padahal

peralatan dan perabot tersebut kemungkinan masih bisa dipakai secara berulang. Namun,

hal ini tidak terjadi karena alat tersebut rusak dan tidak dapat dipakai lagi. Kerusakan

tersebut terjadi karena beberapa sebab seperti kurangnya perawatan, tidak rapinya tempat

penyimpanan, dan salah pemilihan kualitas pada saat pembelian sehingga mempengaruhi

masa manfaat.

Pengalokasian terbesar selanjutnya selain peralatan dan perabot yaitu berupa

bangunan yaitu sebesar Rp 41.922.795.526 pada periode 2011 dan sebesar Rp

43.014.364.726 pada periode 2012. Peningkatan nilai pada rentang periode 2011-2012

sangat besar mencapai Rp 1.091.569.200 . Hal ini terjadi karena adanya penambahan

gedung atau bangunan untuk keperluan operasional kampus.

Dari hasil observasi, penambahan terjadi karena adanya kekurangan bangunan

untuk kepentingan unismuh yang dipakai oleh para mahasiswa dan penambahan tenaga

pengajar serta penyesuaian aplikasi dengan perkembangan zaman yang disesuaikan pula

dengan kebutuhan.

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa dari periode 2011-2012 pengelolaan

aktiva tetap efektif tetapi kurang efisien. Hal ini karena tingginya nilai akumulasi

penyusutan aktiva tetap yang bukan hanya disebabkan oleh tuanya umur aktiva tetap

tersebut tetapi juga kurangnya penganggaran yang matang dan kurangnya perawatan

sehingga banyak mengeluarkan biaya.

Bedasarkan hasil analisis data dapat diketahui penyebab dari kurangnya efisiensi

dan efektivitas pengelolaan aktiva tetap unit kerja SDK adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pemanfaatan dan pengawasan terhadap aktiva tetap yang telah dimiliki.

Page 47: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

2. Kurangnya penganggaran yang matang untuk penambahan aktiva tetap, sebaiknya

penganggaran pembelian aktiva tetap harus benar-benar sesuai dengan yang

dibutuhkan.

3. Sistem pencatatan akuntansi yang lemah.

4. Pengoperasian aktiva tetap yang tidak memenuhi target.

5. Penyimpanan yang tidak rapi atau tidak tertata dengan baik.

6. Prosedur dan pengendalian intern yang kurang searah dengan tujuan perusahaan.

H. Hasil Audit Operasional Pengelolaan Aktiva Tetap

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, dapat

diketahui hasil audit operasional pengelolaan aktiva tetap unit kerja SDK Universitas

Muhammadiyah Makassar periode 2011 dan 2012 yang dilakukan oleh Divisi Internal

Auditor Unismuh Makassar adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan aktiva tetap divisi unit kerja SDK Universitas Muhammadiyah

Makassar menunjukan pengelolaan yang kurang memadai, serta belum didukung

oleh pedoman pengelolaan aktiva tetap yang sistematis.

2. Monitoring untuk pengelolaan aktiva tetap sulit dilakukan karena terjadi

pemindahan aktiva tetap yang tidak diikuti dengan pencatatan mutasi aktiva tetap

pada fungsi akuntansi. Dalam hal ini sistem pencatatan akuntansi aktiva tetap lemah.

3. Kondisi yang dinyatakan pada point 2 tersebut menimbulkan permasalahan seperti

terjadinya potensi risiko berupa tidak dapat diandalkannya atau diragukannya

keberadaan nilai aktiva tetap yang tertera di dalam laporan keuangan dengan jumlah

fisik yang sebenarnya, dan pengamanan harta kekayaan perusahaan menjadi kurang

maksimal.

Rekomendasi yang diberikan untuk perbaikan permasalahan di atas adalah:

1. Dilakukan penyusunan pedoman pengelolaan aktiva tetap dengan target triwulan

III 2012.

2. Membuat sistem aplikasi (SIM) pengelolaan aktiva tetap.

Hasil audit operasional pengelolaan aktiva tetap telah memuat informasi secara

jelas. Berdasarkan kriteria laporan hasil audit, hasil audit di atas telah jelas memberikan

kesimpulan hasil audit berdasarkan temuan-temuan audit, mengungkapkan sebab

terjadinya masalah dan ketidakberesan, serta telah mengajukan rekomendasi atau saran

sesuai dengan hasil temuan audit guna melakukan perbaikan. Akan tetapi, perlu

diperjelas mengenai pernyataan kesimpulan pada point pertama yang menyatakan bahwa

Page 48: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

pengelolaan aktiva tetap kurang memadai akan lebih jelas dan mudah dimengerti dengan

menyatakan pengelolaan aktiva tetap unit kerja SDK Universitas Muhammadiyah

Makassar efektif tetapi kurang efisien.

Isi laporan hasil audit operasional pengelolaan aktiva tetap periode 2011 dan

2012 sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan, yang diantaranya sebagai berikut:

1. Kesimpulan hasil audit yang menyatakan bahwa pengelolaan aktiva tetap unit kerja

kurang memadai serta sulitnya dilakukan monitoring terbukti dengan semakin

menurunnya nilai rasio fixed asset turn over periode 2011-2012, serta sesuai dengan

identifikasi penyebab ketidakefisienan pengelolaan aktiva tetap yaitu pemanfaatan

dan pengawasan yang kurang maksimal, akibat pengoprasian aktiva tetap yang tidak

memenuhi target, penyimpanan yang tidak tertata dengan baik, sistem pencatatan

akuntansi yang lemah serta prosedur yang kurang searah dengan tujuan unismuh.

2. Risk Assesment yang dikemukakan auditor pada kesimpulan hasil audit sesuai dengan

hasil observasi lapangan yang dilakukan penulis serta contoh kongkrit kondisi aktiva

tetap yang ada unit kerja SDK seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

Adapun hasil analisis yang menjadi penyebab tidak dilaksanakannya audit

operasional pengelolaan aktiva tetap secara continue pada tingkat divisi perusahaan yaitu

karena Divisi Internal Audit menganggap bahwa pengelolaan aktiva tetap pada

administrasi unismuh sudah dapat mewakili tiap divisi karena tiap divisi memiliki

tanggung jawab kepada administrasi perusahaan untuk melaporkan setiap kepemilikan

aktiva dan kegiatan operasi perusahaan. Selain itu juga, Internal Audit menganggap

aktiva tetap hanya memiliki kontribusi yang kecil sekali dalam menunjang kesuksesaan

kegiatan unismuh.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

1. Prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap belum tertulis secara khusus. Hal

ini terjadi karena auditor beranggapan bahwa pada dasarnya audit operasional dengan

audit keuangan adalah sama, yang membedakan adalah dari pemberian rekomendasi

dan tindak lanjut hasil audit.

2. Pelaksanaan audit operasional pengelolaan aktiva tetap yang dilakukan oleh Divisi

Internal Audit Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar periode 2011 dan

2012 telah sesuai dengan teori yang dikemukakan, terdiri dari serangkaian tahapan

audit meliputi persiapan audit, audit pendahuluan, audit lanjutan, pelaporan dan

tindak lanjut hasil audit, audit telah dilaksanakan secara efektif karena menghasilkan

laporan hasil audit yang dilaporkan tepat waktu, berjalan efisien karena sesuai

dengan jadwal Program Kerja Pengawasan Tahunan, dengan tujuan audit operasional

yaitu untuk pencapaian daya guna dan hasil guna serta pengamanan atas kekayaan

negara.

3. Kondisi pengelolaan aktiva tetap pada unit kerja Sumber daya dan keuangan

Unismuh Makassar periode 2011-2012 sudah efektif tetapi kurang efisien. Penyebab

utama penurunan tingkat efisiensi pengelolaan aktiva tetap yaitu tingginya tingkat

penyusutan pada periode 2012, penganggaran pembelian aktiva tetap kurang sesuai

dengan kebutuhan serta kurangnya pengawasan dan pengendalian, terbukti dengan

tidak dilakukannya pemeriksaan oleh Internal Audit pada tingkat divisi perusahaan

pada periode tersebut.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat diberikan dan diharapkan dapat

berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan diantaranya:

1. Sebaiknya prosedur audit operasional pengelolaan aktiva tetap dibuat secara terinci

dan tertulis sehingga setiap yang berkepentingan memahami tujuan dan sasaran audit

serta audit yang dilaksanakan dapat terkendali dan terarah.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

2. Pelaksanaan audit operasional pengelolaan aktiva tetap sebaiknya tidak hanya

dilakukan secara continue pada bagian administrasi unismuh, tetapi bagian internal

audit juga harus masuk ke tiap divisi unismuh.

3. Penganggaran untuk pembelian aktiva tetap harus disesuaikan dengan tingkat

kebutuhan sehingga aktiva tetap tersebut benar-benar produktif dan mampu

menghasilkan output dengan semestinya sesuai target yang diinginkan.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Jilid 1,

Edisi Keempat. Jakart: Salemba Empat.

Arens, Alvin A, et al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga.

Baridwan, Zaki., 2004, intermediate Accounting, edisi delapan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.

Belkaoui, Ahmed Riahi, dialih bahasakan oleh Marwata Dkk, 2001. Teori Akuntansi. Buku Dua.

Jakarta: Salemba Empat

Ely ,Sri. 2009. Akuntansi keuangan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Bandung

Hery, 2011. Akuntansi Aktiva,Hutang dan Modal, edisi Kesebelas, Jakarta: Grava Media

Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat

Kieso, Donald E et all, 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonimi. Jakarta: Erlangga

Manurung, Elvy Maria. 2011. Akuntansi Dasar, buku satu. Erlangga.

Mulyadi, 2010. Jakarta: Salemba empat

Rahayu,kurnia, Suhayati. 2013. auditing, edisi pertama, cetakan kedua. graham ilmu.

Suwardjono, 2006. Teori Akuntansi, Jakarta: Gunadarma

Tunggal, Widjaja auditing.Edisi ke enam. Amin . 2008, Audit manajemen. Jakarta: Rineka cipta

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Page 52: SKRIPSI ANALISIS AUDIT OPERASIONAL ATAS …