skemp bab 13
DESCRIPTION
Probem SolvingTRANSCRIPT
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 191
Dalam bab terdahulu kita sudah belajar tentang bebapa konsep tentang sistem
bilangan dan cara membilang. Pada bab ini kita akan belajar tentang permulaan
aljabar, yang menggeneralisasikan ide-ide tertentu dari skema bilangan dalam aturan
baru. Kita juga akan menyelidiki bagaimana pernyataan aljabar dapat beperan dalam
dunia nyata, dan bagaimana memanipulasi aljabar supaya dapat digunakan untuk
menemukan solusi dari masalah-masalah dunia nyata.
IDE SUATU VARIABEL
Himpunan dan variabel adalah dua dasar matematika. Ide himpunan telah
digunakan secara eksplisit dalam matematika, sedangkan ide variabel baru digunakan
secara implisit pada beberapa penerapan, dimana kita tidak bisa bekerja tanpa
variabel ini. Sekarang saatnya membawa ide himpunan dan variabel dari tingkat
intuitif ke reflektif. Ide dari suatu variabel adalah suatu konsep utama dalam aljabar
walaupun banyak teks yang tidak menjelaskan tentang ide tersebut.
Dalam matematika, anggota hinpunan yang tidak spesifik dinamakan variabel.
Contoh variabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah : “bilangan”,
“lingkaran”, “himpunan”. Pada geometri, untuk membantu pemikiran, variabel dapat
disimbolkan dengan gambar, misalnya suatu lingkaran, segitiga, persegi. Bila variabel
tersebut dinyatakan menggunakan suatu bilangan, maka akan menimbulkan
kebingungan, sehingga variabel dinyatakan dengan menggunakan huruf. Kita bisa
membuat pernyataan sebagai berikut:
Jika a, b adalah sebarang bilangan, maka
a + b = b + a
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 192
secara implisit kita mengasumsikan bahwa “a” adalah bilangan yang sama
pada kedua sisi persamaan walaupun tidak tahu berapa bilangan tersebut. Demikian
juga “b”. Namun ini tidak dengan sendirinya menyatakan bahwa “a” dan “b” adalah
bilangan yang berbeda, karena keduanya dapat juga menyatakan bilangan yang sama.
Elemen yang dapat menggantikan variabel disebut nilai dari variabel.
Selanjutnya kita bisa menggunakan sebagai simbol untuk menggabungkan
dua himpunan. Kita bisa menuliskan:
Jika A dan B adalah sebarang himpunan, maka :
ALJABAR
Aljabar berhubungan dengan pernyataan yang termasuk di dalamnya sebarang
variabel. Semua variabel yang berhubungan dengan aljabar merupakan variabel
numerik yang tidak ditentukan jenis bilangannya, kecuali jika disebutkan. Bilangan
ini dapat merupakan bilangan sebarang dari : bilangan asli, bilangan bulat, bilangan
pecahan, bilangan rasional atau bilangan real. Ini merupakan bentuk pertama aljabar
yang telah dikembangkan, dan masih mungkin digunakan secara luas, sehingga
dengan sendirinya, aljabar biasa diartikan sebagai aljabar variabel numerik.
Pertama, huruf yang menggambarkan variabel dan angka yang
menggambarkan variabel dan angka yang menggambarkan bilangan tertentu, secara
bebas dapat digabung dengan menggunakan operasi yang sama dan tanda relasinya
untuk keduanya. Contoh:
Kita menulis 7 + 7 + 7
Dan a + a + a + a
Juga 7 × (4 + a) = 28 + (7 × a)
Catatan : pada persamaan yang terakhir kita bisa menggunakan sifat distributif untuk
menyelesaikan penghitungan 7 × 4. Tetapi kita tidak dapat menghitung 7 × a karena
kita tidak tahu berapa bilangan a.
Bila operasi tambah dan kali digabung, maka operasi kali dihitung lebih
dahulu sebelum jumlah. Kita juga bisa meninggalkan kurung dalam banyak kasus.
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 193
Contoh : a + b × c artinya a + (b × c)
bukan (a + b) × c
kedua, untuk hasil kali perkalian dua variabel, tanda kali dapat dihilangkan.
Contoh : bisa ditulis bc
bisa ditulis 2b
tetapi 2 x 7 tentu tidak bisa ditulis 27, ini artinya 2 puluhan dan 7 satuan. Jadi
a + (b × c) biasanya ditulis a + bc. Dalam hal ini bc bukan berarti “b puluhan dan c
satuan”. Ketelitian diperlukan jika dua notasi digabung.
Contoh : 7 (4 + a)
Sama dengan 28 + 7a
Dan bukan 74 + 7a
Hal ini membantu pada awalnya sampai arti dari notasi dibentuk secara bagus.
Contoh : bc sebagai b kali c
7 (4 + a) sebagai 7 kali (4 ditambah a)
Hal itu dapat digunakan untuk mengingat bahwa :
a + bc artinya a + (bc)
bukan (a + c) c
NOTASI INDEKS
Perkalian dengan dirinya sendiri ditulis lebih singkat dengan menggunakan
notasi indeks.
a × a tidak ditulis aa tapi
a × a × a ditulis
a × a × a × a ditulis , dan seterusnya
dibaca ‘a pangkat empat’. Sedangkan biasanya dibaca ‘a kuadrat’
karena merupakan luas dari persegi yang sisinya a satuan. Dengan alasan yang sama
dibaca ‘a kubik’ , tapi konsisten bila dibaca ‘a pangkat dua’, dan ‘a pangkat tiga’.
Pada , 6 disebut indeks dan a disebut bilangan dasar.
Metode untuk menyederhanakan hasil perkalian berbagai macam pangkat
dengan bilangan dasar sama, dapat dikembangkan sebagai berikut:
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 194
Dengan cara yang sama
Secara umum
Catatan: a adalah sebarang bilangan dasar, m dan n adalah sebarang pangkat
dari sebarang bilangan dasar. Notasi indeks m dan n hanya berlaku untuk bilangan
asli dan tidak termasuk nol. Tetapi pada bab 4 telah dinyatakan (sebagai generalisasi
matematis) yang berarti kita akan menemukan dan juga
sebagaimana disajikan berikut ini.
Pertama, kita lanjutkan metode untuk pembagian.
Contoh:
Dengan cara yang sama:
Secara umum :
mempunyai arti bila ( m lebih besar dari n). Jika
tidak indeksnya akan nol atau negatif.
Apa yang terjadi bila kita hilangkan pembatasan itu?
Andaikan m dan n mempunyai nilai 3, maka :
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 195
Gunakan prinsip pembagian, maka:
= 1
Hal ini menunjukkan bahwa adalah 1 dapat diterima dan masuk akal karena
konsisten dengan adanya skema indeks. Mari kita menguji contoh yang lain
konsisten dengan
konsisten dengan
Jadi bisa kita menerima 1 sebagai bagian dari
Sekarang bagaiman dengan ?
kita selesaikan dengan metode pembagian
Ganti dengan 1
Jika kita setuju bahwa 2a berarti (sampai saat ini tidak mempunyai arti)
Hal ini juga berlaku untuk perkalian, sebagai contoh:
Ini konsisten dengan
Pendapat yang sama menunjukkan bahwa konsisten dengan metode yang akan
diperoleh
artinya
artinya
Dan secara umum artinya
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 196
Apa yang kita lakukan disini agak berbeda dengan mengasimilasi ide baru ke dalam
skema yang sudah ada. Dari beberapa kemungkinan ( = 0 adalah salah satu
jawaban kesukaan dari siswa tingkat dasar) kita telah memilih ide baru berdasarkan
sifat keterasmilisannya. Akomodasi yang diperlukan pada skema meliputi perubahan
pada sifat yang menunjukkan bilangan asli tidak nol pada pangkat suatu bilangan.
Untuk menemukan arti dari pangkat pecahan seperti , pertama-tama kita harus
mengetahui metode lain untuk bekerja dengan indeks-indeks.
Sebagai kasus khusus
artinya pangkat ketiga dari (a pangkat dua)
Secara umum
Sekarang kita meninggalkan batasan bahwa m harus bilangan asli, dan berikan nilai
. Jika kita ambil n = 2, sehingga didapat :
artinya bahwa bilangan yang pangkat duanya sama dengan a. Kita menyebutnya
akar dua dari a. Jadi dengan menyepakati bahwa , kita dapat membuat notasi
indeks yang mempunyai arti untuk bilangan pecahan . Namun kita batasi baik a
maupun akarnya dengan bilangan real positif, untuk menghindari kesulitan-kesulitan
yang tidak dikehendaki.
Dengan pendapat yang sama dapat kita generalisasikan notasi indek pecahan
seperti dengan memisalkan yang artinya akar pangkat n dari a yaitu
bilangan x sedemikian hingga . Kadang-kadang kita tulis sebagai . Untuk
menentukan kita dapat menulisnya sebagai yang artinya pangkat m dari ,
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 197
atau yang artinya pangkat dari . Untuk menghindari bekerja dalam
bilangan irrasional, kita bisa memilih :
a diganti dengan 81
m diganti dengan 3
n diganti dengan 4
dari bentuk pertama diperoleh :
karena
= 27
Dan dari bentuk kedua diperoleh :
= 27 karena
Dapat diberikan 2 contoh lain misalnya dengan mengganti nilai a, m, n
a = 125, m = 2, n = 3
sehingga diperoleh
Dan a = 32 , m = 2, n = 5
PERHITUNGAN DALAM ALJABAR
Untuk mengerjakan dalam model aritmatika, kita harus belajar mengerjakan
perhitungan bilangan misalnya 17 + 44, 51 × 65, 8 × 3. Semua perhitungan dalam
aljabar dibentuk dari lima sistem bilangan. Karena sifat ini berlaku untuk bilangan
asli, bilangan bulat, bilangan pecahan, bilangan rasional, dan bilangan real, maka
metode aljabar ini berlaku untuk semuanya. Kelima sifat itu adalah :
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 198
a + b = b + a sifat komutatif terhadap penjumlahan
( a + b ) + c = a + ( b + c ) sifat asosiatif terhadap penjumlahan
ab = ba sifat komutatif pada perkalian
(ab)c = a(bc) sifat asosiatif pada perkalian
a ( b + c ) = ab + ac sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Sifat distributif digunakan untuk menyerdehanakan 5a + 3a, yaitu:
5a + 3a = (5+3)a = 8a
Catatan bahwa kita telah menggunakan sifat distributif dari bentuk ba + ca = (b+c)a.
Hal ini benar karena (b+c)a = a (b+c)
Secara implisit sifat asosiatif digunakan juga pada panjumlahan. Cara menyelesaikan
agak berbeda dengancara apabila kita jumlahkan dari belakang lebih dahulu. Berikut
ini kita gunakan sifat distributif dari depan kemudian dari belakang.
Contoh : untuk menyederhanakan 3(2a+5b)+6(4a+7b)
= 3 × 2a + 3 × 5b + 6 × 4a + 6 × 7b
= 6a + 15b + 24a + 42b
= 6a + 24a + 15b + 42b
= 30a + 57b
Ketika kita mengalikan, kita menyusun dan menghitung bilangan – bilangan secara
aritmatika dan menyusun variabel berdasarkan indeksnya.
Contoh : 5ab ×7ab
= 5 ×7 × a × a ×b × b
= 35a2b2
Kita akan tunjukkan penggunaan kelima sifat
(a + b )2 artinya
Anggaplah bilangan tunggal. Maka
sifat distributif terhadap penjumlahan
=
= sifat komutatif pada perkalian
=
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 199
=
=
Hasil ini biasa juga digunakan secara terbalik
Dengan memberi nilai b = 5 diperoleh
Kedua ruas menyajikan bilangan yang sama, tetapi untuk beberapa keperluan bentuk
ruas kanan lebih banyak digunakan dari pada bentuk ruas kiri
Contoh :
=
=
PENGABSTRAKSIAN DAN PEMBENTUKAN
Bagian ini disebut juga model matematika kontinu. Dibentuk dengan
menggunakan bermacam – macam model matematika. Model matematika kontinu
digunakan untuk mengeksplesitkan aktivitas tertentu yang implisit sebagai tahap
permulaan untuk mengembangkan model – model aljabar tertentu yang secara luas
digunakan dalam pemecahan masalah.
Contoh pertama merupakan masalah yang sederhana yang dapat dipecahkan
hampir tanpa ulasan. Hal ini memungkinkan kita untuk memusatkan perhatian pada
hubungan antara masalah dan model matematika.
Masalah Nyata Model Matematika
Ada empat oarang diantara kita dan ada
tiga pengunjung. Ada berapa piring yang
akan saya letakkan di atas meja ?
4 +3 = ?
Pada peralihan dari kolom sebelah kiri ke kolom sebelah kanan, kita telah melakukan
abstraksi yang relavan untuk memecahan masalah. Ini mempunyai dua keuntungan,
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 200
yaitu menghilangkan noise ( kekacauan, kerumitan ), dan hanya dengan melalui
abstraksi ciri – ciri matematika, memungkinkan kita menggunakan suatu model yang
dapat digunakan dengan praktis.
Sekarang bergerak dari kanan ke kiri
Saya harus menyiapkan 7 piring 7
Jawaban dari pertanyaan dalam model matematika adalah 7. Tanda panah terbalik
adalah proses mewujudkan kembali hasil ini dalam bidang fisik untuk memberikan
jawaban masalah sebenarnya. Metode ini ditampilkan dalam diagram di bawah ini.
Dunia nyata Model matematika
Pengabstraksian
Memanipulasi
model
Mewujudkan kembali
Masalah lain, seorang laki–laki membayar £120, sebagai ongkos paket liburan untuk
dirinya, istrinya dan anaknya. Ongjkos untuk anak separuh dari orang dewasa. Berapa
yang harus dibayar untuk setiap orang ?
Masalah ini tidak sulit, tetapi mengenalkan proses abstraksi baru, yang
merupakan salah satu dari pengenalan abstraksi yang menarik. Sebagai langkah
pertama ke arah model matematika, dapat kita tuliskan:
Ongkos orang dewasa + ongkos orang dewasa + ongkos anak = £ 120
Namun, kiat harus mengetahui sesuatu tentang item disebelah kiri. Pertama setiap
ongkos dinyatakan dalam satuan pounds, sebagai suatu bilangan, kita bentuk model
matematikanya. “Ongkos orang dewasa” ditulis “x”. Karena ongkos seorang anak
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 201
setengahnya ongkos untuk orang dewasa, maka ongkos anak dinyatakan “ “
model matematikanya yang diperoleh adalah
£
Sekarang pikiran kita dalam 2 sisi, yaitu satuan dan bilangan. Pengabstraksian
dilengkapi dengan penghilangan satuannya (£ ), dan ditulis:
Penggunaan huruf x dalam konteks ini hanya merupakan kebiasaan. Huruf lain jika
dikehendaki dapat digunakan, merupakan kezaliman diantara para matematikawan
untuk menggunakn huruf a, b, c,.......untuk variabel yang dikenalkan Kita akan
membuat pernyatan yang benar untuk setiap anggota himpunan dan x , y,
z, .....digunakan variabel untuk alasan ketiga dimana kita belum tahu anggotanya.
PERSAMAAN DAN PENYELESAIANNYA
Apa yang dimaksud dengan persamaan? Persamaan merupakan bentuk khusus
dari pernyataan. Contoh –contoh sehari – hari adalah:
Hari ini adalah Jumat,
Kota dimana saya tinggal adalah Stockport,
Bilangan setelah 7 adalah 8
Dalam setiap pernyataan ini kita nyatakan bahwa apa yang kita tulis sebelum kata
“adalah” dan kata apa yang ditulis setelah itu adalah nama yang berbeda untuk objek
yang sama .
Karena kata “is” (dalam tulisan ini kata ‘is” diterjemahkan ‘adalah’) digunakan
dengan arti lain selain di atas ( bandingkan dengan “He is running”), kita
menggantikannya dalam matematika dengan simbol nilai tunggal ”=” dibaca sama
dengan.
Beberapa pernyataan matematika :
3 + 2 = 5
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 202
7 × 4 = 28
= 5
Sebuah pernyataan matematika dan suatu persamaan mungkin benar atau mungkin
salah (dalam kehidupan sehari- hari secara parsial benar, tetapi dalam matematika
tidak diperbolehkan). Seperti contoh di atas, suatu pernyataan dibuat seolah–olah “ini
benar bahwa”. Kadang–kadang itu tidak jelas apakah pernyataan itu dapat dimengerti
atau tidak.
Dalam kasus persamaan yang melibatkn variabel – variabel , seperti :
6x – 3 = 7 + x
Kita tidak dapat menyatakan itu benar atau salah, karena kita tidak mengetahui nilai
x. Untuk menyelesaikan persamaan ini berati kita mencari semua nilai x yang
membuat persamaan benar. Himpunan jawaban yang benar disebut penyelesaian dari
persamaan.
Beberapa persamaan (persamaan yang melibatkan variabel-variabel) dapat
dengan mudah diselesaikan dengan pemeriksaan.
Contoh : 3 + x = 5
Kita dapat lihat bahwa persamaan itu benar bila x mempunyai nilai 2, dan salah bila x
mempunyai nilai yang lain. Jadi himpunan jawab dari persamaan ini hanya
mempunyai satu anggota. Tetapi hal ini tidak selalu merupakan suatu kasus.
Contoh : (x - 1)(x - 2)(x - 3) = 0
Jika x mempunyai nilai 1, kurung pertama (x – 1) menjadi (1 – 1) sama dengan 0
(nol), dan jika nol dikalikan dengan sebarang bilangan hasilnya nol; jawaban benar.
Dengan cara yang sama jika diberi nilai 2 dan -3, tetapi tidak untuk nilai x yang lain.
Jadi penyelesaiannya adalah : {1, 2, -3}.
Contoh : 2 + x = 3 + x
Pernyataan ini tidak benar untuk nilai x manapun, jadi himpunan jawaban yang benar
adalah setiap himpunan yang tidak mempunyai anggota yang kita sebut “himpunan
kosong”. Dilambangkan dengan { }.
Contoh :
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 203
Jika x merupakan bilangan asli, himpunan penyelesaiannya adalah {2}, akan tetapi
jika x merupakan bilangna bulat, maka penyelesaiannya adalah {+2, -2}.
Jika persamaannya tidak mudah diselesaikan dengan pemeriksaan, kadang-
kadang diperoleh kesulitan sehingga berputar pada menyelesaikan persamaan lain
yang mempunyai himpunan yang sama. Bandingkan kedua pernyataan ini:
Hari setelah besok pagi = kamis
Hari ini = selasa
Bila pernyataan pertama benar, maka pernyataan kedua juga benar.
Kita tulis:
Hari sesudah besok pagi = kamis hari ini = selasa ( mengakibatkan)
Kebalikan dari kasus ini juga benar adalah implikasi, jika pernyataan kedua benar,
maka pernyataan pertama juga benar.
Hari sesudah besok pagi = kamis hari ini = selasa. ( diakibatkan oleh)
Dikombinasikan :
Hari sesudah besok pagi = kamis hari ini selasa.
Tanda baru “ ” dibaca “mengakibatkan dan diakibatkan oleh”.
Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menyatakan dua pernyataan yang
ekuivalen atau memperoleh pernyataan lain yang ekuivalen. Oleh karena itu
persamaan dalam matematika berkembang lebih kompleks, jadi kita membutuhkan
suatu sistem. Bila kita temukan sistem itu merupakan skema yang lain, dimana
materinya akan membentuk persamaan. Persamaan ekuivalen mempunyai himpunan
kebenaran yang sama .maka proses untuk menyelesaikan persamaan ini akan lebih
mudah dengan menemukan persamaan yang ekuivalen yang lebih sederhana
Secara jelas x = 4 akan bernilai benar jika dan hanya jika x mempunyai nilai
4. analog jika x + 1 = 5 akan benar jika dan hanya jika x mempunyai nilai 4.
Jadi
Analog
Dan berapapun n, berlaku
Jadi pernyataan yang ekuivalen akan diperoleh jika kita menambahkan bilangan yang
sama pada kedua ruas persamaan. Dan karena ekuivalen bekerja pada kedua ruas,
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 204
persamaan yang ekuivalen juga akan sama apabila dikurangi dengan bilangan yang
sama. Denga proses yang sama dapat dilihat juga bahwa persamaan yang ekuivalen
kita peroleh dengan mengalikan atau membagi dengan bilangan yang sama. Bentuk-
bentuk yang sebelumnya juga analog dimana “bilangan yang sama” berarti bilangan
tertentu (misalnya 5, 7) atau variabel (misalnya x, 3x).
Prinsip umum ini dapat digunakan untuk mendapatkan persamaan ekuivalen
lebih sederhana yang merupakan pengembangan dari persamaan yang diberikan. Jika
A, B, C merupakan persamaan maka:
dan mengakibatkan
Oleh sifat transitif dari relasi ekuivalen
Berikut ini adalah tipe suatu barisan yang memuat persamaan-persamaan
ekuivalen, dimulai dengan sebuah contoh:
tambahkan 3 pada kedua ruas
sederhankan
krangkan kedua ruas dengan x
bagi kedua ruas dengan 5
Himpunan penyelesaian {2}.
Persamaan yang terakhir dari urutan di atas tidak perlu, karena dari 5x = 10 akan
mendapat penyelesaian yaitu {2}. Catatan bahwa x = 2 bukan penyelesaian,
walaupun ini sering dipakai. Penyelesaian merupakan himpunan jawaban yang benar,
dan persamaan bukan himpunan tetapi suatu pernyataan.
Sekarang akan kita terapkan skema penyelesaian persamaan untuk
menyelesaikan persamaan pada model “paket liburan” pada bab terdahulu.
kalikan kedua ruas dengan 2
sderhanakan
bagikan kedua ruas dengan 5
Penyelesaian {48}
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 205
Menyusun kembali penyelesaian ke dalam masalah yang asli, kita peroleh bahwa
ongkosnya £48 untuk orang dewasa, dan £24 untuk anak.
Secara umum :
Jawaban soal himpunan (penyelesaian) yang benar dari persamaan.
Dalam pemecahan masalah seperti ini, dua pekerjaan dilibatkan:
Pembentukan model matematika, dan manipulasinya yang kadang-kadang merupakan
penyelesaian persamaan. Masalah-masalah seperti ini biasanya dikonstruksi khusus
sebagai latihan untuk siswa, dan sangat sulit bagi siswa pertama kali menciptakan
sesuatu yang seluruhnya relistik. Juga dalam mengkonstruksi model yang teratur
dalam ilmu pengetahuan alam, seperti elektronik, ruang angkasa, mesin-mesin, yang
memerlukan penemuan yang terkenal. Untuk mengakhiri bab ini, diberikan suatu
contoh realistik dari bentuk di atas.
Soal : seutas kawat untuk penghantar listrik, mempunyai hambatan (electrical
resistance) sebesar 25 Ohm untuk setiap meter. Berapa panjang kawat yang
diperlukan untuk elemen sebesar 1000 Watt, jika e.m.f (electro-motive-force) utama
sebesar 240 volt?
Hubungan antara power output e.m.f dan jumlah resisten dibangun dengan
model :
Dimana W Watt adalah power output, E Volt e.m.f utama dan R Ohm adalah resisten.
W, E, R merupakan variabel bilangan.
merupakan model umum. Pada soal ini nilai W adalah 1000 dan nilai
E adalah 240. kita akan mengetahui nilai yang berkorenpondensi dengan R.
Jadi model untuk soal ini adalah :
kalikan kedua ruas dengan R
bagi kedua ruas dengan 1000
sederhanakan
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 206
Penyelesaian persamaan {57,6}
Dengan memasukkan kembali penyelesaian ini ke dalam permasalahan,
bahwa total hambatan kawat 57,6 Ohm. Jika setiap meter kawat mempunyai
hambatan 25 Ohm, maka yang diperlukan adalah 2,3 meter.
KESIMPULAN
1. Himpunan dan variabel adalah dua hal yang paling dasar dalam matematika
2. Dalam matematika variabel adalah unsur yang tidak ditentukan nilainya dalam
suatu himpunan
3. Untuk menyatakan suatu variabel diperlukan simbol. Simbol untuk menyatakan
variabel biasanya menggunakan huruf .
4. Variabel dan bilangan dapat dikombinasikan dengan menggunakan operasi dan
tanda relasional antara keduanya.
5. Tanda perkalian dalam operasi perkalian yang menggunakan beberapa variabel
dapat dihilangkan, sehingga diperoleh yang lebih ringkas. Tetapi, agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman, penggunaan notasi ini harus konsisten dengna
nilai tempat dalam matematika.
6. ; ; ;
;
7. Penyelesaian bentuk-bentuk aljabar mengikuti lima sifat:
a + b = b + a sifat komutatif terhadap penjumlahan
( a + b ) + c = a + ( b + c ) sifat asosiatif terhadap penjumlahan
ab = ba sifat komutatif pada perkalian
(ab)c = a(bc) sifat asosiatif pada perkalian
a ( b + c ) = ab + ac sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
8. Masalah nyata (dalam kehidupan sehari-hari) dapat diselesaikan dengan cara
mengabstraksikan masalah nyata ke dalam bentuk matematika kemudian
memanipulasi dengan cara membentuk model matematikanya, sehingga diperoleh
Pemecahan Masalah dalam Matematika | 207
suatu hasil yang menunjukkan perwujudan kembali hasil ini ke dalam dunia nyata
untuk menjawab masalah yang sebenarnya.
9. Persamaan adalah nama suatu jenis pernyataan yang menggunakan tanda “=”
dibaca “sama dengan”.
10. Pernyataan dan persamaan dapat bernilai benar atau salah.
11. Himpunan penyelesaian adalah himpunan nilai-nilai yang benar dari persamaan .
12. Tanda “ ” disebut “implikasi” dan dibaca “jika...maka...”.
13. Tanda “ ” disebut “implikasi kebalikan”.
14. Tanda “ ” disebut “ekuivalensi” dan dibaca “jika dan hanya jika”.
15. Persamaan ekuivalensi dapat diperoleh dengan cara menambahkan, mengurangi,
mengalikan, atau membagi kedua sisi persamaan dengna bilangan yang sama.
16. Prinsip untuk memperoleh persamaan yang ekuivalen dapat digunakan salah
satunya untuk mencari penyelesaian masalah dalam fisika.