siklon tropis dan tinjauan fisinya

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah tropika merupakan daerah yang lebih intensif menerima radiasi matahari, sedikitnya sekali dalam setahun menerima penyinaran yang tegak lurus. Perbedaan penyinaran radiasi di muka bumi, menyebabkan naiknya suhu permukaan laut sehingga terbentuk pusat tekanan rendah yang dapat memicu siklon tropis yang dimulai dengan gangguan tropis seperti, depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis. Siklon tropis selalu berawal pada wilayah dengan suhu permukaan laut tinggi untuk daerah yang luas. Siklon tropis dapat terbentuk apabila suhu permukaan laut lebih dari 27°C tetapi tidak terbentuk di daerah 5 o LU dan 5 o LS dari equator. Hal ini disebabkan gaya coriolis di daerah ini terlalu kecil (mendekati nol). Sehingga, siklon tropis tidak melewati Indonesia. Tetapi efek dari siklon tropis yang di sekitar Indonesia dapat mempengaruhi kondisi cuaca di berbagai tempat di Indonesia seperti hujan, angin kencang, gelombang laut yang tinggi, kekeringan dan banjir. Selain itu, siklon yang terjadi di sekitar Indonesia menimbulkan kerugian seperti, rusaknya sarana dan prasarana sampai adanya korban jiwa. Fenomena siklon tropis memang sangat menarik, karena walaupun kehilangan energi ketika melewati daratan, siklon tropis Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 1

Upload: meli-muchlian

Post on 25-Jul-2015

608 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah tropika merupakan daerah yang lebih intensif menerima radiasi

matahari, sedikitnya sekali dalam setahun menerima penyinaran yang tegak lurus.

Perbedaan penyinaran radiasi di muka bumi, menyebabkan naiknya suhu permukaan

laut sehingga terbentuk pusat tekanan rendah yang dapat memicu siklon tropis yang

dimulai dengan gangguan tropis seperti, depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis.

Siklon tropis selalu berawal pada wilayah dengan suhu permukaan laut tinggi

untuk daerah yang luas. Siklon tropis dapat terbentuk apabila suhu permukaan laut

lebih dari 27°C tetapi tidak terbentuk di daerah 5oLU dan 5oLS dari equator. Hal ini

disebabkan gaya coriolis di daerah ini terlalu kecil (mendekati nol). Sehingga, siklon

tropis tidak melewati Indonesia. Tetapi efek dari siklon tropis yang di sekitar

Indonesia dapat mempengaruhi kondisi cuaca di berbagai tempat di Indonesia seperti

hujan, angin kencang, gelombang laut yang tinggi, kekeringan dan banjir. Selain itu,

siklon yang terjadi di sekitar Indonesia menimbulkan kerugian seperti, rusaknya

sarana dan prasarana sampai adanya korban jiwa. Fenomena siklon tropis

memang sangat menarik, karena walaupun kehilangan energi

ketika melewati daratan, siklon tropis masih membawah sejumlah

moisture/uap lembab di atas daratan yang menyebabkan

munculnya thunderstorms yang berkolaborasi dengan banjir dan

tanah longsor.

Meskipun metode early warning systems yang semakin baik sekarang ini,

dampak ekonomi akibat siklon tropis terus saja meningkat dan memakan anggaran

yang sangat besar. Hal ini karena dampak yang terjadi bukan hanya di pusat area

tempat berlangsungnya siklon tropis melainkan juga dirasakan di area sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Meskipun Indonesia hanya mendapat pengaruh dari ekor

siklon tropis, namun dampak yang ditimbulkan cukup memporak-

porandakan wilayah pesisir. Sehingga perlu untuk meninjau

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 1

Page 2: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

dampak yang ditimbulkan di pusat maupun pada ekor siklon tropis

dan daerah serta waktu musimnya siklon tropis berlangsung.

Dalam makalah ini akan dibahas fenomena Siklon Tropis mencakup

informasi mengenai Siklon Tropis, proses pembentukan dan

pergerakannya yang ditinjau secara fisis, serta melihat dampak

yang disebabkan siklon tropis tersebut.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk

memberikan penjelasan mengenai siklon tropis, khususnya wilayah

Indonesia yang berada di daerah tropis dan sering mengalami efek

dari siklon tropis baik secara periodik walaupun hanya dampak dari

ekor siklon. Sehingga tulisan ini dapat memberikan informasi

kepada masyarakat untuk pengembangan metode Early Warning

Systems.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 2

Page 3: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

BAB II

TINJAUAN UMUM SIKLON TROPIS

2.1 Pengertian Siklon Tropis

Secara etimologi, siklon tropis pertama kali diperkenalkan dengan istilah

”cyclone” dari seorang kapten kapal Hendry Piddington untuk memberi nama pada

angin badai yang terjadi di Mauritius tahun 1845. Diduga Capt. Hendry mengambil

nama tersebut dari bahasa Yunani “cyclos” yang artinya lingkaran ular, dan dalam

bahasa Inggris disebut “coils of a snake”. Tetapi pendapat lain mengatakan bahwa

nama ”cyclone” diambil dari mitos bangsa Yunani, yakni tentang raksasa bermata

satu yang bernama “Cyclops”.

Siklon tropis adalah sistem pusaran angin yang biasanya terbentuk di lautan

dengan suhu permukaan lautnya melebihi 27oC (daerah pusat tekanan rendah di

tropis) diantara garis lintang ±5o Lintang Utara/Selatan (LU/LS) menjauhi ekuator.

Kejadian siklon tropis merupakan bagian penting dalam sistem sirkulasi atmosfer

untuk memindahkan panas di khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.

Pemanasan matahari pada daerah tropis menimbulkan tekanan rendah, dan sifat

udara adalah selalu bergerak menuju daerah dengan tekanan lebih rendah untuk

mencapai keseimbangan. Akibat gaya gerak rotasi bumi, udara ini tidak bergerak

secara lurus tetapi mengalami pembelokan. Sehingga pada Belahan Bumi Utara

(BBU) arus udara berbelok berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan di

Belahan Bumi Selatan (BBS) udara dibelokan searah dengan arah perputaran jarum

jam. Udara yang dibelokkan tersebut bergerak membentuk sirkulasi spiral yang

menyebabkan udara terangkat sampai dengan ketinggian rata - rata 40.000 kaki. Pada

saat udara naik inilah gaya Corioli dan gaya sentrifugal menghasilkan tiupan angin

yang sangat kuat sebagai tenaga gerak.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 3

Page 4: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Walaupun secara teoritis tidak ada mekanisme tunggal dalam pembentukan

siklon tropis, namun secara umum dapat diterima bahwa sumber energi/tenaga yang

membentuk siklon tropis berasal dari energi laten yang dilepaskan dalam awan hasil

penguapan permukaan air laut (evaporative flux Eo). Dengan hukum ke dua Newton

dapat dijelaskan tentang dinamika siklon tropis yang dijabarkan dalam hukum

kekekalan massa, energi termodianmika, dan uap air.

Secara Meteorologi, badai tropis atau yang biasa disebut dengan ”Typhon”

atau ”Tropical Cyclone” merupakan pusaran angin kencang berdiameter mencapai

200 km dan kecepatan angin diatas 200 km/jam dengan jarak trayektori (jauh l

intasan) mencapai 1000 km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari

satu minggu. Setiap tahun badai ini dapat tumbuh dan berkembang di samudra

permukaan bumi. Siklon tropis merupakan sumber energi sangat besar karena dalam

satu hari dapat melepaskan energi mencapai 6×1025 erg. Dengan tenaga yang

dilepaskan tersebut, siklon tropis mampu menyedot air sebanyak 2 × 1010 ton dalam

24 jam dan uap air dari pelepasan panas laten tersebut dijadikan sebagai sumber

tenaga sewaktu proses kondensasi besar - besaran membentuk awan konvektif yang

kemudian menyebabkan hujan disertai guntur dan angin kencang. Jika siklon tropis

terjadi di daerah pantai maka permukaan laut akan naik. Tidak salah jika siklon

tropis merupakan momok yang sangat menakutkan karena hampir selalu

menyebabkan cuaca buruk.

Siklon tropis mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dari fenomena

meteorologi lainnya. Berbeda dengan siklon sub tropis yang sumber energinya

berasal dari pra kondisi beda suhu di atmosfer, pada siklon tropis harus tersedia

kelembaban dan uap air untuk dapat tumbuh dan berkembang sehingga badai tropis

memerlukan daerah perairan hangat

Pada kantor dinas Meteorologi, datangnya Badai Tropis dapat diamati dengan

memperhatikan ciri-ciri kedatangan berupa pola angin tertutup yang memutar di

suatu wilayah dan ditambah dengan terlihatnya sekelompok awan yang mengumpul.

Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan

perairan barat Australia. Berdasarkan data dari Biro Meteorologi Australia,

pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 4

Page 5: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Siklon tropis memiliki nama yang berbeda di beberapa tempat di muka bumi,

namun berdasarkan sifat, proses pembentukannya dan perilakunya tetap sama.

Gambar 1 dibawah adalah penamaan siklon tropis di berbagai tempat seperti:

a. Typhon: Pasifik Utara sebelah selatan

b. Hurricane: Pasifik Selatan-Pasifik Utara daerah timur India

c. Willy-willies : Australia dan Selandia baru

d. Baguious : Filipina

Gambar 1. Perbedaan nama siklon di berbagai daerah (Sumber : NOAA)

2.2 Mekanisme, Struktur dan Syarat Pembentukan Siklon Tropis

Jumlah siklon pada masing-masing samudra sangat bervariasi. Lebih dari 2/3

total siklon terjadi di Belahan Bumi Utara, sekitar ½ dari jumlah tersebut terjadi di

atas lautan Pasifik Utara bagian barat, sekitar ¼ di atas lautan Pasifik Utara bagian

timur, 1/6 di atas lautan Atlantik Utara, dan sekitar 1/8 di atas lautan India Utara. Di

antara siklon yang terjadi di Belahan Bumi Selatan, hampir setengahnya terbentuk di

atas perairan sebelah utara Australia, 1/3 di atas lautan Indonesia Selatan dan ¼ di

atas lautan Pasifik Selatan.

2.2.1 Syarat terbentuknya siklon tropis

Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses

kondensasi yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab bergerak

naik ke atmosfer yang dingin seperti yang dicontohkan pada Gambar 3. Pada proses

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 5

Page 6: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

kondensasi, uap air akan melepas energi panas yang terkumpul menjadi energi

penggerak badai tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti

lautan hangat, gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara

lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin

kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena

badai tropis. Sehingga dapat dikelompokkan beberapa faktor yang dapat memicu

terjadinya siklon tropis diantaranya adalah:

1. Terdapat air laut yang hangat dengan temperatur sekitar 27 °C hingga kedalaman

tertentu (sekitar 50 meter). Air hangat inilah yang berperan sebagai “bahan

bakar” / mesin pembangkit energi panas siklon tropis.

2. Atmosfer yang mengalami pendinginan secara cepat terhadap ketinggian.

3. Adanya lapisan yang relatif basah/ keadaan vortisitas positif di lapisan dekat

troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km).

4. Jarak minimum terhadap ekuator setidaknya 500 km. Hal ini karena dalam

pembentukan siklon, diperlukan gaya semu Coriolis untuk mengimbangi gradien

tekanan. Tanpa adanya gaya Coriolis, daerah tekanan rendah tidak akan dapat

terus dipertahankan.

5. Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi yang

mencukupi. Siklon tropis tidak dapat terjadi dengan tiba - tiba, ia memerlukan

suatu sistem dengan putaran dan aliran di dekat permukaan yang cukup besar.

6. Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer

(kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin

terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau

mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya

pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin

vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan

mengganggu konveksi yang terjadi di pusat siklon.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 6

Page 7: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Gambar 2. Menunjukan bahwa Siklon tropis terbentuk ketika energi yang dilepaskan akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam rising air (udara yang naik) menyebakan pusaran arus positif (positive feedback loop) diatas samudera

bertemperatur hangat (warm ocean waters).Sehingga berdasarkan faktor-faktor di atas, maka daerah di permukaan bumi

yang sesuai dengan tempat lahirnya siklon adalah Pasifik Barat Daya, Laut Atlantik

Utara, Teluk Benggala, Laut India Barat, Sebelah Timur dan Barat Australia, Lautan

Arab dan Pasifik timur yang semuanya dipaparkan seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Daerah Klimatologis Tumbuhnya Siklon Tropis (Sumber : NOAA)

2.2.2 Proses tumbuhnya siklon tropis

Siklon tropis mengalami perkembangan sampai menjadi topan dalam waktu

beberapa hari dan dapat terus menjadi topan dewasa selama dua minggu atau lebih,

dan akhirnya siklon tersebut bergerak ke atas daratan atau keluar daerah lintang

tropika. Berdasarkan perkembangann, tingkat kematangan formasi/bentuk dan

kekuatannya siklon tropis, siklon tropis mengalami tahap Tropical Depression,

Tropical Strom, Severe Tropical dan akhirnya membentuk Siklon tropis atau disebut

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 7

Page 8: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

juga Typhoon seperti yang terlihat pada Gambar 4 yang masing – masing dapat

diklasifikasikan berdasarkan kecepatan angin yang dibawanya:

a. Tropical Depression (TD)

Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan

lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat

bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin maksimum kurang dari 63 km/jam dan

pusatnya belum jelas. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas

b. Tropical Strom (TS)/ badai tropis

Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya

mata. Kecepatan angin maksimum berkisar antara 63 – 87 km/jam). Untuk Badai

Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap

kejadian badai tropis.

c. Severe Tropical Strom (STS), badai tropis yang memiliki kecepatan angin

maksimumnya sebesar 88 – 117 km/jam.

d. Typhoon ( T )/ Hurricane, siklon tropis yang kecepatan angin maksimumnya

lebih dari 118 km/jam.

Gambar 4. Klasifikasi Siklon Tropis

Dalam perkembangannya, siklon dibagi menjadi beberapa tingkatan agar

mudah untuk dikenali, pembagian tersebut dilakukan menurut aktivitas yang terjadi

pada siklon tropis diantaranya, tahap pertumbuhan, tahap remaja, tahap dewasa dan

tahap punah seperti yang diterangkan berikut:

1. Tahap Pertumbuhan

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 8

Page 9: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Tahap lahir ditandai dengan susunan awan nisbi acak dan garis badai yang

berkaitan dengan adanya gangguan pada arus timuran dan sheareline pada arus

pokok sehingga terbentuk seperti mangkuk dekat pusat gelombang. Tekanan

permukaan turun sampai sekitar 1000 mb. Kemudian tumbuh vortex diikuti

dengan penurunan tekanan secara perlahan-lahan.

2. Tahap Remaja (belum dewasa)

Pada tahap ini siklon sudah tampak dan tekanan permukaan sudah dibawah

dari 1000 mb. Pada streamline pola angin sudah tampak jelas, untuk medan

anginya ditandai dengan meluasnya sirkulasi pada arah horizontal dan vertikal.

3. Tahap Dewasa

Tahap dewasa, ditandai oleh sirkulasi rotasi yang kuat dengan kondisi

simetris dan pola awan teratur disertai mata siklon yang bertekanan rendah.

Tekanan permukaan pada pusat siklon turun sampai di bawah 1000 mb dan

kecepatan angin maksimum akan bertambah besar sehingga aktivitas cuaca

semakin bertambah buruk dan meluas. Pada kondisi ini mata siklon yang

memiliki kecepatan angin pusat rendah sudah terlihat.

4. Tahap Punah

Tahap punah ditandai oleh sirkulasi yang makin melebar sehingga ukuran dan

bentuknya menjadi simetris. Pada tahap ini biasanya siklon tropis memasuki

daerah lautan yang panas latennya rendah atau telah memasuki daratan sehingga

tidak ada lagi sumber tenaga, dalam hal ini memasuki daerah yang uap airnya

rendah.

2.2.3 Struktur siklon tropis

Sebuah siklon tropis memiliki struktur utama berupa dinding mata, mata dan

daerah kumpulan hujan seperti yang terlihat pada Gambar 5.

a. Tekanan udara permukaan rendah.

Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah.

Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur

maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 9

Page 10: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

b. Inti hangat

Uap air dingin yang naik ke atmosfir akan mengembun dan melepaskan

panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti

siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat.

c. CDO (Central Dense Overcast)

CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat

akan awan, hujan dan badai petir.

d. Mata

Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang

melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak

berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.

Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak

terlihat.

e. Dinding mata

Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki

intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi

pada dinding matalah yang paling berbahaya.

f. Aliran keluar (outflow)

Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis

dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah

angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya

berbalik arah.

Gambar 5. Struktur Siklon Tropis

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 10

Page 11: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Ukuran siklon tropis ditentukan dengan mengukur jarak antara pusat sirkulasi

dengan bagian terluar isobar tertutup. Jika radiusnya dibawah 2 latitude degrees (120

nmi, 222 km) cyclone “sangat kecil”, radius 2 – 3 degrees (120–180 nmi, 222–333

km) "kecil", radius antara 3 dan 6 latitude degrees (180–360 nmi, 333– 666 km)

merupakan "ukuran cyclone pada umumnya". Siklon tropis dianggap "besar" ketika

radiusnya 6 – 8 latitude degrees (360–480 nmi, 667–888 km), jika radiusnya lebih

dari 8 degrees (480 nmi, 888 km) siklon tropis tersebut diklasifikasikan “sangat

besar”.

2.3 Karakteristik Siklon tropis

Para ilmuwan Amerika Serikat (National Center For Atmospheric Research)

memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energi panas sekitar 50 sampai 200

exajoule setiap hari atau sekitar 1 pWatt (1015 watt). Sebagai perbandingan besar

energi yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali konsumsi energi dunia dan 200 kali

kapasitas listrik dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20

menit.

2.3.1 Tempat, waktu dan musim timbulnya siklon tropis

Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon

tropis. Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan

zona 30 derajat dari katulistiwa dan 87% terjadi pada lintang 20°. Daerah langganan

tempat lahirnya siklon disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ/ Intertropical

Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan

yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.. Hal ini disebabkan

karena efek Coriolis sebagai penggerak awal putaran siklon, dan hal inilah yang

menyebabkan siklon tidak pernah terjadi pada lintang tengah di sekitar ekuator.

Sekitar 65% siklon tropis terbentuk pada daerah antara 10° dan 20° dari ekuator,

sedikit sekali (± 13%) muncul pada lintang di atas 22° dan siklon tidak muncul pada

daerah 4° dari ekuator.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 11

Page 12: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Distribusi bulanan menunjukan bahwa kebanyakan siklon tropis terjadi pada

akhir musim panas dan awal musim gugur, meskipun siklon tropis dapat terjadi pada

bulan apa aja di Pasifik Utara bagian Barat. Di Atlantik utara hurricane terjadi mulai

bulan Juni sampai November, puncaknya pada bulan Agustus sampai September. Di

Samudra Hindia utara badai sering terjadi mulai April sampai Desember dengan

puncaknya pada bulan Mei dan November. Di belahan bumi selatan aktivitas siklon

tropis mulai terjadi pada akhir bulan Oktober sampai akhir Mei. Puncak aktivitas

siklon terjadi pada pertengahan Februari sampai Maret. Distribusi kejadian siklon

tersebut dapat dibaca pada Tabel 1 dan jumlah kejadiannya dapat dibaca pada Tabel

2.

Di permukaan bumi terdapat tujuh wilayah perairan utama yang sangat

potensial untuk tumbuh dan berkembangnya siklon tropis, yaitu:

1. Barat Laut Samudra Pasifik

Merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa siklon tropis

dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi berpengaruh pada

wilayah Jepang, Filipina, China dan Taiwan.

Tabel 1. Musim Siklon Tropis

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 12

Page 13: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

2. Timur Laut Samudera Pasifik

Sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai

tropis dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi

mempengaruhi wilayah barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di

semenanjung California.

3. Barat Daya Samudra Pasifik

Aktifitas badai tropisnya mempengaruhi wilayah Australia dan Oceania.

4. Utara Samudra Hindia

Wilayahnya dibagi dua daerah yakni Teluk Benggala dan Laut Arabia.

Aktifitas pada daerah Teluk Benggala lima sampai enam kali lebih besar dari

laut Arabia, dan tercatat pada sejarah Siklon Bhola di tahun 1970 yang

menewaskan 200.000 orang. Negara-negara yang terpengaruh adalah India,

Bangladesh, Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan, sedangkan semenanjung

Arab jarang terkena dampaknya.

5. Tengggara Samudra Hindia

Wilayah dekat perairan Indonesia (laut Timor) dan Australia yang

terpengaruh badai tropis di daerah ini.

6. Timur Laut Samudra Hindia

Negara-negara yang terpengaruh adalah Madagaskar, Mozambique,

Mauritius dan Kenya.

7. Utara Samudra Atlantik

Mencakup wilayah perairan Samudera Atlantik, Laut Karibia dan Teluk

Meksiko. Badai tropis yang terjadi berdampak pada wilayah Amerika Serikat,

Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia.

Tabel 2. Jumlah Kejadian Siklon Tropis sampai tahun 2003 di berbagai tempat

tumbuhnya siklon

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 13

Page 14: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

2.3.2 Penamaan siklon tropis

Dalam satu tahun dapat terjadi beberapa kali badai tropis dalam suatu

wilayah. Untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis serta memudahkan

komunikasi untuk memberi peringatan pada masyarakat akan bahaya badai tropis

yang akan datang, maka diberikan nama-nama pada badai tropis yang diatur

mengikuti urutan abjad dan dirunut dari waktu kejadiannya. Badai tropis yang

pertama terjadi pada suatu tahun atau periode pengamatan akan diberi nama

berawalan huruf “A” misal “Anna”, untuk badai tropis kedua dinamai dengan huruf

awal “B” seperti “Beth”, dan seterusnya. Setiap wilayah perairan menggunakan

daftar nama yang berbeda. Aturan penamaan dimulai pada masa perang dunia ke dua

dengan mengambil nama-nama khas perempuan, namun sejak tahun 1978 nama khas

pria mulai masuk dalam daftar nama. Pada setiap akhir tahun daftar nama akan

ditinjau ulang, selanjutnya nama badai tropis yang telah menimbulkan banyak

kerusakan dan korban manusia pada tahun tersebut akan dihapuskan diganti dengan

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 14

Page 15: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

nama yang lain. Hal ini berguna untuk keperluan mencatat kedahsyatan peristiwa

badai tropis tersebut dan membedakannya dari badai tropis biasa.

2.4. Pergerakan dan Jejak Siklon

Siklon tropis merupakan sistem yang digerakkan oleh energi yang sangat

besar. Pergerakan siklon dimuka bumi seringkali dibandingkan dengan jejak badai

yang terjadi. Angin dalam skala besar responsif untuk pergerakan dan

mengendalikan arah siklon tropis. Pergerakan siklon tropis disebut dengan track

(jejak) siklon. Apabila siklon tropis bergerak menuju ke lintang yang lebih tinggi

secara umum track siklon di sekitar daerah tekanan tinggi dapat dibelokkan secara

signifikan oleh pergerakan angin menuju daerah tekanan rendah.

Selain angin, Rotasi bumi (gaya coriolis) juga memberikan tenaga penggerak

pada kejadian siklon tropis yang disebut dengan efek Coriolis. Tenaga ini

menyebabkan sistem siklonik untuk menggerakkan ke arah kutub bumi. Siklon tropis

di belahan bumi utara dibelokkan kearah kutub utara dan siklon tropis dibelahan

bumi selatan dibelokan kearah kutub selatan apabila tidak ada sistem tekanan tinggi

yang menetralkan energi coriolis.

Pergerakan siklon tropis di atas lautan dapat menyebabkan permukaan lautan

dingin sekali, yang dapat mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya. Penyebab

utama pendinginan adalah naiknya air dingin dari laut menuju pusaran angin ribut

yang menyebabkan storm membangun dirinya sendiri diatas permukaan laut.

Pendinginan lainnya juga disebabkan oleh hujan deras. Lapisan permukaan badai

juga berperan dalam pendinginan lautan, dengan perlindungan permukaan lautan dari

sinar matahari langsung sebelum dan sesudah badai lewat. Semua efek ini dapat

bersatu menyebabkan temperatur permukaan lautan yang luas turun drastis hanya

dalam beberapa hari.

Di bagian utara Bumi Siklon Tropis berputar berlawanan arah jarum jam

sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon Tropis berputar searah dengan jarum jam.

Sebaliknya pergerakan siklon tropis di bagian utara bumi searah dengan jarum jam,

dan di bagian selatan bumi bergerak berlawanan arah jarum jam seperti yang terlihat

pada Gambar 6 dan 7. Pergerakan ini disebut dengan efek Coriolis yang disebabkan

rotasi Bumi.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 15

Page 16: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Gambar 6. Pergerakan Siklon

Gambar 7. Rotasi Siklon Tropis

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 16

Page 17: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

BAB III

TINJAUAN FISIS SIKLON TROPIS

3.1 Parameter Siklon Tropis

Respon lautan terhadap siklon tropis ditentukan oleh parameter gaya pada

atmosfir yang seperti yang ditunjukan pada Tabel 3 dibawah.

Tabel 3. Parameter Siklon Tropis

a. Tekanan Udara Permukaan

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 17

Page 18: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Siklon merupakan sistem tekanan rendah diatas permukaan laut sampai pada

ketinggian tertentu, dan sistem tekanan rendah ini berubah menjadi sistem

tekanan tinggi sesuai dengan dengan fungsi z (fungsi ketinggian) atau dapat

dikatakan secara vertikal. Sesuai dengan hasil pengamatan Royal Observatory

Hong Kong hubungan antara jari-jari siklon dengan tekanan (lihat Gambar 8):

Hal ini sesuai dengan kenyataan pada peta sinoptik yakni bahwa siklon tropis

merupakan isobar tertutup, yang jarak isobar ini makin kedalam semakin rapat.

Dari isobar yang makin rapat ini menunjukan bahwa makin dekat ke pusat siklon

maka gardien tekanan semakin besar. Hal ini menyebabkan kecepatan angin

bervariasi sesuai dengan variasi gradien tekanan.

Maka dapat disimpulkan gradien tekanan merupakan fungsi dari jari –jari

siklon, yang bila dirumuskan antara jari -jari, gradien tekanan, kecepatan angin

gradien adalah:

v2

γ+ ∂ p

∂ r+ fr=0 (1)

Keterangan :

v = kecepatan angin gradient

r = jari-jari siklon (jarak antar pusat sampai jari - jari )

f = gaya corioli

∂ p∂ r

= gradien tekanan ( kerapatan udara)

Gambar 8. Hubungan tekanan dengan jari-jari siklon (Sumber : Royal Observatory

Hong Kong)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 18

Page 19: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Selain itu untuk mengukur gradien tekanan horisontal juga dapat diukur jika

diketahui nomor nondimensional dalam lapisan heterogen (mixed layer) atau yang

dikenal dengan Burger Number (M) dengan bentuk persamaan:

M = (1 + 1/S2)g’ h / (2Rmax f)2 (2)

Dimana S adalah kecepatan nondimensional storm (Uh/2Rmaxf), h adalah kedalaman

mixed layer dan g’ adalah gravitasi reduksi. Sedangkan Uh adalah Kecepatan

translasi Storm dan 2Rmax adalah curl wind stress. Price menebak bahwa frekuensi

pergeseran diatas frekuensi lokal inersia (σ-f)/f adalah sebanding dengan M/2.

b. Medan Suhu

Akibat pengaruh dari konvergensi pada lapisan bawah dan adanya pelepasan

panas laten akibat kondensasi, menyebabkan suhu mata siklon lebih tinggi dari

sekitarnya. Tetapi hal ini tidak berlaku pada lapisan bawah karena suhunya

hampir sama dengan lapisan luar.

Pada siklon suhu potensial dan kelembaban spesifik adalah berbanding

terbalik dengan tekanan permukaan. Dengan kata lain bila tekanan permukaan

naik atau bertambah besar maka suhu potensial dan kelembaban spesifik akan

bergerak turun.

c. Medan Angin

Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa kecepatan angin dari siklon

tropis merupakan fungsi jari -jari dimana kecepatan maksimumnya berada di

daerah sekitar pusatnya, tetapi di pusat siklon tropis sendiri kecepatan anginya

calm (tenang). Semakin jauh dari inti siklon maka kecepatan angin semakin

berkurang. Grafik hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 9.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 19

Page 20: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Gambar 9. Hubungan kecepatan angin dengan tekanan (Sumber : Royal Observatory

Hong Kong

Kecepatan angin siklon tropis dapat dibedakan menjadi dua yaitu komponen

kecepatan tangensial dan komponen kecepatan radial seperti terlihat pada

persamaan 3. Komponen ini disimpulkan mengunakan beberapa hukum gerak

yang berlaku, salah satunya hukum kekekalan momentum sudut. Dengan

anggapan pusat siklon adalah titik konvergen. Dalam penentuan distribusi angin

perlu melibatkan efek putaran bumi yang akan menghasilkan gaya corioli.

Pusaran angin siklon tropis biasanya berbentuk vortex, sehingga representasi

wind stress dari siklon tropis menggunakan Rankine Vortex.

(3)

Dimana Rmax adalah Radius maximum winds, dan Rout adalah radius Siklon

Tropis (sampai dengan bagian terluar Storm) dengan menganggap siklon

berbentuk simetris.

d. Arus Laut

Pengukuran arus permukaan laut sangat dipengaruhi pergerakan gelombang

permukaan storm, seperti yang ditunjukan melalui persamaan 4:

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 20

Page 21: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

um = [Au cos (σt) + Bu sin (σt)] ekz (4)

dimana Au dan Bu adalah koefisien least squares (yang dapat dilihat pada Tabel

3) untuk u adalah komponen kecepatan arus, σ adalah frekuensi gelombang

permukaan (2π/T), serta T adalah peiode (5-15 s), k adalah bilangan gelombang

(σ2/g) dan g adalah percepatan gravitasi. Kecepatan arus ini merupakan

pengurangan dari profil original arus AXCP menggunakan koefisien pada Tabel

3 dan 4.

Tabel 3. Periode dan amplitudo kecepatan dan komponen kecepatan gelombang

permukaan untuk siklon tropis.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 21

Page 22: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Tabel 4. Profil arus AXCP

3.2 Skala Kekuatan Siklon Tropis

Para ahli meteorologi membagi Siklon Tropis atas lima kategori, dimana

masing - masing kategori dikelompokan berdasarkan intensitas dan potensi

kerusakannya yang ditentukan berdasarkan besar kecepatan anginnya. Siklon tropis

yang kecepatan angin yang paling besar menempati kategori yang paling tinggi dan

sangat berpotensi menghasilkan kerusakan yang sangat besar. Skala yang umum

digunakan adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni

Tabel 5. Skala Kekuatan Siklon Tropis

Kategori Saffir-Simpson

Kecepatan angin maksimum (m/s, kt)

Tekanan udara permukaan minimum

(mb)

Storm surge (m,ft)

1 (Minimal) 33-42 m/s [64-83 kt] >= 980mb 1.0-1.7 m [3-5 ft]

2 (Moderat) 43-49 [84-96] 979-965 1.8-2.6 [6-8]

3 (Ekstensif) 50-58 [97-113] 964-945 2.7-3.8 [9-12]

4 (Ekstrim) 59-69 [114-135] 944-920 3.9-5.6 [13-18]

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 22

Page 23: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

5 (Katastropik) > 69 [> 135] < 920 > 5.6 [> 18]

Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Siklon Tropis tidak mutlak

bergantung pada tingkat skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah

permukiman atau lautan terbuka) dan daerah bencana alam susulan akibat dari

Hurricane seperti banjir atau longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban

manusia.

3.3 Hubungan El - nino dengan Siklon Tropis

El-Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan suatu fenomena interaksi

antara lautan dengan atmosfir yang terjadi di Samudera Pasifik. El nino merupakan

suatu fenomena lautan sedangkan southern oscillation merupakan suatu fenomena

atmosfer. Kejadian el-nino dan la-nina merupakan fase hangat dan dingin dari

fenomena ENSO. Pada saat El nino, SPL (Suhu Permukaan Laut) di Samudera

Pasifik tropis mengalami kenaikan dari kondisi normalnya, sebaliknya pada saat La-

nina SPL mengalami penurunan dari kondisi normalnya. Adanya kenaikan suhu

permukaan laut dapat memicu terjadinya siklon tropis. Tabel 6 memperlihatkan

peluang ENSO periode Mei 2011 – Maret 2012.

Tabel 6. Peluang ENSO Mei 2011-Maret 2012 (Sumber: http://iri.columbia.edu)

Tabel 6 menerangkan bahwa peluang La Nina di Samudra Pasifik pada

Agustus, September, Oktober berturut-turut 10, 18, 24 persen. Sedangkan peluang

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 23

Page 24: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

normal berturut-turut berada pada 82, 70, 62 persen dan prediksi adannya ENSO

normal hingga Februari 2012.

BAB IV

DAMPAK SIKLON TROPIS

4.1 Dampak Negatif Siklon Tropis

Siklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x 1014

watt, sebanding dengan 200 kali rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh

dunia atau sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20 menit. Energi

merusak Siklon Tropis dapat menimbulkan pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan

deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado,

banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik

sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat dan menghancurkan ribuan

bangunan baik perumahan penduduk maupun fasilitas umum. Siklon tropis pada

lautan terbuka akan menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin

berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan

menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak terbesar dari siklon tropis

terjadi apabila siklon tropis bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 24

Page 25: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Siklon tropis yang melewati daratan dapat menyebabkan kerusakan

diantaranya:

1. Angin kencang pada badai dapat menyebabkan kerusakan sarana umum,

angkutan, bangunan, jembatan dan sebagainya.

2. Siklon tropis menyebabkan kenaikan muka laut dan naiknya gelombang air laut

sehingga menyebabkan banjir di daerah pesisir.

3. Aktivitas badai kilat pada saat terjadi siklon tropis menyebabkan meningkatnya

intensitas curah hujan sehingga sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan

tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh tanah longsor.

4. Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di berbagai

tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat menyebabkan

kerusakan serius.

Dampak sekunder dari siklon tropis juga cukup merugikan, seperti :

1. Penyakit menular

Lingkungan basah pasca siklon tropis, disertai kerusakan sarana kebersihan

dan iklim tropis yang hangat dapat menjangkitkan penyakit menular yang

bertahan lama setelah peristiwa badai.

2. Ketiadaan Listrik

Kerusakan jaringan listrik akibat siklon tropis akan menghambat komunikasi

dan usaha pertolongan korban.

3. Kesulitan transportasi

Hancurnya sarana transportasi seperti jembatan, terowongan dan jalan akan

menyulitkan pengiriman makanan, air bersih dan obat-obatan ke daerah-daerah

yang membutuhkannya.

4.2 Dampak Positif Siklon Tropis

Walaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon tropis, secara global

siklon tropis sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 25

Page 26: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

dengan cara memindahkan panas, dan kelembaban yang tinggi di daerah tropis ke

wilayah sub tropis dan kutub yang lebih dingin.

Pada beberapa situasi khusus, siklon tropis membawa dampak positif bagi

wilayah - wilayah yang terkenda dampaknya. Di wilayah Jepang, sebagian besar

curah hujan yang turun merupakan dampak dari Typhoon dan Hurricane Camille

mengakhiri kondisi kekeringan dan kesulitan air pada daerah-daerah yang

dilewatinya.

4.3 Dampak Siklon Tropis Terhadap Indonesia

Indonesia bukan merupakan jalur siklon. Tetapi, karena Indonesia berada di

ekuator yang nilai gaya putar buminya (Coriolis) rendah dan tak memungkinkan

terjadi perbedaan tekanan ekstrem sehingga akan mempersulit terjadinya udara yang

berpusar. Daerah lain yang tak terpengaruh tapi kena dampak siklon adalah < 10°

lintang utara dan lintang selatan.

Di Indonesia, siklon tropis selalau muncul dibagian selatan setiap tahun

antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka laut di

selatan Indonesia tepatnya di timur laut Australia dan pergerakan ITCZ (Inter

Tropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan Desember, ITCZ berada di

daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah, kemudian pada bulan Januari, tekanan

rendah itu tak disertai keberadaan ITCZ sehingga menjadi labil. Pemunculan siklon

diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya.

Efek yang biasa diterima pantai selatan

Badai tropis yang muncul pada kawasan perairan bertekanan rendah ini akan

semakin melemah dan menghilang saat mendekati khatulistiwa. Karena faktor, inilah

sebagian besar wilayah Indonesia relatif aman dari ancaman badai tropis. Indonesia

hanya terkena imbas dari ekor badai tropis berupa angin kencang, hujan deras, dan

tingginya gelombang laut. Secara statistik, kenaikan gelombang pantai yang paling

tinggi justru terjadi pada Juni, hal tersebut disebabkan di Australia terjadi musim

dingin. Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun pada lokasi yang berbeda-beda,

tergantung pada posisi matahari/musim. Keuntungan dengan adanya siklon tropis di

Indonesia terjadi di bidang pertanian, terutama di bagian selatan Jawa hingga Pulau

Timor disebabkan saat itu terjadi puncak curah hujan yang bisa mengairi pertanian.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 26

Page 27: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Walaupun Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis, namun

demikian keberadaan siklon tropis di sekitar Indonesia, terutama yang terbentuk di

sekitar Pasifik Barat Laut, Samudra Hindia Tenggara dan sekitar Australia akan

mempengaruhi pembentukan pola cuaca di Indonesia. Perubahan pola cuaca oleh

adanya siklon tropis inilah yang kemudian menjadikan siklon tropis memberikan

dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

Dampak tidak langsung atas adanya siklon tropis dapat berupa berbagai hal,

diantaranya yaitu:

1. Daerah pumpunan angin.

Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah utara maupun

sebelah barat Australia seringkali mengakibatkan terbentuknya daerah

pumpunan angin di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda, Laut

Timor, hingga Laut Arafuru. Pumpunan angin inilah yang mengakibatkan

terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah

tersebut.

Dilihat dari citra satelit, daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah

memanjang yang penuh dengan awan tebal yang terhubung dengan perawanan

siklon tropis, sehingga terlihat seolah-olah siklon tropis tersebut mempunyai

ekor. Itulah sebabnya daerah pumpunan angin ini seringkali disebut sebagai ekor

siklon tropis.

2. Daerah belokan angin

Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara kadangkala

menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatra bagian

Selatan atau Jawa bagian Barat. Daerah belokan angin ini juga dapat

mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan

lebat di daerah tersebut.

3. Daerah defisit kelembaban

Bersamaan dengan adanya siklon tropis di perairan sebelah utara

Sulawesi atau di Laut Cina Selatan seringkali teramati bersamaan dengan

berkurangnya curah hujan di wilayah Sulawesi bagian utara atau Kalimantan.

Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, namun ditengarai bahwa fenomena

ini disebabkan karena siklon tropis tersebut menyerap persediaan udara lembab

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 27

Page 28: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

yang terdapat dalam radius tertentu di sekitarnya, termasuk yang terkandung di

atmosfer di atas Kalimantan dan Sulawesi bagian utara sehingga di wilayah ini

justru udaranya kering dan kondisi cuacanya cenderung cerah tak berawan.

Untuk siklon-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan histori data

selama 42 tahun diketahui bahwa di sebelah Selatan siklon tropis terbanyak terjadi

pada bulan Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan. Disusul kemudian bulan

Maret (22%), Januari (21%), Desember (14%) dan April (11%). Namun demikian

pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang

selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayah

dekat Indonesia sebelah Utara, siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus

dengan 20% siklon tropis terjadi tiap bulan ini. Disusul kemudian dengan bulan

September (18%), Juli dan Oktober (15%).

4.4 Siklon Tropis yang pernah muncul di sekitar Indonesia

4.4.1 Siklon Tropis George

Dari data yang diperoleh menunjukkan siklon tropis George tumbuh di

sebelah utara barat laut Australia (Teluk Joseph Bonaparte) yaitu sekitar 14.5 LS dan

125.5 BT pada 3 Maret 2007 dan berakhir di sekitar Port Hedland 12 Maret 2007.

Siklon tropis George selama hidupnya memiliki kategori bervariasi mulai dari hanya

berupa daerah bertekanan rendah (Tropical Depression) hingga menjadi siklon tropis

kategori 5. Lintasan siklon tropis George sejajar dengan lintang tropis Kepulauan

Nusa Tenggara Timur seperti terlihat pada Gambar 10.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 28

Page 29: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Gambar 10. Daerah Siklon George

Sebelum tumbuh, siklon ini sudah teridentifikasi pada 27 Februari 2007,

tetapi hanya berupa daerah bertekanan rendah (depresi tropis) dengan kecepatan

angin dibawah 30 knot. Siklon tropis George terbentuk tanggal 3 Maret dan bergerak

menuju barat dengan kecepatan 6 - 8 knots (11 – 15 km/jam). Siklon tropis George

mencapai kategori 2 pada 5 Maret dan terus menguat hingga menjadi kategori 3 pada

7 Maret dengan kecepatan angin yang meningkat dari 90 km/jam menjadi 165

km/jam. Tanggal 8 Maret siklon tropis George menjadi kategori 5 dan mempunyai

mata.

Tanggal 9 Maret siklon tropis George bergerak menuju daratan dan melemah,

hal ini dapat dilihat dari kecepatan anginnya yang melemah dari 55 knots pada 9

Maret menjadi 20 knots pada 12 Maret. Siklon tropis George memiliki jarak paling

dekat dengan Jakarta pada tanggal 7 Maret 2007, yaitu sekitar 1700 km.

4.4.2 Siklon tropis Jacob

Siklon tropis Jacob terbentuk ketika siklon tropis George masih aktif, siklon

ini terbentuk di daerah barat laut Kimberly sekitar 13.1 LS dan 108.9 BT pada 6

Maret 2007, dan kemudian punah pada 12 Maret 2007. Siklon tropis Jacob ini

tumbuh dengan variasi kategori dari 1 hingga 3. Sebelum siklon ini tumbuh, sudah

teridentifikasi tanggal 2 Maret 2007 dengan tekanan 1000 hPa, kecepatan angin

disekitarnya mencapai 45 knot.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 29

Page 30: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Arah pergerakan siklon Jacob menuju pulau Christmas sampai 7 Maret,

kemudian pada 8 Maret siklon tropis Jacob bergerak ke arah tenggara. Siklon tropis

Jacob mencapai kategori 2 pada 7 Maret jam 18.00 UTC ditandai dengan kecepatan

anginnya diatas 55 knot dan pada 8 Maret siklon tropis Jacob melemah saat berbelok

menuju pantai Australia. Siklon tropis Jacob mencapai kategori 3 pada 9 Maret tetapi

kembali melemah pada keesokan harinya. Pelemahan ini terus berlanjut hingga 11

Maret dan saat memasuki daratan pada 12 Maret hingga akhirnya punah. Siklon

tropis Jacob memiliki jarak paling dekat dengan Jakarta tanggal 7 Maret 2007

dengan jarak sekitar 700 km.

4.4.3 Badai Fiona

Badai Fiona terjadi pada tanggal 6 Februari 2003 berada 300 mil lepas pantai

selatan Jawa. Diperkirakan angin di pusat badai berkecepatan 104 mil per jam dan

ekor badai mencapai 84 mil per jam.

4.4.4 Siklon Ivy

Siklon Ivy tanggal 27 Februari 2004, dengan terbentuknya pusat tekanan

rendah yang memusat dan memutar. Terjadi di Samudra Pasifik sebelah tenggara

Papua dan di Samudra Hindia dekat Australia. Siklon di Samudra Pasifik ini

dinamakan Tropical Cyclone Ivy dan di sebelah Barat Australia dinamakan Tropical

Cyclone Monty. Pengaruh Siklon Ivy saat itu lebih dominan, ia menarik awan-awan

yang ada di Indonesia ke arah pusat siklon (sebelah tenggara Papua). Akibatnya

sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang cerah hingga berawan sejenak setelah

sebelumnya dilanda hujan berhari-hari. Hanya wilayah Papua yang berpeluang kuat

hujan lebat karena lebih dekat dengan pusat siklon Ivy.

4.4.5 Siklon Fay

Badai siklon tropis Fay di laut Timor tanggal 17 Maret 2004 pukul 9:30

waktu setempat, bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 6 kilometer per jam.

Publikasi semacam ini terus diperbaharui dan diwartakan badan meteorologi

Indonesia dan Australia sebagai peringatan awal pada penduduknya. Harian

KOMPAS pada hari yang sama memperingatkan adanya gelombang 1,5 hingga 2,5

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 30

Page 31: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

meter di Samudra Hindia yang berbahaya bagi kapal-kapal nelayan, tongkang dan

feri.

4.4.6 Siklon Kirrily

Siklon tropis Kirrily timbul di atas Kepulauan Kai, Laut Banda seperti terlihat

pada Gambar 11, pada 27 April 2009. Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm

surge di wilayah ini. Tercatat puluhan rumah rusak dan puluhan lainnya terendam,

jalan raya rusak, dan gelombang tinggi terjadi dari 26 hingga 29 April. Curah hujan

tercatat per 24 jam yang tercatat adalah di Tual adalah sebanyak 20 mm, 92 mm dan

193 mm, masing-masing untuk tanggal 27, 28 dan 29 April 2009.

Gambar 11. Siklon Kirrily di Laut Banda

4.5 Antisipasi terhadap Siklon Tropis

Badai tropis merupakan fenomena meteorologis yang sangat potensial

menimbulkan dampak kerusakan pada daerah yang dilaluinya. Kekuatan alam pada

badai tropis begitu besar dan tak ada upaya manusia yang mampu mencegah atau

menghilangkan badai tropis. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengenali

potensi bahaya yang ada dan melakukan antisipasi agar terhindar dari bencana badai

tropis. Upaya antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:

a. Mengikuti perkembangan informasi cuaca terutama bila ada peringatan akan

datangnya badai tropis.

b. Hindari bepergian ke daerah pantai pada saat musim badai tropis.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 31

Page 32: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

c. Berdiam di rumah dengan menutup seluruh pintu dan jendela pada saat terjadi

badai tropis.

d. Menghindar jauh dari pantai saat terjadi badai tropis.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones

adalah daerah raksasa aktivitas awan dengan energi merusak seperti pusaran angin

berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan

bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang

populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 32

Page 33: Siklon Tropis Dan Tinjauan Fisinya

Energi perusak siklon berhubungan dengan pola hidup dan faktor-faktor

penunjang kelangsungan hidup manusia seperti struktur tanah tempat tinggal, desain

dan konstruksi bangunan, early warning system, evakuasi, dan penanggulangan

bencana.

5.2 Saran

Pemahaman tentang hubungan siklon tropis terhadap

kehidupan manusia sangat diperlukan sebagai persiapan dan

strategi dalam mitigasi bencana untuk mengurangi dampak dan

korban jiwa manusia akibat musim siklon tropis.

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya ([email protected]) Hal 33