rlab 01
DESCRIPTION
NEINTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama/NPM : Michaelle Flavin Carli / 1406533516
Fak/Prog. Studi : Teknik / Teknologi Bioproses
Group dan Kawan Kerja : 4A - Tiara Putri
No & Nama Percobaan : KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire
Minggu Percobaan : 02
Tanggal Percobaan : 3 Maret 2015
Nama Asisten : Karina Nur Fitriana
LABORATORIUM FISIKA DASAR
UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA
KR01 – DISIPASI KALOR HOT WIRE
Tujuan
Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Alat
1. Kawat pijar (hot wire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Gambar 1. Alat Disipasi Kalor Hot Wire
Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hot wire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini
terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja.
Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang
mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya
energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe
tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai
berikut:
P = v i Δ t .........( 1 )
Keterangan :
P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
I = kuat arus (ampere)
Δt = waktu (sekon)
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resitansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka
perubahan nilai resitansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat rastio yang
dirumuskan sebagai:
Keterangan :
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara)
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan)
Overheat ratio = Rw
Ra
Gambar 2. Rangkain Hot Wire
Jika suatu kawat diberi diberi tegangan (V) pada ujung-ujungnya dan diukur kuar arus
listrik yang melewati kawat, maka nilai yang diperoleh akan membentuk persamaan:
V = I R
Keterangan :
V = tegangan (Volt)
I = kuat arus (Ampere)
R = hambatan kawat (Ohm)
Hambatan kawat atau resistansi kawat (R) adalah properti dari sebuah objek,
sedangkan hambatan jenis kawat (ρ) adalah properti dari suatu material. Hambatan jenis
kawat dan suhu berbanding lurus
Hot wire harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan
antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U)
setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat
dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan
linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur
ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang
dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang
diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150. 190 dari daya maksimal 230 m/s.
Cara Kerja
Ekperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman
ini.
1. Aktifkan Web cam! (klik icon video pada halaman web rLab)
2. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan meng-klik pilihan drop down pada
icon "atur kecepatan aliran"
3. Hidupkan motor penggerak kipas dengan meng-klik radio button pada icon
"menghidupkan power supply kipas".
4. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara meng-klik icon "ukur".
5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190 dan 230 m/s!
Data Pengamatan
Waktu(s)
Kec Angin(m/s)
V-HW
1 0 2.1122 0 2.1123 0 2.1124 0 2.1125 0 2.1126 0 2.1127 0 2.1128 0 2.1129 0 2.112
10 0 2.112
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 70 2.0662 70 2.0693 70 2.0704 70 2.0695 70 2.0676 70 2.0697 70 2.0708 70 2.0699 70 2.069
10 70 2.070
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 150 2.0442 150 2.0443 150 2.0444 150 2.0445 150 2.0436 150 2.0447 150 2.0448 150 2.0449 150 2.044
10 150 2.044
Waktu (s)
Kec.Angin (m/s)
V-HW
1 110 2.0522 110 2.0523 110 2.0514 110 2.0525 110 2.0526 110 2.0517 110 2.0518 110 2.0519 110 2.052
10 110 2.052
Tugas & Evaluasi
1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan
Tegangan Hot Wire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan
Tegangan Hot Wire dengan Kecepatan aliran angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wire.
4. Berdasarkan percobaan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat hot
wire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.
Pengolahan Data
1. Grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu untuk tiap
kecepatan aliran udara.
a. Saat Kecepatan Angin 0 m/s
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 190 2.0402 190 2.0403 190 2.0404 190 2.0405 190 2.0406 190 2.0407 190 2.0408 190 2.0409 190 2.040
10 190 2.040
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 230 2.0372 230 2.0373 230 2.0374 230 2.0365 230 2.0366 230 2.0377 230 2.0378 230 2.0379 230 2.037
10 230 2.037
Tabel 1. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 0 m/s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
500
1,000
1,500
2,000
2,500
2,112 2,112 2,112 2,112 2,112 2,112 2,112 2,112 2,112 2,112
Grafi k 1. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktupada Kecepatan Angin 0 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Tegangan Hot Wire Rata-rata pada Kecepatan 0 m/s = 2.112
Waktu(s)
Kec Angin(m/s)
V-HW
1 0 2.1122 0 2.1123 0 2.1124 0 2.1125 0 2.1126 0 2.1127 0 2.1128 0 2.1129 0 2.112
10 0 2.112
b. Saat Kecepatan Angin 70 m/s
Tabel 2. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 70 m/s
Tegangan Hot Wire Rata-rata = 2.069
1 2 3 4 5 6 7 8 9 102,064
2,065
2,066
2,067
2,068
2,069
2,070
2,071
2,066
2,069
2,070
2,069
2,067
2,069
2,070
2,069 2,069
2,070
Grafi k 2. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu
pada Kecepatan Angin 70 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 70 2.0662 70 2.0693 70 2.0704 70 2.0695 70 2.0676 70 2.0697 70 2.0708 70 2.0699 70 2.069
10 70 2.070
c. Pada Kecepatan Angin 110 m/s
Tabel 3. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 110 m/s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 102,050
2,052
2,054
2,052 2,052
2,051
2,052 2,052
2,051 2,051 2,051
2,052 2,052
Grafi k 3. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu
pada Kecepatan Angin 110 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Tegangan Hot Wire Rata-rata = 2.052
Waktu (s)
Kec.Angin (m/s)
V-HW
1 110 2.0522 110 2.0523 110 2.0514 110 2.0525 110 2.0526 110 2.0517 110 2.0518 110 2.0519 110 2.052
10 110 2.052
d. Pada Kecepatan Angin 150 m/s
Tabel 4. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 150 m/s
Tegangan Hot Wire Rata-rata = 2.044
1 2 3 4 5 6 7 8 9 102,042
2,044
2,046
2,044 2,044 2,044 2,044
2,043
2,044 2,044 2,044 2,044 2,044
Grafi k 4. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu
pada Kecepatan Angin 150 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 150 2.0442 150 2.0443 150 2.0444 150 2.0445 150 2.0436 150 2.0447 150 2.0448 150 2.0449 150 2.044
10 150 2.044
e. Pada Kecepatan Angin 190 m/s
Tabel 5. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 190 m/s
Tegangan Hot Wire Rata-rata = 2.040
f. Pada Kecepatan Angin 230 m/s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
500
1,000
1,500
2,000
2,5002,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040
Grafi k 5. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu
pada Kecepatan Angin 190 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 190 2.0402 190 2.0403 190 2.0404 190 2.0405 190 2.0406 190 2.0407 190 2.0408 190 2.0409 190 2.040
10 190 2.040
Tabel 6. Data Tegangan Hot Wire Per Detik
pada Kecepatan Angin 230 m/s
Tegangan Hot Wire Rata-rata = 2.037
2. Grafik Hubungan antara Tegangan Hot Wire dengan Kecepatan Aliran Angin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 102,034
2,036
2,038
2,037 2,037 2,037
2,036 2,036
2,037 2,037 2,037 2,037
Grafi k 6. Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu
pada Kecepatan Angin 230 m/s
Waktu (s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Waktu (s)
Kec. Angin (m/s)
V-HW
1 230 2.0372 230 2.0373 230 2.0374 230 2.0365 230 2.0366 230 2.0377 230 2.0378 230 2.0379 230 2.037
10 230 2.037
Tabel 7. Tabel Hubungan antara Tegangan Hot Wire dan Kecepatan Aliran Angin
3. Dengan menggunakan data hasil percobaan, maka persamaan kecepatan angin sebagai
fungsi dari tegangan hot wire dapat dibuat. Persamaan tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu: y = mx + b; Perhitungan data menggunakan
pengolahan data least square dengan:
y = tegangan hot wire
0 50 100 150 200 2501,980
2,000
2,020
2,040
2,060
2,080
2,100
2,1202,112
2,069
2,0522,044 2,040 2,037
Grafik 7. Grafik Hubungan antara Tegangan Hot Wire dengan Kecepatan Aliran Angin
Kecepatan Aliran Angin (m/s)
Tega
ngan
Hot
Wire
(V-H
W)
Kec. Angin (m/s) V-HW
0 2.11270 2.069
110 2.052150 2.044190 2.040230 2.037
x = kecepatan aliran angin
Tabel 7. Tabel Perhitungan Least Square
No. x y x2 y2 xy
1 0 2.112 0 4.461 02 70 2.069 4900 4.281 144.833 110 2.052 12100 4.211 225.724 150 2.044 22500 4.178 306.65 190 2.040 36100 4.162 387.66 230 2.037 52900 4.150 468.51Σ 750 12.354 128500 25.443 1533.26
Perhitungan m dan b dengan rumus berikut :
m = n Σ xy−Σ x Σ y
n Σ x2−¿¿ = 6 .(1533.26)−750.(12.354 )
6.128500−(750)2 =-0.0317 x 10-2
b = Σ x2 Σ y−Σ x Σ xyn Σ x2−¿¿ =
128500. (12.354 )−750.(1533.26)6.128500−(750)2 = 209.85 x 10-2
Jadi, persamaan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hot wire adalah
Y = (-0.0317x + 209.85) x 10-2
4. Berdasarkan hasil data percoban dan persamaan angin sebagai fungsi tegangan hot wire,
dapat disimpulkan bahwa kawat hot wire dapat digunakan untuk mengukur kecepatan
angin. Hal ini dapat dilihat dari berpengaruhnya perubahan kecepatan angin terhadap nilai
tegangan pada kawat hot wire secara konstan dan dapat dihitung.
5. ANALISIS
Analisis Percobaan
Percobaan “Disipasi Kalor Hot Wire” yang dilakukan dengan sistem R-Lab
(Remote Laboratory) ini dimulai dengan mengaktifkan web cam, yaitu dengan
mengklik icon video yang ada pada halaman R-Lab. Langkah ini perlu dilakukan agar
dalam melakukan praktikum, alat peraga yang ditampilkan benar-benar berada dalam
kondisi siap untuk dipakai. Selain itu, dengan mengaktifkan web cam, dapat
menghindarkan kita dari kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh prosedur kerja
yang tidak dikerjakan secara benar. Setelah web cam telah aktif, hal yang dilakukan
selanjutnya adalah memberikan aliran udara sebesar 0 m/s, yaitu dengan mengklik
pilihan pilihan drop down yang ada pada icon “atur kecepatan aliran”. Hal ini
dilakukan untuk memastikan bahwa aliran udara yang diberikan adalah 0 m/s,
sehingga kesalahan dalam pengambilan data tidak akan terjadi.
Langkah selanjutnya adalah menggerakkan kipas agar berputar dengan cara
mengklik radio button pada icon “menghidupkan power supply kipas”. Jika kita tidak
mengklik icon radio button tersebut, maka secara otomatis kipas tidak akan berputar
dan menghasilkan kecepatan yang kita inginkan, sehingga percobaan mengalami
kegagalan, yang mengakibatkan data yang diambil juga mengalami kesalahan.
Selanjutnya, untuk mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire, kita bisa
melakukannya dengan mengklik icon “ukur”. Setelah mengklik tombol “ukur”, maka
akan terjadi pergerakan kipas sesuai dengan kecepatan yang kita pilih sebelumnya.
Lalu kita menunggu beberapa detik hingga muncul datanya. Data yang keluar
meliputi waktu, kecepatan aliran angin, tegangan hot wire dan arus yang dihasilkan.
Setelah itu, percobaan dilanjutkan dengan langkah yang sama seperti di atas, hanya
saja kita harus mengganti kecepatan aliran anginnya menjadi 70, 110, 150, 190 dan
230.
Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang praktikan lakukan pada link r-lab yang telah
diberikan, diperoleh data yang meliputi waktu, kecepatan aliran angin, tegangan hot
wire dan arus yang merupakan data yang telah tersimpan oleh sistem r-lab tersebut.
Dari data yang terlihat pada setiap kecepatan aliran anginnya, terdapat nilai yang tetap
pada satu nilai saja. Selain itu, terdapat nilai tegangan hot wire yang hanya memiliki
selisih tidak jauh setiap detiknya. Akan tetapi, data tersebut merupakan data yang
kurang baik, sehingga dipastikan hasil perhitungan yang kita peroleh juga merupakan
hasil yang kurang akurat.
Analisis Kesalahan
Dari percobaan “Disipasi Kalor Hot Wire” melalui media digital, menurut
praktikan hasilnya kurang akurat karena praktikan tidak melakukan percobaan secara
langsung. Sehingga praktikan juga tidak dapat memastikan data yang diperoleh dari
sistem tersebut benar atau tidak. Oleh karena praktikan tidak melakukan percobaan
secara langsung, praktikan tidak bisa menyebutkan penyebab kesalahan secara fisis,
apa saja yang menyebabkan nilai-nilai tersebut keluar dari sistem tersebut.
Analisis Grafik
Pada percobaan kali ini, terdapat tujuh buah grafik, yaitu enam buah grafik
yang menghubungkan waktu dengan tegangan tiap kecepatan aliran angin yang
diberikan dan grafik yang menghubungkan tegangan dengan kecepatan aliran angin.
Dari keenam grafik yang merupakan grafik tegangan terhadap waktu, dapat terlihat
bahwa terdapat simpangan yang cukup jauh untuk kecepatan aliran udara dari 70 m/s
sampai dengan 230 m/s.
Pada grafik yang menunjukkan hubungan antar kecepatan aliran angin dengan
tegangan, dapat terlihat bahwa kecepatan aliran udara berbanding terbalik dengan
tegangan hot wire. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan grafik yang didapat dari
metode least square, yaitu :
Y = (-0.0317x + 209.85) x 10-2
Persamaan grafik di atas, gradiennya bernilai negatif, grafiknya akan cenderung terus
turun seiring dengan bertambahnya tegangan. Persamaan di atas diperoleh dengan
metode least square, dengan cara menghitung gradien (m) dan nilai konstantanya
terlebih dahulu. Dalam kasus ini, x dalam perhitungan adalah tegangan, sedangkan y
adalah kecepatan aliran angin.
Kesimpulan
1. Single normal probe hotwire merupakan salah satu jenis hotwire yang umumnya
digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dengan
menghubungkan kedua ujung probe dengan sumber tegangan.
2. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan dan aris listrik yang
mengalir pada probe tersebut serta waktu arus listrik mengalir.
3. Kecepatan aliran udara berbanding lurus dengan nilai resistensi maupun arus listrik
yang mengalir. Sehingga semakin cepat udara dalam probe mengalir, maka semakin
besar juga nilai resistensinya dan arus listrik juga akan berubah.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Nur Rahman, Rizal; Design of Single Normal Probe Hot Wire, Surabaya, 2013.
Link R-Lab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01