laporan praktikum rlab - calori work

12
LAPORAN PRAKTIKUM RLAB KR02 CALORI WORK Nama : Rahayu Kristiyanti NPM : 1106071593 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknik Elektro Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD) Universitas Indonesia Depok, 2011

Upload: erasmus-nugraha-kristi

Post on 10-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

physics

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM RLAB

    KR-02 CALORI WORK

    Nama : Rahayu Kristiyanti

    NPM : 1106071593

    Fakultas : Teknik

    Jurusan : Teknik Elektro

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok, 2011

  • I. TUJUAN

    Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

    II. PERALATAN

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

    2. Kawat konduktor (bermassa 2 gram)

    3. Termometer

    4. Voltmeter dan Ampmeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. LANDASAN TEORI

    Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat

    dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu

    bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan

    pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi

    listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang

    mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

    ... ( 1 )

    Dimana :

    W = energi listrik ( joule )

    v = Tegangan listrik ( volt )

    i = Arus listrik ( Ampere )

    t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

    Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam

    untuk kenaikan temperatur.

    Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan

  • dengan persamaan :

    Q = m c (Ta - T) ....................................................... (1)

    Dimana :

    Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kalori)

    m = massa zat (gram)

    c = kalor jenis zat (kal/gr 0C)

    Ta = suhu akhir zat (K)

    T= suhu mula-mula (K)

    Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut

    akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan

    temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh

    sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah

    sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan

    tegangan yang diberikan.

    IV. PROSEDUR PERCOBAAN

    1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !

    2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor !

    3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button

    disebelahnya.

    4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik

    pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara

    mengklik icon ukur!

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam,

    tunggulah hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

  • Gb.4.1 Gambar Percobaan

    V. HASIL DAN EVALUASI

    1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang

    menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk

    setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.

    0 5 10 15 20 25

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Tem

    peratur (K)

    Waktu (s)

    Gra1ik Pada Saat V0

    20 20.5 21 21.5 22 22.5

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Tem

    peratur (K)

    Waktu (s)

    Gra1ik Pada Saat V1

  • 2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas (C)

    dari kawat konduktor yang digunakan.

    W = V.I.t

    Q = m.c.(T)

    Q = C.(T) (4)

    C = m.c ...(3)

    W = energi listrik (Joule)

    Q = energi panas (Kalori)

    C = Kapasitas panas (Kal/OC)

    c = Kalor Jenis. (Kal/gr OC)

    0 5 10 15 20 25 30

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Tem

    peratur (K)

    Waktu (s)

    Gra1ik Pada Saat V2

    20.5 21 21.5 22 22.5 23

    23.5 24 24.5

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Tempe

    ratur (K)

    Waktu (s)

    Gra1ik Pada Saat V3

  • Dalam percobaan ini terjadi konversi dari energi listrik menuju energi

    panas, sehingga :

    W = Q ...(5) Ingat! 1 Kalori = 4.2 Joule

    V.I.t = C(T)(4.2)

    C = !.!.!(!!)(!.!) ...(6)

    Pada Tegangan V1 :

    I = 34.56 A t = 30 3 = 27 s

    V = 0.62 Volt T = 22.1 21 = 1.1 OC

    C = !.!.! (!!) = !.!" !".!" (!")(!.!)(!.!) = !"#.!"!.!" = 125.22 J/0C

    Pada Tegangan V2 :

    I = 49.39 A t = 30 3 = 27 s

    V = 1.48 Volt T = 27 21.1 = 5.9 0C

    C = !.!.! (!!) = !.!" !".!" (!")(!.!)(!.!) = !"#$.!"!".!" = 79.65 J/OC

    Pada Tegangan V3 :

    I = Ii!"!!! = 41.05 A t = 30 3 = 27 s V = 0.99 Volt T = 24.3 21.8 = 2.5 0C

    C = !.!.! (!!) = !.!! !".!" (!")(!.!)(!.!) = !"#$.!"!".! = 104.50 J/OC 2

    3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat

    konduktor yang digunakan! C = !"!!!!! = !"#.!! ! !".!" !!"#.!" ! = 103.12 J/OC

  • Sd = (!!! )!!!!!!(!!!)!

    = (!"#.!!!!"#.!")!!(!".!"!!"#.!")! ! (!"#.!"!!"#.!")!!(!!!) = !"".!" ! !!".!" !!.!" !(!) = !"#!.!"! = 13.17 Jadi, C = Kapasitas Kalor = (103.12 13.17) J/OC

    Maka, Kalor Jenis :

    c = !! = !"#.!"!.!!" = 51560 J/Kg OC

    Tidak ada benda yang memiliki kalor jenis senilai 51560 J/Kg OC

    setelah praktikan mencoba mencocokan dengan tabel kalor jenis

    (pada bab lampiran).

    VI. ANALISA

    1. ANALISA PERCOBAAN

    Serangkaian percobaan ini merupakan eksperimen Remote

    Laboratory. Dimana praktikan melaksanakan eksperimen ini tidak

    perlu datang ke ruang laboratorium yang sebenarnya. Cukup login

    pada elaboratory di sitrampil.ui.ac.id lalu melakukan eksperimen

    secara online. Adapun eksperimen yang dilakukan bisa berulang kali

    tergantung keinginan praktikan.

    Percobaan ini bertujuan untuk dapat menghitung kapasitas

    kalor dari suatu kawat konduktor. Sehingga setelah itu kita bisa

    menentukan apa jenis dari kawat konduktor yang dipakai. Dalam

    percobaan ini, prinsip hukum kekekalan energi adalah dasar untuk

    membuka permasalahan.

    Percobaan eksperimen ini berlangsung tanpa ada masalah

    berarti. Berhubung percobaan ini merupakan percobaan remote,

    kesalahan kesalahan sistematik seperti pengkalibrasian alat,

  • kesalahan pembacaan skala alat ukur, dan faktor lingkungan tidak

    akan memiliki pengaruh pada eksperimen Remote Laboratory ini.

    Namun, tetap saja masih ada kecacatan data. Pada saat

    memasang tegangan V3 pada kawat, seharusnya I yang lewat adalah

    konstan, namun pada data tercatat ada 1 data yang berbeda dari

    yang lainnya. Dimana I dari 9 data yang lain adalah 41.07 A

    sedangkan ada 1 data yang membaca I adalah 40.95 A. Menurut

    praktikan, berhubung kesalahan berupa kesalahan sistematik kecil

    kemungkinannya, berarti kemungkinan yang lain berasal dari

    kesalahan teknis dari pihak elaboratory itu sendiri.

    Selain itu, saat percobaan dilakukan, seharusnya ada muncul

    sebuah video streaming apabila praktikan mengklik link video.

    Namun yang terjadi adalah, setelah mengklik tidak ada reaksi yang

    terjadi. Sehingga praktikan tidak bisa melihat temperatur awal yang

    diberikan V0.

    2. ANALISA HASIL

    Setelah mengambil data pada elaboratory, praktikan

    mencoba mengolah data yang ada dan mencari hal hal yang

    ditanyakan seperti Besar Kapasitas Kalor di tiap tegangan yang

    dipakai dan menentukan jenis bahan kawat konduktor yang terpakai.

    Dengan bermodalkan rumus W = V.I.T ; Q = m.c.T ; C = m.c dan hukum kekekalan energi, sebenarnya sudah bisa mengolah data

    yang ada untuk menemukan besar kapasitas kalor di tiap tegangan.

    Setelah menemukan besar kapasitas kalor dari kawat,

    praktikan bisa menentukan jenis dari kawat konduktor tersebut.

    Dengan mengacu pada tabel kalor jenis benda pada halaman

    lampiran, kita bisa melihat angka yang cocok atau terdekat dengan

    perhitungan yang sudah kita hitung.

    Praktikan sudah melakukan perhitungan persis seperti yang

    dijelaskan diatas namun hasilnya ternyata menjadi besar sekali

    (51560 J/Kg oC) dan praktikan tidak menemukan benda yang

  • memiliki nilai kalor jenis di sekitar nilai tersebut pada tabel daftar

    kalor jenis. Praktikan sendiri kurang paham apa yang menyebabkan

    nilainya menjadi sebesar itu, ada kemungkinan praktikan melakukan

    kesalahan pada pengolahan data, namun praktikan sudah mengecek

    dan menghitungnya berulang kali dan tetap menghasilkan nilai

    tersebut.

    3. ANALISA GRAFIK

    Dalam hal mempresentasikan suatu hasil percobaan,

    membuat grafik adalah salah satu cara yang paling efektif. Dalam

    grafik, pembaca bisa melihat langsung hubungan 2 variabel dalam

    suatu permasalahan dan bisa langsung mengambil kesimpulan dari

    permasalahan itu.

    Dalam percobaan ini, terlihat bahwa grafik tidak berjalan

    lurus, melainkan berkelok kelok. Padahal seharusnya secara teori

    grafik ini berbentuk garis lurus karena hubungan dari temperatur

    dan waktu adalah berbanding lurus.

    VII. KESIMPULAN

    1. Dalam eksperimen ini, hukum kekekalan energi berlaku. Dimana

    Energi listrik dari tegangan yang diberikan pada kawat diubah

    menjadi energi panas yang meningkatkan temperatur kawat

    konduktor.

    2. Praktikan tidak dapat mengambil kesimpulan apa jenis benda yang

    terpakai pada kawat konduktor tersebut. Hal ini dikarenakan seperti

    yang telah disebutkan diatas bahwa tidak ada nilai kalor jenis yang

    memenuhi.

    3. Untuk dapat mengetahui jenis dari kawat konduktor tersebut perlu

    kita ketahui kalor jenisnya.

    4. Semakin besar nilai kalor jenisnya maka sifat konduktivitasnya pun

    semakin berkurang. Karena semakin besar kalor jenisnya, semakin

    besar pula jumlah kalor yang diserap.

  • VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition,

    Prentice Hall, NJ, 2000.

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,

    Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

    Kanginan, Marthen.2002.Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2.

    Jakarta : Erlangga

    IX. LAMPIRAN

    WAKTU

    (sekon)

    I

    (A)

    V

    (Volt)

    T

    (K)

    3 23.84 0 21.2

    6 23.84 0 21.2

    9 23.84 0 21.2

    12 23.84 0 21.2

    15 23.84 0 21.2

    18 23.84 0 21.2

    21 23.84 0 21.2

    24 23.84 0 21.2

    27 23.84 0 21.2

    30 23.84 0 21.2

    Tabel 8.1 Data Percobaan V0

    WAKTU

    (sekon)

    I

    (A)

    V

    (Volt)

    T

    (K)

    3 34.56 0.62 21

    6 34.56 0.62 21.1

    9 34.56 0.62 21.3

    12 34.56 0.62 21.4

  • 15 34.56 0.62 21.6

    18 34.56 0.62 21.6

    21 34.56 0.62 21.8

    24 34.56 0.62 21.9

    27 34.56 0.62 22

    30 34.56 0.62 22.1

    Tabel 8.2 Data Percobaan V1

    WAKTU

    (sekon)

    I

    (A)

    V

    (Volt)

    T

    (K)

    3 49.39 1.48 21.1

    6 49.39 1.48 21.4

    9 49.39 1.48 22.2

    12 49.39 1.48 23

    15 49.39 1.48 23.8

    18 49.39 1.48 24.6

    21 49.39 1.48 25.3

    24 49.39 1.48 25.9

    27 49.39 1.48 26.4

    30 49.39 1.48 27

    Tabel 8.3 Data Percobaan V2

    WAKTU

    (sekon)

    I

    (A)

    V

    (Volt)

    T

    (K)

    3 41.07 0.99 21.8

    6 40.95 0.99 222

    9 41.07 0.99 22.3

    12 41.07 0.99 22.7

    15 41.07 0.99 23

    18 41.07 0.99 23.3

  • 21 41.07 0.99 23.6

    24 41.07 0.99 23.8

    27 41.07 0.99 24.1

    30 41.07 0.99 24.3

    Tabel 8.4 Data Percobaan V3

    Tabel 8.5 Tabel Kalor Jenis